Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Portraiture [My Erogeneous Zone] (Chapter.58+59 + Mulustrasi UPDATED 22 APRIL 2024, Chapter.60 on progress))

Karakter mana yang lebih cocok jadi personal assistant Jay untuk saat ini?

  • Kartika

  • Anin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
[Kisahku berawal dari ketika aku kehilangan perawanku oleh pria asing dan demi rekaman itu tidak jatuh atau tersebar ke internet, aku selalu menjadikan kakak laki-lakiku sebagai pelindungku. Aku sering meminjam uang darinya untuk memberikan uang itu kepada pria yang memperkosaku atau sekedar berfoya-foya dengan teman-temanku, dan tanpa kusadari kakakku itu yang terlihat dingin selalu duduk di depan laptopnya bermain sebagai trader forex rupanya mulai bosan mendengar ocehanku.]

Klik...Klik...Klik...Klik...Klik...Klik...

"Hehehehe... mantap... mantapp... Kalo ini makin turun, tinggal nunggu loncat kesini udah pasang prediksi disini. Setelah itu tinggal tunggu, aman deh bisa dapet seratus juga hari ini! Wahahaha, hidup gampang banget kalo ngerti life hacknya...!" ucap kakak Felicia sambil berkutat dengan mouse dan juga laptopnya siang itu.

Cklek...

"Kakak...!!!" Felicia kemudian masuk ke dalam kamar milik sang kakak dengan dandanan yang cukup seksi itu seperti akan berangkat pergi hangout seperti biasanya ketika weekend tiba.



"??? Apa? Kakak lagi sibuk sekarang ini... Pergi deh... Fel, apa yang kamu pakai itu?"



"Yah... Ini... Aku lagi coba beli pakaian model gini kak, lagi ngetrend sih kata temen meski agak kebuka dikit tapi it's ok lah... Oh iya kak, bisa pinjami aku uang lagi gak? Hei... kak... sedikit saja...!" lanjut Felicia sambil membuat gestur dengan jari telunjuk dan jempolnya mengatup menandakan jumlah nominal uang yang hendak dia pinjam dari sang kakak.

"Siapa yang mau minjemin kamu uang lagi, hah?"

"Ughh..." sesuai dugaan Felicia, bahwa sang kakak enggan meminjamkan lagi uangnya karena Felicia pasti tidak akan bisa mengembalikannya dan juga selalu menghabiskannya untuk keperluan yang tidak penting.

"Hei, kak... Kenapa? Sedikit saja kok, aku akan ngasih kakak apa yang kakak mau sebagai gantinya...!" Felicia kemudian berjalan dan memeluk punggung kakaknya dari belakang sambil mencoba untuk menempelkan toketnya pada punggung sang kakak.



Felicia kemudian memutar kursi gaming milik kakaknya itu hingga sang kakak berada didepannya persis. Felicia kemudian berjongkok dan bersiap untuk membuka celana sang kakak sambil mengelus batang kontol sang kakak dari luar celananya.

"Nah, sekarang! Kalau gitu, aku boleh kan jilatin kontol kakak ini? Gimana menurut kakak? Kapan lagi dapet blowjob dari adik kakak sendiri! Aku cuma ngelakuin ini sama pacar aku doang loh kak, gak ada cowok lainnya lagi. Maka dari itu, aku butuh uang sedikit dari kakak untuk kencan nanti. Pinjemin yah, oke? Please..." Felicia bermain dengan lidahnya dan memasang wajah mesumnya agar sang kakak terpancing rayuannya dan tangannya menyusup membuka zipper celana sang kakak dan berusaha menurunkan celana dan juga celana dalam sang kakak.

Akan tetapi satu hal yang tidak Felicia ketahui, segera setelah Felicia menurunkan celana sang kakak...

"Plak..." batang kontol milik sang kakak terpampang jelas dan menampar wajahnya dengan ukuran yang diluar dugaannya sejak awal. Sedangkan sang kakak hanya bisa tersenyum melihat wajah kaget dari Felicia itu.

"(Hah...? Gila... Gede banget...!? atau lebih tepatnya, ini... berurat!! dan juga bau ini...!!! Benar-benar... memuakkan!! Berapa lama dia gak mandi?!)"

"Kalau begitu mau kamu... kamu pingin uang bukan... Sekarang, cepat dan hisap itu...!!!" sambil tersenyum kakak Felicia menekan kepala Felicia untuk segera mengulum kontolnya yang kotor penuh keringat karena terlalu asyik bekerja dan lupa mandi.

ezgif-com-gif-maker-2.gif


"!!! Mmmppphhh...! Mmmpphh...!" Felicia tampak tersedak dengan besarnya kontol sang kakak yang dipaksakan untuk masuk kedalam tenggorokannya saat ini. Kepalanya yang ditekan erat dan rambutnya juga sedikit terjambak oleh telapak tangan sang kakak, membuat matanya melotot hampir meloncat keluar karena tidak mengira bahwa kakaknya bisa seperti ini.

"Hmmmppphh... Mmmpphhh... (Ughhhh... Menjijikkan... dan juga ini, besar banget ukurannya... Daguku... capek ngebuka buat ngulumnya... Ini benar-benar yang terburuk! Cepatlah dan buat dia keluar dengan segera...)" Felicia kemudian menyadari bahwa dirinya harus berbuat lebih untuk bisa membuat kakaknya segera ejakulasi, perlahan tangan Felicia meremas kedua bola naga milik sang kakak dan juga mengurut batang kontolnya sambil terus mengulumnya.

"Ughhhhh... Kamu benar-benar ahli melakukannya yah, Fel...? Bukannya itu hanya bisa dilakukan oleh seorang "pelacur"...! Hmmm?" sang kakak makin menekan batang kontolnya masuk kedalam rongga mulut Felicia dan kemudian ejakulasi tanpa dia bisa cegah.

Crooooooottttt... Crooooooottttt...

"Uhuuuuuukkk... Bweeeeehhh... Slrpppp... K~kalau... uhuuuuk... kakak mau keluar, bilang duluan dong...!!! Ayo sekarang! Aku udah ngebantu kakak keluar kan, jadi mana uangnya...?!" Felicia menyeka mulutnya dan sperma sang kakak sedikit tumpah membasahi bajunya.

"Heh, Fel...! Gimana kalo kita main sekali lagi, gak masalah kalo make kondom kan..!" ucap sang kakak sambil membuang 2 buah tumpukan uang didepan Felicia yang sedang terduduk diatas lantai itu.

"(Eh? Apa dia ini bodoh? Enggak mungkin! Itu tidak bakal mungkin... incest? tapi... kalau pake kondom... baiklah)" Felicia mulai berpikir dengan keras dan terjadi pergulatan batin dengan dirinya sendiri bahwa dirinya dipaksa untuk melakukan sebuah hubungan yang bahkan dia sulit bayangkan sebelumnya hanya demi uang semata.

Kemudian Felicia menyetujuinya dan mulai membaringkan tubuhnya diatas kasur milik sang kakak dengan pakaian atasannya sudah terbuka bebas menunjukkan kedua bukit kembar miliknya dihadapan sang kakak. Sang kakak kemudian dengan leluasa bermain dengan toket Felicia sambil mengaguminya, "Meskipun kamu itu adik aku sendiri... Kamu punya body yang bagus juga yah... Wuehehehe..."

"...D~diemmm...! Cepetan dan... kelarin ini kak! Aku... sudah ditunggu oleh teman-temanku ini...! Nnnnnhh...!" Felicia yang memalingkan mukanya kemudian dipaksa oleh sang kakak untuk bercumbu dengannya tanpa mempedulikan apa yang baru saja dikatakan oleh Felicia saat itu.

"S~stooop... Mmmmhhh... (Melakukannya... dengan kakak sendiri, beneran... Ini menyebalkan...! tapi, yah... Jika aku bisa mendapatkan uang itu...)"

5 menit setelahnya...

"Oke... Oke... Baiklah, sekarang waktunya..." sang kakak kemudian memasang kondom yang tersimpan didalam dompetnya dan memasangnya tepat dihadapan Felicia. Setelah itu tubuh Felicia dibuatnya menungging sebelum sang kakak berusaha untuk melepaskan celana dalam milik adiknya tersebut.

"(Akhirnya... Dia rupanya terlalu senang untuk melakukan foreplay...)"

Namun Felicia tidak menyadari bahwa sang kakak tiba-tiba menarik pinggulnya kebelakang dengan kencang tanpa persiapan, yang membuatnya merasakan sakit ketika kontol sang kakak membelah memeknya saat itu. "Nah kamu minta cepetan kan, sekarang giliran kamu buat kakak keluar dan selesaikan ini segera..."

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

ezgif-com-gif-maker-18.gif


"Hnggghhhh... (Sial... Sial! Sial!! Sial!!! Dinding vagina aku rasanya seperti dipaksa untuk membuka lebar... kontolnya itu, seakan menggaruk bagian ternikmat didalam vaginaku saat ini. Seriusan, ini... ini bahaya...!!!)"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Felicia hanya bisa mencengkeram sprei kasur milik sang kakak ketika tubuhnya merasakan nikmat luar biasa karena genjotan sang kakak dan juga tanpa diduga bahwa sang kakak pintar sekali dalam melakukan ini. Pikiran Felicia terus melayang antara bertahan dan juga menikmatinya disaat yang bersamaan.

"Ughhhh... Ahhhh..."

"Hei... Hei... Hei... Enak banget nih rasanya kontol kakak yah? Kok memek kamu jadi ngejepit gini sih? Huehehehehe..."

"E~enggak... bukan... itu... Aku tidak... Hguuuuuhhhh...!" kedua tangan Felicia ditarik kebelakang oleh sang kakak dan terus menggenjotnya dengan keras.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

15 menit setelahnya...

"Fel... Udah mau keluar nih... Ughhhh..."

"(J~jangan... aku bisa menggila saat ini...!!!)" Felicia merasakan denyutan-denyutan pada batang kontol sang kakak yang menandakan sedang ejakulasi yang beruntungnya sang kakak mengenakan kondom dan dirinya tidak merasakan cairan hangat tumpah didalam memeknya saat ini.

Sang kakak menarik keluar kontolnya dan juga kondomnya yang menjuntai terisi penuh oleh sperma miliknya. Sedangkan Felicia terbaring lemas karena kakaknya menguras tenaganya dengan menggenjotnya dengan kasar. Ketika Felicia sedang mengatur nafasnya, sang kakak melirik kearah aman yang terbaring dengan lubang memeknya yang menggoda. "Fel... Kenapa kita gak coba ngelakuinnya tanpa pengaman? Kakak... Sangat suka dengan tubuhmu ini...! Ijinkan kakak mencobanya dan ejakulasi didalam tubuhmu itu...!"

"E~EH?! A~AKU... ENGGAK... KITA GAK BOLEH MELAKUKAN ITU, KAK...!"

Pluk... sang kakak kembali melempar satu bundle uang pecahan dolar amerika disamping wajah Felicia dan Felicia menatap uang yang baru saja dilemparkan kearahnya itu.

"!!!"

"Kakak kasih kamu uang itu, seratus juta untuk hari ini, kita melakukannya oke?"

Felicia dengan gemetar menatap dan memegang bundlean uang tersebut sambil berpikir dengan keras ketika sang kakak mulai menarik lepas kondomnya dari batang kontolnya tersebut, "..... (B~bercinta dengan kakak... dan membiarkannya ejakulasi didalam tubuhku seperti ini... B~bener-bener, itu mustahil... itu mustahil, tapi... Aku sedikit penasaran juga untuk memasukkan kontol itu tanpa pengaman... Aku tidak ingin dia keluar didalam, tapi aku bisa meminum obat pencegah kehamilan setelahnya bukan...)"

Setelah sebentar berpikir, Felicia kembali merebahkan tubuhnya dan membuat kedua kakinya mengangkang dan membuka lubang memeknya lebar dihadapan sang kakak. "I~ini untuk seratus juta itu, hanya hari ini saja..."

"Oke, deal... Yooo!" sang kakak kembali memposisikan tubuhnya dan bersiap mempenetrasi kembali memek Felicia. Sedangkan Felicia menatap kontol sang kakak yang kali ini tanpa pengaman sama sekali, dirinya mulai bergetar merasakan ketika kepala kontol sang kakak menempel pada lubang memeknya dan membuat tubuhnya merasakan geli yang tidak terbayangkan sebelumnya ketika menggunakan kondom.

"(I~itu... itu benar-benar akan masuk sebentar lagi... Kontolnya yang kotor itu... dia tidak memakai pengaman saat ini... Apa ini?! Sensasi ini...!! Bercinta dengan saudara sendiri seperti ini...)" Felicia kembali ditindih oleh sang kakak dan mulai mencumbunya dengan liarnya.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

ezgif-com-gif-maker-20.gif


"(Ini... benar-benar menyebalkan... menjijikkan... di sisi lain... aku kenapa aku senang... worst casenya... dan mungkin... itu karena pacarku... Milik kakak ini terasa jauh lebih nikmat darinya...)"

"Mmmph... Slrppp... Slrpppp.... Fel... Kakak... gak bisa... mmmpphhh... kakak tidak bisa... Mmmmph..."

"(Kenapa dia? bergumam seperti itu... ketika menyedot putingku, benar-benar menjijikkan...! Kakakku sendiri, apa kakak berusaha untuk menghamiliku? Itu gak mungkin...! Aku tidak ingin... melakukannya lagi dengan pria aneh seperti dia... tapi... tubuhku tidak berkata seperti itu, vaginaku seperti mencoba untuk menelan semua sperma miliknya... Tubuhku bergerak dengan sendirinya... Aku benci untuk mengakuinya, tapi...)"

"Ughhh... Fel... Feliiiiiiii... Ughhhh!!!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Ughhhhhhh... Heeeeekkk... (Tubuhku sedang... tubuhku sedang menginginkan untuk hamil...!!!)" Felicia meski tidak lama merasakan kontol sang kakak akan tetapi cairan hangat yang tumpah didalam tubuhnya itu membuktikan bahwa tubuhnya sendiri juga menginginkan hal ini terjadi.

Croooootttt...Croooootttt...Croooootttt...

Croooootttt...Croooootttt...Croooootttt...

ezgif-com-gif-maker-22.gif


"Fiuhhhh... Hei, Fel... Kalau kamu masih ada waktu, kita lanjutin lagi yuk... Kok gak jawab? Sadar gak sih? Oke, aku rasa aku boleh ngelakuinnya lagi... Yah, aku terima Fel... Tunggu bentar yah...!" sang kakak meski melihat tubuh sang adik pingsan dan memeknya berlumuran sperma miliknya, akan tetapi sang kakak masih penasaran dengan tubuh Felicia dan kembali melakukannya tanpa persetujuan Felicia.

[Beberapa jam kemudian...]

Tring... Tring...

"H~haloooo... Mel? Hah? Janji? Oh... iya... aku... l~lupaahhh... hnghhh..."



[Hah? btw, apa yang kamu lakuin sekarang, Fel? Kok aneh banget suara kamu?]

"S~sorry, mel... Aku... aku hanya merasa gak enak badan saja sekarang... Hghhhh... Aku gak bisa pergi denganmu hari ini...! Ahhhh...!"

[H~hei... apa-apaan ini, Fel? Kok dadakan banget? Rencana kita gimana dong? Hei... Hei... apa kamu denger, Fel?! Halo... halo...]

Tuuuut... Tuuuuuut...

Ponsel Felicia kemudian tergeletak ketika Felicia kembali pingsan setelah melayani sang kakak meski dirinya sedang menerima panggilan telepon dari temannya tersebut.

Satu minggu berselang, di tempat yang sama ketika mereka akan mengadakan acara karaoke bersama waktu itu yang terlanjur batal...

Jay yang sedang menunggu seseorang datang, duduk sambil mendongak keatas langit-langit tampak menggerutu karena yang dia tunggu tak kunjung sampai sedari tadi sesuai yang dijanjikan oleh aji yang sedang bersamanya saat ini.

"Fuuuuuuhh... Gue pingin ngentot sekarang!"

Aji yang sedang bersantai membaca-baca lembar buku lagu tampak berusaha menenangkan keadaan, "Eh? Bukannya lu nanti ketemu sama si itu, ya?"

"Hei ji... itu karena... Masih ada waktu sekitar dua jam sebelum bertemu dengannya bukan? Gue pinginnya sekarang...!!!" balas jay sambil melirik kearah aji yang sudah menjanjikannya seseorang untuk datang.

Klek...

"Apa ini? Apa kalian masih berbicara yang enggak-enggak, hah? Sebenarnya... kenapa kalian memanggilku kemari? Jam segini, kalian sepertinya sedang senggang. Dasar...!!!" ucap gadis itu sambil duduk di sebuah sofa berseberangan dengan jay dan aji. Gadis itu adalah anes, seseorang yang dikenal oleh aji yang sering menjadi seorang model foto baginya. Maksud aji mengenalkan anes kepada jay adalah agar jay mau meminjamkan sedikit uangnya untuk bisa dia pakai untuk mengupgrade perlengkapan fotografinya, dirinya tidaklah seberuntung jay yang rupawan dan juga memiliki backup seorang om broto yang tak lama dikenalnya lewat suatu proyek.



Jay nampak enggan menatap anes yang mencoba bertingkah didepannya saat ini, sementara aji mulai berbisik kepadanya. "Sorry jay, lu bisa lakuin sesuatu tentang diri lu sedikit gak? Kayaknya dia enggak tertarik kesini..."

"Hei... kalian ini manggil gua kesini tuh, kalian gak pingin nyanyi gitu? Buang-buang waktu aja deh...!" ucap anes sambil berpangku tangan dan juga kakinya yang jenjang dengan mengenakan rok pendek itu.



"Uhhh... Tentu saja... lu punya tubuh langsing juga... kalau begini... gue rasa gak masalah dia dateng kesini..."

"Hei...? Jangan bilang kalo lu...!?"

Jay bergegas bangun dari sofa tempat dia duduk dan berjalan untuk duduk disamping anes kemudian dengan gayanya jay berusaha akrab dengan anes sambil merangkul bahunya. "Hei, nes... Apa lu suka gue?"

"Hah? What the fuck?" anes menyadari dan berusaha mendorong tubuh jay menjauh akan tetapi karena pergelangan tangan kanannya sudah dipegang oleh jay yang kemudian jay menariknya mendekat dan mencium bibirnya seketika.

Chuuuu...

PLAK... sebuah tamparan mendarat pada pipi sebelah kiri jay dan membuatnya melepaskan anes seketika itu juga.

"Auwwwww...!!!"

"J~jangan main-main sama gue yah!!! Apa yang loe lakuin mendadak begitu?!" anes berusaha menyeka bibirnya yang baru saja dipaksa berciuman dengan seseorang yang baru dikenalnya.

"Apa maksud lu... nes? Gue pikir lu kesini karena lu pingin ngentot bukan...?" jay dengan sebal mendorong tubuh anes dan menggenggam kedua pergelangan tangannya agar tidak meronta.

"EH!! STOP...! LEPAAAAASSS! KYAAAAAAAHHH!!!" anes berusaha meronta ketika jay menindihnya dan berusaha menciumi bagian dadanya tersebut dan menendang tubuh jay untuk menjauhinya.

Jay kemudian melirik kearah aji yang duduk saja menonton mereka, "Ji... Lu bantuin gue gih, pegangin nih anak..!!!"

"B~beneran...?" aji kemudian berdiri dan menggantikan posisi jay untuk memegangi kedua pergelangan tangan anes dan jay dengan leluasa melucuti pakaian yang dikenakan anes siang itu. Perlahan hingga celana dalam anes berwarna hitam itu mulai terlihat.

"B~BRENGSEK... GUA BUNUH LU YAH...!"

"Aduuuuhhh... Takuuuut! Sekarang... Mari kita lihat ini...!" jari telunjuk jay mulai tersangkut pada atasan anes dan menariknya turun beserta bra yang dipakainya dan memperlihatkan toketnya yang menggantung meski terbilang tocil itu.

"Oooooohhh!!! Gue pikir gede, tapi tocil sih, tapi... gemesin juga ya punya lu nes! Mayan lah bisa gue remes-remes dikit!" jay mulai bermain dengan kedua toket anes demi menuntaskan rasa penasarannya terhadap tubuh anes.

"Ughhhhh..." anes hanya bisa mendesah setiap kali jay bermain dengan jari-jarinya dan membuat wajahnya memerah karena menahan geli dan rangsangan yang perlahan mulai naik didalam tubuhnya.

"Nah... Sekarang gue cicipin dulu, gimana rasanya... hammmmph..." jay membuka mulutnya dan mencaplok puting anes dan sesekali menjilat-menyedotnya seperti seorang bayi kehausan.

"Eeeeeeeekkk... Hyaaaaaaahhhh! K~kenapaa? S~serius, stooooooooppp... Aaaaaaahhh..." anes merasakan sebuah tangan bergerak turun pada area perutnya dan berusaha menyelinap diantara celana dalamnya. Perasaan geli sama seperti ketika dirinya melakukan masturbasi akan tetapi kali ini jauh lebih intens dari yang biasa dia lakukan. Jari milik jay mulai menyusup masuk kedalam memeknya juga dan perlahan mengocok klitoris dan akhirnya mencapai gspotnya.

Creeeppp...Creeeppp...Creeeppp...Creeeppp..

Creeeppp...Creeeppp...Creeeppp...Creeeppp..

Creeeppp...Creeeppp...Creeeppp...Creeeppp..

"STOP... STOOOOOOP! STOOOOP... STOOOOPPPP! PLEASE... STOPPPP....! KYAAAAAAHHHHHH!!!"

Crrrrrtttt...Crrrrrtttt...Crrrrrtttt...

Crrrrrtttt...Crrrrrtttt...Crrrrrtttt...

Anes mendapatkan orgasmenya dan terlihat cairan cintanya mengucur deras membasahi telapak tangan jay dan berhamburan kemana-mana setelahnya.

"Wow... Nes, lu rupanya sensitif juga yah...! Jari-jari gue basah banget nih, slrpppp...!" jay menjilati jari-jarinya merasakan gurihnya cairan cinta yang baru saja dikeluarkan oleh anes tersebut. Sedangkan anes dengan tubuh yang bergetar mencoba membuang wajahnya ketika mengetahui jay sedang bermain dengan cairan orgasmenya dengan senangnya.

Tanpa diperhatikan oleh anes, jay sudah membuka celananya dan mengeluarkan kontolnya yang sedari tadi sudah mengeras tersebut. "Hehehehe... Sekarang gue bakal lakuin yang lebih... Gue bakalan pelan-pelan buat lu, nes! Gimana menurut lu? Gede kan kontol gue?"

"!!! Kak... S~serius? itu? (A~apa? Ukurannya itu...? A~aku... aku gak sanggup... Benda itu seperti tidak... muat didalam tubuhku atau... Enggak... ENGGAAAAAK...)" anes nampak terkejut melihat ukuran kontol jay yang lebih besar daripada yang biasa dia lihat seperti milik kekasihnya.

"Tentu saja...! Gue bakal ngentotin lu sepuas gue dalam beberapa jam ini, lu tau udah cukup lama gue buang waktu buat nungguin lu. Jadi anggap aja ini hukuman buat lu, nes... Muehehehe...!!!" Jay membuka kedua belahan memek anes sebelum menempelkan kepala kontolnya dan berusaha mempenetrasinya dengan perlahan.

"J~JANGAAAAAN... STOPP! STOOOOOPPP!!!" anes yang meronta tidak berdaya karena tubuhnya tidak bisa bergerak karena dipegangi atas-bawah dan jay dengan leluasa mendorong kontolnya masuk membelah memek anes yang terlihat cukup rapat tersebut.

"Itu baru setengahnya aja didalam sini, nes. Lu tahu akibatnya kalo gue paksa masukin lebih dalem lagi, kan? Pastiin lu tahan ya, nes!"

"...... Ughhh... S~stop... stooooop...(Itu... S~setengahnya?! gila... Gua bisa mati ntar, kalo tuh kontol masuk semuanya...)"

BLESSSSSSSS...

Jay terus memasukkan kontolnya hingga terbenam sepenuhnya dan anes merasakan seperti bagian terdalam perutnya sedang tersundul-sundul oleh kepala kontol jay tersebut. Disaat yang bersamaan karena gesekan kontol tersebut, membuat anes kembali orgasme karenanya dan menembakkan cairan orgasmenya melalui celah sempit antara lubang memeknya dan berhasil lolos menyemprot ke udara membasahi perut jay dan juga dirinya sendiri.

"Wah... wah... wah... Gue baru saja masukin loh ini, belum sampe keluar juga... Seberapa mesum sih lu, nes? Kayaknya lu diem-diem seneng ngentot juga diluar sana...?"

"Ahhh... Ahh... Stoppp... Ughhhh...!!!" anes masih mencoba meronta meski tubuhnya mulai menikmati dengan sendirinya.

"Oi, ji... Apa yang lu?" jay melihat aji membuka celananya disamping wajah anes dan mendorong wajah anes untuk mendekat kemudian aji memasukkan kontolnya kedalam mulut anes ketika jay sedang asyik menikmati memeknya.

"Hehehhe... Tentu aja bj lah, bro... Ayo hisap yang bener...!" aji juga memaksa anes untuk mengulum kontolnya agar tidak bersuara lagi ketika jay mempenetrasinya. Aji tidak ingin melewatkan kesempatan yang hanya jay saja yang menikmatinya.

ezgif-com-gif-maker-17.gif


"Uhhhmmmmppp... Hmmmppphh..." anes mencoba melawan dorongan tangan aji dan berusaha melepaskan mulutnya ketika mengulum kontol aji tersebut. Sambil berurai air mata, anes tampak enggan untuk mengulum kontol aji dan mulai pasrah ketika aji memaksanya.

"(Ini... tidak bisa... dicegah...)" kemudian anes membuka mulutnya lebih lebar dan aji merasakannya.

"Bagus... Gitu dong manis... Ayooo! Masukin kontol gua lebih dalam lagi...!!!" aji menekan kepala anes yang tak berdaya itu dan mulai mendorong masuk kontolnya lebih dalam dari sebelumnya.

"Buuuuuuuuhhhh!!!" anes mulai tersedak ketika aji memaksakan kontolnya untuk bisa masuk sepenuhnya kedalam rongga mulut dan tenggorokan anes.

"Oi... Oi... Oi... Lu jangan kasar-kasar masukin ke mulutnya, ji... Mati ntar anak orang...!"

"Sorry, sorry... Abis nafsuin sih mukanya..."

Ditambah jay dengan memegang pinggul anes dan mulai menaikkan tempo genjotannya hingga tubuh anes terpental-pental dan membuatnya makin mendorong masuk kontol aji kedalam tenggorokannya.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"tapi jujur... Gue liat lu nyepongin kontolnya aji... Terlihat mantap, nes... Cewek-cewek mesum emang gak ada duanya...!"

"Eh? Lu pingin sperma dari gua yah, nes? Baiklah...!" sahut aji mulai menggenjot mulut anes bersamaan dengan jay, sementara anes hanya bisa meringis menahan perih pada memek dan juga mulutnya saat ini dirinya sedang mendapat sandwich dari dua pria yang mengundangnya tersebut. Dan kedua pria itu tampak senang sekali bisa menggenjot dan melampiaskannya pada anes yang tak berdaya itu.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plok...Plok...Plok...Plok...Plok...Plok...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plok...Plok...Plok...Plok...Plok...Plok...

"Ayo nes...! Terima ini...!!!"

Crooootttt...Crooootttt...Crooootttt...

Crooootttt...Crooootttt...Crooootttt...

Baik aji dan jay sama-sama menikmati menggoda anes dan tak lama berselang mereka berdua mengeluarkan spermanya didalam kedua lubang milik anes tersebut. Anes merasakan hangatnya sperma milik jay yang meluncur masuk didalam rahimnya dan juga sperma milik aji yang juga terpaksa dia telan agar tidak menyumbat saluran pernafasannya.

ezgif-com-gif-maker-21.gif


"Hmmmmppphh... Hhhmmmppp... H~hangggaaaaannnhhhh... Hooooeeekk... Ooooohhhhhkkk..." dengan wajah yang panik karena yang paling berbahaya adalah jay yang tidak mengenakan kondom ketika mempenetrasinya dan baru saja dia ejakulasi didalam memeknya, tentu sudah bisa dipastikan bahwa yang dipikirkannya hanyalah sperma jay yang meluncur masuk perlahan berusaha membobol pertahanan terakhir miliknya saat ini.

ezgif-com-gif-maker-24.gif


"Wow...! Nes...! Dari awal sampe akhir... Memek lu ini berusaha untuk meres sperma gue yah, lihat tuh memek lu kedut-kedut berusaha merah sperma gue sampe habis gak bersisa...!"

"Hei... hei... hei... hei... nah giliran gua dong sekarang...! mau gua pake sampe pagi nih anak...!"

"Yah pake aja, ji... Gue gak bisa, gue harus pergi ke tempat yang udah gue bilang tadi...! Yah... Sebagai gantinya, gue gak butuh dia lagi. Lu bisa ngelakuin apa yang lu mau, manggil temen lu kek. Gue udah gak penasaran sama dia juga..." jay selesai memakai kembali celananya dan bersiap untuk meinggalkan anes yang tergeletak tak berdaya dengan wajah dan tubuhnya berlumuran sisa sperma milik aji dan juga memeknya yang terlihat cairan putih keluar dari celah memeknya milik jay.

"Beneran, bro? Yahuuuuuu... thank you ya...! Anes sayangku, cintaku... Memek lu sekarang jadi milik gua yah... Kita nikmatin hari indah ini bersama-sama...!" aji tampak paling girang ketika bisa mendapat giliran untuk mencicipi memek anes yang sudah lama dinantikannya itu.

ezgif-com-gif-maker-16.gif


Bersambung...
 
"Kyaaaaaaaaaaa!!! Kamu keren banget, jay!!!"

"Yeaaaaaahhh, keren bangetttt!! Ayo jay! Ayo jay!"

"JAY... THREE POINT SHOOT! WOOOOOOOOOOO! ANGKA BERTAMBAH UNTUK TIM JAY...!"

Sorak sorai dari teriakan cheerleader kampus jay menggema diseluruh penjuru lapangan basket ketika kampus jay mendapat kesempatan eksibisi melawan tim basket kampus lainnya. Setiap jay memegang bola, para cheerleader bersemangat meneriakkan namanya namun disaat bola lepas dan berada dalam kendali lawan mereka juga sontak mem-boo para pemain lawan...

"WOOOOOOOOOOO!!! WOOOOOOOOOOOOOO!!!"

Para pemain kampus lain yang berusaha melawan jay tampak kesusahan dan mulai letih menjaganya, selain jay mulai membentuk otot badannya juga tinggi jay yang menjadi center sang handal menghadang tembakan jarak dekat maupun dunk yang lawan coba cetak.

"Sialll... Dia lagi... Haah... hahhh... Haaaah..."

"Kita bukan tandingannya bro..! Kita bahkan kesulitan menjaganya ketika mencetak dunk...!"

Kemudian jay mendekati mereka dan bertindak sportif, "Hei... Lu baik-baik aja? Bisa berdiri?" ucap jay kepada seorang pemain lawan yang terlihat terduduk keletihan ketika berusaha menjaganya mendekati ring.

"Th~thanks..."

Di sisi lapangan lain, seorang cheerleader menatap jay yang bertindak sportif itu dan membuatnya penasaran ketika menatapnya... "Wow... Jay sungguh penuh pengertian yah, meski itu tim lawannya sendiri..."



Gadis itu bernama Anggie, satu tingkat dibawah jay. Dirinya mencoba mengisi waktu luang dengan mendaftar menjadi tim cheerleader sesuai dengan passionnya ketika kecil, dirinya teringat akan masa kecilnya waktu itu dan berbincang dengan seorang teman prianya.

[Mereka tuh keren tahu... Dan aku kalau besar nanti ingin menjadi tim penyemangat mereka!]

[K~kalau begitu aku akan lakukan itu. Aku akan menjadi pemain profesional dan kamu harus menyemangatiku...!!]

[Benarkah? Kalau begitu, kalau kamu menjadi pemain profesional nanti, boleh aku menikah denganmu?]

[Tentu saja! Aku akan berusaha keras untuk mewujudkannya!]

Kembali ke dalam permainan... Anggie yang bersemangat bersorak untuk timnya, dari kejauhan terlihat teman sekolahnya yang masuk kampus lawan dan datang untuk menonton pertandingannya dan juga melihat Anggie tentu saja.

Dengan duduk menatap permainan, pria itu merenung sejenak sambil matanya sesekali menatap kearah Anggie yang ceria di pinggir lapangan itu. "(Gak mungkin aku bisa menjadi seorang pemain profesional. Aku bermain basket hanya sewaktu SD-SMP saja, tapi sekarang aku hanya duduk diam disini...)"

"Kenapa bro? Ngelamun aja nih... Itu ada temen lu yang jadi cheerleader tim lawan kan? Hissss... Coba gue punya pacar yah..." ucapnya sambil menatap Anggie yang memakai pakaian cheerleader cukup sexy dan ketat itu membuat bongkahan pantatnya dan payudaranya berguncang dengan indahnya ketika melompat-lompat.

"Lihat bro... Kalo lu terus menatap tubuhnya si Anggie yang hot itu, lu bakalan kehilangan akal dengan cepat, lu tahu kan maksud gue? hehehehe..." lanjut teman pria itu menggodanya.

"Ayolah! Berhenti godainnya...!"

Di sisi lain, disebuah sudut lapangan yang tertutup tembok. Ada sebuah kamera yang merekam tepat didepan Anggie ketika melompat-lompat, pria yang memegang kamera itu merekam bagian-bagian privat milik Anggie. "(Wow... A~Anggie memang... seksi sekali hari ini... Aku sudah banyak mengambil video rekaman hari ini untuk aku edit besok, Hahahahahaha! Lihatlah noda yang tercetak pada celananya ketika dia melompat-lompat dengan indahnya, aku gak percaya bisa merekam ini! Rekaman ini bakalan jadi salah satu video buat channelku, aku yakin bisa mendatangkan lebih dari satu juta view dengan mudahnya. Lumayan kan, tanpa keringat bisa menghasilkan pundi-pundi uang dengan memanfaatkan orang lain...! Selera orang dimana-mana sama kan? Kalau urusan cewek, hehehehe...!)"

Prrrrrriiiiiiiiiiiiitttttt!!! waktu pertandingan telah usai dengan ditiupnya peluit oleh wasit yang memimpin pertandingan mereka.

"(Ohhhh! Aku harus segera pergi dari sini, kalau gak mau ketahuan karena merekam candid seperti ini, buhuhuhuhuuhu!)" pria itu kemudian bergegas pergi dari tempatnya berdiri dan mematikan kameranya.

Jay yang sedang berdiri menyeka keringatnya kemudian merasakan bahunya ditepuk, "Yo, jay...! Good work, man! Gila lu bisa cetak lebih dari 60 poin main solo aja nih, rebound sama assist lu sampe 2 digit... Mantep lu hari ini, lagi seneng kayaknya?!" ujar salah seorang anggota timnya itu.

"Yeah jay... Kita pasti bisa bawa trofi kampus tahun ini, semua berkat lu bro...!"

"Nahh... Bukan gue kok, kita semua kan melakukannya sebagai tim. Jadi ini hasil kerja keras kita semua..."

"A~anu... Hei, jay...! Bisa minta waktunya sebentar?" suara tak asing datang mendekat, yaitu suara Anggie sebagai tim cheerleader mereka.

"Hmm? Hei, nggie...! Ada apa?" jay membalasnya dengan ramah.

"I~ini... Aku tadi buat minuman untukmu dari rumah, jadi... mau minum gak?" Anggie menawarkan botol minuman yang dipegangnya.

"Yeah, gue cukup haus sekarang. Gue hargain usaha lu nggie, makasih ya...!" jay menerima botol minuman itu dan meminumnya tepat didepan Anggie.

"Oh, by the way... kamu tadi keren deh jay! Melihat pertandingannya sungguh seru... Aku jadi bersemangat untuk menari juga... Maukah kamu nanti membantuku setelah kalian akan kembali nanti? Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu..."

"(Hmmmm... Apa gadis ini sedang merencanakan sesuatu? Gadis itu terlihat seperti... kenapa gue jadi pingin "makan" nih cewek ya? Apa gara-gara dia berusaha terlihat menonjol dengan menggoyangkan tubuhnya begitu? Gue rasa gue harus cari tahu...) Yah, gue juga ada sesuatu yang harus gue lakuin setelah ini, jadi apa lu sendiri gak keberatan nungguin gue sebentar?"

"B~benarkah, jay?! Baiklah! Aku akan menunggumu dan sampai ketemu lagi nanti...! Oh, iya... Ini nomer ponsel aku, kamu simpen yah!"



Tatapan mata teman cheerleader Anggie, ketika berkumpul bersama temannya yang lain seperti tidak menyukai ketika Anggie mencoba mendekati jay. Gadis itu bernama Catherine, dia sedang berdiri dengan temannya yang lain juga anak kembar yang menjadi anggota cheerleader mereka, muthe dan nabila.



Beberapa saat berlalu dan didalam kamar ganti stadion tempat berlangsungnya pertandingan hari ini.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Cath... Angkat dikit pinggul lu ini..."



Jay mendorong tubuh mungil Catherine hingga bersandar pada tembok dan memegangi lehernya ketika menyuruh gadis itu menungging. Jay mulai memasukkan kontolnya kedalam memek Catherine dan tubuh Catherine bergetar hebat ketika kontol jay mulai membelah memeknya.

"Wow! Jay... Ahh! Ahh! M~menakjubkan...! K~kontol kamu gedeeeeee...! Hnghhhhhhh! K~kita bahkan melakukannya didalam kamar ganti stadion...! Ahhh! Mmmh! Mmm! Mhnnn!"

"Haah... Haaah... Jay... keluarin... didalam memek akuuuuuh!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Mendengar itu dan jay yang hampir ejakulasi setelah cukup lama menggarapnya dengan posisi doggy itu dan kondisi bisa saja ada orang yang masuk kedalam ruang ganti tempat mereka beradu mekanik itu. Membuat jay mengurungkan niatnya dan menarik keluar kontolnya dari dalam memek Catherine.

"Enggak mungkin, cath!"

"Yaaahhh... Jay...!"

"Sebagai gantinya, biarin gue ngecrot disini cath! (Gak mungkin gue mau mejuhin lu kedalam rahim lu... Gue ogah sebenarnya ngentot sama lu...!)" dengan cepat jay menarik tubuh Catherine berputar dan menyuruhnya berjongkok dan menjambak rambutnya. Jay memaksa Catherine mengulum kontolnya yang berdenyut,

"Mmmmmphh! Mmmmmmm!"

Croooooottttt...Croooooottttt...Croooooottttt...

"Jangan tumpahin peju gue...! Lu bukannya seneng sama rasa peju gue? Hahahaha..." jay menekan dengan keras kontolnya dan membuat Catherine menelan semua spermanya yang tumpah didalam mulutnya.

"Mmm! Mmm! Mmm! Glek...! Slrrrppp...! Nhaaaahh! Slrrrppp! Mmmm!"

"Haaaaa... Kamu... buat aku menelannya lagi, jay! Dan juga, aku akan melakukannya denganmu kapanpun kamu mau, jadi jangan pernah bermain dengan gadis lainnya yah..."

"Gak perlu ngasih tahu gue harus ngapain, cath. Makasih loh sepongannya, cath. Gue balik dulu ya...! (Apaan... nyuruh-nyuruh gue... Dia cuma pembuangan peju doang, palingan gak puas dia ngentot sama cowo lain...)" ucap jay bergegas memakai celananya dan pergi meninggalkan Catherine yang duduk menatapnya.

"Hsssss... Ayolah... Jaaaaaaaay...!!!" Catherine berusaha memanggilnya dengan memelas tapi jay menghiraukannya dan pergi meninggalkannya.

Sore menjelang petang, di dalam rumah teman pria Anggie. Dia sedang berbaring memakan camilan sambil menatap foto Anggie didalam ponsel yang digenggamnya. "Huuuuuff... Anggie tidak membaca sms yang kukirimkan kepadanya hari ini, daritadi centang satu mulu... Aku rasa, dia memang benar-benar ingin menikahi seorang atlit seperti impiannya waktu kecil dulu... Aku tidak bisa mendiamkan ini, aku harus berani bertanya kepadanya dan mengajaknya pergi berlibur besok. Apa... dia masih bergaul dengan pria bule itu ya? Apa yang sedang kamu lakukan sekarang dengannya? Aku penasaran..."

Jay berjalan pulang bersama dengan Anggie, "Ah jay... Katakan, apa kamu mau makan malam dirumahku? Kamu melewatkan jamuan makan di kampus karena aku, bukan? Selain itu, keluargaku sedang tidak berada dirumah saat ini. bagaimana?"



"Oh, boleh juga... Ayo kita kerumah lu, nggie...!" balas jay mengiyakan ajakan Anggie kepadanya itu.

"Sungguh? Kamu mau mampir kerumahku? Asyiiiiiiiikkk!!!" ucap Anggie gembira mendengar balasan jay yang menyetujui idenya itu.

Di dalam rumah Catherine, melihat saudaranya sedang memandangi keluar rumahnya sambil melamun. Ya, saudara Catherine adalah teman masa kecil Anggie yang jatuh hati kepadanya.



"Ahemmmmm!? Ngintipin siapa sih? Ngintip itu kriminal loh, dasar mesum yah...!" Catherine yang berpakaian santai dengan mengenakan tanktop dan celana pendek itu mengagetkan saudaranya.

"Aahhh! Cath...!? Berapa kali aku bilang kalo masuk kamarku harus ketok pintu dulu...!? Oh benar, jam makan malam sekarang. Aku bakal turun sebentar lagi, kamu turun dulu sana...!"

"Hmmm... Hei dengar, kenapa gak aku beberin aja perasaanmu hari ini?" goda Catherine yang mengetahui isi hati dan pikiran saudaranya itu.

"J~jangan bercanda deh...!"

"Dasar, kamu tuh makhluk yang menyedihkan kalau urusan asmara begitu..."

"Diem deh, cath! Keluar sana cepet!"

"Kyahahahahaha!"

Setelah makan malam selesai, pria itu kembali kedalam kamarnya sambil memegangi perutnya. "Hufff... Harusnya tadi aku gak nambah camilan yang dibeli sama Catherine, penuh banget perutku... Aku penasaran apakah Anggie udah pulang apa belum? Aku harus mengirimkan sms lagi kepadanya..."

Di dalam kamar milik Anggie dan kondisi kedua orangtuanya tidak berada didalam rumah. Jay yang melancarkan aksinya karena mengetahui niat terselubung Anggie mengajaknya berkunjung kerumahnya saat itu. Jay mendekap tubuh mungil Anggie dan mencumbunya sambil menyelipkan jarinya dan mengocok memek Anggie tanpa melepas semua pakaiannya.



"Mmmph... mmhhh... Mmmph... mahhhhh..."

Creppp...Creppp...Creppp...Creppp...Creppp...

"(Apa dia sudah sange beneran? Gampang banget naklukin lu, nggie...!?)"

"H~hei... Jay... tun~tungguuuuuuu...!"

"Apa sih, nggie? lagi enak tahu...!" jay terus mencumbu Anggie tanpa mempedulikannya. Jay berusaha mengocok memek Anggie dan membuatnya mabuk kepayang merasakan jarinya bergerak disela-sela memeknya.



"A~anu... Hmmmph! Ini... pertama kalinya... untukku... mmm! Mmm!"

Creppp...Creppp...Creppp...Creppp...Creppp...

"(Oh begitu rupanya, beruntung sekali gue...) jangan khawatir, gue bakalan gentle sama lu, nggie..." jay membuat pengait bra Anggie dan menarik lepas bra tanpa tali itu dan memperlihatkan toket Anggie yang bergelantungan bebas tanpa penghalang didepan matanya.

"Aaah... Jay..."

"Wow... Toket lu bagus juga, nggie..."

"Aduuuuuh... Jangan dilihatin gitu dong, jay... Aku... aku... maluuuuu... Ahnn... jay... Geliiiiii... Jangan dijilatin gituuuuu... aaaahhh!" jay mulai menjilati puting Anggie dan memainkan lidahnya berputar-putar.

"(Boleh juga nih cewek, gue mulai suka sama dia. Gue rasa gue bisa ganti dia jadi "mainan" gue ngegantiin si Catherine... Hahahaha!)" jay perlahan menarik lepas celana dalam Anggie ketika bermain dengan putingnya.

"J~jay... K~kamu jangan... jilatin yang disitu juga...! A~aku belum... mandi loh... Itu kan kotor!" ucap Anggie sambil berusaha mendorong kepala jay agar menghentikan jilatannya pada memeknya. Akan tetapi Anggie dengan cepat mengerti dan membuka lebar kedua kakinya.

"(Aahhh, memeknya juga... Aroma memek ketika sedang sange gini, bikin gue gak tahan deh...)"

"T-tungggguuuu jay...!"

"Eh? Kenapa, nggie?"

"Tapi... itu kotor bukan?"

"Yeah, emang... Campuran cairan yang keluar dari memek lu ini, lu tahu the best kalo menurut cowok...! (Dan juga... kenapa sih cewek-cewek sekarang jarang banget mau cukuran? Ngebuat sulit ngejilatin memeknya aja... Yah biarin dulu deh, lain kali gue kan bisa kesini lagi bawa pisau cukur... Kalo dia emang beneran suka sama gue, dia pasti bakal nurut apa yang gue bilang, ahahahaha!)"

"J~jangan bilang gitu ah, jay...! AAAAAAAH! JANGAAAAN DISITUUUUUHHHH!!!" Anggie berteriak karena jay bermain dengan klitorisnya dan mengocok lubang memeknya bersamaan.

"AAAAAAAAAHHHH! MMMMMMMMMMM!!!" Anggie melenguh sambil menekuk punggungnya dan dalam sekejap tubuh bagian bawahnya bergetar dan cairan orgasmenya muncrat berhamburan hampir mengenai wajah jay kalau terlambat menariknya.

"(Gue gak pernah berpikir cewek kayak dia beneran perawan, dia ngecrot cuma dari dimainin klitorisnya doang...!) Lu keluarnya cepet banget sih! Lu pasti selalu masturbasi, kan?"

"J~jangan... Bi~langggg gituuuuuu! Aahhh!"

"Gue berani bertaruh kalo lu selalu mainin klitoris lu ini, huh?" jay memainkan telunjuknya dan menyentil klitoris Anggie dan membuat tubuhnya makin bergetar.

"Aaaaaahh! Jangaaaaaann! J~jaaaaaay... Aku barusan... keluaaaaaar! I~istirahat dulu dong...!"

"Ah, enggak mau! Gue gak akan berhenti sebelum lu mengakuinya, nggie!"

"Ahn! I~itu benarrrr... A~aku... aku sering bermain dengan... klitorisku! Sekarang hentikan...! Mmmphhh!"

"Hahaha, baiklah kalau gitu! Gue bakal berhenti, gue bakal biarin lu istirahat tapi sebagai gantinya, lu harus nyepongin gue...!" jay membuka pakaiannya dan bugil sepenuhnya dihadapan Anggie dengan kontolnya yang separuh tegang.

"(Astaga... Besarnyaaaaa... Itu bahkan belum... ereksi?)"

"Ada apa, nggie? Ayo cepat lakukan!"

"O~oke... Oke..." Anggie menjulurkan tangannya menggapai batang kontol jay. Anggie tiba-tiba tidak bisa mengontrol tubuhnya dan otomatis membuka mulutnya ketika kepala kontol jay sudah berada dekat dengannya.

"Haah... Haaah... (Apa... milik cowok semua seperti ini...? Apa ini bisa muat didalam vaginaku?)" Anggie perlahan belajar untuk menjilati kontol untuk pertama kalinya meski Anggie sering melihatnya melalui video porno yang sering dia download untuk membantunya masturbasi.

"Nah begitu...! Sepongin terus kayak gitu, bagus... Bagus..." jay memuji Anggie yang merangkak dan menyepongnya saat itu.

"(Aduh... gak muat masuk didalam mulut aku...) B~benarkah?"

"Sekarang, gue mau gesekin kontol gue dibelahan toket lu dong, nggie! Lu paham kan gimana ngasih titjob buat cowok?"

"I~iyah... Mmm... S~seperti ini?" Anggie menjepit kedua toketnya dan memasukkan kontol jay diantaranya.

"Yah bagus... Seperti itu!"

"Sorry, ini pengalamanku pertama kali melakukan ini, jadi jangan kecewa dengan permainanku..."

"Ahh, gak perlu khawatir gitu lah, nggie! Kita bakalan main dan mengasah skill lu, jadi lu bakal meningkat seiring seringnya melakukannya..."

"Baiklah...! (Apa seperti ini...?)" Anggie menjepit kontol panjang jay dan juga menjilati kepala kontol dan lubang kencingnya itu. Jay yang duduk diatas kasur menikmati permainan Anggie itu tampak kagum dengan cepatnya Anggie belajar.

"ooh, nggie. Enak tuh, terusin jilatin begitu...! (Yeah, kita bakalan ngelakuinnya semua yang pingin lu pelajarin mulai hari ini sampai besok-besoknya, hahahaha!)"

Setengah jam berlalu, ini pertama kalinya Anggie memblowjob dan cukup lama baginya untuk bisa membuat jay ejakulasi. Setelah percobaan kerasnya, jay akhirnya ejakulasi didalam mulut Anggie.

"OOOOOOHH!"

Crrrrrrooottt...Crrrrrrooottt...Crrrrrrooottt...

Crrrrrrooottt...Crrrrrrooottt...Crrrrrrooottt...

"(AH!? Pahit rasanya... itu... cukup banyak keluarnya... Aku tidak bisa menelannya semua...) Mmm... slrrrppp... Mmmm... mmm...."

"Sedotin semua dari ujungnya sampe gak bersisa, jangan sampe tumpah keluar juga, nggie...!"

"(... tenggorokanku... lengket sekali rasanya...) Uhuk...! Uhukkk...! Puwaaaaah!"

"Hm? Lu baik-baik aja, nggie?"

"E~enggak apa-apa kok... Itu barusan... salah masuk saluran didalam tenggorokan aja... Maaf yah, aku belum mahir dalam hal ini..."

"Hei, jangan khawatir, lu bakalan ahli sebentar lagi...! Sekarang, ayo buka pakaian lu semua, sama kita pindah keatas kasur...!"

"O~oke..."

Anggie menuruti jay dan melucuti pakaiannya satu per satu kemudian ikut duduk diatas kasur disamping jay. "I~ini... benar-benar pertama kalinya untukku, jadi pelan-pelan ya jay!"

"Tenang aja, nggie... Sekarang buka lebar kaki lu...!"

"S~seperti ini?" Anggie mengangkang lebih lebar lagi dan memeknya yang rapet terlihat tidak mau terbuka karenanya.

"Wow, nggie... Pemandangannya bagus juga, lu emang beneran cantik deh! Beruntungnya gue bisa tahu pertama kali kalo lu belum pernah ngelakuinnya sama sekali... Gue masukin sekarang yah...! (Entah gadis keberapa yang gue perawanin, gue sendiri gak ngitung...!)" jay menempelkan kontolnya pada lubang memek Anggie yang rapet itu bersiap membuatnya lepas dari status perawan dengan kontolnya.

"B~baiklah... Aaaah...!"

"Ayolah, jangan tegang gitu...!" jay terus berusaha membelah memek Anggie.

Prrrrrrttttt... Bleeeeeeeeessssss...

Jay berhasil mengambil perawan Anggie malam itu dan mulai memasukkan kontolnya sedikit demi sedikit dan membiarkan otot-otot memek Anggie menerima kehadiran kontolnya untuk pertama kali. Darah sedikit mengucur dari sela-sela memek Anggie, namun karena anggi mencoba untuk rileks jadi tidak terlalu banyak yang keluar karena jay juga sudah membuat sedikit basah liang memek Anggie sebelumnya.

"Fiiuuuhhh, gue udah masukin setengahnya, nggie! Selamat yah, perawan lu udah gue ambil! (Shit man... Gue baru nyadar memeknya ini rapet bener! Emang perawan tuh paling mantep yah, yah karena kontol gue juga gede makanya Anggie sampe menggelinjang gitu mukanya...)"

"AAAAAAAAHHH! HYAAAAAAAAAHHH!" Anggie berteriak setiap kali kontol jay membelah otot-otot memeknya. Namun ukuran kontol jay yang besar dan panjang, membuatnya hanya bisa masuk setengahnya dan itupun sudah terasa mentok. Apabila jay memaksakannya, mungkin semua kontol jay akan membelah rahim Anggie.

"Huh? Udah mentok? Gue udah gak bisa ngedorong lagi, nggie!"

"T~tentu... saja jaaaaaaaaay...! Kamu bakalan... menekan rahimku...! Ahhh...! Mmmm! (E~enggak mungkin, dia bakalan mencoba mendorongnya masuk lebih dalam? Apa yakin tubuhku bisa?) S~stop, jaay! Aku gak sanggup lagi! Punyamu... T~terlalu besar untukku, jaaaaay!"

"Yah, lu tahu sendiri kan gue punya kontol segini panjangnya..."



"Ah... Mmm... Aaah... Ahhh!"

"Ayo kita coba masukin lebih dalam lagi, nggie!" jay menekan keras pinggulnya dan memberi Anggie mating press ketika kakinya semakin terbuka lebar dan jay menindihnya tanpa ampun.

"Lihat kan, lu perlahan mulai terbiasa menikmati kontol gue, bukan?"

"Ahh... Hyaaaah... A~aaah! O~okeeee!"

"Fiuuuh! Lihat kan, memek lu mulai melebar sekarang, hahahaha! Gue bisa keluarin kalo lu mau, nggie!"

"HYAAAAAAAHHH! P~penis kamuuuuu... masuk... daleeeeemm... Rasanya seperti... berada didalam rahimku! Aaaaaaaahh! A~aaaah! Okeeee!" kaki Anggie yang terangkat keatas mulai bergerak tidak tentu arah ketika jay memaksakan kontolnya masuk makin dalam ketika menggoyangkan pinggulnya.

Plak... Plak... Plak...

Plak... Plak... Plak...

Plak... Plak... Plak...

Pelan dan berjeda, jay memasukkan kontolnya dengan keras. Membiarkan Anggie merasakan nikmatnya rahimnya diobrak-abrik oleh kontol jay seakan ingin membelahnya. Namun jay tetap sadar diri, kemudian setelah merasa ingin ejakulasi jay menarik keluar kontolnya dan mengocok kontolnya sebelum menembakkan spermanya diatas perut Anggie.

Crrrrooottttt...Crrrrooottttt...Crrrrooottttt...

"AAAAAAAHHHH! H~HANGAAAAAAATTT!!"

"Fiiuuuuhhh, itu barusan nikmat kan nggie! Apa lu gak keberatan kalo gue tidur disini malam ini?"

"E~enggak... apa-apa kok... S~silahkan saja!" Anggie mengangguk setuju dengan permintaan jay dan membiarkannya menginap dan tidur bersamanya malam ini.

"Bagus! Kalo gitu, ayo kita ngentot sepanjang malam! Waktu kita masih banyak, santai saja dulu...! Hhehehehe...!" jay tersenyum melihat Anggie yang terkapar dan baru saja diperawaninya itu. Lelehan cairan orgasmenya dan darah perawannya sendiri menetes turun mengenai sprei kasur miliknya.

Tengah malamnya, teman pria Anggie itu terbangun dan mengecek ponselnya... "Huaaaaaaammm... Aku ketiduran... (Hah udah jam segini? Aku rasa dia juga sudah tidur sekarang. Dia bahkan belum membalas smsku sama sekali... Bagaimana caranya aku harus mengajaknya keluar ya? Jika aku bisa memiliki waktu berdua saja... Itu akan lebih mudah jika aku mengajak Catherine sekalian, aku rasa... Huffff, ya sudah lah... Tidur lagi dulu, besok baru dipikirin lagi...!"

Keesokan harinya, di dalam kampus setelah jam mata pelajaran...

"(Pada akhirnya, aku tidak berhasil mengajaknya keluar. Dasar pengecut... Dia sendiri rupanya tidak berniat membalas pesanku, aku rasa...!)"

"Yo, bro!" panggil temannya ketika melihat temannya itu melamun.

"Apa yang kamu cari, bro?" balasnya ketus karena sedang menatap ponselnya.

"Hei... Kenapa dingin banget sih bro? Omong-omong, gimana? Jadi jalan sama Anggie, gak?"

"Nah..." balasnya singkat.

"Ah... Aku tahu... Lu pasti ngeliat videonya di internet kan, huh?" ucap temannya merebut ponsel temannya itu mengetahui bahwa video tentang Anggie yang sedang menari sebagai cheerleader beredar di platform video sharing.

"A~apa!? Seriusan? Bagaimana... kamu bisa tahu itu?"

"Ya jelas tahu lah, orang-orang rame ngomongin topik ini sekarang. Tim cheerleader yang menjadi lawan tanding tim basket kita, terkenal sama cewek-ceweknya yang manis dan seksi kan? Lihat ini, baru diupload kemarin. Hahahaha!"

"C~coba... mana aku lihat?"

"Neh... Lihat sendiri deh...! Buset... udah beneran lewat sejuta view dalam semalem doang loh... Lihat fokus videonya sih, kearah Anggie kebanyakan... Tahu aja orang barang bagus yah... Hahahaha!"

"S~siapa yang membuat ini!? Perasaan kemarin kan gak ada yang tim dokumentasi...? Maksudku, kalau mereka bisa ambil video ini, berarti mereka anggota kampus kita disini, bukan? Dengan kata lain, pasti ada beberapa video tentang gadis-gadis dari kampus lain juga..."

"Tch... ya mana tahu... tapi kenyataannya, peminatnya banyak gini... bayangin aja dapet duitnya berapa tuh...! dan juga lihat tuh komennya..." ucapnya menscroll jarinya mengarah pada komentar-komentar user yang menontonnya.

[Lihat toketnya itu...!]

[Apa dia terlihat sange untuk orang lain juga? Dia memerah gitu mukanya...]

[Judulnya harusnya... Cheerleader bertoket gede...]

Pria yang menyukai Anggie itu kemudian melihat komentar tentang Anggie dengan mata kepalanya sendiri... "Ayolah, berhenti menjadi cowok mesum!"

"Jadi gimana bro? Jadi ikut acara besok gak? Anggie kan datang tuh... Pasti si perekam tersembunyi itu datang lagi juga..."

"A~aku... Aku rasa iya. kalau kita berhasil menangkapnya, dia tidak akan berani mengambil video diam-diam lagi..."

Sementara diatap kampus, sang perekam misterius membuntutin Anggie kemanapun untuk mencari rekaman video dirinya. "Buset... beruntung banget gua! Gua gak nyangka kalo gua mergokin Anggie melakukan ini bahkan didalam kampusnya sendiri! Gua harus merekamnya untuk aku nikmati dimasa tua nanti...!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Anggie menungging sambil bertumpu pada tembok diatas kampusnya yang tersembunyi dari aktivitas mahasiswa lainnya. Tentu sang partner tak lain adalah jay, dimasa sebelum berangkat bertanding Anggie yang memakai pakaian cheerleader sexynya itu dengan jay yang memakai pakaian olahraganya sedang menghabiskan waktu bercinta diatas sana.



Jay meremas perut Anggie dengan kedua telapak tangannya dan menggerakkan pinggul Anggie maju mundur agar kontolnya keluar masuk dengan mudahnya.

"Ayo jaaaaaay! C~cepaaaaat! Orang-orang nanti... akan curiga kalau kita tidak cepat kembali untuk pertandingan! Aaaaah!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Tenang, nggie... Tenang... Omong-omong, lu sepertinya udah bisa nelen kontol gue makin dalam dari sebelumnya. Gimana? Rasanya nikmat, bukan?"



"I~iyaaaah! Itu... benar-benar... nikmaaaaaaaat! AAAAAAAAHHH!"

"Sudah gue duga, nggie! Lu bakal ketagihan sama kontol gue...! Baiklah! seperti mau lu, kita sudahin aja sekarang..." jay menarik keluar kontolnya dan mengocoknya kemudian menembakkan spermanya diatas punggung dan pantat Anggie.



"Yessssssshhh! Itu jauh lebih baik, nggie... Besok kita melakukannya lagi, tapi untuk sekarang ayo kita balik latihan dulu sebelum pertandingan...!"

Dibalik tembok tempat pria itu merekam adegan itu, "(Gua dapet semua rekamannya...! BUWAHAHAHAHAHAHA!)"

Diluar lapangan pertandingan, kedua teman Anggie itu berusaha mencarinya. Mencari pelaku perekaman ilegal dan juga Anggie tentunya.

"Si Anggie apa disini, bro?"

"Aku rasa belum... Menurutmu, dimana dia berada sekarang?"

"Yah, aneh juga sih. Padahal tim cheerleadernya ada disini semua loh..."

Dari belakang punggung mereka, jay berdiri dan memanggil mereka. "Oi, kawan! Jangan ngalangin pintu dong...!"

"Ah, oh sorry bro...! (Woaaaah... Dia tinggi juga buat anak seumuran kita...) Aaah... Anggie!?" pemuda itu terkejut dengan kehadiran Anggie dengan suara nafas tersengal-sengal itu juga muncul bersamaan dengan kedatangan jay menuju pertandingan.

"Ohhh... A~apa yang kamu lakukan disini? Kamu gak nonton pertandingannya?"

"Jangan khawatirkan itu. A~aku... ingin berbicara denganmu sebenarnya... Maka dari itu aku datang kemari..."

"Hah? Soal apa itu?"

"Oh, enggak sih... Aku cuma... aku cuma... nggggg..."

"A~apa kita bisa pulang bersama nanti? Sewaktu kamu selesai disini? Sepertinya disini tempat yang kurang cocok untuk membicarakannya..."

"B~baiklah! Oke nanti kita pulang bareng..."

"Benarkah?! Baiklah, aku akan menunggumu, nggie!"

Paha Anggie terasa ada cairan hangat yang menetes mulai turun dari sela-sela kakinya, "Ah..." Anggie menyadarinya bahwa itu adalah sperma yang jay keluarkan didalam memeknya barusan. Anggie tidak ingin temannya itu mengetahuinya dan cepat-cepat berpaling darinya dengan mencari alasan. "A~aku balik latihan dulu yah! Sampai ketemu lagi nanti!"

"Bro... Lu gak berpikir kalo Anggie makin seksi aja akhir-akhir ini?"

"A~apa? Hei yang bener lah...!" balasnya tersipu malu. Tidak mungkin pesona Anggie bisa ditolak oleh seorang pria termasuk dirinya.

"Yah, lu tahu kan seperti dia akhirnya makin terlihat girly. Udah waktunya gadis seumuran dia keluar dari zona nyamannya dan mulai ngegodain cowok bukan? Oh iya, gua balik duluan yah. Lu good luck aja nanti sama Anggie!"

"Mmm... baiklah... Thank you, bro!"

Sore harinya setelah pertandingan, Anggie dan pria itu pulang berdua bersama. Sepanjang perjalanan mereka berdua mencoba bertukar cerita dan...

"J~jadi, setelah ujian besok... mau gak kamu pergi sama aku, nggie? Kita liburan ke pantai..." pria itu sukses mengutarakan keinginannya tersebut.

"Ah... Apa itu yang ingin kamu katakan tadi?"

"D~dan juga, yah, kamu tahu kan. Si Catherine terus mengoceh ingin kita berlibur bersama seperti waktu dulu..." lanjut pria itu sambil menatap ponselnya ketika berjalan bersama Anggie.

"Hah? Catherine juga? benarkah? Yah, kalau dipikir-pikir cukup lama juga ya sejak terakhir kita berlibur bersama... oh, apa boleh aku mengajak seseorang?"

"S~seorang?" pria itu nampak terkejut dengan balasan Anggie tentang pertanyaannya.

"Yah... Kita baru dekat baru-baru ini, jadi aku ingin mengajak mereka juga kalau begitu... Lagipula, aku ingin menghabiskan waktu bersama teman-teman yang aku kenal semuanya. Mungkin kalian juga bisa berteman nantinya..."

"O~oh! B~boleh saja kok, ajak saja dia kalau kamu mau, nggie!"

Setelah mengantar Anggie pulang kembali kerumahnya, pria itu langsung menuju rumahnya juga setelah berhasil mengutarakan rasa penasarannya. Didalam kamar pria itu, dia mengutak-atik ponselnya mencoba membuka platform video sharing dan berkata...

"Gak ada video lainnya lagi tuh... tapi setidaknya aku sudah bisa mengalahkan rasa penasaranku untuk mengajak Anggie untuk berlibur! Aku berhasil melakukannya! Aku berpikir siapa temannya yang dimaksud itu? Salah satu anggota cheerleader kan? Maksudku, gak masalah jika itu teman wanita. Itu sangat bagus... sangat-sangat bagus... Hehehehe... Oh iya, sebelum lupa aku harus memberitahukan Catherine soal ini..."

Pria itu bergegas beranjak dari kursinya dan menuju kamar Catherine.

"Hafuuuuuuuuuhhh... Hari ini panas banget sih...! Aku juga terlalu berkeringat saat berlatih tadi, fiuuuhh akhirnya aku bisa mengganti pakaian sekarang...!"

Cklek... "Yo... cath, punya waktu enggak?" pria itu tanpa sengaja tidak mengetuk pintu dan membukanya ketika Catherine sedang membuka pakaian dan hampir melepas bra yang dikenakannya.

"KYAAAAAAAAAAHHHH!!! PERGIIIIIII GAAAAAAAAAKKK!! MESUUUUUUUUUMMM!!!" Catherine berusaha menutupi tubuhnya dengan salah satu tangannya dan tangan lainnya mencoba mengambil bantal yang tergeletak diatas kasur dan melemparnya kearah saudaranya yang masuk tanpa ijin itu...

"Aaaahh!! Sorryyyyyy...!"

BLAM... pintu kembali tertutup dan dia menunggu Catherine untuk mengganti pakaiannya sebelum kembali masuk kedalam kamarnya.

Bla...bla...bla...bla...

"Jadi gitu ceritanya..."

"Oh gitu... Aku paham... Jadi kamu make aku sebagai alasan untuk mengajak Anggie liburan denganmu?"

"Tolonglah, cath! Ini demi kakakmu seorang yang meminta kepadamu! Aku mau kamu bisa meluangkan waktu dan berlibur bersama!"

"Baiklah, tapi kamu sangat menyedihkan sebagai seorang saudara... sampai harus melakukan hal ini hanya untuk mengajak seorang cewek liburan...! Aku tahu! Aku sudah memantau beberapa pakaian renang baru akhir-akhir ini..."

"Baiklah! Baiklah! Aku akan beliin yang kamu mau! Aku beli semua yang kamu mau! Kamu akan melakukan ini untukku, kan!?"

"Baiklah, kalau begitu kita pergi bersama denganmu. Tentu kamu udah janji mau beliin aku pakaian baru kan, kalau belum kamu beliin sebelum liburan, terpaksa perjanjian kita batalin...!"

"O~oke, oke... Kita akan belanja besok! Makasih ya cath...!"

Pada hari liburan mereka, catherina dan Anggie berjalan bersama menuju pantai setelah mengganti pakaian mereka dengan bikini yang mereka bawa sebelumnya.





"(Haaaaah... Aku gak percaya ini... rupanya teman yang dia maksud adalah Jay? Aku pikir Anggie akan membawa gadis lain kemari... dan juga... kenapa si Anggie bisa sangat dekat dengan pria ini? Aku mulai sedikit khawatir tentang ini sekarang... ada apa dengan mereka berdua?)" pria itu melamun memikirkan alasan Anggie membawanya ikut berlibur bersama mereka. Namun jay tampak cuek dengannya dan menghabiskan waktu dengan berjemur karena wanita lebih menyukai pria berotot dan juga berkulit kecoklatan untuk jaman sekarang.

"Hei... Maaf ya, lama menunggu! Kalian udah nungguin daritadi?! Hehehehe...!" baik Anggie dan Catherine yang memakai bikini bertali cukup sexy itu melambai kearah mereka. Kalau Anggie tidak berhati-hati, ikatan tali terlepas bisa membuat bagian pribadinya terekspos publik.

"(Woaaaaahh!! Bikininya itu... Anggie cakep bener deh...!)"

"Oi nggie... Itu bikini bagus dan cocok banget sama lu! Pas banget kalo lu yang pake...!" jay mengacungkan jempolnya kepada Anggie dan membuatnya tersipu hanya dengan satu kalimat yang diucapkan oleh jay kepadanya.

"M~makasih... Hehehehe...!"

"(Hei, ada apa dengan mereka berdua? Mereka bertingkah benar-benar sangat akrab satu sama lain. Apa alasannya ya?)" pria itu makin cemburu dan penasaran dengan hubungan Anggie dan jay saat itu.

Jay menatap Catherine dan menscan seluruh tubuhnya yang juga mengenakan bikini sexy itu, (Ya... Ya... Gadis ini juga memiliki tubuh yang bagus juga, mungkin gue juga harus mencicipinya... Kalau cuma blowjob seperti yang biasa dia lakukan dibelakang sekolah sih biasa aja...)"

"Wow! Jay... Tubuh kamu keliatan keren yah, gak ngira bisa lihat otot-otot kamu sekarang yang biasanya tertutup baju basket...! Hei, ayo kita berenang bersama sekarang! Sebelum makin panas cuacanya...! Sangat berbeda dari tubuh saudaraku disana, kamu tahu..." ucap Catherine memuji jay berusaha menarik perhatiannya.

"Wahahahaha!" jay tertawa ketika kedua gadis itu menarik tangannya dan mengajaknya untuk bermain air bersama-sama.

"Oh iya, tolong jagain barang kita sebentar ya? Mau kan? Kita akan bergantian nanti...!"

"B~baiklah... Selamat bersenang-senang...! (Maaf untuk menjadi cowok lemah dan pengecut seperti ini... Sebenarnya, tunggu, kenapa juga aku harus menjaga barang-barang mereka? Ini menyebalkan...)" ucap pria itu tertunduk lesu melihat jay sangat populer dengan gadis dan bahkan saudaranya sendiri, dia sambil duduk diatas pasir menjaga barang pribadi para gadis menunggu mereka kembali.

Dibalik batu karang yang cukup jauh dari keramaian, terdengar suara desahan dan lenguhan Anggie. Anggie mengikuti perintah jay dengan melayaninya untuk melakukan quickie ditempat publik seperti sekarang. "Ah! Ahn! Mmm! Mmm... Mmmph... Jaaaay... K~kita... benar-benar melakukannya disini...? Aaaah! t~tapi... Catherine... sebentar lagi bisa... kembali kapan saja looooh! Aaaaah!" ucap Anggie mengangkat satu kakinya yang ditahan oleh jay dan jay mempenetrasinya dari belakang membuat tubuh Anggie bersandar pada batu karang itu sebagai tumpuan.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Hei... Apa lu gak mau Catherine untuk ngeliat lu lagi ngentot begini?"

"Ayolaaaaah, aku merasa... sangat maluuuuu...! Ahn... Ah! Ahhh! Haaah! Haaaa...!"

"Gue paham, nggie, kalo gitu kita kelarin cepet dan sudahin aja, huh? Gue keluarin sekarang gimana?"

"Aaaaah! Aku jugaaaaaaaaaa!!! Mmmmphhh!..."

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Hm? (Tchhh, gadis itu memergoki kita... Yah, biarkan saja! Hahahaha...)" jay melirik kesebelahnya dan mengetahui bahwa ada bayangan yang menonton mereka, gadis pemilik bayangan itu tidak menyadari bahwa sinar matahari menerangi tubuhnya dan membuat bayangannya terlihat disekitar kaki jay.

"Jaaaaaay! Aku keluaaaaaaar! Hnghhhhh!"

"Baiklah...! Gue juga, nggie... Terima iniiiiihhh...!!!" jay makin mempercepat goyangannya dan satu hentakan berhasil dia sarangkan ketika menembakkan spermanya didalam memek Anggie akan tetapi jay mengingat ketika Catherine mengintip mereka berdua sehingga mengurungkan niatnya dan menarik keluar kontolnya dan membuang spermanya diatas tubuh Anggie.

"(Apa... apa yang harus aku lakukan...? M~mereka... mereka benar-benar bersetubuh, bukan? Aku tidak percaya bahwa mereka berdua sudah sejauh itu dalam berhubungan... Aku tidak boleh... membiarkan saudaraku mengetahuinya...)"

Sementara jay dan Anggie menyelesaikan kegiatan mereka dan saling bertatapan, "Fiuuuuhh, itu tadi benar-benar nikmat, nggie!"

"Y~yeah... aku juga merasakannya... jay... Hmmm, pasti Catherine sedang sibuk... Lama sekali dia kembalinya..."

"Yakin, kalau begitu biarin aja dia, nggie. Dia pasti balik kan bentar lagi...!"

"(A~apa mereka sudah selesai? Haruskan aku keluar dari persembunyianku sekarang...? Harus bertingkah biasa saja...) H~hei... aku kembali... Nih minuman kalian...!" ucap Catherine sambil membawa tasnya yang berisi minuman dingin itu kemudian memberikan pada mereka berdua satu demi satu.

"Ohhh! Makasih ya, cath! Aku juga haus banget nih...!"

Oh iya, ini aku bawakan untukmu juga jay!"

"Makasih, cath...!"

"Ummm... Saudaraku tadi, ummm... Kamu tahu, mulai komplen tentang menjaga tas bawaan kita, jadi aku tadi bergantian menjaga tasnya sebentar. Setelah dia selesai, baru aku kembali kesini...!"

"Oh... Jangan khawatir cath! Aku bakal pergi menjaganya kalau kalian berdua menginginkannya? Itu akan memberikan kalian kesempatan untuk bersenang-senang berdua!" ucap Anggie menawarkan bantuan kepada Catherine untuk menggantikannya.

"Oke... nggie...! makasih ya...!" balas jay menyetujui ide Anggie dan membiarkan Catherine bersamanya karena jay sudah memikirkan apa yang ingin dia lakukan kepada Catherine sebelumnya.

"Huh... Cuma kita berdua?"

"Jangan khawatir, cath! Jay itu pengertian loh orangnya...! dan cuma sebentar kok, sampai nanti saudara kamu ikut kesini juga setelah aku panggil...!"

"Yah, kalau kamu bilang begitu... Aku rasa tidak masalah deh..."

"Ya sudah...! Aku jemput dia dulu yah, tunggu disini saja sebentar...!"

Anggie kemudian meninggalkan jay dan Catherine berdua, Catherine yang melihat apa yang jay lakukan kepada Anggie cukup enggan sebentarnya ditinggal berdua saja dengannya. Terutama karena Catherine juga menaruh hati kepada jay dan selalu memberinya blowjob secara diam-diam disela-sela latihan seperti waktu itu. Dan Catherine juga melihat bahwa jay bermain cinta dengan Anggie juga yang mana saudaranya menyukai Anggie tapi kenyataan berkata lain bahwa Anggie lebih menyerahkan hatinya kepada jay dengan melayaninya berhubungan seks.

"... Oh, iya... Ini minuman kamu, jay...!" Catherine menyodorkan tangannya dan memberikan minuman yang dipegangnya kepada jay.

Namun jay mengulurkan tangannya dan mencengkeram pergelangan tangan Catherine bukan mengambil botol minuman yang diberikan kepadanya. "Cath, lu tadi ngintipin kita, bukan?"

"N~ngintip? ngintip apaan emangnya...!?" jawabnnya dengan terbata-bata karena memang benar Catherine sedari tadi mengintip mereka dan jay mengetahuinya dengan persis.

"Jangan belagak bodoh gitu! Lu ngeliat gue sama Anggie ngelakuin itu, kan?"

"A~anu... itu... D~dengar, aku... tidak akan memberitahukan siapapun, ok?" lanjut Catherine berniat untuk menutup mulutnya tentang apa yang sudah dilakukan jay dan Anggie didepan matanya tadi.

"Oke... Gue paham... Hanya ada satu hal yang bisa lu lakuin buat gue untuk membuktikan bahwa omongan lu bisa dipercaya, cath...!"

"Huh? M~maksudnya?!"

Jay membalik tubuh Catherine dan mulai memeluknya dari belakang, mengelus perutnya yang rata dan mendorong pantatnya sesekali. Jay berusaha menempelkan kontolnya yang mulai keras itu pada belahan pantat dan juga punggung Catherine. Jay mengirimkan sinyal kepadanya tentang apa yang harus Catherine lakukan sekarang ini. Jay juga mulai berusaha melepaskan bikini Catherine hingga payudaranya terlihat dengan jelas ketika dia menarik bikini itu turun kebawah perlahan.

"T~tunggu jay...! A~apa yang mau kamu lakukan!? Hyaaaaahhh...!!!" Catherine mencoba memberontak meski tahu dirinya sedang berusaha dilecehkan oleh jay. Akan tetapi karena Catherine juga pernah memberikannya blowjob, dia juga tidak berdaya dengan rahasianya sendiri.

"Ahn... Mmm... Mmh... Mphh... Ahhh... Jaaaaayy... Mmmmph!"

"Apa masalahnya, cath? Lu sendiri pernah ngebj gue kan, dan juga lu kok becek begini? Baru juga gue elus-elus dikit! Ah gue tahu... Lu horny karena ngeliatin kita ngentot, bukan?"

"Mmmph! A~aku... E~enggak... Aaah!"

"Jangan mencoba untuk enggak mengakuinya, cath...! Tubuh lu ini lebih jujur dari mulut lu...!!!"

Crepp...Crepp...Crepp...Crepp...Crepp...

Crepp...Crepp...Crepp...Crepp...Crepp...

"Ahhh! Aaah! Aah! Haaah! Haaa! Ahnnn!"

"Oh? Kok bagus juga memek lu? Coba gue liat, wah apa itu berarti lu juga masih perawan, cath?" jay meremas toket Catherine perlahan sambil jarinya mengusap bibir memek Catherine yang cukup beruntung jay tidak mencoloknya masuk karena sayang sekali apabila keperawanan Catherine lepas oleh jari-jari tangannya itu.

"I~iya, jay...! A~aku memang masih perawan! Jika itu menjadi masalah untukmu, kamu... bisa melepaskanku saja, bukan! ...ahhh!"

"Justru karena itu... gue lebih seneng bermain sama perawan! Hehehehe..."

"J~jangan... mainin jarimu... masuk... kesituuuuuhhh! Aaaaaah! AAAAAAAAAAAHHH!!"

Crrrrrrttttt...Crrrrrrttttt...Crrrrrrttttt...

Crrrrrrttttt...Crrrrrrttttt...Crrrrrrttttt...

"Lu orgasme dengan cepat untuk ukuran seorang perawan, cath...! Lihat jari-jari gue sampai becek gini...!"

"Aaah... E~enggak... bukaaaaaan..."

"Tapi apa? Lu becek gini kenyataannya, jangan bilang kalo juga becek ketika lu masturbasi juga!" jay terus menggodanya sampai pada titik yang otaknya bisa kuasai. Sekali dinding itu runtuh, jay akan mendapatkan buruannya dengan mudah.

"E~enggak... Aku be~benar-benar tidak pernah... m~masturbasi...! L~lagipula, bukankah Anggie nanti akan marah kepadamu kalau kamu tidak... menghentikan ini!? Hnnggghhhh!"

"Apa urusannya dengan Anggie? Bukannya lu yang kepingin ngelakuinnya juga? Ayo, ayooo!"

Crepp...Crepp...Crepp...Crepp...Crepp...

"Tapi... AAAAAAAAAH!!!"

Crepp...Crepp...Crepp...Crepp...Crepp...

Crrrrrrttttt...Crrrrrrttttt...Crrrrrrttttt...

Ditempat saudara Catherine dan Anggie menunggu, mereka berdua akhirnya memiliki waktu luang bersama dan bisa mengobrol untuk beberapa saat.

"Huaaaaaaaahmmmm... Bosennyaaaaaa...!!!"

"Heiiiii... Makasih loh, udah mau dimintain tolong jagain barang kita. Aku boleh nemenin kamu disini, oke?"

"Oh, nggie..." pria itu kemudian terbangun dari tidurnya dan segera duduk bersila didepan Anggie.

"Ah... Kamu pasti bosen, kan? gak mau main sama yang lainnya?" lanjut pria itu kepada Anggie.

"Itu... Kalau kamu gak keberatan, aku akan menemanimu disini...!"

"Eh... benarkah, nggie?"

"Yep... Aku udah bilang bakal gantian sama Catherine buat jagain tas kita... Ayo kita duduk bareng...!"

"(Yah... Ini kesempatanku sekarang! Aku bisa melakukannya!) E~ehm... K~kamu tahu..."

"Hmmm? Apa?"

"A~anu... apa... ah... ada seseorang yang sedang... membuatmu tertarik untuk saat ini, nggie?" pria itu berhasil mengutarakan isi hatinya yang selama ini mengganjal tentang apakah Anggie memiliki seseorang yang dia cintai atau tidak.

"Hah...? Itu pertanyaan aneh... A~apa sih maksudnya? Aku enggak ngerti..."

Kembali ke tempat jay dan Catherine...



Jay yang tiduran diatas pasir dan Catherine menungging diatas kepala jay yang sedang menjilati memeknya. Meski begitu, Catherine tidak menolak dan membiarkan jay melakukannya terhadapnya.

"Ah... J~jangan... jilatin begituuuuh... d~disanaaaaa... Aaaah! Lidah kamuuuu... Nghhhh...!" Catherine yang tidak bisa bergerak karena kedua tangan jay memegani pahanya dan menekan tubuh Catherine makin turun agar jay dengan mudah menjilatinya.

"Mmm... Slrppp... slrrrppp... Mmmh... Mmmphh..."

"(Memang yah, seorang perawan sangat berbeda. Ini benar-benar membuatku horny, sangat hebat juga... Gue jadi pingin mecahin perawannya nih anak sekarang...!) Puwaaaahhh!" jay menyudahi menjilati memek Catherine dan melepaskannya. Catherine yang terlalu lemas kemudian tergeletak diatas pasir, jay yang berdiri dibelakang punggung Catherine sambil mengocok kontolnya bersiap berlutut dan memasukkan kontolnya diantara belahan pantat Catherine dan mencoblos selaput daranya itu.

"Oke... Gue akan masukin punya gue kesini yah, cath... Relaks aja..."

"AAh... WEAAAAAAAAHH!" Catherine merasakan ada sebuah benda tumpul berusaha masuk kedalam memeknya saat ini dan bertahan oleh selaput dara miliknya. Jay perlahan makin menusuk kontolnya masuk makin dalam dan menyobek selaput dara Catherine dengan sukses.

"Selamat, cath! Sekarang lu bukan perawan lagi! Gue masukin lebih dalem lagi yah sekarang..."

"E~enggak mungkin... kamu bisaaaaa! Ahhh... T~tarik... jaaaay!"

"Hmmm? Gue rasa gue cuma bisa masukin setengah kontol gue doang, huh...? Memek lu sempit banget sih, makanya gak bisa meregang dengan sempurna untuk saat ini... Ini aja rasanya udah mentok gitu, kalo gue terusin mungkin yang robek gak cuma selaput dara lu barusan tapi juga rahim lu yang gue sobek... Hahahahaha!"

"AGHHHHHHHHHHH!!!"

Jay berusaha menindih Catherine dengan posisi yang sama dan Catherine dengan sendirinya menumpu pada lututnya dan lebih mengangkat pantatnya ketika jay berusaha mempenetrasinya lebih dalam lagi.

"Yessssshhh... Lu enak banget dan juga sempit, cath! Gue udah memikirkan untuk ngebuat lu jadi milik gue sekarang!"

"Ughhh... Kyaaaaah! A~Apa!? M~miliku...!? Maksudnyaaaaa!? Ahhhn!"

"Gue gak seperti pengecut kayak saudara lu itu, cath. Gue ini pria sejati dan juga gua gak pernah menarik kata-kata gue... Dan juga... Lu mulai becek gini, gue bisa tebak kalo bentar lagi memek lu banjir karena orgasme lu sendiri gara-gara tubuh lu nikmatin kontol gue...!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...



"Ahhh... Ahhh...! Ahhh! Haaah... Aahh... (S~seorang pria sejati...)"

"(Yeah... Gue naklukin satu lagi gadis disini buat gue pake secara gratis! Wahahahaha!) Sekarang, kita rahasiain ini dari Anggie dan saudara lu itu, oke?" jay menggenjot Catherine dengan cukup kencang dan menahan lehernya dengan tangannya agar wajahnya tetap terbenam diatas pasir itu.

"I~iyaaaah..."

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Gue boleh dong... keluar didalam memek lu ini? Sekalian pengalaman pertama memek lu dipejuhin sama sperma cowok!?"

"Aaaaah! J~jangan... didalam! Aaah...!"

"Hehehehe... Gue bercanda kok...! tapi... Sekarang buka lebar kaki lu ini...!" jay kemudian membuat Catherine berdiri dan mengangkat kedua kaki Catherine dan menggendongnya dengan tetap menggenjot kontolnya.

"Kyaaaaaahh! J~jangaaaaaaan! S~seorang... bisa melihat nantiiii...! Hnghhhh! J~angaaaan... Pleaseeeee! Aaaaahhhh! Ah! Ahh! Ahn! Haaah!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Dengan tubuh mungilnya itu, mudah bagi jay untuk mencoba bermain dengan gaya full nelson akan tetapi sangat berbahaya kalau sampai jay mematahkan leher Catherine dengan menggenjotnya kencang. Jay mengurungkan niatnya dan terus menggendongnya saja.

"Baiklah, siap-siap yah...! dan gue bakal keluarin dimuka lu, cath!" Jay menarik tubuh Catherine keatas dan kontolnya terlepas dari jepitan memeknya, kemudian jay menurunkan tubuh Catherine dan menyemprotkan spermanya pada wajah Catherine yang bersimpuh dihadapannya sekarang.



Croooooootttt...Croooooootttt...Croooooootttt...

Croooooootttt...Croooooootttt...Croooooootttt...

"Aaaaaaahhh!! (A~aromanya... kencang sekali... Ini... s~sperma?)"

"Baiklah... Mulai sekarang, lu resmi jadi milik gue...! Mengerti?"

"(D~dia sangat memaksa... Apa yang harus aku lakukan?)"

"Mmmm... Ini akan berbahaya kalau yang lain mengetahuinya, jadi kita akan merahasiakan ini mulai sekarang bukan, cath?"

"...T~tentu..."

"Ayo... Kita sekarang kembali, gue gak pingin mereka menunggu kita dan semakin lama kita menghilang bisa-bisa mereka curiga nanti..."

Setelahnya mereka pun kembali berkumpul bersama...

"Hei, makasih udah nungguin yah! Ini aku beliin minuman buat kamu...!"

"Makasih ya, nggie! Omong-omong Catherine sama jay lama sekali tidak kembali?"

"Ah... Oh iya, mereka lagi ngapain sih? (Maksudku, aku sih gak peduli jika mereka tidak kembali untuk sekarang...)"

"H~hei... Sorry ya, udah buat kalian nunggu lama, nggie..."

"Ah! Kamu pergi lama sekali, jay... Apa sesuatu terjadi disana?"

"Nah, enggak kok. Kita lagi nyantai aja disana..."

"Lihat, cath! Benarkan apa aku bilang? Jay itu orangnya baik loh! Aku juga berharap kalian berdua bisa tetap dekat! Jay tidak memiliki banyak teman disini, kan..."

"Huh? Oh, yeah... Y~yaa... Aku mengerti..."

"Oke deh... Aku akan berenang bareng jay lagi sekarang!" lanjut Anggie setelah menyerahkan minuman yang dibelinya kepada Catherine dan yang lain kemudian mengajak jay berenang sekali lagi.

"Huh? Terus kita?"

"Kamu kan bisa tunggu sama saudaramu itu kan...!"

"T~tapi... itu..."

"Oke... Ayo jay...!" Anggie menarik lengan jay dan kembali berenang bersama.

Suatu hari, setelah latihan... Didalam kamar ganti pemain...

"Mmmm... Hyaaaaahh..."

"Jadi, nggie... Gimana keadaan lu hari ini? Apa gue ngelakuinnya enak buat lu?"

"Ahhh! K~kamu... melakukannya... tetap hebat seperti biasanya... jay! Hngaaaaahhhh!" balas Anggie yang sedang dipaksa mengangkat sebelah kakinya dan jay mempenetrasinya dari arah belakang sambil memeluknya.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Yeah, lu sendiri udah basah sejak tadi lu latihan kan!"

"I~itu tidak benar... Aaahhh!"

"Jangan bohong! Gue tahu lu mencoba menyembunyikannya... Memek lu yang becek sepanjang harinya...! Hehehehe!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Aaaah! I~itu benarrrr... Aku udah... basak sejak aku berlatih tadi... untukmuuuuuuuu! Hyaaahh!!"

"Lihat? Lu emang wanita yang nakal yah, nggie!"

"I~itu... salahmu juga, jay! Kamu... yang membuat aku seperti ini!"

"Fiuuuuh, gue kecapekan setelah latihan! Bagaimana kalo lu yang goyangin gue kali ini, nggie?"

"Aah, yah...! B~baiklah, aku akan melakukannya... Aku akan melakukannya...!"

Jay duduk diatas lantai dan Anggie perlahan menaiki tubuhnya dan memberikan jay WOT. Anggie mulai terbiasa untuk bereksperimen dengan kehidupaan seksnya dengan jay, agar dirinya bisa memuaskan jay seperti jay memuaskan dirinya.

"Oke... Turunin pantat lu sekarang...!"

"Mmmm! Aaaaah! Kamu... dalem bangeeeeeeet!" kontol jay yang besar itu membuat Anggie makin mendesah ketika dirinya mencoba menurunkan pinggulnya dan kontol jay cukup mentok bahkan belum sepenuhnya tenggelam didalam memek Anggie.

"Tenang... Gue bantu goyangin nanti...!"

"B~baiklah!"

"Haah... Haaa... Haah... Ah! Aaah! A~apa... apa ini nikmat, jay?" Anggie menggoyangkan tubuhnya naik turun dan membuat toketnya berguncang bebas didepan pandangan jay.

"Kurang... Gerakin lagi pinggul lu lebih kenceng...!"

"Seperti ini? Ah... Ahhhhh!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...



Dibalik pintu kamar ganti itu, terdapat sepasang mata yang menatap kearah mereka berdua yang sedang bercinta. "(Buahahaha! Aku bener-bener gak salah pilih soal Anggie... Aku akan mendapat banyak rekaman baru kali ini, termasuk sekarang ketika mereka sedang melakukannya didalam ruang ganti kampus ini! Buahahhahaha!)"

Pria itu pria yang sama ketika merekam Anggie dan menyebarkannya pada video berbagi untuk keuntungannya sendiri, ditangannya terdapat kamera yang sudah merekam kearah Anggie yang sedang menggoyangkan pinggulnya. (Tapi... apa yang harus aku lakukan dengan video ini? Kalau aku posting diweb, fansnya Anggie pasti bakalan ngamuk besar... Oh, benar! Aku baru kepikiran ide yang bagus! Buahahahahaha!)"

"Nggie... Gue udah siap sekarang, gue bakal keluarin didalam memek lu hari ini...!"

"B~benarkaaaaaah?! Aku... Aku... ingin merasakannyaaaaaaa!!!"

Croooooooootttttt... Croooooooootttttt...

Croooooooootttttt... Croooooooootttttt...

Jay menembakkan spermanya didalam memek Anggie yang sedang menaiki tubuhnya dan pantatnya yang terekspos jelas itu menunjukkan kedutan-kedutan dengan lelehan sperma jay yang tidak tertampung sempurna meleleh turun dari celah memeknya.



"Aaaaaaaahhhh! Kalau kamu... keluar banyak seperti ini, aku bisa-bisa... memiliki seorang bayi denganmu, jay...!"

"Hahahahaha... Coba saja kalau kamu mau, nggie!"

"(Anggie benar-benar melakukannya... dia tidak takut akan hamil dengan pria itu ejakulasi didalam vaginanya sendiri... Buahahahaha, mereka benar-benar menunjukkan kelas pemain bokep kampus! Rekaman ini menjadi sangat bernilai tinggi untukku...)"

Bersambung...
 
"Slrppp... Slrrrppp... Hhh! Haaa! Ahh! Nhhhh! Ahhn! Jangan disituuuuu! Ah! Hhh! Mhhhh! Mmmm!" Catherine tiduran diatas lantai dan mengangkang ketika jay mulai menyerangnya.



"Mmmh, aroma memek lu nakal yah... Keringat dan juga jejak sisa pipis lu ini..." Jay menjilati memek Catherine, lonte barunya yang juga baru saja beberapa hari lalu dia perawani. Jempol jay juga masuk ke dalam lubang anus Catherine dan berusaha bermain di dalam sana yang membuat Catherine tidak kuasa menahan desiran di dalam tubuhnya.

"Jangaaaaaan...! S~stop mengendus disituuuuhhh... Aku baru saja selesai latihaaaan...! Nghhhh!"

"Jadi sekarang, lu ikutan club tennis? Sekali dalam seminggu, gue mau lu datang kesini untuk ngentot sama gue setelah latihan. Jangan coba mandi atau bersih-bersih, lu paling seksi kalo keringetan begini, Cath...!"

"Ummm... A~apa!? Enggak mauuuuuh..."

"Ngerti kan? Bagus. Sekarang, gue masukin oke...?! Lihat... Sepertinya kontol gue udah berdiri tegak cuma karena aroma keringat lu ini... Hahahahaha... Ayo rileks, longgarin otot-otot memek lu...!"

"T~tunggu... Mmmhhh! Aaahn! Aku... aku bisa aaaaaah!! M~masukinnya pelan-pelan...!"

Blesssssssss... kontol monster jay mulai memasuki memek Catherine yang sempit itu.

"Ada apa emangnya? Lu kan emang udah gak perawan lagi, Cath. Gue bakal genjotin lu dengan kekuatan penuh pokoknya...!" jay MOT Catherine dan memegangi kedua kaki Catherine diatas bahunya.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...



"Jaaaaaay... L~lebih... pelaaaaaaanin...! Pleaaaassaaaahhh!! Hmphhh! Hmphhh! Mmmph! Ah! Nhh! Ahnn! (Nggie... M~maafin aku... aku...)"

Kemudian menjelang petang, seisi stadiun selesai berlatih termasuk tim cheerleader dan juga tim basket.

"Terima kasih semuanya...! Latihannya cukup bagus!! Good job, girls...!!!"



"Sama-sama...!"

"Kamu juga yah...!"

"Wow, capeknya hari ini...!"

"Hei, nggie... Aku gak liat jay latihan hari ini..."

"Yah, entah kenapa tumben dia bolos?"

"Hmmm... Aku gak benar-benar menikmati latihannya tadi karena gak ngeliat jay latihan...!"

"Sama sih... Jay udah kayak energi juga buat kita... Otot badannya... Tingginya... Ganteng juga sih..."

Sementara anggie mendengar ocehan teman cheerleadernya itu, anggie tampak tidak bersemangat juga dan merenung sambil berjalan menuju ruang ganti mereka. (Aku penasaran... Aku bakalan telepon dia setelah ini...)"

"Oh iya, aku haus nih. Mau ikut pergi ke cafe nanti pas pulangnya? Aku traktir iced americano nanti...!"

"Yeah... Boleh juga ide kamu...! Eh, nggie. Kamu ikut kan?"

"Pasti... Ayo cepat kita ganti pakaiannya, setelah itu kita ke cafe...! (Aku sebenarnya... sedang jatuh hati dengan jay, hehehehe...)"

Anggie tidak menyadari bahwa dalam pernyataan teman cheerleadernya tadi menyatakan bahwa mereka tidak bersemangat soal tidak melihat jay latihan karena mereka juga sering bergantian merasakan kejantanan jay. Yang berarti hampir semua tim cheerleader adalah "mainan" pribadi jay yang belum anggie ketahui.

"H~hei anggie... Apa... kamu punya waktu? Aku ingin menunjukkan sesuatu kepadamu...!"

"Oh, siapa yah? A~apa yang mau kamu tunjukkan?"

Pria itu bernama aji, seorang fotografer mesum yang mengambil candid foto & video ketika anggie sedang berlatih cheerleading dan juga ketika anggie diam-diam melayani nafsu dan berhubungan seks dengan jay di dalam ruang ganti pada waktu itu. Aji merekamnya dan hendak memberikannya kepada anggie.

"Jangan merasa takut gitu, anggie! Aku hanya ingin menunjukkan sesuatu kepadamu saja..."

"Menunjukkan padaku, apa? (Ada apa dengan cowok ini...?)"

"I~ini sebuah foto & video... I~ini kamu, bukan nggie? Lihat dengan benar sekarang." pria itu membuka ponselnya dan memutar rekaman video itu.



[Ahh... Aah... Ahn... Hmmm... Hmph... Haaa...] suara desahan yang anggie kenal, ya suaranya sendiri berada di dalam ponsel yang dipegang oleh aji itu.

"Huh? EHHHH!? I~itu... aku! Bagaimana bisa... kamu...!?" anggie sadar dari sudut video itu diambil dan dengan siapa anggie bercinta. Anggie mencumbu jay, jay menindihnya, lalu anggie mencoba gaya 69 dan mengulum kontol besar jay.



"Kamu tahu... A~aku yang merupakan penggemarmu, tentu... sangat shock melihat gadis pujaanku melakukan hal menjijikkan seperti ini setelah latihan atau bolos kelas! tapi... j~jangan khawatir! Aku akan merahasiakannya untukmu..."

"K~kamu yakin...?"

"Itu kalau, k~kamu mau melakukan sesuatu untukku juga sebagai imbalannya..."

"A~apa...?"

"Aku tidak bisa mengatakannya... d~disini. Ayo ikut denganku...!"

"(Glek...) Uhhh..." anggie menelan ludah nampak cemas akan permintaan aji ini, selain wajahnya yang jelek juga tidak sesuai standarnya yang seperti jay.

Aji kemudian mengajak anggie berjalan menuju ruang club fotografi dan pria itu memberitahukan anggie untuk duduk disana sambil dirinya mengambil sebuah kostum dari dalam sebuah loker.

"Anggie... K~kamu bilang aku harus... menutup mulutku bukan? Sebagai imbalannya, a~aku ingin kamu memakai kostum ini dan menjadi model foto untukku..."

Anggie mengambil kostum itu dengan ragu, kemudian memasuki ruangan ganti di dalam ruangan itu juga. Tak berapa lama, anggie keluar dengan memakainya namun wajahnya nampak gelisah karena ukuran kostum itu cukup sempit dan ketat, dengan desain mirip nude cosplayer yang memperlihatkan putingnya dan juga memeknya dari bahan kain tipis kostum itu.

"K~kostum apaan... ini...? Ini... S~sangat memalukan...!" anggie mengenakan kostum cheerleader dewasa dengan aksesori mesum yang menghiasinya.



"Wehehehehe! A~aku tahu... kostum ini akan sangat cocok untukmu, anggie! Aku... m~memilih kostum ini karena terkenal dipakai oleh salah satu cosplayer terkenal...!" aji bersemangat dan nafasnya memburu melihat tubuh anggie hampir polos di depan matanya.

"C~cosp... cosplater...? cosplayer? A~apa itu...?"

Demam cosplay pada jaman mereka tumbuh belum lah semasif bertahun-tahun mendatang, tak heran jika anggie cukup asing dengan kata-kata itu terutama dia tidak terlalu menyukai suatu culture luar karena kesibukannya untuk berlatih cheerleader yang menyita waktunya.

"Oh, jadi k~kamu gak tahu? B~baiklah..."

"J~jadi... itu saja kan? Apa aku sudah boleh pergi sekarang?"

"A~apa? Tentu saja tidak, nggie! Kita masih harus melakukan photoshootnya juga...!"

"Photoshoot...?"

"A~aku... ingin mengambil fotomu dalam beberapa sudut dan pose... S~sekarang cepat, buka lebar kaki kamu...!"

"H~hah? Nghhhh...." anggie nampak malu di depan aji yang sudah menyalakan ponselnya dan mengarahkan kameranya kearah tubuhnya. Dan juga ditambah ketika dia mendengar harus membuka lebar kakinya berarti pria ini ingin merekam area pribadi miliknya juga.

"Ayo...! Ayooo...! Oooohh... OOOOOOHHH! Aku bisa... melihat v~vagina milik anggie, terekspos jelas... d~di depanku...!" aji menyemangati anggie karena tidak mungkin bisa menolak permintaannya.

Anggie perlahan jongkok dengan kedua tangannya dibelakang menumpu diatas lantai, anggie mulai membuka lebar kakinya dan belahan memeknya perlahan terbuka di depan aji itu.

"Bwoooooooohhhh!! Ayoooo, buka itunya nggie... Biar aku.. b~bisa lihat dengan lebih jelas."

Anggie paham maksudnya dan jari telunjuk dan jari tengahnya mulai bermain dengan membuka lebar bibir memeknya menyamping dan memperlihatkan bagian dalam memeknya dan juga klitorisnya yang menonjol.

"M~menakjubkan...!! Aku... aku bahkan bisa melihat isi dalam vagina idolaku...! Ughhhh..." aji mengeluarkan kontolnya dari dalam celananya, perlahan mengocoknya ketika satu tangannya mencoba merekam adegan live idolanya melakukan sesuai perintahnya.



"Uuuuuggh... U~udah yaaaah...!" anggie tampak malu-malu melihat aji sedang masturbasi di depan matanya dan berusaha menyudahinya.

"B~boleh... aku jilat gak, nggie?"

"A~apaaa!? J~jangaan!!"

"Aku p~penasaran... seperti apa rasanya... menjilat kemaluan wanita idolaku sendiri... Slrrrppp! Slllrrrpp!" aji mendorong tubuhnya turun dan kepalanya mendekati memek anggie selain pertama mengendusnya kemudian menjulurkan lidahnya tanpa mempedulikan penolakan anggie.

"Eeeeeeekk! Stooooop...!" anggie mulai mendesah ketika lidah pria itu masuk ke dalam memeknya dan mencoba menyapunya perlahan mulai dari bagian luarnya dan perlahan memasuki liang memeknya.

"Mmm! Nikmat jugaaa! D~dengan rasa yang begitu halus pada permukaannya...! tapi aku takjub... Aku... tidak percaya bahwa penis pria bule itu benar-benar... muat di dalam lubang sempit milikmu ini, anggie! Kamu memang... gadis nakal! Kamu memang pantas mendapatkan hukumannya!! Slrrrppp... Sllrrrrppp..." aji terus menjilati klitoris anggie tanpa ampun.

"Hnghhh! Nghhhh! Nggggghhhh! (T~tolong aku... jaaaaayy! Aku... membenci pria ini...!! jadi kenapa... kenapa pria menjijikkan ini mencoba untuk membuatku orgasme...?) A~akuuuu...!! Keluaaaar...!! Hnghhhhhh!!" anggie menekuk tubuhnya sedikit dan perlahan cairan orgasmenya menyembur masuk ke dalam mulut aji yang terus saja menjilati memeknya itu.

Crrrrrrrttttt...Crrrrrrrttttt...Crrrrrrrttttt...

Crrrrrrrttttt...Crrrrrrrttttt...Crrrrrrrttttt...

"Mmhh!? Ooooooh? Apa kamu... s~squirt, anggie? A~aku... belum pernah melihatnya sebelumnya!!" aji menarik mundur wajahnya yang tersiram cairan orgasme anggie itu dan masih menatap kearah memeknya yang berkedut dan mengeluarkan sisa-sisa orgasmenya.

"Haaaah... Haaah... Haaaa... (Pria jelek ini... bisa membuatku... orgasme...) Haaah... haaah... Hah... Haaaah..."

"Sekarang, berlutut dengan kaki dan tanganmu!! Buahahahaha!" aji menginginkan anggie untuk menungging kearahnya.

"Nhhh... Mmmf... S~seperti ini...? (Aku membenci ini, tapi tubuhku...) Haaah... Haaaah... Haah..."

"Ooooh! Bagus itu, nggie! Perfect...!"

Ckrek... ckrek... ckrekk...

Ckrek... ckrek... ckrekk...

Aji memencet shutter pada layar ponselnya, "Yah, seperti itu anggie! A~angkat pinggulmu lebih tinggi lagi!!"

Ckrek... ckrek... ckrekk...

Ckrek... ckrek... ckrekk...

"Nhhhh... A~aku tidak bisa menahannya lagi...!" aji memegang pantat anggie dan merabanya sebentar. Anggie merasakan aji sedang berlutut juga dan hendak memasukkan kontolnya ke dalam memeknya sebentar lagi.

"APAAAAA!? HEEEEEEEIIII!!!" anggie tentu saja memberontak ketika aji berusaha memperkosanya tidak sesuai dengan janjinya yang sebelumnya. Anggie meronta cukup keras dan usahanya tidak membuahkan hasil karena aji sudah menempelkan kepala kontolnya di depan memeknya.

"Anggie, boleh aku... masukin sekarang ke dalam? P~pleaseeee...!? Aku... akan memberikan keperjakaanku... kepadamu!!"

"WOOOOIII, T~TUNGGUUUUU! E~ENGGAAAAAAAKK!!" anggie masih memberontak ketika aji hampir berhasil mempenetrasinya sekarang.

"M~mungkin... aku akan... memulainya dari ini...!?" aji berhati-hati memasukkan kepala kontolnya di depan lubang memek anggie dan satu tangannya memegangi pergelangan tangan anggie agar tidak meronta lebih jauh lagi dan menerima dirinya saat itu.

"AAAAAAAH!!!" anggie menjerit karena kontol aji dimasukkan dengan terburu-buru.

"Oooh!? Lihat, semua penisku... masuk seutuhnya...! Anggie, meski milikku tidak sebesar pria itu tapi lubang milikmu sungguh benar-benar hangat dan juga sempit!! Aku tidak... percaya ini! Aku berpikir, bahwa milikmu akan longgar karena sering dimasuki oleh milik pria itu... dan juga aku berhubungan badan... dengan idolaku...! Huahahahaha!

"I~ituuuu... buuuukaann... AAAAAAAHHH!!"

Plak... Plak... Plak...

Plak... Plak... Plak...

Baru sebentar saja masuk dan menggoyangkan pinggulnya, aji merasakan kontolnya akan meledak. "Uuuh! A~aku mau nembak, nggie!" Aji tidak sekuat dan semahir jay dalam berhubungan badan dan itu makin membuatnya cemas karena sebentar lagi aji akan ejakulasi. Anggie tidak ingin aji menghiasi lubang memeknya dengan sperma pria jelek sepertinya.

"JANGAN!! JANGAAAN!! JANGAN DIDALAAAAM...! STOOOPPP...!!!"

"Mmmppph! OOOOOOHHH!" aji mengerang keras dan menyemburkan spermanya di dalam memek anggie dalam satu hentakan.

Croooott...Croooott...Croooott...Croooott...

"Gffff! Hhhhhffff!! Nnnnnnhhh! ANGGIIIIIIIIEEEEE!! A~aku... sudah keluarin semua... di dalam tubuhmu... Itu... nikmat sekali berada di dalam lubang milikmu ini, nggie..! Heheheheeh...!"

"Aaaaah! Gaaaaah... K~kamu... gilaaaaaa... Uuunnnnnhhh... (A~aku... bisa-bisa hamil... dengan pria ini...!)" anggie tidak mempercayai bahwa aji benar-benar menembakkan spermanya di dalam perutnya saat ini. Sesuatu yang hanya ingin dia rasakan hanya dengan jay seorang yang boleh mengisi rahimnya dengan benih super miliknya bukan benih pria jelek seperti aji.

"Huhuhuhuh! A~aku beruntung... tidak masturbasi beberapa hari, jadi aku memiliki cukup banyak dan buktinya ada disini! Vagina idolaku penuh dengan calon anak milikku...! Aw... mungkin ini terlalu banyak? Lihatlah ini, nggie! Ini mungkin bisa membuatmu hamil melihat banyaknya sperma yang tertampung di dalam sana!!" aji menarik keluar kontolnya dan menyalakan kembali ponselnya untuk merekam lelehan sperma miliknya perlahan keluar dari dalam memek anggie dengan cara dikoreknya sedikit demi sedikit.

"Lihat, nggie masih ada lagi yang tumpah keluar! Bwuahahaha...!!'



"Uuuughhhh... K~kamu... kejaaaam... Haaaah... Haaaah..."

"Aku... menjadi sangat bersemangat hanya memikirkannya saja kalau kamu bisa aku hamili dengan sperma bau milikku ini...!" aji menatap jari-jarinya yang berlumuran sperma bercampur dengan cairan orgasme anggie.

"Baiklah...! Aku akan kembali... memenuhi lubang milikmu ini sampai tidak ada lagi sperma yang tersisa, anggie!!" lanjutnya sambil berusaha membangunkan kembali kontolnya.

"Huh...? K~kita akan melakukannya l~lagi...?"

"T~tentu saja! Sekarang, balik tubuhmu dan aku ingin mencoba gaya misionaris!!"

Sementara malam hari dihari yang sama... Didalam rumah Catherine ketika dia sedang sendirian...

"Hmmphhh! Aaaah! Aaah! Haaa! Aaahnn! Ahnn! Nhhh!" Catherine terbaring diatas kasurnya dan satu kakinya terangkat ketika jay kembali menggunakan tubuhnya untuk memuaskan dirinya sendiri.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...



"Hei, Cath... Lu udah mulai terbiasa sama ukuran kontol gue sekarang, gak sakit kan gue genjot kasar barusan?" jay menggenjot Catherine tanpa ampun sebelum menurunkan tempo genjotannya.

"E~enggaaaak! Aaaah! S~saudaraku... sebentar lagi akan kembali, jaaay... Nhhhh!" Catherine berusaha mengingatkan jay agar segera menyelesaikannya.

"(Lain kali, gue harus melakukan threesome dengannya dan juga anggie. Gue bahkan akan melakukannya di depan saudaramu sendiri, Cath. Hehehehehe!) Hm? Baiklah. Kenyataannya, bagaimana jika kita memperlihatkan kepadanya bagaimana saudarinya mendesah dalam kenikmatan bercinta di dalam kamarnya sendiri? Lu suka kan ide gue, Cath?" jay tersenyum dengan apa yang sudah dia rencanakan sebelumnya dan ingin lebih menggoda Catherine lebih jauh lagi. Jay mendekap kepala Catherine dan membuatnya menatap matanya yang bak elang sedang menatap mangsanya.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"Ayo kita ajak anggie lain kali, dan kita bisa mengadakan pesta seks bersama. Lu gak keberatan, bukan?"

"A~apa...? Aku... tidak akan pernah... Aaaah! Aku tidak ingin anggie untuk... membenciku... Ahn! Ahh! Haaaah!"

"Tenang saja! Gue bakal bicara dengannya nanti..."

"Tapi... Uuuuhhh...!"

Tak lama berselang, pintu rumah mereka terbuka. Catherine sangat hafal dengan suara pintu yang dibuka dan langkah kaki saudaranya itu.

"Ahhh, akhirnya sampai rumah juga... Capeknya seharian di kampus... Huh? Lampunya menyala...? Papa sama mama bukannya pulang malam? Mungkin Catherine?"

Kembali di dalam kamar Catherine,

"Ahh! Lihat... D~dia kembali kan, jay!" Catherine panik ketika saudaranya datang dan jay belum menyelesaikan kegiatan mereka.

Jay menghentikan genjotan kontolnya dan membiarkan kontolnya menancap di dalam memek Catherine. "Aww shit..."



"C~cepat... Sembunyi di dalam kamar mandi sekarang, jay!!" Catherine ingin menyembunyikan jay dan menghentikan sementara kegiatannya karena saudaranya pasti akan datang ke kamar Catherine saat ini.

"Hauuuhhh, aku sangat lapar... Apa yang harus aku buat untuk makan malam...? Hei, Cath!! Apa kamu ingin makan malam!? Hmmm? Mungkin dia memang gak ada di rumah?" saudara Catherine tidak mendengar adanya suara/hawa kehadiran mereka karena sedang bersembunyi.

"(Sshhhh... Diemmm... Ooooh... Apa yang harus aku lakukan..? Ummmm...)"

"(Hei, Cath... panas sekali disini... Apa gue bisa keluar belum?)"

"(B~belum... Tunggu sebentar, tetep sembunyi sana...!)"

Disaat mereka berdua berbisik-bisik itu, saudara Catherine yang penasaran kemudian membuka pintu kamar Catherine dan meyakinkan dirinya Catherine tidak ada di rumah saat ini...

"Cklek... Cath, kamu disini? Hah? Kamu tidur kah, Cath?" saudara Catherine melihatnya sedang berselimut tebal hingga menutupi wajahnya tanpa memeriksanya terlebih dahulu karena Catherine tidak memakai busana dibaliknya sedang bercinta dengan jay sebelumnya yang bersembunyi di dalam kamar mandinya.

"Nhhhh... J~jangan... udah berkali-kali aku bilang jangan masuk tanpa ijin ke dalam kamarku..."

"Eh... M~maaf! tapi, bagaimana? Apa kamu ingin makan malam? Aku penasaran dengan itu saja..."

"A~aku... tidak merasa enak badan hari ini... A~aku akan melewatkan makan malam deh kali ini, kamu... kamu saja yang makan sendiri sana..."

"Oh... Oke... oke... Ya sudah, cepat sembuh ya.." balas saudaranya kemudian menutup pintu kamar Catherine.

"Nhhh... Fiuuuuuh... Syukur dia tidak mengetahuinya..." Catherine membuka selimutnya dan memegang dadanya dengan telapak tangannya sambil bernafas lega.

"Semua baik-baik saja, Cath? Disini panas sekali...!"

"Hei... Hei... Sssshhh, tetap diam, jay... Kencang sekali suara kamu...!"

"Lagipula apa yang lu takutin sih? Itu gak masalah kan kalau dia mengetahuinya?!"

"T~tapi..."

"Oh iya... Barusan gue sms anggie dan mengajaknya kesini..."

"A~apa!? K~kesini!?"

"Yah kesini, emangnya ada yang salah?"

"E~enggak sih..."

"Tenang aja seperti kata gue. Gue tahu dia bakalan ngelakuin apa yang gue suruh, bwahahahahah!"

Setengah jam berlalu, dan bel rumah Catherine berbunyi ketika saudara Catherine sedang menyantap mie instan cup yang tersedia di dalam dapurnya.

Ting... Tong...

"Hm? Siapa yang datang jam segini? Mama udah pulang? tapi... mama bilang mama tidak akan pulang malam ini... Apa berubah pikiran yah? Bentar...!" ucapnya sambil terus mengunyah mie instan cup yang dipegangnya itu kemudian berjalan menuju pintu utama untuk membukakan pintu untuk tamunya.

"Hah? Anggie!? Tumben..."



"S~sorry ganggu malam-malam begini... Ah, tadi Catherine mengirim sms kepadaku. A~aku bisa pulang kalau aku ternyata ngeganggu..."

"Eh...!? E~enggak sama sekali kok!"

"Ah, lupa... Ini ada sisa makanan dari rumah, kamu bisa makan semua kalau kamu mau..."

"M~makasih ya, nggie... Oh iya, masuk gih...! (Wah jarang-jarang anggie mampir kesini, udah cukup lama juga...!)"

Didalam kamar Catherine yang meneruskan kegiatan mereka.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...



"Hei... Anggie udah disini tuh, apa gue harus stop bentar atau terusin aja? Mwehehehehe...!" senyum jay berusaha menggoda Catherine.

"Ahhh! J~jangan... Tarik jay... ahh! Dia... dia akan membenciku kalau dia melihatku bercinta sama kamu seperti ini! Ahh... Aaaaah!"

"Yah baiklah, gue bakal nurutin apa kata lu...!" jay menarik keluar kontolnya dan menghentikan genjotannya.

"Aaah... Nhhh... Hufff... hufff... Jay... cepat pakai pakaianmu kembali..."

"Kenapa Cath? Gue bakalan ngelepasnya lagi nanti, ribet ah...!"

"Tok... Tok... Tok... Tok... Cath? Kamu enggak apa-apa? (Eh... Kenapa ada jay di dalam kamar Catherine...?)" suara anggie mengetuk pintu kamar Catherine kemudian masuk ke dalam kamarnya untuk mencari tahu kenapa dia mengirim sms padahal yang mengirim sms adalah jay dengan menggunakan ponsel Catherine dan anggie menyadari jay juga berada di dalam kamar Catherine untungnya jay menuruti perkataan Catherine dan memakai kembali pakaiannya dan duduk diatas kasur miliknya.

"Oh, nggie...! Halooo..."

"Hai, Cath... jay disini juga..?"

"Yeah, b~benar..."

"Hei... Akhirnya lu disini juga, lama bener...!"

"K~kenapa kamu juga disini, jay...?"

"Kita sudah menjadi teman dekat setelah dari pantai kemarin. Oh iya dan juga, hari ini ulang tahun gue loh. Jadi Catherine ngebantu gue untuk ngerayainnya..."

"Oh, benarkah...?"

"Lu mau bantuin juga, kan? Lihat ini, kita bahkan punya bir. Ayo ikut minum..."

"T~tentu saja...! Eh? Bir...? (Kapan... Catherine sama jay...)"

"Ayolah, gak masalah kok. Minum aja...!" paksa jay memberikan kaleng bir itu kepadanya.

Di dalam kamar saudara Catherine, dia sedang bermain dengan ponselnya tanpa henti diatas kasurnya. "(Hmmm... Mereka sedang apa yah? Aku jadi penasaran... Apa mungkin aku harus mengeceknya...? Oh... Ada video baru yang diupload, pasti anggie lagi... Siapa sih yang bikin video ini? banyak sekali viewnya... bisa sampe 1 juta view dalam 3 hari setelah upload... Hm? Apa link yang tertaut ini? [Unlock semua video dengan satu kali pembayaran...] I~ini... ini sih website bokep...!"

Saudara Catherine melihat preview gambar dengan background cheerleader sedang bercinta dengan pria bule. Gadis itu tampak diblur/sensor pada area wajahnya akan tetapi terlihat jelas bahwa pria itu bercinta dengan gadis itu tidak mengenakan kondom. "A~apa!? Kalau videonya anggie berkaitan dengan link ini, berarti ini asli anggie yang direkam?"

Kembali ke dalam kamar Catherine, 3 kaleng bir itu sudah habis dalam sekejap dan tergeletak diatas lantai. Para gadis tampak tipsy dan wajahnya memerah ketika jay duduk dikelilingi oleh Catherine dan juga anggie. Jay mencumbu anggie yang berada di sebelah kirinya dan Catherine menungging berusaha mengulum kontol jay. Tangan jay juga bermain dengan lubang memek Catherine yang sedang menungging itu.

"Mmmh! Slrrppp...! Slrrrppp...! Mmmm! Mmmph! Mmhnnn!"

"Lu cepet banget mabuknya, nggie. Lu gak kuat nahan alkohol rupanya? Hahahaha! Sekarang... Lubang mana yang harus gue pake duluan? Mungkin punya Catherine?" jay melepaskan kulumannya dan dari kedua lidah mereka saling terkait air liur masing-masing ketika jay semakin menarik wajahnya menjauh.

"Huh?" anggie tampak kecewa dengan plihan jay ketika jay memainkan jari-jarinya pada memek Catherine.

"Ayo, Cath...! Naikin gue...!" perintah jay kepadanya. Catherine kemudian menghentikan kulumannya.

"Fwuuuhh... O~oke..."

Jay kembali merebahkan tubuhnya diatas kasur Catherine, dengan satu kali angkatan pada kedua paha Catherine. "Huuppp...!" Jay sukses mengangkat tubuhnya dan menempatkannya pada posisi yang benar, memek Catherine berada tepat diatas kontol jay yang sudah kembali mengeras.

"Kyaaaaaaaaaahhh!" jay menurunkan tubuh Catherine dengan cukup kencang membuat kontolnya menembus memeknya dengan kasar. Catherine berusaha berpegangan pada paha jay dan membuat posisi WOT sempurna.

"Haaah... Hah... Ahn... Aaah! Aaah... Hmmph! Hmphhh...!"

"Ayo... Goyangin pinggul lu lagi! PLAK..." jay menampar pantat Catherine sekali dan Catherine mulai menggoyangkan pinggulnya seperti keinginan jay.

"Hei, nggie...! Jangan berdiri ngeliatin aja disitu, ayo kesini...! Gue pingin lu dudukin muka gue, gue pingin jilatin memek lu...!" lanjut jay memanggil anggie dengan melambaikan tangannya.

"Ah... Ookee..." Anggie perlahan berjalan menuju kearah mereka dengan menurunkan celana pendeknya dan membiarkannya tertinggal diatas lantai. Anggie kemudian menaiki kasur tempat jay dan Catherine sedang WOT dan memamerkan memeknya tepat diatas wajah jay seperti yang dia minta.

"A~apa... Ini... ini cukup...?" anggie membuka lebar mulut memeknya dengan dua jarinya.

"Wah... Lihat ini, gimana gak ngacengin kalo memek lu udah becek gini? Hahahaha... Emang bakat lonte lu, nggie...! Ayo cepat dan deketin memek lu sini...!"

"Haaah... Hhhh..." anggie mendudukin wajah jay dan jay mulai menjilati memeknya dengan lihai tanpa mengurangi irama genjotannya pada memek Catherine.

"Nnnnhh! Sllrrppp... Sllrrppp... Aaaaah... Enaaaak?" jay menggoda anggie yang terlihat berusaha menahan raut wajahnya akan kenikmatan lidah jay.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"Ahh... Aaah... Ahn... Haaah... Haah..." sementara Catherine bergoyang naik turun menikmati memeknya digempur habis-habisan oleh jay.

PLAK...

PLAK...

Jay menampar pantat Catherine sesekali sebagai tanda agar Catherine mulai mengambil alih dan menggoyangkan pinggulnya naik turun, maju mundur sesuka hati. Tak lupa Catherine meremas toket anggie yang berada di depan pandangannya kemudian menariknya untuk Catherine ciumi dan jilati tengkuknya.

"A~anggie, payudaramu lebih besar dari milikku... Haaah... Mmmph... Apa ini nikmat? Huff...! Hffff...!"

"A~aaah... C~Cathhhhh... T~tungguuuu... Aaaah! Haah... Haaah..."

"Pwaaaahhh... Udah cukup... Udah waktunya gue gantian masukin... Hei, Cath... Gantian sama anggie gih, gue pingin ngontolin dia sekarang...!" jay menghentikan jilatannya pada memek anggie dan menginginkan mereka bertukar posisi sekarang.

Anggie mencoba memundurkan tubuhnya perlahan dan memeknya sudah tepat berada di depan kontol jay. Dalam satu kali tarikan nafas, anggie menurunkan pinggulnya akan tetapi belum sampai kontol jay berhasil mempenetrasinya lalu jay menghentikan anggie dan membuatnya makin tanggung karenanya.

"Gue... ubah dulu bentar. Gue bakal ngentotin lu setelah ini! Oke, lu berdua sama-sama nungging sekarang dan tunjukkin pantat lu ke gue. Nah baru setelah itu, gue bakal coblos memek kalian gantian sesekali. Bwahahahaha! Pemandangan yang bagus... Kalian cepet tanggap sekarang yah! Hei, nggie... Gue pingin denger lu memohon coba!"

"Nnnn... Nhhh... P~pleaseeeee..."

Jay senang dengan anggie yang cepat tanggap, jay mengarahkan kontolnya terlebih dahulu kepada anggie yang menungging disebelah kiri tubuhnya. Setelah menarik pinggul anggie mendekat, dalam satu hentakan jay berhasil mempenetrasi memek anggie yang sedari tadi menunggunya.

"Yesshhh! Gue baru nyadar, kita udah cukup lama gak ngentot ya, nggie...!"

Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...

"Hhffff... Aaaah, A~aku sukaaaa! Terusssssshhhh!"

Jay mengarahkan telapak tangan kanannya dan jarinya mengocok memek Catherine sebagai upah dia menunggu gilirannya.

Creeppp...Creeppp...Creeppp...Creeppp...Creeppp...

Creeppp...Creeppp...Creeppp...Creeppp...Creeppp...

"Aaaah... Ahhn... Ahhnnn... Nhhhh... Ngghhhh... Aaah! A~aku... aku... mau keluarrrr!"

"A~amazinggggghhh! Aaaaah!'

Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...

Creeppp...Creeppp...Creeppp...Creeppp...Creeppp...

Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...



"Fuckkkk! Yeaaaah! Lu semua seneng kan ngentot sama gue? Bwahahahahaha...!"

Crrrrrrttttt...Crrrrrrttttt...Crrrrrrttttt...

"Ohhh? Lu barusan ngecret yah, Cath?" jay merasakan jarinya ada cairan hangat yang menembak dari dalam memek Catherine.

"Y~yaaaaaah... A~aku... masih keluar dikitttt... Aaaah!"

"Bahahahaha! Selanjutnya adalah... giliran anggie! Gue bakal banjirin memek lu sampai lu orgasme juga...!"



Crrrrooottttt... Crrrrooottttt...

"Makan nih peju gue, nggie!" jay menguatkan otot-otot sekitar pinggulnya dan menembakkan spermanya di dalam memek anggie.

"Aaaah! Jaaaaay! Aaah! Amazinggg! Aku... aku bisa merasakannya di dalam perutku! Ah! Aah...! Kamu menumpahkannya di dalam..."

Crrrrooottttt... Crrrrooottttt...

"Lu mungkin bakal hamil setelah ini, nggie. Hahahahaha! Lu beneran bakalan hamil kalo lu gak nyoba buat ngeluarin tuh sperma gue lebih kuat lagi! Ayo dorong keluar! Atau lu emang pingin hamil anak gue?" jay menarik keluar kontolnya dari dalam memek anggie yang berlumuran sperma miliknya itu. Lelehan spermanya mulai turun kencang dan menghasilkan suara seperti kentut menandakan banyaknya cairan sperma di dalam liang memek anggie sekarang.

"Nah sekarang, gue bakal mejuhin Catherine juga... Cath, buka lebar kaki lu! Gue mau masukin sekarang! (Pesta malam ini benar-benar mantap! Hahahaha! Mungkin gue harus bawa mereka berdua kerumah gue dan gue jadiin seks toys gue... Hahahahaha!)" jay memang masih on fire terbukti dengan ejakulasi sekali tidak menyurutkan kontolnya untuk segera melemas justru makin berdiri tegak ketika melihat memek Catherine yang memanggilnya untuk bertamu di dalamnya.

"O~okeee..."

Didalam kamar saudara Catherine, pria itu masturbasi karena melihat foto milik anggie sedang bersetubuh dengan jay. Dirinya tidak bisa menahan hasratnya saat itu. "Haaah... Haaah... Haaaah... Anggie... Kenapa? Kenapa kamu melakukannya dengan pria itu...?"

"FUCK...!! AAHHH... AAKUUUUU... KELUAAAAAARRR...!" suara lenguhan terdengar keras dari kamar seberang yang membuat saudara Catherine kemudian tersadar dari ponselnya.

"(Hah? Aku... mendengar suara anggie! Dia kan seharusnya sedang bersama Catherine...! Apa yang sedang mereka lakukan!?)" saudara Catherine itu kemudian berlari keluar dari kamarnya dan mencoba masuk ke dalam kamar Catherine.

Didepan kamar Catherine, suara kedua gadis itu makin membahana. Suara desahan merdu mulai terdengar oleh saudara Catherine dan membuatnya ragu dan pikirannya kemana-mana...

"(S~sekarang, itu suara Catherine, kan!? A~aku coba intip deh...)" saudara Catherine membuka sedikit pintu kamar Catherine dan mengintip ke dalamnya. "(A~APAAAAA!?)" Dia melihatnya, ketiga individu itu telanjang penuh. Jay duduk dan menikmati genjotan Catherine sambil meremas toketnya, mulut jay menjadi bulan-bulanan anggie dengan teknik french kiss nya. Jay bak seorang raja dengan selir-selirnya sedang bercinta.

"M~mantaaaaap!! Aaaaah!" Catherine menikmati genjotan kontol jay dan mengaduk-aduk memeknya.

"S~siapa yang kamu suka atau yang paling hebat menurutmu, jay? Aku atau Catherine? Hehehehe... Muaaaaahhh! Slrrrrrppp! Slrrrrrrrppp!" anggie terus asyik berpagutan dengan jay dan terus memberinya FK.

"(Aaaaah...! Anggie dan Catherine!? Mereka...?)"

"Nhh! Nhhh! Nnnn!"

"Cepatlah, c~Cath... Aku juga ingin... sekali lagi...! Aaah!" anggie yang bertukar posisi kembali dengan Catherine sudah tidak sabar merasakan nikmatnya kontol jay bukan hanya dengan jarinya saja.



"B~beluuuummm! Nnnhhh! T~tungguuuuuu...!"

"Hyaaaaaaaahhh!"

"Ooooooghh! Cepaaaaaaaat!" anggie tidak sabaran sambil menjilati puting jay di depan wajahnya.

"Okeeeee... Baiklah...! Kalian berdua gini aja... Kalian bisa gesekin kontol gue make memek kalian, sini duduk saling bertatapan...!" jay menarik jarinya dari dalam memek anggie kemudian Catherine terpaksa menyerahkan posisinya karena jay menarik kontolnya dari dalam memeknya.

Kedua gadis itu paham dan saling menyilangkan kakinya seperti gunting dan menempatkan kontol jay ditengah-tengah memek mereka. Anggie meraba kepala kontol jay dan memainkan lubang kencingnya dengan jari telunjuknya.

"Nah sekarang, kalian berdua tahu kan harus ngapain? Hahahaha!" ucap jay merangkul kedua gadis itu yang berada pada sisi kanan-kiri tubuhnya.

Anggie dan Catherine mulai menggoyangkan pinggulnya masing-masing. "Jay! K~kamu gimana? Enak diginiin?" ucap anggie menggerakkan pinggulnya naik turun dan membuat tubuhnya makin terbakar nafsu ketika menggesekkan memeknya pada batang kontol jay.

"Ayo, Cath! Lu pake mulutmu yang nganggur itu...!" Catherine menarik kontol jay dari genggaman tangan anggie dan perlahan menjilati kepala kontolnya.

Saudara Catherine yang menonton kegiatan threespme antara Catherine, anggie dan juga jay itu perlahan membuka celananya dan mengocok kontolnya sendiri sambil mengintip mereka dari celah pintu.

"(Ah... Gilaaaa!!)"

"A~aku yang akan melakukannya! Aaaaaaah!" anggie berebutan dengan Catherine tentang siapa yang lebih pantas untuk menyepong kontol jay saat ini.

"Mppph! Mmmph! Nhhh! Nnnnh! Mmmmh! Hffff! Hfffff! Minggiiiir...! Aaah! Gak adil, Cath!" kedua gadis terus bertengkar ketika ingin mengulum dan menjilati kontol jay padahal jay sudah menyuruh mereka untuk bergantian.

"Oke fine! Aku akan menjilati ini saja! Mmmmh!" anggie menurunkan kepalanya dan menjilati buah zakar jay sementara Catherine berada diatas mengulum kepala kontolnya.

Sepuluh menit berlalu...

"Hei... Hei... Gue... mau keluar! Biarin gue ngecrotin muka kalian! Nghhh! Terima itu...!"

Kedua gadis itu telah bersiap dan bersimpuh di depan kontol jay kemudian...

Crooooooooottttt...

Crooooooooottttt...

Crooooooooottttt...

Sperma jay berterbangan dan mengenai wajah kedua gadis itu. Wajah dan toket kedua gadis itu terhiasi sperma jay dengan sempurna. "Fiiuuuuuhhh... Gue keluar cukup banyak hari ini, sayangnya gue punya batas. Gue rasa gak sanggup keluar lagi! Gue juga lapar, ayo kita makan!"

"Huh...? S~sekarang...?" Catherine merasa kecewa karena belum terpuaskan karena harus berbagi kontol dengan anggie.

Mendengar itu, saudara Catherine bergegas memakai kembali celananya dan pergi dari kamar Catherine.

Keesokan harinya, sepulang jam kelas. Saudara Catherine berjalan pulang dengan melamun.

"Yo! Kenapa lu pucat banget? Apa ada sesuatu?" temannya yang biasa dengannya menepuk pundaknya.

"Oh... Hei, bro... N~aaah... Gak ada apa-apa kok..."

"Ah, gue tahu... Pasti ada hubungannya dengan anggie?"

"Ghhhh... Aku bilang tidak ada-apa, pergi sana..."

"Woaaaaah...! Itu bukannya anggie disana? dan dia... dengan si bule center basket itu kan?" ucapnya sambil menunjuk kearah gerbang kampus.

Kedua gadis itu bercengkerama dengan jay dan pulang bersama, "Jay, mau nginep dirumahku enggak hari ini?"

"Wah, kedengarannya menarik nih! Apa lu ikut, Cath?"

"Ohhh. apa itu boleh? Ajak aku deh kalau gitu...!"

"Awww... Aku ingin... berduaan dengan jay..." anggie kecewa karena Catherine juga tertarik ketika jay melontarkan pertanyaannya kepada Catherine.

"Upsss... Sorry kalau gitu deh, hehehe!"

"Yah, gak masalah kan? Kita bisa threesome lagi malam ini. Hahahahaha!"

"Iuuuuuuhhh..." balas anggie kecewa tapi akhirnya karena jay menggandengnya, mereka bertiga akhirnya berjalan pulang menuju rumah anggie.

"A~apa itu tadi!? A~apa yang sedang terjadi!? gak cuma anggie tapi... Catherine juga? Lu tahu itu, bro?"

Tanpa membalasnya, saudara Catherine itu menundukkan kepalanya dan berjalan pulang. Sementara keesokan harinya, jay yang semalam mendapat laporan dari anggie mengenai video pribadi mereka, akhirnya naik pitam dan mencari aji yang bagian dari siswa photografi.

BAK... BUK... BAK... BUK... BRAAAAAK...

Jay memukuli aji yang berani berbuat kurang ajar kepada anggie terlebih memakai foto dan video pribadi mereka untuk keuntungannya sendiri.

"Gyahhh!! Awww... K~koleksi berharga... milikku..." aji menghapus foto dan video mereka dari laptopnya dengan pengawasan jay.

"Lu delete semua koleksi data lu yang berisi anggie yang udah lu share ke web dewasa, lu brengsek! berani-beraninya lu ngambil keuntungan dari mereka."

"A~aku minta maaf...! Aku akan... menghapusnya!"

"Lu jangan pernah deketin anggie lagi, kalau dia sampe cerita lu berulah lagi, lu gak bakal selamat lagi...!"

"O~oke... A~aku paham...!

Satu tahun kemudian...





Setelah lulus, anggie dan Catherine mengikuti ajakan jay untuk menjadi modelnya. Jay mulai menekuni fotografi dan menggunakan mereka sebagai media "promosi". Mulai dari sana, jay mempromosikan keahliannya lewat sosial media. Hubungan mereka memang tidak berlanjut dan sebatas sex friend semata, Catherine kini berkencan dengan pria bule lain sekarang...

"Lu sekarang membuncit bener, nggie? Apa lu pikir lu masih bisa menari dengan perut besar seperti itu? Hahahaha!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Aaaah! J~jangan dalam-dalam jay... Hyaaaah!" anggie nampak digendong oleh jay dengan perutnya yang membuncit tanda dirinya hamil dengan usia kehamilan terlihat seperti 5 bulanan itu. Anggie terlalu terbawa perasaan sehingga jay membuat dirinya hamil dengan benih miliknya.

Sementara disisi mereka, Catherine yang memiliki kekasih baru juga ikut melakukan foursome dengan jay dan anggie. "Ayo, sayang! Kita bisa buat seorang bayi juga! Aku akan mengisi rahimmu sekarang! terima ini...!" pria itu juga ingin segera menghamili Catherine seperti anggie yang sukses dihamili oleh jay.

"Eh!? B~bayi...!? Aaaaahnn! E~enggaaaaakkk! Jangaaaaaaaaann!" Catherine berusaha menolak akan tetapi tubuhnya terlalu menikmati keadaannya.

"Terima ini, Cath! Cepet hamil yahh! Ini hadiah untukmu. Berikan aku seorang anak yang sehat dengan ini, oke? Hahahaha!"

Crrrrroooootttttt... Crrrrroooootttttt...



"Nghhhhhhhhh... Aaaaahhh! A~aku sedang... dihamiliiiiii... sayaaaaaaaaanggg!"

Bersambung...
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd