Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

LANJUTAN CERITA ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE.


Saat itu Istriku mulai menjelaskan, malam itu posisi dirinya Tengah berada di rumah sendirian, karena aku sedang berjaga malam dan juga kedua anak kami yang saat itu yang berada di rumah orang tuaku. Malam itu istriku menjelaskan, mulanya dirinya hanya menanggapi chat dari Pak Sugeng. Karena terus-terusan pak Sugeng menelponnya, jika chat dari Pak Sugeng tersebut tidak dibalas oleh istriku. Akhirnya dengan sedikit terpaksa istriku meladeni chat dari Pak Sugeng tersebut, yang pada akhirnya pak Sugeng mengirimkan gambar kepada istriku. Yaitu gambar penis Pak Sugeng yang dalam keadaan tegang.



Kembali istriku melanjutkan, bahwasanya saat itu ia menantang Pak Sugeng jika Pak Sugeng berani melakukan mengambil foto di depan rumah pak Sugeng saat itu. Maka istriku akan memperbolehkan Pak Sugeng berkunjung ke mari, dan sungguh di luar dugaan istriku pak Sugeng benar-benar melakukannya. Dan menurut istriku dia terpaksa memenuhi tantangan yang telah Ia buat untuk pak Sugeng. Singkat cerita malam itu pak Sugeng benar-benar berkunjung ke rumah kami, dalam keadaan hanya ada istriku seorang diri di rumah kami.



Malam itu istriku mengatakan, pak Sugeng yang melihat dirinya dengan balutan busana tidurnya yang malam itu terlihat sangat menggoda. Begitu tiba di rumah kami pak Sugeng langsung menunjukkan ketertarikannya, terhadap tubuh istriku. Mereka sempat berbicara berbagai macam hal sampai akhirnya pak Sugeng meminta istriku untuk sekedar kembali melakukan hal seperti kemarin. Awalnya istriku menolak dengan alasan hal yang kemarin saja sudah sangat berlebihan bagi istriku, dan kini jika Pak Sugeng meminta ia untuk melakukan hal tersebut lagi. Istriku merasa sangat tidak bisa untuk memenuhinya, tetapi Pak Sugeng beralasan bahwasanya dia sudah benar-benar tidak tahan dan bisa saja melakukan hal yang buruk seperti awalnya saat ia akan memperkosa istriku.



Mempertimbangkan hal tersebut istriku awalnya mengatakan, mereka sempat bernegosiasi untuk menghindari hal tersebut tidak terjadi. Dan akhirnya diperoleh keputusan, pak Sugeng boleh melihat payudara istriku yang katanya sangat menggoda dirinya itu sambil Pak Sugeng mengocok penisnya sampai keluar di hadapan istriku.


Aku yang Mendengar hal itu merasa sangat bergairah karenanya, karena bisa-bisanya istriku memenuhi kemauan mesum dari Pak Sugeng tersebut. Aku merasa istriku benar-benar sangat nakal dengan bersedia memenuhi apa yang diinginkan oleh Pak Sugeng tersebut. Tetapi semua itu masih bisa aku tahan di dalam diriku, aku ingin setidaknya mendengar tentang pengakuan istriku melakukannya bersama Pak Sugeng. Barulah nanti aku akan mendengar cerita selanjutnya, bagaimana bisa istriku melakukannya juga bersama Ari.

Aku meminta istriku kembali melanjutkan ceritanya malam itu, dan dengan sedikit berat hati istriku memenuhinya.


Istriku menceritakan bahwa dalam proses pak Sugeng mengocok penisnya di depan ada banyak langsung pada malam itu, pak Sugeng terus saja menggoda istriku agar berani menyentuhnya sejarah langsung. Bagaimana ceritanya istriku mengatakan ia tidak terlalu ingat, pada akhirnya istriku memenuhi keinginan Pak Sugeng tersebut dan kini tangan istriku beralih mengocok penis milik Pak Sugeng. Tentu saja hal tersebut tidak disia-siakan oleh Pak Sugeng, untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dari tubuh istriku malam itu.


Tangan Pak Sugeng terus bergerilya, menyerang payudara Istriku yang kini masih dalam keadaan terbuka sambil istriku berjongkok di hadapannya. Tampak payudara Istriku yang bergoyang-goyang seirama dengan gerakan tangannya mengocok penis Pak Sugeng, menjadi sasaran nakal tangan Pak Sugeng malam itu. Istriku mengakuinya bahwasanya perbuatan nakal dari tangan Pak Sugeng tersebut, mampu membangkitkan birahinya malam itu. Sehingga secara tidak sadar ia mulai mendesah dan pada akhirnya hal tersebut membuat Pak Sugeng semakin berani berbuat nekat terhadap dirinya.


Istriku mengatakan tanpa ia sadari, dengan cepat Pak Sugeng mengangkat dan mendorong dirinya agar berbaring terlentang di atas sofa di ruang tamu kami. Setelahnya menurut istriku pak Sugeng langsung menyerang ke arah payudaranya, pak Sugeng terus menyerang secara brutal pada bagian itu sampai-sampai istriku melupakan segalanya. Cukup lama hal tersebut berlangsung, hingga pada akhirnya menurut istriku ia merasakan pak Sugeng yang mulai bergerilya pada bagian vaginanya.



Awalnya istriku mengatakan ia menolak perbuatan Pak Sugeng tersebut, tetapi setelah rasakan sentuhan jari Pak Sugeng pada belahan vaginanya. Istriku mengatakan ia seakan Melupakan segalanya, dan istriku dibuat mendesah tidak karuan karenanya. Entah kapan semua itu terjadi istriku mengakui ia tidak menyadarinya, kini ia merasakan penis Pak Sugeng yang telah bersiap untuk masuk ke dalam lubang vaginanya. Istriku mengaku tidak ingat bagaimana proses Pak Sugeng melepaskan celana dalam dari tubuhnya, ia baru menyadari setelah merasakan benda tumpul milik Pak Sugeng yang kini bersiap menyeruak masuk ke dalam vaginanya.



Tentu saja istriku mengakui sempat memohon, agar Pak Sugeng tidak melakukan hal tersebut. Tetapi karena serangan Pak Sugeng yang begitu intens pada payudaranya, istriku mengakui ia tak kuasa lagi menahan gelombang nikmat yang datang pada dirinya tersebut.


Aku yang mendengar hal tersebut, jujur saja merasa sangat bergairah pada saat itu. Bagaimana dengan lihainya pak Sugeng dapat mengetahui titik lemah pada tubuh istriku, yang telah dimainkan dan juga vaginanya diberikan rangsangan. Maka pada saat itu tidak ada hal lain yang bisa dilakukan istriku, selain meminta untuk dituntaskan.



Akhirnya aku meminta istriku menjelaskan dengan detail, bagaimana proses penetrasi itu berlangsung. Dan istriku pun dengan berat hati akhirnya memenuhi keinginanku tersebut, ia bersedia menjelaskan bagaimana proses persetubuhan itu bisa berlangsung



" jadi malam itu Pa, mama tuh udah nggak tahan banget. Nenen mama terus diisepin sama Pak Sugeng, belum lagi itunya loh digesek-gesekin sama punya mama. Kayak dibuat gerakan belah-belah gitu dan sesekali kayak didorong gitu tapi nggak masuk. Jujur aja itu Mama udah nggak tahan Pa, mama jujur ya itu tuh rasanya geli banget dan mama juga ngerasa di bawah sana punya mama udah becek banget"



" mama nggak minta Pak Sugeng buat masukin kan??"



" maafin mama ya pa, kayaknya lebih baik Mama jujur deh. Tapi jangan sampai ini jadi konflik ya Pa?? Anggap semua ini nggak pernah terjadi Mama mohon dan Mama akan ceritakan semuanya jujur ke Papa"


Mendengar ucapan dari istriku tersebut, aku seperti mempertimbangkan segala sesuatunya. Yang jelas saat ini apa yang ada di kepalaku, aku hanya ingin mengetahui karena proses penetrasi tersebut bisa berlangsung. Sehingga aku tidak terlalu memperdulikan tentang semua permintaan istriku, yang jelas saat ini aku hanya akan mengiyakan saja. Apapun yang dikatakan oleh istriku, agar ia dapat memenuhi apa yang aku inginkan darinya.


" mama lanjutin deh"


Jawabku singkat.



" mama minta maaf ya Pa, jadi malam itu mama benar-benar udah nggak tahan dengan semua yang dilakukan Pak Sugeng kepada Mama. Jadi Mama yang minta pak Sugeng buat masukin itunya ke dalam punya mama, mama lebarin paham mama selebar-lebarnya agar dorongan kecil pak Sugeng itu bisa buat masuk itunya ke punya mama"



" berhasil??"

Aku bertanya soalnya sangat penasaran kejadian selanjutnya.



" iya maafin Mama Pa, punya Pak Sugeng akhirnya masuk ke dalam punya mama. Saat itu Mama udah bener-bener nggak sadar. Ditambah lagi begitu punya Pak Sugeng berhasil masuk, dia langsung mendesah dan muji-muji punya mama. Jujur aja, mama malah menjadi makin gairah Pak. Akibatnya Mama ikut mendesah juga, setelah itu papa tahulah kelanjutannya"


" enggak,, papa pengen dengar langsung dari mama"

Ucapku kembali menegaskan kepada istriku.



Dengan berat hati istriku kembali melanjutkan ceritanya.



" ya udah, akhirnya pak Sugeng mulai genjotin mama, sambil nggak lepas tuh mulutnya dari nenen mama. Kayak diisip-isepin terus gitu Pah sambil ia remas-remas. Papa tahu sendiri Mama kalau udah digituin, mama pasti nggak bisa ngontrol lagi. Belum lagi rasanya beda loh Pa sama punya papa, kayaknya punya Pak Sugeng agak bengkok deh. Rasanya tuh kayak beda aja sama punya papa, dan jujur mama ke bawah nikmat karenanya"


Benar-benar Sebuah Pengakuan dari istriku yang membuat aku menjadi sangat bergairah malam itu, akhirnya aku terus kata istriku melanjutkan sampai proses itu selesai.


Selanjutnya istriku menceritakan, bahwasanya Pak Sugeng semakin menjadi-jadi menggenjot dirinya. Bahkan menurut istriku tak lama setelah pak Sugeng berhasil penetrasi terhadap dirinya, istriku mencapai puncak orgasmenya yang pertama. Sehingga hal tersebut membuat Pak Sugeng semakin bersemangat karenanya, itu menurut pengakuan istriku dirinya telah Melupakan segalanya. Yang dirasakan istriku pada saat itu bahasanya malam ini ingin daerahnya dituntaskan oleh Pak Sugeng, dan pada akhirnya istriku memenuhi segala sesuatu yang diminta oleh Pak Sugeng.



Termasuk saat Pak Sugeng meminta istriku untuk berganti gaya, dan mereka sempat berpindah ke ruang tengah tempat kami biasa berkumpul. Istriku mengakui bahwasanya di sana ia yang melakukannya untuk menginjak penis Pak Sugeng, artinya mereka melakukan posisi WOT di sana. Sampai menurut pengakuan istriku istriku kembali mencapai puncak orgasmenya di sana, mereka sempat beristirahat beberapa saat di ruang tengah itu. Sampai akhirnya pak Sugeng kembali membangkitkan gairah istriku, dengan menghisap di payudaranya dan juga mengocok vagina istriku dengan jarinya.



Karena merasa gairahnya yang kembali bangkit, akhirnya istriku menuruti saja pak Sugeng memintanya untuk berpindah ke dalam kamar. Di dalam kamar menurut pengakuan istriku pak Sugeng langsung memintanya, untuk berada dalam posisi menungging dan juga pak Sugeng menggenjot dirinya sambil tangannya terus meremas payudara istriku.




Badanku terasa lemas saat itu, saat mendengar semua pengakuan Jujur dari istriku. Akhirnya aku menemukan jawaban tentang salah satu hal yang tidak aku ketahui aku kan malam itu, karena aku tidak dapat melihat apa yang mereka lakukan di ruang tengah rumah kami melalui kamera yang aku pasang. Untuk kejadian selanjutnya saat mereka berada di dalam kamar, tentu aku mengetahui secara detail. Termasuk pak Sugeng mengeluarkan spermanya di payudara istriku.



Istriku menyelesaikan ceritanya bersama Pak Sugeng malam itu, aku pun tidak banyak berkata-kata lagi setelahnya. Malam itu aku merasa tubuhku terasa lemas walaupun di sisi lain aku merasa bergairah dengan pengakuan yang disampaikan oleh istriku tersebut.



Akhirnya pada malam itu walaupun gairahku sempat bangkit karena mendengar Pengakuan dari istriku, tetapi malam itu aku sama sekali tidak menyentuhnya. Setelah memberikan pengakuan kepada diriku, kini istriku tampak murung dan lebih pendiam. Mungkin saja karena ia merasa begitu bersalah kepadaku dan juga di sisi lain walaupun selalu membayangkan hal tersebut terjadi kepada istriku, kini setelah semuanya benar-benar terjadi aku merasa belum siap menerima semua kenyataan itu. Terlebih setelah mendengar Pengakuan dari istriku beberapa saat lalu, rasanya aku benar-benar tidak siap untuk menjalani segala sesuatunya hingga ke depannya nanti.



Malam itu pun berlalu begitu saja, kami tertidur setelahnya. Setelah aku dan istriku mengucapkan dan mendengarkan sesuatu yang tidak seharusnya terjadi pada kehidupan rumah tangga kami. Malam itu terasa begitu emosional, dan suasana awkard begitu jelas terasa di antara kami. Hal tersebut terus berlangsung hingga esok harinya, pagi-pagi setelah bangun tidur aku langsung pergi menuju ke rumah orang tuaku. Untuk berkumpul dan menjenguk anak-anakku di sana, rasanya saat ini hanya mereka yang menjadi alasan membuat aku untuk tetap bertahan bersama istriku. Hingga hari telah menjelang siang pun tempat ini istriku belum juga menyusul aku untuk datang kemari, mungkin ia juga merasakan hal yang sama seperti aku.


Sampai tiba pada waktu siang hari, saat itu istri Mas Bayu yang sedari awal selalu menanyakan keberadaan istriku kini meminta aku untuk menjemput istriku yang berada di rumah kami. Istri Mas Bayu beralasan ingin belajar kembali memasak puding dari istriku, tetapi karena rasa malas untuk bertemu istriku aku tidak menyanggupinya dan mengatakan agar istri Mas Bayu menjemputnya sendiri saja. Hingga pada saat yang bersamaan tampak Mas Bayu yang sedang ingin keluar untuk membeli rokok menggunakan motor, akhirnya istri Mas Bayu meminta Mas Bayu sekalian untuk mengajak istriku kemari nanti.



Tampak Mas Bayu tidak terlalu keberatan saat istrinya meminta untuk sekalian menjemput istriku, dengan segera mas Bayu berangkat untuk pergi membeli rokok sekalian juga menjemput istriku.


Pov Rani:


Saat itu aku Tengah berbaring lesu di rumah kami, sejak pagi aku belum juga mandi sampai saat ini aku hanya mengenakan handuk yang melilit tubuhku. Begitu malas rasanya aku memulai segala sesuatunya hari ini, aku hanya tiduran dan bermain handphone saja sejak tadi pagi. Sementara suamiku semenjak dari pagi bangun tidur, ia telah pergi menjenguk anak-anakku di rumah ibunya. Sampai tiba pada waktu siang hari seharusnya aku telah berangkat ke sana juga, tetapi rasa malas itu begitu kuat di dalam diriku. Hingga kini bahkan saat telah bersiap untuk mandi dan hanya mengenakan handuk saja, aku masih juga berbaring malas menggunakan handuk di depan televisi.


Sampai beberapa saat kemudian aku mendengar ketukan di depan pintu rumah kami, saat itu aku berpikir mungkin saja suamiku yang datang untuk menjemputku. Karena seharusnya aku telah menyusul ke sana dari pagi, tetapi hal tersebut tidak aku lakukan karena tentu saja aku masih merasa malas. Dengan sedikit rasa malas aku berjalan ke depan pintu, untuk membukakan pintu untuknya. Saat itu begitu saja aku mau buka pintu tanpa melihat Siapa yang datang terlebih dahulu, dan betapa terkejutnya aku setelah membukakan pintu ternyata bukanlah suamiku yang berada di sana. Melainkan Mas Bayu kakak iparku.


Saat itu aku dan Mas Bayu tampak sama-sama terkejut, tentu saja mas Bayu terkejut melihat penampilanku yang hanya menggunakan handuk saja. Sementara aku tentu saja terkejut, karena ternyata bukan suamiku yang datang dan aku menerimanya dalam keadaan seperti ini. Lebih parah lagi Saat itu di balik handuk yang aku gunakan, aku tidak lagi mengenakan bra milikku. Di baliknya aku hanya mengenakan celana dalam saja, itupun celana dalam g-string yang aku gunakan. Karena memang celana dalam ini yang aku gunakan tadi malam berencana untuk memadu cinta dengan mesra bersama suamiku, walaupun semuanya berakhir di luar dugaanku. Suamiku marah besar karena aku telah disetubuhi laki-laki lain.


Belum Hilang Rasa keterkejutanku karena kehadiran Mas Bayu yang tiba-tiba di depan rumah kami, saat itu aku dibuat semakin terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Mas Bayu. Dia tiba-tiba masuk dan menarik tubuhku, dia tutup pintu dan menguncinya. Setelah itu mas Bayu langsung memelukku dan juga menarik handukku, hingga saat itu tubuhku telanjang hanya berbalut kain celana dalam saja. Celana dalam tentu saja tidak mampu menutupi celah vaginaku, yang tampak mengintip jelas di sana. Entah kenapa aku hanya diam saja saat itu, saat Mas Bayu mulai menggerayangi tubuhku. Begitupun dengan Mas Bayu tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya, selain tangannya yang terus indra yang itu buku.


Selain itu aku merasa payudaraku diremas-remas olehnya di arah belakang, sementara bagian bokongku terus diusel-usel oleh Mas Bayu dengan selangkangan bagian depannya. Ia memelintir kuat putingku, dan juga bibirnya terus mencium dan menjilat di Leherku. Lebih parah lagi kini aku merasakan satu tangan Mas Bayu telah mendarat di belahan vaginaku, bukanlah hal yang sulit baginya untuk mendapatkan hal tersebut. Karena memang sekali tarik saja celana dalamku akan tersingkap dari sana, aku sempat menggeliat karena perbuatannya tersebut. Tetapi Mas Bayu tampak sangat menikmati semua perbuatannya buku, bahkan kini aku merasakan dia mulai menarik tubuhku mengikuti dirinya menuju ke ruang tengah rumah kami.



Setibanya di sana mas Bayu langsung menggulingkan tubuhku, aku yang dalam posisi telanjang langsung dibuat berbaring telentang olehnya. Dan kini ia tepat berada di atas tubuhku, mas Bayu langsung menghisapi payudaraku dan satu tangannya kini membelah vagina aku.
Dan itu aku mulai tersadar semua perbuatan yang dilakukan oleh Mas Bayu, hingga akhirnya aku mulai menghentikan semua perbuatannya.


" sudahlah jangan begini mas"

Ucapku sambil memegang kepalanya.


Tampak kini kepala Mas Bayu terus bermain di area payudaraku, dan aku merasakan hisapan Mas Bayu di sana begitu kencang terhadap payudara. Kini Mas Bayu mulai mengalihkan kepalanya menuju bibirku, ia dekatkan bibirnya menuju bibirku dan...


"Cuppphhh"


Mas Bayu mencium bibirku.


" lanjutin yang kemarin ran"

Ucap Mas Bayu setelahnya.


Saat itu entah kenapa aku merasa pasrah saja kata semua perbuatan Mas Bayu terhadap tubuhku, aku merasa begitu Kotor pada diriku saat ini. Ditambah lagi dengan kelakuan suamiku yang tampaknya begitu marah kepadaku, sehingga saat ini aku tidak memikirkan lagi tentang bagaimana kondisi diriku. Melihat aku yang tampak pasrah, kini Mas Bayu semakin aktif mempermainkan tubuhku. Mas Bayu menarik lepas celana dalam yang aku gunakan, dengan tanpa perlawanan yang aku berikan hal tersebut tampak sangat mudah bagi Mas Bayu. Dengan sekejap celana dalam tersebut berhasil lepas dari tubuhku, dan kini tampaklah tubuhku yang telanjang bulat di hadapannya.



Dengan sangat terburu-buru mas Bayu langsung melebarkan kedua pahaku dan ia daratkan kepalanya tepat di atas vaginaku. Pagi-an aku dijilati oleh Mas Bayu, lidahnya membelah bibir vagina ku di bawah sana.


"ahhhhh...ssssttttt...masss"


Hanya itu yang keluar dari mulutku, sehat Mas Bayu melakukan jilatan pada pagi aku.



Terasa olehku lidah Mas Bayu begitu lincah di bawah sana, dan aku mulai mendengar suara kecipak beceknya vaginaku. Terasa sangat liar sekali jilatan Mas Bayu di sana, sampai aku merasakan vagina aku di lumat habis bahkan berusaha ditelan olehnya.


"ooohhsssstttt..."


Lagi-lagi aku hanya bisa mendesah karenanya.



Sampai pada akhirnya aku melihat Mas Bayu melepaskan celana beserta celana dalamnya, tetapi tidak dengan bajunya. Aku sempat menahannya, tetapi tampak tidak begitu serius aku melakukannya.


" sebentar aja dek"


Ucap Mas Bayu kepadaku.



" sepongin dong Dek"

Lanjut Mas Bayu lagi.


Saat itu mas Bayu langsung berbaring di sebelahku sambil ia bergelayut manja di lenganku.


" mau ya ?? "


Bujuk Mas Bayu kepadaku.



Tanpa menunggu persetujuan dariku tempat ini Mas Bayu menempatkan penisnya tepat di depan wajahku, ia tempelkan penisnya tepat di Bibirku. Saat itu aku melihat dengan jelas kenampakan penis Mas Bayu, karena kini penis itu tepat berada di depan wajahku. Tidak terlalu besar dan juga panjang hampir sama bentuknya dengan milik suamiku, bahkan aku merasa sangat mirip sekali. Aku hanya terdiam saat itu tidak memenuhi permintaannya dan juga tidak berusaha untuk melawan, sampai sepertinya mas Bayu menyadari ada yang salah dengan diriku.


" kamu kenapa Dek?? Lagi ada masalah sama Rudi?? "


Aku yang saat itu merasa sangat perlu tempat untuk mencurahkan isi hatiku, merasa terketuk hatiku karena pertanyaan Mas Bayu tersebut. Akibatnya secara spontan aku menganggukan kepala kepadanya.


" kenapa?? Cerita sama Mas yok"

Ucap Mas Bayu sambil menarik penisnya dari depan wajahku.


Dan kini Posisi Mas Bayu menaiki tubuhku dengan sedikit menyamping, ia melingkarkan satu kakinya untuk memeluk tubuh telanjang ku. Sambil ia menopang kepala menghadap ke wajahku, sementara itu satu tangannya mendarat di atas payudaraku.



" mau cerita nggak??"

Lanjut Mas Bayu lagi.



Aku hanya kembali terdiam mendengar pertanyaan dari Mas Bayu tersebut, aku tidak bisa mengatakan apapun saat itu. Aku merasa bingung dengan semua keadaan yang ada pada diriku, tidak mungkin aku menceritakan kepada Mas Bayu tentang kejadian sebenarnya.


Hingga aku merasakan ini Mas Bayu kembali menaiki tubuhku, ia melebarkan pahaku. Mas Bayu menempatkan penisnya tepat di belahan vaginaku, ia ada orang sedikit dan....


"blesssshhhh"

Penis Mas Bayu masuk ke dalam vaginaku dengan sekali dorong saja.


Hal tersebut sangatlah wajar karena memang vagina aku telah becek sebelumnya. Semua itu karena perbuatan Mas Bayu, ia menjilati vaginaku yang membuat aku terangsang dan juga karena keganasan Mas Bayu dengan mulutnya menyerang vaginaku. Mungkin saja saat itu sisa liur Mas Bayu masih tertinggal di sana.


"aaaahhhhh"


Mas Bayu dibuat mendesah karenanya, sementara aku tetap diam tanpa menunjukkan ekspresi apapun.



" biar lebih rileks iya dek, ceritanya sambil gini aja.. Tembem dan enak banget sih,, peret juga"



Komentar Mas Bayu terhadap vaginaku.


Saat itu lagi-lagi aku mendengar kata-kata "peret" terhadap vaginaku, yang mana kata-kata tersebut berhasil membuat aku tersanjung karenanya.



" lanjutin aja Mas"


Jawabku pasrah menanggapi ucapan Mas Bayu kepadaku.



Saat itu aku memejamkan mataku, sambil aku semakin melebarkan kedua pahaku. Kemudian aku angkat kedua tanganku ke atas dan aku lemparkan ke belakang, sehingga kini tampak posisi aku yang begitu pasrah disetubuhi oleh Mas Bayu. Aku mulai merasakan intensitas genjotan Mas Bayu yang bertambah cepat pada vaginaku, dibarengi dengan suara peraduan antara penis dan dan vagina kami yang kini menyatu.


"ahhhh...dekk.. Beruntung sekali adikku Rudi memiliki istri sepertimu. Semua montok dan kencang ini ditambah lagi vaginamu yang tembem dan peret ini. Benar-benar perpaduan yang sempurna"



Aku mendengar Mas Bayu mengucapkan itu terhadap diriku, aku tetap diam saja dan Masih pada posisi aku mengangkang pasrah menerima genjotan Mas Bayu. Sampai pada akhirnya aku merasa tidak tahan juga untuk ikut mendesah bersama Mas Bayu, saat itu payudaraku yang tampak bergoyang-goyang karena Irama genjotan Mas Bayu. Ini diserang oleh Mas Bayu, ia menjilati putingku sambil ia remas ujungnya. Tampak Posisi sekarang ini mas Bayu seperti memerah susuku, seperti ia ingin mengeluarkan air susu dari sana.


"aaahhhhssstttt jangan digituin Mas geli ah"

Ucapku sambil membuka mataku.


Hanya ekspresi meringis yang gini aku tampakkan pada wajahku. Hal tersebut sepertinya semakin membuat Mas Bayu merasa terangsang karenanya, dibuktikan dengan genjotan Mas Bayu yang semakin kencang. Dan juga begitu dalam ia hentakan masuk ke dalam vaginaku.


" gemesin Dek mukamu kayak gitu"


Jawab Mas Bayu sambil mempercepat genjotannya.


"plaaakkkkk....plooookkkk....plakkkkk"


Suara tersebut semakin jelas terdengar tengah rumah kami.



Mas Bayu melakukannya dengan begitu berani menurutku, dia menyetubuhi adik iparnya ini di dalam rumahnya sendiri. Dan begitu beraninya menyetubuhiku di luar kamar seperti ini, di ruang tV rumah kami.


"aaahhhhh....ooohhhwwww... Mas mau keluar Dek"


Ucap Mas Bayu mengagetkanku.


Saat itu aku tidak menyangka mas Bayu akan keluar secepat itu, karena baru beberapa menit saja mas Bayu menggenjot vaginaku. Tetapi aku merasa dia tidak main-main, saat itu aku merasakan penisnya yang mulai berdenyut-denyut di dalam sana dan juga irama goyangannya yang mulai tidak beraturan. Sebagai wanita yang telah paham akan situasi tersebut, aku tahu Mas Bayu sebentar lagi akan benar-benar sampai pada puncaknya.



Aku sempat ingin bangkit untuk menghentikan genjotan Mas Bayu terhadap vagina aku, tetapi entah kenapa malah aku kini memegang pinggul Mas Bayu dan menekannya semakin dalam menusuk vaginaku.


"aaaaahhhhh dekkkk.... Mas keluar"


"crroooott....crrooooooooooooottt..crooooot"


Aku merasakan semburan sperma Mas Bayu di dalam vaginaku.



Tidak terlalu banyak, hanya sedikit yang aku rasakan cairan itu tumpah di dalam vaginaku. Tentunya saat itu aku membandingkan dengan laki-laki terakhir yang telah menyetubuhi diriku, yaitu Pak Dedi. Kini aku kembali teringat akan sosok Pak Dedi, entah kenapa sosok Pak Dedi tersebut seakan memberikan sensasi bercinta yang berbeda terhadap diriku.



Sesaat setelah memuncratkan spermanya di dalam vaginaku, kini Mas Bayu mendekap erat tubuhku. Terasa dengusan nafasnya yang tidak beraturan di telingaku dan juga dengusan suaranya yang sepertinya sangat menikmati mantapnya vaginaku. Aku membiarkan saja mas Bayu menikmati sisa-sisa orgasmenya, sementara aku yang belum mencapai puncak kenikmatan itu merasa tidak terlalu peduli atas apa yang tidak aku dapatkan darinya.


" udah Mas bangun dulu,,, aku mau mandi sekalian bersih-bersih"


Ucapku pasrah sambil sedikit aku mendorong bahunya.


Mas Bayu hanya tersenyum menanggapi perkataanku tersebut, kemudian ia bangkit dari atas tubuhku sampai dengan yang aku pinta


" kalian kenapa sih?? Baik Rudi ataupun kamu, kayaknya lagi sama-sama males banget gitu??"


Kembali Mas bayu mempertanyakan hal tersebut kepadaku.


Menanggapinya aku hanya tersenyum dan menggelengkan kepalaku.



" udah nggak ada apa-apa kok mas,, udah dapat enak kan?? Ya udah balik gih sana nanti dicariin"


Ucapku Seraya bangkit dari posisi berbaring dan sedikit tersenyum kepada Mas Bayu.


Saat aku dalam posisi setengah duduk tersebut, kini Mas Bayu kembali mendaratkan kepalanya di payudaraku.


Mas Bayu: mmmmhhhhh.... Menggairahkan sekali Dek,, sayang kita nggak bisa lama-lama. Padahal kamu belum kan??"


Aku: Udah kok,, enak genjotan Mas Bayu tuh. Aku puas kok.


Mas Bayu: mmmmhhh ,,, tapi Mas belum puas berdua sama kamu begini.


Aku: Udah mas,, pulang dulu aja sana. Ngapain emang tadi kemari??


Mas Bayu: Itu loh disuruh mbakmu buat jemput kamu, awalnya si Rudi yang diminta Tapi dia nggak mau.


Aku: Oh... Emang ada apa Mas??


Mas Bayu: Mau minta diajarin buat puding kayak kemarin loh.


Aku: Ya udah nanti aku ke sana nyusul deh,, mas Bayu duluan aja.


Mas Bayu: Ya udah deh,, tapi mas mau nenen bentar ya.?? Suka banget lihatnya montok dan kenceng gini loh.


Aku: Tadi kan udah,,, cukuplah mas.. Jangan kelewatan nanti malah jadi perkara.


Mas Bayu: Nggak bentar aja kok,, kamu posisi kayak gini aja.



Aku: Ya udah,, nihhh....

Ucapku sambil menyodorkan dan sedikit memajukan payudaraku ke depan.


Hal tersebut membuat Mas Bayu tampak kegirangan, dan tampak senyum mesum di wajahnya.


" kamu emang bener-bener hot dek"

Komentar Mas Bayu.


Kemudian dengan cepat ia mendaratkan bibirnya kembali pada payudaraku, kembali dia hisapi dan Dia remas-remas payudaraku itu. Sampai aku melihat kini penis Mas Bayu kembali tampak menegang, aku pegang penisnya dan sedikit aku dorong tubuhnya hingga dia dalam posisi berbaring telentang saat ini.


" diem aja,, biar cepet balik"

Ucapku seolah menjawab keterkejutan Mas Bayu.


Kini kepalaku mengarah ke arah batang penisnya itu, aku cium kepalanya dan sedikit aku hisap. Kemudian aku masukkan penis Mas Bayu ke dalam mulutku.



"oooggghhhwwwhhh...dekkk... Mantapppp..ahhhh"

Desah Mas Bayu.


Tidak terlalu lama aku dalam posisi tersebut, hanya beberapa kali gerakan yang aku lakukan terhadap penisnya. Kemudian aku melepaskan kulumanku dari sana, dan aku sedot kencang telur Mas Bayu.


"aduhhhh.... Sakit... sakit Dek"

Tampak Mas Bayu sedikit mengaduh karenanya.



Dari situ aku bisa menyimpulkan, bahwa Mas Bayu ini memanglah bukan tipikal laki-laki yang bisa memuaskan perempuan. Atau juga mungkin istrinya tidak pernah melakukan hal yang begini pada dirinya. Sehingga ia nampak kewalahan dengan sedikit saja permainan mulut yang aku berikan terhadap penisnya. Setelah Mas Bayu sempat mengadu dan nampak tidak nyaman aku menjauhkan diriku dari sana lalu aku bangkit dan segera meminta Mas Bayu untuk pulang.


Aku mengambil handukku dan kini mengenakannya kembali pada tubuhku, tanpa raut wajah kekecewaan pada wajah Mas Bayu saat itu. Tetapi aku tidak terlalu memperdulikannya lagi, dan kini aku memintanya untuk segera mengenakan celana yang tadi ya lepaskan. Mas Bayu tampak menurutinya, setelah selesai mengenakan celana tersebut. Aku mengajak Mas Bayu berjalan ke arah pintu depan rumah kami, aku memintanya untuk segera keluar dan langsung kembali ke rumah ibu. Kemudian aku berkata aku akan menyusul ke sana.



Sesaat sebelum keluar rumah mas Bayu kembali memeluk tubuhku, ia mencium pipiku, bibirku dan terakhir ia menarik handukku hingga terlepas kembali. Dia Tampar pelan bulatan bokongku dan juga selanjutnya dia menepuk sedikit kencang pada gundukan vaginaku.



"aaahhhh...masss apaan sih,,, udah ah"

"cuuuppp.....coppppp...mmmmhhhh"


Mas Bayu mengecup dan kembali menghisap payudaraku.


"ahhhhh...udahhhh donggg masss"

Ucapku sambil mendorong badan Mas Bayu menjauh.



Setelah itu mas Bayu kini telah keluar dari rumah kami, ia tersenyum sebelum akhirnya beranjak Pergi dari sana. Sementara aku hanya mengintip sedikit dari balik pintu, aku takut keadaan tubuh telanjang ku dilihat oleh orang di luar sana. Karena kini handuk yang aku gunakan, sesaat sebelum ia keluar sempat dilempar oleh Mas Bayu ke arah kursi. Sehingga kini aku melepas kepergiannya dengan keadaan telanjang bulat.


Pov Rani End.

Hal yang sama kembali terjadi saat Rani dalam perjalanan dinasnya, kondisi ia yang sedang tidak berteguran dengan Ari membuat Rani semakin merasa tidak nyaman dengan keadaannya saat ini. Walaupun Ari selalu berusaha mendekatinya dan terus meminta maaf kepada dirinya, atas sesuatu yang tidak sewajarnya ditanyakan oleh Ari. Tetapi Rani tetap kekeh dengan pendiriannya dan masih belum mau berbicara dengan Ari. Mereka hanya berbicara hal-hal penting saja yang mengenai pekerjaan mereka, setelahnya Rani selalu menghindar dari sosok Ari.


Sampai dengan berakhirnya pekerjaan mereka di sana, waktu yang diberikan selama 5 hari ternyata masih menyisakan dua hari bagi mereka untuk menikmati suasana santai di sana. Mendengar kabar pekerjaan mereka telah selesai di sana dan berlangsung dengan sangat baik dan sukses, pak Bambang langsung memberikan apresiasi kepada Rani atas berhasilnya tugas yang diemban oleh Rani tersebut. Tetapi muncul sedikit kekhawatiran pada diri Rani saat Pak Bambang menahan mereka agar Jangan pulang terlebih dahulu, terkhusus untuk Rani pak Bambang berpesan agar Rani menunggu kehadiran pak bambang terlebih dahuli disana.



Mendengar pernyataan dari pak Bambang tersebut dan dengan menyadari sesuatu hal yang buruk bisa saja terjadi, Rani yang merasa saat ini tidak ingin menambah kacau pikirannya terutama dengan hadirnya sosok Pak Bambang disini. Dengan kondisi dimana Rani juga masih sedikit jengkel dengan sosok pak Bambang tersebut, akhirnya Rani memutuskan untuk segera pergi darisana sebelum hadirnya Pak Bambang. Saat itu Rani segera menelepon Desi dan menanyakan tentang rencana Desi yang mengajaknya pergi ke kota. Desi yang merasa saat itu oke-oke saja dengan ajakan Rani yang Mendadak itu, dibuat terkejut oleh ajakan Rani yang sedikit di luar prediksinya. Saat itu Rani mengajak desi setidaknya menginap sampai dua hari kedepan di kota, desi sempat menanyakan untuk apa mereka sampai harus menginap di sana.



Rani hanya menjelaskan jika Desi ingin dirinya ditemani oleh Rani melakukan apa yang desi inginkan, maka saat ini Desi harus menuruti kemauannya juga. Rani beralasan ingin menceritakan sesuatu kepada desi saat itu, sehingga Ia membutuhkan waktu untuk berdua saja bersama Desi yang notabene adalah sahabatnya yang selalu paham terhadap kondisi dirinya. Desi sempat memikirkan tentang rencana Rani mengajaknya menginap tersebut, saat itu Desi mengatakan belum bisa memberikan jawaban langsung kepada Rani. Karena saat itu menurut Desi dirinya harus mengurus tempat untuk menitipkan anaknya terlebih dahulu. Barulah nantinya ia bisa memberikan kabar kepada Rani, mendengar hal itu Rani merasa Oke saja. Tetapi Rani berpesan agar jangan terlalu lama memberi keputusan, karena bisa jadi semuanya menjadi batal. Jika keputusan Desi tersebut terlalu lama diberikan kepada Rani.



Selang beberapa jam kemudian desi kembali menelpon Rani, dan mengabarkan bahwasanya mereka sepakat untuk bertemu di kota sore ini. Mendengar hal tersebut rani langsung bergegas check out dari Hotel tempat yang menginap, tanpa mengabarkan kepada Ari dan juga Pak Bambang sebelumnya. Rani bergegas berangkat menuju ke kota, setelah tiba di sana ia langsung memesan sebuah kamar untuk 2 hari kedepan. Selanjutnya ia mengabarkan kepada Desi tentang hotel yang telah Ia booking dan ia menunggu Desi di sana, sementara Desi yang juga telah tiba di kota langsung menuju lokasi yang ditujukan oleh Rani. Setelah sedikit merasa tenang, barulah Rani mengabarkan kepada Ari dan juga pak Bambang. Bahwa saat ini ia pergi meninggalkan hotel terlebih dahulu, karena ada urusan soal keluarganya. Hal tersebut di lakukan Rani agar baik pak Bambang maupun Ari tidak berusaha mencari dirinya, terlebih jika mereka menanyakan keberadaannya kepada suaminya langsung. Yaitu mas Rudi.



Beberapa saat kemudian Desi yang telah tiba di depan hotel, langsung di jemput oleh Rani di loby Hotel tersebut. Di sana mereka langsung bercipika-cipiki dan mulailah mulut Desi yang Ceriwis itu langsung mencecar Rani dengan banyak pertanyaan. Mulai dari ada apa, kenapa dan seterusnya, sampai Rani kewalahan meladeni setiap pertanyaan Desi. Tetapi saat itu Rani mengatakan bahwasanya ia belum siap untuk bercerita, mungkin esok hari ia akan menceritakan semuanya kepada Desi. Saat ini Rani mengatakan Ia hanya ingin ditemani oleh Desi untuk sekedar mengobrol ringan-ringan saja.



Desi juga menyadari bahwasanya sekarang ini kondisi sahabatnya itu sepertinya tengah galau akan sesuatu, hal tersebut Tentu saja sangat dipahami oleh Desi karena memang keduanya telah bersahabat cukup lama dan sangat dekat. Tetapi Bukan Desi namanya jika tidak punya solusi jitu untuk menghibur sahabatnya tersebut, saat itu Desi menawarkan gimana kalau proses pijatnya dilakukan malam ini saja.


Desi: Mau ya Ran?? Biar bisa rileks gitu loh kamu kayaknya kecapean deh.

Bujuk Desi kepada Rani.

Tampak Rani sedikit mulai terpengaruh dengan ajakan yang dilakukan oleh Desi, di tambah lagi saat ini Rani berpikiran mungkin ini akan menjadi sesuatu yang dapat membuat tenang pikirannya. Dengan sedikit keraguan akhirnya Rani menjawab ajakan dari Desi tersebut.



Bersambung....
 
Terakhir diubah:
di bagian akhir partnya berbeda dengan premium ya hu? apakah emang kena revisi atau sengaja dibikin beda? duh ane ga sabar lanjutannya soalnya part terakhir keduanya indikasi bkl ada kejadian seru 🤤
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd