Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kepelikan (istriku Rika) bag 1

warmaniac

Suka Semprot
Daftar
29 Mar 2012
Post
7
Like diterima
28
Bimabet
Namaku rudy umur 35 tahun sudah menikah selama 6 tahun dan mempunyai 1 anak yg sudah berumur 5 tahun. ini cerita mengenai pengalamanku mengarungi lika liku rumah tangga yang rumit

Istriku (Rika) berumur 33 tahun adalah seorang pegawai swasta di jakarta sedangakan aku sendiri seorang freelancer, aku harus kehilangan pekerjaan sejak 2018 dikarenakan pandemi. tapi beruntungnya aku masih punya tabungan dan mendapatkan pesangon yang cukup besar dari kantor tempatku kerja dulu. untuk mendapatkan penghasilan extra aku juga coba trading meskipun bukan trading kelas kakap, tapi cukuplah menambah penghasilan dan bertahan hidup selama proses mencari pekerjaan baru.

aku dan Rika menikah setelah pacaran cukup singkat yaitu 6 bulan, karena sama2 bekerja jadi kami berani menikah lalu kredit rumah dengan waktu 10 tahun untuk pelunasan. bisa dibilang selama 6 tahun pernikahan kami sama2 bekerja keras untuk melunasi rumah dan tabungan anak serta mobil. bisa disimpulkan kami dari kalangan menegah kebawah dari segi penghasilan. Dari segi kebutuhan sehari2 pelunasan rumah Rika lah yang mengatur pengeluaran, sedangkan penghasilanku yang tak pasti kugunakan untuk bayar asuransi dan pelunasan mobil, meskipun pada akhirnya Rika yang mengcover hampir semua ya tentu saja ini jadi hal yang mengganggu buatku sebagai seorang pria. apalagi sejak kecil aku dididik untuk menjadi pria yang bertanggung jawab. apalagi ketika kami mudik sekeluarga ke padang (kampung Rika). aku selalu membuat2 alasan ketika ditanya soal kerjaan, tapi apa boleh buat. disisi lain Rika sendiri tak pernah complain apapun, dia selalu dewasa, bahkan aku selalu dimarahin kalau membahas soal penghasilan. dia selalu tau bagaiman bersikap ketika aku stres dengan masalah itu.

hubungan sex kami bisa dibilang biasa2 saja 1 kali seminggu itu udah bagus. kami tidak berencana memiliki anak lagi dalam jangka waktu dekat dikarenakan biaya yg mungkin dikeluarkan, jadi kami sangan berhati2 dalam melakukan sex. kalau tidak benar2 pengen kami tidak melakukannya. Rika pun sangat konservatif kalau kami bicara soal kontrasepsi, pernah kuajak diskusi soal IUD tapi dia agak ngeri. otomatis kami hanya melakukan KB alami yaitu dengan tidak mengeluarkan sperma di vagina. aku sudah terbiasa dengan hal ini jadi otomatis ketika berhubungan mau ejakulasi langsung kucabut dan kukeluarkan di perutnya atau dipahanya, hal ini sudah berlangsung lama sejak anak kami lahir hingga sekarang. dulu aku coba menggunakan kondom dan Rika nyaman dengan itu tapi lama kelamaan kuhentikan karena selain ribet juga malu ketika harus ke apotik/swalayan hanya untuk membeli itu. jadi cara yg paling masuk akal buat kami waktu itu adl dengan mengurangi sex dan hati2 ketika melakukannya. meskipun Rika kadang complain meminta aku menggunakan kondom saja, tapi aku selalu menolak

Januari 2021 aku masih ingat ketika aku pulang dari bandung, setelah 2 hari ikut seminar tentang ivestasi. aku menggunakan sepeda motor ke bandung dan ketika pulang pun terjebak kemacetan, karena lelah aku pun langsung mandi dan berbaring lalu tidur dari jam 1 siang. hari itu hari sabtu dan Rika libur jadi seharian dia dirumah, dia membuatkan aku segelas teh tapi belum sempat kuminum udah ketiduran hingga sore hari, aku terbangun tapi belum membuka mata ketika kudengar pintu kamar mandi terbuka, kayanya Rika habis mandi saat itu, aku iseng memandangi tubuhnya yg mengenakan handuk sambil mengagumi kemolekan tubuh istriku, body Rika kategorinya semok, payudara lumayan gede dan sedikit menggantung agak sedikit buncit maklum karna pernah melahirkan (dg operasi sesar) sedikit strech marks tapi udah samar2 karna sering di olesi obat.

"pantatnya gede banget, enak kalo diremas2" batinku, sambil ngintip melihat tubuhnya
"uhh hampir 3 minggu ga sex"
"kuajak sex mau ga ya?" kataku dalam hati sambil mataku mengintip dia berjalan menuju lemari utk mengambil baju
.

Rika berhenti sejenak didepan cermin, matanya fokus ke cermin, aku berada disampingnya sekitar 1,5 meter memandangi dan mencium aroma badannya yang harum sabun. sejenak Rika melihat ke cermin agak menunduk memperhatikan belahan dadanya, matanya tiba2 melihat ke arahku seolah memastikan apakah aku ngintip atau tidak, dengan cepat kupejamkan mataku, ku buka sedikit mataku lalu kulihat Rika udah terbuka atasannya, kedua payudaranya telanjang bebas, sedangkan handuknya digulung di pinggang seperti laki2 kalau memakai handuk. kedua tangannya memegang kedua payudaranya kemudia seperti di angkat dan dimiringin seolah2 sedang mengecek apakah ada yg salah dengan payudaranya. aku hanya menikmati pemandangan itu


"wah menang banyak nih aku" kataku dalam hati
"malam ini akan kuajak kamu ngewe sayang" kataku dalam hati dengan PD. lalu tiba2 Rika megarahkan tubuhnya kearahku tapi matanya masih fokus ke cermin sambil memeriksa bagian payudara yg sisi kanan yg mengarah ke kaca. saat itu aku agak heran, kulihat di dadanya ada bekas merah2 banyak sekali, ada sekitar 10 - 15 tanda merah.
" ah ga mungkin, itu bukan cupang"
"mana mungkin itu cupang" kataku meyakinkan diriku seolah tak percaya apa yg kulihat. kucoba memandang lagi tapi tubuh Rika udah berbalik ke arah lemari membelakangiku, dan handuk udah terlepas semua, aku disuguhkan pantatnya yang besar. kulihat Rika seperti sedikit membuka selangakangannya lalu menunduk. dia terlihat seperti sedang mengecek atau mengelus2 selangkangannya, kemudian dia seperti kaget dan kesakitan..
"ah.. ishhh, duhhh" katanya, dengan nada seperti kesakitan. kemudian dia mengambil handuk lalu menyeka pelan2 selangakangnya.
saat itu aku dalam keadaan yang sangat tidak nyaman. aku gak mengerti apa perasaanku, pokoknya moodku langsung jelek aja. pikiranku kemana2 seolah tak terkontrol
"munkinkah Rika istriku yg kupercaya melakukan itu dg orang lain?..."
"sriusan istriku gituan dg orang lain?""ah ga mungkin, Rika setia" pikirku
"aku harus memastikan sendiri" kataku dalam hati
"tapi bagaimana? aku ga tau caranya"
aku pun memutuskan berbaring dikamar sambil berpikir panjang tentang hubunganku dengan Istriku, aku memikirkan anakku, rumah, orang tua. semua orang dan hal2 sekitar kami pasti akan terkena dampak jika itu benar2 terjadi.
" Sayang, kamu kok gini?"
"kamu ga sadar perjuangan kita hingga sampai dititik ini?'
"kamu hancurin masa depan keluarga kita" kataku dalam hati seolah memarahi istriku


aku sangat2 tidak ikhlas, gak terima masa depan keluargaku hancur didepan mataku. tak terasa jam menunjukan 7 malam saat aku memangunkan diri dari berpikir panjang, lekas menuju kamar mandi untuk kencing lalu keluar ke dapur untuk mencari apa yg bisa dimakan. kulihat wajah Rika di dapur rasanya ingin kumaki2 tapi aku juga sadar dan sedikit berpikir logis. bagaimana jika aku salah? bisa saja aku yg dimaki2 istriku, meskipun sebenarnya dia bukan tipe wanita yg suka galak malah cenderung cengeng dan gampang tersinggung tapi cuma bisa diam dan murung. aku selalu mencoba menjaga perasaannya dan selalu menghindari pertikaian, dan lebih suka diskusi begitu pula dengan Rika. kami sama sekali tidak pernah ribut besar hingga saling bentak, kalo cuma salah paham lalu adu argumen sedikit pernah sesekali di awal2 pernikahan, kami sama2 belajar kalau sebetulnya saling adu argumen dan memaksakan ideologi masing2 pribadi malah sebetulnya bikin rasa tak enak pada diri sendiri dan ujung2nya berakhir dengan diem-dieman yg jelas merugikan diri sendiri. intinya baik aku maupun Rika adalah setipe, kami tak suka ribut2 dan tak pernah ribut2.
kami pun makan biasa bersama, tak ada obrolan serius aku lebih mengajak bercanda anakku sedangkan Rika kelihatan sibuk membantu pengasuh anakku untuk masak buat sarapan anakku besok

kulihat wajahnya sambil berpikir seolah tak yakin jika dia bisa tidur dengan pria lain, aku tak yakin dia bisa atau ingin tidur dengan pria lain, gak masuk akal bagiku. kupandangi wajahnya lama, dia hanya tersenyum lalu menanya dengan halus dan penuh kasih sayang

"kenapa? mau teh jahe?"
"biar enakan badannya"
"naik motor jauh lo sayang"

"aku mau bangunin kamu tadi tapi kasian,kamu lelap banget bobo nya"

akhirnya malam itu kuurungkan ku mengajak istriku berhubungan badan. jelas dia akan menolak, kalaupun dia mau pasti akan kesakitan ketika kumasukan penisku ke vaginannya. pikirannku masih kesana kemari antara marah, cemas, gelisah, sakit hati semua bercampur. ku putuskan akan mencari tau besok atau lusa.
keesokan harinya akupun akhirnya iseng sambil ingin tahu reaksinya. sehabis sarapan pagi aku nyeletuk

"sayang, malam ini kita ngerjain PR ga?"
*ngerjain PR adalah kode kami untuk sex karena dirumah ada anak kecil dan pengasuh
"ADUH SAYANG AKU GABISA NGEWEK MALAM INI, BESOK HARUS BERANGAKAT PAGI, LAGI HECTIC BANGET DIKANTOR!!" jawabnya tegas agak membentak
,

aku pun agak kaget apalagi dia bilang "NGEWEK" dengan sangat jelas, kami jarang bahkan hampir tak pernah mengatakan kata "NGEWEK" di tempat lain selain di kamar atau ditempat tersembunyi yang cuma ada berdua seperti di mobil saat berdua. ini aneh, ga pernah sekalipun Rika bereaksi begitu. kalau menunda mungkin pernah, dengan alasan cape ato mens tapi tak pernah dia membentak begitu.
dalam hati aku ketawa, aku tak tau reaksinya akan se-dramatis itu

"mana mungkin aku juga mau sex dengan kamu sambil lihat bekas merah2 di dadamu"
"aku cuma pengen tau apakah bekas merah itu bener2 cupangan orang lain atau cuma bekas apa " kataku dalam ha
ti. meskipun aku tau sebenarnya itu bekas apa

hari berlalu aku masih memikirkan soal bekas2 merah itu, benar2 mengganggu pikiranku. tepatnya rabu malam, 3 hari sesudah ajakanku ditolak aku nekat. aku mengajak ngobrol Rika diatas ranjang cuma obrolan ringan hingga larut, dia suka banget diajak cerita drama2 korea. kira2 jam 10 malam tanpa aba2 aku langsung ciumi bibirnya, dia kaget tapi tak menolak. aku sedikit heran malah karna dia yg gampang banget kuajak cium2an karna expektasiku dia akan melawan. ku buka kaosnya dari bawah tapi tangannya agak menahan tanganku

sayang gausah buka baju, langsung masukin aja" katanya
wajahnya memerah seolah tahu aku ingin menidurinya
tangan rika langsung mendorong turun celanaku dengan sigap langsung menggenggam penisku yg udah tegang
aku bersikeras membuka kaosnya, dia menolak
"gausah buka baju plis, ribet" katanya dengan merengek


akhirnya karna malas berargumen aku langsung menarik celana pendeknya turun beserta cd nya. Rika menganggkat pinggulnya membantuku. langsung membuka selangkangannya lebar tapi kedua tangannya memegang baju melindungi dadanya. aku tak tinggal diam. langsung kunaiki tubuhnya dan kuarahkan penisku ke vaginannya yg masih kering.

"sayang, pelan2, belum basah" katanya sambil menutup matanya
kugesek2kan ujung penisku ke klitorisnya sambil mencari lobang vagiannya yang bersih dari bulu. sekitar 5 menit kulakukan itu sampai dia mulai tenang sebelum akhirnya kutekan penisku masuk kedalam dan kubiarkan sejenak
"ahhh" Rika tak bisa menahan suaranya, matanya terpejam, dahinya mengkerut saat kutarik penisku lalu kutusuk lagi dan kembali
"ahhhhhhhh" Rika tak bisa membendung suaranya


gerakan maju-mundur perlahan kuperagakan, bukan cara yg profesional, cuma sex biasa udah cukup membuat vaginannya becek dan licin. dia horny berat saat itu,aku bisa baca gerakan tubunya ditambah cairan yg keluar dari vaginyannya bener2 banyak hingga mengalir ke anus lalu menetes ke kasur. licin sekali saat itu. 5 menit dengan posisi yg sama udah mampu membuat Rika lupa diri dan tak sadar jika tanganku mulai masuk ke dadanya. dengan gerakan yg cepat kedua cup BH nya kudorong naik beserta kaosnya.
Jaackpot!! semua terlihat. bekas2 merah didadanya terlihat semua hanya saja udah agak tersamar dan mulai gelap cuma aku bisa pastikan itu adl bekas cupangan dari orang lain. ada rasa sedih juga emosi sex kali ini, aku membayangkan istriku sedang di setubuhi orang lain beberapa hari lalu lalu sekarang aku menikmati bekasnya, sakit rasanya. hanya saja penisku tak bisa berhenti maju-mundur, justru makin kupercepat karna emosiku makin tak stabil, ini membuat Rika semakin lepas kendali juga, dia menjerit jerit seolah tak peduli bahwa suaranya akan keluar dari kamar dan didengar oleh mbak siti pengasuh anakku. seolah ingin menghukumnya kuhentak2kan penisku ke vaginanya membuat Rika makin kesetanan. baru kali ini kami sex seliar ini. aku dulu hati2 kalau sedang memasukan penisku, karna Rika sering bilang kalau salah memasukan bisa berakibat lecet dan bisa infeksi lalu timbul penyakit apalagi di bagian dalam vaginanya. kali ini kuabaikan, aku cuma heran bagaimana mungkin dia membiarkan orang lain mencicipi vaginannya selain aku yg sudah menjaga nya dari dulu. udah beberapa tahun aku tak pernah mencupang dia karna aku tak ingin dia kelihatan jelek dan tak percaya diri jika sedang intim dengan ku, eh seenaknya aja dia biarin orang lain melakukannya, sakit hati ga?
aku dengan terus menerus memompa vaginannya sesekali kuperlambat karna aku tak ingin cepat2 keluar, kuatur pernapasanku agar bisa bertahan lebih lama, ketika Rika udah nyaman langsung kuhajar dan kuhentak2kan lagi vagianya. ini membuat dia lepas kendali.

"ahh ahh ahhh"
"enak sayang kontolmu"
"terus sayang, enak banget" kata nya lepas kendali
aku kaget kata "kontol" keluar dari mulutnya. kata itu baru sekali kudengar dari Rika, bahkan saat bercandapun dia tak pernah bilang kata itu.
Rika sudah ga peduli lagi saat kulihat bekas cupang di dadanya, dia udah ga peduli lagi. badannya bergerak2 melawan ke arah badannku. aku pun akhirnya hanya bisa bertahan selama 20 - 30 menit sebelum akhirnya kutarik penisku dan kukeluarkan di perutnya.


kami berdua tertawa cekikikan saat bersih2. Rika cepat2 menutup pakaiannya seolah aku tak mengetahui yg terjadi segera dia kekamar mandi untuk bebersih. aku masih di ranjang kemudian menyusul bergantian bebersih. saat aku balik keranjang dia udah tertidur pulas mungkin karna lemas keenakan.
aku agak merasa lega kala itu setelah sex malam itu. saat itu aku yakin dalam hati meskipun Rika selingkuh tapi aku tidak bisa dibilang kalah soal diranjang dibanding selingkuhannya. mungkin Rika bosan karna hubungan sex kita selama ini boring, jadi ketika ada godaan dari lelaki lain dia khilaf dan melakukannya. kuyakinkan dalam hati sex yg selanjutnya akan kubuat dia menjerit seperti tadi.
aku tertidur lelap dan bangun sedikit kesiangan jadi tak sempat sarapan bareng dengan Rika. pikiranku mulai sedikit tenang setidak ya hanya hari itu.
hari jumat, 2 hari setelah sex "gila" kami keaadan berbalik memburuk. saat itu sudah tak ada kecurigaanku pada Rika istriku. jam 7 petang kusambut dia pulang kerja dengan ceria bersama anakku, mencoba merubah moodnya yg jelek akibat kemacetan ibukota menjelang akhir pekan menjadi baik dan ingin kuajak dia ke bogor keesokannya. sesudah memarkirkan mobil Rika yg begitu bersemangat saat melihat anakku langsung keluar mobil dan memeluk anakku. ritual harian sih saat pulang kerja. aku berinisiatif mengambil tas gendongnya yg kulihat di kursi belakang kemudi karna mobil belum dikunci. begitu kubuka, kagetlah aku dengan aroma dalam mobil, aku yakin itu bau sperma. baunnya khas banget ga bisa di bantah. karna Rika masih didekat situ aku pun lekas mengambil tas lalu membawa tas kedalam rumah sambil mengajak mereka juga, mobil sengaja ga ku kunci agar aku bisa melakukan inspeksi.
pikiranku ga tenang, penasaran ingin tahu se segera mungkin.

memang sih aku jarang mengecek mobil sejak mobil dipakai Rika sehari2 sejak aku "dirumahkan" pada awal 2019. Semua kupercayakan pada nya karna memang setahun ini dia yg menutupi kekurangan cicilan mobil jadi kuanggap mobil menjadi kendaraan harian dia, lagipula aku tak pernah melepas dia sekalipun pake motor karna alasan keamanan.

Jam 9 malam ketika semua orang mulai ke kamar aku pun ke garasi untuk melakukan pengecekan.
kubuka pintu mobil, baunya udah tak se menyengat tadi tapi masih tercium, ternyata bau itu berasal dari bekas tissue di bawah tempat duduk jok mobil belakang dan beberapa juga kutemukan didepan. aku yakin itu adl sperma yg telah dilap dan tissue nya sengaja dibuang disitu hingga berantakan. aku bingung karena banyak banget tissue berserakan.

"ya ampun" kataku mengelus dada
"sepeerti inikah perselingkuhannya istriku?"
"kenapa harus dimobil sih?"

"kenapa tak dibuang ke tempat sampah bekas2nya?"

ini semua mulai keterlaluan, udah cukup, aku harus berbicara dengannya. aku pun menenangkan diri di garasi sebentar dengan melamun. jam 10 malam aku menuju kamar, tapi kuurungkan niatku berbicara dengan istriku hingga besok karena aku tau pasti rame besar kalo aku yg sedang emosi berbicara dan endingnya hal2 yang diluar masalah akan ikut2 memperkeruh dan jelas akan mengganggu seisi rumah. kuputuskan besok mau mengajak Rika makan di luar sambil membahas hal itu
keesokan siangnya kuajak Rika makan diluar, kupilih tempat yg private agar bisa ngobrol dan tidak terlalu bising. setelah selesai makan kenyang aku dalam keadaan tenang dan tidak emosi mulai bertanya2 padanya masalah itu.

" sayang, kamu masih bahagia ga sama aku?" tanyaku dengan serius
Rika memandangiku dengan serius, seperti tidak menduga akan ada pertanyaan serius seperti itu. 2 menit dia hening sambil menundukan kepalanya, entah berpikir atau apa,
dia menjawab
"sayang, aku selingkuh"
aku kaget saat itu, tak menyangka dia akan langsung seterbuka itu
"maafin aku ya, ini ga seperti yang kamu kira"
"aku udah mau bicara ini sejak lama, tapi belum sanggup, terlalu berat" katanya. matanya berkaca2.
"ijinkan aku jelasin setelah itu kamu boleh ngejudge semau kamu"
"aku ga akan menuntut apa2 kalau kamu mau ceraiin aku" katanya sambil makin menangis
"dalam hal ini aku yg salah, aku gagal jadi Istrimu" katanya menunduk
aku kaget dengan respons dia, kukira dia akan ngeles dan tak mengaku.
"ada banyak tissue bekas sperma di mobil, banyak banget" kataku dengan tegas. dia hanya menunduk
"kamu tau kan konsekuensi tindakanmu?" kataku, dia hanya mengangguk tanpa menjawab apapun.
kami terdiam lama sekitar 5 menitan.
"berapa kali kamu tidur dengan dia?"
"orang mana? plis jawab jujur, aku ingin jawaban yang bisa kupegang" tanyaku tapi dengan lembut karna aku tau kalo kubentak2 maka mungkin aku gak akan mendapat jawaban.
setelah lama menangis dan sedikit sesenggukan dia mulai mengontrol diri. pelan2 mulai dia bicara
"aku mau jujur tapi dengarin dari awal" katanya


Begini kira2 ceritanya yang berhasil kutangkap :

....awalnya seperti biasa Rika berngkat kerja jam 6.30 pagi 22 oktober 2020. ketika dia keluar tol dan hendak berbelok kiri ke persimpangan ke arah kantornya tiba2 ada pengguna motor yg mengerem mendadak, spontan Rika pun rem mendadak dan terdengengar suara "brukk" yg datang dari belakang mobil, setelah menepi dan keluar ternyata ada seorang pria yg menabrak dan jatuh di belakang mobil. Rika pun panik dan tak tau harus berbuat apa. setelah terjadi pembicaraan maka diputuskan akan menyelesaikan dengan jalan damai, pria ini enggan dibawa ke rumah sakit karena "katanya Rika" pria tersebut enggan menyusahkan Rika. mereka pun hanya bertukar no HP lalu Rika menuju kantor. pria ini dipanggil "si abang" olehnya. Rika menolak membuka identitasnya untuk saat itu karena alasan yg tak bisa disebutkan. karena kulihat berat banget dia bercerita jadi aku ga bertanya. cuma dari informasi yang kukorek belakangan ternyata umur "si abang" masih 26 tahun. mengapa dipanggil "abang" oleh padahal umurnya lebih muda 7 tahun dari Rika? aku tak tahu jawabannya, tebakanku sih ini seperti panggilan sayang gitu.
lanjut setelah sampai di kantor dan absen barulah Rika menghubungi si abang lewat WhatsApp dan mulailah mereka saling kenal, kata Rika dia merasa ga enak dan seolah ga bertanggung jawab ketika meninggalkan si abang. Rika berinisiatif ke kos2an si abang sepulang kerja yg ternyata ga begitu jauh dari kantor Rika bekerja dan memang melewati jalur situ setiap harinya untuk sekedar membawa makanan dan amplop berisi uang sebagai niat baik pertanggung jawabannya. disanalah mereka mulai saling kenal dan lebih dekat.

.....Rika bercerita tentang kebaikannya si abang bahkan awalnya menolak segala yg dikasih oleh Rika karna di paksa dan diyakinkan akhirnya si abang mau.
si abang mau tak mau harus cuti karena terkilir kakinya setelah diperiksa sore itu saat diantar Rika.
Rika merasa kasihan karna si abang bercerita kalau dia hidup sebatang kara dan tak memiliki seseorang yg bisa merawatnya
lanjut cerita keesokan harinya Rika pun mampir lagi ke kos2an si abang setelah kerja untuk membawakan makanan.
Rika begitu merasa bersalah dan ga tau cara yg tepat menangani urusan seperti itu. dan kata Rika dia saat itu hanya bercerita kejadian awal pada temen kantornya tapi tidak bercerita padaku dengan alasan tak ingin menambah pikiranku karena aku yg mudah stress

.... ketika pagi dan siang hari biasanya Rika memesan makanan secara daring dikirimkan ke kos si abang dan sore hari sebelum pulang dia berusaha mampir untuk drop makan malam untuk si abang. itu menjadi rutinitas dia setiap hari yg dirahasiakan kepada semua orang termasuk aku. secara diam2 mereka membangun pertemanan yang tersembunyi oleh aku maupun temen2.
kata Rika, si abang pun enggan diceritakan ke siapa2 karena tak ingin masalah itu semakin besar
Rika gemar memberikan apapun pada si abang dengan alasan pertanggung jawaban
pertanggung jawaban yang menurutku saat itu mulai sedikit berlebihan, tapi aku mengenal istriku dengan baik.susah untuk mendapatkan wanita seperti Rika
Rika bercerita juga kalau saat mampir ke kos2an, iya menyempatkan diri mencuci pakaian si abang.
mungkin karena kebaikannya ini maka Rika mudah dimanfaatkan. entah dia sadar atau tidak jelas Rika dimanfaatkan oleh si abang, dia saja yang belum menyadari itu. itulah yang mulai kutangkap saat itu
aku juga menangkap inkonsistensi cerita Rika yang berkata jika di abang baik dan tak ingin memperpanjang masalah tapi lain cerita dia juga bercerita bahwa si abang sering meminta uang jajan

... lalu kisah mereka berlanjut Rika masih sering mengengok, membawa makan, ngasih uang jajan dan mencucikan pakaian ketika pulang kerja.
aku saat itu mencoba menenangkan Rika dengan harap aku bisa mengambil hatinya agar dia berhenti menemui si abang. Rika marah ketika aku menanyakan siapa nama asli si abang, dia takut aku memperpanjang urusan, dia hanya bilang agar aku memberi waktu agar dia bisa menyelesaikan semua

"lalu kapan kalian mulai tidur bareng?" tanyaku karena kurasa cerita Rika mulai berputar2 mencari pembenaran dan melindungi laki2 itu.
"waktu udah kenal 2 minggu" katanya.

Rika masih sering mampir mengantar makanan dan sekedar ngobrol walaupun si abang udah mulai sembuh dan udah bisa berjalan normal
katanya si abang saat itu meminta Rika lebih lama dikos sepulang kerja dan di-Iya kan oleh Rika, karena hari itu senin dan jalanan mancet jadi sambil menunggu lancar. sebelumnya memang si abang udah mulai menggoda Rika berkali2 saat dichat dan Rika merespon positif kedekatan mereka agar tak begitu kaku katanya.
si abang juga membelikan pakaian santai agar Rika betah di kos dan mudah diajak jalan2. si abang suka bercanda hal2 sederhana yang membuat Rika merasa nyaman saat berlama2 dengannya.

kata Rika ada kalanya juga obrolan soal sex dan ajakan2 untuk menginap di kos sering diungkapkan si abang karena saking dekatnya mereka. tapi selalu dianggap becandaan.
Rika menganggap guyonan seperti itu cuma bumbu2 persahabatan meskipun dalam hati Rika sebenarnya sudah bisa menebak2 arah persahabatan mereka itu kemana. Dan memang terjadi malam itu Rika menginap di kos2an si abang. Rika berkata bahwa dia agak kaget waktu beneran diajak si abang untuk berhubungan intim, karena setaunya semua di kode2 di chat adalah candaan dan kaget juga jika si abang seolah tak keberatan berhubungan sex dengan wantia yg jauh lebih tua darinya bahkan sudah memiliki 1 anak.

Rika berkata jika dia tak mampu menolak juga karena dia sendiri sudah dibuat nyaman dan terbakar oleh asmara yang tiba2 datang katanya. Rika bercerita jika dia benar2 dianggap dan diperlakukan wanita oleh si abang saat itu, dibuat berdebar2 yang hanya pernah dia rasakan saat masih SMA dulu dan untuk pertama kalinya dalam dia melakukan sex sebanyak 5 kali dalam waktu semalam dan semua sperma dikeluarkan didalam vaginanya. oleh seorang pria yg umurnya 7 tahun dibawahnya. Rika yang awalnya merasa sudah paruh baya tapi seolah dibuat muda lagi oleh si abang, jantungnya berdebar2 kencang saat melakukan itu. kehidupannya yg selama ini hanya soal kerja dan uang berubah menjadi petualangan baru. begitu mudah Rika menyerahkan tubuhnya malam itu untuk dinikmati oleh lelaki yg baru 2 minggu dikenalnya
Aku ingat memang malam itu Rika tak pulang kerumah saat itu, Adakalanya memang Rika ngumpul dengan teman kuliahnya, itu yang biasanya terjadi, biasanya dia selalu ijin dari pagi tapi aku hanya menerima pesan WhatsApp jam 9 malam yg meminta ijin menginap dirumah temannya meski tak spesifik menyebut siapa. umumnya dia 1 kali sebulan menginap di temannya yang bernama Yani dan memang dari dulu kami telah berjanji gak pernah saling melarang untuk kumpul2 dengan teman asalakan ijin dulu, dan aku pun sering melakukannya meskipin tak sampai menginap jadi aku pun percaya2 saja karena setahuku Rika memang bukan wanita yang aneh2 dan ga tega juga jika dia harus pulang tengah malam.

Rika bercerita bahwa keesokan harinya mereka tetap berbicara dan bercanda seperti biasanya seolah tak terjadi apa2 meskipun malamnya mereka habis berhubungan intim semalama . katanya ia seperti merasa pribadi yang berbeda ketika melakukan sex dengan dia yang biasanya. hanya saja Rika merasa ada rasa bersalah juga setelah itu.
setelah cerita yang panjang saat makan siang itu kamipun pulang dengan perasaan tanggung karena belum semua cerita Rika ku dapat. aku masih penasaran seberapa jauh hubungan mereka? seberapa sering mereka bertemu?
emosi Rika bener2 tercurah saat itu bahkan saat pulang pun dia masih murung dan tak bicara apa2.


"sayang, baiknya kamu selesaikan hubunganmu secepatnya, ingat aku dan anakmu" nasihatku padanya saat dijalan, darimana kata2 itu datang? aku pun tak tahu.
"kasih aku waktu untuk menyelesaikannya" respons Rika.

setelah tiba dirumah kuputuskan menyendiri dan menelpon kakakku yang tinggal di Lampung, kakakku seorang wanita juga berumur 40 tahun sudah berkeluarga dan memiliki 4 anak, dia yg selalu kumintai nasihat kalau aku ada masalah meskipun sekedar ngobrol bukan untuk curhat. aku bertanya pada kakakku tentang masalah rumah tangga secara umum tanpa menyebut perselingkuhan agar tak heboh dikeluarga. sedikit tenang saat kudengar kakakku yg bukannya memberi nasihat tapi malah dirinya sendiri yang curhat soal anak2nya dan tetangganya disana saat itu, yang kudapat adalah :

semua keluarga memiliki masalah, masalah besar atau kecil tergantung kita menyikapi dan bereaksi. masalah kecil kalau disikapi dg tidak dewasa maka masalahnya menjadi besar dan berat, begitu pula sebaliknya
harus kuakui keluargaku sangat bergantung pada istriku dalam hal ekonomi. penghasilannya berlipat2 dibanding penghasilanku, tanggungan kami banyak dan sebentar lagi anak kami masuk SD. jika aku egois memilih meninggalkan mereka pertanyaanya adalah : bisakah aku bertahan hidup tanpa istri dan anakku?
dengan umur segini dan tanpa pekerjaan dengan penghasilan tetap, apakah aku akan balik ke rumah orang tua?
jalan keluar yang paling masuk akal adalah dengan memperbaiki keluargaku dan berharap bisa melupakan masalah ini semua. aku membutuhkan Rika di hidupku begitu pula dia membutuhkan kami. setidaknya itu yang kuyakini.
Malam itu tanpa ada komunikasi kami tidur. besoknya pun ketika aku bangun Rika sudah berseragam dan dia berangkat setelah pamit dan cium tanganku. masih ada rasa hormatnya padaku

Bersambung.....


Bagian ke 2
https://v1.semprot.com/threads/kepelikan-istriku-rika-bag-2.1425750/

Baca juga cerita karangan ane :



Thread 'Dilema (mama) part 1' https://v1.semprot.com/threads/dilema-mama-part-1.936245/


Thread 'Dilema (mama) part 2' https://v1.semprot.com/threads/dilema-mama-part-2.936247/
 
Terakhir diubah:
Kenapa ga di jadikan satu aja bang sama yg ke 2? Anyuut saya kebawa cerita tadi sempet saya kirain beneran jadi keinget istri dan juga aktris yg suaminya pemain band
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd