Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT [Remake] Naughty Wife Sarah

Ceritanya baguss alurnya seperti komik one piece tapi pengen tau aja apakah tante sarah sudah lepas dari luki atau ka tante sarah masih menggila dengan luki sehingga tante sarah hamil anak luki dan ketika dia mengirim pesan ke si tejo bakal nunjukin kehamilannya pada tejo dan yang bagian part 2a mau lapor ke si tejo tentang apakah itu suhu dimana ada kata mumpung mereka lengah harus lapor kesitejo?
Masih menjadi misteri dibagian itu suhu mohon pencerahannya SUHU?🙏🙏
 
PART 5A












“Hahhh...ahhh....ughhhh...”



”Huhh...sstt..gila enak banget!”



“Hahaha..”
“Apa gw bilang!”





“Anjrit gw gak tahu kalau ternyata lo udah sampe gini!”
“Ughhh!!”



“Ya kan makanya sekarang gw ajak!”



“Bangsat!”
“Kenapa baru sekarang sih!”






PLOKK PLOKKKK PLOKKKKKKKK





AAAAAHHHHH!!!!
“Pelan pleaseee...”



“Hehehe.. ya gw puas-puasin sendiri dulu lah..”
“Sange juga gw lama-lama ngeliatnya...”

kata orang itu sambil berjalan kearah mereka.





“Buka mulutnya..”





Hmmmpp... Hmppp... Ngghhh..





“Woy masih lama?!”



“Bentar!”
“Masih keenakan nih!!”





“Gw juga mau woy!”
“Gantian dong ini jagainnya!”





“Bentar njing!”






PLOKK PLOKKKK PLOKKKKKKKK
PLOKK PLOKKKK PLOKKKKKKKK
PLOKK PLOKKKK PLOKKKKKKKK






Nggghhhhhmmmppppp!!!!







SSSTTMMMPUAHH





“Aahhhh...mau keluarr...aaahhhhh”






***





Ke esokan harinya..







“Eh iya belom bales chat Tante Sarah.”
“Gara-gara Kak Dira jadi belum sempet bales kan semalem.”



“Udah dua hari chatnya ini..”
“Semoga Tante Sarah gak marah..”














Tejo baru saja bangun setelah semalam dia hampir dijadikan mesin seks oleh Kak Dira.
Tak dia sangka bahwa dirinya akan secepat itu memiliki hubungan yang agak intim dengan Kak Dira.
Dia cukup kagum dengan kemampuannya Kak Dira, dan sedikit membuat dia memikirkan bagaimana
dengan kondisi Tante Sarah saat ini. Apakah dia masih bermain seks dengan Luki?





Sambil menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya, dia pun sambil membalas pesan Tante Sarah.





“Tante Sarah, maaf Tejo sibuk ngurusin acara jadi baru sempet bales.”
“Tejo kangen Tante nih.”


“Tante apa kabarnya? Sehat-sehat kan?”
“Si Doni juga gimana kabarnya sekarang?”

Kirim.





Tejo kembali mengingat beberapa kejadian yang sedang dia hadapi beberapa hari ini.
Dalam hatinya dia merasakan perasaan sayang kepada Kak Dira yang perlahan menggantikan
perasaan sayangnya terhadap Tante Sarah.









TING!









“Tejo jangan lupa laporan meeting kemarin diringkas ya!”
“Dan nanti please kamu bawa laporan itu ke rumah kaka ya.”
“Gak usah kamu email!”

“Kamu gak mau sekalian kayak kemarin apa! :p

Chat yang masuk dari Kak Dira





“Oke Kak!”
“Dasar hijab binal!”

balas Tejo.











Kring!!! Kring!!!











“Eh Yadi telepon?”
“Tumben..”





“Halo Yad..”

“Kenapa lo telepon..”
“Tumben amat!”



“Hoeghh..”
“Jj..jjoo”



“Hukk...lo harus kk.ke sini..i Jo...”

suara Yadi terdengar berat dan terbata-bata.







“Ehh...kenapa lo Yad?”
Tejo mulai khawatir.





“Tt..tante...Ttante Sarah Jo...”





“KENAPA TANTE SARAH YAD?!”





“Ddi...huogegh...”
“Dddii..aa..bbi..sin.. Luk..kii dan yang lain Jo..”





“HAH???!”
“DIAPAIN SAMA LUKI TANTE GW YAD??”










TUT...TUT..TUTT









“BANGSAT!!!!!”
“LUKI!!!!!”

teriak Tejo dari kamar Kosannya.











***











(ilustrasi Eliza)​










Eliza sedang bersiap-siap untuk ke Gereja-nya.





“Cantik amat sih Non!”
ucap Wawan.





“Iyalah aku emang cantik!”
“Wuek!”





“Hehehe..masih keinget loh Non..”
“Ehhh...”

jawab Wawan keceplosan.





Eliza tersenyum, dia tahu maksudnya. Kalau boleh jujur dia juga kangen dengan barang milik Wawan.





“Woooo maunya!”
ucap Eliza yang malah terdengar santai







“Hehehe.. kali aja Non..”
“Udah lama ini..”


“Tapi takut ah...”
“Udah ada polisi soalnya..”








Entah apa yang ada dipikiran Eliza,





“Wan sini deh..”



“Masuk Non?”






Eliza memberikan anggukan.





“Tutup Wan pintunya..”





“Tapi Non..”

ragu Wawan.





“Udah tutup!”





Wawan tanpa banyak tanya lagi langsung mematuhi permintaan Nona majikannya itu.
Saat ini perasaannya berdebar-debar antara mengingingkan terjadinya sesuatu ataupun takut
dijebak oleh Nona majikannya ini.







“Wan..”





“Ya Non...”





“Saya mau lakuin ini karna saya paling respect sama kamu ya Wan..”
“Khusus buat kamu aja..”



“Jangan kasih tahu yang lain!”





“Maksudnya Non?”

tanya Wawan.





Eliza membalikan badannya membelakangin Wawan, kemudian dia menungging sambil menurukan rok yang dia kenakan..









DEG!







“15 menit ya Wan!”
“Jangan berisik tapi!”







“Ughhh siap Non!”
“Akhirnya ngerasain Non Eliza lagi!”



“Ssst dibilangin jangan berisik!”



“Eh iya Non maaf..”
“Saya kesenengan soalnya..”







“Wan nanti kalau mau keluar...”
“Di mulut saya ya Wan..”





“Si Non masih doyan Peju toh ternyata!”
“Siap-siap ya Non saya bakalan keluar banyak!”





“Udah cepetan!”






Wawan pun langsung menurunkan celananya dan memasukan kepala besar kontolnya kedalam liang senggama Eliza.







“Ughhhssssttt...”
“Masih enak kayak dulu aja Non memeknya..”





“Ughh...Wannn..”
“Kontol kamu emang ngangeninn..”





“Cepetan ya Wan mainnya!”



“Beres Non...
















PLOK PLOK PLOKKKK

















***











“Pengen ajak ketemuan Jenny deh nanti”
batin Eliza yang sedang menyetir mobilnya.





“Hmmm pejunya Wawan ngangenin juga..”
“Masih berasa nih di mulut.”

lanjut Eliza.







“Ini Tejo sama Kak Dira kok belom ada kabar apa-apa ya?”
“Apa bener kata Dedi kalau dia denger suara lenguhan Kak Dira?”





“Hmmm..bukan urusanku juga sih kalau sampai iya..”
“Tapi Dedi pernah bilang, kalau Kak Dira itu punya masalalu gak jauh kayak aku..”


“Diperkosa rame-rame...”






Saat mobil Eliza harus berhenti karna lampu merah dan ia masih dalam pikirannya sendiri.

Eliza merasakan perasaan yang menakutkan saat dia dengan kasat mata melihat orang yang
sedang menyebrang didepannya adalah orang yang sangat dia kenal. Orang yang membawa
perasaaan buruk dan takut yang amat sangat kedalam dirinya..





Tak terasa air mata keluar dari mata Eliza...





“Iii...tt...tuu..kkann”
ucap Eliza sambil ketakutan dan gemetaran.





Memang kaca mobil Eliza cukup gelap namun tetap ada perasaan takut kalau orang itu
melihat Eliza yang sedang berada didalam mobil ini.







“Hhaa...rrrus..sss..tt.tte..lepon..Dd..deddii..”





Eliza berusaha untuk meraih handphonenya...
Dia pun dengan bersusah payah mencari kontak Dedi..











Tut....Tut...Tut..







“Hhha...hall.loo Ded...”
“Hiks..hiks...”

Eliza mulai menangis.





“Halo Cantik!..”

“Ehhh kenapa Eliza??”
“Kamu lagi nangis??”







“Ded...aa..akk..ku..”
“Hikss...Hikssss...”


Tak kuasa Eliza ingin mengucapkan sesuatu..



“Kamu kenapa Za?”
“Kamu dimana??”

“Aku samperin sekarang!”





“Hiksss...Hikss...”






Eliza mencoba sekuat tenaga untuk melontarkan apa yang sebenarnya yang ingin dia sampaikan..









“Ded...”
“Aku ngelihat Pandu lagi nyebrang di depan aku Ded!”





“Hah!”
“Kamu dimana!”
“Aku samperin sekarang!’


“Aku tahu ini berat buat kamu!”
“Tapi jangan sampe kamu kehilangan bajingan itu ya Za!”



“Aku masih ada dendam sama dia!”
“Biar ku hajar dia buat kamu!”





“Hikss..Hikss...”
“Iya Ded....”














***








#Bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd