Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

LANJUTAN.

Setalah terjadi pertengkaran antara rani dan ari di rumah kontrakan milik ari, rani bergegas meninggalkan ari yang tetap berusaha menahan kepergian rani yang tiba-tiba itu. Tetapi karena nampak kemarahan yang begitu kuat dalam diri rani, akhirnya hal itu tidak dapat di tahan oleh ari lagi. Ari yang masih dalam kondisi belum berpakaian lengkap tidak dapat berbuat banyak saat rani berlalu meninggalkan dirinya.


Sementara itu rani dengan tampak tergesah-gesah segera berusaha untuk semakin menjauh dari tempat ari saat ini. Ia terus berjalan menyusuri jalanan yang cukup sepi saat itu. Hati dan pikiran nya yang awalnya memang terkejut dengan perlakuan ari hingga pada akhirnya mampu di cairkan oleh ari suasana itu, kini kembali menjadi kalut dan bertambah tidak tenang dengan amarah dalam dirinya.

Sementara rudi yang dari kejauhan sudah mengetahui kearah mana rani akan berjalan, ia tampak melihat istrinya itu berjalan seorang diri dari kejauhan. Sebenarnya rudi ingin menghampiri istri itu, tetapi ia takut kehadiran dirinya membuat istrinya curiga akan hal itu. Dan sebenarnya ia takut kalau saja nanti ari berusaha mengejar kepergian istrinya itu. Tentu ia masih penasaran sejauh mana keduanya akan melanjutkan hubungan mereka tadi itu.


Setelah rani berjalan cukup jauh, rudi belum juga tampak melihat ari menyusul kepergian istrinya. Rudi saat itu memutuskan untuk segera menghampiri istrinya. Ia berjalan dari arah belakang rani saat ini. Saat sudah tiba di dekat istrinya ia berlalu saja seolah-olah tidak menyadari bahwa wanita yang sedang berjalan itu adalah istrinya. Begitu pun juga dengan rani dia tampak abai dengan kehadiran suaminya yang melewati dirinya dengan sepeda motor. Sementara ari saat ini masih tampak berdiri termenung di depan pintu jendela kontrakannya. Ia sangat menyesali dengan apa yang baru saja terjadi antara dirinya dan rani. Tentu ia menyesal karena, tadi baru saja dirinya bisa menikmati tubuh molek nan montok milik rani yang telah lama ia idamkan dan kini semuanya jadi berantakan lagi karena hal konyol yang ia ucapkan kepada rani.

"Haaaaahhhggg"

Ari menghela nafasnya, dan kini tampak ia masuk kedalam rumah dan mencari keberadaan ponselnya.


Sementara rudi yang kehadirannya sepertinya tidak di sadari oleh rani, kini makin tampak bingung dengan apa yang harus ia lakukan. Ingin rasanya ia memutar balik lagi kendaraan nya dan menghampiri istrinya itu, tetapi dia takut hal itu dapat menimbulkan kecurigaan bagi istrinya.

"Ahhh masa bodohh, tak tega rasanya aku melihatnya yang sedang sedih berjalan seorang diri begitu"

Terlintas dipikran rudi untuk segera memutar balik dan menghampiri istrinya.
Ia pun segara memutar balik kendaraan nya dan menghampiri istrinya. Tetapi dari kejauhan tampak ia melihat sebuah mobil pick up pengangkut barang berhenti menghampiri istrinya. Ia pun tampak tidak asing dengan mobil itu.

"Itu kan mobil milik pak dedi"

Ucap rudi sambil terus menatap kearah istrinya.

Dan benar saja, mobil itu adalah mobil milik pak dedi yang tampaknya seperti baru pulang berbelanja alat-alat bengkel miliknya. Pak dedi juga tampak terkejut bahwa sosok yang dari kejauhan tadi ia amati sangat menggoda di tengok dari arah belakang itu mbak rani tetangganya. Kekaguman pak dedi itu tentu saja karena melihat lenggok jalan dan bulatan bokong montok milik rani yang ia lihat dari arah belakang.

Setalah mengetahui itu adalah sosok mbak rani, maka pak dedi menjadi tidak heran lagi kalau wanita itu terlihat amati tadi itu tampak sangat menggoda body nya, karena ia adalah rani. Wanita yang selama ini selalu menjadi pembahasan mesum bapak-bapak di pemukiman tinggal mereka. Dan memang ia mengakui bahwa pesona tubuh montok wanita ini sangatlah menggoda sekali. Termasuk dirinya sudah sejak sangat lama mengidamkan bisa merasakan kenikmatan dari tubuh montok itu. Tetapi ia sadar bahwa rani adalah istri tetangga sekaligus temannya sendiri pak rudi, maka keinginannya itu hanyalah sebatas khayalan saja.

Pak dedi: ehhh mbak rani,, darimana?? Kok jalan sendiri??

Pak dedi segara menyapa rani, yang kini tampak bingung dengan adanya mobil yang berhenti di dekatnya. Tetapi setelah mengetahui itu adalah pak dedi ia menjadi sedikit lega, karena cukup kenal baik dengan sosok ini.

Rani: ehhh pak dedi,, iyaa nihh tadi dari tempat teman ada kerjaan.

Pak dedi: ohhh begitu,,, tapi ini kokk.. maksudnya kenapa bisa jalan kaki?? Gak di antar temannya gitu?


Rani: ehhh iyaa pak,, kebetulan tadi teman saya sedang ada pekerjaan mendadak jadi harus segera pergi.

Pak dedi: ohhb begitu..

Rani: dan saya telpon mas rudi minta di jemput nihh,, tapi dari tadi gak diangkat.

Pak dedi: lagi ada kerjaan mungkin mbak,, terus ini mau pulang??? Bareng saya aja mbak,, kan searah juga.


Rani: iyaa deh pak boleh.


Rani tampak tidak ragu menerima tawaran tumpangan dari pak dedi, selain karena sudah mengenal baik sosok itu. Ia juga merasa terlalu lelah jika harus berjalan sampai ke jalan utama untuk menemukan ojek atau angkutan umum. Tentu ia masih merasa sangat lelah, karena hari ini tubuhnya telah di eksplore oleh dua orang laki-laki dalam waktu yang tidak berjauhan. Bahkan dengan ari ia melakukannya sampai 3 kali. Ia juga merasa batang besar milik ari masih begitu terasa seperti masih mengganjal di belahan vagina nya.


Bahkan saat ia duduk di kursi mobil milik pak dedi ia masih merasa lobang vagina nya seperti masih terganjal batang milik ari. Sehingga hal itu membuat ia tampak duduk kurang nyaman dan banyak membuat gerakan-gerakan dengan pahanya. Hal itu juga di sadari oleh pak dedi, melihat rani yang tampak gelisah.


Pak dedi: mbakk,,, kenapa??


Rani: apanya pak yang kenapa??

Pak dedi: enggak,, kok mbak tampak gelisah gitu?? Buru-buru apa gimana??


Rani: ehhh iyaa pakk, soalnya tadi baru inget kalau hari ini ada janji mau di temenin belanja sama mas rudi.


Pak dedi: ohhh itu,, saya pikir apa mbak..hehe
Itu kan masih bisa besok mbak.


Rani: iyaa sih pak,, tapi itu lhoo hp nya dari tadi di telpon gak di angkat. Jadinya bingung juga.


Pak dedi: kayak bilang tadi, mungkin lagi kerja kali mbak,,

Rani: ahhh enggak kok pak, mas rudi kan minggu ini jadwal masuk nya malam pak.


Pak dedi: ihhh begitu mbak,, di coba lagi aja mbak,, siapa tau sekarang di jawab kan ya.


Mendengar saran dari pak dedi itu, rani segara mengambil hp nya dan kembali mencoba menelepon suaminya. Namun hasilnya sama saja, rudi tetap saja tidak menjawab panggilan dari istrinya itu.


"Lalu kemanakah rudi??? Bukankah seharusnya dengan laju mobil pak dedi yang meluncur kearah dirinya, seharusnya ia akan di jumpai oleh pak dedi dan juga rani??"


Ternyata tidak,, dengan cepat rudi segera memutar balik motornya begitu melihat rani menaiki mobil milik pak dedi. Entah ada apa dengan rudi saat ini. Ia kini seakan begitu ingin menyaksikan istrinya itu ketika berdua dan berdekatan dengan laki-laki lain. Ia penasaran apa yang akan di perbuat oleh istrinya ketika bersama laki-laki lain. Walapun ia tau istrinya itu telah pernah menikmati dua batang milik laki-laki lain selain dirinya. Yaitu pak sugeng dan hari ini adalah ari.

Entah kenapa rudi bisa membiarkan hal itu terjadi kepada istrinya. Dengan semua asset yang ada pada istrinya itu. Payudaranya besar montok menggoda itu, bokong istrinya yang bulat montok menggoda itu serta belahan vagina istrinya yang tebal dan mengembang dihiasi bulu jemput tipis itu. Bahkan yang makin membuat ia gila adalah suara desahan istrinya yang begitu liar ketika di sodok batang laki-laki lain, membuat ia merasa candu akan hal itu. Lalu
"apakah saat ini ia mengharapkan istrinya melakukan hal itu lagi dengan pak dedi??"

Entahlah rudi juga tampak tidak yakin dengan dirinya sendiri untuk saat ini.

Sementara itu rani yang kini berjalan di dalam mobil bersama pak dedi tampak mulai terlibat pembicaraan yang mulai mencair, tidak sulit memang karena keduanya sudah biasa saling sapa dalam kesehariannya.

Pak dedi: saya kira tadi siapa lhoo mbak,, saya amati dari jauh.. ehh ternyata mbak rani rupanya.

Rani: kok gitu pak?? Pake diamati segala sihh.. aneh deh..


Pak dedi: bukan gitu maksud saya mbakk,, cuman tadi itu saya enggak tau tertarik aja melihat penampakan nya dari belakang..hehehe.. pas deket ternyata mbak rani.. yahh gak heran lagi deh..

Rani: lahh emang harus heran kenapa sih pak??


Pak dedi: ahhh enggak mbakk,, lupakan aja,, hehehe gak sopan itu.

Rani: kok pake gak sopan segala sihh pak?? Makin bingung dehh.


Pak dedi: iyaa mbakk lupain aja itu mah..

Rani yang saat ini mulai peka terhadap ketertarikan laki-laki terhadap bentuk tubuhnya, mulai menduga apakah yang dimaksud pak dedi tertarik itu adalah dengan melihat bokong miliknya dari arah belakang. Terlintas di pikirannya untuk membuktikan hal itu, tetapi ia tidak seberani itu terhadap laki-laki lain. Namun dorongan atas cerita desi yang mengatakan bahwa penis besar dan panjang milik pak dedi itu yang mampu membuatnya sampai merinding nikmat jika di dodok dari doggy style membuat ia bergidik dan merasa tertantang untuk membuktikan isi pikirannya saat ini. Hal itu di per parah dengan kondisinya saat ini, walaupun ia sudah begitu puas di genjot oleh ari hari ini, tetapi karena ia merasakan vagina nya yang masih seperti terasa terganjal oleh batang itu, membuat gairahnya seakan mudah sekali untuk di bangkitkan kembali.


Akhirnya

Rani: liat aneh-aneh nihh pak dedi yaa??? Ihh dasarr..

Dengan spontan dan tampak malu-malu rani mengatakan hal itu.

Pak dedi: hahaha apa sihh mbak yang aneh-aneh?? Enggak ada yang aneh kok mbak.. wajar kali itu.

Jawaban dari pak dedi itu seakan menegaskan apa yang pikirkan oleh rani.

Rani: maksudnya apa sih yang wajar pak??

Pak dedi: ahhh pura-pura lagi mbak ranii..


"Hahahahha "

Keduanya tertawa bersamaan.


Pak dedi: emang gak salah sih mbakk,, wajar kalau di tempat kita banyak yang suka ngomongin mbak rani juga.

Rani: masa sihh pakk,, ngomongin apa?? Saya ada salah pak??

Pak dedi: ohh bukan,, bukan salah mbakk.. tapi yahh taulah namanya laki-laki kalau lihat penampakan perempuan body kayak mbak rani gini gimana sihh..hehehe

Rani: emang gimana sihh pak body aku??


Pak dedi: yahh montok lahh mbakk,,, mendul atas bawah..hehehe jadi banyak tuh yang suka.

Rani: suka mikir jorok itu mah.. huuu..
Jangan-jangan pak dedi sama aja nihh..

Pak dedi: ahh kalau saya sihh suka iyaa mbak,, tapi kalau sampai mikir jorok mah enggak,, saya orang baik-baik mbak.

Rani tampak tidak terima dengan pernyataan pak dedi barusan, karena sebenarnya ia tau kelakuan pak dedi ini bersama desi.

Rani: iya,,iyaa hahaha percaya dehh pakk. Baik-baik pak dedi mahh..


Pak dedi: lohh kok kayak meragukan saya gitu mbakk?? Emang saya pernah ga sopan gitu sama mbak rani??



Rani: gak ada yang meragukan kok pak,, saya percaya pak dedi orang yang baikk. Hahaha

Ucapan itu di akhiri rani dengan tawa girang nya, seakan ia menyimpan sesuatu di baliknya, hal itu pun juga di sadari oleh pak dedi. Ia menyadari rani ini adalah teman dekat desi.
"Apakah jangan-jangan mbak rani mengetahui hubungan istimewa antara ia dan desi??"

Pak dedi: Ehh iya mbak rani ini teman akrab ya mbak desi kan yaa??

Rani: lahh,,, lahhh kok bahas desi sih pak??? Ada apa tuhh?? Hahaha


Pak dedi: mbak tau ya??

Ucapan pak dedi itu seakan to the point kepada rani.

Rani: tau apa sih pak??

Pak dedi: masa desi cerita mbak??

Rani: cerita apa m?? Enggak ada kok

Pak dedi: yakin mbakk???

Rani: yakin lah pak,, enggak ada kok, aku gak tau apa-apa tentang hubungan kalian..upsss


Rani: maksudnya bukan gitu pak,, àduhh salah deh ini.


Pak dedi; jadi bener mbak,, gila sih desi,, dasar binall dia.


Rani: ehhh kok ngomongnya gitu sih pak??

Pak dedi: enggak mbak,, bukan gitu maksud saya,, kok bisa-bisa nya sampai hal begitu mbak rani di kasih tau.

Rani: ihhh bapak jangan mikir aneh-aneh dehh, desi gak pernah cerita kok.


Pak dedi: terus mbak bisa tau gimana?? Kalau bukan dia yang cerita??


Rani: .......???

Bersambung...
 
LANJUT.



Mulustrasi sesaat rani,, akan meninggalkan kontrakan ari.
3089226415781199702a51f4816f8bb83d84ccb3.jpg




Lanjutan..

Rani kini tampak bingung mendapat pertanyaan demikian dari pak dedi, ia berusaha untuk mencari alasan yang tepat agar pak dedi tidak semakin mencurigainya, tetapi nampak nya pak dedi sudah mengetahui apa yang sebenarnya sudah di ketahui oleh rani.

Rani: enggak ,, saya gak tau apa2 deh pak.

Pak dedi: kita bukan anak kecil kan mbak??


Ucap pak dedi tampak serius.

Pak dedi: ini bahaya mbak kalau sampai semua yang lain tau, bisa hancur rumah tangga kami. Dan kalau yang kain sampai tau berarti mbak rani adalah orang yang menyebarkan. Dan harus ikut bertanggung jawab juga.

Rani: ehhhh...kok saya sihh pakk??? Saya gak ikut-ikut ya,, kan bapak sama desintuh yang enak-enak! Kok saya yang di bawa-bawa.

Rani: upsss,, ya ampun,, maaf pak..

Pak dedi: iya, iyaa mbak. Saya sudah tau kok kalau mbak rani sudah mengetahui nya. Desi juga cerita ke saya kalau mbak rani juga pernah lihat video kami berdua.. ya kan??

Pernyataan dari pak dedi itu seakan langsung menembak kearah rani. Sehingga membuat rani tidak dapat membantah fakta itu. Sehingga kini rani tampak terdiam begitu saja.

Pak dedi: terus kata desi, mbak rani suka yaa liat punya saya??

Rani : ihhh apaan sihh pak?? Enggak ada ya aku ngomong gitu..

Pak dedi: desi yang bilang ke saya gitu mbakk,, gimana dong.


Rani: enggaklah, enggakk... ngarang tuh si desi.

Pak dedi: masa?? Kata nya mbak sampai gak berkedip liat punya saya.. Bener mbak??

Rani: ahhh apa sihhh,, enggak pai.. bohong si desi.


Pak dedi: terus katanya,,punya saya lebih besar dan lebih panjang daripada mas rudi. Bener mbak?

Rani: ighhh apasihh pakk,, enggak ada kok saya ngomong gitu.


Pak dedi: iyaa itu kan kata desi mbak.


Rani: dasarr sihh desi,, mulutnya gede bangett, dasar ember dehh.


Pak dedi: wajar sih mbak mulutnya gede,, kam suka makan yang gede juga.

" Hahahahaha "

Keduanya tampak tertawa lepas mendengar ucapan pak dedi barusan.

Rani: lagian sihh,, kenapa harus di video sih pakk?? Gak takut apa kalian tuhh. Bahaya tau.


Pak dedi: gak tau tuh si desi,, katanya suka aja liatnya, beda sama yang dirumah katanya hehehe


Rani: hahaha,, ya ampun desii,, dasarr binall bener yaa..huuuu


Pak dedi: emang mbak gak suka lihatnya?? Hahahah


Rani: dihh bapakk,, kepedean banget dehh..huuu


Pak dedi: yahh kali aja kan bisa mbakk...hehehee

Rani:hayo...jorokk nihhh..***k puas apa udah punya istri, si desi diemban juga..sekarang apa nihh??

Ucap rani tampak sengit mencecar pak dedi.

Pak dedi: kalau dapat yang ini mah, yang lain rela di tinggal mbakk. Huuuu pasti mantap. Idaman sejak dulu banget soalnya. Semenjak punya anak satu itu berperan depan belakang makin yahud.. ehh pas anak dua malah makin bikin gak tahan..




Pak dedi: maaf mbakk,, setelah tadi pegang sekali rasanya kok mau lagi dan lagi ya.. kayak candu gitu.


Rani: huuuuhhh enggak-enggak. Gak mau , gak boleh, saya gak suka pak,, sama desi aja sana tuhh.


Pak dedi: saya awalnya gak begitu tertarik sama desi mbak, sejak awal memang kami semua pria se komplek tuh tertarik sama mbak rani ini, bahkan suaminya desi aja sama tertarik juga sama body mbak..hehhee

Rani: ihhhh masa sihh pakk???

Mendengar hal itu tampak rani merasa tersanjung dengan perkataan pak dedi barusan.


Sehingga ia tampak sedikit tersanjung dan keluar dari alam sadarnya. Hal itu bukan tidak di sadari oleh pak dedi.

pak dedi: mbak,, jilbab nya jangan nutupin nenen dong, mau liat nii,, boleh kan?? Sekali-kali lah bikin saya seneng hehhe


Rani: ihhh enggak,,

Jawab rani sambil tersipu.


"Awwww,, bapakkk ihh"

Protes rani, karena pak dedi tetap melakukan nya tanpa persetujuan darinya lagi.


Pak dedi: udahh mbak,, plis biarin gitu aja,, saya udah seneng kok.


Rani: ihhh ga jelas dehh,, kayak gak pernah liat aja sihh pak..huuu


Pak dedi: emang boleh di lihat sekalian mbak??? Bener nihh???

Rani: idhhh dasarr dehh jorok pikirannya,, maksudnya bapak kan udah dewasa dong, udah biasa liat dan ngerasain. Sama aja kali pak.


Pak dedi: pokoknya melon yang ini mah spesial,tetap lain mbak..heheh3


Rani: melonnya desi tuhh liatin.


Pak dedi: itu mah bukan melon mbak,, itu mangga. Kalau mbak baru melon. Montok banget soalnya.


Rani: ihhh ...hahahahqq... awas aja aku bilangin desi nanti.


Pak dedi; bilangin kalau nenen mbak saya pegang-pegang gitu mbak?

Rani: hahahaha,, dasar gilaa ihh.. udah tutupin lagi nihh.


Pak dedi: jangan dulu mbak please,, saya suka banget liat suspensi goyangan karena jalan ini..hehehe


Rani: ihhh bapakk, malu ihhh..


"Ahhhh...awwww..pakk"

Rani kembali memekik pelan karena nenennya kembali diremas2 oleh pak dedi.

Pak dedi: kalau boleh di nemenin enak banget ini pasti..hmmmm

Rani: aggggggghhhhhh udahh pakk..

Keluh rani sambil berusaha menyingkirkan tangan pak dedi dari payudara nya.


Pak dedi: sampe gerbang kampung aja mbak, biarin saya pegang yaa please.


Rani: ihhh,, enak aja itu sihh bisa setengah jam pak.


Pak dedi: kan dari luarnya aja mbakk, please saya suka bangett...hmmmm...uhhh


Rani: ahhhhh....ihhh...sakitt..


Pak dedi: abis gemesin sihh.



Rani: lecek baju nya di bagian itu nanti pak, jangan di remas-remasin gitu.


Pak dedi: buka dong kalau gitu..yaa??

Rani: awwwwmmmm...ihhh jangan diremasin terus dong pak... udahhh...ahhhhhh...



Pak dedi: desahan nya bikin merinding ihhh.. jadi pengen naikin nihh..hmmm


Rani: ahhhh....jangann pak gak muat.. batang bapak kegedean..wekkkk


"Hahahahha, "

Keduanya kembali tertawa bersaaman setalah itu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd