Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Catatan si Iqbal: Pengemudi Penikmat Perempuan (Update Series)

Melia Series : Anonymously Fun (Part 1)​


Mulustrasi


Melia


Toyota Voxy


Parkiran Mall


flyover

Flashback di awal 2019, saat itu aku mengambil cuti panjang 1 bulan karena baru saja menyelesaikan project kantor yang bikin kaki di kepala, kepala di kaki. Tapi cuti sepanjang ini jujur membosankan. Hanya road trip 2 minggu, sisanya berakhir di rumah. Apalagi wanita-wanita kontak 911 “rutin” untuk urusan sex juga lagi sibuk semua (padahal sisa 2 saat itu, tapi berasa kaya playboy yaa :p)

Sampai akhirnya aku diajak bertemu oleh rekan project yang saat ini sedang membangun agency creative. Pertemuan kami pun berjalan lancar, hingga topik after meeting bergeser ke hal yang gak jauh-jauh dari selangkangan. Apalagi rekan project-ku ini terkenal rajin “bungkus” wanita di bilangan segitiga SCBD-Senopati-Gunawarman.

Tapi kali ini, ceritanya berbeda, dia pamer jika baru saja bungkus wanita lewat aplikasi ungu yang nama bahasa inggrisnya ada “hembusan” (cari tau sendiri yess).

Leonardo: Brooohhh, liat dong bungkusan gue semalem? Mix nih bro, indo-aussie!​
Iqbal: Lah anjing! Bisa-bisaan lu bungkus cewek cakep gitu..​
Leonardo: Makanya coba ni apps. Sensasinya beda, biar idup lu gak flat. Kalo hoki ya tokcer, kalo amsyong ya terima resiko.​
Iqbal: Awas aja tau-tau gue ketemunya sama batangan, gue hajar abis-abisan lu ntar..​
Leonardo: Iris kuping gue kalo sampe dapet batangan. Lu carinya yang cewek juga tapi, minimal minta PAP ato ya lu gimana dah buat confirm ini cewek apa jadi-jadian. Bisa lu…​

Waduh, bener-bener ditantang juga sama kawan ini. Sebagai penganut prinsip “Namanya cobaan ya dicobain”, okay ku downloadlah aplikasi ini. Dan oh ternyata aplikasi ini adalah aplikasi chat dan postingan anonymous.

Postingan yang kubaca rata-rata memang random, ada yang minta uang, open BO, ada yang minta rate, dll. Tapi, iseng ah coba posting satu topik, pengen tau aja bisa gak hadir di tengah postingan isi selangkangan-selangkangan ini..

“Tempat apa di Jakarta yang indah di malam hari? Posisi dari mega kuningan.”

Itulah postinganku yang perdana. So far memang ada beberapa rekomendasi, dan adalah satu anonymous yang seakan punya referensi yang cukup lengkap, sampai dengan isengnya aku langsung iseng tanya mau gak temenin ke tempat-tempat itu? Gak sampai 3 menit, agree dong. Baiklah…


Kami pun janjian di salah satu cafe di mall sekitaran jalan kuningan. Aku sengaja datang 30 menit sebelum waktunya dengan kursi outdoor, sedangkan janji kami bertemu di indoor.

Ah paling juga bohongan, pikirku. Ekspektasi kurendahkan habis, ya lagi ngapain banget gitu rela-rela ke sini untuk ketemu sama stranger. Kalo yang dateng secakep Wulan Guritno si alhamdulillah, kalo tau-tau yang dateng Pretty Asmara ya bubar jalan.

Melia: Hai, kamu yang di (sebut nama aplikasi) ya?​
Iqbal: Eh,.. iya-iya.​
Melia: Aku kira nunggunya di dalam, kok di luar kamu?​
Iqbal: Eh, iya ya? Lupa aku jujur. Tadi malah ambil kursi diluar aja.​
Melia: Disini aja kali ya, males juga di dalem. Gak bisa sebat. Gpp kan?​

Wah. Rare item nih!

Didepan mataku nampak sosok gadis berparas cantik khas dataran Sunda, berhijab khas hijabers masa kini, tapi juga “tipis-tipis” hadirkan elemen wild dalam hidupnya. Meski hanya mengunakan blazer + blouse dan rok, lekukan tubuhnya pun seakan tergambar baik. Oke, hoki lah.

Topik pembahasan pun mengalir seiring waktu ngobrol kami yang tak sadar sudah berganti dari sore menjadi malam. Dari niat ngopi jadi sekalian dinner. Pembahasan antar kami pun terasa nyambung, karena kami sama-sama asli sunda. Hanya saja dia dari Sumedang, di Jakarta ambil kuliah sambil kerja freelance, sama-sama satu genre musik/film/series, dan banyak lagi. Macam sedang kencan perdana saja rasanya.

Namun sebelum menuju kegiatan night drive ini, kami pun memilih menonton film terlebih dahulu, sambil nunggu ganjil genap selesai. Terpilihlah satu film, yang menjadi momen kami membangun “chemistry”.

Iqbal: Eh pas nih film kelar jalanan sepi, jadi amankan nightdrive?​
Melia: Aman kok, tapi aku sampe jam 3 ya, karena mau ke gambir.​
Iqbal: Baru juga jam 10, bisalah.​
Melia: Sippp..​

Akhirnya kami pun menuju parkiran dimana si mobil bongsorku, Toyota Voxy, bersandar. Agak menarik lokasi parkirku ini di pojok yang secara view banyak dead zone, alias kehalang tembok atau kalo ada mobil lebih ketutup. Belum lagi jarak dari mobil ke lobby parkir cukup jauh, karena saat siang aku parkir itu lantai sudah penuh. Tapi positifnya, view langit jakarta lagi-lagi bisa dilihat indah dari atas parkiran ini.


Melia: Hebat ya kamu, cowok kerja di jakarta tapi enggak ngerokok sama sekali. Bingung akutuh (sembari menyalakan rokok Malboro merah)
Iqbal: Ya, aku gak nemu sensasinya aja sih. Tapi i’m fine ngerokok ato vape, selama enggak di mobil ya​
Melia: Ohhh, (celingak celinguk liat situasi). Kalau ini di-rokok baru ya berasa sensasinya? (reflek tangannya kini berada tepat di resleting jeansku dan seakan ingin meremas kontolku dari luar).
Iqbal: Hey.. Nackal ya kamu.. (reflek kuciumi bibirnya sembari kupegang kepalanya)
Melia: Bentar dong.. (dimatikan rokoknya), kamu liat sekitar yaa.. (lalu jongkok menghadap kontolku)

Gila! Public Sex banget nih?
Sama hijaber pula?
Mimpi apa semalam…


Berhubung posisi awal Melia bersandar di mobilku, jadi saat dia jongkok dan mencoba menghisap “rokok alami” milikku, posisinya cukup tertutup dari visibilitas luar. Kendati demikian, mataku awas membaca situasi, dengan mobil sudah kubuka sedikit pintunya, sehingga aku dan Melia bisa segera kabur jika amit-amit ketahuan.

Iqbal: Mmm​
Melia: Masih aman kan?​
Iqbal: (aku berikan jempol keatas)
Melia: Jangan sampe berisik ya, tahan… Mmpph Mpphh​

Kali ini aksi Melia tak hanya sekedar menghisap kontolku, lidahnya mulai bermain di palkon sembari sesekali mengocok kencang batang kontolku. Skill BJ-nya masih oke, debatable, tapi aksi sex-nya ini beyond average. Mana pernah aku di BJ tapi posisi di parkiran mall, diluar mobil pula. Sungguh mengundang bahaya sekali!

Tak mau kalah, aku pun mulai memberikan reflek serangan. Mencoba menurunkan tanganku meraih bongkahan toketnya, tapi ditepis oleh Melia. Seakan menegaskan posisiku sebagai penjaga situasi kondisi,

Iqbal: Mel.. (disini nafasku makin tak karuan, sebenarnya tinggal sedikit lagi aku crot keluar)
Melia: MMmpppp Mmpphh (justru malah dipercepat ritme sepongannya yang buat aku makin gila)

Peduli setan, aku sudah tak kuat. Ku langsung pegang kepalanya untuk mentok ke kontolku, dan langsung ku muncratkan lelehan sperma segar yang sudah berminggu-minggu belum dikeluarkan...

Melia: Fuck.. Gak bisa nafas gue.​
Iqbal: Ahh ahh. ahhh..​
Melia: Tanggung jawab ya..​

Hah, tanggung jawab? Apa maksudnya?

Ah daripada kami berlama-lama disitu, sebelum nanti dicurigai juga, kami pun bergegas berjalan menuju rute nightdrive yang hanya berkisar di kawasan flyover satrio dan HI-Senayan-HI.

Melia: Kamu tanggung jawab ya!​
Iqbal: Waduh, maap-maap. Khawatir takut bercecer di lantai soalnya..​
Melia: Hahaha, enggak usah panik dong ganteng.. Gak susah kok tanggung jawabnya.. Pinjem tangan kamu ya satu.​


Wah. Ujian menyetir night drive dimulai disini. Satu tangan kananku fokus pada kemudi, namun satu tanganku dipaksanya mengeksplor tubuhnya. Dari kepala, turun ke area dadanya, dimana dari sela kancing blousenya diarahkan jariku menemukan “jalan” menuju bongkahan susunya.

Melia: Kamu harus fokus nyetir aja ya, cuma tangan kiri yang boleh nackal sama tubuh aku (bisiknya ke telingaku)

Saat tanganku sudah menemukan jalan menuju bongkahan toket yang cukup membuatku penasaran, aku terkejut karena dari sorot pandangku terlihat Melia sedang membuka satu per satu kancing blouse-nya, sampai hanya tersisa bra yang dengan mudah ia lepas dan jatuhkan ke lantai.

Melia: Gimana pak Iqbal? Nyetirnya masih fokus kaannn… Liat kedepan ya, jangan ke samping.​
Iqbal: Mel… Jangan digoda-goda begini dong…​
Melia: Siapa suruh main deepthroat. (sembari tangannya coba ngeraih kontolku) Ih pak Iqbal, kok udah bangun lagi sih… (dikeluarkan kontolku dari sarangnya)..
Iqbal: Mel, ampuunnnn Ahhhh…​
Melia: Nackal si sama Melia.. Tanggung jawab dong pak Iqbal…​

Oh Tuhan! Kini tanganku mulai diarahkan ke lubang memeknya. Rabaan tanganku mendarat pada bongkahan memek basah yang tak berbulu, yang kusentuh sedikit saja sudah membangkitkan desahan nafsu Melia yang sudah memasuki RPM redline kalau di mobil.

Sungguh Berbahaya
Sungguh Menantang
Sungguh Nikmati


Melia: Iqbal, pinter banget jarinya.. aku suka dehhhh….​
Iqbal: Tapi jangan dikocokin please, aku nyetir takut salah nginjek pedall…​
Melia: Harus bisa dong, aku aja bisa tah…aaahhh kenceng banget jarinya..​

Siksaan yang sudah dimulai tak terkontrol pun mulai tidak bisa kutahan. Tepat saat lampu merah di lingkar bundaran senayan, lampu merah sedang menyala. Bodo amat, harus ku lihat tubuh Melia. Wah, saat tanganku malah makin cepat mengocok memeknya, disaat bersamaan akupun mengagumi bongkahan toketnya yang menantang gravitasi. Tidak besar tapi mancung dengan pentil yang sudah berdiri. Tak kuasa untukku menahan untuk tidak menghisap pentil tersebut..

Melia: Balll… Nackal ya, belum boleh kamutuh…​
Iqbal: sluurpp slurrppp (jilatan dan sedikit gigitan kecil kudaratkan di toketnya)
Melia: Mmhhh.. Sukaaa.. Eh bal, lampu ijo! Cepet-cepet!​

Ah sial cuma sebentar saja. Tapi okelah mobil kembali kugaspol putar balik ke HI. Dan kali ini aku nyalakan fitur cruise control agar kakiku bisa lebih aman. Sebab di satu sisi aku harus memastikan bisa menaklukan mobil MPV yang cukup bongsor ini, plus di sisi lain tanda-tanda aku bisa crot mulai nampak. Sampai sebuah teriakan pun menggema…

Melia: Bal, aaaahhkk keluaarrrrrr.​

Dicekik kontolku kencang bersamaan dengan teriakan Melia menggema se mobil. Sakit Jendral, tapi untungnya masih bisa ku tahan, Yang penting jangan sampai keluar 2x dulu sekarang. Cukup tadi di parkiran mall saja.

Iqbal: Lepasin yahhh kocokannya, nanti aku keluar lagiii…​
Melia: Okaaayyy, hukuman buat Iqbal selesai yah… enakk (kiss pipi). Sorry yah aku remes kontolnya…​
Iqbal: Iya sakit tau… (kemudian aku bisik) tapi aku puas.​
Melia: Siapa dulu, Melia! Gimana rate night drive sama aku? Skor 1-5​
Iqbal: 10 dari 5. Sering ya kamu nyiksa cowok lagi nyetir...​
Melia: Hmmm kasih tau gak yaaa… Tapi aku mau kasih tau…​
Iqbal: Apa tuh?​
Melia: Pas kamu nyicipin boobs aku, itu ada polisi tau mau deketin mobil kita, makanya aku bilang ijo, padahal masih merah lampunya. Hahaha​

Mati gue! Hampir ditangkap polisi karena asusila, plus melanggar lampu merah. Wah night drive kali ini benar-benar.. silakan gambarkan sendiri deh.

Iqbal: Untung aja gak ditangkep, yang ada ntar kamu disuruh layani pak pulici lagi.​
Melia: Takuttt.. tapi pengen juga.. Eh Mel gimana sih?!!​

Wah wah wah…

(Bersambung)​
NEXT


note penulis:

Terima kasih sudah membaca part perdana dari Melia Series, semoga suhu-suhu bakal suka dan standby nungguin perjalanan selanjutnya sama Melia bakal gimana. Syukur2 gak kalah menggelora seperti series sebelumnya ya.

BTW, berhubung ane ada kesulitan mencari mulustrasi cewek yang kira-kira menggambarkan sosok karakter yang ane bikin, perlu ada gak sih kira-kira? dan carinya yang kira2 aman dan banyak opsi dimana suhu-suhu sekalian.

Thank you.
 
Terakhir diubah:
Kacau nihhh..
Jarang2 baca thread cerita sex malah jadi baper..

Mantep suhhuuu
Hehehe antara baper sama galer suka beda tipis memang.. *si bener

Updatenya Masih di thread ini apa di bikin di thread baru lagi? Hu?
Masih disini, ane males pindah2 thread biar terpusat ceritanya di 1 lapak aje.

Kirain stephanie yg gw kenal heheh
Stephanie-nya suhu exe juga gak? Ane mah kan fiksi hahaha

Ini cerita nya keren om....
Keren sih ini hu, ditunggu petualangan iqbalnya hu
Stay tune.....
Mantap mantap
Ijin nyimak ceritanya om @quadrifoglio
Manntaaabbbb.......
Siap kang, ditunggu updatenya
Keren Juragan...
Siap suhu-suhu. Sekarang sudah ada series baru, monggo ditunggu terus yaaa...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd