Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Cuckold Story: Mengubah Istriku [with epilog]

Dengan siapa Natalie enaknya melakukan Threesome Sex pertamanya?

  • Natalie vs. Nicko vs. Ricko

    Votes: 58 30,4%
  • Natalie vs. Nicko vs. Lelaki Lainnya

    Votes: 18 9,4%
  • Natalie vs. Ricko vs. Lelaki Lainnya

    Votes: 72 37,7%
  • Terserah TS aja deh, kita ngikut aja

    Votes: 43 22,5%

  • Total voters
    191
  • Poll closed .
Kalo mau 3s, saran ane jangan dimasukin tokoh lain dulu suhu, 3s nya sama pasangannya saat ini aja, karna walau gimanapun natali bukan psk, dia teteplah seorang istri, ibu rumah tangga biasa, sesuatu hal yang wajar kalo natali selingkuh atau jatuh cinta sama ricko, dan karna nicko punya fantasi, akhirnya mereka setuju buat 3s, kalo semisal langsung dimasukin tokoh baru lagi, kok rasanya janggal aja suhu, seolah" natali ini psk, hal semacam itu lebih banyak difilm bokep, kehidupan nyata sepertinya kurang realistis suhu.

Beuuhhhhhhhhhh
 
Akhirnya part penutup Series Perjalanan Menuju Threesome kelar juga setelah proses menulis yang cukup sulit menurut ane. Karena jujur walau fantasi ane salah satunya adalah Threesome ini, tapi ane agak kesulitan buat dapet feel nulisnya karena ane belom pernah maen Threesome... Haahaha

Dan juga karena part ini cukup fokus sama karakter Natalie, ane juga cukup kesulitan menggambarkan apa kira-kira yang dirasain Natalie waktu sebelum, pada saat, dan setelah sesi Threesome. Tapi untung banget ane bisa collab sama salah satu Female Member di sini!

Special Thanks to sist [B][COLOR=#ff4da6][I]@putcaroline[/I][/COLOR][/B] yang udah bantu kolaborasi penyelesaian part ini (dan mungkin selanjutnya). Yang udah bantuin ngasih gambaran rasa dan sensasi Threesome dari sudut pandang wanita. Kalo gak ada dia, mungkin ane masih kebingungan nyelesain part ini. Thanks banget yaa Bu Dosen Pembimbing gue di forum ini... Hehehehe

So, silahkan menikmati sajian penutup dari "Series Perjalanan Menuju Threesome" ini. Semoga bisa menemani malam minggu suhu boss semua.....



-----------
Part 7.d
Perjalanan Menuju Threesome;
Pesta Birahi
Berbalut Dendam Lama
(bagian 1)





POV Natalie

Aku tidak begitu mengerti apa yang sedang aku rasakan pada saat ini, aku merasa tiba-tiba tubuhku menjadi seperti ingin terus disentuh, ingin terus merasakan tubuh Ricko menjelajahi tubuhku. Aku bisa merasakan darahku mengalir ke seluruh tubuhku, menjadikan setiap inchi tubuhku ini begitu sangat sensitif terhadap sentuhan. Dan otakku menginginkan untuk mendapatkan kepuasan seksual. Hanya itu yang berkali-kali terngiang di pikiranku, tubuh dan hasratku yang menginginkan dipuaskan hingga mengalahkan akal sehatku saat ini.

Akal sehatku seperti tak mampu lagi untuk menahanku untuk mendapatkan kepuasan yang mampu diberikan Ricko saat ini. Sesungguhnya masih ada sedikit rasa malu untuk aku meminta dirinya memuaskan hasratku saat ini seperti saat tadi, ketika naluriku memaksa diriku memohon padanya untuk segera menyetubuhiku. Namun kurasakan dirinya seperti acuh kepadaku ketika aku memintanya untuk menghujamkan kejantanannya ke dalam memekku setelah sebelumnya Ricko menggarap diriku dengan cara yang baru. Tanpa kejantanannya menusuk ke dalam memekku aku bisa dipuaskannya, walau awalnya aku merasa sedikit jengah dengan caranya ketika ketiga lubangku menerima gempurannya; kejantanannya yang kunikmati di dalam mulutku, dildo yang mampu bergerak seakan menggaaruk liang kewanitaanku, dan yang sama sekali baru adalah jarinya yang menerobos lubang anusku.

Tapi hal yang tidak kuduga adalah, semua itu memberikan sensasi baru yang tidak pernah terpikirkan olehku, bahkan terlintaspun tidak. Bahwa ketika dia mengerjai lubang anusku dengan jarinya, dan dildo yang menggaruk lubang surgawiku, serta batang kejantanannya yang menyeruak ke dalam mulutku, aku sampai seperti meledak ketika mencapai klimaks lewat permainannya.

Dan tidak butuh waktu lama, setelah Ricko menutup teleponnya aku dapat merasakan batang kejantanannya yang tadi masih lemas sekarang sudah mengeras dan berdiri gagah berusaha menyeruak lubang nikmatku. Karena memekku sudah sangat basah, Ricko tidak memerlukan usaha lebih untuk melesakkan kejantanannya menusuk selangkanganku. Aku dapat merasakan bahwa memekku menjadi lebih sensitif dari sebelumnya, gesekkan kulit diantara batang kejantanan dan lubang kenikmatanku sangat terasa centi demi centinya. Hisapannya di toketku menjadi berkali-kali lipat lebih nikmat. Tubuhku mendapatkan yang diinginkannya, bahkan menginginkan lebih.

Mulutku pun langsung mencari bibirnya untuk kulumat. Aku melumat mulutnya seakan-akan aku sangat haus akan air liur yang ada di sana, kusedot-sedot dengan kencang menguras air liur Ricko untuk memuaskan dahagaku. Wajahnya kulihat berubah memancarkan aura seperti ingin mendominasi tubuh dan diriku. Aku hanya pasrah dihujani kenikmatan secara bertubi-tubi, aku menyerah akan dominasi Ricko ketika menggarap diriku.

Hujaman-hujaman batang kontol Ricko di memekku sangat cepat dan keras tapi terasa begitu nikmat. Lalu tanpa berkata-kata, dengan cepat juga dia melepas kontolnya dan meraih pinggulku untuk diangkat dan diposisikan menungging. Setelah posisiku sudah dirasa pas, Ricko langsung menghujamkan batang kejantanannya dengan keras. Aku merasa batang itu mentok sampai ke relung diriku yang terdalam.

"AAAACHHH.... SSSHHHH....!!" aku hanya bisa mendesis menerima kenikmatan yang baru saja disajikannya.

"PLOKK...PLOOKK...PLOKKK...PLOKK...PLOKKK...." Benturan demi benturan kulit pinggul kami meenghasilkan suara indah yang semakin melecut nafsuku. Gerakannya sangat tegas dan mantap.

"Riiickooo...ooh... oohh ...ohh terusss Ricckk..yeeashh..." racauku memanggil-manggil namanya meminta untuk terus menghujami memekku dari belakang.

"Gimanaa sayanng? Aahh... Ennaak yaang..?? Aachhh.. aaach...!!" Ricko bertanya disela desahannya juga.

"Iyaahhs sayaangsshhh... Enaaakhh terussshh yeeassh!" aku membalas pertanyaannya yang juga diselimuti dengan desahan yang sama.

Lalu tiba-tiba Ricko mencabut cepat batangnya dan bergerak ke depan dan meraih wajahku mendekatkan batang kontolnya ke mulutku. Aku yang mengerti keinginannya langsung membuka mulutku menerima batangnya itu. Aroma kejantanannya menusuk indra penciumanku dan merasukki otakku.

Tapi ternyata Ricko belum langsung memuntahkan spermanya. Dia menyodoki mulutku seperti dia barusan menyodoki vaginaku. Gerakannya kasar dan cepat, batang kejantanannya menyeruak sampai ke pangkal mulutku. Aku hanya bisa menerima caranya tersebut, Ricko memegangi kepalaku dengan kedua tangannya sambil memaju mundurkan kepalaku ke pangkal kontolnya sampai membentur pinggulnya berulang kali. Otomatis kontolnya melesak penuh menerobos mulutku, aku hanya bisa mencoba bertahan atas hujaman kontolnya di mulutku.

Air liurku sendiri sudah tumpah ruah membasahi tubuhku, mataku sampai berasa seddikit berair menerima siksaan nikmatnya ini. Iya, aku merasa aneh saat ini, aku justru menikmatinya.

Tidak lama akhirnya kurasakan kontolnya semakin mengeras, dan kepalaku ditarik menyentuh pinggulnya. Ricko menahankan posisi ini sekitar lima detikkan sampai aku merasakan spermanya memancar langsung masuk ke tenggorokannku sampai semuanya tertelan habis.

"AAAAARRGHHH...!!!! YESS!! OOUGH..!!" Ricko menggeram melepaskan klimaksnya.

Lalu aku memukul-mukul pinggulnya karena nafasku sudah habis, aku seperti tercekik beberapa saat sesaat dia memuntahkan spermanya masuk ke dalam tubuhku melalui mulutku.

Setelah berhasil lepas, aku langsung menarik nafasku dalam-dalam. Setelah berhasil mengatur nafasku, aku mencecapi sisa sperma yang masih meluber di sekitaran bibirku. Aku merasa aroma dan tekstur spermanya seperti lebih enak dari yang sebelumnya aku rasakan, aku menginginkannya lagi.

Kami berdua seperti orang yang habis berlari berkilometer jauhnya, nafas kami berdua memburu cepat setelah sesi persetubuhan kilat kami barusan. Setelah nafas kami mulai teratur, kami berdua merapatkan tubuh kami. Aku bisa merasakan bercampurnya keringat kami akibat pelukan ini. Kepalaku kusandarkan di dadanya dan tangan kirinya menahan leherku supaya aku bisa merasa nyaman bersandar di tubuhnya. Cukup lama kami berpelukan seperti itu mengistirahatkan tubuh kami yang baru saja berpacu nikmat.

"Yangg..." pangilku kepada Ricko dengan lirih.

"Hemm... Ada apa sayang?" jawabnya dengan suara khasnya yang aku dengar.

"Nanti...Ehhmm... Anu.. Jeffry beneran.. itu.." ucapku terbata-bata tidak berani menyampaikan secara to the point.

"Iyaa... Kenapa si Jeffry?" Ricko balik bertanya kepadaku.

"Anu... Dia beneran jadi mau ikut gabung sama kita tho yaang?" tanyaku setelah mengumpulkan kekuatan buat bertanya kepadanya.

"Oh. Enggak kok sayaang.. Aku cuma minta dia kesini buat ngobrol-ngobrol sambil minum aja yang, yaah buat ngerame-ramein aja. Kelar minum paling dia langsung cabut lagi. Aku bilang kayak tadi supaya tadi ngentotnya jadi lebih enak sayaang." ucap Ricko sambil mencium pipiku daan meremasi toketku.

"Aaahh sayaaanghh... Berenti duluu dong ahhh..sss" ucapku menolak tangannya yang meremasi toketku.

"Yaudah kalo kayak gitu yaang..." aku akhirnya mengungkapkan kelegaanku karena Jeffry datang hanya untuk ngobrol sebentar saja.

"Kita pake pakaian dulu aja yuk. Kayaknyaa bentar lagi tuh anak sampe. Nanti kalo liat kamu begini, aku gak bisa jamin lho kalo dia nggak bakal napsu pengen ngentotin kamu gara-gara ngeliat kamu begini. hehehe" ucap Ricko menyuruhku berpakaian sambil sedikit mengancam.

Akupun lalu beranjak ke dalam kamar tempatku menaruh tas pakaianku. Ketika aku mengambil pakaianku, aku sekilas melihat pakaian suamiku yang juga kubawa sebagai persiapan kami menginap di sini. Tapi ternyata suamiku belum mengabari sampai sekarang apakah dia bisa menyusul atau tidak karena terakhir dia bilang jika di rumah kami sedang hujan deras.

Lalu aku memutuskan untuk menelepon suamiku untuk bertanya kabarnya apakah dia menyusul atau tidak. Tapi setelah dua kali aku mencoba panggilan ke nomornya, tetap tidak ada jawaban. Aku kemudian merenungi diriku yang saat ini sedang berduaan dengan Ricko, kami baru saja bersetubuh hebat di belakang suamiku. Dan nanti akan ada satu pria lagi yang berada disini, hanya aku wanita satu-satunya di tempat yang sepi ini dengan dua orang pria yang katanya akan menikmati minuman beralkohol.

Tiba-tiba tubuhku bergejolak ketika aku membayangkan hal tersebut, memekku serasa gatal ketika kembali memikirkannya. Lalu aku memejamkan mata sesaat menguatkan hatiku dan memohon maaf kepada suamiku dalam hati karena sudah bertindak sejauh ini tanpa sepengetahuannya. Ketika kami berbicara lewat telepon tadi, Nicko memang mengatakan gurauannya supaya aku menikmati saat berdua dengan Ricko. Tapi sesungguhnya aku hanya menganggap itu sebagai gurauan yang biasa terlontar diantara kami berdua, aku tidak pernah menganggapnya serius, walaupun aku sadar telah melakukannya bahkan sebelum suamiku bergurau demikian.

Lalu kudengar pintu pagar terbuka, menandakan ada orang baru datang. Dan ternyata yang datang bukan suamiku, tetapi Jeffry yang tiba disini atas undangan kami. Kudengar Ricko memanggilku keluar untuk mengambilkan gelas, kurasa mereka benar akan minum-minum malam ini.

Aku kemudian keluar kamarku dengan menggunakan tanktop berwarna biru gelap tanpa bra lagi dibaliknya, dipadu dengan cardigan yang juga cukup tipis sebenarnya tapi masih belum mampu menutupi lekukan tubuhku dan lipatan kecil di perutku. Bawahan aku hanya menggunakan celana legging ketat sebetis sehingga pantatku yang menurutku besar ini sangat terekspos menantang tanpa menggunakan CD dibaliknya. Aku sempat sedikit memoles wajahku dengan bedak tipis untuk membuat wajahku lebih segar dan menghapus bekas keringat dan lendir yang tadi melumuri tubuh serta wajahku.


Jeffry langsung menyapaku ketika melihatku keluar dari kamar ini dengan raut muka bahagia. Aku bisa melihat tatapan Jeffry ketika memandangku seperti terkagum namun berusaha untuk ditutupinya.

"Hai Natt! Nah ini dia bidadari kita satu-satunya disini akhirnya keluar juga."
"Sini Natt gabung sini, kita ngobrol-ngobrol di sini." Sapanya kepadaku basa-basi sambil mengajakku bergabung dengan mereka di sofa tamu yang berada di dekat pintu masuk villa ini.

Aku pun menghampiri mereka, kulihat sudah ada tiga gelas kecil berada di meja. Mereka ternyata sudah mengambilnya sendiri sebelum aku selesai mematut diri dan keluar kamar.

"Lo minum juga Natt?" tanya Jeffry ketika aku baru saja duduk di dekat mereka. Posisi kami saat ini berada di satu sofa panjang dengan Ricko berada di tengah mereka.

"Eh, enggak aku nggak minum Jeff." tolakku ketika ditawari minuman beralkohol yang dibawanya.

"Duh! Elo kok nggak bilang Rick kalo Natalie nggak ikutan minum?" tanya Jeffry ke Ricko.

"Gapapa sedikit aja kok sayang buat ngangetin badan. Aku gak akan bilang sama suamimu kok, tenang aja." ucap Ricko sedikit merayuku untuk mencoba minuman yang dibawa Jeffry.

"Iyaa Natt, dikit nggak bikin mabok kok." kata Jeffry mendukung ucapan Ricko.

"Uhm... Yaudah sedikit aja yaa" ucap Natalie ragu-ragu namun akhirnya menyetujui permintaan keduanya.

"Nah gitu dong! Kalo semuanya minum kan jadi enak ngobrolnya." ucap Jeffry senang Natalie akhirnya menurut untuk ikutan minum.

Kami pun terlibat obrolan yang cukup mengasyikan, aku merasa semakin akrab dengan mereka berdua walaupun aku belum lama hitungannya bertemu dengan mereka. Dengan Ricko aku baru bertemu dan berinteraksi cukup intens baru jumat kemarin ketika dia pertama datang ke rumahku, baru dua hari bersama aku sudah terbuai olehnya sampai-sampai aku dan dia sudah beberapa kali bercinta. Sedangkan dengan Jeffry aku baru bertemu kembali dengannya siang tadi, dan malam ini aku sudah terlibat obrolan yang akrab dengan dirinya yang menurut penilaianku punya pembawaan dan aura yang hampir sama dengan Ricko, pembawaan menyenangkan sebagai teman ngobrol dan berinteraksi. Aku sampai bisa melupakan kegugupanku sebelum ini, karena bergabungnya Jeffry dengan kami disini memiliki tujuan tertentu aslinya.

Obrolan kami semakin seru dan mulai merembet ke hal-hal sexual. Aku hanya tertawa atas guyonan mereka berdua yang sudah semakin menjurus, bahkan juga sesekali menyerempet perihal diriku jikalau aku melayani mereka berdua. Aku pikir efek alkohol mulai bekerja di otakku, sehingga aku bisa dengan lepas menimpali gurauan mereka berdua yang makin menjurus tanpa rasa canggung, padahal mungkin selama kami ngobrol tidak lebih dari lima gelas kurasa yang aku minum itu.

"Hahaahaha... Si Nicko beruntung banget ya bro punya bini kayak dia ini. Tiap hari dikasih bokong yang semok begitu." ucap Jeffry sambil tertawa membahas kedua asetku ini.

"Iya bro.. gue aja jadi iri sama tuh anak! Hoki banget dia bisa dilayanin Natalie tiap hari" ucap Ricko menimpali.

"Iyaa Natt. Kita juga mau dong dilayanin sama elo dong!" Jeffry blak-blakan memintaku untuk melayaninya dan Ricko.

"Gila kalian gara-gara pada mabok ih. Mana kuat aku ngelayanin kalian berdua? Bisa pingsan aku!" selorohku menganggap mereka berdua semakin mabuk sehingga omongan mereka menjadi makin ngawur.

"Hahahaaha" mereka berdua malah tertawa menanggapi ucapanku barusan. Aku tidak mengerti mengapa mereka berdua bisa terbahak-bahak mendengar ucapanku barusan. Akupun hanya tersenyum menggeleng melihat kelakuan mereka sambil kembali mengambil gelas yang sudah terisi kembali oleh cairan alkohol yang tadi dituang oleh Ricko.





POV Orang Ketiga

"Eh Natt, tolong ambil piring satu lagi dong buat tempat cemilam nih gak muat" ucap Jeffry kepada Natalie untuk mengambil piring tambahan. Sebenarnya ini hanya siasatnya saja untuk supaya Natalie pergi ke dapur meninggalkannya dan Ricko untuk sementara waktu.

Setelah itu Natalie kemudian bangkit dan berjalan sedikit terhuyung menuju dapur sesuai yang diinginkan Jeffry tadi. Melihat itu Jeffry dan Ricko saling melemparkan senyuman licik dan mesum, mereka berdua bisa membaca pikiran masing-masing. Lalu Ricko mengeluarkan obat perangsang yang sudah disiapkannya lalu menuangkan ke dalam gelas Natalie dengan dosis cukup tinggi.

Jeffry mulai terobsesi menikmati tubuh istri temannya tersebut bersama Ricko malam ini. Dalam bayangannya, Natalie hanya pasrah menerima sodokan demi sodokan yang diberikan olehnya dan Ricko, desahan-desahan binal Natalie memenuhi ruangan, dan gerakan-gerakan erotis Natalie yang telah dipengaruhi obat pembangkit nafsu yang telah dicampurkan olehnya kedalam gelas minuman yang akan dinikmati Natalie, semua bayangan yang muncul di fikiran Jeffry saat ini adalah Natalie yang mampu memanjakan nafsu kelelakian mereka.

Jeffry pada awalnya sangat tidak menduga akan bertemu istri dari mantan rekan bisnisnya dahulu. Jeffry dan Nicko sempat memiliki hubungan kerjasama dalam bisnis showroom mobil. Dimana Jeffry pernah menjalankan penyediaan jasa penagihan hutang yang digunakan Nicko untuk menghandle kredit macet dari para debiturnya. Tetapi karena di satu kasus penagihan kredit macet tersebut anak buah Jeffry tidak bekerja secara benar, Nicko dengan sepihak dan tiba-tiba memutuskan kerjasama diantara mereka. Saat itu kemudian Nicko tidak melakukan pembayaran komisi kepada Jeffry untuk jasa penagihan yang sudah berjalan, sehingga Jeffry harus mengeluarkan dana pribadi yang cukup besar untuk membayar para anak buahnya. Ketika Jeffry mencoba melakukan negosiasi kelanjutan kerjasama dan sisa pembayaran, Nicko justru menjadi sangat sulit ditemui sehingga membuat Jeffry menjadi stress dan cukup frustasi karena tidak ada kejelasan dari pihak Nicko. Sampai akhirnya Jeffry memutuskan untuk pindah ke Surabaya dan melanjutkaan bisnis orang tuanya di sana. Dia masih menyimpan rasa dendam sampai hari ini karena perbuatan Nicko di masa itu.

Setelah putus kongsi itu, Jeffry masih beberapa kali mencoba menghubungi suami dari Natalie ini, tapi Nicko malah menghilang tanpa jejak sampai pagi tadi secara tidak sengaja malah Jeffry dipertemukan oleh istri rekan bisnisnya itu. Luka lama Jeffry akibat perbuatan Nicko bangkit lagi, dan dia harus bisa membalasnya lewat istrinya Nicko. Dan ini semakin dipermudah oleh kehadiran Ricko yang juga ingin memberikan sensasi baru kepada Natalie lewat Threesome

Jeffry yang tadi siang mendekati Ricko di lobby hotel tempatnya menginap setelah Natalie meninggalkan mereka berdua untuk izin ke kamar mandi. Ancaman Jeffry yang ingin mengadukan kedekatan Ricko dan Natalie kepada Nicko, cukup membuat Ricko mau mempertimbangkan keinginannya. Dia yakin bahwa usahanya ini akan berhasil karena dia sudah kenal Ricko sejak lama, dan beberapa kali pernah berburu wanita bersama disela kegiatan bisnis diantara mereka.

Setelah Natalie kembali dari dapur sambil membawa piring yang diminta Jeffry tadi, mereka bertiga pun kembali melanjutkan obrolan mereka sambil kembali lanjut menenggak minuman. Ketika Ricko dan Jeffry melihat Natalie meminum gelasnya yang sudah dicampuri obat perangsang dosis tinggi dengan sekali shot, mereka berdua kembali tersenyum mesum karena mengetahui siasat mereka berhasil dilakukan.

Perlahan Natalie merasakan tubuhnya menjadi hangat bahkan cenderung gerah. Natalie bingung dengan kondisiku saat ini, cuaca di sini cukup dingin pastinya karena hawa pegunungan ditambah hujan yang mengguyur diluar. Tapi tubuhnya menjadi panas dari dalam sekarang namun tidak ada keringat yang keluar di kulitnya, dia tidak curiga sama sekali atas apa yang menyebabkan dirinya seperti itu, dia hanya berpikir jika ini adalah akibat alkohol yang diminumnya. Lalu dirinya menyibakkan rambutnya yang sebahu lebih sedikit itu agak kebelakang agar dirinya sedikit mendapatkan udara segar

"Kok ini perasaan yang seperti kurasakan tadi muncul lagi sekarang ya? Aku harus bisa menahan rasa ini agar tidak terlihat oleh kedua teman suamiku yang sedang setengah mabuk ini!" pikir Natalie dalam hati.

"Ahh shitt...Kenapa aku jadi horny begini disaat masih ada Jeffry disini. Gak mungkin juga aku tiba-tiba narik Ricko ke kamar buat ngentot." kutuk Natalie dalam hati menghadapi situasi ini.

Ternyata apa yang dirasakan Natalie segera mampu ditangkap oleh Jeffry dan Ricko. Lalu merekapun mulai melempar pancingan-pancingan kepada Natalie.

"Lo kenapa Natt? Kayak gelisah gitu? Mabok gak gitu-gitu amat kali Natt! Hahaaha" Jeffry memulai umpannya kepada Natalie.

"Iya nih, gatau tiba-tiba jadi gerah gini Jeff." jawab Natalie sambil mengibaskan tangannya di depan lehernya mencoba menetralisir yang terjadi pada dirinya saat ini.

"Ya buka aja tuh cardigan lo kalo gerah." pancing Jeffry lagi.

Natalie merasa bingung, apakah dia harus membuka cardigan yang dipakainya ini sesuai perkataaan Jeffry atau tidak. Karena jika dibuka, tubuhnya akan cukup terekspose karena dia hanya memakai tanktop dibaliknya. Namun rasa gerah yang menyerangnya benar-benar membuat dia tidak tahan lagi.

"Yaaang aku lepas cardigan gapapa ya? Gerah soaalnya." tanya Natalie akhirnya meminta persetujuan Ricko.

"Yaudaah buka aja kalo gerah." jawab Ricko memberikan persetujuannya untuk Natalie melepas cardigannya karena ini yang memang diinginkan mereka.

Ketika Natalie melepas cardigan yang dipakainya, otomatis Natalie hanya mengenakan tanktopnya yang tidak mampu lagi menutupi lekukan payudaranya yang terlihat menyembul dibalik tanktop tersebut. Puting Natalie yang sudah mengeras karena dia sudah terangsang berat akibat efek alkohol dan obat perangsang yang tadi dicampuri oleh Ricko di minumannya sangat jelas terlihat dibalik tanktop tipis nan ketat itu. Natalie tidak menyadari bahwa putingnya menyeplak jelas di balik tanktopnya, namun Jeffry dan Ricko dapat melihat jelas hal tersebut.

"Wihhh... Sexy banget lo Natt!" puji Jeffry yang membuat Natalie cukup tersanjung karena tubuhnya dipuji oleh pria itu.

"Ahh.. Masa sih sexy. Gendut gini kok" ucap Natali malu-malu.

"Gendut dari mana? Itu sexy namanya Natt! Toket lu astagaaa... Pengen gue remes aja perasaan. Gemes gue Natt!" Jeffry terus membombardir pujian dan sanjungannya kepada Natalie. Ricko sementara masih mengamati situasi dan pergerakan yang dilakukan Jeffry dan reaksi Natalie atas pancingan mesum temannya itu

"Lo kayaknya masih kegerahan gitu Natt. Buka aja tanktopnya sekalian biar adem, hehehe" ucap Jeffry sambil nyengir.

"Yeee maunya kamu itu mah, Jeff!" ucap Natalie berusaha tidak menggubris ucapan Jeffry. Namun di dalam hatinya dia merasa semakin tersanjung mendengar pujian-pujian yang dilontarkan Jeffry semenjak tadi.

"Hehehe..Maaf deh Natt. Abisnya lo seksi banget sih." kata Ricko mencoba mengulur tensi pancingannya.

"Halaah masa sih? Gombal deh.." ucap Natalie singkat.

"Wah tau aja lo Jeff, kalo isi dibalik tanktop ini seksi abiss!" Ricko akhirnya memberikan umpan balik kepada Jeffry dan agar Natalie semakin merasa tersanjung. Setelah mengamati, Ricko melihat kondisi Natalie yang sudah horny berat kemudian berpikir bahwa saat ini momennya sudah semakin dekat dan harus dipancing lebih jauh lagi.

"Ihh sayaang malah ikut-ikutan Jeffry nggodain aku." Natalie mencubit pelan paha Ricko yang berada di dekatnya.

"Eh, enggak kok yang. Orang beneran kok yang aku bilang kalo toket kamu itu seksi banget. Coba deh buka sedikit kasih liat Jeffry, nanti biar dia kasih penilaian ke kamu. Bener gak yang aku omongin?" ucap Ricko sambil memegang tangan Natakie yang berada di pahanya sambil mengelus pelan tangannya tersebut.

Natalie yang mendengar permintaan Ricko ditambah tangannya sedang dielusi oleh Ricko, hanya elusan biasa saja bisa membuatnya menjadi merinding saat ini. Saat dimana alkohol dan obat perangsang sudah bereaksi sehingga membuat bagian-bagian sensitifnya seperti lima kali lebih sensitif. Bahkan sentuhan lembut di kulit tangannya sudah mampu membuat Natalie berdesir.

"Eh.. Uhmm... Tapi.. jangan diketawain ya." ucap Natalie malu-malu. Jeffry dan Ricko hanya diam melihat Natalie yang sudah berhasil memakan umpan dari mereka berdua Dengan mulai meloloskan tali tipis di pundaknya dan mulai menurunkan tali tanktopnya ke secara perlahan sampai payudara Natalie bebas tanpa halangan.

"Woooow Natt! Toket lo indah banget sumpah, beneran!" ucap Jeffry Dengan mata berbinar-binar mengagumi payudara milik istri Nicko ini.

"Uhmm.... Ma..makasih Jeff. hehehe" ucap Natalie tersipu, namun dalam hatinya dia senang mendapatkan pujian dari Jeffry.

Setelah toket Natalie mulai terekspose, Ricko bergerak lebih dulu merabai toket Natalie. Ricko mulai meremas lembut dan memilin puting susunya yang sudah mengeras.

"Sssshhtts...mmmhhhss...mmhsss" Natalie mulaai mendesis pelan menerima perlakuan Ricko di dadanya. Jeffry masih terdiam dengan wajah mupengnya melihat kondisi Natalie yang sedang dirangsang oleh Ricko.

"Sayang, Jeffry kayaknya mupeng tuh ngeliat toket kamu. Boleh gak dia ikut ngerasain toket kamu yang satu lagi?" tanya Ricko kepada Natalie sambil terus memilin dan meremas payudaranya.

"Uhmm..." Natalie hanya menggumam mendengar pertanyaan Ricko.

"Ayolah Natt, gue daritadi udah pengen banget ngerasain toket lo Natt!" ucap Jeffry dengan nada suara dan mimik muka yang sengaja dibuat-buat terlihat mupeng berat.

"Uhmm.. Yaa... udaah...ahssss.." ucap Natalie lirih sambil menahan desahannya.

"Yaudah apa sayaang"
"Bo....boleeh...shhhttsss."
"Boleh apaaa yaang..??"
"Boleh ikutan mainin toket akuuuh...sshh"
"Siapa yaang boleh ikut mainin toket kamu yaang..??"
"Aaahss... Je...Je..Jeffry yaaang sshh... Jeffry boleh yaang ikutan mainin toket aku...aahssss.." akhirnya Natalie menyerah kepada godaan-godaan yang dilemparkan Ricko dan rangsangan yang daritadi menstimulus salah satu titik lemahnya terhadap sentuhan yang saat ini menjadi sangat sensitif sekali.

Setelah Natalie memberikan persetujuannya, Jeffry langsung ikutan nimbrung meremasi toket sebelah kanan Natalie yang siap untuk dijamah. Telapak tangan kasar Jeffry seperti memberikan efek kejut di payudaranya. Natalie hanya bisa bergerak meliuk menahan rangsangan-rangsangan yang diberikan oleh kedua pria ini di payudaranya.

"Gilaa Rick... Bener kan yang gue bilang. Nih toket emang mantep banget!"
"Apa aku bilang tadi yaang...Bener kan kalo toket kamu ini seksi dan menggairahkan banget. Jeffry aja sampe napsu gitu ngeremesin toket kamu." Mereka berdua semakin membangkitkan libido Natalie lewat sentuhan maupun secara rangsangan verbal mereka yang membuat Natalie semakin melayang oleh perbuatan kedua pria ini.

"Natt, gue pengen liat memek lo juga dong. Boleh yaa?" ucap Jeffry meminta lebih kepada Natalie yang saat ini sudah terangsang berat.

Mendengar permintaan Jeffry, Natalie kemudian menatap sayu kepada Ricko bermaksud meminta pendapatnya.

"Gapapa kok sayaang. Kasih liat aja, kan cuma liat doang si Jeffry." ucap Ricko meyakinkan Natalie untuk mengizinkan Jeffry melihat vaginanya.

Kemudian tangan Jeffry dan Ricko yang menganggur bekerjasama untuk memelorotkan celana legging yang dipakai Natalie. Natalie dengan lemah sedikit mengangkat pantatnya membantu kedua pria ini melepas celana yang dipakainya. Setelah celana yang dipakainya berhasil dilepas, Ricko dibantu Natalie juga menurunkan tanktop yang masih melilit di perutnya sehingga juga terlepas melewati kakinya. Sekarang kondisi Natalie sudaah telanjang bulat, namun kedua pria itu masih belum melepas pakaian yang dikenakan mereka.

"Paha kamu dilebarin coba yaang. Biar puas Jeffry ngeliat betapa indahnya memek kamu sayang.." ucap Ricko sambil menarik paha Natalie sehingga memeknya sudah terekspose di hadapan Jeffry yang sudah berada tepat di depan vagina tembem bersih tanpa bulu milik Natalie itu.

"Anjiirr... Ini memek bener-bener istimewa punya Rick, udah tembem gini, bersih tanpa jembut lagi." ucap Jeffry terpesona melihat vagina Natalie yang sudah mulai basah itu.

"Wahh.... ini kok baru gue liatin gini aja, memek lo udah becek gini Nat? Hehhehe" ucap Jeffry semakin meledek kondisi Natalie yang sudah terangsang hebat namun masih malu-malu.

"Aduhh sorry Jeff, itu memek emaang agak nakaal."
"Kayaknya yang punya juga emang doyan diliatin bugil gini deh jeff. Buktinya itu memek sampe ngiler becek gitu."
"Bener yaang? Kaamu suka tho kalo diliatin lagi pas bugil gini?" Pancing Ricko secara bertubi memberikan fantasi jika Natalie menikmati memamerkan bagian vital tubuhnya kepada orang lain.

"I...i..iyaa... sukaa yang...oughhh" ucap Natalie mulai terpancing fantasi yang diberikan Ricko namun masih malu sehingga dia mencoba membenamkan wajahnya di dada bidang milik Ricko namun di bawah sana kakinya tetap mengangkang memperlihatkan vaginanya untuk dinikmati oleh pandangan nafsu Jeffry yang sedang memandanginya.

"Dasar, udaah mulai nakal kamu yaa?" ucap Ricko sambil menyentuh puting Natalie secara tiba-tiba sehingga dia terkejut dan kelepasan mengeluarkan desahan yang cukup keras dari mulutnya. Lalu Ricko mulai mengarahkan mulutnya ke bibir Natalie dan melumatnya yang langsung disambut dan dibalas oleh Natalie. Sementara Jeffry mulai mengelusi vagina basah milik Natalie dan memasukan jari telunjuknya dan mengocoknya perlahan yang membuat Natalie sedikit terkejut.

Dalam keterkejutannya namun tidak berlangsung lama itu, Natalie kembali tenggelam oleh lumatan Ricko yang penuh birahi dan rangsangan di vaginanya yang diberikan oleh Jeffry, ditambah sensasi remasan di payudaranya yang dilakukan oleh Ricko. Natalie mulai menikmati tubuhnya dirangsang oleh dua orang pria secara bersamaan.

Remasan yang dilakukan Ricko semakin ditambah tekanan dan gerakan pilinannya, kerasnya puting payudara Natalie bisa dirasakan oleh jari-jemari Ricko yang sedang menari diatasnya. Ricko pun mulai mencium dan menjilati leher dan telinga Natalie yang semakin memberikan lecutan birahi kepada sang empunya.

Mulut dan lidah Natalie masih berusaha mengimbangi sedotan demi sedotan yang semakin dalam serta lidah Ricko yang terus meliuk membelit lidahnya. Sementara Jeffry yang sekarang selain masih mengocok vagina Natalie dengan dua bah jarinya mulai menjilati klitoris Natalie dan menyedotinya lembut. Serangan di kedua tiitik sensitif terbaiknya sambil mulutnya melayani lumatan Ricko tersebut semakin memberikan efek yang dahsyat kepada tubuh Natalie. Perlahan tapi pasti vaginanya semakin mengeluarkan lendir yang membasahi kemaluannya membawa Natalie semakin dekat dengan orgasmenya. Tidak lama kemudian Natalie merasakan vaginanya berkedut tanda sebentar lagi dia akan mencapai klimaks. Dan benar saja, dalam waktu singkat Natalie merasakan tubuhnya dihujam oleh orgasme yang telah dinantikannya.

"Aaaachhhh.... Ooughh...Ssstttsss..." Natalie mendesah kuat menikmati klimaks yang didapatnya, sampai gemetar tubuhnya merasakan kenikmatan yang datang tersebut. Lendir cintanya mengalir semakin membuat vaginanya membasahi tangan Jeffry yang berada tepat disana.

Jeffry kemudian menarik tangannya yang basah oleh cairan lendir Natalie dan memasukan jari-jarinya yang basah kuyup itu ke dalam mulut Natalie. Ricko sedikit membantu Jeffry membuka mulut Natalie sehingga jarinya berhasil masuk dan merogoh-rogoh mulutnya. Natalie mengerti yang diinginkan Ricko dan Jeffry lalu meresponnya dengan menghisap dan menjilati cairan miliknya sendiri yang melumuri jari-jari Jeffry dan membersihkannya.

Natalie sudah cukup bisa menguasai diri setelah dihantam orgasme yang diakibatkan oleh aksi kedua pria gagah kawan suaminya yang sedang mengapit tubuhnya yang sudah tampak mulai kacau akibat sesi foreplay barusan. Dilihatnya wajah kedua pria yang ada dihadapannya terlihat sangat menginginkan dirinya, membuat Natalie sedikit merasa bangga dikagumi oleh dua pria sekaligus selain suaminya, walau dia sendiri sebenarnya merasa tidak percaya diri atas bentuk tubuhnya yang dia nilai tidak ideal sebagai wanita karena dirasa beberapa bagian terdapat sedikit lemak yang menghiasi di tubuhnya membuatnya menjadi tampak gemuk. Tetapi pada dasarnya justru bentuk tubuhnya tersebut memberikan daya tarik tersendiri bagi pria yang memiliki fetish atau obsesi terhadap wanita dengan bentuk tubuh seperti yang dimiliki Natalie.

Sebagai bukti nyata adalah Nicko suaminya sendiri yang berkali-kali justru memuji bentuk pantatnya yang besar sehingga memberikan sensasi yang luar biasa ketika penisnya menyodok vagina Natalie dengan posisi Doggy Style. Lalu Ricko, yang juga memiliki obsesi besar terhadap wanita dengan bentuk tubuh seperti yang Natalie miliki, ditambah bibir tipis yang menghiasi wajah manisnya semakin membuat obsesinya semakin kuat kepada Natalie. Demikian juga dengan Jeffry, walau dia tidak memiliki obsesi atau fetish yang sama dengan Ricko maupun Nicko, tapi ada rasa penasaran yang terpendam tentang bagaimana rasanya bercinta dengan wanita semok dan montok seperti yang dimiliki Natalie. Benar bahwa tidak semua wanita gemuk percaya diri atas bentuk tubuhnya yang menurut penilaian sebagian orang masuk kategori tidak ideal, tapi bukan berarti tidak ada pria yang menginginkan wanita dengan bentuk tubuh seperi itu. Ada cukup banyak pria dengan fetish atau obsesi bercinta dengan wanita seperti Natalie ini, sangat banyak malah.

Setelah tubuh Natalie terekspose tanpa sehelai benang pun yang melekat di tubuhnya. Lalu Ricko dan Jeffry juga mulai melepas celana dan pakaiannya masing-masing dengan cepat sehingga dengan tanpa halangan seluruh tubuh termasuk kedua batang kejantanan milik mereka mengacung gagah tepat dihadapan wajah Natalie. Dengan jarak yang cukup dekat Natalie bisa dengan jelas melihat pemandangan yang semakin memancing gairah kewanitaanya bangkit lagi dengan cepat.

Dipandangi kedua pria yang sedang berdiri dihadapannya yang sedang mengocok pelan batang kejantanannya masing-masing. Disapukan matanya melihat tubuh kedua pria itu, tubuh Ricko dengan otot-otot besar yang terpahat gagah di sekujur tubuhnya yang dibalut kulit putihnya serta wajah yang rupawan dengan batang kejantanan dengan ukuran yang mampu menusuk sampai mentok kedalam rahimnya yang belum pernah dirasakan sebelumnya ketika bercinta dengan Nicko suaminya, kejantanan yang sudah beberapa kali semenjak kemarin sudah dia nikmati keperkasaannya.
 
Terakhir diubah:
Lalu Natalie mengalihkan pandangannya kearah Jeffry, pria yang baru ditemuinya siang tadi, sekarang berdiri dihadapannya. Tubuhnya tidak sebesar Ricko, namun otot-otot kering yang menghiasi tubuhnya sangat memberikan pemandangan yang indah bagi seorang wanita seperti dirinya. Dada bidangnya yang dirajah dengan tato memberikan kesan 'badguy' yang menimbulkan desiran aneh di dirinya. Perut sixpack-nya yang dihiasi bulu-bulu halus yang tumbuh menyambung dengan rambut kejantanannya juga tidak kalah memberi kesan tersendiri kepada Natalie. Serta batang kejantanan miliknya diperkirakannya lebih panjang dari milik suaminya dengan tebal yang mirip dengan punya Nicko suaminya walau tidak sepanjang dan sebesar milik Ricko. Kesan kelelakian yang nakal, siap memberikan sensasi baru pada persetubuhannya kali ini.

Di tengah kekaguman Natalie tersebut, secara serentak Ricko dan Jeffry mendekati Natalie dan mengapitnya. Jeffry yang lebih dahulu menarik wajah Natalie untuk melumat bibirnya langsung memberikan serangan lidah dan mulutnya. Dilumat habis-habisan mulut wanita yang sudah pasrah menerima perlakuannya, Natalie pun membalas lumatan Jeffry karena diapun masih ingin dipuaskan. Efek obat perangsang yang diminum tanpa sepengetahuannya tersebut ditambah efek alkohol yang diminum Natalie tadi masih memberikan reaksi yang cukup kuat di tubuhnya.

Disaat yang sama Ricko juga melumati kedua bukit payudara milik Natalie dan menyedot kencang karena saking bernafsunya. Kedua tangan Natalie dituntun oleh keduanya untuk memegang batang kejantanan milik mereka masing-masing. Tangan kanan Natalie memegang dan mengocok kejantanan milik Ricko, sedangkan tangan kanannya melakukan hal yang sama terhadap batang kejantanan milik Jeffry. Natalie mulai bisa merasakan perbedaan bentuk dan ukuran keduanya, kemudian rasa penasaran timbul membayangkan rasanya digenjot oleh kedua batang yang berbeda ini secara bergantian. Perasaan itu membuat libido Natalie meningkat drastis, sehingga kocokan kedua tangannya semakin dipercepat dan lumatannya di mulut Jeffry semakin liar penuh gairah.

Tidak lama Jeffry melepas lumatannya dan memandangi wajah penuh gairah milik istri Nicko ini. Dilihatnya dalam-dalam wajah itu dengan penuh nafsu bercampur kenangan luka lama yang dibuat oleh suami wanita yang ada didepannya ini, yang sedang mendesah karena nafsu yang muncul, senyuman licik penuh rasa kemenangan kembali tersungging di bibirnya karena dia merasa berhasil sedikit demi sedikit membalaskan sakitnya dikhianati oleh Nicko, dimulai dengan menikmati tubuh istri mantan rekan bisnisnya itu.

"Mampus lo Nick! Bini lo sekarang bakalan gue entot!" umpat Jeffry dalam hati. Natalie tidak bisa membaca apa yang sedang dipikirkan Jeffry, dia hanya bisa menangkap kesan nakal dari senyuman seorang badboy yang sedang ingin menikmati tubuhnya.

Jeffry kemudian menggeser tubuhnya ke bawah dan menempatkan wajahnya kembali tepat di depan vagina milik Natalie yang sudah sangat basah dan langsung melumatnya serta menjilati dan menyedoti vagina gundul dan tembem milik Natalie yang tersaji di hadapannya. Tangannya mendorong kedua kaki Natalie dan menahannya sehingga dia bisa leluasa menggarap vagina Natalie.

Ricko lalu beranjak mengangkangi tubuh Natalie dan langsung mengarahkan batang penisnya yang mengacung itu ke arah mulut Natalie dan langsung disambut Natalie dengan membuka lebar mulutnya sehingga batang penis itu masuk dengan leluasa. Natalie bekerja ekstra menghadapi keduanya, selain meresapi jilatan Jeffry di vaginanya dia juga harus menerima sumpalan batang kejantanan milik Ricko di mulutnya. Natalie memegang batang kejantanan Ricko lalu menjilati lubang kencingnya dan sesekali menyedot kepala penis itu dengan kencang sehingga Ricko yang menerima layanan mulut Natalie sangat merasakan kenikmatan servis mulut Natalie di penisnya.

"Aaaarrghhh... Shiittt...!!" Ricko mengerang karena merasakan kenikmatan yang diterima oleh penisnya. Lalu Ricko pun semakin liar menyodokkan batang kejantanannya di mulut Natalie menekan pinggulnya mendorong agar batang penisnya mendapatkan servis yang lebih dari mulut Natalie.

Sementara mulut Natalie masih menerima sodokan penis Ricko yang bergerak liar, di bawah sana Jeffry masih menggarap vagina milik Natalie dengan tidak kalah liarnya. Mulut dan tangannya bergantian mengerjai vagina Natalie secara konstan. Jeffry mengocok vagina Natalie dengan memasukan dua jarinya sehingga cairan lendir yang keluar dari lubang kenikmatan Natalie semakin mengalir membasahi tangan milik Jeffry. Natalie mulai merasakan sensasi dahsyat yang diterima karena mulut dan vaginanya dihajar sedemikian rupa oleh dua pria gagah ini.

"Rick! Gue ngentotin Natalie duluan ya? Udah gak tahan gue ngerasain memek tembem kayak gini." ucap Jeffry sambil segera memposisikan batang penisnya tepat di hadapan lubang surgawi milik Natalie. Ricko yang sedang menyodokkan penisnya di mulut Natalie, melepaskan batangnya dari mulut Natali dan bergeser ke arah samping.

Tubuh Natalie kemudian direbahkan dengan posisi kepala berada di tepi sofa tersebut. Ricko membantu penetrasi pertama yang dilakukan oleh Jeffry dengan merenggangkan kedua kaki Natalie saling berlawanan. Dan Jeffry mulai memasukkan batang kejantanannya ke dalam vagina milik Natalie.

"OOOUURGHHH.... SHIITTT... ENAAK BANGET SIALAN MEMEK LO NATT!!" Jeffry berteriak meracau kenikmatan merasakan jepitan dan hangatnya vagina Natalie.

Lalu Jeffry mulai menggenjot vagina Natalie semakin cepat. Gerakkannya pinggulnya menggenjot vagina Natalie bisa sangat leluasa karena Ricko masih memegangi kedua kaki Natalie sehingga memberikan akses yang luas kepadanya untuk bermanuver. Natalie hanya bisa pasrah sambil memandangi tubuh pria yang sedang menggenjotnya saat ini dengan sangat bernafsu. Kedua tangaan Natalie kemudian mencari-cari tubuh Ricko untuk dijadikan pegangan. Ricko melepas sesaat pegangannya di salah satu kaki Natalie dan mengarahkan tangan Natalie ke batang penisnya, setelah Natalie berhasil memegang batang penis milik Ricko, tangan Ricko kembali memegangi kaki Natalie yang tadi sempat dilepasnya.

Vagina Natalie sekarang mulai menikmati penis baru milik Jeffry yang sedang menggenjotinya, rasa yang berbeda ketika dia disetubuhui oleh Ricko maupun Nicko. Tangan Natalie yang sedari tadi memegang batang penis Ricko juga mulai mengocoknya dengan perlahan sambil menikmati sodokan penis di lubang surgawinya.


Ricko yang menginginkan lebih dari hanya sekedar kocokan di penisnya, kemudian melepaskan pegangan kedua tangannya dan menarik kepala Natalie sehingga menggantung di tepian sofa. Jeffry kemudian menyesuaikan dengan posisi Natalie sekarang gantian menahan kedua kaki Natalie dengan tangannya. Sementara Ricko bergerak mengangkangi wajah Natalie.

Lalu Ricko memegang kepala Natalie dengan kedua tangannya dan kembali memasukkan batang kejantanannya ke dalam mulut Natalie dan langsung menggerakkan naik-turun secara liar. Natalie yang menerima sodokan kasar di mulutnya mengakibatkan air liurnya mulai mengalir keluar membasahi seluruh wajahnya. Natalie merasa sangat terdominasi oleh kedua pria ini, Jeffry yang masih menggenjot vaginanya dengan gerakan cepat serta Ricko yang sedang menyodokkan penis besarnya di mulutnya seperti layaknya menggenjot vagina. Natalie merasa dirinya sangat sexy dan binal ketika digarap dengan cara kasar seperti ini, dia belum pernah sekalipun merasakan sensasi ini di dalam hidupnya. Pengalaman seksnya hanya terbatas dengan suaminya seorang sampai sehari yang lalu dirinya mulai masuk ke dalam pengalaman baru bersetubuh dengan Ricko, dan sekarang ditambah oleh kehadiran Jeffry.

"Gloookh....gloookkh...glokkkhh....."
"Plokk...plokkk...plokkk..."
"Haaashh...aaaahhhs...hooosh..."

Kombinasi suara yang dihasilkan oleh kolaborasi gerakan pinggul Jeffry yang menghajar lubang kenikmatannya serta suara mulut Natalie yang menerima sodokan batang kejantanan Ricko yang mengakibatkan wajahnya sudah basah sama sekali oleh air liur yang tertumpah akibat sodokan di mulutnya, dipadu dengan desahan kenikmatan kedua pria yang sedang menggarap tubuhnya menjadi sebuah melodi binal nan menggairahkan bagi ketiganya.


Tidak berapa lama kemudian, disaat gerakan Jeffry semakin cepat menusuk keluar massuk lubang surgawi milik Natalie yang menyebabkan dinding vaginanya terasa geli-geli nikmat. Ricko dengan kasarnya membenamkan seluruh batang kejantanannya di mulut Natalie lalu menahannya beberapa detik sehingga Natalie hampir kehabisan nafas karenanya, ketika dirasa cukup Ricko menarik kembali batangnya keluar sehingga menyebkaan Natalie sampai terbatuk karena tersedak. Tetapi ada sensasi lain yang dirasakan Jeffry ketika Natalie hampir kehabisan nafas dan kemudian terbatuk, dia merasakan vagina Natalie tiba-tiba seperti meremas batang kejantanannya sehingga dia merasakan pijatan di seluruh batangnya yang sedang menggenjot vagina Natalie itu.

Ricko masih melakukan hal itu sampai beberapa kali, dan berulang kali juga Natalie merasakan sensasi di tubuhnya seperti didorong ke level tertinggi. Hingga akhirnya dia seperti akan tiba di puncak kenikmatan kembali, tapi dia rasakan kali ini berbeda. Natalie merasakan seperti ingin kencing dan otot vaginanya seakan-akan tertarik . Dan benar saja, ketika Ricko kembali membenamkan penisnya dengan maksimal Natalie akhirnya meledak! Tubuhnya menggelepar, tangannya berusaha mendorong tubuh Ricko menjauh dan kakinya menendang-nendang tidak beraturan. Ricko dan Jeffry lalu mencabut batang kejantanan mereka masing-masing dan memandangi tubuh Natalie yang benar-benar menggelepar dan vaginanya yang beberapa kali menyemprotkan cairan orgasmenya, hal itu berlangsung beberapa saat sampai akhirnya tubuh Natalie berangsur-angsur tenang

"Gilaa bro! Natalie bisa sampe squirt gitu!!" ucap Jeffry terlihat antusias menikmati pemandangan Natalie yang menikmati trance akibat puncak orgasme yang cukup hebat. Ricko hanya tersenyum menjawab antusiasme Jeffry dan merasa puas bisa mengantarkan Natalie mampu meraih orgasmenya barusan.

Tubuh Natalie sungguh terlihat berantakan namun semakin menggairahkan saat ini. Matanya masih terpejam menikmati sisa orgasme pertamanya lewat threesome kali ini. Nafasnya masih terengah-engah karena beberapa kali dia hampir kehabisan nafas karena perbuatan Ricko, dengan keringat yang membasahi seluruh tubuhnya. Dan wajah yang tertutup pekat oleh air liurnya sendiri yang tertumpah.

"Hoossshh...hooosshh..hoosssh..."
"Kaliaaaan... hoosssh...paraah...haash..bangeett...sihhss.." ucap Natalie terbata-bata setelah bisa sedikit menguasai dirinya namun masih dengan nafas yang terengah-engah.

"Akuuuhh...sampee...hosshh..kayaakhhs..hampirr.. matii... hossh...hossh..." ucap Natalie melanjutkan.

"Tapi enaak kan sayaang??" tanya Ricko sambil menyeka air liur yang menutupi wajah Natalie dengan jarinya lalu melumuri leher dan payudara Natalie dengan air liur yang tercecer tersebut. Sehingga kedua bukit daging milik Natalie semakin mengkilap menggairahkan.

"Enaak sih enaak... Tapi itu tadi parah banget tauu yaang" ucap Natalie tidak lagi berusaha menutupi hubungannya dengan Ricko kepada Jeffry.

"Wooy... Malah sayang-sayangan lu berdua."
"Terus lu berdua sayang-sayangan. Gue ngapain nih? Nontonin lu berdua?" ucap Jeffry yang duduk di sisi Natalie sambil tetap mengocok penisnya memotong pembicaraan Ricko dan Natalie.

"Haahs... Kamu itu Jeff! Kontol kamu juga itu. Memek aku sampe kayak keram gara-gara kamu genjotin kenceng banget gitu tau!" ucap Natalie dengan vulgar mengomentari gurauan Jeffry disela-sela dirinya beristirahat akibat persetubuhan tadi.

"Hahaha...Makin binal aja nih bininya Nicko ternyata mulutnya? Hahaaha suka gue sama gaya lu Natt kalo abis klimaks kayak gini.!"
"Ni pasti ajaran lu yaa njing?" ucap Ricko sambil tertawa mendengar Natalie ternyata biaa berbicara vulgar dan menuduh Ricko yang membuat Natalie menjadi binal seperti ini.

"Heheheehe" Ricko hanya meringis tersenyum menjawab pertanyaan kawannya ini.

"Liat nih kerjaan kalian! Habis aku bisa-bisa dientot kalian berdua begini." ucap Natalie setelah bisa duduk bersandar di sofa dan melihat tubuhnya sudah kacau balau akibat perbuatan kedua pria yang sedang duduk mengapit dirinya.

"Tapi enak kan sayaang dientot kita berdua? Buktinya elo sampe terkencing-kencing tuh! Hahaha" ucap Jeffry ikut-ikutan memanggil Natalie dengan sebutan 'sayang' bermaksud ingin menggodanya.

"Enak aja kamu tuh ikut-ikutan manggil aku sayang. Week..."
"Ijin dulu tuh sama Ricko, pacarku yang sekarang" ucap Natalie dengan nada yang mengesankan dirinya mulai menjadi binal.

"Wihhhh buseet lu Rick! Bini orang lu apain bisa sampe slutty gini?" tanya Jeffry kepada Ricko.

"Kenapa? Lu mau jadi pacarnya Natalie juga?" ucap Ricko bermaksud membuat Natalie semakin merasa binal.

"Wahh yaa boleh banget bro!"
"Natt, gue boleh jadi pacar lo juga yaa?" Jeffry langsung terlihat antusias dan langsung menembak Natalie untuk menjadi kekasih gelapnya juga.

"Mauuunyaa... hahaaha"
"Sini cium dulu kalo mau jadi pacar aku juga!" ucap Natalie sambil tertawa dan kemudian meminta Jeffry menciumnya. Obrolan absurd ditengah persetubuhan mereka bertiga mampu mencairkan suasana hati mereka bertiga karena walau awalnya Ricko dan Jeffry sudah merencanakan ini. Tapi ternyata hasilnya melebihi dari yang diharapakan oleh mereka berdua. Natalie mengikuti kemauan mereka dengan sukarela, bahkan yang tidak terduga, Natalie ternyata adalah wanita binal menurut pemikiran Jeffry seorang.

Lalu Jeffry pun langsung dengan cepat mencium bibir Natalie dengan bernafsunya dan Natalie membalas ciuman, lebih tepatnya lumatan yang dilakukan Jeffry. Ricko yang melihat Jeffry dan Natalie sedang berciuman panas, membiarkan mereka melanjutkan percumbuannya, lalu melangkah kearah meja dan mengambil tiga buah gelas yang sudah diisinya kembali dengan minuman beralkohol tersebut. Tidak lupa Ricko mengambil dua butir obat kuat yang sudah dipersiapkan sebelumnya untuk pesta malam ini.

"Woyyy... Tau deh yang baru jadian... Hot amat ciumannya.. Nih minum dulu kalian berdua abis itu kita lanjut ngentotnya." ucap Ricko tiba-tiba sambil menyodorkan gelas berisi minuman itu kepada mereka berdua sehingga menghentikan kegiatan diantara mereka berdua lalu menerima gelas yang disodorkan oleh Ricko.

"Nih Jeff! Sambil diminum nih!" ucap Ricko sambil menyerahkan sebutir obat kuat kepada Jeffry.

"Obat apaan tuh yaaang?" tanya Natalie ketika melihat Ricko menyerahkan obat kuat kepada Jeffry.

"Biar aku sama pacar barumu ini kuat ngentotin kamu semaleman sampe besok pagi sayaang..." jawab Ricko dengan sedikit nada menggoda Natalie.

"Siaalan kalian berdua. Bisa gempor aku nih dientot kalian berdua." ucap Natalie sambil menepuk dahinya.

"Udah..udah santai aja sayaangku... Pokoknya kita nikmati malam ini sampe puaaassss....!!!" ucap Jeffry antuias.

"Ayoo cheers! Kita rayakan kebersamaan kita sampe tetes pejuh terakhir!"

"Hahaahaha" tawa Jeffry dan Natalie mendengarkan celotehan Ricko.

"CHEEERSSS..!!!" Ucap mereka bertiga secara bersamaan.

"Trinnngg" terdengar suara gelas mereka bertiga beradu lalu mereka meminum alkohol yang ada di gelass masing-masing sampe tandas. Ricko dan Jeffry tidak lupa menelan obat kuatnya juga.

Setelah mereka bertiga menghabiskan minuman di gelasnya masing-masing di atas meja dan merasakan cairan hangat itu membasahi teenggorokan mereka masing-masing. Mereka bertiga sudah siap untuk sesi persetubuhan selanjutnya.



[to be continued]
 
Terakhir diubah:
Baru tau ternyata sekali post maksimal 4K words doang... oke udah disambung itu part 7.d bagian 1 nya....

Spoilernya gif tuh suhu. Klik aja biar ntar gerak-gerak. Biar lebih menghayati adegan.. hehehe

Part 7.d bagian 2 masih disimpen menunggu respon pemirsa setia Natalie Stories.

:beer:
 
Terakhir diubah:
Thanks Om Mario udh update.

Akhirnya........... Stlh penantian hmpir sminggu..... Crottt banget ini mah...


Natalie makin binal!! Mantap! :konak:

Nubi jd penasaran sama si Jefri ini. Bakalan diapain ini ntar si natt sama Jefri...?? :bingung:

Smoga Jefri bisa ngebinalin Natalie lagi nnti....


Gak bs bnyak kata lgi selain LUAR BIASA atas trit ini.. aplg ad female member yg ikut kolaborasi... Makin dapet kesan real yg jd ciri khas thread ini. Ditambah ada mulustrasi gamger nya walau hasil donlot di internet ya Om suhu? Tp bs mkin bkin nubi ngaceng bacanya walau baru sekilas bca nya... Nanti bca ulang biar lbih ngaceng nih kontie. hehe:hore:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd