Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Portraiture [My Erogeneous Zone] (Chapter.58+59 + Mulustrasi UPDATED 22 APRIL 2024, Chapter.60 on progress))

Karakter mana yang lebih cocok jadi personal assistant Jay untuk saat ini?

  • Kartika

  • Anin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Wow
.young jay yg beruntung...hu @arkfeelspecial ..itu si chika di waktu saat ini..akan andil.lagi yak? (Lupa2 ingat nongol lagi gak dia)
Belum tahu sih, soalnya banyak cast yg blm muncul. Yg ada aja dikurang2in, walau nongol jd figuran
 
Bang @arkfeelspecial di setiap chapter kalau bisa disebutin timelinenya kapan, biar pembaca termasuk ane ini ga bingung, karena keliatan loncat loncat (selain yang filler/spin)
 
Bang @arkfeelspecial di setiap chapter kalau bisa disebutin timelinenya kapan, biar pembaca termasuk ane ini ga bingung, karena keliatan loncat loncat (selain yang filler/spin)
Bisa. Ane usahain ada tag, misal seri young jay anggap flashbacknya klo bener2 diurutin dr pertama, present=no tag, future story. Mksd ane posting biar pembaca tau seberapa jauh chapter yg udah ane tulis skrg msh 30an yg ke publish dr 130 draft chapter. Masalahnya ide yg didapet tiap nulis gak melulu bisa nyambung antar chapter, jd bisa dimasukin ke flashback ato future pilihannya. Kecuali sebelum ane buat trit draftnya udah jadi semua nah itu baru enak ngaturnya, sampe sekarang belum tamat kok ceritanya cuma lg ane arahin kesana biar postingnya lebih enak. Karena pake alur campuran, otomatis ada cerita yg loncat. Nah dari situ udah ane kasih kisi2 penggambaran klimaks story nya gimana, mirip komik yg terbit 20thn belum tamat2 itu aja diselipin gambaran endingnya udah sedikit terbuka dr jauh2 sblmnya.
 
Yummy bunny....
Makes me drool....
Jay sepertinya bakal menikmati 'sate' kelinci, hehehe
 
What a nice juice 'steak' you have there,, Jay...
 


[Gue kenal nih anak udah dari lama, dari jaman sekolah sampe sekarang dia masih ngebantuin orangtuanya buat cari uang buat bayar sekolah dengan jualan. Gue salut dia diumurnya gak malu untuk kerja begitu demi bisa terus sekolah, karena gue terbiasa tetanggaan dengannya jadi gue udah anggep dia kayak adik gue sendiri.]

"Tapi untuk beberapa hari kedepan, "adik" gue ini gak bakal bisa pulang kerumahnya untuk sementara waktu, tapi... gue juga harus nyari korban buat nyobain obat gue ini. Sorry ya, mel.... Gue lagi butuh tubuh lu ini buat study gue, sekarang yang menarik perhatian gue dari lama ini, gue bakal mempelajari toket lu ini...!" jay menatap tubuh pingsan melati dan meremas toketnya yang masih terbungkus atasan pendeknya itu.

"Nnnnhh..." melati nampak mulai tersadar dari tidurnya ketika merasakan toketnya diremas-remas dengan kencang dan membuatnya kesakitan sedikit.

"Hmmm? Lu udah bangun aja, mel...!"

"E~EEEEEH!? A~APA INI, APA YANG KAKAK KATAKAN BARUSAN, KAK JAY?! LEPAS KAK...!!!" melati hendak menggerakkan tangannya namun dia tersadar bahwa jay sudah mengikat tubuh dan juga kedua kaki dan tangannya pada sebuah kursi kayu sehingga melati hanya bisa meronta ketika jay bermain dengan tubuhnya tanpa gangguan berarti.

"Kenapa?! Gue cuma bercanda kok, gak lihat muka gue ini...! Bretttt..." jay menarik atasan melati keatas dan menarik bra yang dipakainya turun hingga kedua toketnya terlepas dari penutupnya. Mulai terlihat betapa besar dan kenyalnya toket melati yang selalu dia sembunyikan dibalik kaus longgarnya itu.

"PWAAAAHHH... TOKET... LU MEL...!!" jay membuka mulutnya kemudian menjilati puting melati sebelum kemudian jay menyedotnya seperti seorang bayi memerah susu ibunya disaat kelaparan.

"Hmmmpph... Slrppp... Sruuuttt... Srutttt... Slrrppp... Slrppp... srrrttt..."

"KAK JAY...! STOP... UDAHAAANNN...! AAAAHHH!!!" melati yang terkunci tidak berdaya ketika jay melakukan apapun yang dia inginkan terhadap tubuhnya.

"Hmmmphhh... Wuooohhh, puting lu mel... keras juga yah... Gue penasaran kalau adek gue ini dari dulu seperti apa putingnya ini..." jay memainkan jarinya pada puting melati dengan memencet-mencetnya kemudian kembali meremas kedua toketnya secara bersamaan.

"Mati aja lu kak... Beneran, mati aja deh...!"

"Tch... Gitu doang? Sejujurnya... kalau lu tipikal cewek yang bermulut kotor seperti itu... hanya hukuman yang bisa gue kasih buat lu mel..!" jay mencubit dan menarik kedua puting melati dengan kasarnya.

"HYAAAAAHHH...! K~KAK... KAK JAY, B~BRENGSEK...! APA YANG KAKAK LAKUKAN?! STOP! UDAH STOP! SERIUSAN... STOPPP... AHH... ARGHHHH..." jay mencubit puting melati sambil menjilatinya dan itu membuat melati mulai tidak terkendali ketika rangsangan mulut jay bekerja pada tubuhnya yang merespon setiap gerakan yang diberikan oleh jay.

"ARGGGHHHH...!!!"

CRRRRRTTTTTT...CRRRRRTTTTTT...CRRRRRTTTTTT...CRRRRRTTTTTT...CRRRRRTTTTTT...CRRRRRTTTTTT...

Melati dalam kondisinya yang tidak berdaya kemudian mulai mendapatkan orgasmenya dan cairan cinta miliknya mulai membasahi celana dalam dan juga celana pendeknya itu.

Jay nampak mengamati respon obat yang diberikannya kepada melati itu dan kemudian mencatatnya pada sebuah buku tentang apa yang dialami oleh melati juga sesuai dengan apa yang jay amati. "Muehehehe... Untuk hari pertama, gue kira gue dapet hasil yang bagus juga... Nah, gue bakal nunggu hari berikutnya juga deh!"

[Hari kedua jay menyekap melati...]

"Nah... Sekarang lu udah kelar makan bukan... Hari ini... Gue bakal neliti bagian tubuh bawah milik lu, mel...!"

"J~JANGAN PEGANG-PEGANG KAK... GUUUUHHH!!!"

"Huwooooooohhh... Memek... Memek... Memek... Memek... Memek... Memek...!!! dan harumnya juga menakjubkan...!" jay menempelkan wajahnya pada memek melati sambil menjilatinya hingga liurnya menetes masuk dan sisanya terjatuh turun dari sela-sela selangkangan melati itu.

"(Sial... Ini sangat menjijikkan...)" melati hanya bisa melihat dan membiarkan jay menjilati bagian pribadinya itu dengan leluasa.

"Woooohhh... Ini... ini... nikmat mel...!! Mmpphh...! Gue gak bisa tahan mel...! Itu juga terasa nikmat juga buat lu kan?"

"HEH? FGHHH... (AKU GAK NGERASAINNYA... AKU GAK AKAN MENYERAH! AKU TIDAK INGIN KALAH OLEH SESEORANG SEPERTI INI!!)" melati hanya bisa bergumam dan mengigit bibirnya sambil mengepalkan telapak tangannya ketika jay terus merangsangnya dengan lidahnya tersebut.

"Fufufufu... Tunggu sebentar! Oke... Selanjutnya adalah... meski didalam liang memek lu ini... benar disini? atau disini...?" jay memasukkan dua jarinya pada lubang memek melati dan berusaha mencolok-coloknya.

"S~STOOOOOOOP... KAAAAAAKK...!!!"

"Baiklah... Jadi disini tempatnya...!" jay menemukan titik lemah melati dengan menekan bagian atas dinding memeknya berada sedikit dibelakang klitoris melati untuk menemukan g-spot miliknya dan mulai memainkannya hingga membuat melati meronta dan bergetar hebat.

Crrrrrrrrrttttt... Crrrrrrrrrttttt...

Crrrrrrrrrttttt... Crrrrrrrrrttttt...

Crrrrrrrrrttttt... Crrrrrrrrrttttt...

"Woooooogghhh... Suirt lu lebih kenceng dari kemarin rupanya! Oke... Bisa kita catat sekarang, hari ini... Sensitivitasnya bagus..."

"(Dasar... Aku... tidak menginginkan hal seperti ini!)"

"Baiklah kalau begitu, bersiaplah untuk besok hari, mel...!"

"K~kak... H~hah...?"

"Tentu saja, gak lupa dengan lu make ini sampe besok yah... Klitoris anak manis, gue akan tetap ngebuat lu terstimulasi make alat ini, ok?" jay meletakkan sebuah dildo getar pada memek melati dan menyalakannya kemudian meninggalkan melati terduduk menahan geli ketika alat itu menyala dengan mode pelan dan bergetar merangsang dirinya hingga puncaknya.

"Mmmhhmmm... Hmmmmphh... Ahh..."

"Dan, oh iya hampir kelupaan mel... Makanan yang lu makan sebelumnya... Gue udah campurin obat perangsang juga didalamnya... Bye..." jay meninggalkan melati sendirian didalam kamar itu dan tersenyum melihat raut wajah melati yang terkaget karena ucapannya barusan

"EH...!!!"

[Hari ketiga...]

Cklek...

"Selamat pagi, melati sayang...! Bagaimana? Apa yang sedang lu rasakan hari ini? Fufufufu..." jay yang membawa sarapan untuk melati itu nampak tersenyum melihat tubuh melati berlumurkan air liurnya yang menetes dan juga lantai dibawah kursi itu tampak banjir oleh cairan orgasme melati. Jay meninggalkan melati hampir 10 jam lamanya dan setiap kali dia terbangun melati mendapati dirinya orgasme. Begitu kelelahan dirinya kembali pingsan karena efek obat yang dimasukkan oleh jay kedalam makanannya kemarin.

"NGH.... GUUUUHHH... NNNHHH.... AAAAAH..."

"Fufufufu... Dengan obat perangsang itu yang memperkuat gairah seksual lu, lu perlahan mulai terstimulasi dan juga klitoris lu ini... Hehehehe...!" jay nampak tersenyum memperhatikan bagian pribadi milik melati itu yang terus berkedut-kedut setiap kali dildo itu bergetar dengan interval tertentu.

"Haaa... Haaa... K~kak... a~aku... sudah orgasme... semalaman... H~hentikan ini, sekarang juga... B~brengsek...!"

"Hohohoho... Jadi lu masih bersikap tangguh seperti itu mel? Kalau begitu, bagaimana dengan ini?" jay membuka celananya dan menempelkan kontolnya pada pipi melati sebelum darah mulai mengisi batang kontol jay yang perlahan membesar tepat dalam pandangan melati.

"!!!" melati nampak jijik dan juga kaget melihat besarnya kontol jay ketika ereksi penuh dan menyundul pipinya tersebut akan tetapi jay terus menahan kepala melati hingga dia tidak mungkin bisa mengelak ketika jay memperlakukannya sesuka hatinya.

"(A~apa ini? Aroma ini...?! Aku... mulai... menggila... karena menciumnya...!!)"

"Nah, mulai dari sekarang... Gue akan masukin ini kedalam memek lu, mel...!"

"Ughhhhh..."

"Kalau gue ngecrot duluan, berarti gue kalah dan gue bakal biarin lu pergi. Tapi... kalau lu yang ngecrot duluan... Fufufufu... Sperma gue ini, bakal gue tembakin kedalam memek lu sepanjang hari ini, oke?" jay berdiri mulai mempersiapkan batang kontolnya itu menggesek-gesek bibir memek melati untuk menggodanya.

"H~Hah? S~siapa juga yang mau melakukan hal menjijikkan itu dengan kontol kotormu itu, kak?"

"Bleeeeeeeessss..."

"Itu benar... dengan kontol gue yang menjijikkan ini, uoooooooohhhh...! Gue bisa akan langsung ngecrot cuma dari masukin kedalam memek lu ini, mel!

"Ahhhhh... (Enggak... enggak... aku rasanya ingin keluar...! A~apa ini!? Aku... tidak tahu perasaan apa ini...!) STOP...! STOOOOPPP! KAAAAAAAKKK!!!" melati merasakan perih dan juga nikmat yang bersamaan ketika merasakan kontol jay masuk kedalam memeknya untuk pertama kalinya meski dirinya tidak bisa meronta karena masih terkunci diatas kursi tempat dia duduk.

Cplak...Cplak...Cplak...Cplak...Cplak...

Cplak...Cplak...Cplak...Cplak...Cplak...

Cplak...Cplak...Cplak...Cplak...Cplak...

In-Shot-20230122-171134317.gif


"Ahhh... (S~setiap kali... kontolnya itu keluar masuk... Aku seperti dipaksa untuk orgasme karenanya!!)" melati tak kuasa menahan dirinya untuk tidak orgasme ketika jay menggenjotnya dengan kencang dan membuat memeknya terasa sangat penuh.

"Dilihat dari reaksi lu, dan juga memek lu becek banget gini, mel... Gue menang dong yah, kalo gitu sekarang waktunya gue puas-puasin buat mejuhin memek lu... Ughhh...!!!"

Jay mulai mengencangkan otot-otot pinggulnya dan memusatkan semua tenaganya untuk segera menembakkan semua persediaan spermanya hari itu kedalam memek melati.

"Ugggggghhhh!!! Makan nih peju gue mel...!!!"

Crooooootttt...Crooooootttt...Crooooootttt.

Crooooootttt...Crooooootttt...Crooooootttt.

"K~KAKAK... BRENGSEK...! ITU BENAR-BENAR... DIKELUARIN DIDALAM MEMEK AKU... GIMANA KALAU AKU PUNYA ANAK NANTI?!!"

"Anak, ya? Boleh juga... Kita lihat nanti, mel...! Gue juga belum puas sama penelitian gue hari ini dan juga bisa mejuhin memek lu. Fufufufu..!" jay menarik pengait pergelangan tangan melati dengan sebuah tali keatas hingga melati memperlihatkan ketiaknya yang mulus dan menggantung tangannya keatas ketika jay menggantikan posisi melati duduk diatas kursi dan melati kini duduk diatas pangkuan jay.

"Fufufufu... Ngabayanginnya aja udah nyenengin banget... Lu bakal punya anak dari gue dan juga pacar lu..." jay berusaha memasukkan kembali kontolnya kedalam memek melati yang masih cukup sensitif karena ulah jay itu.

"D~dasar... Brengsek... Udah... Stop kaaaaak... Ahhhhhh!" melati kembali merasakan kontol jay yang berdiri kokoh itu masuk kedalam liang memeknya.

"Ayo kita pelajari tentang kehamilan bersama-sama, mel...! Fufufufu...!"

"Kyaaaaaahhhh!!! (Aku... aku gak bisa... tubuhku masih... memek aku juga masih sensitif... Aku tidak bisa menolak apapun... Kalau begini caranya, aku akan... benar-benar... Aku akan menjadi hamil!!!)"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Nih, gue kasih lu pejuh gue lagi mel...! Terima ini yah...! Hamil lu! hamil lu, mel!"

Croooootttt...Crooooootttt...Crooooootttt..

Croooootttt...Crooooootttt...Crooooootttt..

ezgif-com-gif-maker-30.gif


"Jhangggaaaaaaaannn! Kaaaaak! (Please... kalau aku sedang bermimpi, cepatlah bangun, mel...!)" ucap melati sambil meneteskan air matanya ketika jay kembali menembakkan benih miliknya kedalam rahimnya saat ini. Melati tidak ingin dirinya hamil karenanya, tatapan sayu penuh amarah dan juga kekecewaan terlihat pada melati ketika menatap jay yang terus meremas kedua toket besarnya itu dari belakang sambil terus berusaha memompa setiap tetes sperma miliknya kedalam tubuh melati.

[Beberapa jam kemudian...]

Melati yang tertidur tengkurap diatas lantai dingin itu, terlihat dari dalam memeknya menetes pelan sisa-sisa sperma jay yang tidak sepenuhnya bisa tertampung.

"Fiuuhhhhh... Lihat, pacar lu tidak menjawab telepon lu kan... kalo begitu, apa yang selanjutnya kita coba berikutnya? Mungkin gue harus lebih banyak mencoba bereksperimen dengan lu, mel... Orang pasti suka dan penasaran bisa nyicipin body lu yang bohay ini..."

[Melati tidak bisa melepaskan dirinya dari jay untuk sementara waktu, jay memuaskan hasrat dan fantasinya kepadanya dan karena pengaruh obat tersebut pikiran melati sangat susah dikontrol meskipun dia tidak ingin melakukannya...]



Didalam bioskop tempat jay dan melati sedang menonton film horor bersama, dengan kursi theater yang mirip sofa itu membuat jay dan melati bisa duduk bersebelahan tanpa pembatas kursi. Jay dengan santainya meremas toket melati yang mengenakan pakaian atasan pendek itu sehingga dengan mudahnya menggapai toket melati dengan sekali sentuh sambil satu tangannya mengambil snack camilan dan tersenyum menatap film itu.

"Hmmm... Filmnya jelek ah... tapi untung ada lu disini, mel...! Fufufufu..."

"A~apa kemarin tidak cukup,kak?! Lepasin gak kak...!" melati meronta sedikit ketika jay bermain dengan puting melati dan sesekali memencetnya hingga membuatnya hendak berteriak kaget.

"Ahhh... sejujurnya... meskipun kita sudah bersama selama 20 hari terakhir ini... seperti biasanya, lu gak banyak omong mel...!"

"Hah?! Tidak peduli berapa hari berlalu, aku akan selalu bersikap seperti ini seperti dirimu... Seorang pria yang mengerikan, maniak, dan menjijikkan. Aku gak peduli jika aku mati...!" melati mendekatkan wajahnya pada jay dengan tatapan tajamnya akan tetapi melati tetaplah cewek culun dimata jay. Jay dengan sigap menyergap mulut melati dan mencumbunya dengan liar meski tahu mereka sedang berada ditempat umum dengan lampu yang gelap.

"Hmmmm! Mmmm.... Nguuuuuuhhh!!" melati tak berdaya ketika jay menindihnya dan melati berusaha menendang-nendang tubuh jay akan tetapi sia-sia dengan jay yang jauh lebih bertenaga darinya itu. Setelahnya jay menarik turun celana dalam melati yang dengan mudahnya ditarik karena melati mengenakan rok pendek.

"(Yaaaaaahhh...!!!)"

"(Waktunya hukuman...!!!)" jay juga membuka celananya sebelum dengan paksa memasukkan kontolnya kedalam memek melati.

"(Stop! Stop kak! Pria ini... mengatakannya sebagai hukuman...? Itu hanya caramu bagaimana kamu berusaha memperkosa diriku setiap harinya... mungkin... aku masih... aku merasakan bagaimana aku harus bersikap terhadapnya, kamu pikir aku akan menyerah begitu? Aku tidak akan pernah menyerah kepada seseorang seperti ini... Aku tidak akan kalah!!!)"

Hampir tiba waktu pemutaran film itu selesai, begitu pula dengan jay yang puas dengan memperkosa melati dan melihatnya terbaring diatas sofa dengan sperma miliknya tumpah meluber sambil berkata, "Meskipun ini hanya percobaan... tapi lu ngebuang-buang sperma gue mel. Sayang banget tumpah begitu...! Fufufufu...! Dasar bodoh... Eksperimen hari ini adalah tentang sebuah eksperimen dimana pacar lu sekalipun belum pernah berani ngelakuinnya, ini bakalan menjadi sesuatu yang spesial buat lu... Dan gue yakin, dia juga bakal happy kalo lu bisa ngasih dia yang sama kaya gue rasain barusan mel...!" setelah itu jay menggendong tubuh melati keluar dari bioskop sebelum film benar-benar berakhir dan membawanya menuju kamar mandi yang cukup beruntung letaknya cukup tersudut sehingga tidak ada yang mengetahuinya. Jay membetulkan pakaian melati dan membangunkannya untuk segera pergi dari bioskop tersebut.

Jay membawa kembali melati kedalam villanya tempat dirinya menyekap melati. Melati yang perlahan tersadar dari pingsannya, merasakan kedua pergelangan tangan dan juga kakinya terikat erat pada sebuah meja kecil dengan dirinya menungging tepat disaat jay mendekatinya sambil mengolesi telapak tangannya dengan minyak yang entah melati tidak bisa melihat botolnya yang berwarna hitam itu.

In-Shot-20230122-173245254.gif


"Jadi... eksperimen lanjutan hari ini adalah... Hehehehe... Lubang anal lu ini, mel..! Mufufufufu... Indah juga anus lu yah!"

"!!! S~STOP... KAK...! STOOOOP!!!" melati merasakan tangan jay membelah bongkahan pantatnya itu dan jari telunjuk milik jay bermain dengan mengusap lubang anusnya dan jempolnya yang menggelitik bibir memeknya bersamaan.

"Mel... Ketika gue nyentuhnya dengna jari-jari gue, lubang pantat lu ini mendadak ngenceng tuh!"

"S~siaaaaal... (Ini bisa jadi yang terburuk... Kenapa juga pantatku bisa dalam kekuasaannya...!!)" dengan geram melati berusaha menarik pergelangan tangannya ingin memukul jay saat itu juga, akan tetapi apa mau dikata ketika jay mengunci semua pergelangan tangan dan kakinya sehingga melati hanya bisa pasrah menerima perlakuan jay kepadanya.

"Baiklah, mari kita lihat... Gue pikir apakah jari gue akan cukup masuk didalam sini? Wah... benar-benar hangat dan lembut! Uoooooo!!!" jay berusaha memasukkan jarinya kedalam anus melati dan mencoba menggelitiknya dari dalam sana.

"MATI AJA KAMU, KAK... AKU... AKU...!"

"Bagaimana kalau dua jari, mel?" jay memasukkan jari telunjuk dan tengahnya bersamaan kali ini dan membuat lubang anus melati makin terbuka lebar.

"HEI...! HEI...! AAAAAAAHHH!"

"Hmmm... Ini masih belum cukup lebar kalau menurutku...! Oh baiklah... Gue rasa gue akan make alat itu. Fufufu...!"

"A~APAAA!? APA YANG KAKAK?! AHHHH...!!!" melati tidak mengerti alat apa yang dipasangkan kepadanya itu. Jay menancapkan sebuah dildo getar dengan remote control ditangannya.

"Apa? Tentu saja... Ini adalah alat untuk menggetarkan lubang milikmu itu dan membuatnya makin terbuka lebar nantinya." balas jay sambil menekan tombol remote itu dan menyalakan dildonya bergerak berputar-putar didalam anus melati. Semakin berputar kencang, alat itu semakin tenggelam masuk kedalam anusnya dan itu yang jay cari.

Bzzzzz...Bzzzzz...Bzzzzz...Bzzzzz...

Bzzzzz...Bzzzzz...Bzzzzz...Bzzzzz...

Bzzzzz...Bzzzzz...Bzzzzz...Bzzzzz...

"NGGGGGGAAAAAAHHHHHHH...!!! (Pantatku... pantatku... Itu... itu akan... itu akan...) AAAAAAAAHHHHH...!!!" melati merasakan dildo panjang berukuran hampir 30 cm itu bergerak masuk kedalam lubang anusnya makin dalam hingga tersisa 1/4 nya saja.

"Eits... Gue belum kelar yah, fufufu... Kita baru saja akan mulai bersenang-senangnya. Ini akan jauh lebih menarik..." jay memencet sebuah tombol dan dildo itu menyemprotkan cairan yang tersimpan didalamnya kedalam anus melati melalui lubang yang berada pada ujung dildo tersebut.

"!!! A~APA YANG KAKAK SUNTIKKAN KEDALAM PANTATKU SEKARANG? HNGHHHH...!!! (Tubuhku... tubuhku bagian bawah terasa... sangat panas...!)"

"Ini? Ya tentu saja, obat perangsang yang lebih kuat lagi. Itu dengan mudah akan terserap masuk kedalam membran ususmu sendiri, dan rasa sakit ketika lubang anus lu mulai melebar gak akan terasa lama. Dan juga satu hal lagi... KLIK!" jay menekan tombol untuk mempercepat gerakan dildo itu untuk berputar. Gerakan dildo yang makin cepat itu makin membuat otot dan saraf yang berada disekitar anus melati makin sensitif yang tentu akan berimbas pada tubuh melati yang semakin bertambah panas dan bergairah meski dirinya terus berusaha untuk melawannya.

"ARGGGGGHHHHHHHH...!!! AAAAAAAAHHHHH...!!! (Karena... obat itu, pantatku... seluruh tubuh bagian bawahku menjadi sangat sensitif. Ini... ini buruk... Aku tidak bisa menahan ini terus-terusan!!!) S~STOOPPP... KAAAAKKK... HNGHHHHH...!!!"

Crrrrrrrrttttt... Crrrrrrrrttttt...

Crrrrrrrrttttt... Crrrrrrrrttttt...

Crrrrrrrrttttt... Crrrrrrrrttttt...

Melati pun gagal menahan tubuhnya untuk tidak orgasme karena pengaruh obat dan juga dildo yang bekerja bersamaan itu membuat tubuhnya menyerah. Cairan bening miliknya menyembur dengan keras dan turun membasahi kaki dan juga meja tempat melati diikat tersebut.

Setelah dirasa cukup puas melihat reaksi melati terhadap obatnya, jay mendekatinya dan berusaha menarik lepas dildo yang menancap pada anus melati yang kembali pingsan setelah orgasmenya itu. "Mari kita lihat.. Gue gak yakin dengan lubangnya... Wooooohhh, lumayan juga bukaannya yah...! Sekarang lubang ini juga jadi milik gue, sepertinya dildo itu masuk dengan mudahnya! Oke, kalau begitu mari kita coba analin lu pertama kalinya, mel! Siap-siap yah...!" jay menempelkan kontolnya pada anus melati dan ketika jay menghujamkan kontolnya cukup keras, rangsangan tiba-tiba itu membuat melati tersadar dari pingsannya dan mulai merespon batang kontol jay yang mengisi penuh anusnya.

"HNGHHHH...!!! (Itu... miliknya terasa lebih besar dari sebelumnya... Itu mulai menggesek didalam pantatku... Setiap kali dia mendorongnya keluar masuk... T~tubuhku meresponnya...!!! Dia memang... kasar banget... dan sekarang dia mengkasari pantatku. Kenapa...? K~kenapa kakak melakukan ini?)"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

[Setelah beberapa saat dan jay ejakulasi didalam anus melati...]

"Mufufufu... Sepertinya, pantat lu ini suka dikontolin akhirnya...! Baiklah, kalau begitu... Sekarang, kita coba jangan buat tubuh lu merasa keenakan ya...!" jay membuka gelang pengikat pergelangan tangan dan kaki melati kemudian mengubah ikatan pergelangan tangan melati menjadi dibalik punggungnya sebelum menggendongnya untuk berpindah menuju kamar yang berada tepat disebelahnya.

Sebuah kamar dengan kursi besi dengan bagian tengahnya memiliki lubang dengan dildo yang menancap diantaranya.

"Nah ayo kita coba, mel!!! Dengan ini, kali ini lu bisa puas-puasin nyoba dikontolin dua batang sekaligus..."

"KYAAAAAAAHHH! JANGAAANN!!! STOP KAK!!! PANTAT AKU SUDAH... AAAAAAAAHHHH!!" melati berusaha meronta ketika jay menurunkan tubuh melati yang digendongnya mengarah tepat diatas kepala dildo itu. Tentu saja lubang anusnya kembali menjadi sasaran eksperimen jay

"Gimana menurut lu, mel? Dildo itu seukuran dengan kontol gue loh! Lu suka sama kontol gue, bukan?"

"Hyaaaaaaahhh!! Aaaaghhh!! S~siapa... siapa... aku tidak... mengerti apa yang kakak... bicarakan... itu... haah... hah..."

"Lihatlah... Baiklah, sekarang... Dua batang ini... gue bakal masukin kedalam sini lagi...!!!" jay dengan kontolnya yang kembali mengeras mulai memasukkan kembali kontolnya kedalam memek melati dan membuatnya merasakan double penetration dengan paksa.

Kedua batang kontol dan dildo itu saling menjepit dan menggesek setiap otot yang berada didalam memek dan juga anus melati. Melati hanya bisa menahan tangis dan tubuhnya yang berguncang dengan bebas membuat toketnya seperti bergerak melawan gravitasi. "(A~apa ini? Itu... keduanya menggesek melewati dinding yang berada didalam tubuhku!! Aku tidak... aku tidak bisa menahan ini... Aku sudah... aku sudah...!!)"

"Bagaimana menurut lu, mel? Untuk kontol yang lu sepelekan ini, dari penelitian yang gue dapet dari lubang depan maupun belakang lu ini...!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"NGAAAAAAAHH... AAAAAAAAHHH... B~BAIKLAH... BAIKLAH... BAIKLAH, BAIKLAH, AAAHHH, STOP... AKU BISA GILA KAK! AKU... HMPHH...!"

"Fufufufu..." jay mendekati telinga melati dan mulai berbisik kepadanya

"Kalau begitu, gue keluarin didalam lagi yah! Gue pejuhin memek adek gue sampe penuh sama sperma gue!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"UGGGGGGHHHHH!!!" jay mengerang keras dan mulai kembali menembakkan spermanya kedalam rahim melati yang tanpa perlawanan itu. Tak lupa dirinya juga memencet remote dildo itu untuk menyemprotkan obat perangsang kedalam anus melati sebagai ganti spermanya.

[Dan setelah itu, eksperimen yang dijalankan oleh kakak brengsekku ini terus berlanjut. Setiap harinya, selalu saja ada alat aneh untuk menyiksa orang dengan menggunakan obat-obatan perangsang dari berbagai dosis. Kak jay berusaha untuk menjadikanku miliknya... Sampai tiba hari ke-30 eksperimen gila itu...]

Jay memegang sebuah testpack ditangannya diantara 30 buah testpack yang dia pajang hasil eksperimennya. "Wow... Hanya dalam tempo 10 hari sejak reaksinya pertama mulai terlihat... Apa lu menyadarinya, bro? Ini waktunya untuk dia bisa menjadi lebih baik lagi... Fufufufufu...!" ucapnya kepada seseorang yang bersembunyi dibawah gelapnya lampu tempatnya melakukan eksperimen itu.

"Dia positif, bukan? Good job, bro...! Itu berarti obat yang gue produksi mulai mendapatkan hasilnya, hahahahah!"

Sementara didalam kamar tempat melati disekap, "Huek... Hueeeeekk... Haaah... Haaah... (Tidak mungkin... Enggak... ini enggak mungkin, kan? Jangan bilang... kalau aku...!!?)" melati berlutut sambil muntah pada washtable dan membasuh mulutnya ketika menyadari bahwa dirinya belum mendapatkan haidnya bulan ini.

[Akan tetapi, keesokan harinya justru terlihat aneh bagiku. Kak jay membiarkanku untuk pergi keluar dari villanya untuk bersosialisasi seperti biasanya. Dia bahkan memberikanku kunci villanya tanpa merasa ragu akan aku bisa saja pergi meninggalkan dia atau bahkan melapor kepada polisi...]



Ketika melati berjalan-jalan disekitaran pelataran suatu mall besar di daerah denpasar itu, dirinya dipanggil oleh seseorang yang dia kenal sebelumnya. "Ah! Hei, kalo bukan melati siapa lagi ini yang lagi jalan-jalan!! Suit... Suit...!!"

"Ah... Kevin...!!" melati menoleh kearahnya dan nampak terlihat senang ketika ada seseorang memanggilnya dari belakang punggungnya.

"Hai...! Udah lama gak ketemu yah... Ah! Ini waktu yang tepat deh rasanya, vin!"

"Hmm?"

[Disebuah hotel kecil tak jauh dari situ...]

"Seperti yang aku pikirin ketika bertemu denganmu lagi setelah sekian lama... Aku gak percaya kalau kamu ngajakin aku buat ngeseks. Darimana kebiasaanmu itu kamu dapet, mel?" kevin nampak sumringah melihat melati yang sedang tiduran tanpa membuka pakaiannya sepenuhnya diatas kasur dengan membuka lebar kakinya menyamping dengan celana dalam yang sudah terlepas entah kemana dan memperlihatkan memeknya yang bersih tanpa bulu itu seperti memanggil dirinya untuk mendekat.

"Iyah... Udah lama banget yah, wajahmu itu terlihat berantakan sekarang!"

"Baiklah! Baiklah! Terserah deh kamu mau bilang aku gimana, mel! Hehehehe, boleh dong ya? Aku pingin masukin sekarang juga...!"

"(Aku hanya ingin menghilangkannya, kenangan buruk itu... Aku akan... bersama denganmu hari ini!)"

"Baiklah! Kalau begitu... Hari ini... Aku akan membuatmu merasa nikmat seharian mel!" kevin tidak sabaran dan langsung memasukkan kontolnya kedalam memek melati tanpa pemanasan terlebih dahulu.

"Ughhhh... Memek kamu mel... Benar-benar mantap, ngejepit pula...!!!"

"I~iya... Aku... juga... merasakan hal yang sama... (Kenapa? KENAPA?!)" melati nampak terpaksa menikmatinya karena kevin tidak semahir jay dalam menggoyangkan pinggulnya dan juga ukuran kontolnya terbilang jauh lebih kecil dari milik jay tersebut.

"Ahhh... Aku mau ngecrot mel...!!!" baru beberapa menit berlalu, kevin nampak mengerang dan kemudian menarik keluar kontolnya dari dalam memek melati sebelum menumpahkan semua spermanya diatas perut melati itu.

Crooooottt...Crooooottt...Crooooottt...

"........" melati nampak kecewa dengan kevin sebagai partnernya itu ketika dirinya melihat kevin ejakulasi dengan cepatnya ketika dirinya belum merasakan apapun.

"Fiuhhh, ini sudah lama sekali sejak aku terakhir bercinta dengan cewek... Hahahaha, sekali lagi dong, mel!"

Melati tampak mengacuhkan kevin dan meninggalkannya sendirian didalam kamar hotel itu sambil berlalu.

"S~sorry... Aku baru ingat akan sesuatu, jadi... aku pergi dulu untuk sekarang yah..."

"EH? Yaaaaah..."

Sepanjang perjalanan, melati tampak menggerutu karena libidonya tidak terpuaskan bahkan oleh kevin seseorang yang dikenalnya begitu dekat dulunya. "(Kenapa... Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? KENAPA?!!! Aku dulu sering bercinta dengan kevin... Dulu terasa begitu nikmat... tapi sekarang...)"



Dalam lamunannya, melati tidak menyadari bahwa ada jay berdiri didekat kafe sambil memegang kopi ditangannya dan memanggil melati seperti tampak memata-matainya sedari tadi. "Yo, mel!"

"Eh... K~kak jay?! Kenapa kakak ada disini?!"

"Kenapa... Untuk pertama kalinya, gue ngeliat lu tidur sama cowok selain gue mel! Gue ingin bertanya, kenapa itu bisa terjadi..." jay mendekatinya dan meremas toket melati bahkan mereka tahu sedang berada ditempat umum yang seseorang bisa saja melihat apa yang baru saja jay lakukan kepadanya itu.

"Ugh... (Dia... mengetahuinya...!?) Oh ayolah... Tentu saja, dengannya menyenangkan...!!!" balas melati melotot kearah jay.

Jay perlahan menurunkan telapak tangannya menyusup kedalam celana dalam melati dan mengocok memeknya sebentar. "Hmmm... Baiklah... jadi lu gak mau tidur sama gue lagi sekarang?"

"Nghhhhh...!!! (Sial... Sial... Kenapa? Kenapa?! yang ini sangat... aku bisa merasakannya!!)" sambil berusaha menahan tubuhnya yang merespon rangsangan jari jay, melati nampak enggan dipeluk jay sambil memeknya dipermainkan oleh jay ditempat umum seperti itu.

"Uooooohhh... Itu baru namanya orgasme..." jay nampak senang melihat melati dengan cucuran cairan orgasmenya membasahi telapak tangannya dan juga membasahi tempat mereka berpijak tersebut.

Tanpa mereka duga, rupanya kevin mengikuti kemana melati berjalan pergi meninggalkannya tadi. Sebelum memergoki melati dan jay sedang berduaan, "Melati!!! Ada apa ini? Kenapa kamu pergi begitu saja? Tunggu, siapa itu!?"

"Halo... Halo... Gue kakaknya melati, jay...!"

"Hah?! Bukannya melati gak pernah bilang punya kakak cowok? Oh... S~salam kenal, aku kevin."

"Hai... Begini, melati tampak kurang enak badan hari ini. Gue dateng buat jemput dia, tapi sepertinya pacarmu yah? Kalian ada janji? Apa yang harus kita lakukan? Apa lu ingin pacarmu yang bawa lu pulang kerumah saja? atau sama gue?" jay merangkul pinggul melati dan mencoba menggodanya sedikit didepan kevin.

"......... Y~yah...!"

"Aku bisa antar kamu pulang, mel...!" sahut kevin tidak ingin kehilangan momen meski sebentar.

"Sampai ketemu lagi... lain waktu, vin!" melati menolak permintaan kevin dan berbalik dan tetap meninggalkannya sambil balas merangkul jay.

"Huh? H~hei...!"

[Sesampainya di villa jay...]

"Apa lu gak masalah dengan ini, mel? Lu balik lagi kesini dengan gue...!" jay kembali memperkosa melati setibanya mereka baru masuk kedalam ruang tamu villa jay. Dengan memunggungi jay, melati menungging dan menerima hujaman kontol jay dan kedua tangannya dipegang erat dari belakang.



Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"K~kalau... aku tetap... bersamanya... Ughhhh..."

"Ya, gue tahu... Dia bakalan lari kan ngeliat lu yang binal kaya gini sekarang, itulah kenapa lu seneng banget ngentot sama gue... Tapi gue pikir juga, apa itu oke kalo kita ngentot terus seperti ini...?"

"Ughhhh... D~diaaaaaaam...!! Haah... Hahh... J~jangan... salah sangkaaaaghhh... (Aku... aku benci untuk mengakuinya, tapi... aku tahu ini, ini jauh lebih baik dari...) Aku... hanya mencoba untuk... aku tidak ingin terjebak dalam tindakan kriminal kak jay ini.. Arghhhh...!"

Crooooott...Crooooott...Crooooott...

Crooooott...Crooooott...Crooooott...



Segera setelah menarik keluar kontolnya dari dalam memek melati yang berlumuran sperma miliknya itu, "Ada apa dengan sikap lu itu, mel? Gue ngebiarin lu keluar untuk sehari tuh... untuk ngerayain... "KEHAMILAN" LU!!!" ucap jay sambil tersenyum bangga kearah melati yang terduduk diatas lantai sambil menoleh kearahnya setelah mendengar apa yang barusan jay katakan kepadanya.

"A~APA... APA YANG KAK JAY KATAKAN BARUSAN?! (Enggak... enggak mungkin bener kan?)"

"Kalo lu enggak percaya, nih lihat buktinya. Testpack yang gue kumpulin setiap hari, dari urin milik adik gue ini. Gue selalu ngawasinnya setiap hari..." jay menunjukkan testpack yang bertuliskan hari dan angka yang menunjukkan dua garis yang itu berarti bahwa positif kehamilan sudah terjadi.

Mata melati nampak bergetar melihat sebuah testpack yang disodorkan jay kepadanya, "Apa...? (Aku... aku sedang... Aku... aku mengetahuinya...)" melati sambil mencoba meraba perutnya saat ini dan kemudian berusaha memberontak kepada jay saat itu juga. "KALAU KAK JAY SUDAH MENGERTI ITU, LALU CEPAT DAN BIARKAN AKU HANCUR SAJA!! KAK JAY AKAN DALAM MASALAH JUGA, BUKAN?!"

"Hmmmm... Lu bener juga. Itu akan sangat ngebosenin hanya untuk bertingkah normal seperti biasanya... Baiklah! Kalau begitu, kita coba lakuin ini...!"

"!?"

Jay kembali mengambil strap on yang tertempelkan dildo yang sebelumnya dipakai oleh melati. Anus melati kembali dipenuhi oleh dildo besar tersebut dan dibelakangnya jay sudah melepaskan celananya dengan kontol yang sudah berdiri tegak. "Itu yang kapan hari gue pake buat lu, mel. Sekarang benda itu udah sedikit gue modif buat improve lubang anal lu. Gimana? Penuh kan rasanya anus lu sekarang? Dengan tambahan cincin kontol yang terpasang sama batang kontol gue ini, sistemnya jadi nyambung satu sama lain. Jadi kalo pas gue ngerasa udah ngecrot, tuh dildo bakalan ngecrotin cairan yang ada didalamnya juga ngikutin gue...! Yah... Dengan kata lain... Lu ngerti sendiri kan, mel? Buat gue puas sekarang... Harusnya lu minum pil ****** sebelumnya, cuma kayaknya gue kelupaan naruh dimana. Hahahaha...!" jay duduk merebahkan dirinya diatas sofa sambil meletakkan kedua telapak tangannya pada belakang kepalanya menunggu melati yang sedari tadi menatap kontolnya yang berdiri itu.

Melati dengan ketakutan menatap kontol jay yang dia pakaikan sebuah cincin bersensor itu dan membuat batang kontolnya seperti terjepit karenanya seakan siap meledak kapan saja. Dengan langkah perlahan, melati menaiki tubuh jay yang berbaring didepannya saat itu. Setelah menyibak rambutnya sedikit dengan tangan kirinya, melati memposisikan memeknya tepat diatas kepala kontol jay sambil berkata, "A~aku juga tidak menginginkannya, tapi... ini jauh lebih baik daripada harus... melahirkan anak ini... Mmmphh...! Hnghhhh...!"

"Ooooh! bagus... terusin mel...! Ayo goyangin cepet...! Cepetan!" ucap jay sambil meremas kedua toket melati dengan mudah menggapainya karena tersaji tepat didepan matanya saat ini.

"D~diam saja kak...!! (K~kenapa... kenapa juga aku mau melakukan apa yang dia perintahkan kepadaku? Untuk membuatnya ejakulasi saat ini...?!)" melati sukses menurunkan tubuhnya dan menenggelamkan seluruh batang kontol jay didalam memeknya.

"Ayo... Ayo cepetan...!!! Pinggul lu berhenti gerak gitu...!" jay tidak sabaran kemudian mulai menggerakkan pinggulnya sendiri dan membuat melati merasakan batang kontol jay bergerak didalam liang memeknya.

"Enggak... Jangaaaan... Jangan gerakkkk, kakkkkk...!!!"

Crrrrrttt...Crrrrrttt...Crrrrrttt...

Crrrrrttt...Crrrrrttt...Crrrrrttt...

Melati rupanya sudah menahannya sedari tadi, dan dengan gesekan kontol jay sekali memberikan tubuhnya untuk terangsang makin jauh dan membuatnya orgasme dengan cepat.

"Wah, wah, wah, wah, wah...!!! Apa yang lu lakuin barusan, mel? Ahhh, benar...!" jay memencet remote dildo itu untuk bergerak otomatis.

"Hnghhhh...! (A~alat apa ini sebenarnya? Aku... aku tidak bisa berhenti... orgasme!!)"

"Oh iya, gue lupa satu hal yang belum gue sampein ke lu. Cairan yang gue pake didalam anus lu itu... Gue juga campurin obat ****** didalamnya, jadi..."

"Kak jay... Br...reng...!!! AHHHHHH...!!!"

Jay mulai menindih melati dengan tubuhnya dan membuatnya terhimpit tak berdaya sambil membisikkan sesuatu pada telinga melati, "Bagaimana menurut lu?! Pacar lu... dibandingin sama dia, ini jauh terasa lebih nikmat berkali-kali bukan...!!!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"Gue yakin lu udah menyadarinya sedari tadi..."

"A~aku tidak... aku enggak paham... Tubuhku dan juga pikiranku... Hmphh..."

"Bahwa lu... udah jadi milik gue...! Lu gak bisa nolaknya lagi!!!"

"S~siapa yang kakak maksud... jadi milik kakak? E~enggak... sudi...!!!"

"Terserah apa kata lu, mel... Faktanya lu milik gue sekarang!!!" jay menjilati pipi melati dan memilin putingnya untuk merangsangnya lebih jauh untuk memancing obatnya bekerja dengan cepat.

"Dan... pas gue lagi gak ada disini, tubuh lu mulai merasakan efeknya bukan. Yah, jangan khawatir! Seumur hidup lu, lu..."

"Ahhhh...!!!"

"LU BAKAL JADI LONTE MILIK GUE, MEL...!!!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

CROOOOOTTTT...CROOOOOTTTT...CROOOOOTTTT...

CROOOOOTTTT...CROOOOOTTTT...CROOOOOTTTT...

Dengan keluarnya ejakulasi jay didalam memek melati, bersamaan dengan itu dildo yang tertancap didalam anus melati merespon denyutan kontol jay yang baru saja ejakulasi dan menyemprotkan cairan obat yang terisi didalamnya kedalam anus melati sehingga melati merasakan dua lubangnya seperti banjir oleh sperma.

"S~sesuatu... mengalir masuk didalam pantat aku...! Hnghhh...! (Sekarang... aku gak perlu khawatir dengan anak ini...) A~apa... apa ini kak... Tubuhku... panas sekali!?"

"Ah... Sorry buat itu, itu bukan obat ******! Sebenarnya, gue gak bilang seperti itu...! Hahahaha...!"

"HAH?! YANG BENER KAK?! KAKAK BRENGSEK YAH...!!!" melati nampak pucat mendengar bahwa jay mempermainkan dirinya dengan berbohong tentang obat ****** itu.

"Yah... Itu obat, lebih kuat 10 kali lipet dari normalnya...!" jay menarik tubuh melati untuk bisa dia peluk dari belakang sambil mengusap perut melati yang sedang tumbuh janin miliknya dan melati nampak enggan dan berusaha untuk melepaskan dirinya dari back hug jay itu.

"KAK JAY... BRENGSEK...!!!"

"Itu anak gue dan lu juga yang berharga, lu tahu kan mel? Tentu saja, gue bakal bikin lu ngelahirin tuh anak!"

"AP~APAAAAAA?!"

"Udah... nyerah aja... bukankah gue udah bilang? Seumur hidup lu, lu bakal jadi lonte gue... Ayo... Sekarang kita lanjutin lagi...!"

"E~ENGGAAAAAAAAAAAKKK...!!!"

[Jay tidak mungkin mengambil resiko sebesar itu mengingat bahwa obat yang dia ujicoba kepada melati masih merupakan sebuah prototipe dari rekanannya dan jay hanya bertugas untuk mencari kelinci percobaan untuk eksperimen obat tersebut. Diam-diam ketika berusaha membuat melati putus asa, jay memberikan obat ****** kepada melati melalui makanan dan juga injeksi yang dia dapatkan dari rekannya tersebut dan obat itu berhasil menggugurkan kandungan milik melati. Tentu obat itu juga memiliki efek samping yang membuat melati tidak bisa hidup tanpa kontol saat itu juga, segera setelah tubuhnya merasakan efek dari ****** itu reda, melati mulai kembali melanjutkan aktivitasnya sehari-hari namun kali ini dengan orientasi yang berbeda.]

Suatu hari...

"Eh mel, lihat ini... Banyak juga uangnya didalam dompetnya...!"

"Fufufufu... Maaf ya, om... Kita butuh uang om, ini sekalian kita balikin dompetnya." ucapa melati ketika menyahut dimpet pria tua itu dan mengosongkan isinya kemudian melemparkan dompetnya ke muka pria tua yang sudah mereka layani berdua baru saja.

"Oh iya, om... Aku udah belajar banyak dari pekerjaan ini, dan aku sudah memiliki kekasih jadi... jangan coba-coba menggodaku lagi ya, pak tua...!" ucap melati kemudian meninggalkan pria tua itu dari dalam kamar hotel tempat mereka bertiga bersenang-senang sebentar.

Dalam perjalanan pulangnya...

"Ahahahaha...! Apa kamu lihat tadi, mel? Masa pria tua itu menangis buat kita mau jadi istrinya? Gak sudi yah...! Enak aja, sadar diri dong jadi orang tua...!" ucap eve tertawa sambil menghitung lembar demi lembar uang yang berhasil mereka rampas dari pria tua itu sambil berjalan meski dilihat beberapa pejalan kaki yang lewat.

"Yah... Kamu bener, eve...!"

"Ya kan... Apa yang mau om-om itu lakukan pada gadis kampus kaya kita ini? Ohhh!!"

"Hmm? Kenapa, eve?"

"Ini... Si christy bilang dia nemu target baru!"

"Mangsa baru? Oke... Oke... Kalau begitu, ayo kita kesana, eve...!

"Ya harus lah... Kita kerjain lagi cowok mana lagi yang ngejar-ngejar daun muda kaya kita ini?! Hahahahaha..." tawa eve kemudian bergegas menuju ke alamat yang dikirimkan lewat ponselnya itu oleh christy yang sedang menunggu mereka berdua untuk datang.

[Disebuah hotel tempat alamat yang dikirimkan oleh eve kepadanya itu...]

"(Sekarang... Cepat kelarin ini dan kasih aku uangnya... Setelah itu, kita bisa pergi karaoke deh...!)" melati membuka pintu kamar hotel tempat eve menunggu, melati melihat pintunya tidak terkunci dan sedikit terbuka yang membuatnya berpikir untuk langsung masuk kedalam kamar itu.



"!!! E~EVEEEEEEEE!!! SADAR EVE...!!!" melati melihat temannya itu pingsan diatas lantai kemudian menghampirinya berusaha membangunkannya.

"S~SIAPA? SIAPA YANG NGELAKUIN INI KE KAMU?!"

"GUE...!!!" ucap seseorang dari belakang yang berjalan mengendap-endap kemudian muncul dari balik punggung melati.

"!!!" melati terkaget mendengar nada suara pria yang berada dibelakangnya saat ini. Melati sangat mengenal suara ini meski dirinya baru saja bisa lepas darinya.

"KAK JAY!?"

"Hello mel... Gue udah nungguin lu dari tadi...!" jay menarik lengan melati dan mendorong tubuhnya hingga terjatuh diatas kasur hotel tersebut. Jay lantas menahan kedua bahu melati agar tidak bisa bergerak dan mendekatkan wajahnya pada wajah melati cukup dekat.

"E~eve... Dia bilang... dia menungguku... Apa yang kakak lakukan disini?!"

"Yah... Gue udah lama gak "ngelatih" lu, adikku!"

"H~hah?! S~sama seperti kakak, aku tidak ingat apapun tentang hal itu..!!!" melati mulai meronta ketika jay menindihnya dan berusaha kabur dari dekapan jay saat itu juga.

Jay yang terus memeganginya tentu berada diatas angin kalau hanya melawan melati saja dan membalasnya, "Gue udah tahu semuanya, lu tahu itu mel? Gue udah ngeliat ponsel lu kapan hari, dan gue memikirkannya. Ya password ponsel lu itu, gue rasa itu gak cukup bijak buat make tanggal ulang tahun lu sebagai kodenya..."

"A~APAAAAAA!!!" melati terkejut ketika jay mengetahui sandi ponselnya dan yang mencengangkan, melati cukup lama tidak bertemu jay dan jay sudah merencanakannya jauh-jauh hari untuk melakukan hal ini kepadanya dan juga teman-temannya.

"I~ITU... BUKAN HAK DAN JUGA URUSAN KAKAK!! T~TUNGGU... TUNGGU APA YANG KAKAK LAKUKAN... HYAAAAAAAAHHHH!!" jay menjilati pipi melati dan membuatnya basah oleh air liurnya ketika berusaha menghukum adiknya itu setelah sekian lama.

"Lu... pernah menggoda om-om dan mengancamnya, bukan? Itu... benar-benar sebuah tindakan kriminal, mel...! Slrppp... slrrppp... mmmhh..."

"Ughhhhhh...! Hiiiiiiihh...!" melati mencoba memalingkan wajahnya ketika jay menjilati pipinya dan juga lehernya saat itu. Setelah itu, jay memutar tubuhnya untuk membentuk posisi 69 dan tak lupa juga untuk melepaskan celananya hingga kontolnya berada didepan wajah melati persis.

"Itulah kenapa... gue sebagai kakak lu, gue pingin ngedisiplinin lu, mel...!!!" jay memaksa kontolnya untuk masuk kedalam mulut melati hingga terbenam mencapai tenggorokannya saat itu.

"NUHHOOOOOOOOOHHHH...!!! MMMMPPPHHHH...!!!"

"Lihat dibawah sini, apa yang udah lu lakuin mel? Lu ngerjain orang-orang terus ngambil duid mereka? Kalo lu gak mau ketahuan, dengerin apapun yang mau gue omongin setelah ini!"

"Mmmmmpphh... (Enggak... Enggaaaaaakkk... Kenapa aku mau melakukan hal seperti ini dengannya?)" melati merasakan jari jay menyibakkan celana dalamnya menyamping dan sebuah benda hangat dan kenyal menggelitik memek dan klitorisnya dengan bantuan kedua telapak tangannya untuk membuka bibir memek melati lebih lebar lagi. Jay menjilati melati dalam posisi 69 dengan tetap mempertahankan ritme genjotan pinggulnya pada mulut melati.

"Wooooohhh... sementara ngejilatin memek lu ini... Gue bisa ngerasain blowjob dari adik gue, mantep emang mulut lu mel...!!!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Hnghhhhhhhh... Ooooooouuuuuhhhh...!!!"

Croooooooottt... Croooooooottt...

Croooooooottt... Croooooooottt...

"Ahhhhhhh... Keluar juga sperma gue didalam mulut lu, mel... Ayo telen semuanya, jangan sampe ada yang tumpah...!" jay memaksa melati untuk menelan spermanya yang tumpah didalam mulutnya ketika masih mengulum kontolnya tersebut dan melati mencoba untuk memukul paha dan lengan jay menggunakan tangan dan juga kakinya untuk melepaskannya karena hampir tersedak.

"UHUUUUKKK... HUKKK...! UHUUUKKK...!! UHUUUKKK...! OOEEEKKKKHHHH! KAK JAY BRENGSEK... BERANINYA KAKAK BUANG SPERMA KAKAK DIDALAM MULUT AKU!! UHUUUKKK... UHUUUKK... PWEEEEEEEHHH!!"

"Upppsss... Sorry, sorry... Hehehehehe!!! Gue gak bisa masukin kedalam mulut lu lagi, jadi... gue bakalan masukin kedalam mulut yang satunya ini...!" jay memutar tubuh melati dan meletakkan kedua paha melati pada pundaknya dan membuat punggung melati sedikit menekuk terangkat ketika jay berusaha melihat memek melati lebih dekat sekali lagi.

"Haaa... Haaa... Mulai sekarang, lidah gue bakalan main disini terus! Hmmmphhh...!" jay membenamkan wajahnya dan menjilati memek melati setelahnya dan terus mendorong tubuh melati hingga lututnya sejajar dengan kepalanya dan punggung melati makin tegak lurus dan jay bisa dengna leluasa menjilati memeknya dari atas.

"A~apaaaa...? Ahhh... jangaaaaan... Hmmphhh... Jangaaaan... iiiihhh, stoooopp..."

"Ditambah... Gue selalu ingin untuk... ngeremes toket gede lu ini mel...! Ouuuhhh, lembutnyaaa...!!! Ini... mantaaaap...!" jay mendorong atasan melati hingga toketnya terekspos bebas dan jay mulai meremas keduanya dengan tangannya sambil tetap mejilati memek melati. Tubuh melati benar-benar dalam kontrol jay untuk saat ini.

"Ahhhh, uddaaaaaahhhh... Serius kaaaaak, stoooooooppp...!!!"

Crrrrttttt...Crrrrttttt...Crrrrttttt...

Crrrrttttt...Crrrrttttt...Crrrrttttt...

Rangsangan jay membuahkan hasil dan membuat melati orgasme untuk pertama kalinya hari ini meski wajahnya sendiri harus basah oleh cairan orgasme melati dan jay tetap melanjutkan jilatannya hingga semburan melati berhenti.

"Fuuuuuoooohhhh...! Gue dipipisin sama cairan cinta milik adik gue ini...!!!"



Disamping mereka, eve mulai perlahan tersadar dari pingsannya dan membuka matanya sebelum benar-benar menyadari apa yang sedang terjadi didepan matanya sendiri saat ini. "Nnnhh... Huh...? Aku..."

"Ohhh! Oh! Lihat, temen lu udah bangun tuh mel...!"

"EVEEEEEEEE...!!!"

"Hehehehe, perfect timing yah! Hei lu, nama lu eve bukan? Kita bakalan ngentot bentar lagi... Lihat sini ya!"

"Eh?! Apa yang kakak katakan itu!? Kak! Apa yang kakak lakukan... STOPPPPPP! Serius, jangan kak... Itu... ada eve disini...!" melati mendorong wajah jay menjauh ketika merasakan kontol jay sudah berada didepan pintu masuk memeknya dan sedikit lagi bisa dia tekan untuk masuk kedalamnya.

"Ayolah, lu harus meronta lebih keras lagi. Kalo enggak, kontol gue bakal masuk lebih mudah loh! Hehehehe...! Lihat... Ini udah setengah masuk loh...!" jay tersenyum merasakan kontolnya hampir sepenuhnya tenggelam didalam memek melati saat ini.

"(Hah...? A~apa ini...? Bukannya... mereka saudaraan? Kenapa bisa? Mereka berani melakukan itu...?!)" eve melihat jay sedang berusaha mempenetrasi memek melati, meskipun kenyataannya eve tidak mengetahui bahwa jay dan melati bukanlah saudara kandung akan tetapi orang mengetahui hubungan mereka sebagai kakak beradik karena hubungan pertemanan ayah mereka semata.

"Ayolah... Seorang kakak pasti mencintai adiknya bukan, mel?! Pwaaaahhh! Gue selalu berfantasi tentang lu selama ini mel, lu bisa-bisanya pergi dari gue setelah hari itu... Makanyaa gue... bakalan maksa lu buat ngelayanin gue setelah sekian lama dan ngentot seharian ini sama adik gue sendiri...!" jay menghentakkan pinggulnya dan membuat kontolnya sepenuhnya tenggelam didalam memek melati dan sesekali jay menghisap puting melati untuk memberikan rangsangan lebih pada tubuhnya.

"S~siaaaaaal... Stoooooopppp... (Beneran, ini gak enak! bagaimana ini bisa terjadi lagi sama aku? Kenapa aku mau melakukannya dengan dia?!)"

15 menit berselang...

Melati melihat wajah jay yang tersenyum dan mulai tertawa terkekeh, "Fufufufu..."

"(EH...?)" terlambat bagi melati, kontol jay berkedut selama beberapa detik dan melati baru menyadari jay baru sama mengeluarkan spermanya lagi kali ini didalam memeknya. Pantas saja perutnya mulai terasa hangat dan itu juga yang membuatnya ketakutan karena jay bisa saja menghamilinya sekali lagi seperti yang terakhir kali dia lakukan kepadanya.

"KAK JAY BRENGSEK!! KENAPA KAKAK KELUARIN DIDALAM LAGI SIH?!!" melati mencoba bergerak dan mengambil tissue dari dalam kotak tissue yang berada diatas meja dan mengelap memeknya dari sisa sperma jay dan berusaha mengeluarkannya.

"Sorry, habis enak sih...! Gimana lagi kalo udah enak, tinggal keluarin aja kan. Gue bakal tanggung jawab deh kalo lu sampe hamil lagi...!"

"HAH!? DASAR BRENGSEK...!!!"



Sementara eve melihat kejadian itu juga tampak shock ketika temannya sendiri bercinta dengan saudaranya sendiri dan juga saudaranya itu berani sekali ejakulasi didalam tubuh adiknya. "(Ada apa dengan keluarga ini? Mereka berhubungan seks dan juga kakaknya ejakulasi didalam vagina adiknya. Beneran, kepalaku rasanya gak bisa nerima apa yang baru saja aku lihat ini...)"

"Fufufufu... Nanti mana yang bakal jadi anak gue yah? Cowok atau cewek?! Muahahahaha..." jay tersenyum melihat melati berusaha membersihkan memeknya dari sisa sperma miliknya itu dan menggodanya dengan kata-kata yang membuat telinganya panas saat itu juga.

"APAAN SIH KAK? MATI AJA SANA... IHHHHH, MANA BANYAK BANGET LAGI KELUARNYA...!!! EH? APA YANG MAU KAKAK LAKUKAN SEKARANG?!" melati sempat menoleh dan melihat jay berjalan mendekatinya kembali dan mencengkeram pinggulnya.

"Yah... pas gue liatin bokong lu ini, mendadak gue horny lagi, mel!" jay langsung memasukkan kembali kontolnya kedalam memek melati tanpa peringatan.

"EH? JANGAN... JANGAN BERCANDA DENGAN AKU YA, KAK...!!!"

PLAK... PLAK...

Jay menampar kedua bongkahan pantat melati bergantian dan mulai menaikkan tempo genjotannya.

"Nghhhhh... Ahhhhh..."

"Wah... wah... setiap kali pantat lu gue tampar begini, mendadak mulai rapet yah... Belajar dimana lu bisa gini, mel? Plak... Plak..."

"E~enggaaaaak... Udah... stooooooppp... Please... aaaahhh..." melati mulai tampak berkaca-kaca ketika jay menyetubuhinya dengan paksa dengan menampar-nampar pantatnya hingga kemerahan.

"Whoooooooooohhh... Melati... SESILIAAAAAA...!!!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Jay menarik tubuh melati dan menempelkan punggungnya pada dadanya dan jay bisa dengan leluasa mengalungkan kedua lengannya pada kaki melati dan menguncinya dengan gaya full nelson. Setelah dirasa kunciannya mantap, jay mulai menaikkan tempo permainannya kembali sebelum akhirnya dalam posisi yang sama, jay kembali ejakulasi didalam memek melati yang disaksikan oleh eve itu.

Croooooottt...Croooooottt...Croooooottt...

"Fiuuuuhhh... Sekarang... Lu udah gak gue butuhin lagi, mel! Kalau gitu, sementara gue masih berminat... haruskah gue ngajarin lu juga?" jay menoleh kearah eve yang terduduk menonton mereka bercinta dan tanpa sadar tatapan jay itu cukup mengintimidasinya dan membuatnya terkencing-kencing sambil berkata, "Enggak... J~jangan... Kyaaaaaaahhh!!!"



[Dua jam setelahnya...]

"Ahhhh... ahhhh... U~udaaaah... Kak, aku... gak sanggup lagi... Stop! Stop! Stoooop! Hnghhhh...!!!" ucap eve yang ikut diperkosa dan menjadi bulan-bulanan jay, jay hanya bisa pasrah tubuhnya yang menungging itu dan jay terus mempenetrasinya dari belakang setelah berkali-kali ejakulasi didalam memeknya juga seperti yang jay lakukan kepada melati.

"Fiuhhhhh...! Gue masih sanggup kok, eve!"

"Udahhhh... Stoooop! Please kak... jangan lakukan lagi...!" ucap eve sambil menolehkan kepalanya kearah jay.

"Heh? Kalo lu mau komplen, lu harusnya ngomong sama melati sono. Sekarang, gue masih pingin nembak 2 kali lagi dan lu bisa istirahat setelahnya..."

"P~please kak... Itu... sakit ketika kakak... ngebuat aku sampe pingsan tadi...!"

"Hmmm... Lalu... berarti lubang ini boleh dong?!" jay menarik keluar kontolnya setelah ejakulasi barusan dan langsung mempenetrasi lubang anus eve tanpa permisi.

"Eh? A~apa? Nguuughhhhhh...!!!" terlambat bagi eve yang kalah cepat dengan jay yang berhasil membobol pertahanan anusnya dan mungkin merenggut perawan anus milik eve yang pertama kalinya.

"K~kak... itu.. pantat aku... Aaaaaahhhh!" jay kembali menarik tubuh eve untuk berbaring diatas tubuhnya dan jari jay mulai mengocok memek eve dan kontol jay mengaduk-aduk anus eve bergantian.

"Muehehehehe... Dengan ini, gue harusnya bisa ngecrot beberapa ronde lagi...!"

"Arghhhh... Jangaaaan... Aku gak mau... Ahhhh!!!"

Sementara diatas kasur tempat mereka beradu, ponsel milik melati berdering senyap pertanda ada seseorang yang meneleponnya akan tetapi tidak ada satupun yang menyadarinya disaat jay sedang memperkosa melati dan eve bergantian.

Disisi lain, seseorang yang menelepon melati itu tampak kesal karena panggilan teleponnya tidak terjawab.

"(Huh? Dia tidak menjawabnya...) Ishhh... Berapa lama kalian akan membuatku menunggu?"

Bersambung...
 
Untuk part-part mendatang ane fokusin ke young jay dulu biar pembentukan karakter utama-pendamping menonjol sebelum transisi dubai arc yg mana masa depan jay akan mulai terbentuk sampai ending. Untuk filler mgkn ane pertimbangin buat cerita one shot sendiri nantinya
 
Long live, Jay!
 
Bimabet


Disebuah tempat karaoke tempat mereka berjanji bertemu sebelumnya, seorang gadis sudah cukup lama menunggu didalam ruangan itu sambil bermain dengan ponselnya.

"Tok... Tok... Tok..."

"Permisi... Kak, ini jusnya..." ucap seorang waitres dengan memakai topi menyodorkan segelas minuman kepadanya.

"Hah? Aku gak merasa pesan kok..."

"Oh... Ini gratis kok, kak. Room service karena kakak sudah menunggu lama tapi teman-teman kakak sepertinya belum datang." ucapnya sambil meletakkan gelas itu diatas meja didepan gadis itu.

"Gitu ya... Kalau begitu, aku tidak akan menyia-nyiakannya deh. Silahkan taruh saja disitu, mas..."

"Kalau begitu, saya permisi ya mbak..." ucap pria itu mulai meninggalkan ruangan karaoke tempat gadis itu menunggu dengan senyumnya yang samar sambil matanya seperti mengunci kearah gadis itu.

Minuman itu sendiri sudah dicampur obat bius oleh pria tersebut yang menyamar sebagai karyawan karaoke itu. Segera setelah gadis itu meminumnya dan mendapatkan respon dari obatnya, ketika gadis itu pingsan lalu dibawa oleh pria itu dengan menggendongnya menuju parkiran mobil di basement.

"Wah... wah... Kamu manis sekali, gadis cantik... Muehehehee..." ucapnya sambil mendudukkan gadis itu pada jok belakang mobil miliknya. Matanya tak berhenti menatap dari atas hingga kebawah tubuh gadis itu seperti memiliki xray.

"Ahhhh... Mmmpphhh... Wajahmu... juga bibirmu... nikmat juga...! Mmmm... Mmmmph..." pria itu mulai mencium dan menjilati setiap jengkal wajah gadis itu dan membuka mulutnya untuk kemudian dia mulai memasukkan lidahnya kedalam mulut gadis itu.

Perlahan mereka berdua seperti berciuman mesra meski sang gadis masih pingsan, pria itu mulai menyusupkan tangannya kedalam baju sang gadis dan meremas toketnya dari balik sana. Sementara satu tangannya juga mulai bermain diantara celah rok dan celana dalam milik gadis itu, dengan perlahan jarinya dimasukkan kedalam dan mulai mengocoknya.

Pria itu duduk disebelah gadis itu persis dan terus mengocok memek sang gadis sambil tersenyum, "Mufufufu... Memek kamu... mantap juga sepertinya..."

"Oh iya, aku belum tahu siapa nama kamu manis. Nanti aku coba lihat di ktp kamu yah, supaya aku bisa mengingat siapa saja yang pernah jadi korbanku. Muehehehe...!" lanjutnya dengan mulai mengencangkan kocokan jarinya pada memek gadis itu. Sedangkan sang gadis mulai merespon meski sedikit dan terlihat mendesah karenanya.

"M~mmmmm... Nnnn...!"

"Wuoohhh... Dia bisa klimaks juga sewaktu tidur begini?! Ahhh... Wangi cairan memeknya ini... Slrppp... mmmph...!" pria itu menarik telapak tangannya yang bersimbah cairan bening milik sang gadis dan menciuminya.

"Upssss... Aku sampe lupa aku harus ngapain, kita pergi dari sini dulu ya manis. Sebelum nanti efek obatnya habis, malah bahaya kan...? Untuk sementara waktu, kamu gak akan bisa kembali pulang kerumah atau ketemu dengan temanmu, yah... Tapi jangan khawatir! Aku punya kejutan untukmu, aku sudah menyiapkan sebuah ruangan dan juga permainan untuk kamu cobain. Mueheheheh..." pria itu kemudian menyalakan mobilnya dan meninggalkan basement itu menuju ketempat yang dia siapkan sebelumnya.

[Didalam ruangan tempat jay melakukan eksperimen...]

Jay yang sedang menunggu melati untuk mandi, dengan diam-diam mengambil pakaian dalam melati dari tempat cucian sementara dia sedang mandi. Jay menciumi aroma khas milik melati yang penuh dengan keringatnya dan juga karena melati tidak pulang sejak kemarin semakin membuat jay terpesona dengan aroma yang tertinggal pada celana dalam milik melati itu.

"Mmmpph... Mmmmh... Mmmm..."



"A~apa yang kak jay lakukan?" melati yang sudah selesai mandi, memergoki jay sedang bermain dengan celana dalamnya dan menciuminya tanpa rasa ragu.

"Uh... Mel...!! Bukan... bukan... Ini... Um..."

"Apa? Enak...? Itu bau, yang bener aja deh... Mana ada cowok demen ciumin celana dalam cewek seperti itu kalo bukan cowok mesum... Beneran mati aja sono deh...!" ucap melati sambil memicingkan matanya kearah jay dan mulai berjalan meninggalkan jay.

Akan tetapi melati yang membalikkan punggungnya tidak menyadari jay bergerak dan bersiap menerkamnya dari belakang. Jay berhasil memeluk dan membekap mulut melati dengan celana dalam miliknya sendiri dengan menyumpalkannya kedalam mulut melati untuk tidak bersuara dan membawa melati kembali kedalam kamar tempatnya disekap.

"Hmphh... Hmphhh..." melati nampak ditidurkan diatas kasur baru dan kedua tangannya terikat pada tiang kasur sehingga tidak bisa bergerak dengan bebas.

"Mel... Mel... Gue bakal kasih lu pelajaran lagi deh kalo gitu...!!!" jay loncat dan berlutut diatas tubuh melati sambil membuka paksa kembali pakaian yang baru diganti oleh melati. Dengan satu tarikan, kancing kemeja itu terlepas dan membuat toket melati terekspos kembali.

Jay mendekatkan wajahnya dan mulai menyusu kepada melati mulai dari kiri dan kanan secara bergantian. "Oooohh... Toket lu mel..! Hmmphh... Slrppp... slrppp..."

Melati hanya bisa pasrah dan menahan tubuhnya untuk menahan rangsangan dari mulut jay yang bermain dengan putingnya itu dan mulai memencet-mencetnya.

"Jangan... jangan bilang kalo lu nikmatin juga, mel? (Gue yakin dari raut wajahnya, dia menikmatinya saat ini...) Dalam beberapa minggu saja, gimana bisa lu jadi seperti ini? Lu udah jadi... sekarang lihat ini... Gue harus kasih lu hukuman yang lebih kuat dari sebelumnya, itu perlu... ya, itu perlu...!" jay mengarahkan telapak tangannya dan mengusap selangkangan melati yang ternyata mulai terlihat becek karena permainan lidahnya barusan sudah bisa membuat melati kewalahan.

"Baiklah... baiklah... Lu udah becek begini... Biar gue bantu lepasin celana dalam lu yang baru ini, sayang banget baru ganti udah lu becekin aja...!"

Segera setelah jay berhasil melolosi celana dalam melati kembali, jay mulai membenamkan wajahnya pada memek melati dan menjilatinya. "Mmmph... Ohhh... Lu... Lu... (Yeah... ini dia... mantap bener memeknya...!) Slrppp... slrppp..." jay nampak tak sabaran sambil menjilati memek melati juga berusaha membuka celananya sendiri dan dalam sekejap kontolnya yang berdiri tegak lepas dan menempel pada permukaan memek melati.

Dengan menggesekkan batang kontolnya pada belahan memek melati, "Gue udah... gak tahan lagi, mel... Entah kenapa, gue setiap ngeliat lu horny mulu...! Oh iya, sebelum itu... Karena kita disini, gimana kalo kita nonton video bentar..." jay mengambil sebuah kamera dan merekam tubuh melati untuk disiarkan pada ruangan yang berada ditempat lain dalam villa milik jay itu. Jay menyalakan tvnya dan memperlihatkan bahwa dikamar seberang sana, rekannya yaitu aji sedang menggerayangi tubuh gadis yang dia bawa sebelumnya dari tempat karaoke. Gadis itu adalah amanda, teman melati yang menunggunya sedari tadi. Melati perlahan melihat layar tv itu dan menyadari temannya sedang diperlakukan sama seperti dirinya oleh seseorang. Aji dan jay saling bertukar tangkapan kamera mereka dan mempertontonkannya secara live.

"Hnnnn... A~apa ini!? Eh? Dimana aku?" nampak amanda sudah mulai tersadar dan mendapati tubuhnya terikat dan ada kamera yang menyorot kearah tubuhnya dengan kaki yang mengangkang dan tangan yang terikat pada keempat sudut kasur tersebut saat ini.



"E~ehhh... L~lepassss... Apa yang... mas lakuin?! Eh? Tali?!" amanda baru menyadarinya tangannya terikat ketika berusaha menggerakkannya dan berusaha menutupi tubuhnya dari sorotan kamera akan tetapi gagal.

"Hei manis... Ga ada gunanya berontak kayak gitu..." aji sedang mengocok batang kontolnya dan berusaha mendekatinya saat ini.

Aji nampak berusaha memasukkan kontolnya kedalam memek amanda dengan paksa, "Mulai sekarang, mas dan juga teman mas akan bermain dan juga menghukum kamu kalau perlu...!"

"T~TUNGGU...!? JANGAN!! SERIUS, STOP... JANGAAAAN!!! A~AKU..." amanda berusaha meronta ketika seorang pria yang tidak dia kenal hendak memaksanya bercinta dengannya. Amanda tampak sangat takut melihat kontol pria itu makin mendekatinya dan berusaha membelah memeknya saat ini. Benda tumpul itu mulai masuk perlahan namun seperti nampak tersangkut.

Aji kemudian mencoba memaksakan kontolnya masuk dengan paksa dengan menghujamkan kontolnya dengan keras dan seperti terasa kepala kontolnya merobek sesuatu didalam memek amanda saat itu.

SRRRRRRTTTTTT...



"Eh? A~apa...? Jadi mbaknya... masih perawan toh, tapi pakaiannya kok mengundang sekali... Muehehehe, beruntungnya aku hari ini...!" aji nampak senang melihat dirinya baru saja merobek keperawanan seorang gadis yang dia jadikan korban saat ini. Darah mengalir turun dan membuat batang kontolnya terlihat merah pertanda memang amanda masih seorang perawan sebelumnya.

"Uuuuggghhhh... (Aku... aku ingin melakukannya pertama kali dengan pacarku... tapi... tapi... pria ini...)"

"Yah... Pacar kamu yang bodoh itu... gak akan pernah ngerasain bisa mecah perawan kamu, manis... Sekarang udah resmi jadi milik aku yah, muehehehehe...!!!"

Plok...Plok...Plok...Plok...Plok...Plok...

"Ouuuuuuhhhh... Sekarang, aku bersatu denganmu amanda sayang...! Haaaaaaghhh!" aji berusaha menindih tubuh amanda yang tak berdaya itu segera setelah dirinya merasa liang memek amanda menerima kontolnya.

Plok...Plok...Plok...Plok...Plok...Plok...

Plok...Plok...Plok...Plok...Plok...Plok...

"ARGGGHHHH... AKU... AKU BAHKAN TIDAK MENGENAL MAS...! LEPAAAAAAAAS...! TIDAAAAAKKK...! JANGAAAAANNN!! MMMPHHH..." aji kemudian menyumpal mulut amanda dengan mulutnya dan memaksanya untuk memberikan french kiss kepadanya.

"J~jangaaannnhhh... Nguuuuu... Mmmmm... mmmphhh... Mmmnnn... Haaaah... itu... itu menjijikkan! Hinaaaa! Menjauh dariku...!!! Cuiiiiihhh...!!!" amanda yang kesal kemudian meludahi wajah aji yang tepat berada didepannya yang justru menambah kemurkaan aji kepadanya.

"Muehehehehe... Kamu boleh aja benci aku, sayang... Aku tidak akan memaafkanmu... AKU... AKU AKAN NGEHAMILIN KAMU...!!! HUAHAHAHAHA...!!! SPERMA MILIKKU AKAN TERTANAM DIDALAM RAHIM KAMU SEBENTAR LAGI, AKU AKAN MEMASTIKANNYA AGAR TIDAK ADA SEDIKITPUN YANG TUMPAH KELUAR DARI DALAM LIANG MEMEK KAMU INI...!!!"

"!!! EH? A~APA? JANGAAAAAANNN...!!!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

Dengan penuh nafsu, aji kemudian memperkosa amanda dengan keinginan untuk menghamilinya.

"A~AKU... AKU MINTA MAAF, MAS... AKU AKAN... MELAKUKAN APAPUN YANG MAS MAU, TAPI JANGAN ITU... JANGAN MAS...!" teriak amanda ketika berusaha memohon agar aji tidak ejakulasi didalam memeknya sebentar lagi.

"Terlambat... Kamu udah gak ada kesempatan lagi... Tidak masalah sebanyak apapun kamu meminta maaf kepadaku dengan mulutmu itu... Aku tahu... aku tahu dengan pasti... dari dalam hati kamu itu, kamu tidak bersungguh-sungguh untuk meminta maaf bukan...!!!"

"KYAAAAAAAAHHHH...! AMPUUUUUUNNN...!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"Untuk wanita seperti dirimu ini... Udah paling bener kalo kamu menjawabnya dengan tubuhmu ini... Kamu tahu? Memek kamu ini berkata lain...! Itulah kenapa... Ugggghhhh!!" tiba-tiba aji mengerang dan ejakulasi didalam memek amanda tanpa aba-aba. Dirinya pertama kali merasakan hangatnya sperma pria didalam perutnya saat ini.

Croooooottt...Croooooottt...Croooooottt...



Aji kemudian memutar tubuh amanda dan membuatnya menungging, "Ah sial... Itu, mulai mengucur turun dan tumpah dari dalam sini... Aku harus masukin kontolku lagi untuk menghambatnya..."

"ARGHHH... STOP MAS...! STOPPP! AKU GAK MAU... JANGAAAAANN...!"

"Udah aku bilang terlambat sayang, sekarang pastiin kamu hamil. Aku akan ngeluarin yang banyak didalam tubuh kamu hari ini... Aku masih punya banyak persediaan sperma yang bisa aku keluarkan...!!!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

Aji sambil menindih tubuh amanda tetap berusaha ejakulasi sambil membenamkan kontolnya dengan menindih tubuh amanda dari belakang.

Croooooottt...Croooooottt...Croooooottt...

Croooooottt...Croooooottt...Croooooottt...

[Kembali ke tempat jay dan melati sedang menonton adegan aji itu...]

"Mel, lihat itu...! Temen lu baru aja kehilangan perawannya sama temen gue, itu bakal jadi video kenangan yang bagus bukan? Yah... Tanpa lu bilang pun, gue udah tahu pikiran lu gimana pas ngeliat temen lu itu... Lu ngeliat temen lu dihamilin paksa, lu lihat tuh memeknya banjir sama sperma temen gue. Mulai dari sekarang, si amanda... Resmi jadi lonte kita bersama... Huahahahaha...!" jay tertawa melihat rekaman itu berakhir dengan amanda duduk diatas pangkuan aji dengan memeknya yang luber dan juga wajahnya yang bersimbah sperma aji menatap kearah kamera mereka.

bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd