Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

LANJUTAN CERITA PREMIUM ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE.


Sementara Aldo sibuk menghisap di kedua payudara Desi Dalam posisi duduk, pemandangan disana kini terlihat desi yang begitu menikmati perlakuan kedua pemuda tersebut terhadap tubuhnya. Desi merasakan saat itu vaginanya mulai dibelai-belai juga oleh Aldo, sesaat kemudian ia merasa tubuhnya seperti ingin dibaringkan oleh Aldo.

Desi hanya mengikuti saja gerakan yang dibuat oleh Aldo terhadap tubuhnya, sambil kini ia tetap berciuman dengan Abdur. Sesaat kemudian Desi merasakan penis Aldo yang telah berada di depan liang vaginanya, dengan sedikit dorongan dari Aldo batang tersebut kini telah melesat masuk ke dalam vagina Desi. Sementara itu Abdur yang sejak awal belum mencapai klimaksnya sama sekali kini ia mulai meminta kepada Desi untuk memasukkan penisnya ke dalam mulut Desi, hal tersebut juga disambut baik oleh Desi. Desi merasa sangat bergairah saat melihat batang Abdur yang tampak besar berurat dan panjang tersebut, kini terpampang nyata di depan wajahnya kembali.

Terjadilah saat ini tubuh Desi yang tengah digenjot vaginanya oleh aldo sementara mulutnya diisi oleh penis milik Abdur, cukup lama mereka dalam posisi tersebut sampai pada waktunya Aldo meminta untuk berganti posisi. Tetapi hal tersebut ditahan oleh Abdur, kini tampak Abdur ingin bergantian untuk memasukkan penisnya ke dalam vagina Desi. Saat itu Abdur meminta Desi untuk menungging, setelah siap dalam posisi tersebut kini Abdur mulai menggantikan posisi Aldo untuk memasukkan penisnya ke vagina Desi. Dengan sedikit pasrah tapi tidak rela akhirnya Aldo mengalah dan kini ia hanya mengambil posisi di depan wajah Desi menggantikan posisi Abdur sebelumnya.


"Udah mau sampai nih aku beb,, keluarin di mulut kamu ya?? "

Ucap Aldo kepada Desi.


Desi hanya menganggukkan kepalanya saat mendengarkan Aldo mengucapkan hal tersebut.


Sementara pada bagian belakang tubuhnya, kini Desi merasakan pantatnya dinaikkan sedikit lebih tinggi oleh Abdur. Kemudian setelah itu desi merasakan kembali panjang dan mentoknya penis Abdur tersebut di dalam vaginanya.

"Abdur pelan-pelan dong,, gede banget punya kamu tuh tau nggak sihh,, memek aku gak setebal memek besti aku itu loh!!!"

Protes Desi kepada Abdur.


Tetapi tampaknya Abdur tidak memperdulikan hal tersebut lagi, kini ia terlihat mulai mengenjot desi dengan ritme yang sangat cepat dalam posisi menungging. Prosesi tersebut kini mulai ditonton secara langsung oleh Rani, saat itu Rani melihat sahabatnya Desi tersebut tampak tengah menikmati dua batang penis laki-laki bersamanya. Satu berada di dalam mulut yang satu lagi Tengah menusuk-nusuk vaginanya, tampak oleh Rani desi yang begitu sangat menikmati prosesi tersebut. Sehingga secara nalurinya rani mulai merasa terpancing untuk merasakan hal yang sama dengan Apa yang dirasakan Desi kini, sebenarnya dirinya tentu saja masih cukup kuat jika harus disetubuhi selanjutnya oleh kedua laki-laki tersebut secara bersamaan. Tetapi tadinya ia hanya terkejut saja karena mendapatkan perlakuan yang selama ini belum pernah ya rasakan sebelumnya dalam sensasi bercinta, yaitu vaginanya digenjot dan nenennya di jilatin dua orang sekaligus. Sehingga kini ia hanya terus memperhatikan terlebih dahulu apa yang kini tengah dinikmati Desi bersama dua laki-laki tersebut.


Genjotan Abdur pada vagina Desi kini semakin cepat dirasakan olehnya, desi sebenarnya sedikit kewalahan menghadapi situasi tersebut. Terutama kini ia harus melakukan servisnya pada batang milik Aldo juga, desi merasakan kedua batang penis tersebut masuk secara begitu maksimal ke dalam dirinya. Penis Abdur yang menusuk dengan sangat dalam pada vaginanya dan juga pada mulutnya ia merasakan aldo menekan dengan kuat jenisnya untuk masuk lebih jauh ke dalam mulut Desi.


Saat itu aldo merasakan dirinya akan segera klimaks, ia meminta Desi untuk lebih cepat lagi mengulum batang penisnya. Tetapi karena Desi sedikit kewalahan akhirnya Aldo mencabut batang penisnya dari mulut Desi, setelahnya Aldo langsung mengocok sendiri batangnya itu di depan wajah Desi. Setelah Aldo melepaskan penis dari dalam mulutnya kini tampak Desi yang tertunduk menyimpan mukanya di atas sofa, dirinya merasa tidak kuasa menahan genjotan Abdur yang begitu brutal pada dirinya kini. Namun tak lama berselang Aldo menarik dan sedikit menaikkan wajah Desi untuk mendongak ke atas, kemudian Aldo kembali mengocok penisnya dan mengarahkan tepat di wajah Desi.


"Aku keluar Beb....crrrooooottttt....crooootttt...crrrooootttt"

Aldo memuncratkan spermanya tepat di wajah Desi, hingga kini tampak wajah Desi yang belepotan dengan sperma milik Aldo.


Setelah itu Aldo langsung mundur dan duduk pada sofa tersebut, sementara kini Abdur yang melihat wajah Desi penuh dengan sperma. Dirinya berinisiatif untuk membalikkan di dalam posisi terlentang, ia ingin melihat secara langsung wajah wanita itu yang tengah belepotan sperma milik Aldi, sambil ia ingin tetap terus mengenjoti vagina milik Desi.


"
Aduh beb ampun dong...aahhhh"

Ucap Desi saat vaginanya kembali digenjot oleh Abdur.


Abdur merasa sangat bergairah melihat kondisi wajah Desi yang tengah berlepotan sperma tersebut, akibatnya dirinya kini menggenjot dengan brutal dan dengan sangat buas terhadap diri Desi. Mendapatkan perlakuan yang demikian desi merasa sangat kewalahan dan merasa dirinya akan segera mencapai puncak birahinya kini.


"Abdur Mbak mau sampai nih Beb.. Uuuuuhhhh...awwwwww....pelannn dongg"


Pinta Desi kepada Abdur.


"Bareng aja Mbak aku juga mau kok "

Saat itu Abdur merasakan vagina Desi menyedot dengan kuat batang penisnya yang kini berada di dalam sana, akibatnya dirinya kini merasakan juga akan mencapai puncak kenikmatan bercinta bersama Desi.


" Aku keluar Beb,,,aaaggghhhh.....creeeetttttt....creeeeettttt...creeetttt"

Desi telah lebih dahulu mencapai puncak birahinya kini.


"Aku juga Mbak....uuuggghhhh....crrrrrrroooooottttt......crooooottttt....crooootttt"

Abdur memuncratkan spermanya di dalam vagina Desi.


Kini tampak Desi merasa sangat lemas dan masih dalam kondisi dirinya berada di dalam pelukan Abdur, sementara itu rani yang sedari tadi dalam kondisi mengamati perbuatan mesum mereka tersebut. Kini mulai melihat Aldo yang tampak berjalan ke arahnya, kemudian Rani merasakan tubuh telanjangnya dipeluk oleh Aldo.


"Aku mau berdua aja sama Mbak nanti ya??? Boleh dong Mbak! Iya??? "

Bisik Aldo pelan kepada Rani.

Rani hanya tersenyum menanggapi hal tersebut, dan kini tampak Rani juga membalas pelukan dari Aldo tersebut.


"Nanti malam kalian bikin desi jadi kewalahan dulu ya??? dan akhirnya tidur duluan Deh dia, mbak mau ngerasain kayak yang barusan dia rasain juga. Tapi mbak gak mau dia melihatnya lansung kayak tadi "

Rani juga berbisik pelan kepada Aldo.


"Amanlah itu Mbak "


Balas Aldo kegirangan kepada Rani, kemudian kini tampak Aldo yang mencium mesra bibir rani.

"Mainin puting mbak dong Aldo, biar makin gede"

Goda Rani kepada Aldo.

Hanya sebatas itu saja, kagiatan terhenti!!!

Saat ini Semua yang tengah berada di dalam kamar tampak sibuk memulihkan diri mereka masing-masing, Kedua pasangan tersebut tampak saling membelai tubuh pasangannya masing-masing sambil entah apa yang mereka bicarakan kini pada pasangannya tersebut. Desi tampak sibuk membicarakan sesuatu kepada Abdur, sementara Rani kini tampak juga asik berbicara bersama Aldo.


Hal tersebut berlangsung cukup lama, hingga tiba waktunya Desi merasa lapar dan dirinya meminta agar mereka istirahat sejenak dan memesan makanan terlebih dahulu, setelah memesan makanan dan makanan tersebut telah tiba di kamar. Kini tampak mereka mulai menyantap makanan tersebut, setelah sebelumnya mereka sempat mebersihkan diri mereka terlebih dahulu. Ternyata memang benar apa yang dikatakan Abdur kepada Rani, bahwasanya setelah proses percintaan mereka tadi berakhir. Baik abdur maupun Aldo sama-sama mampu bersikap profesional dan tidak sedikitpun menjamah tubuh Desi maupun Rani selanjutnya.


Mereka tampak berlaku normal saja saat prosesi percintaan mereka telah berakhir sebelumnya, mereka tampak berlaku dengan baik dan sopan kepada Desi maupun Rani. Hanya membicarakan soal-soal ringan saja tentang kondisi mereka berdua pada pekerjaannya, dan juga mereka sempat membahas tentang maksud dan tujuan Rani bersama Desi memanggil mereka untuk datang kemari. Kini kedua pasangan tersebut mulai tampak kembali pada pasangan mereka masing-masing, Rani kembali bersama Abdur sementara Desi kini juga telah kembali berdua dengan Aldo.


Mereka tampak asik saling bercerita layaknya pasangan yang sedang dimabuk cinta, sampai tiba pada waktunya mereka kembali memulai aksi selanjutnya. Saat itu tampak Rani yang kini sibuk bercumbu dengan Abdur di atas sofa, sementara Desi kini tengah digenjot oleh Aldo di atas kasur. Desi tampak terlebih dahulu digenjot oleh Aldo, saat itu Desi sedikit merasa bingung dengan kondisi Aldo yang tiba-tiba sangat terburu-buru untuk kembali bercinta dengannya. Aldo mengatakan bahwasanya dirinya ingin kembali menikmati percintaan bersama Desi, sementara Rani yang melihat hal tersebut kini tampak tersenyum puas. Karena Aldo melakukan apa yang ia pinta tadi sesuai dengan rencananya, sementara itu kini Rani tampak hanya dipijat saja payudaranya oleh Abdur sambil mereka terus saling memberikan
Cumbuan dan stimulus rangsangan pada tubuh pasangan masing-masing.


Pijatan abdur pada payudara Rani kini tampak mereka lakukan dengan lebih rileks, saat itu Rani yang tengah dipijat payudaranya oleh Abdur tampak kini tangannya begitu juga aktif sambil mengocok penis Abdur. Dan sesekali Rani yang kini tengah berada di dalam pelukan Abdur tampak menciumi, menjilat serta menghisap puting susu milk Abdur. Akhirnya karena merasa tidak cukup kuat menahan rangsangan pada dirinya, dan juga karena melihat kondisi Rani yang kini tampak mulai rileks kepada dirinya. Abdur merasa tidak tahan untuk mulai kembali mengenjot tubuh Rani.


"Sambil masukin ya mbak?? Tenang aja aku tetap mijit kok"

Ucap Abdur kepada Rani.

Rani: Yakin bisa tetap fokus nih kamu??

Abdur: Bisa dong,, kan nanti malam bakal dapat yang spesial dari Mbak. Sama Aldo juga kan??

Rani: Ya udah, tapi kamu jangan sampai keluar dulu ya.??

Abdur: Iya Aman kok Mbak.


Setelah itu Abdur langsung membaringkan tubuh Rani dan ingin segera memasukkan penisnya ke dalam vagina Rani.


Namun tindakan Abdur tersebut ditahan oleh Rani.


Rani: ehhhh....Jangan kayak gini dong.!!

Abdur: Katanya Boleh masukin Mbak,, ya udah sekarang deh ya??

Rani: Iya,, tapi kamu duduk aja dehh sambil senderan di sana.

Ucap Rani sambil menunjuk pada sandaran sofa tersebut.

"Kamu duduk aja biar Mbak yang di atas, mbak bakal atur ritmenya biar kamu nggak Kebablasan. Dan juga bisa lebih fokus dalam posisi itu mijetetin payudaranya mbak!! Iya kan??"

Ucap Rani kepada Abdur.


Setelah mendengar penuturan dari Rani tersebut akhirnya Abdur menuruti yang diminta oleh Rani, kini tampak Rani menaiki tubuh Abdur yang Dalam posisi duduk. Kemudian ia mengarahkan penis Abdur untuk melesat masuk ke dalam vaginanya.


" blessshhhh..."

Dengan sedikit mendudukinya sambil menekan ke bawah, tampaklah kkini vagina Rani menelan panjangnya penis Abdur tersebut.


Rani: ahhhhh...abdurrr...gila sihhh penis kamu, bikin mentok banget!!

Abdur: Tapi suka kan Mbak??

Rani: Banget!!! Hahaha

Abdur: Jadiin aku simpananmu dong Mbak.. Hihihi..

Rani: Hushh kamu ya kalau ngomong suka sembarangan deh,, gini-gini mbak masih mikirin keluarga Kali Abdur.


Abdur: Wow... Benar-benar spek istri idaman banget sih Mbakku ini. Walaupun ganas dan liar banget gini, tetap tetap setia dan selalu mikirin keluarga ya?? Pengen deh punya istri kayak mbak.

Rani: Apa sih yang bikin kamu pengen punya istri kayak Mbak??

Abdur: Body-nya oke, desahanya oke, sama yang paling bikin gak tahan ininya sih aku suka banget. Sama tanda ini nih, tahi lalatnya bikin gak gemes.


Numpang mejeng punya Mbak "Rani" Disini🥰🤣

YTTA!!!

Buat yang udah liat langsung, mulutnya tolong dikunci!!!👹
30978994ca1860382b9582a982f4097b7afe8def.jpg


Ucap Abdur Sambil meremasi payudara Rani sambil menunjuk ke arah tahi lalat yang ada di payudara kirinya.


"Kalau ininya gimana???"

Ucap Rani sambil memberikan ulekan vaginanya pada batang penis Abdur.

Abdur: Wow,,, ternyata binal banget sih!! Enak banget lho ulekan Mbak...aaahhghgghh....uhhhhhh.... oh.... Terusin Mbak"

Rani: Udah dong!! Cukup dulu ya. Disimpan buat nanti malam. Hihihi.

Abdur: Jadi makin nggak sabar deh Mbak!!

Rani: Udah pokoknya nanti kalau si Aldo udah crott tuh sama Desi, kamu langsung gantiin ya?? Bikin dia Sampai lemes!! Inget ya??!!

Abdur: Iya aman aja kok Mbak.

Setelah mengucapkan hal tersebut kini tampak mereka memperhatikan apa yang tengah dilakukan Desi bersama Aldo, tampak di hadapan mereka kini Desi masih digenjot dalam posisi yang sama oleh Aldo. Namun tampaknya Genjotan Aldo tersebut sudah tidak terlalu intens, dalam perhatian Rani dan juga Abdur tampak kini Desi bersama Aldo sibuk berciuman di sela genjotan yang dilakukan oleh Aldo terhadap Desi. Aldo tampak menggenjot dengan pelan tubuh Desi yang kini berada di dalam dekapannya, sambil berciuman tampak juga tangan Aldo membentangkan dengan begitu lebar kedua paha milik Desi.

Abdur: Duh lihat mereka kayak gitu aku Jadi kepengen juga deh Mbak,, aku tuh masih kebayang loh tadi waktu kita enak-enaknya lagi berdua. Eh tahu-tahu mereka berdua masuk!! Jadi ganggu aja.

Rani: Ya udah,,, sini deh Mbak kasih dikit ya!!

Ucap Rani sambil kini ia memberikan ulekan vaginanya kembali terhadap batang penis milik Abdur.

Kemudian Rani dengan caranya yang sangat centil dan manja, sepertinya kini dirinya telah ketularan dengan tingkah pola sahabatnya Desi tersebut. Kini tampak Rani dengan sangat centil dan manja mulai mendekatkan payudaranya ke mulut Abdur.

Rani: Sambil isepin ini dong Beb!!! Hehehe..hh

Abdur: Wah aku dipanggil Beb juga nih,, artinya apa tuh Mbak??

Rani: Lah Tadi katanya pengen kaya mereka juga,, ya udah aku pura-pura jadi Desi deh. Yang suka manggil beb ke kalian.. Hahaha


Abdur: Oh gitu toh maksudnya,, aku kira udah sah nih jadi simpanan Mbak. Hehehe.

Rani: Ih janganlah,,, nggak boleh lhoo Abdur.

Abdur: Bener-bener enak banget loh genjotanmu Mbak...Aaasssh..mbakkkk...Ahhh!!!

Rani: Udah nikmatin aja,,, mbak juga suka kok sama punya kamu. Panjang!!!

"Ahhhhh....gilaaa...Peret banget sih memang memek mbak ini "

Rani: Ih kamu ngomongnya gitu terus deh,, kenapa sih??

Abdur: Emang beneran peret kok Mbak,, aku suka banget!!

Rani: Abdur,, udah dulu ya.?? Dilanjut nanti malam aja deh,, mbak mau nenen sama kamu dong!! Suka deh sama Dada kamu yang berbulu ini. Mbak mau puas-puasin berdua dulu aja, mau ya??

Abdur: Boleh banget kok Mbak,, apa sih yang nggak buat Mbak Rani?? Tapi boleh nanya nggak??

Rani: Nanya apa sih??

Abdur: Habis ini Mbak masih mau ketemu aku lagi nggak?? Soalnya aku pengen kayak berdua aja gitu loh, biar lebih enak aja ngobrol sambil bercintanya. Hehehe

Rani: Lah tadi kan awalnya udah,, awal-awal kan kita Emang berdua aja Abdur!! Gimana sih kamu??

Abdur: Tapi kan awalnya Mbak nggak se Open ini sama aku,, ya kan?? Aku pengen lho mbal kita mesra banget kayak gini. Tapi maunya berdua aja, bisa ya mbak??

Rani: Ih kamu tuh,, bahaya tau nggak kayak gitu tuh!! Nanti ujung-ujungnya baper. Nggak boleh ya Abdur!!

Abdur: Ya udah deh Mbak,, yang penting aku udah Sampein apa yang aku rasain sama mbak.

Rani: Ya udah deh,, bahas ginian yang ada nanti suasananya malah jadi nggak enak. Ayo deh Abdur,, mbak mau main-main sama dada kamu dulu...hihiiii"



Ucap Rani kembali membuat cair suasana diantara keduanya, setelah itu tampak Rani menaiki di atas tubuh Abdur.

Selanjutnya Rani menggesekkan payudaranya pada dada Abdur yang dipenuhi dengan bulu tersebut, bulu-bulu tersebut terasa begitu menggelitik pada puting Rani. Akibatnya ia merasa geli-geli sendiri karena sentuhan tersebut, sesekali ia mengangkat dan menempelkannya kembali puting payudaranya pada bulu-bulu dada Abdur tersebut. Setelah itu kini Rani tampak menindih tubuh Abdur dan ia mulai menghisapi puting susu milik Abdur kembali, sementara itu Abdur kini membalas perlakuan Rani tersebut dengan terus meremas-remas bulatan pantat montok Rani.
Rani.


Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Thanks buat apdetnya, suhu..
Jalan cerita yg ga perlu diragukan lagi. Penulisan yg begitu rapi, membuat mata tidak lelah untuk membaca kata demi kata. Juga kebinalan Rani yg bisa menempatkan diri kapan jadi aktif & kapan pasif. sungguh menjadi perpaduan yg serasi di cerita ini. 👍👍
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd