Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Portraiture [My Erogeneous Zone] (Chapter.58+59 + Mulustrasi UPDATED 22 APRIL 2024, Chapter.60 on progress))

Karakter mana yang lebih cocok jadi personal assistant Jay untuk saat ini?

  • Kartika

  • Anin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
[Ini semester yang beruntung bagiku. Kenapa? Karena aku bisa duduk dekat dengan lydia di dalam kelas. Dia sangat tenang dan juga pendiam, dan dia juga menjadi salah satu manajer dari klub olahraga. Lydia sebenarnya sangat populer dan banyak pria yang mengejarnya untuk dijadikan pacar. Tapi dia selalu memilih menyendiri, tapi dalam kekenyataannya dia selalu tersenyum manis yang selalu dia perlihatkan kepada kekasihnya sendiri. Tidak heran aku juga mulai menyukainya... setelah duduk disampingnya cukup lama. Tapi... aku masih belum berbincang apapun kepadanya. Ini sudah hampir waktunya liburan, aku harus mencari alasan yang bisa aku pakai...]

Pria itu memutar-mutar bolpoin dijarinya dan terlepas jatuh diatas lantai tepat disebelah kaki lydia.



"Ini...!" lydia mengambil bolpoin itu dan menyerahkannya dengan tersenyum.

"(Woah... Dia... benar-benar baik dan manis... Aku... suka dia...) M~makasih... Ahhh..." jari-jari telunjuk mereka saling bersentuhan ketika lydia berusaha mengembalikan bolpoin itu kepadanya.

"M~maaf...!! (Aku... menyentuhnya...!)" pria itu terperanjat dengan suara yang cukup lantang ketika jam pelajaran sedang berlangsung.

"Hei yang di belakang sana...! Kepada siapa kamu meminta maaf seperti itu? Kelas sudah dimulai, tolong perhatikan kedepan...!" ucap dosen mereka yang cukup terganggu dengan suara pria itu.

"Ah... Maaf pak... Ummm... Maaf juga yah..." ucap pria itu meminta maaf kepada dosennya dan juga lydia.



"Tenang saja... Gak masalah kok..." lydia kembali tersenyum sambil menutup matanya yang terlihat sangat manis itu.

"(Dia tersenyum balik kepadaku! Aku akhirnya memiliki kesempatan...!)"

[Waktu berlalu... tapi tidak terjadi apapun... dan tidak bisa terelakkan, liburan kali ini pun berakhir dengan sia-sia tanpa bisa memiliki waktu untuk mengungkapkan perasaanku... Benar... Lydia kan menjadi manager klub olahraga... Aku harus bergabung dengannya... Aku perlahan menyesal ikut klub sastra...]

Di dalam ruangan klub sastra, para siswa yang lain sedang berbincang serius dan pria itu juga masuk kedalam untuk mengumpulkan tugasnya.

"Hei, apa ada yang baru? kayaknya asyik bener ceritanya?"

"Oh, bro... Tepat waktu, sini deh. Mau liat sesuatu gak? Ini gila bro...!" ucap pria lain menunjukkan ponselnya kepada temannya itu.

"Eh!? (lydia...?)" dia melihat video seorang wanita sedang menikmati doggy dan kedua payudaranya bergoyang dengan indahnya.

"Sepertinya... itu adalah lydia... dia akan ikut dalam kamp pelatihan rahasia kampus..."

"(Hah? Kamp pelatihan rahasia? Emang ada yang begitu...?)"



"Sepertinya video ini... diambil sebagai bagian dari pertukaran pelajar antar kampus. Gue ngehack salah satu akun sosial media senior gue dan dia sering mengunggah video ketika dia memperbudak cewek-cewek. Tapi, kita ini cuma sampingan alias cadangan doang, tentu mereka tidak akan mengakuinya atau mengatakan apapun kepada kita. Sial memang kating dan para cowok berduit itu, bisa menjadi cowok reguler yang nyobain dia...! Gue juga mau lah cewek kayak dia, nyepongin kontol gue barengan kayak gitu. Lonte abis pokoknya, selera gue...!"

"(Tunggu, apa...? Ini beneran nyata...? Lydiaku... di dalam sebuah seks video? Aku enggak... apa klub itu beneran ada? bukankah itu... cuma rumor belaka...?)"

Brukkkk... pria yang mengagumi lydia itu kemudian pingsan di depan rekan-rekannya.

"Kenapa dia, bro?"

"Hahahaha... Dia pingsan tapi ngaceng begitu setelah liat videonya lydia..."

[Sebuah klub dimana di dalamnya terdapat anggota perempuan, manajer, dan lainnya yang dilatih untuk menjadi pecinta dan penyalur seks yang handal...]

"Dengar semua... Gadis-gadis ini berasal dari kampus sebelah yang akan ikut berpartisipasi dalam kegiata kamp kita berikutnya! Tolong perlakukan mereka dengan baik!"

"Baik kak!"

"(Huh...? Apa ini? Kenapa aku... memakai pakaian renang seperti ini? Sedangkan aku berada di dalam ruangan klub sastra? Aku tidak... mengerti satupun...) Ummm... K~kenapa aku disini? Aku..." lydia mencoba bertanya kepada mereka yang mengelilinginya dan beberapa gadis lainnya.

"DAN TENTU SAJA, SEBAGAI GANTINYA...! KITA HARUS MELAKUKAN YANG TERBAIK DAN NGEHAMILIN GADIS-GADIS DARI KLUB OLAHRAGA INI!"

"YA, KAK!"

"Eh...!? Mengham...!? K~kak nit... Apa kakak mengerti apa yang sedang terjadi disini?"



Nita hanya terdiam ketika lydia bertanya kepadanya, setelah lydia mencoba menepuk bahunya baru nita tersadar ketika matanya terus tertuju pada kontol pria-pria yang berada di depannya yang sudah berdiri tegak di dalam celana mereka masing-masing.

"L~lydia... Tetap tenang dan dengerin aku... Oke?"

Setengah jam berlalu, nita berjongkok dihadapan mereka dengan kepala dan wajahnya berlumuran sperma.

"Sepertinya, kamp "pelatihan"nya sudah dimulai. Kita menyerah saja, oke?"

"Anjir... Kulitnya putih mulus banget... terlebih lagi... lubang anus gadis ini beneran dilatih dengan baik juga!" salah seorang pria sedang menganal nita didepan mata lydia.

"Uuuhh! Oooh! Hoooooh! Huoooohhh...!"

"K~kak... nita...!!!"

"Lu lonte! Sewaktu lu nunjukin desahan dan wajah lu kepada adik tingkat lu itu... Lu mendadak jadi tambah sempit aja...! Kontol gue kejepit rasanya...!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Lihat tuh matanya! Tunjukin seberapa binal lu ini...!" pria itu menjambak rambut nita dan mengarahkan wajah nita kepada lydia didepannya yang sedang dirangkul oleh pria lain agar dirinya tidak kabur melarikan diri atau melakukan hal yang tidak terduga lainnya.

"Haah... Hah... Ahhh... Haaaah..."

"Kak... nit... enggak... tolong hentikan...!"

"Ghhhhh...! Gue mau ngecrot...! Lu juga boleh ngecret kok nit...!"

"Hnghhhh..."

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Gue keluarrrrrrr...! Cepet deketin mukanya tuh anak baru...!!!" pria itu menarik keluar kontolnya dari dalam anus nita dan memerintahkan juniornya yang sedang menahan lydia untuk mendekatkan wajahnya kearahnya.

"Ya, kak...!"

"Eh...!?" lydia tidak bisa menolah ketika tubuhnya yang didekap oleh tubuh pria yang sedikit lebih besar darinya mendorong wajahnya maju tepat didepan kontol pria itu.

"Terima ini, lonte...! Hnghhhhhhh!"

Croooooootttt...Croooooootttt...Croooooootttt...

"Yeaaaahhhh! Wajahnya yang putih bersih dan manis itu berlumuran sperma gue...! Tepat sasaran...! Gak coli hampir tiga bulan lamanya itu benar-benar worth it! Hahahaha...!" pria itu tertawa melihat spermanya yang kental membasahi wajah lydia.

"(Hangat... apa ini... Kental seperti... saus...!? Aromanya terlalu kental... Membasahi kelopak mataku... turun menuju pipiku... Jantungku berdetak kencang seperti aku merasakan kepalaku juga akan meledak... Tunggu... aku sepertinya pernah merasakan hal ini sebelumnya...)"

"Woaaaaahhh! Gadis populer dari kampus mereka sekarang berlumuran pejuh mukanya...! Lihat toketnya, putingnya juga kenceng banget keliatannya... Sial... Ayo gantian dengan kita dong...!"

"Baiklah! Selanjutnya...! Nah nona lonte...! Biarin aku jilatin memek kamu yah!" pria yang bergantian mendapat jatahnya sekarang itu kemudian mendorong tubuh lydia berbaring dan membuka lebar kedua kakinya sementara jarinya bermain pada lubang memek lydia.

"Kamu terlihat sangat tenang yah... untuk ukuran seseorang yang bermandikan dengan keringat dan juga sperma ini...!" pria itu kemudian menyingkap pakaian renang lydia dan menyerang memeknya kemudian menunjukkannya kepada junior-juniornya.

"(Aku!? Lonte... Enggak... Aku tidak bisa menahannya...!)"

"Kalian lihat ini...! Lubang ini yang harus kalian perhatikan baik-baik selama pelatihan ini...!"

Para pria mendekat dan menatap lubang memek lydia dengan seksama. "Wooooohhh! Gila ini, memek dan lubang anus lydia...! Itu meski bau...! tapi menarik juga euy...!'

"(Mereka melihatnya... dan mengendusnya! bagian... tubuhku yang paling berharga...!)"

"Hei lihat baik-baik diantara lipatan memeknya ini...! Cairan memeknya... turun kebawah mengarah ke lubang anusnya lydia...!" ucap salah seorang kating yang membuka lebar memek lydia dan menunjukkan kepada junior-juniornya.

"Woaaaaahhh... Lydia... Mantap cok...!"

"Itu bukan... seperti apa yang t~terlihat..."

"Huuuh? Apa yang membuat lu malu begitu hah? Dasar...!"

"Gaaaaaahhh! J~jangan... dikocok... kocok... haaaaahhhh!!"

"Lihat ini! Memek lu sampe berbusa cuma dikocokin gini doang...!

"Jangaaaaaaannnn...!"

"Lu juga... bisa masukin jari-jari gue dengan mudahnya, liha?" pria itu terus mengocok memek lydia dengan jari-jari besar miliknya.

Crepp...Crepp...Crepp...Crepp...Crepp...Crepp...

Crepp...Crepp...Crepp...Crepp...Crepp...Crepp...

"Lu udah bener-bener sange kan disini! Berapa banyak sperma yang sudah mereka tumpahkan kedalam sini, hah? Jawab!!!"

"A~aku tidak... me... lakukan... apa-apa... A~aku... tidak... tahuuuuu... Nggghhhh...!!"

"APAAAAA!? Jadi lu datang kesini tanpa curiga sama sekali? Kalau begitu, gue bakal ngasih tahu semua detilnya dengan "ini"...!" balas pria itu dengan mendorong lydia berjongkok didepannya dan memperlihatkan kontolnya yang tegak perkasa tepat didepan matanya.

"(Eh... Aku... bakal di... ditusuk dengan benda ini?)" lydia kembali melihat sebuah kontol yang ukurannya diatas normal dan membuat matanya membelalak lebar.

"Oi... Mulai hitung mundur...! Gue mau ngontolin nih cewek sekarang...!" perintah kating itu kepada juniornya yang sedang merekamnya sedangkan dirinya sudah memposisikan lydia untuk menungging kearahnya.

"3!"

"2!"

"1!"

"Hnghhhh... (Aku... gak sanggup... Itu terlalu besar...! Itu tidak mungkin... masuk!) Tung... TUNGGUUUUU...!!!"

BLESSSSSSSSS...

"AAAAAAAHHHHH... (Eh... Ah... E~enggak mungkin... itu... langsung masuk dan... seperti berusaha menembus rahimku... dengan satu kali hentakan!)"

Dalam beberapa menit, pria itu seperti kesetanan ketika menggenjot memek lydia yang sempit. Tubuh lydia seperti dibanting-banting berbagai posisi dalam sekejap dan pria itu berusaha menindihnya dan memasukkan kontolnya lebih dalam.

"Oh shitttt! Seperti yang gue harap darinya, gak peduli gimana cara gue genjotin memeknya! Rasanya memeknya nyedot kontol gue tanpa ragu...!"

In-Shot-20240118-160651404.gif


PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"Bisa punya memek rapet begini itu curang namanya! dan juga gue gak habis pikir darimana cewek ini melatihnya juga! Sekali ketika kita udah ngajarin cara ngentot yang basic kedalam otak lu, kita bakalan all out setelahnya!"

"Aaah... Ahh... Haaah... Gahhh... (Aku... aku... aku hanya melakukannya... dengan pacarku saja... jadi kenapa... Kenapa bisa penisnya ini... terasa sangat nikmaaaaatttt!?) Aku... Enggak mungkin... aku keluaar... S~sayang... Maafin akuuuuu... Maafin akuuuuu... Aku... Keluaaaaaarrr..."

Crrrrrrrrttttttt... Crrrrrrrrttttttt...

Crrrrrrrrttttttt... Crrrrrrrrttttttt...

Lydia mencapai orgasmenya dengan sebentar merasakan kegagahan kontol katingnya itu, cairan orgasmenya sesekali muncrat berhamburan terbang diatas tubuhnya.

"Sayang? Kepada siapa lu meminta maaf sementara lu muncrat begini? Pacar lu?"

"Ohh... Kata mereka memang lydia ini sudah memiliki pacar, kak!"

"TUNGGU! DASAR GADIS BANGSAT! GUE UDAH MENANTI SELAMA SETAHUN BELAKANGAN! DAN RUPANYA GUE UDAH DITIPU DENGAN TIPU MUSLIHAT LU, LYD? LU CAKEP PENDIEM, TAHUNYA PUNYA PACAR?"

"Mppphhh... Mmmmph... (Miliknya... makin membesar...)" lydia digendong dan dicumbu paksa oleh kating mereka sambil mulai menaikkan tempo genjotan pinggulnya. Lydia paham bahwa pria ini sebentar lagi akan ejakulasi dan itu yang membuatnya semakin takut karena kontolnya yang besar bisa mengaduk-aduk memeknya.

"NHHH... LYDIAAAAAAAA! GUE BAKAL NGEHAMILIN LU SEBELUM PACAR LU MELAKUKANNYA...!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"Nhhh... Mmmmh... Mmphhh... Nghhh... (Kita... sama-sama meminum liur masing-masing... Ini menjijikkan... Kenapa ini terasa sangat menarik?)" lydia memainkan lidahnya membalas cumbuan katingnya tersebut.

"Anjir... Liat si lydia... Sekarang malah dia yang menciumi katingnya... Apa karena liur mereka memiliki daya tarik tersendiri?" para junior yang menonton permainan mereka hanya bisa menonton dan menelan ludahnya melihat katingnya bisa menyetubuhi gadis secantik lydia.

"Hmmmm... Gue hampir nyampe, lyd! Gue bakal keluarin di dalam memek lu seperti yang gue janjiin tadi...! Apa lu udah siap, gue buntingin yah!?"

"Ja... jangan... JANGAN DIDALAM... PLEASEEEEE...! T~TUNGGUUUUUU!!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"HNGGGHHHHHHH...!!!"

CROOOOOOTTTT...CROOOOOOTTTT...CROOOOOOTTTT...

CROOOOOOTTTT...CROOOOOOTTTT...CROOOOOOTTTT...

Lydia merasakan kepala kontol katingnya itu menyentuh mulut rahimnya dan mulai menembakkan seluruh persediaan spermanya kedalam rahimnya. "Arggghhhh... (Ooooh... Enggak mungkin... Hanya dengan... tekanan tembakannya saja sudah membuatku...) Keluar lagiiiihhh!!!"

Crrrrrrrrrrrtttt... Crrrrrrrrrrrtttt...

In-Shot-20240118-160719166.gif


"Yaaaaahhh! CROT DALEMMMM...! APA ISTILAH BEKEN LAINNYA? AH, CREAMPIED! MANTEP COK...! para junior mereka bersorak melihat idola mereka sedang dihamili oleh kating mereka.

"Hahahaha...! Liat aja mukanya barusan, stupid banget pas dia lagi ngecret banyak kayak gitu...! Dia pasti udah keluar ada kali yah 10 kali...!"

[Kamp pelatihan hari pertama - 8 jam sejak dimulai...]

"Fiuuuuuhhh... Lu mengerti sekarang? Baiklah! Gue sekarang pergi ke kamar sebelah dulu, kalian yang belur kelar segera tuntasin kalau masih mampu sama 2 cewek itu...!"

"Ya, kak! Ya, kak!"

Lydia dan nita masih terus harus melayani beberapa pria lagi dengan kondisi berantakan dan stamina yang terus menurun. Entah berapa banyak sperma yang berada di dalam perut lydia saat ini, dia berulang kali pingsan karenanya, bahkan tanpa sadar tubuhnya pipi tanpa bisa dia kontrol.

"Ooooh! Lydia pipis di kasur tuh! Cepet, rekam...!

Setelah itu, nita yang masih tersadar sedang memblowjob salah satu juniornya itu. "Jadi kamu ingin aku yang ambil perjaka kamu?" nita yang berjongkok dan menjilati skrotumnya dan perlahan mengocok sambil menciumi batang kontol juniornya itu.

"Ya, kak nit... Aku selalu ingin kak nita yang menjadi pertama bagiku...! P~please...!"

"Hmmm... Aku paham...! Aku senang sekali, maaf karena aku terlalu sibuk untuk memblowjob mereka... tapi kamu bisa langsung saja memasukkannya dan menjadi seorang pria dengan lubang favoritmu ini... Silahkan pilih, lubang vaginaku atau lubang pantatku...! Menurutku pribadi, aku lebih merekomendasikan pantat aku... mau coba?" nita menarik kulit pantatnya dan membuat kedua lubangnya makin terbuka lebar dan mendekatkan kedua lubang miliknya pada kontol juniornya itu.

"Ooooh... kalau begitu aku ikut saran kak nita saja, asal kakak yang mengambil keperjakaanku dengan lubang yang kakak rekomendasikan...!" pria itu mulai menusukkan kontolnya kedalam anus nita perlahan.

7bf076e84070818a3a57a5df3f3ad5ea.jpg


"Silahkan... Masukin aja...! Bagaimana rasanya di dalam sana? Hmmm..." nita bersemangat ketika anusnya bisa kembali merasakan kontol seorang perjaka yang baru beberapa cm masuk kedalam.

Tak berselang lama, pria itu kemudian merasakan denyutan pada kontolnya meski baru saja berhasil memasukkan kontolnya kedalam anus nita dan dia mencoba menariknya.

Croooootttt...Croooootttt...Croooootttt... sperma pria itu berhamburan ke udara dan setengahnya sudah tumpah di dalam lubang anus nita.

"Siaalll... Aku sudah... M~maaf ya kak...!"

"Eh?? Bukankan itu terlalu singkat untuk pertama kalinya? Itu seharusnya menjadi memori yang bertahan lama untuk seumur hidup kamu, yah sungguh mengecewakan dong...! Memang kalian, masih perjaka sungguh menyedihkan... tapi itulah kenapa aku suka kalian... Hehehehe!" nita tersenyum puas setelah merasakan hangatnya sperma mereka di dalam lubangnya lagi.

Disaat lydia pingsan masih ada saja pria yang menggarap tubuhnya, dan perlahan ketika kesadarannya kembali pulih... masih ada banyak antrian pria didepan mereka berdua. Lydia terlentang bebas dengan kedua kakinya yang mengangkang sedang disetubuhi oleh juniornya dan nita sedang menungging melayani 2 pria sekaligus pada kedua lubang memek dan anusnya.

"Ooooouuuuhhhh! Aku sudah resmi tidak perjaka lagi! dengan bantuan lubang dari senior nita...! Terima kasih karena aku masih perjaka hingga aku bisa melampiaskannya pada wanita yang tepat sekarang...! Setelah dari lubang kak nita... selanjutnya aku akan menggunakan lubang lydia untuk ronde keduanya..." pria itu sangat bersemangat untuk menganal nita sebagai rasa terima kasihnya kemudian pria itu berganti pasangan dengan meminta temannya untuk bertukar tempat dan dia sekarang berhasil mempenetrasi memek lydia.

"Nhhhh... Bisa ngentotin dua lubang gadis yang aku suka... benar-benar amazing!"

"Hei brengsek! Yang bener aja lu...! Hormatin yang lain jangan pake mereka seenak udel lu aja...! Jangan sok jagoan lu karena baru aja lepas perjaka...!" seorang kating kemudian menendang pria itu yang hendak menjadikan tubuh lydia mainan pribadinya dan terjungkal menyamping yang kemudian pria lain yang sudah menunggu giliran mereka menarik tubuh lydia dan nita tidur bersebelahan dan mempenetrasinya bersamaan.

"Kak nita! Tolong ambil perjakaku..!"

"Lydia! Aku boleh make memek kamu selamanya kan?"

Baik lydia dan nita dipaksa untuk saling berciuman ketika mereka harus melayani tiga kontol sekaligus, dua kontol sedang mengaduk-aduk memek mereka dan satu lagi berada terhimpit diantara mulut nita dan lydia dan pria itu berhasil memasukkannya bergantian kedalam mulut nita dan lydia.

Kegiatan mereka berlanjut...

"Ahh! Aku akhirnya bisa ngontolin lydia! Aku sudah nungguin hampir dua jam lamanya!"

"Damn... Aku gak bakal bisa coli lagi setelah ngerasain rapetnya lubang anus kak nita ini...!"

"HEI... GANTIAAAAAAANN...!"

"Ahhh... Aku selalu ingin merasakan double titjob seperti ini... Uooooh! Lihat sini kak nit, lyd...! Biar aku fotoin kalian berdua...! Ckrekk... Ckrekkk..."

"Ayo berhenti goyangin toket kakak dan mulai kencengin mulut kakak...! Gimana enak deepthroatnya?"

"Cepet keluar lagi ketika kalian di"sandwich" gini...! PLAK..."

"Lu dasar lonte! Selalu pamerin toket sama tubuh lu di sosmed, pasti lu pingin dikontolin sama semua cowok yang ngereact foto/video lu kan? Lu seneng kan puting lu dipencet gini?"

"Lydiaaa...! Aku merasakannya, sesuatu yang besar akan segera meledak...!"

"Hahahaha... Lihat ini, toketnya bisa gue remes cuma pake satu telapak tangan doang...!"

"Lihat tuh junior yang lain yang belum kebagian jatah... Itulah rasanya kalo lu jadi perjaka, coli aja terus...! Sekarang lihat ini dan coli sana...! Gue belum puas ngentotin nita...!"

"Ayo sekarang, sedot toket masing-masing...!" tubuh nita dan lydia terbaring dan membentuk 69 dan mereka saling menghisap toketnya sambil terus dipaksa untuk melayani kontol-kontol perkasa kating mereka.

"Mereka mulai banjir nih ketika mereka mulai ngejilat satu sama lain... Dasar bibit lesbi mulai tumbuh kayaknya..."

"Baiklah! Ayo kita lakukan sebanyak yang kita inginkan sebelum pelatih dan kating lain kembali kesini...!"

[Setiap anggota member mereka sudah memperkosa mereka seperti yang mereka khayalkan dan memperlakukan mereka berdua sesuka hati mereka. Mereka menggunakan nita dan lydia selayaknya budak seks yang mereka bayangkan tanpa pernah meolak satupun perintah mereka...]

Setelahnya pelatih dan kating mereka datang... Jay dengan tubuhnya yang kekar terlihat jelas sedang berjalan menuju tempat juniornya sedang bermain dengan kedua gadis itu.

"Hei kalian cupu! Apa lu semua udah pada kelar dengan mereka?"

"Kak! I~iyah kak...! (Ah... sial... keburu dateng lagi...)" teriak mereka bersamaan ketika melihat jay masuk kedalam kamar mereka.

"Lu harusnya pelajarin itu dengan baik, lyd! Sekarang waktunya untuk mengetes dengan memberikan lu ujian...! Ayo sini...!" jay menarik lengan lydia yang sedang berbaring mengatur nafasnya dan membuat lydia menungging didepannya. Dengan segera jay mempenetrasi lydia dari belakang.

"Hei... Apa ini? Ayo rapetin lubang lu...!"

"M~maaf... Haaah.... Ohhh..."

"Gue bakal terus ngentotin lu sampe lu bener-bener hamil, bitch!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"A~aku... aku keluar sekarangg... Jangan... digerakin seperti ituuuu... Hnnnghhhh..."

"Lu berdua sama aja, kurang awas sebagai lonte dan juga kurang belajar untuk orgasme...! Kita bakal memperbaiki ini dalam sisa hari kamp kita... Sekarang hari pertama udah kelar... Hei kalian...! bawa nita sama lydia ke kamar gue...! Gue sendiri yang bakal ngelatih mereka dasar ngentot dari awal lagi! Hanya member yang bertugas dokumentasi dan vip member yang boleh masuk! Kalian para junior udah gue kasih kesempatan kan tadi? Sekarang lu balik aja coli sana... Inget-inget tuh wajah mereka berdua buat bacol kalian...!" ucap jay dengan lantang dan meninggalkan juniornya kecewa dan pasrah saja karena banyak yang mengantri akan tetapi tidak mendapatkan jatahnya.

"Y~ya kak...!"

"Hanya vip? Yaaaaaah...! Bagaimana dengan non-vip kak? Apa yang kita dapat?"

"Kalian itu tidak cukup kuat untuk lulus pelatihan hari pertama, jadi kalian semua gue hukum! Menggunakan para gadis ini dilarang untuk semuanya tapi hanya boleh para vip selama pelatihan hari kedua...! Lu coli aja sana dan tidur...! Hahahaha..."

"Tunggu kak...! Itu tidak... adil...!!!"

"Kalo gue berubah pikiran, gue mungkin akan membiarkan kalian menontonnya via live stream... Perhatikan baik-baik dan pelajari itu...!"

"Ugghhhh... Sial! Berapa banyak yang harus kita bayar untuk menjadi seperti mereka!?"

[Hari kedua, malam harinya...]

"Oi tim dokumentasi...! Yang bener ambil videonya abis ini...!" ucap jay kepada mereka yang sudah bersiap memasang kamera dari beberapa sudut menyorot kearah nita dan lydia yang sedang terbaring diatas kasur sebelum jay perlahan naik dan mendekati mereka.

Mereka mengacungkan jempol mereka tanda siap merekam dengan kameranya masing-masing...

"Nah, lu nit sama lydia...! Lu berdua menjadi primadona kampus dan berkeliaran dengan image yang alim dan sebagainya... tapi kenyataannya, lu berdua cuma lonte demen ngentot yang cepet orgasme sekali dikontolin punya gue..." jay memilih lydia untuk menjadi mangsa pertamanya pada hari kedua kamp mereka. Jay perlahan mendekatinya dan mulai mengocok memeknya yang terbuka tanpa penghalang.

"M~maaf... M~maaf kak...! Aku... aku keluar...!"

"Lu minta maaf barusan keluar cepet dan kemudian lu tetep lanjutin orgasme lu? Apa lu bego? Apa pacar lu tahu ini? Gimana kalo gue kirimin dia video lu sekarang? Gue berani taruhan kalo dia bakal suka... ngeliat pacarnya dengan putus asa sedang menyepong kontol cowok lain...!" jay mulai memasukkan kontolnya kedalam mulut lydia dan memaju-mundurkan kepala lydia dengan tangannya.

"Hngh... Hnghh... Hmmmph... J~jang... jangan... lakukan itu...! Hmpph... Hmmph..."

"Lalu bagaimana dengan ini! Woah... Lu squirting setiap kali gue coba masukin kontol gue lebih dalam lagi...! Gue jadi ada ide, gimana kalo kita tunjukin dia live streaming ini!"

"Jangaaaaan... Pleaseeee..."

"Enggak, masa bodoh sama lu... Kita bakal tunjukin... secara jelas close up setiap dan lipatan pantat dan memek lu! Gak hanya kepada pacar lu doang tapi keseluruh cowok yang suka sama lu...! Mereka pasti rela bayar vip member cuma buat liat lu bugil dan dikontolin rame-rame...!"

Diruangan lainnya, para junior sedang menatap layar ponsel dengan aplikasi live streaming yang menyala.

"Woooghh... Streamingnya sebentar lagi mulai... Hmmm? Publik streaming? Aku kira mereka akan membuatnya privat loh... Berarti ini? Oohh... Itu dimulai...!!!" para penonton sangat bersemangat ketika layar menunjukkan tubuh lydia idola mereka terpampang jelas dan mereka mulai mengocok kontolnya masing-masing sambil menontonnya.

"Ayo perkenalkan diri kalian sama penonton...!!!"

Kamera menyorot kearah wajah lydia dan nita yang berdiri bersebelahan dan membuat V sign dengan jari tangan mereka.

"H~halo... Aku lydia... Aku angkatan tahun kedua, dan aku sekarang menjadi seorang manajer tim olahraga... Aku juga... memiliki seorang pacar...!"

"H~hai... Aku nita... Aku satu tingkat lebih senior dari lydia, dan aku sekarang menjadi bagian dari tim olahraga juga...!"

"Woah... Mereka memulainya dengan perkenalan terlebih dahulu...!" para penonton mereka yang mengikuti live streaming mereka mulai menonton dengan seksama.

"Nah... Apa kalian baru-baru ini mulai menyukai sesuatu?" ucap jay dari balik kamera.

Tanpa pikir panjang, jay dan seorang temannya mulai mempenetrasi nita dan lydia bersamaan dan menidurkannya diatas tubuh mereka. Jay menyerang memek lydia dan temannya menyerang anus nita..."



"Nhhh... Aaah... Ah... SEKS... AKU SUKA MELAKUKANNYA...! Nhhhh... Mmmphh... K~KONTOL FAVORITKU ADALAH... MILIK PRIA YANG SEKARANG MENYETUBUHIKU...!"

"AGHH... K~KALAU AKU... FAVORITKU ADALAH... KONTOL... SEORANG PERJAKA..."

Crrrrrrrrttttt...Crrrrrrrrttttt...Crrrrrrrrttttt...Crrrrrrrrttttt...Crrrrrrrrttttt...Crrrrrrrrttttt...Crrrrrrrrttttt...Crrrrrrrrttttt...

"Oh shit...! Gak diragukan lagi... Lydia sekarang sudah menjadi wanita milik kating kita... Begitu juga nita... Lihat itu, dia bahkan tanpa ragu menggunakan anusnya untuk memuaskan mereka. Ngeliat mereka orgasme dan cairan orgasmenya berhamburan terbang ketika menikmati kontol para kating itu saja sudah terlihat sangat menakjubkan...!"

"Hnghhhh... Pengalaman pertamaku... Aaaah... disaat pacarku baru masuk... menjadi maba... Kita melakukannya di dalam kamarku... A~aku... juga baru pertama kali melakukannya saat itu dan..."

"BORING...!!! GANTIAN NITA AJA...!"

"Eh? Pengalaman pertamaku? Haaa... Hah... Itu... itu... Nnhhh... Apa aku harus mengatakannya?"

"BERHENTI BERTELE-TELE DAN KATAKAN SAJA, BITCH!"

"Aku... Aku mempunya saudara laki-laki yang lebih muda dariku 1 tahun... K~kita sangat dekat bahkan kita sering mandi bersama... Sampai tiba waktu itu, aku tidak... pernah melihatnya selain adik laki-lakiku... Tapi dia tidak melihatku dengan cara yang sama... Dia berkata bahwa kontolnya nyeri... jadi aku membiarkannya meringankan dirinya dengan... memek aku...!"

"SUNGGUH? JANGAN COBA-COBA BERBOHONG SAMA KITA...!!!"

"M~maaf... I~itu... sebenarnya anus aku... Hah... Haaa... Aku berpikir bahwa itu akan baik-baik saja melakukannya dengan lubang lain untuk seorang kakak dan adik... Hnghhh... Aku tidak bermaksud untuk... pada saat itu, teman-teman adikku juga mengungkapkan perasaannya sering sekali... T~tentu saja, aku menolaknya semua... Tapi setiap kali mereka memohon, aku mulai mengasihani mereka... j~jadi aku membiarkan semua teman adikku untuk melepas perjaka mereka pertama kalinya denganku... Jadi aku pikir... aku mungkin sudah bersetubuh dengan... mungkin sekitar puluhan cowok?"

"BANGSAT... DASAR LONTE MURAHAN LU, NIT...!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"B~bukan... Aku hanya... ingin mereka merasakannya pertama kali, itu saja..."

"JADI GITU, KENAPA NITA KITA SEKARANG INI SEPERTI ITU! SHIT! GUE JADI PINGIN REINKARNASI JADI ADIKNYA JUGA KALO DIKASIH KESEMPATAN...! JADI PENGALAMAN SEPERTI APA YANG LU INGIN RASAKAN SELANJUTNYA?"

"Pengalaman yang selanjutnya? Haaa... Hah... Aah... S~sejujurnya, ada sesuatu... yang ingin aku coba... Aku ingin mencoba... dengan lydia, pacarnya, dan adikku... dan bertukar pasangan... Bukankah kamu pikir... aaah... Haaah... Haaa... bercinta seperti itu... Haah... akan menyenangkan? Ahhh... Bagaimana menurutmu, lyd? Ketika aku memikirkannya... ketika kamu bercinta dengan adikku... aku menjadi sangat bersemangat... Aku yakin, kita semua akan merasa cemburu karenanya... Itu akan sangat menyenangkan... Heheheh...!"

Para penonton live streaming itu mulai berlomba-lomba mengocok kontolnya mendengar perkataan nita barusan ketika mengajak lydia untuk bertukar pasangan. "Shit...! Nita! Lu emang tercipta memang sangein...! Dia ngasih kita bahan coli lagi...!"

[Setelahnya... banyak rekaman video mereka berdua dijual secara premium disebuah platform video sharing dewasa...]

"Woahhh... mereka mulai mengupload banyak video sekarang... Shit... Mereka berdua dengan wajah cantiknya itu menjilati puting pasangannya tanpa ragu, seperti mereka tidak pernah merasakan sesuatu yang lebih nikmat dari itu... Bayangin dikocokin dua cewek sekaligus kayak gitu... Para member vip itu... Aku pingin binasain mereka semua agar aku bisa memiliki nita atau lydia untukku sendiri... Jangan membuat idola kita melakukan hal memalukan seperti ini..." para "White Knight" gadis itu merasa terkejut dengan penampilan baru idolanya yang bahkan tidak canggung untuk menuruti perintah pria bajingan seperti kating mereka. Mereka terus mencaci dalam ketidakberdayaan mereka, sementara mereka hanya bisa terus menatap layar ponselnya.

Sementara video-video yang mereka tonton jauh lebih sadis dari sebelumnya, mereka tidak membayangkan bahwa kedua gadis itu akan berani untuk melakukan live streaming "Eksibisionis di tempat umum, berciuman di dalam mini market, pipis di toilet pria tanpa peduli ada pria yang menontonnya dan membiarkan mereka mengantri yang awalnya ini buang air kecil hingga berubah tujuan untuk melepas stres mereka dengan memperkosanya bergiliran.

In-Shot-20231118-043743127.gif


"Bangsat... Banyak banget cowoknya...! Lydiaku... Dia diubah menjadi budak seks, bahkan para pria mengantri untuk bisa bercinta dengannya!"

"EH-HMMM...! INI KATING KALIAN YANG BERBICARA, DENGAR SEMUANYA...! INI ADALAH SEBUAH PESAN UNTUK KALIAN PARA NON-VIP...! MULAI DARI SAAT INI... KALIAN SEMUA DIPERBOLEHKAN UNTUK MEMAKAI PARA "BUDAK" SEKALI LAGI...!" ucap kating mereka lewat sebuah panggilan interkom.

Para non-vip member yang sedari tadi hanya bisa mengocok dan membuang spermanya sambil menonton idolanya digangbang itu mulai berteriak gembira, tentu dengan kondisi kontol mereka yang kembali terisi darah yang mengalir deras pada batang kontol mereka dan membuat mereka on fire kembali setelah mendengarnya...

"HOOOOOOOOOOOOOOOOOOO!!!"

Para junior berbondong-bondong lari dan masuk kedalam kamar tempat nita dan lydia berada.



"NITAAAAAAAAAAAAA!!!"

"LYDIAAAAAAAAAAAA!!!"

"Nah... Gue udah nyiapin mereka buat lu...! Lawan yang sebanding bukan?! (Seperti halnya hukum permintaan dan penawaran, mereka sudah dipaksa untuk mencapai limit mereka dan lihat hasilnya, para gadis dimangsa oleh para binatang yang haus mencari kenikmatan... Hahahahaha...)"

"AKU DULUAN...!!" ucap seorang pria tanpa ragu mencoblos memek lydia dengan gaya menyamping.

"MINGGIR... GUA SEKARANG MAU PAKE NITA...! MINGGIR ATO GUA PUKUL YAH...!!" ucap pria lain yang tak mau mengalah ketika memilih nita dan siapa cepat dia dapat dimulai. Nita merasakan dua pria sedang berusaha mempenetrasi memeknya bersamaan.

In-Shot-20230225-161708834.gif


"AHHH... AAAHHH... NHHH... HEEEEHHH... HEEEKKKKHHH..."

[Mereka menjadi bulan-bulanan junior mereka, mereka terus bercinta layaknya binatang...]

"NHHHH.... HOGHHHH.... MNHHH.... MMMMPHH...!

Baik nita dan lydia merasakan paksaan ketika mereka ingin mendeepthroatnya bersamaan dan pria lain mengisi lubang memek masing-masing, yang perlahan berubah menjadi spitroast.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"AAAAHH SHIT...! GAK PUAS SAMA MEREKA DOANG...! MASIH PINGIN COBAIN MEMEK YANG LAIN, DIMANA ANGGOTA CEWEK YANG LAIN!? CARI MEREKA...!"

Tak lama berselang dengan bantuan para junior yang lain, satu lagi gadis dibawa kedalam kamar mereka.

"OI... INI DIA YANG LAINNYA... PARA MEMBER VIP ITU YANG MENAWAN DIA DAN MEMAKAINYA DULUAN...!"

Gadis itu dipaksa duduk berselahan dengan nita dan lydia dan membuat mereka saling mengangkang didepan para juniornya.



"EHHH... LEPAS... IIHHH... HEI... APA YANG KALIAN PIKIRKAN DENGAN MEMBUAT KITA MAU MELAKUKAN HAL INI...!? SETELAH KAMP INI SELESAI, AKU PASTI AKAN LAPORIN POLISI, BIAR KALIAN MATI MEMBUSUK DISANA...!" balas anisa kepada mereka dengan wajah yang menunjukkan emosinya melihat teman satu klub dan angkatan nita dan lydia yang pasrah dipermainkan oleh mereka.

"Apa yang dia bicarakan!? Sekarang kita kasih dia pelajaran jadi dia akan belajar dimana tempatnya seharusnya berada...! Semua, jangan ragu padanya...!"

Anisa mulai merasakan hal yang sama ketika para juniornya mendekatinya dan mencoba memperkosanya. Anisa tidak cukup kuat untuk melawan ketika 3 orang memeganginya kedua kaki dan tangannya untuk memberi jalan masuk kepada rekannya yang lain...

"HEHHH... S~STOP... NGEREKAM...!!!"

"LIHAT? KAMU TUH GAK LEBIH DARI BUDAK SEKS SAMA KAYAK TEMEN-TEMEN KAMU ITU...! LIHAT NITA SAMA LYDIA... MEREKA UDAH PASRAH NIKMATIN AJA PERMAINAN KITA...! SEKARANG AKAN KITA BIKIN KAMU KELUAR DAN CUCI OTAK KAMU... DENGAN KONTOL-KONTOL KITA INI...!"

"UGH... HGHHHH... OOOOHHH..."

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"AHHH... GUA GAK BERHENTI GERAKIN PINGGUL GUA SEJAK KATING MEMPERBOLEHKAN KITA MEMAKAI MEREKA LAGI... GUA UDAH NYOBAIN SEMUA LUBANGNYA NITA DAN LYDIA DAN GUA MASIH BELUM NGERASA PUAS... REAKSINYA TIDAK SAMA SEPERTI KETIKA MEREKA NGENTOT SAMA KATING KITA... FUCK! APA YANG DIA PUNYA SEDANGKAN GUA ENGGAK?!"

"INI SEMUA SALAH LU, NIT! LU DENGAN MUDAHNYA JATUH KEDALAM PELUKAN KATING, APA YANG BUAT LU SUKA DIKONTOLIN SAMA MEREKA!? GUA SUKA SAMA LU! GUA GAK BAKAL MAAFIN LU JUGA! GUA BAKAL PAKE SEMUA LUBANG LU SEPUAS GUA...!"

"KYAAAAAAHHH... J~JANGAAAAAAAN... M~MAAAAAAAFF...!"

"HEI... INI GUA NEMU LAGI GADIS YANG LAIN...! SI CHELSEA...!" ucap seorang junior mereka yang masuk kedalam kamar itu sambil menggendong dan mempenetrasi anus gadis itu.



"OOOH... YANG SATU ITU KELIHATANNYA CUKUP BINAL JUGA...! DIA BAHKAN MENCUKUR HABIS BULU JEMBUTNYA...! BAIKLAH! BAWA DIA GABUNG, AYO KITA PERKOSA JUGA DIA...!"

Keempat gadis itu kemudian dijajarkan dan membuat mereka menungging kearah yang sama dan para pria mulai mempenetrasi mereka selayaknya hewan sedang berkembang biak.



"KEEMPATNYA BERBARIS SEPERTI INI! KAPAN LAGI BISA LIHAT PEMANDANGAN SEPERTI INI!"

"AYOLAH BRO...! GANTIAN SAMA GUA...!"

"MAN, KAMAR INI PENUH DENGAN KERINGAT DAN BAU ORGASME KALIAN...!"

Beberapa jam setelahnya, pagi harinya... nita dan lydia sedang memberi WOT pada pasangannya masing-masing, dan anisa dan chelsea yang digendong sambil berdiri oleh pasangannya.

"OKE, KARENA SEKARANG UDAH PAGI... GUA BAKAL BAWA CHELSEA KEDALAM UNTUK IKUT GUA MANDI...!"

"IDE BAGUS TUH, BRO! KITA BISA COBA DIA MANDIIN KITA BARU KITA ENTOTIN LAGI DIDALAM KAMAR MANDI...! AKU IKUT DEH, NIH SI ANISA YANG SEDARI TADI SOK GALAK AKHIRNYA KALAH JUGA... BIAR KITA KASIH PELAJARAN DISANA NANTI..."



"YAH IDE BAGUS... GUA BAKAL BUAT DIA NYABUNIN TUBUH GUA DARI ATAS HINGGA BAWAH DENGAN TOKETNYA, BAHKAN GUA PINGIN DIA NGERIMMING BERSIHIN LUBANG ANUS GUA PAKE LIDAHNYA..."

"MANTAP TUH IDE LU... GUA BAKAL JOIN SETELAH INI SAMA LYDIA..."

"YAH GUE JUGA... GUE GAK PUAS DENGAN WOTNYA NITA..."

Para junior bergantian mencicipi lubang para gadis dan berganti posisi sebagai kameraman untuk memulihkan tenaga mereka.

"WAH YANG BENER? GAMPANG BANGET NYOBLOS PANTATNYA NITA...!"

"AH BRENGSEK, YANG BENER? SIAPA YANG BERANI NGELONGGARIN ANUSNYA DAN KAPAN!?" teriak para junior yang terlambat bergabung dengan mereka.

"AAAHH... AH... AHHH... HAAA... (Melakukannya dengan... menggunakan lubang pantat aku... itu rasanya... benar-benar nikmat...)"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"SHIT...!!! APA INI YANG ORANG SERING BICARAIN ITU!? APA BAJINGAN ITU YANG SUDAH MENGUBAH KALIAN MENJADI SEPERTI INI!?"



"(Benarkah...? Mungkin... Aku tidak berubah menjadi budak seks mereka... mungkin aku sudah dari awal... setelah menerima kenyataannya... ini bahkan terasa jauh lebih nikmat... bergantian mencicipi banyak ukuran kontol... dengan semua lubang yang kumiliki...)" lydia hanya tersenyum mendengar ocehan mereka. Pikirannya mulai korup dengan terisi oleh kenikmatan bercinta.

"GUE KELUAR..! OH... GUE SELANJUTNYA! GANTIAN CEPET...! GUE MAU ENTOTIN MEMEKNYA DIA...! UOOOHHH? MEMEKNYA MULAI TERASA BERBEDA, NGEJEPIT MENDADAK GITU...!" pria itu mulai mendekap tubuh lydia seperti yang dia lihat pada rekannya yang melakukan hal yang sama pada nita sambil terus mempenetrasinya.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"oooh... Oooh... Ni... nikmaaattthhh... mmmhh... Mmpph...!

"Ghhhh... Ituuuuuhhh! Gue keluarrrrr...!"

Crooooootttt...Crooooootttt...Crooooootttt...

"Memeknya mantap cok...! Gue keluar juga...! Ayo kalian juga keluar juga bareng kita...!"

Crooooootttt...Crooooootttt...Crooooootttt...

"Nhhh... A~aku... aku... aku... (Yah...! Datang...! Aku bisa merasakannya sesuatu yang besar akan segera datang...) KELUAAAAAARRRRRRRR...!!!"

CRRRRRTTTTTT...CRRRRRTTTTTT...CRRRRRTTTTTT...

CRRRRRTTTTTT...CRRRRRTTTTTT...CRRRRRTTTTTT...

CRRRRRTTTTTT...CRRRRRTTTTTT...CRRRRRTTTTTT...

Cairan orgasme lydia berhamburan keluar yang juga mendorong sperma pria itu dari dalam memeknya dan meleleh turun diatas kasur tempatnya terbaring sekarang...

"(Aku... benar-benar sudah menjadi budak seks mereka... Aku tidak bisa berhenti orgasme sekarang... aku tidak bisa kembali seperti dahulu...)" lydia tersenyum sambil menatap langit-langit kamar itu.

"OKE... GUE SEKARANG GANTIAN, GUE MASUKIN YAH LYD...!"

Sementara disisi lain, kating mereka yang menonton pertunjukan juniornya itu sedang duduk merokok dan perhatiannya teralihkan akan sesuatu ketika anggotanya berbisik kepadanya.

"Hei kak... Bisa pinjam telinganya sebentar?"

"Apaan lagi?"

"Kita dengar kalo mamanya lydia... mamanya memang sudah lama menjadi seorang hostess disuatu klub besar. Mungkin bakat lydia menurun dari mamanya itu, kak...!"

"....! Fuuuuhhh...! Gue paham... kalau begitu... mari kita sisakan hari pelatihan kita disini... dan kita kunjungi dia...!" ucapnya sambil meniup asap rokok yang baru saja dia hisap kemudian dia tersenyum seolah sudah membayangkan apa yang akan dia perbuat kepada mama dari lydia itu di dalam rumahnya.

[Hari kedua kamp pelatihan itu selesai... para gadis dipaksa bercinta sepanjang hari oleh puluhan member junior klub kampus mereka dan juga anggota dari kampus lain yang ikut berpartisipasi setelahnya.]

Lydia yang terbaring lemas masih dipaksa untuk melayani beberapa pria terakhir beserta dengan nita, anisa dan chelsea disebelahnya. (Ooooh... Aku... memiliki... perasaan yang buruk... tentang hari... ketiga...!)"

Bersambung...
 
Mntappp......
Kalau boleh Req tmbhin artis/seleb hijab ✌🏻

Dtunggu nextnya 🔥
 
Terakhir diubah:
[Beberapa bulan yang lalu, didalam sebuah bar dan seorang pria paruh baya sedang minum alkohol ditempat jay mendapat part-time jobnya...]



"(Dasar brengsek... sial itu si wika... Selalu bertingkah sok dan berkuasa! Aku ini wakil rektornya tahu...! Dengan toket dan pantat lu yang tidak biasa itu untuk ukuran seorang dosen...! Apa lu pikir lu bisa mengajar didalam kelas dengan tubuh lonte seperti itu!? Aku akan memberinya pelajaran lain waktu. Aku akan mengambil fotonya diam-diam dan ketikda dia tidak menyadarinya...) Glek... Glek... Puwaaaaahhh..." pria itu kembali menenggak bir botolannya yang ke-5 untuk hari itu sambil bergumam dalam hatinya sedang memikirkan suatu cara untuk membalaskan dendamnya kepada salah satu dosen fakultasnya tersebut.

"Pak...? Pak rektor...?" panggil jay kepadanya dengan menepuk bahunya dari arah belakang setelah mengantarkan pesanan dan membersihkan meja setelah ada tamu yang selesai minum dan meninggalkan bar tempatnya bekerja tersebut.

"Bapak kenapa? Sepertinya sedang merencanakan sesuatu... Hmmm...!" jay dengan tersenyum kepadanya seperti mengetahui isi kepala dari rektornya tersebut.

"Ah... kamu...?" rektor tempat jay berkuliah tampak tidak mengenalinya.

[Itulah bagaimana ceritanya bagaimana aku bisa menjadi dekat dengan rektorku itu. Kami berdua saling bertukar cerita dan kesenangan dan sejak saat itu kami mulai sering bertemu dan berbicara di tempatku bekerja ini. Contohnya, kami membicarakan tentang akhir-akhir ini berapa banyak mahasiswi yang terlihat menggoda sedang berkeliaran disekitar kampus dengan mengenakan pakaian seksi dan rok pendek dengan memperlihatkan pahanya ke semua orang... Kita berdua sering membicarakan tentang dosen-dosen wanita juga...]

"Jay, apa kamu tahu? Ada dua mahasiswi yang tiba-tiba berhenti kuliah baru-baru ini, satu diantara mereka siapa itu namanya saya lupa. R~ra... rachel? Iya rachel, dia hamil oleh pria random ketika berlibur setelah ujian akhir di bali dan kemudian dibuang oleh orangtuanya. Apa kamu percaya itu? Anak-anak jaman sekarang... Saya ini pernah bilang kepada si wika untuk tidak terlibat dalam mengurus siswi tersebut, tapi dia selalu merasa paling benar dan pada akhirnya mengurusi urusan yang dimana dia tidak ada sangkut pautnya. Dasar wanita itu, selalu membentak saya, apa dia tidak menyadari bahwa saya ini jauh lebih tua darinya? Saya selalu berpikir tentang hari dimana bisa membuat wajahnya yang sok manis itu berubah melihat sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya." ucap rektor tersebut dengan nada yang sebal ketika membicarakan seorang wika dengan jay.





"Ah... Bu wika... Iya benar, wika... Dia itu adalah dosen dari murid yang menghilang kapan hari itu, bukan pak? Pasti itulah kenapa dia sangat putus asa dan memaksa untuk mengurusnya.

"Oh? Apa kamu tahu mengenai dirinya?"

"Yah... tentu saja aku akan mengetahuinya... Bagaimana kalau saya bilang bahwa siswi yang sedang hamil tersebut sedang berada ditempat saya...?" balas jay dengan nada serius sambil menenggak birnya.

"H~hah? Ayolah... Jangan bercanda seperti itu...!" rektor itu seperti tidak percaya dengan perkataan yang dilontarkan jay kepadanya.

"Oh... Bapak ingin membuktikannya? Datanglah ke kosanku nanti, pak. Saya tidak keberatan sama sekali..!" tantang jay kepada rektornya sambil tersenyum liar dan menunjukkan ekspresi tidak sedang bercanda tersebut.

[Kemudian mereka mengakhiri acara minum itu dan setelah jay selesai dengan shift kerjanya. Mereka berdua kembali menuju kosan jay untuk membuktikan perkataan jay kepada rektornya tersebut.]

"I~ini...!?" rektor tersebut menyadari setelah melihat pembuktian perkataan jay kepadanya tentang rachel yang tinggal bersama dengannya. Rachel yang menyambut mereka dengan telanjang dan juga hamil muda sekitar 3-4 bulan dengan perutnya yang mulai sedikit memperlihatkan tonjolan besar yang berisi janin tersebut.

"Pak... Dia adalah wanita simpananku, apa bapak ingin mencoba untuk "bermain" dengannya? Mengetahui bahwa bapak adalah seorang wakil rektor saya, saya bisa memberikan bapak diskon untuk pertama kali mencicipinya. Huehehehehe!"

"A~apa... Apa yang sudah kamu lakukan!?" balas sang wakil rektor merinding dengan nada bicara jay yang seperti tidak takut dengan hukum tersebut.

"Tidak akan ada seorangpun yang mengetahuinya, pak. Dia sendiri sudah dibuang oleh keluarganya karena mencoreng citra keluarganya dan disaat yang bersamaan dikeluarkan dari kampus juga."

"T~tapi tetap saja...!" sang rektor masih berusaha terlihat dalam posisi yang benar dengan segala kekacauan yang sedang dilihatnya saat ini.

"Selama kita bisa menjaga rahasia ini, tidak akan ada seorangpun yang akan mengetahuinya kok, pak...! Ayolah pak, bapak kan tahu dia salah satu mahasiswi bapak. Dia masih jauh lebih muda daripada istri bapak bukan? Ditambah dia sedang hamil saat ini, bapak bisa buang didalam memeknya sebanyak yang bapak inginkan. Bapak tidak akan mendapatkan kesempatan seperti ini lagi... Apa bapak benar-benar ingin melepaskannya begitu saja? Saya berani bertaruh bahwa bapak sebenarnya sama dengan saja dengan saya...!" bisik jay disamping telinga sang wakil rektor yang kemudian dengan nafas berat dan tonjolan pada celananya setelah mengetahui fakta yang ada.

[Pada malam itu, sang wakil rektor kehilangan kendalinya dan kalah oleh nafsunya dan berakhir dengan meniduri rachel sang mantan mahasiswinya.]

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...



"OOOHHH! RACHEEEEELL...! BAPAK TIDAK MENYANGKA LU TATOAN JUGA? DASAR LONTE LU...! GUA BUNTINGIN SEKALIAN NIH...! HNGHHH! OOOOOOHHHH!!!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

Sang wakil rektor mempergunakan waktunya yang panjang untuk melampiaskan nafsunya kepada rachel yang menjadi titik emosinya sewaktu pertama kali bercerita tentang kehidupan anak kampus jaman sekarang yang benar-benar berubah tidak seperti jamannya. Free sex dan hamil diluar nikah seperti yang dialami oleh rachel ini membuat sang wakil rektor mendidih namun disaat yang bersamaan dirinya juga tidak menampik bahwa mantan mahasiswinya tersebut memang benar-benar montok dan membuatnya bernafsu tidak seperti dengan istrinya yang sudah tua dan tidak membuatnya bergairah.

Jay hanya menatap sang wakil rektor menghabiskan waktunya tanpa mengetahui bahwa dia sedang merekamnya untuk barang bukti untuk bisa memeras sang rektor apabila dia macam-macam nantinya dengan rahasia yang mereka simpan saat ini.

[Setelah itu, sang wakil rektor mulai sering mengunjungi kosan jay seminggu sekali bahkan ada beberapa hari sekali, tentu dengan bayaran kepada jay untuk bisa sekedar melampiaskan nafsunya seperti binatang buas yang terus mengintai mangsanya yang tidak berdaya, yang kini rachel menjadi mesin mencetak uang untuknya.]

"Pak wakil rektor... Saya memiliki seorang wanita baru yang ingin saya tunjukkan pada bapak...!"

"Wanita baru?" balasnya tertarik.

"Yah, tentu saja... Bapak akan sangat menyukainya...! Ayo ikut denganku...!" jay kemudian mengajak sang wakil rektor untuk mengikutinya dan masuk kedalam sebuah gudang disebelah kosannya.

Sesampainya didalam gudang tersebut, sang wakil rektor cukup kaget mengetahui siapa wanita yang dimaksud oleh jay. Wanita yang kedua pergelangan tangannya terikat sabuk rantai dan dikaitkan pada sabuk lehernya seperti seorang tawanan. Tubuhnya yang terbaring diatas lantai dingin dengan tubuh setengah bugilnya. Dia adalah wika, seorang dosen wanita yang juga dia benci karena tingkahnya terhadapnya dulu.



"P~pak... wakil rektor? Tol... tolong saya...!" ucap wika meminta tolong kepadanya.

"WIKAAAAAAAAAAAAA...!!!"

"KYAAAAAAAAAAAHHH!? P~PAK... WAKIL REKTOR? A~APA YANG BAPAK...? AH! AAAH!" wika terkejut ketika sang wakil rektor yang seharusnya rekan kerjanya tersebut kemudian menyerangnya dengan brutal dan menindih tubuhnya. Kesempatan itu tidak dia sia-siakan dengan menjamah setiap jengkal tubuh montok wika dan meremas kedua bukit kembarnya yang selalu menarik perhatian lawan jenis tersebut.

"LU TAHU... GUA INI... SELALU INGIN BERMAIN-MAIN DENGAN KEDUA TOKET LU INI...! TOKET PELACUR YANG SETIAP MENGAJAR TIDAK BISA MEMBUAT MAHASISWI KITA BERKONSENTRASI DENGAN PENUH PADA MATERI, JUSTRU HANYA SIBUK MELIHAT KEMOLEKAN TUBUH LU INI...!" balas sang rektor kemudian menyedot puting wika dengan kencang dan sesekali mengigitnya dengan keras juga.

"N~NHAAAAAHHH! S~STOP... PLEASE... PAK... U~UDAHAAAANNN...! NGHHHHH! HMPPHH...! MMMPH! AAAAH!"

"Mmphh..! slrrpp.. slrrrpp... mmmh! mphhh! slrrrpp!" suara sedotan dan liur pria tua tersebut terdengar nyaring dengan desahan wika yang mengikutinya ketika pria itu meremas-remas toket bulatnya dengan sesuka hatinya.

"Hmpphhh... Mmmphh... U~uaaah... Aaaaahh!? P~pak wakil rektor...! T~tolong... sadar pak...! Ah! Ah! Aaaghh! Nhaaaah!!" wika memohon kepadanya untuk menghentikannya ketika sedang menyedot, menggelitik dan memilin puting satunya bersamaan.

"(Ughhhh...! E~efek obatnya... masih terasa...! Gue... enggak pingin ngerasa nikmat karena ini, tapi...!)" pikir wika menatap sang wakil rektor sangat senang bermain dengan tubuhnya saat ini. Rupanya wika juga mendapat perlakuan yang sama oleh jay dengan menyuntikkannya obat perangsang sebagai obyek eksperimental miliknya.

"S~stoppp...! Nhuuuuhh! Nghhh! Mmphh!" wika tidak merasa kuat untuk menahannya untuk saat ini, dirinya terlalu lelah untuk bertahan dengan semua rangsangan yang tubuhnya terima dan tubuhnya mulai kehilangan keseimbangan kedua kakinya dan merosot duduk diatas lantai tempatnya berdiri.

"Haaaah... haaaah... Lihat, wika... Toket dan juga desahan lu itu ngebuat kontol gue jadi seperti ini...!" ucap sang wakil rektor dengan cepat menarik turun celananya dan menggenggam batang kontolnya sebelum dia tampar-tamparkan pada kedua toketnya bergantian.

"Apa lu paham apa yang sudah lu perbuat, hah? Hooohh! Lembut banget toket lu ini, kenyal dan ngejepit kontol gue dengan pas pula...! Beda banget sensasinya sama punya bini gua, kalo toket lu begini enaknya apalagi memeknya, mantep banget emang bacol kampus yang satu ini...! Ughhhh!" ucap pria itu kemudian menjepitkan batang kontolnya pada belahan toket wika kemudian menggenjotnya seperti ketika dirinya mempenetrasi memek rachel waktu itu.

ezgif-com-optimize-3.gif


"Huaaahhh... Gue gak bisa berhenti, wikaaaaa...!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Bunyi benturan kulit mereka mulai menggema kencang dengan tangan pria tua itu meremas kedua toket wika semakin kencang.

"P~pak... Pak wakil rektor...! T~tolong dengarkan saya...! Paaaaakkk!"

"UUUUUUUUUUHHH...!" pria tua itu kemudian mengerang dan terlihat denyutan pada batang kontolnya memompa spermanya mengalir keluar lewat saluran kencingnya dan menembakkannya tepat mengarah pada wajah wika yang putih bersih tersebut.

Crooooootttt... Crooooootttt...

Crooooootttt... Crooooootttt...

"HYAAAAAAAAAAAHHHH...!!!" wika yang tertindih oleh tubuh pria itu, kemudian menutup matanya secara reflek agar semburan sperma pria tersebut tidak mengenai matanya.



"Wahahahaha... Maaf... Salah gue, wik...! Gue terlalu bersemangat sampe gue keluar dengan cepat... Jangan khawatir, karena gue udah lama gak ngentot jadi stok sperma gue masih cukup banyak gue rasa...! Gue bakal keluarin didalam memek lonte lu ini selanjutnya...!"

"A~aaaaahh! T~tolong, pak...! Sadar pak...! kalau bapak tetap melakukan ini, saya akan...! A~aahhh...!" wika memohon ampun ketika pria itu membuka lebar kedua kakinya sambil menatap bahwa sejengkal lagi ujung kepala kontol pria tua itu berhasil mempenetrasi memeknya.

"Huuuuff... Gue masukin ya, wika! Hooooooohhh! Hahahaha! Gue akhirnya bisa nyicipin memek lu ini, wik...!" pria itu berhasil memasukkan kontolnya perlahan sebelum seluruhnya tenggelam didalam memek wika.

"(Enggak...! Penis pria tua ini sedang berada didalam tubuhku...)P~pak... k~enapa? Saya... mempercayai bapak..." ucap wika hanya bisa pasrah ketika tubuhnya diperkosa oleh pria yang dihormatinya tersebut.

"Percaya? Apa lu bodoh, wik? Apa lu pernah tahu berapa lama gue menunggu untuk bisa melihat wajah bodoh lu seperti sekarang ini?"

"E~eh...!? B~brengsekkk...! BAPAK AKAN TERIMA AKIBATNYA! DAN JUGA ANAK ITU...! SETELAH SAYA BERHASIL PERGI DARI SINI, SAYA AKAN MEMANGGIL POLISI!" dengan mata melotot wika cukup terkejut dengan pernyataan sang wakil rektor tersebut kepadanya kemudian wika meledak dengan amarahnya yang meletup-letup meski dirinya sedang dipaksa untuk bersetubuh dengan pria brengsek tersebut.

"Lalu... kita hanya perlu untuk menahan lu saja sehingga lu tidak akan pernah bisa melakukan itu, BENAR!?" pria itu kembali mengkasari memek wika dan mempenetrasinya dengan kencang.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

In-Shot-20231006-144335875.gif


"N~NHAAAAAAAAHHH!?" wika merasakan perih pada memeknya meski kontol pria tua tersebut tidak sebesar milik jay yang memperkosanya terlebih dahulu namun efek obat yang disuntikkan oleh jay membuat seluruh tubuhnya merasakan tingkat sensitivitas yang luar biasa.

"AHHHH! SEMPITNYAAA...! MEMEK LU SEPERTI MENCENGKERAM KONTOL GUE, WIIIIIIKK!!!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"AAAAHHH! S~STOOOOPPP! LE~LEPAAAAAS! LEPAAAAAAASSS!!!"

"Haaaah! Masih berusaha nolak? Memek lu ini udah becek dan gak pingin ngelepasin kontol gue, wik...!"

"Ah! Uah! Itu karena... karena obat...! (Gue gak pingin ngerasa nikmat dari pria ini, please...!)" wika merasakan memeknya berkedut-kedut menyambut kontol pria tua tersebut.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"Gue gak perlu lagi denger sepatah katapun keluar dari lu, dosen lonte! Lu itu bener-bener sempit deh...!"

"Hufff...! Oghhhh! Ohhhh! Ooooh!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"(Tubuh gue... seperti ngeremes-remes sendirinya, seperti mencoba untuk nyedot kontol dan sperma pria tua brengsek ini dari tubuhnya...)" wika merasakan kedutan pada memeknya ketika kontol pria tua itu terasa mentok didalam memeknya.

"Enghhh! Hnghhhh! Nhoooohhh! (Ini sangat nyebelin... caranya memasukkan penisnya keluar masuk itu, seperti dia berpikir bahwa seorang wanita hanya budak seks semata... kenapa gue harus... hnghhh!)"

10 menit berselang... Genjotan pria tua itu mulai tidak beraturan dan wika merasakannya.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"Oooohhh! Gue udah gak nahan lagi...! Gua mau ngecrot nih, wik!"

"Naaaah! Ahh! Aaah! Stoooop! Jangan lakukan itu, b~brengsekkkk!!!" balas wika dengan tangannya yang masih terikat dan juga lehernya, wika hanya bisa memutar tubuhnya saja tanpa bisa menggerakkan tangannya ketika pria tua itu dengan leluasa memperkosanya.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"GAAAAAAAAHHHH! UGGGHHH! GUE NGECROT YA WIK...! MAKAN NIH PEJU GUE...!"

CROOOOOTTT...CROOOOOTTT...CROOOOOTTT...

CROOOOOTTT...CROOOOOTTT...CROOOOOTTT...

"NGGGHHHH...! NAAAAAHHH! (D~dia... ngebuat gue orgasme... disaat yang bersamaan...!!)"

"OHOOOOOO! MEMEK LU NYEDOT SAMA NGEREMES KONTOL GUE, GUE NGERASA SEPERTI MEMEK LU BERUSAHA MERAH PEJU GUE SAMPE KOSONG TAK BERSISA AJA...!"

"E~... ENGGAAAAAAAAAAKKK! (Sperma hangatnya... ngebanjirin memek gue...!)"

In-Shot-20230903-021100751.gif


"Fiuuuuuhhh! Gue keluar banyak hari ini... Lu bener-bener cukup vulgar hari ini, apa yang akan rekan-rekanmu pikir tentang lu kalau mereka tahu lu aslinya gimana? Apa lu udah pertimbangin buat jadi budak seks gue aja? Gimana menurut lu, jay?" ucap wakil rektor tersebut sambil menarik keluar kontolnya dari dalam memek wika yang bersimbah sperma tersebut.

"Bapak benar... Saya sangat setuju dengan hal itu... Hahahahaa!"

"Haaa... Haaa... Haaa... HNGHHH...!" wika hanya bisa mendengar ejekan padanya dengan diam sebelum akhirnya dia menggigit bibirnya dan mengamuk kepada mereka berdua. "JANGAN MACAM-MACAM SAMA SAYA YAH...! KALIAN BERDUA HANYALAH PECUNDANG YANG TIDAK BISA MELAKUKAN APAPUN TANPA MENGGUNAKAN KEKERASAN DAN JUGA OBAT-OBATAN... AKU TIDAK AKAN MENYERAH KEPADA KALIAN, TIDAK DENGAN TUBUHKU MAUPUN DENGAN JIWAKU...! APAPUN YANG TERJADI...!" teriak wika dengan kedua tangannya yang masih terikat pada rantai kalungnya tersebut.

"Apapun yang terjadi yah? Baiklah kalau begitu, mari kita bermain sebuah game sekarang juga...!" balas jay kepadanya sambil tersenyum seperti sudah merencanakan sesuatu kepadanya.

"Game?"

"Mudah saja... Kalau kamu bisa membuatku ejakulasi, aku akan membiarkanmu dan juga rachel untuk pergi dari sini! Tapi meski begitu, jika kamu yang orgasme terlebih dahulu, aku akan memintamu untuk bersumpah untuk setia kepadaku! Bagaimana? Apa kamu berani bertaruh, bu dosen?"

"Apa yang lu rencanain, jay?" tanya wakil rektor itu kepadanya.

"Bapak tidak mendengarnya? Ini hanya permainan semata, akan membosankan apabila kita melakukannya terus tanpa ada hadiahnya...! Fufufufu...!"

"Baiklah, saya mengerti. Terserah kamu saja lah, lagipula saya yakin kamu akan cepat ejakulasi setelah merasakannya sendiri nanti...! jadi kenapa saya harus pusing?"

Wika yang mendengar ocehan kedua pria mesum tersebut, menggigit bibirnya sambil berpikir sejenak. "(Brengsek, jangan main-main denganku yah! Ini satu-satunya kesempatanku, lagipula efek obatnya sudah mulai menghilang... Aku bisa melarikan diri sekarang...!) Baiklah, aku terima tawaran kalian, tapi kalian harus berjanji juga untuk membebaskan rachel jika aku menang taruhan ini...!"

"Yah, tentu saja... Aku akan memegang perkataanku ini...!"

"(Tunggu ibu, rachel...! Ibu akan menyelamatkanmu...!)" wika mencoba untuk melihat rachel yang berada dibelakangnya ketika dirinya membuat taruhan dengan jay.

Kemudian jay melepaskan kalung rantai pada leher dan juga pergelangan tangan wika tersebut dan jay mulai merebahkan dirinya menanti untuk wika memulai aksinya. Wika meski enggan tapi dengan perlahan mulai merangkak maju menuju jay yang sedang tiduran didepannya sampai wika berjarak beberapa cm dengan kontol jay yang berdiri menempel pada lubang pusar perutnya tersebut.

"Kenapa bu? Kaget dengan ukuran kontol saya? Kalau ibu tidak segera memasukkan kontol saya kedalam memek ibu, permainannya belum bisa dimulai loh...! Bukankah ibu sangat ingin menyelamatkan rachel dari kami berdua? Fufufufufu...!" tantang jay kepada wika yang masih enggan untuk memulai aksinya.

Mendengar itu, wika hanya bisa meredam emosinya "Khhhh...!!! Diamlah... Saya juga... baru mau memasukkannya...! Nhhh... Uhhhh... Guuuuhhh..." wika sedikit mengangkat tubuhnya dan memposisikan kepala kontol jay tepat pada lubang memeknya sebelum wika mulai menurunkan tubuhnya hingga kontol jay tenggelam.

Bleeeeeessss...

Kontol jay memang masuk baru setengahnya saja namun wika sudah cukup kewalahan karena panjang kontol jay yang membuat mulut rahimnya terasa gatal setiap kali bersentuhan dengan kepala kontolnya tersebut. "(Sial... Kontolnya... jauh lebih panjang dari milik wakil rektor brengsek itu... dan mentok banget didalem... Ketika kugerakin tubuhku, aku bisa merasakannya sendiri bagaimana besar, panjang dan bentuk secara lebih jelas lagi...)Hufff... huuuff... Hnghhhh..." wika terus mencoba menggoyangkan pinggulnya dengan gaya WOT namun semakin lama justru dirinya yang semakin merasa keenakan karena kontol jay tersebut.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Sementara jay hanya bersantai memegangi kepalanya sambil menatap wika yang sedang menggoyangkan pinggulnya berusaha membuat jay ejakulasi dengan teknik seadanya itu, "Ayolah... Ada apa dengan teknik pinggulmu itu? Apa itu namanya usahamu? Kenapa juga aku sampai memikirkan untuk melepaskan ikatanmu sehingga kamu bisa bergerak dengan bebas, namun nyatanya hanya segini saja kemampuanmu, hah? Aku gak bakal bisa ejakulasi kalau hanya begini saja cara bermainmu, bu wika! Ayo, coba lebih kencang lagi!" jay kemudian membantu wika dengan memberikan stimulasi dengan meremas kedua toketnya yang cukup besar itu bersamaan.

"S~stop...! Jangan... terlalu dalam...! Sakitttt...!"

"Ah... Oooohh... Stop... Puting aku... jangan sentuh itu...! Kita tidak pernah menyetujui untuk lebih dari ini... bukan?! Kuhhhh... Nghhh..." wika nampak kesakitan ketika kontol jay masuk semakin dalam dan juga jay memencet-mencet putingnya dengan keras untuk menggodanya.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Ah... Aaahhh... Mmmphhh... (Itu sakit... tapi setiap kali itu menusuk masuk lebih dalam, aku merasakan sengatan listrik dalam tubuhku... Kapan sih pengaruh obat ini akan berhenti bekerja? Ghhhh... Aku harus melawannya... ini... demi bisa menyelamatkan rachel dari tangan mereka...!)"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

In-Shot-20230903-023816959.gif


Jay menarik tubuh wika dan memeluknya sambil membantunya dengan mulai mempenetrasi memeknya sambil mereka berdua saling bertatapan, "Hooo... Jadi apa kamu menyukainya ketika aku menyentuhnya disini, bu wika? Kamu juga menyukainya ketika aku memasukkannya kemudian menariknya keluar bukan?"

"D~diam...! dan cepat ejakulasi sekarang...!" bantah wika enggan untuk mengkonfirmasinya bahwa tubuhnya memang menyukai kontol jay saat ini.

"Jangan jawab dengan tubuhmu, bu wika! Dasar lonte...! Hahaha! Aku bisa merasakan dirimu baru saja squirting dan membasahi batang kontolku dengan cairan hangat milikmu itu...!" ucap jay sambil meremas kedua bongkahan pantat wika dan juga merasakan wika baru saja orgasme dengan kontolnya yang menjadi semakin licin karena cairan orgasme milik wika tersebut.

"(Pria ini sudah mengerti semua titik lemahku... Kalau aku tidak segera membuatnya ejakulasi, aku akan...) Heeeee?" tubuh wika didorong dengan paksa dan jay membuatnya semakin menungging sebelum kemudian wakil rektor itu bergabung dan hendak memasukkan kontolnya dengan paksa.

"Sepertinya lu sangat menikmatinya, bu wika? Kalau begitu, boleh gue bergabung?" ujarnya mengincar lubang anus milik wika tersebut.

"APA YANG SEDANG BAPAK PIKIRKAN? JANGAN...!" wika berusaha mengusir wakil rektor itu untuk menganalnya bersamaan dengan jay yang mempenetrasi memeknya saat ini.

"Loh? Ibu tidak pernah mendengar anal seks? Saya paham... Otak ibu hanya terlalu pintar dan fokus dalam pelajaran saja." ucap wakil rektor tersebut sambil memaksa kepala kontolnya menempel pada lubang anus wika.

"A~APA?!"

"Yah, tidak ada harapan kalau begitu. Saya sendiri yang akan mengajarimu...!"

"T~TUNGGU...! ITU TIDAK BISA MASUK KEDALAM SAN... AAAAAAHHH...!"

"Inilah gunanya pantat kamu ini, bu wika... Sudah nikmati saja double penetration pertamamu ini... Fufufufu!"

"RASAIN INI...!!!" teriak wakil rektor tersebut berhasil mempenetrasi lubang anus wika dan jay juga membantunya dengan kencang juga.

"H~HOOOOOOOOHHH...!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

In-Shot-20230203-163202407.gif


"Uwooooooohhh... Ini rasanya pantat cewek yang pertama kali merasakan anal seks?! Rasanya seperti kontol gue dipijit-pijit seketika pas masuk kedalamnya... Hahahaha!" terang wakil rektor itu menikmati jepitan anus wika pada kontolnya.

"(Enggak mungkin... pantatku... dan juga memekku... disaat yang bersamaan...) Aghhh...! Gaaaaahh...!" wika menjerit merasakan dua lubang miliknya diperkosa secara bersamaan.

"Ohhhh, lubang lu yang ini juga enak wik... Gue gak percaya kalau lu bisa punya anus yang sangat enak dientotin kayak gini, dasar lonte...!" ujar sang wakil rektor itu menikmati ketika dirinya memperkosa lubang anus wika dengan kasarnya.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"J~jangan... gerakin...! Ooohh! OH! Oooohh! Huuughh! (Sakiiiit... perutku... tubuh bawahku... seperti dirobek-robek oleh mereka berdua...! A~aku... tidak boleh kalah! Aku harus menyelamatkan rachel dari tangan mereka...!) GAAAAAAH!"

"Ayo bu wika! Ibu harus membuat saya ejakulasi, ingat bukan? Fokus saja sama memek ibu, hahahaha!" goda jay kepada wika karena dirinya sudah kewalahan melayani dua kontol yang bersarang didalam memek dan anusnya sekaligus.

"(Dua kontol mereka didalam tubuhku... Bagian dalam tubuhku terasa makin menggila karenanya... Keduanya saling berbenturan dan menggesek didalam sana...! Kepalaku terasa kosong memikirkannya...) S~stop...! J~jangan lagi...! Oh! Ooh! Oh! oooh! Aku bisa mati... aku bisa mati...! Tidaaaaak! AKU TIDAK MAU ORGASME!"

Kedua kontol tersebut mengobrak-abrik lubang masing-masing dengan kasarnya, jay dan wakil rektor tersebut saling tersenyum seperti memberi kode.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"AKU AKAN ORGASME!"

"AKU AKAN ORGASME!"

"AKU AKAN ORGASME!"

"AKU AKAN ORGASME!"

"AKU AKAN ORGASMEEEEEEEEEEE!!!" teriak wika yang berusaha menahannya akan tetapi disaat yang bersamaan wika orgasme terlebih dahulu sebelum jay dan wakil rektor tersebut menyemburkan semua sperma mereka didalam lubang anus dan memek wika.

"Hoooohhh! Nih lubang memang mantap sih...! Rasanya seperti mau mencopot kontol gue aja karena gigitannya...! Ohooooooo! Makan tuh peju gue, wik!" wakil rektor tersebut mengerang kencang.

Crooooootttt...Crooooootttt...Crooooootttt...

Crooooootttt...Crooooootttt...Crooooootttt...

Crrrrrrrttttttt...Crrrrrrrttttttt...

Crrrrrrrttttttt...Crrrrrrrttttttt...

Wika membuka mulutnya dan matanya terlihat putihnya saja, "(Aku... orgasme...!)"

Jay menatapnya dan mengetahui ekspresi wika baru saja orgasme, jay merasakan kontolnya seperti diremas-remas oleh memek wika sampai beberapa saat lamanya. "Apa itu barusan? Lu orgasme kan, bu wika? Sorry, kalau begitu ibu kalah...! Huahahahaha!" ucap jay sambil menarik keluar kontolnya dari dalam lubang memek wika bersamaan dengan wakil rektor yang juga sudah selesai dengan ejakulasinya. Kedua lubang milik wika tersebut banjir oleh sperma mereka berdua, setelahnya wika menyusul dengan tidak bisa menahan lagi pipisnya dan mengencingi kontol jay yang berada dibawahnya.

Crrrrrrrrrrrrrrrrrrr...

"(Rachel... Maafkan ibu...)"

Jay memeluk tubuh wika yang lemah tak berdaya karena orgasmenya tersebut dan berkata, "Sial, sepertinya keluar duluan tadi...!"

"Tunggu...! Apa kamu yakin, jay?" balas wakil rektor itu kepadanya tidak percaya.

"Yeah... Bu wika keluar setelah kita ejakulasi, benar-benar tipis saja...!"

"(EH...?)" wika samar-samar terkaget mendengar itu.

"Nah, bu wika! Seperti yang saya janjikan, aku akan melepaskan ibu dan juga rachel!"

"Kamu... serius?"

"Rachel...!" panggil jay kepadanya yang sedang duduk melihat mereka bertiga setelah memperkosa wika didepan matanya tersebut.

"Iya... Ada apa?" jawab rachel dengan semangat karena jay memanggilnya.

"Kemari... Kamu... Silahkan pergi kemanapun kamu inginkan..." jay membuka kalung rantai yang mengikat pada leher rachel.

Wika yang melihat itu kemudian berkata, "Jangan khawatirkan ibu, rachel. Cepat pergi dari sini dan lari... Panggil polisi secepatnya...!"

Namun yang wika bayangkan justru salah besar, rachel meski dilepaskan oleh jay nyatanya justru rachel memeluk dan mencium bibir jay dengan hangatnya. "Hmpphh... Mmmphhh... Mmmh... Slrppp... Slrppp... Mmmhh... Mphh..." jay melemparkan kalung itu keatas meja dan memeluk rachel membalas ciumannya.

"EH...? Apa yang kamu lakukan rachel!? Kamu sudah bebas sekarang, kenapa?" wika tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini.

Rachel mulai berbicara kepada bu wika untuk pertama kalinya, "Bu... Sepertinya ibu tidak menyadari satu hal... Aku ditawan oleh tuan jay atas keinginanku sendiri...! Ibu lihat, aku mengandung anak dari majikanku...! Ini rumahku sekarang...!" ucap rachel sambil merangkul pinggang jay dan mengocok kontol jay yang tertidur didepan bu wika.

"Huh? Rachel, buka mata kamu! Kamu akan jauh lebih bahagia jika kamu meninggalkan tempat ini! Kamu memiliki keluarga bukan?! Kamu juga punya gaby! Jadi, tolong..." bantah bu wika dan berusaha meyakinkan rachel untuk pergi dari tempat itu secepatnya.

"Gaby? Ah, dia...! Aku sendiri sudah melupakannya...! Sekarang satu-satunya hal yang bisa aku pikirkan adalah kenikmatan yang majikanku berikan kepadaku. Menjadi simpanan oleh sosok yang kuat dan dapat diandalkan adalah hal paling membahagiakan yang bisa terjadi oleh para wanita." balas rachel

"Maaf, bu wika... Ibu lihat sendiri bukan, apa yang dikatakan rachel barusan?" tanya jay kepadanya.

"Eh? Kenapa? (Apa yang dia coba katakan? Kalau begitu... semua yang aku lakukan... itu hanya sia-sia?)" rachel tidak percaya dengan apa yang keluar dari mulut rachel kepadanya.



Rachel mendekatinya dan memegang kedua pipinya sambil menatapnya mata bertemu mata, "Bu wika... Lonte lemah, binal seperti kita tidak akan pernah melawan kontol mereka. Seorang lonte hanya akan merasakan "kebahagiaan" ketika mereka bisa melayani pria yang membuat mereka merasakan "kenikmatan". Percaya padaku, bu... Mari kita jatuh dan nikmati bersama...!"



[Mendengar itu keluar dari mulut murid yang ingin ditolongnya dan juga menatap matanya yang bersungguh-sungguh ketika mengatakannya, bu wika yang merasa perjuangannya sia-sia pada akhirnya jatuh dalam keputus-asaannya...]

Malam berlanjut...

"AH! OOH! AGHH! UUUHH! HMPHH...! HNGHHH! YAAAAHHH...!"

Bu wika yang kalah secara mental kemudian merelakan tubuhnya kembali diperkosa namun kali ini dengan penuh kesadaran, dirinya dan rachel bergantian mencoba kedua kontol pria tersebut dalam berbagai posisi. Suara lenguhan kedua wanita itu menggema didalam kamar yang digunakan oleh jay untuk menyekap mereka berdua.

[Kami bercinta sampai subuh menjelang... Setelah merasa dikhianati oleh seseorang yang aku percayai, baik tubuh dan jiwaku menyerah saat ini... dan aku kehilangan semangat untuk melawan lagi...]

Wika dan rachel saling menungging bersebelahan ketika jay dan wakil rektor tersebut mendoggy mereka bersamaan, "Jangan malas gitu, lonte! Kencengin lagi memek lu itu...!"

"Ahhh...! Jangan, stoppp...!"

"PLAK...!" pantat wika ditampar oleh sang wakil rektor.

"Kamu, rachel...! Katakan dengan keras! Berapa kali kamu orgasme dengan kontolku ini?"

"Ah! Aah! A~aku... tidak tahu, tuan jay! Otakku tidak bisa mengingatnya setiap kali aku orgasme!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"Apa kamu pikir itu baik-baik saja kalau kamu menggoyangkan perutmu yang buncit itu kesana kemari ketika mendesah nikmat seperti seorang pelacur begitu, dasar lonte bunting!? PLAK...!"

"Ohh! Ooh! Oh! Oghhh! Uuuuh!"

PLAK...PLAK...

"Yang satu ini semakin sempit aja setiap kali gua tampar pantatnya...!" wakil rektor tidak mau kalah dengan menampar pantat wika dan menarik kedua tangannya kebelakang seperti menunggang kuda. Tubuh wika berayun maju mundur dan membuat toketnya yang besar itu berguncang dengan indahnya.

"Bu Wika... Mmmph... Nnhhh... Fuwaahhh... Mmmphh..." rachel menatapnya dan kemudian menarik pipi ibu wika yang berada disampingnya dan mencumbunya disaat mereka berdua sedang merasakan hujaman kontol jay dan juga wakil rektor tersebut. Keduanya juga saling menempelkan toket dan puting mereka agar saling menggesek satu sama lainnya, perut buncit rachel membentur perut wika.

"Ayo bentar lagi gua keluar, kalian juga harus orgasme lagi...!"

Baik jay dan wakil rektor itu mulai mempercepat kembali genjotan kontol mereka, dan semakin mendorong tubuh rachel dan wika saling menempel.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"NGHHH...! HNGHHH...!" keduanya merasakan memek mereka saling terisi oleh sperma jay dan wakil rektor tersebut.

CROOOOOTTTTT.. CROOOOOTTTTT.. CROOOOOTTTTT..

Setelah selesai dengan ejakulasi masing-masing, mereka mulai menarik keluar kontolnya dari dalam lubang memek kedua wanita tersebut. Wika tiduran diatas lantai dan rachel masih berlutut menungging sementara jay mendekati wajah wika dan rachel yang berdekatan dengan kepala kontolnya yang masih berlumuran sperma. "Masih terlalu dini untuk bermalas-malasan. Ayo sini bersihkan nih kontol, cepet...!" perintah jay sambil menarik kedua kepala rachel dan wika mendekat.

"Baik, tuan...! Biarkan kami berdua yang membersihkan kontol tuan...!" balas rachel menjulurkan lidahnya dan menjilati batang kontol jay tersebut.

"Uhhh...!" wika nampak belum sepenuhnya ingin melakukannya seperti yang rachel lakukan.

"Kenapa bu? Cepat bersihkan juga...!" jay memaksa wika untuk menjulurkan lidahnya dengan mendorong wajah wika terbenam pada selangkangannya. Wika perlahan menjulurkan lidahnya dan membantu rachel menjilati batang kontol jay dari dua sisi.

"Haaa... Nhhh... Hahhh..."

"Apaan ini? Jangan hanya menjilati dengan malas-malasan begitu! Sedot semuanya masuk kedalam tenggorokanmu, kamu juga rachel... Jilatin bola naga punyaku...!"

"Oggghhh! Oooohh!" wika tersedak ketika jay menjambak rambutnya dan memaksakan kontolnya yang panjang itu untuk masuk hingga menyentuh tenggorokannya.

"Iya tuan...!"

Sementara wakil rektor tersebut melihat pantat wika ketika menungging mendapat deepthroat oleh jay, perlahan dirinya berusaha meremas pantat wika dan berkata, "Mari kita coba, gue akan coba untuk analin wika lagi...!" wakil rektor tersebut mencoba memasukkan kembali kepala kontolnya kedalam lubang anus wika.

"NGGGGHHHHHHHH...! (Pengaruh obat itu sudah cukup lama habis... Aku tidak lagi terpengaruh dan aku bisa pergi kemanapun aku inginkan...)" lenguhan wika terdengar ketika anusnya kembali dipenetrasi oleh kontol wakil rektor tersebut ketika dirinya hanya bisa mengeluarkan sedikit suara karena jay belum sepenuhnya selesai memberinya deepthroat.

"Dasar dosen menjijikkan...! Lihat wajah lu itu yang sangat putus asa untuk menempel terus pada kontol pria yang memperkosa lu, wik...! Lagipula wanita ini sudah mulai terbiasa dengan orgasme dengan sendirinya sekarang!" ujar wakil rektor tersebut menatap wika tidak bisa mengelak dan menuruti setiap perkataan jay kepadanya.

"Mmphhh... Uuuuuuhh... (Aku tidak bisa tidak mengikuti perintahnya... Memek aku sekarang berkedut-kedut setiap kali kontol mereka menghujam masuk dan juga mendengar ketika dilecehkan seperti ini... Pada akhirnya, aku tidak lebih dari seorang pelacur yang menjadi simpan seorang pria...)"

Crrroooootttt...Crrroooootttt...Crrroooootttt...

Baik jay dan wakil rektor tersebut sama-sama ejakulasi dan menumpahkan sisa sperma mereka kedalam tenggorokan dan juga anus wika sekali lagi.

In-Shot-20230507-135601968.gif


"Uuuuuggghhh... OHOOOOKKK...! OHOOOOOOOOK...!" wika tersedak ketika jay mendorong kontolnya hingga mentok ketika ejakulasi dan sperma jay yang masih cukup banyak berhamburan masuk dan terpaksa wika menelannya.

Sementara wakil rektor tersebut mulai mencabut kontolnya dari dalam anus wika sambil berkata, "Fiuuuuuuhhh... Kita istirahat dulu, jay...!" namun wakil rektor tersebut kemudian melihat bahwa wika terisak berusaha mengusap air matanya yang menetes keluar.

"Ughhhhh... Hikss... Aku... minta maaf... Aku minta maaf... Hiks... aku tidak akan pernah membantah kalian lagi... Jadi... tolong... tolong... biarkan aku pergi... Hiks... Hiks..."

Wakil rektor tersebut berdiam diri sejenak sambil menatap wajah wika yang menangis memohon agar dirinya dilepaskan, "Nghhh... WIKAAAAAAAAA...!!!" wakil rektor tersebut mendapatkan kembali ereksinya ketika melihat bahwa wika akan tunduk kepadanya. Dengan cepat dia mempenetrasi memek wika tanpa babibu.

"O~OOOOOOOHHH...!!!" wika mengerang kesakit ketika pria itu mempenetrasi memeknya dengan kasar dan dengan satu kakinya diangkat dan diletakkan pada bahu pria tua tersebut.

"Wajah lu ketika menangis itu terlihat sangat jelek sekali wika! Gua menyukainya...! Sekarang gua jadi pingin mejuhin memek lu dan mastiin kalau gua bisa ngebuat lu bunting benih gua, wik...!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"J~JANGAAAAN...! LEPAS...! PLEASE, JANGAN LAGI... BUANG DALEM...! AAAGHHHH...!!!" wika memelas ketika wakil rektor tersebut ingin menghamilinya karena menatap wajahnya ketika menangis dan justru membangkitkan gairahnya. Namun karena satu kakinya ditahan oleh pria tersebut, membuat wika tidak bisa menarik lepas kakinya dan melepaskan kontol pria tua itu dari dalam memeknya.

Disaat yang bersamaan, jay juga melihat aksi wakil rektor tersebut membuatnya ikut ereksi kembali dan menarik tangan rachel untuk tidur bersebelahan dengan wika kemudian mereka saling bersaing untuk mempenetrasi pasangan mereka masing-masing.

In-Shot-20230810-053129512.gif


PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

Tak lama berselang...

13286207.webp


"Ughhhh...! Gua mau ngecrot, wik! Terima ini dan bunting lu sana...!"

"S~stoppp...! J~jangaaaan...! Ah! Ahh! Tolongggg...! Seseorang... Pleaseeee...!" teriak wika tidak menginginkan ada janin yang tumbuh didalam rahimnya karena perbuatan wakil rektor tersebut kepadanya.

"Rachel...! Aku akan keluarin sisa spermaku kedalam memek kamu yah...!"

"I~iyaaaah...! Ahnn! Ahh! Lakukan saja, tuan...! Berikan semua sperma tuan untuk bayiku ini... Haaaa!" sedangkan rachel yang sudah hamil dan tergila-gila menjadi simpanan dan mengandung anak jay, nampak santai ketika jay menyirami memeknya dengan sperma miliknya tersebut.

"AYO KALIAN KELUAR...! DAN JUGA, LU WIKA... BUNTING ANAK GUA LU...! HNGHHHH...!" teriak wakil rektor tersebut mendapatkan kembali ejakulasinya dan menumpahkan spermanya yang tersisa kedalam rahim wika.

CROOOOTTT... CROOOOTTT... CROOOOTTT...

CROOOOTTT... CROOOOTTT... CROOOOTTT...

"AAAAAAAAAAHH... AMAZING, TUAN JAY...! HANGAAAAAAATTT...!"

"BUNTING LU, WIK...! BUNTING ANAK GUA LU...!" wakil rektor itu menindih tubuh wika dan mengerang keras menembakkan spermanya tak bersisa kedalam rahim wika.

"AGHHHHH... B~BANYAAAAKKK BANGEEEEETT...! ENGGAAAAAAAKKK...!!!" ronta wika menggelengkan kepalanya ketika rahimnya kembali disiram oleh benih milik wakil rektor tersebut.

"OOOOHHH!!!" kedua pria tersebut melolong bersamaan ketika menarik keluar kontol mereka dari dalam lubang memek kedua wanita tersebut. Lelehan cairan putih kental mulai turun membasahi selangkangan dan juga lantai tempat mereka berbaring.

"Fiuuuuhhh! Bahkan bola naga milik gua sampai kering setelah memperkosanya berkali-kali...!" ucap wakil rektor tersebut melihat hasil perbuatannya kepada wika.

"Benar pak...! Dia pasti akan segera hamil dalam waktu dekat, selamat untuk bapak bisa memiliki seorang anak lagi dan juga seorang budak seks pribadi bapak...! Bapak dengan bebas memperkosanya tanpa perlu dia melawan lagi setelah ini...!"

"Itu benar, jay... Mari kita lakukan orgy lagi lain kali..."

"Tentu saja pak, tapi bapak harus membawakanku client baru lebih banyak lagi setelah ini. Soal wanita-wanita yang akan kita cicipi, sebagai gantinya tenang saja biar saya yang atur...!"

"Klien, kamu bilang? Yah jujur saja, saya cukup mengenal beberapa orang potensial... Tidak menyangka kamu bisa bertindak sejauh ini...! Hahahaha!"

"Baiklah, kalau begitu... Saya rasa kita bisa mengirimkan mereka berdua kepada mereka sebagai hadiah permulaan...!" ujar jay sambil menatap kearah dua wanita yang sedang mengatur nafasnya itu.

[Tiga bulan berlalu, didalam kampus...]

"Hei, apa lu tahu? Beberapa wanita dari kampus kita menghilang, lu tahu kemana? Mereka jualan konten online loh...!"

"Eh? yang bener lu kalau ngomong?"

"Yah beneran lah bro...! Gua pernah liat konten mereka, mereka berani ngelakuin hardcore content juga. Tidak terlihat seperti sedang berakting, malah keliatan kayak beneran diperkosa intinya..."

"Woah... Kedengarannya buruk buat mereka, bisa jadi mereka bunting sama orang gak dikenal dong?"

"Tapi... Gimana lagi ya kan? Orang cari duit sekarang paling cepet kan jualan memek bro...!"

"Kalau gua sampe ketemu mereka dilain tempat, gua pingin juga nyicipin memek mereka...!"

bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd