Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Portraiture [My Erogeneous Zone] (Chapter.58+59 + Mulustrasi UPDATED 22 APRIL 2024, Chapter.60 on progress))

Karakter mana yang lebih cocok jadi personal assistant Jay untuk saat ini?

  • Kartika

  • Anin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
[Pagi hari di depan kos-kosan tempat jay dan maharani bersaudara tinggal...]

"Selamat pagi, bu!"

"Wah... Cuacanya sangat bagus..." ucap muthe sedang berjalan membuang sampah dapurnya di depan kos-kosan.

"Ah..." mata muthe bertatapan dengan jay.

"Oh! Selamat pagi... muthe...!"



Muthe teringat kenangan waktu itu ketika dirinya meminta jay untuk menyetubuhinya. Muthe menelan ludah dan berlalu tampak canggung setelah bertemu jay dengan mencuri identitas nabila untuk bisa bercinta dengan jay.

"Oh...!?" jay hanya melihatnya berjalan tanpa mempedulikannya.

"(Itu benar... aku... menyukai kontol, juga...)" lamun muthe berjalan menaiki tangga kosannya.

"Ah! Aku salah! Kamu bukan muthe... tapi kamu nabila kan!?"

"Karena kamu selalu siap untuk bercinta denganku, bil... Apa kamu keberatan kalau aku meminta sesuatu kepadamu hari ini? Bisakah kamu datang ke kamarku tanpa mengenakan bra dan juga celana dalam? Kapanpun kamu ada waktu..." ucap jay percaya diri karena merasa yakin bahwa yang di depannya adalah nabila yang senang bercinta dengannya.

"...B~baiklah...!" jawab muthe mengiyakan permintaan jay kepadanya yang salah mengira bahwa dia adalah nabila.

Didalam kamar kosan muthe, dirinya sedang menyuapi "MPASI" kepada anaknya dengan ditemani oleh suaminya.



"Buka mulutnya, sayang... Aaaaaaa!" ucapnya sambil menyodorkan sendok mini berisi bubur bayi ke dalam mulut anaknya itu.

"(Aku... apa aku selalu terlihat seperti wanita yang putus asa...? meski keluargaku duduk di depanku saat ini...? Aku hanya bisa berpikir tentang... seks kemarin itu... dengan pria bukan suamiku...)" muthe mencoba meraba toketnya sesekali sambil membayangkan sodokan kontol jay waktu itu.

"Sayang!"

"Eh... Apa?" lamunan muthe buyar karena suaminya memanggil dirinya.

"Enggak, aku lupa bilang... Tapi hari ini di kantor ada pesta minum. Jadi hari ini aku akan pulang terlambat." ucap suami muthe sambil mengenakan sepatunya hendak berangkat bekerja.

"Aku paham... Baiklah! hati-hati ya...!"

Muthe setelah mengantar suaminya pergi bekerja dan menutup pintu kamar kosannya, muthe mulai mencuci piring bekas sarapan mereka sambil kembali melamun. "(Waktu itu, aku berpura-pura menjadi nabila...! Aku yakin, kebinalan nabila... menempel padaku sedikit karena berusaha menyamar menjadi dirinya... jadi untuk sekarang... kenapa... kenapa juga aku terburu-buru... ingin bercinta lagi...?)"

Setelah menidurkan anaknya dan kemudian muthe kembali menyamar menjadi nabila dan mengikuti permintaan jay yang dia katakan tadi untuk tidak mengenakan bra dan celana dalam ketika menemuinya. Muthe bergegas keluar dari kamarnya sambil mengendap-endap, "(Ahh gila... Sensasi dingin ini... please... jangan sampai ada seseorang yang melihatku seperti ini! Tanpa mengenakan bra, tentu saja payudaraku berguncang ketika menuruni tangga seperti ini... dan aku merasa sangat kedinginan diantara kedua kakiku...)"

"(Aku tidak percaya ini... kenapa aku... mau melakukan apa yang dia perintahkan...?)"

Tok... Tok... Tok... Tok... muthe memberanikan diri mengetuk pintu kamar jay.

"Ah... Siapa?"

"..... Ini... aku... nabila...!"

"Oh, bil...! Cepat sekali yah...! Pintunya tidak aku kunci kok, masuk saja langsung...!"

Cklek...

"(Benar... Aku adalah nabila... Nabila, seorang wanita yang gemar akan seks... jadi please, jay... Cepat... cepat dan setubuhi aku...!)" nabila membuka pintu kamar jay dan masuk ke dalam.

"Lihat... Sepertinya nabila memutuskan untuk bergabung juga...!"

"Hei... Selamat datang...!"

"EH!?" muthe menyadari jay sedang mendoggy nabila tepat di depan matanya ketika dirinya membuka pintu dan masuk ke dalam kamar jay.



"Aku senang bahwa kamu sudah mengikuti arahanku sampai tuntas, benar? Aku sudah mendengarnya semua, the! Kemarin sewaktu aku tidak berada disini, kamu sudah ngentot sama jay bukan? Aku bertaruh itu pasti terasa sangat nikmat untuk bisa keluar dari kesepianmu setelah cukup lama tidak melakukannya!" ucap nabila yang sedang menungging menatap saudari kembarnya yang berdiri menonton mereka sedang bercinta diatas kasur jay itu.

"K~kamu salah..."

"Hmmm?"

"AKU... AKU INI NABILA! AKU BUKAN MUTHE!"



"Oopss... Sepertinya kita mendapat dua nabila disini, hah?" ucap jay kebingungan dengan siapa dia ngentot sebenarnya.

"Dasar... Kamu tidak mau jujur, yah? Kalau begitu, baiklah... Kamu akan menjadi nabila! dan aku yang jadi muthe! tapi jika aku menjadi muthe... Aku akan cenderung untuk bercinta seperti ini, bukan?" ucap nabila sambil membalikkan tubuhnya dan mengangkang bebas di depan jay.

"Kamu bebas menjadi dirimu sendiri... atau menjadi diriku... selama itu menyenangkan bagimu! AH! AAH! AHHH! AHHNNN! AH!" lanjut nabila menikmati sodokan kontol jay di dalam memeknya.

"Kalau begitu, bil...? Sekarang kita sudah memutuskan bahwa yang disana adalah muthe... Kenapa kamu tidak menghampiri kita dan ikut merasakan kontolku juga?" ucap jay yang paham bahwa yang sedang digenjotnya saat ini adalah nabila dan yang diam berdiri adalah muthe.

"Atau kamu akan kembali kekamarmu sekarang setelah kami mengetahui bahwa kamu adalah muthe? Lalu kita bisa berpura-pura seperti aku hanya bercinta dengan nabila seorang saja... dan bertingkah seperti kamu tidak pernah berselingkuh satu kalipun dibalik punggung suamimu..."

"T~TIDAK! AKU JUGA MENGINGINKANNYA! BUAT AKU... MERASA PUAS, JUGA!" muthe tiba-tiba menaiki kasur jay dan berdiri di depan wajahnya. Muthe menempelkan memeknya pada wajah jay dan mendorong wajah jay terbenam diantara belahan memeknya.

"Yah itu justru lebih menarik, the... Ayo kita nikmati waktu ini bersama..." nabila membenamkan wajahnya dan memberi rimming job pada anus muthe yang berdiri diatas tubuhnya.

"AHHHHHN!? JANGAN! HEI... BIIIIIILLLL...!!!"

Jay dan nabila menjilati masing-masing lubang milik muthe dan membuatnya mulai menggelinjang setiap kedua lidah mereka menyapu titik sensitif miliknya.

"AH! AAHN! AAAAHHHN! AHHHH! (Aku tidak bisa menahan diriku... Aku seperti nabila... Aku menyukai seks juga...)"

Jay yang berbaring dan nabila menggenjotnya dengan gaya WOT ditambah muthe bergabung dengannya dan bersebelahan dengan nabila membuatnya mudah untuk berciuman. Kedua saudari itu saling mencumbu selayaknya mereka lupa akan gender mereka satu sama lain. Jay membantunya dengan mengocok memek muthe sambil menunggu gilirannya tiba.

"MNNN! NNNN! MPHHH! MMMHH!"

"Aaaahhh... Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan saja... Melihat dua wanita cantik, bertoket besar, kembar saling berciuman di depan mataku... Ini indah sekali, salah satu keindahan hidup yang pernah aku temui...!"

"T~tidak mungkin..." baik muthe dan nabila menatap jay tampak malu mendengar pujian jay.

"Dengan begitu... Lebih baik kalian berdua menjadi "teman tidur"ku bersama, benarkan?" jay mulai menaikkan tempo sodokannya dan juga kocokan jarinya.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"I~IYAAAAH! AKU SENDIRI SUDAH MENJADI "TEMAN TIDURMU" KAN... D~DAN... AKU AKAN... BERGABUNG JUGA... JAY! AKU... AKAN MENJADI "SEX FRIEND" KAMU...!!!" kedua wanita kembar itu merespon bersamaan dan setuju dengan ide jay.

Permainan berlangsung cukup lama sampai tiba waktunya jay akan ejakulasi, jay menarik kontolnya dan mengocoknya mengarah pada kedua tubuh wanita kembar itu.

CROOOOTTT...CROOOOTTT...CROOOOTTT...CROOOOTTT...

Sperma jay berterbangan dan mendarat pada tubuh dan wajah kedua wanita itu.

"Ahhhh... Aku berlumuran sperma milik jay... Iyah... Aku juga... sangat bahagia...!" ucap keduanya senang dengan pemberian jay malam itu. Muthe dan nabila mengelap sperma jay pada tubuh masing-masing kemudian saling menjilatkan jarinya pada mulutnya masing-masing.

[Siang hari di dalam kafe tempat terdekat dengan kosan mereka, muthe dan nabila sedang hangout bersama sambil mengurus bayi muthe.]

"Jujur saja ini... Aku sendiri tidak yakin dengan diriku sendiri, juga... Aku benar-benar sangat senang dia bisa memenangkanmu, sejak saat itu kamu selalu berwajah ceria, the." ucap nabila kepada muthe berterus terang kepadanya.

"Ahh, ayolah... Kamu benar-benar berpikir begitu?"

"Yah... Seorang wanita tidak akan bahagia tanpa seks, bukan!?" balas nabila cukup lantang meski mereka berada ditempat umum.

Muthe yang panik dengan reaksi balasan nabila itu, berusaha menghentikan saudarinya itu untuk berkata lebih panjang lagi.

"Tenang saja, the. Tidak ada yang perlu malu seperti itu, meskipun itu juga sudah cukup lama sekali yah... sejak kita terakhir bersenang-senang bersama..."

"Cukup lama...? tapi kita kan tidak pernah melakukan hal seperti 3 some, bukan?" balas muthe kepadanya dengan malu-malu.

"Tapi... inget gak? Waktu itu, kita terbiasa berciuman satu sama lain, kan? dan juga toket kita mulai tumbuh, kita mencoba menyentuhnya satu sama lain... Mengukurnya siapa yang memiliki ukuran lebih besar..." ucap nabila memutar kembali ingatan masa lalu mereka ketika masih bersekolah.

"Apanya...? Setiap kali yang kamu lakukan adalah meremas milikku setiap ada kesempatan, meski itu di dalam kelas sambil bercanda dengan murid pria lainnya... Itu sangat memalukan... tapi... itu memang membuat para siswa pria bersemangat menggoda jadinya...!" balas muthe yang perlahan mengingat kembali kenangan sekolahnya.

"Ini lagi... tapi ketika waktu kita akan pergi mandi bersama, kamu selalu menjadi proaktif, bukan?"

"Hah!? Aku? Masa sih...?" muthe tidak ingat akan bagian yang itu.

"Tentu, aku ingat betul! Kamu yang selalu menyentuhku, the...! Kamu terus menggodaku padahal aku sudah bilang jangan karena mama bisa mendengar kita... Tahu kamu bilang apa? Kamu hanya menggosok tubuhku... Dan itu juga yang membuat kita merasakan orgasme pertama kita..."

[Mereka melanjutkan perjalanan mereka berkeliling kota...]

"Tapi... setelah kita berdua mempunyai pacar, kita mulai menghentikan itu sepenuhnya..."

"Yah... Begitulah..."

Kedua saudari kembar itu saling bercengkerama membahas masa lalu yang pernah mereka lewati berdua.

"Aku bersungguh-sungguh, the... Kamu benar-benar bersinar sejak saat itu... Hei... mengingat kita pergi dan melakukan itu... Kenapa kita tidak mencoba kembali bagaimana awalnya itu bisa terjadi? Kita bisa bercinta bersama... sepanjang waktu..."

"Huh?"

"Ketika jay sedang bercinta denganmu... Kamu benar-benar terlihat sangat nakal dan menakjubkan, the..."

"Bil... Kamu juga... cantik...!"

Kedua saudari kembar itu tanpa sadar mendekatkan wajahnya masing-masing dan berciuman selayaknya kenangan yang mereka ceritakan bersama itu meski mereka sedang diperhatikan oleh banyak orang yang menatap mereka dengan aneh.

"Hei... Mereka menatap kita loh..."

"Haruskah kita memberi mereka pertunjukan tambahan?"

Kedua wanita itu mulai berciuman kembali dan bibir mereka saling berpagutan dan menciptakan suara yang sangat terdengar intim. Setelah itu, mereka pun kembali ke kosan muthe dan melanjutkan kegiatan mereka di dalam sana.

"MMMN! NNN! MMMN! MMPH! MMH...! PWAAAAHHHH!"

"Aku sudah menahannya... sejak lama... Aku..." ucap muthe kepada nabila dengan air liur mereka saling terkait menjuntai keluar dari bibir mereka.

"Jangan khawatir, kamu bisa tetap menjadi istri yang tekun di depan suami dan anakmu... tapi... Aku tahu siapa dirimu, the! Ketika kamu bersama dengan jay dan aku... Kamu bisa melepaskan semuanya dan menunjukkan jati dirimu sesungguhnya..." balas nabila membuat muthe tidak perlu mengkhawatirkan kehidupan pernikahannya.

"BIL...!!! MMMPH!!!" muthe kembali mencumbu nabila dan mereka mulai saling melucuti pakaian masing-masing tanpa melepaskan bibir mereka.

"Bil... Pakaian dalam kamu sangat nakal yah..." ucap muthe melihat pakaian dalam seksi milik nabila siang hari itu.

"Aku tidak bisa menahannya... Jay bersikeras bahwa aku tampak bagus memakai pakaian dalam yang seksi sepanjang hari..."

"Lalu... Mungkin... Aku akan ikut melakukannya, juga!" balas muthe membuang pakaiannya diatas lantai.

"Yah, kamu benar-benar harus mencobanya, the! Selain itu, pakaian dalam yang plain itu benar-benar tidak cocok untuk kita berdua..."

"Jangan bercanda... Aku memakai ini juga karena ini yang cocok untuk wanita menyusui seperti diriku... Meski aku sudah berpikir seperti itu juga sama sepertimu... Tubuh kita memang terlalu seksi untuk memakai pakaian dalam yang biasa saja..."

"Lihat itu... Toket besar, puting kecoklatan milik seorang ibu menyusui, berdiri tegak tanpa diperintah... benar-benar terlihat nakal, yah?" balas nabila membuka branya dan menatap toket milik muthe. Kemudian dirinya menempelkan toketnya pada toket muthe dan bermain bersamanya seperti waktu muda.

"Ahhh! Bil, keras banget puting kamu itu!"

"Halah, lihat tuh punya kamu juga membengkak gitu..."

"AHHH! HAAHH! HAHHHH! YAAAAAAH! PUTING AKU... MENDADAK SANGAT SENSITIIIIIIFF...!!!" teriak muthe ketika bermain jepit menjepit dengan saudarinya itu.

Keduanya saling meremas toket masing-masing dan menyusu satu sama lain tanpa ragu. Kemudian mereka bermain guntin dan menggesekkan memeknya satu sama lain.

"INI DAHSYAAAAT...! NIKMAT SEKALIIII!"

"YAHHH... RASANYA NIKMAT BANGET, THE...! INI BENAR-BENAR LEBIH MENGGAIRAHKAN DIBANDINGKAN DULU! AKU SUDAH SANGAT-SANGAT HORNY, THE...!"

"AH! AH! AHHHH! JANGAN! OHHH JANGAN! JANGAN DISANAAAA!" muthe merasakan jari nabila menyusup mengusap lubang anusnya.

Muthe tidak percaya dengan yang dilakukan oleh nabila, memutuskan untuk menghajarnya juga dengan mengocok memek nabila sebagai gantinya.

CREP...CREP...CREP...CREP...CREP...CREP...

CREP...CREP...CREP...CREP...CREP...CREP...

CREP...CREP...CREP...CREP...CREP...CREP...

"AH! AH! AH! AHH! AHH! AHHH! AAAAH! AHHHHHH!"

"HAAA... HAAA... AKU MUNGKIN TIDAK SENIKMAT KONTOL JAY... TAPI INI TIDAK TERLALU BURUK, KAN?"

"YEAH...! INI SUDAH LAMA SEKALI SEJAK AKU MELAKUKAN INI KEPADAMU, BIL! BENAR-BENAR SANGAT MERANGSANG DIRIKU..."

"AH! AKU... AKU MAU DAPET... AKU PIKIR AKU AKAN KELUAR SEBENTAR LAGI, THE! JARIMU BERMAIN SEPERTI KONTOL JAY...!"

"KAMU JUGA, BIL... AKU BISA MERASAKANNYA MENYENTUH G-SPOT MILIKKU!"

"MUTHE..."

"NABILA..."

"I LOVE YOU SO MUCH..." kedua bersaudari itu kembali bercumbu sambil tetap mengocok memeknya masing-masing.

"AHHHHHHH! NGGGHHHHHH!!!" keduanya mengerang bersamaan dan...

CRRRRRRRRTTTT...CRRRRRRRRTTTT...CRRRRRRRRTTTT...

CRRRRRRRRTTTT...CRRRRRRRRTTTT...CRRRRRRRRTTTT...

CRRRRRRRRTTTT...CRRRRRRRRTTTT...CRRRRRRRRTTTT...

Cairan orgasme mereka berdua membasahi jari masing-masing dan kemudian mereka tidur sambil menyandarkan kepalanya satu sama lain sambil mengatur nafas mereka.

"Haah... Hah! Haaah! Lain kali... Ayo kita 3 some lagi dengan jay... Haaa! Hahhh!"



"Y~yah... aku tidak... sabar menunggunya...!"

[Malam harinya...]

"Hei, bil... Kamu disini juga? Terima kasih ya sudah sering membantu kita untuk mengurus si kecil..." ucap suami muthe yang baru saja pulang bekerja.

"Jangan begitu... Aku selalu senang bisa membantu dengan melakukan apapun untuknya, dia kan keponakanku juga...! Sama halnya ketika aku sering ngejagain muthe dulu... Selain itu, aku sering merasa bosan kalau dirumah sendirian..."

"Oh? Entah bagaimana, kalian ini terlihat berdandan cukup ceroboh ya... maksudku seksi, untuk hari ini..." suami muthe menatap mereka berdua yang sedang memakai pakaian ketat kembaran.

"Hee... Heee! Makasih loh! tapi kamu bisa menanti kita bakan berpakaian lebih bagus lagi dari sekarang... benar kan the?" dari balik punggung mereka, kedua tangan mereka saling mengusap lubang anus dan memeknya masing-masing karena terhalang oleh tubuh dan juga toket mereka yang membuat pandangan suami muthe teralihkan dari pertunjukkan utama mereka.

[Satu minggu setelahnya...]

Aji sedang bersiap untuk berangkat kuliah dan mengikuti ujian hari ini. Sambil mengaca membetulkan rambutnya, aji tampak bersenandung sambil mengoceh.

"Gue... terus ngebayangin tuh dua wanita yang tinggal satu kosan sama jay...! Reputasi gue sebagai pemburu gadis yang polos, montok, juga toket gede! Itu kriteria idaman gw, meskipun begitu gue bertemu dengan mereka tapi yang bisa gue lakuin cuma menatap mereka doang... Meski gue punya pacar si alice, tapi sampai sekarang gue terus fokus sama modelan artis bertubuh seperti muthe dan nabila itu... Gue harus menjadikan mereka berdua buruan gue selanjutnya...! Mereka mulai terlihat sangat seksi dengan pakaian seksi mereka, tak jarang mereka pakai rok super mini dimalam hari..."

Aji yang hari itu menyelesaikan ujiannya dan bergegas mencari keberadaan kedua wanita kembar itu, duduk di taman sambil memegang ponselnya. Dia berhasil menemukan buruannya itu, dan berlagak seperti sedang sibuk padahal terus memata-matai mereka dari kejauhan.

Tanpa disadarinya, muthe dan nabila mendekati seseorang ketika dia memantaunya...

"Permisi? Kita bisa minta tolong enggak?" keduanya menyapa pria yang sedang duduk pada bangku yang lain dan bertanya kepadanya.

"Huh?! YA!? A~apa itu...!?"

"A~anu... yang terjadi adalah..."

"Kita berdua ingin kamu untuk... melihat g-string kita ini... tapi gak boleh megang, oke? Tubuh kami berdua cuma milik seseorang..."

Keduanya tanpa ragu menyingkap rok mini mereka di depan pria itu dan memperlihatkan g-string mereka yang satu berwarna hitam dan yang satu berwarna putih. Bahkan memek mereka seperti terjepit karena g-string itu hanya berbentuk tali saja.

[Setelahnya puas melakukannya, mereka berdua pergi menuju suatu tempat terpencil agak dalam dari taman itu...]

"Hahahahaha! Kalian berdua ini... bagus... bagus!"

"Ohhh, jay! Bisakah kamu berhenti memberikan perintah yang aneh-aneh untuk kita berdua?"

"Yah, protes saja semau kalian... tapi g-string kalian ini benar-benar basah deh...!" jay menggodanya ketika mereka berdua sedang mengulum kontol jay dan jay menarik g-string mereka terselip makin masuk diantara belahan memeknya masing-masing.

"I~itu... karena kamu yang bilang sendiri ke kita untuk menunjukkannya pada orang asing... tapi jika itu berarti kita bisa mendapatkan kontol kamu setelahnya... Kita mau gak mau harus melakukan apapun yang kamu perintahkan, bukan?" ucap nabila dan muthe bergantian menjilati kontol jay.

"Itulah yang ingin aku dengar dari kalian! Sekarang waktunya kasih kalian hadiah yang kalian tunggu! Sekarang mari mulai dari kamu, the!" Jay membalik tubuh muthe dan mulai mendoggynya ditempat umum.

"HAAAAHHHN! AH! AH! AKU... TIDAK PERCAYA AKU BISA TERANGSANG BANGET... SAMA KONTOL PRIA YANG LEBIH MUDA DARIKU... BAHKAN MELAKUKANNYA DITEMPAT UMUM SEPERTI INI...!!" ucap muthe menikmati genjotan kontol jay dan mengaduk-aduk memeknya.



"Ayo gantian, kamu juga bil...!"

"UUUUUUUUHHH...!!!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"INI... NIKMAT BANGET, THE!"

"IYAH, KAMU JUGA TERLIHAT SANGAT MANIS KETIKA KAMU HORNY, BIL...!"

"HAHHHHHH! AAAAAAHHH!!"

"AYO JAY... LAGI... ADUK-ADUK MEMEK KITA BERDUA...! AYO SINI... DAN... SEMPROTIN SEMUANYA DI BADAN KITA...!"

Kedua wanita kembar itu menungging bersamaan dan mengarahkannya kepada jay menginginkan jay untuk memilih mana yang dia suka.

Lalu, dibalik tembok wc umum tempat aji mengintai, dirinya menatap penuh nafsu ketika jay sedang 3some ditempat umum dengan kedua wanita kembar itu.

[Hari berlalu dengan kegilaan mereka, keesokan harinya di dalam kamar jay. Muthe dan nabila datang dengan mengenakan seragam SMA yang masih mereka simpan...]

"Aku berpikir untuk bertanya... tapi kalian benar-benar menyimpan seragam sekolah kalian, ya?"

"Diiiih... Kamu tidak perlu menatapnya seperti itu... Iya, jay! Kita yakin bahwa kita sudah tidak muat untuk memakainya sekarang..." balas muthe dan nabila duduk diatas sofa jay.

"Yah, tapi kalian tidak bisa berharap aku akan mempercayai itu bahwa kalian tidak pernah bersenang-senang dibelakang suami atau pacar kalian sementara kalian mencoba menjadi anak sekolahan lagi...!"

"Jangan bodoh lah, jay! Gak mungkin lah kita berkeliaran pake baju begini dan godain orang-orang random lagi...!" balas muthe keceplosan dan membuat jay mencounter perkataannya.

"Nah... kalau begitu kalian pernah melakukannya kan dulu?! Ngaku aja deh... Hahahaha!"

"Yah, lagipula suaminya muthe memang penggemar daun mudah sih...!" goda nabila kepada saudarinya itu.

"Bagaimana denganmu, bil?"

"Tentu, aku pernah melakukannya...! Setiap cowok pasti tertarik untuk menyukai gadis-gadis SMA bukan...! tapi aku tidak bisa bilang aku memiliki kesempatan untuk mengenakan seragamku ini lagi setiap saat. Lagipula, aku masih single sampai sekarang...!" balas nabila kepadanya.

"Tapi sekarang kita punya partner mesum dalam hidup kita ini... Itu memberikan alasan untuk kita bisa mengenakan seragam ini kembali..." ucap mereka berdua sambil menunjuk kearah jay.

"Baiklah..! Kenapa kita tidak bermain sebuah permainan saja!?"

"Permainan?"

"Gini... ketika aku menjentikkan jariku seperti ini... CTAK... itu berarti kalian harus menunjukkan celana dalam kalian secepat mungkin! Bagaimana?"

"HEH!? APA ITU MAKSUDNYA!?"

"Ayo kita coba saja tes sekarang...! Siap... GO! CTAK!" jay memberi aba-aba dan menjentikkan jarinya.

Kedua saudari kembar itu saling bertatapan dan perlahan menurutinya dengan menarik sedikit demi sedikit rok seragam sekolahnya dan memperlihatkan celana dalam mereka. "Kamu ini... aneh-aneh saja... INI...!"

"WOAAAAAAA! BAGUS! Kali ini kalian bisa coba sambil berdiri...!? Ayo coba lagi, CTAK...!"

"DASAR... AYOLAH, JAY...! KAMU MEMANG JAUH LEBIH MUDA TAPI KAMU BERTINGKAH SEPERTI OM-OM SAJA...!" mereka berdua kembali mengangkat roknya lebih tinggi dan memperlihatkan g-string mereka.

"Jangan pikirkan itu! Selanjutnya, coba berbalik dan perlihatkan pantat kalian...!"

Disaat mereka mulai menungging dan memperlihatkan pantatnya kepada jay, tiba-tiba...

Trrrrrrr...Trrrrrrr...Trrrrrrr...Trrrrrrr...

Trrrrrrr...Trrrrrrr...Trrrrrrr...Trrrrrrr...

"!!! Eh? Aji?" jay menjawab panggilan telepon aji.

"OI JAY...! JANGAN BILANG KALO LU LUPA LAGI SEKARANG! GUE KAN UDAH BILANG KITA PERLU LATIHAN UNTUK IKUT TURNAMEN...! CEPAT BANGUNG DAN PERGI LATIHAN SEKARANG JUGA...!!!"

"A~apa ada sesuatu yang terjadi, jay? Kamu kayaknya harus pergi...?"

"Sorry! Taman biasanya, kan? Oke... Aku akan segera tiba disana...!" jay kemudian menutup panggilan telepon aji itu.

"Dan juga setelah kita bersusah payah mengenakan seragam ini..."

"Yah! Terus gimana ini, jay?"

Nabila dan muthe mulai protes karena jay mendadak ada urusan diluar dan mereka terlanjur berdandan seperti yang diinginkan jay.

"Uhhh... Aku benar-benar harus pergi kesana sekarang... Kalau begitu.. kenapa kita tidak pergi bersama saja!?" ucap jay mengajak mereka untuk menemani latihan.

Di taman tempat mereka berlatih basket itu, muthe dan nabila ikut dengan jay sambil mengenakan seragam mereka.

"Hei, ji... Sorry ya telat...!"

"Jay, tepat waktu lu dateng...! EH!?" aji terkejut melihat jay berjalan santai dengan dua wanita cantik dan montok berjalan dibelakangnya.

"Halo... Maaf ya mengganggu latihan kalian..." muthe dan nabila menyapa tim jay dengan berdandan ala-ala anak sekolahan meski muthe tidak bisa menyembunyikan fakta dia selalu membawa bayinya dalam stroller bayinya.

"Oh..! Itu kan... wanita yang dari kafe waktu itu...!"

"AHHHH! ITU KAN SI KEMBAR YANG NGEBUAT LU GAK FOKUS KAN, JI! APA YANG MEREKA LAKUKAN DISINI!?" teriak alice berusaha mengalihkan pandangan aji kepada wanita kembar itu.

"Ayolah, lice! Mereka kan temanku juga! Jangan kasar begitu ah...! Faktanya adalah nabila dan juga muthe itu..."

"Teman?" alice tidak percaya dengan perkataan aji kepadanya.

"Faktanya mereka setuju untuk menjadi cheerleader kita kok...!" lanjut aji memperkenalkan mereka kepada anggota timnya yang lain...

"AH... Ummm... Bukan... Kita belum ada kesepakatan sama sekali...! Dia hanya mengarangnya saja barusan..." balas nabila melambaikan tangan tanda tidak setujunya dengan ide aji yang mendadak itu.

"Tapi... jadi ada apa dengan seragam kalian ini? Aku kira..." aji tampak tidak bersemangat setelahnya karena membayangkan mereka berdua menjadi cheerleader dengan seragam sekolah seperti itu.

"Yah... Kita hanya ingin mengenang kembali bagaimana rasanya menjadi seorang pelajar! Itu saja...! Beruntung seragam sekolah kita masih cukup muat untuk dipakai..." balas nabila kepadanya.

"Tapi... bayangin disemangatin sama beberapa cewe cantik seperti mereka!"

"Hahahaha... Itu beneran bakal ngebuat ngepompa darah dan semangat kita! dan apa kalian juga lihat toketnya itu? Indah, besar dan juga anak kembar lagi! Seperti keajaiban dunia, kan?!" aji tampak paling bersemangat membahasnya dengan timnya itu.

Tanpa disadari oleh aji, bahwa alice kekasihnya sedang naik pitam berusaha menahan amarahnya namun akhirnya tumpah juga. "KALIAN BISA DIEM GAAAAAAAAK!!? APA URUSANNYA MEREKA DISINI? CEPAT KEMBALI BERLATIH KALIAN SEMUAAAAAA!! DAN INI JUGA BERLAKU UNTUKMU, JAY!" alice melempar bola basketnya jauh meleset ketika dia mengincar wajah jay.

"Aah... Hei, lice... Apaan sih kamu? Setiap kali kamu lihat cewek yang lebih cantik daripada dirimu... kamu marah-marah mulu...! Terusin aja dan aji bakalan males lagi berurusan sama kamu...! CTAK!!!" ucap jay berusaha mengambil bola yang berada dibelakang tubuh jay akan tetapi karena jentikan jarinya merupakan kode yang tadi dia ajarkan kepada nabila dan muthe, mereka pun mengangkat sedikit rok mereka keatas karena ulah jay. Ini juga pertama kalinya mereka eksib di depan teman-teman jay.

"DASAR... JAY...!!!"

Latihan permainan mereka mulai berlangsung dan kini masuk tahap latih tanding. Kemudian muthe dan nabila tampak bersemangat menyemangati ketika jay memegang bola.

"AYO TERUS! JAY! YEAH! WOW! HEBAT SEKALI, JAY! KEREN BANGET DEH!" mereka berdua bersorak tanpa sadar meloncat-loncat dan membuat aset mereka bergoyang kesana kemari di depan banyak teman jay.

"Hmmm? jay menyadari ada yang aneh dengan atmosfir lapangan saat ini.

"Sejak kapan lu bisa deket sama mereka, jay...? Apa sebenarnya hubungan lu sama mereka berdua!?" aji mendekati jay dengan wajah yang penasaran setelah melihat muthe dan nabila sangat aktif bersorak untuknya.

"Hah? Itu... Mereka cuma t~teman..."

"JAY... LU TAHU GIMANA GUE SUKA SAMA CEWEK TOKET GEDE KAN, DAN LAGI GUE GAK CUKUP BERUNTUNG UNTUK PUNYA PACAR TOCIL KAYAK ALICE SETIPIS PANCAKE! APA LU SENGAJA BAWA MEREKA BUAT PAMER DIDEPAN GUE!?"

"J~jangan gila, ji... Apa yang kamu katakan...?"

"Oi, jay... HATI-HATI ADA BOLA...!" jay yang berdiri ditengah lapangan ketika berbicara dengan aji, tanpa sadar ada bola yang terlempar kearahnya dan si kembar mulai berteriak agar jay menyadarinya.

"BRUUUUUUUUUKKK...! NNNGGGHHHHH!" jay tertabrak oleh timnya dan juga tim lawan ketika berebut bola. Jay terjatuh dan pingsan sesaat, jay dibawa menuju pinggir lapangan.

"Jay...! Kamu udah bangun?! Apa kamu baik-baik saja!? Kita sangat cemas tentangmu! Aku tidak pernah melihat seseorang pingsan sebelumnya..." ucap muthe dan nabila duduk disamping jay.

"A~aaaahhh... Bil... The...! CTAK!!!" dibalik itu tingkah iseng jay masih saja berjalan meski baru saja pingsan.

"Ihhhh... Dasar! Apa kamu yakin kepalamu baik-baik saja!?" mereka berdua kembali membuka roknya dan memperlihatkan g-stringnya kepada jay.

"Hehehehe... Tenang saja, aku sadar kok...! Kepalaku baik-baik saja... tapi yang ini seperti terbakar dibawah sini...!" ucap jay tersenyum melihat mereka mau menurutinya dan memperlihatkan tonjolan celananya pada mereka berdua.

Keduanya saling menatap dan membuang muka kiri-kanan melihat situasi lapangan kemudian saling tersenyum satu sama lain seakan tahu apa dalam pikiran mereka.

"Aku sarankan kita untuk melakukan pengecekan ulang untuk memastikan tidak ada yang salah denganmu...! Mmmmph!" nabila menyodorkan wajahnya dan mencium bibir jay seperti melakukan CPR sementara muthe diam-diam menarik bra tanpa talinya turun hingga terlepas kemudian bersiap menjepit kontol jay diantara toketnya.

"MMN! MMPH! JAAAY! MMMN! NGHHHH... KONTOL KAMU... HANGAT SEKALI...! AHHHH! HAH! AAAH! AHHHH!"

"KALAU GITU SEKARANG... AKU PIKIR UDAH SAATNYA AKU MEMBUATNYA NUSUK YANG DIBAWAH SINI...!" nabila mendorong muthe yang baru saja bermain dengan menggunakan toketnya dan mendorong masuk kontol jay ke dalam memeknya.

Dengan wot diatas tubuh jay yang terbaring diatas lapangan itu, nabila tidak ragu bercinta dengan jay meski bisa saja teman-temannya mengetahuinya.

"MMMH! AAHHHH! S... SANGAT ENAAAK!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"Hei... bil... Kalau kamu sangat berisik seperti itu... semuanya bakalan..." jay menikmati wot nabila dan kedua tangannya berusaha meremas toketnya juga.

"Ohh... Aku lupa anakku... Aku harap dia tidak terbangun..." ucap muthe melihat bayinya masih tertidur di dalam mobil nabila.

[15 menit berlalu dan jay menyelesaikannya aksi eksibnya itu...]

"Kalau kamu bertanya kepadaku... Tentu aku bisa menjawab kalau kamu sedang dalam kondisi yang sangat sehat..." ucap nabila setelah merasakan keperkasaan batang kontol jay di dalam memeknya itu.

Latihan mereka pun selesai untuk hari ini. ALice yang masih cemburu dengan kehadiran nabila dan muthe itu kemudian bertanya kepada jay, "Jay... Apa tujuanmu sebenarnya datang kesini? Latihan saja cuma sebentar..."

"Hei... Bukannya dia memperkenalkan kita sama cheerleader baru, ya!? Hehehehe... Kita akan bertemu lagi nanti, bukan!?" balas aji kepada alice kemudian bersikap manis kepada muthe dan nabila tanpa mengalihkan pandangannya pada toket mereka.

"Uhhh... T~tentu... Semoga ada kesempatan lainnya..." balas mereka berdua kepada aji.

[Malam harinya ditempat jay, jay sedang mengetik tugas kampusnya dengan nabila menemaninya...]

"Bil, kan udah aku bilang... Bisa berhenti gak ngelakuin itu!?" jay tampak tidak konsentrasi ketika nabila menatap layar laptop jay dengan toketnya menumpu pada kepala bagian atas jay dan menekannya kebawah karena mengintip apa yang sedang dikerjakan oleh jay.

"Heh... Itu kan salahmu sendiri karena tidak memperhatikanku, jay... Kamu tidak perlu memikirkan dengan tugas kampusmu yang bodoh itu! Ayo kita ngentot saja... Ayooooo!!!" nabila menggoda jay dan menarik-narik lengannya untuk mengikutinya menuju kamarnya.

"Aduuuuuhhh! Ntar aja deh...! Ini benar-benar menguras pikiranku untuk fokus mengerjakan ini daripada memikirkan bercinta dulu! Kenapa kamu enggak main dulu sama anaknya muthe sebentar, bil?"

"Yah... Dia bilang suaminya sebentar lagi akan pulang dan aku tidak terlalu suka dekat dengannya..." balas nabila bersandar pada sofa sambil bermain dengan ponselnya.

"Eh... Ngomong-ngomong, aku sudah memikirkannya. Apa kamu punya pekerjaan, bil?" ucap jay sambil menoleh kearah nabila.

"Hmmm? itu..."

"Kamu sudah bercerai, bukan?"

"Itu benar...!"

"Apa kamu punya anak juga?"

"Menurutmu? Enggak dong...!"

"K~kalau... kalau begitu... kapan pertama kalinya kamu melakukan itu?"

"Pengalaman pertamaku? Aku rasa itu dengan kakak seniorku di SMA..."

"Ohhh... Cepat juga yah...!"

"Itu juga ketika aku mulai jatuh cinta dan tergila-gila dengan seks... dan ketika aku berumur 17 tahun, aku benar-benar menggila melakukannya... Maksudku... Kamu pasti sudah pernah mendengarnya sebelumnya, bukan? Kalau seks adalah kata lain dari berolahraga... jadi aku mulai bercinta dengan mereka-mereka yang menurutku layak..." balasnya sambil perlahan melepaskan bra miliknya lepas dari balik tanktopnya.

"Kalau begitu... kamu pasti sudah mempelajari semua dan sering memiliki banyak "teman tidur" bukan...?"

Nabila mulai mengangkang menunggu jay menyelesaikan tugas kampusnya dan menggodanya disaat yang bersamaan.

"Uh huh... Aku sudah bersenang-senang dengan banyak cowok... Kakak seniorku... Guruku... Teman kerjaku... bahkan mahasiswa yang pernah les denganku... Aku sudah ngentot dengan banyak amatiran ditempatku bekerja jadi aku tidak hapal sudah berapa banyak... Sekarang aku mencoba mengignatnya, aku bahkan membiarkan suami muthe bermain denganku sekali..." ucapnya dengan polos kepada jay.

"BRRUUUUUUUUUUPPPHHHH!!!" jay yang sedang meminum air di dalam gelas itu kemudian menyemburkannya setelah mendengar nabila yang ceplas-ceplos itu.

"HEI...! BUKANNYA ITU BERLEBIHAN...?"

"Yah, itu sebelum mereka menikah kok. Sewaktu kita masih sama-sama bujang sih, hahahaha! Kamu tahu, jay... Suami muthe dulunya sering bermain basket seperti dirimu, dan dia juga gak kalah kerennya sama kamu... Tansil! Tanpa sadar aku menjadi fansnya sebelum muthe juga mulai menyukainya..."

"EH!? T~tunggu sebentar! Kalau begitu dia... TANSIL!? TANSIL YANG ITU!?" ucap jay mengingat salah seorang idola basket nasional kala SMAnya.

"Ah... jadi kamu tahu siapa dia... Yup, dia tansil yang bermain untuk timnas..."

"GAK MUNGKIN! AKU GAK PERCAYA INI! UNTUK BERPIKIR BAHWA ADA SEORANG PEMAIN BASKET NASIONAL TERKENAL YANG TINGGAL SATU ATAP DENGAN KOSANKU...!! AKU HARUS MEMBERITAHUKANNYA KEPADA AJI DAN YANG LAIN TENTANG INI..." jay cukup bersemangat mengetahui siapa suami muthe yang menjadi idola semua anak laki-laki seperti dirinya.

"EH? KALAU BEGITU KAMU ADALAH... "TEMAN TIDUR" TANSIL?" jay baru menyadarinya setelah mendengarkan cerita nabila dan mengurutkan ceritanya.

"YUP... Kita sering ngentot dan tidur bareng... Dia hanya bisa mencapai liga kasta kedua nasional waktu itu, jadi dia tidak terlalu dikenal semua kalangan yang mengikuti pertandingan basket, tapi aku rasa kamu bisa bilang dia itu bintang lokal lah... Dia selalu diikuti oleh gerombolan gadis-gadis yang mengejarnya... Aku juga salah satu dari mereka... Setelah pertandingan, dia akan selalu mengajak semua fans ceweknya untuk datang kerumahnya untuk melakukan orgy. Aku sering bergabung setiap minggunya, kadang dia membawa 3-4 wanita untuk memuaskannya. Kadang juga sesekali dia membawa teman-teman timnya untuk bergabung dan itu benar-benar menakjubkan. Aku dikelilingi oleh banyak cowok dari klub basket itu... Mereka mulai meremas toketku tanpa berhenti seperti tidak ada hari esok... Aku di"perkosa" dari setiap sudut yang mereka inginkan dan diumpan berpindah pasangan setiap beberapa menit sekali..." ucap nabila menceritakan pengalaman seksnya kepada jay.

"I... I... I... ITU... TERDENGAR SANGAT MENARIK...! SUNGGUH!!" jay tampak berbinar-binar mendengar cerita nabila dan membuatnya tidak percaya bahwa nabila yang di depan matanya sekarang dulunya adalah maniak seks juga.

"OH? Apa itu tandanya kamu mulai berada dalam batasmu, jay? Gundukan celanamu itu... Hmmm... Lain kali aku akan ceritakan kepadamu bagaimana dia dan muthe bisa bersama dan akhirnya menikah... tapi untuk sekarang... apa kamu gak keberatan kalau aku bermain dengan milikmu ini?" balas nabila menunjuk kearah selangkangan jay yang sudah mengeras dibalik celananya itu.

"Hmmm... B... baiklah... Aku tidak bisa... menolaknya kalau begitu...!" balas jay menerima tawaran nabila akan kelanjutan cerita tentang saudaranya itu.

"Asyik...! Senangnya..." sahut nabila bertepuk tangan ringan setelah menantikan apa yang ditunggunya sedari tadi.

"Kalau begitu, apa kamu bisa menggunakan toket besarmu itu untuk memuaskanku?"

"Tentu saja...!"

Jay duduk diatas kursi tempat dia bekerja dengan laptopnya dan nabila berjongkok berusaha melepas celana jay turun.

"Wow! Milikmu selalu menakjubkan yah...! Kamu sudah benar-benar keras sekali... Hah? Apa kamu sudah keluar ini?" ucap nabila menyentuh lubang kencing jay dengan jari telunjuknya kemudian menjilatinya.

"Itu... itu cuma cairan pra-ejakulasi...!

"Yah, sekarang karena kamu sudah licin... Ini pasti bisa terasa nyaman menggunakan toketku ini... Meski dengan pakaianku masih terpakai, aku bisa merasakan bentuk kontol kamu ini dengan jelas. Ujung kepala kontol kamu sangat besar dan juga keras..." nabila menggenggam kontol jay dan memainkannya menyentuh putingnya dan menggesek-gesekkannya disana berulang-ulang.

"Aku juga bisa merasakan, putingmu yang keras itu juga, bil...!"

"Ohhh... Jay, kamu gesekinnya di puting aku... kamu gituin terus rasanya nikmat banget...! Lihat, ketika aku buat begini... kamu bisa menyentil putingku dengan batang kontol kamu ini!" nabila bermain dengan kontol jay dan menggesekkannya dan membuat puting nabila seperti tersentil-sentil.

"Bil... Ini enak banget... Oh, apa perlu kita mengecek apa yang sedang muthe lakukan sekarang?" jay mengambil ponselnya dan mencoba meneleponnya.

Tak sampai sepuluh detik kemudian muthe menjawab panggilan telepon jay.

"Halo... jay?"

"Hai... The... Nabila... sekarang... Sedang bermain dengan kontolku loh..."

"HAH!?"

"AH...! Menakjubkan... Kontolku terbenam diantara kedua toket nabila sekarang... Ahh!"

"OI KAMU BISA DENGAR ITU, THE? KONTOLNYA JAY... SANGAT HANGAT DAN JUGA KERAS... INI TETAP MENAKJUBKAN SEPERTI BIASANYA, HARI INI...!"

"HEI... APA YANG SEDANG KALIAN BERDUA...!? T~TUNGGU...!"

"Sekarang... Nabila sedang menjepit kontolku dengan toketnya itu... Itu seperti meluncur dengan seperti sedang berselancar saja... Uaaaah! Dia mulai mengocoknya dengan kencang! Aaaaah! Ayo dengerin! Apa kamu bisa denger suara jepitan dan gesekannya?" jay mengarahkan ponselnya pada wajah nabila yang sedang mengulum sambil menjepit kontolnya itu.

"MMMPH! MMMH! NNNHH! MMMPH! SLRPPP! SLRRRRPPP!"

"Apa kamu bisa dengar itu? Suara ketika dia mengulum dan mencoba memasukkannya cukup dalam... Nabila terlihat sangat seksi sekali sekarang...! Bagaimana denganmu, the? Bagaimana harimu?"

"..............................."

"JAY... AKU UDAH GAK TAHAAAAAAAN... AKU INGIN MEMASUKKANNYA SEKARANG...!"

"HAH?"

"Muthe...? Lihat jay sebentar lagi akan ngentot sama aku... Aku sedang memakai rok mini, dan dia menurunkan g-stringku dalam sekejap... UAAAAHHH!!" balas nabila menggoda saudarinya itu yang masih terhubung dengan ponsel jay.

"BIL! TUNGGU... APA SEKARANG DIA SUDAH MASUKIN KONTOLNYA DIDALAM MEMEK KAMU!?"

"YUP! ITU SUDAH MASUK MALAH! KONTOL BESAR MILIK JAY... SUDAH DIDALAM MEMEK AKU...! HEHEHEHE..."

"AAAAHHH! ITU TIDAK DIL...! KALIAN SENGAJA MELAKUKAN INI BUKAN?! KAMU TAHU BAHWA AKU SELALU GATAL KEPINGIN NGENTOT...! SEKARANG KALIAN NGEBUAT AKU HORNY! KENAPA JUGA KALIAN HARUS MENELEPONKU SEGALA!? KALIAN JAHAAAAAAT!!!" balas muthe sambil colmek sendirian di dalam kamar mandi setelah mendengar jay dan nabila sedang ngentot sekarang.

"SORRY DEH...! TAPI... NIKMAT BANGET SIH! DIA GENJOTIN AKU KENCENG BANGEEEEEET...!!!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"AHHHHH! HARI INI... JAY JAUH LEBIH LIAR DARI BIASANYA... AKU BISA MERASAKAN KONTOLNYA BERDENYUT DIDALAM MEMEK AKU...!"

"Sekarang ayo kita ganti gaya misionaris jadi aku bisa melihat toket kamu dari depan sini..." jay membalik posisi nabila dengan mudah dan mulai meremas toketnya.

"HAAAAAH... DIA LIAR BANGEEEEEETTT...! AAAAAAHHHHHH...!!!" nabila kembali mendesah kencang ketika jay meremas kedua toketnya, menyedot putingnya dan juga terus mempenetrasinya dengan kasar ketika nabila menelepon kembarannya itu.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"AH! AH! AHHHH! HAAAAAH! AH...! AHHHHH....!" suara muthe dibalik telepon terdengar ketika dirinya berusaha memuaskan dirinya sendiri sambil mendengarkan saudarinya sedang bercinta dengan jay.

"Sorry ya, the... Aku akan memastikan giliranmu lain kali, hehehe...! Aku tutup dulu yah...!? Bye..."

"DASAR...! AWAS KAMU YAH...! KALAU KAMU TIDAK MEMBERIKU KESEMPATAN SEPERTI NABILA, AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMAAFKANMU, JAY...!" muthe terus melanjutkan kegiataanya sendirian meski dirumahnya sedang ada suaminya.

Sementara diruang tengah, suami muthe sedang menjaga anak mereka sambil menyalakan tv dan tidak terlalu mendengar desahan istrinya sendiri.

"Oh? Apa muthe masih di dalam toilet? Lama banget...!"

[Tengah malam...]

"Pada akhirnya, aku tetap gak kesampean belajar kan gara-gara si nabila ngajakin ngentot tadi...! Aku harus ngejar hapalan dari awal lagi...! Sial...!"

Bersambung...
 
Don't wake me up, ya....
Keep on hammering wife like that
 
Momen ketika di rumah, bini lu all rounder entertainer...

Bangun tidur : crot
Mau tidur : crot
Masak : crot
Kondangan : crot
Liburan : crot
Tiada hari tanpa crot

 
Kayanya ngga bakal sempet ke kondangan, bro....
Malah kayanya ngga bakal sempet pegang pintu depan rumah deh, hehehe
 
Bimabet
Ready to get sweaty....
Penyemangat workout!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd