Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Portraiture [My Erogeneous Zone] (Chapter.58+59 + Mulustrasi UPDATED 22 APRIL 2024, Chapter.60 on progress))

Karakter mana yang lebih cocok jadi personal assistant Jay untuk saat ini?

  • Kartika

  • Anin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Gw punya ide nih hu, bikin side story jay ketemu wulan guritno hu, kan jay dendam ma nyokapnya dan wulan guritno ngingetin jay ama nyokapnya terus jay lampiasin semua dendamnya ke doi
 
Beberapa hari kemudian, jay baru saja masuk kedalam rumahnya dan tentu saja ada saja masalah yang timbul diantara saudara tiri jay itu...



"Bohong! Gak adil kamu jay! Dasar tukang selingkuh!!! ines membentak jay dengan mendorongnya terjatuh diatas kasurnya dan menaiki tubuhnya.

"Ada apa ini kak? Aku gak ngerti? Aku baru pulang dari sekolah, kok diinterogasi begini?" balas jay berusaha mendorong tubuh ines menjauh.

"Pake nanya lagi... Itu semua karena kamu berhubungan badan dengan kak vita dan juga kak pola sebelumnya, itu cukup mengganggu pikiranku sebagai kekasihmu. Kamu seharusnya hanya melakukan hal itu denganku saja!"

"I~itu... Meski kakak bilang begitu... Ahh, aku paham... Maaf kak... jadi... untuk hari ini... aku bakal ngelakuin apapun yang kakak inginkan... Oke?"

"Apapun... Apapun yang aku inginkan... Kamu akan melakukan... Apapun yang aku inginkan...???" tanpa sadar hidung ines mimisan mendengar perkataan jay barusan dan tubuhnya melemas seketika.

"Eh... Kak... Kakak gak apa-apa?" jay mencoba menyadarkan kakak iparnya itu dari lamunannya yang aneh didalam kepalanya itu.

"Hehehehe... Jaaaaaaay... A~Aku baru saja berimajinasi berjalan dengan jay yang dirantai dan telanjang di gang depan pada malam hari seperti tuannya membawa seekor anjing. Ehehehe..." ucap ines sambil pikirannya melayang dan melontarkan isi kepalanya yang ekstrim itu.

"Tapi... I~itu kriminal namanya kak! Hadeh... Memang benar tiga bersaudara ini karakternya bermasalah semua rupanya." jay menggelengkan kepalanya.

"Kak... Kalau kita tertangkap diluar seperti itu, itu bisa menjadi masalah besar nantinya. Secara hukum kita masih saudara, kak ines aneh-aneh aja sih..."

"Kalau begitu bagaimana jika sekarang aku menginginkanmu bertingkah seperti pacar denganku didepan kak pola?!" sahut ines sambil memangku tangannya didepan dadanya itu.

"Huff... Kak pola kan kerja modeling dan tidak akan pulang kerumah sampai larut malam ini..." bantah jay yang mengetahui jadwal pekerjaan kakak iparnya yang lain itu.

"Hmmm... Kalau begitu aku ingin bermain dengan... "pantatmu" itu, ayo sekarang ikut kakak kedalam kamar mandi..." ines menarik lengan jay untuk ikut dengannya.

"Heh!? Itu... Kak vita menyimpan mainan dewasanya terkunci didalam kamarnya sepanjang hari sementara dia sibuk bekerja diluar, jadi..." jay mencoba mencari alasan kepada ines agar melepaskannya terlebih dahulu.

"Kalau seperti itu... lalu apa yang harus kita lakukan sekarang..." sambung ines sambil menatap mata jay.

"A~anu... Itu... Jangan khawatir, ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh sepasang kekasih bersama-sama bukan?"

"Ya kamu benar, jay... Aku punya ide bagus..." ines menjentikkan jarinya menemukan ide kemudian dia bergegas menuju kamarnya untuk mengambil sesuatu.

"Tadaaa... Aku ingin kamu membaca novel erotis milik kak vita yang kak vita tulis ini dengan kencang...!" ines mengambil sebuah buku yang dipinjamnya dari kak vita dari dalam kamarnya.

"Hah? Seriusan? B~Baiklah... Terdengar menarik..." balas jay terpaksa ketika mendengar permintaan aneh kakak iparnya itu.

[10 menit kemudian didalam kamar ines...]

Jay terpaksa mengikuti arahan ines yang diberikan kepadanya itu, "Hmmm? Kenapa aku sendiri yang harus telanjang kak? Apa maksud kakak dengan itu akan lebih terlihat memalukan kalau aku telanjang seperti ini?"

"Hehehe... Kamu manis sekali kalau lagi malu gitu... Ini akan membuat cara membaca novel ini lebih menarik... Hehehe... Ayo mulai bacanya...!" ines memberikan novel itu kepada jay dan dia duduk diatas kasurnya memangku tangannya menunggu jay untuk membacakan isi buku itu kepadanya.

"[H~hasrat terlarang!! Cinta yang tabu diantara kakak dan adik] Eh... Ini kan..." jay cukup terkejut dengan apa yang barusan dia baca itu. Buku karangan kakak iparnya sendiri dengan judul yang cukup membuat orang yang sepintas membacanya menjadi traveling otak.

"Yep, salah satu karya best seller milik kak vita... Tolong kamu baca dimulai dari tempat pembatasnya berada yah..."

"Heh??? O~ok...!!!"

Jay memulai membaca novel itu dengan gugup...

"Kakak..." Insting jay mengambil alih kendali atas tubuhnya ketika dia mendorong kakaknya terjatuh dan mulai untuk mengeksplor kelembutan tubuh kakaknya"

"Ahh... Jangan... Gak boleh... Kita ini bersaudara..." balas ines kepadanya ikut mendalami peran yang dibacakan oleh jay.

"Tapi... Aku tidak bisa mengontrol diriku lagi kak..." ketika sang kakak mencoba merespon, tanpa sadar dia dengan cepat dibungkam dengan bibir jay sementara dia mencoba mendekapnya sambil terus mencumbunya.

"Mmm... Stop..." sang kakak mendesah, tapi penolakannya serta merta juga melemahkan pertahanannya sebagaimana lidah adiknya sendiri mulai mengeksplor bagian dalam mulutnya.

"Coba tambahin lebih banyak ekspresi kedalamnya saat membacanya jay..." ines melihat kontol jay tidak bereaksi terhadap dialog yang dia baca baru saja.

"Mmmm... Kakak..." sebagaimana lidah mereka saling terkait, tangan jay mulai memencet puting kakaknya dari luar pakaiannya ketika payudara sang kakak berayun naik turun.

"Bagus... Kamu bacanya mulai menghayati jay..."

"Tangannya mulai menyusup kedalam pakaian sang kakak dan dia mulai mengusap kulit payudara milik sang kakak. Ketika dia merasakan kulit kakaknya dengan tangannya, dia mendapati bahwa puting sang kakak menjadi keras ketika mengantisipasi sentuhan sang adik."

"Aaaah... Stop...!" dia berteriak kencang disaat jay menghisap keras putingnya.

"Sepertinya kamu juga mulai ikut terangsang, jay..." ines terus menatap kontol jay yang mulai berdenyut setiap kali dia membaca bait-bait kalimat novel itu.

"Jangan diliatin gitu ah kak..." jay tampak malu berusaha menutupi area selangkangannya dengan telapak tangan dan bukunya sesekali.

"Sang kakak mengerti alasan adiknya melakukan itu kepadanya, dirinya mulai menggapai celana jay dan perlahan menggenggam kemaluannya yang mulai mengeras ditangannya..."

Ines bergerak turun berjongkok seperti apa yang jay bacakan kepadanya, "Penis kamu sudah mulai keras dan hangat... Cepat lanjutkan bacanya dan aku akan mengurus ini untukmu... Mmmm" Ines mengikuti setiap dialog yang dibaca jay dan melakukannya dengan seperti isi dalam novel itu. Ines mulai mengulum kontol jay mulai dari menjilati kepalanya.

"Hmmm... Fuu..." S~setelah membebaskan kontolnya... Sang kakak menggunakan mulutnya untuk perlahan mengulum... penis jay dan mulai menjilatinya dari atas kepala perlahan turun kebawah batangnya..."



"Ah... Kak... Haaaaah!" jay mengerang keras sewaktu dia dikalahkan oleh kenikmatan yang dia peroleh dari kakaknya. Itu pertama kalinya penisnya dibalut dengan kehangatan dan perasaan yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Jay terus membacakan dialognya tanpa putus dan ines mengikuti seluruh arahan dalam dialog itu tanpa kesalahan, "Hmmm... Hmmmph!" R~reaksinya terhadap skill blowjob sang kakak... Skill yang memotivasi sang kakak... sang kakak lebih jauh lagi seperti ketika dia mulai untuk fokus pada bagian yang sensitif... kulit disekitar kepala penis adiknya. Dia mulai bersungguh-sungguh bahwa dia akan... m~membuat adiknya untuk ejakulasi...

"Ah... Kaaaaak... Sudah cukup!" jay dengan cepat menyadari dirinya kaku... oleh kenikmatan dari... blowjob yang diberikan sang kakak. Sang kakak sepenuhnya... mengendalikan dirinya... Jay tidak bisa melakukan apapun selain berbaring dengan nafas terengah-engah...

"Sang... Sang kakak juga mulai... mencapai puncaknya... seperti dirinya berhutang kepada sang adik... penisnya yang berada didalam mulutnya... dan mulai berpikir tentang betapa tidak bermoralnya kegiatan yang dia lakukan kepada adiknya dimana... K~ketika sang adik... mulai mengeluarkan cairan pre-cum miliknya dari... ujung penisnya dan masuk kedalam mulut sang kakak... Sang kakak mulai merasakan gatal... disekitar selangkangannya... D~dia... mendadak menjadi tersadar oleh... vaginanya... yang mulai basah..."

"Dia mulai membayangkan... Penis keras adiknya mempenetrasi vaginanya... yang mulai basah dan juga dia mulai merasakan... kl... klitorisnya yang yang menonjol... mulai menggesek kain celana dalamnya... disetiap gerakan tubuhnya... ketika dia mulai membuka kancing celana pendeknya... kemudian menurunkannya sedikit..."

"Sang kakak tidak dapat menahan gatal disekitar selangkangannya lebih lama lagi... Kakaknya mulai menyelipkan tangannya kebawah turun... kedalam... c... ce... celana dalamnya dan mulai mengusap belahan vaginanya..."

Jay mulai bergetar setiap kali ines melakukan apa yang baru saja dia ucapkan meski itu hanya dialog dalam novel milik kakak iparnya sendiri,

Haaa... Aaaah... Hmph...

"Kakaknya... mulai meningkatkan kecepatan... blowjobnya... Dia mulai menyelaraskan gerakan lidahnya... dengan gerakan gesekan... pada klit... klitorisnya sendiri..."

"Fuuuh... Hmph... Hmmmm..." ketika gerakannya semakin bertambah cepat, suara yang dikeluarkan dari cairan cinta mereka akibat kegiatan yang mereka lakukan mulai memenuhi seluruh kamar itu.

"Ja... Jay... mulai... merasakan... sesuatu yang akan meledak... didalam penisnya... Dia... Dia mencoba memperingatkan... kakaknya untuk berhenti... tapi... tapi sang kakak mengabaikan... peringatannya dan bukannya berhenti... dia mulai menghisap penisnya... lebih kuat lagi... Aaah... K~kak ines... Aku tidak kuat membacanya lagi... Ja... Jay tidak dapat... menahannya lebih lama lagi!! Aku keluaaaaaaar!!!"

"TUNGGU!" ines meremas saluran kencing jay dengan jari telunjuk dan jempolnya hingga jay batal ejakulasi karena saluran keluarnya diblokir oleh jari ines.

"Hngh!? Aah... Kak... Ines... K~kenapa...?"

"Maaf! Maafin kakak! Tolong tahan sedikit lagi yah! V~vagina kak... Gatal menginginkan penis kamu jay... jadi sekarang..." ines mendorong jay terduduk diatas kasur dan menjatuhkan buku yang sedang dibacanya. Ines perlahan menaiki tubuh jay dan membuka lebar lubang memeknya tepat diatas kontol jay.

"Haa... Aaah... Please... Keluarin semua sperma yang kamu simpan... dan keluarkan semuanya didalam vagina kakak..."

"Tapi... kak..."

"Iya, kakak tahu... Kamu belum pernah sekalipun mengeluarkannya didalam milik kakak bukan... Haaa..." ines semakin nekat dan mulai menurunkan tubuhnya hingga kontol jay mulai tenggelam didalamnya.



"Aaah... Itu... Sudah didalam tubuhku sekarang... rasanya... terasa lebih besar dari biasanya... penis kamu... menakjubkan... nikmat banget!" ines memuji kontol adiknya mulai tumbuh seperti yang dia idamkan, karena bagi mereka yang pure blood sudah pasti biasa merasakan batang kontol dengan diameter dan panjang yang khas. Jay saat ini belum terlatih untuk bisa memuaskan seorang wanita sehingga dia belum bisa mencapai ukuran kontol yang matang dan juga mempertahankannya agar tidak cepat ejakulasi.

"Kak... Aku benar-benar ingin keluar..." jay yang kembali merasakan saluran kencingnya mulai terisi kembali dengan peluru spermanya yang sempat tertahan tadi berusaha untuk tidak secepatnya menembakkannya.

"Haaa... Haaa... Tidak masalah, rahim kakak ingin dipenuhi dengan sperma milikmu..." ines meyakinkan jay untuk menurutinya.

"Tapi... bagaimana dengan kontrasepsi... yang kak pola bicarakan waktu itu..."

"Apa kamu segitunya takut sama kak pola?"

"I... Iya kak..."

"Baiklah, kalau begitu kamu jangan keluar dulu sebelum kakak keluar... Kalo kamu bisa menahannya selama itu, kakak ijinkan kamu keluar dimanapun kamu suka... Kamu boleh keluarin diatas payudara kakak, atau juga wajah kakak... Bagaimana?" Ines mulai menggoyangkan pinggulnya perlahan.

"I~itu... tidak mungkin... Vagina kak ines... Terlalu nikmat! Aku benar-benar akan... Huaaah..."

ezgif-com-optimize-3.gif


"Hmph... Mmm... Sebenarnya kakak juga merasakan hal yang sama... Ini juga terasa nikmat untuk kakak sampai kakak sebentar lagi juga akan keluar... Hmmm... Jaaay..." ines membungkam mulut jay dengan mulutnya dan mulai mencumbunya.

"Ah... Hmph... Hmmm... Itu... ja~jangan... jangan gerak kak... Ah... Sekarang... Kak ines bertingkah berbeda... Kakak menjadi lebih mesum daripada biasanya..." kontol jay mulai berkedut kencang seirama dengan hujaman memek ines.

"Maaf ya... Kenyataannya adalah... Kakak memang seorang wanita nakal dan juga mesum, kakak tipikal wanita yang selalu memikirkan hal-hal mesum... Haa... Aaah..."

"Aaah... Kalau begitu... Apa ini terasa enak?" jay menggelitik klitoris ines dengan menggunakan jempolnya.

"Itu... Hyaaaaaah..." erang ines.

"Aku suka sisi lain dari kak ines yang mesum ini..."

"Eh? T~terima kasih kalo gitu... Hyaaah..."

"Jadi kakak jangan menahannya lagi sekarang, denganku kakak bisa menjadi mesum semesum yang kakak inginkan..."

"I... Iyaaa... Aaaaah...!"

Jay bangkit dan merebahkan ines dan menarik pantatnya mundur untuk menungging. "Tunggu... Haa... jangan seperti ini... Jay... Gak adil... kamu ngelakuinnya dari belakang..."

"Ti... tidak apa-apa kak... Aku janji tidak akan keluar diluar tanpa ijin darimu..."

"T~tapi... Aaaah... Penis kamu memang juara...!"
"Lihat ini... Meski lubang pantat kakak berkedut-kedut..." jay mempenetrasi memek ines sambil memasukkan jarinya kedalam lubang anus ines.

"Hyaaaah! Jangan... Jangan dengan pantatku...! Jangan mainin lubang pantat kakak...! Jaaaaaaaay...!"

"Kak... Aku mau keluar beneran...!"

"T~tunggu... Jay... Wajahmu... Aku ingin lihat wajahmu... Aku juga mau keluar sewaktu ngeliat wajahmu..."

In-Shot-20230331-011453674.gif


"O~ok..." jay mengangkat kaki kiri ines dan memutar tubuhnya 180 derajat hingga berbaring dihadapanya dan jay melanjutkan genjotannya dengan gaya misionaris.

Plok...Plok...Plok...Plok...Plok...

"Ahh.. Ah... Haaah... Aah... Hyaah..." ines bergoyang seirama dengan desahannya dan membuat payudaranya berguncang dengan indah.

"Aaaa... Aduuuuh... Kak ines... jangan dijepit gitu dong...!" jay merasakan ines mengalungkan kakinya dibelakang punggung jay dan menekannya kuat.

"Aku... Aku... bisa gila... mau keluar gini..." balas ines meremas sprei kasurnya karena menikmati rangsangan yang mendera tubuhnya.

"Kak... Udah... Gak sanggup... Aaah... Aku keluarin yah..."

"Aku... Aku juga! Kita keluarin bareng yah!"

"Ahh... Ah... Naaaah... Aaah... Hyaaa..." erangan mereka berdua menggema diseluruh kamar dan jay mulai menggoyang pinggulnya tidak beraturan.

"Uuuuhhh... Hnghhhhhhhh!!!" jay mengerang pertanda dirinya ejakulasi dan kali ini benar-benar didalam memek kakak iparnya sendiri.

Crrrroooottttttt...Crrrroooottttttt...

"Haaa... Haaa... Hyaaah... Hangatnya! Sperma milik kamu... jay...! Itu menembak keluar dan mengisi tubuhku didalam!"

"Aaah menakjubkan banget kak! Rasanya seperti melayang saking enaknya!! Aku masih... keluar... T~tidak... belum berhenti...!"

"Tenang saja, jangan berhenti... Keluarin semua... isi penuh perut kakak dengan sperma hangat milikmu itu... Haa... Haaah... Haaa..." ines sambil menatap dalam mata jay, ines merangkul adiknya dan enggan untuk melepaskannya.

"K~kak ines..."

"Jay... Aku bahagia sekali..."

"A~aku juga kak..."

"Hmmm... Mmmm... Hmphhh..." ines dah jay mengakhiri kegiatan mereka dengan berciuman mesra.

"Hmm... Tunggu! Jangan! Aku ingin kita tetap terhubung seperti ini sedikit lebih lama... Biarkan penis kamu didalam vagina kakak..." ucap ines tetap mengalungkan kakinya tidak ingin melepaskan jay dan juga kontolnya.

"O~oke kak... Terserah kakak..."

ezgif-com-optimize.gif


[Setelah selesai dan ines mulai mengenakan pakaiannya...]

"Ah... Kita belum menyelesaikan novelnya kak, aku penasaran bagaimana endingnya..."

"Yah, sekarang kalo kamu membicarakannya sih sebenarnya kakak tidak pernah membaca ending novel itu juga... Coba kamu baca gih... Yang keras ya..."

"Sekarang... Setelah jay mengeluarkan semua persediaan spermanya didalam vagina kakaknya, kedua bersaudara itu sedikit menjaga jarak dan mengenang kenangan indah bersama mereka didalam hati."

"Fufufufu... Yang satu ini sudah kena, sekarang aku hanya perlu untuk menggoda dua kakakku yang lain." Bersambung...

"Eh?" keduanya tercengang dengan isi dialog itu.

"JAY! BAGAIMANA BISA KAMU!?" ines marah mendengarnya karena jay membacanya dengan nada yang tepat.

"T~tunggu kak! Kakak salah paham! Ini yang tertulis didalam novel, ini bohong kak!"

"Lalu bagaimana bisa kamu membaca dialog itu dengan penuh penghayatan begitu!?"

"Kan kakak tadi yang nyuruh aku untuk lebih menghayati..."

"Itu karena memang kamu menginginkannya bukan? Kamu ingin dapetin mereka juga kan? Ngaku?"

"Enggak, bukan kak...!!!"

Ines dan jay bertengkar didalam kamar karena kesalahpahamannya sendiri sementara dibalik pintu sang pemilik novel duduk bersandar pada tembok sambil mendengarkan kegiatan adik-adiknya.

Bersambung...
 
Drooling.....
Keep 'em cumming, bro....
 
Gue gak bisa hu
Kalo Jay mungkin bisa kan udah bongkar onderdil sampe dalem2 :pandaketawa::pandapeace:
 
Autofocus pastinya, hahaha
 
Waduh2 makin gak bisa bedain itu mana yang udah dapet giliran sama yang belum
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd