Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Cuckold Story: Mengubah Istriku [with epilog]

Dengan siapa Natalie enaknya melakukan Threesome Sex pertamanya?

  • Natalie vs. Nicko vs. Ricko

    Votes: 58 30,4%
  • Natalie vs. Nicko vs. Lelaki Lainnya

    Votes: 18 9,4%
  • Natalie vs. Ricko vs. Lelaki Lainnya

    Votes: 72 37,7%
  • Terserah TS aja deh, kita ngikut aja

    Votes: 43 22,5%

  • Total voters
    191
  • Poll closed .
Bimabet
Makasih update nya bos
Kpn mau dilanjutkan lg nih

lanjut suhu

Waduhh... Ngadem dulu sebentar ya suhu boss... Nyari-nyari wangsit duluu buat next part-nya..

Mantap .. tapi bikin penasaran, yg jebol Arini pertama Kali Nicko kah ..? ... Hahaha

Hmm.... Perlu dibikinin side story gak nih?

Wah ada update ny, ijin baca dulu gan, semoga sampai tamat gan ceritanya..

Monggo senpai Nandez... Siiap! Diusahkan pasti tamat suhu...

Ajiiib hu, dilanjut sama suami nya airin doong


Kapan nih swing benerannya huuu ??

Belum kepikiran ke arah sana boss... Kita ngalir ajaa yaa... Apakah nnti ada scene swinger atau GB, atau Orgy...? Keep stay tune yaa boss.. hehehe

Nice update... Thank you suhu ..

Thank you jg udh nyimak om...

mangstab suhu

Thank you suhu...
 
Masa lalu Nicko sama Arini masih belum terpecahkan hu kenapa mereka pisah. Apa karena lakinya Arini atau karena lebih enak rasanya Natalie.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Suhu Mario mana yaa ?
Ini aku dah meluncur da nggone Bandungan lo..
Wis lah.. Salah satu wae...yang di up load Natalie apa Arini we yo ndak papa..
Yang penting ada lanjutane...

:beer:
 
---------------
Part 13
Perjalanan Pulang




POV Nicko


Setelah tadi aku pergi ke Bandungan diantar oleh Arini dan Rudi suaminya menyusul Natalie dan Ricko di villa tempat mereka berdua menginap bersama dengan Jeffry, kami bertiga langsung pulang ke rumahku. Aku tidak bertemu dengan Jeffry pada saat aku tiba di villa, menurut Ricko dia sudah pulang lebih dulu sesaat sebelum aku tiba. Ketika tadi aku sampai di villa, aku tidak menemukan sama sekali sisa-sisa pesta seks istriku dengan Ricko dan Jeffry semalam. Ku kira mereka bertiga pasti sudah merapihkan sebelum kedatanganku. Namun aku bisa menangkap pancaran yang berbeda dari wajah istriku dan Ricko, raut wajah Ricko sedikit menampakkan kecanggungan akan kedatanganku. Aku merasa wajar karena pada dasarnya dia telah melakukan hal yang melebihi batas yang kuinginkan sebenarnya dengan mengajak Jeffry bergabung dengannya. Sedangkan wajah Natalie, kulihat masih ada seberkas gairah yang sulit disembunyikan walaupun terlihat sekilas dia cukup kelelahan dan kurang tidur.

Diperjalanan pulang kami sempat mampir di sebuah rumah makan untuk bersantap siang karena menurut Natalie mereka belum sempat sarapan karena kesiangan. Aku melihat perubahan ekspresi dari sahabatku Ricko ketika Natalie berucap demikian. Muncul penasaranku, bagaimana dahsyatnya pesta mereka semalam, sampai jam berapa Natalie digarap oleh kedua pria ini, atau apakah pesta mereka berlanjut lagi pada pagi hari tadi sehingga mereka tidak lagi sempat untuk sarapan pagi??? Beragam pertanyaan muncul di pikiranku setelah perkataan Natalie dan ekspresi yang tersirat dari raut wajah Ricko sahabatku barusan.

Di dalam mobil tadi hanya Natalie yang banyak bercerita tentang 'aktifitas yang mereka lakukan' di Bandungan. Istriku bercerita bahwa setelah mereka tiba, mereka langsung menuju ke Gedong Songo, turun ke Jimbaran, dan naik ke kawasan wisata Umbul Sidomukti, yang aku tau jelas bahwa cerita istriku ini hanya mengada-ada untuk menutupi aktifitas mereka yang sebenarnya. Karena aku tau jelas aktifitas apa yang mereka lakukan selama di Bandungan. Namun, istriku juga cerita bahwa disana dirinya bertemu dengan Jeffry, yang disebutnya teman lamaku yang pernah datang di pernikahan kami, aku hanya mengiyakan perkataannya tanpa bertanya lebih jauh lagi tentang apa yang diketahuinya tentang Jeffry. Istriku juga bilang, jika suatu saat nanti Jeffry berkeinginan untuk bertamu ke rumah kami untuk bertemu dan kangen-kangenan denganku. Sekilas kulirik ekspresi Ricko yang ada di kursi belakang, dia hanya memberikan ekspresi wajah yang seakan berkata; 'ntar gue ceritain!"

[HIDE]
Ketika kami tiba di restoran tempat kami berhenti untuk santap siang. Kami bertiga langsung turun dari mobil, dan berjalan masuk ke dalam resto yang bernuansa tradisional ini yang terletak di jalan Ungaran-Semarang.

"Mih, mami pesenin dulu aja deh makanannya buat kita bertiga. Papih mau ngudud dulu bentar, asem nih mulut!" Ucapku kepada istriku.

"Yaelaah, ntar aja kan di dalem bisa si papih nih." jawab istriku menolak perkataanku.

"Udah sana buruan, katanya laper. Papih sekalian mau jaga parkiran. Hehehe.." candaku sambil menyuruhnya masuk.

"Kamu Rick, mau ikut Nicko apa ikut aku masuk ke dalam?" tanya istriku kepada Ricko.

"Aku sama Nicko aja Natt, nemenin sekalian ngerokok juga bentar." jawab Ricko.

Aku sedikit menangkap perubahan kata-kata panggilan dari Ricko ketika berbicara dengan istriku, dari yang sebelumnya elo-gue menjadi aku-kamu.

"Yaudah, aku ke dalam dulu ya. Jangan lama-lama ngududnya" ucap istriku sambil berjalan masuk.

"Iyaa mamih bawel!!"
"Oh iya, papih Gurame Asem Manis ya mih!" pesanku kepada istriku.

"Iyeeehh...!" jawab istriku singkat sambil terus melaju ke dalam.

Setelah istriku beranjak masuk. Aku mengeluarkan rokok dari dalam sakuku, kulihat Ricko juga melakukan hal yang sama.

"Ehmm... Udah mulai aku-kamu lo yee sama bini gue?" ucapku setelah menghembuskan asap hisapan pertama rokok yang kunyalakan.

"Eh..eh..nggak gitu maksudnya Nick!" sahut Ricko kaget dengan perkataanku.

"Iyaa gue tau, dan jujur dalam hati gue seneng. Yaah.. nggak tau lha gimana istilahnya yang bener. Lega lebih tepatnya sih, kalau ternyata bini gue juga bisa nyaman sama elo Rick." ucapku sambil menatap matanya. Ricko yang tadinya terlihat rikuh, menjadi sedikit terlihat santai.

"Hmmm... Tentang Jefrry, Nick." ucap Ricko tertahan.

"Iya, ceritain ke gue Rick! Gimana ceritanya itu anak bisa-bisanya gabung sama elo dan bini gue!"
"Dan....fiuhht...Ikut ngentotin bini gue!" kataku sedikit merasa sesak ketika memotong ucapannya dan memintanya memberikan penjelasan tentang kedatangan Jeffry semalam.

"Gue aslinya bener-bener nggak tau sama sekali tentang masalah lo sama dia dulu. Sama sekali nggak tau gue! Jeffry itu rekanan bisnis gue yang sekarang. Dia supplier pakan ternak ayam potong gue. Dia aslinya stay di Surabaya, dan gue tau juga kalo dia juga pernah tinggal di Semarang sini. Waktu gue sama Natalie berangkat ke villa, di jalan dia nelpon gue. Dan karena ternyata dia pas kebetulan ada disini juga, karena dia lagi njalanin tugas dari gue buat survei tempat lokasi peternakan baru gue yang rencananya mau gue bangun di sekitaran Semarang sini."

"Eh, lo mau bikin peternakan disini juga? Kok nggak ada cerita-cerita sama gue, lo?!" potongku tiba-tiba.

"Iya, tapi itu entar aja gue ceritain."
"Yang jelas, pas gue ketemuan sama dia. Dia ngeliiat gue sama bini lo lagi pas keliatan...hmmm....mesra!"
"Dan yang bikin gue kaget waktu itu, ternyata dia kenal sama elo. Gue udah feeling nggak enak awalnya kalo dia bakalan rusuh, dan bakalan cerita ke elo kalo gue sama Natalie jalan mesra, secara waktu itu gue taunya kan elo belom ngerti kedekatan gue sama bini lo. Tapi gue agak nggak yakin juga kalo dia bakalan ngadu ke elo sih. Karena sebenernya posisi dia bisa dibilang selain supplier gue, juga bawahan gue. Dan gue juga cukup kenal baik dia kayak gimana orangnya. Jadi gue tinggal teken dia aja, beres!"
"Waktu gue sama Natalie akhirnya lanjut jalan. Diia sempet bilang kalo mao ikutan gabung sama gue dan Natalie, tapi gue tolak mentah-mentah karena gue nggak mao dia semakin tau hubungan gue sama bini lo."
"Waktu gue sama Natalie sampe di villa. Yaah, elo tau lah kayak gimana gue sama bini lo ngapain. Nggak perlu gue ceritain. Tapi entah kenapa, setelah elo nelpon gue dan cerita kalo lo udah tau kalo gue sama Natalie sempet ngentot di rumah lo, dan elo malah ngasih nyuruh gue ngewujudin fantasi gila lo buat ngentotin Natalie, gue tiba-tiba kepikiran buat ngajak Jeffry gabung buat sama-sama ngentotin bini lo. Gue cuma mikiir buat ngasih elo pengalaman baru yang lebih liar lagi dari sekedar elo cuma ngeliat Natalie ngentot sama gue. Gue pengen elo ngeliat Natalie threesome sekalian. Maka itu gue ngajak Jeffry, karena gue tau dia nggak bakal berani macem-macem ke Natalie selama ada gue. Dan emang cuma dia yang kepikiran di otak gue waktu itu. Dan yang penting lo harus tau, gue nggak akan pernah tau kalo lo gak cerita semalem tentang masalah lo sama Jeffry."
"Tapi tenang, Jeffry udah gue kondisikan." cerita Ricko panjang lebar tentang alasan keberadaan Jeffry semalam.

"Maksudnya?" sergahku.

"Gue udah minta dia nggak lagi mengungkit masalah itu tadi, dan gue bilang kalo dia masih merasa elo harus bertanggungjawab secara finansial atau masalah itu, gue yang bakal in charge! Dan dia bilang, kalo dia bakal ngelupain masalah itu, dan janji bakal nemuin elo nanti buat bikin semuanya clear." jawab Ricko.

Ketika Ricko berpanjang lebar menceritakan alasan kenapa Jeffry bisa ikut serta semalam, aku sangat bisa menangkap alasan dibaliknya itu, semata karena ketidak-tahuannya.

"Oke bro, I have nothing to don't believe in you!" ucapku dengan tegas sambil menepuk pundaknya dengan hangat.

Perkataan terakhirku, yang artinya aku bisa menerima alasan yang diceritakan Ricko barusan. Apalagi mengetahui kenyataan saat ini, bahwa istriku sudah sedikit banyak berubah ke arah yang dulu hanya bisa kubayangkan sebelumnya, namun sekarang fantasiku perlahan-lahan terwujud dengan kehadiran Ricko sahabatku saat ini. Terlebih kulihat Natalie tampak juga menikmati hal ini, walaupun saat ini dia masih berpikir bahwa aku belum mengetahuinya. Justru hal ini semakin memberikan sensasi yang kuinginkan, melihat istriku berhubungan seks dengan pria lain tanpa sepengetahuannya. Dan lagi, masuknya sosok Jeffry yang kuanggap sebagai orang asing atau stranger yang tak kubayangkan sebelumnya juga ternyata ikut menikmati tubuh istriku, menambah sensasi tersendiri dan mampu membuatku lebih bergairah mengetahuinya.

Lalu aku dan Ricko beranjak masuk ke dalam resto setelah sebatang rokok habis kami hisap menemani obrolan kami barusan. Ketika kami masuk dan berjalan menuju ke tempat istriku menunggu, terlihat istriku sedang asik memainkan ponselnya sampai tidak menyadari kedatangan kami berdua, sekilas kulihat dia sedang chatting dengan seseorang yang aku tidak begitu jelas melihat siapa yang sedang chatting dengan istriku karena aku hanya melihat nomer ponsel saja, dan dia sepertinya tidak memberi nama pada kontak tersebut. Aku tidak begitu ambil pusing dengan siapa dia chatting karena aku dari dulu memang tidak terlalu begitu membatasi dia ingin chatting dengan siapapun.

"Hey mih, asik banget maenan handphone nya!" ucapku sedikit mengagetkannya.

"Eh! udah selesai toh ngerokoknya." sahut istriku sambil menaruh ponselnya.

"Udaah. Mamih udah pesen kan?" tanyaku.

"Udah kok pih. Bentar juga dateng." jawab istriku.

Tidak lama, akhirnya pesanan makanan kami datang secara bersamaan. Dan kami langsung segera menyantap makanan yang tersedia di atas meja sambil mengobrol ringan tetap dengan keakraban dan kehangatan diantara kami bertiga. Aku juga mulai terbiasa dengan kedekatan yang ditunjukkan oleh istriku kepada Ricko yang ditanggapi Ricko dengan santainya. Mereka berdua saling melemparkan canda dan istriku terlihat tidak segan mencubit manja tubuh Ricko, dan sesekali Ricko juga membalas hal yang serupa. Aku hanya sesekali menimpali keakraban mereka berdua, karena di dalam hati justru muncul khayalan-khayalan binal tentang yang mereka lakukan semalam dan hal ini justru membuat kontolku horny tidak pada tempatnya.

Tiba-tiba ponselku berbunyi, menandakan ada pesan masuk di whatsappku. Setelah aku membukanya, ternyata Ricko mengirimkan screenshot percakapannya dengan istriku, ada beberapa screenshot yang dikirimkan Ricko. Aku sedikit tidak menyangka, ternyata selama kami bertiga bersama, diam-diam istriku mengirim whatsapp ke Ricko. Akupun membacanya setelah memastikan bahwa istriku tidak bisa melihat ke layar ponselku, posisi duduk kami sebenarnya cukup aman sehingga salah satu diantara kami pasti tidak bisa melihat aktifitas satu sama lain ketika menggunakan ponsel masing-masing karena kami duduk lesehan saling bersebrangan di ketiga sisi meja, aku duduk berhadapan dengan istriku, dan Ricko berada disisi kananku dan sisi kiri istriku. Dengan kata lain, Ricko berada ditengah-tengah kami.

Akupun membuka pesan whatsapp dari Ricko satu persatu.





Kontolku seketika menjadi keras membaca screenshot percakapan Ricko dan istriku tersebut. Natalie sudah mulai berani secara terang-terangan mengajak Ricko untuk bercinta nanti malam setelah aku tidur.

Aku segera membalas whatsapp Ricko dengan menyuruhnya untuk menyanggupi ajakan istriku, kukatakan bahwa aku ingin mengintip secara langsung ketika dia mengentot istriku nanti. Awalnya Ricko menolak karena merasa tidak enak kepadaku, namun setelah kuyakinkan bahwa aku yang menyuruhnya, akhirnya Ricko menurut saja. Aku menjadi tidak sabar menunggu nanti malam!!

***

Setelah kami selesai makan, aku memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke rumahku. Kami bertiga pun beranjak menuju ke parkiran untuk menaiki mobilku. Namun ketika aku dan Ricko membuka pintu mobil dan masuk kedalam, kulihat istriku masih berusaha membuka pintu di kursi penumpang depan. Ternyata pintunya tidak bisa dibuka karena macet, awalnya aku juga berusaha membuka dari dalam namun tidak juga bisa.

"Udah, mamih naik di belakang aja deh. Rusak pintunya gak bisa dibuka" ucapku kepada istriku.

"Huffft, pake acara rusak nih pintu. Padahal udah capek pengen sedikit rebahan. Kalo di belakang kan gak enak." rajuk istriku sambil beranjak masuk lewat pintu penumpang belakang.

"Ya mau gimana lagi. Besok tak bawa ke bengkel deh." kataku kemudian.

"Yaudah sini duduk di belakang juga sama aja kok. Kalo mau istirahat kan bisa juga di belakang. Aku juga mau merem bentar, kenyang abis makan. " tambah Ricko

"Wuu dasar kamu kebo, abis makan molor!"
"Aku juga tidur bentar yaa pih. Nanti kalo udah sampe bangunin." kata istriku.

"Iyaa ntar kalo udah sampe kalian berdua aku bangunin lah. Masa iya tak biarin tidur di dalem mobil." sahutku bercanda.

Lalu setelah kami bertiga masuk ke mobil, aku segera menjalankan mobilku ini beranjak keluar area parkir. Saat ini posisinya istriku duduk di sebelah Ricko di kursi belakang, posisi duduk mereka cukup dekat bahkan hampir menempel satu sama lain. Aku tidak memperhatikan lebih lanjut, karena aku langsung konsentrasi menyetir.

Namun tidak berlangsung lama, aku mendengar suara seperti salah satu dari mereka menggeser posisi duduknya. Aku lalu menajamkan pendengaranku untuk mendengar suara-suara di kursi belakang. Sekilas aku mengintip dari kaca spion tengah, kulihat posisi kepala istriku ternyata sedang besandar ke tubuh Ricko dengan kondisi mata terpejam demikian juga Ricko. Melihat itu perasaan horny kembali perlahan merasuki diriku, akupun menggeser sedikit kaca spion tengah sehingga sedikit lebih banyak bisa menangkap lebih jelas apa yang terjadi di belakang.

Ketika aku menggeser kaca tengah, sesaat pandangan mataku dan Ricko beradu. Aku pun menganggukan pelan kepalaku memberi kode bahwa aku tidak keberatan. Ricko menangkap kode yang aku kirimkan, dan dia membalas dengan anggukan pelan yang sama.

"Cuphhh..!!"

Suara ciuman terdengar, walaupun pelan namun masih dapat kudengar. Mereka sedang bercumbu sekarang, persis di belakangku. Aaahhh.... Aku semakin terangsang mengetahui istriku dan sahabatku sedang saling berciuman di kursi belakang. Aku bisa melihat walaupun mata istriku terpejam, namun bibirnya sedang mengecup bibir Ricko dengan lembut namun intens.

Aku lalu mengalihkan pandanganku kembali ke jalan raya dan kembali berkonsentrasi menyetir. Namun suara kecupan-kecupan ringan yang tadi terdengar sekarang berubah menjadi seperti lumatan-lumatan saat ini. Aku kembali melirik kaca tengah itu, dan benar saja aku melihat jika mereka berdua sedang saling melumat satu sama lain. Walaupun suaranya begitu pelan, namun masih terdengar di telingaku. Terlihat istriku sangat hati-hati supaya perbuatannya tidak diketahui olehku. Lalu aku berinisiatif membesarkan sedikit volume suara audio mobilku bermaksud agar istriku mengira bahwa aku tidak mendengarnya karena suara lumatan mereka tersamar oleh musik yang mengalun merdu mengiringi cumbuan mereka berdua.

Aku sedikit membetulkan posisi dudukku sendiri supaya merasa sedikit nyaman karena kontolku menjadi sangat tegang akan situasi ini. Perlahan aku juga melepas kancing celana dan memasukkan tangan kananku kearah kontolku untuk membetulkan posisi batang kontolku yang sedikit tertekuk. Saat ini sungguh aku merasakan sensasi horny yang luar biasa, karena bisa mengintip istriku bermesraan dengan Ricko sahabatku di mobil ini.

Lalu aku kembali mendengar suara celana salah satu dari mereka bergeser, aku tidak tau siapa yang menggeser posisi duduknya karena aku tidak bisa melihat dengan jelas, aku hanya bisa mengira-ngira.

"Ughh..!"

Sekilas aku bisa mendengar lembut suara lenguhan tertahan dari istriku. Tubuhku serasa ingin meledak rasanya, karena merasa amat sangat terangsang oleh situasi ini. Awalnya aku tidak bisa menduga apa yang sedang terjadi di kursi belakang, aku hanya bisa melihat kedua kepala mereka di kaca tengah ini. Mereka sudah tidak lagi berciuman, namun posisi istriku masih menyender di bahu milik Ricko sahabatku.

"Crekk..crekkk..crekkk.."


Shit! Aku tau sekarang, ternyata Ricko sedang mengocok memek istriku. Suara becek dan gesekan di kain rok yang dikenakan istrku terdengar perlahan di telingaku diiringi suara lenguhan pelan dari mulut istriku. Aku menduga bahwa saat ini memek istriku sudah sangat banjir karena klitorisnya dirangsang oleh Ricko.

Cukup lama memek istriku dirangsang oleh Ricko, sampai ketika secara tidak sengaja salah satu ban mobilku melindas lubanh yang cukup membuat mobilku terguncang. Pada saat itu terjadi aku mendengar suara lenguhan istriku sedikit lebih keras.

"Oughh...sssshh...ahhhhh."

Ketika kulirik ke kaca tengah, kulihat kepala istriku seperti semakin menekan ke bahu Ricko dengan bahunya sendiri yang tampak bergetar.

"Apakah istriku baru saja meraih klimaksnya?" ucapku dalam hati.

Lalu aku tidak lagi mendengar suara apapun untuk beberappa saat sampai kemudian suara kecupan lembut kembali terdengar dan suara resleting celana menggema di telingaku. Aku kembali menduga apa yang sedang terjadi di kursi belakang saat ini. Rahangku kembali terasa seperti ngilu karena teramat horny nya.

"Cupph...Sluurpps..hmpphhh..."

"Whaaaatt??? Apa lagi saat ini????" tanyaku dalam hati.

Sekilas kulirik kembali kaca tengah, namun tak kulihat nampak kepala istriku. Hanya terlihat kepala Ricko yang sedikit mendongak bersandar ke belakang. Aku menduga keras jika saat ini istriku sedang menghisap kontol milik Ricko. Ingin rasanya aku menengok kearah belakang untuk melihat lebih jelas bagaimana mulut istriku sedang melumat batang kontol sahabatku. Namun apa daya, hal itu tidak mungkin aku lakukan. Aku tidak ingin mengganggu aktifitas istriku yang sedang menghisap dan melumat kontol Ricko di kursi belakang. Pantas saja kulihat ketika aku melirik kaca tengah Ricko terlihat begitu keenakan.

Ketika mobilku akan memasuki kawasan tempat tinggalku, kulihat sekilas kepala Natalie kembali terlihat di kaca tengah. Dan suara celana yang dirapihkan juga terdengar, artinya mereka sudah selesai melakukan aktifitas mesum mereka walaupun aku tau jika Ricko belum sampai memuncratkan pejuhnya karena kami ternyata sudah tiba di rumah. Natalie pun kulihat sudah membetulkan posisi duduknya kembali dan berpura-pura sedang tidur. Aku masih merasa amat terangsang akibat perbuatan mesum mereka.

Ketika mobil akhirnya sampai di depan rumahku. Aku langsung mengambil kunci rumahku di dashboard dan sedikit berteriak pelan kepada istriku.

"Mih, udah sampe!! Bangun mih!"
"Rick, udah sampe Rick!"
"Aku turun duluan ya, kebelet kencing nih!" ucapku kemudian membuka pintu mobil dan langsung keluar berlari kecil kearah pintu pagar.

Ketika aku berada di belakang mobil, sejenak aku merapihkan celanaku yang tadi sempat kubuka kancingnya karena kontolku merasa sesak. Lalu akupun dengan cepat membuka pintu pagar, dan kemudian pintu rumahku. Dan aku segera menuju kearah kamar mandi, aku bukan ingin kencing sebenarnya, namun aku ingin menuntaskan libidoku dengan maturbasi di kamar mandi. Aku tidak lagi memikirkan mereka berdua yang kutinggal di dalam mobil. Aku hanya ingin segera menuntaskan hasratku sendiri.

"Clokkhh..clokh..clokkhh..."
"Aaach...aachh...aach..."

Suara kocokan di batang kontolku diiringi suara desahanku. Aku membayangkan mereka berdua sedang melanjutkan perbuatan mesum mereka di dalam mobil yang terparkir di depan. Aku membayangkan Natalie sedang digenjot oleh Ricko di kursi belakang dan akhirnya Ricko memuntahkan pejuhnya ke dalam mulut istriku dan ditelannya dengan semangat. Bayangan-bayangan itu akhirnya membawaku kedalam puncak orgasmeku yang cukup dahsyat. Pejuhku memancar kencang dan otot dengkulku serasa lemas akibat orgasme hebat ini walaupun hanya dengan aku mengocoknya.

"Croot...croott..croot...croot"
"Aaargghh...!!!!"


[to be continued]


[/HIDE]
[/spoiler]
 
Badaiii banget hu, sampe niat bkin chat antara Natt n Ricko gtu hu... Hahaha
Total bgt dah! Real banget rasanya
Hacep suhuu..

:tepuktangan::tepuktangan::tepuktangan:
 
Mantaaappp....Natt jd tambah binal
Bisa dower tu Memek
Nunggu aksi Natt sm Jeffry
 
mantaaab...ngga pendek" amat koq gan updatenya... tengkiu gan..
 
mantaaab...ngga pendek" amat koq gan updatenya... tengkiu gan..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd