Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Portraiture [My Erogeneous Zone] (Chapter.58+59 + Mulustrasi UPDATED 22 APRIL 2024, Chapter.60 on progress))

Karakter mana yang lebih cocok jadi personal assistant Jay untuk saat ini?

  • Kartika

  • Anin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Bimabet
Dianaaaaa...atau....saraaaaaaah hu @arkfeelspecial
Diana, yg selanjutnya jadi makin binal dan ketagihan ma jay muda...atau sarah...pingin di GB saat halimun..
hmmm... pinginnya karakter baru sih karena isinya om2 semua, paling demen fantasiin artis siapa kalo lagi bunting?
 


"Aaah... Hangatnya vagina kamu, diana sayang! Yah, tubuh kita saling mengisi satu sama lain, bukan?" jay mendekati telinga tante diana dan membisikkan apa yang terlintas dalam pikirannya sambil tersenyum.

"Diana, vaginamu mulai mengingat bentuk penisku dengan baik! Suamimu pasti akan menyadari ada sesuatu yang aneh ketika lain kali dia menginginkan bercinta kembali denganmu. Hahahahaa..."

"(Setiap kali kami bersetubuh, aku tidak bisa melawan tapi rasanya seperti tubuhku mulai terbiasa dengannya...) Ah! Haaa! Ahh! Aaaahh!"

"Vaginamu ketagihan untuk terus bercinta, diana sayang! Kamu sudah resmi jadi teman bercinta pribadiku sekarang..." jay terus menggenjot memek tante diana dengan memegangi kedua lengannya dan membuat payudaranya terjepit makin membusung dan bergoyang dengan indahnya.

"Ah! Ah! Aah! Haa! Aaa! (Aku seperti seorang wanita murahan melakukan ini didalam kamarku sendiri sementara anakku sedang tidur...)"

Plok... Plok... Plok... Plok... Plok...

"Diana sayang, puting dan klitorismu benar-benar sensitif yah! Ayolah! Jangan ragu untuk keluarin!" ucap jay memilin puting tante diana yang berwarna coklat muda itu

"Hyahhh...! J~jangaaaan...!"

"Ayoooooo!!!" perintah jay meremas payudara tante diana dengan kencang.

"Hnnn! Uhhhh! Hnghhhhh...!" tanpa disadari memek tante diana makin menjepit batang kontol jay pertanda dia baru saja orgasme.

"Ahahahaha... Barusan keluar kan cuma diginiin, sayang? Aku bisa bilang vaginamu meremas dengan kencang dibawah sana!"

"Aaaahhh! (Aku baru saja keluar, tubuhku rasanya sensitif sekali jika dia giniin aku...)"

Jay terus memilin puting dan menggenjot memek tante diana dengan brutalnya hingga kaki tante diana tak kuasa melingkar mencengkeram punggung jay seakan tidak mau lepas.

"Ah! Ah! Haa! Ahh!"

"Ohh! Oh! Ohh! Ohhh!"

Jay tersenyum melihat tante diana mulai menikmati percintaan mereka, "Aku keluarin habis ini ya, sayang!"

"A~apa? Ahh! Jangannnnn..!" tentu tante diana akan terus menolak menampung sperma seseorang yang bukan suaminya sendiri.

Crrrrrrrrrrrrrtttttttttttt...

"JANGAAAAAAANNN! HYAAAAAAHHHHHHH!!"

"Huaaaaaah, capeknya...! Kamu juga berkeringat banyak, kan? Ayo kita bersih-bersih mandi sekarang..." jay menarik lengan tante diana dan memaksanya ikut dengannya ke kamar mandi.



[Tentu saja jay tidak melewatkan momen untuk kembali mengajak tante diana bercinta dimanapun mereka berada.]

"Aah! Haa! Aaah! Ah! Haa! Hyaah! S~sudaaaahh!" tante diana memelas dengan keadaan bertumpu pada keramik bak kamar mandinya.

"Suara desahan tante menggema didalam kamar mandi ini. Menyenangkan, bukan?" ucap jay sambil mendoggy diana sambil berada dibawah guyuran shower yang mengalir itu.

"(Aku tidak tahu apakah ini karena aku sedang terangsang atau karena hawa panasnya kamar mandiku ini... Pikiranku mengacau... Tapi aku merasa sangat sensitif dengan sensasi penis besarnya didalam vaginaku saat ini...) Aah! Ah! Haaa!"

"Ooh! Oh! Aaah!"



"Oooooohhh!" crrrrrrooooottttttt... jay kembali mengeluarkan benih DNAnya didalam rahim tante diana.

"(Pria ini yang selalu berbohong kepada anakku tanpa lelah terus membuatku orgasme... Aku benci hal ini...!)"

"Sekali lagi sayang!" jay terus meneruskan kegiatannya tanpa berhenti meski baru saja ejakulasi dan menarik tubuh tante diana untuk dia gendong.

Plok... Plok... Plok...

Plok... Plok... Plok...

"Ah! Oh! Aaah! Oooh!" desah tante diana menggema.

Sesaat kemudian...

"Mah? Mama didalam? Aku terbangun dan melihat mas jay tidak ada..." andy berbicara dengan ibunya lewat pintu sebagai pembatas.

"(Sial...)" bisik jay ditelinga tante diana

"(Sudah... Lepas! atau dia bakalan tahu!)" balas tante diana mulai memberontak dengan mendorong tubuh jay

Jay tidak mau melepaskannya dan mulai menghentakkan kontolnya sesekali dengan keras.

"(Ooh! Nghhh!)" tante diana berusaha tidak mendesah dengan menutup mulutnya sendiri ketika tubuhnya merespon kontol jay dan juga harus merespon anaknya yang tahu ibunya berada didalam kamar mandi.

"Ahh... Maaf, andy. Mama lagi di toilet. (Eh? Jay? Jangan... Andy ada diluar pintu sekarang...! Kalo kamu gerak sekarang...) H~nghh... A~aah..." tante diana berusaha menutup mulutnya agar suaranya tidak terdengar keluar ketika jay mulai mengangkat sebelah kakinya dan makin kencang menggenjotnya.

"Mama sakit perut, ndy! Mama juga mau mandi setelah ini!"

"Ohh... Jam segini mandi? Okeee mah..."

"(Shit... Genjotin mamanya sewaktu dia ada sedeket ini rasanya memang mendebarkan!)" bisik jay

"(Aaah... Aku juga mau keluar lagi... Jangan... Tolong stop! Aku tidak mau orgasme...) Aahh..." desah tante diana tubuhnya tergencet diatas lantai kamar mandi yang dingin.

"Crrrrrrrroooooooooottttt... (Uuooh... Sempitnya... Rasanya seperti memeknya mau mematahkan kontolku!!!)"

Ploooopppp...

Memek tante diana yang banjir dengan sperma jay yang berulang kali dikeluarkannya tidak dapat tertampung sempurna dan meleleh keluar bersamaan dengan kontol jay.

"Wew, hampir saja! Tapi memang menyenangkan, bukankah kamu juga berpikir begitu, sayang?" jay melihat sperma miliknya dengan membuka bibir memek tante diana.



"Sekarang andy udah pergi, kita lanjut lagi yah! Besok kan sabtu, jadi nikmatin aja!" gairah muda jay masih membara dan mengocok kontolnya belum puas mengerjai tante diana



"(Andy... Mama ingin melindungi kamu... Tapi... Untuk sekarang ini...)"

[Malam dan hari libur itu terus berlanjut dengan aktivitas bercinta antara dua insan tanpa hubungan resmi tersebut...]

Beberapa hari setelahnya...

"Halo, ada apa ndy? Jam segini nelepon..." balas jay santai dengan duduk diatas kursi kos-kosannya.

"Ummm... Ada yang ingin aku tanyakan..."

"Boleh, tidak masalah kok. Kalo boleh tebak, soal mama kamu bukan? Coba cerita saja...!"

"Ummm... Aku berharap aku hanya salah mengira, tapi... Aku pikir mamaku bertingkah agak aneh akhir-akhir ini. Wajahnya selalu terlihat memerah... Mama sering kali pulang larut malam. Ketika aku bertanya dia kemana, mama hanya mengubah topik pembicaraan tanpa menjawabnya... Aku khawatir..."

"Ah... Mungkin mama kamu hanya kesulitan tidur, dia khawatir tentang ujian kamu. Dia jadi sulit tidur! Ujian kan sebentar lagi, bukan? Mama kamu tidak ingin membicarakannya karena dia tidak ingin membuatmu khawatir."

"A~apakah begitu mas...?"

"Jangan biarkan itu mengganggumu. Fokus saja saja belajarmu sebagai balasannya. Aku akan mendengar jika kamu butuh seseorang untuk berbicara lagi, oke?"

"Yah... Makasih ya, mas jay..."

"Kita ketemu lagi besok."

"Oke... Bye..."

[Fakta ketika andy menelepon jay, dia tidak mengetahui bahwa mamanya juga sedang berada disana sedang berjongkok mengulum kontol jay.]

"Aku sudah bilang jangan mengangkat teleponnya disaat kita melakukan ini...!" tante diana merasa marah dan melotot kepada jay yang usil mengangkat telepon dari anaknya dan mengaktifkan loudspeaker yang berpotensi membuat suara kecil dan aneh terdengar oleh andy.

"Kenapa? Ini lebih menegangkan seperti ini. Selain itu, kamu juga pake lingerie gitu."

"A~aku... Aku memakainya karena kamu ingin melihatku memakainya bukan!"

"Eh? Kamu ngelakuinnya hanya untukku? Aku senang sekali mendengarnya...! Ayo teruskan, hisap penisku cepat atau aku enggak mau masukin nanti..." ancam jay kepadanya

"(Issssshhhhh... Dia memang bajingan, tapi dia terus memerintahku...)" tante diana terpaksa terus menurutinya.

"Untuk sekarang sampai ujian nanti, aku punya banyak waktu kosong, jadi ayo kita bercinta setiap hari!"

"(Aku bahkan tidak pernah melakukan ini kepada suamiku sendiri...)" tante diana memasang wajah ketus sambil terus memblowjob jay.



"Yeah gitu, jepit penisku dengan payudara besarmu itu sayang! Aaaahh... Lembutnya!"

Tante diana menurutinya dan menjepitnya kemudian menjilati lubang kencing jay disaat bersamaan.

"Eh? jangan dipencet!" tante diana merasa kesakitan saat jay memencet putingnya dengan kencang menggunakan jari-jarinya disaat dirinya memberi jay titjob.

"Aku mau keluar sayang! Telan itu seperti sebuah hidangan yang lezat, seperti yang biasa kamu lakukan!"

Tante diana otomatis menyodorkan mulutnya dan menghisap kepala kontol jay sebelum ejakulasi.

Croooottt... Croooottt... Croooottt...

"Ugghhhh... (Dia keluar banyak seperti biasanya...)"

"Oke selanjutnya... Aku mau genjotin vagina kamu, ayo buka kakinya!"

"(Andy sedang belajar sendiri saat ini... Apa yang aku sendiri lakukan disini...?)"

"Bagaimana kalau kita tinggal bersama setelah andy lulus? Kita bisa beralasan kirim dia keluar kota, bukan?" ucap jay dengan ide gilanya setelah membuat tante diana tertelungkup.

"J~jangan aneh-aneh! Bagaimana dengan andy? Ahh! Haa!"

"Hmm... Dia akan baik-baik saja, dia kan sudah besar."

"Haaa... Haaahh... Aaaah... I~itu berarti bukan hakmu juga... untuk menentukan soal anakku..."

"Disamping itu, kamu menyukai penisku tentu kamu tidak bisa hidup tanpa itu sekarang bukan? Jika kita tinggal bersama, kita bisa bercinta sepanjang waktu tanpa khawatir tentang andy!"

"Aaah... Ah! (Anak ini berbicara ngelantur... Meski... Ohhh! Penisnya terus menyundulku ditempat yang tepat... Aku secara tidak sadar tidak bisa berkata tidak kepadanya...!) Ha! Auuhh! Hnn!"

"Selain itu, jujur dalam benakmu sendiri bukankah kamu pikir dia menjadi manja terhadapmu?" lanjut jay

"Ahhh... E~enggak benar... Dia masih butuh ibunya! Ah! Haa! Ahn!"

"Lucu mendengarnya darimu langsung, ketika kamu sendiri menikmati bersetubuh dengan teman dari anakmu sendiri!" jay makin bersemangat menindih tubuh tante diana dan tante diana juga merangkulnya dengan erat seakan tidak ingin melepaskannya.

"Kamu lebih manis ketika wajahmu memerah seperti itu, sayang! Hnghhhh..." jay makin mempercepat goyangan pinggulnya dan makin menindih tubuh tante diana.

Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...

Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...Plakkk...

"Ahh... J~jangan... Didalaaaaaaaammmm...!"

Croooooooottt... Croooooooottt... Croooooooottt...



"Ahhhh! Ooohhh!" desah tante diana hanya sanggup menjulurkan lidahnya ketika jay kembali menyirami rahimnya dengan benih miliknya.

"Aaah... Tunggu... Jangan gerak dulu..." ucap tante diana merasakan kepala kontol jay tersangkut pada mulut rahimnya ketika mencoba menariknya.

Blesss...



"Ooooohhhh!" lenguhan tante diana makin menjadi ketika jay mempermainkannya dengan berpura-pura menariknya kemudian kembali menghentakkan kepala kontolnya masuk secara tiba-tiba.

"Kamu harus berhenti menjadi seorang ibu dan jadi kekasihku! Penisku enak bukan?"

"Enggak... Kamu terlalu kasar! (Kepalanya menyundul lagi... Tubuhku benar-benar menjadi satu dengan penis pria busuk ini! Kalau begini terus, aku akan perlahan menjadi wanita pribadinya...! Aku selalu waspada akan diriku sendiri bahwa tidak ada pilihan lain jika aku kalah, tapi... Kenyataannya adalah, tubuhku sudah menjadi miliknya sejak pertama kali dia memperkosaku...)"

"Ayo! Keluarin!" ucap jay yang menanti orgasme tante diana menyirami batang kontolnya disaat dia akan kembali ejakulasi untuk kesekian kalinya.

Crrrooooottt... Crrrooooottt... Crrrooooottt...

"Enggak... Aku tidak akan... (Tapi tidak peduli bagaimanapun, aku masih tetap ibunya... Itulah satu-satunya yang harus aku jaga...)"

Trrrrrtt... Trrrrrtt...

"Tch... Kamu tidak pernah menyerah rupanya... Oke..." ucap jay melihat ponsel melihat andy terus meneleponnya dan terpikir untuk gantian meneleponnya.

"Yo, andy!" plok... plok... plok... jay memutuskan untuk menelepon andy dan membiarkan loudspeakernya menyala disaat dia kembali menggenjot memek tante diana.

"(!? Apa yang kamu lakukan... Aaaah...)" tante diana terperanjat dengan kenekatan jay

"(Sttt... Diam!) Sorry, udah menelepon kamu sewaktu kamu sedang belajar... Jadi pembicaraan kita tadi... Kenapa kamu gak pindah sementara waktu untuk memberikan mama kamu waktu untuk beristirahat, semua akan baik-baik saja bukan?"

"Pamanku punya kos-kosan didekat sini. Aku akan kasih tahu dia biar nyiapinnya untuk kamu, aku rasa itu yang terbaik sehingga kamu bisa belajar dengan tenang!"

"T~tapi mas... Mendadak begini..."

"Hnn! Hnn! Hnn!" tante diana berusaha sekuat tenaga agar suaranya tidak terdengar meski dia menikmati hujaman kontol jay tepat disaat dirinya menelepon anaknya itu.

"Pikirkan itu. Ini kesempatan bagus! Gak kasian sama mama kamu yang kerja sambil khawatir sama kamu? Aku yakin mama kamu menjadi cemas sejak kamu dibully di sekolah. Tapi apa kamu hanya berdiam diri dan membiarkannya memanjakanmu selamanya? Kamu harus menunjukkan padanya kamu sudah besar sekarang! Buktikan kamu bisa mandiri dengan caramu!"

"(Hn! Hn! Fu! Fu! Tidak, andy! Jangan percaya! Dia berbohong!)"

"Yeah... Aku seharusnya tidak membiarkan mamaku khawatir tentang diriku selama ini. Aku akan pindah..." disaat yang bersamaan tante diana tidak percaya dengan apa yang didengarnya langsung dari andy yang langsung menyetujuinya.

"Iya begitu, ndy! Aku tahu kamu bakal berkata seperti itu."

"Makasih, mas jay... Aku mungkin masih tetap dibully sekarang kalao aku tidak bertemu denganmu..."

"Jangan pikirkan itu, itulah gunanya teman. Omong-omong, jangan sungkan kalau kamu butuh apa-apa, oke? Bye!"

Tuuuut...

"Hahahaha, kelihatannya dia sudah tidak membutuhkan ibunya sekarang! Sekarang kamu bisa berhenti bersikap menjadi seorang ibu dan mulai menggila bersamaku!" jay menyumpal mulut tante diana dan mencumbunya dengan buas.



"Haa! Haaa! Hnnn! (Dia tidak membutuhkan mamanya lagi...? Lalu apa yang harus aku lakukan...? Aku sudah bukan lagi seorang ibu... Kenapa aku tidak... membebaskan diriku dan menikmatinya..?)

"B~berikan penismu... Buat aku merasa melayang... dengan penis besarmu itu!" perasaan tante diana berkecamuk setelah mengalami pergulatan batin kemudian memutuskan untuk menikmati hubungan terlarangnya dengan jay dan dengan sukarela membuka bibir memeknya meminta agar jay melakukan apa yang dia mau.

"Dengan senang hati sayang!" jay meneruskan genjotannya

"Aaaah! Iyahhh! Terussss! Dalamnyaaa! Enaaaaak! (Pinggulku bergerak dengan sendirinya! Tubuhku menggila ketika aku menyadari aku tidak perlu sungkan lagi!)Ahnn! Ah! Haa!" desah tante diana dengan posisi doggy seperti yang dia senangi.

"Setelah andy lulus, kamu harus menjadi kekasihku dan menceraikan suamimu untuk kebahagiaanmu sendiri!"

"Iya! Aku akan lakukan itu! Aku akan berhenti menjadi seorang ibu dan juga istri! Sekarang setubuhi aku! Ooh! Oh! Ohh!"

Beberapa puluh menit kemudian...

"Aaaaah! Keluaaaaaaaaaar!! Aku bisa rasakan ini akan banyak!" jay bersemangat menekan tubuh tante diana dengan gaya mating press dan menembakkan spermanya tepat setelah kepala kontolnya kembali menyundul mulut rahimnya.

Crrroooottttt... Crrroooottttt... Crrroooottttt...

Crrroooottttt... Crrroooottttt... Crrroooottttt...

"AAAAAH! AAAH! AH! HYAAAAAH!" desahan tante diana tidak terbendung lagi karena sudah tidak ada yang mengganggu pikirannya lagi dan hanya menginginkan jay untuk terus menyetubuhinya saat ini.



"(Andy... Maafin mama... Mama... sudah menjadi seorang... pelacur murahan!!!)"

[Beberapa minggu setelahnya...]

Pesan singkat antara andy dan juta tante diana...

~Mama sudah kirimkan makanan ke kosan kamu...

~Oke ma...

~Kamu gak mampir kesini?

~Kan aku udah bilang tiap akhir bulan mah!

~Oke sayang. Jadi anak baik disana dan mama tunggu kamu pulang, oke?

"(Jadi mama terjaga sampai malam ditempat kerja... Mama pasti sibuk banget. Oke... Aku belajar sampai sejam lagi deh!)"

"(Mama berusaha yang terbaik untuk menyekolahkanku. Aku juga harus bekerja keras dan lulus untuk menunjukkan kepadanya aku bisa mandiri dengan caraku sendiri... Setelah lulus nanti... Aku akan mengajak mas jay juga... Kita akan berpesta! Kita akan menikmati waktu bersama!)" andy tersenyum membaca pesan sms dari ibunya yang masih mempedulikannya dengan mengiriminya makanan.

Ditempat berbeda...



"Ayo minggu ini kita liburan kesuatu tempat, hanya kita berdua sayang!"

"Tapi... Bagaimana dengan andy..? Ah! Ahnn!"

"Eh? Bukannya kamu menginginkan penisku?"

"Ahh! Haa! Aaahn! M~maaf deh! Aku akan ikut kemanapun kamu pergi!"

"(Aku akan ngomong dengan suamiku tentang perceraian suatu hari nanti... Begitu kita resmi berpisah... Aku akan bisa tinggal bersama dengannya! Andy juga mungkin akan memiliki seorang adik setelah ini. Andy... Mama pikir jika kamu akan senang untuk memiliki seorang adik laki-laki atau perempuan...)"

[Singkat cerita hubungan terlarang itu berlanjut hingga andy lulus SMA... Orang tua andy resmi bercerai, andy juga mendapat beasiswa kuliah diluar negeri berkat kerja kerasnya.]

"(Berkat mas jay, yang memberikanku kos-kosan untuk bisa belajar dan juga bisa hidup mandiri. Berkat dia juga aku bisa belajar bekerja paruh waktu, dan juga lewat koneksinya, aku mulai bisa berinteraksi dengan banyak orang. Aku dulunya khawatir tentang tinggal jauh dari orangtuaku, tapi itu semua membaik setelahnya. Aku tidak hanya sibuk tapi juga menikmatinya. Disatu sisi yang berubah adalah bahwa mas jay terlihat sibuk dengan kekasihnya saat ini. Aku berpikir jika aku bisa mendapat pacar seperti sosok mama suatu hari nanti juga...?)"

[Sementara andy mulai bisa hidup sendiri, sang ibu tinggal bersama dengan jay sebagai pemuas sex pribadinya.]

"Ah! Ahn! Haaa! Ohh! Ah! Auu! Haa!"

"Tunggu... Ini masih pagi, sayang..." lenguh tante diana tidak habis pikir dengan teman bercintanya itu yang tidak pernah bosan memberikannya kenikmatan diumurnya sekarang untuknya.

"Aku udah gak sabar sayang! Tubuhmu yang sexy itu, aku malah bolos kelas kampusku hanya untuk menyetubuhimu! Jadi tanggung jawab dan buat penisku merasa nyaman!"

Plok... Plok... Plok... Plok... Plok...

Plok... Plok... Plok... Plok... Plok...

Plok... Plok... Plok... Plok... Plok...

"Ahhh! Jangan... Kenceng-kenceng... Ampuuuuuuuunnnn!!!"

"Aaah! Vaginamu memang yang terbaik, diana sayang! Aku tidak pernah bosan untuk menggenjotnya! Sempitnya seperti kamu bakal nyedot habis semua sperma dari buah zakarku!"

"Aaah... Bukan! Kamu sendiri yang buat aku horny untuk sperma kamu!"

"Baiklah! Aku akan memberikan semua yang kamu inginkan! Aku akan tembakin semua didalam rahim kamu!"

"Oh! Ah! Ooh! Auuhhh!" tante diana menikmati setiap waktu berdua dengan jay

"(Gairah seksualnya sangat tinggi, berbeda dengan mantan suamiku. Dengan jay, kita bisa bercinta setiap hari. Dan tentu, kita tidak pernah menggunakan pengaman selama periode waktu ini. Meski begitu, baru-baru ini aku menunjukkan tanda-tanda sering morning sick... Apakah sekarang aku? Hamil?) Oh! Ooh! Oh! Hnn!" tante diana merangkul punggung jay dengan kedua kakinya bersiap menerima benih yang selalu dia inginkan setiap mereka bercinta.

"Nih! Penis favoritmu! Jepit dengan kencang didalam vaginamu!"

"Oh! Ooh! Oh! Aahn! Wow, aku suka penis kamu!! Jangan berhenti!! (Aku khawatir dengan andy, tapi... untuk saat ini, aku hanya seorang wanita... Aku tidak bisa berhenti menginginkan untuk bisa bercinta dengannya...) Ah! Ah! Haa! Ah! Ah! Haa! Ahn!"

"Aku keluarin ya sayang!!!"

Plok... Plok... Plok... Plok... Plok...

Crooootttt... Crooootttt... Crooootttt...



"(Sensasi ini... Rahimku terisi penuh dengan spermanya! Aku merasa sangat happy!)"

Plooop...

"Ayo bersihin sekarang!"



Tante diana dengan senang hati menurutinya...

"Nahh gitu... Kamu mengulum penisku dengan baik... Kamu sosok idamanku banget, sayang!"

[Beberapa hari setelahnya...]

"Boleh aku tebak, kamu belum bilang kepada andy soal kondisi kamu kemarin? Dia mungkin akan terkejut ketika lain kali bertemu denganmu..."

Dengan tersenyum dan mulutnya menjilat sisa sperma yang menempel. "(Yeah... Aku tidak sabar... Andy... bagaimana reaksimu setelah melihat ini?)" sambil mejilati kontol jay sampai bersih, tatapan mata tante diana tertuju pada test pack yang berada diatas meja berupa tanda dua garis biru yang menunjukkan bahwa tante diana sudah resmi mengandung anak hasil hubungan gelapnya dengan jay.



Meski begitu, tante diana sudah merencanakan sesuatu ketika dirinya mengetahui akan kemungkinan dihamili oleh jay. Ketika dirinya menerima jay waktu itu dan andy meninggalkan rumah, tante diana akan berjanji mencari cara untuk kabur dari jay apapun resikonya.

Awalnya tante diana berharap dia tidak akan hamil dan menunggu waktu yang tepat untuk mengajak andy pergi dari kota itu bersama-sama. Akan tetapi semakin lama waktu yang dibutuhkannya untuk pergi, semakin sering pula mereka bersetubuh bahkan jay mengetahui tante diana mencoba meminum morning pill kemudian membuang semua persediaan yang dibelinya itu.

Hingga akhirnya waktu yang dinanti datang dengan jay mulai tersita waktunya dengan dunia fotografinya dan mulai jarang menemuinya mungkin satu kali seminggu karena sering bertemu dengan gadis-gadis yang lebih muda dan cantik dan mungkin juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya kepada tante diana. Terlambat baginya, tante diana mengandung dan dia kurang memikirkan konsekuensinya untuk bisa menjelaskan kepada andy kenapa bisa sampai memberinya seorang adik meski ibunya sudah bercerai demi mereka berdua bisa kabur dan pergi jauh dari jay.

bersambung...
 
Nice update, bro
 
Wah wah wah
Dari masih muda Jay emang tokcer kalo masalah menghamili
 
Whoa....
Sampai lemas begitu....
Awesome...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd