Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Cuckold Story: Mengubah Istriku [with epilog]

Dengan siapa Natalie enaknya melakukan Threesome Sex pertamanya?

  • Natalie vs. Nicko vs. Ricko

    Votes: 58 30,4%
  • Natalie vs. Nicko vs. Lelaki Lainnya

    Votes: 18 9,4%
  • Natalie vs. Ricko vs. Lelaki Lainnya

    Votes: 72 37,7%
  • Terserah TS aja deh, kita ngikut aja

    Votes: 43 22,5%

  • Total voters
    191
  • Poll closed .
Lanjuttt hu.. Jangan lama2 yah..
Ane paling demen sm cerita bgini. Baca sambil bayangin.. Mantaaappp rasanya
 
Selamat malam para suhu dan semua readers di forum kita tercinta ini. Kali ini Nubie mau ijin coba berbagi fantasi lewat cerbung. Cerita ini hanya fantasi nubie belaka yang belum pernah terealisasi di real life, jadi ini pada dasarnya hanya sebuah fiksi.
Berhubung nubie masih belajar dalam menulis cerita, jadi cerita ini juga pada dasarnya terinspirasi dari karya-karya suhu sekalian di forum ini maupun di luar forum. Kalau misalkan ditemukan kemiripan dengan cerita lain, murni hanya karena cerita fiktif belaka. Kesamaan alur cerita, lokasi, dan tokoh, harap dimaklumi.





------------------​

Part 1​

Jumat pagi itu aku pergi ke stasiun untuk menunggu kedatangan temanku saat di Jakarta dulu. Ricko adalah seorang pemuda keturunan Chinese berusia 31 tahun sebaya denganku, tinggi 185 cm dengan berat 87 kg.

Di jakarta aku dan Ricko adalah sahabat yang cukup dekat. Dan kami saling mengetahui rahasia-rahasia yang ada diantara kami. Termasuk selera wanita kami, kami berdua mempunyai selera yang sama, yaitu wanita yang mempunyai tubuh montok alias BBW (Big Beautiful Woman). Bahkan kami tau ukuran senjata kami masing-masing, waktu itu ketika kami bertaruh siapa punya lebih besar. Oke, untuk ini aku mengaku kalah, senjata Reno lebih panjang 3cm dari kepunyaanku...

Oh iya, perkenalkan namaku sendiri Nicko, umur 31 tahun, tinggi 169cm dengan berat 65kg. Kebetulan nasib yang memberiku kesempatan mempunyai isteri yang sesuai dengan seleraku itu. Sedangkan Ricko sampai saat ini masih saja melajang. Belum ketemu yang sesuai dengan kriterianya, katanya.

Istriku sendiri bernama Natalie yang memiliki spek tubuh sesuai dengan wanita impianku. Umur 24tahun, tinggi sekitar 165cm, ukuran dada 40B. Namun untuk berat badannya sampai saat ini aku sendiri belum tau. Tapi yang jelas, montok abiss... hehehe

Ricko sahabatku ini kebetulan sedang ada bisnis di kota S, setelah urusan selesai ia berniat mampir ketempatku karena kebetulan tidak jauh hanya satu jam menggunakan kereta api. Aku menunggunya di area merokok, sampai tak lama berselang kulihat sosok yang kukenal. Aku melambai, ia melihat dan tersenyum. Bergegas kami mendekat dan berangkulan. Maklum sudah lima tahun kami berpisah. Di perjalanan menuju rumahku kami banyak bercerita tentang masa lalu, dan sedikit membahas tentang istriku.

"Lo asli beruntung banget dapet si Natalie, Nick! Gue nyari-nyaari yang kayak model istri lo sampe sekarang belom ketemu juga. hahaha"
" Haha sial lo, namanya rejeki anak sholeh tau"
Begitulah sedikit candaan kami ketika membahas istriku. Memang ketika pertama kali dia kukenalkan kepada istriku waktu kami masih berstatus pacaran, dia sedikit menunjukkan ketertarikan kepada istriku. Aku tidak pernah berpikir ketertarikan macam apa yang dimiliki oleh sahabatku ini kepada istriku. Hanya mungkin kagum saja menurutku.

Jam 11.30 siang akhirnya kami tiba di rumahku, dan ketika dia melihat istriku matanya menjunjukkan kekaguman yang sangat terlihat. Seperti di awal aku ceritakan, bahwa Ricko beberapa kali pernah bertemu dengan istriku di beberapa kesempatan. Tapi ketika akhirnya bertemu lagi hari ini, ketika istriku membukakan pintu untuk kami, Natalie hanya mengenakan pakaian rumah seadanya.

"Hallo Nat, apa kabar? Makin semok aja nih bini nya Nicko." Sapanya kepada istriku.
"Haha. Kurang asem kamu Rick, baru ketemu langsung ngeledek." sahut istriku.
"Ya udah, masuk dulu yuk. Ngobrolnya nanti lagi aja di dalem." ucapku menyela obrolan mereka.

Aku dan istriku sudah hampir satu tahun menikah, dan sampai sekarang memang belum dikaruniai buah hati. Aku anggap saja ini sebagai kesempatan yang diberikan Tuhan untuk kami berdua "pacaran" lagi. Selain memang aku pikir kami belum begitu mapan secara ekonomi.

“Wah kalian ini payah, masa udah lama kawin belum punya anak , gimana sih lo Nick!“ sindirnya padaku.
Aku hanya nyengir; "Belum dikasih Rick, yah sabar ajalah." kataku membela diri.
"Biar bisa berduaan dulu terus Rick, ntar kalo udah punya anak waktu berduaan jadi makin susah." kata istriku menambahkan.
"Nah, justru makin banyak waktu berduaan makin banyak waktu buat bikin anak."
"Apa perlu gue bantuin nih?" kelakar Ricko sambil menatap kami berdua.
"Wah kampret lo Rick! Hahaha"
"Tapi terserah Natalie lah, kalo dia mao terima bantuan lo, gue bisa apa? hahaha" jawabku spontan merespon gurauan sahabatku ini. Entah apa yang aku pikirkan sehingga aku bisa mengucapkan hal itu.
"Nah, tuh Nat. Laki lo udah ngijinin buat gue bantuin kalian bikin anak tuh." cerocos Ricko kepada istriku.
"Lah, apaan sih Papih ini. Pada stress dah kalian berdua." Jawab istriku. Namun kulihat ketika istriku menjawab candaan Ricko sahabatku, wajahnya manisnya justru terlihat tersipu malu.

Memang pada dasarnya aku sendiri memiliki fantasi terpendam untuk bisa melihat istriku digarap laki-laki lain. Bahkan melakukan Threesome dengan orang lain. Aku dan laki-laki itu bersama-sama menggarap istriku. Tapi ini benar-benar fantasi terpendamku saja, memang beberapa kali aku pernah mengutarakan fantasiku ini kepada istriku pada saat kami ML hanya untuk menambah sensasi bercinta kami. Dan aku sendiri pasti menjadi semakin bernafsu pastinya ketika bercinta dengan iatriku sambil membayangkan ada seorang pria lain bersama-sama menggarap istriku. Pernah ketika pada saat kami bercinta, sambil menggenjot tubuh montok istriku ini, aku memasukan jariku ke mulutnya sambil berkata untuk dia membayangkan sedang menghisap penis kedua. Pada saat itu justru istriku merespon dengan menghisap dan menjilati jari yang aku sodorkan ke mulutnya dengan penuh napsu, sambil suara desahannya semakin menjadi. Aku yang melihat hal itu malah semakin menaikkan napsuku, dan genjotannku di vagina istriku makin kupercepat. Yang aku suka dari vagina istriku, karna tubuhnya yang montok itu, otomatis cengkraman lobang vagina nya sangat terasa menjepit batang kejantananku. Hanya saja ketika spermaku berhasil menyemprot ke dalam vagina istriku, walaupun sudah aku benamkan sedalam mungkin ketika aku klimaks. Seketika spermaku langsung meluber keluar dari vagina istriku. Kadang hal ini yang membuat aku berpikir, apa spermaku tidak cukup bisa merangsek ke rahim istriku karena panjang penisku tidak cukup panjang mencapai rahim istriku itu mengingat postur istriku yaang BBW. Sehingga ini yaang menyebabkan istriku sulit mengandung.... Entah lah....

[to be continued]
Lanjutttjnttttt
 
Busettt.... Ada akun buka lapak iklan dimari.... Suhu @MarioChristian minta royalti Sono... Wkwkwkwk
Kelamaan gak diupdate, smp ada yg buka lapak dagangan. =))=))=))
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 


------------------
Part 3.a

"Masa bodo lah, dipikir entar..!!"



POV Ricko

Gue dapet undangan kerjasama bisnis di kota P dari partner gue waktu di Jakarta dulu, tapi sekarang dia tinggal di kota P dan mengembangkan bisnis di sana. Akhirnya hari kamis gue berangkat dari stasiun gambir jakarta menuju kota P menggunakan kereta api kelas eksekutif, sayang di kota tersebut tidak ada bandara karena mungkin belum masuk hitungan bisnis yang menguntungkan pemerintah. Maklum, kota nya belum begitu besar tapi sudah cukup berkembang.

Gue langsung teringat sahabatku yang sekarang tinggal dan menetap di ibu kota propinsi Jawa Tengah. Mengingat jarak kota P dan kota tempat tinggal sahabat gue itu tidak terlalu jauh, maka gue putuskan untuk mengunjunginya setelah urusan bisnis gue selesai.

"Nick, hari Jumat ini gue mao main ketempat lo ya bro, gue lagi ada urusan di kota P, sekalian mampir tempat lo deh. Kangen gue sama lo udah lama juga gak ketemu kita." kata gue kepadanya lewat sambungan telepon.
"Oke! Siap bos! Jam berapa sampe sini?" jawab sahabat gue sambil menanyakan jadwal tiba gue besok jumat.
" Gue ambil kereta pagi. Jam 9an gue sampe sana mungkin. Jemput ya! bisa kan?" tanya gue kepadanya.
"Yaelah kayak sama siapa aja lo Rick! Lagian gue kan freelance. Jadi flexible aja lah. Bisa diatur bos." jawabnya menyatakan kesediaannya menjemput kedatangan gue jumat besok.

Gue mau sedikit flashback tentang cerita kedekatan kami. Sahabat gue ini berprofesi sebagai pedagang online kecil-kecilan. Masih teringat ketika sahabat gue ini beberapa waktu dulu ketika menyampaikan niatnya untuk memulai bisnisnya sekarang ini, namun terkendala oleh modal pertama dan berniat meminjam sejumlah dana sama gue. Gue pun dengan sangat senang hati membantu sahabat gue ini walaupun nominal yang dimintanya cukup lumayan besar juga, sekitar 25jutaan. Tapi itu gak sebanding ketika gue inget jasa-jasa dia ke gue waktu dulu gue juga baru saja merintis bisnis gue ini. Dia yang paling semangat support gue ketika yang lain, bahkan keluarga gue sendiri gak sampe sebegitunya kayak Nicko sahabat gue ini, bahkan rela meminjamkan sepeda motornya buat gue pake keliling pasar buat jualan ayam potong. Sampai akhirnya gue bisa beli armada sendiri lewat keuntungan dan suntikan modal dari bank, dan gue bermaksud membalas jasanya dengan membelikan sepeda motor baru untuknya karena sepeda motornya yang kondisinya sudah tidak bagus lagi, dia menolak niat gue itu dengan alasan yang sangat membuat gue tersentuh sangat dalam.

"Udeh, gak usah Rick! Mending duitnya buat tambahan modal usaha lo yang udah mulai berkembang itu. Gue masih bisa pake motor itu buat gue pake lah, walaupun butut tapi motor itu udah banyak kenangan. Salah satunya jadi saksi sejarah kesuksesan temen gue dalam merintis usaha. Gue ikut bangga kalo inget itu, dan gue mau ini jadi motivasi gue buat sukses kayak elo!" jawabnya ketika menolak secara halus niat gue membelikan motor baru untuknya.

Dari situ gue punya niat apapun nanti ketika temen gue ini kesulitan dan butuh bantuan, gue pasti akan bantu dia sebisa mungkin.

Oh iya, gue sahabatan sama dia mulai ketika kita kuliah bareng. Dan gak tau gimana, kita langsung klik ketika kami mulai ngobrol dan dekat. Kedekatan yang terlajin diantara kami gue bisa bilang itu deket banget. Gak usah ditanya udah beberapa kali gue dan dia nginep di rumah salah satu diantara kami. Gue tau selera cewek kesukaannya, dia pun juga tau selera gue. And whaat??? Selera kita ternyata sama! Ini bener-bener kampret-faktor yang ada diantara kami, mungkin ini juga yang bikin kita udah kayak soulmate kali ya..

Dia pernah deket sama cewe yang dia naksir, sesuai kriteria dia pastinya. Dan kriteria gue juga sayangnya... Hahaha
Pas kita deket, gue sempet dikenalin sama cewek itu. Dan kalian bisa tebak, gue jadi ikutan naksir. Yaa gimana guys, idaman gue banget soalnya. Wajah manis chuby gitu, body semok, pantat bahenol. Kan gue banget ini mah! Hahaha
Pernah ketika kita bertiga lagi ngobrol, gue yang secara naluri flirting juga ke cewek itu. Mungkin karena terlalu frontal flirting gue, Nicko sampe kayak nyadar gitu ketika momen gue lagi flirting ke gebetannya. Sampe suatu malam, ketika gue sama sahabat gue ini nginep bareng di rumah gue. Gue denger dia ngigau sambil nyebut-nyebut nama gue. Karena gue belum tidur, jadi gue bisa denger jelas apa yang dia ucapin ketika dipengaruhi alam bawah sadarnya.

"Hmmm.... Rick, kalo lo pengen deket sama Syela. Gue rela ngasih dia buat lo Rick."
"Lo itu sahabat gue, apapun gue kasih supaya lo seneng..."
"Apapun Rick... apapun...."
kata dia waktu ngigau pas dia tidur, suaranya lirih banget, tapi gue bisa denger jelas apa yang dia ucapin.

Gue sampai kaget ketika dia ngigau selama itu. Iya, ngigaunya sepanjang itu! Gue sampe bingung tadinya dia beneran ngigau apa kerasukan setan.

Ketika gue nginget-nginget lagi kenangan kebersamaan gue sama sahabaat gue ini. Gue sampe senyum-senyum sendiri, gue bahagia, senang dan bangga punya sahabat kayak dia. One of the best part of my life ketika gue punya sahabat yang supportnya ke gue kayak yang diberikan Nicko ke gue.

Back to this day, ketika gue sampe di kota S setelah kurang lebih satu atau dua jam perjalanan menggunakan kereta ini. Gak tau juga sih yang bener satu apa dua jam, orang gue tidur selama perjalanan tadi, untung gue bangun pas udah mau sampe. Kalo nggak, kebablasan deh gue. Hahaha

Sampai di stasiun, gue langsung menuju smoking area. Karena mulut gue udah asem nahan supaya nggak merokok di dalem kereta. Ternyata dari arah sana ada sosok yang gue kenal sedang melambaikan tangannya ke arah gue, sahabat gue sudah menunggu gue di sana. Langsung saja gue menuju ke arahnya, dan memeluknya dengan erat. Kangen banget gue sama dia, udah hampir dua tahun gak pernah ketemu selain keep contact lewat chatting dan telepon.

Di perjalanan menuju ke rumahnya, kami banyak mengobrol tentang kehidupan kami. Jujur, ada satu yang gue iri dari dia. Dia bisa menikah dengan wanita yang menurut gue selera kita banget. Gue turut happy ketika tau dia akhirnya nikah sama Natalie, istrinya sekarang. Gue pernah ketemu beberapa kali sama Natalie waktu dulu pas Nicko bawa calon istrinya ini ke Jakarta, kesan pertama waktu gue liat calon istri sahabat gue ini; Daamn... Maaann!!! You are so lucky to have her as your lady, I want too..maann!! Dan waktu sahabat gue ini nikah, gue malah ngebayangin momen malam pertama mereka, tapi gue yang jadi tokohnya, bukan si Nicko...!! Hahahaha

Sampe di rumah Nicko, Natalie membukakan pintu ketika kami datang. Pakaian yang dia pakai, daster rumahan dengan panjang sampai sebatas atas lutut sedikit. Dan full pressed body! Gue sampe bengong beberapa saat ketika melihat penampilan istri sahabat gue ini, tapi untung gue bisa menguasai diri dengan cepat.

"Hallo Nat, apa kabar? Makin semok aja nih bini nya Nicko." Sapa gue iseng kepada Natalie

"Haha. Kurang asem kamu Rick, baru ketemu langsung ngeledek." sahutnya

"Ya udah, masuk dulu yuk. Ngobrolnya nanti lagi aja di dalem." Nicko tiba-tiba memotong pembicaraan kami dengan mengajak kami masuk ke dalam.

Ketika kami di dalam, dan gue udah selesai bersih-bersih juga sudah ganti baju dengan yang lebih santai, kami mengobrol panjang lebar tentang kehidupan kami. Sahabatku menikah kurang lebih sekitar hampir setahun tapi ternyata belum dikarunia anak. Tiba-tiba gue spontan bicara buat nggodain mereka.

"Wah kalian ini payah, masa udah lama kawin belum punya anak , gimana sih lo Nick!“ sindir gue ke mereka.

"Belum dikasih Rick, yah sabar ajalah." jawab Ricko dengan wajah datar.

"Biar bisa berduaan dulu terus Rick, ntar kalo udah punya anak waktu berduaan jadi makin susah." kata Natalie menambahkan perkataan suaminya.

"Nah, justru makin banyak waktu berduaan makin banyak waktu buat bikin anak."
"Apa perlu gue bantuin nih?" godaku kepada mereka sambil menatap wajah mereka berdua.

"Wah kampret lo Rick! Hahaha"
"Tapi terserah Natalie lah, kalo dia mao terima bantuan lo, gue bisa apa? hahaha" jawabnya dengan ekpresi pasrah sambil tertawa.

"Wah, nih anak gilanya masih belom kumat ternyata." batinku mendengar jawaban Nicko.

"Nah, tuh Nat. Laki lo udah ngijinin buat gue bantuin kalian bikin anak tuh." langsung saja gue nyeletuk. Bodo deh, gue yakin Nicko gak bakal marah sama ucapan gue.

"Lah, apaan sih Papih ini. Pada stress dah kalian berdua." Jawab Natalie ketika mendengar kelakar kami berdua tapi sambil wajahnya kayak tersipu malu gitu malahan.

Kampreet, gue makin gemes sama istri temen gue ini. Bawaannya pengen meluk aja kalo liat ekspresi mukanya dia barusan. Wait...wait... Gue gak boleh naksir sama Natalie, soalnya dia sekarang istri dari sahabat gue. Kalo dulu waktu kasusnya sama Syela itu kan masih gebetan Nicko, itu aja si Nicko baper banget sampe kebawa mimpi. Buat yang ini jangan sampe gue kebablasan!

Malam harinya kita bertiga jalan-jalan keliling kota, kali ini di sisi kota S bagian atas yang terkenal dengan pemandangan lampu-lampu kotanya ketika malam hari. Kita ngobrol banyak malam itu sambil menikmati suasana yang enak banget. Tapi kali ini sialnya lebih banyak ngebahas tentang diri gue yang sampe sekarang masih jomblo gini.

"Gue tuh bukannya nggak ada cewe yang ngejar-ngejar gue. Tapi emang belom ada yang cocok aja." belaku ketika Natalie mencecar aku sambil mengejek kejombloanku.

"Emang cewe yang kayak gimana sih Rick yang kamu cari?" tanya Natalie semakin mendesakku.

"Hhmmm...mm..."
"Kayak kamu Nat!"
"Yang mukanya chubby-chubby manis gitu, terus yang bodinya bikin enak kalo dipeluk. Yang bikin betah kalo dikelonin. Hehehehe" jawabku sejurus melirik iseng ke arah mereka berdua, terutama ke arah Nicko karena gue pengen liat reaksi dia atas candaan gue ini, marah, bete atau nggak?

"Ahhh.... Kamu ini senengnya ngeledek aku terus."
"Pih, liat tuh kelakuan temenmu. Masa istri temennya sendiri diledek mulu kayak gitu"

"Udah malah pake acara nggombal lagi!" jawab Natalie sambil menggembungkan pipinya yang chubby itu.

"SHIT..!!! Manis banget sih lo Nat!" bathinku.

"Hahaha... Kamu malah kayak gitu ekspresinya kok mih. Gombal-able banget emang kok, iya gak Rick?" ternyata Nicko malah setuju sama pendapat gue ketika ngisengin istrinya. Asli, nih sahabat gue sakit beneran dah. Malah seneng istrinya gue godain, bukannya marah.

"Bener banget lo Nick! Bukan salah gue dong ya kalo deket-deket bini lo, hawanya pengen muji dia terus" Gue bilang aja gitu sekalian, biar makin rame sekalian. hahaha

Pokoknya malem itu Natalie jadi satu-satunya korban keisengan kami. Sehingga gue aman, mereka gak makin ngebahas kejombloan gue. Males aja guee ngebahas itu. hehehe....
Bahkan, Natalie yang duduk di tengah diantara kami berdua udah mulai berani nyubit-nyubit tangan gue yang cukup kekar ini, hasil latihan gue di GYM. Dan yang bikin gue makin kaget, dia juga berani nyubit ke arah perut gue yang kencang dan sixpack ini. Yang bikin gue makin-makin kaget, si Nicko malah senyum-senyum doang liat kelakuan istrinya ke gue. Hadehh.... Makin pusing pala gue.. Tapi gue enjoy banget sama suasana akrab ini.

Akhirnya kami pun pulang ke rumah Nicko untuk istirahat karena waktu sudah semakin malam. Diperjalanan gue ngelihat ada cewe-cowo lagi boncengan berjalan di depan mobil kami. Dan kampretnya, si cewe punya pantat, eh bokong, eh pantat deh... Aaargghhh.... Whatever lha...!!! Yang jelas, semok banget. Selera gue banget ini!

"Anjing Nick, liat tuh cewek bodinya mantep bener!" ucapku spontan kepada Nicko yang ada di sebelah gue. Gue sampai tidak sadar kalo ada wanita si bangku belakang, kayak kebiasaan kami dulu waktu ngeliat cewe yang-spek-kita-banget langsung aja kita berdua kayak macan ngeliat buruannya.

"Iye liat juga gue, biasa aja dong ngeliatnya."
"Gue mah udah punya." jawab Nicko sok cool. Pasti karena ada bininya di belakang nih.

"Maksudnya?" jawabku pura-pura tidak mengerti maksud perkataannya.

"Tuh, punya bini gue lebih mantep malahan" katanya sambil menengok ke belakang kearah Natalie.

"Hahaha sial lo! Lo sih enak, udah punya bini spek semok, alias sexy dan montok. Bisa ngerasain tiap hari, Lah gue?" Jawab gue sambil ketawaa mendengar ucapannya.

"Kalo aja lo gak ada di sini, udeh gue......" jawab gue sengaja menggantung kata-kata gue sambil melihat ke arah Natalie.

Natalie langsung melotot ke arah kami menunjukkan mimik wajah marah yang gue tau itu dibuat-buat sambil menvubit perut kami berdua.

"Kaliaaan berduaaaa yaa!! Pada edan beneran kayaknya! Malah aku yang jadi sasaran. Sana kalo berani, cewek di depan digodain sana! Jangan nggodain aku mulu bisanya!" Cerocos Natalie kemudian.

"Aduuuh..duh...duh... Ampun Nat!! Cuma bercanda kali" kata gue sambil memegang dan menahan tangamnya dengan pura-pura meringis kesakitan. Kuakui cubitan tadi cukup kencang, tapi nggak terlalu terasa sakit. Aku hanya pura-pura kesakitan supaya aku bisa menggenggam tangan Natalie.

"Si Papih nih juga, liat istrinya digodain orang lain malah ketawa-ketawa. Emangnya seneng ya kalo istrinya digodain cowok lain?" ucap Natalie menyerang Nicko suaminya karena malah suuaminya itu ketawa lepas banget.

"Eh Nat, gue sama Nicko tuh dari dulu udah sering saling berbagi apa yang kita punya... Jadi gue rasa kayaknya kalo gue pengen sama kamu juga, dia juga bakalan ngasih tau gak?" kataku asal.

"Eh, si kampret... Lo kira bini gue sepeda motor supra butut gue dulu yang sering lo pinjem buat jualan ayam potong! Sembarangan aja lo kalo ngomong..." Sahut Nicko sambil mengeplak kepala gue, tidak serius aku tau ketika dia mengeplak kepalaku. Ini candaan biasa diantara kami. Berarti dia benar-benar sama sekali tidak marah melihat istrinya kugoda, gue sadar banget gesture sahabat gue ini kalo dia nggak lagi marah ngeresponin situasi ini.

"Hahahahaha.... Becanda broo...." jawab gue sambil tertawa lepas melihat sikap santainya.

"Si papih bisa-bisanya nyamain mamih sama motor butut punya papih dulu yaa....." protes Natalie kepada Nicko ketika dia disamakan dengan motor butut penuh kenangan milik suaminya dulu.

Asli sumpah, gue nyaman banget berada bersama mereka berdua. Gue merasa diantara kami seperti tanpa jarak lagi, begitupun dengan Natalie, gue ngerasa keakraban ini tulus banget.

Singkat cerita, akhirnya kami tiba di rumah Nicko setelah ternyata keinginanku untuk membuntuti cewek semok tadi terhenti karena kami berbeda arah dengannya. Natalie kembali meledek gue yang kecewa karena gagal ngikutin cewe tersebut.
Ketika sampai di rumah, gue dan Nicko masih duduk-duduk di ruang keluarga menonton acara televisi sambil merokok dan meminum kopi buatan Natalie. Tidak lama Natalie pamit kepada kami berdua ke dalam kamar untuk ganti baju katanya. Sebelum pergi meninggalkan kami, dia masih sempat meledek gue karena kejadian di jalan kami menuju pulang.

"Dah ya, aku pamit ganti baju dulu. Kalian lanjut ngobrol aja. Rick, awas kamu nanti kalo tidur jangan sampe ngebayangin cewek bahenol yang tadi ya... Nanti sprei kamar tamuku susah nyucinya. hahahahha..." ledek Natalie ke gue sebelum masuk ke dalam kamar.

"Kurang asem kamu Nat. Temen suamimu lagi bete gini malah diledekin." jawab gue sambil mengangkat tutup gelas berpura-pura ingin melempar kearahnya.
Kemudian dia berlari-lari kecil sambil cekikikan meninggalkan kami. Siaal.... Ngeliat kelakuan istri sahabat gue ini, gue bener-bener makin demen sama dia.

Kemudian gue dan Nicko melanjutkan obrolan kami, lebih banyak mengenai pekerjaan dan usaha bisnis kami masing-masing. Gue banyak memberikan dia masukan terhadap bisnisnya yang baru dirintis ini. Sekitar satu jam kemudian, Nicko pamit ijin ke kamar untuk beristirahat katanya. Sedangkan gue masih di ruang keluarga sambil mengecek beberapa report dari site peternakan ayam potong milikku yang sekarang sudah ada 7 tempat yang mengcover distribusi sebagian wilayah Indonesia.
Setelah gue rasa gue udeh mulai ngantuk, kumatikan televisi dan lampu di ruangan ini. Kemudian sebelum gue masuk ke kamar, gue pengen ke kamar mandi dulu yang berada di dekat kamar tidur Nicko dan istrinya buat buang air kecil terlebih dahulu. Begitu gue mendekat ke arah kamar kecil yang berada tidak jauh dari kamar mereka, hanya berjarak sekitar satu meteran, gue melihat pemandangan yang nggak gue duga-duga. Kebetulan ternyata pintu kamar mereka tidak tertutup rapat, sehingga gue bisa melihat aktifitas di dalam kamar mereka. Mereka lagi ngentot!!! SHIT..!!!

Gue liat Natalie lagi nyepong kontolnya si Nicko dengan penuh penghayatan. Gue pernah ngeliat kontolnya Nicko waktu dulu kami pernah adu gede-gedean kontol. Waktu dulu kita lagi nonton bokep bareng, dan gue tiba-tiba usul buat ngebuktiin kontol siapa yang paling gede diantara kita berdua, gue pede menang lha, karena gue yakin punya gue lebih gede dari punya Nicko. Dan bener aja, punya gue menang selisih 3cm lebih panjang dari punya dia. Punya gue 17cm waktu itu, sementara punya dia 'cuma 13.5cm' hahaha...

Gue masih konsentrasi penuh mengintip kegiatan ngentot mereka. Gue ngeliat Natalie lagi disodok-sodok pake dildo sambil dia nyepong kontolnya Nicko. Dan yang bikin gue kaget, ketika mereka ngentot gue denger nama gue disebut-sebut sama mereka berdua.

"Kontolnya Ricko gede ya mih?"

"Ahhh... iya pih, gede banget,,,berasa banget di memeknya mamih... ahhh... slurrpssshhh..."

"Ahhh...enaak pihh ternyata kontolnya besar..."

"Teruss pih, yang dalem, yang kenceng...."

"Apanya yang dalem mih?"

"Kontol mainannya pihh..."

"Ini bukan kontol mainan mih, ini kontolnya Ricko."

"Apa mih, yang lagi ada di memeknya maamih?" ucap Nicko kepada Natalie sambil mencabut dildo itu dari memeknya Natalie.

"Ahhh... Pihh, kok dikeluarin?"
"Masukin lagi pih... ahss..shhhh..."

"Apanya yang dimasukin?" Nicko terus memancing Natalie

"Itunya masukin lagi,, haashhsshh..." Natalie menjawab sambil menggosok-gosok memeknya sendiri.

"Iyaa... Apanya yang dimasukin?"
"Ahh.. Paapihhh..."
"Itu yang mau dimasukin kontolnya si Ricko ya mih?"

"Ahhhss... Iya pih, kontolnya Ricko masukin dong pih.." jawab Natalie yang membuat gue jadi horny abis. Kemudian gue keluarkan kontol gue dari dalam celana gue sambil gue kocok ngeliat adegan ngentot mereka. Sumpah, gue horny banget ngeliat mereka, terutama Natalie yang posisinya lagi telentang mengangkang sambil mainin memeknya.

"Suruh Ricko nya sendiri yang masukin kontolnya ke memeknya mamih dong."

"Ahh... Iyaa Rick, masukkin kontolmu Rick... Masukkin kontolmu yang besar ituuhh.. ahhhs...shhh.. ahhss.." Jawab Natalie sambil mendesah, gue liat sekilas muka Nicko sahabat gue malah tersenyum mendengar jawaban Natalie. Damn! gue makin horny liat mereka, terlebih mereka ternyata lagi berfantasi kalo gue yang lagi ngentot Natalie sekarang.

Lalu Nicko langsung menancapkan dildo itu ke memek Natalie, langsung masuk tepat ke lubangnya karena tangan Natalie yang berada diatas memeknya sengaja melebarkan lubang kenikmatammya dengan merenggangkan jarinya di sana yang memudahkan dildo itu buat masuk lobang kenikmatan Natalie.

"Kontolnya Ricko udah masuk mih..."
"Ahhhs.... iyaaahh... Kencengin Rick sodokkannya.... aahhss." dialog mereka makin parah sambil nyebut-nyebut nama gue.

"Mentoookkhhh... ahhh mentook kontolnya... enaakhh.. ahhhh ahhh ahhh...." ucap Natalie cukup keras.
"Kontolnya Ricko mentok di memeknya mamiihh... pihh.."

"Iyaa mihh, kontolnya Ricko emang gede mih, bisa mentok sampe dalem di memeknya mamih.."

"Enak mih?" pancing Nicko sambil terus mengocok memek Natali dengan dildo yang ukurannya gue kira hampir sama kayak punya gue.

"Bang...eeetthh... pihh..." desah Natalie tertahan.
"Kontolnya Ricko enaaak baangett..."
"Ahhhss... Teruss Rick, genjot memek aku Rick.. Ahhhs..." Natalie terlihat semakin liar menurut gue


"Aahhhhh...... Dapeettt....!!!


Gue liat badan Natalie kayak kejang-kejang gitu sambil mengangkat pinggulnya yang semok itu. Dia orgasme kayaknya.
Anjiing, gue makin blingsatan ngeliat mereka. Gue kocok kontol gue yang besar ini makin kenceng. Tapi gue juga belum merasakan bakal ngecrot, karena kalau coli gue lama banget keluarnya. Itulah yang bikin gue males coli, cape meennn...!!!

Gue liat mereka mulai ganti posisi, Nicko mulai menaiki tubuh Natalie sambil menancapkan kontolnya ke memek istrinya itu dan mulai menggenjot dengan cepat. Sedangkan Natalie lagi asik menghisap batang dildo yang udah basah banget sama cairan memeknya.

"Kamu lagi ngisep kontolnya Ricko ya mih? Enak mih kontolnya Ricko?" Nicko berbisik ke Natalie, tapi gue masih cukup bisa dengar karena suasana di rumah ini lagi sepi banget. Bahkan gue bisa denger suara pinggul mereka beradu dengan ritme tetap tersebut.

"Slurrpssh... iyaaah pih, kontolnya Ricko enaakh, besaar, mentok..!" jawab Natalie sambil terus menghisap dan menjilati dildo yang dia bayangkan sebagai kontol gue.

Tidak lama kemudian gue liat Nicko mulai mempercepat gerakannya. Dan kemudian mendorong pinggulnya cukup dalam dan kemudian gerakannya semakin melambat. Gue rasa dia udeh ngecrot . Sekitar beberapa menit kemudian barulah Nicko mencabut kontolnya dan terkapar di sebelah Natalie. Gue liat Natalie masih megang dildonya itu di tangannya dengan posisi menempel di samping payudaranya yang menggairahkan itu.

Gue masih ada di posisi gue belum beranjak, dengan tangan gue masih mengocok kontol gue sendiri. Tiba-tiba gue sadar kalo Nicko kayak ngeliat gue lagi di depan pintu kamarnya.

"SHIT..!!! Gue ketauan..!!!" teriakku membatin karena sadar telah kepergok pandang oleh sahabat gue itu.

Gue langsung buru-buru menghindar dari posisi gue sekarang ke arah kamar gue. Di dalam kamar gue rebahan, dan melepas pakaian gue dengan meninggalkkan celana dalam saja yang masih melekat di badan gue. Kebiasaan gue tidur cuma pake celana dalem aja emang, bahkan kadang-kadang juga gue tidur dalam keadaan bugil, nyaman aja menurut gue. Gue yang biasanya kalo lagi nggak ada jadwal nge-gym pasti mengisinya dengan melakukan sedikit sebelum gue tidur dengan tujuan supaya tetap bisa menjaga bentuk badan dan sedikit memberi latihan otot karena off nge-gym, kali ini nggak gue lakukan karena perasaan gue lagi gak menentu.

Ketika gue rebahan di ranjang ini, gue gak bisa langsung memejamkan mata gue. Jelas lah masih kebayang kejadian di dalam kamar sahabat gue tadi. Gue makin ngebayangin tubuh Natalie, istri sahabat gue itu ketika dia digarap sama suaminya sambil menyebut-nyebut nama gue di tengah kegiatan ngentot mereka. Shit! Gue makin gak tahan buat ngelampiasin napsu gue ini. Tapi gue pikir, gue coli pun gak cukup waktu sebentar buat gue ngecrot, yang ada pegel malahan tangan gue.

Akhirnya gue putusin buat keluar kamar gue, gue liat pintu kamar mereka masih kebuka sedikit belum dikunci. Gue pun melangkah dengan hati-hati ke arah kamar mereka. Ketika gue mengintip sedikit ke arah dalam kamar mereka, gue liat sepertinya mereka berdua udah tidur pulas. Posisi tidur mereka berdua sekarang miring dengan arah berlawanan satu sama lain, Nicko miring ke kiri kearah tembok, sedangkan Natalie miring kearah pinggir ranjang mereka.

Gue nekat masuk ke kamar mereka dengan mengendap-endap supaya suara gue gak kedengeran. Gue sekarang udah sampe di pinggir ranjang mereka, persis di hadapan istri sahabat gue ini. Gue bisa ngeliat badannya yang sekarang telanjang sama sekali dengan jarak yang deket banget! Rambut panjangnya terurai berantakan, bodinya yang semok banget ini, pahanya yang terekspose dan toketnya yang terhampar bebas tanpa terhalangi apapun, gue bisa pandangin sekarang dengan sepuas-puasnya. Kontol gue jadi ngaceng lagi. Gue nekat ngeluarin kontol gue sekarang yang udah keras banget, mengacung gagah tepat di hadapan wajah Natalie sambil gue kocok perlahan.

Gue makin gak tahan buat nyentuh tubuh istri sahabat gue ini. Gue arahin tangan gue mengelus pelan paha sexy nya yang tereskpose itu sambil tetep mengocok kontol gue makin cepet. Tidak ada gerakan apapun dari Natalie ketika gue melakukan kegiatan itu.

Kemudian gue mengarahkan ujung kontol gue menyentuh toketnya yang berjarak cukup dekat, gue gesek-gesek sambil gue tekan perlahan. Lalu setelah puas melakukan hal itu, gue arahin kepala kontol gue menyentuh bibirnya, gue sentuhin perlahan di bibir Natalie. Ketika gue lagi enak-enaknya melakukan hal ini, tiba-tiba bibirnya bergerak seperti mencecap sesuatu sambil lidahnya bergerak menyapu bibir atas dan bawahnya. Gue kira dia bangun, ternyata enggak, dia masih tertidur cukup pulas keliatannya.

Gue makin mempercepat kocokan kontol gue sambil ngebayangin lagi ngentotin tubuh istri sahabat gue ini, gue sampai mendongak keatas dengan mata terpejam menikmati khayalan gue ini. Setelah kurang lebih hampir 20menitan kemudian, gue ngerasain di bawah sana, pejuh gue udah mau keluar. Gue makin mempercepat kocokan gue ini, dan....

"Ahhhh....Shiittt...!!!" ucap gue lirih ketika kontol gue memuntahkan isinya sampai beberapa kali tembakan. Dan sial, atau untungnya, tumpah berceceran di badan Natalie cukup banyak, sesaaat gue menikmati pemandangan tubuhnya yang berlumuran pejuh gue, uhm...so sexy..

Gue ngerasa cukup puas ketika gue menyelesaikan aktifitas coli gue di depan tubuh istri sahabat gue ini. Tapi ketika gue berniat membersihkan ceceran pejuh gue di badan Natalie, Nicko sahabat gue yang lagi tertidur tiba-tiba bergerak merubah posisi tidurnya berbalik jadi menghadap kearah gue. Gue yang tiba-tiba panik, langsung ngacir keluar dan menutup pintu kamar ini rapat-rapat, terus berlari kecil kearah kamar gue.

Setelah gue sampe di dalem kamar, gue langsung rebahan diatas ranjang setelah sebelumnya gue lepas semua pakaian gue sampe polos, badan gue jadi gerah karena kejadian tadi, dan berusaha memejamkan mata gue secepat mungkin. Sekilas gue kepikiran bekas ceceran pejuh gue di badan Natalie yang belum sempet gue bersihin karena keburu panik gara-gara si kampret Nicko berguling tidurnya kearah gue yang lagi megangin kontol gue pasca muntah pejuh yang akhirnya bececeran melumuri tubuh istrinya.


Masa bodo lah, dipikir entar.....!!
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd