Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Ipar-Iparku (Tamat)

Berhubung kesibukan yg semakin padat apdetnya sedikit2 atau ditunggu urusannya beres?

  • yang penting apdet aja dulu. biarin kalo bisanya dikit

    Votes: 209 62,0%
  • sekalian diselesaikan dulu urusannya

    Votes: 128 38,0%

  • Total voters
    337
  • Poll closed .
Anjrit kang telolet kang kentang banget tp dua jempol buat akang dengan ciri khasnya
 
Hm klo cwo postur no 2 ya...yg penting servis n tennik sapuan jari n lidahnya oke.
 
Semoga taneman kentang makin subur...panen dpt banyak,biar semua kebagian
 
Brengghhhsekkk kamuhhh….Kanggghhh……Akku…..benccciiihhhhhh kammuuu….

apdet lagi kanggghhhh......
 
Bimabet
SEBELAS
Aku mengalah. Meskipun aku merasa ada yang menggantung, toh kepuasan hatiku telah tercapai. Aku telah kembali membuatnya mengeluarkan ekspresi termahal seorang perempuan. Aku mengecup keningnya lalu segera bangkit meninggalkannya yang terkapar lemas. Ku langkahkan kakiku ke toilet dan ku cuci mukaku di wastafel lalu kuhampiri dia dan berbaring di sampingnya. Ani membuka matanya sambil tersenyum dan memelukku dengan hangat. Kembali kami berciuman dengan penuh gairah. Entah mengapa berciuman dengan Ani tidak membuatku bosan.

Kalian jangan salah, aku tidak pernah bosan berciuman dengan istriku Arni. Hanya saja salah satu kelemahan Arni adalah ciuman yang panas sudah harus berakhir dengan klimaks. Bedanya dengan Ani, kami bisa berciuman dengan panas lalu melepasnya kembali untuk ‘kegiatan’ lain.

Kami melepaskan ciuman hangat kami setelah merasa kehabisan nafas. Aku memeluk tubuh telanjang Ani. Ani menyandarkan kepalanya di dadaku dan sesekali mempermainkan putingku dengan jarinya. Untuk beberapa saat kami kembali terdiam.

“Kang….?” Ani memecah kesunyian.

“Ya?”

“Kamu Jahat. Aku benci sama kamu…..” ucapnya pelan. Aku mendengar isak darinya. Ku belai rambutnya dengan lembut dan Ani semakin mengeratkan pelukannya.

“Kamu udah bikin aku kaya’ gini, Kang…..Kamu jahat banget….aku benci…..hiksss….hiksss…..” ucapnya sambil memukul pelan dadaku. Aku terdiam. Senjataku yang tadi tegang kini telah mulai mengendur. Sepertinya malam ini dia tidak perlu bekerja. Bercinta seperti ini saja sudah membuatku sangat puas.

Tangisan Ani semakin terdengar…. Pilu dan menyakitkan. Aku menjadi salah tingkah dalam pelukannya tapi dia tidak menarik dirinya dari pelukanku.

“Aku cinta banget sama Papanya Faqih, Kang…..Aku benci sama kamu…..” ucapnya pelan.

“AKu benci caramu cium aku. Aku benci caramu menyusuku. Aku benci caramu bikin Aku orgasme berkali-kali. Aku benciii….”Isaknya memukul-mukul dadaku belan. “Aku benci saat ini, Kang….keadaan ini, ketelanjangan kita… Sumpah aku benci banget….” Lanjutnya masih terisak. Aku terdiam mencoba menganalisa ucapannya. Dia membenci situasi ini, tapi dia begitu menikmatinya. Aku tidak mengerti. Tetapi aku tetap terdiam hingga kemudian tangisnya perlahan mereda. Dia kembali memelukku erat. Kakinya di silangkan di kakiku hingga bisa ku rasakan pahaku menjadi basah ketika bersentuhan dengan vaginanya.

“Aku benci, Kang….kenapa harus kamu yang bisa bikin aku melayang nikmat kaya’ gini….kenapa bukan papanya Faqih aja….” Lanjutnya dengan suara yang sudah terdengar stabil. Kembali ku kecup kepalanya.

“Emangnya papanya Faqih gak perkasa, ya….?” Tanyaku. Ani mengangkat kepalanya dan mempelototiku sepertinya dia tidak senang dengan pertanyaanku.

“Enak saja, kamu kang….. Papanya Faqih itu perkasa…..dia juga bisa bikin aku orgasme dua tiga kali……cuman mainnya aja yang polos…. Kalo sama kamu variasinya banyak…..dan kamu juga sabar. Kamu gak malu menyusu di dadaku. Papanya Faqih hanya menyusu sekali ketika asinya Faqih gak lancar. Setelah konsul di dokter, papanya Faqih yang disuruh nyusu dulu. Itu aja” ucapnya.

“Pantas aja Arni nyusuinnnya lancar. Abisnya aku dari malam pertama udah ambil jatah minimal sejam sehari ngenyotnya, hehehehe…..” ucapku agak nakal. Ani mencubit lenganku gemas.

“Kamu juga gak malu main oral sama aku. Sama kamu yang pertama, lho, Kang…. Papanya Faqih pernah mau jilatin punyaku tapi ku larang. Aku malu. Eh…giliran sama kamu malah sampe digigit segala.”

“Ohhh….jadi GR dehh hehehehe…..” Ujarku. Kami kembali terdiam. Hanya nafas kami dan detak jam yang terdengar.

“Kang…..”

“Ng”

“Gimana nih…kamu kan belum tuntas” tanyanya.

“Gak Pa pa, kok. bener deh….”

“Tapi aku dak enak sama kamu. Udah dibikin keluar tiga kali tapi belum sempat ngebales kamu.”

“Gak pa-pa, kok. Kalo emang jodoh, pasti bakalan ada waktu lagi, kok. Nyante aja”

“Iya….Makasih ya, Kang……”

“Iya, Ni……”

“Met bobo, Kang…..”

“Met bobo juga, Kakak Iparku”

“Iya, adik iparku yang mesum, nakal, cab…..”

“Udaahhhh….udah jam dua lho ini.”

“Iya hehehe….”

Cup…..sekali lagi bibirnya mendarat di keningku, dan lampu tidurpun dimatikan.
********

Masih Bersambung
Maaf, hanya segini sempat yang tersedia
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd