Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Cuckold Story: Mengubah Istriku [with epilog]

Dengan siapa Natalie enaknya melakukan Threesome Sex pertamanya?

  • Natalie vs. Nicko vs. Ricko

    Votes: 58 30,4%
  • Natalie vs. Nicko vs. Lelaki Lainnya

    Votes: 18 9,4%
  • Natalie vs. Ricko vs. Lelaki Lainnya

    Votes: 72 37,7%
  • Terserah TS aja deh, kita ngikut aja

    Votes: 43 22,5%

  • Total voters
    191
  • Poll closed .
--------------
Part 15
Open Mariage



POV Natalie

《《image will automatically deleted in two days. If you recognizing the girl, just inbox. And NO PK!》》


Aku langsung menuju ke dalam kamar setelah sebelumnya membuatkan kopi untuk kedua priaku tadi. Ya, saat ini aku memiliki dua laki-laki yang sangat spesial. Yang pertama adalah Nicko suamiku, dan Ricko yang tidak lain adalah sahabat suamiku. Namun tetap Nicko lah yang kuletakkan di tempat utama di hatiku, rasa cintaku kepadanya masih tetap kuat walaupun saat ini ada pria kedua yang juga sama-sama mengisi hidupku, Nicko mutlak mengisi hatiku, sedangkan Ricko saat ini hanya kuletakkan di dalam pikiranku saja. Sebuah paradoks memang, tapi itulah yang kualami saat ini. Benarkah yang kulakukan ini? Belum mampu aku menjawabnya, walau jelas jika dihadapkan dengan norma yang dipegang masyarakat luas hal ini bisa jadi salah, awalnya akupun berpikir demikian. Namun perlahan aku sendiri menganggap ini adalah sebuah irama kehidupan yang memberiku warna baru, hatiku saat ini tidak menentangnya karena aku memang pada akhirnya memutuskan untuk tidak melawan atas apa yang kujalani sekarang ini.

Beberapa kali aku sempat berpikir akan bagaimana perasaan suamiku sendiri jika mengetahui perbuatanku semalam, bercinta gila dengan dua orang pria. Aku merasa berubah begitu cepat, dari yang tadinya menganggap fantasi suamiku adalah hal yang tidak masuk akal, bahkan menjijikan. Membayangkan aku bercinta dengan orang lain yang bukan suamiku adalah perbuatan yang salah. Namun kuakui, karena begitu seringnya suamiku membicarakan hal itu ditengah persetubuhan kami perlahan hal itu semakin tertanam di satu sudut sisi pikiranku. Yang akhirnya beberapa hari lalu, hal tersebut keluar juga dari tempatnya.

Aku tersenyum membayangkan, bagaimana jika ternyata suamiku benar-benar mengijinkan aku untuk bercinta dengan Ricko sebagai konsekuensi dari fantasinya tersebut atas diriku. Karena jujur, ada rasa bersalah ketika aku melakukannya beberapa hari lalu sampai dengan semalam tanpa suamiku mengetahui jika aku melakukan hal yang selama ini mmenjadi fantasinya. Namun rasa kenikmatan yang kudapatkan jauh lebih besar dari rasa bersalah atas tindakanku ini. Aku cuma berpikir, alangkah lebih besar lagi rasa nikmat yang kudapatkan apabila aku bisa melakukannya dengan sepengetahuan dan seijin suamiku karena aku bisa melakukannya tanpa rasa bersalah. Aku juga berharap jika yang selama ini menjadi fantasi suamiku itu, bukan hanya sekedar fantasi saja. Namun benar-benar keinginannya dari hatinya yang terdalam, aku tidak ingin salah mengambil kesimpulan karena aku tidak ingin melukai hatinya.

"Dih, mami ngapain itu senyum-senyum di depan kaca sendirian gitu?"
"Hepi amat nih kayaknya?" Seloroh Nicko secara tiba-tiba mengagetkanku.

"Eh, papi nih ngagetin aja deh masuk gak bilang-bilang" ucapku sedikit tersentak karena terkejut.

"Lah.. Sejak kapan aku harus ngetok pintu buat masuk kamar sendiri?"
"Aneh-aneh aja nih mami." jawab suamiku santai.

Benar juga yang dikatakan suamiku, untuk apa dia harus mengetuk pintu kamarnya sendiri hanya untuk masuk. Namun karena kaget atas kedatangannya tadi aku jadi refleks berbicara dengan sedikit naik nada bicaraku seperti tadi.

"Tapi kan bisa manggil dulu sebelum masuk tadi loh, jadi aku nggak kaget gini." kilahku karena rasa malu.

"Aduh duh. Iya deh iyaa.. Gitu aja ngambek, padahal tadi aku liat mami lagi senyum-senyum bahagia gitu."
"Ada apa sih mih? Cerita dong." Goda suamiku lebih lanjut.

"Nggak kok, siapa yang senyum-senyum tadi. Orang aku lagi ngaca doang, papi nih suka halu orangnya." Ucapku lalu bangkit dari meja rias menuju ranjangku untuk rebahan.

"Hahahaha.." tawa suamiku meledak karena jawabanku.

"Mih, kangen nihh.. Semalem ditinggal bulan madu sama mami. Papi sendirian deh." rajuk suamiku dengan memelukku di tempat tidur sambil menyinggung kejadian semalam. Aku tau dia sedang berusaha meminta jatah kepadaku, dan aku tidak melihat aura ketidaksukaan atas kejadian semalam, malah menjadikannya bahan candaannya kepadaku.

"Salah papi sendiri, kenapa nggak jadi nyusul." jawabku.

"Lah kan ujaan deres banget. Emang di Bandungan nggak ujan apa semalem?" ucap Nicko sambil mulai memelukku dan meletakkan tangannya di payudaraku serta mulai mengelus keduanya dengan lembut secara bergantian.

"Ya ujan juga sih. Tapi kan sampe jam setengah dua belas aja ujannya, harusnya abis itu kan bisa nyusul." ucapku sambil menggeser tubuhku menghadapnya. Sementara suamiku sudah mulai memelintir puting payudaraku.

"Moh lah, dingin gara-gara masih gerimis pastinya." Dia mengungkapkan alasannya, aku tahu sekali jika suamiku paling tidak suka untuk mengendarai sepeda motor dalaam keadaan hujan ataupun setelahnya karena dia tidak terlalu tahan cuaca dingin, yang justru karena hal itu memberi aku kesempatan untuk dientot Ricko dan Jeffry semalaman.

"Ya berarti salah papi sendiri nggak nyusul aku. Jadinya gak bisa ngelonin mami pas di villa." ucapku sengaja memancing reaksi Nicko. Aku tau, suamiku pasti akan segera terpancing dengan kata-kataku ini.

"Ehm... Terus mami ngapain aja pas di villa sama Ricko? Cerita dong mih. Pasti kelonan sama Ricko terus nih ya? Hahaha." tanya suamiku malah sambil tertawa. Benar seperti dugaanku, dia pasti akan terpancing.

"Ya nggak ngapa-ngapain, emangnya papi maunya aku ngapain sama Ricko?" sahutku.

"Ya ngapain lah gitu. Masa cuma diem-dieman doang, nggak mungkin banget!"
"Ayo dong cerita mih." Suamiku terus mencecarku untuk menceritakan kejadian semalam, aku masih ragu apakah dia akan terkejut jika tau yang sebenarnya. Aku harus memastikannya. Saat ini suamiku sudah menarik pakaian yang kukenakan, karena aku sedari tadi tidak mengenakan bra sehingga saat ini otomatis aku tinggal mengenakan celana dalamku saja.

"Ya menurut papi, kalo ada wanita sama pria berduaan aja di villa kira-kira ngapain yaa?" pancingku sambil kuarahkan tanganku meraih kontol suamiku.

"Ahh...hmmm... Pasti mami ngentot samaa Ricko kan, udah bilang aja.. hmmm...." ucap suamiku sambil sedikit mendesah karena aku mulai meremas dan mengocok kontolnya, sementara suamiku dengan gerakan cepat melepas celana yang digunakannya untuk memperlancar kegiatan tanganku di selangkangannya.

"Hemm?? Emangnya mamih boleh pih ngentot sama Ricko beneran?" ucapku sambil terus mengocok kontolnya yang sudah sangat keras dan sedikit mengeluarkan cairan pre-cum nya.

"Hmpphh... Aku nggak bilang pun pasti mami tetep bakalan ngentot sama Ricko karna kontolnya yang gede itu kaan?" ucap suamiku yang saat ini sudah mulai menggosok-gosok memekku memancing birahiku datang lagi.

"Iya kaan mih? Hmpphh...Ahh..."ucapnya sambil mendesah karena kepala kontolnya kurangsang sedemikian rupa.

"Papi yakin mau denger mami ngapain aja selama di villa?" tanyaku. Lalu suamiku Nicko menatap wajahku dalam selama beberapa saat dan bergerak mencium bibirku dengan lembut.

"Muachh..Slrrpps.."
"Iya, papi mau denger cerita kamu waktu disana semalam." ucapnya setelah mencium dan melumat bibirku sebentar.

"Tapi papi janji nggak bakalan marah sama mami yaa..."pintaku kepadanya, menurutku ini penting untuk memastikan jika aku bercerita apa yang terjadi semalam Nicko suamiku tidak akan menyalahkanku.

"Iyaa sayang.. muach... papi gak bakal marah asal mami cerita yang sebenarnya tanpa ada yang ditutup-tutupin dari papi." jawab suamiku meyakinkanku.

"Iya papi sayang. Aku bakal cerita semuanya pih, yang penting itu tadi. Jangan marah dan nyalahin mami ya, karena pada dasarnya ini juga gara-gara papih tuh nggak mau ikutan nyusul." ucapku sekali lagi untuk meyakinkannya. Karena apabila aku sudaah yakin betul jika suamiku tidak akan menyalahkanku, ke depan, aku bisa berhadapan dengannya dengan tanpa ada beban bersalah lagi.

"Harus berapa kali lagi aku bilang sama mami kalo aku gak bakalan marah apalagi sampe nyalahin kamu." ucap suamiku. Baiklah kurasa kami berdua sudah tau arah pembicaraan ini akan kemana, dan tidak ada yang perlu kukhawatirkan lagi.

[HIDE]

"Papi masih inget nggak, beberapa kali sebelum ini. Waktu kita ngentot, papih sering banget mancing-mancing gairah mami dengan bilang enaknya kalo mami dientot pake dua kontol." aku memulai mengungkapkan alasan yang mendasari perbuatanku semalam.

"Eh, udah mulai berani ya mulutnya bilang-bilang ngentot sama kontol. Hahaha" respon awal suamiku malah tertawa.

"Iiihh papih nih, mau denger cerita mami gak sih nih aslinya. Kok mami malah diledekin.!" ucapku pura-pura merajuk, namun aku senang dengan respon awal suamiku tersebut.

"Hehehe... Iyaa iyaa mau lah... Ayoo lanjut mih."
"Ngocok kontol papinya jangan berhenti dong, enak sambil dikocokin mi." sahut suamiku.

"Iyaaa makanya jangan motong dulu ceritanya, pake ngeledekin mami lagi. Ntar kontolnya tak remes loh kalo ngeledekin lagi." ucapku sambil berpura-pura mengancamnya.

"Iya sayang. Muach.." ucapnya sambil mengecup bibirku.

"Hmm... Gara-gara papi sering bilang gitu. Aku tanpa sadar jadi penasaran juga pih. Padahal sebelumnya yang papih pernah kasih liat video porno yang adegan threesome itu, mamih gak suka banget ngeliatnya. Gak pengen ngebayangin sama sekali dientot sama dua cowo sekaligus gitu."
"Juga waktu papi beliin mami dildo yang katanya buat mami pakai kalo pas lagi kamu di luar kota dalam waktu lama. Ngeliatnya aja mami udah jijik, apalagi makainya." aku mulai mengungkapkan apa yang kurasakan awalnya.

"Tapi pas akhirnya papi maksa mami pake dildo itu pas kemarin itu. Ternyata rasanya bener-bener lain yang mami rasain. Apalagi papih kan sambil bilang supaya mami ngebayangin kontolnya Ricko yang katamu lebih gede itu. Ya jadi penasaran juga. Pas pertama papi masukin dildo ke memek mami sambil mami ngisepin kontol papi, sensasinya bener-bener belom pernah mami ngerasain sebelumnya. Mami bener-bener ngebayangin kalo yang lagi disodokin ke memekku itu kontolnya Ricko." lanjutku.

"Hehehehe...Pas itu mami orgasme hebat banget ya kayaknya?" tanya suamiku di sela-sela ceritaku.

"Iyaa pih, soalnya pas itu mami udah horny banget posisinya. Terus, papi malah mancing mami bilang terus-terusan kalo mami lagi dientot Ricko. Pada waktu itu di otak mami langsung ngebayangin Ricko bener-bener lagi ngentotin mami." ucapku kemudian.

"Terus abis itu pas mami ngisepin dildo sambil papi nyodokin mami, itu juga rasanya lain banget. Kayak yang beneran aku hisap itu bukan dildo, tapi kontol beneran. Dan mami bener-bener ngebayangin lagi ngisepin kontolnya Ricko."
"Ughhh... Iyaa pihhh... enaaakhh..ahh" desahku ditengah ceritaku karena tangan suamiku mulai bermain di liang memekku.

"Ahh... Yeaahhss..."
"Terus papih tau nggak? Abis kita ngentot itu, kita berdua kan tidur. Tapi mami kebangun pas malemnya gara-gara kepengen pipis. Terus mami nemuin sesuatu yang aneh di badan mami." lanjutku.

"Aneh apaan mam?" tanya suamiku.

"Ada pejuh di tetek mami! Banyak banget pih dan masih ada yang belom kering gitu, masih lengket-lengket pih."
"Tapi kayaknya itu bukan pejuhnya papi soalnya mami inget papi kan ngecrotnya di memek mami kan?" tanyaku pada Nicko suamiku.

"Hmm...?? Terus pejuhnya siapa mi?" tanya suamiku.

"Terus mami mikir, masa iya pejuhnya Ricko. Soalnya kan cuma ada papih sama Ricko doang di rumah." kataku kemudian.

"Hmm.. Ya mungkin emang itu pejuhnya Ricko mam." sahut suamiku enteng.

"Mami nggak mau mikir terlalu jauh waktu itu, terus mami ke kamar mandi buat pipis sama bersih-bersih."
"Dan abis mami dari kamar mandi, mami sekilas ngeliat kamar tamu tempatnya Ricko tidur. Papi tau nggak apa yang mami liat waktu itu?" ucapku kemudian mulai masuk kepada titik diman aku mulai mencoba kontol lain.

"Mami liat apaan emangnya?" tanya suamiku sambil mengecup pipiku lembut dan tangannya tetap bermain di memekku.

"Mamihh...liat Ricko...ough... hmmmpss... Tidurnya telanjang pi." ucapku terbata-bata karena memekku makin geli dibuat suamiku.

"Dan bener yang papi bilang, kontolnya gede pih...hmmphh... Gede banget..." lanjutku.

"Mami kepancing penasaran kepengen liat. Sampe akhirnya mami masuk ke kamarnya Ricko. Dan karena mami kebayang kata-kata papi, mami nekat nyoba megang kontolnya Ricko." aku menceritakan yang kulakukan pada saat itu.

"Hehehe... Mami binal banget sih, udah mulai berani megang-megang kontolnya Ricko."
"Dipegang doang mi??"
"Mih, papi terangsang banget nih, papi masukin yaa?" tanya suamiku kemudian, lalu mulai bergerak mengarahkan kontolnya ke memekku

"Aaach.... Maaf pihh... Waktu itu mami karena penasaran banget akhirnya mami blowjob kontolnya Ricko.. Aaachhh!" jawabku dengan mendesah karena kontol suamiku mulau masuk dan bergerak memompa memekku.

"Ahhh... Enaak kontolnya Ricko mih??" desak suamiku sambil terus menggenjot memekku, aku bisa merasakan jika dia menggenjotku lebih liar dari biasanya.

"Iihh..iyaah pihh. Mami gak nyangka beneran yang papi bilang kalo kontolnya Ricko gede dan enak." Aku mulai meracau menikmati sensasi ini.

"Aarghh... Mami binal bangett aachhh...!!"
"Ayoo bilang mami ngapain lagi??" suamiku pun mulai ikut meracau karena mungkin juga terbawa sensasi yang kami rasakan sekarang.

"Mami sedot terus kontolnya Ricko pihh... Mami akuin pada waktu itu mami jadi suka banget sama kontolnya Ricko."
"Terus si Ricko bilang apa waktu mami ngisepin kontolnya dia?"
"Ricko posisi tidur pih waktu mami blowjob dia, tapi anehnya kontolnya tetep aja tambah keras pas mami isep. Emang bisa gitu ya pih.?" tanyaku sambil melihat wajahnya yang sedang berkonsentrasi menikmati gesekan kontolnya di memekku.

"Itu mah tandanya Ricko juga nikmatin servis mulutmu mih. Paling dia udah bangun, tapi pura-pura tidur doang itu!" Obrolan kami yang berlangsung ditengah genjotan kontol suamiku.

"Hmpphss... Pantesan pih. Pas abis ngecrot di mulut mami dia langsung bangun!"
"Aaachhh..!" aku mendesah karena tiba-tiba memekku dihentak cukup keras oleh Nicko, mungkin ia semakin terangsang mendengar ceritaku.

"Cupp..Sluurpps..muaach...!"
"Mamih nelen pejuhnya Ricko mih?"
"Jadi ini mulut udah nelen pejuh orang lain hah?"
"Muach...slurppss..muuach!!" ucap suamiku sambil melumat liar bibir dan lidahku.

"Aaahh...Iya maaf pih.." sahutku lirih.

"Sluurpss.. Enak gak pejuhnya Ricko? Enak mana sama punyaku mih?" cecar Nicko lagi lalu menghentikan genjotannya namun sambil terus melumat bibirku.

"Enaak semuaanya pih.." ucapku sedikiiiit menutupi yang sebenarnya.

"Kalo dicampur jadi satu pejuhku sama pejuhnya Ricko di mulut mami enak gak ya? Mami suka nggak kira-kira sayaang?" celoteh suamiku lagi, mencoba memancingku.

"Ahhh pastinya enak pih, bisa penuh mulut mami sama pejuh kalian berdua.. Tapi mami sukaa pihh... hmmppss" jawabku makin meracau karena aku sudah terbawa oleh suasana yang cukup liar dan menggairahkan ini. Ketika dientot suami sendiri sambil berbicara binal dan kotor satu sama lain, bahkan sangat terbuka ketika membahas kontol dan pejuh orang lain yang sudah kunikmati sebelumnya. Sungguh ini pengalamanku yang pertama kalinya, dan aku menyukainya!

Kurasakan genjotan suamiku mulai bergerak lebih cepat lagi, dan semakin cepat. Sampai akhirnya Nicko mencabut kontolnya dari memekku dan mengarahkannya ke mulutku. Dengan cepat kulahap kontolnya yang akan segera memuncratkan pejuh kentalnya.

"Aaarggghh... Yeeeaashh... Makan nihh pejuhkuu!! Campur sama pejuhnya Ricko sekalian.. Aaargh!!" racau suamiku sambil menyemprotkan pejuhnya dan menyebut-nyebut nama sahabatnya yang pernah juga membuang pejuhnya di mulut istrinya ini.

Sampai pada akhirnya tandas sudah semua pejuh yang memancar dari batang kontol suamiku, dan dirinya segera mengambil posisi di sebelahku. Aku bisa melihat kepuasan dalam wajahnya. Kemudian suamiku melakukan hal yang tidak kuduga sebelumnya, mulutku yang masih tersisa pejuhnya yang tercecer di sekitar bibir dan daguku dihirup dan dijilatnya. Hal yang selama ini belum pernah sama sekali dia lakukan. Aku kaget namun menikmatinya juga, kubalas ciumannya di bibirku dan kami kembali saling melumat berbagi air liur dan air pejuhnya. Kulihat suamiku seperti juga sangat menikmati tanpa rasa jijik mencecap pejuhnya sendiri yang baru saja ditumpahkan di mulutku ini.

"Sluuuurpppss...slurrps...muaaaachh.." lumatan-lumatan dan ciumaan panjang kami berlanjut sampai kurasa bekas pejuh suamiku bersih dari bibir dan mulutku. Aku membayangkan sensasi berbeda ketika melakukan ini, aku membayangkan jika aku dan suamiku melakukan hal yang sama seperti saat ini, namun pejuh yang tertumpah di mulutku adalah pejuh pria lain yaitu pejuh milik Ricko.

"Papih nggak jijik apa nyiumin mulut mami yang masih ada pejuhnya tadi?" tanyaku pada suamiku setelah kami melepaskan kedua mulut kami.

"Hmm... Nggak tau mih, papi tiba-tiba jadi terangsang banget setelah denger mamih bilang kalo mulut mami ini pernah dimuncratin pejuhnya Ricko." Jawabnya sambil menyentuh lembut kedua bibirku dengan jarinya.

"Papi nggak marah kan sama mami?" tanyaku ragu.

"Enggaak sayang, papi kan udah bilang nggak bakal marah sama mami. Bahkan kalo boleh papi ngomong, justru hal kayak gini yang udah lama banget aku bayangin. Dan sekarang papi justru seneng mami akhirnya mau ngelakuinnya. Hehehhe.."
"Udah lama banget papi punya hasrat ngeliat mami ngentot sama pria lain, bahkan semenjak kita masih pacaran dulu papi udah punya fantasi itu, ngeliat mami ngentot sama cowo lain."
"Mungkin bisa dibilang aneh ya punya fantasi kayak gitu. Kayak mami juga, yang ada kalo papi udah mulai mbahas-mbahas gini udah keliatan banget gak sukanya kan? Malah papi inget mami ngambek seharian penuh nggak mau disentuh sama papi, gara-gara papi nanya mami mau apa nggak dientot cowo lain."
"Dan pada dasarnya apa yang jadi fantasi papi ini, ada alasannya. Mami tau apa?" tanya suamiku, aku hanya mengangguk pelan merespon pertanyaannnya ingin tau alasan selanjutnya.

"Aku sadar lah kalo selama kita ngentot dari duluu banget, papi jarang banget bisa kasih mami orgasme pake kontol papi. Paling pas pake jari papi aja yang hampir pasti bisa mami dapet orgasme kan. Papi tau dan bisa ngerti itu, kalo mami berhak dapet kepuasan ketika ngentot. Cuma, mami nggak pernah bilang ke papi yang sebenernya kan? Mami selalu bilang udah cukup puas."
"Dan perlahan keinginan buat liat mami puas waktu ngentot, walaupun dapat kepuasannya dari pria lain, semakin kuat. Dan papi ngelakuin ini, bukan karena ada pemikiran kalo mami udah main sama cowo lain, terus aku juga bisa bebas main sama cewe lain. Mami harus tau, aku bukan orang yang seperti itu, oke?"
"Jadi sebenernya ini bukan cuma sekedar fantasi gila papi doang. Lebih dari itu, papi ingin kamu dapet yang seharusnya kamu dapetin dalam hal kepuasan seksual. Itu aja sih kalo pemikiran papi. Dan aku berharap kamu setelah coba hal itu sama Ricko yang gak lain dia itu sahabat dekat papi sendiri dari dulu, cintaa mami ke aku jangan pernah berubah sedikitpun. Please don't take heart feeling in it, but take it for fun." panjang lebar suamiku mengungkapkan isi hatinya, dan aku sangat bisa menangkap isi hatinya tersebut.

Dalam hatiku yang terdalam, aku sama sekali tidak pernah meragukan cintaku untuk suamiku. Justru dengan ungkapan isi hatinya barusan, aku merasa semakin cinta padanya. Yang dia hanya inginkan ternyata adalah memberi kebahagiaan untukku semata. Dan aku sangat menghargai sikap suamiku untuk hal ini. Ada rasa lega yang kudapatkan setelah terbukanya pengakuan dari sisi kami berdua, aku akhirnya bisa tetap merasakan kepuasan seksual dari pria lain yang secara terpendam selama ini aku inginkan, sedangkan suamiku bisa juga mewujudkan fantasinya yang sudah lama dipendamnya selama ini sambil kami tetap menjaga keutuhan janji pernikahan yang telah kami ikrarkan.

Kehadiran Ricko ternyata menjadi jembatan antara fantasi seksual suamiku dan hasratku yang ternyata terpendam tanpa aku sadari. Aku merasa hidupku semakin bergairah setelah malam kemarin, ditambah hari ini dengan pembicaraan hati ke hati yang kami berdua lakukan.

"Hmm.. Terus, mami sama Ricko abis itu ngapain lagi mi? Masa cuma blowjob doang?" pertanyaan suamiku sambil tersenyum yang serta merta menyadarkan aku dari lamunanku. Kulihat wajahnya secara mendalam, tak ada rasa cemburu buta di dalamnya. Hanya ada wajah yang memancarkan gairah hidup yang baru.

Aku membalas senyuman tulusnya sambil berkata; "Terima kasih ya pih! Udah ngebahagiain mami sampe segitunya."

"Iya sayang, sama-sama."
"Jadi, mau lanjut cerita gak nih? Kontolku masih ngaceng tuh ngebayangin kelanjutan ceritanya. Hehehe" ucap suamiku sambil mengarahkaan pandangannya ke arah selangkangannya. Aku pun otomatis melihat ke arah yang sama, dan benar saja ternyata kontolnya masih sangat tegang setelah percintaan kami barusan yang dibumbui dengan cerita pengakuanku tentang kegiatan persetubuhanku dengan Ricko sahabatnya.

"Hiih itu kontol masih ngaceng aja. Biasanya udah loyo aja kalo abis ngentot satu ronde." candaku padanya.

"Hehehe.... Abisnya ngebayangin mami ngentot sama Ricko papi aku jadi horny banget mih. Pasti mami binal banget deh, aku suka ngeliat mami binal gitu." jawabnya.

"Dasar suami aneh! Istrinya jadi binal ngentot sama cowo lain malah horny!" ucapku sambil mencium pipinya dan meremas kontolnya.

"Adoohh.. Jangan diremes dong mi. Sakit tau!" ucapnya mengaduh karena kontolnya kuremas.

"Biarin! Suami aneh kayak kamu harus dikasih hukuman karena udah ngebolehin cowo lain ngentotin istrinya sendiri!" ucapku dengan nada pura-pura mengancam dengan maksud memberikan permainan baru padanya.

"Waduhh...!! Hukuman apaan nih mi?!" jawab suamiku terlihat terkejut.

"Hmm... Apa ya hukumannya.." ucapku dengan berpura-pura sambil berpikir sesuatu.

"Ini aja hukumannya deh. Pokoknya selama Ricko masih nginep disini, mami maunya ngentot sama Ricko aja. Papi nggak boleh ikutan! Cuma boleh ngeliat doang! Oke??" aku mengatakan hal ini secara spontanitas saja awalnya.

"Walaahh.... Terus kalo papi kepengen gimana mi?"
"Tapi ngeliatnya boleh langsung ya mi? Pliss..." sahut Nicko dengan ekspresi merajuk memohon supaya bisa melihatku bercinta dengan Ricko secara langsung.

"Kalo pengen ya nunggu sampe mami sama Ricko selesai dulu dong, baru papi boleh ngentotin mami."
"Dan kamu boleh liat langsung, tapi gak boleh deket-deket loh. Ngintip dari luar aja!"
"Gimana? Setuju??" ucapku memberikan syarat kepada suamiku.

"Iyaa..!! Iyaa..!! Gapapa deeh papi ngintip dari luar juga gapapa. Yang penting abis itu aku boleh ngentot sama mami." ternyata responnya melebihi ekspetasiku, suamiku justru terlihat begitu bersemangat menyanggupi syarat yang kuajukan.

"Tapi nanti dulu kan ngentot sama Ricko nya?"
"Aku masih pengen denger cerita mami sambil kita ngentot." ucap suamiku.

"Hehe dasar masih penasaran aja papi nih." sahutku padanya.

Sore itu kami melanjutkan kegiatan intim kami berdua dengan penuh hasrat. Suamiku begitu menggebu mendengarkan bagaimana aku dientot oleh kontol perkasa milik sahabatnya. Selama kami bercinta dengan diselingi ceritaku, suamiku ternyata mampu menggarap memekku sebanyak empat ronde berturut-turut dengan jeda yang tidak terlampau lama. Sungguh ternyata hal ini mampu memberi dampak yang luar biasa kepada kemampuam seksualnya yang selama ini tidak terlalu istimewa. Nicko suamiku yang selama ini paling hanya mampu bertahan satu ronde, maksimal dua ronde persetubuhan. Baru saja melampaui rekornya sendiri dengan empat ronde yang luar biasa. Akupun merasakan kepuasan lewat persetubuhan kami barusan.

Aku menceritakan semua yang kulakukan dengan Ricko mulai dari persetubuhan kami yang pertama kalinya di kamar tamu pada saat aku terbangun pada pagi buta waktu itu, serta persetubuhanku selanjutnya di ruang tamu pada pagi harinya sambil berbicara dengan suamiku lewat sambungan telepon pada saat dia pergi meeting dengan kliennya. Dan yang pasti, kelakuan gilaku pada saat pergi berdua dengan Ricko ke Bandungan; mulai dari kejadian sepanjang perjalananku menuju kesana, bertemu dengan Jeffry di tengah perjalanan, bercumbu ria dengan Ricko dan eksib ku di dalam mobil sepanjang perjalanan. Serta tak lupa kuceritakan pengalaman threesome pertamaku di villa bersama Ricko dan Jeffry semalam suntuk itu.

"Oh iya mi, tentang Jeffry, sementara ini jangan dulu ikut masuk ke tengah-tengah kita dulu ya. Aku sama Ricko nanti mau ada yang diomongin sama dia dulu soalnya." ucap suamiku setelah aku selesai bercerita tentang pengalaman yang kulakukan beberapa hari ini.

"Iya pi. Emang apaan yang mau diomongin sama Jeffry?" tanyaku.

"Ya ada lah. Paling nggak papi sama Ricko harus mastiin kalo Jeffry gak bakalan nyakitin kamu setelah kita ijinin dia buat ikut ngentotin mami nantinya." jawab suamiku.

"Sementara ini papi rasa, sama Ricko dulu aja dah cukup kan ya?"
"Sebenernya sih papi juga ada kepengen liat mami digarap sama dua orang juga. Hehehe... Tapi gampang lah, pelan-pelan aja jangan asal main tabrak." ucap suamiku.

"Hihihi pasti papi penasaran ya gara-gara denger cerita mami digarap Ricko sama Jeffry tadi ya?" godaku pada Nicko.

"Tau aja si mami!"
"Ya udah, aku tak istirahat dulu mi. Cape juga ngecrot sampe empat kali kayak tadi." ucap suamiku sambil mencari posisi yang pas untuk mengistirahatkan tubuhnya di ranjang ini.

"Iya pi. Aku juga mau tiduran sebentar, nanti bangun buat nyiapin makan malem sekalian deh." kataku padanya.

Pikiranku pun melayang membayangkan hari-hariku ke depannya. Dan yakin, setelah ini akan banyak pengalaman-pengalaman, dan kepuasan-kepuasan yang akan aku dapatkan. Tiga batang kejantanan telah merasakan lubang kenikmatanku, dan memberi rasa yang berbeda padaku. Tiga batang kejantanan yang akan mengisi kehidupanku selanjutnya. Ku harap suamiku tetap mencintaiku dibalik fantasi seksualnya itu, dan hubungannya dengan Ricko sahabatnya tetap terjalin baik, tentunya ditambah dengan Jeffry sebagai lelaki ketiga di dalam kehidupan kami nantinya setelah suamiku dan Ricko bertemu dan berbicara dengannya sebelum dia diijinkan mengentotku bersama Ricko dan suamiku tentunya.





[to be continued]

[/HIDE]
[HIDE]
[/HIDE]
 
alur ceritanya natalie bagus,,,,,
dan keliatan real banget....
well salah satu cerita NTR favorit ane...
menarik untuk dinanti apakah nicko cuma jadi side dish atau membalas kelakuan Natalie..
 
alur ceritanya natalie bagus,,,,,
dan keliatan real banget....
well salah satu cerita NTR favorit ane...
menarik untuk dinanti apakah nicko cuma jadi side dish atau membalas kelakuan Natalie..

Hahaha side dish.... kayak kerupuk gitu ya boss??? :bingung:

Kurang bgt suhu
Kurang panjang...
kentang jadinya
:p

3.7k masih kurang panjang boss??:kacau:

Mantap suhu Mario...
Semoga cepet update.. Ngeliat natalie lebih binal maximal hahaha

siaappp tunggu jadwal tayang berikutnya yaa suhu boss... :ampun::ampun:
 
Keren om Mario updatenya :thumbup

Nicko dan Natalie sdh saling jujur dan terbuka. Restu sang suami akan memberi kebebasan Natalie tuk ngentot dgn Ricko maupun Jeffry nanti dirumahnya sendiri, tanpa rasa takut ketahuan dan dilihat langsung oleh suaminya.

Gak sabar jadinya nunggu next episode nya.. Sukses om RL nya, terus Semangat nulisnya. :semangat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd