Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

habis tu pak... sabar ya ntr juga dishare.. kalo mau dan penasaran kaya ane.. dm aja kang bomir nya.. kirim2 bunga dikit jadi ilang dah penasaran nya
 
LANJUTAN CERITA ISTRIKU DAN ASSETNYA.

Kini Rudi merasa gairahnya begitu memuncak dan tidak tertahankan, maka Rudi mengatur siasat agar tidak muncrat terlebih dahulu. Rudi meminta istrinya untuk mengambil posisi terlentang, dan saat itu tampak di pandangan Rudi puting payudara istrinya yang tampak begitu keras dan menyembul keluar.

Rudi: Perasaan puting Mama makin gede deh?? Sering diisepin banget??

Rani: Masa sih Papa?? Tapi Papa suka kan??

Rudi: Siapa yang sering banget ngisepin mah?? Pak Sugeng atau Ari??

Rani: Semuanya suka kali Pah,, siapa sih yang nggak gemes lihat nenen istrimu ini?? Apalagi ininya nih bikin tambah gemas laki-laki aja!!!

Ucap Rani sambil menunjuk tahi lalat pada bulatan payudaranya.

Rudi: Woww Mama liar banget ya sekarang,, papa suka mah, malah Papa pengen lihat langsung mama dientot laki-laki lain di depan Papa. Mau ya Ma??

Rani: Mama dimaafin enggak nih kalau mau nurutin permintaan Papa yang itu??

Rudi: Iya Papa usahain,, tapi Mama jawab dulu!!

Rani: Papa bebas minta apa aja,, asal papa jangan nyesel aja nanti ya??

Rudi: Nggak akan sayang,, asal Mama selalu jujur ke papa deh!!

Rani: Oke,, akan Mama turutin apa aja yang papa mau.!!

Rudi: Wowwwww,,, semakin hot aja istriku nih semenjak udah ngerasain kontol lain di memeknya.

Rani: Belakangnya belum Tuh Pah,, malam ini Mama persembahin buat papa deh!!

Ucapan dari Rani tersebut seakan menjadi sesuatu yang selama ini begitu dinantikan ingin didengar oleh Rudi.

Rudi: Mama yang bener??? Yakin nih?? Nanti ngambek lagi kayak waktu itu??

Rani: Pantat semontok ini masa nggak bisa nahan sih Pah!!

Rudi: Wow nggak sia-sia deh mama udah nakal di belakang papa,, ternyata banyak banget perubahannya!!

Rani yang dalam beberapa hari terakhir sunholnya hampir saja dijebol oleh Abdur, kini mulai mengkhawatirkan jika dirinya terus bertahan dalam situasi sekarang bisa saja suatu saat asetnya tersebut juga akan dijebol oleh laki-laki lain. Menimbang hal tersebut akan terjadi dan dinikmati oleh laki-laki lain pertama kali terhadap dirinya, Rani memutuskan untuk mempersembahkan "Asset"nya tersebut terkhusus untuk sang suami. Rani mengangkat lebar kedua kakinya ke atas, ia lebarkan pahanya selebar-lebarnya.

Rani: Genjotin yang kenceng pah!!

Rudi: Aahhh... Mantap istriku!!

Rani: Stop dulu pah!! Kasih pantat mama bantal deh, biar akses papa buat masukin ke pantat mama makin leluasa!!

Mendengar perkataan dari istrinya tersebut Rudi dengan sangat bersemangat segera menuruti apa yang diminta oleh istrinya tersebut Rudi segera mengambil bantal untuk mengganjal pantat Rani agar semakin menjadi naik keatas. Lalu Rudi menempatkan penisnya tepat di lobang pantat Rani, sedikit mengangah lobang tersebut dalam pandangan mata Rudi.

Rudi: Apa udah ada yang pernah masukin mah?? Kok kayak kebuka gitu??

Rani: Ih Papah apaan sih,, nggak ada dong!!! Mana mau mama gituin!!! Sama Papa aja Mama belum mau!! Malam ini mama persembahin buat papa deh sayang, sebagai tanda kita udah baikan ya pa??

Sebenarnya lobang pantat Rani tersebut telah cukup sering dimasukkan jari oleh Rudi, tetapi untuk dimasukkan penisnya Rani selalu menolak dengan alasan sakit dan tidak nyaman. Perkataan Rudi yang mengatakan bahwa lobangnya tersebut sedikit terbuka tentu membuat Rani menjadi sedikit khawatir, karena kemarin dengan cukup intens abdul berusaha memasukkan penis yang besar ke dalam lubang tersebut.

Walaupun usahanya tersebut gagal, namun Rani sempat merasakan kepala penis laki-laki tersebut berhasil sedikit tertanam disana.

Rani: Kasih pelicin dong Pa!!

Ucap Rani memerintahkan Rudi, mendengar permintaan dari istrinya tersebut rudi langsung mengambil pelicin yang ia disimpan di dalam lemari.

Rani yang melihat suaminya kini telah tampak kembali ceria dan bergairah, kini merasa amat Senang Hatinya karena perubahan pada suaminya tersebut. Ditambah lagi kini suaminya yang tampak begitu menuruti apa yang ia inginkan, setelah dirinya mengatakan bersedia mempersembahkan lobang pantatnya kepada suaminya. Kini tampak diperlihatkan Rani suaminya yang Tengah melumuri Batang penisnya dengan pelumas yang tadi dimaksudkan oleh Rani, tampak sangat mengkilap penis suaminya di pandangan Rani saat ini.

Kini suaminya telah berjongkok kembali mengambil posisi untuk melakukan penetrasi kepada Rani, rani merasakan penis suaminya telah tepat menempel di lobang pantatnya. Menyadari hal tersebut rani kini semakin melebarkan pahanya, agar akses suaminya semakin leluasa menerobos masuk ke bagian yang selama ini diimpikan oleh suaminya tersebut.

Rani: Mulai teken Pah tapi pelan-pelan ya,,!!

Rudi: Kayak malam pertama ya mah?? Pantat mama nih gede sih,, mangkanya papa nafsu banget sama yang satu ini!! Papa teken ya??

Rani: Iya pelan Pah.. Aww diemin dulu pah.

Rani tampak kembali kesakitan ketika suaminya penisnya untuk masuk ke dalam lubang pantatnya tersebut.

Rudi: Harus pakai jari dulu ini mah, harus dibiasain dulu.

Rani: Bebas deh terserah papa,, pokoknya malam ini Mama nurut dan ngangkang aja!!

Mendengar ucapan istrinya tersebut tampak kini Rudi semakin merasa senang karena istrinya yang tampak memenuhi segala keinginannya malam ini, rani hanya pasrah saja saat Rudi mengobok-ngobok lobang pantatnya tersebut menggunakan jari. Bahkan saat Rudi memasukkan dua jarinya di sana rani tampak tidak protes sedikitpun, hanya desahan dan erangan yang keluar dari mulut Rani malam itu tetapi gestur tubuhnya tidak menampakan penolakan sedikitpun atas perbuatan Rudi terhadap dirinya.

Setelah dengan bersusah payah dan bercucuran keringat, kini tampak Rudi kembali menekan lobang pantat Rani dengan penisnya. Usahanya tersebut berhasil, kini setengah dari penis Rudi telah tertanam di dalam pantat Rani yang melebarkan pahanya dengan selebar-lebarnya. Lalu Rudi menambahkan lagi pelumas untuk melumuri lobang pantat Rani di tengah kondisi penisnya yang masih tertanam di setengah di dalam lubang pantat Rani, setelah cukup banyak rudi kembali menekan penisnya tersebut hingga akhirnya penis tersebut berhasil masuk ke dalam lobang pantat Rani sepenuhnya.

Rani: Aw papa,, akhirnya berhasil juga deh!! Hebat kan istrimu pa??

Rudi: Luar biasa sayang!! Papa jadi makin sayang.

Kini Rudi tampak sangat menikmati jepitan lobang pantat istrinya untuk pertama kali bagi dirinya, telah lama ia sangat hal tersebut terjadi tetapi baru malam ini semuanya dapat terwujud. Hal tersebut membuat Rudi merasa sangat kegirangan, karena kini dia melihat ekspresi istrinya yang tampak meringis tetapi tampak menikmati juga genjotan yang dilakukan di lobang tersebut. Bayangan Rudi saat itu mungkin beginilah ekspresi istrinya ketika mendapat sodokan dari penis yang lebih besar dari miliknya, tayangkan ekspresi wajah istrinya tersebut rudi menjadi semakin merasa bergairah dan akibatnya dirinya merasa ingin segera mencapai puncak orgasmenya. Tetapi Rudi masih berusaha untuk lebih lama menikmati sensasi jepitan lobang pantat istrinya tersebut.


Rudi merasa tidak ingin semua ini berakhir begitu cepat, istrinya masih ingin berlama-lama merasakan jepitan padat pada batang penisnya. Rudi saat itu merasa bahwa jepitan lobang pantat istrinya lebih terasa jika dibandingkan dengan jepitan vaginanya. Hal yang sama juga dirasakan oleh Rani, saat menerima sodokan dari suaminya pada lubang pantat tersebut. Rani jadi teringat begitulah rasanya saat dia disodok oleh penis besar milik Abdur.

"Mungkin kayak gini lah rasanya ya Pah,, kalau mama disodok penis yang lebih besar lagi dan panjang dari punya papa?? "

Ucap Rani yang saat itu menggoda suaminya.

Mendengar ucapan dari Rani tersebut, kini Rudi merasa tidak kuasa lagi Manahan spermanya yang telah di ujung kepala penisnya. Rudi kini mencabut penisnya dari lobang pantat istrinya, lalu ia tancapkan penisnya tersebut kembali ke vagina istrinya. Selanjutnya Rudi semakin mempercepat genjotannya pada vagina Rani, kemudian tak lama berselang ia mengeram dan menekan penis yang lebih dalam. Lalu kini muncrat sperma Rudi di dalam vagina Rani, rudi terkapar lemah setelahnya merasa sangat puas dengan sensasi bercinta yang ia dapatkan malam ini dari istrinya. Setelah percintaan yang mereka lakukan malam ini, tak henti-hentinya Rudi selalu memuji istrinya.

Rudi merasa sangat senang puas sekali akan servis dari istrinya malam ini, terutama karena telah dipenuhi keinginan yang selama ini dari istrinya. Setelah cukup lama berbincang-bincang kini pasangan suami istri tersebut beranjak tertidur, setelah hubungan suami istri yang begitu menggairahkan malam ini, tampak Rani tidur dengan memeluk suaminya dalam posisi sama-sama telanjang bulat. Rani merasa cukup lega, karena kini hubungan mereka telah lebih membaik. Artinya usaha Rani memenuhi semua fantasi suaminya malam ini tidaklah menjadi sia-sia, walaupun tentu tidak semua hal ia ceritakan kepada suaminya.

Sementara itu bagi Rudi semenjak malam itu ia telah mendengar Pengakuan dari istrinya tersebut, kini setiap ada kesempatan Rudi selalu memanfaatkan untuk menyetubuhi istrinya. Rudi merasa ketagihan untuk terus memasukkan penisnya di dalam lubang pantat istrinya, Rani pun juga merasa mulai nyaman dengan penetrasi di lobang pantatnya tersebut. Perubahan di dalam diri Rudi yang paling nyata adalah Kini dirinya merasa semakin bergairah terhadap istrinya, terlebih kini dirinya telah merasakan kenikmatan baru dari tubuh molek istrinya tersebut. Setiap menyetubuhi Rani, Rudi selalu meminta Rani menceritakan tentang kenikmatan penis laki-laki lain yang telah berhasil mengobok-obok vaginanya dan juga selalu meminta untuk memasukkan penisnya kembali di dalam lubang pantat istrinya. Hal tersebut seakan menjadi stimulus pembangkit gairah yang sangat ampuh bagi Rudi, dan Rani pun merasa senang karena kini tampak suaminya mulai mampu menerima keadaan dirinya yang sekarang.


Sempat terpikir di dalam diri Rani untuk mengakui jujur tentang semua hal yang telah ia lakukan di belakang suaminya, tetapi Rani belum ingin mengakuinya saat ini. Dirinya takut hal tersebut malah menjadi permasalahan yang nantinya akan membuat hubungan mereka kembali renggang, tetapi Rani berkomitmen jika suatu saat nanti dirinya akan melakukan hal tersebut bersama laki-laki lain kembali. Rani akan menceritakan dan meminta izin kepada Rudi terlebih dahulu, sebelum dia melakukan hal tersebut bersama laki-laki lain.

Sepakat dengan hal tersebut rudi meminta Rani untuk merekam suara dari setiap hubungan yang terjadi antara Rani bersama laki-laki lain, kini yang diketahui oleh Rudi. Rani hanya pernah bersetubuh bersama Ari dan juga Pak Sugeng, tanpa tahu bahwa istrinya telah lebih dari itu melakukannya bersama laki-laki lain. Untuk hubungan Rani bersama pak Sugeng, tentu Rudi dapat memantaunya dari monitor CCTV yang ia pasang di dalam kamar dan ruang tamu mereka, malah kini tanpa sepengetahuan istrinya rudi menambahkan kembali satu CCTV di depan kamar mereka yang dapat mengakses hingga ke ruangan di depan televisi. Sementara untuk hubungan istrinya dengan Ari, rudi memiliki akses yang sangat terbatas untuk mengetahuinya.

Hal tersebut ditekankan oleh Rudi kepada Rani agar benar-benar jujur mengakuinya hubungan yang ia lakukan bersama dengan ari ataupun Pak Sugeng, walaupun kini Rani belum mengetahui tindakan Rudi yang memasang CCTV di kamar mereka tersebut.

Tetapi saat itu Rani berkomitmen untuk selalu mengatakan dengan jujur jika dirinya akan kembali diperlakukan mesum oleh pak Sugeng ataupun Ari, tetapi sudah satu minggu belakangan ini tidak sekalipun Rudi menangkap gelagat aneh dari istrinya. Hingga tiba pada suatu malam pada saat Rudi Tengah bekerja pada shift malamnya, saat itu Ia mendapat telepon dari Rani yang mengabarkan bahwasanya Pak Sugeng meminta untuk berkunjung ke rumah mereka malam itu. Seakan telah mengetahui maksud dan tujuan Pak Sugeng ingin berkunjung tersebut, rudi sontak langsung mengecek CCTV rumah mereka.

Saat itu tampak di pandangan Rudi tidak ada kejadian apapun di rumah mereka, rudi hanya menemukan istrinya yang tengah berbaring sambil Bermain handphone di atas kasur. Mengingat waktuku yang telah menunjukkan tengah malam lewat, rudi sedikit bertanya-tanya kenapa istrinya bisa terbangun sampai larut malam begini.

Rupanya benar pada malam itu istrinya meminta izin terlebih dahulu kepada Rudi, tentang kunjungan yang akan kembali dilakukan oleh Pak Sugeng di rumah mereka malam ini. Rudi merasa deg-degan ketika mendengar kabar tersebut dari istrinya, dirinya merasa sangat penasaran untuk kembali melihat istrinya disetubuhi oleh laki-laki lain.


Sementara itu Pak Sugeng yang selama beberapa minggu terakhir ini telah berhasil menikmati tubuh montok wanita idamannya tersebut, akhir-akhir ini dirinya merasa sudah semakin tidak tahan untuk mengendalikan gairahnya tersebut. Dirinya selalu terbayang akan tubuh Rani yang begitu menggairahkan tersebut, vaginanya yang montok, pantatnya yang bulat, payudara Rani yang besar, putingnya yang mengeras dan belum lagi desahan serta perbuatan liar rani ketika telah di Puncak kenikmatannya. Semua itu semakin membuat pikiran Pak Sugeng lepas dari kontrol dirinya, Membayangkan hal tersebut akhirnya dengan sedikit nekat pak Sugeng berusaha kembali untuk memintanya dari Rani dalam kondisi tengah malam begini.


Malam itu pak Sugeng Tengah melaksanakan jadwal ronda biasa ia lakukan tentu Ini merupakan kesempatan bagi Pak Sugeng untuk bisa kembali menikmati tubuh Rani, tanpa harus memikirkan alasan untuk keluar rumah dalam waktu yang lama dan pulang larut malam kepada istrinya. Tampak malam ini pak Sugeng bersama bapak-bapak yang lain tengah duduk di dalam pos ronda, Cuaca yang malam itu terasa amat sangat dingin membuat bapak-bapak tersebut berusaha menutupi diri mereka dengan sarung yang mereka bawa. Memang terasa sangat dingin sekali hawa malam itu yang baru saja diguyur hujan, hal tersebut akibatnya membawa pikiran dan akal Pak Sugeng untuk kembali bisa menikmati tubuh untuk wanita idamannya tersebut. Ditambah lagi tentu saja Pak Sugeng mengetahui, bahwasanya kini suami Rani Tengah bekerja pada shift malam. Ini merupakan kesempatan bagi Pak Sugeng untuk mendapatkan kenikmatan tersebut kembali dari Rani, usahanya tersebut ditunjukkan dengan semenjak tadi Pak Sugeng selalu memegang handphonenya terus-terusan menelpon Rani.


Beberapa kali pak sugeng melakukan panggilan namun tidak pernah dijawab oleh Rani, hingga akhirnya pak Sugeng mendapatkan chat dari perempuan tersebut. Rani menanyakan tentang keperluan Pak Sugeng menelponnya malam-malam begini, dengan sangat yakin dan lantang pak Sugeng mengatakan bahwa dirinya kini menginginkan hal tersebut kembali dari Rani. Rani yang saat itu merasa sangat malas dan ngantuk sekali, tidak begitu menanggapi balasan chat dari Pak Sugeng tersebut. Tapi karena merasa terganggu dengan telepon Pak Sugeng yang terus-terusan kepada dirinya, akhirnya Rani bangun dari posisinya kini dan mengiyakan permintaan dari Pak Sugeng tersebut.

Terlebih dahulu sesuai dengan kesepakatan terhadap suaminya, kini Rani menyempatkan untuk mengabari suaminya tentang permintaan Pak Sugeng tersebut kepada dirinya. Rani melakukan hal tersebut karena sejujurnya ia mengetahui kemungkinan suaminya memasang kamera pengintai di rumah mereka.

Karena dengan sangat detail suaminya mampu mencercah dirinya tentang hubungan yang ia lakukan bersama Pak Sugeng, tetapi saat melakukan penggambaran terhadap hubungannya bersama Ari. Suaminya tidak terlalu detail menceritakan hal tersebut, dari situ Rani berkesimpulan bahwa kini dirinya Tengah diawasi oleh suaminya. Lagi pula kini Rani merasa cukup puas dengan hasil dari terwujudnya fantasi suaminya tersebut, dirinya merasa hubungan mereka dalam berumah tangga semakin erat dan juga gairah suaminya yang semakin meningkat terhadap dirinya. Walau bagaimanapun tidak dapat dipungkiri oleh Rani, dirinya akan merasakan kurang belaian jika suaminya terus mencuekkan dirinya.

Sementara itu pak Sugeng yang mendapatkan jawaban dari rani tersebut, kini tampak sumringah dan kegirangan. Karena sebentar lagi dirinya akan kembali menikmati sensasi bercinta bersama binor montok tersebut, tetapi Pak Sugeng memiliki sedikit kendala untuk meninggalkan pos ronda tersebut. Tampak Pak Slamet yang kini duduk disebelahnya, terus berusaha mengajaknya mengobrol tentang berbagai hal.

Hal itulah yang membuat Pak Sugeng merasa harus mencari alasan agar bisa meninggalkan Pak Slamet di sana, pak Sugeng ingin beralasan patroli malam itu. Tetapi jika Tengah berpatroli biasanya Pak Slamet selalu ikut bersama Pak Sugeng dan juga akan ditemani oleh satu rekan mereka yang lainnya juga, memikirkan hal tersebut pak Sugeng akhirnya mengambil kesimpulan. Lebih baik ini dirinya mengajak Pak Slamet saja daripada harus mengajak salah satu di antara mereka di sana untuk mengunjungi rumah Rani, lagi pula kondisi kedekatan Pak Slamet dan juga Pak Sugeng sejak dahulu lainnya kedekatan Rani dan juga Desi. Keduanya adalah sohib banget dan juga telah saling mengetahui kebiasaan satu sama lainnya, bahkan tak jarang keduanya membahas hal mesum tentang diri Rani kala Tengah berdua saja. Pertimbangan tersebutlah yang membuat Pak Sugeng akhirnya memutuskan untuk mengajak Pak Slamet ikut bersamanya, merasa bulat dengan keputusannya kini Pak Sugeng kembali mengabarkan kepada Rani tentang rencananya tersebut.


Rani yang terkejut Mendengar hal tersebut, sontak menolak mentah-mentah Apa yang diucapkan oleh Pak Sugeng. Dirinya merasa sangat tidak masuk akal tentang apa yang diucapkan oleh pak Sugeng tersebut kepada dirinya, rani menjadi semakin khawatir tentang hubungannya bersama Pak Sugeng mungkin telah diketahui oleh orang lain. Merasa khawatir dengan hal tersebut akhirnya Rani mengabarkan kepada suaminya tentang batalnya kunjungan Pak Sugeng tersebut di rumah mereka. Rudi sempat mempertanyakan hal tersebut kepada Rani tentang tidak jadinya Pak Sugeng mengunjungi rumah mereka malam ini rani menjelaskan kepada Rudi tentang keinginan yang diminta oleh Pak Sugeng untuk mengajak Pak Slamet berkunjung bersamanya.


Merasakan hal yang sama, rudi sangat terkejut mendengarkan penuturan dari istrinya tersebut. Tentang bagaimana malam ini pak Sugeng akan mengajak Pak Slamet untuk menyetubuhi istrinya, saat itu Rudi melarang Rani agar jangan sampai menerima kehadiran keduanya di rumah mereka. Rudi Tahu betul tentang kelakuan mesum kedua bapak-bapak tersebut terhadap perempuan, belum lagi Rudi beberapa kali pernah mencuri dengar komentar kedua laki-laki tua mesum tersebut tubuh istrinya. Jika sekarang mereka mendapatkan kesempatan tersebut pastilah keduanya akan sangat antusias akan apa yang mereka dapatkan malam ini, rudi merasa semakin gamang dengan pikirannya. Tetapi di satu sisi Rudi merasa mulai bangkit gairahnya membayangkan tubuh molek istrinya digarap oleh kedua laki-laki tua yang dikenalnya tersebut, rudi mulai memikirkan tentang betapa erotisnya pemandangan yang akan ia lihat jika hal tersebut benar-benar terjadi. Pastilah Pak Sugeng dan juga Pak Slamet akan sangat puas menggumuli tubuh montok istrinya, dan pasti istrinya tersebut akan kewalahan dan merintih kenikmatan karena mesum dari kedua laki-laki tersebut.

Selang beberapa saat kemudian, rudi kembali menelpon Rani dan meminta agar Rani memenuhi keinginan Pak Sugeng tersebut. Rani yang mendengar penuturan dari suaminya tersebut merasa sangat terkejut mendengarkan perubahan keputusan yang diberikan suaminya secara tiba-tiba , kini suaminya meminta dan seakan memaksa agar Rani memenuhi keinginan Pak Sugeng tersebut. Selanjutnya Rudi berpesan agar Rani tetap menelpon dirinya sembari keduanya menikmati tubuh montok istrinya, rudi ingin mendengarkan percakapan dan desahan istrinya ketika melayani dua laki-laki tersebut secara langsung. Rani yang merasa terus ditekan oleh suaminya, kini akhirnya mengiyakan apa yang diminta oleh suaminya. Rani berpikiran mungkin ini akan semakin menambah gairah mereka nantinya, jika hal tersebut benar-benar terjadi malam ini.

Walaupun sebenarnya didalam diri Rani juga merasa bergairah akan bayangan kembali disetubuhi oleh dua laki-laki sekaligus, tetapi Rani sedikit ragu untuk memenuhi permintaan suaminya malam ini. Karena Rani sadar tentu suaminya akan memantau semua kegiatannya tersebut, kemarin dirinya disetubuhi oleh dua laki-laki muda tanpa sepengetahuan suaminya.


Sekarang dirinya akan kembali disetubuhi oleh dua laki-laki, walaupun laki-laki tersebut telah berumur tetapi hal tersebut cukup mampu membawa Rani bangkit gairahnya membayangkan hal tersebut benar-benar terjadi. Setelah mencapai kesepakatan dengan suaminya, kini Rani mengabarkan kepada Pak Sugeng bahwasanya ia menunggu kehadiran mereka di rumahnya.


Pak Sugeng yang sempat putus asa karena malam ini bakal tidak jadi menikmati tubuh molek Rani, kini seakan bersorak gembira dalam hatinya karena sebentar lagi akan menikmati kembali tubuh montok wanita tersebut kembali. Walaupun kemungkinan dirinya akan membagi kenikmatan tersebut bersama dengan Pak Slamet juga, oh tidak masalah baginya karena Pak Slamet sendiri adalah tergolong sohibnya Pak Sugeng. Dengan bersemangat dan sedikit tergesa-gesa, saat itu pak Sugeng langsung beralasan mengajak Pak Slamet untuk berpatroli.

Pak Sugeng: Ayo Pak kita patroli dulu kita keliling-keliling,, daripada ngantuk di sini!!

Ucap pak Sugeng kepada Pak Slamet.

Pak Slamet: Ya udah ayo pak,, dingin juga begini kok. Lama-lama duduk di sini pada ketiduran deh kayaknya.

Jawab Pak Slamet seakan gayung bersambut, menerima ajakan Pak Sugeng.


Sementara yang lainnya mendengar ajakan dari Pak Sugeng tersebut tampak sedikit menunjukkan rasa malasnya, saat itu Pak Slamet menawarkan agar yang lainnya untuk ikut mereka juga. Tetapi ajakan dari Pak Slamet tersebut dihiraukan saja oleh bapak-bapak yang lainnya, melihat situasi sesuai dengan apa yang ia harapkan dengan cepat Pak Sugeng langsung memotong obrolan Pak Slamet dan Mengatakan agar mereka pergi berdua saja. Kini tanpa keduanya mulai berjalan meninggalkan pos ronda tersebut dan melakukan patroli ala Pak Sugeng.

Di tengah perjalanan mereka yang saat itu memang berkeliling sejenak, pak Sugeng mengutarakan maksud dan tujuannya sebenarnya yang hanya beralasan mengajak Pak selamat untuk berpatroli. Pak Sugeng menjelaskan maksud dan tujuannya kepada Pak Slamet, untuk mengunjungi rumah wanita yang sama-sama mereka idamkan yaitu Rani. Pak Slamet yang mendengarkan penuturan tidak masuk akal dari Pak Sugeng tersebut, kini tertawa terbahak-bahak karena menurutnya pak Sugeng sudah tidak waras.

Pak Slamet: Nafsu sih nafsu sama istri orang pak Sugeng,, tapi kamu yang masuk akal juga lah.

Pak Sugeng: Kamu itu udah diajak enak, pake acara ngatain orang lagi. Ini aku beneran!! Nggak main-main.!!

Balas Pak Sugeng dengan nada tingginya seolah-olah menunjukkan kemarahan kepada Pak Slamet.

Sebenarnya saat itu Pak Sugeng merasa tidak ingin memperpanjang perdebatan di antara mereka, karena sudah dari tadi Pak Slamet terus mencercah dirinya dengan omongan-omongan yang mengatakan Pak pak Sugeng berhalusinasi dan berkhayal terlalu tinggi. Merasa muak dengan hal tersebut, Kini pak Sugeng mulai menunjukkan bukti chat yang di kirimkan Rani kepada dirinya.

Pak Slamet yang awalnya tidak percaya, kini nampak sangat terkejut saat melihat isi chat yang ditunjukkan oleh Pak Sugeng. Terlebih saat chat Pak Sugeng tersebut dibalas oleh si pengirim, saat itu pak Slamet melihat rani yang mengirimkan foto payudaranya kepada Pak Sugeng.

Pak Sugeng: Tuh percaya kan kamu!! Udah dikirimin nenen tuh. Hahaha... Jadi makin nggak sabar pengen ngenyotin.

Pak Slamet: Itu beneran Mbak Rani?? Kamu udah pernah nidurin dia?? Atau jangan-jangan kamu menyamarkan nama kontaknya aja nih??

Pak Sugeng: Ya udahlah,, makanya sekarang dia Kangen Lagi Sama ini. Nanti kamu buktiin di sana aja deh.

Ucap pak Sugeng sambil menunjuk penis saya yang telah mengeras.

Pak Slamet: Ah setan kamu geng!! Kenapa baru ngajak sekarang?? Emang mbak Rani mau digituin?? Kamu bayar berapa??

Pak Sugeng: Emang kamu pikir mbak Rani cewek apaan?? Pakai mau dibayar segala!! Semua itu karena keahlian met!! Kamu harus tahu keahlian aku dalam menaklukan wanita.. Hehehe.. Yang paling menggiurkan di sini aja udah aku taklukin, apalagi yang lain'!!


Pak Slamet: Coba lihat lagi dong fotonya tadi geng!! Beneran itu nenennya Mbak Rani?? Gede banget putingnya geng!! Sesuailah sama payudaranya yang Emang gede.


Pak Sugeng: Udah keras tuh kayaknya putingnya Mbak Rani,, masih ingat aku kalau belum keras harusnya nggak segede itu kok!!


Pak Slamet: Kamu nggak lagi bohongin aku kan geng?? Awas aja kamu, kalau berani-beraninya ngerjain aku!!


Pak Sugeng: Kalau beneran gimana?? Kamu bayarin aku rokok seminggu ya?? Nggak akan rugi juga itu,, udah dikasih enak sama Mbak Rani nanti kok. Ulekan pantatnya met,,, yakin aku bisa lmoncrot itu kontol kecilmu.. Hahaha


Pak Slamet: Ah gila kamu geng,,, jangankan ulekannya, lihatnya Tiap hari aja yang nggak telanjang aku udah ketar-ketir bukan main. Apalagi kalau sampai di ulekk kayak katamu itu,, 2 minggu lah rokokmu aku bayarin kalau emang beneran!!


Pak Sugeng: Pegang omonganmu ya Met?? Ya udah ayo kita ke sana,!!

Ucap pak Sugeng dengan sangat yakin.


Kini keduanya tampak berjalan menuju ke arah rumah Rani, di tengah perjalanan Pak Slamet tampak kegirangan dan terus ingin dipertunjukkan foto nenen yang dikirimkan Rani kepada Pak sugeng. Bahkan dirinya meminta Pak Sugeng untuk meneruskan foto tersebut kepada dirinya, tetapi dengan sok lagakya pak Sugeng mengatakan bahwa hal tersebut adalah privasi dan tidak boleh disebarluaskan. Mendengarkan hal tersebut pak Slamet sampai ingin menjitak kepala Pak Sugeng, yang seolah-olah memiliki hubungan sangat spesial dengan Rani sampai-sampai harus menjaga privasi segala.


Sementara itu Rani yang kini telah bersiap di dalam rumah mereka terlebih dahulu mengecek keadaan anaknya, tampak saat itu kedua anaknya telah tertidur dan aman baginya untuk menerima kehadiran Pak Sugeng bersama Pak Slamet di rumah mereka. Terakhir Rani memastikan menelpon kembali suaminya Rudi untuk menanyakan tentang keseriusan suaminya terhadap apa yang sebentar lagi akan ia lakukan, jawaban yang diterima oleh Rani saat itu masih tidak berubah. Suaminya ingin Rani melayani kedua laki-laki tersebut malam ini di rumah mereka, sambil kembali Rudi mengingatkan agar telepon mereka saat ini jangan dimatikan.


Sementara Rudi yang saat itu mendengar kabar dari istrinya, bahwa kini Pak Sugeng bersama Pak Slamet tengah berada dijalan menuju rumah mereka. Dengan cepat Rudi langsung mensplit layar hp-nya untuk membuka 2 aplikasi secara bersamaan. Sementara panggilan bersama istrinya tetap berlangsung, kini Rudi membuka aplikasi kamera CCTV yang ia pasang di rumah mereka. Setelah membuka kamera CCTV tersebut kini tampak dalam pandangan Rudi, istrinya Tengah duduk di sofa ruang tamu rumah mereka dan sepertinya Tengah menunggu kehadiran Pak Sugeng bersama Pak Slamet di sana.

Pov Rudi:

Malam itu aku melihat istriku yang kini duduk di atas sofa ruang tamu rumah kami, tampak dalam pandanganku istriku mengenakan pakaian tidur yang lumayan seksi melekat pada tubuhnya.

Memang tidak terlalu terbuka pakaian yang ia kenakan malam itu tetapi tentu itu cukup mampu membangkitkan gairah kedua bapak-bapak yang akan mengunjungi rumah kami malam ini, ditambah lagi tentunya tidak pernah mereka melihat istriku seterbuka ini ketika berada di luar rumah. Kecuali Pak Sugeng, tentunya dirinya telah melihat tubuh telanjang Istriku. Tetapi rasanya tubuh molek Istriku itu akan menjadi sesuatu yang selalu menggairahkan bagi Pak Sugeng juga.

Hingga beberapa saat kemudian dari sambungan telepon yang kini tengah berlangsung aku mendengar ketukan pada pintu depan rumah kami, istriku kemudian beranjak dari posisinya dan membukakan pintu rumah kami..


"Waah seger banget sih Mbak rani malam ini,, gila mett,,, montok banget kan mbak Rani kalau di rumah gini..?? Tuh Mbak Pak Slamet nggak percaya loh kalau yang kirim foto nenen tadi itu Mbak.!! Jadi katanya dia nggak mau ikut masuk ke dalam, dan mau jagain di luar aja katanya "

Ada-ada aja ulah pak sugeng kampret!!!
Masa pak slamet disuruh nungguin diluar..wkwkkw
Masih banyak kegilaan pak sugeng mengerjai pak slamet yang begitu kegirangan karena malam ini bisa mewujudkan hasrat terpendamnya. Hahaha
Tungguin update selanjutnya ya suhu.hehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd