Episode 24
Aku mengajak mereka berkeliling kapal. Aku mengajak mereka melihat apotik , melihat ruang bersalin , bahkan aku mengajak mereka melihat ruang mesin , hangar , hingga ke muatan kapal. Aku baru menyadari jika sebagian kecil muatan kapal telah di konversi menjadi ladang non atmosfer. Aku melihat berbagai macam sayuran , buah-buahan , hingga masi yang ditanam secara non atmosfer , yang mungkin cukup untuk konsumsi ratusan orang.
“ hebat , ada sawah di bawah sini “
Bahkan proses perawatannya dilakukan secara robotik. Beberapa drone mini berterbangan mengurus tumbuh-tumbuhan tersebut. Aku tidak menyadarinya sebelumnya waktu menyergap marinir-marinir itu . Muatan kapal memang sangatlah luas , sehingga cukup untuk mengangkut persediaan untuk satu batalion pasukan.
Ada cukup banyak berlian merah di muatan kapal yang jika kujual maka cukup untuk membeli sebuah kapal pencegat. Itu jumlah yang sangat besar , katakanlah mungkin sekitar 10 Miliar di dunia kalian. Meskipun , berlian yang disimpan tidak sampai setengah muatan asli kapal. Lebih dari seperempat muatan dikonversi menjadi ladang , dan sisanya digunakan untuk menyimpan kontainer drone pemburu. Kami juga melihat garasi dan mendapati sebuah Rover marinir , yang dipersenjatai dengan sebuah meriam plasma 30mm.
Kami lalu kembali ke lantai dua dan mampir ke ruang peristirahatan dokter serta perawat , di mana Maya dan Githa berada. Ada berbagai macam hiburan di ruang peristirahatan , seperti permainan konsol , Monitor , tablet serta prosesor untuk mengakses jaringan , dan berbagai hiburan lainnya. Ada dua kamar dokter di sana , masing-masing dengan dua kasur tunggal , serta dua asrama perawat dengan masing-masing delapan kasur tingkat. Ketika kami masuk , Maya dan Githa sedang beristirahat sambil menonton drama yang disimpan di monitor.
“ hei! Kalian akhirnya ke sini!”
Githa menyapa kami. Kedua gadis ini lalu bergabung bersama mereka. Aku duduk santai sambil mengambil dan meminum sebuah soda. Aku mengambil sebuah konsol mini , dan mulai bermain , sementara mereka bersantai-santai sambil menonton drama.
Anjungan juga memiliki kamar tidur untuk awak kapal. Anjungan memiliki dua lantai , di mana lantai satu untuk Nahkoda , pendamping dan operator , dan lantai dua untuk penembak , navigator serta teknisi. Sekarang Rama bertindak sebagai Nahkoda sedangkan Saras sebagai penembak , navigator , sampai Operator dalam waktu bersamaan. Rencananya aku ingin melatih Githa dan Maya menjadi awak kapal walaupun pasti tidak mudah. Lalu tiba-tiba , aku tertidur.
Aku terbangun di sebuah kapsul , di kabin yang sangat sempit. Kabin itu sudah usang dan sangat tua. Aku bangkit dari kapsul itu , dan aku melihat sebuah seragam antariksa digantungkan di dekat pintu. Seragam itu sangat kuno. Mungkin sama seperti seragam antariksa di dunia kalian , pada masa Uni Soviet. Di dunia kami seragam itu adalah seragam pada masa sebelum Migrasi Agung.
Aku kenakan seragam itu dan melangkah keluar. Aku entah bagaimana berada di sebuah stasiun antariksa tua. Aku tidak tahu apakah ada orang di stasiun itu, dan bagaimana bisa aku di sana. Aku berjalan menyusuri stasiun yang gelap itu , sampai aku menemukan sebuah elevator menuju permukaan.
Aku naik ke permukaan. Stasiun ini masih beroperasi tapi tidak ada siapa-siapa di sini. Biasanya sebuah stasiun akan kehabisan daya tanpa perawatan selama beberapa tahun , atau bahkan meledak karena tanpa pengawasan , artinya tidak ada yang mengawasi apabila akan ada marabahaya. Tapi stasiun ini sepertinya masih berdiri entah bagaimana caranya.
Aku berjalan menuju gerbang keluar. Ketika tekanan berubah , gravitasi pun berubah dengan drastis di luar sana. Tidak ada udara , artinya aku mengambang seperti kertas kurang lebih seperti ketika aku menjelajah bulan pada umumnya. Aku melihat ke sekitar dan tidak ada sinar bintang di seluruh penjuru cakrawala. Semua tampak kosong , seperti berada di sebuah kekosongan yang memisahkan satu galaksi dengan yang lainnya. Stasiun ini berada di sebuah Asteroid. Dan aku hanya melihat satu cahaya
Cahaya itu sangat mengerikan. Cahaya itu bukan berasal dari sebuah bintang atau matahari , melainkan dari sebuah kabut nebula berwarna merah menyala-nyala, berbentuk menyerupai sebuah mata. Kami mungkin berjarak sangat dekat , atau kabut Nebula itu , berukuran sangat besar. Mungkin ratusan hingga ribuan tahun cahaya.
“ selamat datang di duniaku , bangsa Arya “
Sebuah suara muncul di kominikatorku. Aku menoleh ke kiri dan ke kanan. Namun aku tidak melihat siapa-siapa di sekitarku.
“ siapa kau? Di mana aku?”
“ aku berada di hadapanmu Sakti. Akulah Kamun Ra , Kaisar penguasa Jagad Raya yang sebenarnya “
Aku tidak melihat siapa-siapa di depanku. Apakah jangan-jangan , Kabut merah itu berbicara padaku. Itu tidak mungkin. Tapi tidak ada siapa-siapa di sana kecuali aku dan kabut itu.
“ Makhluk apa kau ini?”
“ kami hanya sebuah zat yang diciptakan dari api , dan terjebak di tengah kekosongan ini. “
Tidak salah lagi. Aku tak menyangka sebuah kabut nebula raksasa akan berbicara padaku lewat komunikator. Ini di luar nalarku. Aku kira , Kaisar Iblis , Dewa Dewi yang mereka hadapi Ribuan tahun lalu adalah sekumpulan bajingan berwujud menyerupai hewan atau manusia. Tidak ada catatan yang mengatakan mereka sebuah kabut raksasa dengan diameter ribuan tahun cahaya.
“ mereka hanya membunuh wujud samaranku saja. Mereka dapat membantai kaumku , menghancurkan dan merebut duniaku demi dunia mereka namun tidak ada yang dapat membunuhku. Apalagi seorang Dewa palsu. Aku kekal di kekosongan ini sampai mereka hancur dengan sendirinya. “
Samaran? Apa artinya ia dapat merunah wujud menjadi manusia atau semacamnya? Dan untuk apa dia Memanggilku ke dunia ini?
“ aku dan bangsamu dahulu adalah teman yang akrab. Aku membantu bangsa kalian menyelamatkan diri dari bumi , menuju rumah baru kalian , Brahmaloka. Aku yang membantu kalian membangun peradaban baru , sampai pimpinan kalian bermain peran menjadi seorang Dewa palsu , dan berbalik menyerang kami. “
“ jadi apa maumu? “
“ Kita berdua sangat berbeda , Sakti. Kau manusia , sedangkan kami tak berwujud. Aku ingin menyelesaikan apa yang aku mulai. Namun aku tidak mampu melakukannya sendirian. Aku membutuhkanmu , untuk menggulingkan dan membunuh Prabu Agung. Menyelamatkan Jagad Rayamu dari kehancuran”
Aku tertawa geli. Menghancurkan Prabu Agung. Aku rasa ribuan kapal pun tidak akan membantuku sedikit pun. Jika Iblis pun tidak mampu mengalahkan mereka , aku ragu manusia biasa sepertiku mampu.
“ aku tidak mampu. Dan aku tidak peduli dengan apa yang akan terjadi pada Jagad raya ini “
“ Begitukah?”
Kamun Ra lalu menunjukkan sebuah gambaran apa yang akan terjadi . Aku melihat Bumi , tempat kelahiran Melati dan Bintang. Dahulu dunia tak berbentuk. Sebuah ledakan terjadi dan terciptalah Jagad Raya. Serpihan ledakan itu dinamakan serpihan api pertama. Dan kemampuannya melewati akal sehat manusia
Jin mengambil serpihan itu untuk ilmu sihirnya. Dewa Dewi merebutnya demi mempercantik rupa mereka dan agar mereka hidup selamanya. Makhluk asing menggunakannya sebagai senjata untuk saling membunuh satu sama lain. Sedangkan manusia bumi , anak cucu Adam , menggunakannya untuk ilmu pengetahuan. Sebuah peradaban baru muncul di planet Bumi. Peradaban dengan ilmu pengetahuan sebagai pondasinya . Peradaban manusia.
Bumi perlahan berubah. Lalu perlahan aku melihat Bumi berangsur memburuk dan akhirnya mati. Planet biru itu berubah menjadi merah. Samudra itu mengering , hutan-hutan mati , makhluk hidup punah dan aku melihat kapal-kapal besar meninggalkan planet itu , terbengkalai.
“ aku melihat pandanganmu berbeda ketika kau melihat dunia itu mati. Kau tidak akan rela itu terjadi. Itu hanya gambaran kecil dari apa yang terjadi. Tak sampai seribu tahun lagi , Bangsa kalian akan tersebar nyaris ke seluruh sudut Jagad Raya , dan ketika itu terjadi maka kiamat tidak terhindarkan. Aku ingin kau memuaskan Pimpinan Agung , dan mengembalikan keseimbangan”
“ tapi aku bukan siapa-siapa . Aku hanya orang bodoh. Apa yang aku punya sehingga kau mempercayaiku? Pasti ada seseorang yang lebih cocok untuk pekerjaan ini. Ayahanda kekasihku Melati contohnya?”
“ menarik. Ryujin. Kaisar Agung penguasa lautan dalam. Aku pasti telah memanggilnya jika ia mampu. Aku Memanggilmu karena aku tahu apa yang akan kau lakukan “
“ Lagipula , aku tahu hubunganmu antara Prabu Agung. Ialah yang membinasakan keluargaku, untuk alasan yang konyol. Ayahmu menjalankan penambangan ilegal di planet bumi , mengeruk bumi untuk dirinya sendiri. Ayahmu tahu planet itu planet terkaya di seluruh penjuru galaksi. Ayahmu tahu potensi yang dimilikinya. Sehingga ia , dengan seluruh droid yang ia ciptakan , mengeruk Bumi dan menjalankan penambangan ilegal di planet itu. Prabu Agung tidak ingin ada yang menyainginya . Lebih lagi ia takut jika rakyatnya tahu tentang keberadaan bumi , maka kebenaran yang sebenarnya akan terungkap. Itulah operasi kelereng biru yang sebenarnya Operasi menjaga kerahasiaan Bumi. “
Sebuah data lalu muncul di layarku. Sebuah data yang menunjukkan jika bangsa Kami bukan lahir dan berasal dari Brahmaloka seperti yang Prabu Agung ceritakan. Data itu menggambarkan sebuah peradaban maju puluhan ribu yang lalu, di permukaan planet bumi. Lalu sebuah bencana besar terjadi . Perubahan iklim tidak terhindari dan mereka mulai membuat kapal-kapal raksasa lalu meninggalkan bumi selamanya.
Kapal-kapal raksasa itu tiba di Planet kembaran bumi , yang akhirnya menjadi Brahmaloka. Dari miliaran rakyat bumi , mungkin tidak sampai jutaan yang akhirnya tiba di Brahmaloka. Sebuah peradaban baru dimulai. Dan aku melihat Prabu Agung , memimpin bawahan-bawahannya , menciptakan peradaban baru.
Prabu Agung bersih keras mengatakan kepada dunia jika ialah yang menciptakan semua kehidupan di Brahmaloka , dan ialah yang akan menciptakan kehidupan di dunia yang lainnya di seluruh penjuru Jagad raya. Itu menjadi dasar bagi Migrasi Agung. Menggunakan Ilmu pengetahuan demi menciptakan dunia baru di seluruh Jagad Raya. Walaupun yang terjadi justru sebaliknya. Namun menurut data ini , dia tak ubahnya seperti manusia biasa. Ia hanya memimpin migrasi ke Brahmaloka. Namun mereka semua yang mengingatnya mungkin telah musnah. Sekarang semua orang hanya mempercayai jika Pimpinan Agunglah yang menciptakan kehidupan di Brahmaloka.
Raja , adalah sebutan untuk penguasa di planet bumi. Mereka menjadi tulang punggung dari Migrasi ke brahmaloka karena mereka tidak ingin warisan mereka musnah ditelan bencana besar. Ada bangsa kulit kuning , bangsa keling , bangsa Arya , bangsa Melayu dan Bangsa Jawa. Namun Prabu Agung mengkhianati mereka dan menciptakan peradabannya sendiri , bahkan menganggap dirinya sebagai Dewa. Raja di dunia kami menjadi sebutan untuk pengikut-pengikut setia Praby Agung , dan aku ragu ada yang tahu atau peduli apa yang sebenarnya terjadi.
Dengan mengeruk Bumi dan menjalani Penambangan ilegal , ayah mungkin membuat Prabu Agung takut rahasia itu terbobgkar. Droid yang Ayahku ciptakan mengendalikan diri mereka sendiri dengan bantuan kecerdasan buatan. Dengan pasukan Droid itu, Ayah mengeruk Bumi nyaris tanpa perlawanan dan menjalankan penambangan Ilegal. Angkatan Bersenjata tahu yang sebenarnya dan akhirnya menghabisi Ayahku karena pengkhianatan.
“ Aku bukan Ayahku , Kamun Ra. Jika mereka tetap datang , maka aku akan meladeni mereka. Tapi aku tidak berniat memulai sebuah genosida. Maaf mengecewakanmu “
Namun makhluk itu justru tertawa terpingkal-Pingkal
“ aku dapat merasakan kebencian yang sangat besar di dalam dirimu Sakti. Dan bukan genosida lah yang aku maksud. Kau sendiri yang mengatakannya. Pembicaraan ini selesai “
Dan saat itu juga aku terbangun dari mimpiku.
“ Tuan? Tuan?”
Tiba-tiba saja wajah bintang sudah berada di dekat wajahku. Ia bilang aku tertidur beberapa menit dan ia membangunkanku untuk menawariku makan siang. Aku mengangguk , dan ia pun segera menyiapkan makan siang. Ia bilang ia ingin belajar menyiapkannya bersama yang lainnya.
Semua itu memang mimpi. Namun data yang ia kirimkan benar-benar ada di komunikatorku. Aku membukanya dan melihat kembali data-data itu. Aku melihat sisi gelap ayahku, yang menciptakan drone-drone pembunuh , untuh menjalankan penambangan ilegal di kelereng biru. Salah drone itu , adalah drone yang aku gunakan untuk menyapu bersih kapal musuh. Itu hanya salah satu drone yang Ia gunakan.
Drone-drone itu sendiri diciptakan oleh banyak orang. Setiap model , diciptakan oleh orang berbeda. Mereka semua dibiayai oleh perusahaan Ayahku secara rahasia untuk menciptakan drone-drone tersebut. Aku bingung bagaimana ia mendapatkan data-data ini. Aku tidak tahu jika kaum Dewa Dewi juga mengerti IT.
Tapi aku memutuskan untuk tidak melakukan apa yang ayahku mulai. Jika benar memang beliau melakukan itu , maka aku tidak mau menjadi seperti beliau. Jika benar Prabu Agung yang mengutus pembunuhan itu , sementara laksamana Madya Raj hanya menjadi eksekutornya , kurasa aku hampir tak punya cara untuk membalaskan dendam mereka. Aku hanya manusia biasa , dia manusia setengah dewa. Aku mungkin bisa menenggelamkan satu atau dua kapal Angkatan bersenjata , tapi melawan seluruh Militer Kerajaan , itu sesuatu yang tidak mungkin. Aku hanya berharap Karma akan datang membalas apa yang telah bajingan ini lakukan.
Aku menyimpan data-data itu di komunikator itu secara rahasia. Aku tidak tahu apakah aku akan membukanya kembali , atau tidak. Yang pasti aku tidak tertarik dengan apa yang ditawarkan Iblis itu. Aku sudah mendapat apa yang aku mau dan itu menurutku sudah cukup. Aku hanya ingin memulai hidup baru yang aman. Bersama kedua gadis ini. Aku simpan komunikatorku dan tak lama mereka pun kembali bersama makan siangku. Aku mencintai mereka berdua. Dan aku tidak mau merusak kehidupan mereka , hanya demi dendam yang mungkin tidak akan ada ujungnya.