Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY BBCHALLENGE

So.... Who's the winner?

  • Layla

    Votes: 30 28,3%
  • Lisa

    Votes: 43 40,6%
  • Vivi

    Votes: 33 31,1%

  • Total voters
    106
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Di pusat kota, di sebuah rumah kontrakan, tinggallah seorang gadis cantik. Kulitnya putih, halus dan tanpa cela. Tangannya sibuk mengelus2 kulit putihnya, membersihkan tubuhnya dr kotoran dan keringat setelah seharian sibuk dikampus. Air segar membilas tubuhnya, memberikan rasa segar yg begitu nyaman.
Setelah semua sabun sudah terbilas habis, ia mengambil handuk dan mulai mengeringkan tubuhnya sebelum kemudian melilitkan handuk itu kesekitar tubuhnya, handuk satu lagi ia pakai untuk mengelap rambut panjangnya sebelum kemudian ia lilitkan juga dikepalanya.
Ia keluar dr kamar mandi dan menuju kamarnya, laptop menyala di atas meja belajar. Ia mulai kembali mengeringkan tubuhnya dg handuk sampai tubuhnya siap menerima pakaian tidur. Saat ia sibuk mengancingkan baju piyamanya, tiba2 laptopnya membunyikan suara. Gadis itu kemudian menuju laptopnya dan melihat ada email masuk, ia kemudian membuka email itu.
Jantungnya berdegup kencang, ia tak menyangka permintaannya akan dibalas. Ia awalnya takut dan ragu2 saat hendak mengirimkan email itu beberapa hari yg lalu, tp kondisinya cukup mendesak, dan ia merasa inilah jalan satu2nya keluar dr permasalahannya.
Matanya membaca satu persatu kata yg tertulis di email balasan itu, matanya tak percaya dg apa yg ia lihat. Ia tahu apa yg harus ia lakukan, tp ia tak menyangka secara detil dg siapa ia harus melakukannya. Ia merasa agak takut, ia bs saja mundur dan mengacuhkan isi email itu. Tp ia tahu, ia harus melakukan sesuatu. Jari2nya mulai menuliskan balasan, menyetujui isi email itu.
"Lu harus bisa, Lis, demi adik2 lu...", gumam Lisa.

Beberapa hari kemudian, Lisa melihat ada seorang bapak2 yg menarik gerobak yg berisi tumpukan sampah berjalan dr ujung jalan. Ia kemudian masuk kedalam rumah. Begitu pria itu sampai didepan rumah kontrakannya, Lisa keluar dr rumah dg membawa sebuah tas plastik besar, ia terlihat kerepotan membawa tas plastik itu.
"Itu sampah neng?", tanya pria itu saat melihat Lisa.
"I... Iya pak"
"Sini neng, saya bantu", kata pria itu menghampiri Lisa dan kemudian mengambil tas plastik itu dr tangan Lisa. Pria itu terhenti sebentar saat mencium bau wangi Lisa, tp kemudian ia menuju gerobaknya dan memasukkan tas plastik itu kedalam gerobak.
"Makasih ya pak", kata Lisa mendekati si tukang sampah. Lisa lihat pria itu sudah cukup tua, mungkin umurnya hampir 50tahunan, tubuhnya agak pendek, bajunya compang camping menutupi kulit hitamnya.
"Sama2 neng", kata pria itu sambil tersenyum, menampilkan giginya yg berwarna kuning dan berlubang.
Lisa meneguk ludahnya sendiri, merasa grogi,"Anu pak, mau masuk dl? Saya bikinin minum, kan lg panas gini pak"
Pria itu tak menyangka ia akan ditawari minum, terlebih dr seorang gadis cantik,"Bo... Boleh neng"
Lisa mengijinkan pria itu masuk dan duduk di ruang tamunya dan kemudian ia menuju dapur, membuatkan minuman dingin untuk si tukang sampah. Begitu minuman jadi, ia membawakan minuman itu pada tamunya.
"Silahkan diminum pak", kata Lisa menyerahkan minuman yg segera diterima oleh tamunya.
"Wah makasih neng, jd ngerepotin", kata pria itu kemudian menengguk minuman dingin itu. Rasa segar langsung terasa.
"Sama2 pak", kata Lisa setelah duduk di sofa.
Pria itu melirik2 kesana kemari, melihat isi ruang tamu yg tak ada terlalu banyak hiasan atau foto.

"Neng, anu, ini orang tua neng gk apa2 udah ngundang bapak masuk gini?", tanya pria itu.
Lisa terlihat kaget mendengar pertanyaan itu, tp kemudian ekspresinya kembali seperti td,"Saya sendirian pak, saya ngontrak disini"
"Ooohhh gitu, hehe, pantesan kok saya lihat ruangannya lempeng2 aja neng", kata pria itu tersenyum.
"I... Iya pak. Oh ya, bapak namanya siapa ya?", tanya Lisa.
"Oh, saya Juki neng", kata pak Juki.
"Saya Lisa pak. Anu, bapak udah brp lama kerja gini pak?", tanya Lisa takut menyinggung perasaan pak Juki.
"Jd tukang sampah? Udah dr saya muda dl neng. Haha, ya maklum lah neng, saya gk sekolah. Yg penting bs ngasih nafkah buat keluarga", kata pak Juki.
"Oh gt"
Setelah topik pembicaraan buntu, pak Juki kemudian meminta ijin pada Lisa,"Makasih untuk minumnya neng, saya permisi dulu"
"Oh i... iya pak, sama2"
Setelah tukang sampah itu pergi, Lisa menuju kamarnya dan mengirimkan sebuah email. Ia masih berdebar2, masih tak yakin apa yg ia lakukan akan berhasil dan juga aman baginya.

Beberapa hari kemudian Lisa kembali menunggu, persiapannya sudah selesai dan ia berharap apa yg ia rencanakan akan berjalan dg lancar. Ia harus bs menahan rasa gugupnya sendiri, sudah hampir seminggu ia sulit fokus kuliah. Ia sempat berpikir untuk cuti, tp ia tak mungkin menyia2kan uang sekarang.
Pak Juki bs terlihat dr depan rumah Lisa menarik gerobaknya, Lisa kemudian keluar dr rumah, membawa sekatung plastik berisi sampah menuju tempat sampah yg ada didepan rumahnya yg sedang di ambil isinya oleh pak Juki.
"Pak ini masih ada sampah", kata Lisa.
"Oh iya neng", kata pak Juki menatap Lisa dan kemudian hendak mengambil bungkusan sampah ditangan Lisa. Tp tatapan mata pak Juki tak bs lepas dr tubuh Lisa yg tertutup oleh kaos ketat dan celana hotpants, memamerkan paha mulusnya pada mata tuanya.
"Kenapa pak?", tanya pak Juki.
"Oh. Nggak neng, hehe", kata pak Juki kemudian memasukkan kantung plastik itu kedalam gerobaknya.
"Ya udah klo gt, makasih ya pak", kata Lisa.
Setelah mengambil sampah dari gadis cantik itu, pak Juki kemudian lanjut berjalan mengumpulkan sampah2 lain di kompleks perumahan itu. Ia geleng2, gadis2 jaman sekarang benar2 beda dg dijamannya, penampilan mereka selalu membuat birahinya naik. Ia selalu berfantasi betapa enaknya kalau bisa menikmati memek gadis cantik, gadis cantik seperti Lisa. Yah tapi fantasi hanyalah fantasi, ia hanya bs pulang kerumah dan meminta jatah dr istrinya yg tentu tak se seksi gadis2 fantasinya.
Di tempat pembuangan sampah akhir, pak Juki mulai memilih2 sampah yg ia kumpulkan seharian ini. Ia, bersama tukang sampah lain mengumpulkan sampah apapun yg masih bs dijual dan mendapatkan uang untuk menghidupi dirinya dan keluarganya. Di tempat itu, seorang remaja datang menghampiri pak Juki.
"Dapat banyak pak?", tanya remaja itu.
"Iya le, kamu udah jual sampahmu?", tanya pak Juki.
Anak laki2 pak Juki itu tersenyum dan menunjukkan uang ditangannya,"Udah pak, ini aku mau pulang dulu"
"Oh ya syukurlah le, ya udah pulang dulu aja, bapak nanti nyusul", kata pak Juki.
Anaknya itu kemudian meninggalkan bapaknya. Pak Juki melihat anaknya itu, sedikit merasa kasihan karena anaknya hanya bisa lulus SD saja, dan mau tak mau harus kerja serabutan selama bertahun2 di usia remajanya. Pak Juki kembali fokus ke tumpukan sampah dan kantong2 plastik sampah yg ia kumpulkan, ia memilih satu persatu sampah dan membuka kantong2 plastik sampah untuk memilih sampah2 yg bs ia jual. Kantong sampah terakhir yg ia buka adalah kantong sampah dr Lisa, si gadis cantik. Ia ingat dan tahu karena kantong plastiknya adalah satu2nya kantong plastik yg berwarna pink dg corak bunga putih, apa lg kantong2 plastik lain hanya berwarna hitam atau putih.
Begitu pak Juki membuka kantong plastik itu, matanya terbelalak. Tepat diatas sampah2 di dalam kantong plastik itu, terdapat sebuah kain. Pak Juki mengambil kain itu dan jelas apa kain itu, celana dalam. Ia melihat isi kantong plastik itu, sebagian besar hanya kertas2 dan plastik yg terlihat tak kotor sama sekali. Ia menatap ke kanan dan kiri, melihat tak ada yg memperhatikannya, ia bs mencium bau harum dan bau lain dr celana dalam putih itu. Ia mendekatkan celana dalam itu, dan nafsu birahinya naik, ia tahu bau memek dan bau cairan cinta wanita. Dan lagi, sepertinya cairan itu seolah masih sangat baru. Pak Juki berpikir mungkin Lisa baru saja masturbasi dg celana itu dan lgsg dibuang. Pak Juki mempercepat kerjaannya, dan segera menjual apapun yg sudah ia kumpulkan sebelum lgsg menuju kamar mandi umum dg celana dalam itu di kantung celananya.

Hari berikutnya, Lisa berdebar2, ia masih agak grogi atas apa yg sudah ia lakukan. Ia berharap rencananya sukses, atau gagal pun tak mengapa, tp kalaupun sukses, semoga tak ada hal2 buruk terjadi. Ia sudah mengirimkan permintaan khusus untuk mengamankannya kalau terjadi hal2 yg tak ia inginkan, dan ia juga mendapatkan gelang khusus yg didesain demi keamanannya.
Ia baru saja mandi meski hari sudah hampir siang dan masih memakai handuk yg melilit di tubuhnya. Ia kembali melihat ke arah depan rumah dr balik tirai jendela ruang tamunya, siapa tahu pak Juki datang untuk mengambil sampah di kompleks. Dan saat ia hendak kembali ke kamarnya ia melihat pak Juki muncul di rumah seberang dan mengecek sampah di tempat sampah depan rumah itu, ia yakin setelah rumah di depannya, pak Juki akan mampir ke rumahnya. Lisa masuk ke dapur dan mengambil tas plastik yg sudah ia siapkan sebelumnya.
Begitu pak Juki terlihat mengecek isi tong sampah di depan rumahnya, Lisa membuka pintu rumahnya dan memanggil pak Juki.
"Pak, kesini donk, ini ada sampah rumah saya", kata Lisa yg hanya berani menunjukkan kepalanya saja sementara tubuhnya masih tersembunyi dr balik pintu.
"Oh, iya neng", kata pak Juki kemudian menghampiri Lisa.
"Sampahnya mana neng?", tanya pak Juki yg tak berani masuk atau membuka pintu rumah.
"Aduh pak masuk aja ya, saya malu", kata Lisa dr balik pintu
Pak Juki yg tak ambil pusing lgsg membuka pintu rumah dan masuk, dr balik pintu Lisa menampakkan dirinya. Pak Juki kaget melihat Lisa yg terlihat baru saja mandi dan hanya memakai handuk ditubuhnya.
"Ini pak", kata Lisa menyerahkan sekantung plastik sampah pada pak Juki.
"I... Iya neng", kata pak Juki malihat paha Lisa yg mulus.
"Oh iya, bapak mau minum dl?"
Pak Juki makin horny, apa lg setelah ia mendapat 'hadiah' celana dalam harum dr Lisa kemarin. Jantungnya berdegup kencang, pikirannya sudah makin tertutupi pikiran2 dan insting hewani.
"Pak?", tanya Lisa.
"I... Iya neng", mengulang kata2nya tadi.
"Hihi, ya udah duduk dl pak", kata Lisa.
Pak Juki benar2 horny, ia makin tak tahan, kontolnya gatal ingin menggagahi gadis cantik itu. Istrinya saja sudah tak cukup untuk memuaskan nafsunya, apa lg karena istrinya sudah tak lagi kuat melayaninya. Setelah duduk, ia menunggu Lisa kembali dg minuman untuknya.

Lisa kembali ke ruang tamu dg segeas minuman ditangannya, ia kemudian duduk di sofa diseberang pak Juki yg masih saja terlihat kagum melihatnya.
"Silahkan pak", kata Lisa dg senyum manis.
"Makasih neng", kata pak Juki menenguk minuman manis dan dingin buatannya.
Lisa duduk dg kaki rapat sehingga pak Juki tak bs melihat apa yg ada diantara selangkangannya dg mudah.
"E... Neng, habis mandi ya?", tanya pak Juki setelah melirik2 paha Lisa sambil menghabiskan minumannya.
"Iya pak, hehe kesiangan jd baru mandi"
"O... Ooohh, wah tp enak ya neng, jd seger", kata pak Juki.
"Iya sih pak, tp jd agak dingin jg", kata Lisa. Memang hari itu mendung sedari pagi sehingga hawa dingin terasa.
"Hehe, ya diangetin aja lah neng", kata pak Juki.
"Iya pak, habis ini palingan lgsg tiduran lg trus selimutan lg"
Nafas pak Juki makin berat, ia membayangkan Lisa telanjang dibalik selimutnya,"La... Langsung selimutan aja neng?"
"Iya pak, kyknya enak klo santai2 aja seharian nih, mumpung libur"
"W... Wah iya neng, enakan selimutan aja kyknya",kata pak Juki seolah tak lagi konsen dg gelas kosong ditangannya.
"Ya udah klo gt, klo udah selesai minumnya tinggal aja pak", kata Lisa yg kemudian berdiri dan mulai berjalan menuju kamarnya.
Tukang sampah itu kemudian ikut berdiri, tp bukannya menuju pintu rumah dan keluar, ia malah mendekati Lisa yg membelakanginya dan langsung memeluknya dg erat dr belakang.
Lisa kaget dan berusaha menoleh kebelakang,"Pak! Ini... Apa2an?!"
"Udah neng, neng Lisa pakai pakaian seksi mulu bikin bapak pengen, udah neng jangan ngelawan", kata pak Juki. Pikirannya sudah benar2 kalap, ia sudah tak bs menahan dirinya sendiri dan ingin merasakan tubuh gadis cantik itu.
"Ja... Jangan pak", seru Lisa. Tubuhnya langsung ditarik dan jatuh di atas sofa dg pak Juki yg kemudian menubruk tubuhnya. Lisa sedikit meronta tapi apa yg ia lakukan sia2 menghadapi pak Juki yg sudah biasa kerja kasar. Meski terlihat kurus, tp pak Juki penuh otot setelah bertahun2 kerja sebagai buruh dan tukang sebelum menjadi tukang sampah.
Pak Juki langsung menahan kepala Lisa yg terlihat panik dg tangan kanannya, wajahnya lgsg mendekat dan ia melumat bibir Lisa yg terasa begitu lembut dan manis. Tubuh Lisa masih meronta meski tak perlu usaha lebih supaya pak Juki bs menahan Lisa, tubuhnya yg menindih Lisa sudah lebih dr cukup untuk menahan gadis itu. Tangan kiri pak Juki langsung bergerilya, handuk Lisa ia tarik hingga akhirnya dg mudah terbuka dan payudara Lisa ia remas2 dan mainkan putingnya.
"MMMMmmmhhh!! MmmmmHHHH!!", Lisa hanya bs meronta2 dan menahan desahannya, tp usahanya sia2 saat lidah pak Juki masuk kedalam mulutnya dan mulai menjelajahi isi mulutnya.
Pinggul pak Juki yg ada diantara kedua paha Lisa kini mulai sibuk menyodok2, seolah ia sedang mengentoti Lisa yg kini sudah telanjang bulat.
"Slllrrrppp MMMMmmmhhhh...", Pak Juki sibuk menjilat2 dan menyedot2 bibir Lisa.
Setelah hampir 5 menit, pak Juki menghentikan ciumannya meski tangannya masih sibuk bermain dg payudara Lisa. "Enak kan neng? Mau kan neng?"
"Mmmhhh ja... jangan pak ampuuun", kata Lisa sambil mendesah. Ia tak bs berpura2 menikmati permainan pak Juki yg berpengalaman, ia bs merasakan payudara kirinya jg ingin mendapatkan kenikmatan dr tangan kasar pak Juki.
"Klo neng gk ngelawan, pasti nanti jd enak neng. Punya bapak gedhe lho neng", kata pak Juki menghentikan tangan kirinya dan mulai sedikit menaikkan pinggangnya sehingga ia bs melepaskan kaitan kancing celananya dan menurunkan risletingnya. Dg sedikit usaha, ia bisa menarik turun celananya sehingga kontolnya kini bs bebas menjulang.
"Hhh Hhh ja... jangan pak", kata Lisa dg wajah memelas memohon pada pak Juki.
"Aku tahu kamu jg pengen neng, kalo gk, ngapain km buang celana dalam bekas ngicritmu?", kata pak Juki.
"I... Itu..."
"Lihat, punya bapak pasti lebih enak drpd jari2mu sendiri, atau apa aja yg kamu pake buat gituan", kata pak Juki dg senyuman ganas. Ia mulai menggesek2an kontolnya ke memek Lisa.
"Mmmhhh jangan paaakkk, sa... saya masih perawan"
Pak Juki menghentikan godaan kontolnya karena kaget mendengar kata2 Lisa,"Perawan? Gk mungkin lah neng". Pak Juki merasa tak percaya, toh ia sudah kepalang tanggung. Kalau memang Lisa perawan, berarti memeknya pasti sangat rapat dan nikmat sekali. Kalau tidak ya berarti Lisa hanya berbohong saja.
Pak Juki mulai bersiap, kontolnya sudah tegak di depan bibir memek Lisa dan ia mulai mendorong pinggangnya.
"Jangan paaakkkk!!! Mmmmhhhh", seru Lisa yg langsung dibungkam dg mulut pak Juki.
Lisa bs merasakan kontol pak Juki mulai masuk kedalam memeknya, rasanya perih tak seperti apa yg dibayangkannya. Ia ingin berteriak kesakitan tp mulutnya dibungkam oleh pria tua itu. Ia hanya bs meronta2 dan memukul2 bahu pak Juki yg sepertinya tak ada gunanya. Ia sempat ingin menekan tombol di gelangnya, tp ia mengurungkan niatnya. Ia berharap pria ini tak akan menyakitinya.
Pak Juki jelas kesusahan memasukkan kontolnya, ia hanya bs bergerak perlahan dan sedikit demi sedikit mendorong kontolnya masuk. Rasanya benar2 luar biasa, memek istrinya jelas kalah dg memek gadis cantik yg belum beranak. Ia mulai berpikir kalau bs saja Lisa benar masih perawan.
Setelah kontolnya masuk hingga setengahnya, ia merasa sudah bs ngentoti gadis cantik itu. Ia mulai menarik kontolnya dan masuk lg dg perlahan, kemudian ia ulang berulang kali dan tiap kali ia menyodok ia mendorong lebih keras lg hingga kontolnya bs masuk lbh dalam.
"MmmMHHHH mmmmhhhh!!!", Lisa masih berusaha mengerang. Tp mulutnya sudah dijejali dg lidah pak Juki yg terus2an bergerilya didalam mulut Lisa. Tangan kirinya pun kembali meremas2 payudara Lisa, memberikan rangsangan2 nikmat lg pada gadis itu supaya Lisa jg menikmati persetubuhan mereka.
Setelah sekitar 10 menit, pak Juki bs merasakan lidah Lisa yg sedari tadi diam juga membalas lidahnya. Hatinya jelas senang, ia tak lagi harus menahan wajah Lisa supaya tidak melepaskan ciumannya. Tangan kanannya kini beralih menahan tubuh Lisa dr belakang dg cara mememeluk tubuh gadis itu.
"Mmmhhh MMMMmmm muaahhhh hehe enak kan neng?", kata pak Juki setelah melepaskan bibir kasarnya dr bibir lembut Lisa.

Lisa terlihat seperti sudah pasrah dan ekspresinya sudah hanyut dalam kenikmatan, rasa sakit yg td ia rasakan kini berubah jd rasa nikmat. Ia tak menyangka rasa nikmatnya beda dg saat ia bermain dg jari2nya saja.
Ia bs merasakan orgamsenya makin tak tertahankan lg,"Mmmhhhhh aaaaahhhhhh!!!"
Crrtttt....
Pak Juki menghentikan goyangan pinggangnya saat merasakan cairan hangat keluar dr memek Lisa,"Wooohh udah keluar neng? Enak tenan kan neng!"
Lisa bergetar, ia sudah tak perawan lg karena kontol tukang sampah sudah masuk ke liang cintanya dan membuat memeknya mengakui permainan kontolnya.
"Mmmmhhhh...", Lisa masih juga bergetar karena orgasme2 kecil sebelum akhirnya tubuhnya melemas dan ia terengah2, ia bs merasakan kontol pak Juki masih keras dan masih melesak didalam tubuhnya.

Pak Juki, seolah masih belum puas, menarik kontolnya keluar, membuat Lisa kembali bergetar merasakan benda besar keluar dr memeknya itu. Ia kemudian melihat kontolnya dan bercak darah benar2 ada di kontolnya,"Wah, neng Lisa bener2 masih perawan ternyata. Aduh maaf ya neng, tp enak kan neng?"
Lisa teralu lelah untuk menjawab, matanya sayu karena rasa capek dan juga nikmat setelah orgasme Pak Juki menarik tangan Lisa dan menyuruh Lisa untuk tiduran di atas lantai,"sabar dl ya neng, bentar lg enak lagi kok"
Pak Juki melepaskan bajunya, dan Lisa hanya bs menatap pria jelek itu bertelanjang bulat dirumahnya, ia hanya bs berharap tak ada tamu yg datang.
Pak Juki langsung membuka paha Lisa, menampilkan memeknya yg basah kuyup, kontolnya yg juga basah ia arahkan bibir memek Lisa sebelum ia mulai mendorong pinggulnya lagi, membuat kontolnya ditelan dalam lubang nikmat Lisa.
"Oooohhh Aaaaah pe... pelan paaakkk"
Pak Juki tersenyum, sepertinya Lisa benar2 sudah takluk padanya. di telinganya, Lisa tak lg menolak pak Juki, melainkan memberi saran bagaimana pak Juki menyetubuhinya. Ia tentu dg senang hati menuruti kata2 Lisa, toh ia tetap merasa enak. Kontolnya masuk dg lebih mudah, meski ia tetap harus berusaha karena memek Lisa tetap saja sempit. Ia bahkan bs merasakan memek Lisa seperti bereaksi, berkedut saat kontolnya masuk dg perlahan dan Lisa hanya bs menutup mulutnya dg tangan kirinya sementara tangan kanannya menutupi kedua payudaranya.
Begitu kontol pak Juki hampir 3/4 masuk, ia menurunkan tubuhnya hingga kini tubuhnya tepat ada diatas Lisa, setidaknya kepalanya ada tepat diatas payudara Lisa.
"Buka donk neng, bapak pengen nyusu nih", kata pak Juki. Tangan kirinya memegang tangan yg menutupi dada Lisa sementara tangan kanannya menahan tubuhnya.
Lisa hanya bs menggeleng pelan, seolah tak yakin ia bs menolak permintaan pak Juki. Tp seperti tadi, tangannya dicengkram dan ditarik oleh pak Juki sehingga payudaranya terbuka untuk dinikmati pak Juki tanpa halangan apapun.
"Pak... Ahhh...", desah Lisa saat pak Juki berusaha turun hingga kontolnya bergerak didalam memeknya.
"Hmmmm indah sekali susu mu neng. Bapak nenen boleh kan?", tanya pak Juki sambil tersenyum.
Meski Lisa tak menjawab, pak Juki langsung membuka mulutnya dan melahap puting susu Lisa yg berwarna coklat muda.
"Mmmhhhh mmmmmhhhhh Nnnngggggg aaaaahhhhh paaaaakkk!!!", Lisa mulai mendesah2 meski mulutnya masih ia tutupi dg telapak tangannya. Ia tak bs berbohong kalau apa yg ia rasakan tak begitu nikmat, kedua puting susunya yg sensitif terus2an di sambar oleh pak Juki secara bergantian.
Pak Juki terus2an menjilati, menggigit2 dan menyedot2 payudara Lisa, membuat gadis itu bergelinjang dan menjambak rambutnya. Ia mulai menggenjot kontolnya, menikmati memek sempit Lisa dan payudara Lisa di mulutnya.
"Mmmmhhh OOoohhhh paaakkkk Aaaahhhh nnngghhh"
Cpak Cpak Cpaak
Suara kulit basah saling bertabrakan terdengar tiap kali pak Juki menghentakkan kontolnya di memek Lisa, diiringi oleh desahan2 Lisa yg nyaring terdengar. Di luar rumah, air mulai turun memulai hujan deras, meredam suara2 dr rumah Lisa.
PakJuki makin ganas menggenjot memek Lisa, mengirimkan gelombang kenikmatan diantara dirinya dan Lisa yg makin keras mendesah.
"AAAAaahhhh pak Jukiiii NNNGGGGggghhhhh!!!"
Pak Juki mempercepat genjotannya, merasakan kontolnya menabrak bibir rahim Lisa. Ia tak bs menahan orgasmenya sendiri, dan ia ingin segera mengeluarkan pejunya didalam rahim gadis cantik. Ia yakin, rasanya pasti akan sangat nikmat.
"Neeenggg... Bapak mau keluarrrr... Mau ya neeengg, bapak keluarin didaleeemmm Mmmhhhh"
"MMMmhhh ja... jaa... Aaaaahhhh!!!", belum juga Lisa bs berkata apapun, ia bs merasakan pak Juki menghentakkan kontolnya sedalam mungkin.
Croootttt... Crooottt... Crooott...
Pak Juki orgasme dg hebatnya, ia bs merasakan isi zakarnya seolah keluar semua didalam memek Lisa. Rasa nikmat yg ia rasakan begitu luar biasa, rasanya otaknya langsung kosong yg ada hanyalah rasa senang yg ia rasakan. Beberapa kali ia menghentakkan kontolnya lg, mengeluarkan sisa2 peju yg ada didalam kontolnya.
Lisa lagi2 orgasme saat merasakan creampie pertamanya itu, rasanya begitu nikmat meski ia tahu ia seharusnya tak merasa begitu menikmati orgasmenya sendiri. Tubuhnya mengejang2 dan ia memeluk erat pak Juki. Kedua tubuh itu benar2 terlihat menjadi satu diatas lantai rumah.

Setelah sekitar 5 menit, Lisa melepaskan pelukannya. Tubuhnya lemas, ia tak bs menggerakkan otot2nya sendiri dan pinggangnya terasa nyeri dan pegal setelah terus2an harus membuka dan menahan beban pria tua yg sudah menjamah tubuhnya dan mengklaim keperawanannya.
Pak Juki dg perlahan berusaha berdiri dan kemudian menarik pinggangnya. Kontolnya keluar dg perlahan disertai dg getaran tubuh Lisa yang bereaksi merasakan kontol pak Juki. Begitu kontolnya keluar, cairan putih meleleh keluar dr memek Lisa.
Lisa seperti menahan tangisannya, menutupi wajahnya. Pak Juki mendekati Lisa, mengelus2 tangan Lisa yg putih dan halus dg tangannya yg hitam dan kasar.
"Udah gk usah sedih neng, td neng juga suka kan? Iya kan?"
Lisa tak menjawab apapun, ia tak mau mengakui ia juga menikmati apa yg tukang sampah itu lakukan padanya. Ia masih tak percaya perempuan secantik dirinya kehilangan keperawanan pada seorang pria jelek yg bekerja sebagai tukang sampah.
"Tenang aja neng, klo ampe hamil pasti bapak tanggung jawab", kata pak Juki sambil tersenyum. Ia tak memikirkan apa pendapat istrinya nanti, yg penting ia merasa nikmat dulu.
"Mau tiduran dl neng? Bapak bantu, ayo pelan2", kata pak Juki.
Lisa hanya bs mengangguk2 saja, ia sudah pasrah apa yg akan terjadi setelah ini. Semoga apa yg ia lakukan sepadan dg apa yg bs ia dapatkan.

Keduanya masuk ke kamar Lisa, Lisa yg digendong oleh mbah Juki kemudian di rebahkan diatas ranjang. Pak Juki melihat ke arah jendela kamar, diluar hujan turun dg derasnya dan sebuah ide muncul dalam kepalanya. Ia merasa Lisa tak akan melawannya, apa lg setelah apa yg sudah ia lakukan pada gadis itu. Toh gadis itu tak berteriak2 lagi atau malah menyerangnya, jd pasti apa yg ia mau bs ia dapatkan kan?
"Eh neng, diluar hujan nih. Bapak di sini dl aja ya", kata pak Juki sambil mengelus2 paha mulus Lisa.
Lisa merasa geli pahanya dielus2 oleh tangan kasar pak Juki, ia tak terlalu mau bapak2 itu lama2 dirumahnya,"Ah... Anu... Itu..."
"Boleh lah neeng. Oh ya td katanya dingin kan? Skrg pasti tambah dingin gara2 diluar hujan gini, bapak bantu angetin deh, hehe"
Lisa tahu apa maksud pria itu, meski ia merasa kurang nyaman tubuhnya dinikmati oleh pria tua, tp ia jg tak bs menyangkal ia merasa nikmat oleh pria ini. Ia memang perawan, tp ia bukan cewek alim, ia tahu soal sex, ia biasa melihat video porno, tp sampai kemarin ia masih berharap pengalaman pertamanya adalah dg suaminya sendiri. Tp ia jg tak bs menyangkal kondisinya tak bs mendukung harapannya itu. Tp nasi sudah jd bubur skrg.
"Ba... Bapak bs di kamar sebelah aja pak, Lisa bs selimutan aja disini", kata Lisa agak gugup.
"Aduuuh, enakan disini neng. Neng lisa gk mau anget2 enak? Hehe", kata pak Juki kini mengelus2 bibir memek Lisa yg msh basah. Kontolnya mulai tegak lg.
"I... Itu... Jangan dlpak, saya capek", kata Lisa berusaha menyingkirkan tangan pak Juki.
Meski mendapat penolakan, entah kenapa pak Juki malah makin horny,"Udah, gk apa2 neng. Bapak angetin skrg ya"
Pak Juki langsung naik keatas Lisa setelah membuka kedua kaki Lisa, seperti tadi, lagi2 pak Juki menusukkan kontolnya kedalam memek Lisa dibarengi dg desahan Lisa. Tak perlu waktu lama sebelum pak Juki mulai menggenjot Lisa. Air hujan turun dg derasnya hari itu, menutupi suara2 desahan dan suara pergumulan dua tubuh dr insan manusia beda usia beda derajat.

Lisa akhirnya sendirian, hari sudah berlalu dan pria yg sudah merenggut keperawanannya sudah pergi tadi pagi. Ia masih teringat pria itu menyetubuhinya 2 kali lg sebelum akhirnya ia tertidur dan sekali lg di malam harinya. Pria itu seperti memang sengaja ingin menghamili Lisa karena berkali2 ia mengeluarkan pejunya didalam rahim Lisa, meski sekali ia keluarkan di payudaranya di malam hari. Pagi tadi pun pria itu mengajak Lisa untuk melayaninya sebelum akhirnya ia mandi dan pergi dr rumah Lisa.
Lisa kini sendiri di kamarnya, ia sudah membersihkan diri dan mengumpulkan semangatnya lg setelah ia disetubuhi berulang kali oleh pak Juki. Meski masih blm menerima kenyataan pak Juki menyetubuhinya, tp ia sudah mendapatkan apa yg ia inginkan. Ia menuju ruang tamu untuk mengambil sebuah barang yg ia sembunyikan, 3 buah kamera mini. Di dalam kamera itu terdapat 3 memory card dan setelah ia ambil, ia menuju kamarnya untuk mengambil 2 kamera lain dan melakukan hal yg sama. Ia membuka laptopnya dan mulai mengambil satu persatu isi memory card. Ia tak percaya dg apa yg ia lihat, tak pernah ia berpikir akan melihat videonya sendiri yg dipaksa atau diperkosa oleh orang lain dan dg sengaja merekam apa yg terjadi. Tp ia menyingkirkan pikiran itu, melihat video itu, entah kenapa ia juga menjadi agak terangsang. Mungkin karena ia melihat kontol panjang pak Juki, atau mungkin karena ia teringat betapa nikmatnya permainan pak Juki. Ia merasa, mungkin, mungkin saja ia bs menang. Ia mengompress video2 itu dan mengetikkan laporannya. Begitu laporannya selesai. Ia mengirimkan laporannya, berharap ia menang.


Lisa
https://www.uploadhouse.com/viewfile.php?id=27895745&showlnk=0][/url]
 
Terakhir diubah:
Yg Lisa kurang mulustrasinya Hu. Tapi overall oke bgt. Sangat mengobati kerinduan jaman2 kejayaan kisah2 BB. Semoga selesai sampe tamat dan suhu terus berkarya bikin cerita BB lainnya.
 
AGak mirip" cerita holiday challenge yg dulu di kisah BB, salah satu cerota favorit aku tuh 😍
 
Ijin nyimak. Itu mulustrasi igo kah suhu? igo aja biar makin yahud bayanginnya suhu.. hekekek
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd