Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Portraiture [My Erogeneous Zone] (Chapter.58+59 + Mulustrasi UPDATED 22 APRIL 2024, Chapter.60 on progress))

Karakter mana yang lebih cocok jadi personal assistant Jay untuk saat ini?

  • Kartika

  • Anin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Bisikin threadnya (alamatnya) suhu @arkfeelspecial
Thread foto AI nude kok, ceritanya cuma ada disini. Maksudnya udah jadi 3 part tggl ngurutin aja, soalnya majority baru keluar setelah something happened between their own dilemma.
 




"Kak Pola! Kakak ingin melakukan hal-hal yang aneh lagi, bukan?!" bentak anes kepada kakaknya tersebut.

"Apa? Gue juga mau bilang hal yang sama ke lu, nes...!" balasnya santai menanggapi protes yang dilakukan oleh ines kepadanya.

"Haaaaah... Mereka lagi..." jay yang setiap hari menghela nafas ketika kedua kakaknya itu mulai bertengkar lagi satu sama lain dihadapannya ketika sedang berada didalam kamar mandi. Ines yang baru pulang dari kegiatan kampusnya sedangkan pola sedang mencoba mengenakan bikini untuk sesi pemotretannya yang akan datang.



[Setelah masalah yang baru-baru ini terselesaikan ketika kak pola ingin pindah, jay akhirnya bisa menjalani hidup normal bersama dengan ketiga kakak iparnya tersebut. Jay menyadari ada beberapa hal yang berubah menjadi sedikit lebih sulit...]

Suatu hari ketika mereka sedang berlibur dan tidak memiliki kegiatan diluar rumah, jay mengumpulkan ketiga kakak iparnya dalam satu ruangan untuk berdiskusi...

"Apa kita semua setuju dengan aturan ini? Gak ada yang keberatan kan?" jay memberikan lembar daftar "piket"nya masing-masing kepada ketiga kakak iparnya.

[Daftar Rotasi Jay : Ines (Senin & Kamis), Pola (Selasa & Jumat), Vita (Rabu + Sabtu), Istirahat (Minggu) *Poin penting : 1. Seks hanya diperbolehkan hingga 3x seminggu. 2. Tembak dalam tanpa menggunakan kondom tidak diperbolehkan. 3. Melanggar peraturan diatas akan dikenakan sanksi hukuman berat.]

"Yes, dan itulah kenapa... untuk berterima kasih kepada jay untuk kerja kerasnya selama ini. Aku bisa membantunya menggosok punggungnya ketika mandi (dan juga aroma tubuhku...)" balas ines yang mendapat giliran pertama tanpa ada yang bisa mengganggunya lagi karena jadwalnya bertepatan dengan hari dimana dia bisa dengan bebas berduaan dengan jay kemudian ines menarik lengan jay untuk masuk kedalam kamar mandi.

"Lalu kenapa kakak memakai pakaian seperti itu...?"

"Itu karena ini yang jay suka... Jay kan sebentar lagi lulus SMA, pasti kangen dengan seragam gadis-gadis SMA bukan..." jawab ines tersipu sambil mencoba seragam sekolah miliknya dulu yang masih tersimpan rapi setelah beberapa tahun lulus. Memang dari segi umur mereka berempat hanya terpaut tidak sampai 5 tahun, jadi ines masih terbilang daun muda untuk saat ini.

"EHHH!?" jay terkejut dengan pengakuan kakaknya yang mengambil keputusan sendiri seakan tahu keinginan pribadinya.

"Oke sekarang gue... Gue juga sebenarnya juga lagi pingin mandi, gak ada alasan lain... Minggir... Minggir...!" ucap pola kemudian menyerobot masuk untuk mandi karena showernya tepat berada disamping bathtub yang dipakai jay dan ines.

"L~lalu kenapa memakai bikini?"



"Kan gue coba pake buat keperluan kerja, lu gak tahu kakak jadi model apaan?" balas pola dengan ketusnya kepada jay.

"OH GITU...!!!" ines menatap kakaknya itu tajam seperti mengetahui niat terselubung sang kakak yang terlihat berusaha mengganggu waktu mereka berdua itu.

"YA... KENAPA?" pola tak kalah menatapnya galak untuk mengintimidasinya.

"Aaaaaaaaaaaaah!!" tiba-tiba jay diserang oleh mereka berdua. Masing-masing memegang spons mandi dan kemudian menggosok tubuh jay sambil menempelkan tubuh masing-masing.

"Sini, aku akan menggosokmu dengan baik..." ines menggosok tubuh sebelah kiri jay.

"Dan gue yang gosok semua (hasrat) yang kotor lu disini..." balas pola menggosok sebelah kanan tubuh dan juga selangkangan jay.

"T~tunggu...! I~ituuu..." jay merasa aneh ketika kedua kakaknya menggosok tubuhnya bersamaan.

"Ada apa? Kenapa bikin suara nakal seperti itu... Hmmm...?" lanjut pola membisik pada telinga jay.

"Itu... Itu karena..."

"Ayolah jay, kalo lu gak mindahin tangan lu itu... Gue gak bisa gosok bagian terpenting punya lu dengan benar..." pola mengincar selangkangan jay dengan menggunakan spons yang dia pegang.

"AAAAAAAAAHHH... STOP...!"

"Haaa... Haaa... Haaa..." jay mendesah dengan lengannya semakin terhimpit oleh kedua payudara kakaknya yang berusaha menarik perhatiannya.

"Tunggu kak pola... Apa kakak gak terlalu dekat? Jauhan dikit..." ines kembali aktif mode protektifnya mencoba mendorongnya melihat kakaknya mencoba menggoda jay dihadapannya persis.

"T~tunggu kak... Haaa... Haaa..."

"Jangan kasar deh, nes! Gue cuma berniat menggosok tubuhnya doang, itu bukan salah gue kalo pikiran lu aja yang cemburuan..."

"Oke, kalo gitu aku gak perlu pake spons ini lagi..." ines membuang spons yang dipegangnya dan mengangkat kaus olahraga yang dikenakannya hingga payudaranya terlihat dan mulai menggosokkannya pada punggung jay.

"Yah gue juga... Ini menghemat waktu gue buat ngegosok tubuh gue sendiri kalo begini..." sahut pola juga menggunakan tubuhnya untuk menggosok tubuh bagian depan jay.

"Dan juga... Cairan ini bisa ngebantu bikin licin loh..." ines menuangkan cairan bening yang biasa digunakan untuk minyak pijat meski warnanya seperti sabun yang mereka pakai sebelumnya.

"Tunggu kak... itu bukannya..." jay terkejut ines menuangkan cairan itu pada tubuhnya dan seketika karena gosokan tubuh pola didepannya perlahan tubuh mereka menjadi mengkilat dan licin.

"Hmmm? Lihat... Sepertinya adik lu yang dibawah udah jadi keras banget jay... Dasar mesum yah...! Gue bakal gosokin semua bagian tubuh lu dan juga kita bakal buat lu bersih setelahnya." pola menggodanya dengan menggesekkan perutnya pada kontol jay yang mulai mengeras.

"S~stooooooop... J~jangan disana... Aku... kel..." jay tidak tahan dengan perlakuan kedua kakaknya dengan menjilati telinga dan juga pipinya bersamaan.

"Aaaaahhh!"

Crrrrooootttttt... Crrrrooootttttt...

"Eh jay!? Kok!?" kedua kakaknya terkejut jay ejakulasi diatas perut pola.



"Dasar... Sepertinya lu bikin tubuh lu sendiri lebih kotor daripada sebelumnya... Gue rasa gue harus ngebersihinnya sekali lagi deh..." ucap pola santai ketika jay menumpahkan spermanya diatas perut kakaknya sendiri kemudian dia berjongkok dan menggunakan payudaranya menjepit kontol jay dan menggesekkannya.

"Eh! Itu curang kak!" ines merasa dipecundangi sekali lagi oleh kakaknya itu.

"Tunggu kak... Jangan... baru aja keluar..." jay mendesah dengan permainan kakaknya.

"Apa yang lu bilang nes? Gue cuma ngebersihin dia aja kok... Fufufu... Selain itu... Lu cuma cemburu kan, lu gak bisa ngelakuin ini dengan toket lu yang kecil..."

"APA!?" ines terkejut dengan serangan mendadak pola yang membahas perbandingan ukuran tubuh mereka.

"Itu sepertinya masih ada sisa sperma yang belum keluar diujung sini... Mmmm... Sluuurrppp..." pola menyedot kepala kontol jay dan menjilati lubangnya yang terlihat ada sisa sperma yang menempel.

"Kaaaak... Jangan disedot lubangnyaaaaa...!"

"BAIKLAH... KALAU BEGITU, AKU JUGA AKAN MEMBASUH JAY DIBELAKANG SINI..." ines meraba pantat jay

"Kak ines...? Itu... Kakak gak perlu membersihkan itu..." jay merasakan jari ines masuk kedalam lubang anusnya.

"Tidak masuk akal, ini juga penting kamu harus membersihkan lubang ini untuk tetap bersih dan juga bagian dalamnya. Fufufufu... bagian dalam anusmu ini hangat juga, jay..." ines menggila untuk mengerjai jay bersama ketika melihat pola mulai aktif dengan permainannya.

"Jangan...! Jangan gerakin jari kakak didalam sana...! Aaaah..."

"Dasar lu anak nakal... Lu udah ngaceng lagi aja... Apa yang harus gue lakuin selanjutnya dengan lu, jay?" pola berhasil merangsang jay dan mulai menghisap kontolnya yang berdiri tegak itu.

"P~please... stop...!"

"Lihat jay, aku bisa masukin dua jariku didalam sini!"

"Hmph... Adik lu ini mulai mengeras dari sebelumnya..."

"Ah... Apa ini keras jay? Apa disini prostat kamu berada? Disini..." ines memutar kedua jarinya didalam lubang anus jay.

"AAAAAAAAAHH...! AAAAHHH!!!"

Croooottt... Croooottt...

Karena permainan ines hingga membuat jay kembali ejakulasi dan menembakkan sisa spermanya tepat pada wajah pola yang sedang memberinya titjob.

"Mwhhhhhaaaaaa...!?" pola cukup kaget karena matanya hampir terkena semprotan sperma milik jay.

"Jay... Lu ngebuat kita berdua kotor lagi... Dasar anak nakal... Emang bener lu harus diajarin disiplin biar gak nakal...!" pola menjilat jari-jarinya yang dipakai untuk menyeka sperma jay dari wajahnya.



"Sekarang giliran aku... Aku mau jay untuk mengotoriku juga... Ok?" balas ines yang memeluk jay dari belakang

"Enggak... E~enggak sekarang kak... Aku... aku udah... gak sanggup..."

"Hei! Nes, anak ini sudah ngotorin gue dua kali yah... Gue harus memberinya pelajaran untuk itu hari ini juga..." pola mengajak ines kembali bertengkar.

"Hah? Apa kakak bilang? Bagaimana bisa kakak bilang begitu setelah memanfaatkannya untuk kepentingan kakak sendiri. Ini bagianku sekarang untuk mendapat spermanya berikutnya!"

"Apa maksud lu? Lu sendiri yang selalu berusaha menikmati tubuh jay untuk diri lu sendiri kan..."

"Kak pola yang selalu mencoba menggodanya untuk berselingkuh dibelakangku kan?"

"B~boleh aku keluar sekarang...?" jay bosan mendengar kedua kakaknya bertengkar memperebutkan dirinya itu.

"JAY!! JAAY!!" kedua kakaknya memanggilnya dan jay menoleh kearah mereka.



"CEPAT! MASUKIN KONTOL LU KEDALAM MEMEK GUE...! AHH... JANGAN JAMBAK RAMBUT GUE, NESSSSSS!!"

"ENGGAK! DIDALAM AKU! MASUKIN DIDALAM VAGINA AKU!!"

[Pertengkaran antara kakak beradik mulai memanas sementara ini. Ines membuka celana renangnya dan pola menyibak bikininya. Kedua gadis itu saling menindih satu sama lain dan memeknya saling menempel menginginkan kontol jay bersamaan.]

"(Wah... Baru kali ini lihat pemandangan hot seperti ini...!) Meski kakak bilang begitu..." jay mulai terangsang kembali melihat kedua memek kakaknya. Dirinya kebingungan harus memilih lubang yang mana.

"(Ini sangat berbahaya... Aku mungkin gak akan tahan lebih lama jika mereka berdua tetap menyerangku bersama-sama seperti ini.) K~kalau begitu... Kak pola..."

"YES! Cepet jay masukin dan gue akan maafin lu..." pola senang jay memilihnya pertama dan berdiri dibelakangnya.

"ENGGAAAAAAAAK! JAY, KAMU TUKANG SELINGKUH!" ines yang tidak berdaya ditindih pola hanya bisa berteriak mendengar keputusan jay.

"Eh...? Tunggu... Itu... Itu lubang yang salah...! Jay!!!" pola merasakan jay memegang pantatnya dan memasukkan kepala kontolnya pada lubang anusnya.

"(Jadi... Dalam keadaan begini... Aku hanya tinggal mengurus mereka berdua sekaligus...)"

"Hngggg... Hnnnn!!" jay mempenetrasi lubang anus pola pertama kalinya yang cukup kesulitan karena sempitnya.

"Haaaa... HYAAAAAH!! JAAAAAAAYYYY!!!" pola menjerit pertama kali dianal oleh adiknya itu.

"Uuuhh... Ini... Lubang kakak rapetnya...!"

"B~bodoh!! Jay bodoh...! Siapa yang bilang lu bisa... masukin disana! Nhaaaaah..."

"Bagus jay! Ini seperti kalimat lama "Wanita yang kuat, titik kelemahannya adalah anal"! Kalau begitu sekarang, ayo kita kerja sama mengerjai kak pola untuk merasakan kenikmatan yang lebih tinggi lagi..." ines menggoda kakaknya dengan mencubit kedua putingnya kemudian setelahnya satu tangannya mengincar memeknya.

"Stop! Jangan nes...! Ahhh! Shit...! Jangan... G~gak adil... Jangan...! KALIAN... KALIAN BERDUA... GUE GAK AKAN MAAFIN KALIAN UNTUK INI... KALIAN AKAN MEMBAYARNYA...!" pola mendesah dan meronta ketika kedua adiknya itu mengerjai tubuhnya sekaligus.

"Setelah itu, nantinya semakin cepat kak pola keluar, semakin banyak waktu yang bisa jay dan aku habiskan bersama-sama... Hahaha..." ines tertawa mengerjai kakaknya sendiri.

"Aaaaaaaaawwwwh... Kaaaaaak... Pola... Kakak terlalu tegang...! Penisku... Kakak meremasnya didalam sana...! Kakak... harus rileks... atur nafas pelan dan dalam..."

"Hiiii... Aaahhhh... Haaaaaaa... Gue... Gue tahu... Haaa..." pola mencoba rileks seperti perkataan jay.

"Bagus kak... Itu mulai melonggar sedikit..."

"Haaaa... Mhaaaa... Haaa... Haaaah..."

Jay menarik tubuh pola dan membiarkannya duduk diatas pangkuannya tanpa melepas kontolnya dari dalam anus dan meremas payudara kanan kakaknya bersamaan.

"Itu... Masuk... lebih dalam...! Haaa... Aaah... Gue... gue bisa ngerasainnya... dalem banget masuknya..."

"Gak adil yah... Kalian berdua enak-enakan sendiri... Cepet keluar kak... biar setelah ini aku bisa mendapat giliranku!" ines yang memasang wajah cemburu kemudian memasukkan jarinya dan mengocok memek kakaknya dengan sekuat tenaga.

"H~hei...! Stop, nes...! Hyaaaah..."

Beberapa saat kemudian, jay mulai merasakan panas pada kontolnya.

"Aah... Aku keluaaaaaaar!!"

Crrrtt... Crrrtt... Crrrtt...

"Aaaah... Haaa... Haaa... Uaaah... Hyaaaaah..." pola merasakan pertama kalinya didalam anusnya ditembak oleh sperma sang adik.

"Hehehe... Lihat sepertinya kak pola sudah selesai... Sekarang ini giliranku, jay..." senyum ines mengembang melihat kakaknya juga orgasme dengan melihat tangannya yang basah oleh cairan pelumas milik kakaknya.

Sementara pola ditinggalkan berbaring pada bathtube, ines dan jay bercinta tanpa memperdulikan kakaknya yang kelelahan.

"Ahh... Ahh... Ahh... Haaa... Nnnh... Enaaak...! Enak banget jay! Iyah! Seperti itu! Terusss...!" ines menikmati genjotan jay dengan menungging menempel pada dinding kamar mandinya.

"Jay... Teruss... Lebih kencang...!"

"T~tapi... kak... meski aku sudah keluar berulang kali..."

Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...

Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...

"Yaaaah! Suara yang dihasilkan benturan tubuh kita... Menakjubkan... Suaranya terdengar mesum banget... Kamu mulai pinter yah... Haaa... Haaa..."

"L~lagi kak... Aku mau keluar...!"

"Iyah! Keluarin didalam kakak...! Isi rahim kakak dengan sperma kamu jay!"

Jay menolak ketika akan menembakkan spermanya dan menarik keluar kontolnya dan membuang semua sperma yang tersisa diatas pantat ines.

"Mhaaaaaaa! Ngghhhhhh!"

Crrrrttttt... Crrrrttttt... Crrrrttttt...

"Haaa... Ahhh... Hangatnya... Eh... Didalam... Didalam vaginaku... Kakak mau kamu keluarin didalam kakak..." ines berusaha menarik jay dan membuatnya kembali mempenetrasinya.

"Srekkk... Hyaaaaaaa!" ines yang berpindah bersandar pada pintu kamar mandi kemudian terjatuh bersama jay karena ada seseorang yang membuka pintu itu dari luar.

"A... aduuuuuuuhh..."

"T~tunggu... Apa...?" ines melihat sesosok yang berdiri dihadapannya.

"Kak... Vita..." jay dan ines memanggilnya bersamaan.

"Peraturan no.3 dari pembagian jatah waktu jay, Berhubungan seksual dengan jay selama periode waktu yang dilarang akan berujung pada sanksi satu minggu untuk dilarang melakukan aktivitas seks dengan jay dan bagi pihak yang melanggar berdasarkan urutan pembagian waktu sebelum jatah harian mereka, jadwal yang tersisa akan dipindahkan kepada kakaknya yang belum memakai kesempatannya sama sekali." vita dengan tegas berusaha menghukum adik-adiknya yang mencoba melanggar aturan yang mereka sepakati bersama sebelumnya.

"Jadi kakak rasa bahwa kakak akan mendapat jatah bersama dengan jay untuk kakak sendiri selama seminggu penuh..." vita tersenyum menarik jay keluar dari kamar mandi dan membawanya kedalam kamar pribadinya.

"Aaaaah... tapi kak...! Please kak... Tunggu...!" ines dan pola yang tertunduk lesu sambil berlutut berusaha menahan vita yang membawa jay pergi dari hadapan mereka.



"Ayo kekamar kakak, jay. Kakak sudah menyelesaikan semua pekerjaan kakak, jadi kita berdua bisa bermain bersama sepanjang malam nanti..." vita sambil menguncir rambutnya dan menoleh kearah kedua adiknya yang tidak berdaya melawannya karena terbukti sudah melanggar aturan yang baru saja mereka sepakati bersama.

"Enggak... Aku... bisa mati kak...!" jay berusaha menolak kakak ipar tertuanya itu ketika menariknya secara paksa kedalam kamarnya.

"KAK VITAAA!! MAAFIN KITAAAA!! KAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKK...!!!!" ines dan pola berteriak meminta maaf akan tetapi tanpa dihiraukan oleh vita sama sekali dan meninggalkan mereka didalam kamar mandi.

bersambung
 
File Jay Jay
Udah dari muda menjadi rebutan para wanita
 


[Jay muda mendapat pelatihan karakter oleh kak vita melalui novelnya selama seminggu berkat hukuman yang diterima oleh kedua kakak iparnya yang lain. Vita mengajarkan jay untuk bisa menjadi pria sejati berkat didikan dan ide gilanya yang sering dia tuangkan dalam novel erotis miliknya.]



"Apa yang kamu lakukan, jay!? Jay, lu brengsek! Beraninya lu ngelakuin ini sama gue!?" ines dan pola dengan tangan terikat dibelakang punggungnya.

"Fufufu... Gue udah naruh sesuatu yang spesial didalam makanan kalian, kak..." balas jay duduk diatas sofa bersantai bak seorang raja dengan mengikat leher vita dan memegang talinya.

"APA!? KAK VITA JUGA!?" balas pola tidak mempercayai perkataan adik iparnya yang tidak bisa dia jamah selama seminggu terakhir ini.

"Kakak liat, gue mau kakak berdua menjadi pelayan gue sekarang sama seperti kak vita lakuin..."

"HAH!?"

"Kamu bercanda kan jay? Ini hanya dialog yang diberikan dan dimainkan bukan?" ines tidak percaya perubahan jay yang mendadak.

"Gue gak peduli kalo ini cuma bercandaan jay! Gue gak akan maafin lu untuk ini!" pola membalasnya.

"Kalian berdua salah! Kalian tahu, gue udah cukup lelah ngikutin keinginan dan memperlakukan gue gak lebih dari seorang mainan. Dan juga setelah berpikir sedikit, gue menemukan solusinya. Gue percaya ini waktunya untuk kalian berdua untuk ngelayanin gue untuk sementara waktu. Gue udah ngomong sama kak vita dan dia setuju untuk ngebantu gue..."

"Sesuai perintahmu, tuan jay!" balas vita menuruti perkataan jay.

Jay berjongkok dihadapan mereka berdua, "Jangan khawatir, gue gak akan ngelakuin sesuatu yang sulit atau gak biasa, lu cuma perlu ngelayanin gue ketika gue pingin dan ketika gue minta aja."

"Eh?" Lu bercanda kan jay..." pola meliriknya tidak percaya bahwa perkataan itu keluar dari mulut jay.

"Ok, aku mau jadi pelayanmu jay...!" ines menyetujuinya tanpa berpikir panjang.

"INES!?" pola kaget dengan jawaban adiknya itu.

"Dengan begitu, aku bisa melayani jay sepanjang hari dan juga malamnya dengan tubuhku untuk memenuhi semua keinginannya..."

"Bukan... Bukan seperti itu yang gue maksud... Maksud gue, gue akan mempercayakan pelatihan kak ines kepada kak vita..."

"Serahin semua sama aku, tuan jay! Aku akan membuat gadis menyedihkan ini terlatih dengan benar untuk tuan...!" balas vita melangkah maju mendekati tubuh ines yang terbaring dilantai dengan membawa kalung rantai dan juga vibrator ditangannya.

"ENGGAAAK! JAYYYY!!!"

"Dan... Sekarang gue akan ngebuat lu jadi pelayan gue juga, kak pola!" jay menarik dagu pola dan mendekatkan wajahnya.

"Heh!? Enak saja, bagus gue tunggu pas lu udah numbuhin bulu jembut pada biji lu jay..." pola menolak permintaan jay yang mulai berani kepadanya.

"Gue tahu orang keras kepala seperti kak pola, makanya gue yang ngelatih kakak. Bzzzzzttt..." jay memegang sebuah vibrator berbentuk telur dan menyalakannya.

"Bagaimana rasanya, kak? Mulai terasa lebih enak, bukan?" jay berpindah menuju belakang pantat pola yang menungging dengan tangan terikat kemudian mengarahkan vibrator itu pada belahan memeknya.

"Bzzzzztt... Bzzzzztt..."

"Mmm... Ssssh... Hmmm... se... seperti skill lu bagus aja bisa buat gue ngerasa enakan..."

"AAAAAAH! KAK VITAAAA! STOP, PLEASEEEE! disisi lain ines sedang dikerjai oleh vita tak kalah liarnya.

"Oh gitu? Karena dilihat dari sini, memek kakak terlihat udah mulai basah. Yah gue rasa kalau begini, gue gak punya pilihan lain selain... Gue bakal naikin kekuatan vibrator ini... BZZZZZZ..." jay menyalakan vibrator itu hingga maksimal, terdengar dari suara alatnya yang semakin kencang.

"BZZZZZZ... BZZZZZZ... BZZZZZZ..."

"Lihat... Bahkan mulai menetes keluar dari memek kakak..."

"Uuuuuhhh... Hnnnnnn..." pola berusaha menahan serangan jay dengan menggunakan vibrator full power itu.

"Oke... Sekarang coba kontak langsung dengan memek kakak..." jay menyingkap celana dalam kakak iparnya kesamping dan menempelkan vibrator itu pada belahan memeknya.

"Haaa... Haaa! Stop! Dasar bodoh! UUuuhhh!"

"Hmmm... bagaimana dengan disini? Tepat diatas klitoris kakak yang imut ini?"

BZZZZZZ...

"Hnghhh..." pola menggigit bantalan sofa menahan erangannya untuk keluar.

"Ohhh... Sepertinya lu berusaha dengan keras untuk tetap tidak bersuara sejauh ini, tidak seperti seseorang disebelah sana..." jay menggoda pola yang terus menggigit bantalan sofa didepannya itu.

"Hmph... Hnghhh... Nghhhh..."

"HYAAAH! KAK VITAAA... S~STOP... YAAAAAH!" ines berteriak ketika vita menempelkan vibrator itu pada belahan memeknya yang masih terbungkus rapi oleh celana dalamnya dan juga memilin putingnya.

"BZZZZZZ..."

"Fufufufu... Tahan saja..."

"AKU... AKU GAK SANGGUP! INI KETERLALUAAAAAN!!"

"Mmmm... Mmmm..." vita meneruskan permainannya dengan menyedot puting ines sambil terus menempelkan vibrator itu.

"Haaaa... Haaaa... Aku... aku... bisa gilaaaa!! Jangannnnn... Hyaaaaaah..."

Jay mendengar erangan ines dari kejauhan, "Benarkah... Kak ines memang manis kalo bersuara seperti itu... Nah, lu juga harusnya bisa lebih jujur pada diri sendiri dan biarkan suara manis lu keluar, kak pola!" jay menarik turun celana dalam pola dan mulai menciumi lubang anus dan juga belahan memek kakaknya itu.

"INI... INI GAK TERASA ENAK SAMA SEKALI! J~JANGAN HARAP GUE AKAN MENYERAH SAMA LU HANYA KARENA SESUATU SEPERTI INI..."

"Begitukah? Lalu itu berarti lu gak masalah gak akan ngelakuin hal-hal nakal dan mesum lagi sama gue dong?"

"Hyaaaah! LU... JANGAN KEPEDEAN YA LU JAY... KAYAK GUE BUTUH LU UNTUK BEGITUAN DOANG... D~DENGER YAH... COWOK-COWOK SERING NGE-DM GUE SETIAP HARI, GUE BISA NGENTOT KAPANPUN DENGAN SIAPAPUN!!"

"Kakak bener-bener keras kepala yah? Kalo gitu, gue rasa gue akan mencoba memanfaatkan kelemahan lu sekarang..."

Jay menarik tubuh ines dari vita dan duduk dihadapan pola yang berada persis dibawahnya. Tubuh ines yang terikat jay menurunkannya diatas kontolnya yang sudah berdiri tegak.

"Bagaimana? Kakak bisa lihat dengan jelas bukan? Kontol gue keluar masuk didalam memek kak ines yang basah..."



"Hyaaah... T~tuan jay...! Ahhh... Aaahhh... AKU PINGIN KONTOL TUAN TERUS DIDALAM MEMEK AKU!" ines tanpa ragu takluk ditangan jay setelah menyerah digoda oleh vita berulang kalinya dan membiarkan jay memperkosanya dihadapan pola.

"JAYYYY!!!" dasar hatinya berdesir keinginan yang sama ketika melihat ines kembali digenjot oleh kontol jay yang mulai membesar dihadapannya.

"Kalo lu gak nyerah sekarang, gue mungkin gak sengaja keluar didalam memeknya. Kak ines mungkin bakal gak sengaja hamil karenanya..." jay memainkan kartu asnya kepada pola yang terus keras kepala.

"LU BRENGSEK...!" balas pola yang dipaksa melihat dan sebentar lagi mungkin jay akan membuang spermanya didalam memek ines didepan matanya dan vita menggantikan posisi jay memainkan vibrator itu kembali pada memek pola.

"Jadi apa yang mau lu katakan, kak pola?"

"LAGI... LEBIH DALAM TUAN!" ines menikmati genjotan jay dan juga remasan pada payudaranya.

"BZZZZZ... BZZZZZZ..."

"O... OK! GUE PAHAM... LU BOLEH BERBUAT SESUKA HATI LU, GUE GAK TERLALU PEDULI...! UAAAAAH..."

"Eh? Apa itu tadi kak? Tidak seperti balasan seorang pelayan yang diucapkan kepada tuannya...!"

"SIAAAAAL... G~GUE PAHAM SEKARANG... T~TUAN... JAY..."

"Haaa... Bagus... Itu baru gadis baik... Sekarang gue kasih lu hadiahnya..." jay menarik keluar kontolnya dan mengarahkannya tepat didepan wajah pola dan mengeluarkan spermanya membasahi seluruh permukaan wajah pola.

Crooottt...Crooottt...Crooottt...

"K~kak vita!? Mau apa?" ines menarik kedua kaki pola membuka setelah jay memindahkan tubuhnya berbaring diatas lantai setelah mengeluarkan spermanya pada wajah pola.

"Apa ini sudah pas tuan jay?"

"Yep, tepat sekali..."

"Stop...! HAaaaa!" pola dengan kalung leher yang ditarik oleh jay mengerang ketika jay memasukkan kontolnya yang masih berlumuran sperma kedalam memeknya.

"Aaah... Memek kak pola mengencang dan tetap rapet seperti biasanya..."

"JANGAN... JANGAN KASAR GITU!"

"Kalo gitu kenapa gak kakak aja yang menggerakkannya sendiri?"

"Haaa... DASAR LU... HMMM... HNGGG..." pola menurutinya dan mulai menggerakkan pinggulnya.

"Gue... Gue gak bisa gerak dengan bebas tanpa menggunakan tangan gue... Uaaah... Haaa... Itu... Sakiiiiiit..."

"Tidak masalah kak, gerakan aneh kakak justru membuatnya terlihat manis..."

Sementara vita dan ines menonton permainan mereka, vita merekam adegan itu dengan ponselnya untuk keperluan novelnya. "Wah... wah... Ini baru namanya adegan ngentot yang benar..."

"Tapi itu mulai terasa enakan bukan? Gue bisa ngerasain pinggul lu mulai bergerak kencang dan turun lebih dalam, kak..." jay menahan tubuh pola dan merangkulnya membiarkan pola menggerakkan pinggulnya sendirian.

"Baiklah... Gue pikir ini giliran gue untuk mengambil alih sedikit..."

"Hyaaaaaah!?" pola kesakitan setiap kali jay menggenjotnya dengan kasar karena ukuran kontolnya yang mulai membesar dibandingkan sebelumnya.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"HEI! JA... JAY!?" pola kaget dengan kemampuan adiknya yang meningkat pesat itu.

"Gue bakal buat hari ini menjadi hari yang spesial... Gue pasti akan buat lu ngerasa nikmat pada akhirnya..."

"Aku sudah siap tuan jay!" vita membalas jay dengan berdiri dibelakang pola.

"KAK VITA...?"



"Ijinkan aku untuk bergabung dengan menggunakan ini, aku akan membantunya merasakan kenikmatan yang baru..." vita mengenakan penis palsu yang terhubung dengan terhubung dengan celananya dan menyalakan vibrator dan membuat penis palsu itu bergetar.

"ITU...!" T~TUNGGU... KAK...! AHHH... JANGAAAAN! HYAAAAAH!" pola menyadari lubang yang diincar oleh kak vita adalah anusnya ketika jarinya membelah pantatnya dan ada sesuatu yang masuk kedalam lubang anusnya.

"HYAAAAAAAAH!"

"Kamu tahu, penis palsu ini juga memiliki vibrator yang juga masuk kedalam penggunanya dan merespon sesuai gerakan penggunanya. Setiap aku menggerakkan pinggul seperti ini... Kita berdua akan merasakan nikmat bersamaan, yah la..." rupanya vita membeli mainan baru untuk dia coba kepada adik-adiknya tersebut.



"J...JANGAN! INI KETERLALUAN!"

"Fufufu... Aku juga mau gabung dong, tuan jay!"

"Kak ines... Apa yang lu...?" jay terkejut ketika ines berada dibelakang punggungnya dan jay tidak melihat ines mengenakan alat yang sama seperti yang dikenakan oleh vita.

"Ok? Dengan begini, kita semua akan terhubung satu sama lain..." ines memasukkan kontol mainan itu kedalam anus jay.

"Huaaaaah!"

"Fufufufu... Akhirnya aku berhasil memasukkannya... Lihat, kita berempat saling menggenjot satu sama lain. Tidak ada lubang yang menganggur karenanya..."

"A... Ahhh... Kak... Inesss...?" jay kembali ke mode culunnya karena serangan mendadak ines itu.

"Lihat... Menakjubkan bukan... Seluruh keluarga kita bersatu seperti ini... Ini membuatnya lebih enak bukan..."

"Sepertinya... Aku bakal keluar sebentar lagi...! Aaaaah!" jay kembali kalah oleh ketiga kakaknya ketika mereka mendekap jay dengan begitu erat.

"Ayo semua! Kita keluar barengan sama jay!" ucap vita memerintahkan kepada semua adiknya untuk cepat-cepat orgasme bersama dengan jay.

"Aaaaaaaah!!!"

Crrrooootttt...Crrrooootttt...Crrrooootttt...



"Aaah... Perut gue... Sperma lu jay... Hangat menuhin memek gue!!!"

Crrrrrttt... Crrrrrttt... Crrrrrttt...

Crrrrrttt... Crrrrrttt... Crrrrrttt...

Vita dan ines orgasme dan tubuh mereka bergetar memeluk jay dan juga pola.

"Haaa... Haaa... Dan sekarang... K~kakak-kakak gue akan... ngelayanin gue... s~sesuai keinginan gue..."



BRUUUKKK!!! jay pingsan tepat dihadapan kakak-kakaknya.

"EH!? JAY!? JAY?" ketiga kakaknya panik melihat jay yang tiba-tiba pingsan itu.

Setelah itu mereka menghentikan kegiatan mereka dan membawa jay kedalam kamar untuk mengobatinya. Ketiga kakak ipar jay berusaha memberikan yang terbaik yang bisa mereka lakukan untuk jay.

"Sepertinya dia memang terserang flu... Dilihat dari suhu tubuhnya seperti ini..." ucap vita yang dengan cepat membawa kotak p3k.

"Aku sudah meminumkan obat kepadanya tadi, tapi demamnya tidak kunjung turun... Demamnya sudah mencapai 39 derajat..." balas ines melihat termometer ditangannya.

"Apa gak ada yang bisa kita lakuin?" pola juga khawatir terhadap jay.

"Sepertinya obat tidak cukup efektif selama dia tidak makan atau minum... Biar kakak berikan dia enema..." balas vita membawa sebuah suntikan besar seperti suntikan hewan.

"Gue yang bakal buat demamnya turun dengan obat penurun panas ini!" bentak pola yang melihat tingkah gila kakaknya itu yang masih bisa bercanda disaat genting.

"OKE... SEKARANG KALIAN BERDUA KELUAR DAN BIARIN GUE MINUMIN OBAT INI BUAT JAY...!" pola mengusir kedua saudarinya tersebut dan fokus pada jay.

"ENGGAK! AKU YANG BAKAL NGELAKUINNYA!" balas ines

"KAKAK DONG YANG TERTUA YANG HARUS NGELAKUINNYA..." vita juga tak kalah egois dengan kedua adiknya tersebut

"T~tunggu... Please... Panggil saja ambulans kalo gitu..." ucap jay yang pusing tidak bisa beristirahat dengan tenang karena mendengar pertengkaran kakak-kakaknya seperti biasanya.

[TLITTTTTTTTTTTTTTT...]

Dan mimpi itu kemudian berakhir ketika jay terbangun oleh alarm yang dia pasang. Jay menyadari bahwa pengalaman gila yang di pernah alami ketika masih tinggal bersama-sama membuat dirinya teringat ketiga kakaknya tersebut untuk saat ini memang sedang mengejar impian dan karir mereka, entah kapan mereka akan bertemu kembali sedangkan dirinya hanya bisa menemani mama karina yang sibuk dengan trimester pertamanya, jay juga hampir terlambat dengan kelasnya apabila tidak mendengar alarm yang berbunyi dan membangunkannya pagi itu.

Bersambung...
 
gan, filler kapan ya? tbh gw lebih nunggu filler daripada main story karena brutal XD
YJ aslinya bnyk filler, cuma ane sambungin biar masuk ceritanya doang. Belum nakal banget sekarang
 
Bimabet


[Waktu berlalu 1 tahun kemudian dan jay untuk saat ini harus menemani ibu tirinya yang kembali dari berlibur.]

"Mah... Semua anak sekolah datang ke pantai ini tanpa orang tuanya... Kenapa juga aku harus datang sama mama sih...?" ucap jay sambil membuka payung untuk ibu tirinya, karina yang saat itu sambil menggendong seorang bayi dalam gendongannya.

[Iya benar, seorang bayi dalam gendongan mama karina. Yang pasti kejadian yang terjadi diantara ibu dan anak tiri itu akhirnya membuahkan hasil. Karina mengandung benih milik jay dalam waktu singkat, karina melahirkan anak mereka disaat jay baru saja akan mendaftar masuk kuliah. Tidak mungkin dirinya memberi tahu suaminya bahwa itu adalah anaknya disaat dirinya sering meninggalkan mereka berdua ketika bekerja dan tiba-tiba karina hamil? Tentu karina mencoba menutupinya ketika selalu berhubungan badan dengan jay secara sembunyi-sembunyi dengan mengikuti suaminya bekerja sesekali dan kemudian kembali pulang untuk tinggal bersama dengan jay.]

"Emang kenapa, jay? Datang dengan mama kamu sendiri...? Lihat! Kamu bisa bilang kalo adikmu ini ingin ikut bermain dengan kakaknya juga..." karina menggunakan anak mereka, ray sebagai alasan agar dirinya bisa menikmati suasana pantai dengan jay. Meskipun ray adalah anak mereka berdua, akan tetapi karina memperlakukan ray didepan publik sebagai anak dari suaminya dan selalu memanggil ray sebagai adiknya jay.

"Dasar pembohong, mama...!" jay selalu pusing ketika berhadapan dengan sikap mama tirinya itu.

Selain itu, pandangan seluruh pantai tertuju pada mama karina yang menggunakan bikini dengan menggendong seorang bayi itu. Mana mungkin ada yang sanggup menahan godaan menatap tubuh molek karina yang meski sudah melahirkan akan tetapi masih langsing seperti belum pernah melahirkan sebelumnya.



"Mah... Bikini itu kan cukup lama, kenapa masih dipake aja sih...? Bikini mama itu terlalu kecil, ukurannya saja sudah berbeda..."

"Apa sih, sayang? Gak akan ada yang berani melihat tubuh wanita seperti mama kok." balas karina untuk membantah jay dan tetap cuek mengenakan bikini tersebut meski dirinya sedang menggendong anak.

Jay pusing menatap tingkah mama tirinya itu sambil bergumam menatap tubuhnya yang sexy itu. "(Tubuh mama memang erotis, meskipun dia sudah menjadi seorang ibu anak satu! Mana mungkin aku gak tertarik sama tubuh mulus mamaku sendiri?)" jay menggelengkan kepalanya ketika melihat mama karina bermain dengan ray.

"Ah... Sepertinya sudah waktunya mama menyusui ray...! Ini sayang...!" mama karina memangku ray duduk dan menyingkap bikininya dan membiarkan ray mengenyot putingnya meski itu ditempat umum.

Para pengunjung pantai itu menatap kearah karina yang sedang menyusui, "Woi... Tuh cewek bahkan gak malu loh! Meskipun dia dikelilingin sama banyak orang!"

"Mama cuma punya satu masalah, jay... Aaah, mama tahu! Bagaimana kalau kamu menyusu sekalian, jay? Payudara mama seperti akan meledak rasanya. Tolong jay, ayo sini!" mama karina menyingkap bikini yang sebelahnya dan mulai memencet payudaranya dihadapan jay hingga asinya berhamburan.

Jay yang tersedak ketika meminum sebotol soda ketika mama karina mengatakan hal itu membuatnya menyemburkan minuman yang baru saja dia teguk. "Buuuuuuuuurrrrrr... I~itu... menyusu didepan publik begini, bakal keliatan aneh... kalo ngelakuinnya disini mah... bukankah begitu?" jawab jay terbata-bata karena tidak memikirkan apa yang cocok untuk dia jawab untuk saat ini.

[15 menit berselang...]

"Lihat... Sekarang ray sudah puas menyusu, tidak ada jalan keluarnya lagi..." mama karina yang baru saja meletakkan ray diatas pasir kemudian memencet kedua payudaranya dan menyemburkan lebih banyak asi lagi didepan jay. Sementara jay menggeleng mencari alasan, dan itu mama karina lupa karena ray sudah bisa merangkak. "Eh? Mana ray, jay?"

"Eh!? Ah! Itu disana!" jay melihat ray sedang merangkak menjauh dari mereka saat ini.

"Cepet jay, kejar dan tangkap dia!" perintah mama karina kepada jay.

"O~oke...!"

"Sementara kamu mengejarnya, mama akan menikmati waktu bersantai sebentar!" karina merebahkan tubuhnya diatas tikar pantai yang tertutup payung itu dan memakai kacamata hitamnya kembali.

"Tchhh... (Nyuruh aku buat momong ray itu ide mama sedari awal bukan?)" jay berlari mengejar ray yang makin menjauh dari tempat mereka duduk.

"Ah... Ini akan terasa sangat nikmat jika seseorang bisa mengoleskan sunblock padaku..." ucap mama karina yang cukup terdengar oleh pria-pria yang berada didekatnya karena sedari tadi memang ada beberapa pria-pria muda yang menatap karina tanpa henti.

"Heii... Hei... Denger itu gak?"

"Psssst... Deketin yuk...!"

Tiga orang pria muda mendekati mama karina dan berjongkok didepannya. "T~tante sendirian? Ada apa tante?"

Karina kemudian mengangkat kacamata hitamnya dan menatap kearah suara itu berasal, "(Aaah, aku pikir jika mereka akan membantuku?) Tapi anak tante juga sudah mau kuliah loh, kalian mau sama tante?"

"Ah masa sih? Bohong nih? Mana ada tante-tante dengan tubuh begini dan muda lagi?"

"Beneran kok. Tentu saja, kalian tidak menggoda tante dengan kata-kata itu kan?" balas karina sambil menungging didepan mereka.

"Ahh... Memancing pujian dari pria-pria muda kaya kita, tante? Ehehehehehe..." mereka bertiga menatap tubuh mama karina yang sedang menungging didepan mereka itu.

Jay yang sudah menggendong ray itu kemudian melihat kearah mama karina yang sedang didekati oleh tiga pria muda itu. "(Kan, mama udah digodain orang lagi...!!! Apa sih mau mama?!)"

Sementara ditempat mama karina yang sedang dikelilingi oleh 3 pria muda tersebut,

"Kita bakalan pakein tante sunblocknya...!" ucap satu pria yang berada dibelakang pantat mama karina sedang berusaha mengoleskan sunblock pada area pantatnya.

Sementara dua pria lainnya sedang sibuk meremas payudara mama karina dan memencetnya hingga asinya keluar sekali lagi. "Yang bener tante? Tubuh tante seksi abis loh!"

"Woah... Vagina tante terlihat lembut dan menarik yah...!" ucap pria yang dibelakang menarik turun bikini mama karina dan menepuk bongkahan pantatnya.

"J~jangaaan... Stop dong, kalian gak boleh...!"

"Besarnya dan juga lembut... Aroma tante juga sangat erotis, benar-benar sensitif ya tante?"

"Iya, tante... Kulit tante sangat bagus, meski wanita yang lebih muda tidak terlihat sangat seksi kayak tante begini..."

"Aaah! itu... ahn..." mama karina digerayangi oleh ketiga pria muda itu.

"Bener-bener vagina dan pantat yang montok, aku gak bisa menahannya lagi tante! dan juga..."

Tubuh mama karina makin digerayangi oleh ketiga pemuda itu, "Aaaahh, ini sangat berbahaya nak! Anak tante sebentar lagi akan kembali...!"

"Masa seorang ibu bisa memiliki tubuh seperti ini? Tante tidak seharusnya memakai bikini seperti ini kecuali kalau tante mencoba menggoda pria-pria disini...!"

"Aku yakin, anak tante belum akan kembali sementara ini...!"

"Ayo tante, kasih dia minum asi tante seperti anak tante tadi...!" kedua pria yang berada disebelah mama karina berusaha memerah susu karina dan mengarahkannya pada rekannya yang berada didepan tubuh karina.



"T~tapi itu... untuk anak tante...!" mama karina meronta namun juga tidak berusaha untuk melawannya.

Para pemuda itu tidak menghiraukannya dan terus menggoda mama karina seperti yang mereka inginkan.

"Hmmm! Asi tante benar-benar nikmat...! Bukankah ini menyenangkan... kalo asi tante disedotin begini?" pemuda itu mulai menjilati puting mama karina berusaha menyedot asinya lebih banyak lagi.

"Aaaah... Udaaaah... Stooop...!"

"Suara tante dan tubuh tante bereksi dengan baik yah, benar-benar enggak menyangka kalo wanita muda cantik seperti ini, rupanya sudah memiliki anak lagi..."

"Ahh, aku sudah gak tahan lagi tante...!"

"(Oi... Oi... Orang-orang pada tahu sekarang...!)" jay menatap kearah payung pantai tempat mama karina duduk dan dikelilingi oleh 3 pemuda itu.

"Aaah... Kalian... jangan keluarin punya kalian begitu..."

"Ayo tante, sepongin dong!"

"Itu kan karena tante juga yang buat kita jadi ereksi begini...!"

Jay yang sedang menggendong adiknya itu hanya melihat mama karina dan bingung sendiri, "(Kenapa juga mereka mencoba nyodorin penis mereka ke mama?)"

"Ahn... Itu karena tante? ... meskipun tante-tante begini, kalian bisa terangsang? Ouhhh... Look at it, so many dicks up close really smell ya..." karina hanya tersipu malu ketika ketiga pemuda itu menyodorkan kontolnya tepat didepan wajah karina.

"Gimana? Baunya sedap kan tante?"

"B~baiklah... Tidak masalah melanjutkannya sampai anak tante kembali..." karina menggenggam salah satu kontol pemuda itu dan mengocoknya perlahan.

"Bagaimana rasanya kontol pria-pria muda seperti kita tante? Ayo tante, kulum dong kontol bau milikku...!" lanjut pemuda yang lain.

Ketiganya mendekatkan kepala kontolnya dan menempelkannya bersamaan pada lidah mama karina. "(Oh god... These cocks have a strong flavor and scent...)" kemudian mama karina memilih satu kontol beruntung untuk mendapat giliran pertama merasakan kulumannya.

"Wowwww... Lihat coy, dia memasukkan semua batang kontolnya didalam mulutnya...! uuuuh! Lendir mulut tante menempel pada kontolku...! Mantap coy, caranya memijat buah zakar dan blowjobnya mantep bener...!"

"Iya tante, ngeliat wajah tante yang terkesima itu pasti senang untuk bisa memblowjob lebih banyak kontol lagi kan...!"

"Yah... Sudah lama sekali tante gak merasakan kontol yang keras seperti ini..."

"Tante... Aku fotoin pas tante blowjob yah...!" salah satu pemuda mengambil ponselnya dan memotret wajah mama karina ketika mengulum kontol salah satu rekannya itu.

"Sini tante, ayo rebahan. Saya mau lihat memeknya dulu... Hehehehe...! Pikiran dalam kepala tante soal memblowjob penis-penis pria muda kayak kita ini mulai membuat memek tante becek yah!"

"Aah! (Dikelilingi oleh banyak kontol... Hmph... Pertama kalinya memek ini kembali ditatap dan dimainkan setelah melahirkan... Tempat dimana kalian menatap itu sudah pernah melahirkan seorang anak loh...!) Nnnnnnnnggghh!"

"Yang bener? Tante in mengangkat pinggulnya dengan sendirinya sewaktu orgasme...! Oi ini udah waktunya buat nyemprotin mukanya!"

"Uwaaaaaaaa!"

Crooooooottttt... Crooooooottttt...

Crooooooottttt... Crooooooottttt...

Crooooooottttt... Crooooooottttt...

Mereka bertiga berbarengan ejakulasi dan menembakkan sperma mereka didalam mulut mama karina, tubuhnya dan juga diatas memeknya. Dan mereka bertiga pun puas dan tertawa, "Lihat coy, dia membuka mulutnya lebar buat nampung sperma kita. Suka minum sperma juga rupanya...!"

"Benar tuh... Oh iya tante, sperma kita memang spesial buat diolesin pada kulit tante sebagai pengganti sunblock tadi."

"Enggak ah... Tante bau sperma kalian mulai dari kepala hingga kaki tante jadinya..."

"Hmmm... Apa lubang ini juga ingin ditandai dan dibanjirin dengan sperma kita, tante?" ucap pemuda itu membuka lubang memek mama karina dan mengobok-oboknya dengan jarinya.

"Nah, tante... Apa tante mau ikut kita ke tempat yang lebih nyaman? Hehehehe, kita bisa lanjutin ini lagi..."

Kemudian ray merangkak mendekati mamanya itu dan membuat semua orang yang berada disekitarnya kaget karena karina mengalihkan pandangannya pada anaknya itu. "Ahhh, Rayyy!!"

"A~anu... Kalau begitu, kita pergi dulu ya tante!" mereka dengan cepat kabur setelah melihat ray dan jay yang berjalan mendekati mereka.

"Hei ray, anak mama! Udah lama nunggu yah?"

"MAAAA!!" Pemuda itu tadi...!"

"Eh... Jay...!? Mama lupa dan digodain sama pemuda-pemuda itu... Kamu gak akan kecewa sama mama, kan?" ucap karina sambil memakai kembali bikininya.

"(Hiissss... Mama berlumuran sperma disekujur tubuhnya... orang bodoh yang tidak bisa membedakan mana lotion sunblock sama cairan sperma...!)"

"Ada apa, jay?"

"A~apa yang mama lakukan barusan ditempat umum begini?"

"Aaah... OH MY...! DON'T TELL MOM YOU SAW WHAT HAPPENED BACK THEN...? (Aku tahu pasti harus bagaimana dengannya, hahaha...)"

"Ayo sekarang! Show it to mom, jay!" mama karina memaksa menarik turun celana pantai jay.

"Uwaaaaa! Apa yang mau mama lakukan sih?" jay berusaha mempertahankan celananya karena mengingat mereka berada ditempat umum.

Mama karina memang bukan tandingan jay dari segi tenaga, dengan sekejap celana jay dilolosi dan terlihatlah kontol jay yang mulai membesar didalamnya.

"Jay? Kamu...! When did this thing become so wonderful? It's making my womb tighten, you know!" mama karina takjub memandangi kontol jay yang berkembang pesat karena hasil ajarannya itu.

"Maaah! Aku... juga..." jay mendorong tubuh mama karina kembali merebah dan membuka kedua kakinya melebar. Jay pun ikut berbaring dan mulai menjilati memek mama tirinya itu.

"Aaahn! Aaah! Haaah! Jay... Memek mamah... becek banget sekarang...! Ayo jilatin jay...! Mama udah gak tahan jay... Mendadak mama ingin banget dikontolin anak mama... Ayoooo!"

"Haaa... Haaa... Maaah..." jay mulai kehilangan akal yang tadinya berpikir tidak akan melakukannya ditempat umum, akan tetapi mama karina tampak acuh dengan tempat mereka berbaring dan makin membuka lebar kakinya.

"Aku... masukin ya, mah..."

"Yes... Stick it in just like that, jay...! Aaaah! Jay's... cock is... inside her mom's pussy...!"



"(Ugggghhhhh! Mama... masih sempit banget... Padahal udah ngelahirin...! Hangat dan menjepit penisku...!)"

"Yes... Penis anak mama... mulai masuk mengisi perut mamanya sendiri... Aaaaah! Having sex with my own son... I"m a no good mother... right?"

"Ughhhh, maaaah! Aku gak kuat... Kita juga ditempat umum...! Jadinya... pingin cepet keluar! Maaf ya, mah! Jay keluarin didalam rahim mama lagi...!"

Crrrrooooottttt... Crrrrooooottttt...

Crrrrooooottttt... Crrrrooooottttt...

"Aaaaah... Amazing... (Mama bisa merasakan sperma jay berkumpul didalam rahimku...! hangat dan cinta milik jay mengisi perutku! Rahimku seperti disembur olehnya, mama suka ini... jay...)"

"Aaaah... Mama bikin aku... terangsang karena jepitan mama...!"

"(Jay masih penuh energi sekarang, meskipun dia baru saja keluar cukup banyak didalam sana...) Aaah!" jay mendorong tubuhnya dan mulai memberi mama karina mating press seperti yang diajarkannya. Mama karina mengerang nikmat setiap kali kepala kontol jay menyundul mulut rahimnya didalam sana.

"Jay... Mom's pussy feels so hot dan deep...!"

"(Aaaah! Mama orgasme! Penis anak mama membuatku orgasme...!) Ahn! Ahnn! Haaah! ughhh!"

"Suara mama terdengar sangat seksi barusan... Aku sukaaa..."

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Ahhhh jay... (Jay menguasai tubuhku...) Feels like I'm not your mom but I've completely become your woman!" mama karina memeluk jay erat.

"Oghhhh!(Ya mah... Mama menjadi wanitaku sekarang, untuk aku gunakan sendiri!! Keluar didalam rahim mama... memang yang terbaik rasanya...!)"

"(Mama bisa rasakan penis jay berkedut didalam vaginaku... Jay... Mom's eggs are completely becoming jay"s property... I wonder if... I get knocked up once again after this...?)"

Meski begitu, jay tidak lelah dan terus menggenjot mama karina sesuka hatinya meski ada beberapa pengunjung yang menatap mereka.

"Aku... sudah keluar didalam vagina mama berkali-kali, tapi aku gak bisa berhenti..."

"Jay... That"s enough... we need to hurry up and go home right...?"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Auuuuhhh... Aaaaah... Aku... keluarin yang terakhir kalinya ya mah!"

"Dasar kamu jay... Mama sudah seperti properti milikmu saja, cepat... Kamu boleh keluar sebanyak yang kamu mau...!"

"UUUUUGGGHHH! MAAAAAAAAAHHHH!"

Crooooooottt... Crooooooottt...

"(Sperma jay... berhamburan didalam rahimku...! Sel telurku bisa-bisa dibuahi kembali dalam waktu dekat ini...! Aku bisa hamil anak jay... sekali lagi... kalau begini caranya...) Hnghhhh!!!"

"Aaah... Hhaah... Haaah... Aku... hamilin mama sekali lagi..."

"(Oh dear... Penis kamu... kembali membesar meski baru saja keluar? Memang yah, penis jay sedang ingin membuat mamanya ini hamil sekali lagi...!)"

[Didalam bis malam yang mama karina tumpangi beserta dengan ray dan jay untuk pergi kembali menuju rumah mereka setelah bersantai di pantai...]

"Ngaaaah! Ngaaaaah!" ray menangis cukup keras didalam bis yang mereka tumpangi, sebagai "ayah" dan juga "kakak", jay berusaha melihat sekitar apakah banyak orang yang terganggu dengan tangisan ray.

"Maaah... Semua orang terbangun..." jay membangunkan mama karina yang tertidur sambil menggendon ray dalam pangkuannya.

"Hmmmm...? Ahhh... Pasti ray lapar, ini... ini sayang... Mama bakal nyusuin kamu sekarang... Chuppp... Chuppp... Chuppp..." mama karina tanpa ragu mengangkat kausnya dan menarik bra yang dipakainya hingga payudaranya menonjol keluar kemudian bergegas menyusui ray.

"Mah... Bahkan ditempat seperti ini?" jay memang tidak habis pikir dengan tingkah mama karina.

"Ada apa, jay? Gak ada salahnya kan?!"

"Mah... Aku... jadi pingin menyusu juga..." jay menarik sebelah bra karina dan kedua payudaranya kini terekspos bebas tanpa ada yang menutupinya.

Jay menurunkan kepalanya dan kemudian menjilati puting karina.

"Jay...! Cara kamu menggerakkan lidahmu itu... sangat nakal yah..."

"Apa boleh buat, mah...! Puting mama keras seperti ini, Mmmh!... Mmph! Mmmph!"

"Jay... Kalau kamu meremasnya seperti itu... nanti suara mama bisa keluar keras..." bisik karina kepada jay yang mulai meremas payudaranya dan berusaha memerah air susunya bersamaan dengan ray yang juga ikut menyusu kepadanya.

"Mah... Mama harusnya biarin itu kan? Aku ingin... dengar suara desahan mama. Heheheheh!"

"B~bagaimana bisa... kamu bilang gitu, jay?! Melakukan itu tidak akan baik untuk kita..."

"Mah... Tadi kan aku sudah mengisi ulang perut mama dengan milikku ini, bukan? bukannya sekarang udah waktunya mereka mulai menetes keluar?" jay berbisik sambil menggesekkan jari-jarinya pada celana dalam mama karina.

"Lagipula... Mama bisa memakai mulut mama, semua orang sedang tertidur. Kita tidak akan ketahuan kok...!" jay menurunkan celananya dan kontolnya menonjol berdiri didepan mama karina.

"Oh my...! Jay...!" mama karina menyeka bibirnya dengan lidahnya setelah melihat kontol jay sudah mulai mengeras dan mulai menunduk mendekatinya.

"Kalau gitu, kamu harus berjaga untuk memastikan tidak ada seorang pun yang memergoki kita..."

"Tenang saja, mah! Oggghhhhhh...!!!"

Mama karina mulai merebahkan tubuhnya dan berusaha mengulum penis jay. "Ini besar sekali, jay... dan aromanya membuat mama merasa gatal saja...! Nhaaaa... Mmmmm!"

"Maah.. Aaah, melihat pantat mama bergoyang ini membuatku jadi makin keras saja."

"Hmmm... Kamu tahu, cairan lengket yang keluar dari ujung penis kamu ini lezat sekali, jay...!"

"Nnngguuuhhh! Mama, benar-benar suka sekali blowjob yah?"

"Mmmm! Mmmph! Nghhh! Mmmm! Slllrrrp! Slrppp!" mama karina mulai memaju-mundurkan kepalanya dengan cukup intens.

"Oooh! Maaah, suara blowjob mama cukup berisik, seseorang mungkin akan mendengarnya...!"

"Kamu tahu, mama suka sama penis kamu ini. Rasa dan aromanya unik, vagina mama mulai berkedut karenanya, penis anak mama menempatkan mama dalam posisi yang tidak bisa mama tolak."

"Uuuuh! Sepertinya mulut mama memang tercipta untuk menghisap penis... Aaaah, rasanya nikmat banget! Mama menelan semua bagian penisku dengan mudah! Uuughhh... Mah, aku keluarin! Telan semuanya, mah!"

Croooottt... Croooottt... Croooottt...

"(Membuat anakku menembakkan spermanya didalam mulutnya juga membuatku ingin orgasme...)"

"Aaaaah... Mah, aku sudah mengeluarkannya. Sedot terus! Biarkan lidah mama menikmati rasa sperma anak mama! Minum itu, sedot semua sperma anak mama ini!" jay menekan kepala mama karina hingga pipinya menggembung membentuk kepala kontolnya.

"Ooooh... Mmnnn... Ahaaaa... Mulut mama penuh dengan sperma kamu... Wajah mama juga terbalur dengan beberapa sperma yang keluar ketika kamu menarik penis kamu keluar... sekarang, mama jadi pingin melakukannya jay. Hei... jay, ayo kita bercin... !?" (Dia tertidur? What the hell am I going to do about this ache in my body!?)"

"(Bagaimana bisa jay tertidur setelah hanya dia yang merasa puas?!)"

Setelah itu, mama karina meletakkan ray disebelah jay dan mengambil tasnya untuk memakai jaket. Akan tetapi dirinya dicegat oleh beberapa penumpang yang duduk pada deretan belakang kursi bis itu.

"Ada apa, tante? Sesuatu terjadi sampai tante terlihat bingung?" salah satu pemuda itu mendekati mama karina ketika mengambil tasnya.

"E~eh... Bukan apa-apa kok...!"

"Tante, lupa sama kita? Lihat, kita tadi bermain bersama di pantai kan! Ayo kita lanjutkan dimana kita tadi berhenti, tante...!" sahut pemuda yang lain menggoda mama karina ketika jay dan ray sedang tertidur.

Mereka bertiga menggerayangi tubuh mama karina dan mulai membuka pakaian mulai dari atasan hingga rok miliknya. "Seperti yang kita duga, tubuh tante yang seksi ini sedang on fire yah...! Sepertinya tante tidak benar-benar melupakan apa yang terjadi siang tadi, tante..."

"Hmmm... Apa itu sperma yang belepotan pada wajah tante? Wah, berani juga ya tante melakukannya disini. Eh iya, tadi siang saja berani menghisap penis pria asing tanpa ragu ditempat umum."

"(Aduh... pemuda-pemuda ini ketika mencoba membuka celana dalamku, akan menemukan sperma jay yang tertinggal didalam vaginaku sebelumnya. Aku tidak percaya ini, kegiatan terlarangku dengan anakku akan terbongkar oleh orang lain untuk pertama kalinya...)"

"Wahhh... Aneh banget, bau ini..." ucap pemuda yang sedang merobek stoking dan menyingkap celana dalam mama karina mulai mengendus bau tidak asing baginya.

"Tante, jujur aja ya? Bukankah ini sperma pria yang baru saja tante blowjob tadi? Benarkan? Wah gila juga ya tante...!"

"Masa sih bro? Berarti itu, sperma anak tante dong? Coba kobokin bro, mungkin bisa keluar...!"

Pemuda yang sedang mengobok vagina mama karina mulai membuat keluar sperma jay yang masih tertinggal. "Bukannya tante bisa hamil yah kalau sepenuh ini vaginanya?"

"Kalau begitu, karena anak-anak tante sedang tertidur jadi mari kita bantu untuk menghamili tante juga... Gimana?"

"Aaaah!... Haaa! haaa! O~oke... tapi hanya sampai bis ini berhenti ditempat tujuan tante... yah..."

"Hehehehe... Baiklah, tante...!" ucap mereka sambil meremas payudara mama karina dan mulai menyemburkan asi miliknya.

Mama karina dipaksa menungging oleh mereka, karena didalam bis cukup gelap dan mereka yakin tidak akan ketahuan sedang berusaha memperkosa seorang penumpang wanita.

"Kita juga bakal kasih lebih banyak benih didalam perut tante, yah...! Melihat pantat tante ini... tante sudah tidak sabar untuk merasakan penis kita yah?" ucap pemuda itu menempelkan kepala kontolnya pada kulit pantat mama karina.

"Vagina tante ini... Uuuuh, aku masukin saja deh yah...! Hnghhh!" pemuda itu kemudian segera memindahkan kontolnya dan mulai mempenetrasi memek mama karina.

"Aaaaaaah!"

"Hei, tante... Suara tante terlalu keras, ini sedot penis aku biar gak bersuara tante...!"

"Buuuuuuuhhhh!" tubuh karina yang dibaringkan pada kursi dua baris itu mulai diserang oleh kedua pemuda itu dari depan dan belakang. Keduanya mulai menggerakkan kontolnya maju mundur bergantian.

"Wah... vagina tante panas sekali yah... Puting tante juga, sudah keras seperti ini... Bagaimana bisa mereka jadi begini? Sungguh anatomi tubuh wanita susah untuk dimengerti cara kerjanya...!"

Pemuda lain mulai mendekati wajah mama karina dan menginginkannya untuk bergantian menghisap kontol mereka. "Tante... Apa ini karena kita sedang berada didalam bis? Tante rupanya seorang eksibisionis juga yah, vagina tante terasa seperti ingin memakan penis aku...! Vagina tante menjepit penisku rasanya sungguh nikmat...!"

"Aaaah! Aaaah! Kamu... harusnya tidak mengatakan hal yang memalukan seperti ituuuu...!"

"Bagaimana tidak, tante? Disini tempat semua orang bisa melihat kita, hanya dengan memikirkannya saja sudah membuat tante cemas? Anak tante nanti akan mendengar jika tante mendesah keras loh...!"

"Asi tante ini nikmat sekali tante... Apalagi penis aku bersembunyi diantara payudara tante, titjob dari tante ini terlalu... istimewa...!"

"Huuuuuh!"

"Tante, sebentar lagi aku keluarin yah...! Dan aku juga bakal membuat tante menelan semua spermaku!" ucap kedua pria itu mulai mendominasi tubuh karina dengan mulai menggoyangkan pinggul mereka dengan intens seperti yang mereka ucapakan bahwa mereka sebentar lagi akan ejakulasi didalam kedua lubang mama karina bergantian.

"Aaaaaaah! Aku keluar, tante! Aku akan ejakulasi dan membasuk semua sperma anak tante keluar dan menggantinya dengan milikku...!"

Croooottttt... Croooottttt... Croooottttt...

"Uuuuuhhh! Tante menyedot semua spermaku dengan tubuhnya, biarin spermaku membasahi rahim tante, ok? Ketika rahim tante sudah penuh dengan sperma, kehamilan tante akan segera terjadi..." ucap pemuda itu menarik keluar kontolnya dan dibarengi dengan rekannya yang menembakkan spermanya pada wajah mama karina dan membuatnya seperti memakai masker sperma.

"Aaaaah... hangatnya, lihat tubuh tante sekarang licin penuh dengan sperma...! Bermain dengan sperma pada wajah tante membuat tante sangat senang, bukan?"

Seorang pemuda lain yang menunggu gilirannya kemudian menarik mama karina untuk kembali mengangkang dan memasukkan kontolnya bersamaan dengan pria lain. "Ayo angkat pantatnya sedikit tante dan turunin biar penis aku bisa masuk...! Tante, aku juga akan masukin tapi lewat lubang yang satu lagi ya?" kedua pemuda itu bermaksud untuk melakukan double penetration pada mama karina.



Blesssss... Blesssssss....

"Nnhhhaaaaaa....!"

"Tante, sudah aku bilang kan... Suara tante terlalu keras loh. Coba tahan sedikit yah...! Anak-anak tante mungkin saja terbangun nanti, tapi orang lain akan mengetahui dengan pasti apa yang sedang kita lakukan disini...!"

"Ngomong apa kalian? Enggak masalah... kalau ada orang yang melihat ini, malah membuat tante merasa lebih tertantang... Hehehehe...!"

"Pinggul tante luar biasa kenyal yah, itu sampai bisa memantulkanku kembali setiap kali kulit kita saling beradu. Dan juga, payudara ini lembut banget... Tante mengeluarkan asi cukup banyak seperti payudara tante sedang ejakulasi. Hahahaha...!"

Mama karina harus melayani 3 kontol sekaligus, dua didalam lubang bawahnya dan juga memberi titjob pada yang lain. Tak lama berselang, ketiga pemuda itu mengerang pelan bersamaan. "Aku keluar, tanteeeeeee! Iya tante, aku juga bakal nutupin payudara tante dengan spermaku yang bau ini...!"

Crooottt... Crooottt... Crooottt...

Crooottt... Crooottt... Crooottt...

"Tante, kita berdua sekarang gendong tante barengan yah. Kita bakal terusin genjotnya tanpa ngelepas penis kita berdua! Bukankah tante merasa lebih terangsang kalau tante melakukan ini berada tepat didepan anak tante sendiri?"

Mendengar itu, mama karina mencoba mengikuti permainan mereka yang mencoba menggodanya. "(Aaaaahn, lihat jay... Mama sedang dikelilingi oleh banyak kontol dan tubuh mama berlumuran sperma sekarang! Auuuuuuh! Dalamnyaaaa...!)"



"Hahahaha, gila nih tante! Dia sangat agresif bahkan didepan anaknya sendiri... Hei... Hei... Ayo kita hamilin aja nih tante, kita bisa buat dia orgasme setelah ini...!" kedua pemuda itu makin memeluk mama karina dan menggenjotnya dengan kencang.

"Kita akan bertingkah seperti anak tante sendiri sebagai penggantinya dan mengisi rahim tante dengan sperma kita...! Terima semua sperma kita didalam rahim tante yah? Mau kan, tante?"

"Ooooh! Lihat jay, mama sekarang mau dihamilin oleh mereka bertiga. Mama juga orgasme ketika sedang dibuahi sekarang..." ucap mama karina ketika tubuhnya diarahkan kepada jay yang sedang tertidur.

"Woahhh... tante! Tante akan jadi tempat pembuangan sperma kita selamanya, pastikan untuk menjaga semua sperma kita didalam rahim tante mulai dari sekarang...!" mereka berdua kembali ejakulasi didalam memek dan anus mama karina setelah menggoda jay kemudian menarik tante karina untuk duduk di bangku barisan belakang yang sepi.

Satu jam kemudian...

"Loh? Kemana mama?" ucap jay sambil melihat sekeliling dan menggendong ray yang juga terbangun.

"E~enggak... kita bisa ketahuan sekarang! Hnghhhh!"

"Kata tante gak masalah kan, dia mungkin hanya bertanya kenapa tante berlumuran sperma saja kan. Hehehehe! Kita bakalan kasih dia adik baru setelah ini...!"

Setelah mereka melepaskannya, mama karina berusaha membetulkan kembali pakaiannya dan berjalan kembali menuju kursinya.

"Wah kamu udah bangun, jay? Haaa... Haaa.... Haaa!" mama karina mencoba duduk disamping jay berusaha tenang.

"Mah... Mama bau sperma banyak banget tahu... Aku tidak menyangka mama tidak membersihkannya sedari tadi..."

"Kamu... Kamu menagkap basah mama? Berbohong kepadamu jauh lebih sulit ya, hehehehe!"

Bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd