Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Portraiture [My Erogeneous Zone] (Chapter.58+59 + Mulustrasi UPDATED 22 APRIL 2024, Chapter.60 on progress))

Karakter mana yang lebih cocok jadi personal assistant Jay untuk saat ini?

  • Kartika

  • Anin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
[Jay muda yang memulai kehidupan barunya sepeninggal ketiga kakak iparnya untuk mengejar impiannya dalam berkarir meskipun dia baru saja lulus SMA akan tetapi dia terpaksa melakukannya karena tidak memiliki uang lebih untuk mendaftar ke perguruan tinggi, meskipun mendadak dan ketiga kakaknya tidak ingin berpisah dari jay. Apa boleh buat, karena mereka tidak bisa mendapatkannya hanya dengan berdiam diri saja di tempat yang sama tanpa ada peluang, yang pada akhirnya membuat jay kembali kesepian dan mulai berteman dengan aji semasa di kampus membuatnya masuk kedalam geng nakal. Dirinya terjerumus kegiatan ilegal karena pengaruh aji, dan membuatnya kini sering mempermainkan wanita. Setelah beberapa lama bagi aji dan jay bermain dengan wanita adalah sebuah jalan kebenaran pria meski kemudian dimasa depan jay berubah haluan karena pengaruh aji mulai perlahan menghilang setelah bertemu dengan om broto.]



"Aaarggghhh... Aku terlambat... Sial ihhh, aku bakalan telat kerja dong... Bisnya udah pergi duluan, bis berikutnya masih sejam lagi baru dateng... Aku harus kasih tahu mereka kalo aku bakal terlambat datang nih..." ucap gadis itu panik dengan bermain dengan ponselnya.

Sementara didalam halte tempat jay duduk menghindari cuaca panas terik bali, "Oh... Cewek manis tuh... (Eh... dia jalan kesini? Duduk disamping gue dong...? Hehehehe...)"

"(Hmmm... Tas vinyl dan udah pake pakaian pantainya... Nih cewek kayaknya mau renang disalah satu klub deh...)" jay tanpa sadar memandangi tubuh gadis itu.



"Permisi..." sapanya kepada jay untuk basa-basi.

"(Eh!? Apa dia... dia tahu kalo gue ngeliatin dia...!?) Eh!? I~iya mbak...!?"

"Apa disekitar sini ada minimarket ya kak?"

"(Oh shit... kirain apaan dong...)"

"A~a... dideket sini ada sih, tapi jalan agak jauh sedikit. Maklum daerah sini baru dibangun jadi akses jalannya masih sepi mbak..."

"Oh... baiklah..."

"Apa mbak gak keberatan kalo saya antar kesana? Disini bisnya masih lama loh..."

Jinan mengiyakan ajakan jay dan mengikutinya dari belakang. Karena sedari tadi hanya mereka berdua saja dan belum ada satupun kendaraan lain yang lewat.

"(Wow... Gue bisa jalan sama cewek cakep dong...)"

Sesampainya disebuah mini market dengan berjalan kaki sekitar 10 menit lamanya, jay dan jinan membeli snack dan minuman yang mereka inginkan.

"Oh iya, ini untuk mbaknya... Silahkan..." ucap jay memberi jinan minuman dingin.

"M~makasih banyak ya mas..."

"(Widih... cakep banget anjir... suaranya... wajahnya... badannya mungil... keliatan lemah dan... penurut... Perfect angel... dan kita cuma berdua... ini kesempatan gue... yang gak bakal datang dua kali...)"

Jay tidak sabar setelah keluar dari mini market, setelah berjalan sedikit jay menarik lengan gadis itu menuju semak-semak dan mencium bibirnya dengan paksa.

"(Aaaaaahh! Dia mungil banget... Kulitnya juga lembut... Lidahnya juga mungil jadi terasa berbeda dari cewek-cewek lain... Ahhhh! Gue suka! Gue suka! GUE SUKAAAAAAAA!!!) Hehehehehe..." jay terus memaksa gadis itu dengan cumbuannya.

"Suaramu tidak bisa keluar, ya... Whooopps... Disini jauh dari pemukiman penduduk, tidak ada yang bisa mengganggu kita sekarang..."

Jinan berusaha lari setelah melihat jay lengah sedikit dengan membuka pelukannya.

"Mau... Lari... Oh tidak bisa...!"

"Aaaauuuuuuuhhhhh... Brukkkkkkk..." jinan tersandung batu dan terjungkal diatas tanah.

"Tsk... Tsk... Tsk... Menolak gak ada gunanya mbak... Woooooooohhh...! Lihat ini...! Pantat indah milikmu...!" jay dengan cepat menghampiri jinan yang terjatuh dan membuka lebar kedua kakinya menyamping. Jay berlutut dan mulai menjilati pantat jinan meski masih berpakaian lengkap.

"Pantatmu ini... dan juga pakaian renang. Pantat lembut begini buat gue... pingin nidurinnya setiap hari..."

"Aaaaaah, jangaaaan...! Jangaaaaaaan!" jinan berusaha memberontak akan tetapi karena kakinya sedang dipegang oleh tangan jay yang cukup kekar, dirinya hanya melakukan hal yang sia-sia. Jay mulai menjilati belahan memek jinan dari luar celananya.

"Sial... Gue udah gak tahan lagi nih... Kontol gue sakit bener, ayo hisap sekarang..." jay bergegas membuka celananya dan mengeluarkan kontolnya dan memaksa jinan untuk membuka mulutnya dengan mendorong kontolnya tepat didepan mulut jinan.

"Mmmmphh... Mmphh... Uhoookkk... Hnghhhh...!"

"Ooooh...! Mulut mungil kamu enak juga yah! Sebagai imbalannya udah mau nyepongin kontol gue, gue bakal mainin klitoris lu..." jay mengarahkan jarinya menuju memek jinan dan menyingkap sedikit celana dalamnya sebelum memasukkan jarinya kedalam lubang memek jinan.

In-Shot-20230813-061115368.gif


"Kalo gue gelitikin klitoris lu ini, perlahan cairan memek lu mulai keluar... Apa lu ngerasainnya? Sepongin kontol gue cepet...!"

Jinan tidak memiliki pilihan lain selain memberikan yang jay inginkan dan mulai mencoba mengulum kontol besar jay.

15 menit berselang...

"Nnnnnnngggggghhhh!!!" jinan mengerang keras meski mulutnya masih tersumpal kontol besar jay.

"Wuoooooohhhh! Sperma gue keluar didalam mulutnya! Mana desahannya mantap lagi... Hnghhhh...!!!" Jay mendorong pantat jinan hingga sedikit terangkat berikut dengan dirinya mencoba bangun dari tidurnya sambil terus menjilati memek jinan. Disaat yang bersamaan, jay ejakulasi dan membuat jinan tersedak dengan banyaknya sperma yang jay keluarkan didalam mulutnya.

"Ayo telan itu... Telan semuanya..." jay membelai kepala jinan dan berusaha menekannya agar tidak melepaskan kulumannya dari kontolnya. Jinan terpaksa menelan semua sperma jay pada saat itu juga.

"Hmmmm... Nyingkap celana dalam lu ini, sekarang malah sobek saking tipisnya... Tapi malah bagus juga sih, lu pake daleman tapi bolong jadi bisa keliatan lubang memek sama anus lu ini..."

Jay berdiri dan membaringkan tubuh jinan yang tanpa perlawanan diatas tanah, jay melepas pakaian luar jinan hingga menyisakan dalamannya saja. Kemudian jay mencoba mencari dompet jinan untuk menemukan identitasnya.

"Hooo... Jinan nama kamu...! Nah, jinan... Gimana rasanya barusan memek kamu dijilatin? Enak kan sampe kamu gak bisa berdiri? dan kamu tahu, cewek cakep kayak kamu itu terlahir untuk mengekspos tubuhmu seperti ini. Pakaian kamu sendiri cukup menarik ditambah daya tarikmu, cocok banget deh..."

"Hmmm... Coba gue buka ini... Wahhh... coklat muda ya puting kamu! Menarik sekali! Mmmphh! Sllrrrppp...!" jay memilin dan menggigit puting jinan untuk merangsangnya sedikit.

"Aaaaah! Gue gak tahan lagi, nan...!" jay mendekatkan kepala kontolnya pada belahan memek jinan dan menggeseknya perlahan.

"Eeeeeek... Disitu... Kuuuuuh..." jinan meronta tapi tetap tidak kuasa untuk mengeluarkan suaranya cukup keras karena ketakutannya hanya bisa melihat kontol jay sebentar lagi dimasukkan kedalam memeknya.

Blesssssssss...

"Urgggggghhh! Woooooooow! Sempitnyaaaaaaaaahhh!!"

Meskipun jinan sudah tidak perawan karena suatu hal, akan tetapi karena dia jarang melakukannya membuat memeknya cukup kering ketika jay memasukkan kontolnya yang besar itu. Jay menggenggam kedua pergelangan tangan jinan agar tidak meronta dan bisa terus mempenetrasinya.

"JANGAAAAAAAAAAAAANNN!!! OUCHHHHHHHH! SAKITTTTTTTTTTTT!!!"

"Amazing dah! Gak tahu kalo memek bisa sesempit ini rasanya dibandingin yang lain, apa karena lu belum terangsang kali yah?" jay mulai menggoyangkan pinggulnya maju mundur menikmati jepitan memek jinan yang hanya bisa pasrah diperkosa oleh jay siang itu.

"Lu tahu... Lu yang paling disalahin disini, gimana bisa seorang cowok menahan godaan melihat seorang cewek manis, mungil dan memek nakalnya ini...!?"

"Uuuuuuhhhh... Ampuuuuunnn... Maaf..."

"Aaaah... Suara lu juga sexy yah... tanpa make-up, gini natural banget..." jay mulai menjilati pipi jinan sebelum kembali mencumbunya.

"Maaf kak... P~please ampunnn... Mmmphh..."

"Kalo gue mainin puting lu... tubuh lu bakalan bergetar seperti ini..." jay memilin puting jinan kembali dan terus menggodanya juga membuat jinan telanjang sepenuhnya diantara pepohonan tersebut.

"J~jangan kak... Jangan mainin payudara aku... Ahhh... Eeeeeeekkkhh..."

"Wow... Sekarang kalo gue mainin klitoris lu, tubuh lu bereaksi sama dengan memek lu..." jay memainkan jempolnya diatas klitoris jinan sambil terus menggenjotnya bersamaan hingga jempolnya masuk bersamaan dengan kontolnya.

"Wah... Ini baru namanya hot body...!! Eh nan... Apa lu udah dapet? Udah dapet belum?"

"Eeeeeeekk... U... udah kak..."

"Aw yeahhh! Lu udah bisa jadi mama sekarang...!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Eh... M~maksudnya kak? Ahhh!?"

Tak lama berselang, jay mulai merasakan ada yang ingin keluar dari dalam kontolnya. Kontolnya mulai berkedut tak karuan, ditambah jay mulai menambah ritme goyangan pinggulnya makin kencang.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Ini maksud gue, nan! Nembak dalem memek lu tanpa ragu...! Hngggggghhh...!"

"Heeeeeehhh... JANGAAAAAAAAANNN...!!!"

Croooooottttt... Croooooottttt...

Croooooottttt... Croooooottttt...

"Aaaaaahhh, lu tahu nan... Sperma cowok adalah sesuatu yang benar-benar harus keluar didalam memek kamu... Rasanya keluar didalam memek tuh paling nikmat..."

"Enggak... Enggak... mungkin... ENGGAAAAAAAAKKK!!!" jinan menutup wajahnya dan menangis mengetahui dirinya bisa saja hamil dari perkosaan itu.

"Sssssst... Kalo lu nangis begitu, gue sedih tahu... tapi tangisan lu benar-benar buat gue lebih sange lagi... Gue masih keras dan tegang loh didalam memek kamu..."

Jay membalik tubuh jinan dan membuatnya menungging tanpa masalah karena tubuh ringan jinan dengan mudah dia angkat dan balik. "Aaaah, ronde kedua tanpa ngeluarin kontol gue dari dalam memek lu... Ketika gue genjotin kontol gue masuk, memek lu makin rapet dengan sendirinya... Lu ngerasain juga kan?"

In-Shot-20230813-061212377.gif


"ENGGAAAAAK, PLEASE KAK... JANGAAAAAN...!!!"

"Teman-teman lu pasti sedang bersenang-senang sekarang tapi lu masih disini, sendirian, sebentar lagi bakal jadi mama... Sewaktu lu balik nanti, lu bakalan jadi yang paling binal diantara teman-teman lu..."

"A~AKU GAK MAU JADI MAMA! AKU GAK MAU SEORANG BAYI!!"

"Meski lu bilang begitu... tapi sekarang lu menikmati sebuah kontol didalam memek lu... Tubuh lu benar-benar jujur daripada mulut lu yah...! Lu itu yang make memek lu buat gue ejakulasi, nan...!"

"ENGGAK! ENGGAK BENAR...! PLEASE KAK, JANGAN KELUAR LAGI...! PLEASE, JANGAN..."

"Enggak mungkin... Gue bakalan ngehamilin lu sekarang... Lu udah ngerasainnya kan, ini akan mudah sekarang buat ngehamilin lu..."

"Aah... Gaaah... Aaahhh... Please stop, kak! Aku... gak mau hamil... Aku masih... mau hangout... sama temen aku..."

"Lu gak bakal bisa lari dari kontol gue, nan!"

Plok...Plok...Plok...Plok...Plok...Plok...

Plok...Plok...Plok...Plok...Plok...Plok...

"Itu... Gue bisa ngerasain memek lu berusaha nguras semua sperma gue sampe kering, sampe tetes terakhir masuk kedalam rahim lu..."

"Jangan... Enggak... Aku enggak mau seorang bayi... Ahhh... Aaah..."

"Bodoh amat! Sekarang hamil lu, nan!"

"Jangan! Jangan keluar didalem kak! Aaaahhh!"

Crooootttttt...Crooootttttt...Crooootttttt...

Crooootttttt...Crooootttttt...Crooootttttt...

"HAMIL LUUUUUUUUU...!!!" jay menekan kontolnya makin dalam dan memegangi kepala jinan agar tetap diam.

"Eeeeeeeeeeeeekkkkk!" jinan merasakan hangatnya sperma jay masuk kedalam perutnya perlahan. Akan tetapi tubuhnya berkata lain, menyambut sperma jay dengan jujur.



Setelah itu, jay beres-beres dan bersiap meninggalkan jinan yang terbaring diatas tanah itu. Beruntung mereka terhalang oleh semak-semak dan pohon tinggi dan tubuh jinan tidak terlihat dari jalan utama.

"Hahaha... beruntung gue dapet mangsa hari ini, cukup lama gue gak merkosa cewek... Beruntung lah gue juga telat naik bis hari ini... Kalo gue berangkat duluan, gue gak bakal bisa ketemu lu di halte dan ini gak bakal terjadi..."

Jay akhirnya pergi meninggalkan jinan sendiri, setelah beberapa saat jinan mulai memulihkan tenaganya dan membereskan pakaiannya. Dirinya terlalu takut untuk berbicara dan memilih bungkam kemudian dia bergegas menuju halte mencari bis untuk tujuan awalnya siang tadi untuk bertemu dengan teman-temannya.

Bersambung...
 
Damn Jay....
You son of a Guy....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd