-=-=-=-
CHAPTER 10
Ini hari terakhir Ve shooting di Inggris. Setelah 3 hari berada di Inggris untuk keperluan promosi sebuah film, akhirnya mulai besok Ve bisa bebas jalan-jalan menjelajahi London sepuasnya. Ve senyum-senyum sendiri mengintip list destinasi yang akan dia kunjungi selama seminggu ke depan.
Jika mengikuti jadwal yang diberikan agensi, seharusnya besok Ve sudah terbang kembali ke Jakarta. Tapi Ve telah minta ijin untuk memperpanjang durasi kunjungannya di Inggris dan baru berniat pulang ke Indonesia minggu depan. Untung saja harga tiket pesawat untuk minggu depan lebih murah, jadi pihak agensi tidak keberatan. Toh, Ve juga membayar sendiri seluruh akomodasi selama seminggu ke depan. Kewajiban Ve hanya mengikuti jadwal shooting/promosi selama 3 hari, dan hal itu sudah Ve lakukan dengan baik.
“Ve? Your turn in 5 minutes.” Seorang kru film memberitahu kapan giliran Ve tampil.
Pihak studio mengundang berbagai social media influencer dari berbagai negara untuk mempromosikan film ini dan Ve tidak sabar menunggu gilirannya. Kira-kira kali ini dia disuruh melakukan apa ya?
Di hari pertama dia sudah menjajal berbagai kendaraan yang digunakan di dalam film, termasuk drifting menggunakan taksi London yang dimodifikasi. Lalu di hari kedua, dia berkeliling melihat set lokasi, termasuk ruang makan yang disulap menjadi tempat meeting agen rahasia.
Dan di hari ketiga ini… Hmm.. mungkin akan ada sedikit action? Soalnya tadi Ve sempat melihat beberapa kru menenteng replika senjata api. Ve sedikit berharap dia bisa belajar menembak karena penasaran.
Boleh dong sekali-sekali gantian jadi pihak yang menembak?
Habis selama ini dia jadi pihak yang ditembak di muka terus sih hehehe…
Tersadar dirinya sudah senyum-senyum sendirian karena mikir yang enggak-enggak, Ve langsung bersiap-siap untuk masuk ke ruang studio. Baru saja mau men-silent HP, tiba-tiba ada panggilan telepon LINE dari Abang.
Ada apa nih? Tumben.
“Halo Bang?”
“Hi Ve. Gue mau ikutan les di Primasenggama dong?”
“HAH?”
“Gue tahu semuanya Ve”
“Abang ngomong apa sih? Gue nggak…”
“Bacot lu Ve! Gue udah tahu semua kelakuan lu! Bukan cuma Primasenggama, Pak Haji, Boim, Uya Kuya, semua!”
“Bang…nggg…gu…gue bisa jelasin…”
“Hahaha… boleh. Gue kasih waktu 5 menit buat lo jelasin. Gue kepingin denger lo mau ngebohong apa. Gue udah tahu semuanya Ve…. Gue udah screenshot semua chat lo di LINE. Foto-foto sama video lu juga udah gue simpen semua.”
“Ve, now is your turn!” kru yang tadi kembali memanggil.
“Bang bisa gak kita telponan lagi nanti? Gue mesti shooting dul..”
“Bacot! Bebas kalo lo mau tutup telepon! Tapi siap-siap aja Ve… Dulu gue janji bakal bantu lo jadi artis terkenal. Sekarang gue udah punya foto-foto dan video yang bisa bikin lo jadi artis yang paling terkenal di Indonesia hahahaha..”
Ve memutuskan sambungan teleponnya. Ve tidak tahu kenapa dia melakukan itu. Karena panik? Mungkin iya. Sebab tangannya gemetar parah sekarang.
Ve berjalan ke area shooting dimana seorang instruktur senjata sedang mencoba menjelaskan sesuatu. Ve hanya tersenyum. Ekspresi manis yang sudah jadi ‘poker face’ andalan Ve selama ini. Saat dirinya sedih atau letih, penonton tidak peduli. Mereka membayar untuk melihat senyum manis idolanya di atas panggung.
Dan setelah bertahun-tahun Ve menampilkan wajah ini, baru kali ini senyum manis itu membawa masalah. Instruktur tadi mengira Ve sudah paham dan membiarkan gadis cantik ini bermanuver menggunakan senjata. Dan ketika Ve melakukan kesalahan yang melukai tangannya, semua kru baru menyadari kalau ada yang salah. Tapi semua sudah terlambat. Kru di lokasi shooting hanya bisa memberikan pertolongan pertama sekedarnya dan memulangkan Ve ke hotel.
-=-=-=-
Di kamar hotel, Ve harusnya istirahat. Tapi yang dia lakukan adalah buru-buru mengganti semua password dari akun-akun yang pernah dia kasih aksesnya ke Abang. Terutama LINE.
Setelah obrolan terakhir tadi, Abang berusaha menelepon Ve berkali-kali tapi Ve tidak mengangkat atau membalas. Chat dari Abang pun tidak dia baca. Ve sibuk mengganti semua password akunnya.
Chat dari Abang terus berdatangan. Ve sempat melirik isi chat yang menyala di notifikasinya. Makian, kata-kata kasar, semua keluar. Abang tampak sangat emosional.
Tapi yang hatinya terbakar saat ini adalah Ve. Masalahnya Ve tidak terbiasa meledak-ledak. Dan dia juga tidak berada dalam posisi yang bisa memaki Abang. Ve ada di posisi tak berdaya. Yang bisa Ve lakukan hanya satu: menghapus akses Abang ke seluruh media komunikasi yang Ve miliki. Termasuk aplikasi chatting dan sosial media.
Setelah semua password akunnya dia ganti, Ve memblokir nomor Abang. Setelah berjam-jam bunyi notifikasi di HP Ve berdenting tanpa henti, akhirnya telepon, chat, dan SMS dari Abang pun tak hadir lagi.
Ve menangis di atas ranjang hotel.
Entah karena takut.
Mungkin karena kecewa.
Kecewa sama Abang.
Juga kecewa sama dirinya sendiri yang memberi akses akun pribadinya ke Abang.
Atau kecewa sama kebodohannya yang sudah terlanjur menjajakan tubuhnya ke sana-sini. Baik demi jenjang karir atau jenjang kenikmatan.
Takut dan kecewa. Dua hal itu yang Ve rasakan.
Ve takut mengecewakan keluarganya. Tubuh Ve gemetar kuat sekali. Bukan karena takut Abang menghubungi lagi. Saat ini Ve justru lebih takut jika mama atau papanya yang menghubungi.
Dan HP-nya berbunyi. Berdering lama sekali karena Ve tidak juga berani mengangkatnya. Setelah 5 menit berdering terus-menerus, akhirnya panggilan itu berhenti. Ve masih meringkuk di kasur. Tidak berani mencari tahu siapa yang meneleponnya barusan.
Abang kah dengan nomor lain?
Atau papanya?
Atau mamanya?
Mendadak telepon di kamar hotelnya yang berdering. Berdering dua kali. Tiga kali. Empat kali.
“Halo?”
Ve akhirnya menjawab panggilan telepon itu.
Yang menelepon kamar hotel Ve ternyata adalah kru promosi dari Indonesia yang baru dengar kabar soal insiden yang melukai tangannya tadi siang. Mereka hanya ingin memastikan kalau Ve tidak kenapa-kenapa.
Ve berusaha tegar dan seolah dirinya baik-baik saja. Dia pura-pura sibuk merawat luka di tangannya dan HP-nya masih dalam keadaan silent jadi dia tidak sadar kalau kru menghubungi.
Mereka bersyukur jika Ve baik-baik saja. Dan mereka juga menyampaikan undangan makan malam untuk Ve yang dikirimkan oleh kru sebagai permohonan maaf.
-=-=-=-
Meski hati dan pikirannya masih tidak karuan, Ve tetap hadir ke acara makan malam. Alasannya adalah karena Ve tidak ingin mereka jadi khawatir dan bikin urusan ini jadi semakin panjang.
Sejauh ini tidak ada telepon klarifikasi dari pihak agensi Indonesia soal skandal mantan idol yang sedang kirim ke Inggris. Papa dan mamanya Ve juga tidak menelepon. Berarti Abang belum bertindak macam-macam.
Berarti Abang belum melakukan hal-hal yang bisa mencemarkan nama baik Ve. Mungkin setelah ini Ve sebaiknya menghubungi Abang untuk melakukan negosiasi? Mungkin dia mau Ve melayaninya? Semua pria sama saja kan maunya?
Kalau bukan harta atau tahta, ya pasti wanita.
“Ve?” panggil Bruce, salah seorang stuntman yang mengajarinya beraksi menggunakan senjata tadi siang.
“Eh, yes? Sorry I was daydreaming”
“No problem dear. Are your hands okay now?”
“It’s still hurts but I can bear it hehehe…”
“We are so sorry..” timpal pria di sebelah Bruce yang sama-sama bertubuh kekar. “We lose our guards and made you injured yourself”
“No Clark, It’s okay… it just accident. I’m not blaming you or Bruce or anyone in the set. It was my fault actually, I didn’t listen to your instruction”
“You know people say time heals the wound…” Clark memancing. “But for this kind of wound, alcohol works better. Do you drink?”
“Um… not much” jawab Ve hati-hati.
“Okay let me ask the waitress to clean the table and bring a bottle of wine. What do you say?”
“Ummm…”
“Please?” timpal Clark. “Please consider this as our apology…?”
“Okay since you insist hehe…”
“HAAHAHA… Thank you!” Bruce tertawa serak seperti Drax di film Guardian of Galaxy. “Now let see… where is the waitress?”
“Before that, will you excuse me?” tanya Ve sambil mengintip HP-nya. “I need to go the powder room first”
“A fine lady can’t let their make up fades after dinner, right?” tanya Clark sambil tersenyum. “Sure, Ve… We call the waitress yeah?”
“Ok”
Sebetulnya Ve pergi ke toilet bukan untuk touchup lipstick atau bedaknya yang memudar. Tapi karena HP-nya menampilkan notifikasi email dari Abang. Kebetulan, toilet perempuan di restoran ini terdapat sofa yang bisa dipakai untuk duduk secara nyaman.
Di dalam, Ve langsung mengeluarkan HP-nya dan memeriksa apa isi email yang dikirimkan Abang. Ternyata isinya… link URL ke sebuah situs. Serta pesan yang berbunyi:
‘pakai username dan password ini untuk lihat isi situsnya’
Dengan jantung berdebar, Ve mengklik link tersebut. Browsernya tampak membuka sebuah forum yang berisi sebuah instruksi, bahwa dia harus login untuk dapat melihat isi situsnya.
Dari nama situs forumnya, sebetulnya Ve sudah bisa menerka konten macam apa yang ada di dalam forum itu. Tapi tetap saja jempolnya bergerak mengetik username dan password yang tertulis di email Abang.
Dan benar saja. Link foto bugil Jessica Veranda yang diposting di salah satu forum bokep terbesar di Indonesia.
FUCK.
Tiga foto cabul Ve terposting di sana.
Ve langsung menutup browsernya.
Setelah menarik napas panjang, Ve memberanikan diri untuk menelepon Abang. Ve mungkin pendiam dan pemalu, tapi Ve bukanlah seorang pengecut. Dia justru tipe orang yang berani menantang balik orang yang menyerangnya.
“Hai Ve?” Abang mengangkat teleponnya dengan nada suara yang kalem. Beda sekali dengan yang tadi siang. “Akhirnya nomor gue udah gak lu blokir lagi”
“Bang, please hapus foto-foto gue yang lo upload tadi!” Ve memohon dengan nada sedikit bergetar.
“Oke. Gampang kok.”
“Beneran Bang… please…?”
“Iya bakal gue hapus ga percayaan banget. Lagian lo kan udah gue emailin username sama password akun bokep gue? Lo apus aja sendiri fotonya!”
“Ya tapi lo bakalan posting foto bugil gue ke forum bokep pake akun lain, kan?”
“Ya foto bugil di uploadnya ke forum bokep lah? Masa gue upload ke Instagram lo? Mau gue upload ke Instagram lo?”
Meski Ve sudah mengganti password seluruh akun sosmednya, Ve memutuskan untuk berhati-hati. Lebih baik tidak menyinggung perasaan Abang sekarang.
“Bang salah gue apa sih? Kok lo tega banget?”
“Salah lo apa? Salah lo tuh cantik-cantik tapi demennya ngewe sama yang jelek-jelek! Direkam lagi! Itu salah lo!”
“Bang please jang..”
“Ve gue kasih tau ya! Gue ga ngerti sih kenapa lo bisa sampe segitunya?”
“Bang please gue minta maaf jangan bahas lag..”
“Kayaknya bukan demi karir kan ya? Soalnya lu ngewe sama tukang bangunan juga gitu. Lu maniak ya?”
“…….”
“Ve?”
“Ya Bang?”
“Jawab dong?”
“Bang.. please janga..”
“JAWAB ANJING! TINGGAL JAWAB AJA SUSAH BANGET? DASAR LONTE!”
“IYA! Iya gue lonte. Gue seks maniak yang sukanya ML sama cowok-cowok jelek miskin! Puas lo? Itu kan yang lo mau denger dari mulut gue?” jawab Ve sambil terisak. Dia sudah tidak bisa menahan emosinya lagi.
“Ini gue rekam loh Ve hehehe…”
“Terserah!”
“Karir lo bakal ancur sih kalo rekaman ini gue sebar”
“Gue udah gak peduli karir gue Bang…”
“Ah, yang bener?”
“Gue cuma minta satu hal, please jaga nama baik keluarga gue… Gue janji bakal nurutin semua kemauan lo…”
“Semua?”
“Semua! Lo minta ML tiap hari juga gue layanin asalkan lo apus fot..”
“Dih, siapa yang mau ngewe sama lo? Memek lo bekas dipake berapa orang itu? Dih, najis.” potong Abang dengan nada merendahkan.
“Terus mau lo apa, Bang?”
“Gue mau lo bikin film bokep!”
“Ya sama aja dong, nanti keluarga gue malu Bang!”
“Ya filmnya kagak buat gue sebar lah… Buat konsumsi pribadi gue aja…”
“……….”
“Nih ya gue udah kepikiran nih konsep videonya Ve… Elu sebagai mantan idol ternama Indonesia, diem-diem hobi ngewe sama cowok-cowok dari kalangan bawah!
“Nanti lo ngewe sama tukang sampah di rumah lo, terus sama security komplek rumah lo juga! Nanti direkamnya pake kamera tersembunyi gitu…
“Terus sama preman juga! Wah kalo lo sampe diewe gelap-gelapan sama preman Jatinegara di pinggir rel KRL kayaknya bakal hot banget deh tuh! Lo nyamar jadi pecun yang biasa mangkal di jalan Jatinegara terus gue rekamnya pake kamera infrared!
“Oiya sama fans lo juga! Kita ambil satu orang aja, pura-pura bikin kuis berhadiah meet & greet. Kita pilih yang mukanya berantakan hahaha.. terus kita rekam ekspresinya pas lo bilang ‘hamilin aku dong? keluarin di dalem ya..’ hahahahaha…”
Ve merinding. Dia tidak menyangka bahwa yang diinginkan Abang ternyata bukan layanan tubuhnya. Tidak mungkin Ve menuruti permintaan seperti itu. Aksinya jelas membahayakan keselamatan dan kesehatannya. Bagaimana kalau preman Jatinegara itu menularkan penyakit seksual?
Dan terlebih lagi, apa jaminannya kalau Abang tidak akan menyebarkan videonya?
“Gue ga bisa Bang…” jawab Ve.
“Hah? Kenapa? Asik tau! Kan lo seneng ngewe sama cowok-cowok kayak gitu?” ledek Abang.
“Ya tapi ga ada jaminannya kalo lo ga bakal nyebarin filmnya kan?”
“Ada lah, Ve!”
“Ada?”
“Ada! Jaminannya: kalo lo gak nurutin apa kata gue, gue jamin bakal gue upload foto sama video yang lain ke forum-forum!”
Ve menyerah. Kepalanya pusing mencoba memikirkan jalan keluarnya.
“Bang, kasih gue waktu buat mikir ya?”
“Oh, boleh. Berapa lama?”
“Gue balik ke Indonesia minggu depan. Kita ngobrol ya pas gue udah di Indo”
“Oh. Silakan. Pokoknya gue bakal upload satu foto lo setiap sehari sekali. Semakin lama lo mikir, semakin banyak foto yang gue upload.”
“Bang, jang..”
Belum sempat Ve memohon agar Abang tidak upload foto lagi, teleponnya terputus. Ternyata jatah telepon internasional Ve sudah habis.
Nasib, pikir Ve.
Ini nasib gue?
Gue mesti gimana ini?
-=-=-=-
“Are you okay, Ve?” tanya Bruce yang melihat Ve kembali ke meja dengan langkah gontai.
Ve meraih gelas yang ada di tangan Clark lalu menenggak isinya sampai habis. “No. I’m not hehehe…”
“Yeah I can see that” balas Clark sambil menerima gelasnya kembali.
“Is something bothering you?” tanya Clark sambil menyodorkan gelas baru ke hadapan Ve.
Ve tidak menjawab, dia hanya menatap kosong gelasnya yang pelan-pelan terisi anggur putih. Bruce yang menuangkan isinya.
“I can’t comeback to Indonesia,” jawab Ve datar. “That’s what bothers me.”
“Woaa? For real” tanya Bruce panik.
“What happened?” timpal Clark. “Did you lost your passport or something? We can take you to your embassy”
“Or to somebody who can forge a new passport for you. But his price is quite expensive,” Bruce mencoba menenangkan.
“Bruce, come on…” Clark mengingatkan.
“Bad jokes. My bad. Sorry Ve. I thought that may cheer you up,” Bruce meminta maaf.
“Hahaha… it’s okay. I still have my passport… visa… ticket… money… everything..” jawab Ve. “I just don’t have my dignity.”
“What do you mean by that?” Clark penasaran.
Ve berpikir keras. Apakah dirinya harus curhat sama dua orang stuntman ini? Bruce tampak bodoh dan Clark tampak seperti orang yang mukutnya bocor. Nanti kalau Ve cerita semuanya ke mereka….
Ah. Who cares. Cuma mereka berdua yang ada di sini yang bersedia mendengarkan Ve.
“Someone that close to me has been leaking my scandal,” sahut Ve dalam satu tarikan napas.
“Scandal? Woaa that’s…” Bruce tidak bisa melanjutkan kata-katanya.
“You have scandal? Honestly you looks like someone that’s far from it Ve” sahut Clark.
“Yeah I know. Did you know that I was in this idol group? A group of young girls that sings and dances and acts innocent…… basically a fap materials for teenage boys”
Bruce dan Clark kaget tiba-tiba Ve mengakhiri kalimatnya seperti itu. Tapi keduanya tidak bicara apa-apa. Mereka hanya menyaksikan Ve meneguk anggur dan melanjutkan ceritanya lagi.
“But we are famous. And I once took the center role. For years….
“And we have this golden rules… that says every member won’t have a romantic relationship to anyone, so we don’t break our fans hearts…
“And that is bullshit. We have members that have boyfriend, or have sex…
“But those sins are nothing…. when compared to what I did.”
“And what you did is……?” Clark kepo.
“Free sex” jawab Ve cepat.
“Well, in here sex is considered as a ‘normal’ act..” Bruce coba menenangkan Ve.
“I’m having sex with some people to boost my career,” sambung Ve.
“Oh. Well that..”
“I gave my virginity to some random ojek driver. FYI, Ojek is like motorcycle taxi…
“And that driver is older than my dad…
“And with this shitty rapper that considered as public enemy and can not rap at all!”
Pengaruh alkohol dari anggur putih yang Ve minum rupanya sudah mulai bekerja.
“And with thugs, in their lair that they you use as drug factory…
“Umm.. no. Actually that was rape…. But they ask nicely…. and I kinda enjoyed it even though that was my first anal.. so is it still considered as rape?
“But my friend definitely raped. I’m sorry Nabilah…” Ve mulai ngaco omongannya.
“I think that’s enough alcohol for tonight?” Bruce berusaha menjauhkan botol wine dari jangkauan Ve.
Ve kesal, tapi dia melihat gelasnya masih penuh sehingga tidak jadi protes.
“And after that I had sex with a construction worker. This one is silly hahaha… My dad was renovating my room and he didn’t know that the person he hired fucked his daughter right before his eyes hahahaha…
“Technically my dad didn’t see us, we were hidden behind my bed so…. But that was thrilling… Maybe that’s why I cant’ stop fuck this guy. I suck his dick in the car, in my bedroom, under the shower, in his room, in his room with his old pervert landlord…
“…that was for fun.” Ve mencoba mengklarifikasi. “I told him I’ll go to England for one week and he ask me to make this video of me flirting with this lanlord. A married man of five wives… or zero wive? I don’t know, I lied to him that I’ll marry him if he divorce all of his wives LOL”
“Ve…?” kali ini giliran Clark yang berusaha menenangkan. “I understand. We have mistakes and sometimes that bothers our days. But it’s not too late. You can still…”
“Oh, you know nothing Clark.” Ve menyeringai mabuk. “I don’t regret anything I’ve been said. I enjoyed it. BUT! Someone found my videos, and photos…”
“Photos of you?” pancing Clark.
“Yup. Photos of me. Naked. Or fucked by someone. Or both. And videos. And sex chat. I’m screwed Clark. This guy is threatening me and it’s not a bluff. He already post my photos online.”
Ve dengan polosnya menyodorkan HP-nya ke Clark. Pria berbadan besar itu buru-buru menurunkan HP Ve agar pengunjung restoran yang lain tidak ada yang melihat foto bugil Ve yang terbuka di browser HPnya.
Clark menyodorkan HP Ve ke Bruce, dan pria kekar itu mengembalikan HP Ve ke pemiliknya.
“What does he want from you?” tanya Bruce.
“At first I thought he just want fuck me, right? Like every guy. But this one is crazy. He wants me to act for his movie.”
“Porn movie?
“Right. Me vs the ugly guys”
“And he’ll makes money from that movies?” tanya Clark.
“I think so. There is no guarantee that he won’t sell that right?”
Bruce dan Clark mengangguk berbarengan.
“So.. what is your plan?” tanya Bruce.
“Dude, she is fucked up!” bentak Clark. “That’s why she said she can’t go back to her country!”
“I’m sorry Ve. Wish we can help you..” sahut Bruce.
“Oh, you can!” jawab Ve sambil mendadak menegakkan duduknya. “And Clark, I actually have a plan!”
“Oh, really?”
“Yeah. A solid one. But I need your help.”
“And your plan is…..?”
“Do you know anyone that works for porn industry?”
“Jesus… Ve…” Bruce kaget mendengar rencananya.
“No, Bruce listen! It’s like what Clark said. I fucked up! This guy that has my photos and videos, he is a time-bomb. When the time comes, he sell all my photos and videos and BOOM he become rich while I have nothing left.”
“So… your plan is.. instead of giving him the opportunity to get rich upon your misery, you’d rather seize the moment to become a porn star and takes all the credits and money?” Clark sekali lagi bertanya.
“Exactly!” Ve bertepuk tangan kecil. “We have this saying Indonesia: When you already soaking wet, you better dive in.”
“Well that’s crazy…” Clark tertawa kecil. “But I agree with you that actually a solid plan.”
“And the ball is in your hands now.” jawab Ve. “Do you want me to go back to Indonesia and be sex slave for nothing, or help me to change my career path?”
“We never say we know someone in porn industry” Bruce menolak dengan halus.
“You know a guy that can forge a passport, Bruce.” pancing Ve. “You must be know someone… that know another someone that can help me….?”
Bruce melirik Clark. Keduanya bimbang mau berkata apa.
“If you help me. I’ll accept your apology” tantang Ve sambil memamerkan luka di tangannya.
Bruce dan Clark tertawa.
“Yeah we know someone that know someone. Hopes he can help you.”
-=-=-=-