Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

LANJUTAN...

Ditengah rani yang sibuk membenahi pakaiannya kembali dan juga pak dedi tengah menahan konaknya. Lalu dimanakah rudi??

Ternyata ia kehilangan jejak mobil yang di kendarai keduanya, ia sudah mencari berkeliling di sepanjang jalan raya, namun tetap saja ia tidak menemukannya. Karena memang saat ia mencarinya, mobil pak dedi tengah terparkir di parkiran pasar yang notabene tertutup dari arah jalan. Sehingga membuat mobil itu sulit di temukan oleh rudi.

Ditengah kegelisahannya yang makin bertambah itu, rudi akhirnya memutuskan untuk pulang dan mengambil hp nya yang tertinggal. Ia berencana akan menanyakan langsung dimana keberadaan rani saat ini. Rasanya saat itu ia akan menanyakan langsung kepada rani tentang apa saja kegiatannya hari ini sehingga sampai sekarang belum juga pulang. Akankah istrinya berani berkata jujur atau tidak, tentang semua skandal yang dilakukan di belakangnya. Saat itu amarah nya benar-benar telah memuncak, karena ia beranggapan ini semua karena ulah dirinya juga, makanya istrinya sampai berani berbuat begini. Ia yang sering memaksakan istrinya agar mau menurut fantasinya.


Berbeda halnya dengan kondisi pak dedi saat ini, bukanlah amarahnya yang memuncak, namun saat ini birahinya lah yang sangat memuncak. Rasanya sudah sangat tidak sabar ia untuk sampai di tujuan berikutnya., yang mana sepertinya rani belum menyadari hal itu. Entah karena hal apa padahal saat ini ia telah selesai merapikan pakaiannya. Tetapi ia masih tampak seperti orang kebingungan dan merasa ada sesuatu yang hilang dari dirinya. Sebenarnya rani yang telah terbawa suasana khilaf bersama pak dedi barusan, merasakan birahinya juga ingin di tuntaskan saat ini.

Tetapi untuk saat ini keduanya tampak hanya berdiam saja di dalam mobil pak dedi, lalu saat mobil yang mereka kendaraai melewati jalan yang berbeda semakin menjauh dari arah rumah mereka. Rani sepertinya sudah mulai menyadarinya, namun terlambat pak dedi keburu membelokkan mobilnya dan menuju sebuah rumah besar yang tampaknya di halaman samping rumah itu terdapat rumah kontrakan.


Memang itu adalah rumah kontrakan yang di sewa pak dedi perbulan, ia sengaja mengontrak rumah disana agar bisa leluasa berbuat mesum dengan desi. Dan tentu tidak harus repot mencari lagi jika sewaktu mereka sedang berada diluar. Menyadari sebuah keanehan yang ada, tentu rani mempertanyakan hal itu.


Rani: mau kemana sihh pak?? Tempat apa ini??? Ngapain???

Rani langsung memberondong pak dedi dengan pertanyaan.

Pak dedi: ini tempat temen saya,, cuman kebetulan lagi pergi orangnya, saya mau pinjam sebentar buat ke kamar mandi. Dah gak tahan mbakk beneran deh..


Rani: maksudnya bapak mau itu disini??


Pak dedi: iyaa,, kayaknya kalau mau ke wc, spbu nya masih jauh mbak.,, yang ada wc nya juga cuman spbu, masa kerumah orang.,, ya kann??


Rani: lagian kenapa ngarahnya kesini sihh..huu..langsung aja sekalian jalan pulang tadi pakk...


Pak dedi; yang inget aja mbakk,, hehe,, lagian mengarah ke tempat kita gak ada spbu lagi juga kan..

Rani: yaudahh sana cepet,,, pinter banget dehh cari alasan..


Pak dedi: sebetar mbak,, tunggu yaa...


Jawab pak dedi singkat.

Saat itu sengaja ia tidak langsung turun dari mobilnya, ia ingin mencari alasan agar bisa membawa rani ikut serta turun bersamanya.

Tetapi apa??


Tampak pak dedi masih bingung mencari alasan yang tepat.

Hingga akhirnya ia mendapatkan sebuah ide.


Pak dedi; yaudahh ayokk mbakk,, turun juga, mbak tunggu di dalam aja. Gak ada orang kok. Tempatnya juga nyaman.


Rani: oggahh pakk disini aja,, yang ada malah macem-macem lagi

Pak dedi: udahh percaya aja,, enggak kok..kalau disini malah orang curiga kalau tau kita berdua ada disini.

Rani: maksudnya??

Pak dedi: gini lohh mbak,, saya kan di dalem sana ni?? Terus mbak nunggu di mobil kan??
Nah itu kalau tiba-tiba ada yang liat mbak nungguin saya di dalam mobil gimana?? Posisinya di rumah kontrakan lagi,, ya kan?? Nanti orang pikir kita abis dari dalem dong.

Rani: ahhh enggak ihh pak,, biasa aja pokoknya tinggal ngomong aja,, nunggu disini***k ribet kok.


Pak dedi: baiknya kita main aman aja mbak,, lagian nanti kalau sampe ketahuan bisa gawat. bisa jadi omongan orang juga.


Rani: yaudah sihh pak biar aja,, kan kita gak ngapa-ngapain Juga disini.


Pak dedi: lah tadi di mobil?? Ngapain itu mbak?? Seandainya ni kita ketahuan ada berdua disini, terus mas rudi nanya gini.

"Kamu abis ngapain sama pak dedi?? kok bisa ada disitu?? Mbak jawab apa kalau begitu?


Rani; iyaa gak ngapa-ngapain bilang aja gitu pak.


Pak dedi: berarti mbak bohong dong,, tadi kan sempat kita nakal kan?? walaupun gak terjadi beneran, tapi itu juga udah salah mbak.
Terus nii,,, kalau disuruh pakai sumpah segala gimana?? Bisa kualat sama sumpah mbak Kita.. ya kann???

Rani; ihh kok jadi ribet sihhh pakk,, yaudahb deh ayoo...cepetan sana..


Akhirnya rani menyerah juga dengan argumen pak dedi. Dan juga ia tak ngin memperpanjang perdebatan antara mereka Lagi.
Sementara itu pak dedi nampak kegirangan melihat rani yang akhirnya mau menuruti keinginannya turun dari mobil dan mau masuknmenuju rumah kontrakan itu. Saat ini ia sudah benar-benar dirasuki pikiran iblis dalam dirinya. Ia berniat untuk memeprkosa rani di dalam rumah kontrakan itu. Tekadnya sudah bulat.

Selanjutnya mereka berdua berjalan menuju ke halaman rumah tersebut, tampak ada seseorang tengah menyapu di halamannya. Dan pak dedi sepertinya sudah mengenal orang tersebut.

Pak dedi: Ehh mangg nihh, tolong pindahan yaa, tempat biasa.

Ucap pak dedi menyerahkan kunci mobilnya kepada orang tersebut.

Mamang: siappp boss,, laksanakan. Hehe ..jangan lupa boss kayak biasa..

Pak dedi: udahh sana.. aman aja..


Mamang: nahh kalau yang ini lebih mantep dari yang biasa boss,, lebih demplon dahh..montokk banget uyy..hehe

Pak dedi; hussshhh... mamang apaan sihh,, ponakan sepupu saya ini. Jangan kurang ajar..udah sana...


Mamang; hahaha...iyaa..iyaa dehh boss..

Ucap mamang singkat.


Tentu ia tau bahwa itu adalah akal-akalan pak dedi saja, mamang sudah tau bahwa wanita itu akan di genjot oleh pak dedi didalam sana. Sama seperti saat ia membawa desi kesini, mamang adalah orang yang selalu disuruh pak dedi untuk mengamankan mobilnya agar tidak nampak terparkir disini. Sementara itu rani nampak bingung dengan apa yang di lakukan oleh pak dedi, namun karena ada mamang disana dan ia diakui pak dedi sebagai keponakan sepupunya, ia tidak ingin mamang menjadi curiga dan akhirnya bertanya-tanya. Maka ia diam saja, berusaha untuk tenang dan tersenyum ramah kepada mamang.

Mamang: okee pamit boss,, laksanakan perintah.

Ucap mamang menjauh setelah mengambil kunci dari tangan pak dedi, namun setelah ia berlalu ia sempat kembali menoleh kembali ke arah belakang. Tentu saat ini mamang juga terpesona dengan perempuan yang sekarang ini di bawa oleh pak dedi, terlihat perempuan itu cantik, wajahnya kalem dan badannya montok sekali.

"Owww bokongnyaa...welehh-welehhh puas bener itu si boss di dalam sana pasti,, susunya besar banget juga lagii...aduhh coba aku di bagi yaa,,,hmm enak pastinya itu barang,, puas bangetlah sih boss..."


Entah ada apa dengan memang, padahal ia sudah bisa melihat pak dedi membawa desi kemari, bahkan rutin tiap minggunya. Namun tidak pernah ia berpikiran kotor kepada desi. Dan juga tentu disini juga banyak ibu-ibu muda yang mengontrak tinggal disini, ia merasa biasa saja tidak merasa begitu tergoda melihatnya.

"Tetapi kok yang ini lain yaa"

Memang merasa bahwa wanita itu memang sangatlah menarik. Dan mampu membuat ia terpesona saat melihatnya.

Sementara rani kini sudah berada di depan pintu rumah bersama pak dedi. Sepanjang perjalanan rani sibuk menanyakan kepada pak dedi, kenapa mobilnya harus dipindahkan segala. Ia merasa pak dedi telah merencanakan sesuatu yang tidak baik untuknya. Tetapi dengan segala pertimbangan dirinya, ia merasa tidak mungkin pak dedi berbuat jahatbkepada dirinya. Lagi pula ia tidak ingin menimbulkan kegaduhan disini. Pikiran buruk rani :

"Paling-paling pak dedi berniat mesum kepadanya"

Tentu rani merasa ia sudah punya trik agar niat mesum itu tidak terlaksana. Sudah beberapa kali ia hampir diperkosa, pertama tentu sang suhu sepuh pak sugeng, lalu pak sobri keduanya gagal pada kesempatan pertama. Tentu rani merasa pak dedi juga akan bisa ia taklukan jika nantinya punya niatan untuk berbuat mesum kepadanya.

Maka dari itu ia tidak ingin ambil pusing dan mengikuti saja pak dedi untuk masuk kedalam rumah.

Setelah membuka pintu rumah, pak dedi segera mempersilahkan rani untuk masuk ke dalam. Kemudia setelah mereka didalam rumah, pak dedi segera mengunci pintunya dan buru-buru ia berlari menuju kamar mandi di dalam sana.

Sementara rani yang melihat hal itu tampak tertawa geli melihat tingkah pola pak dedi.

"Ternyata beneran dah gak tahan"

Ungkap rani dalam hatinya.

Ia pun merasa sedikit legah karena ternyata pak dedi tidak sedang merencanakan sesuatu yang buruk kepadanya, terbukti sekarang pak dedi berlalu begitu saja meninggalkan dirinya. Tidak ada sentuhan nakal sedikitpun yang dilakukan pak dedi kepada dirinya. Namun ini lah kesalahan rani yang membuat ia menjadi lengah., tentu semua itu adalah akal bulus pak dedi saja.


Pak dedi dengan cepat segera masuk ke kamar mandi hanya untuk mengelabuhi rani saja, setelah nya ia mengintip rani di balik pintu kamar mandi. Dengan memastikan rani mulai lengah, ia mulai membuka semua pakaiannya sampai benar-benar telanjang polos.

Saat ini pak dedi sudah benar-benar telanjang bulat di dalam kamar mandi tersebut. Ia mengelus kontol miliknya yang kini tegak, gagah menjulang ia gosok-gosok kontolnya tersebut.

"Tenang broo,, sebentar lagi kamu akan beraksi...hehhe "


Ucap pak dedi sambil membanggakan bentuk kontolnya yang besar dan panjang itu. Lalu pandangannya teralihkan, ia melihat sebuah pelumas yang berada di dalam kamar mandi. Pak dedi mengingatnya itu adalah pelumas yang ia pernah pakai untuk mencoba meng'anal' desi minggu lalu. Dengan cepat ia ambil pelumas tersebut ia amati secara seksama. Lalu muncul ide di kepalanya.


"Hmmmmm,,, sepertinya ini bermanfaat "



Lalu pak dedi mengolesakan pelumas itu dengan cepat ke seluruh permukaan batang kontolnya. Tujuan pak dedi adalah agar nanti lebih mudah melakukan penetrasi terhadap rani. Karena ia berencana melakukan ini dengan gerakan yang amat cepat, agar rani tidak sempat menolak dan akhirnya membuat ia menjadi iba. Menurut pak dedi jika kontol sudah masuk ke dalam memek semua negosiasi tidak berguna lagi, yang ada nikmati dan selesaikan.


Sementara pak dedi tengah sibuk mengoleskan pelumas pada kontol miliknya, kini rani yang berada di dalam kamar tampak, mulai merasa tenang dan agaknya mulai merasa rileks. Ia kini dalam posisi setengah menungging sambil mengecek hp nya.

"Benar-benar belum ada kabar mas rudi"

Rani berguman pelan.

Sebenarnya ia merasa lemas sekali saat ini, ia merasa sekujur tubuhnya masih terasa merinding. Rasanya ia ingin berbaring disana, tetapi jika itu ia lakukan ia khawatir pak dedi akan berpikiran yang tidak-tidak kepada dirinya. Apalagi menemukan ia sedang berbaring disana.

"Huuuhhhh..bisa-bisa aku beneran dinaikin hari ini,,, haaahhhh... ampun dehh, baru juga kena sama ari.. masa kena yang panjang lagi hari ini.. dan kayaknya lebih besar deh,, panjang juga lagi"

Rani saat itu mulai berpikiran hal tersebut terjadi lagi kepadanya hari ini. Entah pikiran apa itu,, menginginkan atau ia menolaknya.

"Hmmmm"

Rani berguman pelan.



Satu sisi ia takut menjadi sasaran birahi pak dedi, satu sisi ia merasa seperti merasa penasaran dengan penis pak dedi itu. Akhirnya ia putuskan untuk tetap dalam posisi ini saja.



MULUSTRASI POSISI RANI SAAT ITU.
308934768a173a5e0c7a04c9e21205e05351ff02.jpg




Sementara itu pak dedi yang telah selesai melumurkan seluruh pelumas pada bagian batang kontol nya, kini tampak mulai bersiap keluar kamar dan segara menyergap rani. Dengan sangat pelan ia membuka pintu kamar mandi dan akhirnya ia berhasil keluar dari sana tanpa menimbulkan suara. ia melihat rani dalam posisi membelakangi dirinya dan..

"ughhhh...menantang sekali posisi mbak rani,,,hmm,, dan sangat montok sekali bokongnya"

Perasaan sange pak dedi semakin menjadi-jadi saja.

Sementara itu, rani tidak menyadari hal itu sedikitpun. Kemudia ketika tiba-tiba ia merasakan ada tangan yang menyentuh bulatan pantat nya itu dan meremasnya.

Sontak ia langsung menoleh ke belakang dan betapa terkejutnnya dia melihat pak dedi yang sudah dalam keadaan telanjang bulat, dengan penisnya yang mengkilap dan berdiri tegak. Kini ia lihat pak dedi menatap tajam dirinya.


"Ahhhhhh.....pak..kkkk..kokk gini sihh..hahahahaha"

Ucap rani terpekik dan tertawa geli.

Saat itu tubuhnya di dorong ke depan oleh pak dedi, hingga kini ia dalam posisi berbaring dan pak dedi berada diatasnya.
Rani bukannya ketakutan malah tertawa geli melihat pak dedi yang sudah dalam keadaan telanjang bulat dan kini berusaha untuk mecumbui dirinya. Dalam pikirannya dari sekian banyak adegan perkosaan yang hampir menimpa dirinya, ini adalah adegan yang paling nekat dan konyol. Namun ada satu kesalahan yang tidak dipikirkan oleh rani, justru trik konyol inilah yang akan berhasil meruntuhkan dirinya.


"Ahhhhh...hahahahaha...pakk...sadarrrr...jangan begini ..ahahah..saya jadi geli lihatnya...kok nekat sampe gitu banget sihh?? Hahahaa"


Pak dedi yang tengah menggerayangi payudara montok milik rani dan kini berusaha mengeluarkannya dari dalam bajunya, seakan tidak memperdulikan hal itu lagi, ia terus saja menyerang bagian susu montok milik rani.

"Mmmmhhhh....ssssshhhhhh....mmmmhhh"

Hanya itu yang keluar dari mulut pak dedi.


"Udahhh...hahhaa,,pak beneran saya jadi lucu liat bapak kayak gini...nekatt"


Ucap rani sambil tangannya yang tadinya di pegangi oleh pak dedi kini terlepas dan kini rani mendaratkan tangannya di pundak pak dedi. Merasakan sentuhan tangan rani, sontak pak dedi menghentikan aksinya.

"Mbak gak takut saya perkosa??"

Pertanyaan konyol muncul dari mulut pak dedi.

Rani: yahh takuttlaah pakk,, tapi kok sampe gitu banget sihh...ya ampunn,, saya sampai geli liatnya.


Pak dedi: mau gimana lagi mbak,, udah saya kocok tuhh di dalem,, tapi keinget ada mbak yang lagi di dalam kamar..hahaha
Rasanya kayak orang aneh aja,, ngocokin kontol pakai tangan sedangkan didalam ada memek montok nganggur.. hehehe


Rani: yehhhh jorokkk aahhh ngomongnya,,, kan ada yang punya ini pakk,,hhuu,, main paksa aja sihh...

Pak dedi: duhhh gak sempat mbakk,, nego-negoan ini mbak udah gak tahan.
Tuhh udah mengkilat kontol saya,, di kocokin tangan pegel, keluar juga enggak.


Rani yang melihat penis pak dedi mengkilat karena entah cairan apa. Tertawa geli mendengar ungkapan itu. Namun tidak berlangsung lama, kini ia merasa merinding dan tercengang dengan apa yang kini ia lihat. Batang pak dedi yang besar dan panjang adalah jawabannya. Rani begitu takjub melihat batang pak dedi yang berdiri tegak di dekatnya. Betapa besar dan panjang nya penis pak dedi itu. Ia merasa merinding pada sekujur tubuhnya dan vaginanya juga berdenyut akibat reaksi itu.

Sementara itu pak dedi yang saat ini dalam posisi berhenti menggerayangi tubuh rani., tampak hanya berdiam diri dalam posisi berjongkok di atas tubuh rani. Tentu saja tindakan nya sempat terhenti karena perkataan yang di lontarkan oleh rani barusan. Dan juga ia merasa tadinya juga sempat merasa terpancing untuk menanggapi perkataan dari rani tersebut. Karena keadaanya itu, rani mulai melihat sedikit celah untuk melepaskan diri dari cengkraman pak dedi,.

Tetapi... seketika dengan cepat ia kembali menyadarinya.

Pak dedi; Eiiitttssss...mau kemana mbakk??"

Ucap pak dedi, yang kini melihat rani untuk menjauhi cengkramannya.


Rani: Lepasin pakk,,ahhh...."

Pak dedi: maafin saya mbkk,, beneran gak tahan.

Kembali pak dedi mendorong rani hingga kini rani kembali terguling dalam posisi terlentang kembali, dengan cepat kali ini pak dedi berusaha untuk menaikkan baju rani untuk mengeksplore bagian atas tubuhnya, tetapi gerakan itu masih sempat dan bisa di tahan oleh rani.
Tak kehabisan akan pak dedi menarik turun celana yang digunakan oleh rani. Dan berhasil tertarik separuhnya, hingga kini celana dalam rani sudah tampak terlihat oleh pak dedi. Menyadari hal itu dengan cepat rani berusaha membalikkan badannya bisa membelakangi pak dedi, dengan tujuan agar bisa merangkak berlari kedepan dan juga agar bagian depan tubuhnya tidak terekspos kepada pak dedi.

Rani: aduhhh pakk.. udaaahhhh...ngapain sihh..ampunnn...


Jeritan kecil terdengar dari mulut rani.

Tetapi jeritanbtersebut tidak di perdulikan oleh pak dedi, ia kembali menyerang tubuh rani yang kini dalam posisi tengkurap dan dengan mudah pak dedi bisa menarik lepas celana yang digunakan Rani sampai terlepas dari tubuhnya. Hingga kini rani hanya mengenakan celana dalam saja di bagian bawah tubuhnya, sementara bagian atas dirinya masih berpakaian lengkap.


"Pak sadarrrr,,,,aduhhh...kok beneran sihh"

Kembali rani merengek, karena terus saja di serang oleh pak dedi, ia sekan tak mampu melawan semua serangan yang lancarkan oleh pak dedi. Badannya terasa lemas entah kenapa, tetapi bukan hanya itu saja. Entah kenapa saat tadi sempat melihat penis milik pak dedi secara utuh di depan matanya, selain merasa merinding ia juga merasa seperti terbuai untuk bisa merasakan kegagahan batang besar nan panjang berurat itu.

Entah ada apa dengan rani saat ini, akankah ini pengaruh obat perangsang yang diberikan oleh pak dedi ataukah memang rani sudah mulai menikmati semua perlakuan nakal laki-laki terhadap tubuhnya. Tetapi tunggu,, lebih tepat nya rani saat ini mulai tertantang untuk menikmati penis laki-laki yang besar dan panjang, tentu saat ini batang yang ia inginkan sudah berdiri tegak di dibelakang tubuhnya.

"Ayoo pura-pura melawan dan berbalik badan rani,, agar kamu bisa lihat batang itu lagi"

Seakan sebuah bisikan hadir di telinga rani.

Hal itu membuat ia sejenak terdiam dan tidak lagi berusaha untuk berontak. Sementara rani yang masih sibuk dengan pikiran nakal dan horny dalam dirinya, pak dedi dengan cepat berusaha untuk membuat rani kembali pada posisi semula. Kembali berbaring terlentang, sesuai keinginan rani juga. Dan dengan cepat pak dedi seakan mendengar bisikan hati rani tersebut. Kini ia berusaha membalikkan badan rani, dan berhasil ia merasa badan rani begitu lemah dan menuruti saja gerakan yang ia inginkan.

"Ahhhh....duhh pakkk,,, ngapain sihh kok gini"

Pertanyaan itu keluarbdari mulut rani saat pak dedi telah berhasil melakukannya.

Nanum tentu saja hal itu tidak di perdulikan oleh pak dedi, ia masih fokus untuk membuat mangsanya takluk dan pasrah. Dan ada satu hal yang membuat hatinya bersorak kegirangan, saat ia menengok kebawah dan berniat untuk melepas celana dalam rani. Ia melihat permukaan depan celana dalam itu sangatlah basah sekali. Bagi pak dedi itu adalah hal yang sangat gila, mengingat rani saat ini yang menggunakan celana dalam berwarna gelap, namun jiplakan basah itu masih sangat jelas tampak disana. Berarti di dalam sana sangatlah banjir sekali, dirinya baru pertama kali melihat penampakan perempuan yang bisa sangat basah begini hanya dengan sentuhan nakal yang tidak begitu parah.

"Betapa binal ternyata mbak rani"

Pikiran nakal itu seakan menjadi pemecut semangat bagi pak dedi untuk melangkah makin jauh.


Tetapi sebenarnya seperti yang kita semua sudah tau, tetapi pak dedi belum mengetahuinya sekarang. Bahwa hari ini rani telah melayani dua laki-laki dalam percintaan. Celana dalam itu memang sudah lembab saat ia di cumbui oleh pak sobri, lalu menjadi basah karena di genjot nikmat oleh ari. Dan yang terakhir ia buru-buru pergi dari tempat kontrakan ari tanpa membersihkan vaginanya secara sempurna. Bahkan rasa geli yang semenjak tadi dirasakan oleh rani pada lobang vaginanya, itu adalah sisa sperma ari yang masih tertinggal di dalam sana. Akibatnya vagina rani di dalam sana semakin bertambah banjir akibat oleh perbuatan pak dedi di dalam mobil dan di tambah sekarang.


"Auhhhhhmmm...ssstttttm....pak....ampuuunnnn,,, jangannn gini dongg..ahhhh..."



Semua itu tidak di perdulikan oleh pak dedi, ia terus saja melancarkan aksinya untuk menuntaskan apa yang telah ia mulai.

Saat ia sudah pas menaiki diatas badan rani, ia melihat ekspresi wajah rani yang terlihat sepertinya ada penolakan. Tetapi sepertinya penolakan itu tidak terlalu serius, karena kini ia tidak lagi merasakan gerakan tangan rani yang tadinya terasa sedikit berontak. Sekarang rani tampak lebih pasrah dalam posisi berbaring terlentang di bawah dekapannya.


Menyadari hal itu dengan cepat pak dedi tak ingin menyiakan kesempatan. Ia tarik celana dalam rani turun hingga ke lututnya, dan dengan mudah ia lepaskan sampai benar-benar lepas. Kaki rani seperti memberikan banyak ruang agar pak dedi mudah melakukan hal itu.

Setelah celana dalam itu berhasil terlepas, pak dedi kembali mengatur posisinya agar pas untuk melakukan penetrasi kepada rani. Dengan ilmu perasa dan menggunakan mata batin si "bro" di bawah sana, pak dedi merasa ia tidak perlu lagi melihat kebawah sana, ia langsung saja mengarahkan batang kontolnya yang besar panjang dan berurat itu untuk masuk kedalam vagina ternyaman dan terenak.


Saat batang itu sudah tepat berada di depan gerbang kenikmatan yang sebentar lagi akan ia dapatkan. Pak dedi merasakan sangat nikmat ketika keduanya telah bertemu dibawah sana. Basah, montok dan halus sekali terasa daging di bawah sana.


Hal yang sama juga dirasakan oleh rani, ia merasakan sesuatu benda tumpul dan hangat kini menyentuh bagian luar vaginanya. Seperti yang tadinya ia lihat, bahwa batang itu sangatlah besar, dan kini ia merasakan batang itu telah tepat berada di Muara lubang kenikmatannya, terasa membelah bibirnya dan berusaha untuk mendobrak kedalam.


"Ahhh...pakkk,,, ampunn"


Rani seolah tampak masih berusaha mengharapkan pak dedi iba kepada dirinya. Tetapi suara itu ia timbulkan dengan sangat sensual, yang seolah itu adalah ajakan untuk segera melakukannya. Sekarang!!


"Clluuuuppppp-----aaaahhhhh...ssssstttt"


Keduanya mengeram bersaaman saat batang pak dedi berhasil masuk dengan mudahnya kedalam vagina rani.

Terasa sangat mudah sekali batang sebesar itu masuknya kedalam memek rani. Pak dedi tidak terlalu terkejut, karena ia telah melumuri semua batangnya dengan pelumas.

"Tetapi kok bisa langsung sedalam ini??"


Pertanyaan itu muncul di kepala pak dedi.

Sementara itu di dalam sana, ia merasakan kontolnya terasa sangat lengket sekali, dan seperti di penuhi banyak cairan di dalam vagina rani.

"Apakah mbak rani sudah keluar?? Kok bisa secepat ini?"

Pak dedi mulai mempertanyakan hal aneh yang ia rasakan dengan apa yang ia rasakan di dalam lobang memek rani.


"Ahhhhh,,,aduhhh..kok dimasukin pakkk???
Ahhhh...dalam banggett....duhhhh"

Rani mulai merengek dan mulai agak berontak kembali.


Tetapi gerakannya itu malah membuat gerakan pada tubuhnya. Akibatnya penis pak dedi merasa seperti diremas-remas di dalam sana.


"Uhhhh mbakkkk,, basah sekali"


Bisik pak dedi yang kini dalam posisi mendekap erat tubuh rani, lalu ia bisikan pelan kata-kata itu di telinga rani.


Rani: ihhhh...kelewatan ahh...sampe gini banget pak...saya di apain sihh?? Kok jadi gini??"

Pak dedi: lagi di entot mbakk,,, usshhhh...hahhhh..gelii bangett,, lengket di dalam sana..haaaahh"

Rani: ihhhh udahhh,,, cabut pakkk..jangan..mmmhhh...

Rengek rani manja.

Tentu hal itu makin membuat pak dedi merasa bergairah dan penuh semangat. Sekarang ia sudah tidak sabar untuk bisa mulai menggenjot rani.


Pak dedi: gini mbak??

"Cluppp...cllooottt"

Ia cabut sampai lepas kontolnya dari memek rani dan ia masukkan kembali dengan mudahnya, hanya dengan dorongan pelan saja.


Rani: ahhh...aduhhh...kenapa gini sihh pakk...ahhhh..


Pak dedi: basah banget sihh mbakkk,, wooowww anget rasanya.

Ucap pak dedi yang merasakan kontolnya sangat nikmat di dalam sana. Terasa begitu hangat dan basah sekali memek rani ini.


Tentu saja rasa hangat yang teramat disana adalah campuran cairan cinta rani dan juga sisa sperma ari yang masih tertinggal di dalam sana.


"Mulai ya mbak,,??? Hemmm???"

Pak dedi seperti menanyakan hal itu kepada rani untuk sekedar mengejeknya saja, yang disadarinya ternyata rani sudah sangat bergairah, di buktikan dengan memeknya yang sangat basah di bawah sana.


Rani: ahhhhm...udahh ihh pakk,, udahhh..cukup,,ahhhh..awwww...ampun.

Rani terpekik di ujung kalimatnya, karena pak dedi mulai menggenjot memeknya dengan gerakan Tiba-tiba disaat rani mulai memprotesnya.


"Cluuuppp...cluuuppp...cklekkk..cklekkk,,,classhhh...cppprooottt"

Suara kecipak basah memek rani saat mulai di genjot oleh pak dedi, menimbulkan suara yang membuat malu rani dan tentu ini membuat semangat pak dedi.


Pak dedi: ahhhh,,, gilaaa..ini memek terenak mbakk,,, uhhh...peret bangettt sihh?? Ahhhhh,,jepitt banget jugaa..bisa cepet keluar saya..ahhh"


Komentar pak dedi barusan seakan menjadi magnet penarik bagi rani, bukan hanya itu. Perkataan itu seakan menjadi sebuah pujian bagi rani yang akibatnya membuat ia untuk mulai ikut menikmatinya.


" Tadi ari yang bilang vaginaku sangat enak dan peret sekali,, sekarang pak dedi..apa itu beneran ya?? Apa mudus laki-laki saja??"

Pikiran bangga itu, sekaligus rasa penasran muncul dalam benak rani saat mulai merasakan genjotan pak dedi.



"Ahhhssssstttt..mmmmmhhhh...uhhhh..pakk??

Rani mulai mendesah karenanya.


Pak dedi: hemmm??? Kenapa mbakk??? Enak kan??

Rani: ahhssstttt..duhhh...kok gini..ahhhssttt..mmmmhhh...aduhhh"


Pak dedi: lebaran dikit dong mbak.

Pinta pak dedi seraya sedikit bangkit dari tubuh rani, dan kini ia tidak lagi memegangi tangan rani. Tangan yang tadinya memegangi pergelangan tangan rani, sekarang berada di dengkul rani.


Tangan pak dedi berusaha melebarkan kedua belah paha rani, dan kini sepertinya ia mulai bersiap untuk secara maksimal menggenjot memek rani yang nikmat itu. Dalam posisi berjongkok di depan memek rani, ia sempat melihat ke bawah sana. Dan....


"Ughhhhh..mbakkk,,, banjir tuhh"

Ungkapan pak dedi itu membuat rani merasa malu, dan kini ia memalingkan mukanya ke samping. Ia merasa malu untuk menatap pak dedi yang seakan tersenyum mengejeknya.


"Ihhh...apasihh?? Dasar mesum..huuu"

Tatapan pak dedi seakan begitu lekat terhadap belahan memek rani yang tampak mengkilap dibawah sana. Ia begitu kagum dengan bentuk memek rani yang bersih dan montok serta dihiasi bulu-bulu yang di potong pendek dan terlihat begitu halus diatasnnya.


"Plllopppchh"

Pak dedi menarik keluar kontolnya dari memek rani.

"Ahhhhhssshhhh...ihhhhh..***k bilang-bilang sihh pakk,, nyeri.. ahhh"


Rengek rani yang merasakan pak dedi mencabut penisnya dengan seketika dari dalam vaginanya.


Sementara pak dedi hanya diam dan tidak menanggapi rengekan rani tersebut, ia sekarang melihat sesuatu yang aneh dari memek rani. Karena kulit rani yang begitu putih, saat ini pak dedi melihat memek rani yang begitu merah merekah di bawah sana. Seperti sudah dimasukkan sesuatu sebelumnya. Dann.....


"Apa ini??? Begitu banyak dan tidak wajar sekali,, apakah benar rani telah keluar hanya dengan beberapa genjotan dan sodokan saja?? Atau kah???"


Pertanyaan itu mulai mengacaukan pikiran pak dedi saat ini, rasanya tidak mungkin cairan pelumas rani akan keluar sebanyak itu. Dan jika ia itu benar cairan cintanya. Tentu ia akan merasakan memek itu berdenyut karena telah mencapai puncaknya.


"Hmmmm...sepertinya ada yang tidak wajar!!"


Pak dedi tampak seperti orang kebingungan dan hanya berdiam menatap belahan memek rani, dan ..

"Apa ini???"

Sebuah cairan kental yang menempel diatas kepala kontolnya.


Melihat pak dedi yang seperti tampak kebingungan rani mencoba untuk menyadarkannnya. Sebenarnya rani saat ini sudah mulai tidak tahan untuk di genjot oleh pak dedi, ia merasa vaginanya sangat licin dan basah sekali di bawah sana. Ia sadar semua itu karena tadi ia belum membersihkan dengan sempurna saat terakhir bercinta dengan ari. Ia tadi begitu saja buru-buru pergi meninggalkan ari di rumahnya.


Seketika mendapatkan ide, rani berusaha untuk memebuat gerakan dengan merapatkan kedua kakinya. Hal itu ia lakukan agar pak dedi tersadar dari tatapan nya kearah vaginanya. Mengingat saat ini tangan pak dedi masih memegang dengkulnya rasanya hal itu akan berhasil untuk menyadarkannnya, jika tangan pak dedi membuat gerakan karena menahan dengkulnya.

"Udaahhh...ahhh pakkk,,, jangan diliatin terus...cukuplah kelebihan banget ini..lepasin dehhh saya mau pakai celana..huuu"


Rengek rani sambil berusaha merapatkan kedua kakinya.


Namun tindakannya itu tampak tidak sungguh-sungguh, dan dibuat sangat lemah sekali. Seolah itu hanya sebuah gelinjang badannya yang manja saja.


Pak dedi: duhhh..maaf mbakk..sorry..sorrry..saya terkagum melihatnya.

Ucap pak dedi berbohong .

Ia tidak ingin menanyakan hal yang saat ini ada di kepalanya, tentu karena tidak ingin merusak mementum berharga ini.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd