Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Cuckold Story: Mengubah Istriku [with epilog]

Dengan siapa Natalie enaknya melakukan Threesome Sex pertamanya?

  • Natalie vs. Nicko vs. Ricko

    Votes: 58 30,4%
  • Natalie vs. Nicko vs. Lelaki Lainnya

    Votes: 18 9,4%
  • Natalie vs. Ricko vs. Lelaki Lainnya

    Votes: 72 37,7%
  • Terserah TS aja deh, kita ngikut aja

    Votes: 43 22,5%

  • Total voters
    191
  • Poll closed .
Lanjutttt
Keren nih fantasi nya yg bahenol di 3some. :mantap:
Btw sekalian DP ;)
 
--------------
Part 4
"Kamar Birahi"



POV Natalie


"Nat...!"
"Rick...!!" ucap kami secara bersamaan...


Aku sangat kaget sekali ketika aku sadar jika Ricko akhirnya terbangun. Perasaanku menjadi tidak karuan berada di situasi ini, bahwa kenyataan yang terjadi sekarang aku baru saja melakukan hal yang tidak seharusnya aku lakukan. Menghisap batang kejantanan sahabat suamiku, di rumahku sendiri dan suamiku sedang berada di rumah pada saat aku melakukannya. Tiba-tiba rasa bersalah itu muncul menghimpit dadaku, aku merasa malu pada diriku sendiri saat ini.

Pada saat aku sedang diombang-ambingkan perasaan yang tidak menentu ini, aku merasa Ricko bergerak ke arahku. Aku merasakan tangannya menentuh bahuku dan membelai lembut kepadaku.

"Nggak apa-apa Nat, ini sudah terjadi. Dan ini bukan salah kamu."
"Gue yang minta maaf, karena gue nggak tau aturan tidur di rumah orang, tapi malah telanjang gini kayak di rumah sendiri. hehehe" jawab Ricko sambil tersenyum untuk menenangkanku, karena mungkin dia melihat ekspersi kegalauan di wajahku.

Aku hanya terdiam tidak menyahut atas perkataannya barusan, tapi aku sedikit merasa lebih tenang saat ini. Iya, aku merasa bersalah telah nekat masuk ke dalam kamar ini dan pada akhirnya aku malah tidak bisa menahan nafsuku karena melihat tubuh telanjang sahabat suamiku ini, terlebih setelah melihat batang kemaluannya yang semakin memancing libidoku saat tadi.

Selama beberapa detik ini dia masih berusaha menenangkanku dengan tetap menyentuh dan membelai lembut kepalaku. Lalu dengan tanpa aku sadari dia bergerak semakin merapat ke tubuhku, aku sekarang merasakan kulit tubuh kami bersentuhan yang malah menyebabkan darahku berdesir merespon situasi ini. Sentuhan di bahuku mulai bergerak turun ke punggungku, respon tubuhku bergerak mendekat lebih erat ke tubuh Ricko tidak menyesuaikan dengan pikiranku sekarang, tubuhku malah menikmati ini. Tubuhku berkhianat terhadap hatiku, aku malah merasa nyaman dengan menyandarkan kepalaku ke dadanya yang bidang itu.

Entah karena sikapnya yang dengan sangat gentlement tadi yang berusaha menenangkan diriku atau hal lain yang menyebabkan, pikiranku berangsur mulai merasa tenang dan nyaman. Mungkin inilah yang mendorongku untuk melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang wanita yang sudah bersuami. Aku menggeser posisiku mendekatinya, lalu dengan sadar kucium pipinya sebagai ucapan terimakasihku karena tidak menyalahkanku atas kejadian ini, dan malah berusaha menenangkanku dengan mengatakan bahwa kejadian terjadi atas kesalahannya. Aku tersentuh dengan sikapnya ini.

"Thanks Rick" ucapku lirih sambil mengecup pipinya.

Aku lihat Ricko terkejut atas tindakanku ini, namun tak berusaha menghindar. Aku kemudian kembali menjatuhkan kepalaku di dadanya. Tanganku bergerak menyingkirkan tangannya yang masih mengelusi rambutku dengan lembut itu, lalu kudongakkan kepalaku menghadap wajahnya. Kami saling bertatapan beberapa saat, dan disaat yang bersamaan aku dan Ricko menggerakan kepala kami berdua sehingga bibirku beradu dengan bibirnya, seakan kami saling mengerti apa yang ada dipikiran satu sama lain. Gairah kewanitaanku bangkit walaupun aku tahu ini adalah salah tetapi aku mulai terhanyut waktu Ricko mencium bibirku beberapa saat sebelum akhirnya aku merespon dengan hisapan lembut pada bibir bawahnya yang basah.


POV Ricko

Gue kaget banget ketika gue lagi berusaha nenangin Natalie atas kejadian tadi yang menyebabkan situasi canggung terjadi beberapa saat diantara kami, Natalie malah nyium pipi gue sambil ngucapin terimakasih setelah sebelumnya kepalanya hanya terus disandarkan di dada gue. Gue masih belum nyambung apa maksud dia nyium pipi gue sambil bilang makasih. Yang jelas gue ngerasa sedikit lega karena tau dia mulai ngerasa tenang. Gue nggak pengen aja tiba-tiba dia nangis dan lebih parahnya bakal teriak karena shock atas kejadian barusan dan Nicko denger. Bisa berabe urusan.

Setelah dia nyium pipi gue dan yang nggak gue sangka dia malah nyender di badan gue lagi. Posisi kita sekarang duduk berdekatan di atas ranjang ini sambil satu tangan kanan gue sekarang masih berada di punggungnya terus mengelus lembut dan tangan kiri gue berada di kepalanya, juga sedang mengelus rambutnya. Gue pengen dia ngerasa tenang dulu saat ini. Gue masih dalam kondisi bugil ketika berada di posisi ini, sementara Natalie menggunakan pakaian tidurnya yang sangat tipis. Gue bisa ngeliat kulitnya menerawang di balik baju tipisnya ini.

Kemudian dia memegang tangan kiri gue yang tadi berada di kepalanya dan menurunkan perlahan dari situ lalu menatap gue dengan tatapan sayu. Wajahnya gue liat seperti ingin mengatakan sesuatu, gue hanya bisa menatap matanya dengan perasaan yang entah apa yang gue rasakan saat ini. Seperti ada semacam sebuah komunikasi tanpa kata-kata yang terjadi di situasi ini. Secara bersamaan kami menggerakkan kepala kami saling mendekat sampai kedua bibir kami bersentuhan.

Refleks gue melumat bibirnya dengan perlahan, bibirnya yang selama ini pengen banget gue kecup tapi tidak mungkin gue lakukan karena gue sadar dia istri sahabat gue sendiri. Gue ngerasain Natalie juga membalas ciuman gue, bibir kami saling mencari kenikmatan. Lumatan-lumatan penuh gairah mewarnai ciuman kami ini. Kemudian sambil kami berciuman dan bermain lidah di dalam mulut kami, gue menggerakkan tangan gue ke arah payudaranya. Setelah telapak tangan gue sampai di payudaranya, tangan gue kemudian menyentuh dan secara lembut gue remas payudaranya yang menurut gue sangat menggairahkan ini.

"Ahhh... Rick" desahnya lirih sambil menarik mulutnya sehingga bibir kami terlepas.
"Ini sudah terlalu jauh Rick. Kita tidak seharusnya melakukan ini" katanya sambil menatap mata gue.

Gue tidak menjawab perkataannya. Lalu gue pegang wajahnya dengan tatapan dalam. Dan gue dekatkan lagi bibirnya yang indah itu ke bibir gue, dan gue lumat lebih dalam sambil berusaha memasukkan lidah gue ke dalam mulutnya, gue tidak merasa mendapat penolakan dari Natalie atas tindakan gue ini. Libido gue mulai naik karena hal ini.

Batang kontol gue mulai mengeras lagi setelah tadi sempat lemas setelah gue menyemprotkan pejuh gue di mulut Natalie. Sebenarnya ketika gue tidur tadi dan tiba-tiba terbangun karena gue ngerasa ada sesuatu yang hangat yang sedang menghisap kontol gue waktu gue tidur. Tapi gue nggak segera bergerak waktu gue akhirnya menyadari bahwa Natalie sedang nyepong kontol gue. Sampai akhirnya gue nggak tahan, dan memuncratkan sperma gue ke dalam mulutnya, sampai badan gue bergetar menahan nikmatnya momen itu.

Tangan gue terus meremas menikmati payudara idaman gue ini diatas kain tipis yang menutupinya. Natalie mulai merangkulkan kedua tangannya di leher gue sambil kami berdua terus bergumul lidah dan bertukar air liur dengan panas. Hal ini berlangsung sekitar kurang lebih lima menitan gue rasa. Lima menit yang semakin menghantarkan kami masuk ke dalam nafsu yang semakin liar.

Kemudian tangan gue meraih tali baju tipis yang Natalie gunakan di pundaknya dan menurunkannya. Tidak ada bra dibaliknya yang sudah gue rasakan dari awal gue menyentuh gundukan di dadanya sejak tadi. Kini terpampang sudah kedua payudaranya yang indah. Gue melepas lumatan di mulutnya dan bergerak turun menciumi dan sedikit menjilati lehernya sampai turun terus ke bukit daging milik Natalie itu.


"Ahhs... yeeashh...aahhss.." desah Natalie menikmati perlakuanku.

Kulakukan selembut mungkin saat menikmati tubuhnya, dan kulihat Natalie menikmati perlakuan gue ini. Saat ini mulut gue berada di ujung payudara miliknya dan mulai gue hisap dan jilat dengan penuh nafsu sambil tangan gue meremas payudara ini. Aksi gue ini memberikan efek yang bagus terhadap Natalie, desahannya semakin menjadi, tangannya sekarang memegang kepalaku sambil menjambak pelan rambutku ketika tangan kiriku bergerak turun ke arah memeknya.


POV Natalie

"Ahhs... yeeashh...aahhss.." aku mulai mendesah nikmat ketika lidah kasar milik Ricko mulai menjalari leherku turun ke dadaku.

Dan sekarang mulut juga lidahnya sedang menari-nari di pentil susuku dengan lincahnya sambil tangannya meremasi susuku itu yang sudah tidak tertutupi baju tidurku yang bagian atasnya sudah diturunkan kebawah di perutku olehnya. Tubuhku menikmatinya, aku menikmatinyaa....

Aku refleks menjambak rambutnya pelan ketika kusadari sekarang tangannya sudah berada di atas kemaluanku dan mulai meraba lembut disana. Aku semakin terseret nafsuku sendiri semakin dalam menikmati momen ini.

Jari tangannya mulai membelah lipatan yang ada disana sambil lidah dan mulutnya terus menggarap kedua susuku secara bergantian. Aku yakin Ricko bisa merasakan kemaluanku sudah lembab, basah oleh cairan gairahku yang sudah melambung ini. Dan ketika jarinya menemukan daging kecil yang berada disana, dia mulai menggosok intens yang membuat aku mulai tidak bisa menahan gejolak birahi ini.

"ahhhs... hmppps... yaaachss..." desahku sambil memejamkan mataku menikmati gerakan tangannya di bawah sana.

Salah satu jarinya mulai menerobos masuk ke lubang surgawi milikku, dan kemudian lubang itu dicolok-colok pelan oleh Ricko. Vaginaku semakin basah, aku mulai menggelinjang menikmati serbuannya di kedua titik tubuhku ini.

Gerakannya makin intens, nafsuku semakin menanjak cepat. Kurasakan sekarang bibirnya kembali melumat mulutku dan juga lidahnya menerobos ke dalamnya mencari lidahku. Ricko begitu pintar menarikku masuk ke jeratan birahi ini semakin dalam.

Aku mengimbangi lumatannya dengan membalas gerakan lidahnya yang meliuk lincah dimulutku ini. Air liur kami mulai menetes ke dadaku karena lumatannya yang panas itu. Aku sudah tidak kuat menahan tubuhku sendiri yang sedang digempur oleh birahi ini, sehingga aku merebahkan tubuhku di atas ranjang. Lumatannya di mulutku tidak terlepas, Ricko mengikuti gerakan tubuhku sambil terus mencium dan tetap mencolok-colokan jarinya di lubang vaginaku yang entah sudah seberapa basah di bawah sana.

Tanganku kemudian kuarahkan ke kedua susuku yang sudah basah oleh air liur milik Ricko dan meremas-remasnya. Air liur kami yang tadi menetes di dekat kedua payudaraku akibat cumbuan liarnya dimulutku, kuusap ke arah kedua susuku yang membuatnya menjadi licin dan mengkilap ketika terkena cahaya lampu kamar ini yang menyala redup. Menambah pemandangan penuh gairah ketika dilihat. Kurasakan kemudian Ricko mempercepat kocokan tangannya di vaginaku yang semakin menyeretku ke dalam puncak orgasme.

Ricko kemudian melepas ciumannya dan memandangi wajahku dengan lembut, sangat maskulin dan menggairahkan tatapannya saat ini. Tangannya di bawah sana semakin cepat, tubuhku semakin bereaksi liar, pinggulku mulai bergerak mengimbangi colokkan jarinya. Aku tau ini semakin dekat.....dan tidak berapa lama gelombang orgasme itu menerjang tubuhku. Pinggul dan tubuhku mengejang menyambut orgasme ini.

Ketika aku membuka mataku yang terpejam akibat begitu menikmati birahi liar ini. Kulihat Ricko masih memandangi wajahku, bibirnya sedikit tersenyum puas melihat aku terkapar karena perbuatannya.

"Kamu cantik sekali, Nat!" ucapnya kepadaku sambil tetap tersenyum, yang membuatku merasa bahagia.

Aku membalas senyumannya sambil berkata
"Thanks, Rick."
"Kamu mau gantian?" tawarku kepadanya sambil meraih batang kejantanannya yang sudah sangat keras ini.

Aku cukup takjub karena kejantanannya ini masih saja keras, setelah belum lama memuntahkan spermanya ketika kuoral tadi.

Tapi ternyata ketika aku bertanya begitu, Ricko justru bergerak kebawah tubuhku mengambil posisi siap tempur setelah kedua kakiku direnggangkannya.

"Gue tau kamu membayangkan kontol ini masuk dan mengaduk-aduk memekmu kan?"
"Sekarang saatnya kamu ngerasain yang asli Nat, kamu pasti lebih suka kontol ini daripada dildo tadi." ucapnya kepadaku sambil mendekatkan batang kejantanannya ke lubang vaginaku.

"Ricko ternyata melihatnya!"
"Dia melihatku sedang bercinta dengan Nicko tadi"
"Dia tau aku membayangkan penisnya ketika bermain dengan dildo tadi."
batinku memberondong diriku sendiri dengan kebingungan.

"Boleh gue masukkin sekarang?" tanyanya kepadaku ketika ujung kemaluannya mulai menyentuh bibir vaginaku.

Aku tidak sempat mencerna perkataannya lebih lama, aku hanya mengangguk pelan menjawab pertanyaan retorisnya yang sebenarnya tidak perlu jawabanku, karena akupun menginginkannya.


POV Ricko

Sekarang posisi gue sudah siap untuk menggenjot tubuhnya. Ujung kontol gue sudah berada tepat di depan lubang kenikmatan milik Natalie. Gue tau dia gak bakal nolak ketika gue mulai mengambil posisi tepat diantara kedua kakinya yang saat ini udah gue tarik melebar buat mempermudah gue masuk ke tahap selanjutnyya, yaitu mengentot Natalie istri dari sahabat gue ini yang sudah pasrah menerima segala aksi gue.

Sebelum gue masukin kontol gue ke memeknya, gue bertanya ke Natalie apakah gue boleh melakukannya sekarang. Dan dia hanya menganggukkan kepalanya tanda dia pun juga pengen ngelakuin ini.

Gue mulai menggesekkan kontol gue di bibir memek Natalie untuk membasahi ujung kontol gue supaya aksesnya bisa lancar. Setelah gue rasa cukup mengambil cairan cintanya yang daritadi udah membasahi sekitar bibir memeknya itu. Gue mulai menekan pelan kontol gue masuk ke memeknya itu. Ketika baru helm kontol gue yang masuk menerobos lubang itu, gue denger Natalie mulai mendesah. Lalu gue tarik lagi sedikit, dan memasukan lebih dalam lagi batang kontol gue yang sekarang sudah hampir setengah kontol gue berhasil memasuki memeknya.

"Aaaaahhh......." desahnya sambil mencengkram kedua payudaranya sendiri.

"Gue masukin sekarang ya Nat?" tanya gue meminta persetujuannya.

"Iyaa Riiick... Aaaahh.... Masukin sekarang..." jawabnya sambil mendesah.

"Apanya yang dimasukin?" goda gue.

"Masukin punya mu sekarang....Aaaahss..." jawabnya sambil semakin meremas payudaranya, menahan birahinya sendiri.

"Kontol gue maksudnya?" tanya gue lagi sambil mulai menekan pelan kontol gue, dan gue berhenti sesaat pengen tau reaksinya gimana.

Pinggulnya diangkat ke atas seakan mencari kontol gue untuk memasuki memeknya. Tubuhnya menginginkan gue melakukan yang lebih lagi.

"Aaaahss...Riiick... Iyaaaa ahh... Masukin kontol kamu Rick!" jawabnya kemudian sambil mendesah.

Mendengar jawabannya seperti yang gue inginkan, gue langsung memasukan sisa batang kontol gue yang sekarang sudah sepenuhnya tertanam di lubang memeknya.

"Aaaashh.... yeeeashhh...aaaaahssss..." desahannya semakin binal gue denger ketika kontol gue menerobos sempurna lubang kenimatannya.

Gue diamkan sebentar, merasakan hangatnya memek Natalie. Gilaa!! Enak bangeeet maan!

Kemudian gue mulai menggenjot tubuhnya, kutingkatkan kecepatan genjotan gue secara perlahan. Natalie hanya pasrah menerima genjotanku di memeknya.

"plokk...plokk...plokkk..." suara benturan pinggulku di pahanya terdengar merdu banget di kuping gue. Sekitar lima menitan gue genjot dia di posisi itu.



Kemudian gue menurunkan posisi gue menindih tubuhnya, sambil memeluk tubuhnya gue tetap menggenjot memeknya dengan gerakan konstan. Setelah badan gue menempel ditubuhnya, tangannya berpindah di dada gue yang bidang dan matanya membuka setelah sedari tadi gue liat terus terpejam menikmati genjotan gue. Mata kami saling bertatapan, dan gue mulai melumat bibirnya lagi. Gue suka banget sama bibirnya yang seksi ini, gue mainin lidah gue di mulutnya semakin menambah sensasi pergumulan gue dan Natalie.

"Gimana? Enak Nat?" tanya gue disela-sela kegiatan ngentot ini.

Dia menarik tiba-tiba kepala gue mendekat, dan dia gantian yang melumat bibir gue dengan penuh birahi. Gue cukup tau jawabannya tanpa dia mengatakan jawaban dari pertanyaan gue barusan.

"Mau dikencengin apa pelan aja nih?" gue berusaha memancing dia buat menjawab pertanyaan gue. Natalie masih diam, gue rasa dia masih malu buat ngejawab pancingan-pancingan verbal gue.

Karena itu, iseng gue mulai memperlambat genjotan gue. Dan ternyata gue liat dia makin belingsatan. Akhirnya kena juga, gue masih menunggu jawaban dia. Dan akhirnya gue liat mulutnya membuka dan matanya dipejamkan.

"Kencengin Rickk... Kencengin genjotannyaa... ahhhss... " akhirnya dia merespon pancingan gue.

Gue suka disaat gue ngentot sama cewe, selain mendengar desahannya, gue suka kalo cewe itu ngomong dengan vulgar mengungkapkan birahinya.

Dan gue langsung menambah kecepatan genjotan gue yang ternyata membuat Natalie semakin liar....


POV Natalie

Genjotannya penisnya di lubang kenikmatanku semakin dipercepat oleh Ricko, yang membuatku sangat menikmatinya. Aku suka batang kejantanannya mengaduk-ngaduk kemaluanku. Aku suka ditindih dengan tubuh gagahnya. Aku suka merasakan setiap otot yang menghiasi tubuhnya menyentuh kulitku. Aku suka ketika dia mulai memancing birahiku pertanyaan-pertanyaannya yang membawaku semakin dimabukkan dengan pergumulan ini. Aku mau disetubuhi oleh sahabat suamiku ini terus menerus... ahhh....

"Enak mana sama dildo tadi Nat?" pertanyaan Ricko mulai memancingku kembali.

"Enak punyamu Rick! Ahhhs..." jawabku jujur.

"Namanya kontol, Nat! Enakkan kontol gue daripada dildo tadi, hah?" Ricko mulai berkata dengan bahasa yang jorok.

"Iyaa... ahhsss... Enak kontolmu Rick...haaassh" jawabku mendesah mulai terpancing berkata jorok mengikuti permainannya. Sama seperti ketika aku bercinta dengan suamiku, suamiku sering memancing dengan kata-kata yang sama dengan yang Ricko lakukan ini.

"Gede mana kontolku sama punya Nicko?" dia bertanya menyebut nama suamiku.

"Besar kontolmuu Rickk..kkoooo.... ohhhhsss..."
"Besar kontolmu..... Aaaahhhss..." jawabku mengulangi jawaban pertamaku.

"Kalo nanti gue pengen genjot memekmu tiap hari kayak gini boleh gak?"
"Gue suka banget sama memekmu Nat!"
"Gue dari dulu udah suka sama kamu, sama kecantikanmu, sama keseksian badanmu Nat. Gue pengen kamu!"

Aku bingung untuk menjawab pertanyaannya kali ini. Dia ingin bercinta denganku lagi nanti? Dia ingin setiap hari menikmati vaginaku? Menikmati tubihku ini? Dan menyadari ternyata Ricko dari dulu menyukai dan mengagumiku membuat aku semakin nyaman menikmati momen bersamanya saat ini.

"Ahhss... Iyaa Rick.... Aku juga mau, bercinta denganmu lagi Rick..!" Jawabku memberi persetujuan, aku berpikir ini sudah terlanjur. Kunikmati saja saat-saat ini.

"Ngentot Nat, ini namanya ngentot!"
"Kita lagi ngentot sekarang!" kata-katanya mulai menaikaan birahiku.

"Iyaaa Rickk... ahhhs... Entot aku tiap hari Rick!" jawabku kepadanya. Iya, aku ingin lagi merasakan kenikmatan yang diberikan Ricko seperti saat ini.

"Entot aku pakai kontolmu yang besar itu, sayaang... Puaskan aku Rickk... Puaskan aku..."pintaku memohon kepadanya. Aku sudah tenggelam dalam kenikmatan ini.

"As you wish honey!" katanya sambil mempercepat genjotannya.

"Aahhh... gilaa... ini enak bangettt" ucapku dalam hati..


POV Ricko

Gue menegakkan badan gue dan kembali merenggangkan kakinya. Dan mulai menggenjot dengan kecepatan tinggi. Gue suka ketika akhirnya Natalie mulai berkata-kata binal seperti barusan. Dia masih terus meracau binal seperti tadi. Menyebut kontol, memek, ngentot secara terus-menerus ketika gue makin kencang menggenjot memeknya.

Lima menitan gue menggenjot memeknya Natalie dan gue ngerasain kalo memeknya mulai meremas batang kontol gue, dan akhirnya berkedut kecil, dia orgasme...

"Ahhhh Rickk.... Akuu sampee... Ahhh ngentot...! Enak bangeet ngentot... ahhh!" Natali mengumpat vulgar menikmati orgasmenya.

Gue kemudian menurunkan kecepatan genjotan gue di memeknya. Memeknya masih berkedut sekitar lima detikan yang terasa di batang kontol gue.

"Stop dulu Rick... Memek aku masih ngilu.." mohonnya kepadaku sambil kedua tangannya menahan perutku.

Gue pun mencabut kontol gue dan meraih kepalanya kemudian gue kecup ringan bibirnya. Gue pengen dia menikmati orgasmenya ini, gue tau ketika wanita sedang mencapai puncak kenikmatannya mereka pengen diperlakukan dengan kasih sayang dan perlakuan lembut. Maka mereka akan semakin ingin kita puaskan. Dan gue lakukan itu terhadap Natalie saat ini.

"Nat, nungging dong.. Gue pengen doggy style!" ucap gue sambil menarik tubuhnya dan memposisikan pantatnya yang bahenol ini tepat ddihadapan kontol gue. Natalie pun mengikuti arahanku dengan pasrah.

Ketika gue rasa posisi lubang dan ujung kontol gue udah pas. Gue mulai menekan kontol gue masuk secara perlahan. Gue bener-bener menikmati setiap gesekkan yang terjadi antara kontol gue dan dinding memeknya. Shit..!! Gue ngerasa lobang memeknya jadi berasa makin sempit.

Ketika kontol gue sepenuhnya masuk sampai habis gue tekan. Gue ngerasa kontol gue bagai diremes dari dalam.

"Aaaahhhhh.... Mentook sayaang.... Kontolnya mentok.. hhhmpsss" Natalie meracau dan kemudian membenamkan kepalanya di atas bantal menahan sodokan gue.

Gue mengangkat kaki kiri gue dan kaki kanan tetap pada posisi berlutut. Setelah gue rasa kuda-kuda gue udah cukup pas. Gue mulai menarik mundurkan pinggul gue dari kecepatan pelan menjadi semakin cepat. Memeknya merespon dengan semakin kencang menghimpit batang kontol gue. Gue merasakan kenikmatan yang teramat sangat dengan posisi ini.
[HIDE][/HIDE]
[HIDE]
[/HIDE]

Gue liat Natalie hanya bisa pasrah menerima gempuran kontol gue di belakangnya. Kepalanya mulai bergerak liar, tubuhnya bergoncang indah gue liat dari posisi ini. Sangat menggairahkan...

"plok... plok.... plok... plokkk... plokkk..."
"Achhh... yeeeaash... Aahssss... ahh..ohh.." suara benturan pinggul gue di pantatnya yang semok itu bercampur desahan kami berdua yang bersahutan semakin menaikan birahi gue sendiri.

Gue bergerak makin cepat menjemput orgasme gue sendiri. Sekitar lebih dari lima menitan gue menggempur pantatnya gue ngerasa semakin dekat kepada puncak kenikmatan ini. Dan benar, puncak yang gue rasain semakin berkumpul di selangkangan gue karena kontol gue terus dihimpit eratnya cengkraman memeknya Natalie.

"Nat, gue mao keluar..!" ucap gue kepada Natalie.

"Jangan di dalem Rick!" jawabnya ditengah-tengah gempuran kontol gue yang semakin gue percepat.

Lalu ketika gue ngerasa pejuh gue udah diujung, gue tarik kontol gue dan gue beranjak ke arah wajahnya. Sambil tangan kanan gue mengocok kontol gue yang udah diujung ini, tangan kiri gue menarik wajahnya ke arah kontol gue. Lalu gue arahkan kontol gue ke mulutnya, dia mengerti maksud gue dan mulai membuka mulutnya supaya kontol gue bisa masuk ke dalam situ.

Natalie menyedot kuat ujung kontol gue, sementara gue semakin mempercepat kocokan di batang kontol gue ini. Gue akhirnya gak bisa nahan lagi...

"Croot..!! Crooot...!!! Crott..!! Crooootttt...!!"

Kontol gue mulai mengisi mulut Natalie dengan pejuh gue. Dia masih terus menghisap dengan kencang seperti vacum rasanya. Seperti ingin menyedot pejuh gue sampai habis.

"Arrrgghhh.... Shittt....!!" gue mengerang menikmati mulutnya yang menyedot kontol gue ketika gue lepas pejuh gue.

Sekitar sepuluh detikan kontol gue masih dihisap oleh Natalie. Keliatannya dia menelan semua pejuh gue sampai habis, ketika dia melepas kontol gue dan gue liat ke dalam mulutnya pejuh gue bersih tanpa sisa.

"Gila bener nih service bininya si Nicko." batin gue.

Gue liat setelah dia meneguk tetes pejuh gue yang terakhir, dia tersenyum ke arah gue. Gue masih memegangi kepalanya dan memandang ke arahnya.

"Sinii... Peluuuk.." ucapnya manja meminta untuk gue peluk.

Oke lah, she deserve it! Dia layak banget diperlakukan sebagai seorang ratu. Dan gue pun merebahkan badan gue di sisinya, lalu gue kecup dahinya dan menarik tubuhnya lebih erat ke badan gue. Gue peluk lembut dan hangat tubuh istri sahabatku yang baru memberikan kepuasan luar biasa sesaat yang lalu.


POV Natalie

"Sinii... Peluuuukk..." ucapku manja meminta Ricko memelukku. Iya, aku ingin dipeluk oleh sahabat suamiku ini setelah pergumulan yang nikmat tadi. Aku merasa nyaman dalam pelukan Ricko setelah sesi bercinta kami barusan. Kulitku merasakan kekar otot tubuhnya yang membuatku merasa nyaman, aku semakin mengeratkan pelukanku, dan Ricko pun juga melakukan hal yang sama.

Beberapa saat aku terbuai di dalam pelukannya ini. Sekillas aku melihat jam dinding menunjukkan pukul 03.15 dini hari. Kami telah bercinta gila kurang lebih 40 menit setelah sebelumnya aku memulai sesi pembukaan selama 20 menit ketika aku mengoral batang kontol Ricko saat dia tidur.... hihihi

Kemudian aku memutuskan bergerak pelan merenggangkan pelukan yang tidak ingin kulepaskan. Tapi aku masih ingat untuk kembali ke kamarku dan suamiku. Dengan lembut Ricko bergerak melepaskan pelukannya, dan menatap lembut kepadaku.

"Aku kembali ke kamar dulu Rick." ucapku kepadanya. Dia hanya menganggukkan pelan kepalanya tanpa berkata apapun sambil menggenggam tanganku.

"Cium dulu, aku pengen dicium!" pintaku kepadanya dengan manja untuk menciumku sebelum aku beranjak.

Ricko kemudian tersenyum dan mulai bergerak mendekatkan mulutnya ke bibirku, sambil mengecup lembut bibirku ini. Kubalas kecupannya dengan lembut juga. Lalu kami sama-sama tersenyum, aku merasa senyumannya itu seperti memiliki arti tersembunyi.

"Thanks ya Nat!" ucapnya ketika aku mulai membereskan baju tidurku yang berantakan akibat pergumulan tadi.

"Kalo gue nanti pengen lagi. Masih boleh kan?" tanya nya sambil tersenyum mesum kepadaku ketika aku sudah rapih dan bersiap kembali ke kamarku bersama suamiku.

Mendengar pertanyaannya itu, aku hanya menjawab singkat.

"Wuuu maunya..!" Sambil memeletkkan lidahku kepadanya.

Kulihat dia hanya tersenyum sambil memakai celana pendeknya. Kurasa dia tau jawabannya tanpa harus kukatakan. Kemudian aku melangkah keluar kamar birahi ini, menuju kamar dimana suamiku sedang tidur.


[to be continued]
 
Terakhir diubah:
Wooow...mangstafff Natalie sdh main serong dengan Ricko nihh..... mudah2an jadi ketagihan sama kontolnya Ricko...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Yezza... i like.... next riko request something nat tidak pernah buat dgn suami....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd