Kenzakilingkar346
Kakak Semprot
- Daftar
- 19 Aug 2021
- Post
- 198
- Like diterima
- 1.005
Halo semuanya kali ini saya mau membagikan sedikit cerita dari sudut pandang kucing jalanan yang berulang kali mendapat penyiksaan, mungkin di cerita ini ada unsur extreme nya.
Cerita ini cuma imajinasi dan khayalan saja hanya untuk hiburan semata, mohon maaf kalau ada yg tidak suka dengan cerita ini. Cerita ini cuma berdasarkan info dan berita yg tersebar mengenai perlakuan tidak adil dan penyiksaan terhadap kucing jalanan/liar yg saya baca selama ini.
Note :
Kalau rame dan banyak yg minat akan saya lanjutkan tapi kalau banyak yg tidak suka akan saya hapus cerita ini.
Suatu hari di sebuah perkotaan yg ramai terdapat seekor kucing betina yang melihat para manusia sedang berlalu lalang di depannya, kucing betina itu berada di pojok sebuah bangunan kalau di lihat tempat tinggal kucing tersebut sangatlah kotor dan tidak layak, dimana tempat tidur serta untuk berteduh hanya sebuah kardus yang sudah rusak dengan keadaan sekitar yang banyak sampah bekas mamusia itu membuang bungkus makanan atau barang. Kucing betina itu melihat kegitan manusia sambil tiduran dan sekali kali juga mengendap sembunyi karena takut ketahuan pasti akan di usir, pernah suatu ketika kucing betina tersebut karena lapar sekali nekat mencuri sepotong ikan yang terlihat di meja sebuah warung di pinggir jalan karena efek lapar yg tak tertahankan akhirnya kucing betina tersebut langsung saja naik ke atas meja dan mengambil ikan tersebut tanpa melihat kalau itu akan membuatnya tersiksa, setelah ada 5 langkah sambil membawa ikan tersebut kucing betina itu menaruh ikan yg ia bawa lalu memakannya dengan lahap tanpa tahu kalau di belakangnya ada manusia. Saat enak2 makan tiba2 dari belakang sebuah benda mendarat tepat di punggungnya "buuuk" suara tersebut, membuat kucing tersebut tersungkur ketanah sampai tergeletak.
Pov kucing betina
Pada siang hari aku tetap seperti biasanya tidur2 an di kardus yg di kelilingi dengan banyak sampah sambil merasakan sakit di perut karena menahan lapar selama 3 hari, selama ini aku cuma menahan lapar ini dengan minum air bekas hujan atau air comberan. Karena selama 3 hari ini aku belum makan membuat ku ingin makan sesuatu tapi takut akan di tendang,di lepar batu atau lebih parah lagi oleh manusia jahat itu. Sambil menahan lapar aku dengan hati2 keluar dari persembuyianku lalu peegi keluar tapi sebelum keluar aku lihat suasana di luar dengan melihat sekitar sekiranya sudah aman aku pergi menuju sebuah genangan air lalu meminumnya, tapi setelah ku minum berkali kali tetap tidak menghilangkan rasa laparku ini, "uuhhh lapar sekali perutku dari 3 hari belum makan sama sekali" batin si kucing betina tersebut. karena sangat lapar sekali aku pun kembali berjalan jalan keliling kota untuk mencari sisa2 makanan yg dapat ku makan sambil bersembunyi karena takut ketahuan oleh manusia jahat itu, dan setelah perjalanan panjang aku melihat ada sisa makanan di sebuah tong sampah tersebut, "wahh ada makanan" batinku. Tapi saat aku mau menuju kesana ternyata ada sebuah mobil pengangkut sampah yang datang dan dari dalam keluar seorang manusia ku urungakan niatku untuk menuju ke tong sampah tersebut sambil menunggu di sebuah tumpukan barang dekat tong sampah dan menunggu manusia itu menjauh. Tapi nasib buruk datang manusia itu mendekat ke tong sampah itu lalu mengangkat tongnya kemudian menuang isi di dalamnya ke belakang mobil sampahnya setelah itu mengembalikan lagi tong sampah tersebut ke tempat semula dan manusia itu masuk kembali ke mobil pengangkut sampah lalu pergi begitu saja, setelah manusia itu pergi jauh aku lari menuju tong sampah tersebut dan ternyata di dalamnya sudah tidak apa2 nya lagi atau kosong, dengan terpaksa aku harus kembali menahan rasa lapar ini meskipun dalam hati kesal tapi apa daya ku yg hanya seekor kucing. Aku kembali berjalan dengan lemas mengharapkan ada yg memberi makan atau ada makanan sisa yg tergeletak, "ya ampun lapar sekali, apa tidak ada manusia yg baik hati memeberiku makan" batinku dalam setiap peejalanan.
Sampai suatu ketika aku melihat ada sepotong ikan segar yg di taruh di meja sepertinya masih belum di makan membuat rasa laparku semakin bertambah, sebelum itu aku melihat bahwa sepotong ikan tersebut terletak di meja dari sebuah warung di pinggir jalan, warung tersebut kulihat sangat sepi tidak ada seorang pun di situ dengan rasa lapar yg sangat parah aku berlari menuju temoat ikan itu tanpa memikirkan konsekuensinya lalu setelah tiba dengan nekat ku curi sepotong ikan yang terlihat di meja sebuah warung di pinggir jalan karena efek lapar yg tak tertahankan akhirnya aku langsung saja naik ke atas meja dan mengambil ikan tersebut tanpa melihat kalau itu akan membuatku menanggung resiko, kugigit sepotong ikan itu lalu membawanya peegi sejauh mungkin lalu setelah kurasa cukup aku pun menaruh sepotong ikan yang ku bawa lalu memakannya dengan lahap, "enak sekali rasanya, beginikah rasa dari ikan segar sangat beda dengan makanan sisa" batinku dengan ekspresi senang. tak berapa lama ikan itu habis kumakan terasa perutku sangat kenyang sekali hingga sampai menyisakan tulang belulangnya saja tapi rasa senang itu cuma sebentar tanpa ku ketahui dari belakang aku mendapatkan suatu pukulan tepat di daerah punggungku, "bbuukk" "aaahhhh" saat ku lirik kebelakang ternyata ada seorang manusia dengan raut wajah marah sambil membawa sapu besar.
"Dasar kucing kurang ajar itu ikan pesanan pembeli malah kau curi" kata manusia itu dengan nada marah, lalu kembali melesatkan kayunya hingga mengenai perutku yang membuat tersungkur ketanah sampai tergeletak.
"Addduuuhhh ssaakkiitt,jjjaannggaann bbbuunnnuuhh aakkuuu" teriakku tapi itu tidak akan di pahami oleh manusia karena manusia cuma mendengar meongan ku saja.
Sambil mengomel manusia itu kembali memukul mukulkan sapunya ku coba berdiri lalu berlari sekencang mungkin tapi itu seperti peecuma saja manusia tersebut dengan cepat menghadangku lalu melempar batu besar tapi dengan lihai ku hindari yang membuat manusia itu semakin marah aku berlari sambil menahan sakit di perut . Aksi kejar kejaran pun terus berlanjut hingga akhirnya aku sampai di pagar lalu memanjatnya dengan cepat tidka ketinggalan juga manusia itu sampai juga di pagar tempatku memanjat, ku panjat saja tanpa melihat kebelakang karena saking takutnya dan usahaku membuahkan hasil aku sampai di pagar yg paling atas tapi tiba2 "buuuaakk" sebuah batu besar di lemparkan oleh manusia tersebut pas mengenai perutku dan tidak itu saja aku kehilangan ke seimbangan dan terjatuh dengan keras menuju ke bawah "bboookkk" "aaahhh sssaakkiiit" jeritku kesakitan, untungnya aku jatuh di sisi alain pagar jadi manusia itu tidak bisa mengejar lagi lalu pergi menjauh.
Sambil merasakan kesakitan yg luar biasa kurasakan seperti ada sesuatu yg mau keluar dari dalam perutku, ku coba tenang serileks mungkin tapi semakin lama semakin sakit dan mual kutahan lagi selama mungkin sambil berusaha berdiri sekuat mungkin lalu berjalan dengan pelan, sekitar beberapa langkah rasa mual itu semakin bertambah hingga akhirnya bekas pukulan itu terasa sakit lagi sampai suatu ketika kurasa ingin muntah ku cari tempat yang aman tapi rasa muntah ini semakin tidak tertahankan mungkin karena efek pukulan dan lemparan dari manusia tadi, aku sudah tidak bisa menahannya lagi akhirnya "hhhoooeekkkk....ooooeekkkk....hhhheekkkk....hhheekkk...mmmeeooowwww" aku memuntahkan semua isi perutku yg kumakan tadi sampai habis tak tersisa sampai membuatku ambruk dan lemas.
Akhirnya aku pun pingsan karena tidak sanggup menahan rasa sakit ini.
Samar2 terdengar suara dari kejauhan ku paksa membuka mata ini, meskipun masih terasa pusing ku coba untuk membuka mataku dan alangkah terkejutnya karena terlihat ada seorang manusia tepat di depanku yang spontan membuatku terbangun.
"Hhheehh kurang ajar kucing siapa ini berani2nya muntah di rumah kita" terdengar suara manusia itu marah.
Mendengarnya saja sudah membuatku ketakutan setengah mati membayangkan apa yg akan terjadi pada diriku selanjutnya.
"Iiihh...jorok sekali dasar kucing jelek" suara dari manusia satunya.
Salah satu manusia itu dengan cepat menginjak ekorku membuatku semakin kesakitan padahal aku sudah menghindar tapi tetap saja ekorku kena, aku memohon ampun yg mungkin mereka dengar cuma meonganku.
"Ini setrum dia" kata manusia satunya.
"Jjjaannggaannn....ttoolloong...aampun...jjjannggannn...setrum aku. Aku memohon dengan menggerak gerakkan 4 kaki ku sambil mengeong tapi tidak di perdulikan oleh mereka.
Aku cuma bisa pasrah mungkin ini akhir bagiku apa aku akan mati di sini, kulihat dari kejauhan ada seekor kucing jantan berlari kencang lalu melompat ke muka manusia yg menginjak ekorku.
"Aaahhhh kkuuciing sialan"racau manusia itu karena mukanya tercakar oleh kucing jantan itu.
Ku manfaatkan waktu tersebut untuk melarikan diri sejauh mungkin entah berlari kemana yg penting aku bisa kabur dari cengkraman manusia jahat itu. Aku berhenti di sebuah saluran air, "hhhuuuhh...untung aku tadi masih selamat" dengan nafas tersengal sengal aku merebahkan tubuhku di situ, terlihat tubuhku penuh luka mungkin karena perlakuan para manusia jahat.
"Meong" ada seekor kucing jantan datang mengarah kepadaku yg sepertinya dia lah yg tadi menolongku, untung masih ada seekor kucing yg mau menolongku tapi ku lihat dia seperti menyeret kaki bagian belakangnya kuhampiri lalu kuperiksa ternyata kakinya lumpuh mungkin akibat dari perlakuan manusia tadi padahal saat dia menolongku kakinya masih bisa berjalan dan tidak itu saja telinganya pun tinggal 1 yg sebelah kiri buntung lalu matanya hilang 1, banyak sekali terdapat luka di tubuhnya.
Singkat waktu, setelah kejadian itu kami berdua tinggal bersama dan salaing tolong menolong selama hampir 5 bulan an di samping itu juga aku sedang hamil mengandung sejumlah anak kucing di perutku, usia kandunganku sudah 4 bulan semakin lama semakin besar perutku dan harus selalu makan karena di dalam perutku ada sejumlah anak kucing, terkadang aku juga mencari makan tapi akhir2 ini kucing jantan ku lah yg setiap hari keluar mencari makan lalu membawakanku makanan padahal dengan kondisi fisik yg tidak normal dia terus berusaha mencari makan untukku, yg dulunya aku makan 3 hari sekali sekarang 1 hari 2 kali tapi keindahan itu harus hilang begitu cepat saat kandunganku menginjak 4 bulan setengah kucing jantan ku pamit keluar untuk mencari makan tapi dsri pagi sampai malam tidak kunjung datang akupun khawatir akan terjadi hal yg tidak di inginkan, akhirnya kubuang pikiran itu jauh2 lalu kembali tidur keesokan harinya kucing jantanku tetap tidak kembali dengan terpaksa aku harus mencarinya, kucari dan kucari di setiap sudut tempat sampah,bangunan,dan barang2 tapi tidak di temukan hingga suatu hari saat aku berjalan melewati sebuah selokan pinggir jalan ada seekor kucing jantan yg tergeletak tak bernyawa. Aku berjalan dengan susah menuju kucing itu dan betapa kagetnya ternyat itu adalah kucing jantan ku yg selama ini tidak kembali, aku menangis dan kesal yg hanya terdengar meongan saja, terlihat ekornya buntung,kaki bagian depan putus lalu ada bekas pukulan di punggungnya dan ada seutas tali di lehernya mungkin sebelum mati kucing jantan ku telah di siksa oleh manusia jahat itu.
"Kenapa ini harus terjadi pada kami, kami hanya seekor kucing yg tidak berdaya, kami hanya ingin sisa makanan kalian kami tidak menggangu kalian, tolong jangan perlakukan kami seperti ini" teriakku yg hanya terdengar meongan saja.
Dengan langkah yg semakin berat ku langkahkan kakiku untuk mencari makanan agar anak di kandunganku ini bisa tetap sehat syukur bisa hidup saja sudah senang dan juga aku harus segera menemukan tempat yg cocok dan aman untuk melahirkan anak2 ku. Dalam mencari makan kerap juga aku mendapat tendangan, siraman serta lemparan dari manusia itu memang aku kucing yg keras kepala kalau cuma di usir biasa aku akan tetap diam saja dan mengeong, semua itu karena aku ingin sekali di belai dan di cinta oleh seorang manusia tapi itu juga yg membuatku kerap mendapat perlakuan kejam dari manusia. Pada suatu hari perutku terasa lapar ku cari makanan di setiap tempat tapi tetap tidak ketemu hingga akhirnya aku kembali nekat mencari makan di sebuah rumah berharap ada sedikit makanan untuk anak2 dalam kandunganku, berjam jam aku berkeliling ke setiap rumah dengan sangat hati2 agar tidak ketahuan para manusia jahat itu saat aku sudah lelah dan putus asa terlihat ada sebuah ikan utuh yg segar di taruh di piring yang terletak di sebuah rumah, ku hampiri rumah tersebut ternyata ikan utuh tersebut ada di jendela ku panjat dengan semua tenagaku lalu se sampainya di jendela itu langsung saja ku gigit ikannya bersamaan juga manusia itu melihatku menggiti ikan utuhnya.
Reflek aku langsung melompat dari tingginya jendela tersebut karena aku hampir saja terkena lemparan kayu yang membuatku mendarat secara keras di bagian perut membuatku semakin khawatir akan keadaan bayi kucing di perutku tidak berhenti di situ sebelum aku bisa berdiri manusia itu sudah ada di belakangku lalu memukul kayu tadi mengenai tepat di perutku yg sedang mengandung bayi itu secara keras membuatku kejang sebentar, "aaaahhhhh sssaakkkiitt" racauku sambil mengejang merasakan sakit.
Pukulan itu pun terus berlanjut padahal aku sudah mengeong sangat keras sampai mengejang tapi tetap manusia jahat itu memukulkan kayunya mengenai badanku terutama perut, sampai akhirnya aku terkencing yang membuat manusia itu bertambah marah membuat pukulan kayu itu menjadi membabi buta, entah berapa kali aku mendapat pukulan itu yg pasti itu membuatku sangat kesakitan sampai2 kotoranku pun ikut keluar karena terkena pukulan tersebut, setelah puas memukulku dengan badan yg lemas dan pandangan yg mulai kabur manusia itu mengangkatku keluar halaman rumahnya lalu melemparku dengan kencang ke arah sampah yg menambah rasa sakitku.
Malamnya aku terbangun dengan bdan yg sakit dan anak di kandunganku terasa beegerak gerak sangat kencang mungkin mau keluar, sepertinya waktuku mau melahirkan akan datang dengan badan yg kesakitan aku melangkahkan kakiku mencari tempat yg aman untuk anak2 kucing di perutku. Mungkin sudah tidak ada waktu lagi buat ku untuk mencari tempat yg cocok mau tidak mau aku harus melahirkan di tempat dimana manusia tadi memukulku sampai sekarat.
"Tidak apa apa ini demi anak2 ku" batinku lalu beranjak pergi,melompati pagar rumah tersebut, terlihat ada sebuah lemari jelek yg terletak di belakang rumah, dengan cepat aku masuk kedalam lemari tersebut lalu mempersiapkan agar kelahiran anak2 ku.
Cerita ini cuma imajinasi dan khayalan saja hanya untuk hiburan semata, mohon maaf kalau ada yg tidak suka dengan cerita ini. Cerita ini cuma berdasarkan info dan berita yg tersebar mengenai perlakuan tidak adil dan penyiksaan terhadap kucing jalanan/liar yg saya baca selama ini.
Note :
Kalau rame dan banyak yg minat akan saya lanjutkan tapi kalau banyak yg tidak suka akan saya hapus cerita ini.
Suatu hari di sebuah perkotaan yg ramai terdapat seekor kucing betina yang melihat para manusia sedang berlalu lalang di depannya, kucing betina itu berada di pojok sebuah bangunan kalau di lihat tempat tinggal kucing tersebut sangatlah kotor dan tidak layak, dimana tempat tidur serta untuk berteduh hanya sebuah kardus yang sudah rusak dengan keadaan sekitar yang banyak sampah bekas mamusia itu membuang bungkus makanan atau barang. Kucing betina itu melihat kegitan manusia sambil tiduran dan sekali kali juga mengendap sembunyi karena takut ketahuan pasti akan di usir, pernah suatu ketika kucing betina tersebut karena lapar sekali nekat mencuri sepotong ikan yang terlihat di meja sebuah warung di pinggir jalan karena efek lapar yg tak tertahankan akhirnya kucing betina tersebut langsung saja naik ke atas meja dan mengambil ikan tersebut tanpa melihat kalau itu akan membuatnya tersiksa, setelah ada 5 langkah sambil membawa ikan tersebut kucing betina itu menaruh ikan yg ia bawa lalu memakannya dengan lahap tanpa tahu kalau di belakangnya ada manusia. Saat enak2 makan tiba2 dari belakang sebuah benda mendarat tepat di punggungnya "buuuk" suara tersebut, membuat kucing tersebut tersungkur ketanah sampai tergeletak.
Pov kucing betina
Pada siang hari aku tetap seperti biasanya tidur2 an di kardus yg di kelilingi dengan banyak sampah sambil merasakan sakit di perut karena menahan lapar selama 3 hari, selama ini aku cuma menahan lapar ini dengan minum air bekas hujan atau air comberan. Karena selama 3 hari ini aku belum makan membuat ku ingin makan sesuatu tapi takut akan di tendang,di lepar batu atau lebih parah lagi oleh manusia jahat itu. Sambil menahan lapar aku dengan hati2 keluar dari persembuyianku lalu peegi keluar tapi sebelum keluar aku lihat suasana di luar dengan melihat sekitar sekiranya sudah aman aku pergi menuju sebuah genangan air lalu meminumnya, tapi setelah ku minum berkali kali tetap tidak menghilangkan rasa laparku ini, "uuhhh lapar sekali perutku dari 3 hari belum makan sama sekali" batin si kucing betina tersebut. karena sangat lapar sekali aku pun kembali berjalan jalan keliling kota untuk mencari sisa2 makanan yg dapat ku makan sambil bersembunyi karena takut ketahuan oleh manusia jahat itu, dan setelah perjalanan panjang aku melihat ada sisa makanan di sebuah tong sampah tersebut, "wahh ada makanan" batinku. Tapi saat aku mau menuju kesana ternyata ada sebuah mobil pengangkut sampah yang datang dan dari dalam keluar seorang manusia ku urungakan niatku untuk menuju ke tong sampah tersebut sambil menunggu di sebuah tumpukan barang dekat tong sampah dan menunggu manusia itu menjauh. Tapi nasib buruk datang manusia itu mendekat ke tong sampah itu lalu mengangkat tongnya kemudian menuang isi di dalamnya ke belakang mobil sampahnya setelah itu mengembalikan lagi tong sampah tersebut ke tempat semula dan manusia itu masuk kembali ke mobil pengangkut sampah lalu pergi begitu saja, setelah manusia itu pergi jauh aku lari menuju tong sampah tersebut dan ternyata di dalamnya sudah tidak apa2 nya lagi atau kosong, dengan terpaksa aku harus kembali menahan rasa lapar ini meskipun dalam hati kesal tapi apa daya ku yg hanya seekor kucing. Aku kembali berjalan dengan lemas mengharapkan ada yg memberi makan atau ada makanan sisa yg tergeletak, "ya ampun lapar sekali, apa tidak ada manusia yg baik hati memeberiku makan" batinku dalam setiap peejalanan.
Sampai suatu ketika aku melihat ada sepotong ikan segar yg di taruh di meja sepertinya masih belum di makan membuat rasa laparku semakin bertambah, sebelum itu aku melihat bahwa sepotong ikan tersebut terletak di meja dari sebuah warung di pinggir jalan, warung tersebut kulihat sangat sepi tidak ada seorang pun di situ dengan rasa lapar yg sangat parah aku berlari menuju temoat ikan itu tanpa memikirkan konsekuensinya lalu setelah tiba dengan nekat ku curi sepotong ikan yang terlihat di meja sebuah warung di pinggir jalan karena efek lapar yg tak tertahankan akhirnya aku langsung saja naik ke atas meja dan mengambil ikan tersebut tanpa melihat kalau itu akan membuatku menanggung resiko, kugigit sepotong ikan itu lalu membawanya peegi sejauh mungkin lalu setelah kurasa cukup aku pun menaruh sepotong ikan yang ku bawa lalu memakannya dengan lahap, "enak sekali rasanya, beginikah rasa dari ikan segar sangat beda dengan makanan sisa" batinku dengan ekspresi senang. tak berapa lama ikan itu habis kumakan terasa perutku sangat kenyang sekali hingga sampai menyisakan tulang belulangnya saja tapi rasa senang itu cuma sebentar tanpa ku ketahui dari belakang aku mendapatkan suatu pukulan tepat di daerah punggungku, "bbuukk" "aaahhhh" saat ku lirik kebelakang ternyata ada seorang manusia dengan raut wajah marah sambil membawa sapu besar.
"Dasar kucing kurang ajar itu ikan pesanan pembeli malah kau curi" kata manusia itu dengan nada marah, lalu kembali melesatkan kayunya hingga mengenai perutku yang membuat tersungkur ketanah sampai tergeletak.
"Addduuuhhh ssaakkiitt,jjjaannggaann bbbuunnnuuhh aakkuuu" teriakku tapi itu tidak akan di pahami oleh manusia karena manusia cuma mendengar meongan ku saja.
Sambil mengomel manusia itu kembali memukul mukulkan sapunya ku coba berdiri lalu berlari sekencang mungkin tapi itu seperti peecuma saja manusia tersebut dengan cepat menghadangku lalu melempar batu besar tapi dengan lihai ku hindari yang membuat manusia itu semakin marah aku berlari sambil menahan sakit di perut . Aksi kejar kejaran pun terus berlanjut hingga akhirnya aku sampai di pagar lalu memanjatnya dengan cepat tidka ketinggalan juga manusia itu sampai juga di pagar tempatku memanjat, ku panjat saja tanpa melihat kebelakang karena saking takutnya dan usahaku membuahkan hasil aku sampai di pagar yg paling atas tapi tiba2 "buuuaakk" sebuah batu besar di lemparkan oleh manusia tersebut pas mengenai perutku dan tidak itu saja aku kehilangan ke seimbangan dan terjatuh dengan keras menuju ke bawah "bboookkk" "aaahhh sssaakkiiit" jeritku kesakitan, untungnya aku jatuh di sisi alain pagar jadi manusia itu tidak bisa mengejar lagi lalu pergi menjauh.
Sambil merasakan kesakitan yg luar biasa kurasakan seperti ada sesuatu yg mau keluar dari dalam perutku, ku coba tenang serileks mungkin tapi semakin lama semakin sakit dan mual kutahan lagi selama mungkin sambil berusaha berdiri sekuat mungkin lalu berjalan dengan pelan, sekitar beberapa langkah rasa mual itu semakin bertambah hingga akhirnya bekas pukulan itu terasa sakit lagi sampai suatu ketika kurasa ingin muntah ku cari tempat yang aman tapi rasa muntah ini semakin tidak tertahankan mungkin karena efek pukulan dan lemparan dari manusia tadi, aku sudah tidak bisa menahannya lagi akhirnya "hhhoooeekkkk....ooooeekkkk....hhhheekkkk....hhheekkk...mmmeeooowwww" aku memuntahkan semua isi perutku yg kumakan tadi sampai habis tak tersisa sampai membuatku ambruk dan lemas.
Akhirnya aku pun pingsan karena tidak sanggup menahan rasa sakit ini.
Samar2 terdengar suara dari kejauhan ku paksa membuka mata ini, meskipun masih terasa pusing ku coba untuk membuka mataku dan alangkah terkejutnya karena terlihat ada seorang manusia tepat di depanku yang spontan membuatku terbangun.
"Hhheehh kurang ajar kucing siapa ini berani2nya muntah di rumah kita" terdengar suara manusia itu marah.
Mendengarnya saja sudah membuatku ketakutan setengah mati membayangkan apa yg akan terjadi pada diriku selanjutnya.
"Iiihh...jorok sekali dasar kucing jelek" suara dari manusia satunya.
Salah satu manusia itu dengan cepat menginjak ekorku membuatku semakin kesakitan padahal aku sudah menghindar tapi tetap saja ekorku kena, aku memohon ampun yg mungkin mereka dengar cuma meonganku.
"Ini setrum dia" kata manusia satunya.
"Jjjaannggaannn....ttoolloong...aampun...jjjannggannn...setrum aku. Aku memohon dengan menggerak gerakkan 4 kaki ku sambil mengeong tapi tidak di perdulikan oleh mereka.
Aku cuma bisa pasrah mungkin ini akhir bagiku apa aku akan mati di sini, kulihat dari kejauhan ada seekor kucing jantan berlari kencang lalu melompat ke muka manusia yg menginjak ekorku.
"Aaahhhh kkuuciing sialan"racau manusia itu karena mukanya tercakar oleh kucing jantan itu.
Ku manfaatkan waktu tersebut untuk melarikan diri sejauh mungkin entah berlari kemana yg penting aku bisa kabur dari cengkraman manusia jahat itu. Aku berhenti di sebuah saluran air, "hhhuuuhh...untung aku tadi masih selamat" dengan nafas tersengal sengal aku merebahkan tubuhku di situ, terlihat tubuhku penuh luka mungkin karena perlakuan para manusia jahat.
"Meong" ada seekor kucing jantan datang mengarah kepadaku yg sepertinya dia lah yg tadi menolongku, untung masih ada seekor kucing yg mau menolongku tapi ku lihat dia seperti menyeret kaki bagian belakangnya kuhampiri lalu kuperiksa ternyata kakinya lumpuh mungkin akibat dari perlakuan manusia tadi padahal saat dia menolongku kakinya masih bisa berjalan dan tidak itu saja telinganya pun tinggal 1 yg sebelah kiri buntung lalu matanya hilang 1, banyak sekali terdapat luka di tubuhnya.
Singkat waktu, setelah kejadian itu kami berdua tinggal bersama dan salaing tolong menolong selama hampir 5 bulan an di samping itu juga aku sedang hamil mengandung sejumlah anak kucing di perutku, usia kandunganku sudah 4 bulan semakin lama semakin besar perutku dan harus selalu makan karena di dalam perutku ada sejumlah anak kucing, terkadang aku juga mencari makan tapi akhir2 ini kucing jantan ku lah yg setiap hari keluar mencari makan lalu membawakanku makanan padahal dengan kondisi fisik yg tidak normal dia terus berusaha mencari makan untukku, yg dulunya aku makan 3 hari sekali sekarang 1 hari 2 kali tapi keindahan itu harus hilang begitu cepat saat kandunganku menginjak 4 bulan setengah kucing jantan ku pamit keluar untuk mencari makan tapi dsri pagi sampai malam tidak kunjung datang akupun khawatir akan terjadi hal yg tidak di inginkan, akhirnya kubuang pikiran itu jauh2 lalu kembali tidur keesokan harinya kucing jantanku tetap tidak kembali dengan terpaksa aku harus mencarinya, kucari dan kucari di setiap sudut tempat sampah,bangunan,dan barang2 tapi tidak di temukan hingga suatu hari saat aku berjalan melewati sebuah selokan pinggir jalan ada seekor kucing jantan yg tergeletak tak bernyawa. Aku berjalan dengan susah menuju kucing itu dan betapa kagetnya ternyat itu adalah kucing jantan ku yg selama ini tidak kembali, aku menangis dan kesal yg hanya terdengar meongan saja, terlihat ekornya buntung,kaki bagian depan putus lalu ada bekas pukulan di punggungnya dan ada seutas tali di lehernya mungkin sebelum mati kucing jantan ku telah di siksa oleh manusia jahat itu.
"Kenapa ini harus terjadi pada kami, kami hanya seekor kucing yg tidak berdaya, kami hanya ingin sisa makanan kalian kami tidak menggangu kalian, tolong jangan perlakukan kami seperti ini" teriakku yg hanya terdengar meongan saja.
Dengan langkah yg semakin berat ku langkahkan kakiku untuk mencari makanan agar anak di kandunganku ini bisa tetap sehat syukur bisa hidup saja sudah senang dan juga aku harus segera menemukan tempat yg cocok dan aman untuk melahirkan anak2 ku. Dalam mencari makan kerap juga aku mendapat tendangan, siraman serta lemparan dari manusia itu memang aku kucing yg keras kepala kalau cuma di usir biasa aku akan tetap diam saja dan mengeong, semua itu karena aku ingin sekali di belai dan di cinta oleh seorang manusia tapi itu juga yg membuatku kerap mendapat perlakuan kejam dari manusia. Pada suatu hari perutku terasa lapar ku cari makanan di setiap tempat tapi tetap tidak ketemu hingga akhirnya aku kembali nekat mencari makan di sebuah rumah berharap ada sedikit makanan untuk anak2 dalam kandunganku, berjam jam aku berkeliling ke setiap rumah dengan sangat hati2 agar tidak ketahuan para manusia jahat itu saat aku sudah lelah dan putus asa terlihat ada sebuah ikan utuh yg segar di taruh di piring yang terletak di sebuah rumah, ku hampiri rumah tersebut ternyata ikan utuh tersebut ada di jendela ku panjat dengan semua tenagaku lalu se sampainya di jendela itu langsung saja ku gigit ikannya bersamaan juga manusia itu melihatku menggiti ikan utuhnya.
Reflek aku langsung melompat dari tingginya jendela tersebut karena aku hampir saja terkena lemparan kayu yang membuatku mendarat secara keras di bagian perut membuatku semakin khawatir akan keadaan bayi kucing di perutku tidak berhenti di situ sebelum aku bisa berdiri manusia itu sudah ada di belakangku lalu memukul kayu tadi mengenai tepat di perutku yg sedang mengandung bayi itu secara keras membuatku kejang sebentar, "aaaahhhhh sssaakkkiitt" racauku sambil mengejang merasakan sakit.
Pukulan itu pun terus berlanjut padahal aku sudah mengeong sangat keras sampai mengejang tapi tetap manusia jahat itu memukulkan kayunya mengenai badanku terutama perut, sampai akhirnya aku terkencing yang membuat manusia itu bertambah marah membuat pukulan kayu itu menjadi membabi buta, entah berapa kali aku mendapat pukulan itu yg pasti itu membuatku sangat kesakitan sampai2 kotoranku pun ikut keluar karena terkena pukulan tersebut, setelah puas memukulku dengan badan yg lemas dan pandangan yg mulai kabur manusia itu mengangkatku keluar halaman rumahnya lalu melemparku dengan kencang ke arah sampah yg menambah rasa sakitku.
Malamnya aku terbangun dengan bdan yg sakit dan anak di kandunganku terasa beegerak gerak sangat kencang mungkin mau keluar, sepertinya waktuku mau melahirkan akan datang dengan badan yg kesakitan aku melangkahkan kakiku mencari tempat yg aman untuk anak2 kucing di perutku. Mungkin sudah tidak ada waktu lagi buat ku untuk mencari tempat yg cocok mau tidak mau aku harus melahirkan di tempat dimana manusia tadi memukulku sampai sekarat.
"Tidak apa apa ini demi anak2 ku" batinku lalu beranjak pergi,melompati pagar rumah tersebut, terlihat ada sebuah lemari jelek yg terletak di belakang rumah, dengan cepat aku masuk kedalam lemari tersebut lalu mempersiapkan agar kelahiran anak2 ku.
Terakhir diubah: