Part “Spesial” (Part 3)
“Rino dimana ya??? Belom dateng – dateng juga” kata Naomi yang menunggu didepan kamar kost aku
Naomi tidak tau kalau kau sekarang berada di kost Rona yang sedang beradu nafsu birahi masing – masing.
-----XXX-----
Akupun sekarang mencium bibirnya Rona disaat aku menggendongnya dengan memegang pantatnya yang tidak sesemok pacarku, Sinka.
“Hmmm.....”
Suara decakan ciuman cukup terdengar meskipun kami berdua tidak liar saat ciuman. Akupun menjatuhkan Rona dikasurnya dak akupun melanjutkan ciumanku ke Rona. Sesekali aku mengelus – ngelus vaginanya yang tertutup oleh celana pendek yang dipakainya.
“Hmmmmmmm..... Ahhhhhhhh.... Disituuuuuu.......”
Akupun makin semangat menggarap Rona karena suara desahannya itu yang pikirku itu lucu. Setelah mencium dan memainkan vaginanya, akupun mulai memainkan kedua payudaranya dengan kuputar – putar dan ku pijit.
“Rinooooo.... Ahhhhhhhhhhhhhh”
“Enak, Rona???”
“Yessssssssssss..... Hmmmmmmm”
Disaat aku sedang menggarap Rona, tiba – tiba handphoneku berbunyi dan kulihat Naomi yang menelpon ku. Akupun mengangkat telpon dari Naomi dan ku bilang tunggu sebentar lagi.
“Maaf kak... Bentar lagi aku balik”
“Aku ngak sabar nih, Rinoooooo”
“Sabar ya, kak”
Akupun mematikan telpon dari Naomi dan melanjutkan permainanku ke Rona. Ku mulai kembali memainkan vaginanya dengan mengelus – ngeluskannya secara perlahan dan lama – kelamaan Rona merasakan gatal diujung vaginanya.
“Rinoooooooooooooooooooooo...... Ahhhhhhhhhhhhhh”
Ronapun merasakan orgasme pertamanya dan kulihat badannya bergetar – getar. Akupun langsung memeluknya dan mengelus – ngelus rambutnya dan sesekali ku cium muka dan bibirnya itu.
“Rona, giliran kamu dong”
“Giliran gimana, Rino???”
“Kamu yang mainin aku”
Akupun mulai berdiri dan melepaskan celana yang ku pakai dan Ronapun sedikit kaget melihat kontolku yang sudah tegak berdiri.
“Ihhhhh.... Punyamu gede juga, Rino”
“Emangnya kamu udah pernah???”
“Belom sih... Tapi pernah liat di film – film begituan ngak sengaja tapi”
“Itu namanya udah pernah ya!!!!!!!”
“Lucu juga, Rona” kataku dalam pikiran
Akupun mulai mencium kembali bibirnya dan Ronapun mulai memegang kontolku dan mulai memajukan – mundurkan kontolku dengan tangannya disaat dia sudah berlutut. Kocokan awalnya berasa aneh, mungkin karena itu pertama kali baginya.
“Kok pelan – pelan, Rona???”
“Gw garap juga dah nanti” kataku dalam pikiran
Rona mulai mempercepat gerakan tangannya disaat mengocok kontolku.
“Hmmm.... Enak jugaaaaaaa....”
Ronapun memberhentikan kocokan ke kontolku dan mulutnya mulai mengarahkan ke kontolku. Lidahnya mulai keluar dari mulutnya yang mungil itu dan mulai menjilati kepala kontolku.
“Geliiiiiii hahahahahaha...... Ronaaaaaa”
Akupun merasakan geli di kepala kontolku dan mulutnya mulai mengemut kontolku seperti permen.
“Slrrrrppppp... Enak juga begini......”
Akupun melihat ekspresi muka Rona yang menikmati kontolku dimulutnya. Akupun mulai merasakan gatal diujung kontolku yang menandakan aku akan mengeluarkan spermaku.
“Rona..... Aku mau..... Keluar....... Ahhhhhhhhh”
Tidak sempat ku keluarkan kontolku dari mulut Rona, spermaku terlanjut keluar didalam mulutnya. 5 hingga 7-kali ku ledakan spermaku didalam mulutnya itu. Akupun melihat Rona yang mual tetapi langsung menelannya.
“Asin – asin gimana gitu ya, Rinooo....”
“Aku.....”
“Mau coba???” kataku yang iseng menjawab pembicaraan Rona
Kepala Ronapun mengatas – bawahkan yang menandakan dia ingin coba merasakan sex. Akupun menyuruh dia untuk mencuci mulutnya terlebih dahulu. Setelah dia mencuci mulutnya, akupun mulai bertanya lagi ke dia dan diapun mau. Akupun mulai membuka bajunya yang berwarna hitam dan dia membuka bajuku. Ku lihat Rona memakai bh berwarna pink yang menutupi payudaranya yang tidak besar dan akupun membuka celana bermotif yang dia pakai dan kulihat celana dalam berwatna pink juga yang menutupi vaginanya yang sudah basah akibat orgasme pertamanya tadi.
Akupun mulai memeluknya dan kembali mencium bibirnya. Karena tinggi Rona tidak setinggi aku, akupun sedikit jongkok untuk menyesuaikan tingginya. Disaat ciumanku ke dia, akupun menggendongnya dengan memegang pantatnya dan dia tersenyum imut.
Akupun menjatuhkan badannya di kasur dan kulanjutkan ciumanku ke Rona. Ronapun menyuruhku untuk melepaskan bhnya dan celana dalam yang dia pakai. Akupun mulai perlahan membuka kancing bh dibelakang punggungnya dan ku lihat payudara Rona yang tidak besar tetapi bentuknya sempurna bagiku.
“Rona, bentuknya bagus”
“Bisa aja kamu” kalimat Rona yang tersipu malu dan memerah pipinya
Akupun mulai beranjak dari kasur dan mulai melepaskan celana dalam yang dipakainya. Ku lihat setelah kulepaskan celana dalamnya, vagina yang berwarna merah muda yang sudah basah dan ada rambut – rambut halus yang tidak banyak. Akupun tergoda oleh bentuk vagina Rona karena dia masih perawan. Ku mulai jongkok dihadapan vaginanya dan ku mulai menjilati perlahan vaginanya. Sesekali ku jilati klitorisnya dengan cepat.
“Ahhhhhhhhh.... Enakkkkkkkkkkk.... Yessssssssssssssss...... Lagiiiiiii”
Akupun makin mempercepat jilatanku di vaginanya dan Rona orgasme kedua kalinya karena dia tidak dapat menahan rasa geli karena ku jilati vaginanya.
“Rinooooo... Enakkkkkkk”
“Gw langsungin aja” kataku dalam pikiran
“Rona, mau sekarang???”
“Mau...”
Akupun mulai mengarahkan kontolku ke vaginanya Rona. Sebelum kumasukan kontolku ke vaginanya, akupun mengesek – gesekan kontolku diatas vaginanya.
“Rinoooooo.... Lama ihhhhhhhh”
Karena Rona yang sudah tidak sabar, akupun mulai perlahan memasukan kontolku ke vaginanya. Ronapun berteriak karena selaput daranya yang robek akibat kumasukan kontolku ke vaginanya.
“Ahhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!!”
Akupun langsung mencium bibirnya agar Rona tidak berteriak. Ku mulai gerakan pinggulku maju – mundur secara perlahan agar Rona bisa menikmati vaginanya yang dimasukan kontolku.
“Hmmmmmm..... Yessssss... Disituuuuuuu..... Ahhhhhhhhhhh” suara desahan Rona
“Langsung keenakan si Rona” kataku dalam pikiran
“Mungkin gegara dia pernah liat film begituan” kataku dalam pikiran
Akupun mulai mempercepat tempo gerakan pinggulku dan sesekali ku mainkan kedua payudaranya dan kuputar – putar seperti memutar analog stik ps-4. Akupun melihat ekspresi Rona yang menikmati vaginanya dimasukan oleh kontolku. Sesekali ku sentuh bibirnya dengan jari tanganku dan diemutnya jariku seperti permen.
“Rona, capek nih...”
Akupun memberhentikan gerakan pinggulku dan akupun mulai tiduran dikasur. Ronapun kini berada diatas ku dan mulai memegang kontolku dan mengarahkan kontolku ke vaginanya.
“Ahhhhhhhhh....” kata Rona yang menurunkan badannya agar kontolku masuk kedalam vaginanya
Ronapun mulai menggerakan badannya keatas dan kebawah, seperti yang dilakukan seorang wanita difilm JAV a.k.a women on top. Tangannya ku arahkan ke dadaku agar sebagai penopang agar dia tidak terjatuh. Sesekali juga dia memutar -mutarkan pinggulnya searah jarum jam.
“Enaakkkkkk, Ronnnn.......”
“Hmmmmmmmm........ Ahhhhhhhhhhhhhh”
Diapun mulai merasakan kembali rasa gatal yang berada diujung vaginanya.
“Rinooooooo...... Akuuuuuuuuu..... Mauuuuuuu.... Keluuaaarrrrrrrrrrrrrrr.....”
Karena tidak tahan dengan rasa gatal diujung vaginanya, Ronapun orgasme kesekian kalinya dan badannya jatuhdiatas badanku dan bergetar badannya. Ku peluk badannya dengan erat dan sesekali ku elus rambutnya yang halus itu.
“Masih mau lanjut???”
“Mauuuuuu..........”
Tanpa aba – aba, ku mulai gerakan pinggulku keatas – kebawah disaat aku masih memeluk Rona. Sesekali aku mencium bibirnya dan lidahku bermain dengan lidahnya. Suara decakan bibir dan suara pinggulku bersentuhan dengan selangkangan Rona, bercampur dan mengisi ruangan kamar kost Rona.
“Rinooooo..... Ahhhhhhhhh..... Pelannnnn – pelannnnnnnnnn......”
Akupun menghiraukan perkataannya dan akupun mempercepat gerakan pinggulku. Akupun mulai merasakan gatal diujung kontolku dan Ronapun juga merasakan lagi gatal diujung vaginanya.
“Ronnnnnn.... Akuuuuu..... Mauuuuu keluarrrrrrr........”
“Akuuuu... Jugaaaaaaaaaaa........”
Aku makin mempercepat lagi gerakan pinggulku disaat aku memegangi pantatnya.
“Rinoooooooooooooooooo....... AHHHHHHHHHHHHHHH.....”
“RONAAAAAAAAAAA...................”
Kami berdua mengalami orgasme bersama – sama. Ku ledakan spermaku didalam vaginanya 5 hingga 7-kali. Akupun memeluk agi badan Rona dengan eratnya dan ku rasakan lagi kekenyalan dari payudaranya yang tidak terlalu besar.
“Rinooooo....... Makasihhhhhhhhhh” Rona yang tersenyum dihadapan mukaku
“Aku yang harusnya bilang itu” kataku yang kulanjutkan dengan mencium bibirnya
Ronapun mulai beranjak dari kasur dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah Rona masuk ke kamar mandi, akupun mulai menuju kamar mandi setelah mengumpulkan tenaga. Semasuknya aku ke kamar mandi, aku melihat Rona sedang mandi yang sedang membersihkan vaginanya dari spermaku. Akupun memeluknya dari belakang dan ku pegang payudaranya.
“Rinoooo.... Mau lagi?????”
“Ya mau sih hehe”
Ronapun langsung membalikan badannya.
“Tubuh ini, hanya untukmu Rino” katanya dan langsung mencium bibirku
Akupun merespon ciuman dari Rona dan disaat aku berciumanpun, tidak lupa aku mengelus – ngelus vaginanya.
“Ahhhhhhhhhhhhhhhh......... Yessssssssssssssss.........”
Akupun melihat disebelah kloset kamar mandi, ada bathub. Akupun menarik tangan Rona untuk ke bathub dan akupun tiduran di bathub.
“Ron.....”
Seakan tau maksud dari aku, Ronapun langsung mengarahkan vaginanya ke kontolku. Karena tidak sabar, akupun langsung menggerakan pinggulku.
“Rinooooooo.... Pelan – pelannnnnnnnnnnnn.......”
Plek plek plek... Suara pinggulku yang bertemu dengan selangkangan Rona dan ditambah bunyi pantatku yang bertabrakan dengan bathub, mengisi suara kamar mandi. Kedua tangan Ronapun memegang pinggiran bathub agar tidak terjatuh.
“Hmmmmmmmm...... Yessssssss...... Ohhhhhhhhh”
Desahan Rona membuatku makin semangat memacu pinggulku semakin cepat. Karena aku terlalu cepat memacu pinggulku, akupun mulai merasakan gatal diujung kontolku dan Ronapun juga merasakan gatal diujung vaginanya.
“Ronaaaaaa...... Mau keluaaaarrrrrrrr.........”
“Akuuuuuuu..... Jugaaaaaaaaaaaaaaaaa”
Akupun makin mempercepat gerakan pinggulku dan bunyi teriakan kami berdua mengisi dalam kamar mandi.
“RONAAAAAAAAAAA................”
“RINOOOOOOOOO.............”
Ku ledakan lagi 4 hingga 6-kali spermaku didalam vagina Rona. Ronapun tumbang kembali diatas badanku. Akupun memeluk erat lagi badannya dan mencium bibirnya.
“Makasih ya buat quick sex-nya......” kataku disela – sela ciuman
“Buat kamu, Rino...”
Kami berdua mulai beranjak dari bathub dan kami berduapun mandi bersama. Disela – sela mandi, akupun iseng mengelus – ngelus vaginanya dan Ronapun mengelus – ngelus kontolku yang membuat berdiri lagi. Setelah mandi bersamapun aku keluar pertama dari kamar mandi dan disaat baru keluar dari kamar mandi, akupun kaget melihat jam dinding karena sudah menunjukan pukul 8-malam lebih 15-menit.
“Waduhhhhhh!!!!!!!!!!!”
“Kenapa, Rino??????”
“E.... Engak, Rona”
Akupun tidak mau membuat Rona curiga. Akupun langsung kembali berpakaian dan pamit ke Rona untuk pamit.
-----XXX-----
“Kalo Rino ngak dateng juga, balik aja dah” kata Naomi yang menunggu depan pintu kamar kost ku
-----XXX-----
“Duhhhh.... Semoga ngak marah, Naomi” kataku dalam pikiran
Ku pacu terus motorku dengan kecepatan tinggi, agar dapat sampai ke kost lebih cepat dan setibanya di parkiran kost, akupun melihat Naomi yang sudah menungguku daritadi. Naomipun langsung menghampiriku setelah mengetahui suara motor yang baru datang.
“Kamu kemana aja, Rino?!?!?!?!?”
Bersambung...