Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Portraiture [My Erogeneous Zone] (Chapter.58+59 + Mulustrasi UPDATED 22 APRIL 2024, Chapter.60 on progress))

Karakter mana yang lebih cocok jadi personal assistant Jay untuk saat ini?

  • Kartika

  • Anin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Sabar yah updatenya, lagi dapet requestan bikin story buat platform sebelah...

Jangan lupa olahraga lihat yang bening2...
In-Shot-20230929-220726931.gif
 
And one and two and one and two...
 
Di satu pantai yang cukup ramai dengan pengunjung, siang hari yang terik tidak menyurutkan mereka untuk bermain air dan berenang di pantai. Seorang wanita sedang menemani anaknya yang sedang berjemur dan berenang dan dia duduk dibawah payung pantai sambil menatap anaknya bermain itu.



"Mahh...!"

"Sayaaaaang...! Jangan pergi jauh-jauh mainnya...!"

"Ya maaaah...!!!"

Sambil melambaikan tangannya, angel menghela nafasnya dengan cukup panjang dan berat. "... Haaaaah..." angel tampak tidak bersemangat ketika menemani anaknya bermain. Pikirannya kembali waktu semalam ketika suaminya membatalkan untuk pergi berlibur bersama mereka karena adanya rapat mendadak di kantornya.



[Dinas...?]

[Aku tahu, sayang. Tapi perusahaan lain memaksa untuk aku harus ikut dalam perjalanan mereka... Ini sangat mendadak dan aku harus menginap juga... Sorry ya, meskipun kita sudah merencanakan liburan keluarga ini...]

[... Yah karena ini untuk pekerjaan, tidak ada lain yang bisa kamu lakukan bukan? Masa mau menolak sih?]

[Tapi kamu harus tetap bicara dengan anak kamu, dia yang paling menantikan liburan ini soalnya...]

Dalam lamunannya siang itu, angel duduk dan menutupi tubuhnya dengan jaket mulai menatap para pengunjung pantai. "(Aku berusaha tabah, tapi dengan dikelilingi oleh keluargaku... itu benar-benar menekan kesepianku... dan aku mulai membangun kepercayaan diriku untuk membeli bikini ini. Sepertinya sia-sia saja karena dia tidak bisa melihatku memakainya...)"

"Maaaaah, ayo kita berenang bersama...!" ujak putra angel kepadanya yang sedang melamun itu.

"Mama disini aja yah... Yang paling penting, itu bisa sangat berbahaya. Jangan pergi jauh-jauh, takutnya tempat itu cukup dalam untuk anak seusia kamu, oke?"

Putra angel tidak mengindahkannya dan berusaha lari setelah memberitahukan angel, "Tenang saja mah! Aku sudah umur delapan tahun ini... Aduuuuuuuuhhh!!" putra angel menabrak seseorang ketika memutar tubuhnya hendak berenang.

"Ohhh!"

"!!!"

"Hei, nak! Itu berbahaya kalau kamu berbalik tanpa melihat-lihat sekitarmu... Apa kamu baik-baik saja? Aaaaah, sayang sekali...! Bakso yang baru dibeli jadi tumpah...!" ucap jay yang ditabrak anak angel itu dan menjatuhkan mangkok bakso yang dipegangnya. Sementara rekan jay, aji yang kemudian memunguti mangkok dan sendok yang terjatuh.

"M~maafkan aku, kak...!" ucap anak angel yang masih terduduk ketika bertabrakan dengan jay yang bertubuh lebih besar darinya.

Jay berjongkok kepadanya dan membantunya bangun, "Kamu tidak sakit, kan? Kamu juga tidak menangis, good boy..."

Angel yang berdiri dan berlari menghampiri anaknya itu, "Sayang...! Kamu harusnya melihat-lihat kalau akan berlari, mama sudah sering bilang begitu kan kepadamu...! M~maafin dia ya, mas...!" angel mencoba membungkuk meminta maaf kepada jay yang ditabrak anaknya itu.

"Tidak... Tidak... Itu tidak masalah kok, kak! Adik kakak yang sepertinya terlihat sangat senang bermain, jadi sebagai kakaknya, jangan marahin dia..."

"U~ummmm... Anak ini bukan adikku... Dia anakku...!"

"EH!? BENERAN!? MBAK SERIUSAN!!?" MBAK... SEORANG IBU!? TAPI MBAK TERLIHAT SANGAT MUDA DAN TIDAK SEPERTI MEMILIKI SEORANG ANAK...!!" ucap aji yang tidak percaya omongan angel kepada mereka.

"...P~please... Jadi malu kan... B~beneran kok, ini anak aku...! ... yang lebih penting lagi, bakso kalian yang tumpah itu...!! Aku akan menggantinya...! Tukang baksonya disebelah mana? Aku ganti yah, mas...!?"

Mereka tidak bisa menolak karena angel memaksa, kemudian mereka bersama-sama pergi ke tempat pedagang bakso itu mangkal dan mendapatinya sudah pergi berkeliling belum lama ini.

"Ummmm... Yah udah pergi dia...!"

"K~kalau begitu, aku akan menggantinya dengan yang lain gimana...?"

"Ah... Kakak tidak perlu seperti itu, karena kakak juga sudah jauh-jauh pergi kesini... Gimana kalau kita bermain bersama saja? Aku berpikir ini pasti takdir..."

"EH!? M~maksudnya?"

"Itu pasti tidak menyenangkan kalau bermain sendirian bukan, nak?" ucap jay mengusap kepala anak angel itu.

"Y~yeah, kak...!!!"

"(Apa mereka... tertarik kepadaku...? Enggak... Tidak mungkin mereka akan tertarik pada wanita yang lebih tua dengan anak sepertiku ini... Aku terlalu berpikir berlebihan... Karena dengan tragedi bakso tadi, itu jadi sulit untuk menolak mereka... Selain itu... kita juga sedang berada di pantai, kan...?)... B~baiklah..." angel menyetujuinya karena perasaan bersalah karena kesalahan yang dilakukan anaknya itu.

"Asyik!! Ayo kita main, kak... Boleh kan, mah...!?"

"Ayo kak aji...! Tangkap bola ini...!" anak angel mengambil bola pantai miliknya dan menarik lengan aji untuk bermain dengannya.

"Oke...! Lempar saja kesini...!"

Sementara angel dan jay duduk menonton mereka bermain lempar tangkap bola sambil berbincang-bincang santai. "Jadi... sebenarnya... kamu kesini untuk berkencan dengan seorang gadis gitu?"

"Yah... karena mereka tiba-tiba mendapat tawaran pekerjaan, jadi mereka membatalkan liburan mereka di menit-menit terakhir."

"Sayang sekali yah... tapi kita mempunyai cerita yang mirip bisa dibilang kita satu perahu gitu deh... Suamiku juga mendadak mendapat panggilan rapat dan harus pergi mengikuti perjalanan bisnis kantornya..." balas angel menceritakan kisahnya kepada jay yang menemaninya duduk dibawah payung pantai menonton anaknya bermain bola dengan aji teman jay tersebut.

"Yah, aku rasa kita menghadapi situasi yang mirip, eh? Sayang sekali untuk suami mbak juga yah..."

"Hmmm... Aku juga berpikir tentang itu, sepertinya dia sudah masuk dalam usia dimana dia tidak peduli akan apapun lagi... dan juga tak diduga dia masih tetap perhatian sih..."

"Bukan itu maksudnya, mbak...!!! Maksudku, sayang sekali suami mbak tidak bisa melihat... istrinya memakai pakaian renang seperti sekarang...!" ucap jay to the point kepada angel.

"...A~apa yang kamu bicarakan...? Please! Jangan coba menggodaku deh...!!"

"Ah bukan, itu beneran kok. Mbak benar-benar cantik, tidak terlihat seperti ibu satu orang anak..." jay terus berusaha menggodanya saat itu.

"T~tolonglah... Please... Stop...! Uuuuh... Muka aku... memerah kan jadinya... Ini benar-benar memalukan... untuk digombalin sama pria yang lebih muda dariku..." ucap angel sambil memalingkan wajahnya yang tersipu kesamping.



"Awwwwww....!!!" kepala jay dilempar bola oleh aji yang sedang bermain dengan anak angel pada saat itu.

"Hei, bro! Ayo gabung kita main disini, mamanya juga boleh ikut...!"

"Ayo mah, kita main...!"

"Hufftt... Baiklah... baiklah...!" jay berdiri bersiap menghampiri mereka dan ikut bermain bola bersama.

"T~tunggu..."

"Ayolah, mbaknya juga ikut main gak apa-apa kok..."

"Eh...? T~tungg..." tanpa diperkirakan bahwa jay menarik pergelangan tangan angel dan membuatnya berdiri dan mengikutinya untuk ikut bermain dengan anaknya. Satu tangan angel yang terbebas segera dia gerakkan untuk menutup jaketnya yang cukup terbuka memperlihatkan bikininya dan payudaranya yang membuncah dibalik jaketnya itu.



"(Aku pikir... tidak masalah lah jika sekali-kali ikut menemani anakku bermain... Lagipula, ini masa liburan kan...)"

Mereka berempat bermain di pantai hingga sore harinya, setelah itu angel dan anaknya kembali menuju hotel tempat mereka menginap.

"Eh... Ini tidak diduga sekali, kan? Aku tidak berpikir kita bisa akan menginap di satu hotel yang sama ya, mbak..." ucap jay pada malam harinya ketika akan check in hotel yang sama dengan tempat angel menghabiskan liburan mereka.

"Terima kasih ya hari ini, jay. Anak aku bisa bersenang-senang bermain tadi..." angel mencoba berbincang dengan jay didepan meja resepsionis sambil mereka menyelesaikan booking kamar hotel mereka.

"Jangan dipikirkan, mbak. Kita juga senang bisa bermain bersama juga, mbak tahu liburan akan terasa menyenangkan ketika bersama banyak orang, kan? Ah, dan ini..."

"Eh...? Ini...?" angel mendapat secarik kertas dari jay.

"Itu adalah nomor kamar kami... Kalau mbak gak keberatan, apa mbak bisa meluangkan waktu untuk minum bersama malam ini...?"

Wajah angel perlahan memerah mendengar ajakan minum dari jay yang baru dikenalnya siang itu. Tentu saja angel dengan cepat menolak permintaan jay itu, "Enggak...! T~terima kasih, tapi itu, aku tidak bisa...!"

"Santai saja, bukan? Kita bisa mengeluh bersama tentang kita diabaikan pasangan masing-masing karena kita berada dalam satu perahu...!"

"A~anu... K~kalau begitu... Kami permisi dulu...!"

"Bye kak...!"

Dengan terburu-buru, angel dan anaknya itu kemudian naik menuju kamar mereka setelahnya angel menolak tawaran jay.



"Yah, capek juga main sama anaknya dia dari tadi..."

"Ah, bukannya kamu suka bermain dengan anak-anak bukan, ji?"

"Jadi? Gimana tadi? Apa dia menolak, jay?"

"Yah... Aku rasa... Aku tidak akan membiarkan wanita sepertinya pergi begitu saja... Kita hanya perlu menunggu..."

"Kalau ini gagal, itu berarti kita bakal kesepian lagi bersama liburan ini, jay...!? Sia-sia dong liburan kita kesini...!!!"

Didalam area kolam renang yang sepi itu, angel berenang dan menikmati waktunya sendiri setelah anaknya tidur.

"(Udah lama juga gak berenang... Kulit wajahku... kasar banget... Sepertinya aku terlalu lama bermain tadi... tapi mereka itu... Mereka bilang kalau mereka berlatih MMA... Mereka juga memiliki postur tubuh yang bagus...)" angel membayangkan tubuh mereka berdua yang cukup atletis itu dan perlahan tangannya mulai menggaruk memeknya sendiri dan bermain-main dengannya.

"Mmmnn! Ahh! Mmmn! Aaah! Haaah! mmnnn...! (Aku tidak percaya aku melakukan ini ditempat seperti ini... Aku tahu ini salah... tapi aku tidak bisa menghentikan jari-jariku...! Aku... berpikir jika aku melakukan ini karena aku tidak melakukannya akhir-akhir ini...)" angel dengan sembunyi-sembunyi mencoba mengocok memeknya didalam air ketika berenang.

Setelah selesai berenang, angel kembali kedalam kamarnya dan bersantai menemani anaknya yang tumbuh menjadi remaja itu dengan bermain console gamenya sembari angel sibuk mengambil minuman kemudian menelepon suaminya untuk memberi kabar tentang mereka.



[Ya sayang. Aku baru saja selesai berenang nih...]

[Bagaimana dengan anak kita?]

[Yah, dia banyak bermain tadi dengan orang-orang baik. Itu akan lebih menyenangkan apabila kamu bisa bergabung dengan kami...]

[Yo pak! Ayo kita minum sedikit lagi...! Apa bapak sedang menelepon seseorang saat ini?!] suara samar dari balik ponsel suaminya terdengar jelas suara pria itu bahwa mereka sedang berpesta minuman bersama.

[Sayang... Apa kamu... sedang minum dengan seseorang?]

[Ah... Iya sayang... Dengan teman bisnis yang aku ceritakan kemarin itu loh...]

[BAIKLAH! KALAU BEGITU SELAMAT MINUM! TUUUUUUUT!] angel dengan kesal mematikan ponselnya karena suaminya tidak tertarik dengan ceritanya maupun anaknya.

Sementara anak angel mendengar percakapan kedua orang tuanya itu, "Mah... Apa yang papa katakan tadi?"

"Mama gak peduli...! (Isssshhh... Meskipun dia tidak harus pergi untuk minum hari ini, dan jika dia tidak melakukannya, dia bisa bersama dengan kami sekarang... Aku pikir jika aku harus minum juga... Hotel ini memiliki kenangan yang penting untuk kehidupanku...)" tanpa sadar ketika angel berusaha merogoh saku tas miliknya, angel menemukan sesuatu didalamnya.

"K... kalung? Kenapa ini bisa disini, nak!?"

"Oh itu... Itu dari kakak yang dari pantai tadi mah! Dia kasih itu ke aku, katanya aku terlihat keren kalau memakai itu."

"I~ini tidak benar, nak. Kamu gak boleh sembarangan menerima pemberian orang...!!"

"Eh?"

"Mama bakalan kembaliin ini, ok? Mumpung mama tahu, mereka masih disini...!"

"Huwaaaahhh... Kalau begitu, boleh aku tidur mah?"

"Baiklah, tetap disini, oke? Mama pergi sebentar..."

Angel ingat kamar berapa yang diberikan kepadanya melalui secarik kertas oleh jay. Angel bergegas menuju kamar mereka dengan niat mengembalikan kalung yang diberikan kepada anaknya itu.

"(Aku kemari juga... dan juga, ini kamar mereka... Suatu kebetulan karena mereka menginap di satu hotel yang sama denganku...) Tok... Tok... Tok..." angel mengetuk pintu kamar jay dengan gugup.

Klek...

"Oh! Mbak! Mbaknya jadi datang...! Oh yeah! Ayo kita minum bersama...!"

"(Eh? Mereka hanya mengenakan bathrobe saja...?) E~enggak... Bukan... Aku hanya ingin mengembalikan aksesori yang kalian berikan kepada anak aku..."

"Aah, sebenarnya aku tidak masalah memberikan kalungku itu kepadanya... tapi karena mbak disini, ayo, masuk dulu! Ayo! Ayo! Dua cowok minum sendirian tidak menyenangkan bukan..." ucap jay menarik tubuh angel dan berusaha mendorong tubuhnya masuk kedalam kamar mereka.

"E~enggak, aku kesini hanya untuk mengembalikan...! Eh!?"

"Tidak masalah, bukan? Tentu pasti suami mbak sedang pergi minum kan kalau sedang perjalanan dinas seperti ini..." lanjut jay yang tanpa disengaja adalah jawaban yang benar menurut angel.

"(...Itu... benar...) K~kalau begitu... sedi... sedikit saja yah..." angel menyetujuinya dan masuk kedalam kamar mereka.

"Asyik! Ayo kita minum, mbak!"

Angel, jay dan aji kemudian duduk diruang tengah sambil membuka kaleng minuman persediaan jay yang dibelinya sepulang dari pantai. Mereka berbincang cukup lama sambil menikmati minuman yang mereka pegang itu.

"Yah, sayang sekali sampai membuatku bertanya-tanya kenapa mereka bisa membatalkannya disaat-saat terakhir seperti itu, pastinya mereka aku yakin sedang berbohong mengenai keberadaan mereka sedang melakukan pekerjaan." angel mulai terbawa suasana dan mengeluh kepada jay dan aji mengenai suaminya.

"Yah mungkin itu karena mbaknya penurut dan juga mbak, aku diberitahu olehnya sayang sekali ketika mbaknya mempunyai tubuh bagus seperti itu tapi suami mbak tidak mengindahkannya... Ini mbak, tambah lagi birnya?" balas aji sambil memberikan sekaleng bir kepada angel yang terlihat miliknya sudah kosong.

"T~tidak usah... Aku sudah cu... (Waktu cepat sekali berlalu... apa mereka ini masih mahasiswa terbiasa untuk minum, ya?)" angel masih berusaha untuk menolak bir pemberian aji itu.

"Dan bagaimana pendapatmu, mbak? Bagaimana dengan situasi mbak?"

"EH?"

"Maksud kita... mbak tahu kan, tentang kehidupan ranjang mbak dengan suami..."

"...! A~Apa yang kamu...!?"

"Ayo beritahu kita, mbak...!" pancing jay.

"Kita sudah... benar-benar... tua untuk... bersenang-senang seperti dahulu..."

"Eh!? Kalau begitu, mbak tidak pernah melakukannya lagi dong!? Sayang sekali yah! Kalau itu adalah aku, aku bakal melakukannya terus dengan mbak setiap hari, mbak. Mbak tahu, kulit mbak yang halus dan tak seorangpun menyadarinya kalau mbak bahkan sudah memiliki seorang putra sama sekali..." sahut jay kepada angel yang membuatnya terus memerah mendengarnya bahwa anak muda seperti mereka menyukai dirinya yang sudah memiliki satu anak berusia hampir remaja itu.

"K~kalian ini... karena mabuk... jadi ngaco yah...!" angel berusaha menyibak rambutnya kebelakang telinganya.

"Kita tahu, oh iya aku punya satu permintaan, mbak. Bikini yang mbak pakai hari ini, bisakah mbak memperlihatkannya kepada kami sekali lagi...?" ucap jay terus terang kepada angel.

"Eeeh!? K~kenapa... tiba-tiba...!?"

"Oh! Kedengarannya menarik! Aku setuju, jay...! Mbaknya memakai jaket sepanjang waktu kan!"

"T~tungguuu...!"

"Please! Ayolah, tidak ada yang melihat kok. Mbak, ayo...!" jay menggodanya terus menerus untuk menuruti permintaan mereka.

"Jangan menggodaku, please...! Pasti terlihat menyedihkan melihat seorang wanita sepertiku dengan pakaian renang..."

"Tapi mbak, itu akan benar-benar sia-sia loh. Mbak akan kembali tanpa bisa menunjukkan pakaian renang mbak kepada siapapun, kalau begitu kenapa mbak capek-capek bermain di pantai kalau begitu?"

"Itu... Itu..."

"Tapi, beneran. Please! Aku pikir mbaknya akan benar-benar bisa menyelamatkan liburan kita kali ini. Jangan biarkan kenangan liburan ini berakhir tanpa bisa melihat seorang wanita dengan bikininya."

"...Tapi!"

"Ayolah mbak, please...!"

Dengan wajah memerah, angel kemudian mengiyakan permintaan jay dan aji itu. "... B~baiklah... T~tunggu sebentar..." angel kemudian berpamitan dan pergi kembali menuju kamarnya untuk memakai bikini yang tadi siang dia pakai sebelumnya.

Didalam kamar hotelnya, angel menatap anaknya yang sedang tertidur pulas setelah mengenakan kembali bikininya dibalik pakaiannya. "... Maaf ya, nak... Mama akan... kembali secepatnya..." setelahnya angel kembali kedalam kamar jay dan aji.

"Ayo mbak, cepat! Kita gak sabar pingin lihat loh...!"

"T~tunggu... J~jangan tertawa, yah..."



"Ooooooohhh! Mbak terlihat menawan loh! Apa mbak yang memilih bikini itu sendiri?" jay dan aji terkesima melihat tubuh angel dengan bikini berwarna putih senada itu keluar dari dalam kamar mandi mereka.

"Bukan...! Pegawai toko tempatku membelinya yang merekomendasikannya kepadaku..."

Jay dan aji yang memiliki pikiran serupa kemudian mendekati tubuh angel dan meremas kedua pergelangan tangan angel yang berusaha menutupi payudaranya itu.

"Ayolah mbak, jangan disembunyikan dengan tangan mbak seperti itu... Wow, erotis sekali... Sayang yah, suami mbak tidak bisa melihatnya..."

"Ahhh...! (Uuuh... ini sangat memalukan...! Mereka mulai menatap tubuhku ini...)"

"Hmmm... Ah, aku tahu! bagaimana kalau mbak berpose sekalian? Kita bisa fotoin mbak loh, kebetulan kita juga belajar fotografi."

"Benar mbak, sayang sekali kalau tubuh mbak sekelas model ini tidak diabadikan. Kalau kata orang seperti seorang artis ibukota..."

"Eh? Kalian berdua udah terlalu mabuk! Aku tidak... bisa melakukan itu...!"

"Oh ya!? Please mbak! Ini akan menyenangkan...!!" aji kemudian bergegas mengambil kameranya dan jay berusaha mengarahkan pose untuk angel.

"Uuuh... Uuhhh..." angel tampak malu-malu untuk berpose tetap saja menuruti keinginan mereka berdua itu.

"Yah gitu mbak, eh omong-omong... Mbak, payudara mbak kan besar tuh, ukuran berapa yah?"

"Eh... H-cup... mungkin..."

Ckrek...Ckrek...Ckrek...Ckrek...Ckrek...

"H...!? WAAAAAAAAHH!!"

"Tapi kalau mbak memakainya di pantai begitu, tentu para pria tidak bisa berhenti menatap tubuh mbak...! Pantas saja mbak menutupinya dengan menggunakan jaket ya?"

Ckrek...Ckrek...Ckrek...Ckrek...Ckrek...

Eh tapi... jangan bilang kalau itu ternyata memang tujuan mbak? Hahahaha, bercanda mbak..." Ayo pose sekali lagi mbak..."

Ckrek...Ckrek...Ckrek...Ckrek...Ckrek...

Ckrek...Ckrek...Ckrek...Ckrek...Ckrek...

"B~bukan itu... maksudku... mengenakannya! Ahhh, please! Tunggu... Ini... ini benar-benar memalukan...!" angel menungging kearah mereka dan jay memainkan kameranya seperti menzoom sesuatu milik angel yang berharga itu.

"Mantap mbak... Erotis deh! Kita beruntung bisa bertemu dengan mbak...! Ayo mbak senyum...!" jay mengarahkan kameranya pada wajah angel dan wajahnya dan juga aji untuk berselfie bersama.

"(Aku harus menghentikan ini secepatnya...) Eh!?"

CKREK...

"Yes... Aku dapet foto sexy mbaknya...!"

"Oh jay, kirimkan padaku juga nanti...!"

"Eh? Apa yang kalian berdua lakukan...!? Jangan! Please hapus foto itu...!" angel mendekati jay yang sedang bermain dengan kameranya.

"Eh? hahahaha. Tenang saja, mbak. Ini sebagai pengingat tentang kenangan liburan kita saja kok, lihat... Aku mendapat foto yang manis! Lihat deh, benar-benar erotis sampe nanti bisa aku pake sebagai bahan ngocok, hahahaha..."

"Kirimin aku juga dong...!"

"Ogah lah..."

"(Apa yang harus aku lakukan...? Jika foto itu sampai tersebar luas...) Please, tolong hapus foto itu... Please... Aku akan... melakukan apapun yang kamu minta..."

"Mmmm... Apa yang harus kita lakukan, bro?" bisik aji kepada jay setelah mendengar perkataan angel barusan.

"Kalau begitu, sebagai ganti foto itu dihapus, bisakah mbak membantu kita ngocok?" ucap jay membuka celananya dan mengeluarkan kontolnya yang sudah berdiri sedari tadi ketika menatap tubuh angel, begitu juga aji yang mengikuti jay hingga membuat angel yang berada didepan mereka terkejut dengan kedua kontol terjuntai bebas dan berdiri tegak dihadapannya.

"KYAAAAAAAAAHHH!" angel membalikkan punggungnya sambil menutup matanya ketika menatap kontol aji dan jay yang berukuran lebih besar dari milik suaminya sendiri.

"Bahkan dia berteriak seperti gadis muda, manis sekali! hahahha..."

"Mbak, semenjak sore tadi. Mbak tuh sudah mencuri pandang dan memperhatian kontol kita loh..." jay mendekatkan tubuhnya dan berbisik pada telinga angel.

"A~aku... tidak begitu...!!"

"Eh? Hahahaha, baiklah tidak masalah mbak... Tapi mbak harus membuat kami ejakulasi kan, kalau mbak bisa memuaskan kita, kita akan berjanji untuk menghapus fotonya..."

"... Aku tidak bisa melakukan hal seperti itu...!"

"Mbak, kita tidak meminta mbak berhubungan badan dengan kita. Mari kita bersenang-senang, cuma ngocokin aja kan biasa mbak. Mbak mudanya juga pernah bukan melakukannya sama teman cowok/pacar mbak?"

"Ayolah, mbak! Kita seperti ini juga karena tubuh mbak juga kan...!" ucap aji menempelkan kontolnya pada kulit pantat angel dari belakang.

"(Aku merasa ada perasaan cemas yang aneh karena meminum bir ini... Mereka berkata bahwa mereka akan lega jika aku... berhasil membuat mereka ejakulasi? jika aku melakukannya mereka akan menghapus foto itu...) A~apa kalian... benar-benar menepati janji kalian dan menghapus fotonya...?"

"Tentu saja, mbak! Kan kita bilang, kalau mbak bisa memuaskan kita, itu saja!"

"...B~baiklah..."

"Oh yeshhhhh! Yahoooooooo!!"

Angel perlahan berjongkok dan berusaha meraih kedua batang kontol mereka yang berbeda ukuran itu. Meski begitu dapat dikatakan, kontol aji dan jay masih lebih besar daripada yang pernah dia pegang milik suaminya sendiri.

"Gimana mbak? Pernah begini, ngocokin dua kontol bersamaan? Tangan mbak lembut banget, mantep deh genggamannya..."

"A~aku... belum pernah... melakukannya...! (Milik mereka ini berdenyut-denyut... dan juga hangat sekali... Pria seperti mereka bisa memiliki penis sebesar ini...? tapi milik suamiku...)"

"Hei, mbak... Bisa pake mulutnya juga gak?"

"Eh!? tapi itu..."

"Kalau mbak melakukannya, kita bisa lebih cepat selesai. Hahahaha..." ucap aji menggodanya.

"B~baiklah... (Aku harus segera menyelesaikan ini...)" angel mulai menjulurkan lidahnya dan bermain pada ujung kepala kontol aji terlebih dahulu.

"Mmn! MmpH! Mmm! Mmnnnn! Ahnnn!"

"Mbak... Pintar juga melakukan ini yah! Aah, lidah mbak benar-benar lembut... Mbak senang melakukan ini, bukan?"

"Mmmn... nghhh... Mmm! ifuuhh... tifffaa... Mmmmh..." balas angel dengan kontol jay sekarang berada didalam mulut angel.

"Nghhh! Nffuuuu! Mmmm!"

"Punyaku juga dong, mbak...!"

"Haaa...! OK... Mmmm... Mmmnn! Sllrrppp... Mmmhh! Slrrpppp..."

Tak lama berselang...

"Ahhh, aku pikir aku akan keluar sebentar lagi... Mbak lihat sini...!"

Baik jay dan aji kemudian menembakkan sperma mereka diatas wajah angel yang terus berjongkok mengocok kontol mereka sedari tadi, angel juga membuka mulutnya dan menutup matanya agar tidak terkena sperma mereka.

Croooooottt...Croooooottt...Croooooottt...

Croooooottt...Croooooottt...Croooooottt...

"Nhaaaaa! Ooooohhh! Ooooooooh...! Fuuuuuu... Mantaaaappp..." jay dan aji mengerang ketika ejakulasi dan menikmati setiap denyutan kontolnya mengeluarkan sperma didalam tubuh mereka.

"Mantep banget emang... Ini pertama kalinya aku di bj yang bisa buat aku keluar banyak sekali..."

"Haa... Haah... Haahhh... (Banyak sekali sperma mereka... Aromanya membuat kepalaku terasa berat... ini aroma "pria" yang kurindukan...) S~sesuai janji kan, please hapus semua fotonya..." angel tanpa sadar memeknya mulai bereaksi akan kondisi itu. Rangsangan yang tercipta didalam otaknya membuat memeknya mulai basah tanpa dia sadari.

"Mmm? Tapi perjanjiannya tadi adalah "Sampai kita merasa puas", bukan?"

"I~itu benar... jadi...!"

"Dengar mbak, kita memang masih muda. Kita tidak mudah dipuaskan dengan sekali bermain saja, lihat milik kita ini. Masih keras bukan? Sekarang giliran kita yang muasin mbak..." jay dan aji menyerang angel yang tidak berdaya itu.

"KYAAAAAAAAAAHHHH! T~TUNGGUUUUU...!"

Angel ditarik oleh mereka dan ditidurkan diatas kasur mereka. Jay berusaha memegangi kedua pergelangan tangan angel sementara aji memaksa membuka kaki angel dan menyingkap bikininya dan mulai menjilati memek angel.

"Jangannnn... Lepasin akuuu...! Aaah!"

"Uwahh, mbak basah bener dibawah sini... Slrpppp... Mmmm!"

"Ayolah... Jangan bergerak-gerak, mbak..."

"Jangaaan...! Mmmm...! Aaaah! Mmmmph...! Ituuu...! Mmmm..."

"Slrppp... Slllrrppp... Hmmmmph... Cairan cinta ini terus keluar dari celah memeknya..." ucap aji terus memainkan lidahnya didalam memek angel.

Jay menarik bikini angel turun dan memperlihatkan toketnya yang besar tanpa penghalang akhirnya.

"Kyaaaaaahhh!"

"Ketika aku menatapnya, aku tahu bahwa payudara mbak ini cukup besar ukurannya. Melihatnya dari dekat aku bisa berkata, payudara mbak memang sedikit mengendor, tapi... itulah yang membuatnya makin terlihat erotis. Hahahaha..."

"Aaaah! Mmmmnn!" angel terus mendesah ketika jay meremas-remas toketnya.

"Payudara mbak sangat lembut, bahkan jari-jariku seperti tenggelam ketika meremasnya. Hahahaha."

"Ah bilang aja, jay. Kamu ingin memegangnya sejak kita bertemu dengan mbaknya di pantai, bukan? Hahaha..."

"Hahahaha, lihat ini... Putingnya mulai mengeras... Aku bisa mainin jari-jariku pada putingnya yang keras ini..." jay terus menggelitik puting angel dengan jari-jari telunjuknya.

"Mmm! Nghhh! Mmmpph!"

"Ngguuuuhhh! Jangan...! lagiiii...!"

"Slrruuuppp... Suuuuuuppp... Slurrrrppp... Mmmm... Mmmmm... Mulai sekarang, aku akan mencoba membuatnya orgasme sekali jadi coba pegangin kakinya, jay..."

"Oke..." jay menarik kaki angel makin terangkat keatas dan menahan betisnya agar lubang memeknya makin terbuka lebar ketika aji memasukkan jarinya kedalam liang memek angel dan mulai mengocoknya.

"Aaaaah...! Jangaaaannn! Pleaseeee! Tunggguuuu! Aaaahhh! aaaaah! A~akuu... bisa... keluaarrrrhhh...!"

Creeeppp...Creeeppp...Creeeppp...Creeeppp...

Creeeppp...Creeeppp...Creeeppp...Creeeppp...

Creeeppp...Creeeppp...Creeeppp...Creeeppp...

"MMAAAAHHHHHHH...! AAAAAH! JANGAAAAAN... AHH! AAAH!" tubuh angel menekuk dan jay melepaskan pegangan pada betisnya kemudian dari dalam memek angel mulai mengucur cairan orgasmenya yang mengalir deras membasahi tangan aji.

"Wuooohhh... Hahahaha, lihat dia keluar banyak banget... Hahaha...!" aji terus mengocok memek angel dan membuatnya terus orgasme hingga tidak ada tetesan cairannya yang tersisa. Kasur mereka terlihat basah oleh cairan orgasme angel.

"Jangan bilang kalau ini... Ini pertama kalinya mbak bisa squirting sangat deras seperti tadi? Mbak menunjukkan sesuatu yang menakjubkan barusan..."

"Hahh... Haaa! Haaah..."

"Lihat ini, jariku basah banget loh. Semua cairan cinta yang keluar dari dalam vagina mbak ini, lihat sendiri bagaimana tubuh mbak merespon rangsangan jari-jari saya barusan..." aji menunjukkan lendir bening pada telapak tangannya yang merupakan milik angel dan angel menatapnya dengan nafas tersengal-sengal.

"Oke... Sekarang waktunya aku masukin, dimana kondomnya tadi?" lanjut aji sambil mencari kondom disamping meja tempat tidur mereka.

"Duluan bro?"

"EH!? T~TUNGGUUUU! APA MAKSUDMU DENGAN "MASUKIN"...?" angel terperanjat melihat aji sedang mengenakan kondomnya. Angel berusaha meronta karena tahu apa yang selanjutnya mereka inginkan akan tetapi dengan bantuan tubuh dan tenaga besar jay, kaki angel tetap bisa dia tahan dan terus terbuka lebar.

"Seks lah mbak, hahahaha... Tenang saja, saya pake pengaman kok. Mbaknya santai saja yah...!" ucap aji selesai memakai kondomnya dengan benar kemudian aji bergegas berusaha memasukkan kepala kontolnya kedalam memek angel.

"Tungguuu! Itu bukanlah yang seperti kita setujui tadi...! Jangan...!"

"Mbak, mbaknya tuh seksi dan erotis banget jadi saya tidak tahan lagi! dan juga mbaknya makin becek, jadi itu artinya mbak juga menginginkannya, bukan? Hahaha!"

"Please... Mulut aku... Aku akan menggunakan mulutku saja, jadi please... jangan masukin... Aku... aku tidak ingin mengkhianati keluargaku...!"

"Benar sekarang suami mbak sedang pesta minum-minum dan anak mbak sedang tidur. Mbak tidak selingkuh kok, mbak hanya bersenang-senang saja. Jadi ayo kita bersenang-senang bersama, mbak. Mbak kan sudah tidak "melakukan"nya beberapa waktu ini kan, jadi kita akan berusaha membantu mbak dengan hal itu. Kita ini cukup jago loh kalo soal "ranjang" mbak, tentu kita bakal muasin mbak..."

"Haaa... Haa! Bukan itu...!"

"Gini saja, kalau mbak tidak menginginkannya, setidaknya coba menolaknya dengan benar. Tubuh mbak berkata sebaliknya loh, kita benar-benar tidak ingin sampai memperkosa mbak juga. Ayo mbak, sebentar lagi mulai masuk loh ini. Kalau mbak tidak mencoba untuk menolaknya... hahahaha" ucap aji tertawa ketika sedikit demi sedikit kepala kontolnya mulai tenggelam masuk kedalam memek angel.

"Jangan...!"

"Hahahaha, penisku cuma baru menggesek-gesek luarnya aja, tapi itu seperti terhisap masuk kedalam. Hahahaha! Oooooh! Sekarang hampir semua masuk kedalam, mbak...! Mbak yakin? Tubuh mbak tidak menolak sama sekali?"

"AAAAAAHHH!! HAAAAA!! (Aku harus mengeluarkannya sekarang juga... meskipun aku tahu didalam kepalaku...) AHHH! AHH...! AAHH...! HAA...!" angel telah sepenuhnya ditindih oleh aji dan kontolnya masuk semua kedalam memeknya.

"Baik... Semua... sudah masuk...! Hahaha... Ohhh, shit! Hahaha, ini benar-benar sempit... Aku tidak berpikir bahwa dia sudah pernah melahirkan seorang anak loh..."

"Ahhh! Ahhh...! (Sebuah penis yang bukan milik suamiku sedang menembus tubuhku...)"

"Aku bisa merasakan ujungnya, mbak... Apa mbak juga bisa merasakannya ketika milik saya bersentuhan didalam?" aji merasa kontolnya cukup mentok didalam memek angel pertanda tubuh angel mulai menikmati kegiatan mereka itu.

Aji sambil menatap mata angel yang sedang dia tindih saat ini kemudian, "Vagina becek mbak ini sekarang sedang dimasuki penis setelah sekian lama, itu tandanya mbak mengijinkannya, bukan? Hahaha..."

"TIDAAAK... T~TUNGGU..."

"Saya tahu, mbaknya tidak pernah merasakan pengalaman seks yang sesungguhnya kan. Suami mbak tidak bisa memuaskan mbak, hanya ingin mbak untuk melahirkan anaknya saja tapi tidak memikirkan bagaimana memuaskan mbak. Buktinya lubang sempit vagina mbak ini. Aku akan tunjukkan kepada mbak bagaimana seks yang sebenarnya..."

Angel kemudian teringat akan kenangan awal pernikahannya 10 tahun lalu...

(Uuuhhh... Aku keluar sayang...!)

(Hah...! Hahh...! Haaa! Bagus sayang... Haaa! Apa kamu merasa nikmat?)

"(Tentu saja...)"

"(Aku bahagia akhirnya bisa bersatu denganmu, sayang...)"

"(Aku juga sayang...)"

"(Kapan-kapan, ayo kita kembali ke hotel ini lagi...)"

"(Fufufu dan mungkin dengan anak kita juga selanjutnya...)"

"(I love you...)"

"(Haaa... I love you too... Ha! Haa! Haa!)"

[Benar... Kenangan kamu yang berharga itu... terjadi di hotel ini...]

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

Aji mulai menaikkan tempo goyangannya dan membuat kulit mereka saling berbenturan menghasilkan suara merdu ketika kedua kelamin mereka saling bertumbuk dan berciuman satu sama lain.

"JANGAN! TUNGGU...! AHHHH!"

"Bagaimana rasanya mbak? Mbak belum pernah dimasukin benda sebesar ini sebelumnya, bukan? Wajar karena suami mbak kecil jadi kurang berasa pasti, hahahaha!"

"(Ini benar-benar terasa sangat berbeda dari milik suamiku... Aku tidak bisa menolaknya...! Aku harus mengeluarkannya sekarang juga... Kepalaku terasa kaku... Setiap kali dia memasukkan miliknya sekaligus...! Aku jadi tidak bisa berpikir jernih...!) Mnn! Fuuu...! Nhaaa! Jangaaaan! Ah! Aaah! Haaah!"

Ayo mbak, punyaku juga...!" jay mulai turun dan mendekatkan kontolnya yang lebih besar dari aji pada mulut angel.

Angel membuka mulutnya dengan otomatis seperti otaknya tahu harus bagaimana meski dia sendiri berusaha menolak melakukannya. "Mnn! Nfuuuu! Mmm! Mmmnn! Slrrppp! Slrrrppp! Mmmn! Mmmm!" angel sukses melayani dua kontol mereka sekaligus dengan memek angel bermain dengan kontol aji sedangkan mulutnya bermain dengan mulut jay.

"Oke... Mbaknya sekarang jadi lebih tegas, udah milih dong harus ngapain? Bagus... Bagus... Lebih baik jika mbaknya ikut menikmatinya juga, hahaha...!" ucap aji semakin bersemangat melihat angel akhirnya pasrah dan menyerahkan tubuhnya kepada mereka berdua.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

Ayo mbak gantian, nungging sini...!

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"Ahhh...! Jangan... kasar-kasar... pelanin donggg...! Ahh! Aaaah! (Untuk saat ini, aku harus bisa memuaskan mereka berdua entah bagaimana caranya...)"

"Vagina mbak ini yang benar-benar nikmat. Aku tidak bisa berhenti sekarang...!"

"Dan juga... TERIMA INI... Masukin semua sekaligus hingga kedasarnya, mbak..." jay memegang kepala angel dan mendorongnya hingga kontolnya semakin masuk kedalam tenggorokan angel. Angel pertama kalinya mendapat deepthroat hingga masuk kebagian belakang lidahnya itu.

"NFFUUUUU!? MMMN! NGHHHHH!"

"Bagus, jay... Dia mulai mengencang dan ngejepit lagi nih... Mbaknya suka ya ternyata dikasarin, huh?"

"MMNNN! MMMN! NGHHHH! OFUUUU! NGHHHHH!"

"Ah... Sial, hahaha... Aku bakalan keluar dengan ini...! Ah, keluar mbak... Keluaaaaarrr... Hnghhhhh...!!!" jay mengejan keras dan terus menahan kepala angel ketika dirinya ejakulasi didalam mulutnya langsung kedalam tenggorokan angel.

Crooooootttt...Crooooootttt...Crooooootttt...

"Aku juga bro... Heegggggggghhhhh...!!!"

Crooooootttt...Crooooootttt...Crooooootttt...

Mereka berdua ejakulasi hampir disaat yang bersamaan didalam lubang-lubang angel.

"Yah bagus... Telan itu mbak, minum semuanya tanpa sisa...!"

"Mmnn! Mmm! Ahaaah! Haaa! haaa! Haaa!"

"Fiuuuuhhh... Ini pertama kalinya aku bisa keluar banyak dengan kondom yang terpasang, biasanya tidak mau keluar kalau ada pengamannya..." kata aji sambil menarik keluar kontolnya dan kondomnya yang berisi spermanya.

"Sekarang, giliranku...!" sahut jay yang bertukar posisi dengan aji. Jay tiduran dan menarik tubuh angel agar duduk diatas tubuhnya, angel paham dan menurunkan pinggulnya dan mulai menggoyangkan tubuhnya dengan gaya wot sambil menatap kearah jay sebagai partnernya sekarang.

"Mmnn! Haaah! Ah! Aaah! (Aku tidak percaya ini... aku menggerakkan tubuhku sendiri... aku menjadi sangat cabul sekarang... Padahal dia bukanlah suamiku... kenapa tubuhku meresponnya sama?)"

"(Dia mulai menggoyangkan tubuhnya dengan malu-malu dan meskipun tidak buruk, tapi aku rasa jika aku bisa mendapat lebih...)" jay mengatur siasat kemudian menahan nafasnya sejenak makin menambah dorongan agar kontolnya makin masuk kedalam dan membesar disaat yang bersamaan.

"NHAAAAAAAAAA!?" angel terbelalak ketika jay dalam sekejap bisa menempelkan kepala kontolnya pada mulut rahimnya. Angel mendongak keatas seakan tidak percaya bahwa kontol mereka berdua yang pertama kali bisa melakukan ini kepadanya.

"Ah! T~tunggu...! J~jangan... kasaaaar! Aaaah!"

"Wuoooohhh, mbaknya mendadak mengencang sekali lagi yah! Mantap sekali vaginanya...!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"Dan sekarang, aku juga tidak mau kalah. Ayo mbak, hisap punya saya juga..." aji menyodorkan kontolnya dengan berdiri disamping angel dan menarik kepala angel agar menoleh kesamping dan mulai menusukkan kontolnya masuk kedalam mulut angel.

"Mmm! Nghhh! Fuuuuh! Mmmh! Nfuuuh!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"Ah, aku bisa-bisa keluar cepat kalau sempitnya begini. Hahahaha!"

"Pastiin jangan keluar cepet, jay. Mbaknya juga udah lama gak ngeseks loh, kapan lagi kan... Hahahaha..."

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

10 menit berselang, aji menembakkan spermanya pada wajah angel dan jay juga merasakan ledakan pada kondomnya yang mulai terisi penuh dengan sperma miliknya.

"Mphhh... Fuuuuh! Ooooh! Mmmmm!"

"Ayo mbak, jangan tumpahin yah...!" aji senang ketika angel dengan tanpa diperintah mengerti harus melakukan apa, ketika aji kembali memasukkan kontolnya kedalam mulut angel dan angel mulai menjilatinya bersih dan membuat pipinya menggembung karena bentuk kontol aji.

"Ini nikmat sekali kan, mbak. Hahaha. Oh iya, kita belum selesai sepertinya, kita masih ingin ronde selanjutnya. Gahahahaha...! Karena kita disini, ayo kita pergi ke balkon, mbak. Pasti seru melakukannya ditempat terbuka, apalagi sampai ada yang melihat yah, hahahaha..." ucap aji berusaha meremas toket angel dengan sedikit membungkuk dan membelai rambut angel ketika angel masih menjilati batang kontolnya yang masih cukup keras belum ingin tidur itu.

"T~tunggu... Hah! Haaa! Ha! Haaah! (...Enggak... Ini enggak boleh... melanjutkannya lagi dan aku...)"

Angel terpaksa menuruti mereka berdua dan mengikuti mereka menuju balkon di sore hari menjelang malam yang cerah itu. Beruntung sudah cukup gelap sehingga jalanan mulai sepi, akan memalukan baginya bila terlihat pejalan kaki ketika sedang bersetubuh di balkon seperti itu.



"Tenang saja, mbak... Sekarang udah cukup gelap kok, jadi jarang ada orang yang bisa lihat apalagi kita memesan kamar di lantai yang cukup tinggi.

"Ayo mbak, cepat sini!" jay menarik pergelangan tangan angel mendekat dan kemudian memeluknya sambil meremas kedua toketnya bersamaan.

"Kita ini kan teman. Sekarang kita juga sudah menjadi teman bercinta, bukan? Hahaha..." goda jay sambil terus memencet dan meremas toket angel berputar-putar.

"Ahh! Mmmn!"

"Ayo mbak, julurin lidah mbak..." ucap aji yang mulai bergabung dengan mereka dan menjulurkan lidahnya terlebih dahulu mendekati wajah angel.

"Ja~jangan, berciuman adalah..." angel tampak ragu menolaknya karena dia ingin tetap menjaga martabatnya sebagai istri yang masih memiliki suami.

"Apa? Sudah terlambat untuk sekarang, mbak. Kita lanjutin saja yah, hahaha..." aji tidak sabaran itu kemudian menyambar bibir angel dan menyumpalnya dengan bibirnya sambil berpagutan lidah. Lidah mereka berdua mulai saling terkait dan bermain bersama.

"Naaaahh! Aaah! Mmmm!" angel tanpa sadar kedua tangannya mulai bergerak mengocok kedua kontol mereka bersamaan ketika aji yang mencumbunya mulai bermain juga dengan mengocok memek angel.

"Sekarang mbak jongkok dulu, coba kasih aku titjob dengan payudara mbak yang besar ini..."

Angel menurutinya dan berjongkok kemudian menjepit kontol aji dengan kedua toketnya. "S~seperti... ini?"

"Wow... Hahahah, aku pikir ini pertama kalinya penisku bisa benar-benar tenggelam diantara dua gunung kembar wanita. Jarang-jarang nemu cewek payudaranya gede kayak gini, Hahaha... Ya benar, gunakan liur mbak juga supaya tambah licin... Ah, itu benar-benar lembut sekali... Aku jadi berpikir untuk cemburu dengan suami mbak yang bisa mendapatkan istri dengan payudara seperti ini untuk dirinya sendiri...!"

"A~aku... tidak pernah melakukan sesuatu yang memalukan untuk orang lain... seperti ini!" balas angel masih dengan berusaha memainkan toketnya menjepit kontol aji.

"Benarkah itu? Aku menjadi yang pertama dong, mbak? Beruntungnya kita ya, jay...! Hahahaha..."

Jay yang sibuk menonton aji mempermainkan angel itu hanya tersenyum saja sambil menunggu gilirannya tiba lagi.

"Fuuuuh! Titjob mbak memang dahsyat, terima kasih ya mbak... Aku bahkan tidak bisa membayangkan bisa dua kali mengotori wajah mbak dengan spermaku ini..." ucap aji puas dengan servis dari angel kepadanya.

"Karena dia cukup kotor, kita mandi aja sekalian bareng, gimana? Jadi mbaknya bisa sekalian bersih-bersih juga..." ucap jay kemudian berdiri menarik angel menuju kamar mandi.

Aji, jay dan angel kemudian mandi bersama didalam kamar mandi, aji berendam air hangat sambil menunggu jay gantian menuntaskan hasratnya kepada angel.

"Fuuuhh... Benar-benar nikmat..." ucap aji yang menikmati berendam dalam bathtub kamar mereka.

"Maksudmu airnya atau dia sedang menghisap milikmu, hah? Hahaha..." goda jay yang sedang membuat angel spitroast dengan menggenjot memek angel dan angel mengulum kontol aji didepannya dengan gaya terbalik.



"Mmmn! Mmmn! Mmphh...!"

"Dasar bodoh... Hahaha, tentu saja keduanya..."

"Mbaknya gak kecapekan kan melakukan ini sepanjang malam, kan?" jay mulai menaikkan tempo genjotannya dengan meremas pinggul angel.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Aaah... Jangan lupain aku dong, mbak... Naaaaah! Yessssshhh...!" aji senang karena angel mulai mengocok batang kontolnya dan menjilatinya naik turun. Aji kemudian menggunakan kedua tangannya untuk memegangi kepala angel dan berusaha memasukkan paksa kontolnya cukup dalam hingga tertelan sempurna didalam mulut angel.

"Ohhoookkk... Hoooookkk... Mmmpphhh... Nghhhhh..."

"Ayo mbak, masukin semuanya sekaligus sampai ke pangkalnya...!"

"Nguuuuuuhhh! Mmmm! Mmmnnn! Aaaah!"

"Bagus mbak... Begitu... Dia wanita yang paling mantap yang pernah aku pake akhir-akhir ini... Jepitan vaginanya itu, uuuuuhhh... Ayo mbak, buat kita keluar lagi setelah ini..." ucap jay menarik kedua lengan angel kebelakang dan kembali menggenjot memeknya dengan kasar dan membuat toketnya berguncang dengan indahnya.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"AAAAAAAAAHHHH!!!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Jay menarik keluar kontolnya dan melepaskan kondomnya, kemudian mengocok sebentar dan mengeluarkan semua spermanya diatas punggung angel.

Crooooootttt...Crooooootttt...Crooooootttt...

"Fuuuuuuhhh... Sial, hahaha..."

"Ayo gantian, jay..." aji kemudian bersiap mempenetrasi angel yang sudah digendong oleh jay dari belakang dan mensupport aji agar angel tidak terjatuh ketika aji mempenetrasinya dan angel merasakan kontol jay diantara belahan pantatnya sedang tertidur.

"Ah! Ah! Mmn! Aah! Aahn! Haa!"

"Bagaimana rasanya mbak? Mbak belum pernah mencoba posisi seperti ini bukan?"

"Itu... masuk cukup dalam... Ahhh! Mmmn! NAAAAAAAAAHH!!!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Aaah! Aaah... Tunggu please...! Lepasin aku!" angel mencoba meronta ketika tubuhnya sedang digendong oleh dua pria bergantian diatas bathtub itu.



"Mbak, awas jatuh loh. Itu cukup berbahaya kalau digendong seperti ini tapi mbaknya bergerak-gerak sendiri seperti itu..."

"Hmmm... Aaaah..."

"Uwooohh... Hahaha, dia mendadak menyempit lagi. Tubuhnya memang menginginkan ini rupanya... Aku akan keluar sebentar lagi, jadi tunggu sedikit lagi yah..."

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Jangaaaaaan...! Aaaaaaah...!"

"Aku... keluaaaaarr...!"

"Ahh! J~jangaaaannn...! Please... jangan lagi...!"

"Ahhh, keluar... Keluaaaaarrr...!!!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Crooooootttt...Crooooootttt...Crooooootttt...

"Uuuuhhh...! JANGAAAANHHHH...!" angel merasakan aji sedang ejakulasi didalam memeknya yang masih terbungkus kondom itu. Otot-otot tubuh angel terasa mengencang dan membuat kakinya menegang kaki diatas bahu aji. Kemudian angel mulai orgasme sendiri dan mengencingi tubuh aji yang berada didepannya dan beberapa menetes diatas bathtub.

"Ahahahahaha... Lihat mbaknya, banyak sekali keluarnya...! Mbak memang harus dihukum karena mengotori bathtub hotel ini, haahaha..."

"Naaah! Ahh! Haaa! Haaah! Hah...!"

"Itu belum selesai mbak... Sekarang giliranku..." jay kembali menarik posisi angel untuk menungging dan mempenetrasinya sementara aji dengan sengaja mendorong kontolnya kembali masuk kedalam mulut angel dan pipis didalamnya.

Crrrrrrrrrrrrrrr...

"Oooohhh! Yeaaahhhh...! Sensasi mendominasi wanita ini, ditambah aku bisa mencoba untuk membuatnya meminum air pipisku sendiri memang terbaik... Fuuuuh... Mantap banget...! Setelah ini, mbak mandi lagi yah..."

"Hahahaha, kamu tuh yang mengerikan ji... Masa cewek kamu paksa minum pipis sih? Kasian tahu..."

Kemudian mereka mandi kembali dan pindah kedalam kamar tidur.

Aji yang cukup mengantuk ingin segera tidur akan tetapi jay yang masih cukup banyak energi tidak membiarkan angel berhenti melayaninya.

"Fuaaaaahhh... Aku tidur duluan deh kalo gitu... Kamu terlihat energik sekali hari ini, jay..."

"Mmmn... Slrppp... Slrrrpp... Mmmm!"

"Apa? Kamu udahan, ji? Meski sekarang blowjob mbaknya mulai lebih terasa enak loh..." ucap jay memegangi kepala angel yang sedang berjongkok didepannya itu.

"Bukan, aku kan yang besok giliran nyetir... Aku yang harus banyak istirahat..."

"Aah, benar juga... Kalau begitu, aku akan menghabiskan waktu sebentar lagi dengan mbaknya dulu..."

"Baiklah, kalau begitu selamat malam ya mbak. Hari ini benar-benar menyenangkan..." ucap aji kemudian meninggalkan mereka berdua diatas sofa dan angel berjongkok dilantai.

"Fuaaaahh... Ahh... I~iyah... Selamat... mwalammhhh... Mmmphh..." balas angel menatap kearah aji sambil menjilati kontol jay.

"Baiklah, cukup untuk hari ini... Terima kasih ya mbak... Oh iya, seperti janji kita tadi, kan? aku sudah menghapus semua foto mbak disini... Lihat?" ucap jay sambil menghapus foto memalukan angel didepan matanya.

"Dan juga, aku memiliki satu permintaan terakhir untuk malam ini..."

"Eh...? (Belum puas saja?)"

Jay menempelkan batang kontolnya pada wajah angel dan berkata, "Boleh kita melakukannya tanpa pengaman? Sekali saja?"

"T~tanpa pengaman... itu tidak... (Itu... miliknya itu... menjadi besar lagi...)"

"Tenang saja, aku pastikan akan ejakulasi diluar nanti... Please, untuk kenangan kita yang terakhir saja... Aku ingin merasa seperti kita adalah sebuah pasangan yang resmi."

"A~apa yang sedang kamu bicarakan...?"

"Enggak, sungguhan kok. Aku berpikir aku mungkin jatuh cinta sama mbak dalam pandangan pertama, hahaha..." aji mengelus pipi angel yang memalingkan wajahnya itu dan menariknya kembali untuk menatap kearah matanya sendiri kemudian aji mendekatkan bibirnya menginginkan mereka berciuman.

Tapi angel terus berusaha menolaknya untuk melakukan itu, aji tidak kehabisan akal untuk menggoda angel hingga akhirnya luluh dan memberikan ciumannya kepada aji.

"Hei, tenang saja, mbak (Angel)...!"

"...Ah."

Wajah mereka saling berdekatan dan mulai saling berciuman pertama kalinya.

"(Pria ini benar-benar mengerti cara memperlakukan wanita setiap waktu, meskipun aku yakin ini hanya trik yang biasa dia pakai untuk mendapatkan keuntungan dari wanita yang dia inginkan. Dia juga memanggilku dengan namaku sekarang, memberikanku sensasi hangat dibagian tubuh bawahku yang belum pernah aku rasakan sama sekali... Mulai saat ini, dengan keinginanku sendiri, seorang pria yang bukan suamiku... akan menyetubuhiku... benar-benar menyetubuhiku tanpa pengaman...)"

Sementara ditempat lain, suami angel yang juga masih belum tertidur pada jam yang sama. Setelah menyelesaikan mandinya kemudian menatap ponselnya yang berisi pesan kepada angel.

"Yah... mungkin aku rasa jika dia sudah tertidur sekarang..."

Padahal angel tidak mengetahuinya karena sepanjang malam selama berjam-jam dia sedang melayani nafsu seks kedua pria yang baru dikenalnya hari ini.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"AAAAHHH! AAAAH! NAAAAH! AAAH! MMMMHH! MPHH! AAAAH!"

Angel yang duduk diatas sofa dengan kedua kakinya mengangkang lebar diatas pinggiran sofa sedang menikmati genjotan kontol jay yang cukup intens dari sebelumnya.

"Bagaimana rasanya tanpa pengaman, mbak? Mbak benar-benar menyedot milikku, ini benar-benar terasa sangat berbeda, bukan? Ini menakjubkan! Sejak pertama kali mataku tertuju pada mbak di pantai, aku ingin menyetubuhimu seperti ini...!!" jay menindih tubuh angel dan memilin kedua putingnya seperti bermain dengan balon.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"MMAAHH! JANGAAAAANNHHH! JA~JANGAN BEGITUUUUHHH... KASAR DENGAN... PUTINGKU... MMMNNN!"

Akan tetapi jay tidak mengindahkannya dan terus memilin dan menyedot puting angel dan sesekali mengigitinya. "Mmmmh... Mereka benar-benar berdiri kencang yah... Mmmph... Mmmh..."

"AHHH..! KASAR BANGETTTTHHHH... SIIIHHH... AAAAHHH...! AAAH! NAAAHH!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"SEKARANG AKU TANYA, MILIKKU ATAU SUAMIMU YANG MANA YANG LEBIH NIKMAT?"

"AH! AH! MMN! EH...!? A~AKU TIDAK... INGIN MENJAWABNYA...! AHHHH! MMMNN! MMNNN! SLRUPPPP...!"

"AKU BENAR-BENAR SANGAT BERSEMANGAT HARI INI, AKU AKAN MEMBUATMU BERKATA BAHWA MILIKKU TERASA LEBIH NIKMAT DARI SUAMIMU, SAYANG!!!" jay bersemangat memperkosa angel kali ini dengan berubah menjadi sedikit kasar dalam menggodanya setelah dia menahannya selama bermain dengan aji sedari tadi. Insting buas jay mulai menyala karena angel tipikal wanita yang menjaga martabatnya cukup tinggi, jay berpikir harus memberinya pelajaran agar pendiriannya cepat runtuh dan jatuh dalam perangkapnya.

Jay yang cukup yakin dengan keperkasaannya mulai menggenjot memek angel dengan brutal dengan membalik tubuh angel untuk kembali menungging agar angel bisa merasakan kontolnya masuk sangat dalam membelah memeknya.

"AH! AHH! NAAH! MMN! MNNN! AHNN!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"AYO ANGEL SAYANG, MILIKKU TERASA SANGAT NIKMAT DIBANDINGKAN SUAMIMU, BUKAN?"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"JANGAN...! T~TUNGGUUU...! A~AKU TIDAK TAHU...! AAAHH...! HAA! HAA! AH! AHHH!"

"TCH...! SANGAT KERAS KEPALA YA KAMU, HAHAHA... AKU TIDAK AKAN MENYERAH BEGITU SAJA! AYO, BILANG! KAMU TIDAK BISA MEMBODOHI PRIA MANAPUN DENGAN VAGINAMU YANG BECEK SEPERTI INI...!"

"AHHH! MMMN! HNGHHH! NAAAAHHH!"

[10 menit berselang...]



"AYO... BILANG...!!!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"HAAAH... HAAAA... E~ENAAAAKHH... ITU RASANYA ENAAAAAAKK!! AKU SUKA PENIS INI...! SUAMIKU... BAHKAN TIDAK BISA DIBANDINGKAN DENGAN INI...!! PENIS INI BENAR-BENAR NIKMAT...! (Aku... mengatakannya...) AHH! AH!" angel mengeluarkan pernyataan yang diminta jay.

"Bagus... Kamu mengatakan sesuatu yang benar-benar erotis. Kamu pasti benar-benar terangsang sekarang, bukan?" aji mendekatkan wajahnya dan mulai mencumbu angel ketika angel menoleh kearah belakang. Terlihat air mata angel mulai menetes turun karena angel tahu dia mengkhianati suaminya saat ini dengan memberikan memek dan juga ciuman yang seharusnya milik suaminya itu.

"I~YAAAAAHHHHHHH..."

"OKE..." jay kembali menggendong tubuh angel dari belakang dalam sekali angkatan dan menahan kedua kakinya. Angel yang sontak kaget kemudian mengalungkan satu lengannya pada lengan jay agar tidak terjatuh ketika jay mempenetrasinya dengan gaya yang tidak pernah dia ketahui sebelumnya.



"KYAAAAAHHH! AH! AH! INI... INI MENAKJUBKAN...! AAAHHH!" desah angel ketika mengetahui jay sangat kuat mengangkat tubuhnya meski sambil mempenetrasi memeknya, tentu butuh kekuatan yang besar untuk bisa melakukan itu bersamaan.

"Aaah, aku pikir aku akan ejakulasi sebentar lagi, angel sayang. Boleh aku keluarin didalam, bukan? Hehehehe..."

"EH!? J~JANGAAAAAN! PLEASE JANGAN...!"

"Bukannya tidak masalah? Hahahaha, kalau tidak aku akan menarik penisku sekarang. Hahaha..." bisik jay disamping telinga angel memberika pilihan pada angel untuk mengijinkannya atau tidak dengan konsekuensinya masing-masing.

"Bagaimana, angel? Kamu juga ingin orgasme bukan? Kita keluar barengan kalau mau atau apa tidak masalah untukmu kalau aku menarik penisku keluar? Hmmm?" lanjut jay tersenyum ketika melihat mangsanya tidak bisa berpikir jernih setelah dipancing olehnya.

"Aaaahh! Nnnhhh! Haaa... (Aku tahu ini tidak benar... meskipun aku tahu dia seharusnya tidak mengeluarkannya didalam tubuhku!) Ahh! Aaah! Haaah!"

"AYO KATAKAN! APA YANG HARUS AKU LAKUKAN, ANGEL?" ucap jay meremas kuat toket angel hingga meninggalkan bekas kukunya pada permukaan toket angel.

"HNGHHHH... HNGHHHH... DI... DIDALAM... PLEASE... BUANG SAJA... SPERMA KAMU DIDALAM VAGINAKUUUU...! AH! AAH! JADI... BIARKAN AKU... ORGASME JUGAAA...!" ucap angel yang terus merangkul leher jay dan mengeluarkan desahan-desahan erotis disebelah wajah jay.

Jay melihat mangsanya telah sepenuhnya takluk kepadanya dan mengatakan apa yang ingin dia dengar...

"BAIKLAH, SAYANG...! TERIMA INI, AKU AKAN MEMBUANG SEMUANYA DIDALAM TUBUHMU...!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"YAAAAAH...!! AKU... KELUAAAAARRR JUGAAAAA...!" angel merasakan kandung kemihnya juga sebentar lagi akan meledak karena bersentuhan dengan kontol jay terus menerus dan mulai membuatnya orgasme ketika jay juga hendak ejakulasi.

"AKU KELUARIN JUGA YA, ANGEL SAYANG...!!! HNGHHHH...!!!" jay mengerang keras dan memfokuskan semua tenaganya untuk menembakkan spermanya dengan kencang kedalam memek angel. Dalam satu hentakan terakhir, kepala kontol jay semakin mentok bertabrakan dengan mulut rahim angel.

CROOOTTTTTTT...CROOOTTTTTTT...CROOOTTTTTTT...

CROOOTTTTTTT...CROOOTTTTTTT...CROOOTTTTTTT...



"AAAAAAAAHHHHHH!"

CRRRRRRRRRRRRRRR... CRRRRRRRRRRRRRRR...

Ditambah angel yang melemas karena orgasmenya, angel mulai mengencingi kontol jay yang masih ejakulasi didalam memeknya.

"OUHHHH...! SEMPROTAN SEKS RESMI PERTAMA HARI INI... TELAH TUMPAH DIDALAM VAGINAMU, SAYANG...!! KAMU BISA RASAKAN BANYAKNYA BUKAN?"

"AAAH! HAAAAHHH! HEEEEEHHH! (Semua... spermanya... kini berada didalam tubuhku... rasanya... nikmat sekali... ketika sensasi itu kembali... kenapa...? semua menjadi seperti ini? Ini seharusnya menjadi... sebuah perjalanan liburan keluarga... Kalian berdua... maafkan aku...)" angel membalas sambil memikirkan anak dan juga suaminya.

Jay dan angel kemudian meneruskan kegiatan mereka berdua. Angel tanpa malu lagi sedang mengulum kontol jay dengan bersemangat setelah pikirannya dikalahkan oleh nafsunya sendiri dan jay menikmatinya sambil duduk diatas sofa dengan angel berjongkok membuat lelehan sperma jay perlahan menetes diatas lantai.

"Mmmmnn! Slruuuupp! Fuuuhhh!"

"Apa milikku sangat nikmat, angel?"

"Iyaaah... Mmmn! Slrrppp! Mmmhh!"

"Ahh, angel sayang... Kamu membuat wajah yang seharusnya tidak kamu biarkan orang lain terutama anakmu sendiri bisa melihatnya. Angel, kamu harus dihukum karena menjadi binal seperti ini. Aku akan menyetubuhimu sampai pagi datang dengan penisku yang sangat kamu sukai ini, mengerti?"

"Mmmnn! Nnnhhh! Mmmmhhh! Yyyaaaahhhh...!"

"AHHHH! MMMN! INI RASANYA... BENAR-BENAR NIKMAAAAT DISANAAA... AAHHH!" ucap angel tidak dapat menahan desahannya disamping aji yang tertidur ketika jay terus menggenjotnya.

"Fuwwaaaaahhh... T~tunggu... Kalian berdua ini... berisik sekali yahhh...!"

"Sorry, sorry... Angel sendiri yang bilang bahwa tidak masalah untuk melakukannya tanpa pengaman... Mau coba gak?" sahut jay kepada aji menawarkan gilirannya kepadanya yang terbangun tiba-tiba itu.

"Benarkah? Kalau begitu ayo gantian... Aku juga ingin mencobanya..."

"E~enggaaaaaak...! Mmmnnn...! Ahh! Aah! Aaaah!" jay kemudian bergantian menyerahkan angel kepada aji yang terbangun dan kembali mempenetrasinya sementara jay mengambil minuman untuk memulihkan dehidrasinya.

15 menit kemudian...

"Wuuuuhhh... Shittt, gara-gara kamu nih... Rasanya kayak sedikit longgar sekarang, kesetanan kali ngerjain dia? Hahahaha... tapi dengan begini, jadi kepikiran apa suaminya mengetahui perbedaannya gak yah? Hahahaha... Nah, mbak... Aku juga ingin keluar, jadi coba rapetin lagi vagina mbak...!"

"Ah! Ahh! Aku... juga... Keluarin... keluarinnnn...!!!"

Setelahnya, angel menjadi mangsa tag-team mereka berdua. Angel yang berbaring diatas kasur kini menikmati genjotan jay dengan posisi misionaris sedangkan aji berjongkok diatas wajahnya dan mempenetrasi mulut angel.

"Yah benar, sedot semuanya tanpa sisa sayang... Shit... Aku jadi keras lagi kan..."

"Mmmn! Slrrrppp...! Mmmm!"

"Jorok deh, ji... Lihat mulutnya berbusa tuh karena sperma milikmu, hahaha..."

"Aaaah, aku keluar lagi... Uuuuhh!"

Croootttt...Croootttt...Croootttt...

"Mmmbphhh! Mmmphhh! Slrrrrppp! Mmm...! Mmmnn!"

Malam berlanjut, jay tertidur memulihkan tenaganya akan tetapi angel terus digantikan oleh aji yang mulai menggagahi tubuh angel dengan liarnya.

"MMMMAAAAAAHHH! NIKMAAAAATTT! HAAH! MMMPH!"

"Angel sayang, aku mau keluar sekali lagi... Jepitin dong vagina kamu...!!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Iyaaaaahhh!!! Please, berikan aku sperma milikmu...! Aku...! keluarrr...!"

Pagi menjelang, matahari mulai menunjukkan sinarnya dari balik kaca jendela kamar hotel mereka. Angel melayani mereka berdua sepanjang malam dengan kuatnya.

"Ahhh! Mmmn! Mmmn! Mnnnn! Aaaah! Mmnn! Mmm!"

Aji menguatkan otot-otot tubuh bawahnya dan kembali ejakulasi mengisi liang memek angel kesekian kalinya dan angel merangkulkan kedua kakinya melingkar pada punggung aji.

"Awwww, shit... Seperti yang aku duga, aku tidak bisa keluar lagi setelah ini... Akan tetapi tubuhku menolak menyerah untuk memuaskan dirimu, angel sayang... Fuuuuh! Aku benar-benar merasa kering sekarang... Hahahaha"

"Haah! Ahhh! Haa! Haaah! Ahhh..."

Memek angel yang berbuih putih tanda sperma jay dan aji yang tertumbuk oleh kontol mereka berdua mulai menghapus jejak keberadaannya, sebagian telah masuk kedalam rahim angel dan sebagian lagi terbuang keluar ketika jay dan aji terus menggenjotnya tanpa henti.

Angel hanya bisa menatap langit-langit kamar hotel mereka dan membuka mulutnya sambil mengatur nafasnya. "Haaa! Hahhh! Haaaa! Aaah! Haa!"

"Angel sayang, ini mungkin akan tidak baik kalau kamu tidak segera kembali. Anakmu mungkin sudah terbangun dan mencari keberadaanmu... Sebelum kamu pergi, kita harus mandi bersama. Badanmu benar-benar berkeringat dan bau dengan sperma kita berdua, hahahaha..."

[Sekali lagi... Didalam kamar mandi, mereka berdua ejakulasi didalam mulut dan juga memek angel sekali lagi. Kemudian angel berhasil kembali kedalam kamarnya setelah angel berhasil memuaskan jay dan aji...]

Didalam kamar hotel angel...

Angel duduk sambil menatap matahari pagi dengan bathrobe yang dikenakannya. Anak angel mulai terbangun, beruntung dia belum bangun ketika angel kembali kedalam kamarnya.

"Huwaaaahhh...!"

"S~selamat pagi, sayang...!"

"Mah... Mama sudah bangun?"

"Fuuuh... Fuuuuh... Mama... Mama tidak cukup tidur semalam..."

"Fuwaaaaahh... Aku semalam terbangun untuk pergi ke kamar mandi, sepertinya cukup larut malam, tapi... apa mama pergi ke suatu tempat?"

"Iyah... Mama hanya... ada perlu sebentar..."

[Kemudian, seperti seseorang yang melarikan diri, kami kemudian bergegas pindah dari hotel itu dengan segera. Dalam perjalanan pulang, setiap kali anak angel berkata "Pantai benar-benar menyenangkan, bukan mah?", perasaan bersalah angel mulai merobek hatinya seperti hendak terbelah dua.]

Satu minggu setelahnya...

"Mah... Kita pergi dulu yah, masakin yang enak untuk nanti makan siangnya..." ucap anak angel yang sedang ingin bermain dengan ayahnya bersama diluar.

"Iya sayang, kita akan kembali siang nanti..."

"Fufufufu! Hati-hati yah..."

[Setelah itu, suami angel mulai sering meluangkan waktunya bermain dengan anak mereka. Itu sebagai penebusannya karena kemarin tidak bisa menemani mereka berdua berlibur.]

Tling... Tling...

Dua buah video terkirim pada ponsel angel, dan angel mulai menatap layar ponselnya itu dengan tajam.

"Mereka lagi... (Ketika kami melakukannya, aku bertukar nomor ponsel dengan mereka berdua... Hampir setiap hari, mereka mengirimkan video mereka sedang bercinta dengan gadis-gadis. Sepertinya, mereka sedang pamer kepadaku... Aku harus memblok mereka, tapi... Aku tidak tahu dengan pasti jika mereka benar-benar sudah menghapus foto-fotoku atau tidak, jadi aku tidak bisa melakukannya... Aku... kenangan itu... aku melakukan hal itu... pada malam itu...)"

[Malam harinya...]

"Sayang...!"

"Mmm? Apaa?"

"Anu... Itu... sudah cukup lama..." suami angel memberikan kode kepadanya, tentu saja angel paham dan kemudian melayaninya.

"Ah! Haa...! Ah! Aah! Ah!"

"Maaf sayang... A~aku sudah mau keluarr...!"

Cruuuuuttt...Cruuuuuttt...Cruuuuuttt...

Angel dengan wajah memerah menatap kecewa kepada suaminya tersebut. Dia hanya melayaninya selama kurang dari 10 menit dan dia sudah menuntaskannya saja tanpa mempedulikan dirinya dan yang paling menyebalkan baginya, suaminya yang selalu mengenakan kondom ketika bercinta dengannya.

Angel yang merasa tidak puas kemudian bergerak mundur dan membungkuk untuk mengulum kontol suaminya yang mengkerut itu.

"Naaaahhh...! Mmmph... Mmh..." angel berusaha membangunkan kembali kontol suaminya akan tetapi tidak berhasil.

"EH!? T~tunggu... sayang... Aku tidak bisa meneruskannya, aku harus pergi bekerja pagi-pagi besok...! Maaf... Aku..."

"T~tidak apa-apa, sayang... Aku hanya senang kamu menginginkan melakukannya setelah sekian lama. Kita bisa lanjutkan lagi lain waktu...!"

Angel dan suaminya kemudian tidur dan angel hanya bisa menatap layar ponselnya sambil memunggungi suaminya itu. Angel menatap setiap pesan yang dikirim oleh jay dan aji kepadanya yang selalu mengajak untuk kembali bertemu.

"(Biasa... seks yang biasa saja... Mereka berdua benar-benar sangat berbeda... Jika saja aku melakukannya dengan mereka berdua... Aku menjalani kehidupan yang bahagia dengan suamiku yang lembut dan anakku yang manis. Meskipun aku tidak seharusnya melakukan ini... tubuhku... berkata tidak...)" angel akhirnya membalas pesan mereka setelah sekian lama dan menyetujui untuk bertemu kembali.

Pada hari yang ditentukannya, jay dan aji bersiap menjemput angel disebuah parkiran mall. Mereka segera mengendarai mobilnya dan berbincang sepanjang perjalanan.

"Dia bilang, dia sudah disana?"

"Yah, si angel itu... Kamu benar-benar serius dengannya, bukan?"

"Hmmm? Itu benar, dia memiliki tubuh yang sempurna... Tapi jujur saja, aku lebih memilih wanita yang lebih muda, lebih penurut... Yah, jika dia mau melakukannya, aku tidak masalah melakukannya setiap ada kesempatan. Dan melakukannya dengan wanita yang lebih muda sering mengecewakan dan membosankan. Bercinta dengan wanita yang berpikir bahwa bercinta dan mabuk sewaktu berpesta bukankah itu berbeda dari hanya sekedar masturbasi saja. Jadi, ketika ada wanita yang bahagia yang menjalani hidup yang serius, itu adalah sebuah privilege bagi pria seperti kita, untuk bisa mengajari mereka tentang seks dan membuat mereka menyerah menjadi seorang "perempuan".

Ditempat yang sudah mereka berjanji untuk bertemu, mobil jay dan aji berhenti tepat didepan angel yang menunggu mereka.

"Sorry, udah nunggu. Lama gak? Sayang...! Hehehehe..."

"Uhmm... Hari ini, aku... benar-benar..."

"Kita tahu... Hanya untuk 4 jam saja, bukan?"

"I~iyaaah..."

Didalam hotel yang mereka sewa, diatas kasur tempat mereka beradu mekanik. Banyak kondom berserakan, sekarang mereka kehabisan stok kondom dan tubuh mereka saling bertukar keringat satu sama lain.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"NAAAAAAHH... AHHHH... MMMNNN.... MMMPHH... HMMM..." angel mengangkang bebas dan mengangkat sebelah kakinya untuk membiarkan kontol mereka bergantian memasuki liang memeknya dan juga mulutnya.

"(Benar... Sama seperti malam itu... Mereka akan... memuaskanku...)" angel membiarkan kedua pejantannya itu untuk menyetubuhinya tanpa kondom meski sebelumnya angel memberikan syarat kepada mereka berdua namun kini angel sendiri lah yang membatalkannya dan ingin dipuaskan oleh kedua kontol perkasa milik mereka dan tentu saja angel kembali merasakan nikmat dan hangatnya semburan sperma mereka didalam rahimnya.



Bersambung...
 
sayangnya donatnya polos..... wkwkwkwkw
 
Harusnya rudal jay bisa kasih cream filling di donatnya, hehehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd