Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Panggil aku senpai SEASON 2 (Update Chapter 2)

Jadi kamu #TeamErika #TeamAriel atau #TeamAmel ?

  • #TeamAmel

    Votes: 41 21,0%
  • #TeamAriel

    Votes: 54 27,7%
  • #TeamErika

    Votes: 48 24,6%
  • #TeamGita

    Votes: 27 13,8%
  • #TeamVivi

    Votes: 25 12,8%

  • Total voters
    195
Season 2

"Hmpghhh!!!"

*Plak*

wue0Xo7.jpg


"Hmpghhh!!!"

"Diem."

"Hmmmpppgghhh!!"

"Diam! Aku bilang diam!"

Gadis itu hanya bisa menatap nanar dari balik rambutnya yang berantakan. Air matanya sudah mengalir semenjak tadi. Pipinya merah lebam bekas tamparanku barusan. Mulut gadis itu tersumpal oleh pekikan yang tertahan.

"Tidak pernah, seumur hidupku, sepanjang hidupku, aku menjalin hubungan dengan PEREMPUAN SEPERTI KAMU!" aku membentaknya dengan suara sekeras mungkin lalu kembali menggamparnya dengan keras. Gadis itu hanya tertunduk lemas tanpa bisa berkata apa-apa.

"Kita selesai. Kamu gak butuh aku lagi. Yang kamu butuh memang cuma pemuas nafsu dan penyalur birahi. SEKARANG PERGI!!" aku murka sejadi-jadinya atas apa yang telah amel perbuat. Setelah hampir setahun ini ternyata aku dikhianti olehnya, dengan amat sangat perih. Amel berhenti terisak dan menghambur melewati portal jalan. Aku bahkan tidak repot-repot mengantarnya hingga depan gerbang kost.

Aku menarik gas dengan kencang. Suara motor Honda Tiger 2000 ku meraung bak macan terluka. Aku melaju ke kesunyian malam dengan bekal perasaan yang aku tidak yakin masih bisa dibilang sebagai hati manusia.


Beware what stalks you in the night
Beware the she-wolf and her bite
HER MYSTIC LIPS TELL ONLY LIES
 
Part 1

Aku melemparkan semua barang-barang kenanganku bersama amel. Fotobox berbingkai, baju couple, dan lain-lain. Memang keputusanku sudah sangat salah untuk memacari member. Selain waktu yang terbuang cukup banyak, aku juga sering dibuat cemburu.

Walaupun amel selalu mengatakan "itu kan cuma gimmick" tapi semua tidak berarti apa-apa sampai ketakutanku benar-benar terjadi. Apa yang disebut sebagai "skandal" antara member dan fans telah terjadi.

Celakanya, foto skandal yang tersebar adalah foto amel yang tengah telanjang bersama seorang pria yang jelas-jelas adalah wota dari kalangan tertentu. Foto mereka beredar jelas di dunia maya, di berbagai forum. Hingga akhirnya sampai kepadaku tadi siang. Membuatku harus izin kerja untuk menyelesaikan ini semua.

Ojo4XWJ.jpg


Yah, salahku memang, si wota tidak tahu kalau amel sudah punya pacar, karena memang toh member memang gaboleh punya pacar. Tapi yang tidak bisa aku terima, kok bisa-bisanya? Kok mau-maunya si amel ini difoto sambil telanjang begitu? Sambil senyum pula! Ini gak bener, sama sekali gak bener! Lantas status kami ini apa artinya?

Aku selesai membungkus semua barang-barang sisa amel dan melemparkan gembolan besar itu ke bak sampah besar di area apartemen.

Aku begitu gusar dan berjalan cepat menuju lobby. Aku kembali membereskan kamarku hingga tak terasa sudah pukul 11 malam. Aku merasa lapar dan langsung saja kukemasi barangku dan berangkat menuju Roti Bakar Eddy, tempat yang selalu ramai dan cocok untuk menghabiskan waktu. Aku memacu motorku menuju belakang Mesjig Agung Al Azhar Jakarta, hanya untuk menemukan tempat yang penuh tanpa ada satu kursi pun disana.

Aku yang kesal tanpa membuang waktu langsung memutar motorku dan melewati Jalan Sudirman. Di trotoar ramai sekali pedagang dan wota. Berhubung aku sedang ingin roti bakar dan sialnya tidak ada penjual roti bakar di trotoar Sudirman, aku lanjut memacu motorku.

Sekitar 100m, aku melihat sosok perempuan tengah berjalan gontai menuju halte busway GBK. Melihat dandanannya yang serba tertutup, sepatu olahraga, dan masker, aku yakin 100 persen kalau itu adalah member jeketi.

Mungkin itu Celine, pikirku. Aku meminggirkan motorku ke trotoar dekat dengan tangga naik ke halte, dan melepas helm. Sudah menjadi sebuah kebiasaan bagiku untuk melihat kepulangan member dari jarak jauh, memastikan mereka baik-baik saja sampai naik angkutan. Setelah Celine tiba di halte dan naik ke dalam bus, aku melanjutkan perjalananku secara perlahan dan memarkir sebentar motorku di pinggir trotoar untuk duduk di shelter dekat Stasiun MRT Istora Mandiri.


Sometimes i feel
Like I don't have a partner
sometimes I feel
Like my only friends
Is the city i lived in
City of angels
Lonely as i am
Together we cry


Under the bridge - Red Hot Chili Peppers

Aku melihat ke gerbang menuju GBK. Tampak sepi dan kelam. Aku teringat lewat gerbang itulah aku bisa menemukan Erika dan Eril, yang kemudian mulai mengalihkan duniaku. Hingga berbuntut panjang seperti sekarang.

Semenjak aku resmi berpacaran dengan amel, eril sangat kecewa. Ia menjauhiku dan hampir tidak pernah berkirim kabar denganku. Bahkan instagram ku pun diblock olehnya. Aku tidak mengerti, kenapa ia begitu marah? Apa karena aku lebih memilih amel? Wajar dong, karena amel satu agama denganku?

Ternyata eril benar, aku telah salah memilih amel.

Aku melamun sekitar 10 menit sebelum ada suara yang membuyarkan lamunanku.

"Ih tega banget atulah si bapa! Kalau udah ga ada kereta mah atuh tutup aja stasiunnya! Ini malah dibuka! Terus kita teh harus naik tangga gitu buat balik ke atas, halah cape pisan! Goblog.."

"Hush jangan ngomong kasar!"

"Keuheul atuda aing teh ka si satpam eta, koplok sianying teh. Hanas geus lulumpatan nyahona geus indit karetana! Atuh nyaho kitu mah aing megat taxi we lah titadi. Sikoplok anying!" makian berbahasa Sunda yang sangat kental ini aku yakin sekali berasal dari orang Sunda yang tinggal lama di kota Bandung. Dan tebakanku tidak salah, dia adalah

Helisma, member JKT48 generasi 7, dari team K3. Ya, ia baru saja ditransfer ke tim K3.

"Plis aku gangerti kamu ngomong apaan hahaha" terdengar suara tawa yang aneh. Suaranya agak fals. Karena penasaran, aku menengok ke arah datangnya suara. Rupanya ia berjalan agak jauh dari Eli makanya aku tidak bisa melihatnya bersama Eli tadi. Rupanya sosok itu mengenakan topi dan masker dengan tubuh tinggi kurus. Ia berjalan cepat menyusul Eli. Aku yang sudah tidak ada urusan membuang pandang dari mereka. Rupanya Eli kelelahan dan memutuskan untuk duduk di bangku halte tidak jauh dariku, otomatis temannya itu duduk di sebelahku. Karena di shelter ini hanya ada kami bertiga. Eli dan temannya kasak-kusuk tidak karuan, aku mengabaikan mereka dan mencoba untuk melanjutkan lamunanku. Tiba-tiba terdengar suara Eli.

"Atuh ih kamu mah malah main hape terus dari tadi! Aku teh bingung ini kudu kumahaa! Batre hp aku teh abis! Terus pulangnya gimana ini." Eli menggerutu kencang.

Akhirnya temannya itu menengadah, melepas masker dan balas menjawab

"Iya bawel! Ni gua pesenin gojek buat elu!" sosok itu menjawab ketus dan kemudian tanpa sengaja menengok ke arahku.

Pandangan kami saling bertemu.

Aku kaget.

Dia juga, tapi ia lebih cepat bereaksi.

"Eh, halo mas! Lagi ngapain disini?"

... Eee... Eh?

PBhfT4F.jpg


".. Gita?" tanyaku agak ragu.

"Iyaa ini Gita! Hahaha" ia melepas topi dan maskernya sampai ke dagu, wajahnya terlihat jelas.

"Yaampun, ngapain kalian disini? Jam setengah 12 loh ini." ujarku.

"Ya kita mah wajar kali mas jam segini di daerah senayan, baru beres latihan, mau pulang naik MRT tapi keretanya udah terakhir, yaudah naik lagi deh." jelas Gita.

Eli yang nampak kaget langsung memasang tampang gelisah dan menarik-narik tangan Gita.

"I-itu siapa git? Kok kenal? Jam segini di tempat kaya gini..." Eli coba bicara.

"Aduh panjang ceritanya! Nanti aja aku cerita, tuh ojek kamu udah dateng." kata Gita sambil menunjuk ojek yang baru tiba.

"Atas nama kak Sekar?" tanya abang ojol.

"Iya pak, ini yang naik teman saya. Gih dah lu sana balik." ujar Gita.

"Ya udah, lo pesen juga, biar bareng baliknya kita!" ujar eli cukup meninggi, sepertinya ia takut padaku.

"Iya iya, ni aku pesen... Eh! Hapenya mati! Abis juga ini batrenya haduuh 😂" gita pasrah.

"Haduh terus kumaha atuh git?" tanya Eli.

Gita diam sesaat, kemudian menengok ke arahku.

"... hmmm... Mas?" tanya Gita

"Ya." kataku singkat.

"Oke!" balas gita singkat. "Dah gih sana pulang, aku udah aman."

"Aman kumaha ih ai kamu! Sok aneh-aneh wae!." eli mengomel.

"Aku nanti akan pinjam hape mas itu untuk order ojol, jadi aman kan." balas Gita.

"Ya tapikan... Emang dia siapa? Kamu inget git apa yang kejadian sama mba amel.." Eli coba memulai bicara.

"Iya iya! Mas ini temen aku, jadi aku udah aman, oke? Kasian itu abang ojol kamu nungguin." Gita berkata sambil mendorong Eli.

"Tapi kan... Tunggu ih." Eli mulai memberontak.

"Udah sana, nih pak, titip teman saya ya, tolong diantar sampai tujuan. Nanti dia bayarnya cash ya pak." Gita bicara sambil membantu memegangi barang-barang Eli seraya ia naik ke motor.

"Oke kak aman." ujar pengemudi ojol.

"EH TUNGGU! GITA!" eli berteriak panik saat Gita membalikkan badan.

"Apa lagi sih.." ujar gita

"Aku gak ada uang cash ih! Gimana bayarnya!" Eli menggerutu

"Ya itu urusan lo lah! Lo kan balik juga ke rumah! Kenapa jadi gua yang harus bayarin?" Gita mulai kesal.

"Ya tapi kan lu tau sendiri!" Eli coba berargumen.

Sebelum gita sempat menjawab lagi, aku berdiri dan bergegas menghampiri mereka.

"Berapa ongkosnya bang?" tanyaku singkat

"Sesuai aplikasi pak, 25rb." ujar sang driver ojol.

"Kamu ada uang git?" tanyaku

"Ada mas, tapi bukan itu masalahnya! Dia ni si eli kebiasaan banget gapernah bawa cash, semua serba di gopay, padahal hapenya lowbatt terus!" Gita menggerutu.

"Yaudah kasih uangnya cepetan." kataku.

"Hah? Kok jadi aku yang bayarin?"

"Ya kan kamu yang dimintain uang sama si Eli. Yang temennya dia kan kamu." kataku santai.

"Ish! Ngeselin! Nih!" Gita menyerahkan uang ke Eli sambil menggerutu. "Dah sana lo buruan jalan."

"Mari mas, mba." driver ojol pamit.

"Hati-hati." ujarku.

Eli yang masih agak melongo baru berteriak setelah ojeknya jalan. "Gita hati-hati! Aku curiga sama mas-mas itu!" lalu suaranya tenggelam ditelan suara jalanan.

"Ampun deh, dasar cangcorang." ujar gita sembari berjalan menuju shelter untuk duduk.

"Haus gak?" tanyaku.

"Iya."

Aku kemudian menyetop pedagang kopi keliling yang menggunakan sepeda.

"Mau apa?" tanyaku.

"Air mineral." jawabnya singkat.

Aku menghampirinya sambil membawa air mineral dan memberikan botol itu.

"Lho, kamu gak minum mas?" tanya Gita.

"Aku pesen teh manis anget, nanti dianterin." kataku singkat.

"Oh." gita kemudian mulai menenggak air minumnya.

"Ini pak." ujar si pedagang. Aku membayarnya dan ia pun berlalu.

"Dasar jadi cowok gak peka!" tiba-tiba gita mengomel. Aku yang tengah menyeruput teh mendadak heran.

"Haa?"

"Iya, harusnya kalau mau anter pulang kan pesen minumnya jangan yang panas, biar gak kelamaan duduk disini, udah tau ini malem, kan harus cepet pulang." Gita mulai ngomel-ngomel. Lucu juga melihatnya begini, karena tadi justru dia yang kesal karena temannya yang ngomel.

"Iya iya, ayok deh." kataku. Meminum sedikit teh dan menaruhnya di bangku, aku bangkit dan memakai helm.

"Nih pake." kataku menyodorkan jaketku untuk gita.

"Kan aku udah pake jaket." balas Gita singkat.

"Tipis." kataku singkat. Gita diam sejenak kemudian mengambil jaketku, yang terlihat amat kebesaran dikenakannya.

"Oke, ready go!" kataku. Gita pun membereskan tasnya dan mengambil cangkir tehku, kemudian menyesap sedikit.

"Laah, katanya gak praktis, eh diseruput juga." kataku sambil tertawa.

"Yaudahsih." Gita menyeruput sedikit lagi lalu membuangnya ke tempat sampah terdekat. Aku yang memandang teh tersebut dibuang begitu saja merasa amat terpukul, melihat makanan/minuman dibuang begitu saja membuatku agak kesal.

"Lain kali, jangan buang makanan yang gak habis." kataku pada gita.

"Lain kali, kalau mau minum teh, di rumah aku aja." balas gita.

Aku hanya mengdengus singkat karena masih kesal, kemudian memacu motorku untuk mengantar Gita pulang.
 
Terakhir diubah:
Mantap pucuk dicinta ulam tiba, baru datang sudah ada postingan baru, mantap
 
Mantap pucuk dicinta ulam tiba, baru datang sudah ada postingan baru, mantap
Enjoy gan 😁

Btw senpai ini tidak seperti Yusange ya yang setiap hari ngewe terus, senpai lebih bisa mengontrol nafsu birahi 👍 jadi gak semua part harus ada adegan ngentot 👍
 
Buset endingnya baru pacaran sama kumle. Awal season 2 udah putus aja wkwkwk
 
Di season 2 senpai mainnya sama anak gen 7 ?? Mantaap !!
 
Mantap memang yang paling suka ma ts tuh build up ceritanya dan ga mesti tiap update harus ada adegan ngeue.
 
Bimabet
:| Ternyata ramel badjingan bhahaha
Buset endingnya baru pacaran sama kumle. Awal season 2 udah putus aja wkwkwk
Amel kok tega-teganya sama senpai
Memang kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari sepintas saja. Sakit hati akutu 😭

Gitaaaaaaaaaaaaa wainiiii
mas gito dateng.,
ane pun merapat.,
Bener kan gita.......

:pandaketawa: :pandaketawa:
Banyak juga yang nungguin yayangnya aku ya

Aku suka keributan, aku suka Eli, apalagi Eli yang penuh keributan :genit:
Eli lehernya panjang gan jadi bisa di ehe ehe
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd