Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sekarang Sedang Jatuh Cinta (Side story 10)

Yusange kampret emang, nyelesain masalah pake ikeh ikeh kimochi, lanjutkan bro kalo bisa yusa di gangbang
 
Walau dipotong dengan kentang tapi jujur alur di akhir part ini keren.
Dah mau tamat kan ya ini?
Can't wait to see it.
:jempol:
 
Kentang bazengggggggg -_-
Sabar ya hahahaha
Wah akhirnya baikan juga sama della :p tapi kayaknya melati mulai baper sama yusange nih
Yusa memang bajingan. Bikin jatuh cinta doang tanpa dikasih balasan
Della berdua di kamar sama Yusa... Gak mungkin kalo gak terjadi apa-apa
Terjadi kah?
:aduh: AAAAAAAAAAAAAAArrrrrgggghhhhhh PLOT TWIST

Kampret YUSA
Haha uwuwu aku tidak tahu apa apa
#TeamDella hadir suhu
akhirnya saya melihat della nya yusa.. hehe
tapi kok kentang ya suhu? tidak terima saya....

nice update suhu
ditunggu kelanjutannya
#TeamKeluarLama hehe
Anjeng plot twist banget si della malah kaya gitu
Alias
Hati hati del kalo udah berduaan sama yusange pasti ujungnya gabener
Bahkan author pun terkejut karena Della begitu, tadi author menulis sambil kaget...
 
Siap kentang banget
Disini jual Potato?
Karena Yusa suka banget kentang *silahkan buka part sebelumnya*
Hmmn jadi penasaran
Samaaaa...
Yusange kampret emang, nyelesain masalah pake ikeh ikeh kimochi, lanjutkan bro kalo bisa yusa di gangbang
Masalah selesai dengan menyenangkan, betul? Haha
Walau dipotong dengan kentang tapi jujur alur di akhir part ini keren.
Dah mau tamat kan ya ini?
Can't wait to see it.
:jempol:
Iya nih, update berikutnya part terakhir :(
Ah senangnya masalah hampir clearr. Eh tapi nanti kalo sudah sama della, si melati gimana :aduh::aduh:
Jangankan dengan melati, dengan gaby pun belum selesai. Mari kita selesaikan di Season 2 :ngupil:
gasabar wey😑
Sabar hu, kan author juga pegel nulisnya haha. Ditunggu ya
 
Btw ada yang bisa pecahin Pattern HPnya Yusa gak?
Cuma Riddle simple kok. Pasti kalian bisa!

Cluenya : Laju Kuda, 12
 
  • Like
Reactions: Rm1
Wah siap siap Lala dicelup:alamak:, kok Lala tau Melati juga? :pusing:

Laju kuda 12 :sendirian:
 
Kok sedih ya baca updatenya😭😭
Kok sedih, kan sudah baikan :')
Kasian gaby
Hmmm :(
Di tagnya ada michelle tapi masih belom ada tanda tanda nih hu:Peace:
Sabar hehe
Wah siap siap Lala dicelup:alamak:, kok Lala tau Melati juga? :pusing:

Laju kuda 12 :sendirian:
7,4,1,2,3,8,9? itu bukan???
Sebenernya simple sih. Patternnya Yusa cuma "L".
Dalam catur, laju kuda itu menyerupai huruf L.
12, abjad ke 12 adalah L.

Author: Yusa, kenapa patternnya L?
Yusa: L sendiri gak ada artinya sih, cuma biar gampang aja bukanya. Gw pakai pattern ini dari SMP. Tapi mungkin aja karena gw suka banget one piece thor jadi L dari nama Luffy, atau dari kata Luna, kependekan dari Mezaluna.
Author: hmmm... bukan karena Lala?
Yusa: Eh... Itu... Bukan gitu... Kenapa gw harus bikin pattern dari nama dia?!
Author: terjawab sudah ya, karena Lala.
Yusa: Author!! *pukulin* :marah:
 
Author: Yusa, kenapa patternnya L?
Yusa: L sendiri gak ada artinya sih, cuma biar gampang aja bukanya. Gw pakai pattern ini dari SMP. Tapi mungkin aja karena gw suka banget one piece thor jadi L dari nama Luffy, atau dari kata Luna, kependekan dari Mezaluna.
Author: hmmm... bukan karena Lala?
Yusa: Eh... Itu... Bukan gitu... Kenapa gw harus bikin pattern dari nama dia?!
Author: terjawab sudah ya, karena Lala.
Yusa: Author!! *pukulin* :marah:

L???Limbad?
 
Sebenernya simple sih. Patternnya Yusa cuma "L".
Dalam catur, laju kuda itu menyerupai huruf L.
12, abjad ke 12 adalah L.

Author: Yusa, kenapa patternnya L?
Yusa: L sendiri gak ada artinya sih, cuma biar gampang aja bukanya. Gw pakai pattern ini dari SMP. Tapi mungkin aja karena gw suka banget one piece thor jadi L dari nama Luffy, atau dari kata Luna, kependekan dari Mezaluna.
Author: hmmm... bukan karena Lala?
Yusa: Eh... Itu... Bukan gitu... Kenapa gw harus bikin pattern dari nama dia?!
Author: terjawab sudah ya, karena Lala.
Yusa: Author!! *pukulin* :marah:



L????Lucinta Luna :v
 
Kok sedih, kan sudah baikan :')

Hmmm :(

Sabar hehe


Sebenernya simple sih. Patternnya Yusa cuma "L".
Dalam catur, laju kuda itu menyerupai huruf L.
12, abjad ke 12 adalah L.

Author: Yusa, kenapa patternnya L?
Yusa: L sendiri gak ada artinya sih, cuma biar gampang aja bukanya. Gw pakai pattern ini dari SMP. Tapi mungkin aja karena gw suka banget one piece thor jadi L dari nama Luffy, atau dari kata Luna, kependekan dari Mezaluna.
Author: hmmm... bukan karena Lala?
Yusa: Eh... Itu... Bukan gitu... Kenapa gw harus bikin pattern dari nama dia?!
Author: terjawab sudah ya, karena Lala.
Yusa: Author!! *pukulin* :marah:


Alibi mu kurang bagus Yusa bhahaha
:pandaketawa::pandaketawa:
 
Bimabet
Part 16 (1): Mulai Tampak Garis Fajar.


“kita pergi dulu ya.”
“jaga rumah ya.”
“Yusa, om sama tante titip Lala ya.”
“La, Yusa suruh belajar ya.”

Orang tua Yusa dan Della memberikan pesan-pesan kepada mereka sebelum meninggalkan mereka berdua dirumah. Hari ini kedua keluarga itu pergi ke Surabaya untuk menghadiri sebuah acara yg penting selama 3 hari, mereka semua pergi ke Surabaya meninggalkan Yusa dan Della yg harus tinggal di Bekasi karena sedang UN. Della diminta oleh orang tuanya untuk menginap di rumah Yusa sementara waktu, agar Yusa mudah di bangunkan saat pagi begitupun sebaliknya agar Della bisa makan karena ada Yusa yg akan membuatkan makanan. Simbiosis mutualisme.

“yaudah kalo gitu gw ke kamar ya” Yusa meninggalkan Della yg sedang asik menonton di TV.
“eh temenin gw!” Della berteriak memanggil Yusa yg tidak menggubrisnya.

Akhirnya mau tidak mau Yusa menemani Della, ia bermain game di handphone tanpa memperdulikan Della. Yusa asik bermain game sambil memakan snack kentang, snack kentang dengan rasa barbeque yg menjadi kesukaannya itu.

“La mau gak?” tanya Yusa pada Della.

Tak ada jawaban dari gadis itu, hanya suara tv yg membalas pertanyaan Yusa.

“woi La, mau gak?” Yusa kembali bertanya pada Della yg juga tidak mendapat jawaban.

Yusa melihat ke arah jam di handphonenya, ternyata sudah menunjukan pukul 11:30 malam. Besok adalah hari pertama UN mereka, Yusa berniat untuk segera tidur agar ia dapat mengerjakan UN dengan baik.

“Della, gw ke kamar duluan ya? Jangan tidur kemaleman” Yusa bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju kamarnya.

Saat melewati sofa tempat Della menonton TV, ia mendengar sebuah suara dengkuran pelan dari sana.

“Yeee pantesan, dia tidur disini!” Yusa terkekeh melihat Della yg ketiduran dengan masih memegang remote.
“La, pindah ke kamar gih” Yusa menggoyangkan lengan Della membangunkannya.

Yusa memperhatikan Della yg sudah terlelap, ini pertama kalinya ia melihat Della tertidur. Della saat tertidur berbeda sekali dengan dia saat terbangun, Della tidak bisa diam dan mendengkur. Yusa semakin terkekeh melihatnya.

“Yaampun ngiler?! Bisa bisanya gw suka sama cewek kyak gini haha” Yusa tertawa kecil melihat Della.

Yusa kembali membangunkan Della, ia mengguncang tubuh Della dengan cukup kencang. Della perlahan lahan membuka matanya dan menguap cukup lebar. Matanya yg sipit itu semakin sipit ketika bangun dari tidurnya, ia mengucek-ucek matanya dengan tangan dan kembali menguap. Yusa gemas melihat Della yg seperti ini, lucu sekali.

“udah balik nyawanya? Yuk pindah ke kamar” Yusa mengajak Della pindah ke kamar.
“Hoaaammm… ngantuk~” Della memejamkan matanya kembali.
“yee malah tidur lagi. Ayo pindah ke kamar dulu baru tidur lagi” Yusa membangunkan Della kembali.
“ih ngantuk aku” Della mengerutkan dahinya sebal.
“Nanti badan kamu sakit semua, yuk aku tuntun” Yusa memegang tangan Della untuk menuntunnya ke kamar.
“Hmm… gendong” Della cemberut, ia mengangkat kedua tangannya kearah Yusa.
“masa gendong?!” Yusa terkejut.
“gendong!” Della kembali menyuruh Yusa menggendongnya dengan setengah sadar.
“Eh…” Yusa nampak kebingungan dengan permintaan Della.
“Gen-dong” Della kembali meminta dengan wajah yg cemberut, matanya memicing kearah Yusa.
“iya iya… dasar anak kecil!” Yusa menyerah akan permintaan Della.

Yusa mendekati Della yg masih berada di sofa, Della merangkulkan tangannya di kedua leher Yusa. Yusa menyelipkan tangannya kebawah dan memegang kedua pantat Della, mengangkatnya dan kemudian menggendongnya erat. Della terkejut dan wajahnya memerah, ia pikir Yusa akan menggendongnya seperti seorang putri namun ia lupa dengan kebodohan dan kepolosan Yusa. Kini Yusa menggendong Della seperti koala.

“kecil, pendek, tapi berat!” Yusa menggerutu kepada Della yg sedang ia gendong.

Yusa berjalan ke kamar Meza sambil menggendong Della, Della hanya diam pasrah didalam gendongan Yusa. Ia tidak menyangka kalau Yusa akan mengabulkan permintaan isengnya. Jantungnya berpacu dengan kencang.
Yusa menurunkan Della di kasur Meza, lalu menyelimuti Della. Ia tersenyum melihat Della yg terpejam itu.

“selamat tidur ya” Yusa mengesampingkan rambut yg menutupi wajah Della kemudian meninggalkan Della yg tertidur disana.

Della sebenarnya hanya berpura-pura tidur. Jantungnya berdegup tak karuan. Yusa berhasil membuat hatinya semakin tak menentu, perlakuan Yusa membuat Della tidak bisa kembali tidur. Pikirannya terbayang bayang akan kejadian barusan. Ia semakin jatuh cinta.

“Kenyal banget” Yusa berkata dalam hati, tangannya masih merasakan kekenyalan pantat Della.

Ia masih dapat merasakan pantat Della yg tak sengaja ia rasakan saat menggendongnya. Ia juga merasakan kekenyalan payudara Della yg cukup besar itu, meskipun tubuhnya kecil dan pendek tapi Della memiliki tubuh yg bagus dan cukup berisi dibagian tertentu. Yusa menjadi panas dan penisnya menegang akibatnya.

“ah udahlah tidur aja. Jangan dipikirin” Yusa memejamkan matanya setelah merebahkan dirinya di kasur.

BRAK!!

Belum cukup lama ia memejamkan matanya, kini ia dikejutkan oleh pintu kamarnya yg terbuka dengan kencang. Dari arah pintu ia melihat Della yg ngos-ngosan dengan mata menatap tajam, namun ia terlihat gemetar dan ketakutan.

“kamu kenapa?” Yusa bertanya dengan bingung.
“YUSA!!” Della tiba-tiba menangis dan melompat keatas kasur Yusa.

Yusa bergidik, sebenarnya ia juga ketakutan melihat Della yg tiba-tiba menangis seperti ini. Namun kalau ia ketakutan juga itu hanya akan membuat Della semakin takut. Yusa memberanikan diri meskipun sebenarnya jantungnya berdetak sangat cepat, ia mengumpulkan serpihan keberanian yg ia punya demi Della. Yusa pun beranjak dari kasurnya dan melihat keluar pintu kamarnya, ia tidak menemukan apa-apa disana dan kemudian menutup pintu kamarnya.

“kamu kenapa sih? Mimpi buruk?” Yusa menghampiri Della yg duduk diatas kasurnya sambil menangis.
“hiks… hiks… aku takut…” Della masih menangis sesenggukan.
“ada apa?” Yusa bertanya kembali, setaunya rumahnya ini tidak berhantu sama sekali.
“takut…” Della kembali mengucapkan kata itu.
“Takut apa? Gak ada apa-apa kok” Yusa duduk disebelah Della.
“kamu ninggalin aku sendirian, kamarnya gelap…” Della berkata sambil mengusap air matanya sendiri.

Yusa menghela nafas pelan, ia menemukan jawaban mengapa Della tiba-tiba begini. Ia tertawa kecil melihat tingkah Della.

“kamu nonton film horror ya?” Yusa bertanya pada Della.
“i… iya” jawab Della.
“tuhkan, udah tau penakut masih aja” Yusa mencubit pipi Della sebal.
“aduduh kamu juga penakut!” Della membalas memukul kepala Yusa.
“tapi aku gak bego kyak kamu, aku tau aku takut jadi gak nonton horror!” Yusa mencubit kedua pipi Della.
“Aduduh iya iya ampun gak lagi lagi!!” Della menyerah karena Yusa mencubit kedua pipinya.

Della yg tidak bisa melawan hanya memegangi kedua pipinya sambil cemberut, Yusa tertawa melihat Della yg kesakitan seperti itu. Yusa merebahkan tubuhnya dikasur.

“ih jangan tinggalin aku sendirian!” Della memukul perut Yusa yg sedang tiduran.
“aduh!! Aku ngantuk La” Yusa memegangi perutnya.
“tunggu sampe aku tidur dulu!” Della memukul mukul Yusa agar bangun.
“yaudah sana balik trus tidur” Yusa menjadi sebal karena Della mengganggu tidurnya.
“Aku tidur disini!” Della melipat tangannya menegaskan.
“Hah?!” Yusa terkejut.
“Iya, aku tidur disini!” Della kembali menegaskan.

Della mengambil gulingku, meletakannya di tengah kasur membagi wilayah untuk kami tidur. Ia tersenyum puas melihatnya. Ia mengambil selimutku dan merebahkan dirinya dikasur.

“La selimut aku, dingin!”, Yusa menarik selimutnya dari Della.
“Aku juga dingin!” Della menarik kembali selimut itu.

Yusa yg sudah mengantuk akhirnya pasrah tidur tanpa selimut. Ia memejamkan matanya dan mencoba untuk tidur kembali. Ia sudah tidak peduli lagi yg penting besok ia dapat bangun untuk mengikuti ujian.

“Sa?” Della memanggil Yusa pelan.
“Sa, udah tidur ya?” Della kembali bertanya.
“apa lagi?” Yusa menjawab malas.
“dingin ya?” Della bertanya kembali.
“Ya” Yusa kembali menjawab dengan singkat.

Yusa terkejut, karena kini tubuhnya sudah terselimuti. ia merasakan sesuatu yg kenyal menyentuh lengannya. Ia memalingkan wajahnya kearah Della yg ternyata kini tidur tepat disebelahnya. Della menatap Yusa sambil tersenyum. Mereka berdua tidur didalam satu selimut yg sama.

“Selamat tidur Sa” Della berkata pelan dan memejamkan matanya.
“eh… iya… selamat tidur” Yusa membalas dengan kikuk.

Mereka berdua memejamkan matanya dan perlahan lahan mencoba untuk tidur.


“aaaahhhhh…. Teruuusss…..” racauan itu menggema dari ruang tidur Yusa.

Saat ini dua orang remaja sedang memacu birahinya di atas kasur yg sudah amat berantakan itu. Seorang gadis oriental berperawakan kecil itu disetubuhi dengan kencang dalam posisi doggy style. Sang pria yg juga berwajah oriental itu tampak memaju mundurkan kedua pinggulnya dengan cepat. Tangannya mencengkram pantat kenyal gadis itu kuat-kuat, membuat si gadis yg menopang tubuhnya dengan kedua lengannya itu meracau tak karuan. Tak ada desahan yg tertahan dari mulut mereka, hanya birahi luapan birahi yg tertahan kini mereka tuntaskan. Payudara yg padat milik gadis itu bergelayut dengan indah, guncangannya membuat si pria meremasnya dengan gemas.

“Aaaaaaaaaaahhhhh keluar lagi!!!” gadis itu melenguh.

Si pria mencabut penisnya dan menyodorkan ke mulut gadis itu yg langsung dilahap. Gadis itu mengulum penisnya dengan penuh nafsu, hisapan dan jilatannya membuat si pria kewalahan menahan agar penisnya tidak meledakan isinya. Setelah beberapa menit memberi kuluman, si gadis melepaskan penis itu dari mulutnya. Ia tiduran dikasur itu dalam keadaan telentang dan membuka kedua selangkangannya lebar-lebar disambut dengan si pria yg memasukan kembali penisnya kedalam vagina yg telah sangat basah itu.

“gimana tadi UNnya?” tanya Yusa pada Della yg sedang makan cemilan sambil menonton tv.
“bisa, kamu?” tanyanya balik.
“bisa lah” balas Yusa kemudian lompat dari belakang sofa dan duduk disebelah Della.

Yusa mencomot keripik kentang dari tangan Della. Della hanya terkekeh melihatnya dan memberikan kentangnya pada Yusa. Mereka berdua menonton tv bersama.

“film apa ini?” tanya Yusa.
“gak tau. Judulnya sih Fifty Shade Of Grey” Balas Della.
“hmmm baru?” Yusa bertanya kembali.
“film tahun lalu, makanya udah ada di TV. Aku juga baru nonton sih” balas Della menjelaskan.
“oh gitu, oke” Yusa kembali menonton TV.

Adegan demi adegan di film itu membuat Della dan Yusa melongo. Mereka tidak tahu bahwa film itu memiliki rating dewasa dengan adegan-adegan yg cukup membuat penontonnya panas dingin. Yusa sedari tadi sudah duduk dengan gelisah, penisnya tidak dapat lagi berbohong. Sedangkan Della mulai duduk dengan gelisah, nafasnya memburu dan ia merasa ada sesuatu didalam dirinya yg bergejolak. Ia sesekali mencuri pandang kearah Yusa yg juga mulai bernafas dengan berat. Adegan dalam film itu semakin panas membuat mereka berdua memekik.

“ngghh…” Della mengerang dan merapatkan kedua pahanya.
“hhhhhhh….” Yusa menekan bantal yg menutupi selangkangannya.

Setelah film itu habis, mereka saling tatap dengan canggung. Yusa mencoba mencairkan suasana dengan tertawa kecil, sedangkan Della hanya menunduk sedari tadi.

“ternyata film gak bener ya” Yusa berusaha memecahkan suasana.
“hehe iya… tau gitu ganti aja tadi” Della membalas dengan canggung.
“hehe iya ya” Yusa membalas sekenanya.

Mereka berdua masih tidak berani beranjak dari tempat duduk karena gejolak dalam diri mereka yg belum hilang. Mereka takut bahwa salah satu dari mereka menyadari tingkah aneh masing-masing.

“Sa…” Della tiba-tiba memanggil Yusa.
“iya?” Yusa memalingkan wajahnya kearah Della.
“kamu sering nonton film kyak tadi ya?” Della menatap Yusa.
“ehh… gak kok” Yusa terkejut mendengar pertanyaan Della.
“boong!” Della menunjuk wajah Yusa.
“beneran kok…” Yusa kembali berbohong.
“kamu kali yg sering nonton film kyak gitu!” Yusa balas menuding Della.
“Enak aja, aku gak mesum ya…” Della memukul Yusa dengan bantal.
“Pasti kamu udah pernah kan, cowok kan mesum” Della kembali menuduh Yusa.
“gak!” Yusa membantah kembali.
“boong banget… ngaku aja kali” Della meledek Yusa.
“hehe, iyasih udah pernah. Tapi sekali doang” Yusa akhirnya mengaku.
“boong” Della kembali menatap Yusa tak percaya, wajahnya seakan meledek.
“Dua kali deh” Yusa kembali menjawab.
“masa?” Balas Della lagi.
“iya iya, pernah berapa kali” Balas Yusa lagi.
“hmmm… mesum” Della menatap Yusa dengan tajam.

Kata kata Della menusuk sekali. Della meninggalkan Yusa yg terpaku di sofa itu. Tak berapa lama Della telah kembali ke samping TV membawa sebuah flashdisk. Yusa mengenali bahwa itu flashdisknya, namun ia bingung apa yg akan Della lakukan dengan flashdisknya itu. Della mencolokan flashdisk itu ke TV. menggunakan remote, Della membuka isi flashdisk Yusa itu hingga mencapai sebuah folder. Folder yg berisi video video dewasa Jepang dan America, Yusa tak bisa mengelak. Ia terkejut melihat Della yg menemukan folder film-film dewasa yg diberikan Felix itu. Ia saja telah lupa kalau Felix pernah memberikan film itu.

“tuhkan dasar cowok mesum!” Della menatap Yusa dengan kesal.
“ini bukan punya aku!” Balas Yusa berusaha merebut remotenya.
“udah ngaku aja, mesum, cabul!” Della meledek Yusa.

Yusa berusaha merebut remote itu dari tangan Della, Della mengelak. Mereka berdua berebutan remote, Della tertawa kecil karena kepanikan Yusa. Wajah Yusa memerah karena tertangkap basah oleh Della. Yusa berusaha merebut remotenya hingga mereka berdua terjatuh bertindihan di sofa. Saat mereka sedang rebutan seperti itu, tanpa sengaja Della menekan tombol play dan menyetel sebuah Film. Film jepang itu menampilkan sepotong adegan seorang gadis yg sedang bersama seorang pria didalam ruang kamar. Awalnya kedua orang di film itu hanya mengobrol menggunakan bahasa jepang, namun tak lama kemudian si cowok mulai menciumi gadis itu. Tangan cowok itu meremasi payudara gadis jepang itu. Desahan desahan dari film itu memenuhi ruang tamu ini. Della yg terkejut terpaku menonton film ini, sedangkan Yusa berusaha menahan penisnya yg bereaksi akibat adegan dewasa itu. Yusa merebut remote dari tangan Della, namun melihat Della yg menonton film itu tanpa berkedip membuat Yusa tidak jadi mematikannya dan ikut menonton.

“aaaaahhhh nggghhhh” desahan film itu menggema.
“oooouuuhhhhh….”

Della masih terpaku menonton film itu, ia menggigit bibirnya. Tubuhnya kembali merasakan gejolak, lebih dari film yg sebelumnya mereka tonton. Keringat mulai mengucur di sekujur tubuh Della, nafasnya yg memburu menarik perhatian Yusa. Yusa yg berada diatas Della merasakan hal yg sama, peluh mulai membanjiri tubuhnya. Della menatap Yusa yg berada diatas tubuhnya, ia merasakan sesuatu yg mengganjal dibawah sana. Yusa menatap mata Della lekat, perlahan lahan kepalanya turun mendekati wajah Della. Della yg kebingungan memejamkan matanya.

“basah” Pikir mereka bersamaan.

Bibir kedua remaja itu bersentuhan, bibir mereka menempel untuk beberapa saat. Keduanya saling menatap sayu, Yusa tersenyum kecil sedangkan Della memalingkan wajahnya takut. Yusa kembali mendekatkan wajahnya untuk mencium Della, Della yg ragu akhirnya membalas kembali ciuman Yusa. Entah sudah berapa lama mereka berdua saling memagut, film panas yg tak sengaja mereka tonton nampak tidak lebih menarik daripada pada mereka berdua saat ini. Yusa mendekap erat tubuh Della tanpa melepaskan pagutan mereka, Della melingkarkan tangannya di leher dan tubuh Yusa. Birahi telah memenuhi isi kepala mereka berdua.

“Sa…” Della menatap sayu.
“boleh?” Yusa yg meminta izin.

Della memalingkan wajahnya, Yusa melepaskan kancing seragam SMK Della perlahan. Della hanya pasrah sambil menggigit bibir bawahnya, perlahan gundukan payudara berukuran sedang yg terbungkus bra hitam itu terlihat. Yusa yg baru pertama kali melihat payudara secara langsung itu tertegun dan langsung menggenggamnya.

“nggh…” Della melenguh saat Yusa meremas payudaranya itu.
“buka ya?” Yusa meminta izin membuka branya sambil tetap meremas payudara Della.

Della membalas dengan anggukan pelan, tanpa berlama-lama Yusa berusaha membuka kaitan bra milik Della itu. Cukup lama ia mencoba membukanya namun gagal, Della tersenyum geli melihat Yusa yg lugu dan membantu Yusa membuka branya. Yusa menganga saat payudara Della terbuka seutuhnya. Yusa menyerang payudara Della dengan ganas, ia melakukan semua yg pernah ia lihat dari film dewasa.

“Aaaahhh Yusaaaaa…. Nggghhhh” Della mendesah tak karuan akibat permainan Yusa.

Yusa melepas rok abu abu Della, kini Della seperti bayi yg baru lahir diatas sofa kediaman Yusa. Tanpa sehelai benangpun ia berada dibawah Yusa yg sudah siap untuk saling berbagi pengalaman pertama.

“buka juga…” Della berkata pelan.
“Oke” Yusa secepat kilat mengikuti perintah Della.

Kini kedua remaja yg baru beranjak dewasa itu bersiap untuk belajar pengalaman baru.

“pelan pelan” Della memejamkan matanya takut.

Yusa mengikuti perintah gadisnya itu. Memberikannya sebuah ciuman yg lembut dan bergerak dengan perlahan. Sebuah pintu menuju kedewasaan terbuka, meski diiringi dengan air mata yg berlinang. Entah itu kesedihan atau kebahagiaan, kedua insan telah melewati sebuah batasan.


“dimana?!” Sang pria bertanya ditengah pacuan pinggulnya yg amat cepat.
“aaaahhh terserah kamu!” si gadis menjawab asal karena kenikmatan yg ia rasakan.

“AAAAAAAAAHHHHHHHH”
“OOOOOOHHHHHHH!!”

Si gadis kembali mencapai kenikmatan. Si pria secepat kilat mencabut penisnya yg kemudian menyemburkan seluruh isinya di permukaan vagina gadis itu. Bertambah lah bagian tubuh si gadis yg basah oleh sperma setelah bokongnya yg sekal dan payudaranya yg kenyal itu. Langit yg telah mulai tampak garis fajar itu menyinari tubuh mereka. Sejak semalam hingga pagi ini mereka berdua telah berkali kali menikmati gelombang orgasme. Mereka hanya beristirahat untuk tidur dan makan. Entah pagi ini sudah ronde ke berapa mereka bertarung.

“lagi?” tanya Yusa pada gadis yg sedang berbaring lemas itu.
“emang bisa?” tanya Della pada Yusa yg menyodorkan penisnya yg masih menegang itu.
“bisa…” balas Yusa sambil menindih tubuh Della.
“didalem?” tanya Della kembali.
“muka” balas Yusa sambil memasukan penisnya ke vagina Della.

Mudah buat Yusa untuk memasukan penisnya ke vagina yg sepertinya sudah memiliki rongga berbentuk penisnya itu. Kembali ia memacu vagina yg sejak semalam tak henti henti ia puaskan ini. Mereka berdua kembali berpacu hingga keduanya kelelahan dan rubuh.

“Sa…” Della yg telah sadar dari badai orgasmenya memanggil Yusa.
“iya?” Yusa yg terbaring di atasnya membalas Della.
“kamu… keluarin didalem?” tanya Della yg merasakan sesuatu yg hangat memenuhi rahimnya.
“eh… EH!!” Yusa terkejut dan buru-buru mencabut penisnya, bersamaan dengan spermanya yg meleleh keluar dari vagina Della.
“Sa…” Della mulai terisak.
“Aku… aku hamil ya?” Della menangis sejadi jadinya.

Sementara Yusa kebingungan semakin panik melihat Della yg menangis ketakutan, ia bingung harus melakukan apa. Ia mengambil tissue dan membersihkan sisa-sisa persetubuhan mereka, Yusa tidak mengerti apa yg harus dia perbuat.

“La kamu tenang aja, kamu gak akan hamil” Yusa mengelap air mata dan peluh di wajah Della.
“Sa... hiks…. Kalo aku sampe hamil gimana?” Della meminta jawaban.
“Gak kamu gak akan hamil, tenang aja percaya sama aku” Yusa memeluk tubuh Della memenangkannya.
“Tapi... ka… kalo aku hamil gimana? Hiks… hiks…” Della terisak didalam pelukan Yusa.
“Tenang La” Yusa mengusap rambut Della.

Della menangis didalam pelukan Yusa. kedua remaja yg telah melanggar batasan ini lupa akan konsekuensi yg akan mereka terima. Mereka sadar bahwa mereka berdua belum siap, bahkan mereka berdua masih mengikuti ujian untuk lulus dari sekolah. Namun mereka hanya dapat menerima bagaimana takdir akan berlanjut, setidaknya mereka masih dapat lulus dari sekolah sebelum benar-benar mengetahui apakah Della akan mengandung anak Yusa atau tidak.

“Kamu mau tanggung jawab?” Della bertanya kepada Yusa yg baru selesai mandi.
“Udah, kamu tenang aja. Kita berdoa aja semoga kamu gak hamil” Yusa membalas Della yg sedang duduk di sofa dengan mata yg sembab dan tatapan yg kosong.
“Bisa-bisanya kamu dalam keadaan gini ngomong berdoa? Tuhan aja mungkin muak ngeliat kita” tanya Della kembali.
“Udah lah tenang aja kenapa sih…” Yusa menatap Della dengan jengkel.
“Iya kalau kamu hamil kita nikah, tapi kalo gak ya yaudah” tambah Yusa.

Della tersentak mendengar perkataan Yusa, hatinya seperti tertusuk sebilah pisau yg sangat tajam. Della tak percaya akan perkataan Yusa yg begitu egois dan menganggap bahwa ini hanya sebuah permainan. Della kembali menitikan air matanya.


Yusa membuka kedua matanya, waktu di jam dinding menunjukan pukul 8 malam. Cukup lama ia tertidur akibat kelelahan, ia melihat Della masih tertidur disampingnya. Yusa berjalan melewati ruang tidurnya, melangkahi sebuah bra berwarna kuning milik Della yg tergeletak di lantai. Ia mengambil celana pendeknya yg tergeletak tak jauh dari kemeja abu-abu milik Della. Ia menuju ke kamar mandi untuk mandi dan membersihkan tubuhnya. Tak lama kemudian ia kembali ke ruang tidurnya setelah menyelesaikan mandinya. Ia melihat Della yg masih tertidur disana, Yusa tersenyum melihat wajah manis Della.

“Mmphh…” Della membuka matanya perlahan akibat ciuman Yusa.
“Maaf ya kamu jadi bangun…” Yusa duduk di samping tempat tidur didekat Della.
“Yaampun setengah sembilan? Hoaaamm… udah mau seharian loh kita” Della bangun dari tidurnya dan duduk disebelah Yusa.
“Mandi gih, biar aku buatin makan” Yusa mendekap tubuh telanjang Della, ia mengusap lembut kepalanya.
“Masih ngantuk~” Della berkata dengan manja.
“Yaampun lengket semua itu, sana cepetan mandi” Yusa memberikan Della handuk.
“Kamu kan yg buat lengket semua, sembarangan ngeluarinnya!” Della mencubit lengan Yusa.
“Hehe iya iya abisnya sih kamunya juga bikin aku gak tahan…” Yusa tertawa kecil.
“Kamu emang gak bisa tahan kan! Huft!” Della bangkit dari tempat tidur dan meninggalkan Yusa yg tertawa melihat tingkah anak kecil kesayangannya itu.

Yusa berkutat di dapurnya, membuat makan malam untuk mereka berdua. Setelahnya ia membersihkan ruang tidur dan sofanya yg penuh dengan sisa persetubuhan mereka berdua. Setelah ia selesai melakukan semua pekerjaannya, ia duduk di meja makan sambil menunggu Della selesai membersihkan dirinya. Yusa melihat jam di HPnya, waktu telah menunjukan pukul 21:42. Sudah hampir 1 jam Della mandi namun tidak kunjung selesai, membuat Yusa penasaran. Ia mencoba mengintip Della di kamar mandi karena penasaran. Saat ia hampir mencapai kamar mandi ia melihat ada seseorang yg sedang berdiri tepat di pinggiran balkon apartementnya, menggunakan pakaian putih yg di terangi cahaya bulan setengah di langit. Rambutnya yg hitam panjang tersapu oleh angin malam yg menusuk kulit, wajahnya menunduk menatap ke bawah. Yusa tak percaya apa yg diliatnya, ia takut bahwa itu adalah sesosok hantu. Yusa mencoba mendekat perlahan. Menyusuri balkon kamarnya yg hanya di terangi oleh penerangan yg remang, perlahan lahan sosok itu terlihat lebih jelas dimatanya. Seorang gadis yg berdiri menghadap kearah terangnya kota Jakarta mengenakan jubah mandi berwarna putih, Sosok itu adalah Della.

“La, kamu ngapain?” Yusa masih berusaha meyakinkan bahwa gadis itu adalah Della, bukan hantu.
“Sa…” Della yg sepertinya telah menyadari kedatangan Yusa memanggilnya pelan.
“Makasih buat semuanya…” kata Della pelan tanpa menoleh ke arah Yusa.

Yusa terkejut mendengar perkataan Della yg tiba-tiba. Yusa semakin mendekati Della, Yusa takut bahwa apa yg dia pikirkan saat ini akan menjadi kenyataan. Skenario terburuk berputar di kepala Yusa, membuatnya berlari sekencangnya menghampiri Della di pinggir balkon itu. Jantungnya berdegup kencang berpacu dengan waktu yg ia rasa bergerak begitu lambat.

“Selamat tinggal” Della memalingkan wajahnya kearah Yusa, dengan senyuman tipis yg merekah dan air mata yg mengalir perlahan dari mata kirinya.

"DELLA!!"


-bersambung-
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd