Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

LANJUTAN CERITA ISTRIKU DAN ASSETNYA.


Dalam penjelasan tersebut Rani mengatakan setelah ini mereka akan dengan tiba-tiba dan begitu cepat segera keluar dari kamar ini, kemudian setelah berada di luar sana pak Dedi diminta oleh Rani untuk segera mendekat dan menelanjangi tubuh Desi sepenuhnya di depan televisi.


Selanjutnya Rani meminta pak Dedi langsung menjilati vagina Desi dengan ganas dan liarnya agar Desi menjadi benar-benar terkejut karenanya, sementara itu rani akan memegangi dan membentangkan kedua tangan Desi naik ke atas. Lalu selanjutnya mereka berdua akan memberikan rangsangan yang sangat Intens kepada tubuh Desi, rani mengatakan kepada Pak Dedi selagi Pak Dedi menjilati vaginanya nanti rani akan meremasi dan menyerang payudara Desi yang terpampang di hadapannya nanti. Seterusnya Rani menjelaskan kepada Pak Dedi agar jangan memberikan jeda waktu kepada Desi untuk beristirahat, dan Rani meminta Pak Dedi untuk tidak memperdulikan semua apa yang diminta oleh Desi. Termasuk jika Desi meminta untuk menghentikan perbuatan mereka tersebut.


Saat itu Rani benar-benar berencana untuk balik mengerjai Desi habis-habisan, dia ingin sahabatnya tersebut merasa mendapatkan pelajaran atas apa yang telah direncanakan terhadap dirinya kini. Pak Dedi yang mendengarkan hal tersebut sangat bergairah sekali karenanya, karena ini tentu saja akan menjadi sensasi bercinta yang baru lagi bagi dirinya. Belum lagi kini ia mendapatkan hal tersebut hari kedua ibu muda yang bertubuh molek, montok dan cantik serta Anggun layaknya Rani dan Desi. Dan tentunya dirinya lah yang akan di untungkan dengan rencana mereka tersebut, baik rencana yang dibuat Rani ataupun Desi tentu dirinya tetap akan berperan sebagai pejantan satu-satunya disana.


Saat itu Pak Dedi sebenarnya masih merasa gemas dengan tubuh telanjang Rani yang kini berada di dekatnya, dan ditambah lagi kini Dirinya belum mencapai puncak kenikmatan. Gairah terhadap kemolekan tubuh Rani sebenarnya masih ingin ia menuntaskan kenikmatan ini berdua saja bersama Rani terlebih dahulu, tetapi karena di luar sana ada sosok Desi akhirnya Pak Dedi menahan gairahnya tersebut. Dan sedikit saja ia kini kembali mengecup dan sedikit meremas payudara Rani.

Rani: Udah nanti aja pak,, nanti bakal saya kasih lagi deh!! Sekarang kita fokus ke Desi dulu ya.. Oke??

Pak Dedi: Sebenarnya masih pengen sama Mbak aja sih berdua,,, tapi karena ini permintaan Mbak Rani. Okelah akan saya penuhin!!

Rani: Iyalah harus dipenuhi dong permintaan saya,, biar besok-besok Kalau ada maunya dan minta sama saya,, bisa saya penuhin juga.. Hihihi.

Mendengarkan janji nakal dari Rani tersebut, pak Dedi makin merasa sangat gemas dengan sosok Rani kini.

Rasanya Pak Dedi sangat itu semakin tidak tahan saja untuk kembali melanjutkan percintaannya bersama Rani di dalam kamar tersebut, pak dedi benar-benar telah dibuat mabuk Kepayang Sekarang ini karena ulah Rani kepada dirinya tersebut. Pak Dedi merasa godaan yang datang dari sosok Rani tersebut, seakan-akan sebuah godaan yang begitu menantang tetapi sangat Natural sekali diucapkan oleh sosok Rani. Setelah merasa cukup matang dengan rencana yang mereka buat, kini tampak rani mengajak Pak Dedi untuk segera keluar kamar. Mereka saat ini tampak akan keluar kamar bersama dengan kondisi telanjang bulat, dan kini sepertinya sudah sangat siap untuk memberikan pelajaran kepada Desi yang telah menunggu di depan televisi.

Saat mereka telah berada di depan pintu kamar dan bersiap untuk keluar setelahnya, kini Rani sempat berhenti sejenak dan meminta pak dedi untuk keluar sendirian saja terlebih dahulu. Rani mengatakan kepada Pak dedi agar Pak dedi memulai semuanya lebih dahulu saja bersama desi, dan rani akan menyusul saat moment yang ia perhitungkan sudah pas nantinya. Rani menginstruksikan agar Pak dedi menelanjangi desi terlebih dahulu di depan sana, Rani saat ini ingin semuanya berjalan senatural mungkin terlebih dahulu.

Dirinya tidak ingin Desi akan terkejut dengan manuver perubahan rencana yang kini ia rencanakan bersama Pak dedi, Rani juga mengingatkan jika nantinya Desi menanyakan keberadaan dirinya sekarang!! Agar Pak dedi mengatakan saja bahwa rani di dalam kamar sana tengah menangis, karena terkejut dengan apa yang mereka lakukan kepada dirinya. Akhirnya Rani memutuskan untuk menginstrusikan pak dedi keluar kamar terlebih dahulu, sementara dirinya akan terus memantau situasi selanjutnya.

Pak dedi saat itu tampak menuruti saja serta mengikuti apa yang di pinta oleh rani kepadanya, dengan menganggukan kepalanya kini pak dedi beranjak keluar kamar dan segera mendekat ke arah desi. Setelah kehadirannya disana semakin dekat dengan sosok desi, tampak kehadirannya itu telah disadari oleh Desi.

Desi: Ehh kok,,?? Bapak disini??

Ucap desi kaget dengan kehadiran pak Dedi yang kini telah berada di dekatnya.

Pak Dedi: Iya mbak,, soalnya mbak Rani ngambek dan nangis di dalem sana, jadi saya tinggalkan dia sendiri.

Desi: Hahhh??? Bapak kasar ya sama dia??!!!

Desi tampak sedikit emosi dan marah kepada Pak Dedi.

Sementara rani yang Mendengar hal tersebut dari dalam kamar merasa cukup senang, karena Pak Dedi telah mengikuti apa yang dirinya instruksikan tadi. Tetapi beberapa saat setelah itu, rani tampak sedikit terharu dengan ekspresi yang ditujukan oleh sahabatnya Desi. Saat itu tampak oleh Rani, desi yang begitu marah setelah mendengar pengakuan dari Pak Dedi bahwa kini dirinya Tengah menangis dalam kamar.


"Ternyata desi begitu memperdulikan aku "


Rani menyadari bahwasanya di balik semua kelakuan mesum sahabatnya tersebut, ternyata tingkat kepedulian desi terhadap dirinya masih begitu tinggi.

Kini Rani melihat pak Dedi yang mulai melancarkan aksi serangannya terhadap tubuh Desi, desi yang tampak Tengah merajuk tersebut. Kini tubuhnya mulai dicumbu oleh Pak Dedi, dan juga tampak di penglihatan Rani kini Desi mulai menyambut cumbuan dari Pak Dedi tersebut. Tampak oleh Rani saat ini tubuh Pak Dedi yang telah polos tersebut, kini melakukan hal yang sama terhadap tubuh Desi. Keduanya telah sama-sama telanjang bulat saat ini, mereka tampak berbaring di atas kasur di depan televisi, kini pak dedi tanpa terlalu banyak memberikan rangsangan pada desi telah memasukkan penisnya secara penuh kedalam vagina desi.

Rani yang awalnya ingin mengerjai desi, kini tampak mengurungkan niatnya dan kembali berbaring di ranjang kamar tersebut. Samar-samar dirinya mendengar desahan dan lenguhan dari keduanya yang kini tengah bercinta di ruang tamu, suara yang cukup mampu memancing gairahnya untuk kembali bangkit. Tetapi kiki rani hanya berfokus memikirkan sesuatu yang tampak begitu serius dirinya pikirkan, entah apakah pokok pikirannya tersebut. Jelasnya saat ini Rani hanya berdiam diri dan tampak berbaring telanjang sambil termenung, cukup lama dirinya dalam posisi tersebut. Hingga kini tampak Desi dan juga Pak Dedi tampak dihadapannya berada dimuara pintu kamar, kedatangan keduanya hanya disambut oleh senyuman oleh rani.

Desi: Kamu gak apa-apa bestie??

Ucap desi mengkhawatirkan rani.

Rani: kalian kenapa sih pake jalan berdua sambil telanjang gitu?? porno banget ihh!!

Ucap rani sambil sedikit tersenyum mengejek keduanya.

Ucap rani sambil sedikit tersenyum mengejek keduanya.

Pak Dedi yang saat itu merasa sangat kebingungan tentang sebuah rencana yang tadi diungkapkan Rani kepada dirinya, tetapi kini tampak Rani tidak menjalankan sesuai dengan apa yang diinstruksikannya kepada Pak Dedi. Semua yang berjalan saat ini sungguh di luar rencana dari kedua wanita tersebut, baik Desi maupun Rani kini sama-sama tidak memperdulikan tentang berjalannya rencana awal mereka. Desi merasa bersalah setelah mendengar pernyataan dari pak dedi yang mengatakan Rani menangis karena di jebak oleh nya tadi, sedangkan rani merasa terharu ternyata di balik semua rencana mesum desi kepada dirinya nyatanya desi masih sangat mengkhawatirkan dirinya juga. Perasaan tersebutlah yang membuat keduanya kini sudah melupakan rencana mereka masing-masing, kini tampak kedua perempuan tersebut saling bertatapan dan menertawakan kelakuan mereka masing-masing.

Kondisi di dalam kamar tersebut menjadi cukup awkard pada saat itu, lalu perlahan mencair ketika rani mengakui kepada desi bahwasanya dirinya sebelum ini pun sudah pernah melakukan hal ini bersama Pak dedi. Desi semakin terkejut setelah rani menjelaskan bahwa mereka juga melakukannya di tempat ini, sementara itu pak Dedi yang mendengar pengakuan rabi tersebut dibuat tak kalah terkejut. Terlebih saat itu rani menceritakan semuanya secara detail kepada desi, awalnya desi tidak langsung percaya atas pengakuan rani tersebut. Desi masih mengira kalau Rani hanya berusaha menggoda dirinya kembali, tetapi ketika pak dedi juga mengakui hal yang sama kepada desi dan diakhiri dengan pembuktian langsung dari keduanya. Saat itu Rani dan pak dedi menunjukan kedakatan yang pernah terjadi diantara mereka dengan sebuah ciuman bibir mesra dihadapan desi secacar langsung, desi yang melihat hal tersebut dihadapannya secara langsung merasa mulai mempercayai apa yang di tuturkan oleh keduanya barusan.


"ihhhh...kalian ternyata"

Ucap desi sedikit merajuk.


Rani: Udah gak usah ngambek gitu bestie, cuman sekali itu aja kok, sama tadi udah sekali juga barusan sebelum sama kamu. Tapi gak sampai tuntas kok bebeb kamu sama aku.

"Ayo tuntansin bertiga"

Ajak pak dedi kepada keduanya.

Ajakan tersbut langsung disambut girang oleh Desi dan kini ia berusaha menggoda Rani, tetapi tampak rani menampakan muka serius kepada keduanya. Dengan tegas Rani mengatakan tidak ingin melakukan hal tersebut lagi, apalagi kalau sampai dilakukan bertiga begini. Menurut Rani itu adalah hal yang kini sangat tabu baginya, dan dia tidak ingin dirinya di perlakuan begitu.

"Kalau kalian mau tuntasin,, biar pak Dedi sama Desi aja ya, gak usah sama saya juga pak"

Ucap rani sambil tersenyum simpul.

"Kalau sama dua laki-laki aku pasti layaknya Ratu, tapi kalau dua perempuan satu laki-laki itu artinya aku kayak pelayan dong. Pemuas!!“

Pemikiran tersebut sempat dipikirkan begitu keras oleh Rani ketika ada dirinya sendirian di dalam kamar, sementara Desi dan Pak Dedi pada saat itu Tengah bercinta di depan televisi di dalam kontrakan tersebut. Mendengar pernyataan dari Rani tersebut tentu saja Pak Dedi merasa kecewa, walau bagaimanapun pak Dedi merasa belum puas untuk menikmati tubuh Rani kembali hari ini. Meskipun tadi waktu bersama Desi dirinya telah mencapai puncak kenikmatan dan mengeluarkan sperma yang di dalam vagina Desi, tetapi tetap saja bayang-bayang akan kebinalan Rani saat bercinta masih menghantui pikiran Pak Dedi saat ini.


Pak Dedi berusaha untuk membujuk Rani agar mau melayani dirinya kembali bersama Desi tentunya, tetapi tampaknya Rani benar-benar kekeh akan pendiriannya. Dirinya membiarkan saja saat Pak Dedi melakukan belaian nakal pada tubuh telanjangnya di balik selimut yang ia gunakan, tetapi pada saat Pak Dedi ingin melakukan penetrasi terhadap vaginanya. Tampak Rani dengan tegas menolaknya dan mengatakan tidak ingin melakukan hal tersebut sekarang ini, hal yang sama juga ungkapkan oleh Desi pada saat itu mengatakan sudah cukup lelah jika Pak Dedi sekarang memintanya untuk melayani dirinya kembali.

Akhirnya setelah mencapai puncak negosiasi terakhir, kedua wanita tersebut sepakat untuk membuat Pak Dedi keluar dengan mulut mereka saja.


Saat itu Rani berbaring bersebelahan bersama Pak Dedi sementara Pak Dedi kini menghisap puting payudara Rani, pada bagian bawah tubuhnya tampak Desi yang kini tengah mengulum pada batang besar milik Pak Dedi. Sesekali Desi mencolek belahan vagina Rani yang tampak merekah karena sedikit basah juga terangsang oleh hisapan pak Dedi pada payudaranya, berkali-kali juga Rani berusaha menghentikan sentuhan nakal dari tangan Desi tersebut. Hingga tiba pada saatnya Desi meminta Rani bergantian untuk mengulum penis Pak Dedi, dengan sedikit malas kini Rani beranjak dari posisi berbaringnya. Selanjutnya posisi itu digantikan oleh Desi untuk dicumbui dirinya Oleh Pak Dedi.

Ketika Rani telah mengambil posisi untuk mengulum penis Pak Dedi dirinya melihat penis Pak Dedi tersebut yang tampak basah dan mengkilat karena air liur Desi, melihat hal tersebut Rani seakan semakin ragu untuk melakukannya. Rani hanya mengocok saja penis Pak Dedi yang tampak berdiri tegak di depan wajahnya, karena merasa permainan ini harus segera dituntaskan. Rani mencoba mengambil inisiatif lain, kemudian Ia berjongkok di hadapan Pak Dedi lalu kini ia menyelipkan penis Pak Dedi di tengah belahan payudaranya.

"Basah banget sih,, air liurnya Desi semua.!! Diginiin aja ya Pak!! "

Ucap Rani kepada Pak Dedi.

"Duh mentang-mentang nenennya gede nih,, jadi bisa nyelip itu kontol panjang di sana,,hihiiii "


Ucap Desi menggoda Rani.


Tampak Rani hanya tersenyum menanggapi ucapan Desi tersebut, dirinya kini fokus menjepitkan penis Pak Dedi pada belahan payudaranya. Sesekali Rani menyentuh batang Pak Dedi tersebut dengan puting susunya, Rani mmengaduh kegelian sendiri ketika puting susunya beradu sentuhan dengan kepala penis Pak Dedi. Selanjutnya dengan gemas ia buka belahan lubang kencing Pak Dedi, kemudian ia tekankan putingnya di sana. Hal tersebut membuat Pak Dedi merasa merinding sekaligus sangat menikmati perlakuan Rani tersebut, pak Dedi sampai mengangkat pantatnya karena merasa ngilu diperlakukan Rani demikian. Rani yang melihat kondisi tersebut, kini meyakini bahwasanya mungkin Pak Dedi akan segera mencapai puncak orgasmenya. Kembali Rani mengocok dengan cepat penis milik Pak Dedi tersebut dengan tangannya, sambil dia remas-remas buah zakar milik Pak Dedi. Melihat bagian tersebut belum terkena serangan dari mulut Desi, kini Rani mulai berpikir untuk memberikan sentuhan mulutnya di bagian itu. Dengan cepat ia mengambil posisi berjongkok kembali, sehingga penis Pak Dedi kini tepat di hadapan wajahnya.


"Eeemmmhhhh...spoooochhhh....mmmmhhhh...liickkk..."

Guman Rani saat mulutnya melumat habis buah zakar milik Pak Dedi, sambil tangannya terus mengocok dengan kencang penis pak Dedi yang besar itu. Akibatnya kini Pak Dedi semakin meracau dan melepaskan hisapannya pada payudara Desi, kini Pak Dedi memegangi kedua kepala Rani dengan pinggulnya berusaha menghantar-hentakkan seperti gerakan Tengah menggenjot.

"Mbak please pakai mulut dong,, saya udah mau sampai "

Pinta Pak Dedi kepada Rani.

Tetapi sepertinya Rani tidak ingin memenuhi permintaan Pak Dedi tersebut, kini Rani malah berganti posisi dan mengambil posisi semakin fokus di depan penis Pak Dedi. Ia memberikan kocokan semakin Intens pada batang milik Pak Dedi tersebut, lalu dibarengi dengan Desi yang kini mulai menyedot di puting milik Pak Dedi. Tak lama berselang maka akan sampailah ini Pak Dedi pada puncaknya, penis Pak Dedi tersebut berkedut-kedut menandakan akan memuntahkan isinya saat itu juga. Rani yang menyadari hal tersebut, kini kembali menjepitkan batang milik Pak Dedi tersebut pada belahan payudaranya. Desi yang kini melihat langsung hal tersebut, merasa melihat pemandangan yang amat sangat erotis.


Payudara sahabatnya yang sangat montok tersebut kini seakan melahap habis batang Pak Dedi yang besar dan panjang, desi merasa takjub melihat payudara Rani yang mampu mengcover besarnya batang milik Pak Dedi tersebut.

Sementara itu Rani meludahi batang Pak Dedi yang kini menyelip pada kedua belahan payudaranya, sambil ia menjulurkan lidahnya semakin menggoda Pak Dedi agar segera memuncratkan spermanya. Perlakuan dari Rani tersebut sungguh membuat Desi bergetar hatinya, tak terkecuali Pak Dedi yang juga merasakan dan melihat langsung kelakuan Nakal Rani tersebut. Pak dedi merasa gemas akan perbuatan sahabatnya tersebut, akhirnya Desi dengan tiba-tiba dan cukup keras mendorong badan Rani hingga terguling terlentang di atas kasur. Lalu dengan cepat Desi menyerang dan menghisap puting payudara Rani, perlakuan tersebut disambut oleh tindakan Pak Dedi selanjutnya. Seakan kembali pada rencana awal mereka kini Pak Dedi langsung mengambil posisi membentangkan lebar kedua paha Rani, dengan sangat bernafsu Pak Dedi menancapkan penisnya menerobos masuk kedalam vagina Rani.


Genjotan Pak Dedi yang telah di ujung Puncak kenikmatannya tersebut kini terjadi tidak beraturan dan dilakukan dengan sangat cepat, akibatnya kini payudara Rani yang berada di dalam mulut Desi berguncang-guncang dengan brutal. Hingga kini Desi menahan kedua payudara tersebut dengan telapak tangannya, perlakuan keduanya tersebut membuat Rani sedikit kewalahan berusaha menghentikan kelakuan keduanya. Rani menggeliatkan badannya berusaha untuk menghentikan perbuatan dan juga Pak Dedi, tetapi ia semakin tidak kuasa menahan semuanya ketika mulut Pak Dedi juga mendarat pada puting susu sebelah kirinya. Kini kedua susu Rani dijilati oleh Desi bersama Pak Dedi, terkadang mereka menghisap bahkan berusaha menelan puting Rani karena merasa gemas. Vagina Rani semakin basah karena perlakuan tersebut, akhirnya karena juga merasa menikmati perlakuan tersebut rani hanya membentangkan pasrah kedua tangannya ke atas menikmati rangsangan yang diberikan oleh kedua orang tersebut pada tubuhnya.


Saat dirinya Tengah menikmati genjotan Pak Dedi pada vaginanya dan juga hisapan mulut dari kedua pada payudaranya, Rani merasakan penis Pak Dedi yang kembali berkedut-kedut dan sepertinya akan memuncratkan spermanya di dalam vagina Rani. Dirinya Sempat ingin protes kepada Pak Dedi karena terlalu cepat mengekuarkan spermanya, sedangkan dirinya merasa masih ingin menikmati sodokan dari Pak Dedi tersebut. Tetapi karena rasa gengsinya, Rani hanya terdiam dan tergolek pasrah ketika Pak Dedi telah memuncratkan spermanya didalam vagina Rani.


Berakhirlah sudah percintaan mereka pada sore hari tersebut, banyak hal yang mereka bicarakan setelah proses percintaan tersebut berakhir. Mereka membahas berbagai macam hal, mulai awal mula hubungan Desi bersama pak Dedi dan sebaliknya. Sampai Pak Dedi yang request di depan desi bahwa dirinya ingin bercinta dengan Rani suatu saat di rumah Rani, hal tersebut menurut Pak Dedi akan mereka lakukan ketika mas Rudi pergi bekerja pada malam harinya.


"Sama kayak Mbak Desi gitu loh mbak Rani,,, kami sering kok bercinta di rumahnya Mbak Desi kalau lagi Ada Kesempatan. Hehehe "

Tutur Pak Dedi menjelaskan kepada Rani.


Rani yang mendengarkan pernyataan dari Pak Dedi tersebut tidak mengiyakan ataupun menolak ajakan dari Pak Dedi tersebut, dirinya hanya menggeleng-gelengkan kepala mendengarkan pengakuan sekaligus ajakan mesum dari Pak Dedi tersebut. Hal gilanya lagi desi yang mendengar ucapan dari Pak Dedi tersebut, ini berusaha memprovokasi Rani agar memenuhi permintaan dari Pak Dedi. Tetapi tetap saja saat itu Rani tidak memberikan jawaban apapun kepada Pak Dedi.


Akhirnya kini mereka semua Beranjak Pergi Meninggalkan rumah kontrakan tersebut, pak Dedi pulang seorang diri sementara Rani dan juga Desi pulang dengan menggunakan kendaraan umum. Hingga kini tibalah Rani di rumah mereka, saat itu kehadirannya telah disambut oleh keluarganya di rumah. Rani yang tadi sempat membelikan oleh-oleh bersama Desi untuk anak-anaknya, langsung disambut antusias oleh-oleh yang ia bawakan tersebut oleh anak-anaknya. Sementara kini suaminya Rudi masih menampakan rasa marahnya kepada Rani, rani menyadari hal tersebut dan berusaha memaklumi semua perlakuan suaminya kepada dirinya.

Tiba pada malam harinya sarani berada di kamar berdua bersama suaminya, rani yang saat ini telah merasa sedikit tenang terhadap permasalahan yang kini mereka hadapi. Berusaha mengalah dan mengajak suaminya untuk membicarakan lebih jauh permasalahan yang tengah mereka hadapi, rani meminta maaf dan mengakui kesalahan yang telah Ia perbuat dalam kehidupan rumah tangga mereka. Tanpa diminta oleh Rudi, rani menceritakan bagaimana semuanya berawal. Dirinya menceritakan sejak kejadian awal bagaimana dirinya bisa setubuhi oleh Pak Sugeng, dan bagaimana dirinya juga bisa disetubuhi oleh Ari. Malam itu Rani menjelaskan semuanya kepada Rudi, sementara itu Rudi tampaknya masih belum bisa menerima kenyataan yang kini terjadi terhadap istrinya.

Rudi membayangkan tubuh istrinya yang montok dan bahenol itu dan selama ini selalu ia banggakan, kini telah dinikmati oleh laki-laki lain di belakang dirinya. Walaupun sebenarnya Rudi memang menginginkan hal tersebut dalam Fantasi bercintanya, tetapi ketika telah mengetahui hal tersebut benar-benar terjadi. Entah kenapa Rudi merasa belum siap menerima semua kenyataan telah terjadi tersebut, walaupun secara jujur dirinya mengakui sangat terangsang dan juga begitu bergairah mendengarkan penuturan dari istrinya tersebut.



Malam itu Rani berusaha menggoda Rudi agar malam ini mau menyetubuhi dirinya, rani berprinsip seberat apapun permasalahan rumah tangga antara suami istri. Akan dapat diselesaikan dengan nikmatnya bersetubuh di atas ranjang, maka dari itu malam ini Rani berusaha untuk memberikan service terbaik terhadap suaminya. Tentu modal yang dimiliki Rani telah lebih dari cukup, tanpa diketahui oleh suaminya telah banyak pengalaman yang ia dapatkan Selama perjalanan dinas 5 hari terakhir. Menikmati penis dua laki-laki muda, mengocok dua penis tersebut secara bersamaan, melakukan adegan threesome yang selama ini selalu minta oleh suaminya, menikmati penis besar dan panjang yang mampu menyodok hingga ke dasar rahimnya, mendogy pantat montok dan bulat milik Rani sambil mulut Rani mengulum penis di dalamnya. Semua itu telah dirasakan oleh Rani dalam 5 hari terakhir, tentu semua telah menjadi modal yang cukup bagi Rani untuk menaklukkan suaminya hingga terkapar di puncak kenikmatan.

Semua usaha ini tersebut nyatanya malam ini tidak sia-sia, kini tampak suaminya dengan antusias Tengah menggenjot Rani dalam posisi doggy style sambil membahas kelakuan nakal istrinya dengan laki-laki lain.

Rani: Papa tau kan mama ini perempuan kayak gimana?? Dari semenjak pacaran mama nggak pernah tuh aneh-aneh sama laki-laki, dulu cuman satu aja sih mantan Mama yang pernah Nenen sama mama. Lagian papa juga udah tahu kan gimana ceritanya, dan penis laki-laki pertama yang Mama lihat itu kan juga punya papa. Mama baru mau nurutin keinginan papa setelah kita tunangan kan?? Papa minta Mama buat kulumin penis papa?? Walaupun nenen mama dulunya udah abis Papa kenyotin terus waktu pacaran, akibatnya jadi gede gini deh nenen mama.


Rudi: Iya Papa tahu kok, tapi kan mama liar banget kalau kita lagi bercinta kayak gini. Dan Papa tahu Mama tuh kadang nggak puas kan??


Rani: Mama juga nggak sadar sih Pa, dengan perubahan itu!! Mama tuh semenjak udah 35 tahun ke atas gini, perasaan jadi makin mesum deh. Iya sih mama jujur kalau akhir-akhir ini tuh mama sering merasa kurang puas sama papa, tapi bukan itu alasan mama mau cobain batang laki-laki lain!!


Rudi: Udah itu nggak usah dibahas ya mah,, yang penting sekarang mama jujur deh tentang semua yang udah Mama lakuin. Papa suka kok mama nakal gitu sebenarnya, tapi papa nggak suka kalau Mama nggak jujur aja sih!!

Ucap Rudi sambil terus menggenjot vagina Rani dalam posisi doggy style.

" beda nggak sih mah Rasanya dimasukin penis papa sama penis laki-laki lain?? "

Ucap Rudi yang kini tengah mendogy istrinya semakin kencang.


Rani: Ya beda dong Papa,, bentuknya aja beda...ahhhhssstt... Terus Pah!!


Rudi: Mama suka??

Rani: Suka dong Papa,, bukannya itu fantasi Papa selama ini??


Rudi: Mama bisa bedakan nikmatnya penis ari atau Pak Sugeng??

Rani: Semuanya enak papa,, beda-beda semua rasanya...ahhhh... Mama jadi kebayang..duhhh... Parah deh ini Pah!!


Rudi: Mama siap kalau dimasukin dua penis?? Di pantat sama vagina mama??

Rani: Iya mau Pah,, sambil Mama Sepong satunya!!


Rudi: Jadi 3 dong mah?? Emang kuat mama??

Rani: Aghhhh..... Papa pelan-pelan dong...uhhhh!!
Mama kuat Kuat aja dong Pa!! Kan tinggal ngangkang doang!!

Rudi: Ganti posisi deh Mah!!

Ucap Rudi sambil mencabut penisnya dari dalam vagina Rani, saat itu Rudi merasakan akan segera mencapai puncak kenikmatannya. Tentu semua itu karena penuturan Rani yang selama ini belum pernah ia dengar sebegitu liarnya keluar dari mulut istrinya, sekarang dengan mendengar langsung penuturan dari istrinya tersebut.



Penasaran dengan prosesi percintaan Rani & Rudi malam itu??
Tungguin ane share spoilernya di grup nanti malam!!
Rare banget lahh!! Karena baru dibikin tadi malam sama "Rudi & Rani".
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd