Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Rumah Produksi

Boleh dong suhu di akomodir model model yang big boobs, macam anastasya khosasih, siva aprilia, atau penyanyi kaya pamela
 
Episode 19
Pertemuan yang tak disengaja



Entah berapa kali aku mengeluarkan spermaku. Yang aku tahu malam ini tubuh ciki telah penuh dengan spermaku. Mulai dari jilbab putih yang terpasang di kepalanya, wajah cantiknya, di dalam mulutnya yang telah ia telan, payudaranya, perutnya, pantat sekalnya, bahkan memeknya juga sudah penuh dengan spermaku.

Habis sudah tenagaku menikmati tubuh citra kirana. Mungkin ciki pun juga merasakan hal yang sama. Dalam posisi berbaring aku melihat jam di hapeku sudah hampir jam 3 pagi. Aku berniat untuk mandi agar tubuhku yang penuh dengan keringat ini menjadi segar.

"Cepetan ya mandinya mas, aku juga mau mandi" kata ciki

"Okay, atau mau mandi bareng?" Kataku

"Ah enggak deh, yang ada kamu genjot aku lagi ntar mas" kata ciki

"Hahahahahhaha baiklah" kataku

Setelah semua selesai mandi kini saatnya untuk memejamkan mata. Ciki yang keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk yang melilit tubuhnya pun kupinta untuk tidur telanjang disampingku. Rambut panjangnya yang ia ikat di belakang kepala ditambah wangi sabun yang menempel tubuhnya membuat aku terangsang kembali

Sayangnya aku sudah kehabisan tenaga untuk melakukan persetubuhan lagi. Mataku sudah sangat lelah kali ini. Dengan posisi saling berpelukan akhirnya kita berdua terlelap.

Paginya aku terbangun sangat siang. Sempat kulihat jam di hape sudah menunjukkan pukul 10 pagi saat itu. Sementara ciki masih terlelap disampingku dangan memeluk tubuhku. Wajahnya begitu cantik saat ia tidur seperti saat ini.

Tau kalau hari ini ia harus cek out di hotel yang ia tempati ak berniat untuk membangunkan dia. Beberapa kali juga hape ciki yang di silent itu terus menyala karena nada dering panggilan masuk dari manajernya yang mencari ciki.

Akupun terbersit ide nakal untuk membangunkan bidadari cantik yang sedang tidur pulas disampingku. Kubelai rambutnya yang panjang sembari kutiup wajah cantiknya. Masih belum juga bangun, lalu tanganku merabai seluruh lekuk tubuh ciki termasuk kedua payudaranya dan memeknya.

Namun yang terjadi bukannya ciki yang bangun malah kontolku yang berdiri tegak. Tidak ada pilihan lain, perlahan aku mulai melumat bibir indahnya namun ciki masih belum tersadar. Sampai beberapa menit kemudian matanya perlahan terbuka dan memundurkan kepalanya.

"Iiih gangguin orang tidur, bete" kata ciki

"Udah siang ini, bangun cantik" kataku

"Aduuuh masih ngantuk mas, capek banget aku" kata ciki

"Tapi katanya kamu mau cek out" kataku

"Iya ntar aja ah, masih ngantuk banget ini aku" kata ciki

"Yaudah kalo gak mau bangun, aku entot kamu lagi nih" kataku

"Apa sih, ganggu banget kamu mas ih" kata ciki

"Bangun cantik" kataku

Aku kembali melumat bibirnya yang masih tertutup. Ciki hanya diam saja membiarkan aku menikmati bibirnya. Aku tau kalau ciki sebenarnya sudah tidak sepenuhnya tidur. Terbukti beberapa kali ia juga mengikuti permainan lidahku di mulutnya.

"Mas rese yah, ganggu orang tidur" kata ciki

"Salah sendiri gak bangun, udah jam 10 ini" kataku

"Hah, serius?" Kata ciki yang tersadar sepenuhnya

"Iya tuh liat hape kamu kalo gak percaya, dila aja sampe nyariin kamu tuh" kataku

"Duh yaudah aku mau balik dulu deh mas" kata ciki

"Mandi dulu sana, biar gak bau sperma" kataku

"Iya deh, eh bangun ini" kata ciki yang tidak sengaja menyentuh kontolku

"Iyalah, abis grepein terus ciumin kamu pasti bangun" kataku

"Mau aku keluarin dulu kah mas?" Kata ciki

"Hmmm gak usah kamu udah telat" kataku

"Yakin, mumpung masih disini loh" kata ciki

Aku berusaha menahan godaan cik saat itu. Tapi ternyata nyatanya aku tidak sekuat itu. Ciki terus menggodaku dengan sentuhan nakalnya pada kontolku. Apa boleh buat kalo ciki yang menginginkan satu ronde lagi akan kulakukan.

"Dasar kamu ya" kataku

"Hahahhaha pake sok ditahan segala, entotin aku lagi abis itu aku mandi mas" kata ciki sambil menggenggam kontolku

Aku mencium lagi bibir ciki dan kini artis cantik itu membalas permainan lidahku dengan tak kalah agresif. Bibirku dilumat habis oleh ciki dan membuat nafasnya tersengal-sengal pertanda nafsu birahinya mulai naik. Sesekali ciki mengeluarkan desahan dari mulutnya.

Tanganku bergerak menuju payudaranya yang aku suka lalu kuremas lembut kedua payudaranya bergantian. Ciki semakin mendesah merasakan payudaranya aku remas seperti itu. Terlebih saat putingnya ku pilin dan ku tarik dengan lembut

"Aaaauuh aaahh remes terus mas aaah aaah"

Aku alihkan selimut yang menutupi tubuh telanjang kami saat tidur tadi hingga tubuh telanjang ciki kini kembali terlihat di depan mataku. Sekejap kembali ku lumat bibirnya kemudian beralih turun ke lehernya dan semakin turun menuju kedua payudaranya.

Ciki semakin menggeliat tak karuan merasakan sapuan lidahku di tubuh bagian atasnya. Beberapa bekas merah hasil pertempuran sebelumnya pun membekas disana. Kini aku menjilati kedua puting payudara ciki bergantian lalu kuhisap dengan lembut.

"Aaaahh aahh maaas ssshh"

Ciki semakin terangsang dengan apa yang aku lakukan. Matanya terpejam namun mulutnya mengeluarkan desahan dan rintihan kenikmatan. Kedua tangan ciki menjambak rambut yang ada di kepalaku. Betapa nikmatnya bermain dengan puting citra kirana.

Cukup lama aku bermain dengan payudaranya, lalu aku bangun berdiri di samping wajah cantik ciki. Ciki tau apa yang aku minta saat ini. Sembari duduk diatas ranjang ia menggenggam kontolku yang telah berdiri tegak seakan meminta bagian untuk diservis oleh ciki.

Ciki mengocok kontolku dengan lembut sambil menatap wajahku dengan tatapannya yang menggoda. Tak lama setelah itu kontolku diarahkan ke dalam mulutnya. Ia jilati kepala kontolku dan lubang kencing yang sedang mengeluarkan cairan precum hingga ke pangkalnya

Lalu aku merasakan sebuah kehangatan dan basah menyelimuti kontolku. Dan saat kulihat kebawah ternyata benar, kontolku telah masuk sepenuhnya ke dalam mulutnya. Karena ukurannya yang sedikit lebih besar dari milik suaminya membuat ia beberapa kali tersedak.

"Aaaahh gilaaa gak bisa aku mas aaahh"

"Hahahahha gapapa lanjutin aja sayang"

Kontolku kembali dikocok menggunakan tangannya yang halus dengan gerakan yang sedikit lebih cepat sambil ia jilati kantung telurku. Apa yang dilakukan ciki membuat aku terbang melayang hingga aku tak bisa menahan nafsuku. Belum lagi waktu yang sudah mepet dengan dia cek out.

Setelah kontolku basah dan siap untuk bertempur kembali aku memposisikan tubuh ciki menungging di tepi ranjang dengan tangannya mencengkram sprei ranjang. Dapat kulihat memeknya sudah basah dan merah karena nafsunya sendiri.

Kuposisikan kontolku untuk penetrasi di memeknya. Beberapa kali kepala kontolku kugesekkan di bibir memeknya. Senti demi senti kepala kontolku mulai membelah masuk memeknya. Proses ini yang aku suka, karena aku dapat merasakan betapa nikmatnya bercinta.

"Mmmmhh maasss"

Bleeeess...
Pada akhirnya kontolku telah bersemayam dalam memeknya. Entah ini kali keberapa kontolku terbenam dalam memeknya yang masih sempit ini. Suara lenguhan ciki semakin jelas saat itu juga.

Pemandangan yang sangat indah melihat punggung ciki yang mulus dan rambut panjangnya yang sedikit berantakan menghiasi punggungnya. Ditambah kontolku yang telah menusuk memeknya. Sungguh momen yang sangat indah.

Ciki sempat menoleh ke arahku yang ada dibelakang dengan mulut terbuka, seakan memberi kode kalau ia siap untuk digenjot. Kupegang bongkahan pantatnya dan sedikit kucengkeram lalu mulai kugerakkan pinggulku memompa memeknya.

"Aaaahhh mmmmhh mmmhh tuhaaann enaak bangeet aaaaah" racau ciki

Batang kontolku semakin cepat menusuk memeknya yang sudah banjir dengan cairan cintanya yang membuat ciki semakin kewalahan merasakan memeknya terus disodok dengan cepat. Desahannya pun semakin keras keluar dari mulutnya.

"Aaaaahh maaass aaaaahh pelan dikit aaah aaah aaah"

Sambil terus kugenjot memek artis cantik itu, aku pun mulai meraih payudara ciki yang bergoyang untuk menambah rangsangan yang dirasakan ciki. Aku remas kedua payudaranya dengan keras dan memilin kedua putingnya yang membuat ciki kelonjotan.

Tak lama ia pun menjerit dengan keras dengan tubuhnya menegang. Kemudian aku merasakan kontolku seakan disiram cairan hangat. Otot vaginanya seakan meremas kontolku dengan erat. Sepertinya orgasmenya pagi ini telah ia dapatkan.

"Aaaaahhhh aku dapet mas haaahh hhhah gak kuat"

Ciki ambruk diatas ranjang, tubuhnya sudah lemah dan tangannya tidak sanggu menahan berat tubuhnya. Kini tubuh ciki tengkurap diatas ranjang dengan kaki yang sudah turun ke lantai. Aku biarkan ciki menikmati orgasmenya sejenak.

Setelah kurasa cukup aku mulai kembali menggenjot memek ciki dengan cepat. Ciki hanya bisa pasrah membiarkan aku melakukan yang ku mau. Ia mendesah dan mencengkeram sprei dengan sangat kuat.

"Mmmmmhh mmmh aaaaahh aah aaah aaah aaah" desah ciki semakin tak karuan

Berikutnya aku cabut kontolku dari memeknya, lalu aku posisikan tubuh ciki telentang di atas ranjang. Kubuka kakinya mengangkang selebar mungkin lalu kembali kugenjot memeknya.

"Oooohh mass pelaan iiihh mmmmh mmmhh"

Tanpa buang waktu aku genjot memeknya untuk menggapai orgasmeku. Aku semakin bernafsu melihat ekspresi dari wajah cantik ciki saat kusetubuhi seperti saat ini. Bibir memek ciki menguncup saat kontolku menerobos masuk memeknya dan merekah saat kontolku keluar dari memeknya.

Kedua kakinya kupegangi sambil sesekali kuraba kakinya yang mulus itu sembari terus kugenjot memeknya. Payudaranya yang begitu menantang dengan puting yang mencuat penuh dengan keringat. Kedua payudaranya bergoyang mengikuti irama sodokanku.

Kepalanya ia gerakkan kanan kiri dengan desahan dan rintihan yang keluar dari mulutnya. Beberapa menit aku terus menyodok memek citra kirana. Aku merasakan spermaku akan meledak sebentar lagi. Aku semakin mempercepat sodokanku di liang memeknya.

Croot crooott crooot
Cairan spermaku meluncur dengan derasnya masuk ke dalam memek ciki. Bersamaan dengan kedutan keras dari dalam memek ciki yang menandakan bahwa xiki telah mendapatkan orgasmenya yang kedua kalinya.

Aku pun ambruk diatas tubuh ciki dengan batang kontolku yang masih terbenam dalam memeknya. Nafas kita berdua pun habis setelah melewati pertempuran nikmat yang entak ke berapa kalinya. Setelah itu aku berguling kesamping ciki.

"Puas banget aku mas, kapan-kapan lagi ya" kata ciki

"Siap cantik, kita cari waktu yang pas lagi seperti saat ini" kataku

"Udah ah aku mau mandi dulu, iiih merah semua gini" kata ciki saat melihat tubuhnya yang penuh dengan cupanganku

Aku melihat ciki berjalan ke kamar mandi sambil memperhatikan tubuhnya yang penuh dengan bekas kemerahan terutama di bagian dadanya yang paling banyak.

Setelah aku dan ciki kembali berpakaian rapi, kita menyempatkan untuk mengisi perut yang sudah kosong di resto hotel. Sebenarnya bagi ciki sudah tidak ada waktu lagi karena terlalu mepet dengan jam cek out di hotel yang ia tempati. Tapi perut adalah hal utama.

"Kamu nanti langsung balik ke jakarta atau bagaimana?" Tanyaku

"Iya langsung balik lah mas, paling belanja dulu ntar sekalian beli oleh-oleh buat mas rezky" kata ciki

"Ooh baiklah" kataku

"Memang mas ferry balik kapan?" Tanya ciki

"Kayaknya sih besok, nanti sore ada meeting sama orang majalah" kataku

"Hmmmm malemnya ditemenin siapa mas?" Tanya ciki lagi

"Istirahatlah, masa main terus tiap malem" kataku

Disela-sela obrolan kami berdua sambil menikmati makanan yang sudah terhidang di meja makan. Ada seorang wanita cantik yang mendekat ke arah meja kita berdua.

"Halo om ferry, apa kabar?" Kata wanita itu

"Eh baik, kamu disini?" Kataku yang terkejut melihat keberadaannya

"Iya om, halo kak ciki, iih lama gak ketemu ya" kata wanita itu

"Halo cantik, iya loh kamu sibuk banget sih" kata ciki

"Kak ciki juga sibuk banget gitu, btw kok kalian disini, ada acara apa?" Kata wanita itu

"Aku lagi pemotretan majalah kemarin, terus nginep disini eh ternyata sehotel sama mas ferry" kata ciki berusaha menyembunyikan kejadian yang sebenarnya

"Ya kurang lebih begitu, kebetulan juga aku ada meeting orang majalah nanti sore disini" kataku

"Majalah yang sama?" Tanya wanita itu

"Oh beda kayaknya, soalnya yang fotografernya juga gak bilang kalo ada meeting sama mas ferry" kata ciki

"Oh gitu, kirain sama" kata wanita itu

"Kamu ada acara apa disini?" Tanyaku

"Oh ini om lagi promosi film nanti sore di mall xxx" kata wanita itu

Aku ciki dan wanita itu nengobrol sebentar di meja makan yang sama. Wanita itu menunggu timnya datang dan menginap dihotel yang sama. Terlintas di otakku membayangkan dua wanita cantik ini berada di dalam kamarku dan kembali menikmati tubuh ciki ditambah dengan wanita cantik ini.

Ada satu momen dia yang mungkin bisa menjadi kesempatan aku menikmati tubuh keduanya malam nanti. Itu terjadi saat ciki mengambil makanan penutup. Dan hanya aku dengan wanita cantik itu.

"Om ferry abis main sama kak ciki ya?" Tanya wanita itu

"Hahahaha mau ikut?" Tanyaku

"Iiihh ketauan hahaha" kata wanita itu

"Ya kalo mau nanti malam kita main bertiga hahaha" kataku

"Yeee maunya, liat nanti aja deh om, kalo udah selesai aku ikutan" kata wanita itu

"Hahahahaha yaudah aku tunggu nanti di kamarku ya" kataku

"Nomer berapa kamarnya om?" Tanya wanita itu

"Nanti aku wa aja" kataku

Setelah berhasil mengajak wanita cantik itu untuk bergabung nanti malam, kini bagaimana caranya aku mengajak ciki untuk ikut malam nanti. Kami bertiga lanjut mengobrol saat itu sampai wanita cantik itu pergi meninggalkan aku dan ciki. Kini hanya ada aku dan ciki di meja makan itu.

"Kamu nanti ikut ya" kataku

"Kemana mas?" Tanya ciki

"Kayaknya aku belum puas sama kamu ini" kataku

"Lah kan aku harus balik mas" kata ciki

"Nambah semalam aja, bisa ya?" Rayuku

"Terus anakku gimana? Si dila gimana?" Tanya ciki

"Suruh nginep sini aja" kataku

"Gini deh mas ferry aja yang ngomong sama dila, kalo dia iya aku iya juga" kata ciki

"Boleh, mana sini aku yang ngomong" kataku tanpa pikir panjang

Ciki pun memberikan nomer telpon dila dan dengan cepat aku menelepon manajer ciki tersebut. Cukup susah meyakinkan dila untuk menambah satu malam dan berpindah di hotel tempat aku menginap. Karena ciki sendiri sebenarnya juga punya jadwal dijakarta malam nanti

Dan pada akhirnya aku berhasil membawa ciki ke hotel aku untuk satu malam nanti. Dia belum tau kalo dia tidak sendirian saat menservisku nanti malam. Selesai makan aku dan ciki pun berpisah. Ciki kembali ke hotelnya dan aku melanjutkan istirahatku sembari menunggu malam nanti.

Cukup lama aku tertidur, aku terbangun setelah adzan maghrib berkumandang, aku melihat kamarku sangat gelap. Kulihat di handphoneku begitu banyak notif masuk termasuk dari ciki dan wanita cantik tadi. Ciki berulang kali mengirimkan chat dan telfon.

Ternyata mereka sudah menempati kamar di hotel yang sama denganku. Sedangkan wanita cantik tadi ternyata sudah pulang dari acara promosi filmnya. Kupulihkan kesadaranku dari rasa kantuk yang masih menyerang mataku.

Badanku sudah terasa segar setelah istirahat cukup lama. Ditengah aku sibuk dengan handphoneku ciki kembali menelfonku memastikan kalo aku sudah balik dari meeting yang sebenarnya aku hanya tidur lalu kubilang ku minta ciki untuk datang ke kamarku

Setelah kututup telfon aku berjalan ke kamar mandi yang ada di dalam kamar. Setelah badan segar, wangi, dan rapi aku bersiap menunggu kedatangan ciki. Tak sabar rasanya untuk menikmati tubuh kedua wanita cantik itu malam ini.

"akhirnya kamu datang juga sayang, lama sekali" kataku

"Ih sabar dong mas,, aku kan nunggu aman dulu, kalo dila curiga kan bahaya nanti mas" kata ciki

"berarti udah aman semua kan?" tanyaku

"Udah dong mas, makanya aku bisa kesini" kata ciki

"anak kamu gimana?" kataku

"tenang aja, mereka udah aku amanin sama mbaknya dikamar" kata ciki

"aman ya ini jadinya?" kataku memastikan

"aman kok,, udah kita have fun dulu aja mas" kata ciki

Aku menarik tangan ciki dan membawa dia mendekat ke ranjang. Kupeluk tubuh ciki, kuciumi leher putihnya yang masih terbalut jilbab. Sementara tanganku bergerak liar menjamahi sekujur tubuh istri rezky aditya. Kuremas pelan kedua bongkah pantat ciki yang membuat birahinya perlahan bangkit.

"Kamu tuh ya, masih belum puas juga semaleman loh udah bikin aku lemes" kata ciki

"Mana bisa aku puas gitu aja sama kamu cantik, lagian aku mau yang beda malam ini" kataku

"Beda gimana maksudnya?" Tanya ciki

"Udah kamu ikutin aja ya" kataku

"Hmmm terserah kamu aja deh mas" kata ciki

Ciki sangat menikmati rangsangan awalku pada lehernya dan payudaranya yang kuremas. Desahan kecilpun keluar dari bibir seksinya. Ciki juga mendesah merasakan rangsanganku. Dan tak lama kemudian.


Kudengar suara ketukan pintu diluar kamar mawar. Dan benar saja saat mawar membukakan pintu muncullah dua wanita cantik yang akan kunikmati dengan membawa banyaknya bungkusan makanan.

"halo om ferry, udah nunggu lama kah?" kata dinda kirana dengan nada cerianya

"ya gak seberapa lama juga kok santai aja, ciki juga baru masuk kamar hehehe" kataku

"Halo kak ciki" sapa dinda kirana

"Loh kamu ajak dia mas?" Tanya ciki

"Wah gila ya kamu mas" lanjutnya

"Ya ini yang beda, aku mau diservis kalian berdua" kataku

"Hehehhehe jangan kaget gitu dong kak, kita abisin om ferry malem ini hehehehe" kata dinda

"Kamu tu ya, dasar buaya, awas ya kamu mas" kata ciki mencubit lenganku

Ya seseorang yang aku dan ciki temui saat makan pagi yang sangat terlambat di resto hotel adalah Dinda Kirana. Aku sendiri tak menyangka kalau aku bertemu dengan dia di kota ini. Sepertinya aku beruntung kali ini berada di kota ini.

Nafsuku sepertinya sudah tak bisa kutahan lagi. Melihat dua bidadari cantik duduk di samping kanan kiriku. Di dalam kamar mereka duduk di pinggir ranjang dan ku tutup pintu kamar. Aku berjalan perlahan mendekati dinda kirana dan ciki. Tanpa basa-basi, kulumat bibir lembut ciki, dan ciki begitu agresif melumat bibirku.

Setelah beberapa detik kemudian aku berganti melumat bibir dinda kirana dan begitu seterusnya. Aku sangat bersemangat melayani dua bibir tipis yang begitu indah itu. Aku dengan penuh nafsu melumat dan menghisapnya bibir kedua wanita cantik itu secara bergantian.

Terutama milik ciki, bibir tipis perempuan cantik itu terasa hangat dan begitu lembut di dalam mulutnya. Nampak ciki juga begitu pandai dari caranya berciuman terlihat ia sudah sangat ahli, mulai dari memainkan lidah sampai hisapannya dilidahku begitu nikmat.

Sebaliknya dengan dinda kirana hanya tersenyum menyaksikan semua itu, ia nampak begitu horny melihat aku berciuman dengan ciki kemudian aku menarik tangannya mengajaknya ikut dalam permainanku. Sementara dinda kirana dan mengapitku di kiri dan kanan. aku tanpa membuang waktu segera memeluk keduanya.

Aku daratkan ciuman lembut ke bibir dinda kirana dan ciki secara bergantian. Keduanya membalas dengan lembut dan penuh nafsu hingga untuk beberapa lama, kemudian berganti mereka berdua yang saling melumat dan berciuman. Dinda kirana melepaskan ciumannya saat aku meremas payudaranya dengan lembut

"mmmmhh ooomm mmmmh" desah dinda kirana

Aku sangat menikmati raut wajah wanita cantik ini saat sedang terbakar nafsu seperti ini. Aku terus meremasi kedua payudaranya dari luar pakaian yang ia kenakan dengan lembut. Senang rasanya dapat diservis dua artis cantik ini.

"kamu tunggu dulu aja ya cantik, aku mau main sama dia dulu" kataku pada dinda kirana

"iya om" kata dinda

Aku segera menghadap ke kiri ke arah dimana ciki sedang menataku dengan wajah sayu. Ciki sama sekali tidak menolak ketika aku memeluknya. Malah wanita cantik itu membalas dengan melingkarkan lengannya ke leher aku. Aku mengecup lembut pipinya yang putih, sambil semakin mempererat pelukannya. Bau parfum ciki yang begitu harum segera memenuhi rongga hidung aku.


Aku kembali melumat bibir lembut istri rezky aditya itu. Ciki pun membalasnya dengan tak kalah agresif, hisapan bibirnya di bibirku membuat aku semakin bernafsu. Lidahku mulai bergerak menelusuri mulut ciki yang sedikit terbuka. Wanita cantik itu membiarkan lidahku masuk ke dalam mulutnya dengan begitu leluasa.

"mmmmhh mmmh ssssllrp ssssllrrp mmmmh"

Bahkan saat aku menghisap lidahnya dan sedikit melumat dengan mulutnya, ia juga begitu agresif. Begitu panas dan nikmatnya ciuman itu. Beberapa kali kami bertukar ludah dan tanganku tak tinggal diam saja. Aku merabai seluruh tubuh ciki.

“Hah, hah,” perlahan ia melepaskan bibirnya dari lumatan bibirku saat dia merasa sedikit kesulitan untuk bernafas.

Aku sudah begitu bernafsu dan tak sabar menikmati tubuh mulus ciki lagi. Kubuka pakaian atasku hingga aku telanjang dada didepan mereka berdua. Tatapan matanya semakin sayu saat melihat dadaku yang kekar dan menggairahkan dan langsung membangkitkan nafsu birahinya.

Kulihat matanya mulai turun memandang bagian selangkanganku yang masih tertutup celana. Ciki memperhatikan selangkanganku yang menonjol besar, menggunung seperti seekor kucing yang tengah tidur di balik resliting.

"kamu udah siap?" tegurku

"iya mas, pakai aku sepuasnya" kata ciki menganggukkan kepalanya

Aku terkejut mendengar ciki berkata demikian, ia seperti wanita yang sudah tidak mempunyai harga diri lagi. Detik berikutnya kubuat wanita cantik itu telentang di di pinggir kasur.

”Agak ke tengah sedikit,” bisik aku pelan.

Ciki menurut, ia membaringkan tubuhnya lebih ke tengah ranjang mendekat ke sisi dinda kirana yang masih duduk di atas kasur dan memperhatikan apa yang aku lakukan. Pelan-pelan aku ikut merebahkan tubuhku pula, menjejeri badan ciki yang sudah terbaring siap.

”Kau ingin puas?” tanya aku menggoda.

"Lakukan seperti kemarin malam mas" kata ciki kembali menggodaku

Ciki sendiri juga tidak sabar dengan permainan seksku. Setelah malam sebelumnya ia takluk merasakan permainan seks yang kuberikan. Hal itu pula yang membuat ciki menjadi lebih bersemangat untuk kembali menikmati bagaimana nikmatnya kusetubuhi.

”Buka resliting celanaku sayang” aku meminta kepada ciki

Pelan-pelan ciki bangkit dan menggeser tubuhnya, ia beringsut untuk membuka reslitingku. Terasa oleh ciki di balik celana dalamku ada sebuah benda besar yang meringkuk lembut disana. Dengan degup jantung yang tak henti-henti mengalir, ciki mengikuti semua perintah itu.

Pelan-pelan ia melepaskan celana panjangku yang masih melekat, lalu celana dalam ku juga ia lepaskan. Dibukanya semua hingga batang kontolku yang hitam dan berurat-urat besar kembali tampak jelas terlihat olehnya.

Ciki tidak langsung memainkan kontolku yang masih terkulai itu, melainkan ia mendekap dadaku yang masih santai tidur telentang. Pelan ia menggesek-gesekkan belahan dadanya yang empuk di atas dadaku

”Ahhh...” desis ciki perlahan karena kegelian.

Aku hanya tersenyum melihat ulah ciki yang demikian. ”lepaskan dulu pakaian kamu sayang.” ujarnya kemudian.

ciki yang tampak sudah tak tahan langsung bangkit bersimpuh melepaskan semua pakaian yang ia kenakan. hingga yang tertinggal hanya celana dalam dan jilbabnya saja. Aku sendiri sebenarnya juga sudah tak sabar, seketika aku memelorotkan celana ciki yang masih menempel di tubuh montok ciki.

”memek kamu selalu bikin ketagihan sayang" kataku sambil mengelus-elus permukaan bibir memek ciki

Karena usapan yang begitu memabukkan itu, tak ayal membuat mata ciki langsung terpejam-pejam dibuatnya. Ciki tampak menikmati jariku yang bergerak liar di memeknya. Sesekali pinggulnya juga ia gerakkan untuk menambah rangsangan.

”Ahhh... eeehhsss!!!” dia merintih ngilu.

Aku ambil tangan ciki dan kubawa ke arah batang kontolku yang masih terkulai lemas. Kupinta wanita cantik itu untuk mengocok-ngocoknya perlahan. Merasa memegangi benda panjang yang terkulai hingga ke atas kasur, ciki segera membuka kedua matanya.

Dilihatnya batang kontolku mulai bergerak bangkit di dalam genggaman tangannya. Batang kontol itu mulai bergoyang, menggeliat, terbangun menampakkan segala kekuatannya. Aku merasakan tangan ciki seperti sudah terbiasa mengocok kontol. Aku dibuatnya melayang jauh dengan kocokan tangannya.

”Hisap, sayang..!!” perintah aku pelan.

Diantara napas yang sudah memburu. Mendengar permintaanku, pelan-pelan ciki menjatuhkan kepalanya di ujung kontolku yang besar dan panjang itu. Dia membuka mulut selebar-lebarnya, berusaha memasukkan kepala kontol itu ke dalam tenggorokannya.

Dan pada saat itu pula aku merasakan bagaimana hangat, basah, dan lembutnya lidah ciki. Badanku seperti tersentak saat pertama kali kepala kontolku menyentuh lidahnya.

”Haufh!” suara mulut ciki saat berusaha melahap.

Aku menekan kontolku, berusaha memasukkan semuanya. Namun hanya tenggelam setengahnya. Mulut mungil ciki tak muat dimasuki oleh batang kontolku yang panjang itu. Sempat kulihat dinda kirana menggigit bibirnya saat melihat kontolku tenggelam di mulut ciki.

“Hmmh... hmphh...”

Namun ciki berusaha menelan, sambil lidahnya mulai menjilati ujung kontolku yang terus ditekan sampai membentur ke kerongkongannya. Saat sudah tak bisa bernapas, baru ciki menariknya kembali, kemudian ditelan dan dihisap-hisapnya pelan-pelan.

Sedangkan aku dengan santai menikmatinya sembari memuntir-muntir puting payudara ciki yang sudah mengacung. Beda dengan saat aku melumat bibirnya yang agresif tadi, kali ini lumatannya di kontolku sangat lembut dan tidak tergesa gesa.

”Jika kamu ingin benar-benar puas, sebaiknya kita mulai dengan santai seperti ini dahulu.” celoteh aku sambil tak henti-henti memilin serta menjepit puting susu ciki menggunakan dua jari.

Dipencetnya benda mungil kemerahan itu sambil sesekali ditarik-tariknya ke depan saat sudah tak tahan. ciki tidak menjawab. Mulutnya sudah sangat penuh, tersumpal oleh kontolku yang tak henti-henti membentur rongga kerongkongannya.

Nafas ciki mulai tersengal-sengal, bersamaan dengan nafsunya yang mulai memburu. Kepala kontolku dihisapnya dengan kencang, sedangkan ketika itu ia merasakan memeknya sudah sangat basah. Sambil terus mengulum, sesekali ciki juga memijit-mijit biji kontolku.

Biji yang besarnya tidak kurang dari segenggaman tangan itu dipijatnya halus secara bergantian, juga kadang ditarik-tariknya gemas ke bawah sambil dibarengi dengan mengulas-ulas bulu jembut aku yang tumbuh subur di sekitar batang kontolku.

Semua yang dilakukannya semata-mata kian membuat puncak birahi ciki mendekat. Sedikit demi sedikit, tubuh sintalnya mulai dibasahi oleh keringat. Namun ciki sama sekali tidak menghiraukan, malah yang ada desah birahinya semakin memburu kencang.

”Haahh... hhaauuup... haaauuuff...” Rakus dia terus menghisap kepala kontolku

Aku agak memajukan tubuhnya. Dengan posisi duduk mengangkang dia membiarkan kontolku terus dikulum, sementara itu pelan-pelan aku mengarahkan jariku ke lubang memek ciki dan menusuknya perlahan. aku mengoreknya, merasakan betapa basah dan sempitnya celah mungil itu. Namun baru akan mendorong lebih dalam lagi, tiba-tiba...

”Ahhhhh...” ciki mengerang kencang.

”Kenapa?” tanyaku

ciki mencabut kontolku yang masih menyumpal di mulutnya. ”A-aku... ssudah... k-keluar, maasss!!” ujarnya tersengal-sengal.

”Keluar?!” aku mengernyitkan alis. ”Cepet amat, belum juga kuapa-apain!”

”Iya nih! Nggak tahu kenapa... Mungkin dari kemarin aku udah mas genjot terus jadi terlalu sensitif sepertinya" ciki bergidik begitu cairan bening berleleran dari lubang kenikmatannya dan mengalir pelan ke ranjang.

Aku tersenyum melihat tingkah laku ciki. Kukecup bibir lembutya dan kembali meremasi kedua payudaranya. Yang aku tahu kalau ciki saat orgasme tubuhnya lebih sensitif dari sebelumnya. Itu aku tahu saat ku remas kedua payudaranya tubuhnya sudah bergerak tak karuan.

Setelah beristirahat sambil menikmati bagaimana nikmatnya payudara ciki. Aku kembali melanjutkan aksiku dan akan kutuntaskan malam ini

”coba lebarkan pahamu.” kata aku kalem.

Ciki langsung menguakkan kedua belah pahanya. Jari telunjuk dan jari jempolku dengan cepat masuk menerobos ke lubang memeknya. Setelah sampai di ujung, kedua jari itu menguakkan celah memek ciki lebar-lebar sehingga seluruh dinding-dinding memeknya jadi nampak jelas.

Warnanya jingga kemerah-merahan. Tak ayal membuat darahku mengalir deras ke seluruh tubuhku. Apalagi lubang itu nampak licin oleh cairan memeknya. Semangat aku untuk memasukkan kontolku ke dalam lubang memek ciki semakin membara

Kujilati klitorisnya dan bibir memek ciki, Kontolku yang sudah berdiri kencang, kuputarputarkan ke belahan buah dada ciki. Terutama menusuk-nusuk ke putingnya yang telah menegak kaku kemerah-merahan hingga wanita itu pun mengerang.

”aauuhh... auuuuh...” lenguh ciki

Kontolku yang sudah tegak berdiri itu digenggamnya erat dan kemudian ia masukkan kedalam mulut mungilnya. Kunikmati setiap kehangatan dari hisapan mulut ciki. Dalam sekejap kontolku sudah kembali diselimuti ludah ciki. Terbukti bahwa ciki memang sudah sangat lihai mengoral kontol.

Kontolku yang sudah licin dan basah itu kemudian kusorongkan ke dada ciki. Dengan merejang payudara wanita itu, aku menarik serta memilin kedua putingnya sampai jadi agak memanjang. Beberapa kali tubuh mulus wanita cantik itu juga tersentak saat kontolku menggesek putingnya.

"mmmmhh aaaahh aaahh hhhaaah aaah gelii" tubuh ciki kian menggeliat dihadapanku.

”sekarang kamu tidur, telentang, dan buka pahamu lebar-lebar!!” perintah aku lagi.

"pelan ya mas, gede itu punyanya mas ferry" kata ciki

"udah kamu nikmatin aja" kataku

Ciki mengikuti semuanya sekalipun matanya tetap terpejam. Perlahan aku memposisikan tubuhku bersiap untuk menggenjot ciki. Kuciumi sejenak kedua payudaranya dan menempatkan kontolku berada di depan bibir memeknya.

"masukkin mmmhh aku gak tahan mas mmmh mmmhh" erang ciki

Perlahan aku mulai menekan pinggulku yang sudah berhadapan dengan selangkangan ciki. Ciki pun membantu dengan membuka bibir memeknya lebar-lebar. Setelah dirasakan pas, maka aku pun kemudian menekan.

”Bleeeessss...!!!”

”Ahhhhhhhhhh...” desah ciki panjang.

Air surganya benar-benar telah menyiram birahinya. Air yang membuat ia lupa akan segala-galanya. Kontolku yang besar itu perlahan menyelinap masuk mengikuti tusukanku yang meluncur dalam memeknya. Sambil meremas-remas payudara ciki, aku terus menekan pinggulku berharap agar kontolku yang besar dapat tenggelam dengan sempurna.

Namun tentu saja itu tidak mungkin walaupun sudah berulang kali aku genjot memeknya, ukuran kontolku tidak sebanding dengan celah memek ciki yang sempit. Bisa masuk setengahnya saja sudah bagus. ciki hanya dapat bernafas tersengal-sengal sambil kedua telapak tangannya mencengkeram bantal untuk menahan tusukanku.

”aaaahhh aaaahh aaahhh ssshhh ssshh aaahh pelaaan mmmhh sssshh" desis ciki menahan nikmat.

"mmmmhh mmmhh enak banget sayang memekmu, dijakarta mmmh kita main lagi ya sssshh" desahku

"Terserah kamu mas mmmmhh aaah aaah aaah" racau ciki

Kontolku kini sudah mulai terbiasa dengan liang vagina ciki. Sesekali aku menekan lebih dalam, kemudian menariknya pelan-pelan. Lalu kumasukkan kembali dan berulang seperti itu terus, sambil tangan dan mulutku tiada henti menikmati keempukan buah dada ciki yang tidak seberapa besar.

Genjotanku yang semula perlahan, kini mulai kupercepat dan lebih bertenaga. Kemudian berubah jadi cepat sekali, sambil terus mencucup dan menggigiti puting payudara ciki sampai wanita itu kubuat menggeliat-geliat.

"aaaahh aaahhh mmmmhh mmmhh enak aaahh sodokin memekku mas mmmmhhh aaahh aaah" ciki kian merintih menahan nikmat.

Dengan desahan-desahannya yang membangkitkan birahi itu, tak ayal membuat aku semakin cepat menghujamkan kontolku ke memeknya. Sampai tiba-tiba batang kontolku tercabut keluar karena begitu bernafsunya aku dalam menggenjot memek ciki.

Sejenak aku dan ciki terdiam menikmati sisa persetubuhanku disertai napas yang tersengal-sengal dan debaran jantung yang kian menyengat.

“Masukin lagi, mas" ciki meminta sambil membuka lebih lebar lagi selangkangannya ke depan.

Tapi aku menggeleng, ”Nungging, sayang.” pintaku

Ciki pun bangkit dan membalikkan tubuhnya. Dengan bertumpu pada dua tangan, dia mengangkat bulatan pahanya tinggi-tinggi hingga aku bisa langsung mengambil ancang-ancang. Tubuhnya yang lebih tinggi kini mengangkangi tubuh ciki yang lebih pendek, tepat dari arah belakang, mirip dengan anjing yang hendak kawin.

"ayo masukin, entotin memekku mas" ciki menjulurkan tangannya ke belakang.

Pelan aku menggenggam batang kontolku dan menariknya ke depan, ke arah celah kemaluannya yang telah sangat siap. Aku menekan agak sedikit keras, pinggulnya menghentak hingga kepala kontolku yang sudah tergenggam oleh ciki langsung tenggelam ke bibir memek wanita cantik itu.

”Bleeeess...!!!”

”Aaaahhhhh... esssshh...”

Kontolku menusuk penuh lubang memek ciki yang sudah lembek dan basah. ciki mendesis sambil menggeliat-geliat. Dengan posisi ini aku dapat merasakan dinding vagina ciki lebih terasa memijat kontolku.

“Aghhh...”

Aku dibuat takjub oleh ciki saat aku merasakan kontolku seperti dipelintir dengan dinding vagina ciki yang lembut. Aku sangat menikmatinya gaya permainan ciki diatas ranjang. wanita itu meremas bantal dengan kuat, matanya memutih, sementara desahan serta erangannya kian menggila.

“Ahhh... a-aku nggak tahan Oooohh ini enak banget!!” ciki menjerit.

Buah dadanya yang padat ikut tergoncang-goncang oleh sodokan aku yang tiada henti. Tangankupun tak tinggal diam begitu saja. Kurabai punggung ciki yang mulus tanpa cacat itu dan berhenti di kedua payudaranya.

“Iya... terus hajar memekku! Oghh... enak banget.. a-aku suka!!“ erang ciki kesetanan.

“Iya, sayang... ooh, memekmuu... aah... aaaauh... aku suka memekmu!!” sahutku yang dijawab oleh ciki dengan membuka matanya dan tersenyum tulus, kemudian menggigit bibirnya karena merasakan keenakan saat digenjot dari arah belakang.

“Kontolmu juga enak mas, Ughh... terus! A-aku udah nggak kuat... mau nyampe!!“ keluh ciki yang badannya sudah setengah rapuh, sudah tak tahan kugenjot lebih lama lagi.

“Terus, aku... aaaah... a-aku mau... aaah... ssssh... oh Tuhan, enaknya!!“ erang ciki tak karuan dengan tubuh kian menggeliat bak cacing kepanasan.

Badannya menegang kaku ketika aku menghujamkan batang dalam-dalam menghajar liang memeknya. wanita itu benar-benar menikmati persetubuhannya dengan aku

“Aaaauuh... a-akuu...“ erang ciki panjang, matanya terpejam sangat erat ketika mendapatkan orgasmenya.

Beberapa detik tubuhnya kelojotan tak karuan bak disetrum listrik ribuan volt. Dadanya sampai membusung ke depan karena punggungnya melengkung, namun kemudian kembali kendur ke bawah dan dengan napas ngos-ngosan, jatuh luluh ke atas ranjang. Lemas tak bertenaga.

Aku mendiamkan sodokannya sebentar, bisa kurasakan cairan hangat dari dalam memek ciki melumuri batang kontolku. Aku biarkan ciki menikmati orgasmenya. Kita berduapun diam sejenak sebelum kemudian dengan gemas aku menarik kontolku secara perlahan.

“mmmhh,” ciki menggeliat merasakan gesekan kontol aku di liang memeknya.

Terasa geli sekaligus juga ngilu. Begitu terlepas, mengalirlah cairan kental dari dalam sana, membanjiri kasur dan sprei yang ada di bawah mereka.aku tersenyum melihatnya. Sambil tangannya meremas-remas buah dada ciki yang teronggok indah, dia berbisik,

“Gimana, enak kan?” bisikku

ciki memajukan dadanya agar aku puas bermain dengan gundukan daging lembut itu. Aku mengetahui apa yang diinginkan ciki. Kulumat putingnya dan keremaai kedua payudaranya.

“Nikmat banget mmmhh mmmhh ssshhh puas banget aku bisa klimaks banyak banget sama kamu mas, biasanya cuma suamiku yang kubuat keluar sampai berkali-kali” bisiknya terus terang.

Tidak kupedulikan ocehan ciki. Aku yang merasakan kesulitan menikmati payudaranya pun gak bisa bergerak bebas dengan posisi ini

“Aku pengin bermain dengan susumu, sebentar saja,“ kataku

Aku membalikkan posisi tubuh montok ciki dan memajukan kepalanya, dengan penuh nafsu kukulum kedua puting susu wanita itu dengan penuh nafsu secara bergiliran. Sudah begitu banyak bekas merah yang memenuhi dua bongkahan daging kenyal di dada ciki

“ooohh mas mmmhh isepin terus mmmhh sshhh sssshh enak mas" erang ciki yang kembali terlanda birahi.

Kedua tangan ciki memegangi kepala aku sehingga ciki seakan memeluk kepalaku namun tidak begitu kuat agar aku bisa berpindah diantara kedua payudaranya. Keempukan payudara ciki yang tidak begitu besar namun terasa begitu kenyal dan padat. Membuat aku jadi menikmati setiap inchinya. Terus kujilat serta kuhisap dengan begitu rakus hingga membuat ciki menggeliat.

“Terus mas mmmhh Duh,, mas ferry nakal banget sih... Mmmhh sssshhh mmmmhh aku suka!” ciki tersenyum.

“Hisap kedua putingku sepuasnya!!“ tambahnya

Kulihat tangan kiri ciki menyelusup ke bawah untuk memegang serta meremas-remas kontolku. Sementara di dalam sana, ciki nampak semakin bersemangat mengocok kontolku. Bebebrapa kali kontolku juga diremasnya dengan lembut.

“Aku pengin ngemut kontol kamu lagi mas” bisiknya

“Kamu suka ya sama kontolku?“ aku tersenyum.

“Suka banget!” sahut ciki dengan mata memandang ke atas.

“Nikmati kontolku sepuasmu, sayang..” kataku

Ciki dengan gemas kemudian membuka mulut mungilnya dan mulai mengarahkan kontolku masuk ke dalam mulutnya. Kulihat ciki mulai mengulum kontolku meski kurasa ia agak sedikit kerepotan. Sesekali kepala kontolku hanya dijilatinya dengan ujung lidah begitu ia kehabisan napas.

Sedangkan batang kontolku yang hitam dan berurat dicucup dan kemudian diciumnya berulang-ulang. Apa yang kulihat dan kurasakan saat ini pasti akan membuat setiap pria yang mengagumi ciki akan sangat bernafsu.

“Terus, sayang. Enak kan kontolku?” kataku

Aku mengelus-elus kepala ciki yang masih terbalut jilbabnya yang beberapa kali menutupi pandanganku itu, kurapikan kain jilbab ciki agar terlihat wajah cantik ciki yang sedang menghisap kontolku.

“Mmmh... enak banget! Nanti mas ferry semprotin spermanya ke mulutku ya mas" ciki kembali mengulum, dan hampir saja tersedak karena saking sesaknya.

“Kamu suka minum pejuh ya sekarang?” tanya aku tak percaya.

ciki mengangguk mengiyakan, “asalnitu sperma kamu mas” sahutnya riang

“Aaah... sudah, sayang. Sekarang kamu nungging lagi!!“ kataku

Aku membungkuk dan melumat lembut bibir tipis ciki yang menanggapi dengan tak kalah rakus. aku memegang payudara wanita itu, meremas serta memijit-mijit putingnya dengan gemas hingga membuat ciki mengerang keenakan.

“Sudah, cepat entoti aku lagi.“ kata ciki dengan penuh nafsu

Ciki berbalik badan. Kedua kakinya ditekuk di atas ranjang, sementara kepalanya disandarkan ke bantal. Aku terpana dengan bentui pantatnya yang bulat dan padat. Aku remas pantat ciki yang terasa kenyal. Dari posisiku saat ini bisa kulihat memek ciki sudah sangat basah.

“pantat kamu mantap, sayang,“ puji aku

Dengan tangan meremas-remas bulatan daging besar pinggul ciki yang tersaji indah di depan mata. Desahan ciki mulai terdengar saat jariku beberapa kali menggesek bibir memeknya.

“Kalo aku goyang gini, mas ferry suka nggak?” goda ciki sambil menggerakkan bokongnya ke kiri dan ke kanan.

“Makin asyik... kamu memang cewek bahenol berpantat gede, sayang, saingan sama kontolku, pantas saja dulu banyak yang membawamu masuk ke hotel hahaha.“ goda aku, yang disambut tawa senang ciki.

Puas bermain dengan pantat ciki, kuposisikan kontolku menembus memeknya. ciki mencengkeram erat bantal bersiap untuk merasakan besarnya kontolku lagi Dan blessssh satu tusukan keras memperlancar masuknya kontolku ke dalam memeknya.

"Aaaaaah masih sempit aja memekmu aaaaah aaaah aaaah" desahku

Dengan cepat aku mulai menggenjot memek ciki dari belakang. Terkadang ciki juga ikut menggoyangkan pantatnya saat aku diam. Kuciumi leher belakangnya yang sudah basah oleh keringat. Ciki kembali mendesah saat lidahku menjilati tengkuknya.

Goyangan ciki semakin lemah, ia merasakan tidak sanggup menahan gempuran kontolku yang terus menyodoki memeknya. Goyangan pantatnya pun sudah tak sanggup mengimbangi lagi. Kini posisi pantat ciki menjadi semakin nungging dan semakin meliukkan tubuhnya. pemandangan yang membuat aku semakin bernafsu melihat lekuk tubuh ciki.

Nampak di kontolku sudah terselimuti oleh lendir dari orgasme ciki. Bahkan lendir itu sampai menetes keluar membasahi sprei ranjang. Dan yang ditunggu pun datang, setelah cukup lama aku memompa memek sempit ciki. aku bersiap mengeluarkan spermaku lagi

Dan tak sampai tiga menit berikutnya. Kucabut kontolku dari dalam memek ciki dan ku balik tubuh ciki dengan cepat. Tau apa yang akan aku lakukan, ciki membuka mulutnya dengan lebar. Kuarahkan kontolku masuk kedalam mulutnya

Crooot crrroooot crrooot. Lahar panas berwarna putih kental itu meluncur deras masu kedalam mulut mungil ciki.

"Aaaaaah terima tu pejuku cantik aaaaah aaaahh aah shit enak banget aaaaah" erangku

"Aaaaaaaaaah mmmmmmh mmmmh" desah ciki saat mulutnya tersiram spremaku dengan kencangnya

Ciki hanya bisa diam merasakan cairan hangat yang keluar dari kontolku berada di dalam mulutnya. Setelah hampir lima kali semprotan yang masuk ke dalam mulut ciki, perlahan aku mencabut kontolku dari mulut ciki dan sebagian menetes sperma itu dari dalam mulutnya yang tak cukup menampung spermaku.

ciki memperlihatkan spermaku yang berada didalam mulutnya dan kemudian ia telan semuanya. Aku begitu terpesona dengan apa yang ciki lakukan membuat aku begitu senang menyetubuhi ciki. Tak cukup sampai disitu ciki membersihkan sisa lendir yang menempel di mulutku hingga tak bersisa.

Puas menyetubuhi wanita cantik itu aku beristirahat sebentar. Karena sebentar lagi menu utama akan kusantap malam ini. Seorang wanita yang cantik sedang menunggu giliran untuk melayani nafsuku. Sudah lama aku tidak merasakan hangat tubuhnya.

Beberapa menit aku beristirahat untuk mengembalikan tenagaku, kemudian aku dengan kondisi masih telanjang bulat kudekati dinda kirana yang masih melihatku dengan tatapan sayu. Kuberanikan diri duduk disampingnya.

"kamu siap kan cantik?" Tanyaku

"Siap dong om, aku mau kasih om yang beda biar om ferry tau rasa" kata dinda

"Maksudnya?" Tanyaku

"Pokoknya om ferry rasain aja, salah sendiri sudah buat aku sange liat om ngentotin kak ciki" kata dinda

Kudekati wajah cantik wanita itu dam tanpa meminta ijin lagi kulumat bibir lembutnya. Dinda kirana pun membalas permainan lidahku dengan sangat agresif setelah sebelumnya melihat aku menyetubuhi ciki didepan matanya membuat nafsunya pun ikut bangkit.


Sembari menikmati lembutnya lidah dan bibir dinda, tanganku ikut beraksi dengan mengelus-ngelus tangannya. Kubawa tangan mulus itu menuju kontolku yang sudah mulai lemas. Tanpa kupinta lagi dinda kirana menggenggam kontolku dan sedikit meremasnya.

Genggaman jempol dan jari tengahnya hampir tak bisa saling bertemu karena saking besarnya batang kontolku. Mata dinda kirana terus tertuju ke kontolku yang ia genggam. Aku tau kalau wanita cantik ini sudah sangat terangsang saat ini. Betapa indahnya wajah dinda kirana saat terbalut nafsu

Tanpa menunggu aba-aba darinya, langsung aku sergap dan langsung kucucup bibirnya yang tipis. Kulumat dengan rakus. Dinda kirana nampak terperanjat, tapi sama sekali tak bisa berbuat apa-apa karena aku sudah mendekap tubuhnya.

Aku terus meningkatkan serangan dengan menyedot kuat-kuat bibirnya dan mulai memainkan lidah. Tanganku mulai mengelus rambutnya. Gerakan ini cukup efektif memberi ketenangan untuknya, sehingga gerakannya yang semula ingin berontak jadi melemah. Secara naluri dia mulai merespon lidahku dan kami berpagutan erat sekali.

"mmmmhh mmmhh mmmhh ooomm"

Aku mulai bisa membaca permainan dinda saat ini. Dia berlagak menjadi wanita polos yang seakan belum pernah melakukan seks sebelumnya. Aku yang paham dengan itu pun mengikuti permainan dinda.

Kubiarkan naluri birahiku menuntun ritme ciuman, yang aku yakini juga akan mengalir di tubuh dinda kirana sehingga birahinya jadi turut terbangkitkan. Hampir lima menit mulut kami bertemu. Liur tumpah saling menetes. Tidak jelas ludah siapa yang meleleh, tetapi baik mulutku maupun mulutnya telah banjir oleh air liur.

Dinda kirana dengan malu menyandarkan kepalanya ke dadaku sesaat setelah ciuman kami terlepas. Segera kuposisikan dia telentang. Napasnya mulai terlihat memburu, suatu pertanda bahwa nafsu birahinya mulai mencuat. Kuciumi keningnya, pipinya, lalu telinganya kiri dan kanan.

Aku kemudian dipeluknya erat sekali. Aku pun merespon turut memeluknya. Tanganku menggapai punggungnya, meraba-raba ringan. Sesaat kemudian pelukannya melonggar dan aku kembali beroperasi menciumi lehernya untuk menjaga agar gairahnya tidak turun.

Aku merasakan detak jantung dinda kirana berdebar cepat. Untuk menaikkan birahi dinda kirana, aku kembali mencucup bibirnya. Kali ini ia mersepon dengan tepat. Bibirku dan mulutku disedotnya kuat sekali. Kubiarkan saja apa yang akan ia lakukan. Meskipun aku ingin lebih dari sekedar ciuman, aku berusaha menahan diri untuk tidak merambah ke lain tempat.

Sengaja aku tidak memegang payudaranya yang sangat menggodaku karena aku ingin melihat sejauh mana dinda kirana berani bermain api. Padahal tanganku sudah gatal ingin meremas bulatan payudaranya yang terasa empuk dan cukup kenyal ketika menempel di dadaku. Sementara tangan mulus wanita cantik berdarah sunda itu masih terus sibuk mengocok kontolku.

Setelah berciuman seru sekitar sepuluh menit, dinda kirana kembali melepaskan pelukan. Beberapa saat kami terdiam, saling memandang menikmati momen yang sedang terjadi. Hanya tangan kiriku yang meremas tangan kanannya dan dia balas meremas juga.

Terus terang aku hampir kehabisan nafas kala mengimbangi lumatannya. Meski bibirnya tipis, namun enak sekali saat dikenyot.Aku mengambil posisi telungkup diatas tubuh dinda kirana yang telentang diatas ranjang. Tangan kanannya masih tidak melepaskan genggamannya dari kontolku.

Kembali kulumat bibir mungil dinda kirana dan menikmati lidah kita yang saling membelit. Aku yakin naluri seks dinda kirana kali ini mulai terbangun. Ciumanku mulai berpindah ke leher putihnya. dinda kirana memejamkan matanya menikmati jilatanku yang bergerak liar dilehernya.

Desahan demi desahan pun mulai terdengar ditelingaku. Nada indah yang semakin membakar nafsuku. Remasan tangannya di kontolku juga semakin keras. Aku mencoba menggerakkan pinggulku seakan sedang menyetubuhinya. Dan benar saja tubuh dinda kirana semakin menggeliat.

Kurubah posisiku dengan duduk di sampingnya. Otomatis telapak tangannya terlepas dari selangkanganku. Kubimbing tangan lentik itu untuk kembali mengocok kontolku. Begitu berada di atas batang kontolku,
kuminta dia untuk meremasnya.

“Yah, terus begitu, sayang!” aku merintih.

Sambil aku ciumi pipinya yang halus, tanganku yang satu lagi bergerak liar menjelajahi setiap lekuk tubuh wanita cantik itu. Beberapa kali aku meninggalkan bekas merah di sekitar lehernya.

“Keras sekali, oom” katanya.

Dia terus meremas kontolku yang sudah mengeluarkan lendir dan sudah tegk berdiri. Tangannya mengeksplor seluruh kemaluanku. Semua dia jamah, bahkan sampai ke kantong kontol juga ia remas-remas dan ia pilin telurku dengan lembut.

“Aduh, jangan keras-keras, sayang. Bagian itu sakit kalau terlalu keras diremas!” kataku.

Penasaran ingin melihat bentuk kontolku yang sesungguhnya dari dekat, dinda kirana bangkit dari tidurnya dan duduk di sampingku. Kini aku yang gantian berbaring. Kubiarkan dia memperhatikan seluruh bentuk senjata andalanku yang menjulang bebas,tegak dan kokoh bagai pentungan batu.

“Untuk pria seusia om tuh, burung om ferry ini keren lho om!” katanya mengomentari pemandangan yang terhidang.

“Bukan hanya bentuknya yang keren, rasanya juga enak lho cantik!“ kataku menggoda.

Dinda kirana terus menggenggam batangku yang semakin keras dan tegak. Dia masih berpakaian lengkap dengan rok pendek untuk menutupi pahanya yang sintal. Kubiarkan untuk sementara waktu dia menutupi tubuhnya, sampai saatnya nanti dia akan kutelanjangi.

“ayo kocok lagi cantik!” aku meminta, dan dinda kirana melakukannya.

Dia menggenggam batangku sambil mulai melakukan gerakan naik turun. Sementara dia melakukannya, aku bermaksud berpura-pura keenakan sambil mendesis dan mengerang. Rupanya reaksiku itu memancing dia jadi tambah semangat dalam mengocok.

Dan ternyata, kocokannya sungguh nikmat. Atau karena aku yang terlalu bergairah dengan tubuh dinda kirana? Entahlah. Tapi yang jelas, kalau kubiarkan terus, peluruku bisa melesat keluar. Maka lekas kutahan kocokannya dengan alasan batangku terasa panas dan pedih.

“Ganti cium aja, sayang” kataku. “kamu nggak keberatan, kan?”

Dinda kirana hanya mengangguk saja.Perlahan-lahan kurendahkan wajahnya hingga sejajar dengan batang kontolku. Selama itu, dinda kirana terus memandangi kontolku tanpa berkedip sedikit pun. Dan berikutnya, dia mulai mencium, pelan.

Kunikmati kecupannya dengan mengusap-usap kepalanya, sementara tanganku yang satu lagi mengarahkan
agar batangku bisa masuk ke dalam mulutnya, tidak hanya dicium saja. Aku mana puas kalau cuma seperti itu? Meski agak lama tetapi akhirnya berhasil juga, sebagian kepala kontolku bisa masuk ke mulutnya.

Dinda kirana mulanya agak ragu dalam mengulum, dia menahan diri hanya di satu titik itu. Aku harus memikirkan cara lain. Dengan ujung kontol berada di dalam mulutnya, kutekan kepalanya dan badanku kudorong ke atas sehingga semakin banyak batangku yang masuk ke dalam mulutnya.

Walaupun dinda kirana sudah pernah melakukan hubungab badan dengan kekasihnya. Namun, dalam urusan oral dinda kirana sama seperti wanita polos yang harus sabar untuk mendapatkan kenikmatan jepitan mulutnya. Perlu sedikit usaha untuk memerawani mulutnya

“Aduh,” seruku ketika tergerus giginya.

Dinda kirana segera bereaksi dengan membuka mulut lebih lebar agar giginya tidak mengenai batangku. Dia mulai melakukan lomotan naik turun. Hanya dalam waktu singkat, akhirnya dia sudah mahir dalam mengoral. Aku memang guru yang pintar.

“mmmmhhh mmmhhh oom sakit!” dinda kirana tiba-tiba komplain karena merasa aku memencet bulatan payudaranya terlalu keras.

“Habis aku gemes, sayang Susumu ini montok sekali,” Untunglah dia berhenti, kalau diteruskan aku bisa muncrat di dalam mulutnya.

dinda kirana lalu kubaringkan. Aku menindihnya dan mulai kembali menciumimulutnya, dan perlahan-lahan turun ke leher. Sambil mencium, aku berusaha membuka kancing pakaian atasnya dan begitu behanya terlihat, tanganku mulai menjamah payudaranya yang cukup padat, berukuran lumayan besar, membuatku geram untuk meremas.

"mmmmhh ooomm aaaahh aaahh mmmmhh mmmhh" desah dinda kirana yang menahan tanganku dengan tidak sungguh-sungguh.

Dengan sedikit dorongan, aku kembali dapat meremas susu yang masih terbungkus beha itu. Rasanya empuk dan kenyal, kupenceti bergantian kiri dan kanan. Berikutnya tanganku mulai menelusup ke bagian belakang tubuhnya untuk mencari kaitan beha, tanganku yang memang sudah terlatih dengan mudah melepasnya.


Kusibak penutup susunya dan dinda kirana berusaha menutupi kedua payudaranya dengan menggunakan telapak tangan. dinda kirana merasa sedikit malu memperlihatkan payudaranya didepan orang asinv yang akan menikmati tubuhnya. Aku terdiam melongo menyaksikan pemandangan indah yang tersaji di depan mata.

Seorang mahkluk cantik yang sangat seksi sedang bertelanjang dada, dengan tubuh putihnya yang indah tampak mengkilat oleh keringat yang memantulkan cahaya.

“Kok jadi bengong, om?” dinda kirana bertanya.

“Ehm, i-iya... Payudaramu bagus!”

Tersadar, aku segera mengulurkan tangan dan menyentuh bulatan payudaranya yang membusung indah. Aku meremasnya sedikit sambil berusaha menyingkirkan tangan dinda kirana yang menutupi putingnya. Benda bulat itu pun langsung terbuka lebar, menggantung menantang, dengan permukaan yang halus menggiurkan.

Ukurannya lumayan besar, jauh di atas rata-rata wanita seusianya. Putingnya yang mungil, yang berada tepat di puncaknya, dengan berani menunjuk diriku, seperti meminta untuk dihisap dan dijilat. Aku tersenyum penuh nafsu, aku segera meraih benda itu dan langsung menghujaninya dengan ciuman dan hisapan.

Terutama di kedua putingnya yang mungil kemerahan. Kucucup berkali-kali, bergantian kiri dan kanan. Aku melakukannya dengan begitu kuat dan keras seperti ingin menyedot habis seluruh ASI yang ada di dalamnya.

“aaauuuhh mmmhh” dinda kirana merintih saat sesekali aku menggigit-gigitnya sedikit.

”aaauuuh geli ooom" erang dinda kirana

Dia menjerit seketika saat mulut nakalku mulai mengunyah ringan puting imutnya. Dengan jilatanku yang terlatih, birahi dinda kirana nampak naik semakin tinggi. Mungkin kesadarannya tinggal setengah sehingga dia tidak merasa ketika tanganku mulai membuka kaitan rok pendeknya. Reslitingnya juga berhasil kubuka. Lalu, tanganku langsung membekap memeknya yang masih terbungkus celana dalam.

“mmmhh mmmhh ooomm" dinda kirana agak menahan gerakan tanganku.

Tapi karena kesadarannya sudah tersapu oleh birahi, pertahanannya pun tidak terlalu kuat. Begitu tanganku agak bebas, aku mencari jalan untuk menelusup dari atas celana dalam untuk masuk ke bawah. Dengan satu gerakan cepat, jari tengahku sudah menemukan belahan memeknya yang terasa membanjir.

Jari tengah yang terlatih ini dengan mudah menemukan klitoris dinda kirana yang tersembunyi. Di titik klitoris itulah ujung jariku mulai bermain. Kenikmatan yang dibangkitkan dari permainan jari tengahku di klitorisnya membuat pinggul dinda kirana bergoyang. Dia tidak hanya begitu, tetapi sudah mulai mendesis dan mendesah. Rasa malunya sudah lenyap, tinggal nafsu birahi yang tersisa.

"sssshhh iyaa om disitu oomm aaahh aaaahhh geli banget mmmmhh enaak aaaaahh" racau dinda kirana

Aku meneruskan mempermainkan klitorisnya dengan target dinda kirana mencapai orgasme. Beberapa saat kemudian tangannya menekan tanganku yang menangkup di memeknya. Aku tahu dia mencapai orgasme, maka tarian jari tengahku kuhentikan.

Terasa memeknnya mulai berdenyut-denyut dan belahan memeknya semakin banjir. Aku menunggu sampai denyutannya mereda, lalu kutarik tanganku keluar dari memeknya. Kini aku tidak ragu lagi. Lekas aku membuka seluruh baju yang ia kenakan, termasuk beha dan celana dalamnya. dinda kirana pasrah, malah ia memberi ruang
agar aku lebih mudah dalam menelanjangi. Sedetik berikutnya, kami sudah berpelukan bugil.

"aku malu om telanjang gini" kata dinda kirana

“Kenapa malu? Tubuh Mbak bagus kok, aku suka!” sahutku.

Tanganku kembali bermain di memeknya yang hanya ditutupi bulu agak jarang, sementara kedua putingnya kuserang dengan jilatan lidahku. dinda kirana sudah terangsang berat. Pelan-pelan aku cium ke bawah ke arah perut, lalu perlahan-lahan kulebarkan kedua kakinya.

Dia agak menahan, mungkin masih ada sisa-sisa rasa malu yang belum lenyap. Kubiarkan dia bersikukuh begitu, tetapi serangan jilatanku makin ke bawah, sampai akhirnya jilatanku sudah berada di belahan memeknya yang basah.

"aaaaaaahh malu om mmmhh aaaaaahh" desah dinda kirana menerima jilatanku disekitar memeknya

“Tidak apa-apa. Memek kamu cantik kok, anggap aku pacar kamu sayang" kataku

Lidahku yang trampil dengan segera mencari titik klitoris. Agak susah juga menemukan karena kakinya kurang membuka. Tetapi jilatanku disekitar lubang memeknya membuat dinda kirana mau juga melonggarkan kaki sehingga lidahku bisa menemukan ujung lipatan memek dimana bertengger biji mungil kemerahan yang sudah mencuat mengeras.

Serbuan ke pusat syaraf birahi itu membuat dinda kirana seperti kesurupan. Dia tidak perduli lagi sehingga membebaskan aku membuka pahanya lebih lebar dan menekuknya ke atas. dinda kirana pun akhirnya merelakan memeknya untuk dinikmati oleh pria selain pacarnya.

"aaaaahh aaaah aaahh ooomm mmmhh" racau dinda kirana

dinda kirana mengerang-ngerang sejadi-jadinya menimpali kenikmatan yang dia rasakan. Dia tidak bisa bertahan lama, sampai akhirnya mencapai orgasmenyayang kedua. Kepalaku dijepit oleh dua pahanya yang mulusnya minta ampun. Untungnya aku masih punya ruang sedikit untuk bernafas.

"Maaf om, Pasti om ferry susah nafas waktu kujepit. Sudah nggak tahan soalnya." dia berbisik.

"Santai aja, sayang, om malah senang kok." kataku

Setelah orgasmenya berakhir, jari tengahku pelan-pelan kusodokkan ke dalam lubang memek dinda kirana. Tujuanku mencari G spot. Agak sulit juga ternyata, aku harus meningkatkan konsentrasi dan kepekaan sampai akhirnya menemukan tonjolan daging agak mengeras di dinding atas memek dinda kirana, tidak jauh dari lubang kencingnya.

Tonjolan itu kugosok halus dengan ritme teratur dan pelan. Belum sempat dinda kirana menikmati istirahatnya setelah orgasme, ia kembali menggeliat menerima seranganku yang masih berada dimemeknya.

"aaaaahh aaahh ooommm mmmhh gelii ooomm aaaaahhh ampuuun ooom" Mulanya dia mengejang setiap kali kugosok.

Namun lama-lama dinda kirana bergerak, sehingga aku sering terpeleset dan kehilangan titik incaran. Aku berusaha menahan agar dinda kirana tidak terlalu liar bergerak, sambil aku terus menggosok G spotnya.

“Arrghhhh...!!” Tiba-tiba dia menjerit dan kakinya menjepit kuat.

Aku merasakan denyutan orgasme serta banjir cairan memek yang sampai membasahi sprei. Agak panjang juga jeritannya. dinda kirana lupa diri ketika mencapai orgasme yang terakhir itu. Telapak tanganku ditekan keras ke seluruh permukaan memeknya sehingga aku bisa merasakan denyutan-denyutannya.

Kutunggu sampai denyutan dimemeknya itu selesai, lalu tanganku kulepas dari memeknya. Aku mengambil posisi duduk di sampingnya.Menyadari keberadaanku, dinda kirana lantas memelukku dan bagian kemaluannya ditekankan ke pahaku kuat-kuat.

"om jangan main kasar ya, aku tau aku udah gak perawan om tapi tolong jangan dikasarin ya om" pekiknya memelas.

"iya sayang, udah kamu tenang aja, nikmati tiap momennya malam ini" kataku

dinda kirana kemudian menarik badanku agar berada di atas tubuhnya. Kuturuti saja kemauannya. Rasanya dia memposisikan agar memeknya bertemu dengan kontolku. Tapi dia tidak tahu bagaimana selanjutnya. Dia hanya terus menekan kemaluannya ke kontolku

Aku paham maunya dinda kirana. Aku bangkit dan mencoba memposisikan ujung kontolku tepat berada di depan memeknya yang sudah licin dan kuyup. Kugesekkan kontolku ke atas dan ke bawah sampai akhirnya seluruh ujung kontolku terlumuri cairan memeknya.

Kepala kontolku sudah berada tepat di gerbang memek dinda. Kutekan sedikit, terasa kepala kontolku sedikit terbenam. Aku agak sulit merasakan apakah milikku sudah masuk di dalam liang memeknya atau baru terjepit bibirnya yang tebal. Untuk meyakinkan, kudorong sedikit. Karena licin, rasanya mudah saja kontolku maju. Kini sudah terbenam sebagian.

"Uuuggghhhh..." dinda kirana merintih.

"sakit ya?" tanyaku

"gapapa om, terusin aja mmmmhhh" kata dinda kirana

Aku memutuskan untuk berhenti dan maju mundur pada batas itu. Rasanya sudah enak karena jepitan kemaluan dinda kirana yang tebal dan kaku. Tangan dinda kirana keduanya berada di pantatku. Ketika aku berhenti bergerak, terasa tangannya menekan pantatku agar maju.

Pelan-pelan aku tekan sampai akhirnya jebol juga lubang itu. Kontolku bisa masuk seluruhnya. Sungguh nikmat memek dinda kirana ini, tubuhnya yang lebih kecil dari aku dan ciki membuat lubang memeknya terasa lebih sempit.

"aaaarggghhh oooomm mmmmhh" erang dinda kirana

Pastinya dia merasa perih, atau mungkin malah enak? Karena air bening mengalir dari kedua ujung matanya. Seluruh kemaluanku sudah terbenam, tetapi aku merasa pembenamannya belum sempurna. Maka kutekuk kedua kaki dinda kirana dan kulebarkan.

Pada posisi ini kontolku bisa melesak lebih dalam lagi. Aku menggenjot dengan irama lambat. Ia masih terlalu tegang, kontolku terus dijepitnya dengan kuat. Memeknya terlalu nikmat jika ia terus menjepit kontolku terlalu kuat.

"santai aja sayang, Jangan kuat-kuat. Bisa-bisa saya keluar duluan sebelum genjot kamu" kataku

Dia mencoba rileks. Genggaman tangannya mengendur, begitupun memeknya. Kucoba menambah sedikit kecepatan. dinda kirana masih belum sepenuhnya rileks, aku merasakan jepitan memeknya masih sangat erat.

"memekmu rapet banget lho sayang, seperti menolak kontolku!” kataku

“aku masih belum terbiasa dengan ini, om" kata dinda kirana

"kamu nikmati saja, pasti nanti jadi enak sendiri.” kataku

Kuteruskan genjotanku, sementara dinda kirana mencoba mengimbangi dengan memainkan pinggulnya. dinda kirana berusaha bergoyang sebisa mungkin melayani kontolku yang sudah masuk dimemeknya membuatku menikmati setiap gerakannya.

Sampai akhirnya orgasmeku datang. Lekas kubenamkan kontolku dalam-dalam dan kusemburkan cairan maniku ke dalam memek dinda kirana. Kuhempaskan badanku menindih dia. Aku merasakan sensasi tubuh hangat yang sekal. Tubuh dinda kirana yang lebih keci dari aku membuat aku menikmati tubuhnya. Setelah menikmati orgasme, aku menikmati kasur hidup untuk beberapa waktu.

“Pejuh om ferry banyak sekali,” dia berkata.

“Habis, saya nafsu banget sama tubuh kamu” Aku lalu duduk disampingnya.

dinda kirana terlihat sangat lelah, dia tertidur dan tak lama kemudian mulai mendengkur halus. Aku sering memperhatikan, jika perempuan sudah orgasmeberkali-kali, maka dia akan mengantuk dan jatuh tertidur lelap. Termasuk ciki dan dinda kirana yang sekarang telah pulas dialam mimpinya.

"Haahh hhaah akting kamu bagus ya, jadi bayangin kamu pertama kali ngentot jadinya" kataku

"Hahaha om ferry suka kan?" Kata dinda

"Suka banget dong" kataku

"Kalian gila ya emang" kata ciki

"Kenapa kak?" Kata dinda

"Auk ah, capek banget liat kalian berdua" kata ciki

"Udah, kalian berdua udah buat aku puas malam ini" kataku

Entah berapa kali aku mengeluarkan spermaku. Yang aku tahu malam ini tubuh ciki dan dinda telah penuh dengan spermaku. Mulai dari jilbab putih yang terpasang di kepalanya, wajah cantiknya, di dalam mulutnya yang telah ia telan, payudaranya, perutnya, pantat sekalnya, bahkan memeknya yang penuh dengan spermaku. Begitu juga dengan dinda kirana.

Saat tengah malam ciki kembali ke kamarnya untuk menemani tidur anaknya. Sedangkan aku dan dinda kembali merengkuh kenikmatan dalam beberapa ronde. Habis sudah tenagaku menikmati tubuh dinda kirana. Mungkin dinda pun juga merasakan hal yang sama. Dalam posisi berbaring aku melihat jam di hapeku sudah hampir jam 3 pagi. Hingga aku tertidur memeluk tubuh telanjang dinda kirana.



BERSAMBUNG
 
@Thordice132408 request iris wullur dong suhu
Sabar ya om

Mantan member idol grup ada yang masuk cerita kah?
Ada tapi yang terkenal aja sih

varkier :polisi: kembalie disini
Monggo om

Boleh dong suhu di akomodir model model yang big boobs, macam anastasya khosasih, siva aprilia, atau penyanyi kaya pamela
Ada tapi mungkin buat selingan aja ntar ya, asetnya kegedean om jadi takut bukan sange

Wenda Amalia Bijana Hu..., Susu ny gedhe
Ini siapa om?
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd