Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Penjelajah Samudra S4

Episode 22


“ Tuan “



“ Sakti “



Raut wajah Mereka berbeda dari biasanya. Aku tidak tahu apa yang terjadi namun pasti ada yang tidak beres. Aku bangkit , dan sambil tersenyum aku berjalan menghampiri mereka. Wajah mereka masih gugup. Lalu tak lama , beberapa rapa orang masuk ke kamarku. Mereka empat orang , berseragam tempur , dan menenteng senapan serbu. Mereka marinir angkatan laut, yang entah bagaimana sudah di kapal ini.



“ Sakti , Anda ditangkap , atas pengkhianatan pembunuhan dan pembantaian . Dan Anda berhak untuk tetap diam “



Sudah kuduga ini jebakan. Mereka menungguku di kapal ini. Ulah siapakah ini? Bagaimana bisa sahabatku sendiri mengkhianatiku



“ bagus sekali. Ide siapa ini? “



Indra tertawa terbahak-bahak



“ maaf Komandan , mereka menawarkan uang sangat besar untuk kalian semua. Aku bahkan bisa membeli kapalku sendiri. “



Aku ikut tertawa karena saat ini hampir tidak ada kesempatan bagiku untuk melawan.



“ siapa lagi yang terlibat? Apa kau juga Rama?”



“ tidak Tuan , mereka juga akan menangkap kami berdua “



Sahut Rama.



“ apa kau juga Dewa , dewa?”



Indra kembali tertawa



“ dia sudah mati bodoh. Bahkan uang tebusannya sudah masuk ke rekeningku “



“ mati katamu ? “



Aku kepalkan tanganku karena kesal. Bajingan ini mengkhianati kami bahkan tega membunuh sahabatnya sendiri. Apa dia lupa siapa dia? Indra dahulu bukan apa-apa setelah dia dikeluarkan dari akademi Militer. Ia hanya tukang peras yang hanya berani memeras orang-orang lemah. Aku yang membuatnya menjadi punya kehidupan , dengan bergabung bersama timku. Dan ini balasannya.



“ semoga kau hidup selamanya , Indra “



Tiba-tiba Bintang mengeluarkan keris dan menggorok leher marinir di belakangnya. Seorang marinir hampir menerbabnya namun Melati menerkam prajurit itu. Marinir itu menghantam kepala Melati dengan senapannya hingga kepalanya berdarah . Saat itu juga aku keluarkan pistolku dan menembak ketiga Marinir itu hingga menjadi abu



suara tembakan itu pasti terdengar dari komunikator mereka. Aku bersiaga untuk serangan balasan mereka. Suara tembakan kembali terdengar di komunikatorku dan tak lama ,



“ Komandan , ini aku Rama. Kami sudah membunuh mereka. Mereka hendak menyergapmu dan saat itulah kami mengeluar senjata kami “



Tiga Marinir lagi tewas di Anjungan. Rama segera mengunci Anjungan kapal dan menuntunku lewat jaringan komunikasi yang aman. Dua Marinir siap menyergapku ruanganku. Aku merebut sebuah drone ledak dari balik abu salah satu operator Marinir yang aku tembak. Tubuhnya menjadi abu namun beberapa peralatannya selamat. Aku kendalikan Drone itu keluar menyambar seorang Marinir yang siap menembakku.



“ Duar “



Marinir itu hanya terluka sedikit. Namun perhatian mereka teralihkan sehingga aku keluar dari kamarku dan menembak mereka dengan pistolku



“ Pew pew “ “ Arrrgh”



Aku sempat tertembak di bagian perutku. Namun mereka berdua tewas seketika menjadi debu. Aku memegangi perutku yang hangus terkena sinar plasma. Aku mengenakan rompi pelindung yang dapat menahan peluru , laser tapi tidak sinar plasma. Bahkan jaket dan kemejaku ikut hangus. Aku lepaskan jaketku menyisakan kemeja yang bolong dan hangus karena sinar plasma.



Sinar plasma yang mereka gunakan jauh lebih lemah daripada plasma yang dimuntahkan oleh pistolku. Senapan plasma mereka dapat menembakkan plasma yang dapat menembus seragam apapun , dan membakar daging musuh. Itu yang terjadi padaku sehingga rompiku hangus dan tubuhku terbakar. Aku terduduk dan saat itu juga aku mengeluarkan pena penyembuh dari jaketku. Jika tidak , maka beberapa detik kemudian aku bisa mati karena luka bakar ini. Mataku berkunang , dan saat aku tusukkan pena itu , jantungku berdetak sangat cepat dan tubuhku beregenerasi secara cepat. Luka itu pun lenyap.



“ Dasar Babi!”



Pekikku.Sembilan Marinir tewas. Aku membunuh enam , Rama dan Saras membunuh tiga. Namun Rama melihat lewat kamera kapal , kalau masih ada sebelas lagi. Enam di hangar di lantai tiga kapal bersama Indra yang ingin melarikan diri , lima di lantai dasar di bagian turret bawah, dekat muatan kapal. Bodohnya mereka mengira aku akan turun dengan lift sehingga mereka bersiaga untuk menembak jika lift terbuka



Aku turun dengan tangga darurat. Rama lalu mengabari jika sebuah Korvet kelas Panglima muda , semakin mendekat. Saras telah duduk di kursi penembak , bersiap untuk menembakkan senjata utama jika Korvet itu melepas tembakan. Aku tiba di lantai dasar , tepat di posisi muatan kapal , di belakang ke lima prajurit itu. Dengan bantuan Melati dan Bintang , lift itu turun ke lantai dasar dengan hadiah khusus untuk ke lima prajurit itu. Mereka sempat keluar tepat waktu sebelum lift turun. Aku menemukan sesuatu di muatan kapal yang sepertinya cocok untuk korvet tersebut. Aku menyiapkan hadiah kecil untuk korvet yang sedang bersiaga menembak jika rencana gagal , lalu aku segera ke posisi penyergapan sebelum terlambat.



Pintu lift itu pun terbuka. Mereka bersiap menembak namun ketika pintu baru terbuka setengah, sebuah suara yang memekikkan telinga muncul di komunikator mereka. Aku mengirim sebuah drone pengacau komunikator dari lift itu , dan aku menonaktifkan komunikatorku tepat sebelum drone itu beraksi. Aku keluar dari tempat persembunyianku dan membunuh mereka berlima tanpa perlawanan.



Sekarang tinggal enam marinir di bagian hangar kapal . Mereka tidak akan bisa melarikan diri dengan sekoci , karena Rama mengunci gerbang hangar. Mereka bersiaga di dalam hangar . Aku menyuruh Rama membuka gerbang hangar dan saat itu juga mereka sadar apa strategiku. Mereka menembak semua drone pembunuh yang aku kirim untuk membunuh mereka dari atas. Dan saat itu juga



“ pew pew “



Aku menembak mereka dari jarak jauh dengan senapan plasma mereka sendiri. Dua penembak jitu tewas seketika. Aku kembali melepas tembakan dan mereka semua berlindung. Mereka membalas tembakanku namun tidak akurat. Mereka akhirnya berlindung dan memohon tembakan perlindungan dari Korvet tersebut.



“ Panglima Muda 001 , di sini Letnan Wira dari unit 871. Memohon tembakan perlindungan , ganti. Diulangi! “



Namun tidak ada balasan dari Korvet itu. Drone serbu yang kukirim berhasil menerobos korvet itu dan membuat kekacauan. Dua operator turret plasma yang menodongkan senjatanya ke arah kapal kami berhasil dilumpuhkan. Mereka masih dapat menyerang dengan meriam utama namun kondisi kapal benar-benar sudah sangat kacau. Aku kembali menghujani sinar-sinar plasma ke posisi mereka dan mereka semua mati di tempat.



Dengan roket pendorong di punggung seragamku, aku melompat masuk ke dalam hangar. Mereka semua tewas , termasuk Indra. Kepalanya hancur tak berbentuk terkena sinar plasma. Tanpa perlindungan sinar plasma lebih dari cukup untuk menghancurkan kepala manusia. Aku beruntung Rompi itu masih melindungiku walaupun sedikit sekali. Jika tidak mungkin perutku hangus dan bolong.



Aku memerintahkan Rama untuk mendekatkan kapal kami ke korvet musuh. Tidak ada tembakan balasan yang menandakan drone-drone ganas itu berhasil membunuh mereka semua. Drone itu memang sangat kecil seperti mainan anak-anak. Navigasi dan sistem keamanan mereka menganggap drone yang sudah aku atur ulang itu berada di pihak mereka. Aku senang rencanaku berhasil dan saat itu juga aku melompat dengan roket pendorongku menuju korvet musuh. Aku lalu meminta Rama untuk kembali menutup dan mengunci kapal rapat-rapat sebelum aku kembali.



Aku masuk ke dalam kapal musuh. Bahkan gerbang kecil di sayap kiri itu keduanya masih terbuka karena mereka tidak sempat menutupnya. Aku melihat dua mayat awak kapal angkatan laut yang tewas karena tembakan plasma. Aku berjalan menyusuri koridor kapal , dan melihat lebih banyak mayat bergelimpangan. Aku melihat suara roket kecil drone tersebut yang mungkin di telinga mereka sama seperti suara kematian.



“ memindai area. Mendeteksi tanda-tanda kehidupan. Sahabat terdeteksi. “



Drone itu muncul dan kami bertatapan. Kecil seperti mainan anak-anak namun brutal , kejam dan tanpa ampun. Drone itu masih berkeliling menyusuri koridor , bahkan sampai ke celah-celah kecil. Aku berjalan dengan posisi siaga , menuju Anjungan musuh.



Aku turun dengan lift menuju di mana Anjungan berada. Gerbang anjungan terbuka , dan aku melihat ada tiga jasad di sana. Namun salah satu masih bergerak dan aku menodongkan senjataku memastikan dia tidak menyerang balik. Nahkoda kapal itu menoleh ke arahku , sambil memegangi , perutnya yang tertembak plasma.



“ Sakti “



“ Laksamana Madya Raj “



Nahkoda dari Korvet yang memburu kami di bintang Sirius. Kini ia terbaring tak berdaya di hadapanku , di ujung hidupnya yang akan segera berakhir. Aku todongkan pistol plasmaku , siap untuk mengakhiri penderitaannya.



“ kau persis seperti Ayahmu Sakti. Aku kira semuanya akan berakhir hari ini. Aku memang benar , hanya saja yang terjadi justru kebalikannya “



Dia benar , semua berakhir hari ini. Hanya saja aku berharap tidak ada yang akan memburuku ketika aku membunuhnya. Aku lelah terlibat dalam pembunuhan seperti ini.



“ setelah apa yang terjadi selama ini , pada akhirnya Karma menjemputku. Kekalahan ini adalah akibat ulahku sendiri. Pertama anak dan cucuku di stasiun itu , lalu kini aku sendiri. Selamat anak muda , kau ... kau menang. Permintaanku ... aku mohon kau ampuni awak kapal yang masih hidup ini. Sama sepertimu.. argghh .... mereka masih... sangat muda ..... “



Dan laksamana itu tewas. Aku mengambil kartu memori yang berisi data salinan dari seluruh data di dalam kapal, lalu sebelum meninggalkan korvet itu , aku menonaktifkan drone pemburu itu lewat komunikatorku. Aku terbang kembali ke kapalku. Aku tidak pernah tahu apakah masih ada awak yang selamat namun kapal itu akhirnya ditinggalkan terdampar begitu saja dan dinyatakan menghilang.



Aku menghampiri jasad Dewa. Ia mati mengenaskan. Salah satu bagian terburuk dari persenjataan plasma adalah sinarnya dapat menghancurkan tubuhku hingga nyaris tak dikenali lagi. Itulah yang terjadi pada Dewa. Ia tertembak di berbagai bagian sehingga tanpa tanda pengenal dan komunikator di kantungnya, aku tidak akan dapat mengenalinya. Maya menangis. Githa hanya terdiam setelah apa yang dilakukan oleh Indra. Kami kembali melompat dengan kecepatan Hyperdrive menuju galaksi Spiral, lalu kami menghabiskan waktu beberapa jam untuk membersihkan kapal.



Beberapa jam kemudian , kami semua berkumpul di ruang kremasi. Aku membakar jasad Indra terlebih dahulu , lalu kemudian jasad Dewa. Ia sahabat yang baik , yang membangunkanku dari keterpurukan. Ia tidak berhak mendapatkan kematian seperti ini. Aku kira kami akan tua bersama , namun ternyata aku salah. Maya sempat bilang Dewa akan mengajaknya hidup bersama di sebuah planet baru sesuai kehendak Maya. Namun semua itu tinggal janji. Ia tak henti-hentinya menangis. Aku tidak pernah tahu kapan Indra berkomunikasi dengan oknum AL itu. Akibatnya bajingan itu , aku kehilangan salah satu teman baikku.



“ aku tak menyangka semua akan berakhir seperti ini, komandan “



Bisik Rama



“ aku pun begitu Rama, kau mau melakukannya?”



Rama menggeleng. Maya lalu memohon agar ia saja yang menekan tombolnya. Aku mengizinkannya , dan ia pun melakukannya. Kami menyimpan abu Indra di lemari untuk kami kirim ke kerabatnya jika mereka masih ada. Namun abu Dewa , Maya meminta izin untuk menyimpannya sementara , dan memberikannya kepada kerabat terdekat Dewa. Abu milik Marinir-marinir lainnya akhirnya Githa buang ke pembakaran sampah.



“ Di dunia kami , kami mengubur sahabat , keluarga , kolega kami yang telah meninggal. Kami mendoakannya , lalu menguburnya agar mereka menyatu kembali dengan bumi. Tubuh mereka

mungkin hancur , namun arwah mereka akan bersatu kembali kepada para leluhur “



Bintang menceritakan ritual pemakaman di Bumi. Mereka mengubur keluarga mereka yang telah meninggal di dalam bumi agar mereka kembali menyatu dengan bumi. Melati juga mengatakan hal yang sama. Tanah tempat mereka menguburkan jasad itu mereka namakan makam. Makam kemudian diberikan sebuah batu patung atau semacamnya di atasnya sebagai tanda untuk mengenang makam tersebut. Makam itu kemudian mereka rawat dan kunjungi setidaknya sekali dalam satu musim.



Aku bukan orang yang religius. Aku tak tahu mengapa kami membakarnya daripada mengubur jasad keluarga kami. Namun yang pasti aku benci pemakaman seperti ini karena itu artinya kami tidak akan bersama lagi. Aku tidak peduli apakah mereka benar-benar hidup kembali di dunia lain atau tidak. Hal ini aku rasakan ketika kehilangan keluargaku dan kehilangan Dewi. Bahkan lebih berat lagi. Banyak yang mengatakan seperti yang Bintang katakan , namun kurasa semua orang punya kekurangan. Salah satu kekuranganku adalah aku selalu menyesali sesuatu secara berlebihan dan sulit melepaskan atau dalam bahasa kalian , mengikhlaskan sesuatu.



Aku masih tidak menyangka bajingan seperti Indra akan menjual kami semua. Ia membahayakan seluruh nyawa temannya , hanya demi uang. Seperti ia yakin oknum-oknum bajingan itu akan menepati janjinya. Akibat orang seperti itu, aku kehilangan sahabatku selamanya. Secepat itu ,Aku kehilangan sahabatku selamanya. Andai aku tahu masalah ini lebih awal , maka aku akan mencegahnya. Tapi setidaknya manusia nomor satu yang paling memburuku telah tiada. Dengan tewasnya Laksamana Madya Raj , aku hanya berharap tidak ada yang memburuku.
 
Episode 23


Aku mendapatkan kembali kapalku namun aku kehilangan sahabatku . Sementara Githa dan Maya kehilangan pasangan mereka masing-masing. Satu karena berkhianat dan terbunuh , satu lagi karena terbunuh. Laksamana madya Raj terbunuh karena ulahnya sendiri. Aku memasukkan kartu memori dari kapalnya itu , ke komputerku dan melihat isinya.



Ada banyak rekaman percakapan pribadi di dalamnya. Dia lah yang memerintahkan penyergapan di bintang merah dan dia lah yang merekayasa misi kami untuk menangkap separatis di Sirius. Aku mencari tahu apa tujuannya. Apakah dia juga terlibat dalam pembunuhan Ayahku?



Ada beberapa nama yang terlibat pembunuhan itu . Namun Laksamana Madya Raj yang mengepalainya. Operasi gelap itu didasari dari sebuah insiden dengan kode Insiden Kelereng biru. Di sini tertulis sebuah kapal wisata kursi tunggal menerobos ke wilayah terlarang yang mereka diberi kode , kelereng biru. Kelereng adalah konotasi untuk Planet sedangkan biru , bisa merujuk langit biru atau jangan-jangan samudra.



Dua kapal serbu kelas palu diluncurkan untuk mencegat kapal wisata itu. Tertulis kapal tersebut sempat diam selama beberapa jam di planet asing tersebut. Namun ketika kedua kapal serbu menyergap kapal tersebut, kapal tersebut berhasil melarikan diri , dengan melompat melalui kecepatan hyperdrive , menuju sisi lain galaksi. Kabar tersebut tiba di telinga Prabu Agung. Aku tak percaya , Laksamana Madya Raj bahkan berkomunikasi langsung dengan Prabu Agung melalui konferensi video. Video tersebut harus diputar di perangkat tiga dimensi karena berformat hologram.



Aku berusaha memutar video tersebut dengan emulator. Rekamannya tidak sempurna namun aku dapat mendengar dan melihat rekaman 3 dimensi antara kedua pihak. Intinya Prabu Agung tidak ingin rahasianya terbongkar , apabila ada pihak yang mengetahui tentang rahasia kelereng biru. Selama bertahun-tahun , semua orang percaya atau dipaksa percaya bahwa Prabu Agunglah yang menciptakan kehidupan di planet Brahmaloka, lalu memerintahkan migrasi Agung untuk mengubah planet-planet di seluruh galaksi , menjadi dunia yang layak huni. Yah meskipun kita tahu sendiri yang terjadi malah sebaliknya. Planet yang mulanya perawan, perlahan menjadi tandus bahkan banyak yang mati.



Sepertinya kelereng biru itu menyimpan rahasia yang dapat mematahkan dan membongkar rahasia Prabu Agung. Mungkin walaupun sudah berusia puluhan atau ratusan ribu tahun , Prabu Agung ternyata hanya manusia biasa yang mampu bertahan selama ini berkat ilmu pengetahuan. Atau dengan kata lain , beliau bukan Dewa. Aku dan beberapa orang mungkin sudah setengah tahu namun tidak mau cari gara-gara. Sayangnya ketika aku ingin mencari tahu lebih dalam tentang kelereng biru ini , semua data tidak bisa diakses atau korup. Aku penasaran. Apa yang mereka maksud Bumi? Mengingat kami menemukan reruntuhan kota bangsa Brahma di sana ? Kurasa aku tidak akan pernah tahu



Aku membunuh putra semata wayang Laksamana Madya Raj di stasiun Anjing laut. Kurasa itu karma untuknya. Itu sebabnya ia sangat mengejarku. Dengan tewasnya Laksamana madya Raj , aku harap tidak ada yang mengganggu hidupku lagi. Aku lelah seseorang mengejarku karena aku membunuh keluarganya. Aku harap hidupku lebih tenang , dan ketika aku sampai di Galaksi Spiral nanti , aku dapat menjalani hidup baru yang lebih damai.



Sepertinya aku pun harus berterima kasih pada Bintang. Tanpa dia aku mungkin sudah ditangkap dan dihukum mati. Karena Bintang aku punya kesempatan melawan dan menyelamatkan yang lainnya. Tidak ada yang dapat aku bongkar lagi dari kartu memori itu. Aku matikan prosesorku , mencabut kartu memori itu , dan tak lama Bintang dan Melati masuk.



“ Tuan “



“ Sakti “



Kami bertiga pun berpelukan. Aku memeluk mereka erat-erat dan aku senang sekali mereka ada di sini.



“ Teruslah kuat Tuan , kami selalu ada di sini untukmu “



“ Kami mencintaimu Sakti. “



Mereka berdua datang padaku. Kurasa aku tidak perlu bingung memilih diantara mereka berdua.



“ aku juga mencintai kalian. Aku sangat menyayangi kalian “



Sahutku



“ kami tahu itu Sakti “



Mereka pejamkan mata mereka , mengangkat kepala mereka , lalu kami bertiga bercumbu dengan penuh cinta. Kudekap mereka , sambil kucumbu bibir-bibir mereka. Aku sangat senang sekali. Sambil memejamkan mata , mereka berdua terus mencumbu bibirku. Lidah kami saling beradu-adu lalu kami pun duduk di pinggir kasur. Mereka berdua duduk di pangkuanku dan kami mulai bicara serius



“ aku sayang kalian berdua. Kalian semua harta berharga di hidupku. Ketika Kita tiba nanti , rencananya aku ingin menikahi kalian , berdua. Bagaimana menurut kalian ?”



Melati tersenyum malu. Bintang tertawa lalu ia menjawab



“ kenapa gak? Di desaku banyak yang seperti itu ? Saudagar , kepada suku. Kenapa kita tidak?”



Melati makin tertawa malu



“ bolehlah , asal aku jadi ratu. Bintang jadi selir ya. “



Mereka berdua tertawa. Aku senang cerita cinta ini tidak harus rumit seperti di sinetron Indosiar , atau seperti drama-drama Korea . Aku pilih dua-duanya dan aku pikir tidak ada salahnya. Mereka pun setuju. Malam itu aku berbaring di kasurku dengan Melati di sebelah kiri , dan Bintang di sebelah kanan.



“ nanti kalo kita hamilnya berbarengan , kamu jangan protes ya Sakti “



“ benar Tuan , kami tidak ingin ada orang lain lagi. “



Aku tertawa sampai perutku terasa sakit. Mereka ikut tertawa terpingkal-Pingkal. Kami kembali bercumbu mesra dan saling melepas pakaian kami, sampai kami bertiga sama-sama bugil di atas kasur itu. Aku senang kasur itu cukup besar untuk kami bertiga.



Mereka remas batang kemaluanku sambil terus mencumbu ganas bibirku. Kemaluanku membesar , dan membesar , lalu mereka pun mulai mengocoknya naik turun. Lidah kami saling melilit satu sama lain dan bibir mereka terus mengecup-ngecup , menghisap-hisap ganas bibirku. Kedua tanganku meremas buah dada mereka dengan gemas dan mereka pun mulai mendesah sambil terus mencumbu bibirku.



Mereka menghentikan cumbuan mereka. Mereka pun turun menempatkan wajah-wajah manis mereka di antara selangkanganku. Dengan masih mengusap dan meremas batang penisku , mereka menjilati setiap sisinya. Lidah mereka merayap dari bawah ke tas. Hingga tiba di kepala penisku. Mereka menyapu bersih kepala penisku , melumurinya dengan air liur mereka sambil tersenyum genit , dan sambil memejamkan mata kuremas kepala mereka , membelai rambut mereka yang sama panjangnya dengan jemariku , menikmati permainan lidah mereka.



Secara bergantian mereka melahap batang penisku. Melati mulai mengulum-ngulumi batang kemaluanku sementara bintang dengan liarnya melahap buah zakarku sambil mengocok-ngocok ganas batang penisku yang semakin mengeras. Sensasinya sangat luar biasa. Aku berusaha bertahan dari gempuran bibir mereka yang hebat , dan secara tak sadar aku mulai mendesah hebat. Mereka tertawa genit dan kuluman mereka pun semakin bertambah liar.



Mereka berdua menungging di atas kasur siap untuk permainan puncak. Kudekup pinggul Melati dan mengguncangnya lebih dulu. Ia mendesah hebat menahan hujaman-hujaman kemaluanku. Kuremas buah dadanya dari belakang dan tanpa ampun kusodok lubang kemaluannya sedahsyat-dahsyatnya. Bintang mendekup badanku , lalu kami pun bercumbu liar. Kucumbu bibirnya sambil terus mengguncang-guncang tubuh Melati sekencang mungkin.



“ ahh Sakti ahhh pelankan sedikit ahh ohhh ohhh “



Melati menundukkan kepalanya , meremas kasur dan tak lama ia orgasme hebat sewaktu aku masih menggenjotnya. Tubuhnya berkedut hebat. Aku cabut penisku , lalu kurebahkan tubuh Bintang tepat di sampingnya. Aku hujamkan penisku dengan nafsu dan sambil memekik terkejut , Bintang berbisik lirih



“ Guncang tubuhku sekuat yang kau mau Tuan. Aku milikmu malam ini , ooohhh ahhh Tuan ahh “



Ia memohon agar aku mengguncangnya sekuat yang aku bisa . Aku melakukannya. Kuremas buah dadanya dan tanpa ampun aku hujamkan penisku ke lubang kemaluannya sekencang mungkin. Ia mendesah-desah liar , sambil memekik-mekik keras. Setelah orgasme hebat , Melati kembali memeluk tubuhku dan sambil membelai dada bidangku dengan nafsunya ia berbisik



“ Kau memang luar biasa “



Dan kami kembali bercumbu liar. Ia dekap tubuhku erat-erat agar tubuhnya tak terlepas dari tubuhku. Kugenjot kemaluan Bintang sekeras kerasnya lalu aku rebahkan Melati di sampingnya. kami pun kembali bercumbu bertiga seliar-liarnya. Mereka mendekap tubuhku , mencegahku lepas dari dekapan mereka . Bintang lalu orgasme hebat dan aku pun sudah tak tahan lagi. Aku cabut kemaluanku lalu ejakalusi sekeras-kerasnya. Air maniku memuncrat deras membanjiri tubuh sexy mereka. Mereka mendesah pasrah. Aku pun jatuh kepelukan mereka dan kami seketika lemas bersama-sama di atas kasur itu.



“ Aku menikmatinya Tuan. Aku selalu senang ketika kau menggagahiku dengan liar“



“ Aku lemas Sakti. Ku mohon Lakukan dengan lebih berperasaan. Tubuhku terasa remuk “



Kami melakukan adegan bejat itu beberapa kali. Di ronde kedua aku membiarkan mereka berbaring di atas kasurku sementara aku menjilati kemaluan mereka secara bergantian. Aku sangat senang ketika mereka mendesah bersama-sama. Dan lebih luar biasa lagi ketika mereka orgasme bersama-sama.



Kami terus melakukannya sambil kami lemas dan tidak sanggup bergerak lagi. Saat aku buka mataku , aku senang ketika aku melihat kedua malaikat cantikku berada di sampingku , apalagi tanpa busana. Benar-benar mimpi jadi nyata. Mempunyai dua gadis sempurna di kiri dan kananku. Ketika mereka bangun , kami kembali melakukannya , lebih liar dan lebih panas lagi. Kami melakukan sex sepuas-puasnya , di saat dunia mungkin masih berkabung karena hilangnya salah satu Panglima terbaik mereka.



“ hei Maya , mereka bertiga sudah berhari-hari kok gak keluar-keluar ya?”



“ gak tahu , kan ada makanan di dalam sama. Lagian mereka bertiga lagi “bulan madu” , jangan diganggu “



Kami keluar saat kami kehabisan makanan , dan pakaian. Aku keluar dengan celana pendek dan kaos tanpa lengan , sedangkan mereka berdua keluar hanya mengenakan handuk. Kami berjalan bertiga kebelakang menuju ruang mencuci, sambil menenteng pakaian-pakaian kami. Ruang mencuci bersebelahan dengan kamar mandi umum. Githa dan Maya aku tugaskan untuk mencuci tapi karena mereka tidak berani masuk kamar kami selama kami mengunci diri , kurasa aku akan mengajari kedua gadis ini bagaimana caranya mencuci dengan mesin



Kapal masih dalam perjalanan dengan kecepatan hyperspace menuju galaxy Spiral. Masih hampir sebulan lagi sampai kami tiba di sana. Aku mengajari gadis-gadis ini bagaimana cara menggunakan mesin cuci , setidaknya untuk menghabiskan waktu bersama mereka. Melati mudah menangkap apa yang aku jelaskan namun butuh beberapa kali penjelasan untuk menjelaskannya pada Bintang. Ia bahkan akhirnya tertawa dan berkata kalau ia mungkin akan mencuci dengan air terjun kecil alias keran , dan menjemur pakaiannya di bawah lampu karena menurutnya lebih mudah. Melati tertawa dan menjawab kalau ia akan mengajari bintang sampai ia mengerti semuanya



Aku mengambil seragam dinas keseahatan untuk mereka berdua lalu kami kembali ke kamar. Kami mandi bergantian dan mereka pun mengenakan seragam yang aku berikan. Mereka kini mirip seperti sepasang perawat muda yang baru saja dinas ke luar planet. Aku jadi ingat masa-masa pertama kali menjadi dokter , dan pertama kali waktu aku membuka rumah sakitku sendiri.



“ bagaimana kalau Tuan ajak kami berkeliling sambil menceritakannya?”



“ itu ide bagus Sakti “



“ baiklah ayo ikut aku. “



Aku mengajak mereka pertama-tama ke ruang ugd di mana aku biasanya melaksanakan tugas. Sebelumnya aku menjelaskan pada mereka kalau kapal ini sebelumnya adalah sebuah LST, dengan sebuah rumah sakit kecil di dalamnya. Ruang UGD ini berada di lantai dua tak jauh dari kamarku , dan sebelumnya ini hanyalah rumah sakit mini yang merawat prajurit yang terluka.



Ada dua kasur di sana , lengkap dengan peralatan medis , dan sebuah bilik penyembuh. Bilik penyembuh adalah sebuah kasur dapat menyembuhkan luka dan penyakit secara otomatis. Bilik penyembuh di rumah sakit ini adalah versi sipil , yang artinya hanya dapat menyembuhkan luka , tidak dapat meregenerasi bagian tubuh yang hilang atau mati. Mesin ini juga dapat menyembahnya sejumlah penyakit namun beberapa penyakit keras tidak masuk ke dalam daftarnya.



Aku hendak mengurus kepemilikan bilik penyembuh yang lebih canggih lagi , contohnya yang dapat menumbuhkan kaki yang cacat atau hilang karena ledakan atau penyiksaan, atau bahkan yang dapat menyembuhkan penyakit jantung hingga kanker. Namun hanya pejabat setara laksamana yang dapat memilikinya. Aku dengar bilik penyembuh milik Prabu Agung dapat memundurkan umur , yang menjelaskan kenapa beliau selalu terlihat seperti remaja 18 tahun.



“ memundurkan umur? Wah , sihir yang sangat menakjubkan “



Sahut Bintang



“ itu semua bukan sihir nona. Itulah ilmu pengetahuan.”



Ilmu pengetahuan yang menurut kisah Prabu Agung , memungkinkan kami membasmi Kerajaan Dewa , Jin, Makhluk Asing dan merebut Bima sakti. Sayangnya teknologi berjalan lambat sejak migrasi Agung , dan aneksasi Galaksi Bima Sakti terjadi. Melati seperti tidak terkejut lagi dengan apa yang ia lihat , yang menandakan peradaban di bawah laut bumi mungkin setara dengan peradaban kami , atau bahkan lebih maju lagi.



Aku pun menceritakan kepada mereka kalau aku dulu punya dokter ahli kecantikan. Mereka juga sudah tahu kalau dokter itu adalah mantan pacarku sendiri. Mereka Cuma mengancam kalau aku tidak boleh macam-macam lagi karena aku sudah punya mereka berdua , yang mana menurut mereka , seharusnya sudah lebih dari cukup. Aku pun tertawa



“ tenanglah sayang-sayangku , itu semua tidak akan terjadi “


Tamat Season 2
 
Nice hu digarap bareng tu bintang dan melati
 
Episode 24


Aku mengajak mereka berkeliling kapal. Aku mengajak mereka melihat apotik , melihat ruang bersalin , bahkan aku mengajak mereka melihat ruang mesin , hangar , hingga ke muatan kapal. Aku baru menyadari jika sebagian kecil muatan kapal telah di konversi menjadi ladang non atmosfer. Aku melihat berbagai macam sayuran , buah-buahan , hingga masi yang ditanam secara non atmosfer , yang mungkin cukup untuk konsumsi ratusan orang.



“ hebat , ada sawah di bawah sini “



Bahkan proses perawatannya dilakukan secara robotik. Beberapa drone mini berterbangan mengurus tumbuh-tumbuhan tersebut. Aku tidak menyadarinya sebelumnya waktu menyergap marinir-marinir itu . Muatan kapal memang sangatlah luas , sehingga cukup untuk mengangkut persediaan untuk satu batalion pasukan.



Ada cukup banyak berlian merah di muatan kapal yang jika kujual maka cukup untuk membeli sebuah kapal pencegat. Itu jumlah yang sangat besar , katakanlah mungkin sekitar 10 Miliar di dunia kalian. Meskipun , berlian yang disimpan tidak sampai setengah muatan asli kapal. Lebih dari seperempat muatan dikonversi menjadi ladang , dan sisanya digunakan untuk menyimpan kontainer drone pemburu. Kami juga melihat garasi dan mendapati sebuah Rover marinir , yang dipersenjatai dengan sebuah meriam plasma 30mm.



Kami lalu kembali ke lantai dua dan mampir ke ruang peristirahatan dokter serta perawat , di mana Maya dan Githa berada. Ada berbagai macam hiburan di ruang peristirahatan , seperti permainan konsol , Monitor , tablet serta prosesor untuk mengakses jaringan , dan berbagai hiburan lainnya. Ada dua kamar dokter di sana , masing-masing dengan dua kasur tunggal , serta dua asrama perawat dengan masing-masing delapan kasur tingkat. Ketika kami masuk , Maya dan Githa sedang beristirahat sambil menonton drama yang disimpan di monitor.



“ hei! Kalian akhirnya ke sini!”



Githa menyapa kami. Kedua gadis ini lalu bergabung bersama mereka. Aku duduk santai sambil mengambil dan meminum sebuah soda. Aku mengambil sebuah konsol mini , dan mulai bermain , sementara mereka bersantai-santai sambil menonton drama.



Anjungan juga memiliki kamar tidur untuk awak kapal. Anjungan memiliki dua lantai , di mana lantai satu untuk Nahkoda , pendamping dan operator , dan lantai dua untuk penembak , navigator serta teknisi. Sekarang Rama bertindak sebagai Nahkoda sedangkan Saras sebagai penembak , navigator , sampai Operator dalam waktu bersamaan. Rencananya aku ingin melatih Githa dan Maya menjadi awak kapal walaupun pasti tidak mudah. Lalu tiba-tiba , aku tertidur.



Aku terbangun di sebuah kapsul , di kabin yang sangat sempit. Kabin itu sudah usang dan sangat tua. Aku bangkit dari kapsul itu , dan aku melihat sebuah seragam antariksa digantungkan di dekat pintu. Seragam itu sangat kuno. Mungkin sama seperti seragam antariksa di dunia kalian , pada masa Uni Soviet. Di dunia kami seragam itu adalah seragam pada masa sebelum Migrasi Agung.



Aku kenakan seragam itu dan melangkah keluar. Aku entah bagaimana berada di sebuah stasiun antariksa tua. Aku tidak tahu apakah ada orang di stasiun itu, dan bagaimana bisa aku di sana. Aku berjalan menyusuri stasiun yang gelap itu , sampai aku menemukan sebuah elevator menuju permukaan.



Aku naik ke permukaan. Stasiun ini masih beroperasi tapi tidak ada siapa-siapa di sini. Biasanya sebuah stasiun akan kehabisan daya tanpa perawatan selama beberapa tahun , atau bahkan meledak karena tanpa pengawasan , artinya tidak ada yang mengawasi apabila akan ada marabahaya. Tapi stasiun ini sepertinya masih berdiri entah bagaimana caranya.



Aku berjalan menuju gerbang keluar. Ketika tekanan berubah , gravitasi pun berubah dengan drastis di luar sana. Tidak ada udara , artinya aku mengambang seperti kertas kurang lebih seperti ketika aku menjelajah bulan pada umumnya. Aku melihat ke sekitar dan tidak ada sinar bintang di seluruh penjuru cakrawala. Semua tampak kosong , seperti berada di sebuah kekosongan yang memisahkan satu galaksi dengan yang lainnya. Stasiun ini berada di sebuah Asteroid. Dan aku hanya melihat satu cahaya



Cahaya itu sangat mengerikan. Cahaya itu bukan berasal dari sebuah bintang atau matahari , melainkan dari sebuah kabut nebula berwarna merah menyala-nyala, berbentuk menyerupai sebuah mata. Kami mungkin berjarak sangat dekat , atau kabut Nebula itu , berukuran sangat besar. Mungkin ratusan hingga ribuan tahun cahaya.



“ selamat datang di duniaku , bangsa Arya “



Sebuah suara muncul di kominikatorku. Aku menoleh ke kiri dan ke kanan. Namun aku tidak melihat siapa-siapa di sekitarku.



“ siapa kau? Di mana aku?”



“ aku berada di hadapanmu Sakti. Akulah Kamun Ra , Kaisar penguasa Jagad Raya yang sebenarnya “



Aku tidak melihat siapa-siapa di depanku. Apakah jangan-jangan , Kabut merah itu berbicara padaku. Itu tidak mungkin. Tapi tidak ada siapa-siapa di sana kecuali aku dan kabut itu.



“ Makhluk apa kau ini?”



“ kami hanya sebuah zat yang diciptakan dari api , dan terjebak di tengah kekosongan ini. “



Tidak salah lagi. Aku tak menyangka sebuah kabut nebula raksasa akan berbicara padaku lewat komunikator. Ini di luar nalarku. Aku kira , Kaisar Iblis , Dewa Dewi yang mereka hadapi Ribuan tahun lalu adalah sekumpulan bajingan berwujud menyerupai hewan atau manusia. Tidak ada catatan yang mengatakan mereka sebuah kabut raksasa dengan diameter ribuan tahun cahaya.



“ mereka hanya membunuh wujud samaranku saja. Mereka dapat membantai kaumku , menghancurkan dan merebut duniaku demi dunia mereka namun tidak ada yang dapat membunuhku. Apalagi seorang Dewa palsu. Aku kekal di kekosongan ini sampai mereka hancur dengan sendirinya. “



Samaran? Apa artinya ia dapat merunah wujud menjadi manusia atau semacamnya? Dan untuk apa dia Memanggilku ke dunia ini?



“ aku dan bangsamu dahulu adalah teman yang akrab. Aku membantu bangsa kalian menyelamatkan diri dari bumi , menuju rumah baru kalian , Brahmaloka. Aku yang membantu kalian membangun peradaban baru , sampai pimpinan kalian bermain peran menjadi seorang Dewa palsu , dan berbalik menyerang kami. “



“ jadi apa maumu? “



“ Kita berdua sangat berbeda , Sakti. Kau manusia , sedangkan kami tak berwujud. Aku ingin menyelesaikan apa yang aku mulai. Namun aku tidak mampu melakukannya sendirian. Aku membutuhkanmu , untuk menggulingkan dan membunuh Prabu Agung. Menyelamatkan Jagad Rayamu dari kehancuran”



Aku tertawa geli. Menghancurkan Prabu Agung. Aku rasa ribuan kapal pun tidak akan membantuku sedikit pun. Jika Iblis pun tidak mampu mengalahkan mereka , aku ragu manusia biasa sepertiku mampu.



“ aku tidak mampu. Dan aku tidak peduli dengan apa yang akan terjadi pada Jagad raya ini “



“ Begitukah?”



Kamun Ra lalu menunjukkan sebuah gambaran apa yang akan terjadi . Aku melihat Bumi , tempat kelahiran Melati dan Bintang. Dahulu dunia tak berbentuk. Sebuah ledakan terjadi dan terciptalah Jagad Raya. Serpihan ledakan itu dinamakan serpihan api pertama. Dan kemampuannya melewati akal sehat manusia



Jin mengambil serpihan itu untuk ilmu sihirnya. Dewa Dewi merebutnya demi mempercantik rupa mereka dan agar mereka hidup selamanya. Makhluk asing menggunakannya sebagai senjata untuk saling membunuh satu sama lain. Sedangkan manusia bumi , anak cucu Adam , menggunakannya untuk ilmu pengetahuan. Sebuah peradaban baru muncul di planet Bumi. Peradaban dengan ilmu pengetahuan sebagai pondasinya . Peradaban manusia.



Bumi perlahan berubah. Lalu perlahan aku melihat Bumi berangsur memburuk dan akhirnya mati. Planet biru itu berubah menjadi merah. Samudra itu mengering , hutan-hutan mati , makhluk hidup punah dan aku melihat kapal-kapal besar meninggalkan planet itu , terbengkalai.



“ aku melihat pandanganmu berbeda ketika kau melihat dunia itu mati. Kau tidak akan rela itu terjadi. Itu hanya gambaran kecil dari apa yang terjadi. Tak sampai seribu tahun lagi , Bangsa kalian akan tersebar nyaris ke seluruh sudut Jagad Raya , dan ketika itu terjadi maka kiamat tidak terhindarkan. Aku ingin kau memuaskan Pimpinan Agung , dan mengembalikan keseimbangan”



“ tapi aku bukan siapa-siapa . Aku hanya orang bodoh. Apa yang aku punya sehingga kau mempercayaiku? Pasti ada seseorang yang lebih cocok untuk pekerjaan ini. Ayahanda kekasihku Melati contohnya?”



“ menarik. Ryujin. Kaisar Agung penguasa lautan dalam. Aku pasti telah memanggilnya jika ia mampu. Aku Memanggilmu karena aku tahu apa yang akan kau lakukan “



“ Lagipula , aku tahu hubunganmu antara Prabu Agung. Ialah yang membinasakan keluargaku, untuk alasan yang konyol. Ayahmu menjalankan penambangan ilegal di planet bumi , mengeruk bumi untuk dirinya sendiri. Ayahmu tahu planet itu planet terkaya di seluruh penjuru galaksi. Ayahmu tahu potensi yang dimilikinya. Sehingga ia , dengan seluruh droid yang ia ciptakan , mengeruk Bumi dan menjalankan penambangan ilegal di planet itu. Prabu Agung tidak ingin ada yang menyainginya . Lebih lagi ia takut jika rakyatnya tahu tentang keberadaan bumi , maka kebenaran yang sebenarnya akan terungkap. Itulah operasi kelereng biru yang sebenarnya Operasi menjaga kerahasiaan Bumi. “



Sebuah data lalu muncul di layarku. Sebuah data yang menunjukkan jika bangsa Kami bukan lahir dan berasal dari Brahmaloka seperti yang Prabu Agung ceritakan. Data itu menggambarkan sebuah peradaban maju puluhan ribu yang lalu, di permukaan planet bumi. Lalu sebuah bencana besar terjadi . Perubahan iklim tidak terhindari dan mereka mulai membuat kapal-kapal raksasa lalu meninggalkan bumi selamanya.



Kapal-kapal raksasa itu tiba di Planet kembaran bumi , yang akhirnya menjadi Brahmaloka. Dari miliaran rakyat bumi , mungkin tidak sampai jutaan yang akhirnya tiba di Brahmaloka. Sebuah peradaban baru dimulai. Dan aku melihat Prabu Agung , memimpin bawahan-bawahannya , menciptakan peradaban baru.



Prabu Agung bersih keras mengatakan kepada dunia jika ialah yang menciptakan semua kehidupan di Brahmaloka , dan ialah yang akan menciptakan kehidupan di dunia yang lainnya di seluruh penjuru Jagad raya. Itu menjadi dasar bagi Migrasi Agung. Menggunakan Ilmu pengetahuan demi menciptakan dunia baru di seluruh Jagad Raya. Walaupun yang terjadi justru sebaliknya. Namun menurut data ini , dia tak ubahnya seperti manusia biasa. Ia hanya memimpin migrasi ke Brahmaloka. Namun mereka semua yang mengingatnya mungkin telah musnah. Sekarang semua orang hanya mempercayai jika Pimpinan Agunglah yang menciptakan kehidupan di Brahmaloka.



Raja , adalah sebutan untuk penguasa di planet bumi. Mereka menjadi tulang punggung dari Migrasi ke brahmaloka karena mereka tidak ingin warisan mereka musnah ditelan bencana besar. Ada bangsa kulit kuning , bangsa keling , bangsa Arya , bangsa Melayu dan Bangsa Jawa. Namun Prabu Agung mengkhianati mereka dan menciptakan peradabannya sendiri , bahkan menganggap dirinya sebagai Dewa. Raja di dunia kami menjadi sebutan untuk pengikut-pengikut setia Praby Agung , dan aku ragu ada yang tahu atau peduli apa yang sebenarnya terjadi.



Dengan mengeruk Bumi dan menjalani Penambangan ilegal , ayah mungkin membuat Prabu Agung takut rahasia itu terbobgkar. Droid yang Ayahku ciptakan mengendalikan diri mereka sendiri dengan bantuan kecerdasan buatan. Dengan pasukan Droid itu, Ayah mengeruk Bumi nyaris tanpa perlawanan dan menjalankan penambangan Ilegal. Angkatan Bersenjata tahu yang sebenarnya dan akhirnya menghabisi Ayahku karena pengkhianatan.



“ Aku bukan Ayahku , Kamun Ra. Jika mereka tetap datang , maka aku akan meladeni mereka. Tapi aku tidak berniat memulai sebuah genosida. Maaf mengecewakanmu “



Namun makhluk itu justru tertawa terpingkal-Pingkal



“ aku dapat merasakan kebencian yang sangat besar di dalam dirimu Sakti. Dan bukan genosida lah yang aku maksud. Kau sendiri yang mengatakannya. Pembicaraan ini selesai “



Dan saat itu juga aku terbangun dari mimpiku.



“ Tuan? Tuan?”



Tiba-tiba saja wajah bintang sudah berada di dekat wajahku. Ia bilang aku tertidur beberapa menit dan ia membangunkanku untuk menawariku makan siang. Aku mengangguk , dan ia pun segera menyiapkan makan siang. Ia bilang ia ingin belajar menyiapkannya bersama yang lainnya.



Semua itu memang mimpi. Namun data yang ia kirimkan benar-benar ada di komunikatorku. Aku membukanya dan melihat kembali data-data itu. Aku melihat sisi gelap ayahku, yang menciptakan drone-drone pembunuh , untuh menjalankan penambangan ilegal di kelereng biru. Salah drone itu , adalah drone yang aku gunakan untuk menyapu bersih kapal musuh. Itu hanya salah satu drone yang Ia gunakan.



Drone-drone itu sendiri diciptakan oleh banyak orang. Setiap model , diciptakan oleh orang berbeda. Mereka semua dibiayai oleh perusahaan Ayahku secara rahasia untuk menciptakan drone-drone tersebut. Aku bingung bagaimana ia mendapatkan data-data ini. Aku tidak tahu jika kaum Dewa Dewi juga mengerti IT.



Tapi aku memutuskan untuk tidak melakukan apa yang ayahku mulai. Jika benar memang beliau melakukan itu , maka aku tidak mau menjadi seperti beliau. Jika benar Prabu Agung yang mengutus pembunuhan itu , sementara laksamana Madya Raj hanya menjadi eksekutornya , kurasa aku hampir tak punya cara untuk membalaskan dendam mereka. Aku hanya manusia biasa , dia manusia setengah dewa. Aku mungkin bisa menenggelamkan satu atau dua kapal Angkatan bersenjata , tapi melawan seluruh Militer Kerajaan , itu sesuatu yang tidak mungkin. Aku hanya berharap Karma akan datang membalas apa yang telah bajingan ini lakukan.



Aku menyimpan data-data itu di komunikator itu secara rahasia. Aku tidak tahu apakah aku akan membukanya kembali , atau tidak. Yang pasti aku tidak tertarik dengan apa yang ditawarkan Iblis itu. Aku sudah mendapat apa yang aku mau dan itu menurutku sudah cukup. Aku hanya ingin memulai hidup baru yang aman. Bersama kedua gadis ini. Aku simpan komunikatorku dan tak lama mereka pun kembali bersama makan siangku. Aku mencintai mereka berdua. Dan aku tidak mau merusak kehidupan mereka , hanya demi dendam yang mungkin tidak akan ada ujungnya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd