Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kegagahan Ayah Mertua

akuskememe

Guru Semprot
Daftar
1 Nov 2017
Post
538
Like diterima
8.687
Bimabet
Perkenalkan namaku Ririn. Aku adalah seorang istri dari laki-laki bernama Iwan. Kami memiliki seorang anak yang baru berumur lima tahun. Iwan, suamiku, bekerja sebagai tukang kerupuk yang menjajakan ke warung-warung. Aku sendiri hanya sebagai ibu rumah tangga biasa.

Sebelum ini, kami tinggal di kota. Tapi karena suamiku terkena PHK, akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke desa suamiku. Kami menumpang di rumah orang tua suami. Di rumah itu masih tinggal ayah mertuaku, Ratno.

Sebenarnya, pekerjaan menjual kerupuk hanya untuk menambah penghasilan saja. Sebab sehari-hari suamiku membantu ayahnya bekerja di sawah. Ayah mertuaku memang masih memiliki sawah meskipun tidak banyak.

Dengan kepulangan Iwan ke desa, ayah mertuaku merasa senang karena ada yang membantunya mengurus sawah. Sebab pada akhirnya nanti sawah itu juga akan diwariskan ke suamiku karena ia adalah anak tunggal.

Ayah mertuaku sendiri adalah seorang duda. Sudah lama ia ditinggal istrinya, ibu mertuaku, karena meninggal akibat mengidap penyakit. Umurnya sudah hampir 60 tahun. Tetapi karena pekerjaannya yang cukup berat, ia masih tampak sehat dan kuat. Badannya tegap dan besar. Beda dengan suamiku, Iwan.

Kisah ini adalah kekalahanku melawan godaan nafsu berselingkuh dengan ayah mertuaku sendiri. Aku tak bisa membendung rasa hausku untuk digagahi olehnya. Akhirnya aku terjebak perselingkuhan dengannya.

Bagaimana kisah lengkapnya?

01. Kontol Kuda Ayah Mertua
02. Di Dalam Sarung
03. Jatuh Pada Kenikmatan
04. Permintaan Ayah
05. Semakin Nakal
06. Kuda Jantanku
07. Ranjang dan Selangkangan
08. Jagung Super
09. Di Dalam?
10. Semakin Berani, Semakin Nakal
11. Sensasi Baru
12. Dukun
13. Rencana
14. Pengakuan
15. Nafsu
16. Sampai Pagi
17. Onani
18. Kembali Pulang
19. Maaf
20. Makin Berani
21. Makin Berani 2
22. Ternyata...
23. SELESAI
 
Terakhir diubah:
Kontol Kuda Ayah Mertua

Enaknya hidup di desa, setiap bangun pagi kita bisa menghirup udara yang masih segar. Masih banyak pepohonan di sekitar tempat kami tinggal. Kesibukan khas warga desa juga masih sangat terasa. Tidak jauh-jauh, ayah mertuaku yang tiap pagi mengurus dan memberi makan kudanya.

Ayah mertua memang memelihara kuda dan sapi. Katanya, kudanya itu bekas ia menarik delman dulu. Sekarang ia pakai untuk membawa kayu dari atas gunung. Pernah suatu kali, Ririn tidak sengaja melihat kontol kuda secara langsung. Ternyata sangat besar dan panjang. Ayah mertuaku, entah kenapa, sangat menyayangi sekali kudanya itu. Bahkan kadang anakku suka ikut ke gunung untuk mengambil kayu dengan menaiki kuda itu. Keberadaan kuda itu sebenarnya cukup membantu kami.

~~~​

Suatu pagi, aku baru selesai mandi dan segera mengenakan pakaian. Saat sudah selesai, aku hendak mengikat rambutnya. Ternyata aku baru ingat kalau aku melupakan ikat rambutku di kamar mandi. Terpaksa aku harus kembali ke kamar mandi untuk mengambilnya.

Saat tiba di depan kamar mandi, aku mendengar ada seseorang yang sedang mandi. Aku berpikir siapa yang sedang mandi. Padahal suaminya sudah berangkat pagi-pagi sekali untuk mengantar kerupuk. Sementara ayahnya juga sudah berangkat ke sawah. Lalu siapa? Sementara anaknya sedang main di rumah tetangganya.

Karena penasaran, aku coba mengintip lewat celah-celah gedek. Kamar mandi kami memang terbuat dari gedek dan letaknya ada di luar rumah. Maklum kami tinggal di desa. Saat kulihat ke dalam, ternyata itu ayah mertuku. Astaga. Aku terkejut saat melihat ayah mertuaku sedang bertelanjang buat dan menggosokkan sabun ke badannya.

Yang paling membuatku kaget adalah bagian selangkangannya. Ternyata meskipun umurnya sudah lanjut tapi ukuran kontolnya masih besar. Bahkan aku yakin kalo milik suamiku kalah dibanding milik ayahnya sendiri. Rasanya itu kontol paling besar yang pernah aku lihat.

Sejak kejadian itu, aku sering terbayang-bayang dengan kontol ayah mertua. Jujur, aku termasuk orang yang hypersex. Aku membayangkan bagaimana jika kontol itu sedang dalam kondisi ‘bangun’. Pasti jauh lebih besar. Bahkan parahnya, pernah suatu kali aku membayangkan kontol ayah mertuaku saat sedang bercinta dengan Iwan, suamiku.

~~~​

Aku menceritakan saat hal ini pada sahabatku, Vita. Aku memang selalu terbuka soal apapun padanya. Termasuk soal seks. Dia tahu kalo aku orangnya cukup hypersex. Kami pernah melewati masa-masa nakal bersama.

“Hah? Beneran?” tanya Vita lewat WA.

“Iya. Gila. Gede banget, say.” jawabku.

“Boleh juga tuh,”

“Gila kamu. Dia mertuaku sendiri.”

“Ya sekali-kali lah. Hahaha.” katanya. “Coba dong fotoin.”

“Ih, ya ga mungkin lah.”

“Kamu ga pernah berfantasi soal itu kan?” tanyanya.

“Ehhh,” jawabku ragu.

“Jujur aja gapapa.”

“Pernah, Say.”

Lalu disambut tawa oleh Vita. “Ya gapapa lah. Wajar kok. Kalo aku di posisimu, mungkin juga bakal ngelakuin hal yang sama.”

Mungkin karena perkataan dari Vita juga, aku makin sering terbayang-bayang kontol ayah mertuaku. Bahkan tiap kali bertemu ayah, pasti yang terbayang olehku adalah kontolnya.

~~~​

Sebenarnya aku cukup dekat dengan ayah mertua. Dekat dalam artian tidak serba canggung dalam beberapa hal. Aku juga sudah menganggapnya seperti ayahku sendiri. Apalagi ayahku tidak pernah berlaku kurang ajar padaku. Padahal aku tahu, kondisiku sebenarnya banyak mengundang pria nakal untuk bertinda kurang ajar. Meski wajahku tidak cantik, tapi aku ditopang dengan kulit putih dan badan yang montok. Payudara dan pinggulku cukup besar.

Suatu siang, anakku, Rizal, diajak mandi di sungai oleh ayah. Sepulang dari sana, tiba-tiba anakku bilang sesuatu yang mengejutkan padauk.

“Ma, tadi waktu mandi di sungai, Rizal kelihatan burung kakek. Besar, Ma.” Katanya. Aku langsung terdiam karena ayah mertuaku masih ada di sana. Aku merasa malu sendiri. Aku segera mencari cara agar suasana kembali cair.

“Eh, ayo cepet ganti baju dulu biar tidak dingin.”

Aku melihat sekilas ke arah ayah mertua dan langsung mengantar anakku ke kamar. Entah kenapa aku jadi malu dengan ayah mertuaku gara-gara omongan anakku itu. Hal itu makin membuatku sering berfantasi soal ayah mertuaku.

Pernah suatu kali, aku hendak memanggil ayah mertuaku untuk makan. Aku pergi ke kamarnya. Sampai di sana, aku panggil-panggil tidak kunjung menyahut. Kuberanikan untuk membuka pintunya. Tidak dikunci. Rupanya ayah mertuaku sedang tertidur dan sesutau yang membuatku kaget adalah selangkangannya.

Ayah tidur dengan posisi sarung yang ia kenakan tersingkap ke atas dan memperlihatkan kontolnya yang juga sedang tertidur. Aku sempat tertegun karena melihat kontolnya itu. Kontol yang selama ini membuatku berfantasi. Tiba-tiba aku punya ide untuk memfotonya. Aku segera mengambil HP dan kufoto selangkangannya itu.

Foto itu langsung aku kirim ke Vita. Vita shock melihat foto yang kukirim itu.

“Wah, gede banget, Say.” kata Vita. “Lumayan tuh buat cuci mata.”

Dengan adanya foto itu, aku makin sering membayangkan kontol ayah mertua. Pernah suatu malam, aku sedang ingin disentuh. Tetapi suamiku menolak karena alasan sedang capek. Karena sudah tidak tahan, aku melakukan masturbasi di kamar mandi sambil membayangkan kontol kuda ayah mertua.

Bersambung~
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd