Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Konspirasi AS tentang teroris !

LONESNIPER

Interisti sejati
UG-FR+
Ex Mod
Daftar
16 Nov 2013
Post
2.965
Like diterima
89
Bimabet
Semoga Anda tidak malas membaca. Malas : permulaan dari sifat orang bodoh dan tidak mau tahu.

Setelah tragedi WTC 11 September 2001 pemahaman tentang teroris dan terorisme cenderung direduksi sedemikian rupa, sehingga setiap kali menyebut kata ‘teroris’ dan ‘terorisme’, yanf ada dibenak sebagian besar masyarakat adalah Al-Qaidah pimpinan Usama bin Laden dan kaum teroris Islam lainnya. Kemudian berkembang stigma yang menyamakan kaum fundamentalis (baca: anti-AS) sebagai teroris. Lalu, yang paling ironis, stigma yang menyamakan atau minimal mengidentikkan Muslim dengan teroris atau Islam dengan terorisme. Fenomena ini begitu mudah dilihat di sejumlah website di internet yang mengkhususkan kajian pada persoalan terorisme.

Padahal, teroris dan terorisme jelas tidak hanya monopoli kalangan Islam. Cukup banyak contoh teroris yang bukan Islam, seperti Aum Shinrikyo di Jepang, kelompok Basque di Spanyol, IRA di Irlandia/Inggris, Macan Tamil di Sri Lanka, Kahane Chai di Israel, kelompok November 17 di Yunani, Tupac Amaru di Peru, FARC di Kolombia dan kelompok ‘American Millitant Extremists’ di AS sendiri.

Tapi, itu tadi, stigma bahwa Islam identik dengan terorisme tampaknya cukup sukses dikembangkan melalui berbagai kampanye disinformasi jaringan intelijen Amerika (CIA) dan Israel (Mossad) yang didukung oleh media massa kelas dunia milik para konglomerat Yahudi (surat kabar New York Times, Washington Post, Wall Street Journal, majalah Time, Newsweek, US News, World Report, stasiun CNN, ABC, CBS, NBC). Ketika mereka menyebut kata ‘teroris’, persepsi yang bekembang secara otomatis adalah bukan sekedar Al-Qaidah atau Usamah bin Laden atau Abu Bakar Ba’asyir, melainkan juga Islam secara keseluruhan. Ketika seorang pejabat negara bilang ‘jaringan Al-Qaidah berada di belakang kasus Bali’, masyarakat di bawah menangkapnya sebagai ‘orang Islamlah yang melakukan pengeboman’. Efek dominonya, ‘semua orang Islam harus diwaspadai’. Dalam kondisi hubungan sosial kemasyarakatan di republik ini yang masih rentan, pernyataan semacam itu jelas mengandung resiko yang tidak kecil.

Kasus bom Bali merupakan bagian dari skenario besar perang melawan terorisme, yang dalam realitasnya semakin mengarah pada kebijakan anti-Islam, yang tengah dijalankan Presiden AS George W. Bush.

Bali adalah dinas intelijen AS, CIA, yang berkolaborasi dengan dinas intelijen Israel, Mossad, yang bisa jadi juga melibatkan elemen-elemen tertentu di dalam negeri Indonesia. Adapun tujuan utamanya adalah sebagai berikut:

Pertama, untuk membenarkan asumsi yang sudah cukup lama dikembangkan bahwa Indonesia merupakan salah satu sarang terorisme Islam. Secara sistematis kampanye disinformasi mengenai hal ini bahkan sudah dikembangkan jauh sebelum terjadinya tragedi WTC.

Kedua, untuk menekan pemerintah Megawati agar segera membungkam gerakan-gerakan Islam di Indonesia yang belakangan makin marak dan makin galak, terutama terhadap konspirasi AS-Israel. Abu Bakar Ba’asyir adalah target utamanya. Tapi, jelas ia bukan satu-satunya.

Ketiga, untuk memecah belah Negara Kesatuan RI menjadi Negara-negara kecil agar mudah dikuasai dan dikendalikan AS, terutama mengingat kekayaan sumber daya alam yang melimpah ruah yang ada di bumi Indonesia ini.

Keempat, untuk menekan pemerintah Megawati agar mendukung invasi militer AS ke Irak, yang sudah lama hampir pasti akan dilakukan mengingat besarnya ambisi perang Bush. Ini juga berkaitan dengan makin meluasnya aksi-aksi yang menentang rencana invasi militer AS ke Irak. Namun, dengan terjadinya bom di Bali justru akan semakin memperkuat legitimasi bagi Bush untuk menyerang Irak. Dengan kata lain, jika sebelum tragedi Bali banyak warga dunia yang menolak rencana perang Bush, kini hampir dipastikan keadaannya akan berbalik.
Update : ‘Doktrin Bush’ pasca tragedi WTC hanya memberi dua pilihan secara hitam-putih bagai bangsa-bangsa di dunia: untuk mendukung AS atau kaum teroris. Tidak terlalu aneh jika, dalam hitungan jam, pemerintah Australia sudah bisa memastikan bahwa yang berada di belakang bom Bali adalah kelompok Jamaah Islamiyah (= ‘umat Islam’?) yang merupakan bagian dari Al-Qaidah. Ketika AS sudah menyebut Al-Qaidah, dan Australia menyebut Jamaah Islamiyah, cepat atau lambat yang lain akan mengikutinya bagaikan koor paduan suara. Jadi, terserah apakah kita percaya atau tidak konspirasi licik yang dilakukan pemerintah dan dinas intelijen AS dan Israel (mungkin juga diikuti oleh intelijen Australia dan Inggris) terhadap Indonesia.

Kenapa non muslim tetap saja menyalahkan umat muslim sebagai dalang semua tindak teroris? Terbukti WTC adalah konspirasi besar AS pada muslim dan fitnah yg amat keji,,,Lagi2 Amerika, apa yg dia mau??

sumber : https://answers.yahoo.com/question/index?qid=20100715025807AAKx8Wi
 
VIVAnews - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyatakan kebanyakan orang di dunia percaya Amerika Serikat berada di balik serangan teroris pada 11 September 2001. Hal itu dikatakan Mahmoud pertemuan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan lalu.

Pernyataan itu dianggap menggelikan bagi kalangan barat. Survey menunjukkan mayoritas masyarakat di dunia tidak percaya bahwa Amerika yang mengatur serangan tersebut.

Namun pendapat tersebut dipercaya kuat kalangan minoritas, seperti Turki dan Amerika Serikat sendiri. Pendapat ini tidak dapat dihentikan karena sesungguhnya menunjukkan jurang pemikiran politik dan persepsi, khususnya antara dunia Barat dan kebanyakan umat muslim.

Seorang pengusaha di Ankara-Turki, Ugur Tezer, mengatakan kemungkinan teori itu benar. "Ketika pertama kali saya mendengar mengenai serangan itu, saya pikir Obama, namun kemudian saya berpikir mungkin AS melakukannya untuk menekan muslim," ujarnya seperti dikutip Associated Press, Sabtu 2 Oktober 2010.

Belas kasih untuk Amerika setelah serangan, namun teori konspirasi beredar kemudian. Hal tersebut tidak dilakukan Al-Qaeda, namun Amerika atau Israel. Beberapa minggu setelah serangan, di PBB, Presiden George W Bush mendesak dunia untuk tidak mentolerir "teori konspirasi" yang dibelokkan menjadi biang keladi dan menyalahkannya.

Namun pada perang berikutnya di Iraq dan Afghanistan, Amerika dituding membunuh warga negaranya sendiri, konon untuk membenarkan aksi militer di Timur Tengah dan melindungi Israel. Survey pada 2006 oleh Pew Global Attitudes Project menghasilkan mayoritas di Mesir, Indonesia, Yordania, dan Turki tidak percaya orang Arab melakukan serangan.

Dua tahun kemudian, dalam jajak pendapat dari 17 negara oleh WorldPublicOpinion.org, menghasilkan bahwa mayoritas percaya Al-Qaida berada di balik serangan. Namun pemerintah AS disalahkan oleh 36 persen responden dari Turki dan 27 persen dari Palestina.

Keyakinan ini seperti dua koin mata uang. Bahkan di Amerika sendiri sebanyak 36 persen berpikir agak atau sangat mungkin para pejabat AS berpartisipasi dalam serangan atau tidak mengambil tindakan untuk menghentikan mereka. Hasil itu diambil dari jajak pendapat Scripps Howard terhadap 1.010 orang Amerika.

Kontroversi atas tindakan dan kebijakan Amerika, termasuk pernyataannya yang menuduh Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal. Hal ini memperkuat persepsi tentang konspirasi.

"Awalnya saya ragu teori konspirasi. Tapi setelah melihat kejadian di tahun-tahun kemudian, saya tidak punya keraguan bahwa operasi mereka sendiri untuk mencari dalih untuk memukul negara muslim," Kata Shaikh Mushtaq Ahmed, seorang manajer di sebuah Bank di Pakistan.
 
Illuminati dan freemason dalang dibalik semua ini gan , ini sih yg ane tau dari sumber" yg pernah ane baca gan, konspirasi ribuan tahun dari zaman nabi Muhammad SAW sampai presiden pertama AS ( george washington ) hingga sekarang barrack obama , yahudi lah yg mengatur amerika :D
 
Fersengkongkolan /konfisari itu fasti ada kefentingan dibelakangnya. Nah nah.. AS kefentingannya afa coba. Saat ini ane masih yakin motifnya adalah emas hitam/minyak bumi yg dikandung jazirah arab dll. fenguasaan ekonomi fenting bagi negara segedhe AS. Ane yakin sedikit sekali yg berhubungan dengan agama atau isme isme tertentu.
 
Semoga Anda tidak malas membaca. Malas : permulaan dari sifat orang bodoh dan tidak mau tahu.

Setelah tragedi WTC 11 September 2001 pemahaman tentang teroris dan terorisme cenderung direduksi sedemikian rupa, sehingga setiap kali menyebut kata ‘teroris’ dan ‘terorisme’, yanf ada dibenak sebagian besar masyarakat adalah Al-Qaidah pimpinan Usama bin Laden dan kaum teroris Islam lainnya. Kemudian berkembang stigma yang menyamakan kaum fundamentalis (baca: anti-AS) sebagai teroris. Lalu, yang paling ironis, stigma yang menyamakan atau minimal mengidentikkan Muslim dengan teroris atau Islam dengan terorisme. Fenomena ini begitu mudah dilihat di sejumlah website di internet yang mengkhususkan kajian pada persoalan terorisme.

Padahal, teroris dan terorisme jelas tidak hanya monopoli kalangan Islam. Cukup banyak contoh teroris yang bukan Islam, seperti Aum Shinrikyo di Jepang, kelompok Basque di Spanyol, IRA di Irlandia/Inggris, Macan Tamil di Sri Lanka, Kahane Chai di Israel, kelompok November 17 di Yunani, Tupac Amaru di Peru, FARC di Kolombia dan kelompok ‘American Millitant Extremists’ di AS sendiri.

Tapi, itu tadi, stigma bahwa Islam identik dengan terorisme tampaknya cukup sukses dikembangkan melalui berbagai kampanye disinformasi jaringan intelijen Amerika (CIA) dan Israel (Mossad) yang didukung oleh media massa kelas dunia milik para konglomerat Yahudi (surat kabar New York Times, Washington Post, Wall Street Journal, majalah Time, Newsweek, US News, World Report, stasiun CNN, ABC, CBS, NBC). Ketika mereka menyebut kata ‘teroris’, persepsi yang bekembang secara otomatis adalah bukan sekedar Al-Qaidah atau Usamah bin Laden atau Abu Bakar Ba’asyir, melainkan juga Islam secara keseluruhan. Ketika seorang pejabat negara bilang ‘jaringan Al-Qaidah berada di belakang kasus Bali’, masyarakat di bawah menangkapnya sebagai ‘orang Islamlah yang melakukan pengeboman’. Efek dominonya, ‘semua orang Islam harus diwaspadai’. Dalam kondisi hubungan sosial kemasyarakatan di republik ini yang masih rentan, pernyataan semacam itu jelas mengandung resiko yang tidak kecil.

Kasus bom Bali merupakan bagian dari skenario besar perang melawan terorisme, yang dalam realitasnya semakin mengarah pada kebijakan anti-Islam, yang tengah dijalankan Presiden AS George W. Bush.

Bali adalah dinas intelijen AS, CIA, yang berkolaborasi dengan dinas intelijen Israel, Mossad, yang bisa jadi juga melibatkan elemen-elemen tertentu di dalam negeri Indonesia. Adapun tujuan utamanya adalah sebagai berikut:

Pertama, untuk membenarkan asumsi yang sudah cukup lama dikembangkan bahwa Indonesia merupakan salah satu sarang terorisme Islam. Secara sistematis kampanye disinformasi mengenai hal ini bahkan sudah dikembangkan jauh sebelum terjadinya tragedi WTC.

Kedua, untuk menekan pemerintah Megawati agar segera membungkam gerakan-gerakan Islam di Indonesia yang belakangan makin marak dan makin galak, terutama terhadap konspirasi AS-Israel. Abu Bakar Ba’asyir adalah target utamanya. Tapi, jelas ia bukan satu-satunya.

Ketiga, untuk memecah belah Negara Kesatuan RI menjadi Negara-negara kecil agar mudah dikuasai dan dikendalikan AS, terutama mengingat kekayaan sumber daya alam yang melimpah ruah yang ada di bumi Indonesia ini.

Keempat, untuk menekan pemerintah Megawati agar mendukung invasi militer AS ke Irak, yang sudah lama hampir pasti akan dilakukan mengingat besarnya ambisi perang Bush. Ini juga berkaitan dengan makin meluasnya aksi-aksi yang menentang rencana invasi militer AS ke Irak. Namun, dengan terjadinya bom di Bali justru akan semakin memperkuat legitimasi bagi Bush untuk menyerang Irak. Dengan kata lain, jika sebelum tragedi Bali banyak warga dunia yang menolak rencana perang Bush, kini hampir dipastikan keadaannya akan berbalik.
Update : ‘Doktrin Bush’ pasca tragedi WTC hanya memberi dua pilihan secara hitam-putih bagai bangsa-bangsa di dunia: untuk mendukung AS atau kaum teroris. Tidak terlalu aneh jika, dalam hitungan jam, pemerintah Australia sudah bisa memastikan bahwa yang berada di belakang bom Bali adalah kelompok Jamaah Islamiyah (= ‘umat Islam’?) yang merupakan bagian dari Al-Qaidah. Ketika AS sudah menyebut Al-Qaidah, dan Australia menyebut Jamaah Islamiyah, cepat atau lambat yang lain akan mengikutinya bagaikan koor paduan suara. Jadi, terserah apakah kita percaya atau tidak konspirasi licik yang dilakukan pemerintah dan dinas intelijen AS dan Israel (mungkin juga diikuti oleh intelijen Australia dan Inggris) terhadap Indonesia.

Kenapa non muslim tetap saja menyalahkan umat muslim sebagai dalang semua tindak teroris? Terbukti WTC adalah konspirasi besar AS pada muslim dan fitnah yg amat keji,,,Lagi2 Amerika, apa yg dia mau??

sumber : https://answers.yahoo.com/question/index?qid=20100715025807AAKx8Wi

Kayaknya TS kader Partai Korupsi Sapi nih, semuanya pake teori konspirasi
 
Iya nubie sih beranggapan... Tujuan Amrik hanya 1 selain menjadi polisinya dunia... Yaitu penguasaan jalur minyak... Baik itu di asia tengah maupun di eropa timur...
 
Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia tidak fernah yg namanya diserang secra fisik oleh AS dan negara lain..
Tafi coba kontrak freefort dihentikan, cevron gak boleh masuk dan ferusahaan lain gak bisa melakukan eksfloitasi yg menguntungkan, maka dgn mudah dicari alasan untuk memerdekakkan Fafua, Aceh atau daerah lain yg kaya akan sumber daya. Karena gabung dgn indonesia fafua gamfang dieksfloitasi maka harus tetaf gabung dgn indonesa.
Soal kerusuhan fafua harus tetaf difelihara (ini juga konsfirasi freefort)
 
sebenarx yg dicri US itu tambang uranium di irak, minyak2 d arab . ,bg mereka agama gk penting2 amat ,akirnya merambat sampai kata islam ,
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Fersengkongkolan /konfisari itu fasti ada kefentingan dibelakangnya. Nah nah.. AS kefentingannya afa coba. Saat ini ane masih yakin motifnya adalah emas hitam/minyak bumi yg dikandung jazirah arab dll. fenguasaan ekonomi fenting bagi negara segedhe AS. Ane yakin sedikit sekali yg berhubungan dengan agama atau isme isme tertentu.

Lihat dari bangunannya gan WTC, tadinya krisis ekonomi US akan diprediksi terjadi lebih awal. Tetapi berhasil dimundurkan dgn cara merubuhkan gedung pusat pertukaran dunia. Dan keuntungannya selama 5 tahun menunda krisis US bisa mencari sumber penghasilan lain dg melakukan konspirasi di Asia, korban pertama dan kedua adalah : Afghanistan, dan Iraq. Muncullah ide orang-orang kita yang berpaham Fanatik bahwa itu benar Jihad, dan melakukan Bom Bali. Malah kita yang rugi. #AduhSlahTafsir #IQJongkok
 
Kalo menurut neubi ini sih emang konspirasi AS(Iluminati) buat melemahkan islam gan.
Karena islam adalah musuh terkuat dan penghalang ter besar untuk gerakan iluminati untuk menguasai dunia gan.

:huh:
 
kalo bener tuh WTC yang robohin amerika kenapa osama bangga amet berhasil ngebom disono... terus kenapa banyak muslim yang muji2 kehebatan osama pas dsi osama mate aja banyak muslim yang bersedih.. lagian tahun 2001 juga uda masu kera teknologi informasi kenapa juga ga ada negara islam yang ngebantah bukan osam yang ngebom??aneh2 aja...apa2 nyambung ke amreika llaminating ama remason kaya pekaes aja kasus fustus katanya ulah konsprirasi zionis wkwk
 
kebanyakan baca web islam model voaislam jadi begitu de.. ente juga paste percaya tusnami 2004 di aceh bukan bencana tapi ulah zionis yang pake bom thermonuclear ya wkwk
 
intinya ma soal lemahin islam atau soal amerika mau jajah indo itu ga bakal terjadi kalo indonesia bisa berdiri diatas kaki sendiri dan cinta akan budaya indonesia sendiri bukan budaya barat maupun timteng .. jadi pilih aja jadi diri sendrir warga indonesia atau jadi anjing amerika atau amu jadi onta arab
 
wa lan tardha ankal yahuudu wan-nashaara hatta tattabi'a millatahum.
bagaimanapun perang salib akan terus berkibar sampe akhir dunia
 
bersikap kritis saja tong kenapa sih yang terus dikmbinghitamkan amerika dan antek2 nya kenapa tidak sadar sendiri saja berkaca, dikit ini pasti ulah zionis amerika fremason illuminati tapi kok tidak pernah sadar diri.
 
dari yang tersebar di media, cap teroris itu upaya decaying kalau kita tarik lintasan sejarah masa lalu, ciri khas yahudi

sudah rahasia umum memanfaatkan rasa iri orang lain untuk kepentingannya? ini sudah sering terjadi...
 
namanya juga teori konspirasi jadi kan masih belum tentu kebenarannya, nah semua sih tinggal tergantung apa yang kita percayai aja gan,
 
Bimabet
dari yang tersebar di media, cap teroris itu upaya decaying kalau kita tarik lintasan sejarah masa lalu, ciri khas yahudi

sudah rahasia umum memanfaatkan rasa iri orang lain untuk kepentingannya? ini sudah sering terjadi...

sejarah mana dolo kalo sejarah kitab quran sih blom bisa jadi pedoman yang nulis cuma 1 sisi doang
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd