Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Portraiture [My Erogeneous Zone] (Chapter.58+59 + Mulustrasi UPDATED 22 APRIL 2024, Chapter.60 on progress))

Karakter mana yang lebih cocok jadi personal assistant Jay untuk saat ini?

  • Kartika

  • Anin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.


"Haaa... Haaa..." cuaca siang hari itu cukup panas hingga membuat gerah meski berada didalam dekat taman villa. Anin melihat situasi villa yang hanya ada dirinya kemudian membuka kancing kemejanya dan mengipasi tubuhnya yang berkeringat.

Anin lupa jay sedang berada didalam kamar dari pagi dan salah mengira dirinya keluar bersama yang lain ketika duduk santai didalam dapur. "O~oi... Nin... Lu ngapain...?"

"Aduh... Jay... Kamu disini? Kirain keluar sama anak-anak...!" anin terlihat santai meski jay melihatnya membuka hampir semua kancing kemeja dan bikini bra miliknya terekspos dan anin terus mengipasi tubuh berkeringatnya.



Jay mendekatinya dan berdiri didepannya persis sambil matanya memandangi dari ujung atas hingga bawah anin. "Dasar... Lu gak perlu kerja capek-capek gini, ok?" jay menepuk lembut ubun-ubun anin.

"A~apaan sih, jay? Khawatir banget kalo aku seneng kerja gini..." anin membuang wajahnya malu menatap jay yang mengusap kepalanya. Bagi sebagian wanita memang memiliki physical touch yang disenanginya, anin pun sama.

"Kalo gitu, udahan aja kerjanya hari ini... Kan gak banyak yang dikerjain toh, lu mau minum apa? Gua mau bikin iced americano nih..." ucap jay menuju bar dapurnya.

"Boleh...! Kalo boleh, aku mau iced latte dong. Susunya agak banyak!"

Jay selesai membuatkan minuman masing-masing dan menyajikannya kepada anin yang duduk pada kursi meja makan sambil menunggunya.





"Nih cobain..." jay memberikan gelas berisi ice latte yang dibuatnya.

"Sruuuuuuup..." anin mencicipi minuman buatan jay.

"Jay..." panggil anin sambil menyeruput minuman yang baru saja diberikan kepadanya.

"Hm? Apa pait rasanya? jay membalas dan juga mengecek persediaan freezernya yang sebentar lagi menipis dan harus membelinya untuk belanja bulanan.

"A...aku... suka sama kamu... jadi... mau gak pacaran sama aku...?" anin bersuara pelan ketika mengungkapkan perasaannya kepada jay yang sedang asyik memuat catatan belanja ditangannya.

"(Gue gak salah denger kan? Dari pandangan gue sendiri, anin memang manis tapi berkali-kali dia perhatian sama gue termasuk insiden yang terakhir itu. Gue gak nyangka gadis seperti dirinya bisa jatuh hati sama gue. Tapi... gue meskipun yang gue denger itu beneran, anin masih lebih muda dari gue, masih ada keluarga yang nungguin dia balik sesekali meski gue tahu dia seneng kerja disini... Gue harus ngerespon gimana enaknya?)" jay tidak merespon perkataan anin dan terus membeku didepan freezer tanpa berusaha menatap/menoleh kearah anin karena mendengar pernyataannya barusan.

"Jay...?"

"(Apa dia bakal marah kalo gue tolak?) Jangan... Jangan bercanda ah nin..." jay mencoba meresponnya setelah berpura-pura tidak mendengarnya.

"Oke deh..." anin tanpa disangka juga membalas dengan santai walaupun ekspresi wajahnya sedikit masam ketika jay memberikan jawaban yang tidak seperti yang dia harapkan.



"(Hm...? Menyerah segampang itu?)" jay cukup terdiam memikirkan tingkah anin yang biasa saja setelah mendengar responnya.

"Gak apa-apa kok... Itu berarti... lain waktu mungkin... Kamu mau ngejawabnya, bukan? atau kamu hanya malu menjawabnya?" anin tersenyum sambil menyeruput minumannya.

"Hmph... Dasar lu mikirnya kemana-mana..."

Mereka kemudian melanjutkan obrolannya berdua, sebelum dalam waktu dekat jay akan meninggalkannya untuk pergi ke dubai.

"(Gue bentar lagi berangkat ke dubai... Beberapa hari terakhir dengan mereka buat ngumpul sama ketemuan, gue juga gak tahu berapa lama gue disana... Rasanya aneh aja, biasanya gue ngurusin kerjaan sendirian sebelum ada mereka... Gue yakin setelah ini gue bakal mulai ngerasa kesepian lagi kayak biasanya...)" jay melamun didalam ruang entertainmen lantai dua.

"Klek..." suara pintu terbuka membuyarkan lamunan jay.

"!? Siapa itu?"

"Jay..." anin masuk kedalam ruangan itu

"A~anin!? Bukannya lu bilang mau tidur barusan...?"

"A~aku memikirkannya sedikit dari tadi... dan aku... ada sesuatu yang ingin aku tanyain ke kamu..." balas anin dengan pipi memerah sambil mendekati jay.

"Hah? Apa itu?"

"Sebelum kamu pergi... Hmmm... sekali aja... Aku ingin ngelakuinnya sama kamu... mumpung yang lain belum pulang..." anin membuka pakaian atasnya yang sudah tanpa bra. Rupanya anin berpura-pura kedalam kamar dan merencanakan hal ini.

"Gak perlu nin..." jay berusaha menolaknya karena cindy melarangnya karena sebelumnya jay sering melewatkan meminum obatnya karena bermain dengan mereka bertujuh minus jena-clara.

"Setelah kamu pergi... Aku gak bakal bisa ngeliat kamu yang lagi sibuk kerjaan disana... hari ini aja... please..." anin maju dan mencengkeram tshirt jay dengan kedua tangannya.

"Huffff... Ju... just this once! Ok?" jay menyerah dan menuruti permintaan anin meski tahu resikonya kalau tubuhnya kelelahan sebelum berangkat ke dubai bisa mengacaukan rencananya.

"Mmmhh!" anin tidak sabar berjinjit langsung mencium bibir jay.

"Nnnnnh... Ha... Haa... Haa... Gahhh... Haa... Mmm... Hmmm..." anin duduk diatas pangkuan jay dan meneruskan permainan mereka dengan lidah anin dan jay saling terkait.

Jay menyambut anin dengan membalasnya menjilati tengkuk dan leher anin.

"Nhhhh... Jay... Kenapa? Kamu bilang kalo kamu gak tertarik... tapi ini kontol kamu udah kenceng banget dibawah...?" anin merasakan batang kontol jay sudah mengeras dibalik celananya ketika dirinya mendudukinya.

"J~jangan bilang gitu dong..."

"Gak apa-apa kok jay... Aku malah seneng kalo ngeliat kamu terangsang karena aku... Aku yang bakal muasin kamu, tenang aja..." anin turun berjongkok dan mencoba membuka dan melolosi adik jay yang terjepit didalam celananya kemudian memberinya titjob dengan payudaranya yang berukuran sedang itu.

Anin mendapat lampu hijau kemudian mulai menekan toketnya dan menggerakkannya sambil terus menjepit kontol jay.

"Lu... udah bisa mahir kayak sekarang... belajar darimana nin...?"

"Untuk bisa muasin kamu... aku belajar sendiri ngeliatin bokep... Hmmm..." anin mulai menjilati kepala dan batang kontol jay yang memang tidak bisa dijepit dan tenggelam penuh dengan toketnya.

[15 menit berselang jay membiarkan anin memberinya titjob...]

"Haaa... Haaa..." anin bernafas berat mencoba membuat jay terkesan dengan keahliannya.

"Hnggghhhh...!" jay merasakan kedutan pada skrotumnya dan mulai merasakan keinginan untuk ejakulasi.

Crooooootttt... Crooooootttt...

Jay menembakkan spermanya hari itu tepat pada wajah anin yang sedang memberinya titjob. Jay menarik kepala anin dan memaksanya menghisap kepala kontolnya ketika ejakulasi.

"Nghhhhhh...!" anin membiarkan jay mengeluarkan sisa spermanya didalam mulutnya.

"Fuaaaaaah... Kamu keluarnya masih tetep banyak aja jay... Haaa... Haaa..." balas anin sambil menelan sperma yang baru saja jay tumpahkan pada mulutnya.

Anin berdiri dan mulai menurunkan celana dalamnya, "Jay... Bisa kita mulai...?" anin mengangkat roknya dan celana dalamnya yang turun hingga sepahanya memperlihatkan memeknya yang bersih tercukur rapi dan memeknya yang sedikit basah menandakan anin menginginkan kontol milik jay.

"Nin... Apa gak bosen lu? Sekarang... gue juga gak punya stok kondom loh..."

"Tenang aja... Aku gak bakal minta ini kalo... aku sadar diri seperti katamu... ini periode aman aku kok... It's totally fine!" anin kembali duduk diatas pangkuan jay dan berusaha menggesekkan memeknya diatas batang kontol jay.

"Lalu... aku bakal masukin kontol kamu kedalam... Nnghhh..." anin menarik batang kontol jay meluruskan posisinya sebelum dirinya menurunkan pinggulnya agar kontol jay bisa tenggelam sepenuhnya didalam memeknya.

"Nhaaaaaah... M~masuuuuuuuk... Aaah..." anin mendesah setiap kali kontol jay yang besar itu membelah memeknya

Badan anin bergetar setiap inchi kontol jay masuk perlahan kedalam memeknya dan menabrak dinding terdalam miliknya ketika dirinya menurunkan pinggulnya hingga maksimal, "Aaaaaah..."

"Aaaah... Haaa... Ahhh... Haaa... Haa..."

Jay mengangkat tubuh anin dan membaringkannya diatas sofa dan jay menindihnya. Jay terus mempenetrasi anin dengan gaya misionari dan juga andalannya yaitu mating press, anin menyambutnya dengan mengalungkan kedua kakinya pada punggung jay agar kontol jay bisa masuk lebih dalam dan berciuman dengan mulut rahimnya.



"Jay... Aaaaaaah... K~kamu inget tanggal 5 besok hari apaaaah...?"

"Inget... tapi... lu gak sakit kan gue masukin dalem gini?"

"Udah jangan pikirin itunya... udah biasa sama kontol kamu, mau sakit juga sakit yang enak kan... Terusin aja yah... Btw... inget tapi kamu gak jawab hari apa?" anin mengalungkan kedua tangannya pada leher jay dan menatapnya dalam.

"Ulang tahun?"

"Hehehe... Bingo... Gak mungkin kita ngelakuinnya pas tengah malem diem-diem, anak-anak pasti rame ada surprise tengah malem. Makanya mumpung hari ini kita berdua... aku pingin ngelakuinnya seperti sepasang kekasih... I~itu maksud aku ngomong gitu tadi..."

"Oh iya? Ngomongin itu, lu mau kado apa?"

"Aaah... Aah... E~enggak... mau apa-apa... Waktu... dan kontol kamu... aja udah... cukuuuup..."

"Niiin... Memek lu tiba-tiba ngejepit gini...!" jay bersemangat mendengar jawaban anin dan juga memeknya yang sama-sama jujur dengan muncratnya cairan orgasme anin.



Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...

Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...

Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...

Jay memberi anin genjotan kencang dan dalam, setiap tumbukannya membuat kepala kontol jay mencium mulut rahim anin yang memberikannya rangsangan tambahan. Anin menyambutnya dengan kembali mencumbu jay ketika jay menggendongnya berpindah menuju gazebo belakang sebelah kolam renang masih dengan mempenetrasinya, jay selalu membuat anin kagum dengan keperkasaannya terlbeih dengan kontolnya yang besar dan panjang mampu membuatnya luluh setiap kali kepala kontol jay seperti berusaha berciuman menembus bagian terdalam miliknya..

"Kerasin... lagi jay... Enaaaaaaak... Haaaa... Aaaaaaah..."

Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...

Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...

"Itu karena... Aku... happy sekarang...! Haa... Haaa... Haaaah..."

Jay memilin puting anin dengan jari-jarinya dan menghisapnya bergantian, "Lu emang manis nin... Toket lu juga nyenengin... Hnggggghh..."

"Gue... keluarin... Nin... Gue keluarin yah..." jay merangkul punggung anin dan sedikit mengangkatnya dengan terus menghujamkan kontolnya kencang.



"Aaah... Haaa... I~iyahhh... K~keluarin ajaaah... buang didalem... Nhhh.... Aaaah..."

"Aaaaaaaahhhhnnnn...!"

Crrrrrooooottttt... Crrrrrooooottttt...

Jay menindih tubuh anin dan mengejan kencang dengan kepala kontol membentur mulut rahim anin dan menembakkan benihnya kencang.

"Iyaaaaaah... Angeeeeeeettt..." anin bergetar merasakan hangatnya cairan khas pria itu mengisi didalam perutnya.

"Haaa... Haaa... Jaaay... Makasih ya... Kadonya..." anin memeluk jay berterima kasih mengabulkan keinginannya.

"Lu pasti bakalan kangen gue kan...? Kamu mau kado apa?" jay membisikkannya kedalam telinga anin ketika dia memeluknya.

"Iyaaah... Cepet pulang yah... Aku bakalan kangen sama kamu besok... Kamu udah ngabulin keinginan aku aja udah kado buat aku... Meski besok kita masih bisa ngerayainnya bareng, tapi aku nyadar cindy pasti marah kalo kamu kecapekan..."

Jay menarik lepas kontolnya dari dalam memek anin disambut lelehan spermanya meluber keluar, anin dengan senang hati berjongkok dan menjilatinya hingga bersih. Tetesan demi tetesan sperma jay jatuh diatas karpet dan satu tangan anin berusaha mengobok memeknya sendiri agar semua sperma jay keluar, setelahnya anin menjilati tangannya sendiri.

Hari yang ditunggu anin pun tiba, gadis-gadis yang lain memberikan kejutan ulang tahun tepat tengah malam ketika memasuki kamar miliknya. Anin bahagia sekaligus terharu bahkan meneteskan air mata karena semua anggota kantornya berada disana memberinya ucapan selamat begitu juga dengan jay yang berjalan dibelakang para gadis membawakan kue ulang tahun untuknya...



"Happy birthday, anin!" mereka bersorak sambil menyalakan konfeti untuk anin. Malam mereka habiskan dengan bersenang-senang dan membuat kenang-kenangan berupa foto dan video, sedangkan anin tidak menginginkan hal yang lebih karena sehari sebelumnya jay sudah memberikannya kado terlebih dahulu bahkan karena saking menikmati kadonya, anin hampir seharian berbaring didalam kamarnya karena kelelahan setelah dihujami kontol jay.



bersambung...
 
Terakhir diubah:
Di dalam tubuh yang sehat.....
Drool
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd