Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Ibu Kost dan ke 3 anak perempuannya S2

Bimabet
...... kelelahan pun langsung tertidur.












Sikat Gigi





Pagi harinya saat aku terbangun karena ketukan pintu di kamarku..

"Tok..tok..tok.."

"kaaakk.. bangun udah siang.. kaakkk bangun.." Suara Dini memanggil.

Aku yang kaget melihat jam ternyata sudah hampir jam 11.


Aku : "Iya Bentar.." Sambil membuka pintu kamar.

Dini : "Ihh kakak kok cuma pake sarung sih.."


Terlihat Dini masih pake seragam lengkap.


Aku : "Biarin.. kayak gak pernah liat kakak pake sarung aja kamu.."

Dini : "Ya itu kan udah lama kak.. sekarang kan beda"

Aku : "Bedanya apa?"

Dini : "Gak jadi deh.. udah sana mandi gih.. udah siang ni"

Aku : "Iyahh.."


Aku langsung mengambil handuk ku di teras dan bergegas mandi.


Dini : "Kakk.. aku numpang ganti baju di kamar kakak yaa.." Dini dari depan kamar mandi.

Aku : "Iyaa.. " Jawabku dari dalam kamar mandi.


Selesai mandi aku langsung masuk kamar. Hanya dengan handuk putih melilit di pinggangku.


Saat ku buka pintu.. Dini sedang rebahan di kasurku, dimana keperjakaanku di ambil oleh ibunya.

Terlihat dia menggunakan baju oversized full dan hijab segi empat melilit di lehernya.


Dini : "Ihh fulgar banget sih kak.. tadi kakak cuma pake sarung sekarang cuma pake handuk"

Aku : "Laah.. ya terserah kakak dong.. kan ini kamar kakak.. lagian ngapain kamu nunggu di kamar.. bukannya di teras sana"

Dini : "Oh iya lupa.. hahah.. ya udah aku tunggu di depan" Sembari mengambil tas, Dini langsung jalan ke teras depan.

Dini : "Pake baju yang ganteng ya kak.. hehe"

Aku : "Iyaahhh.. Udah buruan gih.. kakak udah kedinginan ni"


Selesai ganti baju kami pun langsung berangkat.. naik G*car yang di pesan Dini.

40 Menit perjalanan.. dan saat sudah dekat aku baru sadar bahwa mall yang kita tuju sama saat Ibu Kost mengajakku jalan.


Aku : "Pak.. nanti kita turun di pintu sebelah aja ya"

Supir G*car : "Baik pak"

Dini : "Kok kita turun di pintu samping kak.. emang kenapa?"

Aku : "Kakak mau ke toilet dulu"

Dini : "Kakak emang pernah kesini..?"

Aku : "Udah kan yang kakak nyari kado buat kamu.." Jawabku agak panik.

Dini : "Oh iya lupa.. haha"

Aku : "Ihhh. Masih muda kok gampang lupa sih kamu"

Dini : "Maklum kak.. kan abis ujian.. jadi banyak pikiran.. hehe"


Setelah sampai di pintu samping..


Dini : "Ini pak uangnya.."

Supir G*car : "Oh iya makasih non"

Dini : "Sama-sama pak.."


Aku : "Bentar ya, kakak ke toilet dulu.."

Dini : "Okay.."


Selesai dari toilet kulihat dini membawa sesuatu di tangannya..


Dini : "Ini kak.. punya kakak.." Memberikanku Es kopi.

Aku : "Makasih.. kamu beli dimana?"

Dini : "Itu deket pintu masuk.."

Aku : "Ohh.."

Dini : "Yuk jalan.." Sambil merangkul lenganku.


Kamipun berkeliling mall sembari masuk beberapa toko baju yang ingin Dini beli. Aku yang tak tau tentang fasion hanya mengiyakan apa yang terlihat bagus di badannya saat dia bertanya.

Dini : "Kak, Baju ini bagus gak sama aku?"

Aku : "Cocok kok.."

Dini : "Kakak mah kalo ditanya jawabannya bagus mulu'"

Aku : "Ya emang bagus kok.. kamu itu di pakein apa aja emang cantik."


Dini hanya tersipu malu tak menjawab.


Setelah hampir 1 jam kami berkeliling mall. Perutku pun mulai terasa lapar.


Aku : "Kita makan dulu yuk.. kakak laper ni"

Dini : "Hayuk.."

Aku : "Kamu mau makan apa?"

Dini : "Terserah kakak aja.. tapi jangan yang mahal-mahal yah.."

Aku : "Udah kali ini biar kakak yang bayarin.. tadi kan kamu udah beliin kakak es kopi"

Dini : "Tapi kakak kan belum kerja.. emang ada uangnya?"

Aku : "Adaaa.. tenang aja." Padahal uang buat bayar kost yang di tolak mbak icha kemarin.

Dini : "Somboooongggg.."

Aku : "Hahaa.. enggak lah.. ya masa' semua kamu yang bayarin.. gengsi doongg"

Dini : "Haha.."

Aku : "Ya udah kamu mau makan apa?"

Dini : "Bener ni terserah aku?"

Aku : "Iyaahh.."

Dini : "Korean food yuk"

Aku : "Hayuukk.."


Kami pun makan di lantai 4. Setelah makan kami hanya duduk-duduk depan restaurant.

Dini : "Kak.. aku ketoilet bentar yah.."

Aku : "Oke"


Tak lama setelah Dini pergi ketoilet mbak Icha menelfonku. Aku yang panik mau gak mau harus mengangkatnya.


Telfon Icha : "Den.. kamu lagi dimana?"

Telfon Aku : "L..lagi di kost cha.. kenapa?

Telfon Icha : "Gapapa.. kamu liat Dini gak?"

Telfon Aku : "Enggak.."

Telfon Icha : "Ohh.."



Telfon Icha : "Denn.. kamu main ke rumah sini dong.. mumpung Dini sama suami ku gak ada nih"

Telfon Aku : "Aduhh cha.. maap. kayaknya aku gak bisa nih"

Telfon Icha : "Kenapa? kan kamu udah janji."

Telfon Aku : "Maap cha.. aku bentar lagi mau keluar. Udah di tunggu temen soalnya.. kapan-kapan deh ya"

Telfon Icha : "Kok gitu sih kamu.."

Telfon Aku : "Maap cha.. maap" Langsung ku tutup telfonnya.



Dini : "Abis telfon siapa kak?"

Aku : "Eh.. gak tau ni.. orang nawarin asuransi"

Dini : "Ohhh.."


Tak lama handphoneku berdering lagi.. Aku yang takut mbak Icha telfon lagi, akhirnya ku biarkan saja.


Dini : "Kak handphonenya bunyi tuh.."

Aku : "Udah biarin aja. paling orang nawarin asuransi lagi.."

Dini : "Di mute dong kak.. kan malu kedengeran orang"

Aku : "Oh iya.. bentar" Saat ku buka handphone ternyata bukan Mbak icha.. hanya nomer biasa yang tak ku kenal yang akhirnya ku biarkan saja.



Tak beberapa lama, aku mendapat Notif WA.

WA ******* : "Permisi.. apa benar ini dengan Pak Deny *******?" Chat di WA dengan nomer yang baru saja telfonnya ku abaikan.

WA Aku : "Iya benar.. ini siapa ya?" Langsung ku balas saja karena penasaran.

WA ******* : "Maaf pak Deny, perkenalkan saya Andi, Team HR dari PT.****. Barusan saya menelfon namun pak Deny tidak menjawab.. makanya saya WA"

WA Aku : "Oh iya maaf.. ada apa ya pak?"

WA Pak Andi : "Sebelumnya saya ucapkan selamat, bapak telah lolos dari tahap inteview ke dua perusaahan kami."

WA Aku : "Baik pak Andi.. terimakasih banyak.."

WA Pak Andi : "Baik.. dan untuk tahap selanjutnya akan ada medical Checkup dan Mental mungkin sekitar 2 sampai 3 minggu. Tapi saya beri warning terlebih dahulu ya pak.. jika dari pengecekan Medical atau Mental pak Deny gagal.. maka pak deny tidak bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya"

WA Aku : "Baik pak Siapp"

WA Pak Andi : "Ok.. nanti untuk tempat dan waktu nya akan kami kirim melalu email pak Deny. Sampai sini ada yang mau di tanya pak Deny?"

WA Aku : "Sepertinya belum ada pak.."

WA Pak Andi : "Baik, jika nanti ada yang mau di tanyakan bisa langsung WA ke nomor ini ya pak Deny"

WA Aku : "Baik pak.. sekali lagi terimakasih pak Andy"

WA Pak Andy : "Yak.. sama-sama pak Deny.. semoga lolos ke tahap selanjutnya ya pak. Sehat selalu pak Deny.. Selamat Siang."

WA Aku : "Siang pak Andy.."



Aku : "Alhamdulillaahhh.."

Dini : "Kakak kenapa..?"

Aku : "Interview kakak kemarin lolos dek." Sambil aku tersenyum lebar.

Dini : "Yeaaaaayyy" Dini langsung melompat memelukku.

Dini : "Alhamdulillah.. Akhirnya kakak dapet kerja.. yeaaaayyyyy"

Aku : "Heehh.. lepasin dulu.. malu di liat orang tuhh"

Dini : "Dapet gajinya berapa kak?" Sambil melepas pelukannya.

Aku : "Hehhh sabar donggg.. siapa juga yang bilang udah keterima kerja"

Dini : "Kata kakak tadi udah lolos.."

Aku : "Kan baru lolos Interview.. minggu depan aja kakak masih medical checkup.."

Dini : "Medical checkup? apaan tuh?

Aku : "Kakak juga gak tau.. hahaha.."

Dini : "Hahaha.. berarti gaji juga belom tau dong?"

Aku : "Ya belom lahhh.."

Dini : "Berarti kadoku masih lama dong.. yaahh"

Aku : "Kakak sebenernya masih ada tabungan sihh.. emang kamu mau kado apa?"

Dini : "Hmmmm.. kado apa yahh.."



Dini : "Sebentar.. aku mau tanya sesuatu dulu ke kakak.."

Aku : "Apa..?"

Dini : "Video yang semalem udah kakak tonton belom?"

Aku : " Video apa?"

Dini : "Video yang semalem aku kiriiimm.."

Aku : "Ehh sebentar.. BTW kamu video kayak gitu dapet dari mana?"

Dini : "Dari mana yaa.. hahaha.. dari kak icha kayaknya"

Aku : "Kok kamu nyimpen video kayak gitu sih?"

Dini : "Biarinnn.. kak Icha sama mamah juga punya kok.. di handphone mamah malah lebih lengkap koleksi kak Indah"


Aku hanya bisa menelan ludah mendengarnya.


Aku : "Terus apa hubungannya Kado kamu sama video?"

Dini : "Kak.. aku mau dibeliin kayak punya kak indah"

Aku : "Hah? Kayak punya mbak Indah? apaan?"

Dini : "Itulohh.. yang dipake mbak indah di video."

Aku : "Yang mana?!"

Dini : "Ituu.. yang videonya di depan kamar kakak."

Aku : "Ah. Emang ada yang di depan kamar kakak?"

Dini : "Ihh adaa.. berarti belom kakak tonton semua nih"

Aku : "Belom kayaknya.. bentar kakak liat dulu." Sambil merogoh handphoneku di saku.

Dini : "Hehh.. dah gila kali kakak, nonton video begitu di tengah mall gini" Sambil menahan tanganku.

Aku : "Oh iya, kakak lupa.. bikin penasaran sih.. haha"

Dini : "Penasaran apa nafsu? haha"

Aku : "Heh."

Dini : "Hehe.. maap-maap"

Aku : "Ya udah yuk pulang.. kakak dah capek ni"

Dini : "Terus kado ku gimana?"

Aku : "Besok lagi aja deh.." Aku yang sudah sangat penasaran dengan video ke tiga mbak Indah.


Sebenarnya bisa saja ku tonton di toilet mall.. tapi kalo aku sampe syahwat bisa berabe.


Dini : "Yahhh.."


Tak lama kitapun langsung Naik G*car pulang kerumah. Dan Dini memberi titik pengantaran di rumah Ibu Kost.




Sesaat kami turun dan membuka pintu gerbang depan. Ternyata Ada Mbak Icha yang sedang menunggu kami dengan muka yang kesal. Dengan Baju rok terusan dan hijab segi tiga nya.


Icha : "Darimana kalian?"

Dini : "Dari..dari warung kak.." Sambil menunduk.

Icha : "Mana ada dari warung bajunya begitu.. jujur darimana?!" Tanyanya makin kesal.

Dini : "Dari.. mall sih kak"

Icha : "Ngapain kamu ke mall.. berdua lagi.."

Dini : "Cuma refresing kok kak.. aku juga yang minta kak den nemenin"

Icha : "Halahh alesan aja kamu.. ayok pulang.. kalo mamah sampe tau kamu keluyuran berdua.. bisa habis kamu diomelin" Sambil menarik tangan Dini.


Aku hanya terdiam melihat mbak Icha marah-marah.


Sesaat mereka pergi.. aku langsung naik keatas. Masuk kamar dan termenung sejenak. Antara perasaan senang dan bingung dengan sikap Icha.. Senang karena Interviewku lolos, dan Bingung karena sikap Icha yang aneh menurutku.




Tak lama aku teringat video terakhir dari Dini.. Langsung saja ku play dengan Earphone di telingaku.

Terlihat Video Portrait dengan background memang seperti depan kamarku dengan pot bunganya.
Lalu terlihat mbak Indah berjongkok dengan pakaiaan Hijab Besar warna tosca dengan cadar warna hitam dengan baju dan Rok warna hitam lebar.

Lalu mbak Indah mulai duduk di lantai depan camera dan menyingkap rok panjang nya sehingga terlihat Paha kecoklatan mulus dan vagina yang bersih tanpa bulu dan tanpa CD. "Gilaa.. dia melakukanya dengan pakaian seperti itu.. Bener-bener gak masuk akal Mbak Indah memang" batinku

Kemudian mbak Indah mengeluarkan mainan berbentuk seperti telur bertanduk panjang dan lentur berwarna pink dari balik hijabnya.. lalu terdengar suara getaran dari mainan itu yang perlahan ditempelkan di klitoris mbak Indah yang terlihat menonjol. badannya pun langsung bergetar hebat, tersentak kaget sesaat klitorisnya tersentuh. "Aaaakhhhhh.." Desahnya kencang.

Perlahan di tempelkannya lagi dan sepertinya mbak Indah mulai terbiasa dengan Paha yang agak bergetar. "Ahhhh.. sshhhh.. hhmmppp.. sshhhh... aaahhhh.. aahhhhh.. hhhmmppp.. sshhhhh.... aaahhhhhh.." Desahnya.

Tak lama dengan getaran dari mainan itu yang begitu kuat tubuh mbak indah pun bergetar hebat tak kuasa menahannya.. "eeekkk.. eeekkkhhhhh... AAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkhhhhhhhh..." Erangnya. Terhentak badan mbak Indah naik turun sambil mengeluarkan seperti air kecing cukup deras dari vaginanya."


Sesaat kemudian dengan kaki yang masih bergetar tubuhnya mencoba bangkit lagi.. Kali ini dia mengeluarkan mainan lain berbentuk Penis berwarna nude, dan terlihat lebih kecil dari penisku.

Di tempelkan penis itu di lantai dan mengacung keatas.. dan perlahan mbak indah berjongkok dan langsung menelan penis itu dengan vaginanya yang masih basah.."Akkhhhhhh.. enakk.. ahhh" Desahnya.

Mbak Indah mempertahankan posisi itu sejenak dan mulai menggerakkan badannya naik turun perlahan.. terlihat penis mainan itu keluar masuk liang vaginanya. "Akkhhhhh.. aakhhhh... aaahhhhh... aaahhhh.. sssshhhh.. mmmppphhh... ssssshhhh.. aaahhhhh.. enakkk.. aahhh.. enakkkkk.. aahhhh" Desahnya agak keras.


Lalu..


"Indah.. kamu ngapain? kalo sampe papah yang mergokin kamu gimana? bisa di usir beneran kamu" Terdengar suara ibu nya dari belakang kamera handphonenya.

Saking terkejutnya mbak indah hanya berjongkok dan menutupi kakinya dengan rok yang agak basah dan penis mainan yang masih menancap di vaginanya dalam. "Iya mah.." Jawab Mbak Indah.

"Sampe banjir begini lagi.. pokoknya mamah gak mau tau.. kalo udah kelar kamu bersihin semuanya." Suara mamahnya agak marah.

"Iya Mah.." Jawab Indah.


Di posisi ini, video pun langsung ku pause..
Kepalaku yang masih bingung dan tak percaya dengan sikap ibu kost yang seperti membiarkan anak-nya Masturbasi sesukanya. "Kok ada hal semacam ini terjadi.. sepertinya aku juga harus tau masalalu Ibu Kost" Pikirku.


Tak lama ku mulai lagi video yang sempat tertunda..

Setelah melihat mamahnya pergi.. Mbak indah hanya tertawa kecil.
Dan membuka kaki dan roknya lagi di depan kamera.. sambil tangan kanannya menempelkan mainan berwarna pink tadi ke klitorisnya, badannya pun mulai naik turun lagi.. "Aaahhh.. aahhh... aakkhhh... aaahhh... aakkhhh...aahhh... enaaakkk.. aahhhh.. enaakkk... anjingggg.. aaahhh.. enakkk.. aahhh.. aakkhhhh..aakhhh" Erangnya.

Setelah beberapa menit terlihat tubuh mbak Indah yang bergetar seiring tangannya yang aktif dan cepat menggosok klitorisnya.. "AAaakkhhh..Akkkhhh.. hhmmmmm... aakkhhhh.. hhhmmmmmpppp... ahhhh.. aaaahhhh.. aahhhh.. aahhhhh" Semakin cepat gerakannya dan.. "EEkkkkk.. eekkk.. AAaaarrrrrrrkkkkhhhhhhhmmmpppppp" Erangannya tertahan dan penis mainan yang tercabut.. tubuhnya bergelinjang naik turun dan air yang mengalir deras dari vaginanya mengenai camera handphonenya.

Sesaat dia terbangun dan mematikan camera handphonenya.

"Gila sih indah, punya imajinasi kayak gitu.." Batinku.


Aku hanya termenung dan membiarkan penis ku yang tegak keras keatas agak basah di ujungnya tanpa klimaks.



Waktu sudah menunjukkan jam 5 sore. "Aku sebaiknya mandi dulu sebelum teman-teman kost ku pulang" Gumamku.








Sesaat aku mau terbangun dari kasur tiba-tiba. "Gebrak.." Mbak Icha membanting pintu kamar ku masih dengan bajunya yang tadi. Aku yang terkaget pun langsung menutupi penisku dengan celana yang tadi ku pakai.

Dengan pintu kamarku yang masih terbuka di langsung menghampiriku dan mengangkat baju rok terusannya dan melepas CD putih yang di pakainya. terlihat paha yang montok dan putih mulus dari depan.. Lalu Icha mendorongku kembali kekasur.. dan tanpa basa-basi dia berjongkok dan memasukkan Penisku yang agak basah keliang vaginanya yang tembem dan tanpa bulu.


"Aaakkhhhhh..." Desahnya.

Lalu dia bergerak naik turun di atas tubuhku. "AAAAaaaaakkhhhh.. aaakhhhhh.. aakhhhhh.. aaahhh.. Aaahhhhh.. Anjing lu yaa. *Plak akkhhhh.. aakhhhh.. ahhh" Suara tangannya menampar pipiku.

"Lu kalo mau ngentot sama gw aja anjingg.. aakhhhh.. aahhh.. *Sambil badannya yang terus naik turun.. gak usah sama Dini.. bangsat lu aakhhh.. aaakhhhh.. aaakhhhh.. bangsat emang kontol lu... aakhhhhh.. aakhhh.. *Melumat bibirku dengan ganas.. hmmppp.. ahhh... aahhhh... bangsat.. aaakhhhh.." , "Plakk.." Suara tamparan dipipi ku lagi dan dia langsung mencium bibirku.. "Akkhhhh.. enaaakkk.. aaakkhhhh.. aaaahhh... enaaakkkk anjinggg... aahhhhh.." Tak lama, Icha mencabut penisku dan berdiri di pinggir kasur lalu melepas baju dan BHnya.. Terlihat Payudara menggantung kencang yang sedikit tertutup Hijab segitiganya.

Mbak Icha lalu menarik tanganku.. "Bangun bangsat.. Buka baju lo.. entot gw dari belakang.."


"Bentar.." Ucapku Sambil melepas seluruh pakaian ku.

"Buruan bangsat!" Teriaknya..

"Sabarr.. bentar lagi anak-anak kost pada balik kerja.. lu mau ketauan?" Ucapku.

"Anjing lu.. ya udah buruan ke bawah.. ambil kunci rumah di baju gw.." Perintahnya.

"Ini Baju sama CD lu gak di bawa?"

"Gak usah! Buat lu aja"


Setelah menutup pintu kamar dengan telanjang bulat dan hanya mbak Icha yang masih memakai jilbabnya.. kamipun tergesa-gesa turun kebawah.


Sampai ruang tamu.. Icha mintaku mengunci pintunya.

"Buruaann.. lama amat sih ngunci pintu doang" Sambil menungging di tembok.

"Itu baju di tinggal di atas.. nanti kita keluar rumah gimana?" Tanyaku.

"Biarin.. lu ngentot gw ampe pagi pokoknya" Jawabnya.


Ku masukkan perlahan penisku ke liang vaginanya..


"Aaakhhhhh.. Gede banget anjingg.. kerasa gede banget dari belakang.. akhhhkk.. bangsat lo emang... aakkhhhh... aaahhhhhhh.. aahhhhh...aaakhhhhhh" Erangnya.


Terlihat dari Sebelah foto Keluarganya menghadap.. Seperti sedang jadi pertunjukan dan di tonton seluruh keluarganya.


"Akkhhhhh.. terusss.. aakhhhhh.. aaakhhhhhh.. cepetin.. aaakkkhhh.. aakhhhhh.. aakhhhhh... aakkhhh.. gw keluar... aakhhhh.. akkhhhh... eekkkk... eeeekkkk.. AAAAaarrrrkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhh" Erangnya keras dan penisku terasa di hisap dari dalam yang di selimuti lendir hangat dari vaginanya.. badannya pun terjatuh di sofa ruang tamu melepas penisku. "Hah..hah..hah..hah" Suaranya terengah-engah sambil menutup mata. Dan aku hanya berdiri di depannya.


Setelah tersadar Icha langsung berlutut mengulum penisku, terlihat keluar masuk penisku dimulutnya dan matanya tajam menatap mataku.




Lalu dia berdiri di depanku tegap, melepas jilbab segi tiga nya dan terlihat rambut pendek sebawah kuping yang basah berkeringat.. aku yang lebih pendek agak mendanga' melihat matanya dan Icha mulai meraih kepala ku dan "Plakk.." dia menamparku lagi lalu mencium dan menjilati mukaku ganas.

"Anjing lu.. Lu pengen Ngentot sama Dini kan.. ha? Jujur sama gua anjing.. lu mau ngentot sama Dini kan? Bangsat lo emang! *sambil terus mnciumku.." Icha Bertanya. Aku pun hanya diam menatap matanya.

"Sini ikut gw.." Icha lalu menarik tanganku ke kamar Dini. Lalu Icha mencari pakaian Dini di lemari.. di temukan kaos putih milik Dini dan langsung di pakainya..

Terlihat kaos putih sangat ketat milik Dini di tubuh Icha yang bahkan tak sampai menutupi pusarnya dengan payudara kencang menonjol dan puting Icha terlihat keras di balik kaos Dini.. lalu Icha memakai CD berwarna putih agak transparan milik Dini. Terdengar suara robek CD Dini saat dipakai Icha di bokong montoknya. Terlihat sudah Icha dengan perut yang langsing memakai kaos putih ketat dan CD yang terlihat sempit di bokong montoknya.

Tak lama Icha Mengangkang lebar di pinggiran kasur dimana Dini biasa tidur. Dan terlihat CD putih yang mulai basah.

"Sini bangsat.. anggep aja ini memek Dini...... buruan njing!" Perintahnya.

Aku perlahan Menempelkan Penisku di bibir vaginanya yang tertutup CD.



"Masukin kak.. kakak denyyy.. masukin kontol kakak ke memek Dini.. memek Dini udah gatel kak.. buruan kak" Suara Icha yang menirukan Dini.

Lalu ku geser sedikit CD nya.. dan ku masukkan perlahan Penisku. Dan mulai ku genjot perlahan.

"Aaakhhhh.. aahhhh.. enakk kakak deny.. enakk.. aakhhhhh.. kontol kakak enakkk.. terus kakak deny teruss.. memek Dini keenakan.. aahhhh...akkhhh kakak Deny.. teruss... aakhhhh.. enakkk.. aakhhhh" Suaranya menirukan Dini.


Aku yang mendengar Icha menirukan suara Dini.. akupun tak kuasa menahannya..


"Gw udah gak tahan cha.." Ucapku.


Lalu "Plakk.." Icha menampar pipi ku lagi.. "Panggil gw Dini njing... akhhh.."


"Ahh.. kakak mau keluar Din.. ahhhh" Ucapku.


"Akhhhhhh... cepetin kak deny... akhhhh.. aahhhhhh... AAaaaarkkkkkkhhh... memek dini juga mau muncrat.. akhhhh.. enakakk... cepetinn... cepetinnn.. aakhhh.. aaakhh.. eekkk.. eekkkk.. Aaaaaarrrrrrkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhh" Badan Icha bergetar kuat dan penisku yang tertahan.. mengeluarkan mani di dalam vaginanya.


"hah..hah..hah..hah..hah..hah..hah" kami berdua terengah-engah. Dan aku terduduk di kursi belajar Dini.




Tak lama Icha terbangun.. dan seperti tidak peduli maniku di dalam vaginanya dia mulai menjilati sperma dan lendir hangatnya yang menempel di penisku.

"Gimana kak.. Memek Dini enak gak?" Tanya Icha.

"Enak.. enak banget.." Jawabku.

kakak mau memek dini lagi gak?" Tanya Icha.

"Mau.. kakak mau.." Ucapku. Dan perlahan penisku mulai berdiri lagi.

Dengan posisi aku duduk di kursi belajar Dini.. lalu Icha mulai duduk di pangkuanku dan memasukkan perlahan penisku. Icha hanya duduk dan menciumi ku dengan Posisi Penisku yang tertanam di vaginanya.

"Kontol kakak gede banget.. Dini suka kak.. kakak mau kan ngentotin Dini tiap hari?" Suara Icha menirukan Dini.

Aku hanya mengangguk dan perlahan Icha mulai naik turun.


"Akhhhhh.. enaakkk.. aahhh.. memek Dini enaaaakkk.. kontol kakak enak gak?".


Aku yang menahan linu sambil menutup mata hanya bisa mengangguk.


"Akkkhhhh.. tetek Dini di remes dong kak.. ahhh..aahhh.." Pinta Icha.


Ku angkat sedikit kaos putih yang menutupi Putingnya. dan ku remas perlahan.


"Akhhhh.. akhhhhh... aakkhhhhh .. terus kak.. di jilat kak.. ahhh... akkkhhhh.. akhhhh" Desah Icha sambil terus naik turun badannya.


Tak lama Icha menyuruh ku berdiri."Sini kak.." Icha menarikku ke Meja makan di dapur.. sambil melepas CD Dini yang di pakainya. lalu dia menungging di ujung meja makan.


"Masukkin lagi kak.. Dini suka kontol kakak.. masukkin kak.. kontol kakak enakkk." Ucap Icha terus menirukan Dini.


Perlahan ku masukkan lagi Penisku.. dan langsung ku genjot perlahan.


"Aaakhhhh.. ini enak banget... aahhhh.. enaaakkk.. aakkhhhh.. enakkkk.... aakhhhhh... terus kak.. pelan aja.. gak usah kenceng-kenceng... akhhhh enaakkk... aakkhhhhh... akkhhhhh... aaakhhhh.. " Desahnya.


Aku yang merasa nyaman.. mulai meraih payudaranya dari belakang yang kencang tertutup kaos putih..


"Akkhhhh.. terus kakak.. remes tetek ku kak.. tubuh Dini punya kakak semua.. enakk kak.. teruss... akkhhhh.. aaahhh.." Desah Icha.


Ku percepat sedikit gerakan ku.. dan Ichapun mulai bergelinjang..

"Aaaakhhhhh.. aaahhhh.. aahhhh.. cepetin kak.. cepetin... akkkhhhh.. aaakhhhhh.. aahhhhhhh.. akhhhh.. enakk kak..terus.. cepetin lagi.. akhh.. aakhhhh... aakhhhh... aahhhhh.. aaahhhh.. aakhhh eekkk AAaaaakkkkkhhhhhhhhhh" Vagina icha lagi-lagi berkedut menghisap Penisku.

Setelah ku cabut penisku.. icha pun terkencing-kencing sambil bergetar membasahi lantai dapur.. "AAakhhhhhhhhh... enaakkk.. anjinggg... aaahhhh.." Suaranya.

Tubuhnya yang terlihat basah berkeringat hampir jatuh pun mulai bangun lagi. Ku tarik tangannya ke Sofa depan TV.

"Sini.." Ucapku.

"Bentar den.. gw lemes banget ini.." Ucapnya.


Ku buka Kaos putih milik Dini.. lalu kududukkan dia disofa mengangkang lebar. Dan tanpa perdulikan ucapannya.. Langsung ku masukkan lagi penisku kasar ke vaginanya yang basah.

"AAkhhhh.. pelan dong den.." Ucapnya.

Aku yang tak peduli ku genjot dengan kencang penisku dalam.

"AAArrkkkkk.. bangsat.. dalem banget ini.. aaaarrkkkhhh.. arrkkhhhhh.. aaarkkkkhhhhhh.. arrrkkkhhhh.. aarkkkkkk... arrrrkkkkhhh... aaarrkkkkkk.. aaarrkkkkkk.. aaarrkkkkkk.. aaarrkkkkkk.." Suaranya mengerang hebat.

Aku yang merasakan kedutan vaginanya.. mulai terasa akan klimaks.

"Cha.. gw mau keluar cha.. di dalem lagi yah?" tanya ku.

"Aaaarrkkkkkk..aakkkrrrhhh..aaarrkkkkkk..aaarrkkkkkk..aaarrkkkkkk..aaarrkkkkkk..aaarrkkkkkk..aaarrkkkkkk.." Erang Icha tanpa bisa menjawab. dan matanya yang hanya terlihat putih.

"Cha gw keluar chaa... akhhh" Ku semprotkan semua maniku di dalam.

"AAAaaaaarrrrrrrrrrrkkkkkkkhhhhhhhhhhhh" Dan tubuh icha pun ikut bergetar dan orgasme hebat.



Setelah ku cabut penisku.. mani ku terlihat mengalir di vaginanya.

Icha terlihat seperti pingsan.. dia tertidur dengan kaki yang terjatuh dilantai mengangkang dari sofa. dan akupun meninggalkannya membersihkan diri di kamar mandi. Setelah dari kamar mandi.. aku tetap tak berani naik keatas.. walaupun waktu sudah jam 10 malam.

Perutku yang terasa laparpun mencari makanan di kulkas dan dapur.. sambil bertelanjang bulat.. karena aku tak tau menutupinya pakai apa.
Aku menemukan mie instant di dapur. Selesai memasak aku makan dan nonton TV di sebelah icha yang telanjang bulat basah berkeringat.. aku melihatnya bukan lagi seperti anak ibu kost yang aliim. hanya seorang wanita kesepian yang memjiliki nafsu yang tinggi.


Icha terlihat sangat terobsesi dengan Dini.. "Apa dia sebegitu takutnya aku melakukan sesuatu ke adiknya Dini?" Pikirku.


Tapi memikirkan permintaan Dini tadi siang yang meminta di belikan mainan seperti kakaknya Indah.. akupun mulai berfikir lagi.. "Apa sebaiknya kebelikan saja ya?".

"Kalau ku belikan. Aku takut dia akan jadi seperti kakaknya Indah. Tapi kalau tidak kubelikan.. dia malah terobsesi terhadapku." Pikirku.

Entah mana yang benar mana yang salah.. aku hanya duduk termenung sambil nonton TV.




10 menit kemudian terlihat Icha mulai terbangun.


Icha : "Jam berapa ini den..?"

Aku : "Udah jam 11.. lu mau pulang?"

Icha : "Enggak kayaknya.. nginep aja.."

Aku : "Terus besok kalo di tanya Dini gimana?"

Icha : "Bilang aja ketiduran di rumah mamah"

Aku : "Emang tadi lu cabut kesini bilang apa ke Dini?"

Icha : "Gw bilangnya mau ngomelin elu"

Aku : "Ngomelin gw sih bener.. di gampar berapa kali gw tadi sama lu?"

Icha : "Tauk.. gak inget gw den.."

Aku : "Kek orang mabok tadi lu.. gila.."

Icha : "Gegara suami gw gak pernah ngasih jatah kali ya? haha"

Aku : "Parah juga suami lu.."

Icha : "Gak usah ngomongin dia lah den.. capek gw"

Aku : "Oke-oke"

Icha : "Lu kalo gak berani ke atas tidur di kamar Dini aja.. gw mau bersih-bersih dulu.. nanti gw tidur di kamar mamah aja"

Aku : "Oh ya udah.. gw juga dah ngantuk ini.."


Aku yang ngantuk beratpun langsung tidur di kamar Dini bertelanjang bulat hanya dengan selimutnya..




Tak lama aku tertidur.. aku merasakan seseorang tidur juga dalam selimut di samping ku..


Aku : "Lah kenapa lu jadi tidur di sini? telanjang lagi."

Icha : "Gak ada baju.. ya masa' gw pake baju Dini lagi.. abis nanti baju dia. Lagian Kamar mamah sama kamar mbak Indah di belakang di kunci ternyata"

Aku : "Ohh ya udah.. tidur sini aja"



Icha : "Den.."

Aku : "Apa..?"

Icha : "Peluk gw den.. kangen di peluk gw"

Aku : "Tadi kan udah gw peluk.. berapa kali"

Icha : "Itu ngentot, bukan meluk.. PA' lu.. haha"

Aku : "Ya udah sini.." Ku peluk Icha dari belakang. Dan tanganku di balik payudaranya.


Icha : "Den.."

Aku : "Apa..?"

Icha : "Kalo gw hamil.. lu nikahin gw ya.."

Aku : "Enak di elu dong.. punya suami dua"

Icha : "Ya enggak lah.. gw cerai dulu"

Aku : "Emang lu gak aman tadi?"

Icha : "Kayaknya sih enggak.."

Aku : "Kenapa lu gak bilang tadi?"

Icha : "Gimana mau bilang.. lu ngentot gw kayak kuda.. ampe gak bisa ngomong gw.."

Aku : "Emang lu pernah di entot kuda?"

Icha : "Kagak pernah lah.. gila kali lu"

Aku : "Haha.."

Icha : "Kontol lu ngaceng lagi ya? kerasa ni di belahan memek gw.."

Aku : "Dikit.."

Icha : "kalo lu pengen, masukin aja.. Biarin di dalem sampe pagi."

Aku : "Haha.. emang bisa gitu? tar juga lemes sendiri kalo dah tidur."

Icha : "Ya gak tau.. udah ah.. ngantuk gw"


Akupun memelukanya erat. sampai tertidur..



Besok paginya sekitar jam 6 aku terbangun dengan rasa geli di penisku.. dan ternyata penis ku sudah di mulut Icha..

Icha : "Yeayy udah bangun.. lagi yuk den"

Aku : "Gila lu.. masih pagi gini.. *hoaaammm"

Icha : "Lagian pagi-pagi kontol lu dah ngaceng aja.. kan nafsu gw liatnya"

Aku : "Bentar cuci muka dulu.."


Akupun terbangun dan masuk kamar mandi.. tak lama Icha menyusul masuk kamar mandi..

Icha : "Di sini aja ya den.. dah gatel gw.." Sambil memeluk ku dari belakang dan mengocok penis ku.

Aku : "Sini lo.." Sambil ku putar balik badan ku.. ku angkat kakinya 1 dan langsung ku masukan penisku ke vaginanya di depan kaca Wastafel. Dia yang lebih tinggi 5 cm dari ku tak sulit dengan gaya ini.

"Akkhhhhh.. aakhhhh.. aakhhhh... aakhhhhhhh.. aakhhhhh.. aakhhhhhh.. aakhhh.. enak den.. aakhhhh.. bentar den, bentar.. lu mau gw jadi Dini kayak semalem gak?" Tanya Icha.

"Gak usah.. gw lebih suka lu yang marah-marah" Pintaku.

"Ohhh... Kentot gw anjinggg.. buruan.. Akkhhh.." mendengar Icha marah lagi. ku genjot lagi tubuh nya.

"Enak anjinggg.. terusss.. aaakhhhhhh.. akkkhhhh... bangsat loo.. aaakkhhhhh.. aaakhhhhh... aakhhhhhhh.. aaahhhh.. terus.. terusss bangsat... akkhhhh" Desahnya.

Icha melepaskan pelukan ku.. dan berdiri diam menatapku.. lalu.. "Plakk." di menamparku lagi

"Suka?" Tanya Icha..

"Sini lo bangsat" Ucap ku sambil memutar badan nya menunduk menghadap kaca wastafel.

Perlahan ku masukkan lagi penisku dari belakang. dan ku genjot perlahan "Aaakhhhhh.. enak banget Anjing.. aakhhhhhh.. aakhhhhh.. akkkhhhhh.. aakhhhh.. terur den.. enak banget kontol lu bangsat.. aakhhhhh.. akkhhhhh.. aaakhhhhhh.." Desah nya..

"Tabok pantat gw den.." Pintanya..

"*Plaakkkk.. Gini? " Tanyaku.

"Aakhhh.. Iyahh.. lagi..*Plakk..aakhhhh lagi..*Plak..aakhhhh" Icha Ketagihan.



Lalu jariku mengelus lubang anus nya yang sedikit berbulu..

"Aakhhh.. geli denn" Ucapnya.

"Ada yang pernah masuk sini belom?" Tanya ku

"Pernah sih.. aakhhh.. aakhhh tapi bukan kontol.. aahhh" Ucap Icha sambil terus mendesahh.

"Kontol gw mau?" Tanyaku.

"Jangan ah den.. aakhhh.. kegedean kontol lu.. aakhhhh.. aahhhh.. gw blom siapp" Ucap Icha

"Yahh.." Aku agak kecewa.

"Akkkkhhh.. Lain kali aja.." Ucah nya.

"Iyaahhh.. Akkhhhh.. cepetin den.. cepetin.. gw mau keluar.. akhhhh.. aakhhhh.. aaakhhhhh.. aaaaakhhhhhhhh.... aakhhhhh.. aakhhhhh.. eekkkk aaarrrrrrrkkkkhhhhhhhhhh.." Icha menggelinjang sambil berpegangan wastafel.


"hah.. hah.. hah.." Suaranya terengah-engah.


"Udah siang ni.. bentar lagi jam 7.. lu belom mau keluar juga?" Tanya icha.

"Belom cha.. gimana dong" Jawabku

"Ya udah masukin anus gw deh.. tapi jangan langsung kontol lu.. mainin dulu pake apa gitu" Ucapnya

"Serius? Ada pelumas gak?" Tanya ku

"Nih ada Lotion sama sikat gigi.. punya mamah kayaknya.."Ucap Icha.

"Gapapa pake ini?"

"Iyah buruan.." Pintanya

Ku ambil lotion dengan jari ku.. dan ku sentuh perlahan lubang anusnya.. "Geli den.." lalu ku beri lotion sedikit di sikat gigi milik mamahnya.

Perlahan ku masukkan buntut sikat gigi mamahnya. "Akhhh.." Icha mendesah. "Di puter-puter den biar agak longgar.. Akkhhhh.. enak den.. aakhhhh... aahhh.."

"Buruan den.. masukin, kasih lotion juga kontol lu biar gampang" Pintanya..

Ku tarik perlahan sikat gigi di anus nya dan Sambil menungging ku masukkan perlahan penisku ke lubang anusnya. "AArrrrrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.... anjinggggggg sakit.. Pelan den..pelan.. aaaakkkkkkrrrkkk" Terdengan suaranya tak karuan saat penis ku masuk setengahnya sambil tangannya mencoba menahanku. "Aaaarrrkkkkk.. aaaakkkkkkkrrrrhhhhhhh.. aarrrkkkkkkhhhhh..." perlahan penisku habis di telan anusnya.

"Bentar den.. tahan.." Pintanya.

1 menit kemudian "Udah?" Tanyaku.

"Udah.. gerakin pelan.."

ku gerakan pinggul ku perlahan..

"Aarrkkkkkkkkk.. aarrkkkkkk... aaakkk... aakhhhhh.. aakhhhhhhh.. aakhhhhhh... aaarrrkhhhhhh..." Icha Mengerang sambil kepalanya menghadap keatas.


Kurasakan lubang anusnya sangat sempit di dalam..


"AArrkkkkhhh.. enaaaaaaaaakkkkkkk.. anjiiiiiiiiiiiinggggg.. lebih enaak gini dennn.. aaakhhhhhhhhhhhhh.. aakhhhhhhhh... aakhhhhhhhh...aakhhhhhhhh... terussss.. aakhhhhhhhh..." Erangnya keras..

Sambil tanganku menggosok klitorisnya.."AAAaaaaarkkkkkkkkkkk.. aaarrrrrkkkkkkkkkkk... aaarkkkkkkkkkk.. enak dennnnnn.. cepetiinnn...aaaarrrkkkkkk.."

Aku yang mendengar dia mengerang terus.. ku rasakan klimaks ku sudah di ujung..

"Gw keluar cha.. gw keluar.."

"Aaarrrrrrkkkkkkkkkk.. di dalem aja den.. aarrkkkkkkkkk.... gw juga keluar denn aaarrkkkkhhhhhhh... eekkkk.. eeekkkkkk.. aaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkkkk.." Erangnya keras.

Kusemprotkan maniku di dalam lubang anusnya..

Saatku cabut penisku.. mengalir tipis maniku di lubang anus nya.



3 menit kemudian.


Sambil kami berdua berdiri di bawah shower.. aku membersihkan badan Icha dan Icha membersihkan badan ku.


Icha : "Gila sih kontol lu den.. baru ini gw kerasa banget di anus gw.. ini aja masih gatel" Ucapnnya.

Aku : "Emang biasanya pake apa?" tanya ku. Sambil terus ku sabuni payudaranya.

Icha : "Pake sikat gigi laki gw sih di rumah.."

Aku : "Gila lo.. sikat gigi orang di masukkin ke pantat."

Icha : "Biarin.. orang gila ini laki gw.. haha"

Aku : "Hahaha.. parah lu"



Aku : "Ehh bentar.. ini kan hari sabtu"

Icha : "Terus kenapa?"

Aku : "Anak-anak kost rame ni di atas.. gimana gw naeknya.."

Icha : "Gampang.. pake celana Dini aja.. kayaknya ada yang bisa lu pake"

Aku : "Yeee.. kenapa gak bilang dari semalem... kalo gitu kan gw bisa naek dari semalem.."

Icha : "Kalo lu semalem naek gak bisa ngerasain anus gw dong.. haha"

Aku : "Oh iya bener juga.. haha" Sambil ku remas bokong montoknya dan ku colek lubang anusnya.

Icha : "Ihh.. geli den"

Aku : "Udah Longgar nih.."

Icha : "Mau masuk lagi?"

Aku : "Emang boleh..?"

Icha : "Ehh enggak jadi deh.. udah siang.. keburu Dini nyariin.. lain kali aja yaa.. *Muacchh." Sambil mencium bibir ku.

Aku : "Yahhh.. ya udah deh"



Selesai dari kamar mandi Icha langsung mencarikan ku celana dan kaos milik Dini.

Icha : "Nih pake ini.."

Aku : "Kok kaosnya warna pink sih.."

Icha : "Udah gapapa.. buruan sana ambilin baju ku.. kamu mau liat aku telanjang terus gini?"

Aku : "Mau sih.. haha"

Icha : "Ihh.. dingin taukk.. dah sana"



Akupun segera naik mengendap-endap. Sampai kamar aku langsung ganti kaos dan celana bola ku. Dan turun membawa pakaian Dini dan milik Icha.

Aku : "Nihh.." Aku memberikan pakaiaannya..

Icha : "Lahh CD gw mana?"

Aku : "Nih ada gw pake.. longgar banget.." Sambil ku perlihatkan CD milik Icha di balik celana bola ku.

Icha : "Ihh gila lo.. buruan copot"

Aku : "Kata lu buat gw semalem.."

Icha : "Iya sihhh.. ya udah deh.. buat lo aja"

Icha : "Gw balik dulu ya.. makasih kakak denyyy.." Icha memanggilku kakak, menirukan Dini lagi.





Aku hanya melambai melihat dia pergi dari depan rumah.







Bersambung...
 
Terakhir diubah:
...... kelelahan pun langsung tertidur.












Sikat Gigi





Pagi harinya saat aku terbangun karena ketukan pintu di kamarku..

"Tok..tok..tok.."

"kaaakk.. bangun udah siang.. kaakkk bangun.." Suara Dini memanggil.

Aku yang kaget melihat jam ternyata sudah hampir jam 11.


Aku : "Iya Bentar.." Sambil membuka pintu kamar.

Dini : "Ihh kakak kok cuma pake sarung sih.."


Terlihat Dini masih pake seragam lengkap.


Aku : "Biarin.. kayak gak pernah liat kakak pake sarung aja kamu.."

Dini : "Ya itu kan udah lama kak.. sekarang kan beda"

Aku : "Bedanya apa?"

Dini : "Gak jadi deh.. udah sana mandi gih.. udah siang ni"

Aku : "Iyahh.."


Aku langsung mengambil handuk ku di teras dan bergegas mandi.


Dini : "Kakk.. aku numpang ganti baju di kamar kakak yaa.." Dini dari depan kamar mandi.

Aku : "Iyaa.. " Jawabku dari dalam kamar mandi.


Selesai mandi aku langsung masuk kamar. Hanya dengan handuk putih melilit di pinggangku.


Saat ku buka pintu.. Dini sedang rebahan di kasurku, dimana keperjakaanku di ambil oleh ibunya.

Terlihat dia menggunakan baju oversized full dan hijab segi empat melilit di lehernya.


Dini : "Ihh fulgar banget sih kak.. tadi kakak cuma pake sarung sekarang cuma pake handuk"

Aku : "Laah.. ya terserah kakak dong.. kan ini kamar kakak.. lagian ngapain kamu nunggu di kamar.. bukannya di teras sana"

Dini : "Oh iya lupa.. hahah.. ya udah aku tunggu di depan" Sembari mengambil tas, Dini langsung jalan ke teras depan.

Dini : "Pake baju yang ganteng ya kak.. hehe"

Aku : "Iyaahhh.. Udah buruan gih.. kakak udah kedinginan ni"


Selesai ganti baju kami pun langsung berangkat.. naik G*car yang di pesan Dini.

40 Menit perjalanan.. dan saat sudah dekat aku baru sadar bahwa mall yang kita tuju sama saat Ibu Kost mengajakku jalan.


Aku : "Pak.. nanti kita turun di pintu sebelah aja ya"

Supir G*car : "Baik pak"

Dini : "Kok kita turun di pintu samping kak.. emang kenapa?"

Aku : "Kakak mau ke toilet dulu"

Dini : "Kakak emang pernah kesini..?"

Aku : "Udah kan yang kakak nyari kado buat kamu.." Jawabku agak panik.

Dini : "Oh iya lupa.. haha"

Aku : "Ihhh. Masih muda kok gampang lupa sih kamu"

Dini : "Maklum kak.. kan abis ujian.. jadi banyak pikiran.. hehe"


Setelah sampai di pintu samping..


Dini : "Ini pak uangnya.."

Supir G*car : "Oh iya makasih non"

Dini : "Sama-sama pak.."


Aku : "Bentar ya, kakak ke toilet dulu.."

Dini : "Okay.."


Selesai dari toilet kulihat dini membawa sesuatu di tangannya..


Dini : "Ini kak.. punya kakak.." Memberikanku Es kopi.

Aku : "Makasih.. kamu beli dimana?"

Dini : "Itu deket pintu masuk.."

Aku : "Ohh.."

Dini : "Yuk jalan.." Sambil merangkul lenganku.


Kamipun berkeliling mall sembari masuk beberapa toko baju yang ingin Dini beli. Aku yang tak tau tentang fasion hanya mengiyakan apa yang terlihat bagus di badannya saat dia bertanya.

Dini : "Kak, Baju ini bagus gak sama aku?"

Aku : "Cocok kok.."

Dini : "Kakak mah kalo ditanya jawabannya bagus mulu'"

Aku : "Ya emang bagus kok.. kamu itu di pakein apa aja emang cantik."


Dini hanya tersipu malu tak menjawab.


Setelah hampir 1 jam kami berkeliling mall. Perutku pun mulai terasa lapar.


Aku : "Kita makan dulu yuk.. kakak laper ni"

Dini : "Hayuk.."

Aku : "Kamu mau makan apa?"

Dini : "Terserah kakak aja.. tapi jangan yang mahal-mahal yah.."

Aku : "Udah kali ini biar kakak yang bayarin.. tadi kan kamu udah beliin kakak es kopi"

Dini : "Tapi kakak kan belum kerja.. emang ada uangnya?"

Aku : "Adaaa.. tenang aja." Padahal uang buat bayar kost yang di tolak mbak icha kemarin.

Dini : "Somboooongggg.."

Aku : "Hahaa.. enggak lah.. ya masa' semua kamu yang bayarin.. gengsi doongg"

Dini : "Haha.."

Aku : "Ya udah kamu mau makan apa?"

Dini : "Bener ni terserah aku?"

Aku : "Iyaahh.."

Dini : "Korean food yuk"

Aku : "Hayuukk.."


Kami pun makan di lantai 4. Setelah makan kami hanya duduk-duduk depan restaurant.

Dini : "Kak.. aku ketoilet bentar yah.."

Aku : "Oke"


Tak lama setelah Dini pergi ketoilet mbak Icha menelfonku. Aku yang panik mau gak mau harus mengangkatnya.


Telfon Icha : "Den.. kamu lagi dimana?"

Telfon Aku : "L..lagi di kost cha.. kenapa?

Telfon Icha : "Gapapa.. kamu liat Dini gak?"

Telfon Aku : "Enggak.."

Telfon Icha : "Ohh.."



Telfon Icha : "Denn.. kamu main ke rumah sini dong.. mumpung Dini sama suami ku gak ada nih"

Telfon Aku : "Aduhh cha.. maap. kayaknya aku gak bisa nih"

Telfon Icha : "Kenapa? kan kamu udah janji."

Telfon Aku : "Maap cha.. aku bentar lagi mau keluar. Udah di tunggu temen soalnya.. kapan-kapan deh ya"

Telfon Icha : "Kok gitu sih kamu.."

Telfon Aku : "Maap cha.. maap" Langsung ku tutup telfonnya.



Dini : "Abis telfon siapa kak?"

Aku : "Eh.. gak tau ni.. orang nawarin asuransi"

Dini : "Ohhh.."


Tak lama handphoneku berdering lagi.. Aku yang takut mbak Icha telfon lagi, akhirnya ku biarkan saja.


Dini : "Kak handphonenya bunyi tuh.."

Aku : "Udah biarin aja. paling orang nawarin asuransi lagi.."

Dini : "Di mute dong kak.. kan malu kedengeran orang"

Aku : "Oh iya.. bentar" Saat ku buka handphone ternyata bukan Mbak icha.. hanya nomer biasa yang tak ku kenal yang akhirnya ku biarkan saja.



Tak beberapa lama, aku mendapat Notif WA.

WA ******* : "Permisi.. apa benar ini dengan Pak Deny *******?" Chat di WA dengan nomer yang baru saja telfonnya ku abaikan.

WA Aku : "Iya benar.. ini siapa ya?" Langsung ku balas saja karena penasaran.

WA ******* : "Maaf pak Deny, perkenalkan saya Andi, Team HR dari PT.****. Barusan saya menelfon namun pak Deny tidak menjawab.. makanya saya WA"

WA Aku : "Oh iya maaf.. ada apa ya pak?"

WA Pak Andi : "Sebelumnya saya ucapkan selamat, bapak telah lolos dari tahap inteview ke dua perusaahan kami."

WA Aku : "Baik pak Andi.. terimakasih banyak.."

WA Pak Andi : "Baik.. dan untuk tahap selanjutnya akan ada medical Checkup dan Mental mungkin sekitar 2 sampai 3 minggu. Tapi saya beri warning terlebih dahulu ya pak.. jika dari pengecekan Medical atau Mental pak Deny gagal.. maka pak deny tidak bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya"

WA Aku : "Baik pak Siapp"

WA Pak Andi : "Ok.. nanti untuk tempat dan waktu nya akan kami kirim melalu email pak Deny. Sampai sini ada yang mau di tanya pak Deny?"

WA Aku : "Sepertinya belum ada pak.."

WA Pak Andi : "Baik, jika nanti ada yang mau di tanyakan bisa langsung WA ke nomor ini ya pak Deny"

WA Aku : "Baik pak.. sekali lagi terimakasih pak Andy"

WA Pak Andy : "Yak.. sama-sama pak Deny.. semoga lolos ke tahap selanjutnya ya pak. Sehat selalu pak Deny.. Selamat Siang."

WA Aku : "Siang pak Andy.."



Aku : "Alhamdulillaahhh.."

Dini : "Kakak kenapa..?"

Aku : "Interview kakak kemarin lolos dek." Sambil aku tersenyum lebar.

Dini : "Yeaaaaayyy" Dini langsung melompat memelukku.

Dini : "Alhamdulillah.. Akhirnya kakak dapet kerja.. yeaaaayyyyy"

Aku : "Heehh.. lepasin dulu.. malu di liat orang tuhh"

Dini : "Dapet gajinya berapa kak?" Sambil melepas pelukannya.

Aku : "Hehhh sabar donggg.. siapa juga yang bilang udah keterima kerja"

Dini : "Kata kakak tadi udah lolos.."

Aku : "Kan baru lolos Interview.. minggu depan aja kakak masih medical checkup.."

Dini : "Medical checkup? apaan tuh?

Aku : "Kakak juga gak tau.. hahaha.."

Dini : "Hahaha.. berarti gaji juga belom tau dong?"

Aku : "Ya belom lahhh.."

Dini : "Berarti kadoku masih lama dong.. yaahh"

Aku : "Kakak sebenernya masih ada tabungan sihh.. emang kamu mau kado apa?"

Dini : "Hmmmm.. kado apa yahh.."



Dini : "Sebentar.. aku mau tanya sesuatu dulu ke kakak.."

Aku : "Apa..?"

Dini : "Video yang semalem udah kakak tonton belom?"

Aku : " Video apa?"

Dini : "Video yang semalem aku kiriiimm.."

Aku : "Ehh sebentar.. BTW kamu video kayak gitu dapet dari mana?"

Dini : "Dari mana yaa.. hahaha.. dari kak icha kayaknya"

Aku : "Kok kamu nyimpen video kayak gitu sih?"

Dini : "Biarinnn.. kak Icha sama mamah juga punya kok.. di handphone mamah malah lebih lengkap koleksi kak Indah"


Aku hanya bisa menelan ludah mendengarnya.


Aku : "Terus apa hubungannya Kado kamu sama video?"

Dini : "Kak.. aku mau dibeliin kayak punya kak indah"

Aku : "Hah? Kayak punya mbak Indah? apaan?"

Dini : "Itulohh.. yang dipake mbak indah di video."

Aku : "Yang mana?!"

Dini : "Ituu.. yang videonya di depan kamar kakak."

Aku : "Ah. Emang ada yang di depan kamar kakak?"

Dini : "Ihh adaa.. berarti belom kakak tonton semua nih"

Aku : "Belom kayaknya.. bentar kakak liat dulu." Sambil merogoh handphoneku di saku.

Dini : "Hehh.. dah gila kali kakak, nonton video begitu di tengah mall gini" Sambil menahan tanganku.

Aku : "Oh iya, kakak lupa.. bikin penasaran sih.. haha"

Dini : "Penasaran apa nafsu? haha"

Aku : "Heh."

Dini : "Hehe.. maap-maap"

Aku : "Ya udah yuk pulang.. kakak dah capek ni"

Dini : "Terus kado ku gimana?"

Aku : "Besok lagi aja deh.." Aku yang sudah sangat penasaran dengan video ke tiga mbak Indah.


Sebenarnya bisa saja ku tonton di toilet mall.. tapi kalo aku sampe syahwat bisa berabe.


Dini : "Yahhh.."


Tak lama kitapun langsung Naik G*car pulang kerumah. Dan Dini memberi titik pengantaran di rumah Ibu Kost.




Sesaat kami turun dan membuka pintu gerbang depan. Ternyata Ada Mbak Icha yang sedang menunggu kami dengan muka yang kesal. Dengan Baju rok terusan dan hijab segi tiga nya.


Icha : "Darimana kalian?"

Dini : "Dari..dari warung kak.." Sambil menunduk.

Icha : "Mana ada dari warung bajunya begitu.. jujur darimana?!" Tanyanya makin kesal.

Dini : "Dari.. mall sih kak"

Icha : "Ngapain kamu ke mall.. berdua lagi.."

Dini : "Cuma refresing kok kak.. aku juga yang minta kak den nemenin"

Icha : "Halahh alesan aja kamu.. ayok pulang.. kalo mamah sampe tau kamu keluyuran berdua.. bisa habis kamu diomelin" Sambil menarik tangan Dini.


Aku hanya terdiam melihat mbak Icha marah-marah.


Sesaat mereka pergi.. aku langsung naik keatas. Masuk kamar dan termenung sejenak. Antara perasaan senang dan bingung dengan sikap Icha.. Senang karena Interviewku lolos, dan Bingung karena sikap Icha yang aneh menurutku.




Tak lama aku teringat video terakhir dari Dini.. Langsung saja ku play dengan Earphone di telingaku.

Terlihat Video Portrait dengan background memang seperti depan kamarku dengan pot bunganya.
Lalu terlihat mbak Indah berjongkok dengan pakaiaan Hijab Besar warna tosca dengan cadar warna hitam dengan baju dan Rok warna hitam lebar.

Lalu mbak Indah mulai duduk di lantai depan camera dan menyingkap rok panjang nya sehingga terlihat Paha kecoklatan mulus dan vagina yang bersih tanpa bulu dan tanpa CD. "Gilaa.. dia melakukanya dengan pakaian seperti itu.. Bener-bener gak masuk akal Mbak Indah memang" batinku

Kemudian mbak Indah mengeluarkan mainan berbentuk seperti telur bertanduk panjang dan lentur berwarna pink dari balik hijabnya.. lalu terdengar suara getaran dari mainan itu yang perlahan ditempelkan di klitoris mbak Indah yang terlihat menonjol. badannya pun langsung bergetar hebat, tersentak kaget sesaat klitorisnya tersentuh. "Aaaakhhhhh.." Desahnya kencang.

Perlahan di tempelkannya lagi dan sepertinya mbak Indah mulai terbiasa dengan Paha yang agak bergetar. "Ahhhh.. sshhhh.. hhmmppp.. sshhhh... aaahhhh.. aahhhhh.. hhhmmppp.. sshhhhh.... aaahhhhhh.." Desahnya.

Tak lama dengan getaran dari mainan itu yang begitu kuat tubuh mbak indah pun bergetar hebat tak kuasa menahannya.. "eeekkk.. eeekkkhhhhh... AAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkhhhhhhhh..." Erangnya. Terhentak badan mbak Indah naik turun sambil mengeluarkan seperti air kecing cukup deras dari vaginanya."


Sesaat kemudian dengan kaki yang masih bergetar tubuhnya mencoba bangkit lagi.. Kali ini dia mengeluarkan mainan lain berbentuk Penis berwarna nude, dan terlihat lebih kecil dari penisku.

Di tempelkan penis itu di lantai dan mengacung keatas.. dan perlahan mbak indah berjongkok dan langsung menelan penis itu dengan vaginanya yang masih basah.."Akkhhhhhh.. enakk.. ahhh" Desahnya.

Mbak Indah mempertahankan posisi itu sejenak dan mulai menggerakkan badannya naik turun perlahan.. terlihat penis mainan itu keluar masuk liang vaginanya. "Akkhhhhh.. aakhhhh... aaahhhhh... aaahhhh.. sssshhhh.. mmmppphhh... ssssshhhh.. aaahhhhh.. enakkk.. aahhh.. enakkkkk.. aahhhh" Desahnya agak keras.


Lalu..


"Indah.. kamu ngapain? kalo sampe papah yang mergokin kamu gimana? bisa di usir beneran kamu" Terdengar suara ibu nya dari belakang kamera handphonenya.

Saking terkejutnya mbak indah hanya berjongkok dan menutupi kakinya dengan rok yang agak basah dan penis mainan yang masih menancap di vaginanya dalam. "Iya mah.." Jawab Mbak Indah.

"Sampe banjir begini lagi.. pokoknya mamah gak mau tau.. kalo udah kelar kamu bersihin semuanya." Suara mamahnya agak marah.

"Iya Mah.." Jawab Indah.


Di posisi ini, video pun langsung ku pause..
Kepalaku yang masih bingung dan tak percaya dengan sikap ibu kost yang seperti membiarkan anak-nya Masturbasi sesukanya. "Kok ada hal semacam ini terjadi.. sepertinya aku juga harus tau masalalu Ibu Kost" Pikirku.


Tak lama ku mulai lagi video yang sempat tertunda..

Setelah melihat mamahnya pergi.. Mbak indah hanya tertawa kecil.
Dan membuka kaki dan roknya lagi di depan kamera.. sambil tangan kanannya menempelkan mainan berwarna pink tadi ke klitorisnya, badannya pun mulai naik turun lagi.. "Aaahhh.. aahhh... aakkhhh... aaahhh... aakkhhh...aahhh... enaaakkk.. aahhhh.. enaakkk... anjingggg.. aaahhh.. enakkk.. aahhh.. aakkhhhh..aakhhh" Erangnya.

Setelah beberapa menit terlihat tubuh mbak Indah yang bergetar seiring tangannya yang aktif dan cepat menggosok klitorisnya.. "AAaakkhhh..Akkkhhh.. hhmmmmm... aakkhhhh.. hhhmmmmmpppp... ahhhh.. aaaahhhh.. aahhhh.. aahhhhh" Semakin cepat gerakannya dan.. "EEkkkkk.. eekkk.. AAaaarrrrrrrkkkkhhhhhhhmmmpppppp" Erangannya tertahan dan penis mainan yang tercabut.. tubuhnya bergelinjang naik turun dan air yang mengalir deras dari vaginanya mengenai camera handphonenya.

Sesaat dia terbangun dan mematikan camera handphonenya.

"Gila sih indah, punya imajinasi kayak gitu.." Batinku.


Aku hanya termenung dan membiarkan penis ku yang tegak keras keatas agak basah di ujungnya tanpa klimaks.



Waktu sudah menunjukkan jam 5 sore. "Aku sebaiknya mandi dulu sebelum teman-teman kost ku pulang" Gumamku.








Sesaat aku mau terbangun dari kasur tiba-tiba. "Gebrak.." Mbak Icha membanting pintu kamar ku masih dengan bajunya yang tadi. Aku yang terkaget pun langsung menutupi penisku dengan celana yang tadi ku pakai.

Dengan pintu kamarku yang masih terbuka di langsung menghampiriku dan mengangkat baju rok terusannya dan melepas CD putih yang di pakainya. terlihat paha yang montok dan putih mulus dari depan.. Lalu Icha mendorongku kembali kekasur.. dan tanpa basa-basi dia berjongkok dan memasukkan Penisku yang agak basah keliang vaginanya yang tembem dan tanpa bulu.


"Aaakkhhhhh..." Desahnya.

Lalu dia bergerak naik turun di atas tubuhku. "AAAAaaaaakkhhhh.. aaakhhhhh.. aakhhhhh.. aaahhh.. Aaahhhhh.. Anjing lu yaa. *Plak akkhhhh.. aakhhhh.. ahhh" Suara tangannya menampar pipiku.

"Lu kalo mau ngentot sama gw aja anjingg.. aakhhhh.. aahhh.. *Sambil badannya yang terus naik turun.. gak usah sama Dini.. bangsat lu aakhhh.. aaakhhhh.. aaakhhhh.. bangsat emang kontol lu... aakhhhhh.. aakhhh.. *Melumat bibirku dengan ganas.. hmmppp.. ahhh... aahhhh... bangsat.. aaakhhhh.." , "Plakk.." Suara tamparan dipipi ku lagi dan dia langsung mencium bibirku.. "Akkhhhh.. enaaakkk.. aaakkhhhh.. aaaahhh... enaaakkkk anjinggg... aahhhhh.." Tak lama, Icha mencabut penisku dan berdiri di pinggir kasur lalu melepas baju dan BHnya.. Terlihat Payudara menggantung kencang yang sedikit tertutup Hijab segitiganya.

Mbak Icha lalu menarik tanganku.. "Bangun bangsat.. Buka baju lo.. entot gw dari belakang.."


"Bentar.." Ucapku Sambil melepas seluruh pakaian ku.

"Buruan bangsat!" Teriaknya..

"Sabarr.. bentar lagi anak-anak kost pada balik kerja.. lu mau ketauan?" Ucapku.

"Anjing lu.. ya udah buruan ke bawah.. ambil kunci rumah di baju gw.." Perintahnya.

"Ini Baju sama CD lu gak di bawa?"

"Gak usah! Buat lu aja"


Setelah menutup pintu kamar dengan telanjang bulat dan hanya mbak Icha yang masih memakai jilbabnya.. kamipun tergesa-gesa turun kebawah.


Sampai ruang tamu.. Icha mintaku mengunci pintunya.

"Buruaann.. lama amat sih ngunci pintu doang" Sambil menungging di tembok.

"Itu baju di tinggal di atas.. nanti kita keluar rumah gimana?" Tanyaku.

"Biarin.. lu ngentot gw ampe pagi pokoknya" Jawabnya.


Ku masukkan perlahan penisku ke liang vaginanya..


"Aaakhhhhh.. Gede banget anjingg.. kerasa gede banget dari belakang.. akhhhkk.. bangsat lo emang... aakkhhhh... aaahhhhhhh.. aahhhhh...aaakhhhhhh" Erangnya.


Terlihat dari Sebelah foto Keluarganya menghadap.. Seperti sedang jadi pertunjukan dan di tonton seluruh keluarganya.


"Akkhhhhh.. terusss.. aakhhhhh.. aaakhhhhhh.. cepetin.. aaakkkhhh.. aakhhhhh.. aakhhhhh... aakkhhh.. gw keluar... aakhhhh.. akkhhhh... eekkkk... eeeekkkk.. AAAAaarrrrkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhh" Erangnya keras dan penisku terasa di hisap dari dalam yang di selimuti lendir hangat dari vaginanya.. badannya pun terjatuh di sofa ruang tamu melepas penisku. "Hah..hah..hah..hah" Suaranya terengah-engah sambil menutup mata. Dan aku hanya berdiri di depannya.


Setelah tersadar Icha langsung berlutut mengulum penisku, terlihat keluar masuk penisku dimulutnya dan matanya tajam menatap mataku.




Lalu dia berdiri di depanku tegap, melepas jilbab segi tiga nya dan terlihat rambut pendek sebawah kuping yang basah berkeringat.. aku yang lebih pendek agak mendanga' melihat matanya dan Icha mulai meraih kepala ku dan "Plakk.." dia menamparku lagi lalu mencium dan menjilati mukaku ganas.

"Anjing lu.. Lu pengen Ngentot sama Dini kan.. ha? Jujur sama gua anjing.. lu mau ngentot sama Dini kan? Bangsat lo emang! *sambil terus mnciumku.." Icha Bertanya. Aku pun hanya diam menatap matanya.

"Sini ikut gw.." Icha lalu menarik tanganku ke kamar Dini. Lalu Icha mencari pakaian Dini di lemari.. di temukan kaos putih milik Dini dan langsung di pakainya..

Terlihat kaos putih sangat ketat milik Dini di tubuh Icha yang bahkan tak sampai menutupi pusarnya dengan payudara kencang menonjol dan puting Icha terlihat keras di balik kaos Dini.. lalu Icha memakai CD berwarna putih agak transparan milik Dini. Terdengar suara robek CD Dini saat dipakai Icha di bokong montoknya. Terlihat sudah Icha dengan perut yang langsing memakai kaos putih ketat dan CD yang terlihat sempit di bokong montoknya.

Tak lama Icha Mengangkang lebar di pinggiran kasur dimana Dini biasa tidur. Dan terlihat CD putih yang mulai basah.

"Sini bangsat.. anggep aja ini memek Dini...... buruan njing!" Perintahnya.

Aku perlahan Menempelkan Penisku di bibir vaginanya yang tertutup CD.



"Masukin kak.. kakak denyyy.. masukin kontol kakak ke memek Dini.. memek Dini udah gatel kak.. buruan kak" Suara Icha yang menirukan Dini.

Lalu ku geser sedikit CD nya.. dan ku masukkan perlahan Penisku. Dan mulai ku genjot perlahan.

"Aaakhhhh.. aahhhh.. enakk kakak deny.. enakk.. aakhhhhh.. kontol kakak enakkk.. terus kakak deny teruss.. memek Dini keenakan.. aahhhh...akkhhh kakak Deny.. teruss... aakhhhh.. enakkk.. aakhhhh" Suaranya menirukan Dini.


Aku yang mendengar Icha menirukan suara Dini.. akupun tak kuasa menahannya..


"Gw udah gak tahan cha.." Ucapku.


Lalu "Plakk.." Icha menampar pipi ku lagi.. "Panggil gw Dini njing... akhhh.."


"Ahh.. kakak mau keluar Din.. ahhhh" Ucapku.


"Akhhhhhh... cepetin kak deny... akhhhh.. aahhhhhh... AAaaaarkkkkkkhhh... memek dini juga mau muncrat.. akhhhh.. enakakk... cepetinn... cepetinnn.. aakhhh.. aaakhh.. eekkk.. eekkkk.. Aaaaaarrrrrrkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhh" Badan Icha bergetar kuat dan penisku yang tertahan.. mengeluarkan mani di dalam vaginanya.


"hah..hah..hah..hah..hah..hah..hah" kami berdua terengah-engah. Dan aku terduduk di kursi belajar Dini.




Tak lama Icha terbangun.. dan seperti tidak peduli maniku di dalam vaginanya dia mulai menjilati sperma dan lendir hangatnya yang menempel di penisku.

"Gimana kak.. Memek Dini enak gak?" Tanya Icha.

"Enak.. enak banget.." Jawabku.

kakak mau memek dini lagi gak?" Tanya Icha.

"Mau.. kakak mau.." Ucapku. Dan perlahan penisku mulai berdiri lagi.

Dengan posisi aku duduk di kursi belajar Dini.. lalu Icha mulai duduk di pangkuanku dan memasukkan perlahan penisku. Icha hanya duduk dan menciumi ku dengan Posisi Penisku yang tertanam di vaginanya.

"Kontol kakak gede banget.. Dini suka kak.. kakak mau kan ngentotin Dini tiap hari?" Suara Icha menirukan Dini.

Aku hanya mengangguk dan perlahan Icha mulai naik turun.


"Akhhhhh.. enaakkk.. aahhh.. memek Dini enaaaakkk.. kontol kakak enak gak?".


Aku yang menahan linu sambil menutup mata hanya bisa mengangguk.


"Akkkhhhh.. tetek Dini di remes dong kak.. ahhh..aahhh.." Pinta Icha.


Ku angkat sedikit kaos putih yang menutupi Putingnya. dan ku remas perlahan.


"Akhhhh.. akhhhhh... aakkhhhhh .. terus kak.. di jilat kak.. ahhh... akkkhhhh.. akhhhh" Desah Icha sambil terus naik turun badannya.


Tak lama Icha menyuruh ku berdiri."Sini kak.." Icha menarikku ke Meja makan di dapur.. sambil melepas CD Dini yang di pakainya. lalu dia menungging di ujung meja makan.


"Masukkin lagi kak.. Dini suka kontol kakak.. masukkin kak.. kontol kakak enakkk." Ucap Icha terus menirukan Dini.


Perlahan ku masukkan lagi Penisku.. dan langsung ku genjot perlahan.


"Aaakhhhh.. ini enak banget... aahhhh.. enaaakkk.. aakkhhhh.. enakkkk.... aakhhhhh... terus kak.. pelan aja.. gak usah kenceng-kenceng... akhhhh enaakkk... aakkhhhhh... akkhhhhh... aaakhhhh.. " Desahnya.


Aku yang merasa nyaman.. mulai meraih payudaranya dari belakang yang kencang tertutup kaos putih..


"Akkhhhh.. terus kakak.. remes tetek ku kak.. tubuh Dini punya kakak semua.. enakk kak.. teruss... akkhhhh.. aaahhh.." Desah Icha.


Ku percepat sedikit gerakan ku.. dan Ichapun mulai bergelinjang..

"Aaaakhhhhh.. aaahhhh.. aahhhh.. cepetin kak.. cepetin... akkkhhhh.. aaakhhhhh.. aahhhhhhh.. akhhhh.. enakk kak..terus.. cepetin lagi.. akhh.. aakhhhh... aakhhhh... aahhhhh.. aaahhhh.. aakhhh eekkk AAaaaakkkkkhhhhhhhhhh" Vagina icha lagi-lagi berkedut menghisap Penisku.

Setelah ku cabut penisku.. icha pun terkencing-kencing sambil bergetar membasahi lantai dapur.. "AAakhhhhhhhhh... enaakkk.. anjinggg... aaahhhh.." Suaranya.

Tubuhnya yang terlihat basah berkeringat hampir jatuh pun mulai bangun lagi. Ku tarik tangannya ke Sofa depan TV.

"Sini.." Ucapku.

"Bentar den.. gw lemes banget ini.." Ucapnya.


Ku buka Kaos putih milik Dini.. lalu kududukkan dia disofa mengangkang lebar. Dan tanpa perdulikan ucapannya.. Langsung ku masukkan lagi penisku kasar ke vaginanya yang basah.

"AAkhhhh.. pelan dong den.." Ucapnya.

Aku yang tak peduli ku genjot dengan kencang penisku dalam.

"AAArrkkkkk.. bangsat.. dalem banget ini.. aaaarrkkkhhh.. arrkkhhhhh.. aaarkkkkhhhhhh.. arrrkkkhhhh.. aarkkkkkk... arrrrkkkkhhh... aaarrkkkkkk.. aaarrkkkkkk.. aaarrkkkkkk.. aaarrkkkkkk.." Suaranya mengerang hebat.

Aku yang merasakan kedutan vaginanya.. mulai terasa akan klimaks.

"Cha.. gw mau keluar cha.. di dalem lagi yah?" tanya ku.

"Aaaarrkkkkkk..aakkkrrrhhh..aaarrkkkkkk..aaarrkkkkkk..aaarrkkkkkk..aaarrkkkkkk..aaarrkkkkkk..aaarrkkkkkk.." Erang Icha tanpa bisa menjawab. dan matanya yang hanya terlihat putih.

"Cha gw keluar chaa... akhhh" Ku semprotkan semua maniku di dalam.

"AAAaaaaarrrrrrrrrrrkkkkkkkhhhhhhhhhhhh" Dan tubuh icha pun ikut bergetar dan orgasme hebat.



Setelah ku cabut penisku.. mani ku terlihat mengalir di vaginanya.

Icha terlihat seperti pingsan.. dia tertidur dengan kaki yang terjatuh dilantai mengangkang dari sofa. dan akupun meninggalkannya membersihkan diri di kamar mandi. Setelah dari kamar mandi.. aku tetap tak berani naik keatas.. walaupun waktu sudah jam 10 malam.

Perutku yang terasa laparpun mencari makanan di kulkas dan dapur.. sambil bertelanjang bulat.. karena aku tak tau menutupinya pakai apa.
Aku menemukan mie instant di dapur. Selesai memasak aku makan dan nonton TV di sebelah icha yang telanjang bulat basah berkeringat.. aku melihatnya bukan lagi seperti anak ibu kost yang aliim. hanya seorang wanita kesepian yang memjiliki nafsu yang tinggi.


Icha terlihat sangat terobsesi dengan Dini.. "Apa dia sebegitu takutnya aku melakukan sesuatu ke adiknya Dini?" Pikirku.


Tapi memikirkan permintaan Dini tadi siang yang meminta di belikan mainan seperti kakaknya Indah.. akupun mulai berfikir lagi.. "Apa sebaiknya kebelikan saja ya?".

"Kalau ku belikan. Aku takut dia akan jadi seperti kakaknya Indah. Tapi kalau tidak kubelikan.. dia malah terobsesi terhadapku." Pikirku.

Entah mana yang benar mana yang salah.. aku hanya duduk termenung sambil nonton TV.




10 menit kemudian terlihat Icha mulai terbangun.


Icha : "Jam berapa ini den..?"

Aku : "Udah jam 11.. lu mau pulang?"

Icha : "Enggak kayaknya.. nginep aja.."

Aku : "Terus besok kalo di tanya Dini gimana?"

Icha : "Bilang aja ketiduran di rumah mamah"

Aku : "Emang tadi lu cabut kesini bilang apa ke Dini?"

Icha : "Gw bilangnya mau ngomelin elu"

Aku : "Ngomelin gw sih bener.. di gampar berapa kali gw tadi sama lu?"

Icha : "Tauk.. gak inget gw den.."

Aku : "Kek orang mabok tadi lu.. gila.."

Icha : "Gegara suami gw gak pernah ngasih jatah kali ya? haha"

Aku : "Parah juga suami lu.."

Icha : "Gak usah ngomongin dia lah den.. capek gw"

Aku : "Oke-oke"

Icha : "Lu kalo gak berani ke atas tidur di kamar Dini aja.. gw mau bersih-bersih dulu.. nanti gw tidur di kamar mamah aja"

Aku : "Oh ya udah.. gw juga dah ngantuk ini.."


Aku yang ngantuk beratpun langsung tidur di kamar Dini bertelanjang bulat hanya dengan selimutnya..




Tak lama aku tertidur.. aku merasakan seseorang tidur juga dalam selimut di samping ku..


Aku : "Lah kenapa lu jadi tidur di sini? telanjang lagi."

Icha : "Gak ada baju.. ya masa' gw pake baju Dini lagi.. abis nanti baju dia. Lagian Kamar mamah sama kamar mbak Indah di belakang di kunci ternyata"

Aku : "Ohh ya udah.. tidur sini aja"



Icha : "Den.."

Aku : "Apa..?"

Icha : "Peluk gw den.. kangen di peluk gw"

Aku : "Tadi kan udah gw peluk.. berapa kali"

Icha : "Itu ngentot, bukan meluk.. PA' lu.. haha"

Aku : "Ya udah sini.." Ku peluk Icha dari belakang. Dan tanganku di balik payudaranya.


Icha : "Den.."

Aku : "Apa..?"

Icha : "Kalo gw hamil.. lu nikahin gw ya.."

Aku : "Enak di elu dong.. punya suami dua"

Icha : "Ya enggak lah.. gw cerai dulu"

Aku : "Emang lu gak aman tadi?"

Icha : "Kayaknya sih enggak.."

Aku : "Kenapa lu gak bilang tadi?"

Icha : "Gimana mau bilang.. lu ngentot gw kayak kuda.. ampe gak bisa ngomong gw.."

Aku : "Emang lu pernah di entot kuda?"

Icha : "Kagak pernah lah.. gila kali lu"

Aku : "Haha.."

Icha : "Kontol lu ngaceng lagi ya? kerasa ni di belahan memek gw.."

Aku : "Dikit.."

Icha : "kalo lu pengen, masukin aja.. Biarin di dalem sampe pagi."

Aku : "Haha.. emang bisa gitu? tar juga lemes sendiri kalo dah tidur."

Icha : "Ya gak tau.. udah ah.. ngantuk gw"


Akupun memelukanya erat. sampai tertidur..



Besok paginya sekitar jam 6 aku terbangun dengan rasa geli di penisku.. dan ternyata penis ku sudah di mulut Icha..

Icha : "Yeayy udah bangun.. lagi yuk den"

Aku : "Gila lu.. masih pagi gini.. *hoaaammm"

Icha : "Lagian pagi-pagi kontol lu dah ngaceng aja.. kan nafsu gw liatnya"

Aku : "Bentar cuci muka dulu.."


Akupun terbangun dan masuk kamar mandi.. tak lama Icha menyusul masuk kamar mandi..

Icha : "Di sini aja ya den.. dah gatel gw.." Sambil memeluk ku dari belakang dan mengocok penis ku.

Aku : "Sini lo.." Sambil ku putar balik badan ku.. ku angkat kakinya 1 dan langsung ku masukan penisku ke vaginanya di depan kaca Wastafel. Dia yang lebih tinggi 5 cm dari ku tak sulit dengan gaya ini.

"Akkhhhhh.. aakhhhh.. aakhhhh... aakhhhhhhh.. aakhhhhh.. aakhhhhhh.. aakhhh.. enak den.. aakhhhh.. bentar den, bentar.. lu mau gw jadi Dini kayak semalem gak?" Tanya Icha.

"Gak usah.. gw lebih suka lu yang marah-marah" Pintaku.

"Ohhh... Kentot gw anjinggg.. buruan.. Akkhhh.." mendengar Icha marah lagi. ku genjot lagi tubuh nya.

"Enak anjinggg.. terusss.. aaakhhhhhh.. akkkhhhh... bangsat loo.. aaakkhhhhh.. aaakhhhhh... aakhhhhhhh.. aaahhhh.. terus.. terusss bangsat... akkhhhh" Desahnya.

Icha melepaskan pelukan ku.. dan berdiri diam menatapku.. lalu.. "Plakk." di menamparku lagi

"Suka?" Tanya Icha..

"Sini lo bangsat" Ucap ku sambil memutar badan nya menunduk menghadap kaca wastafel.

Perlahan ku masukkan lagi penisku dari belakang. dan ku genjot perlahan "Aaakhhhhh.. enak banget Anjing.. aakhhhhhh.. aakhhhhh.. akkkhhhhh.. aakhhhh.. terur den.. enak banget kontol lu bangsat.. aakhhhhh.. akkhhhhh.. aaakhhhhhh.." Desah nya..

"Tabok pantat gw den.." Pintanya..

"*Plaakkkk.. Gini? " Tanyaku.

"Aakhhh.. Iyahh.. lagi..*Plakk..aakhhhh lagi..*Plak..aakhhhh" Icha Ketagihan.



Lalu jariku mengelus lubang anus nya yang sedikit berbulu..

"Aakhhh.. geli denn" Ucapnya.

"Ada yang pernah masuk sini belom?" Tanya ku

"Pernah sih.. aakhhh.. aakhhh tapi bukan kontol.. aahhh" Ucap Icha sambil terus mendesahh.

"Kontol gw mau?" Tanyaku.

"Jangan ah den.. aakhhh.. kegedean kontol lu.. aakhhhh.. aahhhh.. gw blom siapp" Ucap Icha

"Yahh.." Aku agak kecewa.

"Akkkkhhh.. Lain kali aja.." Ucah nya.

"Iyaahhh.. Akkhhhh.. cepetin den.. cepetin.. gw mau keluar.. akhhhh.. aakhhhh.. aaakhhhhh.. aaaaakhhhhhhhh.... aakhhhhh.. aakhhhhh.. eekkkk aaarrrrrrrkkkkhhhhhhhhhh.." Icha menggelinjang sambil berpegangan wastafel.


"hah.. hah.. hah.." Suaranya terengah-engah.


"Udah siang ni.. bentar lagi jam 7.. lu belom mau keluar juga?" Tanya icha.

"Belom cha.. gimana dong" Jawabku

"Ya udah masukin anus gw deh.. tapi jangan langsung kontol lu.. mainin dulu pake apa gitu" Ucapnya

"Serius? Ada pelumas gak?" Tanya ku

"Nih ada Lotion sama sikat gigi.. punya mamah kayaknya.."Ucap Icha.

"Gapapa pake ini?"

"Iyah buruan.." Pintanya

Ku ambil lotion dengan jari ku.. dan ku sentuh perlahan lubang anusnya.. "Geli den.." lalu ku beri lotion sedikit di sikat gigi milik mamahnya.

Perlahan ku masukkan buntut sikat gigi mamahnya. "Akhhh.." Icha mendesah. "Di puter-puter den biar agak longgar.. Akkhhhh.. enak den.. aakhhhh... aahhh.."

"Buruan den.. masukin, kasih lotion juga kontol lu biar gampang" Pintanya..

Ku tarik perlahan sikat gigi di anus nya dan Sambil menungging ku masukkan perlahan penisku ke lubang anusnya. "AArrrrrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.... anjinggggggg sakit.. Pelan den..pelan.. aaaakkkkkkrrrkkk" Terdengan suaranya tak karuan saat penis ku masuk setengahnya sambil tangannya mencoba menahanku. "Aaaarrrkkkkk.. aaaakkkkkkkrrrrhhhhhhh.. aarrrkkkkkkhhhhh..." perlahan penisku habis di telan anusnya.

"Bentar den.. tahan.." Pintanya.

1 menit kemudian "Udah?" Tanyaku.

"Udah.. gerakin pelan.."

ku gerakan pinggul ku perlahan..

"Aarrkkkkkkkkk.. aarrkkkkkk... aaakkk... aakhhhhh.. aakhhhhhhh.. aakhhhhhh... aaarrrkhhhhhh..." Icha Mengerang sambil kepalanya menghadap keatas.


Kurasakan lubang anusnya sangat sempit di dalam..


"AArrkkkkhhh.. enaaaaaaaaakkkkkkk.. anjiiiiiiiiiiiinggggg.. lebih enaak gini dennn.. aaakhhhhhhhhhhhhh.. aakhhhhhhhh... aakhhhhhhhh...aakhhhhhhhh... terussss.. aakhhhhhhhh..." Erangnya keras..

Sambil tanganku menggosok klitorisnya.."AAAaaaaarkkkkkkkkkkk.. aaarrrrrkkkkkkkkkkk... aaarkkkkkkkkkk.. enak dennnnnn.. cepetiinnn...aaaarrrkkkkkk.."

Aku yang mendengar dia mengerang terus.. ku rasakan klimaks ku sudah di ujung..

"Gw keluar cha.. gw keluar.."

"Aaarrrrrrkkkkkkkkkk.. di dalem aja den.. aarrkkkkkkkkk.... gw juga keluar denn aaarrkkkkhhhhhhh... eekkkk.. eeekkkkkk.. aaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkkkk.." Erangnya keras.

Kusemprotkan maniku di dalam lubang anusnya..

Saatku cabut penisku.. mengalir tipis maniku di lubang anus nya.



3 menit kemudian.


Sambil kami berdua berdiri di bawah shower.. aku membersihkan badan Icha dan Icha membersihkan badan ku.


Icha : "Gila sih kontol lu den.. baru ini gw kerasa banget di anus gw.. ini aja masih gatel" Ucapnnya.

Aku : "Emang biasanya pake apa?" tanya ku. Sambil terus ku sabuni payudaranya.

Icha : "Pake sikat gigi laki gw sih di rumah.."

Aku : "Gila lo.. sikat gigi orang di masukkin ke pantat."

Icha : "Biarin.. orang gila ini laki gw.. haha"

Aku : "Hahaha.. parah lu"



Aku : "Ehh bentar.. ini kan hari sabtu"

Icha : "Terus kenapa?"

Aku : "Anak-anak kost rame ni di atas.. gimana gw naeknya.."

Icha : "Gampang.. pake celana Dini aja.. kayaknya ada yang bisa lu pake"

Aku : "Yeee.. kenapa gak bilang dari semalem... kalo gitu kan gw bisa naek dari semalem.."

Icha : "Kalo lu semalem naek gak bisa ngerasain anus gw dong.. haha"

Aku : "Oh iya bener juga.. haha" Sambil ku remas bokong montoknya dan ku colek lubang anusnya.

Icha : "Ihh.. geli den"

Aku : "Udah Longgar nih.."

Icha : "Mau masuk lagi?"

Aku : "Emang boleh..?"

Icha : "Ehh enggak jadi deh.. udah siang.. keburu Dini nyariin.. lain kali aja yaa.. *Muacchh." Sambil mencium bibir ku.

Aku : "Yahhh.. ya udah deh"



Selesai dari kamar mandi Icha langsung mencarikan ku celana dan kaos milik Dini.

Icha : "Nih pake ini.."

Aku : "Kok kaosnya warna pink sih.."

Icha : "Udah gapapa.. buruan sana ambilin baju ku.. kamu mau liat aku telanjang terus gini?"

Aku : "Mau sih.. haha"

Icha : "Ihh.. dingin taukk.. dah sana"



Akupun segera naik mengendap-endap. Sampai kamar aku langsung ganti kaos dan celana bola ku. Dan turun membawa pakaian Dini dan milik Icha.

Aku : "Nihh.." Aku memberikan pakaiaannya..

Icha : "Lahh CD gw mana?"

Aku : "Nih ada gw pake.. longgar banget.." Sambil ku perlihatkan CD milik Icha di balik celana bola ku.

Icha : "Ihh gila lo.. buruan copot"

Aku : "Kata lu buat gw semalem.."

Icha : "Iya sihhh.. ya udah deh.. buat lo aja"

Icha : "Gw balik dulu ya.. makasih kakak denyyy.." Icha memanggilku kakak, menirukan Dini lagi.





Aku hanya melambai melihat dia pergi dari depan rumah.







Bersambung...
Mantul gan
Di tunggu lanjut tanya gan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd