Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

Spesial apa dulu nih? Pake telor? wkwkwk

Siapa sih yang gak suka kejutan yang bisa bikin seneng? Engga dulu juga gak papa, ane mah ikut ngeramein aja dulu. Naikin mood author juga penting agar ceritanya bisa tamat engga seperti cerita lain yang udah-udah hehe
 
LANJUTAN CERITA ISTRIKU DAN "ASSET"NYA _ REMAKE.



Keesokan harinya tepat pada hari Sabtu, seperti yang telah direncanakan oleh Rudi sebelumnya. Bahwa hari ini adalah hari di mana Rudi akan mengetahui atau lebih tepatnya berusaha untuk memperoleh informasi sebenarnya, tentang kejadian ataupun kelakuan yang diperbuat oleh istrinya di belakang dirinya. Hari itu setelah ia pulang dari kantor tempat ia bekerja, rudi bergegas pulang menuju ke rumah mereka. Setibanya di rumah, rudi langsung disambut oleh istri dan juga anak-anaknya. Selanjutnya mereka berkumpul dan sarapan bersama, sampai tak terasa waktu telah menunjukkan siang hari.


Waktu berlalu begitu saja dari pagi menuju ke siang hari, tidak ada kejadian yang menonjol terjadi pada saat itu, hanya aktivitas berkumpul keluarga seperti layaknya keluarga pada umumnya. Sampai Tiba Waktunya di sore hari, saat mereka akan pergi ke rumah orang tua rudi untuk menjenguk orang tuanya sekaligus berkumpul bersama keluarganya yang lain di sana. Saat itu mereka telah siap untuk berangkat menuju kesana, sebelum pada saat yang bersamaan sesaat mereka akan pergi. Tampak kini Desi tiba di rumah mereka, dengan kerempongannya dan juga mulutnya yang ceriwis. Desi mengatakan langsung kepada rudi bahwasanya dia ada perlu sebentar dengan Rani, dia meminta kepada Rudi agar Rani menyusul saja nantinya setelah urusan mereka berdua selesai. Rudi tidak terlalu ambil pusing dengan kebiasaan dua perempuan tersebut, karena memang begitulah kebiasaan keduanya sudah lumrah bagi Rudi setiap harinya. Sehingga saat itu rudi terlebih dahulu berangkat bersama anak-anaknya, sementara Rani nantinya akan menyusul setelah menerima kedatangan Desi terlebih dahulu sebelumnya di rumah mereka.


Setelah Rudi berangkat menuju ke rumah orang tuanya, kini hanya tinggal Desi dan juga Rani di rumah mereka. Tanpa sedikitpun rasa curiga, rudi berlalu meninggalkan istrinya bersama Desi di rumah mereka. Sebenarnya juga,rudi merasa sedikit sungkan terhadap sosok desi. Akhir-akhir ini ia mulai menaruh suatu perasaan aneh di dalam dirinya kepada Desi, sepertinya ia mulai tertarik dengan sosok desi ini sehingga rasa canggung saat bertemu sosok desi mulai ia rasakan. Semua berawal dari kejadian beberapa bulan lalu, semenjak ia pertama kali mendengar suara desahan Desi di rumah mereka. Pada saat itu rudi akan melaksanakan kegiatan jaga di pos ronda, karena melewati jalan yang tak biasanya, saat ia melintas di tembok samping rumah desi ia sempat mendengar suara desahan percintaan desi dan juga suaminya. Walaupun terdengar Samar-samar, tetapi hal tersebut cukup membuat rudi melayang karenanya. walau bagaimanapun rudi sangat mengenal sosok yang tengah mendesah itu, membayangkan wajah centilnya rudi seakan bisa menggambarkan sendiri bagaiamana liarnya ekspersi wanita yang tengah mendesah itu.


Lagi pula ia merasa hal tersebut sudah sangat biasa di lakukan keduanya, baik istrinya maupun desi memang suka saling mengunjungi satu sama lain. Sehingga Rudi tidak terlalu ambil pusing dan tidak terlalu peduli, tentang kebiasaan istrinya untuk sekedar bercerita bersama Desi.

"Paling hanya gosip ibu-ibu"



Begitulah pikiran rudi pada saat itu.


Sememtara itu, setelah melepas kepergian suami dan anak-anaknya menuju rumah mertuanya, kini Rani kembali masuk ke dalam rumah untuk menemui Desi yang telah menunggunya di ruang tamu rumah mereka. Setelah Rani masuk ke dalam rumah, desi langsung memulai pembicaraan yang tampaknya begitu penting. Sehingga membuat ia harus mengunjungi Rani saat ini juga. Entah percakapan penting apakah itu, yang akan di bicarakan Desi bersama Rani. Mari kita simak bersama.


Desi: Udah berangkat Ran suamimu sama anak-anak??


Pertanyaan tersebut langsung di luncurkan oleh desi, sesaat rani baru saja duduk di kursi di dekatnya.


Rani: Udah tuh, udah jalan juga. Ada apa sih kayak penting banget??

Desi: Nggak ada sih, cuman pengen bahas yang semalam aja deh... Hehehe


Rani: Ih sampai segitunya banget sih, kirain ada apaan.


Desi: Ya mumpung kamu libur lah hari ini, biasanya kan jarang-jarang nih, kalau hari biasa takutnya kita gak bisa juga ngobrol berdua langsung kayak gini.


Rani: Dih biasanya kan tetap ketemu juga tiap hari Des, kadang kan suka telepon juga.

Desi: Tapi ini lebih enaknya diomongin langsung, biar maksudnya benar-benar sampe gitu loh.



Rani: Ya udah Emang apaan sih?? Beneran yang kemarin malam banget??

Desi: Iyalah... Hahaha... Penting ini kayaknya.


Rani: Iya dehh iyaaa..penting deh..

Desi: iya dongg..hihii..gimana jadi nya??
Mau nggak kayak yang aku ajakin semalem ran??


Rani; ajakin apa sih??


Desi; itu lohhh,, yang aku bilangin tadi malam..hemmm


Rani: masalah berondong kata mu itu??



Desi: iyaaa...hahhaa...


Rani: Ihhh masa sihh,, kamu serius ngomong gitu??


Desi: iyaa serius lahh,, kalau enggak, gakk mungkin aku sampai beneran datang kayak omongan aku tadi malam gini kan..


Rani; hahahaha,,,dasar yaaa...ampunn dehh,, gak sanggup aku nurutin kalau yang itu dess..


Desi: Gak sanggup kenapa sihh?? kan aku belum cerita juga.. gak separah itu kok..
nanti kalau kamu gak mau bisa gak sampe begituan kok..jadi aku aja deh nanti...hihiii


Rani: makin gak paham dehh,, gimana sih maksudnya??

Desi: hemmm...jadi gini lohh ran maksud aku tuhh..hmmm..gimana yaa... Bingung ngomongnya juga..


Rani: Ya udah sih kalau bingung,, nggak usah juga kali Des.. Lagian nggak jelas banget sih ngomongin kayak gitu..



Desi: Bukan gitu maksudnya Ran, aku bingung mulainya loh. Gimana ya enaknya??


Rani: Emang mau ngajakin ke mana sih?? Di kota tuh ngapain coba??


Desi: hhhmmmm.... Kita cobain dipijit brondong yuk Ran,, berani nggak??



Rani: Hahaha..... Dasar otaknya udah gila ini... Desi... Desi... Kenapa sih kamu,, kok sampai segitunya??


Desi: Dengerin dulu makanya,, ini nih nggak sampai kayak gitu banget loh.


Rani: Nggak paham deh aku,, coba kamu jelasin deh. Biar nggak salah paham aku jadinya... Hahaha...



Tentu saja Rani merasa sangat terkejut dengan apa yang disampaikan oleh Desi tersebut kepada dirinya, bisa-bisanya desi berpikiran untuk mengajak dirinya melakukan hal tersebut. Walaupun seperti yang sama-sama kita ketahui, bahwasanya Rani sempat memikirkan hal tersebut juga tadi malam. Bahkan lebih parah dari apa yang Desi pikirkan, rani yang sempat terlintas pikirannya tentang hal tersebut sampai melakukan masturbasi karenanya.
Bener-bener suatu Sisi liar yang akan menjadikan dia diolok-olok Desi, jika Desi mengetahui kebenaran yang sebenarnya.
Pada akhirnya dengan terjadinya argumen antara kedua wanita ini tadi, desi mulai menjelaskan pelan-pelan tentang maksud dan tujuannya tersebut kepada Rani.


"Jadi gini lho Ran maksud aku tuh...hemm...hemm...
Kita kan ke kota nih, terus kita berdua pergi ke tempat pijit gitu. Kebetulan aku ada kenalan temen di sana, dan dia yang nawarin aku beberapa minggu lalu sih sebenarnya. Tapi belum aku iyain, dan nggak punya temen juga mau ke sana. Nggak enak aja kalau sendirian, mangkanya aku ngejekin kamu. Gitu loh Ran.


"Terus??"

Ucap Rani menanggapi penjelasan Desi.


Desi : Nanti nih ya, disana tuh kita bisa gini loh ran gak harus aneh-aneh juga. Kayak pijat biasa aja dulu gitu, pijat pada umumnya lah. Tapi yang mijit sih laki-laki Ran dan kamu bisa pilih sendiri nanti laki-lakinya...hihiiii"


Rani : Hahaaa... Apaan sih Desi Nggak jelas banget ih... Mana pernah aku dipijitin laki-laki Des, ,, emang kamu udah??"


Desi: iyaa kan aku belum pernah juga,,, baru mau coba juga nii,, makanya aku minta temenin. Biar ada temen nya ran..hemm


Rani; Terus??? masa ngajak aku gitu??? apa coba pertimbangan nya??? aneh-aneh dehh.. dasar. ..



Desi; kan kamu sahabat aku ran,, kamu tau sendiri lah, kan cuman kamu sahabat aku yang banyak tau tentang aku...hihiii...kalau sendiri aku belum berani lahh,, apalagi kalau sampai ajak orang lain lagi...hemmm.



Rani: duuhh..duhhh...kok gitu sihh..***k tau aku ahhh...
emang harus banget kamu ni kesana???


Desi: ihhh bukan harus lohh ran,,, paham gak sihh???
kayak yang kamu bilang lohh,, gak seharusnya kan aku terus-terusan punya hubungan sama pak dedi,, kamu tau dong posisi kami kayak gimana,, kalau keterusan dan sampe bocor gimana???



Ucap desi menjelaskan maksud dan tujuan nya mengajak rani untuk melakukan hal tersebut bersamanya.



Rani yang Mendengar penjelasan desi tentang hal tersebut, merasa ucapan desi barusan seolah memberikan ia ruang. Agar setidaknya hal ini bisa memberi jarak antara pak dedi dan juga desi saat ini. Entah kenapa ia merasa ingin pak dedi berfokus kepada dirinya saja untuk saat ini, ia ingin merasakan lebih banyak waktu bersama Pak dedi kedepannya walaupun tidak berlanjut dalam waktu yang lama. Setidaknya untuk beberapa waktu kedepan ini saja, sehingga permintaan dari desi tersebut membuat ia seolah mempertimbangkan untuk memenuhinya.
Akhirnya ia menanggapi secara serius pernyataan desi barusan.


Rani: Terus maksud kamu,, cuman aku ni yang bisa temenin kamu??
Temenin aja tapi ya ke tempatnya??

kalau buat ikutan aku enggak deh. Gak berani aku des.


Desi: Yang aku percaya cuman kamu gimana dong,,, yaudahlah kamu temenin aku kesana ni kan. Terus kamu pilih juga nanti pemijatnya, yaudahlah laki-laki gak apa-apa. masuk aja room nya, kan di dalam nya terserah kamu tu. Gak harus aneh-aneh juga kok ran, pijat biasa aja dulu.


Rani: Harus masuk kamar banget ni??


Desi; iya lahh,,masa kamu nunggu diluar sihh,, kalau ada yang datang dan ngenalin kamu gimana?? Apa malah gak jadi pertanyaan tu,, kenapa kamu ada di tempat kayak gitu nantinya???



Rani: ihhh,, kok ribet banget sihh..bingung aku des,, kapan sih emang???


Desi: Nah mau berarti nih ya?? Yaudah minggu depan ya ini?? aku kontek lagi nanti kenalan aku disana..hehehe


Rani: Haaahhh??? Dah punya kenalan aja nihh??? Udah pernah dong??? hahhaha....dasar yaa. ..


Desi: ihhh bukan lohhh ran,, aku tuh kenalnya di luar juga. Gak sengaja kok pas minggu lalu aku panggil tukang pijat dirumah, orangnya tuh mijet masih muda. Dia nawarin tuh pas aku pijat, emang enak banget loh pijetannya. Dan aku tuh ngerasa mau coba lagi gitu loh ran, ehh tau nya dia jelasin kalau mau lebih enak dan bebas bisa lohh. Tapi ya itu di tempat kerjanya dia, nah yang sekarang ini aku ajakin kamu kesana. gitu lohh,, mau yaa???


Rani: Hemm...yaudah dehh... aku pikirin dulu deh yahh..


Desi: okee dehh.. amanlah pokoknya nanti ya...

Rani: iyaa dehh..iyaa...ribet kalau gak do turutin ini...

Ucap rani seolah sudah paham betul dengan sifat desi jika sudah punya keinginan, akan sangat sulit jika keinginannya tidak di turuti.


Desi: Yakin suka deh kamu ran kalau dah coba,, alus banget pijetan nya dan kerasanya kayak sensual gitu loh. Tau banget titik nya, jadi lemas gitu rasanya ni badan. Pasrah gimana gitu..hmmm


Rani; Pokoknya nanti kalau memang jadi nihh yaa,, aku temenin kamu dulu aja deh, selebihnya liat nanti deh..


Desi: Gak penasaran apa kamu ran,, disentuh-sentuh berondong gitu..hahaha


Rani: Dihh,,, Gak pernah kepikiran dehh yaa...



Desi : Sama sihh aku juga sebelumya,, tapi pas kemarin ngerasain kok rasanya beda aja deh ran. hmmm


Rani: Enak banget emang des???


Tampak kini rani mulai penasaran dan mulai tertarik masuk kedalam topik pembicaraan mesum yang di bahas oleh desi. Desi yang menyadari betul bagaimana kelakuann sahabatnya yang malu-malu kucing tapi sebenarnya sama maunya dengan dirinya, tampak kini tertawa terbahak mendengar ucapan rani barusan.



Desi: Tuhhh,,, mulai penasaran kan???
makanya coba aja deh sendiri nanti yaa.

Ucap desi semakin memancing rani, agar ikut tertarik dan akhirnya bersedia menemani dia untuk pergi bersamanya.


"Aku mau cobain di pijat bagian payudara aku nanti...hihiii"


Bisik desi pelan melanjutkan ucapannya yang tadi sempat terputus.



Akibatnya hal tersebut membuat rani merasa geli, karena harus di pijat begitu segala.



Rani; ahhh,,, hahahha...masa sihh sampe segitunya???
gak mau aku ahh dess...ngeri!!



Desi: Ngeri kenapa sihh???
Ngeri gak bisa nahan nih?? hahahhaa



Kembali desi menggoda rani, seakan ia sudah memahami maksud dari rani barusan.


Memang benar apa yang dikatakan oleh desi barusan, rani memanglah sosok wanita yang sulit di kendalikan jika gairahnya sudah memuncak. Bisa-bisa dia akan melakukan hal yang lebih para bersama terapisnya nanti, tergantung bagaimana terapi tersebut memperlakukan dirinya. Rasanya dengan semua "ASSET" yang ada pada dirinya, tidak sulit untuk membuat laki-laki manapun tertarik dengan dirinya.



Rani: Udah dehh,,, liat nanti aja lah ya des, aku belum bisa kasih jawaban sekarang.


Desi: iyaa dehh..iyaa aku tunggu pokoknya. Harus temenin pokoknya.


Rani : Iya sihh bawel ahh..


Desi: okee dehh..



Rani: Yaudah, nantilah aku kabarin lagi ya,, mau nyusul anak-anak sama suami aku dulu deh kerumah ibu.


Desi: yaudah dehh...yukk bareng aku aja.

Jawaban dari desi tersebut mengakhiri perbincangan mereka di sore hari itu, kemudian kini tampak rani bersama dengan desi berangkat menyusul suami dan anak-anaknya kerumah ibu mertuanya. Begitu tiba disana, desi langsung berpamitan meninggalkan rani yang kini telah berkumpul bersama suami dan anak-anaknya di sana.


Tiba pada waktu sore harinya, kini Rani beserta suaminya pamit untuk pulang ke rumah mereka. Dan anak-anak mereka kini tinggal di rumah orang tua mereka, tidak ikut pulang bersamanya. Maka sempurnalah sudah apa yang direncanakan Rudi malam ini, untuk mengungkap semua kebenaran yang ingin dia ketahui dari istrinya.


Pov Rudi:


Sore hari itu setelah pulang dari rumah orang tuaku, aku dan juga istriku langsung menuju ke rumah kami. Setibanya di rumah seperti biasa maka istriku akan melaksanakan beres-beres rumah, seperti halnya kebiasaan yang selalu ia lakukan setiap harinya. Setelah semuanya beres tanpa kini istriku telah selesai mandi dan telah berganti pakaian dengan pakaian tidurnya, yang malam itu tampak biasa saja tidak terlalu seksi dan terlalu terbuka.



Tidak ada kejadian apapun antara Aku dan istriku saat itu, sampai tiba pada malam harinya. Selain itu kami hanya berdua saja di ruang tv di rumah kami, mulai menghadirkan kode-kode agar kami melakukan melakukannya malam ini. Tentu saja aku memahami kode yang diberikan oleh istriku tersebut, kini ia bergelayut manja di Dadaku sambil sesekali aku mengelus kepalanya yang menempel di sana. Dengan penuh keyakinan aku akan menanyakannya langsung kepada istriku malam ini, tentang semua keresahan yang aku rasakan terhadap dirinya. Dan juga tentang semua kelakuan yang ia perbuat di belakangku, malam ini aku akan mempertanyakan semua hal tersebut dan aku ingin mendapatkan jawaban yang sesungguhnya dari Dirinya.


Aku: Mama, papa boleh nanya sesuatu nggak?? Tapi Mama jawab yang jujur ya??


Aku mulai sesi pertanyaanku malam ini, sengaja aku memulainya dengan kata-kata yang ringan agar istriku tidak menjadi takut untuk mengatakan yang sebenarnya.



Istriku: Nanya apa sih Pa?? Tanya aja kali, kayak serius banget.


Aku: mmhhh... Gimana ya?? Ini tentang yang beberapa waktu lalu pernah kita bahas loh Ma. Tentang jika mama melakukannya bersama laki-laki lain itu.


Belum selesai aku menyelesaikan kalimat tersebut, langsung saja istriku Memotong pembicaraan kami pada malam itu.


Istriku: Iiihh Papah apaan sih, kan Mama bilang enggak.!! Ya udah jawabnya tetap Enggak dong.!!



Tampak Istriku sedikit sewot dengan pertanyaan yang aku berikan kepadanya, mungkin karena ia menangkap hal lain dari kalimat tersebut.



Melihat Ia yang tampaknya sedikit tidak menyambut baik pertanyaanku tersebut, aku tau ini akan menjadi hal yang sulit jika aku tidak mengatakannya secara langsung. Maka aku memutuskan, untuk mempertanyakannya langsung kepadanya. Aku memutuskan untuk langsung menyerang dirinya dengan fakta yang aku dapatkan.



Aku: Udah deh papa udah tahu kok, mama udah melakukannya kan?? Sekarang Jawab jujur dengan siapa aja mama melakukannya?? Dan kenapa mama lakukan itu di belakang papa, secara sembunyi-sembunyi lagi!! Maksud Mama apa?? Menghianati papa gitu??



Mendengar pernyataanku yang langsung menuduhnya tersebut, kini tampak istriku bangkit posisinya saat itu. Dan ia duduk menghadap ke arahku yang kini tengah berbaring, ia langsung menatap tajam kepadaku seketika tampak kecemasan di wajahnya saat ini.



Istriku: Maksud Papa apa sih?? Papa nuduh Mama gitu?? Jawab pa.!!

Istriku mulai mengeluarkan nada tinggi dari dalam dirinya, tampak Ia seperti sangat tidak terima dengan ucapan yang aku lontarkan kepada dirinya.


Menanggapi hal tersebut aku juga tidak mau kalah dengan dirinya, maka aku langsung menaikkan ada Bicaraku dan juga langsung menohoknya dengan sosok yang telah melakukan perbuatan tersebut bersama dirinya.


Aku: Apa mama bisa menjelaskan tentang Pak Sugeng dan juga Ari?? Mama berani melakukan hal tersebut Di rumah kita??


Dengan menahan emosi yang ada dalam diriku, kata-kata tersebut keluar dari dalam mulutku dengan ada yang amat tinggi.


Sehingga dengan mendengar ucapanku barusan, kini tampak istriku tertunduk dan terdiam. Ia tampak kebingungan pertanyaan yang aku berikan kepada dirinya, raut wajahnya berubah menjadi pucat dan tanpa kini matanya sedikit berlinang. Sementara itu, aku yang merasa itu bulat dengan keputusanku malam ini seakan tidak memperdulikan lagi tentang keadaan istriku malam ini. Aku tidak peduli ia mau menangis atau apapun itu, yang jelas aku ingin mengetahui kebenarannya.


Aku: Mama jawab pertanyaan Papa barusan!!! Apa maksud dari semua ini?? Kenapa Mama tega??

Tampak istriku masih saja terdiam ia mulai menangis, wajahnya pada sebuah bantal yang ia pegang.



" JAWAB.!!!"

Kembali aku dekatnya dengan nada tinggi.


Sehingga kini suara tangisan istriku semakin jelas terdengar, ia menangis dengan amat kencang dan juga mulai tersedu-sedu.


" KAMU MAU JAWAB ATAU PENGEN AKU PERGI DARI SINI SEKARANG!!???"


Kembali aku mendesaknya dengan pertanyaanku kepada dirinya.


Saat itu aku sudah benar-benar dikuasai emosiku sepenuhnya, sehingga aku tidak lagi benar-benar memperdulikan dirinya.



" Baiklah kalau itu pilihan kamu, artinya kamu lebih memilih mempertahankan hubungan kamu dengan mereka daripada rumah tangga kita. AKU PERGI"



Ucapku kembali menegaskan, dan diakhiri dengan aku mulai beranjak meninggalkan ia yang tengah menangis terseduh.



Mendengar aku mengucapkan kalimat tersebut, kini tempat istriku membuka wajahnya dari balik bantal tersebut. Ia berusaha menahanku, kini ia memegangi kedua kakiku dan bersimpuh di sana.



" maafin Mama Pa,,,, tolong,,,, ampunni mama.,, mama emang salah... Tolong Papa Dengerin dulu... Mama bisa jelaskan"


Tampak istriku terus mengibah dengan terus memegang kedua kakiku, aku berusaha menarik kakiku lepas dari pegangannya sampai ia sedikit terseret karenanya.



"LEPASIN"


Aku kembali menaikkan ada Bicaraku, sehingga membuat istriku semakin kencang menangis.



" mama akan ceritakan yang sebenarnya, tapi tolong Papa jangan pergi... Please Pa.... Mama akan jujur tentang semua yang terjadi"


Mendengar hal tersebut, kini aku merasa akan mendapatkan apa yang aku mau darinya.


Akhirnya kini aku tidak lagi berusaha beranjak dari sana, dan segera meminta istriku untuk bangun.



Aku: Sekarang kamu bangun, kamu jelasin sudah berapa lama ini semua berlangsung!! Dan Sudah berapa laki-laki yang telah melakukannya bersama denganmu. JUJUR"


Kembali aku meninggikan suaraku, agar istriku tidak memiliki Alibi untuk kembali membohongi aku.


Istriku: Iya iya..iyaa pa,, mama akan jujur. Tapi tolong Papa tenang dulu jangan bentak-bentak Mama gitu. Mama tahu Mama salah,, tapi mama punya penjelasannya. Mama diperkosa pa, sama pak sugeng..!! Hikks...sshh.


Jawab istriku terseduh.


Melihat keadaannya yang demikian, kini aku kembali merasa iba kepadanya. Dan akhirnya aku menuruti apa yang dia minta kepadaku. Aku duduk di sana dan kini bersiap mendengarkan apa yang akan dia bicarakan kepadaku.



Aku: Mama katakan semuanya secara jujur!! Papa akan dengarkan.

Tampak kini istriku menarik nafas panjang, kemudian ia menghelanya. Dan akhirnya ia mulai bicara.



Saat itu istriku menjelaskan, tentang malam di mana dirinya hampir diperkosa oleh pak sugeng. Tetapi malam itu tidak berhasil melakukannya, istriku mengatakan bohong malam itu semuanya hampir benar-benar terjadi. Tetapi pada akhirnya pak Sugeng yang merasa iba kepada dirinya, hanya meminta istriku untuk mengocok dan juga mengulum penisnya. Dan sedikit istriku membiarkan payudaranya itu dihisap dan dimainkan oleh Pak Sugeng. Hanya itu saja kejadian yang terjadi malam itu dan istriku juga menjelaskan itulah jawaban dari sebuah gelas kopi yang aku temukan malam itu berada di atas meja. Gelas kopi itu adalah gelas milik Pak Sugeng yang telah berhasil merasakan kenyalnya dada istriku dan juga hangatnya hisapan mulut istriku penisnya.


Mendengar semua pengakuan istriku tersebut, seketika aku merasa sangat emosi. Karena menurut pengakuan istriku malam itu pak Sugeng melakukannya dengan sangat brutal, pak Sugeng menarik dan mendekat tubuh istriku awalnya di dalam kamar kami, bahkan saat itu istriku telah dibuat telanjang olehnya. Hanya menyisakan celana dalam pada tubuhnya. Dan juga pak Sugeng yang telah melepaskan sarungnya yang mana Di baliknya sugeng tidak lagi mengenakan celana dalam. Menurut istriku dia merasa sangat bersyukur malam itu, karena Pak Sugeng tidak berhasil mendapatkan sepenuhnya apa yang dia inginkan dari tubuh istriku.


Kemudian aku mempertanyakan, bagaimana selanjutnya pak Sugeng bisa berhasil memasukkan penisnya ke dalam vagina istriku.


Tampak istriku mulai sedikit ragu untuk menjelaskannya kepada diriku, aku yang menyadari hal itu kini merasa mulai terpancing kembali emosiku untuk menekannya kembali. Agar dia mengatakan yang sesungguhnya kepadaku.


"MAMA MASIH MAU MENUTUPI NYA?"

Kembali aku menaikkan nada Bicaraku, akibatnya istriku kembali menangis karenanya.



Dia kembali terdiam, dan menangis sejadi-jadinya. Tak lama kemudian aku mulai membujuknya, dan berkata lembut agar ia mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.


Aku: Sudahlah, jangan ada yang Mama tutup-tutupin lagi. Katakan saja Sejujurnya, mungkin Papa bisa memakluminya.



Mendengar aku yang mulai bisa menerima keadaan, kini tampak istriku mulai berani menetap ke arah wajahku. Tak lama kemudian, ia berkata kepadaku.


Istriku: Maafin mama pa. Mama benar-benar khilaf.


Ucap istriku tampak pasrah.



Sama halnya dengan diriku saat itu, entah kenapa di balik amarahku yang begitu memuncak. Birahiku sedikit bangkit mendengar istriku mengatakan bahwasanya ia khilaf. Artinya, menurutku ia tergoda oleh sosok Pak Sugeng. Aku semakin ingin mengetahui bagaimana kejadian tersebut dapat terjadi.


" mama ceritakan saja, papa ingin mendengar Yang Sejujurnya"

Setelah mendengarkan ucapanku barusan, tampak istriku mulai berani berbicara.



Bersambung dulu...

Katanya belum siap cerita di denger rame-rame nih.!!
Jadi lanjut berdua dulu ya..Hihiii.


TUH..EKSPRESI MALU NYA.♡♡
30963177e1f59b9b929918ef5f1cc7d23e606204.jpg




JADI HORNY DENGAR PENGAKUAN NAKAL MBAK RANI. WAKTUNYA MBAK RANI KELUARIN ULTINYA YA◇◇♤
30963176c12d36a908095b740b48a19aadfa40ac.jpg





○○●Masih berlaku dong ya,, buat para suhu yang selalu apresiasi thread ini, akan kami kirimkan 5 Eps Lanjutan via DM●○○
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd