Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Portraiture [My Erogeneous Zone] (Chapter.58+59 + Mulustrasi UPDATED 22 APRIL 2024, Chapter.60 on progress))

Karakter mana yang lebih cocok jadi personal assistant Jay untuk saat ini?

  • Kartika

  • Anin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.


Pagi menjelang, waktu dinas suster bella mendekati akhir. Dirinya kembali melakukan cek untuk terakhir kalinya dalam tugas malamnya.

"Selamat pagi... Bagaimana kondisi ba...? Ngg...??" akan tetapi suster bella dengan perlahan membuka pintu ruangan jay dan tidak menemukan jay berada diatas ranjangnya.

Jay yang baru terbangun setelah tertidur pulas dan melepaskan hasratnya kepada suster bella beberapa jam lalu, berdiri dibalik pintu kamar mandi bersiap menunggu sang suster mencarinya.

Suster bella kemudian mencari jay yang dipikirnya berada didalam kamar mandi.

"Klek... Bapak jay?" suster bella menengok kedalam kamar mandi tersebut.

Tanpa disangka ketika dirinya menoleh kesamping, melihat jay sudah tidak memakai celananya dan kontolnya kembali berdiri tegak sambil dikocok-kocok tepat dihadapannya.

"Kyaaaa..." suster bella sedikit memberontak ketika jay menarik tubuh mungil suster bella itu masuk kedalam kamar mandi bersama dirinya.

Jay menutup pintu kamar mandi itu. Semenjak mendapat perawatan dirumah sakit itu, entah mengapa libidonya mendadak naik terutama setelah melihat suster bella itu.

"Bapak Jay... Lepas!!!" suster bella mencoba melepaskan rangkulan tangan jay dari bahunya.

"Kenapa suster panik gitu? Relaks, saya yang urus ini nanti..." balas jay dengan senyum jahatnya kemudian mencoba menarik turun stoking dan celana dalam suster bella secara bersamaan.

"Gak ada yang lebih istimewa sus... Kita berdua bakal ngentot seperti hewan mulai saat ini, jadi sekarang kesampingkan formalitas antara suster dan pasien. Kita Langsung nikmatin momen ini selagi sempat ok?" lanjut jay yang sudah menundukkan tubuh suster bella dihadapannya, bersiap mempenetrasi suster bella yang sudah setengah telanjang itu.

"Apa... Pak, tolong bisa enggak sedikit tidak kasar?? Bapak sudah saya layanin semalam, saya juga belum mood untuk kembali berhubungan dengan bapak pagi ini." balas suster bella dengan tangannya bersandar pada dinding kamar mandi itu.

"Pertama, kontol saya sudah berdiri tegak. Kedua, memek suster bella sudah dihadapan saya. Apa lagi yang kita perlukan sekarang?" tanya jay sambil menggesekkan kontolnya diantara belahan pantat suster bella

"JADI, SUSTER MAU APA ENGGAK NIH???" ucap jay menggodanya

"....." lama tak membalas, suster bella perlahan membuka lebar bongkahan pantatnya pertanda dirinya setuju agar jay kembali membajak memeknya.

Segera setelah melihat tanda yang diberikan suster bella itu, jay mendorong kepala kontolnya mendekat sebelum mempenetrasinya.

"Kontol saya sudah siap dipucuk lubang memeknya suster loh. Jadi suster udah mutusin kan? Saya bisa dengan segera masukin kontol saya kalo suster mau... Gimana?" jay dengan perlahan menggesekkan batang kontolnya tepat dibelahan memek suster bella, hanya posisi doggy style mereka yang sangat memungkinkan dilakukan didalam kamar mandi yang sedikit licin apabila tidak ada tumpuan yang benar.

Suster bella yang juga merasakan hal yang dia nikmati tapi dirinya menolak untuk jujur kemudian perlahan berkata "Ahh... Ma... Sukinnnnnnnn... Yang... Dalam... Sampe kontol bapak... Mentok... Nyentuh... Mulut rahim sayaaaa...! Kayak semalam...!!"

Mendengar apa yang ingin dia dengar, tak menunggu lama dirinya segera menghujamkan kontolnya hingga dalam. Reaksi suster bella hanya membuka mulutnya dan lidahnya terjulur karena tentu kaget ketika dirinya pertama kali merasakan ada yang bisa menyundul bagian terdalam dirinya. Perutnya terasa seperti ditusuk oleh gagang kayu milik satpam rumah sakit yang sering dipakai sebagai alat bela diri.

"Fuuu... Ughhhh... Ahhhhh..." desah suster bella mulai terdengar kencang, untung saja dia berada didalam kamar mandi sehingga bisa sedikit teredam.

"Ahhhh... Ohhhh... Nhaaa... Aahhh... Mazingggg..." desah suster bella yang menikmati memeknya penuh dihujam oleh kontol perkasa jay.

"Ahhh... Rasanya pertama penetrasi memek suster tepat dimana saat saya membuka lebar pantatnya suster... Bagaimana bisa memeknya suster rasanya bisa senikmat ini..." balas jay dengan sibuk mengatur tempo hujaman kontolnya pelan tapi dalam.

"Ahh... Lebarin lubang memek saya... Cepetttt... dan buat bagian dalam memek saya lengket dan penuh dengan cairan cinta bapak seperti semalam..." suster bella kembali memasuki mode binalnya karena ulah jay.

Tak sampai 15 menit berlalu...

"Jadi suster sangat menginginkan ditembak dalam lagi? Boleh kalo itu maunya..." balas jay

"Fuaaaahhh... Iyaaaaahhh..." desah suster bella menggema dan tubuhnya berguncang hebat akibat permainan jay

"Buang didalem lagi gak apa-apa kan sus?"

Sebelum suster bella sempat membalasnya, dirinya mulai merasakan kontol jay mulai menggemuk pertanda akan mengeluarkan lahar panas miliknya.

"Crrrrrrrrrrtttttttttttttttt..."

"Aaaaaaahhhhhhhh..." suster bella melolong ketika dirinya kembali merasakan hangatnya sperma milik jay yang baru saja ditembakkannya.

[Tanpa disadari oleh suster bella, kegiatan mereka terdengar oleh suster kepala rumah sakit itu yang kebetulan lewat didepan kamar jay itu. Suster dengan posisi lebih tinggi dari suster bella yang hanya bertugas di satu bangsal saja.]

Seusai menuntaskan kegiatan mereka dan suster bella kembali membetulkan pakaian dinasnya, suster bella segera keluar dari kamar jay.

"Suster bella. Kok lama didalam kamarnya bapak jay? Tadi dicari sama suster kepala loh, katanya ada urusan penting tuh." ucap sang suster junior yang bertugas di bagian administrasi pagi itu.

"Oh iya makasih ya suster jenny. Tadi nungguin bapak jay dari panggilan alam jadinya agak lama didalam. Ya sudah, saya ke ruang suster kepala dulu ya." balas suster bella bergegas menuju lantai 3 tempat ruang suster kepala berada.

Tok... Tok...



"Ya masuk..." jawab sang pemilik ruangan itu yang bernama suster cindy itu. Suster yang tak kalah cantiknya dengan suster bella bahkan lebih proporsional bentuk tubuhnya sehingga orang akan bingung apakah ini seorang suster atau model ketika pertama bertemu.

Klek... Suster bella memasuki ruangan sang suster kepala.

"Yak Gaby, Tara, Ashel, terima kasih atas waktunya dan pekerjaannya. Itu saja untuk kali ini, kalian semua bisa pergi sekarang." ternyata sang suster kepala sedang membriefing tugas kepada suster junior yang baru beberapa minggu masuk.

"Nah kamu bella... Sekarang saya ada pertanyaan untuk kamu..."

"Ya suster Cindy, ada apa?" balasnya cepat

"Kenapa kamu gugup nada bicaranya?" lanjut suster kepala itu

"E~enggak apa-apa kok sus. Setelah dari pasien kamar nomor 2 itu, saya mendengar suster memanggil saya. Jadi saya terburu-buru kesini."

"Oke kalo gitu. Sekarang ikut saya."

Terdengar aneh ketika dirinya dipanggil namun harus kembali turun mengikuti arahan sang suster kepala, yang dikagetkannya justru suster cindy mengarahkan mereka menuju ke kamar jay.

"Santai saja, ini gak ada bedanya seperti yang biasa kita lakukan..." suster cindy membuka pintu kamar jay

Suster cindy merogoh sesuatu dari kantong jasnya dan memasukkannya kedalam mulutnya dan mendekati wajah jay yang sedang kembali tertidur itu.

"Bapak jay bisa bangun?" suster cindy menepuk pipi jay yang kemudian tersadar dan membuka matanya. Sebelum dirinya hendak bertanya, suster cindy sudah menarik dagu jay dan membukanya.

Suster cindy menyuapi sesuatu yang sebelumnya disimpan didalam mulutnya dengan menggunakan mulutnya sendiri.

"Saya hanya ingin bapak jay untuk kembali ejakulasi. Keluarin semua yang bapak punya untuk saya... Oke?" suster cindy semakin bergairah menggoda jay.

"Sus... Ada apa ini?" ucap suster bella bingung dengan seniornya itu.

Perlahan jay yang tak sengaja meminum obat yang disuapkan kepadanya itu merasakan kontolnya kembali mengeras dalam sekejap. Jay tersadar dirinya diminumkan obat perangsang oleh suster lain yang baru dia lihat itu.

"Suster bella kemari..!!! Coba katakan suster tadi sama pasien ini berbuat apa?" suster cindy tegas dengan pertanyaannya.

Deg... suster bella terkejut dengan pertanyaan mendadak suster cindy itu, sedangkan dirinya tidak bisa menutupi kenyataan apa yang sudah terjadi sebelum dia datang menuju ruangan suster cindy.

"Nggg... Enggak ada apa-apa kok sus... Tadi..." balas suster bella terbata.

"Tadi apa? Tadi tidak ada jadwal pemeriksaan ekstraksi sperma kan? dan juga pasien ini tidak ada catatan bermasalah dengan organ reproduksinya. Lalu?"

Mendengar itu suster bella makin terpojok untuk mencari alasan untuk membela diri sedangkan dirinya secara spontan sering kali memberikan pelayanan ekstra kepada pasien pria di bangsal tempat dia bertugas.

"Benar kan? Ada hubungan apa sehingga suster mau meladeni pasien ini? Jangan kira saya tidak mendengar tadi ada desahaan keluar dari kamar ini. Coba kalo ada orang lain mendengar, mau ditaruh dimana reputasi rumah sakit ini?"

"M~maaf suster. Tadi... tadi... saya tidak berniat melakukannya tapi... pasien ini menarik paksa saya kedalam kamar mandi. Se~setelah itu... saya membiarkannya melakukannya sus." ucap suster bella memilih mengakui ada kegiatan ilegal yang dilakukannya.

"Oh jadi suster bella terpaksa? Atau sukarela? Btw sepertinya penis pasien kita ini sudah mulai mengeras dan juga terlihat pasien ini tidak bisa mengontrol dirinya sendiri. Buktinya kalau dia bisa memaksa seorang suster untuk melayani birahinya, sekarang tinggal kita cari tahu sejauh mana kita bisa mendorong libido yang dimiliki pasien kita ini. Sepertinya pasien ini terbiasa mendominasi targetnya." ujar suster cindy melepas heels yang dikenakannya dan duduk ditepi kasur jay.

Suster cindy kemudian menggosokkan jari kakinya yang terbalut stoking hitam itu pada batang kontol jay.

"Meskipun negara ini mengalami lonjakan kelahiran dan mudah mendapatkan anak, tapi ini juga bagian dari rencana untuk bisa menjual bibit sperma sehat ke luar untuk negara yang membutuhkan pertambahan angka kelahiran. Tim riset kami sudah melakukan R&D untuk mencari formula obat yang tepat dengan memanfaatkan orang-orang seperti pasien ini tapi mungkin pasien ini akan senang juga akhirnya karena bisa saja pasien ini jadi orang pertama yang lolos tes obat ini karena pengaruh libido dan daya tahan tubuhnya."

"Terima kasih suster bella, sudah menemukan pasien untuk tes lanjut obat yang dibuat lab saya. Sekarang... Bagaimana rasanya bapak?" suster cindy menambahkan kocokan tangannya pada kontol jay itu.

"Aghhh..." muka jay merah karena menahan efek obat yang membuat tubuhnya panas itu.

"Beruntung saya menemukan pasien baru ini disaat banyak pasien lain yang tidak kuat menahan reaksi obat ini. Perlu suster bella tahu, bahwa pasien yang pernah meminum obat ini sering merasakan panas pada penisnya dan kesulitan terangsang. Mungkin ini efek samping dari obatnya sehingga membuat seseorang bisa menjadi impoten karenanya."

"Jadi suster cindy mengetahui kegiatan saya selama ini..?" tanya suster bella disaat dia melihat suster cindy mempecundangi seorang jay yang beberapa waktu lalu "memperkosa" dirinya.

"Ada banyak pengorbanan yang dilakukan untuk bisa sekedar mengetes kemampuan obat ini. Jadi jangan ditahan dan cepat keluarkan semua sperma bapak yah." balas suster cindy dan terus mengocok kontol jay dengan bantuan suster bella.

Suster cindy kemudian melepaskan genggaman tangannya dan menarik pergelangan tangan jay yang kemudian dia ikat dengan sabuk yang dia bawa didalam kantong lain jasnya.



"!?" jay terkejut dengan perlakuan suster cindy itu.

"Bapak sudah menikmati bercinta dengan banyak wanita bukan? Saya rasa sedikit pembalasan sangat setimpal untuk mereka. Bukankah kamu setuju suster bella?"

"....." suster bella hanya terdiam dan hanya bisa menonton apa yang dilakukan oleh suster seniornya itu.

"Sekarang target yang harus dilalui oleh pasien ini adalah tetap terstimulasi untuk 12-18 jam kedepan, atau seperti yang sebelumnya pasien akan kehilangan kemampuan ereksinya. Sejauh mana pasien ini akan merasakannya sebelum mencapai puncak situasi kritis penggunaan obat ini? Kita baru bisa mengetahui ini untuk penggunaan di masa depan selanjutnya. Dan bapak jangan khawatir dengan metode yang akan saya pakai..." tambah suster bella dengan agresif memblowjob kontol jay yang terus mengeras dari tadi.

"Aahhhhhhh... Auuuuuuuhhhh..." lenguh jay merasakan sesuatu yang belum pernah terjadi pada tubuhnya.

"... Fufu... Fu..." suster cindy tertawa terkekeh dan membuka seluruh jas dan juga kemeja dinasnya. Suster cindy mengenakan pakaian yang biasa dikenakan seorang "mistress" dibalik pakaian dinasnya.

Sungguh tak disangka bahwa seorang pekerja publik terutama bidang kesehatan memiliki ide gila seperti suster cindy ini. Disusul suster bella yang kembali melepaskan pakaian dinasnya setelah mengunci kamar dan menutup korden kamar jay.



"Ahh... Ahh..." jay mengerang karena dua orang suster secara bersamaan mengerjai kontolnya secara bersamaan.

Kedua suster itu terus menstimulasi jay dengan menjilati kepala dan batang kontol miliknya yang terus mengencang.

"Hmmm... Saya bisa merasakan denyutannya... Fantastis bukan?" suster cindy merasakan skrotum dan batang penis jay berkedut berirama melalui lidahnya. Satu tangannya mengambil sesuatu dari dalam jasnya yaitu sebuah jepitan pakaian, sedangkan suster bella sudah memainkan jarinya di lubang anus milik jay.

Waktu berlalu 2 jam lamanya.

"Gimana pak? Sakit? Semua saya lakukan adalah untuk perbuatan yang bapak lakukan kepada wanita-wanita diluar sana." suster cindy menaiki tubuh jay dan membenamkan payudara besarnya pada muka jay.



"T~tolong... Ampun... Saya..." jay terlihat putus asa karena baru kali ini ada yang bisa mengalahkannya. Selain karena tubuhnya sangat panas akibat efek obat eksperimen suster cindy itu.

"... 9 Kali keluar dalam 2 jam, sepertinya membuat bapak kesakitan bukan... Tapi tenang saja. Namanya sakit bisa juga memberikan kepuasan... Jadi mari saya berikan kepuasan yang lebih dari ini, boleh?" suster cindy meski terlihat memilik paras rupawan akan tetapi pikiran dan hatinya dipenuhi hal yang tidak dimiliki oleh wanita normal. Dirinya sangat menikmati mendominasi terutama seorang pria yang merasa segalanya bisa didapatkan.

Suster cindy perlahan membalikkan tubuhnya dan berdiri diatas wajah jay, lalu mendudukinya.

"Oggghhhhhh..." jay kesulitan bernafas karena suster cindy menekan memeknya tepat diantara hidung dan mulutnya yang merupakan jalur pernafasan utama.

"Manis sekali reaksinya ya bapak... Bukankah bapak biasanya mencoba face fuck partner bapak? Rasanya bagaimana? Hmmmm... Apakah bapak menikmatinya? Tentu tidak bukan..."

"Tubuh manusia secara mengejutkan bisa menerima siksaan selama dilakukan dengan cara yang benar. Lihatlah penis bapak, masih tetap keras meski 2 jam ereksi dan berulang kali ejakulasi. Bagaimana rasanya penis bapak? Pengalaman baru bukan? Bagaimana kalau misal saya dan suster bella bergantian membiarkan bapak mempenetrasi kami?"

Waktu kembali berlalu, dalam siksaan itu jay yang "diperkosa" oleh dua orang suster itu belum menunjukkan tanda kontolnya akan berhenti ereksi.

"Wow. Masih kuat saja bapak ternyata? Kami sendiri juga mulai kelelahan tapi penis ini masih sanggup tidak berhenti tegang loh. Sungguh hebat tubuh yang bapak miliki, ya kan suster bella?"

"I~iyah sus..." dengan tersipu suster bella menjawab dan juga takjub bahwa kontol yang sudah dia layani semalam ternyata termasuk kontol istimewa yang tidak bisa dimiliki sembarang orang yang bahkan tidak dia lihat selama melakukan prosedur ekstraksi sperma yang kebanyakan 10 menit sudah ejakulasi.

Jay dengan tangan terikat hanya bisa menahan segala siksaan yang diberikan kepadanya. Suster cindy terus mengambil sample sperma milik jay yang dikeluarkannya selama beberapa jam terakhir.

"22 kali dalam 4 jam... Seperti yang saya duga, kita tidak pernah mendapati pasien seperti ini... Saya sangat senang bapak bisa melewati saat ini."

"Tidak mungkin metode pengobatan saya selemah itu, jadi... buktikan kemampuan bapak dengan penis besarnya ini." suster cindy kembali menekan wajah jay pada payudara mungil milik suster bella.

"Hmmm... Apakah ini sudah limitnya? Saya sedari tadi mengobservasi perkembangan penis bapak yang tidak biasa ini. Yah... Rasanya memang tidak enak bukan? Bahwa darah mengisi rongga batang penis bapak and terus menerus ereksi dan juga bisa nantinya melakukan hubungan intim kembali dengan suster bella atau juga saya sendiri. Benar-benar menakjubkan melihat sesuatu yang bapak miliki ini."

"Penis bapak terlihat lebih brutal dari biasanya sehingga sanggup merobek vagina seorang wanita dengan mudah dengan ukuran penis seperti ini ketika mempenetrasinya. Saya jadi penasaran berapa banyak kenangan yang mengikat bapak dengan para gadis yang sudah merasakan penis bapak ini? Sungguh menarik untuk diketahui."

".... Hmmmm... Baik sekarang saatnya saya pergi dulu, saya akan kembali pukul 5 sore ini. Tolong perhatikan pasien ini dan jangan lupa untuk merecord semuanya ketika saya pergi ya suster bella."

Suster bella selama beberapa jam kedepan mengambil semua sample sperma jay meski sedikit. Tak lupa dirinya berusaha mengabari keluarga pasiennya itu untuk tidak datang sebelum jam inspeksi selesai. Berulang kali jay diminumi obat yang sama olehnya.

"S~suster... Saya hanya harus... ejakulasi bukan?" jay yang berada dalam status hidup dan mati karena siksaan suster bella dan suster cindy itu mulai mengumpulkan kekuatannya untuk berbicara.

"Kalau begitu... Misal saya nanti meninggal, maukah suster memberikan saya kenang-kenangan terakhir kalinya..."

Suster bella menatap jay dan juga kontolnya yang berdenyut kembali mendapatkan ereksinya. Melihat itu dirinya perlahan menarik turun kembali celana dalamnya dan membaringkan tubuhnya dengan posisi doggy style agar jay dapat mempenetrasinya dengan tangan masih terikat itu.

Jay menyambutnya dengan kembali mempenetrasi suster bella yang memasrahkan memeknya kembali dihujani serangan kontol jay. Pinggul suster bella maju mundur dengan spontan dan konstan.

Plok... Plok... Plok...

Satu jam berlalu dan waktu mendekati pukul 5 sore.

Suster cindy kembali ke ruangan jay dan terkejut mendapati bahwa jay sedang menghujamkan penisnya kepada suster bella. Wajah suster bella malah terlihat seperti kehilangan tenaga melayani kontol perkasa jay yang mendapat stimulasi obat berkali-kali.

"Suster lihat? Saya masih tetap perkasa... Saya masih bisa berejakulasi beberapa kali lagi... Karena suster dan juga obat yang suster berikan... Saya tentu ucapkan terima kasih..." jay dengan ganas menghujamkan kontolnya sehingga membuat suster bella kesakitan menahan perih didalam memeknya.

"Sekarang saya tanya... Malam ini tidak ada yang akan bertugas disini bukan? Suster ingin melanjutkan tes obat ini kepada saya? Ini giliran suster. Apa yang bakal kita lakukan berikutnya? Suster lihat kontol saya kembali bugar setelah merasakan jepitan memek milik suster bella. Hahahaha..." ucap jay lantang.

"BAJINGAN..." balas suster cindy itu melihat anak buahnya tak berdaya kembali dperkosa oleh pasiennya meski dengan tangan terikat.

"Baik kalau itu mau bapak. Saya terima tantangannya... Mari kita lanjutkan dan mencari tahu seberapa jauh lagi kemampuan bapak." suster cindy menarik tubuh suster bella yang tergeletak lemas dihadapan jay dan menggantikan posisinya.

Suster cindy membuka g-string yang dikenakannya dan mendorong tubuh jay terlentang agar dirinya bisa memposisikan WOT sebelum memasukkan memeknya dengan cara menunggangi tubuh jay itu.

"Vagina saya sendiri sudah basah melihat apa yang sudah dan baru saja bapak lakukan terhadap junior saya. Sekarang kita bisa masukkan penis bapak langsung menggunakan vagina saya." suster cindy menggenggam kontol jay dan menuntunnya tepat didepan lubang memeknya yang bersih itu.

[Ini baru ujungnya saja, saya rasa tidak mungkin penis sebesar ini sanggup bersarang sepenuhnya didalam vagina saya.] Suster cindy terheran dengan bagaimana caranya suster bella bisa membiarkan penis sebesar ini mengaduk-aduk vaginanya.

"Ahhh... Ahhh... Bapak lebih baik bilang kepada saya, kapan bapak akan ejakulasi..." dengan wajah memerah suster cindy perlahan menyadari kenikmatan kontol besar milik jay.

"Kalau begitu, boleh saya minta lepasin ikatan tangan saya suster? Suster berdua sudah lelah bukan mengerjai saya..." ucap jay

"O~oke... S~saya juga berencana seperti itu... Untuk itu sekarang, bapak perlu lakukan adalah duduk dan kembali ejakulasi..."

"Ah baiklah... Pastikan suster terus menstimulasi saya..." jawab jay dengan mencoba menekan ujung kontolnya menyentuh mulut rahim suster cindy yang tepat berada dihadapannya itu.

Suster cindy mengetahui niat jay pada saat itu. Dirinya mencoba mendorong tubuh jay tapi terlambat.

"Ughhhh... Saya keluar sus..."

Crrrrrrrrrrrrrtttttttttt

"T~tungguuu!!! Bapak mendadak... Ahhh... Ahhh..." suster cindy terpaksa menerima semprotan sperma jay didalam memeknya sendiri.

Setelahnya suster cindy kembali mengambil sample sperma yang meleleh dari belahan memeknya dengan botol sample.

"Saya sudah bilang dari awal bahwa saya sudah memikirkannya bukan? Sekarang tutup mulut bapak dan jadi pria yang baik, mau kan? Saya akan terus membuat bapak ejakulasi sampai saya menemukan batasan kemampuan penis milik bapak..." suster cindy kembali mengubah gayanya dengan 69 dan membiarkan jay menjilati sisa sperma miliknya sedangkan dirinya terus berusaha membuat kontol jay menyerah.

Jay tidak merasa jijik dan mulai menyapu belahan memek milik suster cindy itu. Sedangkan suster cindy kembali menjulurkan lidahnya untuk menjilati seluruh bagian kontol milik jay.

"Haa... Haa... [sial ini cowok ternyata lebih perkasa dari yang saya duga, malahan saya dan suster bella yang kecapekan meladeninya.]"

"Suster... ngerasa hebat dengan teknik lidahnya? tapi jujur itu belum cukup... Mana suster binal yang tadi ingin ngalahin saya?" ujar jay memprovokasi suster cindy itu.

"Tidak... Saya justru sedang menganalisa penis bapak sekarang, ukurannya, kondisinya, baunya... Meski begitu saya sendiri sebagai dokter yang bertugas akan eksperimen penis bapak." suster cindy mengangkat pinggulnya dan mencoba hal lain.

"Itulah mengapa... Untuk mencari tahu batas kemampuan penis bapak, saya akan memberikan lubang anus saya..." ucap suster cindy kemudian perlahan memasukkan kontol jay kedalam anusnya yang sempit itu.

"Nghhh... Ahhhh... Enak bukan?" dengan posisi cowgirl suster cindy terus merasakan hentakan kontol milik jay itu.

"[Shit... Gak mungkin...]" suster cindy merasakan perubahan dengan kontol jay.

"Gimana rasanya sus? Sekarang bentuk kontol saya atau lubang anus suster yang berubah?" tanya jay

Tangan jay yang sudah dilepaskan dari ikatan sabuk oleh suster cindy tadi, kemudian meremas kedua payudara milik suster cindy yang terjuntai bebas dihadapannya dan terus menghujamkan kontolnya dalam.

"Aggghhhhhhh..." lenguh suster cindy itu berulang kali merasakan kontol jay menyundul bagian terdalam anusnya.

"Sesuai dugaan saya... Sepertinya anus milik suster sudah terbiasa dengan bentuk kontol saya..." jay mendorong tubuh suster cindy agar terlentang dan terus mempenetrasinya dengan gaya missionary.

"FUCK... Penis bapak kelewat besar... Keluarinnnnn..." suster cindy ingin agar jay menarik keluar kontolnya karena anusnya mulai terasa perih ketika berlama-lama bergesekan dengan kontolnya.

"Jangan bilang gitu suster... Saya mulai merasakan nikmat bercinta dengan suster loh..." balas jay dengan senyumnya.

"Ohhh... Ohhh... Ahhhh..." lenguh suster cindy ketika jay menarik kontolnya kemudian menghujamkan kembali dengan hentakan yang keras sampai seluruh batang kontolnya terhisap masuk didalam liang anus suster cindy itu.

"Suster gak ingin tahu alasan dibalik sensasi yang saya rasakan ini? Ini semua karena suster yang sudah membuat kontol ini terbangun... Kontol ini juga... Yang membuat lubang anus suster merasa happy kan? Hahahaha..." balas jay yang awalnya merasa terpuruk kemudian kembali mendapatkan kebugaran kontolnya dan bisa mendominasi balik sang suster yang sudah mengerjainya itu.

Suster cindy merasakan perutnya seperti disundul oleh sesuatu melalui lubang anusnya.

"Ahhh... Ahhhh... Benar... Bapak benar... Penis monster ini sudah saya bangunkan... Cepat lanjutkan... Setubuhi saya...!!!"

"Haaa... Ahhh..."

Jay menarik keluar kontolnya dari lubang anus suster cindy itu, kemudian mengarahkannya tepat diatas mulutnya dengan menjepitnya diantara belahan payudara suster cindy.

Crrrrrrrrrrrrrrttttttttttttttttt...

Jay kembali berejakulasi dan menyemprotkannya tepat dimuka suster cindy. Wajahnya merasakan kehangatan sperma milik jay.

"Hooaaahhhh..." suster cindy hampir mendekati pingsan ketika melayani nafsu jay yang berada dalam kondisi pengaruh obat buatannya sendiri.

Jay melihat sang suster masih memiliki obat lain yang dibawanya, kemudian mengambil sebutir lagi dan meminumnya.

Beberapa jam berlalu...

"Hehehe... Sekarang lubang mana yang suster inginkan untuk dimasukin? Lubang memek? atau lubang pantat?"

"P~pantat... Ce~patttt..."

"Ahhhhhhhh..."

"Kalo suster mengeluarkan suara desahan yang lebih nakal sedikit, saya bakal bisa lebih terangsang lagi loh... Upss... Sepertinya saya menyundul rahim suster lewat lubang pantatnya suster... Hehehehe..."

"Saya penasaran apakah saya bisa merasakan kontol saya dari luar perut suster? Huahahahaha..." jay menaruh telapak tangannya sendiri diatas perut suster cindy dan menghentakkan kontolnya seperti hendak merobeknya dari dalam.

"J~jangan... Ahhhh... Ituuuuu... Nhaaaaaahhhh..." suster cindy merasakan kontol jay seperti hendak menembus keluar perutnya dan tangan jay mencoba memegang kontolnya sendiri dari luar perutnya.



Ya "Belly Bulge" bisa saja terjadi apabila kontol sang pria tegak sempurna dan kulit sekitar vagina lawan mainnya dalam keadaan sefleksibel mungkin.

"Saya akan mengocoknya dengan lembut dari sini seperti ini... Suster pasti senang bukan? Terima kasih ya suster. Kontol saya sekarang menjadi lebih besar dari sebelumnya karena obat yang saya minum." jay mendapati bentuk kontolnya dan mencoba mengurutnya dari luar perut suster cindy itu.

"Ahhh... Ahhnn... Ouuuhhhhhh..." desah suster cindy yang terus merasakan kenikmatan akibat ulah jay.

Sementara akhirnya suster bella terbangun dari pingsannya dan melihat suster seniornya "diperkosa" oleh jay.

"Setubuhi saya... terus sampai bagian terdalam lubang anus saya..." suster cindy terus meracau

"Sepertinya suster cindy menikmatinya sendiri bukan?" tanya suster bella yang seakan meledek bahwa dirinya dengan gampang mau diperkosa oleh jay

Suster bella kemudian mendekatkan wajahnya dan mencoba menjulurkan lidahnya kepada suster cindy. Sementara jarinya menuju klitoris suster cindy dan memainkannya.

"Stop... Kalau kamu mencubitnya disana sekarang... Fuck... Ahhhh..."

Kedua suster itu saling bertukar lidah dan terus melakukan french kiss satu sama lain.

"Suster sudah merasakan kenikmatan penis pasien ini juga kan... Akhirnya tahu sendiri kenapa saya membiarkannya... Ahhhh..." ucap suster bella

"Yesssss... Saya mau keluar lagi nih sus..." jay mempercepat genjotan kontolnya dalam anus suster cindy.

"Fuck... Saya juga pak..."

Crrrrrrrrrrrrttttttttttt...

Semprotan sperma terakhir yang bisa jay keluarkan hari itu, yang kemudian membuat kontolnya ngilu luar biasa dipaksa ereksi tiap jam dan juga dirinya pingsan diatas punggung suster cindy akibat kelelahan ekstrim efek obat yang diminumnya. Dan suster cindy hanya bisa tergeletak ketika jay menyemprotkan spermanya didalam anusnya sendiri.

"Bapak sudah melakukan yang terbaik, jangan khawatir. Melihat reaksi tubuh bapak karena obat itu, bapak akan baik-baik saja. Sekarang istirahat dengan baik ya..." suster bella memeluk tubuh pingsan jay dan menidurkannya dengan benar sebelum keluarganya datang menjenguknya.

[Itu hal terakhir yang gue dengar keluar dari mulut seorang suster bella sebelum akhirnya gue sendiri pingsan hari itu.]

Sedangkan suster bella dan suster cindy dengan tenaga yang tersisa setelah membetulkan pakaian dan keluar dari kamar itu dengan langkah gontai karena hujaman kontol jay membuat mereka sedikit kesulitan berjalan seperti layaknya pengantin baru yang melakukan malam pertama. Ditangan mereka masing-masing membawa kotak berisi sample sperma milik jay yang dikeluarkan selama hampir 24 jam itu kembali menuju laboratorium untuk dipelajari.

Bersambung...
 
Agree 100 percent!
 
coba ane survey cek sumber bacolan member yang udah baca cerita ane siapa aja? buat nyocokin selera pasar, dm aja namanya nanti ane pilihin buat masuk cerita.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd