Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sekarang Sedang Jatuh Cinta (Side story 10)

Jadi....
Part 16 ini cuma flashback atau gimana? Soal nya rada gak nyambung sih sama part sebelumnya 😅
 
Jadi....
Part 16 ini cuma flashback atau gimana? Soal nya rada gak nyambung sih sama part sebelumnya 😅
separo flashback, separo lanjutan. penjelasannya adalah, yg italic itu flashback, yg normal itu present time
 
Sumoah ini episode komplit banget udah awaknya manis banget di tambah adegan esek2 yang bikin sange udah gitu endingnya 😭😭
Jangan lama updatenya suhu penasaran parah nih :suhu::suhu::suhu:
 
duh kok della bilang selamat tinggal...
sebagai #TeamDella sedikit kecewa kepergian della

ditunggu update selanjutnya suhu
 
Sumoah ini episode komplit banget udah awaknya manis banget di tambah adegan esek2 yang bikin sange udah gitu endingnya 😭😭
Jangan lama updatenya suhu penasaran parah nih :suhu::suhu::suhu:
Terima kasih banyak suhu, senang deh rasanya berhasil membuat yg baca terbawa akan alur yg saya buat. Ditunggu ya updatenya :)
Wah, yang buka segel Lala, ternyata Yusange :marah:


Lala bundir? :sakit:
Maafin Yusa, khilaf
Nggak main sama Frieska lagi hu?
Mungkin akan, mungkin tidak akan. Author pun tidak tau...
Yaaaaaah nggantung :fiuh:
Sabar, panjaaang
duh kok della bilang selamat tinggal...
sebagai #TeamDella sedikit kecewa kepergian della

ditunggu update selanjutnya suhu
Author juga kecewa nih, padahal author juga #TeamDella nih. Karena Yusa dan Della tuh gemes banget, malu malu tapi mau
Wah, trnyata della sudah diembat sama yusa sejak smk. Kirain baru mau.
Diembat, emangnya Della tuh ikan asin???
How jerk you are, yusange 😠
THIS!! Senang deh rasanya kalau ada yg berhasil nemu salah satu dari inti permasalahan di part ini. Seneng ketika ada yg berhasil sadar kalau ke bangsatan Yusa adalah sifatnya yg santai, ngegampangin dan cuek.
plot twist :

Yusa terbangun dari tidurnya, mendapati Della masih disebelahnya. tertidur dengan damai.
Uwuwu kok tau sih :(
 
Part 16 (2) : Cinta Mengajariku Betapa Indahnya Dunia


*Yusa POV*

“DELLA!!” aku berlari kearahnya yg menatapku dengan senyuman itu.

Aku berlari sekuat tenaga, aku tau bahwa saat ini satu mili detik adalah waktu yg cukup lama sebelum semuanya terlambat. Aku sudah tidak peduli berapa banyak barang maupun tanaman yg rusak akibat diriku. Yg terpenting saat ini buatku adalah Della. Aku harus menyelamatkan Della, aku harus menghentikan niatnya ini.

“DELLA LO GAK HARUS NGELAKUIN INI, MASIH BANYAK JALAN LAIN!!” aku sudah sangat dekat untuk menggapai Della saat ini, tangan ku terulur sejauh yg ku bisa untuk menggapainya.

Della nampak terkejut melihatku yg berlari begitu kencang kearahnya, ia nampak begitu panik karena ku. Aku tau pasti saat ini ia berharap agar aku tidak sampai ketempatnya, aku tau ia ingin ini semua segera berakhir. Tapi aku juga tau bahwa apa yg ingin dia lakukan bukan lah jalan keluarnya.

“DELLA!!” Aku terkejut dan berteriak melihat Della yg sudah tidak lagi berpijak di balkonku.

Dengan setengah melompat dan tangan yg menggapai jauh, aku mencoba untuk meraihnya.

“AAAAAAAAAAAAA!!!!!” Suara teriakan Della menggema, suara yg penuh ketakutan itu memenuhi telingaku.

GREP!!

Dapat!! Aku berhasil meraih Della. Ku dekap kedua pinggangnya itu dengan erat. sepersekian detik saja aku terlambat, berakhirlah sudah semuanya. Aku mendekap tubuhnya erat, tangisanku meledak. Aku membayangkan bagaimana bila tadi aku tidak berhasil meraihnya. Seekor burung yg terbang bebas di langit Jakarta, akan terbang selamanya di langit sana.

“DELLA... UNTUNG AKU… HIKS… GAK TERLAMBAT HIKS…” Aku memeluk tubuhnya mungilnya itu, tangisanku membanjiri pundaknya.
“Hah?!”

*Della POV*

Setelah aku mengucapkan selamat tinggal pada Yusa, tanpa sengaja air mataku mengalir jatuh. Ditengah senyuman terbaik yg aku punya yg kuberikan padanya di perpisahan terakhir kami berdua. Aku dapat melihat wajah panik dan ketakutan Yusa, aku tau bahwa ini berat. Aku pun merasakan betapa beratnya ketika harus berpisah dengan orang yg paling ku cinta, orang yg selalu mengisi bertahun-tahun kehidupanku, mendampingiku dan menjagaku. Namun aku tau bahwa ini saatnya untuk mengakhiri semuanya. Ini saatnya bagiku untuk menutup bukuku, menutup kisah Della Delila JKT48. Ini saatnya bagiku untuk menulis di buku yg baru, ini saatnya bagiku untuk mengisi roll film yg baru. Ini saatnya Della Delila yg berdiri sendiri, menjalani kehidupan yg baru.

Terima kasih banyak Sa, terima kasih telah mengajarkanku cinta. Cinta yg mengajariku betapa indahnya dunia tempat kita terlahir.” aku kembali menorehkan senyuman di wajahku.

Air mataku kembali mengalir, air mata kebahagiaan dan penuh rasa syukur. Aku menengok kembali kearah Yusa, yg saat ini sedang berlari kearahku dengan cepat. Wajahnya yg pucat pasi dipenuhi ketakutan, raut wajahnya yg panik juga bibirnya yg tak henti-henti memanggil namaku membuatku bingung. Aku membalikan badanku untuk menghampiri Yusa, aku mencoba turun dari balkon ini. Pijakannya yg kecil membuatku harus berhati-hati.

“Eh… AAAAAAAAA!!!!!!!” Della terkejut ketika kakinya tidak lagi memijak.

*Author POV*

Yusa masih memeluk Della yg tadi berhasil ia tangkap. Wajahnya yg pusat pasi masih terlihat tak percaya akan apa yg barusan terjadi. Ia masih berusaha mengatur kembali nafasnya, jantungnya yg serasa mau meledak kini perlahan mulai tenang. Ia masih mendekap tubuh kecil Della yg tak kalah tegangnya, jantungnya berdegup begitu kencang. Wajahnya begitu pucat seakan darahnya telah mengering meninggalkan tubuhnya. Kakinya gemetar hebat dan matanya menatap kosong kearah Langit ibu kota.

“Haaah… haaahh…. Astaga, puji Tuhan”, Yusa masih tidak percaya bahwa Della kini berada dalam dekapannya.
“Astaga… Ya Tuhan…” Della memegangi sekujur tubuhnya, ia menghela nafas panjang.
“DELLA... UNTUNG AKU… HIKS… GAK TERLAMBAT HIKS…” Yusa memeluk tubuh mungilnya itu, tangisannya membanjiri pundak Della.
“Hah?!” Della nampak lebih terkejut mendengar kata-kata Yusa dibandingkan dengan fakta bahwa dirinya selamat.

Della melepaskan dekapan Yusa. Ia memeriksa seluruh tubuhnya, memegangi tak percaya. Ia merasa tenang setelah yakin bahwa ia dalam keadaan utuh dan tidak sedang berada di alam kematian. Della jatuh terduduk di balkon apartement Yusa, ia berusaha menenangkan tubuhnya yg masih dalam keadaan shock.

“Astaga hampir aja gw jatoh!” Della berkata pada Yusa.
“Lo ngapain sih lari-lari gitu bikin gw panik aja.” Della menatap Yusa yg masih terisak dengan bingung.
“GW YG HARUSNYA PANIK!! NGELIAT LO MAU BUNUH DIRI DIDEPAN MATA GW. SIAPA YG GAK PANIK!!” Yusa mencengkram kedua bahu Della.
“Hah?!”, Della kembali terkejut akibat kata-kata Yusa.
“Yg ada lo yg bikin gw hampir mati! Lo tiba-tiba lari kyak gitu bikin gw panik sampe kepleset.” Della memukul kepala Yusa.
“Sumpah untung aja lo nangkep gw! Telat sedikit aja gw udah jadi ager ager” Della menatap Yusa dengan kesal.
“HAH?!” Yusa nampak lebih terkejut mendengar kata-kata Della.
“Bukannya lo mau lompat dari balkon tadi?!” Yusa mencoba meluruskan.
“Ngapain gw lompat dari balkon? Yg ada gw tadi kepleset karena lo!” Della menatap Yusa bingung.

Mereka berdua saling tatap dengan wajah tak percaya. Kemudian keduanya tertawa terbahak-bahak. Mereka saling menertawakan tingkah konyol mereka berdua. Menertawakan kejadian yg hampir merenggut maut karena salah sangka.

“HAHAHA Lo kira gw mau bunuh diri karena lo? Yg bener aja, yakali!” Della tertawa begitu puas.
“HAHAHA Lagian lo ngapain juga berdiri di pojokan balkon gitu, lo pikir lo itu batman apa?” Yusa tak kalah terbahak karena cerita Della.
“HAHAHA Bunuh diri karena lo lebih milih Gaby adalah hal terakhir yg terpikirkan oleh gw.” Della masih tertawa.
“Gw cantik, masih banyak cowok lain yg bisa jadi jodoh gw. Gw juga ogah punya cowok mesum tukang colok sana-sini” Della meledek Yusa.
“Daripada cewek yg ngucapin selamat tinggal di pinggir balkon apartement biar keren kyak di drama korea yg 3 hari lalu dia tonton? HAHA” Yusa membalas Della.
“Ya gw pikir kita akan berpisah dengan keren gitu Sa!” Della menggembungkan pipinya kesal.
“Iya keren banget pas bagian keplesetnya. Ada ada aja sih lo!” Yusa mencubit pipi Della.

Mereka berdua saling balas mencubit sebelum akhirnya kembali kedalam kamar apartement Yusa. Mereka berdua makan malam di meja makan, memakan hidangan yg tadi Yusa buat. Mereka berdua makan dengan begitu lahap, mungkin karena tubuh mereka berdua sudah sangat terkuras akibat persetubuhan yg mereka lakukan. Juga akibat insiden konyol yg tadi mereka perbuat.

“Jadi maksud selamat tinggal tadi apa?” Yusa mencoba mencari tau maksud Della.
“Oh itu…” Della meletakan sendok yg ada di tangannya ke piring.

Della menarik napas dalam, menimbang nimbang kata-kata apa yg harus ia ucapkan. Tak berapa lama ia menatap Yusa begitu lekat.

“jadi… gw mau kita untuk gak ketemu lagi” Della menerangkan pada Yusa.
“loh kenapa gitu?” Yusa menatap bingung.
“Lo bawa dosa doang di hidup gw. Dari mulai iri, dengki, cemburu, marah, kecewa… lo mengenalkan itu semua ke gw.” Della berkata sambil memainkan sendoknya.
“Terlebih lagi, lo mengenalkan gw kenikmatan dunia. Gw akuin semenjak saat itu…” Della menghentikan kata katanya.

Yusa menatap Della yg menunduk, Ia mencoba untuk menyentuh Della. Namun Della menghempaskan tangan Yusa dan meneruskan kata-katanya.

“semenjak lo pertama kali mengenalkan gw kepada dosa ini, setelah kita sama sama mempunyai noda ini. Gw benar-benar telah membenci lo” Della kini menatap mata Yusa penuh amarah.
“gw benci sama lo. Gw benci banget sama lo yg udah menodai gw, gw benci sama lo yg dengan entengnya bilang tenang aja. Gw benci ngeliat muka lo yg masih bisa senyum, yg terlihat gak ada apa-apa antara kita sejak hari itu.” Della meluapkan seluruh emosinya yg terpendam.
“Gw benci ketika gw tau bahwa lo berhubungan juga dengan cewek lain. Gw benci sama lo yg gak nembak-nembak gw, gw benci sama lo”
“gw benci sama gaby yg berhasil mendapatkan lo dengan mudah, gw benci sama lo yg malah nembak dia dibanding nembak gw. Gw benci banget sama lo yg ketika gw tanya apakah lo akan bertanggung jawab…” Della menitikan air matanya, emosinya telah berada di titik terakhir.
“LO HANYA MENJAWAB GW DENGAN KATA TENANG.” nada suara Della meninggi penuh amarah, “BILLY CHRISTA EYUSA, SAAT ITU GW GAK BUTUH KATA TENANG DARI LO. YG GW BUTUH ADALAH…”
“LO BILANG KE GW KALAU LO AKAN BERTANGGUNG JAWAB, LO AKAN MENJADI AYAH BUAT ANAK GW, LO AKAN HIDUP SAMA GW. LO AKAN MENYAYANGI ANAK KITA MESKIPUN LO GAK PERNAH SAYANG SAMA GW.” Tangis Della yg bercampur dengan amarah meledak.

Della menangis, tangisannya begitu pilu.

“Yusa… Gw bersyukur…” Della kembali berbicara dengan parau.
“gw bersyukur pada saat itu lo keluarin didalam, gw bersyukur saat itu kita dihadapkan pada kenyataan bahwa mungkin masa depan kita akan hancur. Karena dari situ Tuhan telah membuka mata gw kalau lu bukanlah orang yg tepat buat gw.” Della menghapus air matanya.
“Lu tau gak kalau bertahun tahun gw membenci diri gw sendiri karena pada saat itu mau memberikan diri gw pada lo? Bahkan sampai saat ini gw masih membenci diri gw sa.” Della kembali menatap mata Yusa dalam.

Yusa tak tau harus berbuat apa, ia tidak menyangka bahwa Della memiliki pemikiran seperti itu terhadapnya. Ia tak menyangka bahwa kebodohannya, kebimbangannya dan juga sifatnya yg plin plan telah merusak Hubungannya dengan Della sampai sejauh ini. Merusak Della begitu parahnya.

“La, maaf” Yusa mencoba memohon maaf pada Della.
“diem!” Della membentak Yusa.
“lo tau ga Sa apa yg paling gw benci dari diri lo?” Della bertanya pada Yusa yg tertunduk.
“Jawab!” Della kembali membentak Yusa.
“A… Apa?” Yusa tak menemukan jawabannya.
“hhhh” Della menghela nafas.
“Gw benci sama lo yg dengan mudahnya melakukan kesalahan, meminta maaf dan mengulanginya lagi.” Della berdiri dari tempat duduknya.
“tapi gw lebih benci ke diri gw sendiri yg dengan mudahnya memaklumi dan memaafkan semua kelakuan lo. Gw benci karena gw cinta sama lo” Della bangkit dari tempat duduknya.

Yusa tertunduk, ia mencerna setiap kata-kata Della barusan. Ia mengutuk dirinya sendiri yg begitu bodoh ini. Ia tak percaya bahwa dirinya sendiri telah merusak sahabatnya. Ia tak percaya bahwa ia lah yg selama ini merusak hubungan mereka berdua.

“Udah gak usah dipikirin.” Della menepuk pundak Yusa dan memeluknya.

Della mendekap kepala Yusa di dadanya. Ia mencoba menenangkan hatinya juga hati Yusa. Ia tidak ingin terlalu larut dalam penyesalan dan kesedihan. Ia ingin menyelesaikannya semua disini dan ia senang bahwa semuanya telah selesai. Ia senang bahwa ia bisa mengungkapkan semua yg ia ingin katakan. Ia bersyukur bahwa Yusa adalah orang yg mudah mengerti dan memahami maksudnya.
Mereka berdua berpelukan kembali, menandakan bahwa hubungan mereka yg telah rusak kita mereka rajut kembali. Persahabatan yg ternoda itu telah berada di babak yg baru, didalam hati mereka berdua berjanji untuk selalu menjaga dan menemani meskipun tidak seperti dulu. Meskipun dengan cara yg berbeda, mereka akan selalu bersama.

“jadi, kita gak akan ketemu dulu. Setidaknya untuk satu tahun” kata Della kembali.
“gw pengen lupain lu. Dan gw harap setahun ini lu pakai buat perbaiki diri…” Della melanjutkan.
“setelah satu tahun, kita harus ketemu lagi… tepat ditanggal 31 maret ini” Della tersenyum pada Yusa.
“Oh iya, karena gw gak akan berhubungan dengan orang-orang dimasa lalu gw selain orang tua gw sendiri. Pesan gw lo harus jagain Gaby, karena gw tau Gaby adalah yg terbaik buat lo” Della menepuk pundak Yusa memberikannya motivasi.
“tapi gw sama Gaby udah putus” Yusa membalas dengan kikuk.
“Eee… Hah?!” Della nampak begitu terkejut, “Kok bisa????”

Yusa menceritakan semuanya pada Della. Bagaimana ia memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan Gaby karena hatinya yg bimbang dan tak yakin dengan perasaan sendiri. Della mengangguk angguk tanda mengerti. Setelah mendengar seluruh cerita Yusa, ia bangkit dari tempat duduknya. Ia melihat jam di dinding yg menunjukan pukul 10 malam. Della mengganti pakaiannya, merapikan seluruh barang-barangnya. Kemudian ia memberikan Yusa pakaian ganti dan meminta untuk berganti dengan cepat. Della mengambil kunci mobil Yusa dan menarik Yusa untuk bergegas menuju lift. Kami berdua terkejut melihat Julie dan Diani yg sedang bersandar didepan kamar Diani. Julie tersenyum penuh arti.

“Gak usah buru-buru… aku udah minta kak Gaby dateng ke cafe XXX tadi. Dari sini paling cuma 10 menit, cepetan kalau kelamaan keburu dia pergi” Julie berkata kepada kami berdua.
“loh kok bisa?” Della dan Yusa tak percaya.
“udah gak usah banyak tanya, cepet” Diani menyuruh mereka bergegas.

Della dan Yusa bergegas menuju mobil dan memacu kendaraan itu menuju cafe XXX tempat perjanjian. Jalanan ibu kota yg mulai melengang karena hari sudah malam membuat perjalanan mereka bebas hambatan. Tak berapa lama mereka berdua telah sampai di cafe XXX. Mereka berdua mencari-cari dimana Gaby berada. Disudut cafe itu, mereka menemukan Gaby yg sedang duduk sendirian memainkan sedotan minumannya. Wajahnya yg cemberut bercampur kesal itu terlihat jelas.

“Malam mbak…” Yusa mencoba menegur Gaby.
“Mbak… mau di temenin?” Yusa kembali mencoba menegur Gaby.
“Apaansih… annoying banget ta…” Gaby nampak terkejut saat menoleh ke arah orang yg mengganggunya.
“Loh kok kamu???” Gaby nampak tak percaya orang yg didepannya itu adalah Yusa.
“hehe kaget ya?” Yusa tersenyum senang melihat Gaby yg tidak bisa menyembunyikan wajah bahagianya itu.
“Apa kabar?” Yusa bertanya pada Gaby.
“baik. Kamu?” Gaby mengembalikan pertanyaan Yusa.
“kurang baik” jawab Yusa.
“loh, kenapa?” Gaby nampak khawatir.
“Karena gak ada yg lebih baik selain sama kamu” Yusa menjawab sambil tersenyum.

Yusa begitu senang karena melihat mantan kekasihnya itu kembali. Senyuman kembali merekah di bibirnya, ia mengerti sekarang dengan perkataan Della. Ia akhirnya sadar bahwa bersama Gaby ia selalu merasa senang dan bahagia, ia mengingat kembali betapa perjalanan cintanya dengan Gaby selalu manis dan membahagiakan.

“kamu ngapain kesini?” Gaby bertanya ditengah lamunan Yusa.
“gapapa, kebetulan aku pengen ketemu cintaku aja” jawab Yusa.
“siapa? Della?” Gaby kembali bertanya, wajahnya perlahan berubah murung.
“kok cemberut? Jelek loh…” Yusa memegang pipi Gaby.
“Aduh!!” Gaby terkejut ketika Yusa mencubit pipinya.
“kok cemberut sih! Gak seneng aku dateng?” Yusa berpura pura kesal.
“Cintamu udah kembali loh!” Yusa tersenyum lebar.
“beneran?” Gaby bertanya kembali
“beneran!” Yusa meyakinkan Gaby.
“Yusa… jangan pergi lagi ya…” Gaby menyunggingkan senyum tipisnya.
“janji?” Gaby mengacungkan kelingkingnya.

Yusa tersenyum melihat permintaan Gaby, ia memegang tangan Gaby lalu melipat kelingkingnya. Kepalanya menggeleng pelan kearah Gaby.

“maaf Gab, aku gak mau janji” Yusa mengelus kepala Gaby.
“tapi aku tau kalau kamu percaya sama cintamu ini” Yusa memegang kedua tangan Gaby.
“jadi, teruslah percaya kalau aku akan ada buat kamu”

Sepasang mantan kekasih yg kini telah kembali menjadi kekasih itu menghabiskan malamnya, saling membagi kisah yg terlewatkan dan membayar kembali waktu waktu yg seharusnya bisa mereka habiskan bersama. Cafe yg sepi ini menjadi saksi akan kembali dirajutnya tenunan waktu perjalanan cinta Yusa dan Gaby. Ketiga orang gadis remaja yg duduk tak jauh dari tempat mereka, yg memang sengaja duduk disana untuk memantau kedua kekasih baru itu.

“aku duluan ya” gadis berwajah oriental yg memiliki perawakan kecil itu meminta izin untuk pulang duluan.
“oke, hati-hati kak Della” gadis hitam manis berambut sebahu itu melambaikan tangannya.
“Bye!” Balas Della padanya.
“jadi gimana Jul?” gadis tadi bertanya pada temannya yg berwajah putih khas manado dengan hidung yg pesek menggemaskan itu.
“Untuk saat ini Di, biarkan seperti ini dulu” Balas gadis yg dipanggil Julie itu pada temannya, Diani.
“hmmm. Oke…” gadis bernama Diani itu mengeluarkan HPnya.

Mereka berdua menghabiskan makanannya dan beranjak pergi dari cafe itu, meninggalkan Yusa dan Gaby yg masih saling melepaskan rindu. Diani kembali melihat HPnya, Julie yg penasaran juga mengeluarkan HPnya. Mereka berdua tersenyum setelah melihat apa yg tertera di layar HP itu, sebuah tweet yg ditujukan kepada Gaby dari seseorang.

@BCEyusa
@Melati_JKT48 malam, izin follow dan mengikuti kegiatanmu ya.


-Season 1 Tamat-
 
Terakhir diubah:
Nais ending Yusange :bye:

Sedih, senang, dendam, kecewa, suka, cinta, benci jadi penutup season :pusing::alamak:

Yusange follow meme, berarti petualangan ini belum berakhir :dansa:


Ditunggu season barunya dengan gen 6 / 7 :baca:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd