yukitakojom
Adik Semprot
- Daftar
- 30 Oct 2015
- Post
- 124
- Like diterima
- 3.952
Perintah guru membuat hamil
Beberapa hari lalu aku di panggil oleh kepala sekolah dan guru BP karena ada seorang siswi yang mengaku hamil oleh perbuatanku, orang tuaku tidak cukup terima dengan pernyataan siswi yang mengaku dihamili oleh ku, karena selain aku merupakan anak yang tergolong baik dan sopan aku juga merupakan siswa berprestasi disekolahku, selain juara kelas, beberapa prestasi olah raga kusumbangkan untuk sekolahku tercinta. Aku dipanggil keruangan kepala sekolah untuk mengetahui kronologis kejadian sehingga ada siswi yang mengaku ku hamili, di ruangan tersebut dihadirkan pula orang tuaku, kepala sekolah, guru BP , siswi yang hamil, juga orang tuanya seperti di dalam sebuah persidangan aku duduk dihadapan mereka, hingga terjadilah sidang kronologis tersebut :
Kepsek : betul kamu telah membuat ani hamil?
Aku : tidak betul pak
Kepsek : buktinya sekarang ani sudah hamilm3 bulan, katanya kamu yang melakukanya
Aku : tidak betul pak, aku hanya kerja kelompok bersama ani, mana mungkin ani bisa hamil cuma karena kerja kelompok
Kepsek : tapi menurut ani kamu yang melakukanya dengan menggebrak meja
Ani : betul pak, nana yang membuat saya hamil (orang tua ani geram dengan pengakuanku)
Kepsek : coba kamu jelaskan kronologinya
Aku : begini kejadianya pak, aku disuruh pak doni (guru BP) untuk membantu ani belajar, karena nilai ani yang selalu buruk, kurangkum pelajaran yang diberikan oleh setiap gurunya dalam catatan ku, dan mempraktikan semua pelajaranya agar ani mendapat nilai yang bagus.
Ayah : saya yakin anak saya anak yang baik!! Coba lihat dimana salahnya anak ku
Pak doni : sebentar pak , kita dengar sampe selesai penjelasan nana, coba lanjutkan
aku : semua yang diajarkan oleh guru guru ku catat baik baik, dan mulai mengajarkan pada ani, namun ani yang meminta aku mempraktikanya agar lebih mudah di ingat jawabku dengan tegas
Kepsek : apa yang kamu catat sehingga ani pada akhirnya bisa hamil
Aku :
Setiap guru bilang : coba dibuka
guru olah raga : sebelum mulai pemanasan dulu,
kata guru bela diri kalo sakit tahan ya,
kata pak kepala sekolah, udah masuk,
cepet, kata guru fisika, yang penting hentakanya, bukan kecepatanya
pas di perpus bu guru juga bilang jangan berisik,
nah kata guru olah raga juga kakinya diangkat satu,
kata guru ketrampilan berapakali ditusukin,
jangan lupa dimasukin,
nah guru agama juga bilang pasrah aja, ga boleh melawan.
Pak doni juga nyuruh biar di dalem aja.
Nah terakhir guru biologi bilang kalo udah selesai di lap pake tisu.
Nah kebeneran pas belajar kelompok aku lihat ani pake rok mini pak, langsung ku peraktekan pada ani, ku buka roknya, aku pemanasan sebelumnya, dan tanya ke ani sakit ga, sebelum kumasukan, setelah masuk kuhentakan ani yang mulai beertrriak lalu ku bilang agar tidak berisik kata guru perpusnya, ku angkat satu kaki ani seperti yang guru olah raga bilangndan kembali kutusukan berkali kali, ani yang tadinya menolak kunasehati agar pasrah saja menurut guru agama, nah pas mau keluar, aku teringat pak doni suruh didalem aja, setelah itu aku lap pake tisu pak. Aku kan hanya menjalankan perintah guru.
Ayah : DASAR ANAK ANJING!!!! Sambil memukuliku
Orang tua ani pun semaput mendengar pernyataanku
Beberapa hari lalu aku di panggil oleh kepala sekolah dan guru BP karena ada seorang siswi yang mengaku hamil oleh perbuatanku, orang tuaku tidak cukup terima dengan pernyataan siswi yang mengaku dihamili oleh ku, karena selain aku merupakan anak yang tergolong baik dan sopan aku juga merupakan siswa berprestasi disekolahku, selain juara kelas, beberapa prestasi olah raga kusumbangkan untuk sekolahku tercinta. Aku dipanggil keruangan kepala sekolah untuk mengetahui kronologis kejadian sehingga ada siswi yang mengaku ku hamili, di ruangan tersebut dihadirkan pula orang tuaku, kepala sekolah, guru BP , siswi yang hamil, juga orang tuanya seperti di dalam sebuah persidangan aku duduk dihadapan mereka, hingga terjadilah sidang kronologis tersebut :
Kepsek : betul kamu telah membuat ani hamil?
Aku : tidak betul pak
Kepsek : buktinya sekarang ani sudah hamilm3 bulan, katanya kamu yang melakukanya
Aku : tidak betul pak, aku hanya kerja kelompok bersama ani, mana mungkin ani bisa hamil cuma karena kerja kelompok
Kepsek : tapi menurut ani kamu yang melakukanya dengan menggebrak meja
Ani : betul pak, nana yang membuat saya hamil (orang tua ani geram dengan pengakuanku)
Kepsek : coba kamu jelaskan kronologinya
Aku : begini kejadianya pak, aku disuruh pak doni (guru BP) untuk membantu ani belajar, karena nilai ani yang selalu buruk, kurangkum pelajaran yang diberikan oleh setiap gurunya dalam catatan ku, dan mempraktikan semua pelajaranya agar ani mendapat nilai yang bagus.
Ayah : saya yakin anak saya anak yang baik!! Coba lihat dimana salahnya anak ku
Pak doni : sebentar pak , kita dengar sampe selesai penjelasan nana, coba lanjutkan
aku : semua yang diajarkan oleh guru guru ku catat baik baik, dan mulai mengajarkan pada ani, namun ani yang meminta aku mempraktikanya agar lebih mudah di ingat jawabku dengan tegas
Kepsek : apa yang kamu catat sehingga ani pada akhirnya bisa hamil
Aku :
Setiap guru bilang : coba dibuka
guru olah raga : sebelum mulai pemanasan dulu,
kata guru bela diri kalo sakit tahan ya,
kata pak kepala sekolah, udah masuk,
cepet, kata guru fisika, yang penting hentakanya, bukan kecepatanya
pas di perpus bu guru juga bilang jangan berisik,
nah kata guru olah raga juga kakinya diangkat satu,
kata guru ketrampilan berapakali ditusukin,
jangan lupa dimasukin,
nah guru agama juga bilang pasrah aja, ga boleh melawan.
Pak doni juga nyuruh biar di dalem aja.
Nah terakhir guru biologi bilang kalo udah selesai di lap pake tisu.
Nah kebeneran pas belajar kelompok aku lihat ani pake rok mini pak, langsung ku peraktekan pada ani, ku buka roknya, aku pemanasan sebelumnya, dan tanya ke ani sakit ga, sebelum kumasukan, setelah masuk kuhentakan ani yang mulai beertrriak lalu ku bilang agar tidak berisik kata guru perpusnya, ku angkat satu kaki ani seperti yang guru olah raga bilangndan kembali kutusukan berkali kali, ani yang tadinya menolak kunasehati agar pasrah saja menurut guru agama, nah pas mau keluar, aku teringat pak doni suruh didalem aja, setelah itu aku lap pake tisu pak. Aku kan hanya menjalankan perintah guru.
Ayah : DASAR ANAK ANJING!!!! Sambil memukuliku
Orang tua ani pun semaput mendengar pernyataanku
opo jare guru wes
