Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Perjalanan

menarik lanjut bang
 
Pov Jennie...


Berulang kali aku menatap diriku pada cermin dengan gusar. Aku telah memakai gaun indah ini, makeup sempurna pun telah mempercantik wajahku, serta sanggulan pada rambutku telah tertata rapi. Namun aku hanya mampu terduduk dengan lemah sembari memperhatikan dirku di cermin.

Aku tak dapat membohongi diriku sendiri, aku gusar, cemas dan gelisah. Terlebih jarum jam yang terus berputar dengan cepat. Aku semakin dikejar oleh waktu, pernikahanku dan Al.


"Jen?" panggil seseorang yang menyembulkan sedikit tubuhnya dari balik pintu


"Unni" panggilku pelan.


Ia hanya tersenyum kecil lalu masuk kedalam kamar hotel yang menjadi kamarku, kedua tanganya memegang pundakku lalu meremasnnya pelan. Sedangkan mata kami saling bertatapan melalu cermin dihadapan kami.

"Kau terlihat sangat cantik" pujinya dengan senyuman terpatri diwajahnya

Tanpa sadar aku menghela nafas berat. Kembali ku lirik dari cermin yang menampakkan wajah kami berdua. Aku menatapnya nanar, memohon kepadanya untuk membantuku.


"Jennie, aku percaya kau bisa melalui semua ini. Jadilah istri yang baik untuk Al dan berbahagialah"ujarnya


Aku ingin menangis , sungguh. Aku tak tau bagaimana cara melewatkan semua ini seperti apa yang unni katakan. Kegelisahan didalam diriku terus saja meronta.

Tanganku memegang kuat tangan Unni yang ada di pundakku, seolah membutuhkan kekuatan serta dukungan darinya.


"Unni, hari ini aku benar-benar tak yakin pada diriku sendiri. Aku takut akan semakin menyakiti Al" Lirihku lalu kepalaku tertunduk dalam.


Aku dapat merasakan sebuah usapan lembut di kepalaku.

"Bukankah dulu kau mengatakan akan menjalankan semua ini demi appa? dan kau terlihat sangat yakin saat itu" Ujar Unni


"Ku pikir juga aku akan mampu Unni, namun ternyata tidak" Ujarku lemah

Ia mengangkat kepalaku membuat mata kami bertemu. Senyuman menenangkan itu tak pernah ia lepaskan dari bibirnya. Aku terus menatapnya berharap ketenangan itu menular kepadaku.


"Hanya satu hal yang harus kau lakukan, Percayakan dirimu pada Al. Dan semua akan baik baik saja" Ujarnya

Aku hanya memejamkan mataku. Sesungguhnya aku tak mengerti ucapan Unni, percayakan diriku pada Al? sedangkan aku saja tak percaya pada diriku.


"Kita bisa turun sekarang? Tanyanya


"Unni bisakah aku meminta waktu sedikit? Aku akan merapikan diriku sebentar" Ujarku memberikan alasan


"Baiklah..." Ujarnya lalu pergi keluar dan menutup pintu


Aku segera berdiri, kembali menatap diriku dari cermin. Aku melatih diriku untuk sedikit tersenyum, tapi nyatanya senyumanku malah terlihat menyedihkan. Aku tak bisa memasang wajah baik baik saja dengan senyuman. Pintu kamarku kembali diketuk, kali ini terdengar lebih kuat. Tanpa ku persilahkan, pintu tersebut telah terbuka dengan lebar. Ibu berdiri disana dengan anggunya.


"Sampai kapan kau akan meminta waktu? Al sudah menunggumu sejak tadi" ujar Ibu.


Aku tau, aku telah mengulur

waktu hanya untuk diriku sendiri. Tampaknya kesabaran Ibupun sudah habis untuk menungguku.


"Yaa ibu, aku sudah selesai.." jawabku


Aku mengulurkan tanganku pada ibu, yang segera ia sambut lalu diletakkannya di lengannya. Ia mengusap tanganku pelan sembari menatapku dalam.

"Ibu tak menangka kau akan menikah hari ini. Ibu kira kau akan selalu bersama ibu sebagai putri kecil ibu yang menggemaskan" ujarnya berkacakaca


Tanganku yang bebas terulur begitu saja untuk meraih wajah Ibu. Kusapu dengan lembut pipinya.

"Aku akan selalu bersama ibu. Dan aku akan selalu menjadi putri kecil ibu" Ujarku dengan suara bergetar


"Ibu harap, Al akan selalu menyayangimu dan menjagamu seperti Appa dan Ibu lakukan untukmu" Ujar ibu. Aku tersenyum tipis mendengarnya


"Ayooo, sepertinya Al sudah mengucapkan ijabqobulnya dan tak sabar melihat istrinya sekarang. Ia terlihat gugup sejak tadi" Ujar Ibu terkekeh pelan


Akupun mengikuti langkahnya. Turun dari kamar hotel yang menjadi kamar riasku menju ballroom tempat pernikahan. Detakan jantungku semakin kuat saat langkah kami semakin mendekat pada ballroom. Terlebih banyang pasang mata yang memperhatikan kedatanganku dari ujung kaki hingga ujung kepala, tak terkecuali Al. Ibu menuntunku terus melangakah mendekat pada Al lalu menyerahkan tanganku untuk Al genggam. Aku hanya memasang wajah datarku, karena aku juga tak tau harus seperti apa.


"Kamu sangat cantik.." bisiknya.

Kami mulai memasngkan cincin di jari masing masing, aku semakin menegang saat tepuk tangan serta sorak sorai dari tamu undangan mulai riuh, meminta Al untuk menciumku. Al menatapku dengan lekat, akupun turut membalas tatapan matanya. Kemudian ia mengangkat tanganya dan menyentuh bibirku dengan perlahan dan memberikan usapan lembut dibibirku dengan ibu jarinya. Aku sedikit terbuai dengan perlakuan lembutnya.


"Mungkin ini bukan ciuman pertamamu, J. Tapi ini akan menjadi ciuman pertamamu sebagai istriku. Aku sudah mengatakan padamu bahwa aku akan melakukannya setelah kau resmi menjadi istriku. Sekarang, aku akan melakukanya" Ujar Al pelan yang membuat kedua tanganku terkepal kuat.

Perlahat namun pasti Al mendekatkan wajahnya padaku. Bahkan aku bisa merasakan setiap hembusan nafasnya diwajahku. Tubuhku kembali menegang dan telapak tanganku basah saat bibir kami akhirnya bertemu. Al menangkup kedua pipiku tak memberikan celah untuk aku menolaknya. Ia melumat dan menjilat bibirku. Sedangkan aku hanya dia terpaku di saat Al berusaha menikmati ciuman pertama kami, Aku ingin mendorong bahu Al sekuat tenaga, tapi aku tak tega melakukannya. Hal ini hanya akan membuat Al malu dihadapan tamu undangan.


"Balas aku, J" ujar Al pelan tepat didepan bibirku, lalu ia kembali melumat bibirku dengan lembut

Tak lama Al melepaskan pagutan kami saat aku sama sekali tak bereaksi dengan ciumannya. Walaupun bibirnya terus menyunggingkan senyuman lebar, aku bisa melihat kekecewaannya padakku. Maafkan aku Al.
 
Nyimak nyenderin keris sambil komat-kamit om
 
menarik ceritanya
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd