Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kisah Dokter Cantik dan Pria Tua

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
HADIAH KECIL UNTUK SANG PUJAAN HATI

3 Bulan berlalu atas kejadian Nadya dan Mbah Kisman

Rumah Sakit tempat Nadya mengabdi sebagai dokter muda, bukan hanya ada dia sebagai Dokter Cantik. Dokter Irma adalah salah satunya, dia adalah dokter muda yang diandalkan.



Dokter Irma


Dokter Irma

Dokter Irma cantik, dan baik. dia adalah pujaannya di angkatannya. Namun dia menutup diri, awalnya dia ingin bahwa kekasihnya atau orang yang akan menempati hatinya adalah orang yang bertanggung jawab.

Tapi siapa sangka, sejak 2 Bulan lalu. Irma menyimpan rahasia di Rumah Sederhananya. Rumah yang letaknya dalam kawasan sederhana, bahkan sedikit dekat Tembok batas perumahan kumuh di Ibukota.

Diam-diam dia sudah memiliki kekasih, kekasih yang akan membuat orang lain akan terkejut saat melihat siapa lelaki itu.

Di kamar pribadi Dokter Irma, pada kamar yang nuansa pink pada ranjang dan cream pada cat kamar. Dua Insan sedang mabuk asmara.
ME7IYPX_t.jpg


Pak Jufri


“Sayang, kamu cantik sekali malam ini” ujar Pak Jufri, lelaki 50 Tahun dengan Codet pada Pipi Kanan. Lelaki itu sedang memeluk kekasihnya yang baru berusia 25 Tahun.

“Ini hari special Irma, Pak, jadi di depan kekasih harus tampil cantik dong” ujar Irma yang membuat Pak Jufri tergila-gila apalagi diselingi dengan kerlingan mata yang aduhai. Irma tampil sexy tanpa menggunakan hijabnya rambut terurai bersama Lingerie berwarna biru yang menampilkan lekuk tubuhnya.

“Katanya bapak ada hadiah special buat ulang tahun Irma?” tanya Irma manja sambil memainkan rambutnya.

ME7IYPW_t.jpg


“Iya, sayang ini ada obat kuat yang akan menghamilimu malam ini” ujar Pak Jufri sambil terkekeh mesum. Entah karena apa, Pak Jufri berhasil menakluk Dokter Irma sampai rela bersetubuh berkali-kali.

Rumah ini bahkan Kamar Irma menjadi saksi, meski Irma adalah dokter, entah mengapa dia menjadi terlena dengan perkataan Pak Jufri yang seolah membuat dia terhanyut dalam mabuk nafsu.

dr. Irma mendekat ke arah Pak Jufri dan duduk di sebelahnya. Kemudian berbisik pada Pada Telinga Kanan Pak Jufri.

“Tanamkan benih bapak ke Rahim Irma, buat hamil Irma, nikahi Irma, jadikan Irma istri muda, istri kedua. Irma tidak dapat hidup tanpa Pak Jufri, Irma sudah jatuh cinta. Lakukanlah pada Irma.” kata Irma dengan kata yang pelan dan mendesah memberikan sensasi seperti tersetrum.

“Saya milik Pak Jufri sepenuhnya, hadiahkanlah benih bapak malam ini, Irma siap menerima calon bayi dari bapak.” lanjut Irma.

Mendengar hal itu Pak Jufri tentu sangat senang dan tidak dapat membayangkan bahkan bermimpi pun ia tidak berani. Baginya seorang tukang sampah yang sudah tua, dan jelek dapat memperistri seorang dokter cantik dan kaya raya seperti Dokter Irma.

Sesuatu yang tidak bisa dipahami oleh akal sehat. Mereka, baik Irma dan Pak Jufri menyepakati akan memberikan keturunan. Bagi Pak Jufri ini adalah anugerah yang tidak bisa dibayangkan, Ia sudah membayangkan, bilamana jika Irma hamil anaknya, anak yang bisa membanggakan untuknya.

Irma adalah Perempuan Cantik terlebih Dokter, sebuah pekerjaan yang strata sosial yang tinggi. Pak Jufri sangat berharap memperbaiki keturunan, jika ibunya seorang dokter dan cantik seperti dr. Irma maka keturunannya akan terselamatkan menerima gen ibunya.

Mereka berciuman. Kecupan bibir Irma membangunkan Pak Jufri dari lamunan. Ada seorang dokter cantik yang ingin dipuaskan di hari ultahnya. Ciuman yang berawal dari kecupan biasa berganti dengan French kiss yang sangat panas lidah mereka berdua saling membelit dan bibir mereka beradu.

Sungguh pemandangan yang sangat erotis, biasa Irma memakai pakaian yang sangat menjaga norma dan dia adalah Muslimah yang sangat menjaga aturan. Kini dia bersama lelaki yang memang bukan suaminya.

Dibalik semua penampilannya, Irma adalah orang yang sangat paham dengan gaya hidup. Awalnya dia mempersiapkan diri menjadi istri yang menyenangkan suami, dia mempelajari banyak hal untuk menjaga tubuhnya termasuk tarian striptis saat kuliah lewat kelompok pembelajaran tari pribadi.

Tubuh Irma yang memakai Lingerie menunjukkan betapa seksinya Irma. Itu pun belum diiringi nafas yang terbata-bata, desahan dan tawanya membuat jantung lelaki mana pun akan berdetak lebih kencang. Irma pun memiliki ukuran Bra yang sama dengan Nadya 36 D.

Lingerie warna Biru itu melekat pas di tubuhnya, dengan bagian dada yang tidak menutupi Payudaranya. Hal ini membuat Payudara Irma serasa tumpah, tidak tertutup sempurna. Rendanya benar-benar membuat terangsang siapa saja yang memandangnya. Payudara itu rasanya ingin meloncat keluar, bahkan Tali BH yang sangat kecil itu tak kuasa menahan volumenya.

Lingerie itu melingkari Tubuh Indah milik Irma dengan renda-renda yang transparan. Pak Jufri bergerak melepas bajunya sampai terus ke bawah, sambil terus menciumi payudara yang tersembul itu. Celana Dalamnya yang dibuat terpisah dari lingerie, sungguh sangat merangsang. Potongan pinggangnya tinggi, renda-renda di tepinya, dan depannya transparan, membuatku sekilas melihat bulu-bulu rapi vaginanya.

Kali ini Lingerie Irma telah lepas semuanya, memperlihatkan kesempurnaan tubuh Novi dibalut lingerie yang menawan. Irma mendorong Pak Jufri sehingga terduduk di tepi ranjang. Sebuah tarian striptis bercampur belly dance dibawakan oleh dr. Irma, pemandangan yang benar benar erotis bagi Pak Jufri. Sebuah tampilan dilakukan dengan telanjang tanpa sehelai benang pun.

Tidak tahan dengan godaan tarian Irma, Pak Jufri langsung menarik tubuh Irma ke tepi ranjang, Pak Jufri menurunkan Celana Panjang beserta Celana Dalamnya. Serta merta Irma dihadapkan pada Penis Pak Jufri yang tegak bagaikan pentungan.

Irma dengan senang hati pun meremas dan dan mulai mengocok benda itu perlahan. Kemudian Irma menjilati Kepala Penis Pak Jufri yang kian membesar dan memerah. Selanjutnya Irma juga memanjakan Batang Penis yang berurat.

Dengan telaten Irma setiap titik Batang Penis Pak Jufri. Akhirnya Bibir Irma mendarat pada buah Zakarnya. Tanpa ragu Irma menjilat dan mengulum sambil terus mengocok Penis Pak Jufri yang kian mengeras. Mulutnya terasa penuh saat dimasukkan benda itu ke mulutnya. Sementara Pak Jufi terus melenguh sambil kedua tangannya meremas rambutku dan mendorong, menarik Kepala Irma maju mundur.

“AAARRRGGGHHHH!! Istrikuuuuu!!” Pak Jufri mengerang nikmat menikmati pelayanan dari calon istrinya dr. Irma. Irma kian ganas mempermainkan Penis Pak Jufri, ia melakukan gerakan maju mundur mengulum Penis Pak Jufri hingga akhirnya kurasakan penisnya berdenyut-denyut. Ia mempercepat permainan tangan dan mulutnya. Kedua dengkulnya bergetar hebat. kesepuluh jemarinya mencengkeram erat rambut Irma.

Sensasi mulut Irma selalu membuat Pak Jufri ketagihan, halusnya sentuhan tangan serta mulut mungil menambah kenikmatan Pak Jufri, dr. Irma terus sibuk dengan penis Pak Jufri tanpa rasa jijik. Kondisi penis Pak Jufri yang berbau dan berasa asli justru membuat dirinya semakin bergairah.

Sambil menghisap rakus, sesekali Mata Irma melirik mengamati ekspresi wajah kekasih hatinya itu. Mata Pak Jufri tampak terpejam rapat menandakan ia tengah dilanda oleh kenikmatan. Secara bertahap Cairan Sperma terus memancar dari ujung lubang pipis Pak Jufri bagaikan lumuran saus lezat yang membuat sang dokter muda cantik semakin lahap mengisap penis kesayangannya.

Setelah puas dengan sex oral dari Dokter Irma. Pak Jufri membaringkan kekasihnya tersebut diranjang siap melakukan eksekusi, menuntaskan hajat dan membuat anak.

Matanya Pak Jufri menanap nanar tak berkedip ke arah dua bukit putih kembar yang berukuran 36D berbentuk bulat di dada dr. Irma. Betapa susah menggambarkannya dalam kata, sesusah melukiskannya dalam kanvas. Buah Dadanya tidak hanya sekedar tonjolan daging sangat besar dengan puting warna merah jambu di atasnya, tetapi sebuah kesempurnaan bentuk yang dibentuk dengan sangat hati-hati sekali.

Irma mempunyai Buah Dada yang besar yang sempurna. Apapun baju yang dipakai olehnya, sepertinya tidak kuasa untuk menyembunyikan karunia Tuhan yang begitu besar itu.

Buah Dadanya itu begitu kenyal. Aku begitu bangga jika berhasil menikahinya, dan menjadi satu-satunya pemilik keindahan itu.

Meski sekarang pun Irma sudah mabuk pada Pak Jufri. Kini mereka menuruti nafsu mereka dan saling mengikuti alur keinginan mereka. Pak Jufri mulai Melepaskan Ikatan dalam Lingerie dan melihat Lingerie semakin longgar dari Tubuh Irma.

Pak Jufri meletakkan tangannya pada Payudara dr. Irma yang membusung dan menantang. Kesepuluh jemari Pak Jufri dengan agak gemetaran meremas bukit kembar dalam pegangannya itu. Terasa begitu empuk dan lembut.

“Uggggghhhh?” ucap Irma mengeluh. Pak Jufi dengan telaten meremas-remas Payudara dengan pelan namun lambat-laun dengan liar. Puting Irma pun dibuatnya semakin mengeras oleh cubitan dan gesekan jarinya.

Dalam 15 menit Irma semakin hanyut dalam permainan Pak Jufri. Kepala Pak Jufri turun, berhadapan dengan Payudara Irma yang indah. Ia menurunkan Lingerie Irma kemudian mengecupnya Payudara Irma dengan rakus dari luar Lingerie Birunya. Novi terus dan mengelus lembut Rambut Pak Jufri.

Irma kembali mengeluh saat Pak Jufri membenamkan kepalanya ke antara payudaranya. Irma langsung merintih lirih ketika puting kirinya dicaplok oleh Mulut Pak Jufri. Bibir Pak Jufri mulai menyentuh Puting Irma, tanpa buang waktu lagi ia langsung menyedot Puting Dokter Irma seperti seorang bayi yang menetek, lidahnya bermain main di putingku sementara tangannya bergerilya menggerayangi tubuh dara muda itu. Pria tua itu langsung menyusu dengan rakus laksana seorang bayi kehausan.

Ia mengisapi Puting Payudara berwarna merah muda itu kuat-kuat hingga kedua pipi tuanya terkempot-kempot. Irma hanya bisa mendesis perlahan di dekat telinganya, bergantian pria itu mengulum dari satu puting ke puting lainnya, Irma pun menunduk kepalanya sedikit ke Dadanya. Sementara waktu berjalan tangannya yang lain naik dan meremas-remas payudara Irma yang satunya lagi.

Bilamana ia telah puas menghisap yang kiri, lalu ia pindah ke Payudara yang sebelah kanan. Begitu ia lakukan berulang kali. Malam semakin merambat naik begitu pun kegairahan dua insan berlainan jenis di dalam kamar pada Rumah elite milik dr. Irma. Pak Jufri sekarang melepas semua pakaiannya dengan telanjang bulat siap melakukan tugasnya memberi hadiah terindah untuk sang dokter cantik.

Pak Jufri memindahkan dirinya semakin mepet ke selangkangan Pak Jufri pun mengarahkan Penisnya ke Lubang Vagina Irma dengan penuh perasaan. Kepala Penisnya terasa menggesek Bibir Vagina Irma. Lalu melesak masuk, didorong lagi...dan lagi...

"Ooohh Sayang.. ayoo masukkan kontolmu cepaatt.. aku nggak tahan lagii.." erang Irma meminta Pak Jufri mempercepat hajat seks mereka.

Irma mencoba menekan Pantatnya seraya membuka Pahanya lebih lebar dan akhirnya amblaslah Penis Pak Jufri ke dalam Lubang Vagina Irma. Pak Jufri merasa, meski sebulan yang lalu sudah memerawani Irma. Lubang Vagina gadis itu masih amat sempit. Hal ini membuatnya takjub. Kepala penis pria itu masih sulit menembus Lubang Kenikmatan Irma. dr. Irma menanggapi ia merendahkan Pinggulnya pada ukuran yang ia inginkan hingga Ujung Penis Pak Jufri bersentuhan dengan Permukaan Vagina dr. Irma. Lalu perlahan Pak menggosok-gosokan ke atas dan ke bawah secara berulang-ulang.

“Jangan dibuat tegang Irma Santai saja ya, “ ujar Pak Jufri dengan suara berat menahan nafsu. Irma pun mencoba santai, mengikuti perintah Pak Jufri.

Hal ini yang membuat Kepala Penis Pak Jufri bisa terjepit sempurna Pada Bibir Vagina Irma yang mulai terkuak. Perlahan Pak Jufri mendorong Penisnya masuk dan dibantu oleh Cairan Vagina Irma.

“Cresss...”

Cairan bening kembali memancar dari dalam semakin membasahi belahan indah itu. Akhirnya Pinggul Pak Jufri pun mengentak. Kepala Penis yang sebesar tomat itu membelah Bibir Vagina dr. Irma. Dan jlep! Dalam sekejap benda itu melesak hingga sebatas leher ke dalam vagina dr. Irma.


“AAAARRRGHH!” dr. Irma langsung terpekik lirih. Tusukan penis yang selalu memberikannya kenikmatan yang hakiki. Kasih sayang yang selalu didambakan, kasih sayang dan cinta yang untuk lelaki dan perempuan. Perasaan tersebut yang hanya dia dapat dari seorang pemulung tua dan jelek seperti Pak Jufri.

Pak Jufri terus memasukkan Batang Penisnya secara perlahan. Ditarik sedikit, kemudian ditekan lagi. Begitu berulang-ulang. Batang Penis Pak Jufri yang menggesek Klitoris Irma, membuat gadis muda ini amat terangsang. Cairan Vaginanya semakin banyak tertumpah.

Penis Pak Jufri pun terus perlahan masuk dan akhirnya hampir Separuh Batangnya masuk sempurna ke lubang itu. Pak Jufri mencoba mendiamkan Batang Penisnya sejenak. Meresapi kenikmatan pada Dinding Vagina sempit Irma di Batang Kekarnya.

Sesudah merasa cukup pemanasan, Pak Jufri mulai menggenjot Batang Penis Hitam Besarnya ke ke Vagina Irma. Keluar masuk, secara perlahan dan penuh perasaan. Tubuh Irma dan Pak Pak Jufri sudah basah oleh keringat.

“Crooott!”

Cairan Vagina dr. Irma kembali memancar seiring Gerakan Penis Pak Jufri yang mulai lancar keluar masuk di dalam Vaginanya. Dr. Irma merintih. Dirinya bagaikan melayang ke langit ketujuh. Cepat-cepat ia lingkarkan Kakinya ke Pinggul Pak Jufri mencegah agar lelaki tua itu tak lagi mencabut lepas tautan kemaluan mereka.

Di Kamar Tidur dr. Irma yang sepi itu kini terlihat Tubuh Hitam Besar Pak Jufri menindih dan mengangkangi Tubuh Putih Mulus Irma. Terlihat amat kontras dan seksi. Irma sendiri sudah pasrah oleh nikmat birahi. Wajah cantiknya terlihat menikmati setiap genjotan batang Pak Jufri. Mulutnya terpejam dan mulutnya mengeluarkan desahan.

Pak Jufri mengulangi permainannya seperti tadi. menusuk perlahan.. membuat Penisnya masuk sedikit demi sedikit agar dr. Irma tak kesakitan.

Pak Jufri sendiri memicu tubuhnya dengan penuh bertenaga. Kedua Kaki Jenjang Irma tersandar di bahu kokohnya dan matanya melihat tajam ke arah Wajah Irma yang terpejam menikmati Genjotannya. Ia semakin terangsang melihat Reaksi Muka Irma.

Pejantan paruh baya ini mendengus setiap kali penis besar hitamnya menembus Vagina Irma. Otot-otot tubuhnya menegang dan terlihat seksi. Sekitar 7 menit adegan ini berlangsung dan Irma merasa Dinding Vaginanya semakin berdenyut. Ia merasa lubangnya terasa penuh dan rasa gatal menghampiri dirinya.

Cairan Vagina Irma terus memancar. Melicinkan lorong kenikmatan pemiliknya itu sedangkan sisanya merembes keluar dari sela tautan kemaluan mereka terdesak oleh penis kakek super besar itu.

Sesudah cukup merasa beradaptasi, Pak Jufri mulai menggenjot Batang Penis Hitam Besarnya pada Vagina Irma. Keluar masuk, secara perlahan dan penuh perasaan. Tubuh Irma dan Pak Jufri sudah basah oleh keringat. Tubuh Hitam Pak Jufri tampak mengkilat menimbulkan kesan perkasa dan macho. Pantat hitam besar gempal milik Pak Jufri maju mundur sering upayanya menggenjot Batang Penisnya ke Vagina Irma.

Genjotan-genjotan dengan tempo cepat dan lambat, membuat tubuh sang dokter terguncang guncang, Goyangan Payudara menambah erotis pemandangan yang ada saat ini, bagaikan TV hitam putih. Tubuh hitam legam sang pria tua yang menjadi pejantan bersatu dengan tubuh putih mulus bak pualam sang betina dr. Irma.

Pak Jufri menindih dan mengangkangi Tubuh Irma yang Putih Mulus. Terlihat amat kontras dan seksi. Vira sendiri sudah pasrah oleh nikmat birahi. Wajah cantiknya terlihat menikmati setiap genjotan Batang Penis Pak Jufri. Mulutnya terpejam dan mulutnya mengeluarkan desahan.

“Arkhhhh… arkhh…..” desah sang dokter.

Begitu gemas dengan Bibir Irma. Sehingga Pak Jufri kembali melakukan french kiss sehingga desahan Dokter Irma menjadi teredam.

“MMmmmhhhh” suara Irma yang teredam ketika mengalami orgasme.

Setiap kali bercinta dengan Pak Jufri, bagi Irma bukanlah hanya sekedar bersetubuh tetapi dia juga merasakan rasa kasih sayang yang selalu ia dambakan selama ini. Penis Pak Jufri yang memberikan semua rasa yang memanjakan Irma. Hal it membuat sang dokter cantik bersedia menjadi istri muda Pak Jufri tanpa peduli akan fisik, status sosialnya.

Flashback

Awal berkenalan dengan Pak Jufri ketika dr. Irma tidak sengaja menabrak pria tua itu. sebagai bentuk tanggung jawab, dr. Irma kemudian merawat Pak Jufri hingga sembuh. Lalu siapa yang menyangka dan diduga benih cinta tumbuh di hati mereka berdua.

Bagaikan bumi dan langit antara dr. Irma dan Pak Jufri. Setelah sembuh Pak Jufri sering bertemu dan jalan berdua dengan Dokter Irma. 2 minggu dari keluarnya Pak Jufri. Lelaki memberanikan diri menyatakan cintanya dan tidak disangka Dokter Irma bersedia menerimanya.

Hubungan mereka sangat intim, dalam hitungan hari. Puncaknya Pada Hari Ultah Pak Jufri. Dokter Irma memberikan hadiah pada Pak Jufri. Hadiah yang tidak akan dilupakan oleh kakek tua itu : KEPERAWANAN SANG DOKTER CANTIK, setelah saat itu kedua insan beda usia sering melakukan hubungan intim.

*lanjut cerita*

Pak Jufi sendiri memicu tubuhnya dengan penuh bertenaga. Kedua Kaki Jenjang Irma tersandar di Bahu Kokohnya dan Matanya melihat tajam ke arah Wajah Irma yang terpejam menikmati Genjotannya. Pak Jufri kemudian berdiri mengambil jas dokter dan stetoskop dan memakaikannya pada Irma, tampaknya Pak Jufri ingin berfantasi menyetubuhi sang dokter. Dokter Irma kemudian dibangunkan dan diposisikan doggy style di dekat jendela menghadap ke taman.



Pak Jufri ingin memandang pemandangan lampu kota di malam hari, sambil menggenjot sang bidadari cantik.

Suara Dokter Irma membahana dikamar pribadinya. Dokter Irma merasakan liang Vaginanya menyempit karena tertekuk oleh Perutnya. Sehingga ia merasakan setiap detail denyutan kenikmatan yang dihasilkan oleh Batang Penis Pak Jufri yang merasuk ke liang Vaginanya.

Secara refleks Dokter Irma meningkatkan sensasi sensual ini dengan membantu dengan mendorong pelan Pantatnya yang putih sexy itu bahkan ketika Pak Jufri menyodok Penisnya yang besar itu. Dokter Irma menyambutnya dengan mendorong keras pantatnya ke belakang sehingga Penis Pak Jufri yang besar dan panjang itu masuk ke dalam Vaginanya dalam sekali mengaduk-aduk seluruh rongga kenikmatannya.

Pemandangan yang sangat erotis dokter yang bugil digenjot kakek tua. Tubuh Dokter Irma yang mulus ramping menungging meliuk-liuk.

Sedangkan Bongkahan Pantatnya yang sekal dan mulus bergerak gerak dengan liarnya kepalanya bergeleng ke kiri dan ke kanan, sementara Payudara yang montok bergoyang erotis sekali ditambah dengan erangan dan desahannya mendayu-dayu memenuhi ruangan kamar.

Irma sudah berubah menjadi kuda betina liar di mana Pak Jufri memegang kendali permainan sex ini sepenuhnya.

Desahan gadis ini semakin besar, lalu saat orgasme pun datang. Irma merasa Vagina berkedut semakin kencang dan akhirnya sang gadis cantik ini berteriak. “AAaaahhh...paaaakkk...sampeeee” desah Irma melengkungkan tubuhnya ke atas, matanya tinggal tampak putihnya saja dan mulutnya terbuka.

'Pertempuran' seks berlanjut terus, Pak Jufri menahan erat pinggang Dokter Irma yang ramping supaya Tubuh Dokter Irma tidak terjatuh ke depan karena Vaginanya digenjot cepat sekali sampai batang penisnya yang besar keluar masuk liang Vagina begitu dahsyat tanpa ampun. Semakin deras liang vaginanya digenjot keperkasaan penisnya semakin keras erangan Dokter Irma.

Suara mereka mengumandang dikamar yang dipenuhi hawa nafsu birahi kedua insan ini. Tubuh Dokter Irma sampai bergetar hebat, terlihat ia mengejang kuat-kuat pertanda ia sedang mengalami kenikmatan yang maha dahsyat. Irma benar benar melayang seperti ke langit yang ketujuh di dalam pergumulannya dengan tukang sampah tua ini.

Pak Jufri sangat puas melihat kepasrahan Dokter Irma, lalu ia merunduk memeluk tubuh Dokter Irma dari belakang tangannya merogoh ke Vagina Dokter Irma, jari jari Pak Jufri memainkan klitoris Dokter Irma dengan memutar-mutarnya. Pak Jufri sambil menggenjot dengan penisnya yang besar itu.

Dokter Irma mengerang dengan liar, tubuhnya yang dalam posisi menungging meliuk meliuk tanpa terkendali.

Lubang Vaginanya yang sudah dihajar begitu rupa oleh Penis dan Jari Pak Jufri. Maka sempurnalah puncak kenikmatan yang ia rasakan, Keduanya saling teriak dan mendesah desah tak henti hentinya.

Wajah cantiknya memerah. “Crettt…creeettt…crett.” Orgasme Kedua Irma. kali ini begitu dahsyat. Cairannya menyembur dengan amat banyak. Membuat tubuhnya lemas.

AAAAAAHHHHKKKHHHH ....!!" erang Irma mengerang histeris diterjang klimaks keduanya yang lebih panjang dan lebih dahsyat dari yang pertama.

Pak Jufi merasa penisnya dipijat semakin kuat oleh Dinding Vagina Irma. Saat gadis itu orgasme. Kepala penis lelaki ini terasa gatal dan dipijat oleh tenaga kontraksi dahsyat. Pak Jufi merasa orgasmenya akan semakin datang.

Maka ia mempercepat genjotnya lalu menanamkan batang penis hitam besarnya sedalam mungkin ke Lubang Vagina Irma.

Urat-urat penis pria ini berkedut-kedut dan akhirnya pria paruh baya ini menggeram bak kesurupan. Otot-otot tubuh dan pahanya menegang. Mata lelaki paruh baya ini terpejam dan kepalanya mendongak ke atas. Tubuh hitamnya terlihat mengkilat dan terlihat amat jantan.

Crot..crot…crott..croot..Argggh..arghhhh” beberapa kali Sperma Pak Jufri muncrat membasahi Rahim dan Lubang Vagina Irma. Terlihat Pak Jufri lima kali mengejan dan menembakkan mati kentalnya ke dinding Rahim Irma Ayu merasa Vaginanya disiram oleh cairan kental dan lengket milik Pak Pak Jufri. Vaginanya terasa hangat oleh cairan pembuat bayi Pak Jufri.

Sperma Pak Jufri memang amat banyak sehingga mengalir keluar dari Lubang Vagina Irma yang masih disumpal oleh Batang Penis Tukang Sampah itu.

Pak Jufri tergulai lemas di atas Tubuh Irma . Keringat lelaki bertubuh hitam tambun itu bercampur dengan keringat wangi Irma. Keduanya masih meresapi kenikmatan orgasme yang baru saja mereka dapatkan. Sperma Pak Jufri yang bercampur dengan Cairan Orgasme Irma, mengalir menetes ke Paha dan Pantat Irma

Mukanya merah merona terbakar oleh puncak birahinya wajahnya semakin cantik diliputi ekspresi kenikmatannya tubuhnya mengejang cukup lama selama orgasmenya berlangsung. Dokter Irma benar benar takluk mendapatkan kepuasan yang luar biasa.

Tampak urat wajah kepuasan memancar di wajah Pak Jufri setelah melakukan 3 jam persetubuhan yang dahsyat dengan sang dokter cantik. Meskipun kewalahan dan nyaris kehabisan tenaga Dokter Irma tampak sangat bahagia. Irma kemudian memeluk sang kekasih hatinya. Hal tak terduga kemudian terjadi.

Mereka akhirnya tidur selama 1,5 jam. Setelah kedua pulih, Pak Jufri bangkit dan mencium Kening Irma dengan penuh rasa sayang. Irma pun tersenyum dan balik mencium Pipi Pak Jufri. Keduanya masih terguling lemas atas ranjang. Lalu keduanya tersenyum puas.

Dari Saku Bajunya Pak Jufri mengeluarkan cincin yang merupakan milik mendiang istri pertamanya. Pak Jufri melamar Dokter Irma, hati Irma senang tidak karuan bahagia melihat kejutan yang diberikan oleh Pak Jufri. Air mata bahagia kemudian berlinang di wajah sang dokter, belum pernah dia merasakan rasa bahagia seperti ini.

“Irma mau jadi istri bapak?”

Pak Jufri kemudian memakaikan Cincin Tersebut ke jari pujaan hatinya. Irma kemudian memeluk sang calon pendamping hidupnya kemudian memberikan sebuah kecupan di bibir, Irma menerima lamaran Pak Jufri.

4 Bulan kemudian

Sebuah pernikahan sedang berlangsung di gedung yang sangat mewah yang memiliki tarif sewa yang sangat mahal. Sang pengantin wanita tampak cantik dengan balutan baju pengantin warna putih dan jilbabnya yang juga berwarna Putih.

ME7IYPU_t.jpg


Dokter Irma dalam Pakaian Perkawinan

Pengantin Perempuan adalah Dokter Irma, dan Pengantian Prianya adalah tak lain Pak Jufri, mereka berdua kini telah sah menjadi suami-istri dan akan mengarungi bahtera rumah tangga berdua. Senyum bahagia terpancar di wajah kedua mempelai. Seakan-akan tidak menghiraukan gunjingan para tamu.

Termasuk teman sejawat dr. Irma yang hadir dalam resepsi tersebut terkecuali dr. Nadya. Mungkin tidak banyak yang tahu jika alasan orang tua dr. Irma bersedia menikahkan putri semata wayang mereka dengan kakek tua buruk rupa usia 50 tahun. Semua adalah karena dokter Irma sudah hamil 3,5 Bulan. Namun hanya sedikit orang yang mengetahuinya, terlebih Pakaian Pengantin Wanita cukup menyamarkan kondisi sebenarnya.

Bersambung.
Lancrotkan suhu
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd