Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Portraiture [My Erogeneous Zone] (Chapter.58+59 + Mulustrasi UPDATED 22 APRIL 2024, Chapter.60 on progress))

Karakter mana yang lebih cocok jadi personal assistant Jay untuk saat ini?

  • Kartika

  • Anin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Hell yeah....
Dan restraint nya....
Awesome
 
Greeeeeeehhh
Grecrot bacolan pens j69

ezgif-com-gif-maker-30.gif
 


Ting... bunyi sms masuk ke HP Haruka

"Erwin???" Haruka melihat kontak di hpnya.

[Haruka... Aku denger kamu stay di Bali, mau enggak kita ketemuan? Aku nyusul kesana hari ini boleh kan?]

"Dih dia lagi... Mau apa sih? Kita kan udahan dari lama meski saat itu kita pacaran sewaktu aku masih jadi member... Apa dia udah gak sama pacarnya yang sekarang? tapi aku takut kalo aku nolak dia, aku takut dia ngancem lagi pake bukti yang dia simpen waktu kita masih bareng dulu."

[Terserah... Aku gak punya banyak waktu kosong yah, aku juga kerja jadi gak bisa janji sama kamu.] balasnya

Beberapa hari setelahnya...

"Jay... Hari ini aku permisi keluar sebentar ya, ada urusan penting nih. Aku baru baliknya agak malaman, boleh?" tanya Haruka.

"Lu mau diantar anak-anak Har? Hari ini kita juga gak keluar kok, panas juga cuacanya bikin males..." balas jay

"Ah gak usah... Disini ada taxi kok, lagian tempatnya gak jauh juga cuma 1 jam dari sini..."

"Oke Har... Terserah lu deh, enjoy ya. Ntar malem kita BBQ party lagi, telepon aja kalo lu mau balik."

*Haruka memang belum lama bergabung dengan agensi jay, dirinya terpilih untuk mengisi segmen konsumen luar negeri dan sekaligus bisa menghubungkan koneksi dengan mereka yang akan bepergian ke bali nantinya.

[Akhirnya Haruka pergi dan bertemu dengan Erwin mantan kekasih yang dia sembunyikan dari media sejak lama.]

"Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku pergi ke tempat ini..." Haruka mendekati Erwin mengingat kenangan mereka.

~Tunggu dulu Har... Kamu harusnya tidak perlu mendekat lebih dari ini, kita jadi canggung setelah sekian lama.

"Jangan khawatir, it's fine kok." balasnya tertawa santai

[Mereka pun berjalan disekitar tempat festival tempat berlangsungnya acara music internasional yang sedang digelar di bali.]

"Lihat, anak perempuan dan boneka mainannya terlihat sangat lucu yah." ucap haruka menunjuk kearah sepasang keluarga didepannya.

"Aku tahu kalau itu seleramu sendiri, dan udah lama gak berubah ya har."

Tuk...

"Aduhhhh..." Kaki Haruka sedikit tersandung dan tubuhnya hampir terjatuh.

"K-kamu enggak apa-apa kan...?" tanya Erwin sambil memgang badan Haruka.

"Iyahhh, btw aku masih belum berubah ya."

"Hah?" Erwin bingung dengan perkataan Haruka barusan.

"Selera aku yang kamu sebutin tadi..."

"...Hei, gimana kalau kita sambil cari hiburan disini. Main arcade game yuk..."

"Oke, ayo kita main..." balasnya

Haruka kemudian menuju suatu booth permainan dan mengajak erwin ikut memainkannya.

"Aku rasa permainannya sedikit sulit buat kamu ya Har...?"

*disekitar mereka ada beberapa kelompok pria yang bergosip,

"[A]Gua taruhan kalo tuh anak punya selingkuhan lagi, mentang-mentang sedikit kaya bisa beli cewek gitu."

"Gua juga denger kok kalau dia emang suka banget nyelingkuhin cewek apalagi yang muda-muda kaya siapa tuh? Yang grup idol dari jakarta lupa namanya, sering banget sewa villa deket sini cuma buat ngeseks doang. Kasian amat cewek-cewek muda gitu udah rusak gara-gara kepingin pacaran doang."

"[C]Temen gua yang pernah jadi scouting talent disana kasian bener dah, dapet talent baru banyak yang gak bener. Cuma pengen terkenal aja terus ditinggalin."

"[C]Terus setelah dia puas, dia ngancem biar dia gak dapet lagi panggung di dunia entertainmen."

"[A]Elu tahu darimana bro?"

"Gua dapet dari temen gua yang villanya sering disewa sama gerombolannya mereka. Yah meski gua gak tahu seberapa banyak kebenaran ceritanya, tapi gua kasian aja sama ceweknya."

"[C]Gua lebih yakin kalau tuh cewek lebih sakit bro. Sial, daripada sama tuh cowok mending sama gua kan. Gw jadiin bini, dapet yang model begitu mah gua bakal setia sampe matipun rela dah."

*Haruka yang tak sengaja mendengarpun merasa panas dan ingin memaki mereka, tapi dicegah oleh Erwin.

"Biarin orang mau ngomong apa, kita gak berhak menilai cara berpikir mereka seperti apa Har. Kalo kamu terpancing dan bikin ulah, yang repot nanti almamatermu karena media sering belokin cerita."

"[C]Aduh... Oi yang bener dong nembak senjata mainannya!!! ucap pria itu sambil memegang keningnya."

"Aah~ Maaf aku tadi meleset nembaknya. Ma-maaf ya bro, kita gak sengaja..." ucap Haruka dan Erwin karena haruka sengaja menembakkan peluru bb kearah mereka.

"...Har, bentar lagi ada kembang api. Cari tempat buat nonton yuk..." ajak Erwin.

Haruka hanya mengangguk tanda setuju...

[Festival kembang api dimulai tak lama setelahnya... Mereka sedikit mencari tempat yang jauh dari keramaian dan sedikit gelap.]

"Inget gak kita dulu sering nikmatin kembang api begini sewaktu kita masih pacaran Har?" tanya erwin

"Tapi kamu sama sekali gak peduli sama kembang apinya waktu itu." balas haruka

"Aku mau tanya Win, alasan kamu kesini apa? Mungkin besok-besok aku gak bisa luangin waktu lagi buat kamu." lanjutnya

"Har... Sebenarnya aku kesini... Mau pamitan sama kamu, aku disuruh orang tua aku pergi ke Amerika dan menikah disana dengan anak kenalan mereka. Aku cuma mau nebus kesalahanku waktu itu, andai kalau aku serius soal hubungan kita mungkin kita sudah menikah sekarang. Aku gak pengen citraku selamanya buruk dimata kamu, maafin aku yang pernah buat salah sama kamu ya Har." balasnya tegas.

*Ini bukan Erwin yang aku kenal dulu, aku ngerasa dia orang yang berbeda sekarang. Dia jadi pribadi yang hangat dan matanya terlihat sangat tenang. Aku gak tahu hatinya gimana, tapi denger ceritanya aku jadi sedikit kasihan dengannya. Ya kita berdua memang pernah punya impian untuk menikah, tapi hubungan itu hancur karena Erwin terlalu memaksakan kehendaknya waktu itu yang membuat aku merasa enggak nyaman apalagi berumah tangga dengannya.

"Kamu tulus bilang gitu? Kamu mau aku balikan sama kamu biar kamu enggak jadi nikah sama calonmu sekarang?" tanya Haruka serius.

"Bukan itu maksudku, aku tulus cuma minta maaf sama kamu. Aku sendiri merasa aku juga gak pantes buat kamu, maka dari itu aku juga bawa ini. Kamu silahkan hancurin Har, maaf aku dulu pernah ngancam kamu pake ini. Aku baru bisa hidup tenang nantinya kalo kamu udah maafin aku dan aku gak mau ngasih kamu masalah dikemudian hari kalo aku masih nyimpen ini." balasku sambil memberikan flashdisk yang berisi sextape yang kulakukan dengan Haruka beberapa tahun lalu.

"Ini? Yang kamu sering pake buat tutup mulut aku? Kamu serius Win?" Haruka sedikit melunak tapi juga tidak percaya.

"Justru aku pengen ngebuktiin aku serius Har, aku gak bisa lagi lihat masa lalu dan aku juga gak mau ngerusak masa depan aku maupun masa depan kamu juga. Kamu boleh hancurin didepan aku kok."

*Haruka terenyuh mendengar ucapan pria yang pernah dicintainya itu

"Siniin...!!!" Haruka memegang flashdisk itu dan melemparnya kearah laut.

"Kamu puas sekarang? Aku juga udah maafin kamu kok Win, aku gak nyangka aja kamu berubah sekarang. Aku juga terima kasih kamu masih mau peduli sama aku meski kita udah pisah lama." balas Haruka.

"Makasih ya Har. Kamu udah bantu aku angkat beban dipundak aku, kalo enggak aku selamanya merasa bersalah sama kamu. Aku bisa pergi ke Amerika dengan tenang sekarang..."

Haruka yang emosinya goyah mendekatkan tubuhnya kearah Erwin mencoba untuk mencium bibirnya...

"Har... Orang-orang mungkin bisa ngenalin wajahmu loh...?" balas Erwin sedikit menjauhkan tubuhnya dari Haruka.

"Enggak apa-apa kok Win... Orang-orang juga pandangannya kearah kembang api sekarang."

"Kalo boleh jujur, aku sedikit teringat kenangan lama kita semenjak kamu ngajak aku jalan-jalan bareng liat festival kesini Win. Yah, mungkin ini hanya dari pikiranku aja. Tapi juga karena aku bisa deket sama kamu hari ini... So kita disini untuk sementara seperti waktu itu, kamu mau kan Win?" balas Haruka.

"Kamu enggak keberatan sama aku? Maksudku, aku yakin banyak cowok yang lebih baik diluar sana Har..."

"Jangan ngomong gitu. Ngeliat kamu sekarang, gak ada yang lebih baik dari kamu. Meski aku tahu kamu bakal jadi milik orang lain, setidaknya aku pengen ngasih sesuatu buat kamu untuk terakhir kalinya..." balas haruka sedikit membuka pakaiannya.



*setelahnya Haruka mencari-cari dimana penis yang pernah mengaduk-aduk memek dan juga pikirannya.

"Haruka... Ini tempat umum loh..." Erwin sedikit menolak.

"Ini mengingatkanku soal dimana cinta sangat penting begitu juga impianku..." jari Haruka menggenggam penis Erwin dengan lembut.

"Aku selalu punya kenangan manis akan keinginan birahi kita waktu itu Win... Apa ini masih enak seperti waktu itu?" Haruka mengocok penis Erwin dengan semangat.

"Ngh!" Haruka terkejut karena mukanya sedikit tersembur cairan sperma Erwin hanya dengan sedikit rangsangan.

"Harukaaaaaaaaaa..."

"Winnnn..."

Meski kondisi canggung karena erwin tidak kuat menahan rangsangan dari haruka, akan tetapi mereka berdua saling bertatapan hangat.

"Cepat kita kesana, ada tempat bagus yang lebih aman kalo sewaktu-waktu ada orang lewat." Haruka mengajak Erwin kebalik pohon kelapa yang terlihat jauh tanpa penerangan.

"Win... Aku tahu aku ninggalin kamu untuk ngejar mimpi aku, tapi... Akhir-akhir ini aku selalu berpikiran egois. Seperti, jika aku mau memulai hubungan kita lagi denganmu disini..." Haruka tidak meneruskan perkataannya.

"...Haruka..."

*Erwin pun tidak kuasa menahan hasratnya dan menidurkan tubuh Haruka dengan pakaian yang setengah terbuka

*Haruka tersipu malu melihat reaksi wajah dari Erwin dan juga penisnya yang tegang.

"Masukin Win..." perintah Haruka

Tanpa menunggu lama, erwin melepas celananya dan mengocok penisnya tepat didepan haruka.



"Ngh... Enak..." Haruka mulai meracau ketika vaginanya perlahan mulai terisi penuh dengan penis mantan kekasihnya itu.

"Aahhh... Terusss... Masukin yang dalam Win!!!"

Mmhh... Mmphh... bibir mereka pun beradu, erangan demi erangan pun mereka keluarkan.

Ahhh...

Ahhh...

Haruka sangat menikmati permainan dari Erwin...

Tak lama Haruka mengganti posisinya menumpu dan menghadap kedepan, agar Erwin bisa memasukkan penisnya dari belakang.

"Lebih kenceng Win!!! Ahhh!!!"

~Harukaaaa... Aku mau keluar...!! ujar Erwin.

*Haruka hanya menatap Erwin dan berkata "Keluarin aja... Keluar didalam vagina aku Winnnnn...!"

*Tubuh mereka semakin beradu dengan cepat tanda akan orgasme bersamaan.

~Ahh aku keluar Harrrrrrrrrr...

Crotttttttttt... crottttttttttt... Erwin melepaskan spermanya tepat mengarah didalam dinding vagina Haruka.



~setelah mereka beristirahat sebentar

"...Apa yang mau kamu lakukan sekarang Har? Kita sendiri tidak mungkin lagi bersatu..." tanya Erwin

"Coba aku pikir... Aku mungkin akan berhenti dari dunia hiburan tapi aku merasa aku bukan lagi seorang artis seperti waktu muda dulu. Lalu aku harus ngapain Win...?" balas haruka.

"Aku rasa kamu bisa menikah dengan siapapun Har, belajar mencintai seseorang diluar standar yang kamu idamkan. Itu jauh lebih baik daripada kamu hidup sendirian nanti..."

"Mungkin kamu benar Win, seiring waktu orang lupa siapa aku dan terganti sama idol atau artis muda baru. Aku pikirkan nanti deh, aku ingin nikmatin waktu sama kamu meski sebentar." Haruka yang terbawa suasana memposisikan dirinya untuk bersetubuh lagi.

"Hei kamu masih lama kan disini? Penis kamu masih tegang keliatannya Win... Masih kuat ronde 2?" Haruka mengedipkan matanya dan mempersiapkan vaginanya.



[Haruka kemudian mengirim sms kepada jay bahwa dia tidak jadi pulang malam ini dan baru kembali besok siang karena urusan dengan agensi lamanya. Padahal dia berbohong supaya dapat menghabiskan malam dengan mantan kekasihnya tersebut.]

[Selama menghabiskan malam dan mereka meneruskan kegiatan mereka di hotel tempat Erwin menginap... Keesokan paginya Haruka kemudian mengajak Erwin untuk bertamasya disalah satu sungai area Canggu.]

"Selama liburan aku sering menghabiskan waktu ke tempat ini Win. Kamu tahu, aku senang banget bisa datang lagi kesini apalagi ada kamu!" ucap Haruka dengan wajah manisnya.

"Iya aku bisa lihat kok, udara yang segar dan senyum kamu yang manis... Itu semua sangat menenangkan Har..." balasnya

haruka kemudian turun dipinggir aliran sungai

"Uah!!! Harrrr... Nakal yaa..." wajah Erwin kemudian diciprati air oleh ulah iseng Haruka...

"Ehehe! Apa aku ngagetin kamu? Kemari sini, airnya dingin enak loh!"

[Haruka terus bermain-main air supaya Erwin basah kuyup.]

"Ahaha! Rasain ini!" balas Erwin membasahi Haruka.

Kemudian...

"Ahhh!" tubuh Erwin sedikit terpeleset

"Win, awasss!" Haruka memegang tangan Erwin

"Kamu enggak apa-apa Win? Gak luka kan?" Haruka mencondongkan badannya kedepan dengan pakaian pantainya.

"I'm fine Har, tapi... Kita berdua jadi basah kuyup deh karena kecebur... Hahahaha..." balas Erwin sedikit malu

"Kita pergi kebawah jembatan sana yuk, sambil ngeringin baju kita." ajak haruka

"Fuhh... Har, kamu enggak apa-apa?" tanya Erwin melepas bajunya untuk dikeringkan sebentar.

"Iyah.." jawabnya tersipu...

[Pakaian Haruka itu... Terlihat hampir transparan...]

"Aku gak suka pakai dalaman basah, jadi aku putuskan untuk sekalian dilepas buat dijemur Win." goda Haruka.

"Kamu tahu, aku sedikit kedinginan sekarang." jawab Erwin sambil memalingkan wajahnya.

"Begitu..? Apa boleh buat... Aku hangatin kamu begini yah!" Haruka memeluk tubuh Erwin.

[Tubuh lembut Haruka sekarang bersentuhan dengan tubuhku lagi...]

"Win, terima kasih ya atas waktunya. Terima kasih buat kamu, aku bisa tetap tersenyum dan kembali bekerja dengan semangat setiap hari." Haruka mengutarakan isi hatinya.

"Aku ingin menunjukkan ke kamu caraku berterima kasih." lanjutnya

"Haruka..."

[Bibir mereka kembali beradu dibawah lindungan pohon didekat jembatan tempat mereka berteduh...]

"Bibir kamu emang sangat lembut Har..." Erwin mulai mengimbangi permainan ciuman Haruka.

"Hari ini aku bukanlah seorang artis terkenal... Aku hanya seorang gadis yang sedang jatuh cinta kepadamu Win..." balas haruka sambil membuka pakaian dalamnya.

"H... Haruka..."

[Payudara Haruka memang tidak sebesar model gravure lain, tapi aku sangat menyukainya...] jemari Erwin kembali memainkan kedua payudara indah itu.

"Ahh!" Haruka mulai terangsang lewat remasan dan sedotan lembut Erwin.

[Payudaranya terlihat sangat manis seperti dirinya... Ini seperti hatiku ikutan meleleh...] puji Erwin dalam hati.

"Kamu gituin payudara aku bakal kerasa geli kalo kamu sedot kenceng gitu Win.." balas Haruka.

"Win, punya kamu kenceng tuh. Kerasa banget nyenggol aku dari tadi." lanjutnya

"Aku terlalu bersemangat dan..."

~belum sempat Erwin menyelesaikan perkataannya, Haruka memotong...

"Aku senang kalo aku bisa buat kamu bergairah..." balasnya

"Ehehe... Aku akan buat kamu lebih enak lagi." Haruka memposisikan payudaranya untuk menjepit penis Erwin

"Gimana kalo diginiin? Kamu suka Win?" tanya Haruka penasaran dengan berlutut kemudian menjepit penis erwin dengan payudaranya

"Iyahh, enak banget Har...!"

"Penis kamu sedikit terasa hangat kan..." Haruka terus menggerakkan payudaranya naik turun.

"Har... Jangan cepet-cepet, nanti aku keluar..."

Crootttt! Erwin kembali orgasme

"Ahh!"

"Kamu keluar lagi yaaa... Kena muka aku lagi loh..." Haruka kemudian menjilati penis Erwin membersihkan sisa spermanya



"Sekarang aku juga ikutan terangsang Win..."

"Harukaaaaaa...!" Erwin tidak sabar dan meraih pantat Haruka dari belakang dan memposisikan untuk mempenetrasi vagina Haruka yang sudah tanpa penghalang karena pakaian mereka dijemur.

"Ahh! Sabar Win..! Ahh!" pekik Haruka tanda penis Erwin sudah kembali mengisi vaginanya...



"Ahh! Ah! Enak bangetttttttt..!"

"Aku seneng banget sekarang Win... Rasanya otakku ngeblank gara-gara penis kamu."

"Ah! Ahh! Enak banget Win... Saking enaknya aku tidak bisa berhenti mendesah, suaraku sekarang bener-bener sulit dikontrol!" Haruka meracau sambil mengubah posisi menghadap kearah Erwin.

Plok... Plok... Plok...

Plok... Plok... Plok...

~setengah jam berlalu dan berbagai posisi mereka lakukan. Untung saja daerah itu cukup jauh dari keramaian, suara desahan haruka hanya terdengar oleh mereka berdua saja..

"Erwinnnnn! Kamu nusuknya dalem bangetttt! Lebih kenceng lagi Win!" tubuh Haruka bergoyang hebat karena Erwin mempercepat tempo permainannya.

Ahh! Ah! Ah!

Aah! Ahh! Ah!

"Jangan berenti ya Win! Terus aduk-aduk vagina akuuuu!" pinta Haruka

Aahhh!

[Haruka merasakan penis Erwin membesar tanda waktunya klimaks]

"Keluarin lagi didalam ya Win! Pleaseeeee!" Haruka tersipu

"Ahh! Aku keluar Har...."

Crotttttttt!! Crottttttttt!!



"Aku bisa ngerasain cintamu didalam vagina aku Win... Gak nyangka kita begituan dipinggir sungai begini bisa asik juga ya. Untung gak ketahuan sama orang..." lanjut Haruka

[Pakaian mereka mulai sedikit mengering dan mereka memutuskan untuk pergi dari sana.]

"Haruka..."

"Makasih ya kamu udah nenangin dan angkat beban aku, terima kasih juga atas waktu kamu. Maaf kita harus berpisah, tapi jika kamu butuh sesuatu atau kamu mau ke Amerika tinggal kontak aku. Aku dengan senang hati meluangkan waktu nemenin kamu." ucap Erwin

"Aku senang dengernya Win... Terima kasih juga atas waktu kamu, meski kita melalui hubungan yang sulit dan takdir tidak bisa membiarkan bersama. Aku senang kamu bisa jadi bagian perjalanan hidupku, terlebih kenangan kita yang terakhir ini. Aku akan selalu mengenang kamu dihatiku." balas Haruka

[Mereka berpisah dengan senyuman tanpa air mata, dan kembali mengantar haruka ke villa milik jay tempat kerjanya dengan bergandengan tangan untuk terakhir kalinya.]

bersambung...
 
Serasa nonton interracial jav, 😁
 
Sayang ngga ada ikeh.... Ikeh.... Kimochi....
Iiikkkuuuuu 🤣🤣🤣🤣
 
Jujur jarang lho ada cerita dengan mulustrasi yg detail kayak gini. . .lanjut hu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd