Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Kisah Clara (TAMAT)

Hari ini adalah hari terakhir supirku dapat menikmati tubuhku sepuasnya karena nanti malam mama sudah pulang dari jepang. Sejak subuh tadi supirku sudah menggarapku tak henti hentinya, segala macam posisi ia praktekkan dengan tubuhku ini. Sampai sampai dia menelan dua pill obat kuat agar kuat menikmati setiap jengkal tubuhku tanpa henti

"Biar bapak puas genjot non clara sampe siang" ucapnya sambil menelan pil itu

"Nih non clara juga ikut minum" ucapnya sambil membuka bungkusan pil lain

"Heh apaan itu pak" ucapku aneh karena bentul pil nya agak berbeda

"Ini obat perangsang non, tadi bapak beli di apotik kalau gak salah namanya pil aphrodisiac" ucapnya sambil berusaha mengingat detailnya

"Buat apa pak, aku juga pake obat, toh aku juga mau kok ngelayanin bapak" ucapku yang masih bingung ini

"Gak papa non, biar non lebih nikmat aja, non gak mau kan nanti meki non yang mulus ini nanti lecet karena bapak genjot terus terusan" ucapnya sambil mengelus ngelus merangsang klitoris ku

"Ehmmm tapi ada efek sampingnya gak pak" ucapku sambil membaca bungkusan pil itu, sambil melebarkan kaki membiarkan supirku dengan leluasan memainkan klitorisku

"Tenang aja non, ini obatnya cuman bertahan selama 24jam, itu pun kalau non gak ngentot setelah minum obat ini, tapi kalau non ngentot habis minum obat ini, efeknya bakal cepat hilang" ucap supirku meyakinkan

"Ehmmm boleh deh pak," ucapku mengampil pil yang ada ditangannya

"Nih non minumnya" ucapnya, samping menyodorkan satu gelas air putih kearahku, tanpa ragu aku meneguknya habis satu gelas.

"Gak ada rasanya pak, kayak minum air putih aja aku" ucapku heran

"Memang gitu non, jadi bapak kalau mau perkosa cewek mudah non, tapi tenang kalau ke non clara bapak jujur, toh non clara juga gak nolak bapak genjot tiap hari" ucapnya bangga

"Ah bapak bisa aja, sini hisap susu clara lagi" ucapku genit, tanpa ragu dia merangkak kearahku yang sedang duduk diatas ranjang, dengan nafsu dia menjilati kedua payudaraku secara bergantian, seperti orang yang kehausan

"Sssllluurrrppp ssssllluurrppp ssllluuurrrpp enak non" ucapnya sambil tetap menempelkan mulutnya dengan payudaraku

"Ehmmmm enak pak, terusin aja sepuasnya" ucapku tersenyum sambil memegang kepalanya yang masih saja asik menghisap hisap payudaraku hingga putingku membesar dan memerah

"Sudah ya pak nyusunya, tolong puasin meki clara, dari tadi sudah gatal ini" ucapku sambil menggoyangkan pinggulku, menggoda supirku

"Aduh non ini lama lama tambah binal ya ahahhaha" ucap supirku senang mendengar kata kataku

"Kan selama 3 hari ini bapak yang ngajarin clara, jadi bapak harus tanggung jawab dong" ucapku genit

"Bisa aja non ini" ucapnya sambil menarik puting payudaraku dengan keras

"Ahhhhhhhhhh sakit pak" ucapku ketika putingku ditarik dengan kasar

"Siap ya non, bapak coblos ni" ucapnya sambil mendorong batang kemaluannya masuk kedalam vaginaku. Dengan mudah seluruh batang kemaluan supirku masuk seutuhnya kedalam vagina basahku ini

Supirku mulai memaju mundurkan pinggulnya, membuat cairan vaginaku yang sedari tadi berwarna bening sekarang berubah menjadi berwarna putih pekat, akibat kocokan kedua kulit kita yang beradu nikmat

"Eehhhhmmmmm terus pak, sodok clara sampe bapak puas" teriakku tanpa takut orang lain dengar

"Meki non memang yang terbaik, baru kali ini bapak betah sama satu meki" ucapnya sambil terus saja menyodokku dengan tempo yang cepat

"Iya kontol bapak juga besar, liat sampai meki clara selebar itu" ucapku membelasnya sambil menikmati setiap sodokan yang dia berikan

"Mau gak non jadi istri bapak" ucapnya merayuku

"Ehhmmmmm boleh aja kok pak, asal bapak mau nerima clara apa adanya" ucapku terbatah batah karena sodokan supirku yang begitu kuat, membuat badanku naik turun seirama dengan sodokannya

"Tapi bapak miskin lo non" ucapnya sambil terus saja memaju mundurkan batang kemaluannya

"Iya tenang aja clara mau kok, asal bapak bisa muasin clara terus" ucapku genit

"Hahahah tenang aja non, tiap hari bakalan bapak genjot kok" ucapnya sambil tertawa

"Makasih ya pak" ucapku sambil mencium bibirnya, begitupun supirku yang menyambutku ciuman bibirku dengan permainan lidah didalam mulut. Lidah kami saling berpautan, aku merasakan ludah supirku masuk kedalam mulutku, tapi dengan nafsu aku terus saja meminumnya.

Entah sudah berapa ronde yang sudah kita lakukan, karena badanku sudah terlalu lelah aku membiarkan supirku tetap menggarapku dengan posisi tiduran. Aku seperti boneka hidup yang menyerahkan seluruh tubuhku kepada supirku, agar dapat dipakai dengan sesuka hati.

Sekarang aku melihat supirku yang tertidur pulas disebelahku dengan tubuh telanjang tanpa sehelai pakaian.

Aku melihat batang kemaluannya mengecil dari sebelumnya dan menempel lemas diatas pahanya. Aku penasaran bagaimana rasanya batang kemaluan yang sedang lemas seperti ini. Dengan perlahan aku mulai memegang batang kemaluan supirku yang lagi lemas, aku sedikit memijitnya, rasanya kenyal kenyal seperti dodol, sambil terkadang kepala kemaluannya menyeluarkan sisa sisa sperma ketika aku pencet. Ternyata ini benda yang selama ini masuk menyodok lubang vaginaku secara kasar, kalau sedang lemas bentuknya seperti belut yang memiliki urat urat berwarna biru. Dengan perasaan gemas, aku mencoba menghisap batang kemaluan supirku yang lagi lemas. Awalnya agak susah karena posisi tidur supirku yang menyamping, tapi akhirnya aku dapat memasukkannya kedalam mulutku. Perlahan aku mulai menyedotnya, rasanya seperti sedang menyedot keong balado kesuakaanku, aku menelan semua sisa sisa sperma yang keluar setiap kali aku menyedotnya

Aku menghentikan aktifitasku mengemut batang kelamuan supirku, supaya dia tidak bangun dan tidak menggarapku lagi. Aku melihat cairan vaginaku terkadang masih saja mengalir keluar, menandakan efek obat itu belum hilang dan aku masih kepingin untuk di genjot lagi, tapi aku malu untuk membangunkan supirku. Untuk menjernihkan pikiranku, aku pergi kedepan rumah untuk merenggangkan badanku yang agak pegal ini.



________________________________________________




"Rombeng rombeng rombeng" ucap kakek kakek tua mencari barang bekas sambil mendorong gerobaknya

Dia adalah tukang rombeng langganan mamaku, mama selalu menjual kaleng kaleng bekas minuman ke dia, terkadang mama menyuruhnya juga membuang sampah jika kebetulan dia lagi lewat depan rumah

"Mang !!!" Teriakku dari teras rumah

"Iya neng" ucapnya sambil berjalan mendorong gerobaknya ke arahku

"Ini mang, kaleng bekas minuman" ucapku menunjuk kearah plastik hitam yang sudah mamaku siapkan didepan rumah

"Oh iya neng, mamang timbang dulu ya" ucapnya mengambil kantong plastik yang kumaksud

"10 ribu neng, masih ada lagi neng barang bekasnya" ucapnya

"Sebenarnya masih ada mang," ucapku ragu

"Dimana neng, biar bapak ambilkan" ucapnya sambil menoleh kanan kiri mencari barang bekas

"Ini pak" ucapku tanpa ragu, sambil menurunkan celana pendekku memperlihatkan lubang pipisku yang masih berlendir akibat dari permainan supirku tadi

"Haah yang serius neng, cepat tutup malu" ucap mamang itu memberi nasehat

"Serius mang, masa aku sudah buka celana kayak gini dikirain main main, ini juga barang bekas kok" ucapku jutek bercampur malu sambil sedikit melebarkan kedua kaki memperlihatkan lubang vaginaku yang bergelambir dan becek ini, membiarkan cairan vaginaku perlahan mengalir bebas turun melalui pahaku

"Maksud neng gimana" ucap mamang itu tidak percaya, sambil sesekali matanya menatap nafsu kearah vaginaku

"Iya mang, meki clara ini juga barang bekas kok, sudah banyak cowok yang sudah pernah make meki clara ini" ucapku sambil melebarkan lagi lubang vaginaku dengan kedua tanganku agar dapat terlihat lebih jelas

"Tu liat mang, cairan meki clara, netes keluar teruskan" ucapku sambil memperlihatkan cairan cinta ku yang masih saja terus menetes keluar, efek dari obat perangsang itu yang belum juga hilang. Kakek rombeng itu hanya terdiam tak percaya melihat cairan cintaku menetes keluar dari lubang vaginaku membasi lantai. Aku melihat jakunnya bergerak naik turun, tanda kalau dia sedang menelan ludahnya sendiri

"Gimana mang, mamang mau gak beli barang bekas clara ini" ucapku dengan tatapan sayu

"Jadi neng beneran mau jual meki neng ke mamang ya" ucapnya yang masih tak percaya dengan apa yang sedang dia lihat sekarang

"Iya mang," ucapku sambil menggigit bibirku

"Boleh aja neng, tapi mamang cuman punya uang 16rb, hari ini mamang sudah banyak beli barang bekas" ucapnya sambil mengeluarkan uangnya, dengan pecahan 2ribuan

"Gak papa kok mamang, clara tau diri kok, kalau meki clara ini sudah jadi barang bekas jadi gak bisa mahal mahal harganya" ucapku menjatuhkan harga diriku sendiri

"Beneran ya neng, gak nyesel kan" ucap kakek rombeng itu

"Iya mang, clara ikhlas kok, mamang bebas mau ngapain aja sama meki clara, tapi clara jangan dibawa pulang ya, nanti mama clara nyariin" ucapku genit sambil mencolek perut kakek itu

"Iya neng, gak bakal mamang bawa pulang, asal setiap mamang lewat sini, neng harus selalu kasih meki neng ke mamang ya, kan sudah mamang beli pake uang" ucap kakek itu bersemangat

"Tenang aja mang, tiap aku liat mamang dari jauh, clara bakalan langsung ngangkang di teras, buat nyambut mamang" ucapku mesum

"Ok neng, kalau gitu bapak mau cicip mekinya neng dulu" ucapnya sambil tangannya kotornya mulai menjamah seluruh bagian pahaku yang putih ini. Pelan pelan tangannya mulai naik meremas kedua bongkahan pantatku. Terlihat cap tangannya yang kotor menempel jelas di pahaku yang putih ini

"Ehmmmm geliiiii pak" ucapku menahan nafsuku

Slrrruuuppphhh sssllluurrrppphhh slllrruuppphh, seperti orang kehausan kakek rombeng itu menyedot bersih seluruh cairan yang mengalir keluar dari dalam vaginaku.

"Waaahhhh enak bener neng mekinya, gak bau lagi, biasanya kalau meki bekas sudah dipakai banyak orang itu bau" ucapnya memujiku sambil terus menjilatin seluruh bagian vaginaku tanpa henti

"Sshhhhhhhh makasih mang, pelan pelan aja mang, clara gak bakal kabur kok" ucapku sambil menggoyangkan pinggulku mengikuti irama jilatan kakek rombeng ini

"Nah sudah dulu neng" ucapnya yang tiba tiba menghentikan jilatannya dari vaginaku

"Loh kok sudah mang" ucapku kecewa

"Ada hal yang dari dulu mau mamang coba ke neng," ucapnya

"Apaan itu mang?" Ucapku sambil melihat kakek itu menggunakan tangannya mengorek ngorek gerobaknya mencari sesuatu

"Ini neng" ucapnya sambil menunjukkan botol bir bintang yang sudah tidak ada isinya lagi

"Buat apaan mang" ucapku bingung dengan posisiku yang masih duduk dilantai dengan kedua kakiku menganggang lebar

"Mamang dari dulu, kepingin masukin botol ini ke mekinya neng, dulu cuman impian, tapi sekarang bisa jadi kenyataan" ucapnya gembira

"Oh boleh kok mang, masukin aja ke mekinya clara" ucapku mengiyakan tanpa pikir panjang

"Tapi gak dicuci dulu mang, takut ada kumannya" ucapku sedikit khawatir

"Gak perlu neng, yang kotor kotor gini yang bikin nafsu nikmat" ucap mamang menyakinkan

"Yaudah, masukin aja mang, tapi pelan pelan ya, clara belum pernah dimasukin sama botol" ucapku genit

"Tenang neng, meki indah kayak gini gak mungkin mamang rusakin" ucapnya sambil tanganya mengelus ngelus bibir vaginaku,

"Iiiiihhhh bisa aja mamang nih" ucapku sambil menggigit bibir bawahku

Perlahan kakek itu mulai mengarahkan bibir botol itu kearah lubang vaginaku, dia mulai memutar mutarkan bibir botol itu di area sekitar vaginaku. Ku rasakan rasanya dingin bercampur geli, aku hanya diam melihat kelakuan kakek rombeng ini, sambil terkadang pinggulku bergerak ketika bibir botol itu menyentuh bibir vaginaku bagian dalam

"Mamang masukin ya neng" ucapnya memberi aba aba

"Ehmmmmm iyaaa pak" ucapku sambil menggigit bibir bawahku

"Sshhhhhhhhhhhh sshhhhhhh pelan pelan mang," ucapku ketika bibir botol itu mulai didorong masuk kedalam lubang vaginaku, rasanya agak perih, mungkin karena bibir botol itu belum basah seluruhnya

Ciuhhhhhhh, kakek itu tiba meludah kearah sela sela vaginaku yang sedang menempel dengan botol

"Nikmati aja neng," ucapnya sambil terkadang memutarkan botol itu, membiarkan ludahnya masuk kedalam lubang vaginaku

"Ssshhmmmm hnmmm terus pak" ucapku nikmat, mamang itu terus mendorong botol itu sampai sebatas cekungan botol bir bintang, dengan kata lain hanya sampai leher botol bir bintang itu, tidak sampai seluruhnya masuk

"Enak neng," ucap mamang itu menghentikan aktifitasnya, membiarkan lubang vaginaku terbiasa dengan diameter botol

"Enak mang, ada sensasi yang beda, tapi kenapa gak dimasukin sampe habis mang" ucapku penasaran

"Nanti kalau mamang masukin semuanya, meki neng clara bakalan longgar loh, terus gak bakal bisa balik kayak dulu lagi" ucapnya menjelaskan

"Waduh serem juga ya mang" ucapku

"Tapi nanti pas mamang sudah bosen sama meki neng clara, mamang bakalan masukin semua botol ini, buat kenang kenangan neng clara" ucapnya sambil tertawa

"Iiiiihhh mamang jahat iiihhh" ucapku sambil memukul paha mamang itu, tiba tiba mamang itu membalas pukulanku, dengan memukul belakang botol itu dengan tangannya

"Aaarkkkkhhhhhhh sakit mang" ucapku kesakitan, aku merasakan bibir botol itu tepat menghantam lubang rahimku

"Hahhaahaha lucu neng clara ini" ucapnya tanpa peduli sambil mulai memaju mundurkan botol ini

"Ssshhhhh aahhhhh enak mang,yang kenceng mang" racauku tak jelas, sudah 5menit lama nya botol itu terus menyodok nyodok vaginaku, hingga lubang vaginaku mulai terasa panas

"Aahhhhhh mmaangg aku mau keluar" desahku nikmat

"Keluarin aja neng" ucapnya sambil mempercepat gerakan tangannya

Aaaahhh crrreeettt crrrrreettttt crrreeettttt, aku orgasme hebat, aku merasakan lubang vaginaku mengetat menjepit botol itu dengan kuat, membuat aku ngeri kalau botol itu akan pecah karena jepitan vaginaku. Kakek rombeng itu melepaskan botol itu membiarkannya tetap menancap didalam lubang vagibaku, yang bergerak naik turun mengikuti sediap kedutan yang vaginaku buat

"Enak neng" ucapnya sambil meremas remas kedua payudaraku dari luar baju

"Ahhhhh ahhhhhhhhhh enak pak" ucapku dengan napas yang terengah engah

"Kalau gitu, mamang mau neng kenalan sama kontol mamang, yang bakalan masuk kedalam meki neng clara nanti" ucapnya sambil menurunkan resleting celana panjangnya

"Gak di cabut dulu pak botolnya" ucapku yang merasa seperti orang aneh, membiarkan botol menancap kedalam vaginaku

"Biarkan aja neng, itu buat latihan neng, biar gak kaget sama kontol mamang" ucapnya menjelaskan

"Haaaa maksudnya mang?" Ucapku bingung

"Ini maksud mamang" ucapnya sambil menarik keluar batang kemaluannya dari dalam celana dalam memperlihatkan batang kemaluannya yang sudah berdiri tegak

"Haaaa kok bisa kayak gitu mang, bentuknya melengkung keatas kayak pisang" ucapku dengan mata terbelalak melihat bentuk yang baru pertama kali aku lihat

"Hahahahah cuman sedikit orang yang punya bentuk kontol yang melungkung kayak gini" ucapnya bangga

"Iya sih mang, dibanyak kontol yang aku lihat semuanya lurus cuman punya mamang yang kayak pisang" ucapnya kagum

"Sini neng, cicipin dulu kontol mamang" ucapnya sambil memegang kepalaku

"Tunggu dulu mang, itu gak dibersihin dulu" ucapku menahan tangan kakek itu, karena aku melihat ada putih putih yang menempel di atas kepala kemaluannya

"Gak perlu neng, ini enak kok, coba aja neng emut" ucapnya sambil mendorong kepalaku mendekati batang kemaluannya

"Kenapa neng, bau ya" ucapnya menggodaku

"Ehhhmmmmm iya mang, bau apek sama pesing" ucapku ketika hidungku berdekatan dengan batang kemaluannya

"Hahahahah mamang sudah 3 hari belum mandi, neng bersihin ya, ingat katanya neng, neng mau layanin mamang" ucapnya menagih janji

"Iya deh mang, clara jilat" ucapku ragu

"Gitu dong jadi anak yang baik" ucapnya menghinaku

Perlahan aku mengeluarkan lidahku, mulai menjilati bagian kepala kemaluannya. Aku merasakan asin dan amis bercampur kedalam mulutku, yang membuat aku ingin muntah

"Ingat neng, jangan dimuntahin, kalau neng muntahin, mamang suruh neng jilat lubang pantat mamang lo" ucapnya sambil tertawa mengancamku, karena aku tidak ingin menjilat lubang pantatnya, yang pasti lebih bau dari batang kemaluannya, aku menahan diri, aku telan seluruh batang kemaluannya masuk kedalam mulutku. Memang agak susah, kepalaku harus lebih bekerja keras karena batang kemaluannya yang melengkung seperti pisang

Sudah 5menit aku mengemut bersih batang kemaluan kakek itu hingga bersih, begitupun putih putih yang tadi menempel dikepala kemaluan kakek itu sudah hilang

"Gitu dong, harus berbakti sama orang tua" ucapnya menyelus rambutku dengan lembut dengan posisi batang kemaluannya masih tetap didalam mulutku

"Sudah neng, jangan dijilat terus kontol mamang, gimana enak gak kontol mamang" ucapnya menghinaku, aku pun langsung mengeluarkan batang kemaluan itu dari mulutku, aku merasakan rasa batang kemaluannya masih tertinggal didalam mulutku ini

"Ehhmmmmm enak mang" ucapku terpaksa sambil membersihkan mulutku dari sisa sisa ludahku yang keluar

"Mamang masukin ya" ucapnya sambil mengoyang goyangkan kemaluannya naik turun tepat didepan mukaku

"Bisa masuk gak mang" ucapku ragu karena bentuknya aneh tidak seperti batang kemaluan yang sering aku rasakan

"Tenang aja neng, sudah banyak kok cewek yang ketagihan sama kontol mamang" ucapnya bangga

"Iya deh, tapi pelan pelan ya mang" ucapku mempersiapkan diri

Kedua tangan mamang itu memegang kedua pahaku, dilebarkannya selebar mungkin. Perlahan dia mulai menggesekkan kepala kemaluannya dengan bibir vaginaku

"Mamang masukin ya" ucapnya sambil sedikit badannya maju kedepan agar batang kemaluannya dapat masuk, seperti orang yang memasang umpan pada kail pancing

"Aahhhhhhhhh enak mang" crrreeettttttt ccrreetttt ccrreetttt, racau ku tak jelas sambil cairan vaginaku menyemprot keluar dengan deras

"Hahahhahah baru saja mamang masukin masa sudah keluar aja" ucapnya bangga

" ah ah ah iiiyyyaa maangg enaaaakk" ucapku terbatah batah karena tubuhku masih saja bergetar nikmat

"Gila jepitan meki neng enak bener, kontol mamang terasa kayak disedot sedot, kalau meki kayak gini mah mamang beda" ucapnya sambil menikmati sensasi nikmat yang diberikan oleh vaginaku ini, sementara aku mengejang nikmat merasakan batang kemaluannya

"Hahahah kontol bapak mengenai g-spot kamu neng, bapak lanjutinya" ucapnya senang

"Tunggu mang, clara baru aja keluar" ucapku menahan perutnya, karena vaginaku masih sangat sensitif

"Emang bapak peduli neng, ingat mamang sudah beli meki neng clara dengan harga 16ribu" ucapnya menghinaku dan mulai mendorong masuk batang kemaluannya

"Aaahhhhhhhhh ammmmpuuunnn mmaanggg" racau ku tidak jelas ketika batang kemaluannya masuk kedalam vaginaku

Ccrrrrreeettt crrrrreettttt creeeeetttttt, cairan vaginaku terus saja menyemprot deras setiap kali batang kemaluannya masuk kedalam lubang vaginaku. Membasahi lantai terasku hingga cairan cintaku menggenang seperti air hujan

"Ammmmpuuun maannggg cukuuppp" ucapku ketakutan karena badanku tidak berhenti mengejang ngejang hingga badanku melengkung keatas. Kakek rombeng itu tidak peduli, tanpa kata kata ia tetap menggenjot vaginaku, yang terus saja menyemprotkan cairan cintaku dengan deras ketika iya menarik batang kemaluannya

"Ammmpuunn mmmaangg bbbadan clara terasa lemes" ucapku yang masih terbatah batah merasakan rasa nikmat yang belum pernah aku rasakan

"Hahahhaha mungkin kamu bakal mati dalam kenikmatan neng" ucap mamang itu yang semakin mempercepat setiap sodokannya

"Aahhhhhhhh ampun mang" ucapku semakin lemas, tapi kakek rombeng itu tidak peduli dan terus menyodokku dengan brutal, dengan tubuhku yang masih mengejang nikmat. Pandanganku mulai semakin buram, kepalaku terasa pusing

PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK, hanya suara setiap hentakan antara kulit kami yang bisa aku dengar, serta setiap sodokan yang aku rasakan masuk kedalam vaginaku. Apakah aku akan mati dalam kenikmatan, pikirku disisa sisa kesadaranku


________________________________________________













"Non bangun non", terdengar samar samar suara supirku yang memanggilku dari kejauhan

"Non bangun non" ucap supirku sambil menggoyangkan badanku

"Ehhmmmmmm" ucapku dengan suara parau, aku berusaha membuka mataku yang masih terasa berat ini, melihat sekeliling ku, ternyata aku sedang berada didalam kamar

"Ehmmm kenapa pak" ucapku melihat supirku yang berdiri tepat disampingku

"Nyonya sudah pulang non" ucapnya terburu buru

"Haah emang sekarang jam berapa" ucapku kaget

"Jam 7 non" ucapnya singkat

"Kok aku disini pak, bukannya tadi aku diteras" ucapku yang masih bingung

"Iya tadi non pingsan di depan teras, jadi bapak gendong kekamar" jelasnya, ternyata benar kalau aku pingsan di teras setelah digarab sama kakek rombeng itu

"Dah buruan pake bajunya ya non, jangan telanjang gitu" ucapnya sambil meremas remas gemas payudaraku

"Iiiiiihhhhh bapak ini, masih belum puas juga" ucapku sambil menepis tangannya

"Bapak kebawah dulu" ucapnya meninggalkanku dikamar sendirian

Perlahan aku berusaha bangun, sekujur tubuhku terasa pegal, terutama bagian perutku yang terasa sakit seperti ditusuk tusuk. Aku duduk diranjang, aku lebarkan sedikit kakiku agar aku dapat melihat kondisi lubang vaginaku. Ternyata masih memerah dan sedikit membengkak, mungkin itu akibat dari penis kakek rombeng tadi. Sisa kenikmatan tadi samar samar masih bisa aku rasakan didalam vaginaku. Mungkin kalau aku memainkan vaginaku sekarang cairan cintaku akan langsung menyemprot keluar. Tapi semua pikiran aku buyar, ketika aku ingat kalau mama sedang menungguku dibawah

Aku bangun dari ranjang, berdiri, berusaha merenggangkan badanku agar pikiranku kembali jernih. Perlahan aku menuju kamar mandi untuk membersihkan seluruh sperma dan keringat yang menempel dibadanku. Aku berpakaian normal seperti anak gadis pada umumnya


"Maaaaa" panggilku ketika aku melihat mama sedang sibuk dengan isi kopernya

"Akhirnya kamu turun juga clara, ada yang mau mama bicarakan" ucap mama dengan tatapan serius

"Apa ma" ucapku penasaran

"Gini clara, kamu jangan benci sama papa ya, papamu terkena kasus penggelapan uang perusahaan,"

"Haaaa kok bisa ma" ucapku dengan air mata yang mengalir

"Mama juga bingung clara, cuman sekarang pihak perusahaan akan menyita semua harta papa, termasuk rumah ini, jadi kita harus buru buru pergi, bawa semua barang barang yang bisa dibawa, sebelum pihak perusahaan datang" ucap mamaku sambil mengelus lembut rambutku

"Tapiii ma kita mau pergi kemana?"tanya ku

"Kita bakal pergi ke pinggiran kota, mama sudah sewa rumah, buat kita tinggal sementara" ucapnya sambil terus membereskan semua barang akan dibawa, dibantu sama supirku

"Terus ma, sekolah clara gimana? Besokkan clara sudah mulai masuk sekolah" tanyaku lagi

"Mama sudah daftarin kamu kesekolah baru, mungkin minggu depan baru masuk" ucap mama dengan santai, yang membuat aku syok, ternyata mama sudah mempersiapkannya semua untukku

Aku dan mama pergi meninggalkan rumah tengah malam dengan menggunakan kendaraan online yang telah mama pesan. Meninggalkan supirku sendiri dirumah, untuk berjaga jaga bila orang perusahaan datang kerumah

Semua kartu ATM dan Kartu Hpku semua sudah mama ganti, untuk mencegah orang perusahaan dapat melacak kita. Sebernarnya dengan kejadian ini aku merasakan kecewa sekaligus bahagia. Aku kecewa karena papa melalukan hal buruk seperti itu, tapi di sisi laib aku bahagia karena aku dapat meninggalkan semua kenangan buruk yang terjadi kepadaku, terutama disekolah. Aku tidak akan bertemu lagi dengan orang orang yang sudah pernah menikmati tubuhku ini. Aku dapat memulai semuanya dari awal.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd