Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

Penasaran, kayaknya suhu penulis novel di RL, tulisannya detil dan bagus bgt.. ditunggu updatenya suhu 🙏
 
Lanjutan pov rani.

Saat ini pikiranku sedang sangat tidak karuan, dan aku kembali terkenang dengan apa yang terjadi pada diriku bersama pak bambang pada perjalanan dinas kala itu. Yang ada dipikiranku pada saat ini bahwa aku sangat membencinya atas semua sikapnya kepadaku, setelah ia melakukan semua itu terhadapku. Tetapi jauh didalam relung hatiku, entah mengapa aku merindukan perlakuannya yang begitu lembut memperlakukan aku. Aku merindukan pujiannya, candaannya yang memanjakan aku dan aku merindukan sentuhan lembutnya terhadap tubuhku bahkan sepertinya aku merindukan batang miliknya itu. Rasa geli yang ditimbulkan dari benjolan kecil pada penisnya, membuat aku sering terbayang akan hal itu. Dan sayangnya rasa itu tidak aku dapatkan saat aku tengah bercinta dengan suamiku. Terkadang saat aku merindukan hal itu, aku sering melakukan masturbasi dengan menggosok itilku, sambil membayangkan rasa yang pernah diberikan pak bambang padaku. Tetapi entah mengapa aku masih sangat membencinya, ditambah dengan semua sikapnya terhadapku saat ini. Setelah semua itu berlalu ia sangat cuek bahkan tidak pernah memperhatikan aku, ia bersikap biasa saja, seolah-olah tidak ada yang pernah terjadi antara kami berdua.

"Mas tau kamu pasti sangat membencinya bukan?" Ucap pak bambang sambil memegang pundaku. Lalu ia memegang kedua lenganku dari belakang. Tanpa aku menduganya ia membisikkan sesuatu padaku "rasa itu masih sama ran" bisiknya pelan di telingaku. "Mas melakukannya untuk menjaga kehormatanmu, terutama saat kita sedang berada di kantor ini" lanjutnya lagi, kemudian ia kembali diam setelahnya. Saat itu kepalaku masih tertunduk di meja didepanku. "Bangunlah, tidak seharusnya kita membahasnya disini, kita harus berlaku sebagaimana mestinya. Tentu kita tidak ingin orang lain dikantor ini mencurigainya bukan? Bangunlah,, kita bahas dilain waktu" Lanjut pak bambang menenangkan aku.

Mendengar hal itu, aku mengangkat kepalaku dari sana, aku mengusap kedua mataku. Lalu aku berdiri dari posisi aku duduk. "Baiklah pak, saya izin kembali keruangan" ucapku tanpa melihat kearahnya. Aku masih menunduk kebawah, dan pak bambang masih berdiri di belakangku. "Baiklah bu rani, saya percaya dengan kapasitas ibu. Dan untuk saat ini tolong jangan campur adukan dengan pekerjaan kita disini" ucap pak bambang seraya ia berlalu kembali duduk di kursi di depan aku. Aku hanya menganggukan kepalaku tanda aku menyetujuinya. "Saya izin kembali bekerja pak" ucapku menanggapinya. Kali ini aku melihat kearahnya.

Ia hanya tersenyum kepadaku dan ia menganggukan kepala. "Baiklah bu" balasnya singkat. "Permisi pak" ucapku seraya berbalik mengarah keluar ruangan itu. Saat aku telah didepan pintu ingin keluar. "Jangan ragu menanyakannya kepada saya, jika ibu memiliki kendala" ucap pak bambang. Mendengar hal itu aku menoleh kembali kearahnya dan aku membalik badaku. "Baik pak, terimakasih" balasku kepadanya. Setalah mengucapkannya aku segera berbalik dan aku bergegas meninggalkan ruangan pak bambang.


Pov rani end...




Sementara itu dalam sebuah rumah, nampak seorang laki-laki yang tengah duduk di ruang tamu rumah mereka. Ia duduk termenung,, sambil menghisap rokoknya. TV yang menyala tidak ia perhatikan sama sekali, dalam pikirannya masih mengingat tentang kopi yang ia temukan di meja ruang tamu mereka pada malam itu. Sesaat sebelum ia kembali ke tempat kerjanya. "Kira2 itu kopi milik siapa? Siapakah yang datang kerumah kami malam2 begitu, dan kenapa istriku tidak menceritakannya kepadaku?" Begitulah pikirannya berkecamuk. Lalu ia mematikan rokoknya. Ia mengambil helm miliknya dan ia keluar rumahnya dengan mengunci pintu rumahnya terlebih dahulu. Selanjutnya ia segera menaiki motornya dan berlalu pergi.


Laki-laki itu adalah rudi. Ia pergi untuk mencari tau siapakah yang kira2 malam itu datang kerumahnya. Ia ingin mengetahuinya sendiri, jika nanti istrinya tidak menceritakan itu padanya. Saat itu rudi berangkat menuju sebuah toko. Disana ia berencana membeli hidden Camera satu lagi. Satu sudah ia taruh dikamarnya dan satu lagi yang ia akan beli akan ia pasang diruang tamu rumahnya. Setalah mendapatkannya ia segera pulang kerumahnya, di dalam rumahnya rudi memasang hidden camera itu, ia langsung memasangnya mumpung dirumahnya hanya ada dia sendiri. Ia memasangnya diatas lemari, mengahadap kedepan, mengarah kearah depan rumah mereka. Saat ini istrinya sedang bekerja dan anak2nya sedang dirumah neneknya.


Setelah terpasang ia segera mencobanya, ia mencoba apakah kamera tersebut telah berfungsi sebagaimana mestinya. Ia melihat gambarnya tergambar dengan jelas. "Haaaghh" rudi menghela nafasnya. Ia merasa kacau dengan pikirannya sendiri, kenapa ia harus melakukan ini. Kenapa ia harus mencurugai istrinya, bukankah selama ini ia sangat mempercayai istrinya. "Tapi semua ini harus ada penjelasannya" rudi memantapkan pikirannya.

Setelah semuanya selesai. Akhirnya rudi memutuskan untuk tidur, mengistirahatkan dirinya. Siang harinya ia terbangun dan segera bersiap menemui anaknya dirumah orang tuanya. Kemudian sore harinya ia kembali pulang kerumahnya setelah mendapat kabar dari istrinya bahwa ia telah tiba dirumah. Rudi segera mengajak kedua anaknya untuk pulang dan berpamitan dengan neneknya. Setibanya dirumah kedatangan mereka telah ditunggu oleh istrinya rani, sore hari itu mereka semua bercengkarama hangat dirumah mereka.

Pada saat malam harinya, sesaat sebelum ia berangkat bekerja. Rudi tengah berada di kamar bersama istrinya, sementara kedua anaknya tengah menonton TV di ruang tengah rumah mereka. Saat itu ia menatap lekat kearah istrinya yang tengah berbaring di kasur sambil memainkan ponsel miliknya, Ia melihat tajam kearah istrinya. "Sungguh sangat indah tubuh istriku ini" ucap kagum rudi dalam hatinya. Lalu ia mendekat kepada istrinya, ia berdiri tak jauh dari istrinya, sambil saat ini ia tengah bercermin. Saat itu berniat hendak menanyakan tentang kopi yang ia temukan di meja ruang tamu mereka pada malam itu. "ma,,, semalam kopi yang diruang tamu milik siapa?" Rudi memulai pembicaraan. Rani yang tengah fokus memainkan ponsel miliknya dibuat terkejut mendapatkan pertanyaan tersebut dari suaminya. Ia baru menyadari kenapa ia sangat ceroboh tidak memindahkannya terlebih dahulu, setelah pak sugeng meninggalkan rumah mereka. "Kopi yang mana pa?" Jawab rani gugup.
"Kok mama kelihatan gugup gitu?" Tanggap rudi melihat gelagat agak aneh dari istrinya.
Rani: iyaa, mama kaget aja, kok papa tiba2 bahas kopi sih? kopi yang mana maksud papa, soalnya mama kan gak minum kopi pa" jawab rani kepada suaminya. Ia berusaha menenangkan dirinya.
Rudi: iya, maka dari itu papa menanyakannya ke mama, karena papa tau mama kan gak minum kopi. Tapi kok kemarin malam disana bisa ada kopi ma. Jawab rudi sambil menunjuk kearah ruang tamu mereka.
Rani: ohhh yang itu ya pa,, itu kan kopi mililk pak sugeng pa, tadi malam kan mereka kemari dengan pak slamet juga,, papa kan tau mereka datang kemari untuk mengambil kopi.
Jawab rani berusaha setenang mungkin, Ia berusaha menutupi kegugupannya.
Rudi: emang mereka lama disininya ma?
Rani: gak lama sih pa, cuman pak sugeng yang datang duluan, habis itu baru pak slamet yang datang kemari menyusul.
Rudi: tapi kok kopinya cuman satu ma? Mama gak bohong kan ke papa? Tanya rudi penuh selidik.
Rani: Lah papa,, mama bohong gimana sih? Buat apa juga pa... kan itu memang kopi mama buatkan untuk pak sugeng sekalian ia menunggu mama memasak airnya pa,, Kan papa juga tau kopinya kalau dibuat pake air yang ada di termos gak akan cukup pa. Jawab rani menjelaskan pada suaminya.
Rudi: ohh gitu,, cuman pak sugeng aja ma? Pak slamet gak mama kasih kopi?
Rani: iyaa pak sugeng aja pa,, pak slamet datangnya pas pak sugeng udah mau pergi pa.
Rudi: ohh gitu,, iya deh ma,, papa penasaran aja. Jawab rudi.
Rani: iya pa. Jawab rani singkat.

Saat itu rani berusaha mengalihkan perhatian suaminya kepada hal yang lain. Ia segera bangkit dari tempat ia berbaring, dan ia mengambil topi yang di letakkan suaminya di meja dekat lampu tidur kamar mereka. "Ini topinya pa,, nanti ketinggalan. Jawab rani seraya memberikan topi kepada suaminya.


Saat itu rudi melihat kearah istrinya, malam itu rani istrinya mengenakan pakaian yang modelnya hampir sama dengan pakaian yang ia gunakan kemarin malam. Hanya berbeda warna nya saja. Rudi melihat bagaimana istrinya sangat menggairahkan dan menggoda sekali saat mengenakan pakaian tidur tersebut. Pikiran rudi pun melayang jauh, apakah kemarin saat menerima kehadiran pak sugeng dan juga pak slamet dirumah meraka istrinya masih mengenakan pakaian seperti ini?. Saat itu juga pikiran rudi mengingat tentang apa yang pernah ia dengar di ucapkan oleh bapak2 di pos ronda tentang tubuh montok istrinya itu. Seketika itu juga rudi melihat kearah payudara istrinya, ia melihat payudara itu membulat montok dan membusung dibalik baju yang ia gunakan. Lalu rudi melihat ke bawah ke arah paha istrinya, ia melihat paha putih dan berisi istrinya cukup terekspos dengan baju itu. Pikiran rudi pun membayangkan bagaimana ekspresi pak sugeng dan juga pak slamet saat melihat istrinya menggunakan pakaiannya seperti kemarin malam. "Andai saja aku memasangnya hidden cam nya lebih cepat, aku pasti akan mengetahui yang sebenarnya" ungkap rudi dalam hatinya.


Rani melihat suaminya sedang menatap dirinya dengan sangat aneh, seolah tatapan suaminya saat ini tengah memperhatikan lekuk tubuhnya dengan sangat lekat. Saat itu juga rani tersenyum dan berucap kepada suaminya "papa kenapa sih liatin mama kayak gitu? Awas aja nanti malam papa pulang gak bilang2 lagi ke mama" ucap rani menggoda suaminya. Rudi mendengar hal itu hanya tersenyum kepada istrinya. Rudi memeluk istrinya, lalu ia berkata. "Kemarin malam,, saat mama memberikan kopi kepada bapak-bapak,, mama masih pakai baju seperti ini?" Ucap rudi sambil menatap mata istrinya. "Ighhh papa,, enggaklah pa,, mama pakai cardiagan kok,, gak langsung kayak gini" ucap rani berbohong.
"Kirain mama masih pakai pakaian begini" ucap rudi legah. "Papa ngaco ighh, mana berani mama pa,, papa kan tau sendiri gimana kalau mama pakai baju kayak gini,, itu sama aja mama kasih tontonan ke meraka pa,," balas rani sambil memukul pelan lengan suaminya. "Pasti betah meraka lama2 disini ma" ucap rudi sambil mencium pipi istrinya. "Betah lihat yg ini ma" lanjut rudi sambil meremas payudara istrinya. "Ighhh dasar papa,, sukanya godain mama ighh" rengek rani manja.


Rudi hanya tersenyum menanggapinya, tingkah istrinya itu. "Yaudah ma,, papa berangkat sekarang ya,, mama sama anak-anak baik2 ya" ucap rudi seraya melepaskan pelukannya pada istrinya, lalu ia mengulurkan tangannya untuk salim dengan istrinya.
"Iyaa,,, hati2 ya pa" ucap rani sambil ia mencium tangan suaminya.

Rudi segera berangkat menuju tempat ia bekerja, setelah ia berpamitan dengan istrinya dan juga anak2nya. Setibanya di kantor rudi segera mempersiapkan semua kebutuhan kerjanya malam ini, setelah semua beres ia duduk sambil ngopi dan juga menghisap rokoknya. Kemudian ia berniat untuk memonitor hidden cam yang tadi ia pasang. Saat sudah berhasil tersambung, ia tidak melihat aktivitas apapun disana, yang ia lihat disana ruangan itu sudah sangat gelap, karena lampunya telah dimatikan. Lalu ia berpindah ke camera yang berada dikamarnya. Ia melihat istrinya tengah berbaring disana dan bermain ponsel saja. Tak lama dari itu ia melihat istrinya mematikan lampu utama kamar tidur mereka, dan ia lihat istrinya beranjak tidur.

Malam itu ia tak menemukan kejadian apapun dirumah mereka. Ia pun tak melihat aktivitas istrinya yang mencurigakan. Akhirnya malam itu berlalu begitu saja tanpa adanya kejadian yang membuat hati rudi menjadi gelisah. Ia melanjutkan aktivitas kerjanya seperti biasa, dan malam itu ia cukup bisa kembali fokus dengan pekerjaannya. walaupun,, jauh di dalam hatinya masih ingin mengetahui kebenaran yang di ucapkan istrinya.



Hingga tiba pada hari sabtu, dimana pada malam harinya adalah hari terakhir rudi berjaga shif malam pada minggu itu. Ia berangkat ke tempat kerjanya seperti biasa setelah berpamitan kepada istrinya. Sementara kedua anak mereka sedang menginap dirumah neneknya, bersama sepupu yang lainnya. Yang sengaja berkumpul disana, untuk menemani kakek dan nenek mereka tidur disana. Mengingat besok adalah hari libur sekolah mereka. Dan hal itu memang sudah menjadi tradisi keluarga mereka, walaupun kedua anak rudi tidak cukup rutin melakukanya.


Setibanya dikantor, tepat pada pukul 8 malam. Ia telah bertukar shift dengan rekan kerja sebelumnya. Pada saat semuanya telah lengang ia teringat dengan istrinya yang tengah berada sendirian dirumah, ia ingin mengetahui apakah yang dilakukan istrinya sendirian dirumah malam2 begini, dan apakah istrinya akan kembali bermasturbasi seperti yang ia lihat pada malam waktu itu. Untuk menghilangkan rasa penasarannya ia mencoba memonitor hidden camera yang ia pasang melalui ponselnya. Pada saat itu jam menunjukkan pukul 9 malam lewat sedikit, dari layar ponsel ia melihat lampu ruang tamu mereka masih menyala. Tetapi tidak ia temukan siapapun berada disana. Lalu ia melihat kedalam kamar tidur meraka, disana ia melihat istrinya tengah berbabring sambil memainkan ponsel miliknya. "Kenapa ia belum tidur" Pertanyaan itu muncul di benak rudi, dan kenapa lampu di ruang tamu belum dimatikan oleh istrinya. Biasanya kalau jam segini pasti lampu disana sudah dimatikan oleh istrinya, biasanya mereka hanya menghidupkan lampu di ruang tengah rumah mereka saja. "Mungkin ia lupa mematikan nya" pikiran dalam benak rudi.

Lalu ia berniat untuk menelepon istrinya untuk mengingatkan hal itu. Namun sebelumnya ia melihat keadaan istrinya terlebih dahulu. Ia menunggu sebentar, mungkin setelah ini istrinya akan beranjak untuk mematikan lampu disana. Tetapi setelah menunggu cukup lama, ternyata belum juga istrinya beranjak dari sana. Malah saat ini ia melihat istrinya tengah tersenyum melihat kearah layar ponselnya. Senyuman yang ia lihat dari istrinya lain dari biasanya, mungkin saat itu istrinya tengah melihat sesuatu yang lucu dari ponselnya. Tetapi tidak,,!! Kali ini lain, ia melihat senyum istrinya saat itu di ikuti dengan tawa renyah istrinya. Namun sayang ia tidak bisa memastikannya, karena kamera yang ia pasang tidak dilengkapi dengan mikrofon. Sehingga ia tidak bisa mendengar suara dari ruangan sana.


Saat itu rudi kembali melihat istrinya, tertawa dengan dengan menutup mulutnya. Kemudian ia melihat lagi istrinya seperti kaget akan sesuatu yang ia lihat di layar handphone nya. Ia melihat istrinya tertawa, kemudian ia melihat istrinya fokus melihat layar handphone nya. Sangat fokus, bahkan ia lihat istrinya seperti sedang menatap layar ponsel itu dengan sangat lekat. Lalu ia melihat gerakan tangan istrinya, sepertinya tangan itu bergerak tengah mengzoom apa yang ia lihat di layar ponsel miliknya. Lalu ia lihat istrinya lebih mendekatkan layar ponsel itu ke wajahnya. Sedang melihat apa sih dia? Pikiran rudi penuh tanda tanya. Maka rudi memutuskan untuk menelepon istrinya. Saat ia menelepon panggilan itu tidak dijawab oleh istrinya. "Kenapa tidak dijawab?" Pikiran rudi berkecamuk. Lalu ia mencoba menelepon sekali lagi, kali ini dijawab oleh istrinya.
Rani: hallo,,, iya pa,,?
Rudi: mama darimana,, kok papa telpon gak diangkat? Mama kan bel...
Rudi menghentikan kalimatnya, ia hampir kelepasan mengucapkan bahwa saat itu istrinya belum tertidur, dan masih asik bermain ponsel miliknya.
Rani: mama kenapa sih maksud papa? Kok gak dilanjutin pa? Tadi mama gak denger papa telpon,, mama dah tidur pa,,.
Mendengar jawaban istrinya, jantung rudi berdegub kencang. Ia tau istrinya telah berbohong padanya. Dengan jelas ia melihat dari kamera yang ia pasang bahwa istrinya belum tidur dan masih bermain ponsel miliknya saat itu.
Tetapi ia mencoba mengendalikan dirinya. Tapi kenapa istrinya harus berbohong kepadanya. Pikiran rudi mulai menerawang jauh. Jangan2 selama ini istrinya sering melakukan ini padanya. "Sudahlah aku akan mengetahuinya, jika itu memang benar" ungkap rudi di benaknya.
Rani: hallo pa.. papa.. kok malah diem sih pa.. papa kenapa,,?



Suara rani di ujung telpon sana, membuat rudi sadar dari lamunannya.
Rudi: ehhh iya ma,, gak kok, papa gak kenapa-napa.
Rani: ohh,, kirain papa kenapa,, maaf ya pa,, tadi mama udah tidur.
Rudi: iya ma,, gak apa2,, dilanjut deh ma tidurnya.
Rani: papa telpon kenapa? Papa mau balik kerumah?,,
Rudi: ahhh enggak kok ma,, papa cuman mau tanya anak kita dirumah neneknya gak rewel kan ma? Ibu gak ada telpon kan?
Rani: enggak kok pa,, ibu gak ada telpon, lagian disana meraka pasti senang pa,, karena banyak temennya. Ada sepupu meraka yang lain juga disana.
Rudi: iya deh ma,, syukurlah,, papa cuman tanya itu aja,, mama tidur lagi deh, papa mau lanjut kerja.
Rani: iya pa,, mama tidur ya,, papa yang semangat kerjanya,, yakin gak pulang kan pa?,,
Rudi: enggak ma,, gak mungkin juga papa pulang terus kan,, gak enak sama teman yang lain ma,,.
Rani: iyaa deh pa,, dahh papa..
Rudi: iyaa,, dahh mama..

Saat rudi mengakhiri telpon nya, tiba2 salah satu teman rudi mendekatinya.
"Bang rudi,, cari cemilan yuk" ucap dalam satu rekan kerja rudi. Hal itu cukup membuat kaget rudi yang tengah berkecamuk dengan pikiranya. "Laper ni bang" Lanjut temannya itu. Rudi segera mematikan layar hp nya dengan langsung menguncinya. Lalu ia menuruti keinginan teman nya untuk membeli cemilan. Cukup lama mereka pergi mencari cemilan yang cocok untuk mereka malam ini. Akhirnya setelah sekitar 30 menit lebih, mereka kembali dengan membawa martabak. Saat telah tiba di kantor mereka, makanan itu langsung mereka makan bersama. Lalu dilanjutkan mereka ngobrol sejenak. Saat mereka tengah asik ngobrol, rudi melihat jam tangannya, sekarang sudah pukul 10 malam lewat. Ia ingat akan kondisi rumahnya pada saat itu, ia ingin mengetahui sedang apa istrinya sekarang, apa benar istrinya sudah tertidur, ataukah istrinya kembali membohonginya. Hingga ia memutuskan untuk menepi dari kumpulan teman2nya saat itu. Ia duduk pada meja yang lain, yang agak jauh dari teman2nya. Ia mengeluarkan handphone miliknya. Ia reconect ulang hidden cam itu ke ponsel nya. Lalu ia kembali tersambung.


Sesaat setelah tersambung ia melihat kamarnya dalam keadaan kosong, dan lampu kamar mereka masih menyala. ia semakin penasaran kemanakah istrinya saat ini. Kenapa tidak ada dikamar. Kenapa istrinya kembali berbohong padanya. Tetapi Ia memutuskan untuk menunggu sebentar, mungkin istrinya tengah ke kamar mandi. Begitulah pikiran rudi pada saat itu.

Pov rudi:
Pada saat itu aku masih menunggu kemanakah istriku malam itu hingga ia saat itu tidak berada di kamar kami. Mungkin kah ia tengah ke kamar mandi saat itu.
Sekitar 5 menit menunggu, aku tidak juga menemukan istriku kembali kamar. Maka aku putuskan sambungan di kamar kami, dan aku berpindah ke kamera ruang tamu.
Saat aku berpindah ke kamera ruang tamu rumah kami, aku sangat terkejut dengan apa yang aku lihat. Disana aku melihat istriku tengah bersimpuh dilantai, dan ia berada tepat di bawah selangkangan seorang laki-laki yang dalam posisi duduk di atas kursi ruang tamu kami. Dan aku belum mengenalinya, siapkah laki-laki tersebut, Karena posisinya saat ini membelakangi kamera yang aku pasang. Tetapi bukan soal mengenali siapa laki-laki tersebut. Melainkan apa yang sedang terjadi dengan istriku saat ini. Disana aku melihat istriku tengah bersimpuh dan

"agggggh istriku tengah mengulum kontol laki-laki tersebut".


Saat itu pikiranku sangat tidak karuan, menyaksikan apa yan aku lihat saat ini. Aku khawatir akan hal buruk yang sedang menimpa istriku saat ini. Jangan-jangan laki-laki tersebut merangsek masuk kerumah kami dan berniat buruk untuk mencuri di rumah kami. Lalu ia menemukan istriku yang seksi itu tengah berada sendirian dirumah. Pikiranku sangat khawatir pada keadaan istriku saat ini. Aku takut akan hal buruk yang menimpanya. Kasihan sekali istriku dipaksa melakukan hal yang keji itu kepada laki-laki tersebut.


Pikiranku sangat kacau pada saat ini, hingga aku merasakan sekujur tubuhku gemetar. Dan ditambah rasa khawatir terhadap hal buruk yang akan menimpa istriku semakin menjadi-jadi saja. Emosiku memuncak saat itu juga, aku berniat pulang dan segera menolong istriku, dan aku akan meminta bantuan temanku disini untuk melimpuhkan laki-laki tersebut. Saat aku akan beranjak dari tempatku saat ini, aku melihat keanehan yang terjadi disana. Disana aku melihat laki-laki tersebut tersandar pasrah pada kursi ruang tamu kami, dengan kondisi sarunya telah melorot kebawah. Dan aku lihat ia memegangi kepala istriku. Dan saat itu juga aku lihat istirku menepis tangan itu dari kepalanya. "Dughh,,, dughh,,,dughh,,," jantungku semakin bergemuruh. Apa yang sebenarnya terjadi. Melihat keanehan tersebut, aku kembali duduk dan menatap lekat kayar ponselku.

Disana aku melihat istriku melakukannya dengan sangat bernasfu menurutku, karena aku tau sekali bagaimana istriku kalau sudah diminta untuk mengulum kontolku. Maka aku tau saat ini ia sangat bernafsu melakukannya kepada laki-laki tersebut. Aku mengetahuinya dari gerakan kepalanya yang naik turun dengan cukup cepat, dan sepertinya ia tidak ragu melakukannya. Aku tak melihat keraguan itu dari gerakan maupun ekspresi wajahnya saat ini. Bahkan setelah laki-laki tersebut tersandar pada kursi ruang tamu kami, aku lihat istriku menaikkan baju laki-laki tersebut ke atas. Sambil ia terus mengulum kontol itu, Dan "aghhhhhh,,, ini gila,," aku lihat istriku memainkan puting susu laki-laki tersebut. Lalu aku istriku melepaskan kulumannya pada kontol itu. Ia menatap kearah laki-laki tersebut dan ia tersenyum kearah laki-laki itu. "Aghhh ini benar-benar gila, aku melihat istriku menjilati dan menghisap telur kontol laki-laki tersebut. Aku dapat melihatnya dengan jelas dari posisinya yang menghadap kearah kamera saat ini.


Aku melihat laki-laki tersebut kembali memegang kepalaku istriku. Dan istriku pun menghentikan aksinya terhadap laki-laki tersebut, yang sepertinya laki-laki tersebut kewalahan dengan perlakuan istriku. Dan aku tau betul bagaimana jika istriku mengulum kontol dibarengi dengan nafsunya yang ikut naik. Ia akan melakukannya dengan sangat liar sekali. Lidahnya pasti akan menari-nari pada kepala kontol laki-laki tersebut, selagi kontol tersebut berada di dalam mulutnya. Dan pasti ia akan menyedot kontol itu dengan sangat kencang.

Lalu aku melihat istriku bangkit dan berdiri dari posisi bersimpuhnya saat ini. Jantungku seperti akan copot pada saat ini juga, saat itu aku melihat istriku berdiri, dan aku melihat bajunya yang telah turun sebatas pinggangnya. Disana aku melihat payudara montok istriku menggantung tanpa ia mengenakan bh lagi. Dan bentukan baju yang ia gunakan sudah sangat kusut menempel di badannya. Pastinya sebelum ini telah terjadi pergumulan antara mereka berdua. Tetapi apakah istriku pasrah saat digumuli laki-laki tersebut. Pertanyaan itu muncul dalam benakku, dan jika melihat dari tindakannya mengulum kontol tadi aku yakin istriku sangat pasrah, bahkan mungkin ia membalas setiap cumbuan laki-laki tersebut. Dan Sepertinya baju itu hanya menempel karena masih tersangkut dibagian bokongnya yang montok itu. "Aghhh kenapa tadi aku harus keluar dengan temanku, sehingga aku tidak mengetahui bagaimana semua ini berawal, dan siapakah laki-laki tersebut,, aku harus mengetahuinya saat ini juga".

Aku kembali memantau aksi mereka, disana aku lihat istriku telah berpindah duduk pada kursi panjang disebelah laki-laki tersebut. Dan aku lihat ia tidak berusaha membenahi pakaiannya yang tengah terbuka saat ini. Ia langsung duduk saja disana dengan masih bertelanjang dada. Lalu aku lihat ia tersenyum dan memukul paha laki-laki tersebut. Aku lihat istriku menujuk kearah puting payudaranya, dan aku lihat ekspresi istriku yang sepetinya ngambek dengan laki-laki tersebut. laki-laki itu menanggapi dengan hanya mengangkat kedua tangannya keatas. "Sial aku tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan disana" umpatku dalam hati.


Lalu aku lihat laki-laki itu bangkit dan berpindah duduk kesebelah istriku. Ia langsung menggulingkan istriku dikursi saat itu. Dan sialnya posisinya masih membelakangi kamera saat ini. Aku tidak fokus memperhatikan posturnya saat ini, yang aku perhatikan adalah apa yang akan meraka lakukan selanjutnya. Disana aku lihat laki-laki tersebut segera menindih tubuh istriku. Ia langsung menghisap payudara istriku, dan satu tangan nya aku lihat meremas dan memilin puting susu istriku. Aku lihat laki-laki itu sangat ganas mempermainkan payudara istriku. Saat itu ekspresi wajah istriku terlihat sangat bernfasu menurutku. Aku lihat istriku menggigit bibirnya saat laki-laki tersebut memainkan payudaranya, dan aku lihat tangan istriku memegangi kepala laki-laki tersebut, seperti ia tengah menekan kepala laki-laki tersebut kuat ke arah payudaranya. Dari ekspresi wajah dan mulutnya aku melihat istriku mendesah dengan cukup kencang disana. Badan istriku menggelinjang dengan apa yang dilakukan laki-laki tersebut terhadap payudaranya.


Aku yang melihat wajah sange istriku saat ini, aku sangat yakin saat ini bahwa istriku ingin memeknya untuk dimasukan kontol laki-laki tersebut. Lalu aku lihat tangan laki-laki itu menyingkap baju istriku keatas, hingga kini baju itu hanya menutupi bagian perutnya saja. Dan "aghhh gila,, kemana Celana dalam istriku" Aku lihat Celana dalam istriku sudah tidak ian kenakan disana. Tangan laki-laki itu pun langsung menyerang kearah belahan memek istriku, sepertinya jari itu membelah bibir memek istriku. Aku melihatnya kurang jelas dari posisi ini, karena terhalang badan laki-laki tersebut yang tengah menindih badan istriku.


Aku yakin laki-laki itu akan sangat bernfasu memainkan memek istriku, karena memang memeknya yang tembem itu selalu dicukur tipis olehnya. Sehingga memek yang tembem itu semakin terlihat menyembul indah, sangat menggiurkan. Aku yang sudah sangat sering melihat memek itu saja, akan selalu bernafsu jika melihatnya sudah tanpa penghalang lagi seperti ini, aku sangat suka melihat gundukan memek istriku yang menyembul montok itu, lalu bagaimana dengan laki-laki tersebut pastilah ia akan sangat bernafsu memaikan memek istriku.

Laki-laki tersebut terlihat terus memainkan tangannya pada memek istriku, sambil mulutnya yang tidak lepas dari payudara istriku. Kemudian laki-laki tersebut menurunkan celana pendek miliknya hingga terlepas dari kakinya. Dan ia melebarkan paha istriku, saat itu aku melihat istriku sedikit berontak dan menahan dada laki-laki tersebut. Istriku seperti mengatakan sesuatu kepada laki-laki tersebut. Mereka terlihat seperti tengah berdiskusi tentang hal yang aku tak tau itu apa, karena hanya gerakan meraka yang bisa aku lihat, aku tidak bisa mendengar apa yang tengah meraka bicarakan. Aku lihat tangan istriku terus menahan bagian dada laki-laki tersebut. Dan laki-laki tersebut seperti tengah meminta istriku untuk menuruti keinginannya. Istriku masih berusaha menolaknya, walaupun aku tau betul saat ini istriku sangat ingin memeknya dimasuki kontol laki-laki tersebut. Sialnya lagi-lagi aku belum bisa melihat ukuran kontol laki-laki tersebut. Melihat percakapan meraka yang sepetinya cukup alot, aku melihat tangan laki-laki tersebut memegang kearah kontolnya dan ia kembali menyusu pada payudara istriku. Saat itu istriku melepaskan dorongan nya pada dada laki-laki tersebut. Dan aku lihat kini tangannya berada di kepala laki-laki tersebut. Ia memegangi kepala laki-laki tersebut. Sepertinya istriku tengah mendesah saat ini, aku melihatnya dari ekspresi wajahnya dan bibirnya yang terbuka. Kemudian tangan laki-laki tersebut bergerak naik turun, sepertinya ia memegangi kontolnya dibawah sana. Ternyata ia hanya menggesekan kontolnya pada belahan memek istriku. Aku pun melihat kepala istriku yang menggelengkan kepalanya ke kiri dan kanan, karena ulah laki-laki tersebut. Cukup lama hal itu terjadi, hingga ekspresi istriku yang semakin tidak karuan, dan aku lihat gerakan tangan laki-laki tersebut semakin cepat dibawah sana.

Laki-laki tersebut terus melakukan aksinya menggosokan kontolnya pada belahan memek istriku. Pastilah saat itu ia sangat menikmatinya, karena memek istriku pasti sudah sangat basah. Laki-laki itu mencium bibir istriku, entah apakah istriku membalasnya atau tidak, aku tidak melihatnya dengan jelas. Lalu aku lihat pria itu melepaskan ciumannya dan mengangkat kepalanya. Ia mengakat badan nya sedikit naik dari badan istriku. Sementara itu istriku tengah terpejam dan menggigit bibir bawahnya. Saat itu aku lihat laki-laki tersebut menghentikan gerakan tangannya memainkan kontolnya di belahan memek istriku.

Selanjutnya laki-laki itu melebarkan paha istriku dan ia mendorong pinggulnya maju kedepan. Dan saat itu juga aku lihat istriku membuka matanya dan sedikit mendelikan matanya karena ulah laki-laki tersebut. Lalu istriku berusaha mendorong badan laki-laki tersebut menjauh dari tubuhnya. Tetapi sepertinya dekapan laki tersebut pada tubuhnya sangat ketat, sehingga istriku tidak mampu melakukannya. Lalu aku melihat laki-laki itu mulai menggerakan pinggulnya nya naik turun. "Ini gila berarti kontol itu telah masuk kedalam memek istriku" saat itu aku benar-benar emosi menyaksikan semua yang terjadi. Aku menatap lekat pada ponselku dan kini laki-laki tersebut tengah mengumuli leher jenjang istriku, akhirnya kini aku dapat melihat gerakan pinggul itu mulai semakin cepat dilakukan laki-laki tersebut, dan aku lihat wajah istriku yang sayu karena mendapatkan sodokan kontol laki-laki tersebut. Aku melihatnya dengan jelas karena kini tidak terhalang lagi oleh laki-laki tersebut. Laki-laki itu membenamkan wajahnya pada leher istriku.


Genjotan laki-laki itu semakin kencang menggenjot memek istriku. Ekspresi wajah istriku pun terlihat sangat menikmatinya. Aku menundukan kepalaku melihat apa yang terjadi saat ini, pikiranku sangat kacau dan jantungku berdegub sangat kencang tidak beraturan, diikuti dengan kakiku yang rasanya sudah tidak menapak lagi. Kakiku terasa lemas pada saat itu. Aku melihat meraka masih melakukannya disana. Aku melihat kepala laki-laki tersebut tengah beradu dengan istriku. Sepertinya mereka tengah berciuman bibir. Saat itu aku lihat istriku semakin melebarkan pahanya. Sungguh hatiku sangat hancur saat itu, tetapi aku juga merasakan kontolku yang ternyata sedari tadi sudah sangat mengeras dibawah sana, melihat apa yang dilakukan istriku bersama laki-laki tersebut. Entahlah aku merasakan perasaan aneh yang timbul dalam diriku, aku ingin menyaksikan ini hingga selesai, aku ingin tau bagaimana istriku melakukannya jika bukan dengan aku. Apakah ia akan menikmatinya? Apakah ia akan suka dengan kontol laki-laki lain selain aku? Dan apakah ia akan bertingkah liar seperti saat melakukannya dengan aku? Pernyataan itu terus terngiang di kepalaku, hingga aku memutuskan untuk terus menyaksikannya, aku mengurungkan niatku untuk pulang tadi.


"Haaaagghhh" aku menghela nafas, dan aku kembali melihat kearah layar ponselku. Kini aku lihat tangan istriku tengah merangkul leher laki-laki tersebut dan genjotan laki-laki itu semakin cepat keluar masuk memek istriku. Aku lihat badan istriku mengelinjang dengan matanya yang kini mendelik. Sepetinya ia akan orgasme, boleh juga laki-laki tersebut. Ungkapku mengamati perbuatan mereka. Terlihat olehku istriku menepuk-nepuk pundak laki-laki tersebut, saat itu aku lihat kepalanya menggeleng ke kiri dan kanan. Lalu aku lihat kakinya melingkar dan mengunci badan laki-laki itu merapat ke tubuhnya. Genjotan laki-laki itu semakin cepat ia lakukan. Disana dapat aku pastikan desahan istriku pasti sudah sangat tidak karuan dan tidak terkontrol lagi. Mulut istrikupun terus menganga mendapatkan sodokan brutal dari laki-laki itu. Lalu aku lihat laki-laki tersebut menghentikan genjotannya pada memek istriku dan aku lihat ia membenamkanya dan menekan kontol itu masuk kedalam memek istriku.


Aku perhatikan wajah istriku sepertinya ia sangat kewalahan, dan kini ia memejamkan matanya. Terlihat ia seperti tengah mengatur nafasnya. Ternyata ia telah sampai pada gelombang orgasmenya. Ia masih terus memejamkan matanya dan mengatur nafasnya yang sepertinya sudah sangat tidak beraturan itu. Sementara laki-laki tersebut saat ini tengah membenamkan wajahnya pada leher istriku. "Apakah laki-laki tersebut juga telah orgasme? Jika benar, apakah ia mengeluarkannya di dalam memek istriku,, ini gila,," kepalaku terasa melayang membayangkan hal itu terjadi dan aku sangat tau betul bagaimana beceknye memek istriku itu saat ia orgasme, cairan itu akan menyemprot dengan banyaknya, belum memek itu pasti akan sangat menjepit saat gelombang orgasme itu datang padanya. Lalu aku lihat istriku menepuk pundak laki-laki itu seraya menempelkan bibirnya pada telinga laki-laki yang wajahnya masih terbenam pada lehernya itu. Aku lihat laki-laki itu bangkit dari posisinya, ia mengangkat badannya menjauh dari badan istriku. Ia bangun dari posisi itu dan ia sekarang dalam posisi berdiri, tetapi masih membelakangiku. Saat itu rasanya aku tidak asing dengan sosok ini. Aku seperti mengenalinya, tetapi siapa, rasanya aku tidak mampu berpikir jernih saat ini. Aku melihat laki-laki itu menengok kearah depan rumah kami, lalu ia berjalan kearah pintu. Apa mungkin ia akan menutup pintu? Dan jika benar ini sangat gila, meraka melakukannya dengan kondisi pintu terbuka, ataukah ia hanya mengintip situasi dari balik hordeng saja. Entahlah aku tidak mengetahuinya, karena jangkauan kamera ini tidak sampai kesana. Sementara aku lihat istriku menutup wajahnya dengan kedua tangannya, dalam posisi itu istriku terlihat sangat menggairahkan, payudaranya terlihat membusung dan menempel ketengah satu sama lain. Pastilah laki-laki tersebut akan sangat bergairah melihatnya dan akan kembali melanjutkan perbuatannya terhadap tubuh montok istriku. Saat itu aku mengalihkan pandanganku pada memek istriku disana aku lihat memek istriku mengkilap karena cairan memeknya yang keluar tadi. Tetapi tidak aku lihat lelehan sperma laki-laki tersebut mengalir disana.


Pada saat laki-laki tersebut berbalik mengarah kembali mendekati istriku, aku sangat terkejut melihatnya. Ternyata itu adalah pak sugeng. Sungguh aku tidak menyangka ia melakukannya terhadap istriku, dan aku juga tidak menyangka istriku mau melakukannya bersama dia. Aku melihat pak sugeng dalam kondisi telanjang dengan kontolnya yang masih tegak mengacung. Kontol itu sangat tegang dan sepertinya sangat basah terkena cairan memek istriku. Ia meremas payudara istriku dalam posisi ia masih berdiri. Istriku membuka matanya dan memegang tangan pak sugeng, agar berhenti meremas payudaranya.


kamudian aku lihat istriku mengulurkan tangannya kepada pak sugeng, pak sugeng menyambut tangan itu. Ternyata istriku ingin pak sugeng membantunya untuk bangun dari posisi berbaringnya saat ini. Saat keduanya sama-sama dalam posisi berdiri aku melihat mereka berdua berpelukan..




Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd