Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Living Your Fantasy [NEW UPDATE Act 11]

Status
Please reply by conversation.
nenda dulu hu. terlihat menarik nih. semoga lancar lancar updatenya
 
Act 3: Pizza
Aku memarkirkan mobilku tepat di depan gedung RS swasta tempat Gracia praktek. Kami seharusnya janjian pada jam 3 sore. Namun, karena jumlah pasien pada hari ini meningkat, jadi dia harus bekerja extra.

Hingga menjelang jam 5, terlihat Gracia sudah berada di lobi dan terlihat berusaha menelpon.

"Hi, aku lihat kamu di lobi... Aku kesana ya" jawabku di telepon.

Akupun segera menyalakan mobilku dan menjemput Gracia di lobi. Terlihat Gracia sudah menanggalkan baju prakteknya dan memakai kaos berwarana abu-abu dan celana jeans berwarna hitam. Kacamata bulat yang dia pakai membuatnya terlihat makin cantik.


284168786a13cb6fe01ca86b3358405400121661.jpg


"Hi... maaf ya pasti kamu udah nunggu lama..." katanya sambil masuk ke kursi penumpang.
"Oh gpp santai aja..." kataku sambil membawa mobil keluar rumah sakit.
"Jadi kita mau kemana hari ini?"
"Jujur.... aku belum menentukan kita mau makan apa...."
"Ih dasar cowok aneh masa bingung mau makan dimana. Yang ada juga harusnya cewek yg bingung"
"Hahaha... abis udah lama gak makan bareng berdua sama cewek jadi bingung"
"Terus selama ini kalo keluar sama siapa?"
"Aku punya temen satu peergroup, biasanya kita makan pizza bareng. Entah makan ditempat atau makan rame2 di rumahku"
"Hmmm pizza ya... ide bagus sih aku jadi pengen cheating"
"Cheating?" Tanyaku.
"Iya cheating..... Buat cewek2 yang lagi dalam masa diet kayak aku pasti ada satu hari dimana aku makan selain makanan sehat dan karena nyebut pizza aku jadi kepengen deh"
"Oh gitu... yaudah boleh. Kita ke tempat pizza ya"

Sampai di tempat pizza, Gracia tanpa basa-basi langsung pesan pizza tuna melt ukuran jumbo. Tanpa basa basi pula dia langsung melahap pizza berukuran besar ini. Wajahnya makin menggemaskan saat mulutnya penuh dengan makanan.

"Kamu makan juga dong jangan liatin aku aja... emang ada yang lucu?"
"Iya mukamu lucu kalo lagi makan"
"Terus kalo lagi gak makan, gak lucu?"
"Lucu sih... cuma lebih lucu pas lagi makan kayak gini..."
"Gini ya yang katanya udah lama gak jalan sama cewek, tapi masih bisa ngegombal"

Lama kelamaan, semakin banyak topik yang kami bahas. Mulai dari pekerjaan dia sebagai dokter, keluarga dia, hingga aku juga menceritakan kehidupanku.

"Sejak kapan kamu jadi asisten tante Nina" tanyaku.
"Sebenarnya aku bukan asisten tante Nina sih tapi lebih ke dokter penggantinya. Asisten seorang dokter tu biasanya perawat sementara aku bukan perawat tapi aku dokter"
"Okay... teach me"
"Jadi gini, aku kan lulusan baru dan sangat susah buat dapet jam praktek sendiri. Makanya, aku baru bisa praktek di rumah sakit itu kalo tante Nina lagi gak ada. Dengan kata lain, aku jadi dokter penggantinya."
"Wow hebat ya kamu udah bisa gantiin dokter senior"
"Hahaha engga lah... aku masih dokter umum, belum jadi dokter spesialis kayak tante Nina. Pasien-pasienku pun hanya yg punya penyakit ringan."
"Pasti orang tua kamu bangga anaknya jadi dokter"
"Dulu waktu aku bilang mau kuliah jurusan kedokteran, papa mama aku langsung shock. Aku Chinese, anak pertama, dan papa aku punya bisnis. Jadi walaupun aku cewek, aku tetep harapan papa aku buat lanjutin bisnisnya. Sinetron banget ya cerita hidupku?"
"Engga kok... terus terus?"
"Ya butuh beberapa kali menjelaskan ke papa kalau aku emang ga bakat buat ngejalanin bisnis. Lebih baik bisnis papa diwariskan ke adek2 aku dan aku mengejar cita2ku sebagai dokter." Gracia berhenti sejenak, mengambil sepotong pizza lalu memakannya. Sambil mengunyah makanan, dia melanjutkan cerita "Sejak saat itu, aku mulai mengambil keputusan2 hidupku sendiri, tanpa bantuan orang tua. Sekarang pun aku tinggal sendiri di apartemen, sudah gak tinggal sama orang tua karena aku pengen hidup lebih mandiri."
"Keren... jarang banget ada cewek kayak kamu"
"Oke kalo kamu gimana? Sekarang ceritain tentang hidupmu Ric!"
"Hidupku? Biasa aja. Aku masih kuliah lagi kerjain skripsi dan berharap lulus secepatnya sama kayak mahasiswa pada umumnya."
"Pacar?"
"Hmmm belum ada lagi sejak dua tahun lalu. Tapi aku gak kesepian sih karena aku kemana2 ada temen.
"Temen2 kamu yang biasa makan pizza bareng?"
"Iya.... aku punya 4 teman di peer groupku. Kita kuliah di kampus dan jurusan yang sama. Emang kita dipertemukan di kampus kecuali satu sahabatku namanya Anin, kita udah berteman sejak SMP. Kita berlima selalu bareng dalam hal apapun. Kita nonton bareng. Liburan bareng. Nongkrong bareng. Masa2 kuliahku selalu sama mereka"
"Bagus dong. Masa2 kuliah menurutku salah satu momen yg bakal kita inget kalo kita udah tua nanti."
"Setuju... tapi aku takut saat kita udah lulus kuliah dan punya hidup masing2, pasti aku akan rindu mereka. Aku gak punya temen lagi selain mereka"
"Hidup terus berubah Ric, kamu harus selalu siap adaptasi dengan segala keadaan"

Kami pun melanjutkan makan pizza kami. Gracia makan banyak banget. Dia adalah cewek dengan porsi makan terbanyak yang pernah aku temui.

"Should we have some beers?" Tanya Gracia saat pizza kami sudah habis.
"Sure.."

Sambil menenggak beer yang kita pesan, aku pun punya ide untuk membuat permainan. Mungkin karena sedikit pengaruh alkohol juga jadi aku tiba2 pengen buat permainan.

"Gre, kamu liat deh orang yang lagi mainan laptop di pojokan. Coba tebak dia profesinya apa? Kalo tebakanmu benar, aku akan traktir kamu lagi di lain waktu. Kalo salah, kamu harus jawab jujur apapun yang aku tanyakan ke kamu. Gimana? Deal?"
Boleh siapa takut!"

Gracia mengamatinya sesaat...

"Oke ini tebakanku. Pasti dia manajer restoran ini sedang bekerja di luar ruangannya karena bosan"
"Kenapa kamu nebak dia manajer restoran ini?"
"Aku sempat liat beberapa kali dia bicara akrab sama pelayan2 disini, jadi kupikir dia juga bekerja disini juga tapi karena melihat pakaiannya lebih formal, jadi aku menebak dia manajer disini"
"Oke, makes sense.. aku pastikan dulu"

Aku berjalan mendekati wanita itu. Kemudian kita ngobrol sejenak. Dan aku kembali ke meja kami.

"Gre, jawaban kamu...... salah!"
"Ah kok bisa? Emang dia siapa?"
"Dia ternyata ibu rumah tangga sambil jualan online. Dia selalu menunggu anaknya les piano disini tiap hari sabtu. Makanya mungkin pas kamu liat dia akrab sama pelayan, karena dia emang udah sering makan disini."

Wajahnya berubah jadi judes. Mungkun dia kecewa karena jawabannya salah. Tapi itu membuat wajahnya makin lucu. Tanpa segan2 aju langsung melempar pertanyaanku.

"Oke sekarang ceritain pengalaman seks pertama kamu"

"What???? Jadi kamu bikin game ini biar kamu bisa nanya pertanyaan itu?"

"Ya... mungkin semacam itu" jawabku sambil tertawa

"Oke karena kita udah sepakat jadi aku ceritain" katanya sambil menghela nafas panjang. Dia menengguk beernya lalu mulai bercerita "Jadi dulu saat liburan semesteran waktu SMA, aku sama beberapa temanku pergi naik gunung. Kita berempat, dua cewek dan dua cowok. Dua diantaranya adalah temanku dan mereka pacaran. Awalnya kita berencana cuma naik gunung bertiga, tapi akhirnya temanku membawa temannya yg lain, katakanlah si X. Saat itu kita bawa dua tenda dan masing2 tenda hanya muat dua orang. Karena teman2ku yang pacaran ingin berduaan di tenda yang sama, jadi aku terpaksa satu tenda dengan si X. Awalnya aku memang ga terlalu kenal, cuma lama2 aku nyaman ngobrol sama dia. Karena udara di gunung yang dingin dan kami butuh 'kehangatan', kami pun rebahan sambil berpelukan lalu kami berciuman... and it happened.... itu pengalaman pertamaku dan aku rasa pertama juga buat dia"
"Wow di gunung.... ceritain yang detail dong"
"Hmmmm....." wajahnya menjadi semakin judes. "Standar, ga ada yg spesial karena aku sama dia juga baru pertama kali. We’re just having sex and that's all"
"Terus sekarang si X ada dimana?"
"Aku nggak tau. Sejak kita berpisah setelah naik gunung, aku pun gak kepo dia ada dimana."
"Setelah itu?"
"Setelah itu aku lebih berani dalam menjalin hubungan sama orang lain. Aku beberapa kali pacaran and of course we were having sex. Jujur aku sudah beberapa kali ganti2 pasangan dan partner sex tapi aku udah berhenti beberapa tahun lalu dan aku refleksi diri kalau berganti2 pasangan dalam sesaat, aku tidak mendapatkan kebahagiaan apapun. I want true love!"

Suasana pun menjadi hening. Kami menenggak beer kami masing2.

"Gak adil rasanya kalo cuma aku yg cerita. Coba sekarang kamu ceritain pengalaman sex pertama kamu"
"Emang aku keliatan kayak orang yang sudah pernah berhubungan sex?"
"Dari tampang kamu sih udah pernah pasti. Ngaku deh...."
"Hahaha oke... Sama kayak kamu, aku pertama kali ngelakuinnya waktu SMA. Pada hari itu aku dan pacarku baru saja menerima hasil nilai UN dan dinyatakan lulus. Kami termasuk yang suka corat-coret seragam setelah kelulusan dan pawai keliling kota naik motor. Norak banget ga sih? Hahaha"
"Iya sih kok kamu suka corat-coret gitu... btw lanjut..."
"Setelah selesai keliling, aku mengantarkan pacarku pulang kerumahnya. Mungkin karena terpengaruh alkohol dan kami sedang dalam keadaan senang merayakan kelulusan, kami berciuman lalu terbawa suasana dan kita akhirnya berhubungan sex pertama kalinya. Sama kayak kamu, setelah pertama kali berhubungan sex, aku jadi tanpa ragu melakukannya lagi terus sampai pacarku harus pindah ke luar negeri"
"Oke, pasti kamu putus karena pacarmu pindah keluar negeri?"
"Iya benar"
"Setelah itu?"
"Setelah itu aku banyak menghabiskan waktu bersama teman2ku. Aku gak akan berhubungan sex kalau aku tidak punya rasa. I prefer to call it Making Love rather than just sex"
"Menarik.. aku suka prinsip kamu"

Kami lanjut ngobrol pada hari itu dan tidak terasa sudah cukup larut malam dan kami pun memutuskan untuk pulang. Kami masuk ke dalam mobil lalu Gracia pun mulai pembicaraan lagi.

"Aku rasa kita cukup cocok. Aku seneng ngobrol sama kamu hari ini. Kamu gimana?"
"Iya.. aku merasakan hal yang sama. Kamu asyik orangnya dan kita cukup nyambung ternyata. I have a great day!"
"Okay, we have a great day dan kita udah merasa saling cocok satu sama lain. Kita juga udah saling terbuka satu sama lain. Apa gak aneh kalo malam kita berakhir begitu saja?"
"Maksudmu, Gre?"
"Maksudku, aku tinggal sendirian di apartemen dan sekarang lagi kosong. Believe me, I’m worth it!"
 
stay tune!!!

Tanpa terasa aku memacu mobilku lebih kencang. Nafasku sesak membayangkan apa yang akan kami lakukan nanti. Dalam keadaan seperti ini, aku menjadi kurang waspada sama keadaan jalan sekitar. Aku mengerem mendadak mobilku karena tiba-tiba mobil keluar dari gang kecil dan aku hampir menabraknya.

"WOE LIAT-LIAT KALO MAU MASUK JALAN ANJING!!!!!" Aku membuka kaca sambil berteriak.

Gre menertawakanku kecil. Dia sadar hal seperti ini gak akan terjadi kalo aku nyetir dengan kecepatan biasa. Dia sadar kalo aku udah ga sabar bercinta dengannya.

"Pelan-pelan mas... Sabar" katanya sambil tertawa kecil.
"Simpan kata-katamu barusan buat diranjang nanti ya" balasku. Gre malah tambah ketawa.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd