Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

Lanjutan..

Pertanyaan tentang kenapa sekarang setiap laki-laki semakin berani kepadanya terus memenuhi isi kepala rani. Bahkan kakak iparnya yang notabene sudah biasa melihat dirinya, pernah beberapa minggu yang lalu juga melakukan dan mengatakan hal yang sama terhadap dirinya. Bahkan kakak iparnya sudah merasakan pelukan hangat tubuh nya.

"Apa benar ya kata pak sugeng,, kalau selama ini aku terlalu abai dan menutup diri?? Dan apakah artinya sekarang aku telah?? Ahhh tidaakk...jangann"

Pikiran rani mulai berkecamuk memikirkan hal tersebut. Sehingga membuat ia tampak gelisah. Sementara disisi jalanan tak jauh dari arah meraka saat ini, rudi suami rani terus mengamati laju mobil yang di tumpangi istrinya bersama pak dedi. Ia menunggu di persimpangan jalan raya menuju kearah rumah meraka, dan benar saja tak lama setelah itu, mobil tersebut melintas di depan dia menunggu sambil bersembunyi. Rudi sedikit legah,, karena mobil itu memang betul mengarah ke arah pemukiman tinggal mereka. Dia yang awalnya merasa sedikit tegang, akhirnya kini mulai tenang dan mulai berpikir untuk mencari rokok, ia memutuskan untu berjalan kaki menyebrang jalan dan membeli rokok disana. Saat sudah tiba diseberang jalan. Samar-samar ia mendengar para gojek tang tengah berkumpul membicarakan sesuatu.

"Ahhh beneran yaa,, mantap banget itu istri bapak di dalam mobil tadi"


"Iyaa bener broo, suaminya aja gak tahan tuhh, masih di mobil aja sudah mulai grepe-grepe nenen, padahal tiap malem biasa nikmatin tuh"

Sahut rekannya yang lain.

"Bisa-bisa nanti tuh orang ngentot dehh di dalam mobil pickupnya... hahhaha"

Rudi yang mendengar hal itu merasa kembali tercengang, jangan-jangan yang di maksud oleh mereka adalah pak dedi dan istrinya. Timbul niatnya untuk menanyakan langsung tetapi ia batalkan karena, mungkin saja mereka tengah membicarakan orang lain.

Kemudian setekah mendapatkan rokoknya, rudi segera menyalakan rokoknya dan berdiam sejenak disana. Sekitar 5 menit dan rokoknya sudah hampir habis, rudi memutuskan untuk menyusul pulang mengarah kearah mereka berjalan tadi.

Tetapi....saat ia memasuki jalan raya ia melihat dari arah sebaliknya seberang jalan satu arah ia melihat mobil yang di kendarai pak dedi tidak jadi menuju kearah rumah mereka, melainkan menuju arah sebaliknya.

"Mau kemana mereka???? Apa aku tidak salah lihat???"

Pikiran rudi kembali berkecamuk dibuatnya, di tambah dengan ia dapat memastikan bahwa memang benar itu mobil pak dedi. Ia melihat bak belakang mobil itu masih tersisa barang belanjaan miliknya. Ia mulai kembali semakin cemas dan kini berpikir apakah hal yang buruk akan kembali terjadi kepada dirinya dan juga istrinya.

Dan..

"Apakah istriku akan melakukan hal itu lagi?? Jika iyaa. Ahhhh...tidakk bolehh"

Rudi bergegas untuk mengikuti mereka, namun ia sempat khawatir karena arah putar balik dari tempatnya saat ini cukup jauh, bisa saja ia kehilangan jejak mereka, walaupun mereka menggukan mobil yang mudah ia kenali.


Sementara itu ternyata di dalam perjalanan menuju kembali, rani di minta tolong oleh pak dedi untuk memilihkan hadiah ulang tahun untuk istrinya.
Pak dedi mengatakan kalau ia ingin memberikan kejutan kepada istrinya,, saat nanti istrinya kembali pulang kerumah dari menjenguk orang tuanya minggu lalu. Dan pak dedi mengatakan mungkin saja selera mbak rani bisa cocok dengan istrinya, karena pak dedi mengatakan ia ingin memberikan sebuah daster tidur yang indah untuk istrinya.

Ajakan itu sebenarnya di tolak oleh rani, tetapi karena pak dedi terlihat memaksa, maka ia menyetujuinya. Ia berpikir semoga saja setelah ini pak dedi tidak lagi berlaku mesum kepada dirinya. Walapun sebenarnya, entah kenapa dengan rani saat ini, padahal ia baru saja merasakan genjotan batang besar milik ari sampai 3 kali. Kendati demikian mendapat perlakuan sedikit mesum dari pak dedi pada paha dan payudaranya membuat ia kini menjadi sedikit bangkit gairahnya. Bahkan kini ia merasa bahwa rasa batang penis ari yang masih terasa tertinggal di dalam sana, menjadi sebuah rasa yang aneh.

"Apakah ini birahi yang bangkit kembali dan tidak tertahankan??? Ohhh... tuhan kenapa aku jadi begini??"

Rani kembali tampak gelisah dengan posisi duduknya. Namun ia berusaha sekuat mungkin mengalihkan hal itu.

Rani: jangan lama lohh ya pakk,, soalnya nanti mas rudi nyariin, gak bisa di hubungi lagi ini. Jadi gak ngasih tau kan kalau ikut pergi sama bapak.

Pak dedi: iyaa sebentar aja kok mbak,, tergantung mbak pilihnya juga sihh. Kalau cepet ya bisa langsung pulang kita.


Rani: kenapa harus saya sihh sebenarnya, kan bisa ajak desi tuhh.. sekalian bisa beliin dia sekalian. Kan bapak juga nanti yang bakal liat.hahaha.. saya takut kalau pergi berdua gini nanti ada yang liat, pikirannya jadi macem-macem dehh...

Pak dedi: hahaha,, bisa aja nihh mbak rani..jadi malu.
Jangan khawatir lah mbak,, nanti kalau mas rudi tanya saya yang jawab.

Rani: ihhh ngomong malu,, skarang aja bisa ngomong gitu,, dari tadi kemana aja,, itu tangan udah kemana-mana..huuuu


Pak dedi: iyaa...iyaaa kan udah minta maaf tadi mbakk,,,

Rani: ihhh dasarr,, mana sempat dilihat orang lagi tadi..ihhh dasarr..


Pak dedi: habisnya,, mbak sih pake buka jendela segala, jadi dilihat dehh sama bapak-bapak gojeknya..hehehe

Rani: yahhh gimana dong, habis saya takut,, bapak gitu banget.. tangannya kemana-mana.. dasar...

Pak dedi: namanya juga gak tahan mbakk,, nafsuin banget sihh..hehee

Rani: dasar ganjen..huuu


Pak dedi: biarin lah di bilang apa juga,, emang aslinya suka banget kok jadinya gak ke kontrol.


Rani: tapii,, udah ahhh pak,, jangan gitu lagi dong,, kita kan sudah sama-sama punya pasangan. Saya takut nanti jadi masalah.


Pak dedi menjawab to the point aja. Hal itu membuat rani ikut tertawa geli dibuatnya.

Rani: hahahaha,, dasarr ihh pak dedi.***njen bangett..

"Ahhhh....uhhhhhh...bapakkk,,,jangannn.."

Rani sedikit terpekik dan mendesah karena pak dedi mengelus pelan pahanya mengarah ke pangkalnya. Untung dengan cepat ia menangkap tangan itu.

Rani: ini tangan gak bisa diem,,dasar ucap rani sambil meremas tangan milik pak dedi, ia tampak kesal dengan tangan milik pak dedi yang dari tadi terus menyerang dirinya.

Sementara pak dedi hanya mendiamkan saja tangannya yang sedang di genggam dan sedikit diremas oleh rani. Lalu ia balik memegang tangan rani dan ia tarik tangan itu menunu ke celana bagian depan nya yang tengah ada sesuatu yang mengeras di baliknya.

Rani: ahhhh....bapakkk...

Rani tampak terkejut dengan perlakuan pak dedi itu, sehingga kini ia tampak melotot menatap kearah pak dedi.

Pak dedi: beneran keras kan mbak??? Hemmm??

Rani: udahhh...udahhh pakkk,, lepasin tangan saya..

Pak dedi: siapa coba yang remes-remes duluan??

Rani: tangan bapak tuh yang nakal,,

Pak dedi: ini tangan mbak juga nakal,,,


Rani: ahhhhh... ihhh gede banget sihhh..hahaha

Pak dedi: suka mbak??? Hmmm??

Rani tampak terkejut dengan perlakuan pak dedi yang membawa tangan nya untuk mengelus batang miliknya itu.


Rani: udah pakk,, jangan gini..lepasin..

Pak dedi: remes dikit dong mbak punya saya.. mau yaa???

Rani: hahahaha,,, apa sihh pak??? Apa coba enaknya??

Pak dedi: coba aja dulu mbak,, heh3

Rani: enggakk,,, udahh lepasin pakk,,


Melihat rani yang tampak malu-malu, maka pak dedi dengan cepat mengambil inisiatif terlebih dahulu.

Rani: ihhhh,, bapakkk,,, udahh saya takut keras bangett gitu..

Rani kembali mengeluh kepada pak dedi karena tangannya kembali di eluskan pak dedi pada bagian batangnya yang mengeras.

Pak dedi: baru pake tangan aja udah enak banget mbak,,, padahal belum nyentuh langsung lohh ini..ahhhh..mantap banget sihh..

Rani: yaudahh ihh pak lepasin..

Pak dedi: sebentar lagi mbakk,,, yaa,,?? Kalau mau lepas remes dulu coba.

Rani yang tampak kesal di permainkan oleh pak dedi, kini ia sperti kehabisan akal untuk melawan pak dedi. Sementara disisi lain sebenarnya ia takut gairahnya ikut terpancing juga merasakan batang pak dedi yang begitu keras terasa itu.

"Ahhhhh....wooowwwww...mbakkk......hmmmmmm"


Pak dedi tampak terkejut dengan apa yang dilakukan oleh rani, ia merasakan tangan halus itu tadi sempat mengelus dan diakhiri dengan remasan lembut pada batang miliknya.

Rani: udahh kan pakk??? Puas dong yaa..


Pak dedi: ahhhh....sakit mbakk...

Rani: sukurinn..***njen sihh..hahaha


Pak dedi: hahaha tetap enak sihh,,, uhhh halus bangett...

Jadi penasaran...hahaa

Rani:: dasarr..huu

Pak dedi: nanti malem mas rudi jaga ya mbak??

Rani: emang kenapa??

Pak dedi: enggak,,, nanya aja,, udah sampe niih mbakk,, ayok turun dehh kita.

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd