Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

Lanjutan pov rudi;

Saat aku melihat istriku bangkit dari posisi berbaringnya saat ini, Aku tau ini semua pasti belum akan berakhir. Aku sangat yakin baik pak sugeng maupun istriku pasti masih sama-sama dalam kondisi gairahnya yang belum reda. Terutama istriku, entah kenapa akhir-akhir ini gairah istriku kala kami sedang bericinta begitu sulit untuk ia kendalikan. Gairahnya akan terus memuncak sampai ia bisa merasakan orgasme berkali-kali, saat itu pastilah ia akan meminta agar memeknya itu terus digenjot, dan ia pasti akan meminta sekujur tubuhnya agar selalu diberi rangsangan dan cumbuan. Hingga badannya terasa lemas, barulah pada saat itu ia akan merasa puas dalam puncak birahinya. Saat ini aku menduga hal yang sama sepertinya akan terjadi lagi, jika istriku benar-benar menikmati perbuatan pak sugeng terhadap dirinya, Tentu istriku pasti akan menuruti keinginan pak sugeng yang ingin melanjutkan menyetubuhi istriku.


Benar saja,, saat istriku berhasil bangkit dari posisi berbaringnya, aku melihat meraka berpelukan. Saat itu juga perasaan dalam diriku semakin hancur. Bagaimana bisa istriku melakukan ini semua terhadap aku, dan sejak kapan ini semua berawal, kenapa istriku tega melakukannya. Entahlah saat ini perasaanku sungguh tidak bisa aku jelaskan. Aku merasa sangat hancur melihat badan istriku yang montok menggairahkan itu, kini terekspos telanjang dengan sempurna dan tengah berada dalam pelukan laki-laki lain. Badan itu menggeliat manja dalam pelukan dan cumbuan laki-laki lain bernama pak sugeng.
Tapi.... Bukankah selama ini, hal ini cukup sering aku khayalkan? Sudah cukup lama aku sering meggoda istriku agar ia mau berfantasi mengkhayalkan tentang hal itu, walaupun sebenarnya itu hanya ada dalam khayalku saja. Tetapi jauh di dalam diriku, rasanya aku sangat penasaran tentang bagaimana perlakuan laki-laki lain terhadap tubuh montok istriku itu, payudaranya yang montok itu pasti akan menjadi sasaaran dan menjadi sumber kenikmatan setiap laki-laki. Belum lagi bokong istriku yang bulat dan kenyal itu, pasti laki-laki akan sangat suka melihat dan merasakan bentuknya yang menggairahkan itu. Dan sungguh memeknya itu akan sangat basah dan hangat sekali kala tengah dimasuki dan di genjot kontol laki-laki di dalamnya. Aku sangat yakin rasanya pastilah setiap laki-laki yang melihat dan bisa menikmati memek istriku, akan sangat menikmati hangatnya memek dan kenyalnya badan istriku itu.
Dalam khayalku aku sangat penasaran akankah istriku menikmati perlakuan laki-laki itu nantinya, akankah ia akan mendesah dan merengek kenikmatan, tetapi sayangnya rengekan dan desahan istriku tidak dapat aku dengar saat ini. Aku hanya bisa melihat ekspresi dan geliat liar badan istriku karena sentuhan dan cumbuan pak sugeng terhadap tubuhnya. Dalam benakku rasa penasaran akan hal itu terus menghantui pikiranku. Akankah istriku membalas setiap cumbuan laki-laki itu? Pernyataan itu terus muncul dalam benakku selama ini. Sekarang sepertinya semua telah terjawab, ternyata istriku dengan begitu liarnya melayani nafsu laki-laki lain, selain aku.


Tetapi tetap saja rasa tidak percaya itu begitu kuat mengahantui diriku. Selama ini istriku mengatakan bahwa ia sungguh tidak mau melakukannya, bahkan untuk mengakayalkannya saja kadang istriku tidak mau. Jika ia mau melakukannya, pastilah pada saat itu ia sedang dalam kondisi gairahnya yang begitu memuncak, sehingga kesadarannya akan sedikit berkurang. "Lalu kenapa sekarang ia melakukannya diam-diam dibelakangku?" Begitulah pikiranku berkecamuk. Aku mulai mengingat keseharian istriku, baik saat ia dirumah maupun saat ia akan bekerja. Rasanya istriku tidak pernah menampakkan sikap yang aneh menurutku, belum lagi cara berpakaiannya, rasanya ia selalu menggunakan pakaian yang tertutup dan dia selalu menjaga asetnya itu dengan sangat baik. Bahkan ia sering mengatakan bahwa ia sangat risih jika tubuhnya di tatap secara berlebihan oleh laki-laki lain. Tapi kenapa sekarang ia memberikan semua itu dengan sangat mudahnya kepada laki-laki lain, bahkan laki-laki itu adalah pak sugeng. Orang yang selama ini kami kenal cukup dekat dengan keluarga kami. "kenapa istriku bisa menyerahkan asetnya itu kepada pak sugeng?"


Entahlah,,, Saat ini aku tidak bisa berpikir apa-apa lagi. Bayangan tentang wajah istriku yang sangat lembut dan kalem itu terus melintas dibenakku,,, rasa tidak percaya dalam diriku begitu kuat. Bagaimana bisa ia melakukan hal ini bersama laki-laki lain. Walaupun akhir-akhir ini memang ia akan sangat bernafsu dan liar saat kami sedang bercinta, bahkan terkadang ia menginginkan aku agar lebih liar mengeksplore tubuhnya. "Akankah semua itu terjadi karena rasa nikmat yang telah ia dapatkan dari pak sugeng?" Sehingga ia ingin aku memberikan rasa kenikmatan yang sama saat ia bercinta denganku. "Akankah genjotan kontol milik pak sugeng lebih ia nikmati daripada aku?" "Ataukah ada laki-laki lain lagi selalin pak sugeng?" Entahlah,,, aku harus mencari pembuktian untuk ini semua.

Saat aku tengah larut dalam kekacauan pikiranku sendiri. Aku lihat istriku dan pak sugeng sudah tidak nampak dari kamera ruang tamu kami, entah kemana mereka perginya sekarang. Aku menundukan kepalaku di atas meja didepanku, kepalaku terasa berat sekali rasanya. Jantungku saat ini berdegub dengan sangat kencangnya, aku merasa semua ini rasanya seperti mimpi saja. Tetapi entah kenapa, aku meraskan seperti ada hasrat yang tersalurkan dalam diriku. Keinginan dalam diriku selama ini tentang aku yang menginginkan melihat istriku melakukannya bersama laki-laki lain, akhirnya bisa temukan jawabannya hari ini. Aku ingin mendengar pujian laki-laki itu terhadap tubuh montok istriku itu, aku ingin laki-laki itu mengatakan bahwa aku sangat beruntung bisa memiliki istri yang berwajah kalem dan berbadan montok seperti dia, tetapi ternyata sangat ganas dan liar sekali kala tengah bercinta. Aku ingin ada yang mengakui bahwa dibalik sikap keseharianya yang lembut itu, ternyata tersimpan gairah liar didalamnya yang mampu merespon dengan tak kalah ganasnya setiap cumbuan laki-laki terhadap tubuhnya itu. Jauh didalam diriku, sebenarnya aku ingin membuktikan semua yang aku nilaikan selama ini terhadap istriku. Mengingat semua yang dilakukan istriku bersama pak sugeng, geliat badannya saat menerima cumbuan dan genjotan pak sugeng, belum lagi desahan istriku, pastilah disana ia tengah mendesah dengan sangat liarnya. Hal itu membuat kontolku mengeras dibawah sana. Rasanya saat itu aku ingin melihat semua itu secara langsung, aku ingin mengintipnya. Aku ingin mendengar desahan istriku, saat kontol pak sugeng menghujam memeknya. Membayangkan hal itu, aku segera menegakan kepalaku dan segera memindahkan koneksi ke kamera di kamar tidur kami.

Saat aku telah berhasil terkoneksi dengan kamera di dalam kamar, aku tak menemukan istriku dan pak sugeng disana. "Kemana mereka sekarang?" begitulah pertanyaan yang muncul dalam benakku. Saat itu aku juga rasanya aku ingin segera pulang dan ingin melihat secara langsung semua yang terjadi disana. "Tetapi bagaimana caranya" pastilah kehadiranku akan membuat mereka merasa terganggu. Sedangakan aku masih ingin mengetahui sejauh mana mereka melanjutkan semua ini seterusnya dibelakangku. Aku berencana akan mencari tau, akankah semua ini terus terulang, dan aku telah merencanakan untuk menggoda istriku untuk jujur mengakui perbuatannya dengan pak sugeng kepadaku. Tetapi keraguan dalam diriku masih aku rasakan. Rasanya aku tidak rela jika tubuh istriku itu terus dinikmati oleh pak sugeng. Walaupun sepetinya dengan membayangkan hal itu, akan mampu membuat gairahku terus memuncak saat aku menyetubuhi istriku nanti. Dan sepertinya itu akan menjadi suatu rasa yang baru dalam sensasi bercinta kami nantinya. Lagi pula saat ini rasanya kakiku sangat lemas sekali. Aku menarik nafasku dalam2 dan membuangnya perlahan."haaaaghhh"


Aku kembali memperhatikan ponselku, tetapi masih saja tidak aku temukan keberadaan istriku dan pak sugeng didalam kamar kami. Lalu aku pindahkan lagi ke kamera di ruang tamu. "Mungkin mereka sedang berada disana" pikirku saat itu. Tetapi ternyata tidak juga aku temukan mereka disana. "Dimana mereka melanjutkan semuanya" pernyataan itu terus muncul dalam benakku dan menuntut untuk segera mendapatkan jawabannya saat ini juga. Tetapi bagaimana cara aku mengetahuinya "aghhhh,, kemana mereka". Saat ini pikiranku semakin terasa tidak karuan, akhirnya aku berusaha menenangkan diriku. Aku menutup layar mengunci ponselku, setelah merasa cukup tenang dengan diriku, aku segera bangkit dan menuju kamar mandi. Disana aku mencuci mukaku, setelahnya aku sedikit menggosok kontolku, "ughhh kenapa aku ini, rasanya kontolku tegang sekali sekarang ini". Bayangan akan kelanjutan perbuatan pak sugeng terhadap tubuh istriku terus menghantuiku. Maka aku segera bergegas keluar darisana menuju tempatku semula. Saat aku keluar dari kamar mandi, seklias aku lihat rekanku yang lain tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Aku pun tidak memperdulikannya.

Saat aku telah kembali ditempatku sebelumnya. Aku kembali menghubungkan ponselku ke kamera di kamar kami. Saat berhasil terkoneksi, entah harus senang atau atau aku harus bersedih dengan apa yang aku temukan disana.
Disana aku melihat istriku dan pak sugeng telah berada disana. "Aghhh liar sekali" ucapku dalam hati. Saat ini aku melihat apa yang mereka lakukan sekarang, jantungku kembali bedegub dengan kencang, diikuti dengan kakiku yang terasa lemas. Disana aku melihat istriku tengah di genjot pak sugeng dengan posisi dogystyle. Istriku dalam posisi menungging di tepi ranjang, sedangkan pak sugeng dalam posisi berdiri menggenjot memek istriku. Mereka seperti sangat menikmati persetubuhan itu saat ini, aku lihat istriku menempelkan kepalanya pada kasur di ranjang kami, sementara pantatnya yang montok itu ia angkat dengan sangat lentik menungging menerima hujaman kontol pak sugeng. Tangan istriku seperti tengah meremas-remas dengan kuat sprey disana, sementara aku melihat tangan pak sugeng memegang erat pinggul istriku. Dalam posisi itu genjotan pak sugeng sangat cepat di ikuti dengan matanya yang terpejam sambil menggenjot memek istriku.

Cukup lama mereka dalam posisi itu, tetapi belum juga aku temukan tanda-tanda pak sugeng akan mencapai klimaksnya. Sedangkan aku, jika istriku sudah dalam posisi menungging seperti sekarang ini, pasti lah aku sudah tidak tahan menahan ledakan spermaku yang yang terasa ingin segera minta untuk dimuncratkan. "Kenapa pak sugeng bisa sekuat itu menahan rasa nikmat memek istriku?" Pertanyaan itu muncul di benakku saat ini.

Aku memperhatikan gerakan pak sugeng dengan lebih jelas lagi, gerakan itu cukup cepat, namun memang teratur. Dan hujaman kontol milik pak sugeng aku perhatikan seperti ia tusukkan dengan sangat dalam ke lubang memek istriku. Hal itu aku ketahui dari getaran daging kenyal pantat istriku yang ikut terdorong kedepan dan bergetar, karena mendapatkan benturan dari pangkal kemaluan pak sugeng dengan pantat montok istriku. Saat itu aku lihat kepala istriku mulai berpindah-pindah posisi ke kiri dan kanan, lalu aku lihat kepala istriku mulai tersender pasrah pada kasur disana. Tangan istriku semakin kuat mencengkram sprey, kini ia kembali mengangkat kepalanya dan menoleh kearah pak sugeng. Matanya terpejam dan mulutnya seperti meringis. Sepertinya ia tengah mendesah dan merengek sambil mengatakan sesuatu. Lalu ia kembali menempelkan kepalanya kembali ke kasur. Aku sangat paham, bagaimana desahan istriku saat ini. Pastilah ia saat ini mendesah dengan sangat tidak terkendali menerima sodokan pak sugeng dari belakang sana.


Lalu aku lihat pak sugeng semakin mempercepat sodokannya sehingga sodokan itu aku lihat sangat brutal dan tidak semakin tidak terkontrol lagi dalam tempo yang cepat. Saat itu istriku sepertinya akan sampai pada puncak kenikmatannya, aku lihat ia menekuk keatas kedua kakinya hingga menyentuh bongkahan pantatnya. Tak lama dari itu juga badan istriku menggelusur kedepan dan terlihat seperti sangat lemas, diikuti pak sugeng yang menindih tubuhnya dari atas. Pak sugeng seperti membisikkan sesuatu padanya, lalu tak begitu lama dari situ pak sugeng segera berpindah ke samping turun dari badan istriku. Saat pak sugeng dalam kondisi berbaring terlentang, aku melihat kontol pak sugeng masih berdiri dengan tegakknya. Kontol milik pak sugeng terlihat sangat basah, dan mengkilap. Cukup besar kontol itu jika aku perhatikan dari kenampakan kamera saat ini.

Pada saat itu perasaan minder dalam diriku tiba-tiba muncul, aku sangat minder terhadap kemampuan pak sugeng, mengendalikan dirinya. Bagaimana ia bisa bertahan cukup lama dengan kekenyalan bongkahan pantat istriku itu, belum lagi memeknya yang montok lembut dan sangat basah itu, pastilah sangat basah dan licin menjepit dibawah sana. Tetapi pak sugeng bisa mengendalikan dirinya untuk tidak segera memuncratkan spermanya. Saat aku berpindah memandangi istriku, aku melihat ia seperti tergolek pasrah sambil memejamkan matanya. Saat itu aku melihat bongkahan pantat istriku menyembul indah, dengan kedua tangannya ia bentangkan kesamping, seperti sangat lemas akan apa yang baru saja ia perbuat dengan pak sugeng. Tak lama setelah itu, pak sugeng menaikkan satu kakinya keatas badan istriku dan melingkarinya. Ia memeluk badan istriku, lalu seperti membisikkan sesuatu. Saat itu juga istriku menoleh kearahnya, dan seperti tersenyum sambil mengatakan sesuatu.


Kemudian aku lihat pak sugeng memegang bahu istriku, ia seperti ingin membangunkan istriku dari posisinya. Istriku menurutinya saja, sepertinya ia ingin istriku mengambil posisi diatas pak sugeng, Meraka ingin melakukan posisi WOT. Tetapi tak lama darisitu istriku kembali menggulingkan dirinya di atas kasur, terlihat istriku seperti mengatakan sesuatu, lalu ditanggapi oleh pak sugeng seraya tersenyum. Pak sugeng berpindah menaiki badan istriku, ia melebarkan paha istriku. Kemudian ia kembali memasukan kontolnya kedalam memek istriku. Pak sugeng kembali menggenjot istriku dengan posisi misionaris, tak sampai 5 menit dalam posisi itu aku melihat genjotan pak sugeng kali ini agak berbeda, ia seperti meracau sambil matanya terpejam dan genjotanya sudah sangat tidak beraturan dan tidak terkontrol. Di berengi dengan istriku yang juga memejamkan matanya, seraya tangannya menggapai kedepan, seperti tengah berusaha mendorong badan pak sugeng untuk menjauh darinya. Mulut pak sugeng terus meracau mengatakan sesuatu, ia hentakan genjotan kontolnya dengan sedikit lebih pelan, tetapi gerakan itu menghentak dalam kelubang memek istriku. Lalu ia mencabutnya dan ia langsung menumpahan spermanya di perut istriku, pak sugeng mengocoknya dengan mengambil tangan istriku untuk memegang kontol miliknya dan mengocoknya setelah ia ejakulasi. Istriku masih memejamkan matanya seperti tengah mengatur nafasnya. Terlihat pak sugeng mengarahkan kontolnya kearah mulut istriku, dan menempelkan kontolnya pada bibir istriku. Istriku lalu membuka mulutnya, dan mengecup kepala kontol milik pak sugeng yang masih berlumuran sperma miliknya itu.

Mendapatkan kecupan dari bibir istriku pada kontol miliknya, membuat pak sugeng seperti merasa ngilu dan memejamkan matanya. Sehingga pak sugeng seperti gemas dan ia meramas kencang payudara istriku, saat itu juga istriku tersadar dan membuka matanya. Istriku segera menjauhkan kepalanya dari kontol milik pak sugeng, ia seperti tersadar dengan apa yang baru saja ia lakukan terhadap kontol milik pak sugeng. Biasanya istriku memang suka menjilati kontolku saat aku telah sampai pada puncak kenikmatanku. "mungkin tadi istriku belum sadar bahwa kontol yang ia kecup adalah milik pak sugeng". Begitulah pikiranku pada saat itu.

"Bang,, tumben kok menyendiri gitu" ucap salah satu rekan kerjaku. Mendengar hal itu aku segara tersadar dan berusaha untuk mengendalikan diriku. "Gak ada bro" jawabku singkat. Lalu aku memutuskan koneksi dengan kamera di kamarku, aku beranjak mendekat kearah teman-temanku yang lain. Sekitar 5 menit berkumpul bersama rekanku yang lain aku segera pamit, berpura-pura untuk ke kamar mandi. Disana aku kembali melihat situasi dirumah kami, saat sudah terkoneksi aku menemukan istriku dan pak sugeng sudah tidak berada di kamar kami. Aku berpindah melihat ke ruang tamu, disana aku melihat istriku tengah menggunakan handuk, sedangkan pak sugeng telah menggunakan pakaiannya. Istriku seperti tengah berbincang dengan pak sugeng dalam posisi berdiri, ia seperti mendorong badan pak sugeng menuju kearah pintu depan rumah kami.

Pak sugeng seperti pasrah saja mengikuti dorongan dari istriku, lalu ia keluar dari pintu rumah kami. Disana aku lihat istriku segera menutup pintu dan menguncinya, ia bersandar di balik pintu rumah kami. Ia memejamkan matanya sambil menutupkan kedua tangan pada wajahnya. Setelah itu ia berlalu menuju ke belakang rumah kami. Aku cukup legah menyaksikan semua ini setidaknya saat ini telah berakhir. Akhirnya malam itu aku melanjutkan giat bekerjaku dengan perasaan yang tidak karuan, rasanya ingin aku segera pulang dan menanyakan langsung kepada istriku. Tetapi aku masih berusaha menahan diriku, aku ingin mengetahui semua ini lebih jauh lagi. Maka aku memutuskan untuk berpura-pura dengan keadaan ini semua.

Pov rudi end...


Terimakasih para suhu sekalian, atas kritik dan sarannya pada cerita newbie ini.
Terimakasih juga kepada para suhu, yang berkenan PM ane dan menyampaikan pendapatnya mengenai cerita ini. Tentu akan menjadi pertimbangan newbie dalam melanjutkan cerita ini kedepannya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd