Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

dahulukan RL yang jelas jauh lebih penting. kalo ada komen yg ga enak ngatain kek macet lah gulung tikar lah mohon abaikan saja hu jangan masukin hati. tetap semangat
 
Lanjutan...

Mohon maaf ya suhu sekalian, newbie baru update sekarang, tadi malam newbie menulis ceritanya dan pagi ini newbie upload untuk para suhu..ku sekalian...

Setelah kepergian pak sugeng menuju pos ronda, rani segera masuk kedalam rumahnya dengan perasaan yang tidak menentu ia memikirkan kenapa dalam dirinya bisa merasakan gairahnya sedikit naik atas perbuatan pak sugeng yang barusan sebelum ia pergi meninggalkan rani menuju pos ronda tadi. Pak sugeng mencium pipinya, kemudian meremas payudaranya, dilanjutkan dengan meletakkan tangannya pada kontol milik pak sugeng yang telah kembali mengeras. Atas perbuatan itu rani merasakan gairahnya sedikit naik kembali. "Apapkah aku menyukainya?" Begitulah pertanyaan yang muncul dalam benak rani.

Kemudian ia mulai mengingat2 perbuatan pak sugeng terhadapnya tadi, ia mengingat ukuran kontol pak sugeng "lebih panjang dari suamiku, dan lebih besar sedikit", pikiran rani menerawang dan mengingat. Kemudian ia mengingat bagaimana ia tadi mengocok kontol itu dengan jari2 lentik dan berisi miliknya, lalu bagaimana sperma itu muncrat dengan kencang sampai mengenai muka dan badan nya "aghh rasanya ini salah" tetapi ia merasa bahwa tadi ia juga ikut larut dalam perbuatan pak sugeng terhadapnya, bahkan ia mengocoknya dengan gemas kalah pak sugeng memejamkan matanya. "Apakah aku benar2 menyukai perbuatan nya? Apakah aku juga menyukai kontol miliknya?" Begitulah pikiran rani berkecamuk.

Tetapi yang membuat rani tanpa sadar sehingga dalam pikirannya yang sedang berkecamuk itu ia tanpa sadar menggigit bibir bawahnya. Kenapa kontol pak sugeng bisa begitu. "kenapa kontol itu tetap begitu kokohnya setelah memuncratkan spermanya" dan "kenapa kontol itu dengan cepatnya kembali ereksi dengan tempo yang singkat? Bukankah kontol seperti itu yang aku harapkan dimiliki suamiku?". Memikirkan hal itu membuat rani semakin gundah apakah ia benar2 menyukainya. Dan ditambah juga perasaan tidak percaya kenapa hal ini bisa terjadi antara dirinya dan pak sugeng. Kenapa tadi ia mau memenuhi permintaan pak sugeng untuk mengocok kontolnya, bahkan sampai kontol itu memuncratkan spermanya. Dan kenapa tadi ia begitu pasrah saat pak sugeng meraba2 susunya bahkan dengan ganas dan gemasnya pak sugeng menghisap2 susunya dan juga sempat meraba memek miliknya, bahkan berhasil membuatnya hampir telanjang total "seandainya tadi pak sugeng sedikit nekat saja pastilah kontol itu sudah masuk kedalam memekku". Begitulah pikiran rani berkecamuk. "Apakah aku akan menikmatinya?"

Tetapi ia buru2 menyadarkan dirinya, bahwa ini tidak boleh terjadi lagi pada dirinya, cukuplah sekali ia melakukan kesalahan yang sampai hari ini masih ia simpan dalam2, bahkan suaminya pun tidak mengetahuinya dan sampai hari ini ia tidak merasakan suaminya menaruh rasa curiga terhadap dirinya atas kejadian tersebut. Walaupun saat itu ia pergi selama 4 hari dalam perjalan dinasnya. Dan hal itu memang hal yang biasa ia lakukan dalam pekerjaannya, dan yang diketahui suaminya ia pergi bersama dengan rekan kerja wanitanya juga. Walaupun disana suaminya mengetahui bahwa ada juga rekan kerja laki2 rani yang ikut pergi bersama termasuk pak bambang atasan rani di kantornya. Maka ia berpikir bahwa hal ini tidak boleh lagi terjadi dan terulang. Kemudian ia coba untuk menghilangkan perasaan tersebut dengan segera menuju kamarnya dan mematikan lampu kamarnya kemudian ia berbaring disana dan berusaha untuk memejamkan matanya agar segera tertidur.

Sementara disisi lain pak sugeng yang sudah tiba di pos ronda, langsung disambut oleh bapak2 yang lain, yang mana satu diantaranya adalah pak slamet. Disana pak sugeng menemukan ekspresi wajah pak slamet yang tersenyum seperti mengejek, seraya berkata.
Pak slamet: ehhh pak sugeng darimana tumben datangnya telat, biasanya paling cepet datang kesini?
Pak sugeng; biasa keliling pak, lihat2 situasi sekalian tadi mau ambil kopi dirumah mas rudi, tapi gak tau nya udah ada yang ambil.
Pak slamet; hehe iya sudah saya ambil pak, kan emg giliran saya.
Pak sugeng: iya kali aja kan belum di ambil pak.
Pak slamet: ahhh bilang aja mau ketemu mbak rani kan? Hahahaha.
Ucap pak slamet sambil tertawa di ikuti bapak2 yang lain. Kemudian di sambut celetukan oleh pak dedi "iya nih pak sugeng, pokoknya paling semangat kalau giliran ambil kopi kerumah mas rudi"
Pak slamet: yah jelas semangat lah pak dedi, bisa cuci mata sekalian kan pak sugeng?
Menanggapi hal itu pak sugeng hanya tersenyum, dan berkata:
Pak sugeng: cuci mata gimana pak slamet, emang tadi abis cuci mata ? Hehehhe jawab pak sugeng sambil tertawa.
Pak slamet: wahh pokoknya kalau besok2 ada yang malas buat ambil kopi pas giliran mas rudi gak masuk, biar saya saja yang ambil bapak2, Hahha. Jawab pak slamet sambil tertawa.
Pak dedi: ahhh yg satu ini ternyata sama saja. Ampun-ampun... ingat istri orang pak. Ucap pak dedi sambil tertawa.
Pak slamet: bapak belum tau aja, seperti apa pakaian mbak rani kalau mau tidur, pokoknya beuhhh, body nya mantep banget pak, apalagi wajahnya itu loh bikin saya rasanya betah aja lama2 disana.
Pak dedi: ahhh kalau itu mah saya sudah tau pak, saya sering melihatnya kala malam2 main kerumah mas rudi. Memang body mbak rani itu menggoda banget, saya rasanya kadang gemes juga, apalagi kadang kalau lihat mbak rani sore2 lagi kumpul sama ibu2 disini saya lihat body nya kayak makin montok aja ya. Ungkap pak dedi.
Pak sugeng: ahhh bapak ini, punya istri bapak kan sama aja. Hahaha celetuk pak sugeng, sambil tertawa di ikuti dengan pak slamet dan bapak2 yang lain.
Pak dedi: wahhh bahaya ini, ternyata istri saya juga diperhatikan toh. Hahaha jawab pak dedi ikut tertawa bangga. Karena memang istri pak dedi juga tak kalah menariknya dengan rani walaupun bodynya masih kalah kalau dibandingkan dengan rani, mungkin karena rani masih tergolong sedikit lebih muda dan lebih berisi.

Tiba2 disaat mereka tengah asik membahas tentang body rani. "Ehh pak stop dulu obrolannya, itu disana kayaknya pak rudi menuju kemari" celetuk rehan. Rehan melihat rudi dari kejauhan mengarah ke pos ronda dengan berboncengan menggunakan motor bersama desi.
Pak dedi: lah tadi sore bilangnya jaga malam. Apa bener itu mas rudi?
Pak slamet: kayaknya iya, tapi kok sama mbak desi tumben, mas rudi juga masih pakai seragam kayaknya. Timpal pak slamet.
Setibanya di pos ronda kehadiran rudi dan desi langsung menjadi pertanyaan bapak2 disana.
Pak dedi: dari mana pak rudi mlm2 gini, kok sama mbak desi?
Rudi: ini pak, mbak desi tadi motornya mogok, jadi ikut saya kemari.
"Ohhhh" jawab2 bapak2 yang lain serempak.
Rudi: Pak dedi bengkelnya udah tutup ya?
Pak dedi: jam segini udah tutup lah pak, emang motor nya mbak desi dimana?
Pak rudi: disana pak, gak jauh dari terminal saya titip di warung dekat sana, gak mau nyala motornya tadi udah di coba tetap gak mau nyala juga. Jawab rudi.
Pak dedi: emang mbak desi dari mana malam2 gini?
Desi: itu pak, habis anter mas agus ke terminal, mau berangkat malam ini. Jawab desi yang tetap duduk diatas motor bersama rudi.
Pak sugeng: ohhh, mas agus dah balik lagi ya mbak?
Desi: iya pak, bus nya berangkat malam jadinya sekarang deh baru diantar kesana. Ehhh pas mau pulang gak taunya motornya mogok dijalan, mana udah malam untung tadi ketemu pak rudi mau jalan pulang, jadi ada yang bantuin deh. Jawab rani menjelaskan.
Pak slamet: ahhh paling itu belum mandi wajib kali mbak desi sama mas agus nya, biasa salam perpisahan sebelum pergi ke tempat kerja, hehehe. Celetuk pak slamet sambil tertawa dan diikuti bapak2 yang lain ikut tertawa.

Menanggapi hal tersebut desi menjadi tersipu dan menanggapi dengan santai pernyataan pak slamet barusan.
Desi: idihh bapak ini, kayak gak paham aja, tapi bukan karena belum mandi pak, emang dasar gatau motornya nya aja yang mogok. Elak desi sambil sedkikit memanyun bibirnya.
Pak dedi: yasudah sekarang mau nya gimana, mau di ambil sekarang motornya? Nanti saya suruh andi bawa mobil kemari, atau nunggu besok aja?
Desi: kayaknya besok aja deh yah pak, sekarang sudah malam saya mau pulang anak2 dirumah cuman berdua aja. Jawab desi.
Rudi: tapi baiknya di ambil sekarang aja mbak, kan gak enak juga sama yang punya warung, nanti malah nambahin pekerjaannya jagain motor disana, walaupun warung disana emang buka sampai pagi sih. Timpal rudi ditengah obrolan.
Pak dedi: yaudah kalau begitu, sekarang pak rudi mau kemana?
Rudi: saya mau pulang kerumah sebentar pak, nanti mau balik ke tempat kerja lagi.
Pak slamet: kalau begitu pak rudi sekalian aja mbak desi nya di antar sampai rumah pak, nanti biar kami yang bawa motornya ke bengkel pak dedi pakai mobil saja. Timpal pak slamet.
Pak sugeng: iya ini sudah malam mbak, baiknya begitu. Tambah pak sugeng.
Desi: baiklah bapak2 terimakasih atas kebaikannya, ini kuncinya pak. Ucap desi seraya turun dari motor dan memberikan kuncinya kepada pak dedi.
Pak dedi: baiklah mbak, nanti besok siang motornya diambil saja di bengkel saya, mudah2an sudah selesai. Jawab pak dedi.
Desi: iya pak terimakasih, kalau begitu sekalian saya pamit ya pak. Ucap desi.
"Iya mbak" jawab bapak2 disana.


Kemudian desi kembali naik ke atas motor bersama rudi dan segera meninggalkan pos ronda menuju rumahnya. Setelah kepergian desi meninggalkan pos ronda "yang satu ini gak kalah asoy nya sama mbak rani ya body nya" celetuk pak slamet.
Pak sugeng: wahh kalau itu saya setuju pak slamet. Balas pak sugeng.
Pak dedi: tapi yang ini kayaknya lebih gesit bapak2, dari wajahnya kelihatan nya lebih ganas. Hehehe
Pak sugeng: kalau itu sih saya setuju lagi, Hahahah. Balas pak sugeng sambil tertawa.
Pak adi: ahh sudah2, dari tadi bahasanya itu terus, kacau ini mah. Potong pak adi. Yang sedari tadi hanya diam saja sambil memainkan ponsel nya.
Pak sugeng: elehhh biasanya juga paling duluan kalau bahas begituan, hahaha jawab pak sugeng sambil tertawa.

"Yasudah sekarang mas rehan ikut saya yuk kebengkel kita ambil mobil sekalian ambil motor nya mbak desi sekarang disana, si andi kalau jam segini di telpon kalaupun masih melek gak bakal di angkat juga telponnya, potong pak dedi.
"Ayok pak biar saya temani" jawab rehan.

Sementara disisi lain rudi yang telah tiba dirumah desi, segera bergegas pulang kerumahnya setelah berpamitan dengan desi. "Saya duluan ya mbak" pamit rudi.
Desi: iya pak rudi terimakasih banyak sudah di bantuin maaf merepotkan. Balas desi.
Rudi: sama2 mbak, saya juga tidak merasa direpotkan, saya permisi ya mbak. Ucap rudi seraya memutar balik motornya.
Desi: iya sekali terimakasih pak. Tambah desi
Rudi: sama2 mbak.
Rudi pun berlalu meninggalkan desi, ia segera pulang menuju kerumahnya.

Setibanya di rumah rudi segera membuka pintu dengan kunci cadangan miliknya nya. Ia segara masuk dan segera menguncinya kembali. Sementara rani yang belum benar2 tertidur yang dalam pikiran nya masih mengingat kejadian tadi, antara dirinya dan pak sugeng seraya berusaha untuk memejamkan matanya. Ia merasa seperti mendengar seseorang masuk dengan membuka pintu depan rumahnya, dalam pikiran nya rani merasa cemas. Apakah tadi ia belum mengunci pintu nya kembali? Dan siapakah yang datang kerumahnya kembali apakah itu pak sugeng? "Ahh mau apa dia datang lagi kemari" pikiran rani mencoba menerka. Tetapi rasanya tadi ia telah menguncinya. Tetapi ada perasaan tidak yakin dalam dirinya apakah jangan2 tadi ia belum mengunci pintunya.
Dalam kebimbangannya rani segera bangkit dari posisi berbaringnya dan segera duduk di ranjang miliknya, ia segera berdiri didepan pintu kamarnya untuk memastikan siapakah yang masuk kedalam rumahnya. Dan ia tak mendengar ada suara lagi di ruang tamu rumahnya. Sementara rudi yang tadi masuk kedalam rumahnya segera bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dari debu2 jalanan sekalian melepaskan seragam miliknya, rasa nya sudah tidak sabar ia menggenjot memek montok istrinya itu. Kemudian rudi masuk ke kamar mandi dengan mengambil handuk terlebih dahulu yang berada di jemuran di depan kamar mandi, dan ia segera masuk ke dalam kamar mandi.

Sementara rani yang masih penasaran dengan apa di dengarnya tadi mencoba untuk membuka kuncinya pintu kamarnya dengan perlahan dan hati2 agar tidak menimbulkan suara, ia ingin mengintip terlebih dahulu siapakah kira2 yang masuk ke dalam rumahnya ia ingin memergokinya secara langsung. Ataukah mungkin tadi itu hanya perasaan nya saja, padahal tidak ada siapa2 yang masuk ke dalam rumahnya, setelah berhasil membuka kunci pintu kamarnya rani segera menengok keluar dan tidak menemukan siapa2 si depan pintu kamarnya, dalam pikiran nya jika itu pak sugeng pastilah ia akan segera menuju ke depan pintu kamarnya, kerana pasti tujuan nya datang kemari adalah diriku ini, dan pastinya tubuhku ini adalah sasaran utamanya. Ungkap rani dalam hatinya.
Setelah tidak menemukan siapapun di depan pintu kamarnya rani segera keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang tamu depan rumah mereka dengan langkah yang sangat hati2 dan perlahan. Setibanya disana rani tidak menemukan siapa2 disana, karena rasa penasarannya yang belum terjawab maka ia mencoba melihat kunci pintu rumahnya "masih terkunci" pikiran rani, berarti tadi itu hanya perasaanku saja, ungkap rani dalam hatinya. Kemudian untuk menghilangkan rasa penasarannya kambali rani mencoba menyibak hordeng jendela rumahnya untuk melihat keluar, ternyata memang tidak ada orang, hanya perasaanku saja. Ungkap rani menenangkan dirinya.

Sementara rudi yang sadari tadi secara tergesah2 dengan cepat untuk membersihkan dirinya di kamar mandi, sesaat setelah dirinya keluar dari kamar mandi dengan tergesah2 ia segera menuju kamarnya dengan hanya menggunakan handuk saja. ia bergegas menuju kamarnya untuk menemui istrinya. Tetapi sesaat ia akan tiba di depan kamarnya ia melihat istrinya tengah berjalan perlahan dan menjinjit membelakanginya menuju kearah depan rumah mereka, ia melihat keanehan dengan langkah istrinya tersebut. Ia melihat istrinya tengah berjalan mengarah kedepan arah ruang tamu rumah mereka , kelihatannya istrinya melakukannya dengan sangat hati2 menuju ke arah depan rumah meraka, ia melihat istrinya melangkah dengan langkah perlahan sekali. Rudi sedikit menaikkan alis nya dan mendiamkan saja tingkah istrinya itu. Ia berusaha mengikuti langkah istrinya dengan perlahan juga, ia ingin mengagetkan istrinya dan segera mencumbunya dan setelahnya akan segera ia bawa masuk kedalam kamar mereka.

Saat telah tiba di ruang tamu rumah mereka rudi yang sudah berada tepat di belakang rani, segera menyergap dan memeluk rani dari belakang. rani yang tengah mengintip di balik hordeng seketika dibuat sangat terkejut dengan perlakuan tersebut. Sehingga membuat ia menjerit agak sedikit kencang "aghh pak, kenapa kemari lagi" ucap rani seraya berontak melepaskan pelukan itu dari tubuhnya "kan tadi udah di..."
Rani menghentikan ucapan nya setelah berhasil terlepas dari pelukan itu dan berhadapan dengan orang yang memeluknya tersebut. "Ighhh papa, apaan sih kok ngagetin gitu, dan kok tiba2 ada dirumah, pulangnya gak bilang2 lagi" ucap rani manyun tetapi ia sedikit tenang dan legah karena ternyata itu adalah suaminya.

Mendapati istrinya berkata begitu membuat rudi sangat terkejut, "siapakah yang datang kerumahnya sebelum kepulangannya ini". Ia dibuat semakin penasaran dengan kalimat rani yang tadi sempat terputus. Sementara rudi yang masih bengong dengan dalam lamunannya, rani kembali ngomel "ini lagi apaan sih papa, pake cuman handukan aja, pasti gak pake apa2 lagi ini" ucap rani seraya meraba bagian depan handuk suaminya. "Tuh kan papa, ihh nakal" ucap rani seraya mendorong sedikit dada suaminya.

Rudi yang tersadar dari lamunan nya karena dorongan rani tersebut segera memeluk istrinya dan meremas payudara montoknya "aghh papaaa ngilu ihhh" rengek rani manja.
"Emang siapa yang tadi datang kemari ma?" Tanya rudi kepada rani.
Rani: itu tadi bapak2 ronda pak sugeng sama pak slamet, tadi kesini buat ambil kopi pa. jawab rani seraya menggelayut pada lengan rudi.
Rudi: mereka berdua yang datang kemari?
Rani: iya tapi pak slamet datang duluan, terus setalah pak slamet ambil kopinya dan di bawa ke pos ronda pak sugeng yang datang lagi kemari pa, katanya buat ambil kopi padahal kan sudah di bawah pak slamet pa. Jawab rani menjelaskan dengan berusaha tenang agar tidak memunculkan kecurigaan suaminya. Dalam hatinya rani merasa sangat khawatir dengan apa yang barusan ia ucapkan. Untung saja ia belum menyelesaikan kalimatnya sampai selesai "kan tadi udah di keluarin pak". Pastilah suaminya akan berpikiran yang tidak2 tentang dirinya.

Sementara rudi yang masih penasaran dengan ucapan istrinya barusan dibuat tidak fokus lagi terhadap hal itu. Dengan posisi istrinya yang menggelayut manja di lengannya saat ini, di tambah dengan ia yang sedang bertelanjang dada, sehingga lengan nya bersentuhan langsung dengan susu montok istrinya yang menempel lekat pada lengan nya itu, Membuat gairah rudi untuk segera mencumbu istrinya makin memuncak sehingga ia memutuskan untuk segera membawa istrinya masuk kedalam kamar mereka.
"Papa sengaja pulang dulu sebentar ma, habisnya papa dari tadi kok papa kepikiran mama terus ya" ucap rudi sambil merangkul rani menuju kamar mereka "idihhh kepikiran apasihh pa, bilang aja papa pengen kan?" Balas rani sengit.
Rudi: iya sihh ma, papa kepikiran ini terus ni. Jawab rudi seraya berpindah posisi kebalakang rani dan kedua tangan nya segara memegang susu montok istrinya, kemudian ia meremas2nya dari belakang. Mendapat perlakuan begitu rani langsung mendongakkan kepala nya keatas dan menyenderkan badan nya kepada dada rudi "ahhh papaaa mama ngilu banget digituin" rengek rani sayu.
"Istriku ini memang selalu lemah kalau aset nya ini sudah di belai2" balas rudi seraya terus meremas susu montok itu dan mulai mencipok bibir rani yang tengah mendongak ke atas.


Mendapat perlakuan begitu, rani semakin blingsatan "aghhh papaaa, jangan disini kekamar aja yuk pa" rengek rani manja.
Tanpa menjawab pernyataan istrinya rudi segera berjalan sambil terus memeluk dan meremas susu montok rani dari belakang. Setibanya di dalam kamar rudi segera menghidupkan lampu kamarnya sementara rani segera berbaring terlentang di ranjang mereka. "Aduhh pa gak usah pake lampu itu terlalu terang, kayak biasa aja pakai lampu yg ini aja" jawab rani sambil menunjuk lampu tidur di kamar mereka. "Tapi papa pengen lihat badan telanjang mama lebih jelas" balas rudi.
Rani: ighh papa kayak apa aja, kayak baru malam pertama aja sih" balas rani sengit.
Sebenarnya ia tak keberatan dengan pencahayaan lampu utama kamar mereka, tetapi ada perasaan takut dalam dirinya, ia khawatir bekas cumbuan pak sugeng pada payudaranya tadi masih tersisa, mengingat pak sugeng melakukannya dengan sangat liar dan ganas sekali.

Mendengar istrinya meminta untuk menggunakan lampu tidur saja rudi menuruti nya dan segera berbaring seraya langsung menaiki tubuh montok istrinya. Rani yang mendapat perlakuan tersebut segera membalas membalas perlakuan suami nya dengan melingkarkan lengan nya pada leher suami nya, mereka mulai berciuman "emhhhh nafsu banget sih pa" ucap rani tersenyum.
"Iya sayanggg papa udah gak tahan" mendengar hal tersebut membuat rani gemas dan membalas ciuman suaminya dengan sangat ganas, ia memasukan lidahnya kedalam mulut suaminya nya, mulai lah mereka bersilat lidah disana. "Ughhh paaa" rengek rani. "emhhhh kenapa sayang?" Balas rudi.
"Mama pengen dimasukin sekarang paa" rengek rani manja.

Mendengar hal tersebut rudi segera mengangkat tubuhnya sedikit memberikan ruang bagi rani untuk membuka bajunya. Setelah mendapat ruang makan rani segera meloloskan baju nya sebatas perut nya kemudian ia bergerak melepas kan kaitan BH nya di Belakang tubuhnya, mendapati hal tersebut rudi segera melanjutkan meloloskan baju istrinya sampai terlepas dari badan nya dengan menariknya kebawah dan meloloskan dari kakinya, kemudian rudi menarik lepas celana dalam rani. Setelah nya ia melepaskan handuk yang ia kenakan dari badan nya.

Kemudian setelah melihat rani melepaskan BH nya dan menaruh nya di samping kepalanya rudi melihat payudara rani yang montok itu terekspos dan bergoyang2 karena gerakan badan nya. Maka tak dapat di hindarkan payudara montok itu langsung menjadi sasaran rudi "igghhh papa gak sabaran banget" rengek rani "aaggghhhhh papa, ngilu sayang, teruss paa" rengek rani sayu. Rudi yang sedang asik menikmati susu montok istrinya tak memperdulikan rengekan istrinya lagi ia terus mengenyot dan menjilati susu montok istrinya dan tangannya terus meremas2 payudara satunya. Mendapat perlakuan begitu membuat
rani semakin tidak tahan "ahghhh papaaa langsung masukin dong sayang" ucap rani seraya tangan nya memegang kontol rudi dan menggesekan2nya di belahan memek tebalnya. Mendapati hal tersebut rudi segera menurunkan kontol nya agar lebih dekat ke memek istrinya "emhhh kok basah sekali sayang? Sudah becek banget gitu" ucap rudi seraya berpindah ke susu sebelah kiri milik rani "hmmm iya sayang, mama pengen dimasukin sekarang" rengek rani.
Rudi: Jangan dulu ma, mama kulum dulu kontol pa, baru masukin. balas rudi.
Rani: sekarang aja pa mama dah ngilu, nanti baru mama sedot2 dedek papa sampai habis isinya" ucap rani dengan mengarahkan kontol rudi ke lubang memeknya, setelah pas ia segera mengangkat pantat nya sedikit keatas sehingga kontol rudi masuk sebagian kedalam memeknya "aghhh sayang ughhhuhh enak banget, dorong lagi paa" rengek rani.
Rudi merasa memek rani sudah sangat becek sekali bahkan sudah banjir sekali di bawah sana. "Ahhgghh basah sekali sayang, hangat" balas rudi sambil mendorong kontol nya masuk kedalam. "Ahhghhhhh goyangin paa, mama enak owhhghhh sayang"

Mendengar hal itu rudi segera menggenjot memek rani dengan tempo sedikit cepat. Ia merasakan memek rani sangat banjir sekali sehingga bunyi peraduan antara keluar masuk kontolnya dan memek itu terdengar jelas "clott..cloottt..cloott.." belum lagi desahan rani yang semakin tak terkontrol mendapat genjotan rudi naik turun dengan cepat "aghh papa tekan lagi paaa, enak sayang" mendengar hal itu rudi segera mengenjot dengan cepat dan berusaha mementokkan kontolnya sedalam mungkin ke memek istrinya. "Plakkk....Plakkk...Plakkk..." suara peraduan pangkal memek dan kontol itu terdengar jelas.

"Owghhh papa, ahhh...ahhh..ahhh, iya papa... ahhhghhh...ahhhghhhhh terus pa" melihat istrinya yang semakin sulit terkontrol desahan nya rudi memelankan tempo genjotan nya "kok di pelanin pa?" Protes rani.
Rudi: nanti kedengeran kesebelah ma, gak enak sama tetangga kita, siapa tau mas dodo tetangga kita sedang dirumah nya"
Rani: ahhh..ahhhh nggak ada kok pa, papa langsung kencengin dikit lagi aja paa.. Lagipula mas dodo kan pasti belum pulang pa, kan biasanya jam segini, dia masih buka jualan pecelele sampai subuh pa"
Rudi: iya ma, tapi kan mbak siska sama anaknya ada dirumah, orang rumah kita nempel gini ma" jawab rudi seraya terus menggenjot memek istrinya.
Rani: aghhh..auhhh pa enak sayang,, biarin aja deh pa gak mungkin denger juga kali. Seraya matanya merem melek.
Rudi: aghhh becek banget sihh sayang, papa suka. Ucap rudi seraya menaikkan tempo genjotan nya.
Rani: aaghhhh ya..terus pa enak. Oghhhh mama mau sampe rasanya. Ucap rani cukup kencang.
Mendengar hal itu rudi menghentikan genjotan nya.
Rani: ighhh papa jangan stop pa. Rengek rani.
Rudi: papa takut gak kuat ma, memek mama kayak ngeremes2 didalam sana, lagian suara mama kenceng banget kedengeran tu kesebelah. Balas rudi.
Rani: ighhh enggak kok pa, terusin lagi pa. Pintar rani.
Rudi: bukan nya mama sendiri yang sering bilang ke papa kalau malam2 setelah mas dodo pulang jualan malam biasanya mama sering denger suara desahan mbak siska lagi di ewe sama mas dodo, gimana sih mama. Balas rudi.
Rani: salah mereka sendiri kenapa begituan gak di kamar, kan jadi mama kedengeran pa kalau bangun subuh. Balas rani.
Rudi: mungkin di kamar takut ganggu anak nya kali ma, makanya di ruang tengah sebelah kamar kita ini. Balas rudi.
Rani: yaudah sihh pa kenapa harus ngurusin orang, genjotan papa tu di lanjutin, mama jadi ilang deh mau keluarnya, iihhh papaaa. Rengek rani manja.
"Yaudah mama mau diatas biar cepet dapetnya"
Ucap rani seraya bangkit dan segera menaiki badan rudi.

Mendapat serangan dari rani, membuat rudi tersenyum girang, kemudian ia duduk kan menyedot susu montok istrinya "ugghhh liar sekali istriku ini" ucap rudi.
"Biarin" balas rani jutek.
"Ogghhw paa, enak sayang" ucap rani setelah kontol suami nya berhasil ia duduki dan ia masukkan ke dalam memek nya "clokk..clokk...clokk" suara memek rani begitu becek turun naik diatas tubuh rudi.
"Aghh pelan sayang" ucap rudi sedikit kewalahan.
"Hmmghhh...hmmmghh...hmmmhghh. Desah rani menikmati goyangan nya sendiri. "Uwwhhhgg enak banget sayang, mama mau sampe" ucap rani seraya mempercepat goyangan pantat nya yang sedari tadi naik turun sekarang menjadi maju mundur saja, ia ingin merasakan kontol suaminya tetap mentok di dalam memeknya.

Melihat gelagat rani yang seperti itu rudi sudah mengetahui bahwa istrinya akan segera orgasme maka ia segera bangkit dan mulutnya mencaplok susu montok istrinya yang bergantung bebas dengan seraya tangan nya memilin puting susunya, kemudian rudi menggoyangkan pinggulnya nya maju mundur melawan gerakan rani. Mendapat perlakuan seperti itu rani menjadi makin blingsatan "agwhhh papa mama sampe,, aghhh aghhh..aghh papaa..." ucap rani seraya menekan dalam kontol rudi dalam memeknya. Kemudian rudi menghentikan genjotan nya dan membiarkan rani membaringkan dirinya telentang di kasur kembali.
"Enak sayang?" Rudi bertanya pada rani.
Rani: uwghh mantull papaa. Balas rani seraya merangkul leher suaminya dan mencium bibirnya.
"Boleh di lanjutin sayang?" Gaya rudi agak sedikit menantang rani.
Rani: siapa takut, gass pa. Jawab rani seraya melebarkan pahanya.
"Ohhhghh basah banget sayang" "cklokk..cklokk..cklokk..cklokk" memek rani mengeluarkan suara karena tusukan kontol rudi.
"Oghhh kok berasa longgar sih sayang, masuknya lancar banget" ejek rudi kepada rani.
"Ighhh papa kok ngomong gitu sih, itukan karena mama basah banget pa" rengek rani manja.
Rudi: kalau di masukin kontol yang lebih besar dari punya papa pasti ini bakal ngejepit banget sayang, mama pasti bakal ke enakan. Ucap rudi.
Rani: ighhh papa apaan sih, ini enak banget kok pah, rengek rani manja.
Rudi: tapi kalau lebih panjang dan besar pasti bakal lebih mantep sayang. Ucap rudi seraya mencipok bibir rani.
"Mau ya mama sayang?" Ucap rudi lagi.
Rani: ihhh papa mulai dehh, aneh2 lagi, punya papa aja udah enak kok sayang. Balas rani.
Rudi: tapi kalau ukuran nya beda pasti rasanya beda pasti ma, iya gak?
Rani: ighh mana mama tau sih papa, nanya nya aneh2, gak bisa jawab dong mama kalau di tanya gitu sayang.
"Owhhh enak pa, mentok itu pa, terusin dalem gitu terus pa, enak digituin" ucap rani saat rudi mendorong dalam kontol nya ke memek rani.
Rudi: tuh kan ma enak kan? Itu papa masukin nya maksa di mentokin, Coba deh mama duduk sekarang, mama liat kontol papa sampe mentok gini sayang. Ucap rudi menunjuk kearah kontolnya.

Mendengar hal itu rani berusaha bangkit dan di bantu rudi untuk duduk. "Mana pa" ucap rani.
Rudi: bentar papa mentokin lagi kayak tadi. Ucap rudi seraya memajukan pinggulnya.
Rani: aduhh iya pa sampe, mama ngerasa telur papa ini nyentuh bagian bawah punya mama ya. Balas rani tersipu.
Rudi: tuh kan ma, coba deh mama bayangin kalau kontol nya panjang pasti gak perlu di mentokin banget gini rasanya pasti bakal mentok terus di setiap sodokan nya, ya kan ma? Balas rudi.
Rani: kalau gitu sih iya pa. Jawab rani tersenyum.
Rudi: jadi mau ya ma? Jawab rudi sedikit mengejek dan mencolek dagu rani.
Rani: ihhh papa, gak ahh mama gak mau pokoknya. Balas rani sengit.

Mendengar jawaban dari rani yang sepertinya tidak sepenuh hati rudi segera menggulingkan rani kembali dan mengangkat kedua kaki rani di letakkan di atas bahunya. Kemudian ia menggenjot memek rani dengan cepat dan ia dorong dengan kuat hingga kontolnya mentok kedalam memek rani. "Aughhh papa, ighhh pelan sayang" rengek rani. Tetapi ucapan rani tidak di hiraukan oleh rudi ia terus mempercepat genjotan nya seraya kedua tangan nya meremas2 susu montok rani yang bergoyang2.
"Aghhh papa, mama gak kuat kalau gini, ampun sayangg..aghh...aghh...aghhhh...sayangg" Rani mendesah tidak terkontrol lagi. "Jawab dulu sayanggg suka gak kontol besar dan panjang Haaaah? Timpal rudi sambil ikut mendesah.
Rani: aughhh papaa ighhh..ngilu pa kalau diginiin. Ucap rani lagi.
Mendengar hal itu rudi berniat menbuat rani semakin lepas kendali atas dirinya, maka ia segera merapatkan kedua paha rani dan mendempetkannya, kemudian kedua kaki rani ia angkat ke atas, lalu ia tusukkan kontolnya sampai mentok. "Aghhh papa..ya papaa enak sayang terusin" ucap rani.

Mendengar rintihan istrinya rudi semakin meningkatkan tempo genjotan nya. "Agghh..aghhh..aghh...aghhhhh" rani terus meracau karena sodokan brutal rudi.
Kemudian rudi kembali melebarkan kedua paha rani dan kembali menggenjotnya dengan tempo sedang.
"enak sayang digituin?" Rudi menanyakan kepada rani.
Rani tidak menjawabnya ia hanya tersenyum dan merangkul leher suaminya lalu mencium bibir suaminya.
"Papa nakal" ucap rani.
Rudi hanya tersenyum dan kini ia beralih menghisap susu montok istrinya. "Ughhh paa, kok enak banget sih pa" rintih rani karena kenyotan rudi pada susunya.
Kemudian rudi mengangkat wajahnya dan kembali mencipok bibir rani, kedua nya terlibat ciuman yang hangat dan lembut, dibarengi dengan genjotan pelan rudi pada memek rani. "Emhhh mama sayang banget dehh sama papa" ucap rani manja. "Papa juga sayang mama" balas rudi.

Kemudian rudi mengangkat kepalanya sedikit keatas dan menghentikan genjotanya.
Rudi: kenapa sih ma gak mau jujur? Tanya rudi membingungkan rani.
Rani: jujur apa sih pa?
Rudi: mama suka kan kalau seandainyadimasukin kontol yang lebih besar dari punya papa ini sayang? Tanya rudi menampakkan muka serius dan datar.
Mendapat pertanyaan begitu membuat rani tersenyum dan gemes kepada suaminya karena menanyakan hal itu lagi.
Rani: papa beneran mau mama jujur? Balas rani centil, sambil menarik hidung suaminya.
Rudi hanya menganggukkan kepalanya dengan wajahnya berubah semeringah.
Rani: dasar papa, di bilangin gitu aja langsung cengengesan, huuuhh dasar. Ejek rani.
Rudi: di jawab dong sayang, gak apa2 lagi, ini kan cuman sebatas perasaan aja ma, toh gak bakal mama lakuin juga kan? Hanya sebatas khayalan kita aja sayang. Balas rudi penuh harap.
Melihat suaminya yang begitu ingin mendapatkan jawaban jujur darinya rani akhirnya menghela nafas nya "haaaaah"
Rani: di lanjutin dulu genjotan nya pa, nanti mama jawab sambil mama di genjot papa. Jawab rani tersenyum genit.
Rudi: ihhh nakalnya istriku. Balas rudi seraya mulai menggenjot kembali memek rani. "Cklokk..cklokk..cklokkk" rudi merasakan memek itu semakin becek saja "Sepertinya ia sangat bergairah membayangkan hal itu, hanya saja ia malu mengakuinya" ungkap rudi dalam hatinya.

Rudi mulai menggengot rani, sambil ia mencipok bibir rani dengan ganasnya. "Emmmhhh..emhhh..emhhhh..agghhh..aghhhh papa enak sayang" desah rani. Rudi menatap mata rani sambil tetap menggenjot memek nya, rani membalas tatapan itu dengan tatapan sayu, kemudian ia mencium sejenak bibir suaminya dan melepaskan nya "iya sayang mama suka" jawab rani dengan wajah datarnya.
Mendengar hal itu, jantung rudi serasa berdegub kencang, dan ia pun semakin semakin semangat menggenjot memek rani. "Aghhh...aghhhhh...ahhh... nakal sekali istriku" ucap rudi.
"Suamiku yang lebih nakal, masa istrinya mau di kasih yang lebih panjang, kan mentok jadinya pahh" balas rani genit sambil menggigit bibir bawahnya.
"Ughhh sayang..aghhhh...aghhhh... papa mau kluar maa.. gak kuat" ucap rudi seraya genjotan nya yang semakin cepat dan dan beraturan lagi.
"Aughhhh terus pa..mama mau sampe lagi barengin pa, siram mama aghh..ughhh..ahhhh papaa" desah rani tak kalah nyaringnya dengan desahan rudi.

Ini saatnya pikir rudi, ia segera mencabut kontolnya dari memek rani dan memencet ujung kontolnya agar sperma nya tidak muncrat, namun tetap saja sperma itu telah muncrat walaupun belum sepenuhnya. "Yahhh papa ighhh masukin lagi kenapa di cabut, mama sampe dikit lagi" rengek rani seraya tangan nya meraba bibir memeknya. Mendapati hal rudi segera memegang tangan rani dan menahan nya.
Rudi: tahan sayang bakal papa lanjutin, papa belum keluar beneran kok. Balas rudi.
Rani: yaudah ngapain di cabut pa, masukin lagi sekarang. Rengek rani.
Rudi: sabar sayang, papa mau tanya, mama mau kontol siapa yang ada di pikiran saat ini? Tanya rudi serius.
Rani: ighhh papa ya gak ada lah pa, mana mama pernah tau soal itu pa. Aghhh papa ayokk masukin. Rengek rani.
Rudi: seandainya saja sayang, coba mama bayangin siapa aja deh orangnya. Balas rudi.
Rani: mama gak tau pa, gak pernah mama bayangin yang begitu.
Rudi: yaudah papa masukin lagi ya, tapi nanti mama sambil jawab, oke? Tanya rudi bernegosiasi.
Rani: masukin pahh, pleasee..! rengek rani.
"Cklokk" suara kontol rudi masuk kedalam memek rani "aughhh goyangin lagi pah"
Ucap rani sambil kepalanya mendongak dan matanya yang terpejam. Melihat hal itu rudi mulai menggenjot memek rani dengan perlahan. Kemudian rudi mencipok bibir rani yang masih memejamkan matanya, rani membalas ciuman itu dengan lembut sekali. Lalu rudi berpindah ke susu montok rani dan menghisap dan menjilati puting susu itu. "Uggghhh papa, ngilu sayang" rani memegang kepala rudi dan menatap mata suaminya. Ia melihat tatapan balik suaminya seakan penuh harap kepadanya.
Rudi: siapa sayang?
Rani tersenyum dan mencium rudi kembali.
Rani: coba papa kasih mama pilihan deh, jujur mama gak bisa mikir pa dan mama emang gak pernah mikir tentang itu. Jawab rani manja.
Rudi: emhhh kalau temen kantor mama ada gak yang mama pengen kontolnya?
Rani: aghhh sambil di genjot2in papa, rengek rani
Rudi: iyaa sayang. Jawab rudi seraya menggenjot memek rani. "Siapa ma?"
Rani: kayaknya gak ada deh pa, mama kan kerja aja kalau di kantor gak mikirin kayak gitu. Jawab rani.
Rudi: yahh mama masa gak ada, yang kira2 aja deh. Balas rudi.
Rani: aduhhh.. dalemin pa.. Beneran pa gak ada kayaknya.
Rudi: ya temen2 kantor mama yang pria, masa gak ada sih ma? Apa menurut mama mereka gak tertarik dengan aset mama ini? Tanya rudi seraya menggengam susu montok rani yang tak cukup di tangan nya.
Rani: aghhh... kalau itu sihh banyak pa, hampir semua kali seneng liatin ini mama. Ucap rani sambil menunjuk susunya.
Rudi: masa sih ma, mama suka?
Rani: iya pa, papa kan tau sendiri walaupun mama tutupin tetap aja kadang kelihatan bentuk nya pa. Jawab rani.
Rudi: kalau sama yang ini ada yang suka liatin gak ma? Tanya rudi sambil memegang pantat montok rani.
Rani: apalagi itu pa, pokoknya kalau jalan di belakang mama bawaan nya pelan banget, papa kan tau mama kalau jalan gak bisa cepet, tapi tetap aja mereka lebih lambat dari mama pahh. Jawab rani
Rudi: iya lah, kan bokong mama ini bulat menggoda. Balas rudi
Rani: gak tau mama pah. Balas rani singkat.
Rudi: nungging aja deh ma kalau gitu papa mau liat. Balas rudi seraya mencabut kontolnya. "Ughhh pa, masih ngilu punya mama, awas aja papa keluar cepet mama posisi nungging ya. Ancam rani.
Rudi: enggak, asal mama nanti jawab ya, kalau nggak papa cabut lagi kayak tadi. Ancam balik rudi.
Rani: ighhh papa, nggak mau aghh kalau gitu. Rengek rani. Seraya mengatur posisinya untuk mengangkat bokongnya.
Rudi: naikin lagi pantatnya ma. Pinta rudi.


Rani segera menaikkan pantatnya lebih tinggi sehingga bongkahan pantat montok itu membulat sempurna "ugghhh mama, wajar aja banyak yang suka ma, emang bokong mama ini bulat sekali sayang. Ucap rudi "plakk" rudi menampar bulatan pantat montok itu.
Rani: ighh papa selalu gitu, masukin sekarang pa. Pinta rani.
"Ckrott" bunyi memek rani ketika dimasuki kontol rudi. "Ughhh pa" rintih rani.
Rudi: enak sayang? Mama suka? Ucap rudi seraya mulai menggenjot memek rani " cklok..cklokk..cklokkk..plakk..plakk.. suara memek dan benturan bokong montok rani dengan pangkal kontol rudi.


"Ughhh pa, kencengin dikit pa" pinta rani.
Mendengar hal itu, rudi menuruti keinginan rani. Rudi mulai menggenjot dengan tempo sedang ia takut muncratt duluan jika tidak mengatur tempo dengan benar.
Rudi: jadi siapa sayang?
Rani: emghhh..teman kantor mama ya pah? Tanya rani sambil menoleh kebelakang.
Kemudian disambut dengan rudi memeluk rani dalam posisi nungging, seraya tangan nya meremas2 susu montok rani yang bergantung disana.
Rudi: iya sayang. Jawab rudi sambil mengelus rambut rani.
Rani tersenyum dan mendekatkan pipinya kearah rudi "cup" rudi mencium pipinya.
Rani: tapi ini cuman andai2 mama aja ya pa, bukan mama mau begitu ya? Ucap rani meyakinkan.
Rudi: iya sayang, mama pilih deh diantara temen pria kantor mama, kira2 siapa kontol nya yang paling besar dan panjang? Balas rudi sambil tersenyum.
Rani: emhhh kayaknya mas ari deh pa. Jawab rani tersipu.
Rudi: uwghh mama, aghhh..aghhhhh..aghh...papa mau kluar ma. Ucap rudi semakin mempercepat genjotanya.

"Aghgghh..aghhghh...papa tahan dulu mama juga mau bareng" rani merengek kepada suaminya.
Melihat ucapan yang tidak di dengar suaminya rani menjatuhkan dirinya tengurap dan kontol rudi pun terlepas dari memeknya.
Rudi segera memegang kontolnya dan memencet keras ujung kontolnya. "Aghh mama kok di lepas" ucap rudi sengit.
Rani: abis papa udah gak ke kontrol, mama kan masih belum pa. Balas rani.
Rudi: iyaa sayang, ayok nungging lagi sayang. Pinta rudi.
Rani segera menuruti kemauan suaminya. "Cklokk.. awhhh pa ngilu sayang" rengek rani.
Rudi: ini kontol siapa sayang yang lagi nusuk memek mama? Tanya rudi kepada rani yang menundukan kepala nya di bantal.
Rani tak menjawab nya banyak menggelengkan kepalanya.

Mendapati hal itu rudi menusukkan dalam kontolnya "ini kontol ari sayang" ucap rudi.
Rani: ighhh papa, udah ahhh" rengek rani.
Rudi: mama suka kontol mas ari sayang? Rudi menanyakan kepada rani.
Rani tidak menjawab nya, hanya ia menoleh kepada suaminya dan mengeluarkan lidahnya. "Awghhh nakal sekali istriku" ucap rudi.
Rani: bwekk..biarin. ucap rani kembali mengeluarkan lidahnya.
Rudi mulai menggenjot memek rani dengan tempo sedikit lebih cepat."aghhh terusin pa, mama ngilu kayaknya mau sampe pah, mentokin pah" pinta rani "aghhh papa ngilu sayang, terusin" ucap rani saat rudi menekan dalam kontolnya.

"Ughhhb anget banget sayang memek mama, kontol papa kayak diremas2" ucap rudi.
Rani: iya pa terusin aghhh..aghhh...aghhh..mama sayang papa" ucap rani.
Rudi: papa juga sayang mama, papa kluarin ya?
Rani: iya pa, tapi kencengin pa, siram mama pa, mama suka rasanya hangat, agghhhh...aghhhh.aghhhh...papa teruss ighhhh...aggghhh..aghhhh.ahhhh...papa owhhhh... ampun paahh. Desahan rani nyaring memenuhi seisi rungan kamar mereka.
"Aghhh ma, papa mau sampe ma, mama siap ya? Aghhh...aghhh...aghhh mama... papa kluarrr.... ahgggghhh croottt.....crooottt....croooott....crooootttt... (suhu yang muncrat😁) "iya..yaa paaa mama juga sampe.. papa...aghhh..aghhh...awhhhhhh angettt pahh...huuuhh"


"Ughhh mama mantap sayang, enak sekali" ucap rudi.
Rani: iyaa sayang mama juga enak. Balas rani.
"Ploppp" rudi mencabut kontolnya "serrr...serrr...serrr" cairan memek rani keluar bercampur sperma rudi.
"Aghhh pa, lemesss hemm" ucap rani seraya tengkurap.
Dan di ikuti rudi yang berbaring di sebelah rani.

Keduanya sama2 terdiam, mengatur nafas nya masing2. "Kenapa mama bisa suka kontol mas ari kata mama itu ma?" Tanya rudi mengagetkan rani.
Rani: ighhh bukan gitu, kan papa yang kasih pilihan temen kantor mama, bukan mama yang mau sayang. Jawab rani.
Rudi: iya maksud papa apa spesial nya mas ari itu sayang. Balas rudi.
Rani: enggak sih pa, cuman dia orang nya baik dan sopan juga, itu aja pah dan juga mas ari kayaknya gak pernah aneh2 ke mama, bahkan mas ari bisa menjaga pandangan nya pa, maka dari itu mama pilih dia pa. Jawab rani.
Rudi: emang menurut mama dia gak tertarik ya dengan body mama ini?
Rani: kayaknya enggak deh pa, dia biasa aja orang nya, gak kayak gimana2 kalau ketemu mama pun ngomong nya santai gak kayak yang lain pa.
Rudi: emang yang lain gimana ma?
Rani: kalau yg lain tu sama kayak papa, kalau ngobrol matanya kesini. Ucap rani sambil menunjuk payudaranya.
Rudi: abis mama sih punya aset gede banget. Hehehe montok lagi, belum lagi yg ini "plakk" rudi menampar pantat rani. Rani: ighh papa sama aja.
Rudi: kan laki2 normal sayang, papa yang udah biasa liat aja tetap gemes apalagi yang masih penasaran dengan bentuknya. Balas rudi sengit.
Rani: ighhh papa bukannya belain istrinya malah belain yang lain, dasar. Timpal rani sebel.
Rudi: bukan begitu sayang berarti istri papa ini menarik dong disukai banyak laki2. Hehehe jawab rudi tersenyum.
Rani: iya tapi pikiran nya gak bisa lepas dari itu, pasti pikiran nya macem deh itu, sama kayak papa. Huuuhhh Balas rani jutek.
Rudi: kalau dari segi fisik mas ari itu gimana ma?
Rani; kayak biasa aja pa, dia sih tinggi emang pa, dan juga badan nya berisi tapi gak gendut pa. Jawab rani.
Rudi; umurnya ma?
Rani: dia di bawah kita pa, kayaknya 31an deh. Balas rani.
Rudi: menurut mama kontol nya beneran panjang gak ma?
Rani: idihhh papa mana mama tau pa, belum pernah lihat. Jawab rani sewot.
Rudi: besok mama lihatin ya pas di kantor, kira2 besar dan panjang gak. Hehehe
Rani: idihhh papa dasar ngaco, udah ahhh jangan bahas beginian pa.
Rudi: coba mama lihat orang nya ma, ada gak di hp mama?
Rani: itu loh pa yang kemarin ikut bareng mama perjalanan dinas ke kota itu, yang kemarin mama pasang status di wa pas mama sampe di bandara.
Rudi: ya mana sih ma kan bnyak ada 3 laki2 nya.
Rani: yang berdiri di sebelah kiri mama loh pa.
Rudi: coba foto wa nya aja ma papa lihat.


Rani segera mengambil hp nya. "Lah hp mama kenapa" Tanya rudi.
Rani: itu loh pa, tadi hp mama jatuh, tapi gak rusak kok cuman layarnya aja kayaknya, sekarang masih bisa di pake. Jawab rani.
Rudi: besok benerin langsung benerin ma, biar gak makin parah.
Rani: iya pah, ini loh pa orang nya. Ucap rani sambil menunjukan foto profil ari kepada rudi.
Rudi: ganteng juga ma, wajar aja mama suka, tinggi lagi, pasti panjang dan besar itu ma, yang pasti diatas papa itu ma. Ucap rudi.
Rani: igghh papa sok tau, kayak pernah liat aja, kalau ganteng sih iya, pa tapi yang penting dia itu baik pa orang nya gak aneh2, tapi kalau soal yang papa bilang mama gak tau pa, papa cek sendiri deh. Ejek rani.
Rudi: mama aja yang cek, besok mama perhatiin dia dehh kira2 gede gak kontolnya.
Rani: ihhh papa apaan sihh mama masih waras pa.
Rudi: yang bilang mama gak waras siapa sih ma?
Rani: papa tu, masa' nyuruh mama liatin punya mas ari, kan gak mungkin pah.
Rudi: mungkin aja ma, asal mama mau coba.hehehe ucap rudi cengengesan. Rani : idihhh papa gak jelas dehh.
Rudi: jelas ma, coba deh sesekali mama video call dia malem2 terus mama pakai baju seksi, pasti kontolnya bangun.
Rani: terus mama minta liatin punya mas ari ke mama gitu? Papa gila ihh ngaco. Ucap rani.
Rudi: itu gak perlu mama minta, nanti dia sendiri yang bakal ngeliatin ke mama. Hehehe
Rani: aduhh papa udah dehh jangan ngaco pa, gak mungkin mama gitu, lagian mama kenal baik kok dengan istrinya walaupun belum pernah ketemu langsung, istrinya kan gak tinggal disini, mas ari itu tergolong baru di kantor pa, dia dapat penempatan disini setelah lulus pns kmrin. Jelas rani.
Rudi: owhhh gitu ma, LDR dong ya?
Terus mama bisa kenal dari mana?
Rani; kan mama satu ruangan pa sama mas ari, dia itu Junior mama dia yang sering bantuin mama juga kalau ada kerjaan kita itu satu tim pa di kantor, nahh kalau siang2 kan di sering telpon istri dan anak nya pa, kadang dia kasih lihat mama anaknya yang masih kecil dan mama gak enak dong kalau nolak, kadang juga mama ngobrol sama istrinya juga pa. Ungkap rani menjelaskan.
Rudi: ohhh gitu ma. Jawab rudi.
Rani: iyaa papa, makanya jangan mikir aneh2 pa, dasar papa. Ucap rani.
Rudi: berarti dia disini kesepian dong ma, kalau mama video call dia dengan pakaian seksi mungkin besok nya dia yang bakal video call mama sambil telanjang. Heheheh
Rani: ighhh dasar papa apaasihh. Rengek rani.
Rudi: papa mau lagi ma. Ucap rudi seraya membalikkan badan rani dan mencumbu susu montok istrinya.
Rani: ighhh papa aneh tumben cepet. Aduhh pa pelan dong pa jangan di gigit papaa iiihhh sakit.. rengek rani.
Rani melihat suaminya menghisap payudara nya dengan brutal dan sangat ganas sekali. Kemudian ia teringat akan kelakuan pak sugeng tadi yang tak kalah ganasnya dengan suaminya sekarang ini, "awggghh papa kenapa sih papa sakit sayang, aaagahhh"
Rudi; perpanjangan waktu ya ma, papa pengen lagi.
Rani: dasar papa ighhh.
Rudi: hemmmm montok banget sayang. Ucap rudi mengomentari susu montok rani.
Rani: ini milikmu sayang, nikmatilah sepuasmu. Ucap rani.


Merekapun kembali bercinta malam itu, rani melihat rudi sangat antusias mengeksplore body montoknya, terutama di bagian susu montoknya. Rani sampai merinding mendapati perlakuan rudi yang demikian, ia teringat akan perlakuan pak sugeng pada payudara nya tadi. Mengingat hal itu membuat tubuh rani terasa bergetar memeknya terasa ngilu pengen di isi kontol suaminya saat itu juga "Aghhh papa masukin paa, mama gak kuat paa...

Clockk..... ughhhh papa kencengin pahh.... rengek rani.


Bersambung......
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd