Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

Lanjutan...


"Hmmmmghh.. lemes banget jadi nya pa" keluh rani sambil tersenyum girang, sesaat setelah rudi mencabut kontolnya dari memek montoknya yang sudah sangat basah itu. Dibawah sana terlihat cairan memek rani bercampur dengan sperma suaminya yang 2x dimuncratkan didalam sana. "Iya ma,, papa jadi malas rasanya balik ke tempat kerja" jawab rudi.
Rani: terserah papa aja, kalau bisa gitu gppa sih pa.
Rudi: nggak sayang papa tetap harus balik kesana, gak enak sama temen papa disana.
Rani: yaudah cuci2 gih sana pa, abis itu langsung berangkat nanti kalau papa tidur2an yang ada jadinya makin males.
Rudi: iyaa sayang. Jawab rudi seraya beranjak berdiri menuju kamar mandi.

Setelah selesai dari kamar mandi, rudi segera berbenah dan mengenakan seragamnya kembali, setelah itu ia masuk ke dalam kamar meraka kembali dan menemukan istrinya masih terlentang dan belum mengenakan apapun di tubuhnya. "Ma,, papa berangkat dulu ya" ucap rudi kepada istrinya.
Rani: iya papa sayang hati2 ya. Balas rani.
Rudi: iyaa,, mama cuci2 gih sana, masa langsung tidur gak pake baju gitu.
Rani: iya lahh sayang, mama masih lemes aja ini.
Rudi: iyaa baiklah sayang, papa berangkat ya.
Rani: iyaa sayang. Ucap rani seraya melambaikan tangannya kepada suaminya.
"Mama disini dulu aja yah pa,, gak ikut nganter papa kedepan, nanti malah lama nungguin mama cuci2 sama harus pakai baju dulu kalau ikut nganter papa kedepan. Ucap rani.
Rudi: langsung aja ma gppa ma gak usah pakai baju. Hehehe
Rani: idiihh papa ngaco, yang ada malah jadi tontonan kalau ada orang lewat.
Rudi: yaudah papa berangkat ya, dahh mama. Ucap rudi seraya melambaikan tangan nya kepada rani.

Sesaat setelah keluar dari rumah rudi melupakan sesuatu, yaitu helm nya. Kemudian ia masuk kembali dan mengambil helm nya di meja ruang tamu mereka.
Saat itu tiba2 rudi mengangkat alis nya keatas. Disitu ia menemukan sebuah gelas yang setengah berisi terletak diatasnya "ini kopi susu,, sejak kapan istriku suka minum kopi" ungkap rudi dalam benak nya.
"Apa tadi, ada yang datang bertamu kemari, siapakah yang malam2 datang kesini saat aku tak dirumah?,, tapi kenapa tadi istriku tidak menceritakannya kepadaku?,, apakah ini bekas kopi pak sugeng dan pak slamet tadi?,, tapi kenapa cuman satu saja?,, dan kenapa harus dibuatkan kopi segala?,, apakah mereka tadi cukup lama disini?,, apakah tadi istriku tetap menggunakan pakaiannya itu menerima tamu yang datang kemari?,, ahh sudahlah nanti saja aku memikirkan nya, aku akan mengetahuinya nanti" ungkap rudi seraya mengambil helmnya di atas sana.


Setalah itu rudi, bergegas menaiki motornya dan segera memacu motornya menuju kekantornya kembali. Saat melewati pos ronda, rudi mengklakson bapak disana "tiinn...tiinn..berangkat dulu bapak2" ucap rudi seraya melewati pos ronda. "Lanjut..hati2 pak rudi" jawab pak sugeng di ikuti bapak2 yang lain. "Wahh lumayan lama pak rudi dirumahnya, kira2 ngapain ya?" Celetuk pak slamet.
"Ada keperluan lah pak, kalau nggak begitu ngapain balik kerumah" balas pak adi.
"Keperluan sama si mbak bohay pastinya" balas pak sugeng. "Hahahha kayaknya bener pak" jawab pak slamet.
"Hahha dasar pak slamet, pikiran nya gak jauh2 dari itu terus" balas pak adi.
Pak slamet: iya lah pak, bapak tadi kalau lihat body mbak rani dengan pakaian tidurnya malam ini, saya yakin pikiran bapak bakal sama kayak saya.
Pak sugeng: perasaan tadi pas saya kesana biasa aja pak, gak kayak gimana2.
Pak slamet: berarti bukan rezeki sampaen pak, tadi pas saya kesana, beuhh kayaknya gak pake bh mbak rani nya.
Pak adi: wahh kalau gak pake bh gundal gandul dong susunya. Hahaha
Pak slamet: iya pak betul, malah saya sekilas melihat putingnya menjiplak disana, pokoknya mantap, hehehe,.

Mendengar hal itu pak sugeng, menjadi teringat dengan apa yang barusan ia lakukan terhadap rani, "aghhh benar sekali pak slamet, tadi mbak rani gak pakai bh sewaktu menemui bapak dan susu montok itu baru selesai aku kenyot2 dengan gemas,hehehe" ungkap pak sugeng dalam hatinya.
"Aghhh aku harus mencari cara, aku harus mengulanginya lagi, aku harus bisa menikmati memek montok itu, sepetinya tadi sangat basah sekali, dan ahhh memek itu bulu nya di cukur pendek sekali. Hmmm" pikir pak sugeng menerawang. "Kenapa tadi aku tidak nekat saja ya,, "haaaaah" Pak sugeng menghela nafasnya. Menyadari hal itu pak adi berkata.
Pak adi: kenapa pak?
Pak sugeng: gak ada pak, ngantuk aja.
Pak slamet: tumben pak sugeng udah ngantuk.
Pak sugeng: iyaa, gak tau juga pak. Jawab pak sugeng singkat.
Padahal dalam hatinya, ya ngantuk lah pak, habis dibikin crottt sama mbak bohay katamu itu, hehehhee. Ucap pak sugeng dalam benaknya.



Sementara itu di sebuh dimensi lain. Di pinggiran sebuah kota didalam sebuah kamar kontrakan. Seorang pria muda dan wanita paruh baya sedang saling dekap dalam pelukan mesra. Mereka baru saja selesai memacu birahinya. Sang wanita tersenyum simpul setelah kembali bisa merasakan kontol besar dan panjang milik pria muda tersebut.
"Saya balik dulu ya mas, nanti dicariin anak-anak. Lagipula sedang ada bapak dirumah". ucap sang wanita paruh baya seraya menatap mata sang pria muda tersebut.
Pria muda: iya bu hati2 ya,, tadi itu enak sekali, body ibu masih sangat luar biasa, sangat kencang dan montok sekali, saya suka. Ucapnya sambil melemparkan senyum gentle nya kepada wanita paruh baya itu. Mendengar hal tersebut sang wanita paruh baya merasa seperti melayang mendapatkan pujian dari pria tersebut "Ahhh mas muji nya ketinggian, kemarin2 aja, saya di cuekin" ucap sang wanita paruh baya tersebut. Seraya berdiri dan melepaskan pelukannya dari tubuh telanjang pria tersebut.

Sepasang pria muda dan wanita paruh baya yang sedang berduaan di dalam kamar tersebut adalah sosok yang tadi diceritakan rani kepada suaminya. Yahh.. pria tersebut adalah ari teman kantor sekaligus Junior rani di kantor. Dan wanita paruh baya itu adalah ida wanita stw dengan usianya yang sudah menginjak kepala 4 yaitu 42 tahun. Dan dia adalah istri dari pak hamid pemilik kontrakan tempat ari tinggal. Hubungan keduanya terjalin karena intensitas bertemu mereka yang sangat rutin, dikarenakan sehari2nya ari meminta untuk di siapkan makan pagi dan makan malam kepada ibu ida sang pemilik kontrakan. Skandal tersebut di dukung dengan keadaan ibu ida yang sering ditinggal sang suami.

Sang suami pak hamid dalam keseharian nya adalah seorang manager perkebunan, yang tempat kerjanya berada pada sebuah desa yang letaknya cukup jauh dari tempat tinggal mereka, biasanya perjalanan pak hamid dari perkebunan menuju kerumah mereka memerlukan waktu tempu sekitar 4 jam. Maka dari itu hanya akhir pekan saja sang suami berada dirumah untuk berkumpul bersama istri dan anaknya. Dan ibu ida tidak bisa ikut ke lokasi perkebunan bersama suaminya, dikarenakan harus menyiapkan keperluan sekolah untuk anak2 mereka disini.

Awal mula skandal itu terjadi berawal dari suatu pagi, disaat ibu ida akan mengantarkan sarapan pagi untuk ari. Saat itu ibu ida yang akan mengantarkan sarapan pagi berjalan menuju kontrakan tempat ari tinggal, yang letaknya berada diseberang rumah mereka. Saat tiba di depan pintu kontrakan ari bu ida melihat kondisi pintu kontrakan ari yang sedikit terbuka, kemudian ia mengetuk pintunya dan memanggil ari untuk memberikan sarapan paginya, "Permisi...mas ari". Pada saat itu ari sedang berada di dalam kamarnya sedang bersiap untuk berangkat berkeja. Dengan kondisi hanya mengenakan handuk saja, ia baru saja menyelesaikan mandinya dan kini bersiap untuk memakai seragam kerjanya.

Mendengar ada yang mengetuk pintu dan memanggil namanya, ari yang sedang berada didalam kamar tentu langsung mengenali suara orang tersebut. "Iya bu langsung ditaruh diatas meja saja ya, saya sedang bersiap2" jawab ari dalam kamarnya.
"Permisi ya mas" ucap bu ida seraya melangkah masuk kedalam kontrakan tersebut.
"Saya taruh di meja ya mas" ucap bu ida dari ruang depan kontrakan tersebut.
"Iya bu, taruhan saja disana" balas ari dari dalam kamarnya.
Ibu ida: piring yang tadi malam dimana mas, biar saya bawa pulang sekalian. Ucap bu ida lagi.
Ari: ada di belakang bu, kalau tidak keberatan bisa ibu ambil sendiri disana.
Ibu ida: aduhh saya gak enak masuk2 sampai kedalam mas. Balas bu ida.
Ari: gak apa2 bu, ambil aja disana, saya masih belum berpakaian. Balas ari lagi.
Ibu ida: ohhh kalau begitu, biar saja dulu mas, sekalian saja nanti ambilnya.
Ari: ehhh jangan bu,, nanti malah numpuk disini, tadi saya lupa menaruhnya kembali diatas meja sana, habisnya saya bangun nya agak telat. Ucap ari seraya keluar dari kamarnya dengan kondisi masih menegankan handuk saja.
"Sebentar saya ambilkan" ucap ari seraya berlalu menuju ke dapur kontrakannya.

Melihat kondisi ari yang hanya mengenakan handuk saja membuat bu ida merasa cukup kikuk, karena baru kali ini ia melihat ari dengan kondisi seperti itu. Memang sejak awal pertama kedatangannya kemari bu ida sudah menaruh simpati kepada ari, selain karena orangnya baik dan sopan, ari juga memiliki tubuh yang cukup atletis, ditambah lagi sikap supel ari yang tak sungkan bergaul dan mengajak bicara siapa saja yang bertemu dengannya. Bahkan dengan pak hamid suami bu ida ari sangat akrab sekali. Sehingga hal tersebut membuat bu ida diam2 mengaguminya. "Ternyata badan mas ari benar2 bagus yah" ungkap bu ida dalam hatinya sambil menampakkan senyum dipipinya.
"Ini bu piringnya" ucap ari memberikannya kepada ibu ida dengan tangan kanannya. "Dan ini untuk sekecil dirumah ya bu, maaf saya gunakan tangan kiri" ucap ari seraya memberikan boneka berukuran sedang yang masih terbungkus plastik.
"Ehhh kok ngerepotin sih mas" balas bu ida.
Ari: nggak kok bu, kemarin saya membelinya saat perjalan dinas ke kota. Jawab ari.
Ibu ida: saya terima ya, makasih loh mas sudah baik. Jawab bu ida seraya mengulurkan tangan nya untuk mengambil pemberian ari. "Aihhghh mas" pekik ibu ida.
Ari: aduhhh maaf bu, cepat ambil piring dan bonekanya bu. Jawab ari gugup.
Ibu ida: iya mas. Jawab bu ida seraya mengalihkan pandangannya dan mengambil piring dan boneka tersebut dari tangan ari.
"Untung udah di kandangin, kalau gak bisa terbang tu mas, hihiiihii. Celoteh bu ida cekikikan.
Ari: iya bu maaf hampir saja, untung tadi saya sudah pakai celana dalam tadi. Ucap ari seraya mengambil handuknya yang terjatuh dilantai dan segera memakainya kembali.
Ibu: mana pagi2 udah bangun aja lagi mas. Huhuhu bahaya itu. Balas bu ida tersenyum.
Ari: ahhh ibu bisa aja, nggak kok bu. Mana ada yang bangun.
Ibu ida: iya mas, hati2 loh kan jauh dari istrinya nanti malah yang macem2. Balas bu ida.
Ari: mudah2an enggak bu, banyak2in kegiatan aja sih biar gak fokus mikirin begituan.
Ibu ida: gak mikirin begitu aja, pagi2 dah bagun aja mas, padahal
baru kelar mandi, harusnya enggak bangun ya mas, kan udah disiram tuhh.hihiihii. ejek bu ida kepada ari.
Ari; hahahha ibu bisa aja, salah lihat aja kali ibu mah. Balas ari.
Ibu ida: iyaa mungkin aja sih mas, tapi sekilas lihat tadi nyendul gitu, masa dibilang salah lihat mas, hihiiihii.. Balas bu ida tersenyum.
Ari: beneran bu, saya gak bohong kok. Balas ari singkat.
Ibu ida: iyaa mas, saya percaya. Balas bu ida sambil menahan senyumnya.
Ari: hahaha ibu bisa aja ni ngejekin saya. Masih gak percaya kan? Apa perlu saya buktikan? Tantang ari.
Ibu ida: iya..iya mas ari,, saya percaya kok mas. Balas ibu ida.
"Yasudah saya pamit ya mas, terimakasih loh ini" ucap bu ida seraya berbalik meninggalkan ari.
Saat bu ida berbalik dan hendak berjalan keluar. Tiba2 ari membuka handuknya kembali, ia dan menurunkan celana dalamnya. Sehingga kontol ari yang besar dan panjang menggantung lemas dan bebas disana. Kemudian ari memegang pundak ibu ida yang berdiri membelakanginya lalu ia memanggilnya "bu ida lihat ni, gak bangun kan?" ucap ari seraya tangan tangan satunya memegang kontolnya. Bu ida yang mendapatkan panggilan dan sentuhan dari ari segera membalik badan nya menghadap kepada ari lagi.
"Aiihhghh mas apaan sih" pekik bu ida setelah melihat kontol ari yang berada dalam genggamannya.
"Gak sopan banget mas, saya gak suka ya" balas bu ida seraya berbalik dan berlalu meninggalkan ari keluar dari kontrakan tersebut.


Ari yang melihat bu ida keluar dari kontrakannya segera menaikkan celana dalamnya dan memakai handuknya kembali. Kemudian ia buru2 mengejar bu ida yang telah berada di depan pintu kontrakan nya.
"Maafin saya bu, saya hanya ingin membuktikannya" ucap ari kepada bu ida yang sedang memakai sendalnya.
Menanggapi hal itu bu ida hanya dia dan tak menanggapinya, ia hanya memasang muka cemberut dan benar2 marah, kemudian tanpa menanggapi apapun ia berlalu meninggalkan ari disana. Ari yang melihat bu ida marah terhadapnya merasa sangat bersalah, kenapa ia bisa melakukan hal itu kepada bu ida ya g sudah sangat baik kepadanya. "Aku akan meminta maaf padanya" ungkap ari dalam hatinya. Kemudian dengan perasaan bersalah ari melanjutkan kegiatan untuk persiapan berangkat bekerja. Ia takut terlambat datang ke kantornya. Setelah semua selesai ia segara berangkat menuju kantornya.


Tibalah pada sore hari, ari telah pulang dari kantornya. saat tiba di kontrakannya ia melihat bu ida yang berada di teras rumah bersama anaknya, tetapi begitu melihat ari diseberang sana ia segera masuk kedalam rumahnya dengan mengendong anaknya. Melihat hal itu ari semakin merasa bersalah saja, sepertinya bu ida sangat marah kepadanya. Memikirkan hal itu ari menjadi tidak tenang sehingga ia memutuskan untuk bermain game pada laptopnya. Tiba pada waktu pada malam hari ari segera mandi, setelah mandi ia menelepon istrinya dan anaknya untuk mengetahui kabar keduanya.
Pada saat tengah menelepon istrinya "mas udah makan belum?" Tanya istrinya. Barulah ia ingat biasanya sebelum jam 7 bu ida telah mengantarkan makan untuknya, tetapi kenapa sampai sekarang belum ada.
"Iya sudah sayang" jawab ari berbohong. Kemudian mereka melanjutkan obrolannya.
"Yasudah ya dedek, baik2 sama bunda ya" ucap ari mengakhiri teleponnya.


Setelah menelepon istri dan anaknya ari berjalan keluar kontrakan nya. Ia melihat keseberang rumah bu ida, pintunya masih terbuka. "berarti bu ida ada disana, sepertinya ia sangat marah dan benci kepadaku" ungkap ari dalam hatinya. Kemudian ia memutuskan untuk membeli makan diluar saja. Setelah pulang dari makan diluar ari melhat kearah rumah bu ida, dan pintunya masih terbuka. Kemudian ia duduk sebentar di depan pintu kontrakannya, tak lama setelah itu ia melihat bu ida berdiri didepan pintunya dan melihat kearahnya, ari segera berdiri dan melemparkan senyumnya, tetapi bu ida seperti tak menanggapinya dan segera menutup pintunya dan segera masuk kedalam rumahnya. "Ahhh sudahlah ini memang salahku" ungkap ari. Lalu ia menyalakan rokoknya, setelah habis ia segera masuk kedalam rumahnya dan ia segera pergi tidur.

Keesokan harinya, ia berharap pagi ini bu ida sudah tidak marah dan mengantarkan kembali sarapan untuknya. Tetapi ternyata pagi inipun tetap sama bu ida tidak mengantarkan lagi sarapan untuknya. "Aghh sudahlah lebih baik aku pergi saja dari kontrakan ini, dari pada nanti menjadi persoalan ketika suaminya pulang" ungkap ari dalam hatinya. Kemudian ia segera bergegas berangkat menuju kantornya. Hari itu ia melalui aktivitas dikantor nya dengan persaan tidak tenang dan sangat gundah sekali. Ia masih memikirkan keputusannya untuk pindah dari kontrakannya. Gelagatnya itu disadari oleh rani, ia melihat ari yang tidak seperti biasanya. Dua hari ini ia melihat ari lebih banyak diam dan seperti tidak fokus. Melihat gelagat tersebut rani menanyakan langsung kepada ari. "Kamu kenapa ri? Lagi ada persoalan ya? Kok seperti gak tenang gitu" rani memulai pembicaraan dari mejanya yang terletak bersebelahan dengan ari.
Mendapat pertanyaan itu membuat ari melihat kearah rani dan segera memebrikan jawaban nya. "Gak ada kok mbak, cuman lagi kurang fit aja ni" jawab ari sambil tersenyum. "Ohhh syukur deh ya,,, kalau ada apa2 cerita aja ri sama mbak, siapa tau mbak bisa bantu kan" tambah rani lagi. "Iyaa siap mbakku yang cantik, makasih ya" balas ari.
"Halahhh basi banget" balas rani sambil memanyun kan bibirnya.
"Hehehehe" ari hanya tersenyum menanggapinya. Sikap ari yang cool seperti itulah yang membuat rani senang terhadapnya. Dikantor ini hanya ari saja yang ia perhatikan tidak terlalu berlebih saat menatap tubuhnya. Terutama dibagian payudara dan bokongnya ya g bulat itu.

Tiba lah pada waktu sore hari sewaktu ia pulang dari bekerja, ari yang akan masuk halalam kontrakannya melihat bu ida sedang bermain dengan anak perempuannya yang berumur 4 tahun dihalaman rumahnya. Saat itu juga ari membelokkan motornya menuju halaman rumah bu ida. "Selamat sore bu" sapa ari dari atas motornya. "Hallo dedek lagi main apa" tambah ari menyapa anak bu ida yang paling kecil.
"Kamu ngapain kesini?" Tanya bu ida ketus. Mendapati pernyataan begitu ari menarik nafasnya "haaaah" kemudian ia berkata "kakak,, ajak adik main kesana gih sebentar om mau ngobrol sebentar sama ibu" ucap ari kepada anak bu ida yang nomor 1. "Iya om" jawab anak bu ida. Seraya mengajak adiknya bermain bersamanya.
Kini tinggal mereka berdua yang tak begitu jauh dari kedua anak bu ida, kemudian ari memulai pembicaraan.


Ari: bu, saya benar2 minta maaf atas perbuatan saya kemarin pagi, saya tau saya salah, dan saya tidak berusaha untuk membenarkan itu. Ucap ari pasrah.
Mendengar hal itu bu ida hanya memalingkan wajahnya dan tak menanggapinya.
"Sekali lagi saya minta maaf bu" tambah ari lagi.
Ibu ida: lebih baik kamu pulang ke kontrakan kamu, saya malas melihat kamu, dan saya mau masuk kedalam. Jawab bu ida ketus.
Ari: iyaa bu baiklah, saya mohon maaf, dan jika kehadiran saya disini memang membuat ibu tidak nyaman, minggu depan jika tidak ada halangan saya akan pindah dari sini bu. Balas ari.
Ibu ida: iyaa begitu lebih baik, dan saya akan kembalikan sisa uang kontrakan yang sudah kamu bayar penuh. Balas bu ida semakin jutek.
"Kakak,, adek ayokk kita masuk kedalam" ucap bu ida seraya meninggalkan ari disana.

"Oom pulang dulu ya dek" ucap ari sambil melemparkan senyumnya dan melambaikan tangannya kepada kedua anak bu ida. "Iyaa om" balas anak bu ida yang paling besar dan anaknya yang paling kecil hanya membalas dengan melambaikan tangannya mengikuti gerakan tangan ari.

Ari segera meninggalkan halaman rumah bu ida dan kembali ke kontrakannya.
Tiba waktu pada malam harinya ari segera keluar kontrakannya untuk mencari makan malam. Sepulangnya dari makan malam ari melihat kearah rumah bu ida. Saat itu waktu menunjukkan pukul 8 malam, ia melihat rumah bu ida sudah dalam keadaan tertutup. Ari segera masuk kedalam kontrakannya dan duduk di sofa panjang ruang depan kontrakan nya untuk menonton tv. Ia merasa tidak begitu fokus dengan siaran televisi pada saat itu, lalu ia melihat jam tangannya ternyata sudah hampir jam 9, maka ia memutuskan untuk berbaring saja di kamarnya.

Baru sekitar 5 menit ia berbaring disana tiba2 ia mendengar suara ketukan pada pintunya. Mendengar hal itu ia segara bangkit darisana dan menuju ke depan pintunya. Begitu ia membuka pintu "kamu sudah makan?" Tanya seseorang didepan sana. Ari cukup terkejut dengan kehadirannya disana. Ia tak menyangka bahwa bu ida masih mau menemuinya dan menanyakan apakah ia sudah makan. Berarti ia sudah membuka hatinya untuk memberikan maaf pikir ari. "Iyaa sudah bu" jawab ari singkat.


Keduanya sama2 terdiam disana, bu ida hanya berdiri diluar menghadap kepada ari. Dan ari hanya berdiri dengan perasaan bingung didepan pintunya.
"Boleh saya masuk?" Ucap bu ida menyadarkan ari dari perasaan bingungnya.
Ari: silahkan bu. Balas ari sambil memeprsilahkan bu ida masuk kedalam kontrakannya.
"Silahkan duduk bu" tambah ari mempersilahkan bu ida duduk disana. Kemudian ari keluar kedepan kontrakannya untuk mengambil kursi plastik yang ia letakkan di depan kontrakannya.
Setelah meletakkan kursinya ia segara duduk berseberangan dengan bu ida didepan nya.
"Mengenai rencana kepindahan saya dari sini, saya mohon waktu sampai akhir minggu ini ya bu, saya masih mencari kontrakannya" ucap ari memulai pembicaraan.
Ibu ida: sudah kamu tidak perlu pindah dari sini, kamu bisa habiskan kontrakan kamu sampai akhir disini. Balas bu ida datar.
Ari: baiklah, kalau begitu keputusan ibu, akan saya pikirkan. Tetapi saya merasa bersalah sekali kepada ibu atas perbuatan saya kemarin.
Ibu ida: bisa kamu jelaskan kenapa kamu bisa berlaku begitu terhadap saya? Kamu sadar gak dengan yang kamu lakukan?
Ari: saya minta maaf bu, saya salah dan saya tidak ingin membela diri saya. Kalau saya jelaskan rasanya pun tidak masuk akal bu, pada saat itu saya hanya ingin membuktikan bahwa apa yang ibu sangkakan kepada saya tidak benar, Itu saja. Tidak ada maksud saya untuk tidak sopan kepada ibu. Tetapi saya sadar perbuatan saya itu keterlaluan, seharusnya saya tidak perlu berlaku sampai seperti itu. Ungkap ari menjelaskan.
Ibu ida: iyaa saya tau,, itu juga sudah saya pikirkan. Dan saya rasa waktu itu saya juga salah berkata begitu kepada kamu mas. Balas bu ida lembut.
Ari: terimakasih kalau ibu bisa membuka hati ibu untuk memaafkan saya. Balas ari melemparkan senyumnya kepada bu ida.

Mendengar hal itu ibu ida langsung meletakkan kedua tangannya pada wajahnya. Kemudian ia menenggelamkan wajahnya pada kedua pahanya. bu ida menangis tersedu disana. Mendapati kondisi bu ida yang demikian membuat ari menjadi kebingungan.
"Ibu maafkan saya, saya tau saya salah, saya minta maaf" ucap ari. Namun bu ida tidak menanggapinya dan terus saja menangis dengan wajahnya yang ia benamkan dikedua pahanya.

Ari semakin bingung mendapati keadaan bu ida yang seperti itu. Lalu ia putuskan untuk mendekati bu ida dan duduk disebelahnya untuk menanyakan kondisinya. "Bu saya minta maaf" ucap ari seraya duduk disana. Kemudian ia memegang pundak bu ida untuk membangunkannya. Bu ida mengangkat kepalanya dan segera memeluk ari yang duduk disebelahnya, sambil terus menangis tersedu. Mendapati perlakuan dari bu ida yang begitu, ari mencoba mengimbanginya ia membalas pelukan bu ida. "Maafkan saya bu" ucap ari lagi. "Saya marah sama kamu mas" ucap bu ida tetap dalam kondisinya masih memeluk ari dan terus menangis tersedu.
Mendapatkan pelukan dari bu ida yang cukup erat, menbuat ari merasakan kontolnya terasa mulai berdiri. Walau bagaimanapun ia adalah laki2 normal, apalagi kondisinya saat ini yang jauh dari istrinya, dan usianya pun tergolong masih sangat muda, tentu nafsunya masih sangat mengebu sekali. Belum lagi mendapatkan pelukan itu datang dari bu ida, wanita dengan tubuh montok dan berisi. Yang mana sedari tadi tubuh montok itu berada dalam pelukannya. Belum lagi payudara bu ida yang menempel lekat didadanya. Tentu sulit bagi ari untuk mengendalikan dirinya.


Kemudian ari melepaskan pelukannya dari tubuh bu ida. Dan diikuti bu ida yang juga melepaskan pelukannya. "Maafkan saya yah bu" ucap ari lagi.
"Kamu tu sudah saya anggap kayak adik sendiri mas, saya cuman kaget aja dengan yang terjadi kemarin, dan saya juga memikirkannya dua hari belakangan ini. Bahkan saya mengkhawatirkan kamu" ucap ibu ida sambil masih terus menangis.
Ari: iyaa bu saya salah, saya telah berlaku tidak sopan. Dan saya benar2 minta maaf telah mengecewakan ibu. Jawab ari.
Ibu ida: kamu tu baik mas, sopan, dan kamu juga peduli terhadap keluarga kami dan terutama anak2 saya. Diantara penghuni kontrakan disini kamu adalah yang paling dekat dengan kami. Balas ibu ida.

Mendengar ucapan ibu ida barusan ari reflek langsung memeluk tubuh bu ida. Dan pelukan itu pun dibalas oleh bu ida. Entah setan dari mana yang datang menghampirinya tiba2 ari menggulingkan terlentang tubuh bu ida di sofa panjang miliknya. Kemudian ari menindih tubuh bu ida dan ari mencium bibirnya. Ternyata ciuman itu dibalas oleh bu ida. Sehingga keduanya terlibat ciuman yang hangat. Saat itu ibu ida merasakan kontol ari yang mengeras didalam celananya. Dan kontol itu berada tepat mengenai memeknya yang masih terhalang pakaian meraka masing2.

"Ighhh udah aghh mas, ada yang beneran bangun kali ini" ucap bu ida tersenyum dan sedikit mendorong tubuh ari menjauh. Menanggapinya ari hanya tersenyum dan berkata. "Ibu mau melanjutkanya?" Pertanyaan tersebut tidak di jawab oleh bu ida. Lalu ari pun hanya tersenyum. Ia kemudian mengangkat berdiri tubuh bu ida, bu ida hanya mengikutinya. Dan ia kemudian ia menutup kemudian mengunci pintu depan kontrakannya. Lalu ia memeluk bu ida di bawanya menuju kamarnya.

Didalam kamarnya ari segera menggulingkan tubuh bu ida di ranjangnya kemudian ia menindih tubuh montok itu diatas ranjangnya. Ia melumat dan meremas pelan payudara bu ida "agghhh mas...kenapa jadi gini sihh... ahhh...udah ihhh...mas". Ucap buk ida menghentikan kegiatan ari pada tubuhnya. Tak lama setelahnya ari segera bangkit dari atas tubuh bu ida dan ia membuka bajunya sendir. Lalu diikuti dengan melepaskan celananya serta celana dalamnya. "Kalau ini saya akui baru ada yang bangun bu" ucap ari sambil tersenyum dan memegang kontolnya.
bu ida sangat terkejut mendapati kontol ari yang sangat besar dan panjang sekali. "Ighhh mas gede banget sih" ucap bu ida tersipu. "Ibu suka?" Tanya ari sambil mulai mengocok kontolnya. Pernyataan ari hanya dijawab anggukan oleh bu ida.
"Dia milik ibu malam ini" ucap ari seraya mendekat kepada bu ida yang masih terbaring disana. Kemudian ari berdiri tepat disamping bu ida dan ia meminta bu ida untuk duduk. "Duduk disini bu" ucap ari menunjuk tepi ranjangnya. Bu ida menurutinya dan ia melihat kontol ari yang tepat berada di depan nya. "Ternyata kontol mas ari benar2 sangat besar dan panjang sekali, apalagi kalau sudah keras begini, kemarin saja pada saat masih belum bangun sepertinya sangat besar sekali" ungkap bu ida dalam hatinya.

Mendapati permintaan ari yang meminta ia duduk di tepi ranjangnya tepat di depan kontol miliknya, bu ida paham dengan apa yang diinginkan oleh ari. Maka tanpa diminta ia segera memegang kontol itu dan mulai mengocoknya. "Awhhh...ahhhhhh.... tangan ibu enak sekali" ucap ari mendapatkan kocokan dari bu ida. Bu ida pun hanya tersenyum mendengar pernyataan ari barusan. "Masukan bu" ucap ari lagi.
Mendengar hal itu bu ida tersenyum dan mencubit kecil perut ari. Dan ari hanya tersenyum menanggapinya.

Bu ida mulai mendekatkan bibirnya pada kontol ari "cup" ia mengecup kepala kontol itu. Kemudian ia memasukan kontol itu kedalam mulutnya, ia mulai mengulumnya, namun ia kewalahan. "Ighhh kegedean sih" keluh bu ida diikuti senyum manisnya.
Lalu ia mengalihkan kulumamnya dengan menjilati telur ari dibawah sana. "Aghhhh enak sekali bu...agggghhhh agggghhhh.... saya gak tahan" ucap ari kelojotan.

Kemudian ari mendorong tubuh bu ida berbaring kembali di kasurnya. Lalu ia melepaskan pakaian bu ida. Dan dengan tergesah2 ari menelanjangi tubuh itu. Saat tubuh bu ida sudah polos ari takjub dengan penampakan body bu ida , benar2 montok dan kencang sekali. Payudara montok bu ida adalah sasaran pertama ari. Ia segera mencaploknya dan menghisapnya dengan gemas. Melihat kelakuan ari ibu ida hanya terdiam dan memegangi kepala ari yang sedang menyedot dan menjilati puting susunya. Kemudian ia merasa ari mengarahkan kontolnya ke belahan memeknya. "Ighh jangan dulu mas, masih kering, bisa lecet kena punya mas yang besar itu" tahan bu ida. Mendengar hal itu ari membasahi kepala kontolnya dengan ludahnya. "Ihhhh jorok ahh" rengek bu ida.
"Saya gak tahan bu" ucap ari sambil mencipok bibir bu ida, dan ia mulai mendorong kontolnya untuk masuk kedalam memek bu ida. "Awwww pelan mas...aggghhh...ahhhhgghhh....ini gede banget" rintih bu ida.
Ari tak memperdulikan hal itu, ia terus mendorong kontolnya agar segera masuk kedalam memek bu ida. Dan "bleshhhh" kontol itu masuk kedalam memek bu ida. "Awhhhh sakit mas perihhh" rengek bu ida.
"Sempit sekali bu" bisik ari.

Kemudian ia mulai menggenjot memek bu ida dengan tempo pelan. Tak lama mendapatkan genjotan darinya memek bu ida mulai mengeluarkan cairannya. Ari pun juga merasakan memek bu ida yang semakin basah dan mulai berkedut2 di bawah sana. "Awwwww...uhhhhhhh mas gede banget...iihhhggghh...., mentokkk banget" ucap bu ida merasakan sodakan ari kedalam memeknya.
"Ahhhhh...aggghhh....uuughhh... enak sekali bu" ucap ari mulai mempercepat genjotanya. "Ahhhh...ahhhh..ahhhh..ahhhh ampun mas, .mentok banget sih" rintih bu ida.
"Ahhhhh....ahhhh buk...memek ibu sempit banget....becek lagi...ahhgghhh kontol saya bersa di remas2..., saya mau sampai....ahhhhh.... keluarin dimana bu?" Tanya ari kepada bu ida.
"Ahhhhh pelanin makanya masshhhh.....ahhhh...ahhhh aduhhh...duuuhhh....pelanin dikit...aggghhh ....agghhhh.... aduhhh....ngilu mas...mentokk...." rengek bu ida. "Ahhhhh...ahhhh..ahhh.... bu saya.... saya keluarrr......ahhhhh..ahhhhh....crottttt......crooottt......croooot.....crotttt....crotttt" sperma ari muncrat kedalam memek bu ida.

"Aduhhhh...ahhhhhh.....ihhh....mas kok kayak kesetanan sih" keluh bu ida.
Ari: maafin bu saya gak sadar. Ucap ari.
Bu ida: gak sadar apanya kayaknya sengaja gitu..huuhhhh....keluh bu ida.
Ari tersenyum mendengar keluhan bu ida.
"Plooop" suara memek bu ida saat ari mencabut kontolnya.

"Cup" ari mencium bibir bu ida. Ciuman itu dibalas oleh bu ida. "Kamu tu mas ya dasar....itu nya nya aja yang gede dan panjang tapi kok main nya gitu sih,,, cepet banget lagi keluarnya hihiihii...mana banyak banget lagi spermanya. Ungkap bu ida sambil tertawa.
Ari: habis memek ibu enak sekali, hangat dan sempitt sekali rasanya. Jawab ari.
Bu ida: bukan itu soalnya, tapi gaya main kamu yang salah mas, kamu terlalu terburu2, hihihiiii. Ucap bu ida kembali tersenyum.
Ari: iya bu mungkin saja.hehehhe balas ari.
Bu ida: udah ahhh saya mau balik nanti di cariin anak2. Jawab bu ida.
Ari: maafin ya bu, dan terimakasih. Tadi itu enak sekali ucap ari sambil meremas payudara bu ida.
Bu ida: iyaa mass saya yang belum dapat apa2. Ucap bu ida kembali tersenyum.


Mendengar hal itu ari hanya menggaruk kepalanya. Ia melihat bu ida mulai kembali berpakaian. Maka a pun turut mengenakan pakaian nya juga. Setelah semuanya beres.
"Saya balik dulu mas" ucap bu ida seraya berjalan keluar kamar dan diikuti ari berjalan bersamanya. Setalah meraka berada didepan pintu, sebelum keluar dari kontrakan ari bu ida memeluk dan mencium bibir ari. "Nanti kita belajar agar lebih lama lagi mas" ucap bu ida genit. Ia tersenyum dan keluar dari dalam kontrakan ari berjalan menuju kerumahnya. Ari hanya tersenyum mendengar ucapan bu ida barusan.

Sejak saat itu hubungan bu ida dan ari menjadi membaik kembali, mereka sudah kembali bertegur sapa seperti biasanya lagi. Dan pernah mereka mengulangi perbuatan itu beberapa kali saat ada kesempatan. Bu ida saat ini sudah mulai merasakan perubahan pada cara bercinta ari. Saat ini ari sudah mulai terlihat lebih tenang kala mereka bercinta. Seperti halnya malam ini bu ida merasakan cukup puas setelah mendapatkan genjotan dari kontol besar dan panjang milik ari. Walaupun mereka melakukan nya dengan buru2 dan was bu ida tetap bisa merasakan 2kali orgasme malam ini. Walaupun seharusnya bisa lebih dari itu dengan ukuran kontol ari yang luar biasa itu. Bu ida merasakan setiap sodokan kontol ari selalu mengenai bagian sensitif di dalam memeknya. "Tentu semua masih dalam proses" pikir bu ida dalam hatinya. "Jika dia bisa lebih tenang lagi pastilah punya mas ari yang besar dan panjang itu akan selalu memberikan aku kepuasan" tambah bu ida. Ia tersenyum sendiri membayangkan akan hal itu.

Malam ini ia merasakan memeknya begitu nikmat sekali mendapatkan jilatan lidah dan tusukan kontol besar milik ari. Bahkan ia melakukan nya saat suaminya sedang berada dirumah saat ini. Ia beralasan untuk mengantarkan makan malam untuk ari sekaligus nanti akan pergi ke warung sebentar untuk membeli keperluannya. Bu ida nekat melakukannya karena sudah cukup lama mereka tidak melakukannya lagi. Dikarenakan ari yang sibuk dengan pekerjaan dan perjalanan dinasnya yang kadang harus pergi ke kota. Hal itu membuat bu ida merasa merindukan sodokan kontol besar ari. Walaupun pada saat ari selalu berada dikontrakannya pun mereka hanya sesekali saja melakukan nya, tetapi biasanya saat ari berada di kontrakannya dan ia datang untuk mengantarkan makan malam untuk ari, mereka selalu berkesempatan untuk saling peluk dan cium. Mereka saling raba tubuh pasangan mesumnya. Kadang ari mencuri kesempatan untuk sekedar mengenyot susu montok milik bu ida. Kadang juga ari minta bu ida untuk mengulum kontolnya. Bu ida yang awalnya kewalahan saat mengulum kontol ari kini sudah mulai terbiasa dan sangat antusias kala menjilati batang besar milik ari. Bahkan ia sudah bisa membuat kontol ari muncrat karena kulumanya.


Setelah bangkit dari pelukan ari, bu ida sedikit merapikan pakaiannya. Agar tidak terlihat kusut. Tentu jika pakaianya terlihat kusut akan menimbulkan kecurigaan suaminya setibanya ia dirumah. Setelah semua selesai ia segara bergegas untuk pulang.


Mulustrasi bu ida akan meninggalkan kamar ari..
299305154a504984791e8b5d3e6c797ebb161a95.jpg






Bersambung.....
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd